8 AdhistyFINAL
8 AdhistyFINAL
net/publication/361866294
CITATIONS READS
0 226
2 authors:
All content following this page was uploaded by Izzati Adha Pratitis on 19 July 2022.
Received: May, 18, 2022 Along with the increasing stage of cervical cancer, patients complain
Revised: June, 15, 2022 of pain with higher intensity and longer duration. This makes pain a
Available online: May, 18, 2022 symptom with the application of important interventions in nursing
care. It is said that pain comes from the patient's physical and
psychological problems so that cervical cancer patients are expected to
KEYWORDS be able to control the pain. The purpose of this literature review is to
provide alternative interventions that can be given to cervical cancer
patients non-pharmacologically. This type of research was using the
Nyeri, Kanker Serviks, Terapi Nyeri literature review method using a qualitative research approach. The
Pain, Cervical Cancer, Pain Therapy selection of journal criteria can be accessed in full, the journal year is
limited from the last 10 years, namely 2011-2021. The results of this
literature review provide recommendations through Progressive
CORRESPONDENCE Muscle Relaxation (PMR) and Hypnotherapy as alternative
Karolin Adhisty interventions that can be given to cervical cancer patients. Both of these
therapies have a good effect on reducing pain intensity in various
Bagian Keperawatan Fakultas Kedokteran
existing research applications.
Universitas Sriwijaya
Indonesia ABSTRAK
E-mail: [email protected] Seiring dengan makin meningkatnya stasium kanker serviks, pasien
mengeluhkan nyeri dengan intensitas yang makin tinggi dan durasi
yang makin panjang. Hal ini menjadikan nyeri merupakan salah satu
gejala dengan penerapan intervensi penting dalam asuhan keperawatan.
Dikatakan bahwa nyeri berasal dari permasalahan fisik dan psikologis
pasien sehingga pasien kanker serviks diharapkan mampu untuk
mengontrol nyeri tersebut. Tujuan dari literature review ini adalah
memberikan alternatif intervensi yang dapat diberikan pada pasien
kanker serviks secara non farmakologis. Jenis penelitian yaitu dengan
menggunakan metode literature review menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif. Pemilihan kriteria jurnal dapat diakses dengan
penuh, tahun jurnal yang dibatasi dari 10 tahun terakhir yaitu tahun
2011-2021. Hasil literature review ini memberikan rekomendasi
melalui terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan
Hypnotherapy sebagai alternatif intervensi yang dapat diberikan pada
pasien kanker serviks. Kedua terapi ini memiliki pengaruh yang baik
terhadap penurunan intensitas nyeri pada berbagai penerapan penelitian
yang ada.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita mandiri penatalaksaan nyeri (Mayasari, 2016).
kanker serviks yang tertinggi di dunia dengan deteksi Terapi non-farmakologi sudah banyak dikembangkan
penyakit pada stadium lanjut (Sukamti et al, 2013). Hal sebagai intervensi pendamping dari terapi farmakologi
ini menjadi ancaman besar bagi dunia kesehatan di dengan efek samping yang lebih minimal. Terapi ini
Indonesia, karena mayoritas penderitanya baru terdeteksi dikelompokkan dalam Comlpementer Alternative
dan datang pada stadium lanjut. Tentunya Metode deteksi Medicine (CAM) terdiri dari Alternative Medical System,
dini telah dilakukan untuk menekan kejadian lanjutan Mind Body Intervention, Biological Based Therapy,
pada penyakit kanker ini dengan cara mendeteksi penyakit Manipulative Body-Based Method dan Energy Therapies
pada fase pra kanker atau kanker stadium dini yaitu (Resti, 2014). Literature review ini bertujuan untuk
dengan melakukan tes HPV, pap smear, IVA Test, dan memberikan alternatif penanganan nyeri pada pasien
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil telaan literature tersebut didapatkan hasil telusur evidence base nursing.
9 Pengaruh Hypnotherapy Jumlah responden Penelitian ini menggunakan Salah satu terapi non-
Lima Jari Terhadap yang digunakan dalam metode deskriptif dengan farmakologi yang
Penurunan Intensitas Nyeri studi kasus ini pendekatan proses asuhan dapat digunakan yaitu
Pada Pasien Kanker sebanyak 2 responden keperawatan. Pengambilan dengan hipnoterapi
Serviks dengan teknik data dilakukan mengisi data lima jari yang mampu
purposive sampling. pengkajian, pretest dan menurunkan skala
posttest. nyeri pada pasien.
