Growing Mother's Language Literation in A Family Environment
Growing Mother's Language Literation in A Family Environment
Dinar Nur Inten1, Dewi Mulyani2, Khambali3, Syifa Agnia Zaenal4, Aida Nur Khairunnisa5
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini – Universitas Islam Bandung
1,2, 5
3,4
Pendidikan Agama Islam – Universitas Islam Bandung
Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected],
1
5
[email protected]
Article Received: April 27 2020 Published Article: June 01 2020
DOI: https://doi.org/10.29313/ga:jpaud.v4i1.6956
Abstract
Language is identical to culture, so culture will be sustainable if the community's language is firmly held and used in
their daily lives. As one of the regional languages that have a major contribution to the Indonesian nation's progress,
the Sundanese language is preserved correctly by using and teaching and exemplifying its use to this nation's future
generations. This study aimed to determine the use of the Sundanese language and parents' methods in introducing
the Sundanese language to children. This study used a survey method for parents who have early childhood with
respondents as many as 545. This study proves that family, parents, and the surrounding environment have a
considerable influence in planting literacy in the mother tongue, namely Sundanese for children. Through parents'
ability to determine methods, packaging engaging activities, and designing innovative, creative media for learning
Sundanese, it can help develop mother tongue literacy skills for children. It is proven that 45.9% of children can tell
the Sundanese language, and 39.8% of children can speak Sundanese. and 51.4% of children are capable enough
to use Sundanese in their daily life.
Keywords: Mother Language, Literacy, Family, Sundanese Language.
Abstrak
Bahasa identik dengan budaya, maka suatu budaya akan berkelanjutan apabila bahasa masyarakat tersebut
dipegang teguh dan digunakan dalam kesehariannya. Bahasa Sunda sebagai salahsatu bahasa daerah yang
memiliki sumbangsih besar untuk kemajuan bangsa Indonesia sudah sewajarnya dijaga kelestariannya, dengan
tetap menggunakan dan mengajarkan serta mencontohkan penggunaannya kepada para generasi penerus bangsa
ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan bahasa sunda dan metode yang digunakan para orang tua
dalam mengenalkan bahasa sunda pada anak. Penelitian ini menggunakan metode survey kepada para orang tua
yang memiliki anak usia dini dengan responden sebanyak 545 orang. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa
keluarga, orang tua dan lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang cukup besar dalam penanaman literasi bahasa
ibu yaitu bahasa Sunda untuk anak. Melalui kemampuan orang tua dalam menentukan metode, mengemas kegiatan
yang menarik serta mendesain media kreatif inovatif untuk pembelajaran bahasa Sunda dapat membantu
mengembangkan kemampuan literasi bahasa ibu bagi anak hal ini terbukti 45,9% anak mampu bercerita bahasa
Sunda dan 39,8% anak mampu ngawih dan 51,4% anak cukup mampu untuk menggunakan bahasa Sunda dalam
kesehariannya.
Kata Kunci: Bahasa Ibu, Literasi, Keluarga, Bahasa Sunda.
76
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
77
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
berkomunikasi dengan ayah/ibu, kakek/nenek, dipelajari adalah data dari sampel yang diambil
dan saudara kandung (Wagiati, 2017). dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
Proses vaitalisasi Bahasa Sunda belum kejadian-kejadian relative, distribusi, dan
secara massif dilakukan oleh orang Sunda di hubungan-hubungan antar variabel sosiologis
Jawa Barat, dari 545 responden hanya 31% yang maupun psikologis. Penelitian survey dilakukan
menggunakan Bahasa Sunda. Dalam keseharian untuk membuat generalisasi dari sebuah
kemunikasi orangtua dengan anaknya hanya pengamatan dan hasilnya akan lebih akurat.
terdapat 43% yang menggunakan Bahasa Metode survey digunakan untuk mendapatkan
Sunda. Bahkan, hanya 5% guru yang mengajar data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
di sekoalh yang menggunakan Bahasa Sunda. buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan
Lingkungan sekolah dan lingkungan rumah tidak dalam pengumpulan data, misalnya dengan
membudayakan penggunaan Bahasa Sunda memberikan kuesioner.
dalam komunikasi keseharian. Menjadi catatan Objek penelitian merupakan sesuatu
betapa jumlah penutur Bahasa Sunda tidak yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian,
sebanyak jumlah Orang Sunda. objek penelitian ini menjadi sasaran dalam
Mengingat hal tersebut di atas, penting penelitian untuk mendapatkan jawaban maupun
kiranya dilakukan Vitalisasi Bahasa Sunda solusi dari permasalahan yang terjadi. Pengertian
segera. Orang Sunda harus bekerja kerasa Objek Penelitian menurut Sugiyono (2014)
memelihara Bahasa Sunda “Ngamumule basa adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data
Sunda”. Upaya ini dapat dilakukan dari dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang
lingkungan terdekat dan sejak masih kecil atau suatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu
usia dini. Rumah, Sekolah, Lingkungan sudah hal (variabel tertentu). Populasi merupakan objek
seharusnya menjadi zona pengebangan Bahasa atau subjek yang memenuhi kriteria tertentu yang
Ibu orang Sunda. Berbagai cara dan metode telah ditentukan peneliti. Menurut Suryono
dapat digunakan demi meningkatkan minat dan (2014:115) populasi adalah wilayah generalisasi
rasa memiliki terhadap bahasa Ibu (Bal & Mete, yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
2019). Pada anak-anaklah orangtua mewariskan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
kebudayaannya. Pun dalam Bahasa Sunda, kita oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
akan mewariskan kepada anak-anak kita. Yang kesimpulannya.
menjadi tantangannya adalah bagaimana Berdasarkan pengertian di atas, peneliti
memvitalisasi Bahasa Sunda dengan metode dapat mengambil kesimpulan bahwa populasi
yang menyenangkan terutama bagi anak-anak merupakan objek atau subjek yang berada pada
(Çelik, 2020). satu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang
berkaitan dengan masalah penelitian. Pada
penelitian ini yang menjadi populasi adalah orang
METODE PENELITIAN tua yang memiliki anak usia dini yang berjumlah
545 orang tua di Kabupeten Bandung.
