0% found this document useful (0 votes)
52 views14 pages

Jurnal Yashodara 2017

This document summarizes a study that aims to examine the influence of accountant professional commitment and organizational commitment on audit quality. It discusses how public accounting firms and auditors are inseparable units that must work together to provide high-quality audit services. An auditor's commitment to their profession and organization can reflect the quality of audits and the public accounting firm. The study uses a survey method with questionnaires distributed to auditors from the big ten public accounting firms in Jakarta. Descriptive analysis is used to analyze the data. The conclusion is that the variables of accountant professional commitment and organizational commitment positively influence audit quality.

Uploaded by

Brian 87
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
52 views14 pages

Jurnal Yashodara 2017

This document summarizes a study that aims to examine the influence of accountant professional commitment and organizational commitment on audit quality. It discusses how public accounting firms and auditors are inseparable units that must work together to provide high-quality audit services. An auditor's commitment to their profession and organization can reflect the quality of audits and the public accounting firm. The study uses a survey method with questionnaires distributed to auditors from the big ten public accounting firms in Jakarta. Descriptive analysis is used to analyze the data. The conclusion is that the variables of accountant professional commitment and organizational commitment positively influence audit quality.

Uploaded by

Brian 87
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 14

Auditing ISSN : 2089-7219

PENGARUH KOMITMEN PROFESI AKUNTAN DAN KOMITMEN


ORGANISASI TERHADAP KUALITAS AUDIT

Olivia Yashodara
Rizka Indri Arfianti *

Program Studi Akuntansi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie,
Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350

Abstract

Public Accounting Firm (KAP) and the Auditors in it is a unity that can not be separated from each other. In
providing high quality professional audit services, both are required to deliver good and quality results. An
auditor who upholds the values of the commitment of the accounting profession and the values of the
organization's commitment may reflect the results of a good audit quality, and may also be a description of a
Public Accounting Firm where the auditor works to produce audit quality results. Because the author aims
to conduct research to prove whether Accountant Profession Accountant and Organizational Commitment
affect the Quality Audit. Audit quality is an important issue for the accounting profession facing criticism
from regulators and shareholder groups. Higher audit quality should reduce uncertainty regarding
shareholders with managers preparing financial statements. The research method used is survey method
with questionnaire. With the object of research auditor working at big-ten KAP in Jakarta with minimum
total of respondent 85 person. The sampling technique used is purposive sampling. Data analysis technique
used is descriptive analysis. The conclusion of this study is the variable commitment of the accountant
profession and organizational commitment variable positively affect the audit quality.

Key words : Accounting Professional Commitment, Organizational Commitment, and Audit quality

Abstrak

Kantor Akuntan Publik (KAP) dan para Auditor di dalamnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dalam memberikan pelayanan jasa profesional audit yang berkualitas tinggi,
keduanya dituntut untuk memberikan hasil yang baik dan berkualitas. Seorang auditor yang menjunjung
nilai-nilai komitmen profesi akuntan dan nilai-nilai komitmen organisasi dapat mencerminkan hasil kualitas
audit yang baik, dan dapat juga menjadi gambaran dari suatu Kantor Akuntan Publik tempat dimana auditor
tersebut bekerja menghasilkan hasil kualitas audit. Karena itu penulis bertujuan melakukan penelitian untuk
membuktikan apakah Komitmen Profesi Akuntan dan Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kualitas
Audit. Kualitas audit adalah masalah penting untuk profesi akuntan menghadapi kritik dari regulator dan
grup pemegang saham. Kualitas audit yang lebih tinggi harus mengurangi ketidakpastian terkait pemegang
saham dengan manager yang menyiapkan laporan keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode survei dengan kuesioner. Dengan obyek penelitian auditor yang bekerja pada KAP big-ten di Jakarta
dengan total responden 85 orang.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik
analisis data yang di gunakan adalah analisis deskriptif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah variabel
komitmen profesi akuntan dan variabel komitmen organisasi berpengaruh secara positif terhadap kualitas
audit.

Kata Kunci : Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen Organisasi, dan Kualitas Audit

*
Alamat kini:Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter , Jakarta 14350
Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 708. E-mail: [email protected]

Jurnal Akuntansi 18 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

Pendahuluan four atau big-ten di Ibukota, khususnya


Jakarta.

