Journal of Economics & Business
UniSadhuGuna Business School ISSN: 2302-8025
Vol. 8 No. 2 Juli-Desember 2019
PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN BRITISH COUNCIL INDONESIA DI JAKARTA
Johan Trihantoro
STIE UniSadhuguna Jakarta,Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
The purpose of this research is to know: (1) Influence of Training on Employee
Performance at the British Council Indonesia, (2) Influence of Work Motivation to
Employee Performance in the British Council Indonesia, and (3) Influence Training
and Work Motivation to Employee Performance at the British Council Indonesia.
The type of research used is survey. The population in this study is employees of the
British Council Indonesia. The sampling technique used purposive sampling
method with the number of samples counted 41 people. Data collection techniques
using questionnaires that have been tested for validity and reliability. Data analysis
techniques used to answer the hypothesis is multiple regression. The results of this
study show that: (1) Training variable has a positive effect on employee
performance in British Council Indonesia. This is evidenced from the t-count of
3.454 with a significance value of <0.05, and the regression coefficient has a
positive value of 0.327; (2) Work Motivation variable has a positive effect on
employee performance in Britsih Council Indonesia. This can be proven from the
tcount of 4.875, with a significance value of <0.05, and the regression coefficient
has a positive value of 0.395; (3) Variables of Training, and Work Motivation
simultaneously to employee performance in British Council Indonesia. This can be
proven from the value of Fcount of 32.798 while Ftabel for n = 41 of 3.23, with
significance <0.05.
Keywords: the effect of training; work motivation; performance employee
Pendahuluan
Sumber daya manusia adalah suatu komponen vital bagi perusahaan, mereka
menjadi pelaksana utama kegiatan manajerial dan operasional di dalam suatu organisasi.
Elemen lain dalam organisasi seperti uang, mesin, dan modal lainnya, tidak akan bisa
berjalan dengan baik tanpa adanya campur tangan dari sumberdaya manusia. Oleh
karena itu, perhatian kepada sumber daya manusia di dalam organisasi menjadi faktor
penting agar aktivitas produktifnya berjalan secara efisien dan efektif, sehingga tujuan
organisasi bisa tercapai. Kualitas kerja karyawan yang baik akan menghasilkan output
yang baik pula. Karyawan tidak lagi dipandang hanya sebagai faktor produksi yang
sama dengan mesin atau modal. Mereka sebagai sumber daya manusia merupakan asset
sangat penting dalam organisasi sumber daya manusia yang mampu membuat sumber
daya lainnya dapat bekerja sama. Tanpa adanya sumber daya manusia yang kompeten
dan berdedikasi tinggi maka karyawan suatu organisasi tidak akan dapat
memaksimalkan produktivitasnya.
142
Pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
British Council Indonesia di Jakarta
Metode Penelitian
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara
(metode) pengumpulan data, analisa data, dan interpretasi hasil analisis untuk
mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.
Penelitian ini akan melakukan survey dengan menggunakan alat kuisioner sebagai
instrumen pengumpulan data dan hasil itulah akan diolah dengan software SPSS versi
20.
Hasil dan Pembahasan
1. Uji Validitas
Tabel 1 Uji Validitas Variabel Pelatihan (X1)
Pelatihan (X1)
Pernyataan rhitung rtabel n = 41 Keterangan
1 0.604 0.308 Valid
2 0.294 0.308 Tidak Valid
3 0.398 0.308 Valid
4 0.740 0.308 Valid
5 0.489 0.308 Valid
6 0.642 0.308 Valid
7 0.740 0.308 Valid
8 0.642 0.308 Valid
9 0.501 0.308 Valid
10 0.453 0.308 Valid
Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa untuk masing-masing pernyataan
pada variabel Pelatihan (X1) seluruh instrument dapat dikatakan valid kecuali
pernyataaan 2 , karena nilai rhitung yang dihasilkan lebih besar dari pada nilai rtabel
yang ada untuk n = 41 ( empat puluh satu ) yaitu 0.308.