Pendekatan yang akan digunakan dalam Adapun teknik analisis yang digunakan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif,
metode survey (Prof. Dr. Suryana, 2012) (Emzir, yakni analisis yang digunakan untuk menganalisa
2017) (Sarmanu, 2017). Dalam penelitian ini data dengan cara mendeskripsikan atau
penulis menggunakan metode penelitian survey. menggambarkan data yang telah terkumpul
Sugiyono (2014) mendefinisikan penelitian sebagaimana adanya tanpa bermaksud
survey adalah penelitian yang dilakukan pada membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang atau generalisasi. (Sugiyono, 2014). Termasuk
78
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
dalam analisis deskriptif antara lain adalah selanjutnya akan bahasa ibu (Budhiono. R.H.
penyajian data melalui tabel, grafik diagram, (2009).
lingkaran, pictogram, perhitungan, modus, Sebenarnya anak memiliki satu bahasa
median, mean (pengukuran terdensi sentral), yang pasti yakni bahasa yang dikuasai oleh
perhitungan rata dan standar deviasi, orang tua dan bahasa yang digunakan oleh
perhitungan prosentase. Dalam analisis deskriptif lingkungan sekitar. Anak-anak transmigran ini
juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan menjadi salah satu contoh yang
antara variabel melalui analisis korelasi, pasti yakni mereka pada dasarnya diajarkan
melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan dengan satu bahasa oleh orang tuanya yakni
membuat perbandingan dengan membandingkan bahasa
rata-rata (populasi/sampel). Indonesia, tetapi semakin mereka tumbuh
mereka akan menguasai beraneka ragam
bahasa yang
KAJIAN PUSTAKA terdapat di sekitar. Karena anak-anak tumbuh
dengan memori yang kuat dan sifat meniru yang
Literasi Bahasa ibu bagus. Dari meniru akan menjadi sebuah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan dan akhirnya akan membentuk dalam
dalam mengajar di sekolah utamanya di diri
sekolah-sekolah dasar di daerah maka anak tersebut. Tak ayal bahasa yang anak-anak
penggunaan bahasa pertama atau bahasa ibu perguanakan untuk berkomunikasi semakian
sangatlah penting karena akan membantu bervariasi (Puspitasari. R.H & Safitri. P.I : 2020).
pemahaman siswa akan materi yang Pemertahanan bahasa ibu selain
disamapaikan guru juga membantu anak menguatkan dalam pembelajaran bahasa juga
memahami bahasa kedua yang guru sampaikan bisa dilakukan melalui hal-hal berikut ini yaitu :
(Fitriani. S.S. et all:2017). diversitas (keragaman) kultural, pemeliharaan
Bahasa ibu adalah bahasa yang secara identitas etnis, adaptabilitas sosial, menambah
langsung memiliki ”hubungan emosional” dengan rasa aman bagi anak dan meningkatkan
penuturnya. Melalui bahasa ibu anak-anak kepekaan linguistik. Selain itu perlu dukungan
mendapatkan fondasi dasar tentang konsep keluarga, lingkungan bahasa di sekolah,
kebahasaan dan nilai-nilai budaya sehingga perayaan bahasa dan dukungan media massa
internalisasi budaya dan bahasa ibu dapat sebagai pembentuk bahasa publik (Ibda.
berlangsung secara berkelanjutan. Untuk H. :2017).
menjembatani hal ini maka orang tua bisa Adalam mengajarkan bahasa ibu
menyampaikannya melalui cerita-serita rakyat terhadap anak usia dini maka kegiatan atau
dengan bahasa daerah (Budhiono. R.H. (2009). keterampilan pertama yang harus anak kuasai
Tiga hal yang mempengaruhi dan lakukan adalah menyimak. Manfaat dari
perkembangan bahasa ibu pertama sosial yaitu kegiatan menyimak adalah terlibatnya panca
kehidupan yang menantang anak untuk indera untuk terlatih memahami susunan kata,
menggunakan bahasa tertentu. Kedua ekonomi pelafalan kalimat, dan intonasi dengan benar
dan yang ketiga pendidikan, pada kurikulum ( Taja, et al: 2019)
seharusnya selalu ada jam yang dikhususkan Mendongeng dan bercerita merupakan
untuk pembelajaran bahasa daerah sebagai salahsatau alternatif metode dan kegiatan yang
bahasa ibu hal ini bertujuan untuk melestarikan dapat digunakan untuk mengembangkan
dan menumbuhkan kecintaan generasi kemamapuan bahasa ibu seorang anak. melalui
metode tersebut guru dan anak-anak dapat
79
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
melatih komunikasi anak untuk dapat pembelajaran bahasa Sunda secara tekstual,
mengekspresikan ide dan gagasannya melalui audio maupun visual (Khairu. A, et al :2018).
bahasa daerah (Wagiati. Et al: 2019). Berdasarkan penilaian terlihat 85%
Cerita dapat menstimulasi anak tingkat pemahaman siswa terhadap materi
membuat cerita sendiri, sehingga anak terpacu bahasa Sunda yang diajarkan serta dipraktikan.
