Metode 7 Tools
Metode 7 Tools
Serambi Engineering, Volume VII, No. 1, Januari 2022 Hal 2701 - 2708 e-ISSN : 2541-1934
1,2
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang
*Koresponden email: [email protected]
Abstract
To overcome quality problems regarding product defects that occur in the company, it is necessary to do
an analysis related to the problems that occur and it is necessary to plan improvements to reduce
consumer returns. This study aims to analyze and plan improvement plans using the Quality Control
Circle (QCC) method using Seven Tools. The Seven Tools used consist of a check sheet, run chart,
histogram, scatter diagram, Pareto diagram, cause and effect diagram (fishbone diagram), and control
chart. The research was conducted using the interview method with the parties involved with the object
and problem. The research data taken is the company's historical data in 2020. The results show that
product defects can be caused by various factors such as humans, machines, climate or weather and
storage methods. The criteria for defects that often occur in the company are damaged products due to
fractures, rusty products, and product sizes that do not match. It can be seen from the criteria for these
defects, improvements that can be made are by providing suggestions to overcome the problem so as to
reduce the returns that occur in the company. Keywords: defect, quality, quality control circle, seven
tools, product, return
Abstrak
Untuk mengatasi permasalahan kualitas mengenai cacat produk yang terjadi di perusahaan perlu
dilakukannya analisa terkait dengan permasalahan yang terjadi dan perlu adanya perencanaan perbaikan
untuk mengurangi return konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan merencanakan
perencanaan perbaikan menggunakan metode Quality Control Circle (QCC) denganxmenggunakan Seven
Tools. Seven Tools yang digunakan terdiri dari checksheet, run chart, histogram, scatter diagram, diagram
pareto, cause and effect diagram (fishbonexdiagram), dan control chart. Penelitian dilakukan dengan
metode wawancara bersama pihak yang terlibat dengan objek dan permasalahan. Data penelitian yang
diambil merupakan data historis perusahaan tahun 2020. Hasil penelitian menunjukan adanya cacat
produk dapat disebabkan karena berbagai macam faktor seperti manusia, mesin, iklim atau cuaca dan
metode penyimpanan. Kriteria cacat yang sering terjadi di perusahaan yaitu produk rusak karena patah,
produk berkarat, dan ukuran produk tidak sesuai. Dilihat dari kriteria cacat tersebut, perbaikan yang dapat
dilakukan yaitu dengan memberikan saran untuk mengatasi masalah sehingga dapat mengurangi return
yang terjadi di perusahaan.
Kata Kunci: cacat, kualitas, quality control circle, seven tools, produk, return
1. Pendahuluan
Pengendalian kualitas merupakan teknik yang dilakukan mulai dari proses sebelum dimulainya
produksi, jalannya proses produksi sampai akhir proses produksi. Pengendalian kualitas dilakukan untuk
menghasilkan produk yang memenuhi standar yang diinginkan dan direncanakan, serta untuk
meningkatkan kualitas produk yang tidak memenuhi standar yang ditentukan agar sebisa mungkin dapat
mencapai kualitas yang memadai [1]. Karena apabila perusahaan memiliki kualitas yang baik, maka
perusahaan tersebut dapat dikatakan sudah memenuhi standar yang di rencanakan dan diinginkan.
Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk untuk menjalankan fungsinya, termasuk
daya tahan, ketepatan waktu operasi, perbaikan waktu serta atribut lainnya yang bernilai. Kualitas
memainkan peran penting dalam industri manufaktur, karena berfungsi sebagai kriteria untuk menilai
kesiapan industri [2]. Dalam proses produksi suatu perusahaan sering dijumpai ketidaksesuaian dengan
2701
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No. 1, Januari 2022 Hal 2701 - 2708 e-ISSN : 2541-1934
standar produk yang dihasilkan yaitu produk yang dihasilkan rusak atau cacat. Perusahaan perlu
melakukan perbaikan untuk menghindari dan mengurangi cacat produk. Produk cacat adalah produk yang
tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan [3].
PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur Dies, Jig,
Press Part, Tools, dan industri mesin lainnya. Pada keseluruhan proses produksi di PT. XYZ masih
ditemukannya cacat produk yang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Untuk menangani
permasalahan tersebut, perlu dilakukan analisa dalam merencanakan rencana perbaikan kualitas
menggunakan Seven Tools untuk mencari solusi terhadap ketidaksesuaian produk agar dapat mencapai
kinerja standar dalam bentuk zero defect. Pengendalian kualitas dilakukan untuk memastikan produk dan
layanan yang diproduksi oleh perusahaan telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sehingga
memenuhi standar tersebut [4].
Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan pada penelitian ini [5]. Quality Control
Circle adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa dan memecahkan suatu masalah di
perusahaan terkait dengan permasalahan pengendalian kualitas produk perusahaan. Pengendalian kualitas
yang dilakukan yaitu menggunakan Seven Tools yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab
terjadinya defect ban ring 20 dan menganalisis apakah defect yang terjadi masih dalam batas
pengendalian. Kemudian dilakukan perbaikan dengan cara memberikan usulan perbaikan guna
meningkatkan kualitas ban ring 20 [6]. Metode Quality Control Circle (QCC) dapat menghasilkan
pemecahan masalah bagi manajemen dan memungkinkan untuk melihat seberapa efektifnya tingkat
perbaikan atau peningkatan yang dilakukan.
