0% found this document useful (0 votes)
50 views14 pages

Evaluasi Geometri Jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft Photoscanner Pada Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga

This study evaluated the geometry of a road in the Dramaga campus of IPB University in Bogor, Indonesia using a UAV and photogrammetry. The researchers took photos of Meranti Street with a drone and then processed the images using Agisoft Photoscanner software to create an orthophoto and point cloud. They analyzed the horizontal and vertical alignments of the road based on the drone data and compared the results with and without ground control point coordinate corrections. The study found that the drone photogrammetry provided accurate measurements of the road geometry, with errors of less than 1 meter.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
50 views14 pages

Evaluasi Geometri Jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft Photoscanner Pada Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga

This study evaluated the geometry of a road in the Dramaga campus of IPB University in Bogor, Indonesia using a UAV and photogrammetry. The researchers took photos of Meranti Street with a drone and then processed the images using Agisoft Photoscanner software to create an orthophoto and point cloud. They analyzed the horizontal and vertical alignments of the road based on the drone data and compared the results with and without ground control point coordinate corrections. The study found that the drone photogrammetry provided accurate measurements of the road geometry, with errors of less than 1 meter.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 14

JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN| EISSN:2549-1407 Vol. 05 No.

02, Agustus 2020


https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsil DOI: 10.29244/jsil.5.2.101-114

Evaluasi Geometri Jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft


Photoscanner Pada Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga
(Road Geometry Evaluation Using UAV with Agisoft Photoscanner in Meranti Street
Dramaga IPB University)

Dhia Kamal Irfan1, Sutoyo2*, Tri Sudibyo3

1
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, PO BOX 220, Bogor, Jawa Barat Indonesia

*Penulis Korespondensi: [email protected]

Diterima: 28 Mei 2020 Disetujui: 29 Juli 2020

ABSTRACT

There are various road construction projects in Indonesia, but most of these projects still use
conventional methods in evaluating road geometry. This study aims to evaluate the geometry of the road
using UAV and analyze the accuracy and accuracy of photogrammetry in the evaluation of road geometry.
This research took place at Dramaga's IPB Campus on Meranti street and was conducted from April to
July 2019. From a series of processes that have been carried out it can produce accuracy of measuring
97,243% and 98,296% across the road for orthophoto results without and with coordinate correction and
using GCP. For accuracy in this study obtained a value of 0.858 m so that it can be concluded that the data
processing map is included in the class 3 horizontal accuracy. The horizontal alignment parameters
analyzed in this study are bend angles, turn radius, and turn length, there are two curves analyzed. For the
value of each parameter each turn successively for data without coordinate correction and elevation is 149
°; 90 °; 40.61 m; 53.75 m; 23.39 m; 90.71 m. The results of horizontal alignment analysis for data with
coordinate correction are 150 °; 88 °; 30.81 m; 49.34 m; 21.39 m; 89.3 m. The vertical alignment analyzed
in this study has two parameters, namely vertical curvature and slope. The value of the analysis results for
the two parameters of the two points for results with correction and without correction of coordinates are
16.08%, 17.22%, 53 m, 51 m and 6.88%, 3.77%, 53 m, and 51 m .

Keywords: horizontal alignment, orthophoto, road geometry, UAV, vertical alignment

PENDAHULUAN serta operasional dan pemeliharaan. Dari


ketujuh tahapan tersebut terdapat
Pembangunan infrastruktur jalan
beberapa faktor yang mempengaruhi
yang ada di Indonesia akhir akhir ini
kesuksesan suatu proyek konstruksi
semakin banyak karena masalah
jalan. Menurut Gunawan dan Afifuddin
kemacetan dan kebutuhan akan
(2014), terdapat 10 faktor yakni
peningkatan ekonomi yang semakin
kemampuan menyelesaikan masalah,
lama semakin meningkat. Makin tinggi
sistem komunikasi, efektifitas membuat
arus lalu lintas, semakin besar dimensi
keputusan, penekanan owner pada mutu
yang diperlukan (Koloway 2009).
tinggi konstruksi, monitoring proyek,
Menurut El-Reedy (2011), menyatakan
keahlian memimpin manager proyek,
bahwa proses pembangunan proyek
kemampuan teknik manajer proyek,
konstruksi terdiri dari tujuh tahapan,
penekanan owner pada konstruksi yang
tahapan-tahapan tersebut adalah ide,
cepat, manajemen proyek owner, dan
studi kelayakan, pra desain, detail
kecukupan dana.
engineering design, pengadaan atau
pelelangan, pelaksanaan atau konstruksi,