menggunakan kata-kata yang diperolehnya, dan Anak-anak memahami materi bahasa sunda
terpacu menyusun kata-kata dalam kalimat yang meliputi aksara sunda serta pupuh-pupuh
dengan perspektif dongengnya sendiri (Mulyani, sunda dengan bisa mempraktekannya dengan
et al: 2019). baik karena disamapaikan dengan metode yang
Guru dituntut untuk banyak mempelajari menarik yaitu cerita, dan kawih (Prawiyogi. A.G.,
berbagai media dan metode pembelajaran et al: 2020).
bahasa Sunda untuk anak, hasil penelitian Bahasa ibu membantu anak untuk
membuktikan melalui media animasi interaktif memahami pembelajaran yang disamapaikan
pembelajaran bahasa Sunda untuk anak dapat dan membantu anak untuk mempelajari bahasa
mudah ditangkap dan menyenangkan bagi anak keduanya(Zulfikar: 2018).
(Anwar.S, et al: 2018). Kemampuan bahasa ibu berpengaruh
Hasil penelitian menunjukkan adanya terhadap kemampuan bahasa lainnya, dan
peningkatan kemampuan keterampilan berbicara pembelajaran yang menggunakan bahasa ibu
bahasa ibu melalui metode bernyanyi sebesar bagi anak-anak yang telah terbiasa
28% maka dapat disimpulkan bahwa metode menggunakan bahasa ibu dalam kesehariannya
bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan memiliki pengaruh terhadap pembelajaran yang
keterampilan berbicara bahasa ibu pada anak bermakna (Gimenez. S. 2015)
usia dini (Kristiana. H & Widayati.S :2016). Bahasa ibu yang baik mempengaruhi
Puisi lagu yaitu salah satu alternatif perkembangan membaca anak usia dini
teknik penggenalan kosakata untuk anak yang (Ùimúeka. O & Alisinano. F.: 2009).
menggabungkan puisi dan lagu atau nyanyian. Literasi bahasa lokal, perkembangan dan
Melalui nyanyian pembelajaran akan dirasakan literasi explorasi mempengaruhi kemajuan dan
anak nyaman dan menyenangkan, sehingga perkembangan pembangunan dalam sebuah
pembelajaran yang bermakna dapat terwujud negara (Barbara Trudell :2008).
(Inten. D.N. :2018). Kegiatan Rebo nyunda, dapat
Dalam pengajaran bahasa sunda maka menggenalkan nilai-nilai moral, penanaman
pemilihan metode pembelajaran harus karakter dan menumbuhkan kecintaan anak akan
disesuaikan dengan perkembangan anak kearifan lokal (Risnawati. A & Nuraeni. L, 2019).
sehingga materi yang disampaikan mudah Bahasa ibu mempengaruhi kemampuan
dipahami, efektif dan menarik. Anjani F & asosiasi mataematika dan keterampilan literasi
Kusdiana A. (2020). anak Andrew, et al: 2020).
Berdasarkan penelitian saat ini pengajar
dituntut untuk melek teknologi dan dapat Konsep Keluarga
menciptakan berbagai media ajar yang sesuai Keluarga adalah domain inti terjadinya
dengan generasi saat ini. Oleh karena itu dalam proses pemilihan dan penggunaan bahasa oleh
pembelajaran bahasa sunda dapat digunakan anak-anaknya. Tingakat kesulitan dan
media yang dapat memanfaatkan teknologi kemudahan dalam pengajaran bahasa ibu
android atau telepon selular, dimana media tergantung dari seberapa besar paparan bahasa
tersebut dapat menyampaikan materi ibu itu diberikan kepada anak oleh orangtuanya
dan seberapa intensif upaya yang dilakukan
80
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
orang tua untuk memampukan anaknya untuk interaksi yang dibangun oleh orang tua dengan
menjadi anak-anak bilingual atau multilingual baik akan melahirkan kemampuan komunikasi
(Sugiarto. R :2018). anak yang baik pula (Rahayu. D.M. :2020).
Keluarga merupakan lingkungan pertama
dan utama bagi anak untuk dapat mengetahui
dan memperoleh dasar-dasar kehidupannya HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kelak, begitu pula dengan kegiatan literasi dan
penganalan bahasa ibu, dari keluarga dan orang Hasil Penelitian
tualah anak akan tahu makna dari bahasa ibu, Berdasarkan hasil survey yang
anak akan mampu menggunakan bahasa ibu disampaikan kepada 545 responden, Untuk
dalam kesehariannya dan dari keluarga pula pertanyaan pertama yang berkaitan dengan
akan tumbuh kecintaan anak akan bahasa ibu bahasa apa yang digunakan oleh anak dalam
(Inten. D.N. (2017). kesehariannya : 31% menyatakan bahwa anak-
Keluarga merupakan training center anak menggunakan bahasa Sunda, sedangkan
dalam penanaman nilai-nilai kebaikan dan contoh 16% menggunakan bahasa Indonesia dan 53%
utama bagi anak. Begitu pula dalam penggunaan menggunakan kedua bahasa tersebut.
bahasa ibu, jika bahasa tersebut disamapaikan Pada pertanyaan kedua “ bahasa apa
dengan menyenangkan, menenangkan, maka yang digunakan oleh orang tua dalam
anak akan merasa aman dan menikmati keseharian, maka 43,1% menjawab bahasa
penggunaan bahasa ibu dalam lingkungannya Sunda sedangkan 5,5% menggunakan bahasa
(Inten. D.N.( 2017). Indonesia dan 51,4% menggunakan bahasa
Pembinaan dalam rangka Sunda dan bahasa Indonesia dalam
mengembangkan bahasa untuk anak usia dini kesehariannya.