2. Metode Penelitian
Urutan metode pada penelitian ini digambarkan dengan diagram alir (Flow Chart) pada Gambar 1.
2702
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No. 1, Januari 2022 Hal 2701 - 2708 e-ISSN : 2541-1934
c. Fishbone Diagram, merupakan tools diagram sebab akibat untuk mengidentifikasi sebab utama dari
suatu masalah. Analisis yang dilakukan yaitu melalui sesi brainstorming [12].
d. Histogram, merupakan tools berbentuk diagram batang yang menunjukkan tingkat variasi
pengukuran data. Histogram dikenal sebagai grafik distribusi frekuensi [12].
e. Scatter Diagram, merupakan tools yang berbentuk diagram pencar untuk menggambarkan tingkat
kemungkinan hubungan antara dua variabel dengan kekhususan atau sebab dan akibat yang berbeda
[13].
f. Pareto Diagram, merupakan tools berbentuk bagan yang berisikan diagram batang dan diagram
garis. Diagram batang menunjukkan klasifikasi nilai data. Sedangkan diagram garis mewakili total
data kumulatif [14].
g. Control Chart, merupakan peta atau grafik untuk memberi gambaran perubahan proses dari waktu ke
waktu dan menggambarkan stabilitas suatu proses kerja [15].
1) Upper Control Limit (UCL), yaitu batas kendali atas penyimpangan yang diperbolehkan [16]
2) Central Line (CL), yaitu garis yang menggambarkan bahwa tidak ada penyimpangan dari
karakteristik sampel. Grafik ini berisi garis tengah yang mewakili nilai sigma karakteristik
kualitas yang terkait dengan keadaan yang terkendali [17].
3) Lower Control Limit (LCL), yaitu data pada batas kontrol bawah yang dihitung dari nilai baku
[18].
Pengolahan data menggunakan tujuh alat kegiatan Quality Control Circle (QCC) atau biasa disebut
Seven Tools. Hasil dari pengolahan data menggunakan Seven Tools diantaranya: a. Check Sheet
(Lembar Pemeriksaan)
1. Januari 18100 290 Produk Rusak 2. Februari 19800 243 Produk Rusak
3. Maret 20400 279 Produk Rusak
4. April 18200 357 Produk Rusak
2703
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No. 1, Januari 2022 Hal 2701 - 2708 e-ISSN : 2541-1934
Pada diagram fishbone Gambar 2 didapatkan penyebab adanya return konsumen. Maka
masalah dominan return konsumen dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini.
2704
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No. 1, Januari 2022 Hal 2701 - 2708 e-ISSN : 2541-1934
Disimpan Pada
Karena musim yang berubah dari
Iklim atau Produk Berubah Warna Gudang Khusus
musim panas ke musim hujan
Cuaca (Berkarat) dengan SOP
maupun sebaliknya
Penyimpanan
Ukuran Produk Tidak
Kurang teliti SOP Pekerja
Sesuai
Manusia Proses muat barang yang kasar SOP Proses Muat
saat akan pengiriman Produk Rusak Barang
Ukuran Produk Tidak SOP Pemeliharaan
Mesin Kondisi mesin yang sudah tua Sesuai Mesin
Sumber: Pengolahan data (2021)
2705
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No. 1, Januari 2022 Hal 2701 - 2708 e-ISSN : 2541-1934
f. Pareto Diagram
Berdasarkan data pada Tabel 1 didapatkan persentase jenis komplain konsumen pada Tabel 4.
Melalui Tabel 4 ini kita bisa melihat secara detail hal-hal mengenai komplain pelanggan.
Pada Tabel 4 diatas dapat dilihat produk rusak memiliki persentase sebesar 63,3% dan untuk
ukuran produk yang tidak sesuai sebesar 0,4% untuk produk berubah warna (teroksidasi) sebesar
36,3%. Sehingga diagram Pareto dari persentase jumlah komplain konsumen dapat dilihat pada
Grafik
3.
2500
2000
1500
1000
500
0
Total
% % Kum
Komplain
Produk Rusak 1465 63,3 63,3
2706
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No. 1, Januari 2022 Hal 2701 - 2708 e-ISSN : 2541-1934
Total 2313
4. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data pada penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
banyaknya reject produk yang tidak terkendali di PT. XYZ disebabkan karena berbagai macam faktor
diantaranya metode penyimpanan barang dari ruangan ber AC ke ruangan tidak ber-AC, perubahan iklim
atau cuaca, manusia atau pekerja yang kurang teliti pada saat proses muat barang, dan kondisi mesin yang
sudah tua. Dari faktor-faktor tersebut maka PT. XYZ perlu membuat atau memperbaiki Standar
2707
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No. 1, Januari 2022 Hal 2701 - 2708 e-ISSN : 2541-1934
Operasional Prosedur (SOP). SOP yang perlu diperbaiki diantaranya yaitu SOP penyimpanan, SOP
pekerja, SOP proses muat barang, dan SOP pemeliharaan mesin.