101
JSIL | Irfan dkk. : Evaluasi Geometri jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft Photoscanner Pada Jalan Meranti
Kampus IPB Dramaga

Perkembangan teknologi saat ini manusia untuk melakukan pengawasan


sangat lah pesat. Banyak teknologi baru dan pemantauan proses konstruksi.
lahir dan berkembang untuk membantu Penelitian ini dilakukan pada Jalan
meringankan dan mempermudah kerja Meranti Kampus Institut Pertanian
manusia dengan berbagai fitur-fitur di Bogor Dramaga. Berdasarkan latar
dalamnya. Salah satunya adalah belakang tersebut dapat dirumuskan
unmanned aerial vehicle (UAV) atau permasalahan pada penelitian ini adalah
sering disebut dengan drone yang bagaimana pemanfaatan UAV untuk
merupakan pesawat tanpa awak di mengevaluasi geometri jalan dan tingkat
dalamnya. Peralatan UAV ini bergerak akurasi data fotogrametrinya. Sedangkan
otomatis sesuai dengan program yang tujuan dilaksanakannya penelitian ini
tertanam pada sistem komputer dan adalah melakukan evaluasi geometri
dikendalikan dari jarak jauh dengan jalan menggunakan UAV serta analisis
menggunakan remote control dari luar tingkat akurasi dan ketelitian
kendaraan atau disebut dengan remotely fotogrametri dalam evaluasi geometri
piloted vehicle (RPV) (Nugroho 2016). jalan.
Saat ini UAV berkembang sangat
cepat tak hanya untuk militer saja akan METODOLOGI
tetapi dapat digunakan untuk kehidupan Penelitian ini dilaksanakan mulai
sehari-hari, diantaranya: penginderaan April 2019 hingga Juli 2019.
jarak jauh, melakukan respon terhadap Pengambilan data primer akan dilakukan
bencana yang terjadi, patroli keamanan pada lokasi penelitian, yaitu Jalan
dan lalu lintas, membawa dan Meranti Kampus IPB Dramaga.
mengirimkan barang, melakukan Pengolahan dan analisis data dilakukan
pengambilan gambar, hingga memantau secara intensif di Departemen Teknik
proses konstruksi yang sedang berjalan. Sipil dan Lingkungan, Fakultas
Penggunaan UAV atau drone untuk Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
memantau proses konstruksi ini Bogor. Gambar lokasi penelitian diambil
merupakan inovasi baru bagi dunia menggunakan aplikasi google earth.
konstruksi. Pasalnya, hampir Lokasi penelitian dapat dilihat pada
keseluruhan proyek konstruksi Gambar 1.
mengandalkan tenaga

Gambar 1 Lokasi penelitian

102
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN| EISSN:2549-1407 Vol. 05 No. 02, Agustus 2020
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsil DOI: 10.29244/jsil.5.2.101-114