yaitu pertama merintis dan meletakkan dasar Pada pertanyaan ketiga bahasa apa
berbahasa pada anak melalui keteladanan, yang digunakan orang-orang yang berada
kedua latihan motorik untuk melatih kemampuan dilingkungan tempat tinggal atau rumah tempat
berbicara anak, ketiga membiasakan anak untuk tinggal 47,9% menjawab bahasa Sunda, 7,7%
terbiasa dengan berbahasa yang baik dan benar, menjawab bahasa Indonesia dan 44,2%
keempat mengawasi anak agar tetap berbahasa responden menjawab bahwa orang disekitar
sopan, kelima mengembangkan bahasa anak rumah tempat tinggal atau lingkungan sekitar
melalui permainan dan yang terakhir menggunakan bahasa Sunda dan bahasa
mengmbangun komunikasi efektif dengan Indonesia.
anggota keluarga (Mainizar :2013). Pada pertanyaan keempat, bahasa apa
Kemampuan bahasa daerah yang baik yang digunakan guru di sekolah, 5,1% responden
selalu dikuasai oleh para orang tua oleh karena menjawab bahwa bahasa yang digunakan oleh
itu agar bahasa daerah dikuasai dan dicintai oleh guru di sekolah adalah bahasa Sunda sedangkan
anak-anak dan generasi mendatang maka perlu 31% menggunakan bahasa Indonesia dan 63,9%
menurunkan dan mengajarkan bahasa daerah menjawab para guru menggunakan bahasa
tersebut kepada anak-anak muda dengan Sunda dan bahasa Indonesia ketika mengajar di
mengawalinya melalui komunikasi yang baik sekolah.
dalam keluaraga menggunakan bahasa daerah Pertanyaan kelima, agar anak dapat
(Badjo et all :2015). dengan mudah memahami arti kata bahasa
Peran orang tua sangatlah penting dan Sunda dan dapat menggunakannya dalam
berpengaruh terhadap perkembangan keseharian metode apa yang orang tua gunakan,
kemampuan bahasa anak, komunikasi dan maka 10.1% menjawab metode bernyanyi,
81
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
38.3% menjawab metode bercerita, 29,7% kembali cerita bahasa sunda, maka diketahui
menjawab metode yang digunakan adalah kemampuan anak sebagai berikut : 22,9%
metode bermain sedangkan 21,8% responden responden menjawab anak mampu bercerita
menjawab metode bercakap-cakap yang orang dengan baik, 45,9% anak mampu namun tidak
tua gunakan ketika mengajarkan bahasa Sunda lancar, 18,2% anak masih terbata-bata dalam
pada anak. bercerita dan 13% responden menjawab bahwa
Untuk pertanyaan selanjutnya kegiatan anak-anak masih belum mampu untuk
apakah yang dilakukan oleh orang tua agar anak menyampikan cerita walaupun hanya 2 atau 3
dekat dan terlibat langsung dalam kegiatan baris dalam bahasa sunda sederhana.
berbahasa Sunda. Maka 4,7% responden Orang tua akan berusaha memberikan
menjawab kegiatan yang dilaksanakan adalah berbagai kegiatan untuk dapat mengenalkan
kegiatan ngawih dengan anak, 38,2% menjawab bahasa ibu dan menumbuhkan kecintaan anak
kegiatan mendongeng, 42,4% menjawab akan bahasa ibunya sendiri. Maka orang tua
kegiatan kaulinan barudak atau permainan akan berusaha menyampaikan kegiatan bahasa
tradisional dan 14,7% menjawab kegiatan Sunda melalui tiga kegiatan menarik bagi anak
ngabodor atau bercanda bersama anak seperti yaitu : cerita, permainan dan nyanyian yang
tatarucingan (tebak-tebakan). berbahasa Sunda. Setelah dia atas dikupas
Bagaimana reaksi anak ketika diajak mengenai seberapa banyaknah orang tua yang
berbicara dan terlibat kegiatan dengan menggunakan metode bercerita sebagai metode
menggunakan bahasa Sunda: 11,7% responden pengenalan bahasa Sunda dan menggunakan
menjawab anak terlihat antuasias dan tertarik media buku cerita untuk kegiatan mendongeng
untuk mengikuti dan terlibat dalam kegiatan maka sekarang akan diketahui apakah berapa
tersebut. 18% responden anak terlihat kesulitan lagu atau kawih yang mampu dinyanyikan oleh
untuk bisa terlibat dan berbicara dengan bahasa anak setelah kegiatan pengenalan bahasa Sunda
Sunda. 48,65 responden menjawab anak biasa oleh orang tua berlangsung.
saja tidak ada respon yang berlebihan atau luar Pada kegiatan berapa lagu yang
biasa dari anak. 21,7% anak terlihat gembira bisa disampaikan orang tua dan anak mampu
mengikuti dan terlibat kegiatan serta ikut menyanyikannya 18,2% orang tua menjawab
berbicara dalam bahasa Sunda. anaknya mampu menyanyikan atau ngawih dua
Agar anak tertarik mengikuti kegiatan lagu bahasa Sunda. Sedangkan 9,5% anak
berbahasa Sunda media apa yang digunakan mampu menyanyikan atau ngawih tiga lagu
dan dipersipakan orang tua dalam kegiatan sunda. 39,8% anak mampu menyanyikan satu
bahasa Sunda di rumah. 38,2% menggunakan buah lagu berbahasa Sunda dan yang kategori
media buku cerita bahasa Sunda, 28,3% yang terakhir ada 32,5% anak belum mampu
menggunakan media dari bahan alam seperti menyanyikan lagu berbahasa Sunda.