D alam menjalankan perusahaan yang


baik diperlukan pengawasan dari
berbagai pihak salah satunya pihak
ketiga independen seperti Akuntan Publik.
Pengawasan yang dilakukan oleh Akuntan
Kualitas audit dimaknai sebagai
probabilitas seorang auditor dalam
menemukan dan melaporkan suatu kekeliruan
atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu
Publik juga meliputi pengawasan dari sistem akuntansi klien tercermin dari (1)
organisasi Akuntan Publik yang menaungi- Orientasi masukan (Input Orientation),
nya. Kantor Akuntan Publik (KAP) dan para meliputi : Penugasan personel oleh KAP
Auditor didalamnya merupakan satu kesatuan untuk melaksanakan perjanjian, Konsultasi,
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Supervisi, Pengangkatan, Pengembangan
Dalam memberikan pelayanan jasa profesi, Promosi dan Inspeksi; (2) Orientasi
profesional audit yang berkualitas tinggi, Proses (Processes Orientation), meliputi
keduanya dituntut untuk memberikan hasil independensi, Kepatuhan pada standar audit,
yang baik dan berkualitas. Opini atau Pengendalian audit dan kompetensi auditor;
pertanyaan yang dilontarkan atau dihasilkan (3) Orientasi Keluaran (Output Orientaton)
oleh seorang auditor dalam suatu KAP harus meliputi : Kinerja auditor, Penerimaan dan
meyakinkan, sehingga tidak menyebabkan kelangsungan kerjasama dengan klien; dan
kekeliruan maupun kerugian bagi para pihak due professional care.
terkait.
Komitmen profesi adalah tingkat
Pada kenyataannya, kehidupan se- loyalitas individu pada profesinya seperti
orang auditor yang memberikan pelayanan yang dipersepsikan oleh individu tersebut
jasa audit tidak berjalan dengan mulus. Untuk (Larkin: 1990 dalam Trisnaningsih: 2011).
berprofesi sebagai auditor, para auditor harus Komitmen profesi tidak terlepas dari orientasi
rela mengorbankan banyak waktu dan tenaga etika setiap pembahasannya, dalam
lebih dibanding orang-orang yang bekerja Behavioral Research in Accounting, orientasi
kantoran biasa. Contohnya, apabila waktu jam etika ini diukur dengan menggunakan teori
kerja normal kantor standar umumnya 8 Kohlberg (1969). Keputusan etis ini
(delapan) jam, maka berbeda dengan auditor merupakan cerminan dari perkembangan
yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang moral individu, sebagai berikut : Kohlberg
dapat bekerja melampaui standar jam kerja (1969) stated that ethical decision making is
normal biasanya dan lebih sering lembur kerja largely a function of one’s level of moral
pada saat peak season. development and he formulated a six stage
model of moral development that was further
Disisi lain, dilansir dari detik.com “15 classified into three levels : pre-conventional,
Profesi Kerja Dengan Tingkat Stress Paling conventional, and post conventional.
Tinggi Di Indonesia” dikatakan bahwa auditor
tidak tergolong sebagai Profesi Kerja dengan Komitmen Organisasi merupakan
tingkat stress paling tinggi di Indonesia, ikatan antara karyawan dengan organisasinya
melainkan menjadi profesi dengan tingkat (bond or linking of the employee to the
stress rendah dan memiliki rata-rata tingkat organization). Beberapa penelitian mengukur
work-life balance cukup tinggi atau di atas attitudinal commitment yang didefinisikan
3,50. Dapat dikatakan profesi ini cukup sebagai berikut : “The relative strength of an
menguntungkan karena benefit yang didapat individual’s identification with and
sepadan dengan performa auditor. Terutama involvement in a particular organization”.
untuk para auditor yang bekerja di Kantor Komitmen organisasi terdiri dari tiga
Akuntan Publik ternama seperti jajaran big- komponen yang dapat dibedakan, yaitu: (a)

Jurnal Akuntansi 19 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

Affective Commitment, (b) Continuance yang mengandung kekeliruan material.


Commitment, dan (c) Normative Commitment. Terakhir, Kualitas audit ditentukan dari
Dalam konteks komitmen organisasi ini cara kemampuan audit untuk mengurangi noise
pandang individu dalam konteks organisasi dan bias serta meningkatkan kemurnian
memiliki keterkaitan dengan bagaimana (fineness) pada data akuntansi (Wallace, 1980
tingkat komitmen organisasi individu yang di dalam Watkins et al., 2004).
bersangkutan.
Tujuan dari penelitian ini adalah Kualitas Audit dimaknai sebagai
untuk mengetahui adanya pengaruh komitmen probabilitas seorang auditor dalam
profesi akuntan dan komitmen organisasi menemukan dan melaporkan suatu kekeliruan
terhadap Kualitas Audit. atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu
sistem akuntansi klien. Kualitas audit diukur
Telaah Pustaka dengan menggunakan indikator kualitas yang
seimbang (keuangan dan non keuangan) dari
Kualitas Audit empat kategori : input, proses, output, dan
konteks (DeAngelo, 1981; Duff, 2004).
Kualitas audit adalah masalah penting Dalam penelitian ini indikator yang digunakan
untuk profesi akuntan menghadapi kritik dari dibagi menjadi tiga dimensi yaitu: Orientasi
regulator dan grup pemegang saham. Kualitas Masukan dengan indikator supervisi dan
dari sebuah audit telah menjadi topik berjalan pengembangan profesi, Orientasi Proses
dari debat diantara kedua kelompok tersebut dengan indikator kepatuhan pada standar audit
(akuntan dan regulator serta pemegang dan pengendalian audit, serta Orientasi
saham). Kualitas audit yang lebih tinggi harus Keluaran dengan indikator kualitas teknis dan
mengurangi ketidakpastian terkait pemegang jasa yang dihasilkan.
saham dengan manager yang menyiapkan
laporan keuangan (Duff, 2004). Watkins et al. Komitmen Profesi Akuntan
(2004) mengidentifikasi beberapa definisi
kualitas audit. Tertulis dimana di dalam Komitmen profesi diartikan sebagai
literatur praktis, kualitas audit adalah seberapa intensitas identifikasi dan keterlibatan kerja
sesuai audit dengan standar pengauditan. Di individu dengan profesi tertentu. Identifikasi
sisi lain, peneliti akuntansi mengidentifikasi ini membutuhkan beberapa tingkat
berbagai dimensi kualitas audit. Dimensi- kesepakatan dengan tujuan dan nilai profesi
dimensi yang berbeda-beda ini membuat termsuk nilai moral dan etika (Mowday et.al,
definisi kualitas audit juga berbeda-beda. 1982 dalam Aji, Gunawan, 2010). Menurut
Aranya dan Ferris, komitmen juga
Ada empat kelompok definisi kualitas didefinisikan dalam literatur akuntansi sebagai
audit yang diidentifikasi oleh Watkins et al. berikut: (1) Suatu keyakinan dan penerimaan
(2004). Pertama, definisi yang diberikan oleh tujuan dan nilai suatu profesi, (2) Kemauan
DeAngelo (1981) yang mendefinisikan untuk memainkan upaya tertentu atas nama
kualitas audit sebagai probabilitas nilaian profesi, (3) Gairah untuk mempertahankan
pasar bahwa laporan keuangan mengandung keanggotaan pada suatu profesi. Aranya dan
kekeliruan material dan auditor akan Ferris (1984) juga mengemukakan bahwa
menemukan dan melaporkan kekeliruan Komitmen profesi adalah suatu kepercayaan
material tersebut. Kedua, adalah definisi yang dan kemauan usaha yang sungguh-sungguh
disampaikan oleh Lee dan Wang (1999). serta memelihara keanggotaan terhadap
Kualitas audit menurut mereka adalah tujuan-tujuan dan nilai-nilai dari profesi.
probabilitas bahwa auditor tidak akan
melaporkan laporan audit dengan opini wajar Pada penelitian ini penulis akan
tanpa pengecualian unntuk laporan keuangan menelusuri komitmen profesi akuntan dari