Alat yang digunakan dalam telah dilakukan bisa dibandingkan juga


penelitian ini adalah sebuah multi rotor dengan lebar jalan sehingga dapat
UAV berupa drone dengan merek terlihat perbandingan antara citra drone
Xiaomi Mi Drone 4K dengan maksimum dan realisasi di lapang.
resolusi 4000x3000 piksel, seperangkat Data yang digunakan dalam
total station, roll meter, seperangkat penelitian adalah data primer berupa foto
komputer yang dilengkapi dengan Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga
program microsoft office, arcGIS, menggunakan drone kemudian diolah
agisoft photoscanner, dan agisoft Lens. menggunakan software agisoft
Bahan yang digunakan dalam penelitian photoscanner dan arcGIS, selain foto
ini terbagi menjadi dua data yakni data udara data primer yang diambil berupa
primer berupa fotogrametri Jalan lebar jalan dan elevasi dari titik kontrol
Meranti Kampus IPB Dramaga dengan tanah (GCP). Sebelum data primer
menggunakan multi rotor UAV berupa diambil terlebih dahulu kamera drone
drone, lebar jalan, dan koordinat serta dikalibrasi dengan agisoft lens. Data
elevasi dari titik kontrol tanah (GCP) sekunder berupa detail dari titik kontrol
sedangkan dan data sekunder yang geodesi nasional (TKG) yang kemudian
diperoleh dari Badan Informasi di gunakan sebagai acuan koordinat titik
Geospasial berupa detail titik kontrol kontrol tanah (GCP). Untuk data primer
geodesi nasional (TKG). dilakukan pengambilan pada Jalan
Tahapan pertama dari penelitian Meranti Kampus IPB Dramaga
ini adalah studi literatur mengenai sedangkan data sekunder diperoleh dari
metode yang akan digunakan serta Badan Informasi Geospasial (BIG).
perangkat lunak yang akan digunakan,
kemudian kalibrasi kamera yang akan HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan menggunakan aplikasi agisoft
lens. Data yang diperlukan adalah data Gambar 2 merupakan persebaran
primer berupa fotogrametri Jalan titik kontrol yang dilakukan untuk
Meranti Kampus IPB Dramaga 1 mengetahui koordinat dari titik ground
menggunakan multi rotor UAV (drone), control point atau titik kontrol tanah
lebar jalan, dan koordinat serta elevasi yang dipasang pada lokasi penelitian.
dari titik kontrol tanah (GCP) sedangkan Koordinat ini didapatkan dengan
data sekunder berupa detail titik kontrol mengacu pada titik kontrol geodesi
geodesi nasional (TKG). Kemudian, nasional yang berada ± 1,5 Km dari titik
hasil yang didapatkan dari multi rotor gcp pertama atau lokasi penelitian.
UAV berupa drone diolah menggunakan Detail dari titik kontrol geodesi nasional
agisoft photoscanner sehingga yang diacu dapat dilihat pada Tabel 1.
didapatkan data model elevasi digital Dari Tabel 1 dapat dilihat
(DEM). Setelah didapatkan data DEM koordinat dari titik kontrol geodesi
dari olahan drone maka data DEM yang nasional yang diacu adalah
didapatkan menggunakan drone 6°33’46.50480” LS dan
dibandingkan dengan data DEM yang 106°43’22.46160” BT. Titik kontrol
didapat setelah melakukan pengohalan yang sudah diketahui koordinatnya
data elevesai yang didapatkan dari total kemudian dijadikan acuan untuk
station sehingga dapat terlihat perbedaan menentukan koordinat GCP yang berada
atau kesamaan dari elevasi yang pada lokasi penelitian. Jarak dari titik
didapatkan dari citra drone dengan kontrol geodesi nasional dan GCP yang
realisasi. Untuk hasil foto udara yang cukup jauh memerlukan beberapa titik

103
JSIL | Irfan dkk. : Evaluasi Geometri jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft Photoscanner Pada Jalan Meranti
Kampus IPB Dramaga

bantuan untuk mencapai GCP yang telah bantu ini diambil menggunakan total
ditentukan sebelumnya. Maka dari itu station dengan metode polygon terbuka.
pada penelitian ini diambil 12 titik bantu, Sedangkan GCP yang digunakan pada
5 titik bantu berada di luar kampus IPB penelitian ini dapat dilihat pada Gambar
Dramaga dan 7 titik berada di dalam 3.
kampus IPB Dramaga seperti yang dapat
dilihat pada Gambar 2. Koordinat titik

Gambar 2 Persebaran titik kontrol

Gambar 3 Sebaran GCP

104
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN| EISSN:2549-1407 Vol. 05 No. 02, Agustus 2020
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsil DOI: 10.29244/jsil.5.2.101-114