daun, ranting, tanah buah, sayaur dll. 3,2% Setelah orang tua di rumah berusaha
menjawab menggunakan barang bekas yang menyampaikan bahasa sunda dan melibatkan
tersedia di rumah dan 30,3% menggunakan anak dalam berbagai kegitan yang menggunakan
media audio visual seperti TV dan gaget. bahasa sunda, pada akhirnya bagaimanakah
Setelah orang tua berusaha kemampuan bahasa Sunda anak. 31,9% anak
mengenalkan bahasa ibu yaitu bahasa sunda mampu berbahasa Sunda, 51, 4% anak cukup
dengan berbagai metode, berbagai kegiatan dan mampu berbahasa Sunda, 14,7% kurang dan 2%
media agar pembelajaran bahasa Sunda responden menjawab anak belum mampu
semakin menarik bagaimanakah kemampuan berbahasa Sunda.
anak dalam menyampaikan atau menceritakan
82
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
83
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
dengan berbagai referensi terkait pembelajaran berkelanjutan. Untuk menjembatani hal ini maka
semuanya menggunakan bahasa Indonesia yang orang tua bisa menyampaikannya melalui cerita-
menggunakan bahasa Sunda sangatlah minim. serita rakyat dengan bahasa daerah (Budhiono.
Namun bagi guru-guru yang utamanya mengajar R.H.: 2009). Mulyani et al: 2019 menyatakan
di daerah pedesaan dimana mayoritas anak bahwa cerita dapat menstimulasi anak membuat
menggunakan bahasa ibunya maka sebaiknya cerita sendiri, sehingga anak terpacu
guru menggunakan bahas pengantar adalah menggunakan kata-kata yang diperolehnya, dan
bahasa daerah hal ini agar anak mudah terpacu menyusun kata-kata dalam kalimat
memahami dan mencerna berbagai materi dengan perspektif dongengnya sendiri.
pelajaran yang disampikan. Hasil penelitian Mendongeng dan bercerita merupakan
menunjukkan bahwa dalam mengajar di sekolah salahsatau alternatif metode dan kegiatan yang
utamanya di sekolah-sekolah dasar di daerah dapat digunakan untuk mengembangkan
maka penggunaan bahasa pertama atau bahasa kemamapuan bahasa ibu seorang anak. melalui
ibu sangatlah penting karena akan membantu metode tersebut guru dan anak-anak dapat
pemahaman siswa akan materi yang melatih komunikasi anak untuk dapat
disamapaikan guru juga membantu anak mengekspresikan ide dan gagasannya melalui
memahami bahasa kedua yang guru sampaikan bahasa daerah (Wagiati et all: 2019).
(Fitriani. S.S. et all:2017). Tiga hal yang Metode selanjutnya yang digunakan
mempengaruhi perkembangan bahasa ibu orang tua dalam pengenalan bahasa Sunda pada
pertama sosial yaitu kehidupan yang menantang anak adalah bermain dengan angka hasil survey
anak untuk menggunakan bahasa tertentu. 29,7% dan kegiatan yang dilakukannya adalah
Kedua ekonomi dan yang ketiga pendidikan, kaulinan budak seperti ragam permainan
pada kurikulum seharusnya selalu ada jam yang tradisional. Sedangkan metode yang ketiga
dikhususkan untuk pembelajaran bahasa daerah adalah metode bercakap-cakap dengan jumlah
sebagai bahasa ibu hal ini bertujuan untuk jawaban repon 21, 8% dan kegiatan yang
melestarikan dan menumbuhkan kecintaan dilaksanakan melalui metode ini adalah
generasi selanjutnya akan bahasa ibu (Budhiono. ngabodor dan tatarucingan. Sedangkan metode
R.H. : 2009). keempat yang digunakan oleh orang tua adalah
Untuk menanamkan dan menumbuhkan metode bernyanyi dengan jumlah responden
bahasa ibu di jiwa generasi selanjutnya, maka yang menjawab 10,1% atau 55 orang. Kegiatan
orang tua harus berusaha untuk dapat yang dilaknsakannya adalah ngawih, baik
memberikan berbagai alternatif kegiatan dan dengan kawih-kawih yang telah populer ataupun
metode pengenalan bahasa ibu kepada anak, kawih ciptaan orang tua yang disesuaikan
sehingga anak tertarik untuk menggunakan dan dengan kemampuan bahasa Sunda anak yang
mendalami bahasa tersebut. Berdasarkan hasil masih sederhana. Hasil penelitian menunjukkan
survey 38,3% metode yang orang tua gunakan adanya peningkatan kemampuan keterampilan
dalam pengenalan bahasa ibu di rumah adalah berbicara bahasa ibu melalui metode bernyanyi
metode bercerita dengan menggunakan media sebesar 28% maka dapat disimpulkan bahwa
buku cerita bahasa sunda. Bahasa ibu adalah metode bernyanyi dapat meningkatkan
bahasa yang secara langsung memiliki kemampuan keterampilan berbicara bahasa ibu
”hubungan emosional” dengan penuturnya. pada anak usia dini (Kristiana. H & Widayati.S
Melalui bahasa ibu anak-anak mendapatkan (2016).