Jurnal Akuntansi 20 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

dimensi: (1) Ketaatan akuntan pada standar Ha1 : Terdapat pengaruh positif antara
profesi, yang meliputi patuh pada standar komitmen profesi akuntan terhadap
auditing. (2) Akuntabilitas Profesi, yang kualitas audit
meliputi tanggung jawab pada perencanaan
dan pelaksanaan audit dan menghindari Komitmen Organisasi
konspirasi dengan klien. (3) Etika Profesi,
meliputi objektivitas. Menurut Robbins (2013), Komitmen
organisasional dapat didefinisikan sebagai
Larkin (1990) dalam Trisnaningsih suatu keadaan dimana seorang karyawan
(2011) menyatakan bahwa suatu komitmen memihak pada suatu oganisasi tertentu dengan
profesional pada dasarnya merupakan persepsi tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara
yang berintikan loyalitas, tekad dan harapan keanggotaan dalam organisasi tersebut.
seseorang dengan dituntun oleh sistem nilai Komitmen pada organisasi yang tinggi berarti
dan norma yang akan mengarahkan orang pemihakan pada organisasi yang
tersebut bertindak atau bekerja sesuai mempekerjakannya.
prosedur-prosedur tertentu dalam upaya untuk
menjalankan tugasnya dengan keberhasilan Pada penelitian ini penulis akan
yang tinggi. Seorang profesional yang secara menelusuri lebih lanjut dimensi komitmen
konsisten dapat bekerja secara profesional organisasi dari komponen-komponen yang
sehingga dalam setiap pekerjaannya dianjurkan dari pengukuran Mowday (1979)
memperoleh keberhasilan yang tinggi dan dari dalam Tandiontong (2016) yaitu :
upayanya tersebut mendapatkan penghargaan
yang sesuai, tentunya akan mendapatkan a. Komitmen afektif yang didefinisikan
kepuasan kerja yang seringkali merupakan sebagai komitmen yang didasari perasaan
harapan seseorang (Trisnaningsih, 2011) secara emosional untuk selalu terlibat
dalam organisasi. Dalam konteks ini yang
Hasil penelitian yang dilakukan oleh dimaksud dengan organisasi yaitu organi-
Tandiontong (2016) menunjukkan bukti sasi dalam kantor akuntan publik yang
empirik bahwa komitmen profesi akuntan menaungi para auditor yang bekerja
publik berpengaruh terhadap kualitas audit. didalamnya. Karyawan dengan komitmen
Sebagai anggota dari suatu profesi, akuntan afektif yang kuat akan terus bekerja pada
mempunyai kewajiban untuk menjaga perusahaan yang bersangkutan karena
ketaatan pada standar perilaku yang etis mereka secara emosional sangat meng-
mereka yang tertuang dalam standar profesi. inginkannya. Dimensi yang digunakan
Begitu pula dengan penelitian lainnya yang meliputi: Kepedulian dalam karir akuntan
dikemukakan Tandiontong (2016) mengenai publik, Rasa memiliki akuntan publik,
komitmen profesi yang juga berpengaruh dan Keterikatan emosional Akuntan
terhadap implementasi audit independen atas Publik dengan Kantor Akuntan Publik.
laporan keuangan yang menyebutkan pada
dasarnya komitmen profesi memainkan b. Komitmen kontinum, yang didefinisikan
peranan penting dalam implementasi audit sebagai keinginan untuk tetap tinggal atau
independen atas laporan keuangan. bergabung dengan organisasi karena
Penelitiannya dapat mengindikasikan bahwa mempertimbangkan cost and benefit.
komitmen profesi akuntan juga dapat Dimensi yang digunakan meliputi:
berpengaruh terhadap kualitas audit yang Kebutuhan akuntan publik dalam Kantor
dilakukan oleh para auditor di kantor akuntan Akuntan Publik dan Pengorbanan pribadi
publik dalam memenuhi kebutuhan klien yang akuntan publik.
menginginkan kualitas audit yang tinggi.