Tabel 1 Detail titik kontrol geodesi Sedangkan penggunaan selotip


nasional yang diacu hitam berfungsi untuk menandai titik
ID Pilar : JKH-g012 tengah dari kain tersebut dan juga
ID JKVN : TTG.0400A menentukan titik dimana reflektor dan
Lintang : 6°33’46.50480” LS total station berdiri. Koordinat dari GCP
Bujur : 106°43’22.46160” BT yang digunakan pada penelitian ini dapat
Tinggi Elipsoid : 189.92
dilihat pada Tabel 2.
Kondisi : Baik
Waktu Pengukuran : Fri, 1 Jan 2010
Posisi Horizontal 00:00:00 GMT Tabel 2 Koordinat GCP
Terakhir Nama Koordinat
No
Posisi Pengukuran : Pin/Brass tablet di atas Titik Bujur Lintang
Tinggi badan pilar GCP 106°43’52.90” 6°33’31.40”
1
Orthometrik 1 BT LS
Desa : Babakan GCP 106°43’55.40” 6°33’27.43”
2
Kecamatan : Dramaga 2 BT LS
Kabupaten : Bogor GCP 106°43’55.47” 6°33’25.54”
3
3 BT LS
Provinsi : Jawa Barat
GCP 106°43’54.29” 6°33’22.1”
Lokasi : Babakan 4
4 BT LS
Pengelola Aset : Badan Informasi
GCP 106°43’52.22” 6°33’20.38”
Geospasial 5
5 BT LS
Uraian Lokasi :Terletak di samping
GCP 106°43’50.46” 6°33’21.56”
jembatan Cihideung, 6
6 BT LS
sebelah kiri jalan dari
GCP 106°43’48.91” 6°33’20.54”
Bogor-Pandeglang pada 7
7 BT LS
Km 71,6 dari Jakarta
Koordinat : -6.56292 106.72291
Pendekatan Posisi GCP berdasarkan nama
Catatan : Posisi horizontal dalam yakni GCP 1 berada di depan gedung
SRGI 2013 Fakultas Pertanian IPB, GCP 2 berada di
Sumber : BIG (2019) sebelah barat daya gedung Gymnasium,
GCP 3 berada di sebelah utara dari GCP
Dari Gambar 3 dapat dilihat 2, GCP 4 berada di timur gedeung CCR
persebaran GCP yang digunakan pada IPB, GCP 5 berada pada di sebelah
penelitian ini. Pada penelitian ini selatan gedung Teaching Lab IPB, GCP
digunakan 7 GCP yang menyebar di 6 berada di depan gedung Tanoto IPB,
sekitar lokasi penelitian. Penetapan GCP dan GCP 7 berada di lahan parker di
dilakukan dengan menentukan area barat gedung Teaching Lab. Lokasi ini
terbuka yang dapat terlihat dari drone dipilih karena memiliki visibilitas yang
ketika dilakukan pengambilan foto baik ketika dilakukan pengambilan foto
udara. GCP yang berada pada lokasi udara menggunakan drone. Koordinat
dibuat dengan menggunakan kain drone sendiri memiliki error atau
berwarna jingga yang dibuat menyerupai kesalahan baik pada vertikal maupun
bentuk silang atau x yang ditengahnya horizontal jika dibandingkan dengan
diberi selotip hitam. Penggunaan kain koordinat GCP, kesalahan koordinat ini
berwarna jingga ini dilakukan untuk dapat dilihat pada Tabel 3
mempermudah pencarian GCP pada
hasil foto udara.

105
JSIL | Irfan dkk. : Evaluasi Geometri jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft Photoscanner Pada Jalan Meranti
Kampus IPB Dramaga

Tabel 3 Kesalahan koordinat drone 0,301993 m dan untuk koordinat X


terhadap GCP sebesar 0,478008 m. Nilai RMSE dapat
terjadi karena konversi satuan koordinat
Kesalahan Koordinat dari derajat menjadi meter. Konversi ini
No Nama Titik
Y (m) X (m) dilakukan karena total station sebagai
1 GCP 1 0,105310 -0,154440 alat bantu untuk mencari koordinat yang
2 GCP 2 -0,328924 0,510130 peneliti pakai hanya menerima koordinat
dengan satuan m atau meter. Selain dari
3 GCP 3 -0,361262 0,572177 pengubahan koordinat besarnya nilai
4 GCP 4 -0,232798 0,374920 RMSE juga dapat terjadi karena
kesalahan ketika melakukan input titik
5 GCP 5 0,022701 -0,036193 GCP pada saat pengolahan data.
6 GCP 6 0,302871 -0,485029 Pembuatan atau perencanaan jalur
terbang menggunakan aplikasi Pix4D,
7 GCP 7 0,492102 -0,781565 yang terpasang pada ponsel android.
RMS Error 0,301993 0,478008 Aplikasi ini juga bisa menerbangkan
drone secara otomatis sesuai dengan
jalur yang telah dibuat sebelumnya.
Dari Tabel 3 dapat dilihat Penentuan jalur terbang dari drone ini
kesalahan koordinat Y dan X. Pada dilakukan setelah melakukan penentuan
kesalahan koordinat Y nilai terbesar GCP yang berada di sekitar lokasi
yang didapatkan yakni 0,492102 m dan penelitian. Jalur terbang dapat dilihat
terkecil 0,022701 m. Sedangkan untuk pada Gambar 4. Jalur terbang ini terbagi
kesalahan koordinat X nilai terbesar menjadi dua di karenakan geometri jalan
yang didapatkan sebesar -0,781565 m yang berbelok ±90° sehingga dibutuhkan
dan terkecil -0,36193 m. Sedangkan 2 jalur terbang.
untuk RMSE dari koordinat Y sebesar

Gambar 4 Jalur terbang drone


Hasil orthophoto yang didapatkan dengan koreksi GCP maupun tidak
setelah melakukan pengolahan data baik hasilnya tidak terlalu berbeda hanya

106
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN| EISSN:2549-1407 Vol. 05 No. 02, Agustus 2020
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsil DOI: 10.29244/jsil.5.2.101-114

sedikit bergeser sesuai dengan perbedaan Secara visual, orthophoto yang


koordinat hasil drone dengan GCP. Hasil dihasilkan memiliki tingkat detail yang
orthophoto tanpa koreksi GCP dapat bagus dan dapat digunakan untuk proses
dilihat pada Gambar 5 dan dengan identifikasi objek apa saja yang terdapat
koreksi dapat dilihat pada Gambar 6. pada lokasi penelitian secara jelas.