fondasi dasar tentang konsep kebahasaan dan Dalam pembelajaran anak usia dini yang
nilai-nilai budaya sehingga internalisasi budaya biasanya menjadi salah satu aspek yang dinilai
dan bahasa ibu dapat berlangsung secara adalah tingkat ketertarikan anak akan
84
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
pembelajaran yang disampaikan. Berdasarkan buku bacaan bahasa Sunda, 28,3% atau 154
hasil survey reakasi anak akan pembelajaran menggunakan media bahan alam, 3,2% atau 17
bahasa Sunda yang disampikan oleh orang tua orang tua memanfaatkan barang bekas untuk
terhadap anak adalah 11,7% atau 64 anak membuat media pembelajaran bahasa Sunda,
terlihat antusias atau tertarik untuk mengikuti sedangkan 30,3% atau 165 orang menggunakan
kegiatan yang orang tua lakukan. 48,65% atau media audio visula seperti TV dan telepon
256 anak terlihat biasa saja mengikuti genggam. Berdasarkan penelitian saat ini
pembelajaran yang dilaksanakan, hal ini mungkin pengajar dituntut untuk melek teknologi dan
karena pengemasan atau media yang digunakan dapat menciptakan berbagai media ajar yang
masih kurang menantang atau sesuai dengan sesuai dengan generasi saat ini. Oleh karena itu
usia perkembangan anak. 21,7% atau 119 anak dalam pembelajaran bahasa sunda dapat
terlihat senang mengikuti pembelajaran dan 18% digunakan media yang dapat memanfaatkan
atau 98 anak merasa kesulitan mengikuti teknologi android atau telepon selular, dimana
pembelajaran dengan bahasa Sunda, hal ini bisa media tersebut dapat menyampaikan materi
asaja dipengaruhi karena latar belakang anak pembelajaran bahasa Sunda secara tekstual,
yang bukan orang asli sunda ataupun lingkungan audio maupun visual (Khairu. A. et al: 2018).
keluarga tidak pernah mengenalkan bahasa Sedangkan Komalasari, et al: 2020, membuat
Sunda menjadikan bahasa ini merupakan hal media pengajaran bahasa Sunda dengan
yang asing bagi anak. tetapi hal ini bisa dibantu menggunakan konsep V.I.S.U.A.L.S, dapat
dengan seringnya anak untuk menyimak dan dijadikan media bantu belajar bahasa Sunda,
terlibat dalam kegiatan berbahasa Sunda. dengan persentase penilaian mencapai 97,55%,
Manfaat dari kegiatan menyimak adalah tampilan interface, gambar dan animasi dinilai
terlibatnya panca indera untuk terlatih memahami cukup menarik, dengan persentase penilaian
susunan kata, pelafalan kalimat, dan intonasi mencapai 93,11%, dan aplikasi dapat
dengan benar (Taja, et al: 2019). Keluarga memberikan keterbacaan yang jelas pada
merupakan training center dalam penanaman gambar, tulisan, suara dan tombol navigasi,
nilai-nilai kebaikan dan contoh utama bagi anak. dengan persentase penilaian mencapai 90,44%.
Begitu pula dalam penggunaan bahasa ibu, jika Media sudah dirancang, dibuat dan
bahasa tersebut disamapaikan dengan digunakan oleh orang tua dalam pembelajaran
menyenangkan, menenangkan, maka anak akan bahasa Sunda untuk anak di rumah, maka kini
merasa aman dan menikmati penggunaan akan diketahui tingkat kemampuan anak dalam
bahasa ibu dalam lingkungannya (Inten. D.N. menceritakan kembali dongeng yang didengar
(2017). atau diketahuinya melalui kegiatan pembelajarn
Dalam sebuah pembelajaran agar materi bahasa sunda. Hasil survey membuktikan bahwa
yang disamapikan jelas, menarik dan dapat 125 anak mampu menceritakan kembali dongeng
dengan mudah dipahami oleh peserta didik maka bahasa Sunda dengan baik, sedangkan 250
diperlukan adanya media pembelajaran. media orang anak sudah mampu menceritakn kembali
pembelajaran dapat dibeli atau media jadi, walaupun belum lancar, 99 anak masih terbata-
ataupun dibuat dari barang bekas, bahan alam bata dan perlu bantuan dalam bercerita
dan bisa pula menggunakan media teknologi. sedangkan 71 anak masih belum mampu untuk
Dalam pengajaran anak usia dini orang tua bercerita, hal ini kemungkinan bahasa Sunda
dituntut kreatif dan inovatif dalam membuat bukan bahasa asli anak ataupun rangsangan
media ajar yang menarik dan menantang bagi yang diberikan oleh keluarga masih minim.
anak. Hasil survey menyatakan bahwa 38,2% Sedangkan kemampuan anak dalam ngawih
atau 208 orang tua memilih menggunakan media hasil survey menyatakan bahwa 99 orang anak
85
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
mampu menyanyikan dua lagu dalam bahasa terbiasa dengan berbahasa yang baik dan
Sunda sedangkan rat-arata anak yaitu sejumlah benar., keempat mengawasi anak agar tetap
217 anak mampu menyanyikan satu lagu Sunda. berbahasa sopan, kelima mengembangkan
Berdasarkan penilaian terlihat 85% tingkat bahasa anak melalui permainan dan yang
pemahaman siswa terhadap materi bahasa terakhir mengmbangun komunikasi efektif
Sunda yang diajarkan serta dipraktikan. Anak- dengan anggota keluarga ( Mainizar : 2013).