Jurnal Akuntansi 21 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

c. Komitmen normatif, mengemukakan bahwa


individu tersebut tetap tinggal di dalam Data dalam penelitian ini
organisasi karena adanya paksaan dari menggunakan data primer. Data primer
pihak lain. Dimensi yang digunakan merupakan data yang didapat dari sumber
meliputi Kewajiban pada organisasi. pertama. Peneliti akan memberikan kuisioner
kepada auditor yang bekerja di Kantor
Larkey (2005) dalam Tandiontong Akuntan Publik big-ten di Jakarta.
(2016) mengungkapkan bahwa komitmen Penyusunan kuesioner dilakukan dengan
organisasi merupakan simbol keinginan media Google Forms pada Google Drive dan
individu untuk setia (loyal) terhadap organi- disebarkan dengan mengirimkan Linked-In
sasi yang bersangkutan. Komitmen organisasi Message kepada koneksi penulis yang
individu dapat diukur dengan kekuatan relatif merupakan seorang auditor eksternal aktif
dengan pengenalan dan keterlibatannya dalam yang masih bekerja di Kantor Akuntan Publik
organisasi (Aranya et al., 1984). Dengan (KAP) big-ten dan terhubung melalui Linked-
demikian makin kuat pengenalan dan in dan disebarkan kepada rekan auditor
keterlibatan individu dengan organisasi maka lainnya yang bekerja di Kantor Akuntan
dipercaya bahwa auditor yang mempunyai Publik.
komitmen yang tinggi dalam organisasinya
kualitas auditnya juga akan meningkat. Teknik Pengambilan Sampel

Ha2 : Terdapat pengaruh positif antara Penulis menentukan ukuran sample


komitmen organisasi terhadap kualitas audit dengan menggunakan teori Hair, J.F. (2010:
661) dengan mengalikan jumlah pertanyaan
Metode Penelitian dengan angka 5 sehingga dari tujuh belas
pertanyaan dikali dengan angka 5 (lima) maka
Objek penelitian yang digunakan diperoleh sampel sebanyak 85 responden
dalam penelitian ini adalah para auditor yang dalam penelitian ini, Sampel dari penelitian
bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) big yang dilakukan penulis terdiri dari para
ten di Jakarta. Meliputi KAP big four akuntan publik yang memiliki jabatan Partner,
(Deloitte, PwC, EY, dan KPMG), dan KAP Manajer, Supervisor, Senior Auditor, dan
keseluruhan dari big ten (RSM, BDO, Grant Junior Auditor pada Kantor Akuntan Publik
Thornton, dan Crowe Howarth) yang berada big ten di Jakarta. Penulis menggunakan
di Jakarta. purposive sampling yaitu sampel non-
probabilitas yang mengkonfirmasi kriteria
Variabel Penelitian tertentu. Dikarenakan ada dua KAP big-ten
yang tidak memiliki afiliasi di Indonesia maka
Dalam penelitian ini, yang merupakan kuesioner hanya disebar pada 8 (delapan)
variabel dependen adalah “Kualitas Audit”. KAP.
Kualitas audit Dimaknai sebagai probabilitas
seorang auditor dalam menemukan dan Teknik Analisis Data
melaporkan suatu kekeliruan atau
penyelewengan yang terjadi dalam suatu Teknik analisis data yang digunakan
sistem akuntansi klien. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
dalam penelitian ini adalah Komitmen Profesi 1. Analisis Deskriptif
Akuntan dan Komitmen Organisasi. Untuk Analisis statistik deskriptif digunakan
rincian operasionalisasi variabel independen untuk memberikan gambaran dan deskripsi
dan variabel dependen dapat dilihat pada di mengenai variabel-variabel yang ada dalam
Tabel 1. penelitian. Analisis statistic deskriptif
Teknik Pengumpulan Data dilihat dari jumlah, sampel, nilai minimum,