Gambar 5 Hasil orthophoto tanpa koreksi koordinat

Gambar 6 Hasil orthophoto dengan koreksi koordinat

107
JSIL | Irfan dkk. : Evaluasi Geometri jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft Photoscanner Pada Jalan Meranti
Kampus IPB Dramaga

Peta RBI atau Rupabumi vertikal. CE90 atau circular error 90%
Indonesia sendiri memiliki standar adalah ukuran ketelitian geometrik
ketelitian geometri yang diatur dalam horizontal yang didefinisikan sebagai
Peraturan Kepala BIG No.15 Tahun radius lingkaran yang menunjukkan
2004 (BIG 2014). Ketentuan ketelitian bahwa 90% kesalahan atau perbedaan
Geometri peta RBI dapat dilihat pada posisi horizontal objek di peta dengan
Tabel 4. Pada tabel tersebut dapat dilihat posisi yang dianggap sebenarnya tidak
berapa nilai ketelitian yang sudah lebih besar dari radius tersebut (BIG
dikalikan dengan CE90 untuk RMSE 2014).
horizontal dan LE90 untuk RMSE

Tabel 4 Ketentuan ketelitian geometri peta RBI


Ketelitian Peta RBI
Interval
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
No. Skala kontur
Horizontal Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal Vertikal
(m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
1 1:1.000.000 400 200 200 300 300 500 500
2 1:500.000 200 100 100 150 150 250 250
3 1:250.000 100 50 50 75 75 125 125
4 1:100.000 40 20 20 30 30 50 50
5 1:50.000 20 10 10 15 15 25 25
6 1:25.000 10 5 5 7,5 7,5 12,5 12,5
7 1:10.000 4 2 2 3 3 5 5
8 1:5.000 2 1 1 1,5 1,5 2,5 2,5
9 1:2.500 1 0,5 0,5 0,75 0,75 1,25 1,25
10 1:1.000 0,4 0,2 0,2 0,3 0,3 0,5 0,5

RMSEr pada penelitian ini didapatkan termasuk dalam ketelitian horizontal


sebesar 0,5654 m. Ketelitian dari peta kelas 3. Hal tersebut menunjukkan
yang dihasilkan adalah sebesar 0,858 m. bahwa sedikitnya 90% kesalahan atau
Jika dihubungkan dengan tabel 4 maka pergeseran posisi objek pada peta RBI
peta orthophoto atau RBI yang skala 1:2.500 tersebut tidak lebih dari
dihasilkan dengan skala 1:2.500 1,25 meter untuk posisi horizontal.

Gambar 7 Persebaran titik pengambilan data pembanding

108
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN| EISSN:2549-1407 Vol. 05 No. 02, Agustus 2020
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsil DOI: 10.29244/jsil.5.2.101-114