Alamsah Rusdi Halim,
Studi kasus dilakukan
Nikmatul Khayati (2020)
untuk mengetahui
penurunan skala nyeri
pada pasien penyakit
kanker serviks setelah
dilakukan terapi.
10 Aplikasi Progressive Kegiatan pengabdian Metode yang digunakan dalam PMR dilakukan
Muscle Relaxation Sebagai masyarakat yang penelitian ini adalah studi dengan cara
Upaya Reduksi Nyeri dan dilaksanakan di wisma eksperimental dengan menegangkan otot
Kecemasan RSMH Palembang, 12 menggunakan kelompok secara sementara,
orang pasien kanker kontrol pretest dan posttest. kemudian kembali
yang menghadiri diregangkan dimulai
Jum Natosba, Sigit
kegiatan tersebut. dari kepala sampai kaki
Purwanto, Jaji, Firnaliza
secara bertahap.
Rizona (2020)
Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini
dilakukan untuk
meningkatkan
kemampuan adaptasi
pasien kanker terhadap
nyeri dan kecemasan
yang dirasakannya.
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di serviks atau umumnya menggambarkan akibat langsung dari tumor
mulut atau leher rahim, yang berasal dari epitel atau (75-80% permasalahan) serta sisanya diakibatkan oleh
lapisan luar permukaan serviks dan 99,7% disebabkan sebab penyembuhan antikanker (15- 19%) ataupun yang
oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus HPV tidak berhubungan dengan kankernya dan
yang sering diidentifikasikan pada kanker serviks adalah penyembuhannya (3- 5%). Pengidap nyeri kanker dapat
HPV tipe 16 dan 18. Pasien penderita kanker serviks hadapi perih kronis, intermiten, ataupun kronik pada
sering mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah. bermacam stadium penyakitnya (Halim & Khayati, 2020).
Survei dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center Untuk itu, perlu dilakukan berbagai intervensi yang sesuai
dengan Evidence-Based Nursing Practice (EBNP), yaitu sebagai mekanisme koping untuk manajemen nyeri.
bisa dengan memberikan terapi Progressive Muscle Hypnotherapy merupakan terapi nonfarmakologi yang
Relaxation (PMR) dan Hypnotherapy untuk menurunkan bekerja dalam bawah sadar klien. Sugesti sensori auditori
intensitas nyeri pada pasien kanker serviks. yang menginduksi pikiran sadar menyebabkan kondisi
PMR merupakan salah satu dari teknik relaksasi yang trance, karena kondisi ini critical factor terbuka dan
paling mudah dilakukan, memiliki gerakan sederhana, pengawasannya lemah sugesti akan langsung menjangkau
telah digunakan secara luas, dan dapat meningkatkan pikiran penurun nyeri yang sudah ditanamkan melalui
kemandirian pasien dalam mengatasi masalah kesehatan sugesti dalam kondisi hipnotis, akan memicu perubahan
(Syarif & Putra, 2014). PMR dilakukan dengan cara permanen yang dapat menurunkan aktivitas nyeri bahkan
menegangkan otot secara sementara, kemudian kembali dapat menghilangkan rasa sakit karena otak berubah
diregangkan dimulai dari kepala sampai kaki secara sesuai saran hipnotis.