anak memahami materi bahasa sunda yang Penanaman literasi bahasa ibu dalam
meliputi aksara sunda serta pupuh-pupuh sunda keluarga sangatlah penting. Kemampuan bahasa
dengan bisa mempraktekannya dengan baik ibu berpengaruh terhadap kemampuan bahasa
karena disampaikan dengan metode yang lainnya, dan pembelajaran yang menggunakan
menarik yaitu cerita, dan kawih (Prawiyogi. A.G, bahasa ibu bagi anak-anak yang telah terbiasa
et al: 2020). menggunakan bahasa ibu dalam kesehariannya
Setelah kita melihat penggunaan bahasa memiliki pengaruh terhadap pembelajaran yang
Sunda sebagai bahasa ibu bagi anak dari unsur bermakna (Gimenez. S. 2015). Bahasa ibu
penggunaan sehari-hari, bahasa yang digunakan mempengaruhi kemampuan asosiasi
orang tua, orang sekitar dan para guru disekolah. mataematika dan keterampilan literasi anak
Serta di lihat dari unsur penggunaan metode, (Ribner. A, et al: 2020). Literasi bahasa lokal,
pemilihan kegiatan dan media pengajaran yang perkembangan dan literasi explorasi
digunakan oleh orang tua di rumah, maka akan mempengaruhi kemajuan dan perkembangan
terlihat bagaimana kemampuan bahasa Sunda pembangunan dalam sebuah negara ( Barbara
anak saat ini, berdasarkan survey berikut Trudell :2008). Oleh karena itu maka
menyatakan bahwa kemampuan bahasa Sunda membiasakan menggunakan dan melibatkan
anak baik dengan jumlah anak 174, sedangkan anak dalam bahasa ibu harus di pupuk subur
280 anak berada dalam kategori cukup, 80 orang dalam keluarga sehingga anak merasa tertarik
anak berada pada kategori kurang dan 11 anak dan senang untuk menggunakannya dan anak
berada pada kategori tidak baik. Hal ini akan menydarai bahwa penggunaan bahasa ibu
memperjelas bahwa pengenalan, penanaman memiliki andil yang besar dalam melestarikan
dan pembiasaan penggunaan bahasa ibu oleh budaya dan mewujudkan kemajuan negara dan
keluarga masih dapat ditingkatkan dan orang tua bangsanya.
dapat menjadikannya sebagai ajang untuk
membangun kelekatan, membangun komunikasi
dengan anak dan disisi lain orang tua telah
memiliki andil besar dalam menjaga kelestarian
budaya bangsa. Peran orang tua sangatlah
penting dan berpengaruh terhadap KESIMPULAN
perkembangan kemampuan bahasa anak,
komunikasi dan interaksi yang dibangun oleh Berdasarkan hasil penilitian menyatakan
orang tua dengan baik akan melahirkan bahwa penanaman literasi bahasa ibu sejak dini
kemampuan komunikasi anak yang baik pula sangatlah penting dalam emmelihara budaya dan
(Rahayu. D.M.: 2020). Pembinaan dalam rangka bahasa daerah. Dan pemeran utama dalam
mengembangkan bahasa untuk anak usia dini pengenalan literasi bahas ibu adalah keluaraga
yaitu pertama merintis dan meletakkan dasar dan orang tua serta yang akan membantu
berbahasa pada anak melalui keteladanan, mengembangkan kemampuannya adalah
kedua latihan motorik untuk melatih kemampuan lingkungan dan orang disekitar anak.
berbicara anak, ketiga membiasakan anak untuk
86
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
Keluarga dan orang tua di tuntut untuk Barbara, Trudell.( 2008). Local-language literacy
dapat menggunakan metode yang bervariatif, and sustainable development in Africa.
mendesain kegiatan yang menarik serta International Journal of Educational
menciptakan berbagai media yang kreatif dan Development 73-79.
inovatif yang dapat membuat anak tertarik, doi:10.1016/j.ijedudev.2008.07.002
senang dan akhirnya terbiasa menggunakan Budhiono. R.H. (2009). Bahasa ibu (bahasa
bahasa ibu dalam kesehariannya. daerah) di palangkaraya: pergeseran dan
Pengenalan bahasa ibu sejak dini pemertahanannya. Jurnal Adabiyyat Vol
berpengaruh banyak baik untuk membangun 8 No, 1 Juni.
kelkatan orang tua dan anak, mengembangkan
kemampuan literasi anak serta melestarikan Çelik, G. (2020). Visual Literacy and Teaching in
budaya bangsa tercinta. the Education of Mother Language.
Qualitative and Quantitative Models in
Socio-Economic ….
DAFTAR PUSTAKA https://link.springer.com/chapter/10.1007/
978-3-030-18593-0_20
Alwasilah, A. C. (2001). KIBS: Upaya Revitalisasi
Jatidiri. Pidato Ketua Panitia Fitriani S.S, Prasetyaningsih. D.R, Samad. I.A.
Penyelenggara …. (2017). The Influence of First Language
Toward Students' Achievement in
Anjani F & Kusdiana A. (2020). Cerita Anak learning english. Jurnal Pencerahan Vol
Berbahasa Sunda Tentang Aksara 11. No.1 Maret. Hal 28-38.
Kaganga sebagai Bahan Pembelajaran
Menulis Siswa SD. Edubasic Journal: Gimenez. S 2015. A case study on oral corpus:
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 2, The use of mother tongue in class by
Oktober 2020, pp. 136-146. Brazilian teachers of Spanish as Foreign
Language. Procedia - Social and
Anwar. S., Schadaw F.E., Althafani. (2018). Behavioral Sciences 198 ( 2015 ) 242 –
Perancangan Animasi Interaktif 248
Pengenalan Bahasa Sunda untuk Anak –
Anak Metode Addie. Jurnal Ilmu Ibda. H. (2017). Urgensi Pemertahanan Bahasa
pengetahuan dan Teknologi Komputer. Ibu di Sekolah Dasar. Jurnal Shahih Vo.
Vol. 3. No. 2 Februari 2 No. 2.