Jurnal Akuntansi 22 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan (VIF). Model regresi dianggap bebas dari
standar deviasi. (Ghozali, 2016) multikolinieritas jika variabel
independen penelitian memiliki nilai
2. Uji Kualitas data tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.
a. Uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. c. Uji Heteroskedastisitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika Uji Heteroskedastisitas bertujuan
pertanyaan pada kuesioner mampu menguji apakah dalam model regresi
mengunkapkan sesuatu yang akan diukur tidak terjadi ketidaksamaan varians dan
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016). residual satu pengamatan ke pengamatan
b.Uji Reliabilitas yang lain. Jika varians dari residual satu
Uji reliabilitas adalah alat untuk pengamatan ke pemgatan yang lain tetap,
mengukur suatu kuesioner yang maka disebut homoskedastisitas dan jika
merupakan indikator dari variabel. Suatu berbeda disebut heteroskedastisitas
kuesioner dikatakan reliable atau handal (Ghozali 2016). Dalam penelitian ini, uji
jika jawaban seseorang terhadap heteroskedastisitas menggunakan uji
pertanyaan adalah konsisten atau stabil statistik Glejser. Jika variabel
dari waktu ke waktu, yang berarti bila independen memiliki nilai signifikan
pertanyaan ini diajukan kembali akan kurang dari 0,05 maka ada indikasi
diperoleh jawaban yang relatif sama terjadinya heteroskedastisitas, dan jika
dengan jawaban sebelumnya. variabel independen memiliki nilai
signifikan lebih dari 0,05 maka dapat
3. Uji Asumsi Klasik disimpulkan model regresi tidak
a. Uji Multikolinieritas mengandung adanya heteroskedastisitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk (Ghozali, 2016).
menguji apakah model regesi ditemukan
adanya korelasi antar variabel 4. Uji Hipotesis
independen. Model regesi yang baik Persamaan regresi berganda dirumuskan :
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara KA = α + β1KP + β2KO + ε
variabel independen. Keterangan:
b.Uji Normalitas KA: Kualitas Audit
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur α : Konstanta Regresi
apakah di dalam model regresi variabel β1,β2: Koefisien Regresi
independen dan variabel dependen KP :Variabel Komitmen Profesi Akuntan
keduanya mempunyai distribusi normal KO:Variabel Komitmen Organisasi
atau mendekati normal. Model regresi ε: Error
yang baik adalah memiliki distribusi
normal atau mendekati normal. Dalam uji hipotesis dapat dilakukan
Dalam penelitian ini, uji normalitas melalui :
menggunakan uji statistic One Sample a. Koefisien Determinasi Majemuk (R2)
Kolmogorov-Smirnov Test. Suatu residu Koefisien Determinasi (R2) mengukur
dikatakan berdistribusi secara normal seberapa jauh kemampuan model dalam
jika memiliki tingkat signifikansi di atas menerangkan variasi variabel dependen.
0,05 dan suatu data dikatakan tidak Nilai koefisien determinasi adalah antara
terdistribusi normal jika memiliki tingkat nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
signifikansi di bawah 0,05 (Ghozali, kemampuan variabel-variabel
2016). Untuk mendeteksi apakah terjadi independen dalam menjelaskan variasi
multikolinieritas dapat dilihat dari nilai variabel dependen amat terbatas. Nilai
tolerance dan Variance Inflation Factor yang mendekati satu berarti variabel-

Jurnal Akuntansi 23 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

variabel independen memberikan hampir  Ha,2: β2 > 0, artinya bahwa


semua variabel komitmen organisasi
memiliki pengaruh signifikan
b.Uji F positif terhadap kualitas audit
Uji F digunakan untuk melihat apakah
semua variabel independen akan Hasil Penelitian
mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen untuk Uji Validitas
digunakan dalam model penelitian.
(1)Ho: β1 = β2 = 0 Kriteria valid untuk setiap butir
Artinya, variabel komitmen profesi pertanyaan di dalam masing-masing variabel
akuntan dan komitmen organisasi adalah jika tingkat Sig ≤ α = 0.05, jika
tidak memiliki pengaruh secara sebaliknya tingkat Sig > α = 0.05 maka butir
bersama-sama terhadap kualitas audit. pertanyaan tersebut dianggap tidak valid dan
(2)Ha: β1 ≠ β2 ≠ 0 tidak dapat digunakan lebih lanjut di dalam
Artinya, variabel komitmen profesi kuesioner. Seluruh butir pernyataan dalam
akuntan dan komitmen organisasi kuesioner ini valid karena memiliki tingkat
memiliki pengaruh secara bersama- Sig ≤ α=0.05, dapat dilihat pada Tabel 2 Uji
sama terhadap kualitas audit. Sampel Validitas Komitmen Profesi, Tabel 3
Uji Sampel Validitas Komitmen Organisasi,
c. Uji t dan Tabel 4 Uji sampel Validitas Kualitas
Uji t pada dasarnya menunjukan Audit. Ketiga tabel uji sampel validitas
seberapa jauh pengaruh satu variabel tersebut menunjukkan hasil uji yang valid
penjelas atau independen secara dengan tingkat sig ≤ α=0.05.
individual dalam menerangkan variabel
dependen. Dalam melakukan analisis Uji Reliabilitas
regresi sederhana dilakukan pengujian
hipotesis terhadap variabel independen. Terbukti pada Tabel 5 bahwa seluruh
butir pernyataan dalam kuesioner ini reliable
Adapun hipotesis penelitian ini adalah karena mempunyai nilai cronbach’s alpha
sebagai berikut : lebih besar dari 0.60. Hal ini menunjukkan
(1)Variabel Komitmen Profesi Akuntan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan
 Ho,1 : β1 = 0, artinya bahwa akan mampu memperoleh data yang konsisten
variabel komitmen profesi yang berarti bila pernyataan ini diajukan
akuntan tidak memiliki pengaruh kembali akan diperoleh jawaban yang relatif
signifikan positif terhadap sama dengan jawaban sebelum nya.
kualitas audit
 Ha,1 : β1 > 0, artinya bahwa Uji Statistik Deskriptif
variabel komitmen profesi
akuntan memiliki pengaruh Dalam Tabel 6 hasil uji statistik
signifikan positif terhadap deskriptif menjelaskan bahwa pada variabel
kualitas audit komitmen profesi memiliki rata-rata total
(2)Variabel Komitmen Organisasi jawaban 17.73 dari maksimum 20 yang
 Ho,2 : β2 = 0, artinya bahwa artinya 88,65% responden menyatakan setuju
variabel komitmen organisasi dengan pertanyaan peneliti. Rata-rata variabel
tidak memiliki pengaruh komitmen organisasi 24.48 dari maksimum 35
signifikan positif terhadap yang artinya ada 69,95% responden yang
kualitas audit setuju dengan pertanyaan yang diajukan.
Sedangkan rata-rata variabel kualitas audit

