Evaluasi Kinerja Ban HD 785-7 Dan 777 Pada Jalan Angkut Tambang Dari Front 2 Ke Crusher Iii A Dan Iii B Penambangan Batu Kapur Pt. Semen Padang
Evaluasi Kinerja Ban HD 785-7 Dan 777 Pada Jalan Angkut Tambang Dari Front 2 Ke Crusher Iii A Dan Iii B Penambangan Batu Kapur Pt. Semen Padang
Abstract. PT. Semen Padang is one of the companies engaged in limestone mining located in Bukit Karang
Putih, Indarung, Padang City. Each transport activity requires a mechanical device as a means to facilitated
transport activities. PT. Semen Padang uses dump trucks Komatsu HD 785-7 and Caterpillar 777 D to move
material from loading point to the Crusher. One of the important component of dump truck in transportation
activities is the tires. Tires are one of the important components because the tires are in direct contact with the
road surface. The main function of the tires is to hold the weight of a vehicle and the charge that is tangent to
the ground surface, controlling the running of the vehicle and continue the power from the engine. So that the
selection of proper tires becomes an important factor for the operation to run smoothly. To minimize the risk of
tire damage, it is necessary to evaluate the performance of tires by conducting analysis of Key Performance
Indicator (KPI) parameters. Which are used to measure tire performance are Ton Kilometer Per Hour (TKPH),
Tread Utilization Rated (TUR), Lifetime, and transport condition. If the actual TKPH value has exceeded the
TKPH rating, then the lifetime of the tires is not optimum , because it has passed the tire endurance limit. For
the percentage value of the actual tire tread level (TUR), all tire used in the dump truck unit at the location must
have a TUR safety standard of 85%.
pada ban dapat teridentifikasi dan produktivitas alat yang tidak rata, kasar, buruk, dan berbatu, serta
akan meningkat. mempunyai ketahanan terhadap keausan dan irisan
Untuk mencapai hasil produksi yang sesuai dengan yang baik bila dibandingkan dengan jenis ban yang
target yang telah ditetapkan, sangat penting melakukan lain.
analisis terhadap kinerja alat angkut (dumptruck). Kontruksi utama dari ban terdiri dari empat bagian
Sehingga diharapkan akan dihasilkan target produksi yaitu tread, carcass, breaker dan bead. Sedangkan
dengan optimal dan aman. bagian yang mempunyai fungsi utama terdiri dari
crown, shoulder, sidewall, dan bead. Seperti dijelaskan
2. Lokasi Penelitian sebagai berikut[2].
1) Tread, merupakan kulit luar dari ban, melindungi
2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian carcass dari keausan dan kerusakan, yang mana
bagian ini berhubungan langsung dengan
Lokasi tambang PT. Semen Padang berada di Bukit permukaan jalan.
Karang Putih terletak di Indarung, Kecamatan Lubuk 2) Sidewall, terbuat dari karet yang fleksibel untuk
Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat ±15 melindungi bagian samping ban. Berfungsi
Km di sebelah Timur Kota Padang. Secara geografis melindungi plies dari goncangan dan cut.
terletak pada 1° 04’ 30” LS sampai 1° 06’ 30” LS dan 3) Carcass, ada di dalam ban. Berfungsi untuk
100° 15’ 30” BT sampai 100° 18’ 30” BT, Arah barat menahan berat, goncangan, tumbukan, dan tekanan
berbatasan dengan kota padang, ke arah Timur dengan angin. Terbuat dari lembaran-lebaran kawat baja
Kabupaten Solok, ke arah Utara dengan Kabupaten tipis, yang terbungkus oleh karet yang berfungsi
Agam dan ke arah Selatan berbatasan dengan untuk melindungi dari kerusakan luar.
Kabupaten Pesisir Selatan. 4) Inner liner, terdiri dari lapisan karet yang
melindungi bagian dalam bead untuk mencegah
kehilangan tekanan dari ban.
5) Breaker, cord yang digunakan di dalam carcass
dapat mengalami kerusakan karena kondisi jalan
yang buruk. Oleh karena itu, ditempatkan breaker
diantara tread dan carcass sebagai peredam
goncangan atau tumbukan.
6) Bead, digunakan di carcass. Berfungsi untuk
menahan kedua ujung dari cord dan menjamin
pemasangan yang kuat dari ban dan velg. Struktur
ban off the road secara keseluruhan dapat dilihat
pada Gambar 3 berikut ini.