Perbedaan yang terjadi Terlihat pada tabel 5 ketiga hasil


dikarenakan adanya koreksi koordinat pengukuran memiliki nilai yang berbeda
dari drone menggunakan GCP. Dalam beda. Hasil pengukuran dari orthophoto
penelitian ini dibutuhkan data dilakukan dengan menggunakan alat
pembanding yang dianggap benar serta bantu berupa software AutoCAD 2017.
ideal. Data pembanding yang Hasil pengukuran orthophoto tanpa
dimaksudkan adalah profil melintang koreksi koordinat memiliki selisih
atau lebar jalan dari beberapa titik yang terkecil atau perbedaan terkecil dengan
tersebar pada lokasi penelitian. Terdapat pengukuran langsung adalah sebesar
5 titik yang digunakan untuk data 0,01661 m yang didapatkan dari titik 2,
pembanding ditentukan dengan sedangkan untuk hasil orthophoto
pertimbangan visibilitas dan kemudahan dengan koreksi koordinat memiliki
dalam pengambilan data. Titik selisih terkecil atau perbedaan terkecil
pengambilan data pembanding yang dengan pengukuran langsung sebesar
berupa profil melintang dapat dilihat 0,02567 m yang didapatkan dari titik 2.
pada Gambar 7. Selisih terbesar atau perbedaan terbesar
Titik data pembanding yang sudah untuk dua hasil orthophoto didapatkan
ditentukan memiliki hasil berupa lebar pada titik 5, untuk hasil orthophoto tanpa
jalan atau profil melintang. Pengambilan koreksi koordinat memiliki nilai sebesar
data ini dilakukan dengan mengukur 0,6584 m dan hasil orthophoto dengan
lebar jalan yang ada dengan meteran koreksi koordinat memiliki nilai sebesar
gulung. Hasil dari pengukuran ini 0,38679 m.
kemudian dibandingkan dengan hasil Rata – rata perbedaan untuk hasil
orthophoto yang ada. Hasil orthophoto orthophoto tanpa koordinat memiliki
yang dibandingkan ialah keduanya baik nilai sebesar 0,281 m dan hasil
dengan koreksi koordinat menggunakan orthophoto dengan koreksi koordinat
GCP dan yang tidak dengan koreksi sebesar 0,188 m. Dari kedua rata – rata
koordinat, sehingga ketiganya memiliki ini dapat dihasilkan nilai akurasi dari
hasil profil melintang atau lebar jalan masing masing hasil orthophoto
masing masing. Hasil tersebut dapat berdasarkan profil melintang atau lebar
dilihat pada Tabel 5. jalan. Hasil orthophoto tanpa koreksi
koordinat memiliki nilai akurasi sebesar
Tabel 5 Perbandingan hasil pengukuran 97,453% dan hasil orthophoto dengan
profil melintang jalan koreksi koordinat memiliki nilai akurasi
Hasil Pengukuran (m) sebesar 98,296%. Nilai akurasi yang
Orthophoto Orthophoto didapatkan dari kedua hasil orthophoto
Nama
No Lang tanpa dengan
Titik ini sangat baik, karena nilainya masih
sung koreksi koreksi
koordinat koordinat diatas 90% atau memiliki nilai selisih
1 Titik 1 11,03 11,08502 11,07950 lebar jalan ± 1 meter. Data elevasi titik
2 Titik 2 11,07 11,05339 11,04433 uji yang diambil dapat dilihat pada Tabel
3 Titik 3 11,02 11,22287 11,21502 6.
4 Titik 4 11,02 11,49151 10,73698
5 Titik 5 11,02 11,67840 10,63321

109
JSIL | Irfan dkk. : Evaluasi Geometri jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft Photoscanner Pada Jalan Meranti
Kampus IPB Dramaga

Tabel 6 Data elevasi titik uji Gambar diatas merupakan grafik


Elevasi (mdpl) yang berisikan data rata – rata elevasi di
Nama Tanpa setiap titik yang kemudian di plot pada
No. Dengan
Titik koreksi grafik. Sumbu x dari grafik tersebut
koreksi elevasi
elevasi
1 1.1 195,601776 255,060532
berisikan jarak dari titik 1 hingga titik 5
2 1.2 195,413300 254,730225 sedangkan sumbu y berisikan elevasi
3 1.3 195,513433 254,900742 dari kedua hasil yakni elevasi tanpa
4 2.1 204,054947 258,748322 koreksi koordinat dan elevasi dengan
5 2.2 204,054855 258,474670 koreksi koordinat. Grafik hasil dengan
6 2.3 203,994110 258,414795 koreksi elevasi memiliki nilai yang
7 3.1 207,179199 258,352631 elevasi yang tidak jauh berbeda antar
8 3.2 207,123672 258,287451 titiknya jika dibandingkan dengan hasil
9 3.3 206,923431 258,582581 tanpa koreksi elevasi yang memiliki
10 4.1 206,980621 257,234528 perbedaan elevasi yang cukup tinggi
11 4.2 206,890472 257,374237 yakni antara titik 1 dengan titik 2 dan
12 4.3 206,697845 257,412292 antara titik 4 dengan titik 5. Gambar
13 5.1 198,037872 255,430695 diatas dapat disebut juga alinyemen
14 5.2 198,159409 255,548813 vertikal dari Jalan Meranti Kampus IPB
15 5.3 198,022308 255,263412 Dramaga karena berisikan data elevasi
yang dibandingkan dengan jarak atau
Data elevasi tertinggi untuk hasil panjang dari jalan tersebut. Kedua hasil
elevasi tanpa koreksi elevasi pada tabel 6 tersebut memiliki perbedaan elevasi ±50
berada pada titik 3 di bagian kiri jalan meter.
yang bernilai 207,179199 mdpl,
sedangkan data terendah berada pada Alinyemen Horizontal
titik 1 di bagian tengah jalan yang Perencanaan geometrik jalan
bernilai 195,41330 mdpl. Elevasi memfokuskan pada pemilihan letak dan
tertinggi pada hasil dengan koreksi panjang dari bagian-bagian alinyemen
koordinat berada pada titik 2 di bagian horizontal, sesuai dengan kondisi medan
kiri jalan dengan nilai 258,748322 mdpl sehingga terpenuhi kebutuhan akan
sedangkan nilai elevasi terendah berada pengoperasian lalu lintas, dan keamanan
sama dengan hasil tanpa koreksi (ditinjau dari jarak pandangan dan sifat
koordinat yaitu pada titik 1 di bagian mengemudikan kendaraan di tikungan)
tengah jalan yang bernilai 254,730225 (Sukirman 1994). Parameter yang
mdpl. Untuk perbandingan elevasi dari dievaluasi pada alinyemen horizontal
kedua hasil tersebut dapat dilihat pada pada penelitian ini berupa parameter
Gambar 8. yang bisa dilihat secara visual dari hasil
pengolahan data sebelumnya. Parameter
yang dibahas adalah sudut belokan,
400 Tanpa koreksi elevasi
radius belokan, dan panjang belokan.
Keempat parameter tersebut dapat dilihat
pada Tabel 7.
200