Jurnal Akuntansi 24 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

26.41 dari maksimum 30 yang artinya 88,03 tingkat signifikansi diatas α = 0.05 untuk
responden menyatakan setuju. setiap variabel independen. Hal ini berati
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
Uji Asumsi Klasik regresi ini.

Uji Multikolinieritas Koefisien Determinasi (R²)

Untuk mendeteksi adanya problem Tabel 10 menunjukan hasil uji


multikolinieritas, maka dilakukan dengan koefisien determinasi (R2) dengan nilai
melihat nilai tolerance dan Variance Inflation adjusted R2 sebesar 0.432. Hal ini
Factor (VIF) serta besaran korelasi antar menandakan bahwa variabel komitmen
besaran variabel independen Tabel 7 terlihat profesi akuntan dan komitmen organisasi
bahwa nilai tolerance mendekati angka 1 dan hanya bisa menjelaskan 43.2% variabel
nilai Variance Inflation Factor (VIF) disekitar kualitas audit. Sedangkan sisanya 56.8%
angka 1 untuk setiap variabel yang dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar
ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk model penelitian ini.
Komitmen Profesi dan nilai tolerance
Komitmen Organisasi sama yaitu masing- Uji F
masing bernilai 0.872. Begitupula terjadi
kesamaan nilai VIF untuk Komitmen Profesi Hasil pengujian memperlihatkan
dengan nilai VIF Komitmen Organisasi yaitu tingkat signifikansi sebesar 0.000<α=0.05 DI
masing-masing nilainya 1.147. Suatu model Tabel 11. Maka tolak Ho, yang berarti seluruh
regresi dikatakan bebas dari masalah variabel independen, yaitu komitmen profesi
multikolinieritas apabila memiliki nilai VIF akuntan dan komitmen organisasi secara
kurang dari 10. Dengan demikian, dapat bersama-sama berpengaruh secara signifikan
disimpulkan bahwa model persamaan regresi terhadap kualitas audit.
tidak terdapat problem multikolinieritas dan
dapat digunakan dalam penelitian ini. Uji t

Uji Normalitas Tabel 12 menunjukan bahwa tingkat


sig = 0.000. Dengan demikian Ho,1 ditolak,
Uji normalitas untuk variabel pada Artinya variabel komitmen profesi akuntan
penelitian ini menggunakan uji statistik memiliki pengaruh yang signifikan positif
Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terhadap kualitas audit. Hasil analisis ini
berdistribusi secara normal jika memiliki menunjukan bahwa tingkat sig = 0.000.
tingkat Asymp. Sig diatas α = 0.05 dan data dengan demikian Ho,2 ditolak, Artinya variabel
dikatakan tidak berdistribusi secara normal komitmen organisasi memiliki pengaruh yang
jika memiliki tingkat Asymp.Sig dibawah α = signifikan positif terhadap kualitas audit.
0.05. Berdasarkan Tabel 8 hasil uji noralitas,
Asymp. Sig menunjukkan nilai 0.123 yang Pembahasan
berarti lebih tinggi dari α = 0.05. Ini
menandakan bahwa model regresi telah 1. Pengaruh Komitmen Profesi terhadap
memenuhi asumsi normalitas. Kualitas Audit
Hasil uji statistik t yang ditunjukan
Uji Heteroskedastisitas oleh tabel 12 untuk variabel komitmen
profesi menunjukkan nilai sig < 0.05 maka
Uji heteroskedastisitas menggunakan dalam pengujian ini tolak Ho1 yang berarti
uji statistik Glejser. Tabel 9 menunjukkan bahwa variabel komitmen profesi memiliki
bahwa hasil uji heteroskedastisitas memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit.