Tabel 2 Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X2)
Pernyataa Motivasi Kerja (X2)
n rhitung rtabel n = 41 Keterangan
1 0.448 0.308 Valid
2 0.522 0.308 Valid
3 0.519 0.308 Valid
4 0.774 0.308 Valid
5 0.670 0.308 Valid
6 0.663 0.308 Valid
7 0.443 0.308 Valid
8 0.522 0.308 Valid
9 0.774 0.308 Valid
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa untuk masing- masing pernyataan
pada Motivasi Kerja (X2) seluruh instrument dapat dikatakan valid, karena nilai r hitung
143
Johan Trihantoro
yang dihasilkan lebih besar dari pada nilai r tabel yang ada untuk n = 41 ( empat puluh
satu ) yaitu 0.308.
Tabel 3 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)
Kinerja Karyawan (Y)
Pertanyaan rhitung rtabel n = 41 Keterangan
1 0.743 0.308 Valid
2 0.484 0.308 Valid
3 0.680 0.308 Valid
4 0.652 0.308 Valid
5 0.543 0.308 Valid
6 0.537 0.308 Valid
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa untuk masing-masing
pernyataan pada variabel Kinerja Karyawan (Y) seluruh instrument dapat dikatakan
valid, karena nilai rhitung yang dihasilkan lebih besar dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n=41 (empat puluh satu) yaitu 0.308.
2. Uji Reliabilitas
Tabel 4 Kriteria Tingkat Reliabilitas
Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Keandalan
0.0 – 0.20 Kurang Andal
>0.20 – 0.40 Agak Andal
>0.40 – 0.60 Cukup Andal
>0.60 – 0.80 Andal
>0.80 – 1.00 Sangat Andal
Sumber: Hair et al. (2010: 125)
Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (X1)
Cronbach’s Alpha N of Items
.745 10
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
Berdasarkan tabel 5, untuk uji reliabilitas variabel Pelatihan (X1) dengan nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0.745, sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian
mengenai variabel Pelatihan (X1) adalah Reliabel tinggi.
Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (X2)
Cronbach’s Alpha N of Items
.774 9
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
Berdasarkan tabel 6, untuk uji reliabilitas variabel Motivasi Kerja (X2) dengan
nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.774, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian mengenai variabel Motivasi Kerja (X2) adalah Reliabel tinggi.
Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (Y)
Cronbach’s Alpha N of Items
.659 6
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
144
Pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
British Council Indonesia di Jakarta
Berdasarkan tabel di atas, untuk uji reliabilitas variabel Kinerja Karyawan (Y)
dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.659, sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian mengenai variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah Reliabel
tinggi.
3. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Tabel 8 Hasil Uji Normalitas One-sample Kolmogorov-Smirnov Test
Stadardized
Residual
N 41
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .97467943
Most Extreme Differences Absolute .102
Positive .102
Negative -.070
Kolmogorov-Smirnov Z .653
Asymp. Sig. (2-tailed) .787
a. Test distribution is normal
b. Calculate from data
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
2) Uji Multikolineritas
Tabel 9 Hasil Uji Multikolineritas
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
-
(Constant) -4.249 3.427 .223
1.240
1 X1 .327 .095 .383 3.454 .001 .783 1.277
X2 .395 .081 .541 4.875 .000 .787 1.272
a. Dependent Variable : Y
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor
(VIF) dari masing-masing variabel independent tidak memiliki nilai yang lebih
dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini
tidak mengandung multikolinieritas.