Gambar 1. Lokasi Tambang PT. Semen Padang
240
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 , No. 1
pada ban, seperti pembersihan tumpahan batu di tinggi, sehingga dibutuhkan ban yang memiliki
jalur hauling, dan penyiraman rutin untuk jalan ketahanan terhadap panas yang baik agar ban tidak
yang berdebu mengalami overheat. Pada material lunak ban
2. Muatan dan Distribusi Muatan cenderung mudah slip, dan kemungkinan tingkat
Muatan merupakan factor utama mempengaruhi keterpotongan tinggi, sehingga dibutuhkan ban
nilai TKPH di lapangan, sehingga pemantauan yang memiliki daya cengkram yang kuat, agar
terhadap nilai muatan sangat besar pengaruhnya potensi slip berkurang, dan ketahanan terhadap cut
terhadap nilai TKPH dan umur penggunaan ban. yang baik, sehingga kerusakan pada ban akibat
Bedasarkan rekomendasi yang terdapat dalam potongan material lepas dapat diminimalisir.
komatsu handbook 30th edition, diketahui bahwa
kapasitas muatan maksimum untuk dump truck tipe 3.2 Tire Management System.
HD 785-7 sebesar 91 ton. Apabila muatan actual
melebihi rekomendasi tersebut, dapat menyebabkan 1. Pemilihan Ban
nilai TKPH melebihi nilai maksimum yang Pemilihan ban merupakan suatu proses untuk
diizinkan, sehingga berpotensi terjadinya kerusakan memilih ban yang sesuai dengan medan operasi,
dini pada ban. dengan memperhatikan aspek-aspek penambangan
3. Laju Kendaraan dan teknis itu sendiri.
Sama halnya seperti muatan, laju kendaraan juga 2. Penanganan Ban
merupakan faktor utama mempengaruhi nilai Penanganan ban meliputi proses penyimpanan dari
TKPH. Memang tidak ada batasan khsus untuk ban, sebelum digunakan pada unit. Beberapa
nilai laju, kecuali dari prosedur safety yang prosedur standart dalam penanganan ban
ditetapkan perusahaan. Namun kombinasi antara diantaranya:
laju yang berlebihan ditambah jumlah muatan yang a. Penyimpanan ban direkomendasikan di dalam
diangkut berpotensi meningkatkan nilai TKPH, ruangan, jika terpaksa disimpan di luar ruangan
sehingga harus diusahakan kombinasi yang ideal sebaiknya ditutup oleh atap atau pelindung lain.
dari dua parameter ini yang menghasilkan nilai b. Ban dijauhkan dari pengaruh ozon dan bahan
TKPH yang tidak melebihi nilai maksimum. kimia.
4. Tekanan Ban c. Posisi ban diletakkan secara vertical bukan
Tekanan sangat mempengaruhi performa ban. Nilai horizontal.
tekanan yang ideal dipengaruhi total muatan yang d. Pemindahan ban menggunakan penjepit ban
diangkut unit truk, sehingga dibutuhkan nilai (tire handler), dan menggunakan bead protector.
tekanan tertentu yang ideal sesuai rata-rata muatan 3. Pemakaian ban
yang diangkut oleh unit truk. Apabila nilai tekanan Pemakaian ban yang baik dapat meningkatkan
berlebih (over inflation) dapat menyebabkan kinerja dari ban. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
kerusakan pada ban diantaranya adalah : aspek diantaranya kerapihan tambang, perawatan
a. Crown area (bagian tengah) cepat gundul. jalan, dan operator.
b. Mengurangi daya tahan cut 4. Pemeliharaan Ban
c. Mudah rusak karena benturan. Pemeliharaan ban meliputi beberapa proses kerja,
Sedangkan apabila tekanan di bawah nilai ideal yang terdiri dari :
dapat menyebabkan : a. Pengecekan tekanan angin
a. Ban lebih cepat panas (heat separation) Untuk mencegah under inflation, yang dapat
b. Bagian shoulder ban gundul dengan tidak menyebabkan keausan tidak merata pada bagian
merata. shoulder dan over inflation, dapat menyebabkan
5. Kondisi Loading Point dan Disposal crown area aus dan mengurangi daya tahan
Kondisi loading point dan disposal, merupakan terhadap potongan (cut).