bertahap (Casey & Benson, 2012). Teknik relaksasi ini Berdasarkan hasil telaah evidence-based nursing pada
dapat menimbulkan keselarasan tubuh dan pikiran yang jurnal yang membahas tentang pengaruh Progressive
diyakini memfasilitasi penyembuhan fisik dan psikologis Muscle Relaxation (PMR) dan Hypnotherapy terhadap
(LeMone & Burke, 2008 dalam Rahmania et al, 2020). penurunan intensitas nyeri, didapatkan hasil yang baik,
Latihan PMR terdiri dari latihan nafas dalam, serangkaian yaitu kedua terapi ini terbukti dapat menurunkan
seri kontraksi serta relaksasi otot tertentu, dan distraksi. intensitas nyeri pada pasien kanker apabila dilakukan
Proses distraksi pada latihan PMR menjadi penyebab dengan benar dan konsisten. Hal ini telah dibuktikan
perubahan intensitas nyeri yang dirasakan oleh peserta dalam penelitian Elsaqaa et al (2021), bahwa melakukan
pelatihan (Natosba et al, 2020). Perubahan intensitas nyeri PMR selama 15-20 menit dalam satu sesi dan dilakukan
yang dirasakan oleh responden selain karena pelepasan sebanyak 5 sesi menunjukkan pengaruh positif pada
hormon endorphin juga disebabkan oleh distraksi yang pengurangan intensitas nyeri. Penelitian lain yang
mengarahkan responden harus berfokus pada setiap dilakukan oleh Dikmen et al (2018), menunjukkan bahwa
gerakan yang dilakukan sehingga dapat mengalihkan pemberian PMR yang dilakukan sebanyak 2 sesi dengan
perhatian responden. Rasa nyaman mulai dirasakan pada masing-masing sesi selama 20 menit dan dilakukan
gerakan ke-12 dan 13 dikarenakan pusat nyeri yang selama 8 minggu dapat menurunkan skala nyeri dari
dirasakan berada pada bagian adomen (perut) sehingga tingkat berat ke tingkat ringan-berat. Hal ini dikuatkan
peneliti menganjurkan untuk memperbanyak melakukan dengan penelitian Lakshmanan Gopichandran (2021),
gerakan di daerah tersebut (Rahmania et al, 2020). dimana pasien dengan sakit kepala tipe tegang
Sementara itu, Hypnotherapy merupakan salah satu terapi kronis/Chronic tension-type headache (CTTH) yang
psikologis yang diterapkan oleh terapis (hipnosan) dengan mengalami nyeri sedang-berat mengalami penurunan
metode hipnosis atau mengunakan sugesti berupa kata- tingkat keparahan nyeri yang lebih rendah setelah
kata (saran) kepada klien yang langsung menyentuh alam melalukan PMR selama 12 minggu.
bawah sadar yakni pada saat tidur trans atau disaat pikiran Penurunan intensitas nyeri ini dapat terjadi karena latihan
klien hanya terfokus pada kata-kata terapis (hipnosan) PMR bekerja melibatkan aktivitas sistem saraf otonom
dengan tujuan menyembuhkan permasalahan klien yaitu dengan meningkatkan kerja saraf parasimpatis dan
(gangguan psikosomatis) (Cahyadi, 2017). Wilson & menurunkan stimulasi sistem saraf simpatis serta
Nelson (2015) dalam Halim & Khayati (2020), hipotalamus sehingga pengaruh stres fisik terhadap
mengatakan bahwa Hypnotherapy melibatkan induksi keduanya menjadi minimal (Haryati, 2015). Aktivasi
hypnosis yang dapat mengubah presepsi, prilaku bahkan sistem saraf parasimpatis akan menurunkan denyut
51
JKM : Jurnal Kesehatan Mahardika
Vol. 9, No. 1, March 2022
ISSN: 2355-0724, DOI: 10.54867/jkm.v9i1.102
jantung, memperlambat laju pernafasan, meningkatkan 81,9 menurun menjadi 45,9 (nyeri sedang) pada tindak
aliran darah ke otot dan saluran pencernaan sehingga lanjut 1 tahun, dan menjadi 38,9 pada tindak lanjut 2
dapat mengurangi distress akibat gejala fisik (Ramadhani tahun, dimana tingkat nyeri sudah terkategori ringan.
& Putra, 2008 dalam Rahmania et al, 2020). PMR akan Penurunan intensitas nyeri ini dapat terjadi karena
mengontrol aktivitas kemudian stimulus tersebut akan pemberian Hypnotherapy mampu merangsang
mempengaruhi neurotransmitter (norephineprin, peningkatan hormon endorfin kemudian merangsang
serotonin, GABA) yang mengatur perasaan dan pikiran substansi sejenis morfin yang disuplai oleh tubuh, pada
seseorang. Penyampaian stimulus ke sistem saraf pusat saat neuron perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi
tersebut menyebabkan terjadinya pelepasan endorphin sinapsis antara neuron perifer dan neuron yang menuju
yang menyebabkan ketegangan otot menjadi berkurang otak tempat substansi P menghantarkan impuls. Sehingga
sehingga membuat tubuh menjadi relaks (Syarif & Putra, endorfin memblokir transmisi impuls nyeri di medulla
2014). Endorphin bekerja dengan mengikat reseptor opiat spinalis, sehingga sensasi nyeri menjadi berkurang.
dan opiat endogen yang kemudian akan membentuk suatu Endorphin berfungsi meningkatkan mood sehingga dapat
sistem penekanan nyeri intrinsik. Ikatan tersebut dapat merubah penerimaan individu terhadap nyeri.
mengurangi nyeri dengan mencegah dibebaskan reseptor Hypnotherapy dapat mengalihkan perhatian klien dengan
sebagai neurotransmitter penghasil nyeri (Rahmania et al, sugesti yang diberikan sehingga klien akan lupa terhadap
2020). nyeri yang dirasakan (Halim & Khayati, 2021).