0
0 100 200 300 400 500

Gambar 8 Grafik perbedaan elevasi

110
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN| EISSN:2549-1407 Vol. 05 No. 02, Agustus 2020
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsil DOI: 10.29244/jsil.5.2.101-114

Tabel 7 Hasil analisis alinyemen


horizontal

Nilai
No. Parameter
Tanpa Dengan
koreksi koreksi
Sudut belokan
1 149° 150°
pertama
Sudut belokan
2 90° 88°
kedua
Radius belokan
3 40,61 m 30,81 m
pertama
Radius belokan Gambar 9 Belokan pada lokasi
4 53,75 m 49,34 m
kedua penelitian
Panjang
5 belokan/ busur 23,39 m 21,39 m
lingkaran
Gambar 10 merupakan diagram
Panjang dari belokan 1 dari diagram tersebut
6 belokan/ busur 90,71 m 89,3 m dapat dilihat beberapa nilai yang terdapat
lingkaran dalam gambar tersebut. Radius belokan
atau r dari belokan 1 memiliki nilai
Pada lokasi penelitian terdapat sebesar 49,3 m. Panjang busur lingkaran
dua belokan yang termasuk dalam lokasi atau Lc dari belokan tersebut memiliki
penelitian. Dua belok ini merupakan nilai 24,7 m. Tangen dari lingkaran atau
dasar dari penentuan hasil dari parameter Tc belokan 1 memiliki nilai sebesar 12,7
yang didapatkan pada Tabel 13. Kedua m. Sudut belokan atau α dari belokan 1
belokan tersebut dapat diihat pada memiliki nilai 31°. Jarak titik
Gambar 9. Gambar tersebut menjelaskan persimpangan ke lengkung peralihan
lokasi dari kedua belokan, belokan yang atau Et pada belokan tersebut memiliki
berada di dalam lingkaran merah nilai 1,7 m.
merupakan belokan pertama dan belokan Gambar 11 merupakan diagram
yang berada di dalam lingkaran berwarna dari belokan 2 dari diagram tersebut
kuning merupakan belokan kedua. dapat dilihat beberapa nilai yang terdapat
Parameter parameter yang telah dalam gambar tersebut.
didapatkan disusun menjadi sebuah
diagram belokan. Diagram tersebut
berisikan informasi dari alinyemen
horizontal. Dua belokan yang terdapat
pada penelitian ini termasuk ke dalam
belokan full circle, hal ini didapatkan
setelah dilakukan analisis bentuk
belokan. Diagram full circle berisikan
informasi berupa panjang busur
lingkaran atau Lc, radius belokan atau r,
sudut belokan atau α, tangen lingkaran
atau Tc, dan jarak titik persimpangan ke
lengkung peralihan atau Et.
Gambar 10 Diagram belokan 1

111
JSIL | Irfan dkk. : Evaluasi Geometri jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft Photoscanner Pada Jalan Meranti
Kampus IPB Dramaga

Radius belokan atau r dari belokan yang diukur pada alinyemen vertikal
2 memiliki nilai sebesar 52,7 m. Panjang yaitu nilai kelandaian dan panjang
busur lingkaran atau Lc dari belokan lengkung vertikal (Ls).
tersebut memiliki nilai 83,4 m. Tangen Pada penelitian ini dibahas dua
dari lingkaran atau Tc belokan 1 titik evaluasi alinyemen vertikal yakni di
memiliki nilai sebesar 55 m. Sudut bagian awal lokasi penelitian dan di akhir
belokan atau α dari belokan 1 memiliki lokasi penelitian. Dua titik ini dipilih
nilai 92°. karena memiliki beda elevasi yang cukup
signifikan yakni sebesar 3,648 m dan
1,926 m untuk elevasi dengan koreksi,
sedangkan nilai beda elevasi tanpa
koreksi sebesar 8,525 m dan 8,783 m.