3) Uji Linier Berganda (Multiple)
Tabel 10 Hasil Uji Linier Berganda
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) -4.249 3.427 -1.240 .223
1 X1 .327 .095 .383 3.454 .001
X2 .395 .081 .541 4.875 .000
a. Dependent Variable Y
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
145
Johan Trihantoro
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui persamaan regresi berganda
sebagai berikut :
Y’ = -4.249 + 0.327 X1 + 0.395 X2
Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nilai koefisien intersep sebesar -4.249 dapat diartikan apabila variabel
Pelatihan (X1), dan Motivasi Kerja (X2) dianggap nol (tidak mengalami
perubahan) maka variabel Kinerja Karyawan (Y) turun sebesar 4.249
b. Nilai koefisien regresi variabel Pelatihan (X1) terhadap variabel Kinerja
Karyawan (Y) adalah sebesar 0.327, artinya setiap Pelatihan (X1) sebesar
satu satuan maka akan mengakibatkan perubahan Kinerja Karyawan (Y)
sebesar 0.327 satuan, dengan asumsi yang lainnya tetap.Peningkatan satu
satuan pada variabel Pelatihan akan meningkatkan Kinerja Karyawan
sebesar 0.327 satuan, sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel
Pelatihan akan menurunkan Kinerja Karyawan sebesar 0.327 satuan.
Pelatihan yang efektif akan meningkatkan Kinerja Karyawan, semakin
banyak Training yang didapat akan semakin meningkatkan Kinerja
Karyawan.
c. Nilai koefisien regresi variabel Motivasi Kerja (X2) terhadap variabel
Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0.395, artinya setiap perubahan
variabel Motivasi Kerja (X2) sebesar satu satuan maka akan
mengakibatkan perubahan Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0.395 satuan,
dengan asumsi yang lainnya tetap. Peningkatan satu satuan pada variabel
Motivasi Kerja akan meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar 0.395
satuan, sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel Motivasi Kerja
akan menurunkan Kineraja Karyawan sebesar 0.395 satuan. Motivasi
Kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan efek berupa kelelahan
baik fisik maupun mental dan reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala,
gangguan pencernaan, dan mudah marah. Sedangkan pada Motivasi Kerja
yang terlalu sedikit dimana pekerjaan yang terjadi karena pengurangan
gerak akan menimbulkan kebosanan, rasa malas dan rasa monoton. Maka
akan menggangu Kinerja Karyawan.
4. Uji t
Pengaruh Pelatihan (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hasil statistik uji t
untuk variabel Pelatihan diperoleh thitung sebesar 3.454 sedangkan ttabel untuk
n = 41 sebesar 2.020. Jadi 3.454 > 2.020 maka dapat disimpulkan bahwa
parsial variabel Pelatihan (X1) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Hasil statistik
uji t untuk variabel Motivasi Kerja diperoleh thitung sebesar 4.875 sedangkan
ttabel untuk n = 41 sebesar 2.020. Jadi 4.875 > 2.020 maka dapat disimpulkan
bahwa Kinerja Karyawan (Y).
146
Pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
British Council Indonesia di Jakarta
1) Uji Simultan (F)
Tabel 11 Hasil Uji Anova (F)
Model Sum of Df Mean F Sig
Squares Square
Regression 384.704 2 192.352 32.798 .000
1 Residual 222.857 38 5.865
Total 607.561 40
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant, X2, X1)
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
Dari hasil uji ANOVA atau fhitung didapat nilai fhitung sebesar 32.798
dimana lebih besar dari nilai ftabel untuk n = 41 sebesar 3.23 atau 32.798 >
3.23 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 karena 0,000 < 0,05, maka
dapat dikatakan Pelatihan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y).
2) Model Summary
Tabel 12 Model Summary
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
square the Estimate
1 .796 .633 .614 2.42171
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Olahan Data (SPSS 20)
Hasil uji adjusted R square pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar
0.633. Hal ini menunjukkan bahwa Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh
variabel Pelatihan da n Motivasi Kerja yang dipersepsikan sebesar 63.3%,
sedangkan sisanya sebesar 36,7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
Kesimpulan
1. Pelatihan (X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan (Y) British
Council Indonesia. Hal ini dibuktikan dari hasil thitung sebesar 3.454 dengan
nilai signifikansi sebesar <0.05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif
sebesar 0,327. Dengan demikian dugaan (hipotesis) bahwa Pelatihan berpengaruh
secara partial terhadap Kinerja Karyawan telah terbukti.