Jurnal Akuntansi 25 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

Sejalan dengan pernyataan dari Aranya organisasinya maka auditor akan


dan Ferris (1984) juga mengemukakan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-
bahwa Komitmen profesi adalah suatu baiknya dan sebagai profesi yang melayani
kepercayaan dan kemauan usaha yang kepentingan masyarakat luas akan
sungguh-sungguh serta memelihara memberikan jasa berupa kualitas audit
keanggotaan terhadap tujuan-tujuan dan yang baik. Hasil penelitian ini konsisten
nilai-nilai dari profesi. Komitmen profesi dengan penelitian Tandiontong (2016)
yang tinggi mampu mempengaruhi kualitas yang menyatakan keberadaan komitmen
audit dengan meningkatkan rasa organisasi memainkan peranan penting
kepercayaan klien terhadap auditor atas dalam implementasi audit independen atas
jasa profesional yang dilakukannya. laporan keuangan.
Hal ini membuktikan bahwa apabila
auditor menjunjung tinggi komitmen Simpulan Dan Saran
profesinya sebagai akuntan dengan
mematuhi pada standar audit, bertanggung Berdasarkan hasil penelitian maka
jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
audit, menghindari konspirasi dengan klien
dan bersikap objektif sesuai kode etika 1. Terbukti bahwa variabel komitmen profesi
profesi maka auditor akan melaksanakan akuntan berpengaruh positif terhadap
tugasnya dengan sesuai harapan klien dan kualitas audit.
mampu memberikan jasa keprofesiannya 2. Terbukti bahwa variabel komitmen
kepada klien sesuai standar dan prinsip organisasi berpengaruh positif terhadap
yang berlaku. Hasil penelitian ini konsisten kualitas audit
dengan penelitian Tandiontong (2016)
yang menyatakan Keberadaan komitmen Adapun beberapa saran yang dapat
profesi memainkan peranan penting dalam penulis berikan, yaitu :
implementasi audit independen atas 1. Dalam penelitian ini penulis hanya
laporan keuangan. Oleh karena itu semakin melibatkan responden yang berasal dari
tinggi tingkat komitmen profesional yang auditor KAP big-ten di Jakarta. Namun,
dimiliki seorang auditor, maka dipercaya dalam penyebarannya pada KAP big-ten di
semakin tinggi pula hasil kualitas audit Indonesia hanya terdapat 8 KAP yang
yang dihasilkan auditor. berafiliasi sehingga hanya disebar ke
delapan KAP yang ada di Jakarta. Oleh
2. Pengaruh Komitmen Organisasi karena itu untuk penelitian selanjutnya, ada
terhadap Kualitas Audit baiknya untuk melakukan perluasan objek
Hasil uji statistik t yang ditunjukan responden dengan KAP diluar big-ten
oleh tabel 12 untuk variabel komitmen 2. Mayoritas responden dalam penelitian ini
organisasi menunjukkan nilai sig < 0.05 adalah responden yang bekerja di Kantor
maka dalam pengujian ini tolak Ho1 yang Akuntan Publik dengan jabatan Senior
berarti bahwa variabel komitmen Auditor. Menurut penulis jawaban sudah
organisasi memiliki pengaruh positif cukup representatif karena pengalaman
terhadap kualitas audit. Hal ini minimal 2 – 5 tahun telah dimiliki oleh
membuktikan bahwa auditor yang semakin responden berjabatan senior auditor.
menjunjung tinggi komitmen Alangkah baiknya karakteristik responden
organisasinya sebagai akuntan dengan cara jabatan lainnya diperbanyak agar dapat
menunjukkan kepedulian terhadap lebih luas identifikasinya.
organisasi tempat auditor bekerja, bertahan 3. Untuk penelitian ke depannya, sebaknya
di organisasi tempat auditor bekerja, dan lebih mengembangkan dimensi-dimensi
memiliki kesetiaan auditor terhadap dari variabel komitmen profesi dan

Jurnal Akuntansi 26 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

variabel komitmen organisasi. Peneliti Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis


selanjutnya dapat mencari jurnal referensi Multivariate dengan Program IBM
dengan topik serupa untuk SPSS 23, Cetakan ke-8, Semarang:
mengembangkan ruang lingkup penelitian Badan Penerbit Universitas
yang akan dilakukan. Contohnya referensi Diponegoro.
jurnal-jurnal bertopik komitmen profesi
dengan pengaruh variabel berbeda atau Hair, J. F., R.E. Anderson, B.J. Babin, W.C
pendekatan penelitian yang berbeda. Black. 2010. Multivariate Data
Analysis, Seventh Edition, New
Daftar Pustaka Jersey: Pearson Education, Inc.

Aji, Gunawan. 2010. “Analisis Pengaruh Lee, C.J., C. Liu, and T. Wang. 1999. “The
Etika Kerja Islam Terhadap 150-Hour Rule”. Journal of
Komitmen Organisasi Dengan Accounting and Economics. 27(2).pp.
Komitmen Profesi Sebagai Variabel 203-228
Intervening (Studi Empiris Terhadap
Internal Auditor Bank Di Jawa Robbins, Stephen P.and Timothy A. Judge .
Tengah)”, Economica Nomor 1I edisi 2013. Organizational Behavior, 15th
II hal 93-108. edition, Pearson Education Inc.