salah satu penyebab terbesar terjadinya kerusakan b. Pengecekan ban
pada ban, sehingga harus dilakukan maintenance Prosedur dalam melakukan pengecekan ban,
agar kondisinya idea. Kondisi loading dan disposal yaitu melakukan pemeriksaan komponen-
yang tidak optimal dapat menyebabkan tingginya komponen penting dari ban. Diantaranya adalah
kerusakan ban akibat terbentur material. tread, sidewall, bead, shoulder, Rim
6. Pengoperasian Dump Truck c. Bongkar pasang ban
Kemampuan operator dalam mengoprasikan dump d. Salah satu kerusakan yang sangat merugikan
truck dapat mempengaruhi pemakaian ban. Cara adalah kesalahan prosedur saat memasang atau
pengoperasian yang tidak baik dapat mempengaruhi melepas ban, dibutuhkan Tire Man yang
kinerja ban seperti pengereman mendadak, mengetahui dan memahami alat serta prosedur
mengoprasikan unit secara kasar, dan kondisi parkir pemasangan.
yang tidak baik (overback-warding). e. Perbaikan ban (tire repair)
7. Jenis Material f. Perawatan rim
Pemilihan ban harus disesuaikan dengan jenis g. Perawatan sarana dan peralatan
material di lapangan. Pada kondisi jalan dengan h. Keselamatan (safety)
material keras (hard rock) ban cenderung
mengalami tingkat kenaikan panas yang lebih
242
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 , No. 1
5. Pencatatan, analisa dan kesimpulan memperhitungkan TKPH di lapangan, ada dua faktor
Prosedur ini terdiri dari proses pencatatan database yang harus diperhitungkan yaitu panjang perjalanan
mulai dari waktu ban terpasang, terpakai, sampai untuk 1 trip atau 1 cycle, jika jarak melebihi 5 km
terbuang, dan ban yang dinyatakan scrab. Analisa digunakan TKPHcb dengan koefisien K1 dan yang
yang dilakukan berguna untuk mengetahui berapa kedua adalah temperature ban di lapangan maksimum
umur yang tercapai, cost tire, dan kualitas masing- ditetapkan 38˚C.
masing merk ban. Dengan dilakukannya analisis Jika kecepatan meningkat maka akan terjadi
terhadap parameter di atas, dapat dilakukan peningkatan temperature ban melebihi 38ºC maka nilai
evaluasi dan sistem manajemen ban terhadap TKPH akan meningkat, demikian sebaliknya jika
kinerja ban actual di lapangan [7]. temperature dibawah 38˚C maka nilai TKPH akan
menurun.
3.3 Key Performance Indicator
3.3.2 Tread Utilization Rated (TUR)
3.3.1 Ton Kilometer Per Hour TUR merupakan salah satu parameter KPI yang
TKPH aktual adalah TKPH yang dihitung dari data menunjukan persentase sampai seberapa optimum
yang tercatat pada Payload meter (PLM) yang penggunaan / pemakaian tebal tread dari ban tersebut
terpasang pada unit dump truck. dipasang sampai ban dinyatakan scrab. Nilai standar
Seperti yang kita ketahui bahwa terdapat international TUR adalah sebesar 85%.
beberapa faktor yang mempengaruhi atau harus
dipertimbangkan dalam pemilihan dan pemakaian ban, 3.3.3 Lifetime
terutama jenis off the road tire. Seperti tekanan angin Merupakan waktu pemakaian ban yang dinyatakan
pada ban (pressure), kecepatan, muatan terhadap nilai dalam hours meter (HM) hingga dinyatakan scrab, baik
TKPH rating dari ban yang diproduksinya dimana akibat kerusakan normal ataupun kerusakan prematur.
TKPH merupakan fungsi dari berat (muatan) dan
jumlah kilometer dalam 1 jam operasi pada suhu 3.4 Geometri Jalan Angkut
standar pemakaian 38˚ [8].