KESIMPULAN
Evaluasi geometri jalan
menggunakan UAV dapat dilakukan,
terhadap dua unsur geometri jalan berupa
alinyemen horizontal berupa profil
melintang jalan dan alinyemen vertikal
dari Jalan Meranti Kampus IPB
Gambar 11 Diagram belokan 2 Dramaga. Penelitian ini menghasilkan
akurasi pengukuran profil melintang
Jarak titik persimpangan ke jalan sebesar 97,243% dan 98,296%
lengkung peralihan atau Et pada belokan untuk hasil orthophoto tanpa dan dengan
tersebut memiliki nilai 23,5 m. koreksi koordinat serta menggunakan
Pembuatan diagram belokan ini sesuai GCP.
dengan peraturan Direktorat Jenderal Parameter alinyemen horizontal
Bina Marga No. 038/TBM/1997 berupa sudut belokan, radius belokan,
(DirjenBM 1997). Kedua diagram dan panjang belokan, terdapat dua
tersebut memiliki beberapa nilai yang belokan yang di analisis dengan nilai
tidak terdapat dalam parameter yakni masing masing parameter setiap belokan
nilai tangen dari lingkaran Tc dan jarak secara berturut untuk data tanpa koreksi
dari titik persimpangan ke lengkung koordinat dan elevasi adalah 149°; 90°;
peralihan atau Et. 40,61 m; 53,75 m; 23,39 m; 90,71 m.
Hasil analisis alinyemen horizontal
Alinyemen Vertikal untuk data dengan koreksi koordinat
adalah 150°; 88°; 30,81 m; 49,34 m;
Alinyemen vertikal adalah 21,39 m; 89,3 m. Alinyemen vertikal
perencanaan elevasi sumbu jalan pada mencakup parameter yakni panjang
setiap titik yang ditinjau, berupa profil lengkung vertikal dan kelandaian,
memanjang. Pada peencanaan alinyemen dengan hasil analisis untuk kedua
vertikal terdapat kelandaian positif parameter dari dua titik adalah 16,08 %,
(tanjakan) dan kelandaian negatif 17,22 %, 53 m, dan 51 m untuk hasil
(turunan), sehingga kombinasinya tanpa koreksi koordinat dan elevasi
berupa lengkung cembung dan lengkung sedangkan untuk hasil dengan koreksi
cekung. Disamping kedua lengkung koordinat dan elevasi sebesar 6,88 %,
tersebut terdapat pula milai kelandaian 3,77 %, 53 m, dan 51 m.
nol (datar) (DirjenBM 1997). Parameter

112
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN| EISSN:2549-1407 Vol. 05 No. 02, Agustus 2020
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsil DOI: 10.29244/jsil.5.2.101-114

DAFTAR PUSTAKA

[Dirjen BM] Direktorat Jendral Bina


Marga. 1997. Jalan. Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan
Antar Kota. Peraturan Direktorat
Jenderal Bina Marga No.
038/TBM/1997. Jakarta (ID) :
Direktorat Jenderal Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum.
Gunawan MA, Afifuddin IAM. 2014.
Critical succes factors
pelaksanaan proyek konstruksi
jalan dan jembatan di kabupaten
Pidie Jaya. Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala. 3(1):15-25.
Koloway BS. 2009. Kinerja ruas jalan
perkotaan jalan Prof. Dr. Satrio.
DKI Jakarta. Jurnal Perencanaan
Wilayah dan Kota. 20 (3) : 215-
230.
Nugroho ASB. 2016. Kajian Pemanfaatan
Drone Untuk Pekerjaan
Pengawasan Konstruksi [Skripsi].
Yogyakarta (ID): Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
Sukirman S. 1994. Dasar-Dasar
Perencanaan Geometrik Jalan.
Bandung (ID): Nova

113
JSIL | Irfan dkk. : Evaluasi Geometri jalan Menggunakan UAV Dengan Aplikasi Agisoft Photoscanner Pada Jalan Meranti
Kampus IPB Dramaga

114

You might also like