7. Referensi
[1] D. Diniaty, F. Hanum, and M. I. Hamdy, “Analisis Pengendalian Mutu (Quality Control) CPO
(Crude Palm Oil) pada PT. XYZ,” J. Tek. Ind., vol. 5, no. 2, pp. 92–99, 2019.
[2] L. L. Salomon and N. Denata, “Strategi Peningkatan Mutu Part Bening Menggunakan Pendekatan
Metode Six Sigma (Studi Kasus Departemen Injection Di PT. KG),” J. Ilmial Tek. Ind., vol. 3, no. 3,
pp. 156–165, 2015.
[3] W. Hetharia and H. Poernomo, “Analisis Quality Control Terhadap Tingkat Kerusakan Produk Pada
PT. Van Glass Surabaya,” J. Ekon. Manaj., vol. 4, no. 45, pp. 117–132, 2019.
[4] Y. Syahrullah and M. R. Izza, “Integrasi Fmea Dalam Penerapan Quality Control Circle (QCC)
Untuk Perbaikan Kualitas Proses Produksi Pada Mesin Rapier,” J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 6, no. 2,
pp. 78– 85, 2021.
[5] D. A. Styawan, Wahyudin, and Hamdani, “Penerapan Line Balancing untuk Meningkatkan Proses
Perakitan Control Panel di Line Service Part pada PT . Kawai Indonesia Plant 3,” J. Serambi Eng.,
vol. VI, no. 4, 2021.
[6] A. E. Saputra and N. A. Mahibubah, “Analisis Seven Tools Pada Pengendalian Kualitas Proses
Vulkanisir Ban 1000 Ring 20 di CV Citra Buana Mandiri Surabaya,” J. STRING (Satuan Tulisan
Ris. dan Inov). Teknol., vol. 5, no. 3, 2021.
[7] Nurhayati, D. Herwanto, and Hamdani, “Analisis Produktivitas Mesin Filling Auto Cup Sealer 1
dengan Metode Overall Equipment Effectiveness pada PT. Prima Kemasindo,” J. Serambi Eng., vol.
VI, no. 4, pp. 2248–2255, 2021.
[8] W. W. Dharsono, “Penerapan Quality Control Circle Pada Proses Produksi Wafer Guna Mengurangi
Cacat Produksi (Studi Kasus di PT XYZ Jakarta),” J. FATEKSA J. Teknol. dan Rekayasa, vol. 2, no.
1, pp. 31–39, 2017.
[9] D. Rachmawati R and M. M. Ulkhaq, “Aplikasi Metode Seven Tools Dan Analisis 5W + 1H Untuk
Mengurangi Produk Cacat Pada PT. Berlina, TBK,” J. Ind. Eng. Online, vol. 5, no. 4, 2015.
[10] I. Idris, R. aditya Sari, and Wulandari, “Pengendalian Kualitas Tempe Dengan Metode Seven
Tools,” J. Teknovasi, vol. 03, pp. 66–80, 2016.
[11] M. M. Ulkhaq, S. N. W. Pramono, and R. Halim, “Aplikasi Seven Tools Untuk Mengurangi Cacat
Produk Pada Mesin Communite dI PT. Masscom Graphy, Semarang,” J. PASTI, vol. XI, no. 3, pp.
220–230.
[12] A. M. Rani and W. Setiawan, “Menganalisis Defect Sanding Mark Unit Pick Up Tmc Dengan
Metode Seven Tools PT. ADM,” J. Integr. Sist. Ind., vol. 3, no. 1, 2016.
[13] T. P. Matondang and M. M. Ulkhaq, “Aplikasi Seven Tools untuk Mengurangi Cacat Produk White
Body pada Mesin Roller,” J. Sist. dan Manaj. Ind., vol. 2, no. 2, pp. 59–66, 2018.
[14] A. Merjani and I. Kamil, “Penerapan Metode Seven Tools dan PDCA (Plan Do Check Action )
Untuk Mengurangi Cacat Pengelasan Pipa,” J. Profisiensi, vol. 9, no. 1, pp. 124–131, 2021.
[15] N. Aziza and F. B. Setiaji, “Pengendalian Kualitas Produk Mebel Dengan Pendekatan Metode Seven
Tools,” Tek. Eng. Sains J., vol. 4, pp. 27–34, 2020.
[16] Z. Nitafiyah, “Analisis Pengendalian Kualitas Produk Koran Pada PT. Radar Sulteng Membangun di
Kota Palu,” J. ILMU Manaj. Univ. TADULAKO, vol. 5, no. 9, pp. 287–297, 2019.
[17] R. Arifianti, “Analisis Kualitas Produk Sepatu Tomkins,” J. Din. Manaj., vol. 4, no. 1, pp. 46–58,
2013.
[18] H. Tarmizi and S. N. Indriyani, “Metode Control Chart Dan Fishbone Terhadap Produk Power
House Pada Unit Pengolahan Sampah,” J. Ekon. dan Ind., vol. 21, no. 1, pp. 35–44, 2020.
2708