Selanjutnya, terapi non-farmakologi lain yang dapat Terapi hipnosis efektif untuk memodulasi persepsi nyeri
digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri adalah dengan mempengaruhi proses kognitif seseorang
Hypnotherapy. Hasil penelitian Prasetya et al (2021), dibandingkan dengan individu yang tidak menerima
menunjukkan bahwa kelompok pasien kanker serviks hipnosis terapi. Pikiran bawah sadar adalah sebuah tempat
yang mendapatkan hipnoterapy sekali dalam sehari yang dimana manusia menyimpan semua kepercayaan, nilai,
dilakukan selama 7 hari berturut-turut memiliki tingkat dan mengontrol fungsi tubuh manusia. Menurut Prasetya
nyeri rata-rata yang lebih rendah daripada kelompok yang et al (2021) di bawah pengaruh hipnosis, korteks serebral
hanya menerima perawatan standar. Penelitian lain yang mengalami penghambatan yang kuat, sehingga
dilakukan oleh Halim et al (2021), menunjukkan bahwa kekuatanidentifikasi, analisis, pengambilan keputusan,
pemberian Hypnotherapy berupa hipnosis 5 jari 15-20 rangsangan baru berkurang, pengalaman masa lalu tidak
menit selama 3 hari terbukti dapat penurunan intensitas dapat digunakan, akibatnya sugestif kata-kata menjadi
nyeri, dibuktikan dengan kemampuan pasien dalam kekuatan yang tak tertahankan. Dalam kondisi hipnosis,
mengatasi nyeri yang timbul dengan menggunakan melalui arah aktif, kondisi pasien dan perilaku, baik psikis
Hypnotherapy lima jari. Hal ini dapat dilihat dari keadaan maupun fisik, logis, dapat dikendalikan, sehingga dapat
pasien yang mengatakan pasien tersebut merasa rileks dan menghilangkan menghilangkan atau menyembuhkan
mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang, dari kondisi psikologis atau fisio-hambatan logis yang dialami
yang awalnya adalah skala 4 menjadi 3 pada hari pertama, pasien. Namun, respon pasien juga diperkuat oleh
lalu dari skala 3 itu menurun menjadi skala 2 pada hari kemampuan hipnotis/ pendekatan terapis.
kedua, dan dari skala 2 menurun lagi hingga skala 1 pada
hari ketiga. Hal ini juga sejalan dengan penelitian
KESIMPULAN
Brugnoli (2018), yang menyebutkan bahwa skor VAS
Berdasarkan hasil literature review pengaruh
pada kelompok intervensi hypnotherapy dari yang
Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan Hypnotherapy
awalnya nyeri tingkat berat dengan rata-rata skor VAS
52
JKM : Jurnal Kesehatan Mahardika
Vol. 9, No. 1, March 2022
ISSN: 2355-0724, DOI: 10.54867/jkm.v9i1.102
terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien kanker Dhandapani, M. (2021). Effectiveness of Progressive
serviks dengan menggunakan 10 jurnal penelitian, Muscle Relaxation and deep breathing exercise on
pain, disability, and sleep among patients with chronic
menunjukkan bahwa pemberian terapi Progressive
tension-type headache a randomized control trial.
Muscle Relaxation (PMR) dapat menurunkan nyeri Holistic Nursing Practice, May, 1–12.
dengan intensitas nyeri sedang-berat menjadi sedang- Halim, A. R., & Khayati, N. (2020). Pengaruh
Hypnotherapy Lima Jari Terhadap Penurunan
ringan, sementara Hypnotherapy memiliki kemampuan
Intensitas Nyeri Pada Pasien Kanker Serviks. Ners
untuk menurunkan nyeri dengan intensitas ringan-berat Muda, 1(3), 159.
menjadi sedang-ringan. Dari penelitian yang https://doi.org/10.26714/nm.v1i3.6211
Haryati, Sitorus, R. (2015). Pengaruh Latihan Progressive
membandingkan kedua terapi ini, menunjukkan hasil
Muscle Relaxation Terhadap Status Fungsional dalam
bahwa Progressive Muscle Relaxation (PMR) lebih baik Konteks Asuhan Keperawatan Pasien Kanker dengan
dalam menurunkan intensitas nyeri dibanding Kemoterapi di RS.dr.Wahidin Sudirohusodo
Hypnotherapy. Makassar.
https://doi.org/10.1097/HNP.0000000000000460
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terapi Indrawati, N. D., Puspitaningrum, D., & Purwanti, I. A.
Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan Hypnotherapy (2014). Lesi Pra Kanker Wanita Usia Subur
dapat digunakan oleh perawat dalam mengatasi masalah (Pemeriksaan Skrining Tes IVA). Semarang: Unimus
Press
keperawatan nyeri pada pasien kanker serviks, mengingat
Mayasari, C. D. (2016). Pentingnya Pemahaman
nyeri adalah salah satu masalah utama sekaligus yang Manajemen Nyeri Non Farmakologi Bagi Seorang
paling dikeluhkan oleh pasien penderita kanker serviks. Perawat. Jurnal Wawasan Kesehatan, 1(1)
Natosba, J., Rahmania, E. N., & Lestari, S. A. (2019).
Studi Deskriptif : Pengaruh Progressive Muscle
REFERENSI Relaxation Dan Hypnotherapy Terhadap Nyeri Dan
Brugnoli, M. P., Pesce, G., Pasin, E., Basile, M. F., Kecemasan Pasien Kanker Serviks Descriptive Study :
Tamburin, S., & Polati, E. (2018). The role of clinical the Effect of Progressive Muscle Relaxation and
hypnosis and self-hypnosis to relief pain and anxiety Hypnotherapy on Pain and Anxiety of Cervical Cancer
in severe chronic diseases in palliative care: A 2-year Patients. Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu
longterm follow-up of treatment in a nonrandomized Keperawatan Indonesia, Vol 8 No 1(P-ISSN : 2338-
clinical trial. Annals of Palliative Medicine, 4700 E-ISSN : 2722-127X), 153–161.
7(1), 17–31. https://doi.org/10.21037/apm.2017.10.03 Natosba, J., Purwanto, S., Jaji, J., & Rizona, F. (2020).
Cahyadi, A. (2017). Metode Hipnoterapi Dalam Merubah Aplikasi Progressive Muscle Relaxation Sebagai
Perilaku. Syi’ar, vol. 17(2):73-82 Upaya Reduksi Nyeri Dan Kecemasan. Jurnal
Casey, A., Benson, H. (2012). Panduan Harvard Medical Abdimas Madani Dan Lestari (JAMALI), 2(2), 66–75.
School:Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: PT https://doi.org/10.20885/jamali.vol2.iss2.art3
Bhuana Ilmu Populer Prasetya, H., Kusumawati, H. N., & Wardiyatmi, W.
Dikmen, H. A., & Terzioglu, F. (2019). Effects of (2021). The Effectiveness of Hypnotherapy in
Reflexology and Progressive Muscle Relaxation on Reducing Pain in Patients with Cervical Cancer.
Pain, Fatigue, and Quality of Life during Indonesian Journal Of Medicine, 6(2), 152–158.
Chemotherapy in Gynecologic Cancer Patients. Pain https://doi.org/10.26911/theijmed.2021.06.02.04
Management Nursing, 20(1), 47–53. Rahmania, E. N., Natosba, J., & Adhisty, K. (2020).
https://doi.org/10.1016/j.pmn.2018.03.001 Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Sebagai
Elsaqaa, H.S., Sobhy, S. I., Zaki, N. H. (2016). Effect of Penerapan Palliatif Care Terhadap Nyeri Dan
Progressive Muscle Relaxation Technique on Pain and Kecemasan Pasien Kanker Serviks. BIMIKI (Berkala
Anxiety Among Post Caesarean Mothers. Ijsr - Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia),
International Journal of Scientific Research, 5(3), 11– 8(1), 25– 32. https://doi.org/10.53345/bimiki.v8i1.123
24. Resti, M. (2014). Perbandingan Pengaruh Terapi
Gopichandran, L., Srivastsava, A. K., Vanamail, P., Relaksasi Otot Progresif Dan Terapi Relaksasi
Kanniammal, C., Valli, G., Mahendra, J., & Meditasi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Klien
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas
53
JKM : Jurnal Kesehatan Mahardika
Vol. 9, No. 1, March 2022
ISSN: 2355-0724, DOI: 10.54867/jkm.v9i1.102
54