TKPH standart biasanya sudah tertera pada 3.4.1 Lebar Jalan Angkut
manual book pada masing-masing merk ban, sesuai a. Lebar pada jalan lurus
dengan type dan spesification. Lebar jalan minimum pada jalan lurus dengan lajur
Namun nilai TKPH standart juga dapat ganda atau lebih, menurut Aashto Manual Rural High
dianalisa melalui spesifikasi yang dibutuhkan dari ban Way Design harus ditambah dengan setengah lebar alat
pada kondisi kerja yang standar bedasarkan data angkut pada bagian tepi kiri dan kanan jalan. Lebar
operasi kendaran yang direncanakan. jalan angkut pada jalan lurus dapat dirumuskan sebagai
Dengan persamaan [8] : berikut[9] :
TKPHcb = Qm×Vm .................................(1) L = n x Wt +[(n + 1) (0.5 x Wt)] ............. (4)
Dimana : Keterangan :
Qm = rata-rata berat muatan pada ban (ton). Lmin = Lebar jalan angkut minimum (meter).
Vm = kecepatan operasi rata-rata (km/jam). n = Jumlah jalur
Wt = Lebar alat angkut (meter)
Rata-rata berat muatan per ban (Qm) dapat ditentukan
dengan persamaan[8] :
Qm = (Qc+Qv)/2 .......................................(2)
Dimana :
Qc = muatan/ban pada kendaraan yang bermuatan
(ton).
Qv = muatan/ban pada kendaraan kosong (ton).
Perhitungan Qm pada setiap ban merupakan
perhitungan yang bersifat teoritis.
Pada saat menghitung muatan rata-rata per
ban pada penggerak roda depan maupun penggerak Gambar 6. Lebar jalan angkut dua jalur pada jalan
roda belakang, nilai terbaik bedasarkan perhitungan lurus.
Qm dimasukkan dalam perhitungan TKPH.
Jumlah kilometer yang dijelajahi selama 1 jam (Vm) b. Lebar jalan pada tikungan
ditentukan dengan persamaan[8] : Awang Suwandhi (2004) menjelaskan, bahwa lebar
Vm=(L x N)/H ...........................................(3) jalan angkut pada tikungan dapat dihitung dengan
Keterangan : menggunakan rumus [9] :
L = panjang 1 kali perjalanan satu trip (km) dihitung W = n ( U + Fa + Fb + Z ) + C ................ (5)
dari kecepatan rata-rata tertinggi. C = Z = ½ ( U + Fa + Fb ) ....................... (6)
N = jumah perjalanan (trip dalam 1 shift). Dimana :
H = waktu operasi dump truck di jalan per shift. W = Lebar jalan angkut minimum pada belokan (m)
Persamaan (Qm x Vm) merupakan perhitungan untuk U = Lebar jejak roda (m)
menetapkan TKPH standar. Sedangkan untuk Fa = Lebar juntai depan (m).
243
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 , No. 1
Fb = Lebar juntai belakang (m). diberikan material itulah yang disebut daya dukung
C = Jarak antara kendaraan (m). material.
Z = Lebar bagian tepi jalan (m). Untuk mengetahui kemampuan jalan angkut terhadap
beban dan muatan yang melauinya perlu diketahui
daya dukung material dan beban kendaraaan. Beban
pada roda untuk setiap kendaraan dapat diketahui
bedasarkan spesifikasi dari pabrik pembuatannya,
sedangkan untuk mengetahui luas bidang kontak
(contact area dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut[9] :
244
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 , No. 1
247
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 , No. 1
TKPH Lapangan
1. Front (depan) = Rata-rata Beban x Kecepatan
Rata-rata
= 21,63 ton x 23 km/h
= 497,49
2. Rear (belakang) = Rata-rata Beban x Kecepatan
Rata-rata
= 19,07 ton x 23 km/h
= 438,61
248
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 , No. 1
Untuk melihat penyebab kerusakan ban yang 3. Pada ban merk Belshina ukuran 27.00-49, lifetime
menyebabkan ban mengalami penurunan lifetime, rata-rata mencapai target yaitu sebesar 2072 jam,
dapat dilihat dari Gambar 12 berikut ini. dengan persentase TUR sebesar 66,3 %.
4. Pada ban merk Tianli ukuran 27.00-49, lifetime
rata-rata juga mencapai target yaitu sebesar 1840
jam, dengan persentase TUR sebesar 81,29 %. Dan
terdapat sebanyak 48 unit ban yang belum
mencapai target dari total 106 unit ban.
5. Faktor kerusakan dominan pada ban adalah road
hazard, disebabkan karena tipis terbenang dengan
persentase 83%, dan akibat accident sebesar 17%.