2. Motivasi Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan (Y) British
Council Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil thitung sebesar 4.875,
dengan nilai signifikansi sebesar <0.05, dan koefisien regresi mempunyai nilai
positif sebesar 0.395. Dengan demikian dugaan (hipotesis) bahwa Motivasi Kerja
berpengaruh secara partial terhadap Kinerja Karywan telah terbukti.
3. Pelatihan, dan Motivasi Keja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja
Karyawan British Council Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai Fhitung
sebesar 32.798 sedangkan Ftabel untuk n=41 sebesar 3.23, dengan signifikansi
<0.05.
147
Johan Trihantoro
DAFTAR PUSTAKA
Ade Imas Fitriansyah. (2012). Pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja
karyawan di Bank BRI. Jakarta.
Abdul Aziz. (1998). Pengaruh motivasi, disiplin dan ethos kerja terhadap produktivitas
karyawan yang telah mendapatkan pelatihan di unit kerja bakri PT perkebunan
nusantara VII. Lampung.
Agusta, L. dan Sutanto, E. M. (2013). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan CVHaragon Surabaya, Vol. 1, No. 3.
Denis, Peggy dan Jantje. (2014). Pelatihan, disiplin kerja dan kulitas kerja terhadap
prestasi kerja pada PT PLN (Persero). Manado.
Dessler, Gary (2015). Human Resources Management (Manajemen Sumber Daya
Manusia), Ed. 14. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Indeks.
Elvi Lastriani (2014). Pengaruh disiplin terhadap kinerja anggota pada SAtlantas
Polresta. Pekanbaru.
Hasibuan (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Bumi Aksara.
Imam Ghozali (2006). Analisis Multivariate Dengan Program SPSS: Badan Penerbitan
Universitas Diponegoro. Semarang, Edisi 5.
Imran (2013). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pesantren Terpadu Serambi Mekkah, Vol. XIV, No.2, September, hlm 60-70.
Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kadir. 2015. Statistika Terapan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Leonardo Agusta (2013). Pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan pada CV Haragon. Surabaya.
Lia Fauziah (2013). Pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT
Nadira Prima. Semarang.
Mangkunegara, Anwar. 2011. Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung.
Mangkunegara, A. P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Manullang. 2011. Manajemen Personalia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Nawawi, Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
148
Pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
British Council Indonesia di Jakarta
Priansa, Donni. 2014. Perencanaan & Pengembangan SDM. Alfabeta. Bandung.
Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani (2014), Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk Perusahaan, Ed. 3. Jakarta: PT Rajawali press.
Robbins & Judge (2014). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior), Ed.16.
Jakarta: Salemba Empat.
Rochaety, E. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Sadiyo. (2014). Uji korelasi motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru
dimoderasi kepemimpinan kepala sekolah. Jakarta.
Sangadji. 2010. Metodologi Penelitian. Andi Off Set. Yogyakarta.
Sayudha Patria Adiputera. (2013). Pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja
karyawan pada PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. Bandung.
Sugiyono (2011). Statistik Untuk Bisnis,Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, Eddy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta.
Suwatno. 2011. Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik & Bisnis. Alfabeta.
Bandung.
Syarfizal Helmi (2003). Pengaruh pelatihan dan pengembangan serta prestasi kerja
terhadap pengembangan karir karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III
(Persero). Medan.
Tri Hardjono (2013). Analisis pengaruh motivasi, disiplin kerja dan kemampuan kerja
terhadap kinerja pegawai negeri sipil. Jakarta.
Triyono, Ayon. 2012. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia Oryza.
Yogyakarta.
Umar, Husein. 2010. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
149