Bal, M., & Mete, F. (2019). Cultural Literacy in Inten. D.N. (2018). Meningkatkan Penguasaan
Mother Tongue Education: An Action Kosakata Anak Usia Dini
Research. Qualitative Research in melalui Puisi Lagu Anak. Golden Age:
Education. https://eric.ed.gov/? Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
id=EJ1221216 Volume 2 Nomor 2 (Desember 2018)
Badjo. E.L., Paputungan. R. Mulyono. H. (2015). Inten. D.N. (2017). Penanaman Kejujuran Dalam
Peran Komunikasi Keluarga dalam Keluarga. Jurnal Family Edu. Vol 3 No. 1
Melestarikan Bahasa Tobelo di Desa April
Kumo Kecamatan Tobelo Kabupaten Inten. D.N. (2017). Penanaman Literasi dalam
Halmahera Utara. e-jurnal Akta-Diurna. Keluarga. Golden Age: Jurnal
Vol IV No 4. Tahun 2015. Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 1 No, 1
Juni.
87
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
Komalasari., N., Hidayat. E., W., Aldya. A. P. dan Bicara Anak Usia Dini. Pedagogi
(2020). Aplikasi Pengenalan Bahasa Jurnal Ilmu Pendidikan Vo. 10 No. 1
Sunda Berbasis Multimedia Dengan April.
Konsep V.I.S.U.A.L.S. Jurnal Nasional Risnawati. A & Nuraeni. L. (2019). Meningkatkan
Pendidikan Informatika (JANAPATI) Kemampuan Berbahasa Sunda Anak
Volume 9, Nomor 1, Maret 2020. Usia Dini Melalui Kegiatan Rebo Nyunda
Kristiana. H & Widayati.S (2016). Meningkatkan di Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal
Keterampilan Berbicara Bahasa Ibu Ceria Vol.2 | No.3 | September 2019.
Melalui Penerapan Metode Bernyanyi Ribner. A, LeMonda. C., Liben.L. (2020).
Pada Anak Kelompok A. Jurnal PAUD Mothers’ distancing language relates to
Teratai. Volume 05 Nomor 03 Tahun young children’s math and literacy skills.
2016, 87-90. Journal Experimental Child Psycology
Khairu. A., Desmulyati., Rahmawati. E. (2018). Rina Devianty. (2017). Bahasa Sebagai Cermin
Perancangan Aplikasi Pengenalan Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 24(2),
Bahasa Sunda Berbasis Android. 226–245.
Journal Information Engineering and Edu
cational Technology. Vol 2 No. 2. Sudarma, T. F. D., Wahya, Citraresmana, E.,
Indira, D., Muhtadin, T., & Lyra, H. M.
Mainizar (2013). Peranan Orang Tua Dalam (2018). Upaya Pemertahanan Bahasa-
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Budaya Sunda di Tengah Pengaruh
Pada Anak Usia 2-6 Tahun. Jurnal Globalisasi. Journal of Chemical
Marwah Vol. XII No. 1 Juni Th. 2013 Information and Modeling, 53.
Mulyani. D., Pamungkas. I., Inten. D.N. (2019). Sugiarto. R (2018). Pola-Pola Pemilihan dan
Literasi Al-Quran Untuk Anak melalui Penggunaan Bahasa Dalam Keluarga
Teknik Bercerita. Jurnal Obsesi Volume Bilingual. Jurnal Kependidikan 4 (1): 90-
2 Issue 2 (2018) Pages 202-210. 97.
Puspitasari. R.H & Safitri. P.I .(2020). Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Kuantitatif
Penguasaan Bahasa Pertama (mother Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
tongue) pada Batita dan Balita
Transmigran asal jawa di silat kapuas Suwarno, P., Dan, P., & Bahasa, P. (2011).
hulu kalimantan barat : kajian International Seminar “Language
psikolinguistik. Proseeding Internasional Maintenance and Shift” July 2, 2011.
Seminar Prasasti III : Current Reserch In International Seminar “Language
Linguistics. Hal. 646-652 Maintenance and Shift” July 2, 2011.
Prawiyogi. A.G., Hamawati., Suparman T. (2020). Taja. N., Inten. D.N., Hakim. A. (2019). Efforts to
Implementasi Budaya Bahasa Sunda Increase Skills Teaching Al-Qur'an Study
Pada Anak Sekolah Dasar di Desa for Teachers. Jurnal Obsesi Volume 3
Karangjaya Kecamatan Pedes Issue 1 (2019) Pages 58 – 69.
Karawang. Jurnal Pengabdian kepada Uyu &Agustin. (2011). Penilaian Perkembangan
Masyarakat Ilmu Keguruan dan Anak Usia Dini. Bandung: Refika
Pendidikan Trilogi Aditama.
Rahayu. D.M. (2020). Pengaruh Peranan Orang
Tua terhadap Perkembangan Bahasa
88
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4 Nomor 1 (Juni 2020)
ISSN 2549-8371 │ E-ISSN 2580-5843
DINAR NUR INTEN, DEWI MULYANI, KHAMBALI, SYIFA AGNIA ZAENAL, AIDA NUR KHAIRUNNISA / Growing
Mother's Language Literation in A Family Environment
Ùimúeka. O & Alisinano. F. (2009). Examination Wagiati, W. (2017). VITALITAS BAHASA SUNDA
of the effect of mother Tongue Activities DI KABUPATEN BANDUNG. Litera, 16,
Program on the reading readiness level 310.
of preschool children. Procedia Social Zulfikar. (2018). Rethinking The Use of l1 in l2
and Behavioral Sciences 1 (2009) 521– Classroom . Journal Englisia Vol. 6, No.
528 1, 43-51
Wagiati, Darmayanti.N . Zein. D ( 2019).
Penggunaan Bahasa Sunda sebagai
Bahasa Pengantar Pendidikan Kelas
Semula di Sekolah Dasar
89