5.2 Saran
1. Perbaiki kondisi di front penambangan, dengan
mengoptimalkan penggunaan wheel loader, agar
material-material yang berupa bongkahan batuan
berada pada satu tempat (tumpukan), supaya
Gambar 12. Kerusakan Ban mempermudah exavator ketika melakukan loading
ke dump truck, sehingga waiting time dari dump
5.4 Tread Utilization Rated (TUR) truck tidak terlalu lama.
Tread Utilization Rated merupakan salah satu 2. Pengawasan pada loading point lebih ditingkatkan,
parameter Key Performance Indicator (KPI), yang untuk meminimalisir terjadinya accident pada ban.
menunjukkan seberapa optimum penggunaan Dengan rutin membersihkan tumpahan material
kembangan (tread) ban dari ban tersebut awal dari dump truck disepanjang loading point dengan
digunakan sampai pada ban dinyatakan scrap. Dari bantuan unit grader.
data persen (%) Tread Utilization Rated (TUR) ban 3. Lebih memperhatikan area dumping point yaitu
pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember crusher III A dan III B, masih banyak terdapat sisa
yang terdapat pada lampiran, dapat direkapitulasi material batuan di depan crusher, karena material
performa setiap merk ban berdasarkan nilai TUR untuk tidak full masuk ke dalam crusher. Untuk
ban berukuran 27.00-49 dari 106 unit ban, bisa dilihat mengurangi resiko unit melindas tumpukan
pada tabel 12 di bawah ini. material (over-back warding).
4. Melakukan penyiraman jalan tambang (mine road)
Lifetime
TUR Standar Deviasi minimal 3x dengan water truck, karena kondisi
No Merk Average
(%) (%) (%) jalan yang berdebu akibat dari peledakan batuan
(HM)
(blasting) dan tingginya aktifitas dump truck,
66.33 18.67 sehingga tidak membahayakan operator.
1 Belshina 2072 85 %
% % 5. Sebaiknya menghindari melakukan penggunaan
81.29 ban dengan tebal kembangan yang berbeda
2 Tianli 1840 85 % 3.71 % (mismatching), karena tingkat keausan akan lebih
%
besar, ban akan lebih cepat panas, dan resiko
73.81 11.19 kerusakan relatif lebih besar.
Average 1956
% % 6. Setiap ban alat berat (dump truck) sebaiknya
Berdasarkan data pada tabel 15 di atas terlihat bahwa, mempunyai kartu pencatatan ban (KPB), untuk
nilai Tread Utilization Rate (TUR) rata-rata ban ukuran mencatat history ban mulai dari pemasangan
27.00-49 dari dua merk yaitu Belshina dan Tianli sampai dengan habis pakai. Dengan sistem
masih berada di bawah nilai ketetapan standart TUR pencatatan yang baik, akan diketahui masalah yang
yaitu sebesar (85%). Dan dari tabel 15 juga dapat umum terjadi dan mengambil langkah penanganan
dibuat grafik perbandingan antara nilai Tread yang tepat.
Utilization Rated (TUR) dengan lifetime yang tercapai
pada kedua merk ban. Daftar Pustaka
1. Suwandhi, Awang. Perencanaan Jalan Tambang.
6. Kesimpulan dan Saran Bandung: UNISBA. (2004)
2. Murprasetyo, Widyanto. Evaluasi Kinerja Ban
pada Sistem Pengangkutan Tambang X. Jurusan
5.1 Kesimpulan
Teknik Pertambangan. Bandung: ITB. (2009)
1. Ban yang digunakan oleh perusahaan adalah OFF
3. Anonim A. Komatsu Specification and Application
THE ROAD BIAS TIRES (OTR BIAS), dengan
Handbook 30th Edition. (2009)
merk Belshina dan Tianli, ukuran 27.00-49.
4. Anonim B. Manual Book KOMATSU HD 785-7.
2. Nilai TKPH aktual ban ukuran 27.00-49 pada
Tokyo: Japan. (2016)
pengankutan material batu kapur adalah sebesar
5. Anonim C. Tires BELSHINA Catalogue OTR.
497,49 untuk ban depan dan 438,61 untuk ban
Belarus: Europe. (2016)
belakang.
249
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 , No. 1
250