Aranya, N., and KR Ferris. 1984. Tandiontong, Mathius. 2016. Kualitas Audit
“Reexamination of Accountant dan Pengukurannya, Cetakan Kesatu,
Organizational Profesional Conflict “. Bandung: Alfabeta, ISBN: 978-602-
The Accounting Review. Vol. 59 No. 289-203-8
1 hal. 1-12
Trisnaningsih, Sri. 2011. ”Faktor-Faktor Yang
DeAngelo, L.E. 1981. Auditor Size and Audit Mempengaruhi Kinerja Dosen
Quality, Journal of Accounting and Akuntansi” Jurnal Akuntansi &
Economics 3: 183–199, USA: North- Auditing Volume 8/No. 1/November
Holland Publishing Company. 2011: 1-94, UPN “Veteran” Jawa
Timur
Duff, Angus. 2004. “Auditqual: Dimensions
of Audit Quality”, Published by The Watkins, A.L. W. Hillison, dan S.E.
Institute of Chartered Accountants of Morecroft. 2004 “Audit Quality: A
Scotland, Great Britain: Antony Rowe Synthesis of Theory and Empirical
Ltd. ISBN: 1 904574 02 5 Evidence”. Journal of Accounting
Literature, vol 23 pp. 153-193.

Jurnal Akuntansi 27 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

LAMPIRAN
Operasionalisasi Variabel (Tabel 1)

No. Item Skala


Variabel Sub Variabel Indikator
Pertanyaan Pengukuran
Independen:
1. Ketaatan
Patuh terhadap
Akuntan pada
standar auditing
Standar Profesi 1
2. Akuntabilitas
Profesi Tanggung jawab
pada Perencanaan & 2
Komitmen Pelaksanaan Audit
Profesi (X1)

Menghindari
konspirasi dengan
klien 3
3. Etika Profesi Objektivitas 4 Likert 1 – 5
1. Komitmen Kepedulian dalam
Afektif karir akuntan publik 1–2
Rasa memiliki
Akuntan Publik 3
Keterikatan
emosional dengan
Komitmen KAP 4
Organisasi
(X2) 2. Komitmen Pengorbanan pribadi
Kontinum
5
3. Komitmen Kewajiban pada
Normatif organisasi 6

Kesetiaan Organisasi
7
Dependen :

Supervisi 1
1. Orientasi
Masukan Pengembangan
Profesi 2–4
2. Orientasi Proses Kepatuhan standar Likert 1 – 5
Kualitas Audit 5
audit
(Y)
Pengendalian audit 6

3. Orientasi Kualitas Teknis dan


Keluaran jasa yang dihasilkan 7
auditor

Sumber : Mathius Tandiontong (2016)

Jurnal Akuntansi 28 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

Tabel 2
Hasil Uji Sampel Validitas Komitmen Profesi

Nomor Butir Pearson


Sig (2-tailed) Keterangan
Pertanyaan Correlation
KP1 0.744** 0.000 Valid
KP2 0.793** 0.000 Valid
KP3 0.810** 0.000 Valid
KP4 0.596** 0.001 Valid
Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 3
Hasil Uji Sampel Validitas Komitmen Organisasi

Nomor Butir Pearson


Sig (2-tailed) Keterangan
Pertanyaan Correlation
KO1 0.726** 0.000 Valid
KO2 0.790** 0.000 Valid
KO3 0.819** 0.000 Valid
KO4 0.550** 0.002 Valid
KO5 0.778** 0.000 Valid
KO6 0.758** 0.000 Valid
KO7 0.812** 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4
Hasil Uji Sampel Validitas Kualitas Audit

Nomor Butir Pearson


Sig (2-tailed) Keterangan
Pertanyaan Correlation
KA1 0.759** 0.000 Valid
KA2 0.813** 0.000 Valid
KA3 0.888** 0.000 Valid
KA4 0.695** 0.000 Valid
KA5 0.666** 0.000 Valid
KA6 0.776** 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 5
Hasil Uji Sampel Reliabilitas

Cronbach’s
Variabel Keterangan
Alpha
Komitmen Profesi 0.787 Reliable
Komitmen Organisasi 0.783 Reliable
Kualitas Audit 0.792 Reliable
Sumber: Data primer yang diolah

Jurnal Akuntansi 29 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

Tabel 6
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel Minimum Maximum Mean


Komitmen Profesi 12 20 17,73
Komitmen Organisasi 11 35 24,48
Kualitas Audit 20 30 26,41
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 7
Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF


Komitmen Profesi 0.872 1.147
Komitmen Organisasi 0.872 1.147
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 8
Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov- Asymp. Sig


Smirnov Z (2-tailed)
1.180 0.123
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 9
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig.
Komitmen Profesi 0.866
Komitmen Organisasi 0.405
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 10
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R Square Adjusted R Square


0.455 0.432
Sumber : Data primer yang diolah

Jurnal Akuntansi 30 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Auditing ISSN : 2089-7219

Tabel 11
Hasil Uji F

Model Sum of df Mean F Sig


Squares Square
Regression 283,609 2 141,804 34,833 ,000
1 Residual 354,180 87 4,071
Total 637,789 89

Tabel 12
Hasil Uji t

t sig t sig
Variabel B
(two-tailed) (one-tailed)
(Constant) 10.576 0.000 0.000
Komitmen Profesi 0.708 0.000 0.000
Komitmen Organisasi 0.134 0.002 0.001
Sumber : Data primer yang diolah

Jurnal Akuntansi 31 Volume 6 No. 1 Februari 2017

You might also like