Analisis Bencana Kekeringan Di Wilayah Kabupaten Serang Analysis of Drought Disaster in Region of Serang Regency
Analisis Bencana Kekeringan Di Wilayah Kabupaten Serang Analysis of Drought Disaster in Region of Serang Regency
1, Juni 2018
Abstract
Abstrak
34
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018
35
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018
36
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018
pembagian kelas ancaman atau potensi subur dibandingkan tanah lainnya. Sebaran
bencana kekeringan sebagai berikut : ini diwilayah bagian timur dan membentang
dari selatan kerah utara kebanyak
Kelas potensi bencana kekeringan merupakan hamparan tanah yang
Rendah dengan total nilai skor : dimanfaatkan untuk lahan pertanian.
13.5 – 22.5 Sedangkan tanah Latosol mempunyai tekstur
Kelas potensi bencana kekeringan liat dan dimanfaatkan untuk kebun
Sedang dengan total nilai skor : 22.5 campuran. Sedangkan tanah Regosol
– 31.5 merupakan tanah dengan tekstur pasiran
Kelas potensi bencana kekeringan berada di dekat sekitar Gunung Karang.
Sedang dengan total nilai skor : 31.5 Sebaran setiap jenis tanah disajikan pada
- 41 peta Gambar 1, sedangkan sifat fisiknya
disajikan pada Tabel 1.
Pengolahan lebih lanjut dari hasil skoring ini
dilakukan dengan GIS dan menghasilkan Tabel 1. Jenis tanah pada setiap satuan
peta spasial potensi bencana kekeringan. lahan di Kabupaten Serang
37
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018
kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang Gambar 2. Tipe tekstur dalam kemampuannya
terkandung pada tanah (Badan Pertanahan menahan air
Nasional). Dari ketiga jenis fraksi tersebut
partikel pasir mempunyai ukuran diameter Pergerakan air pada zona dangkal, zona
paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan perakaran < 30 cm juga telah diteliti terkait
ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan dengan ketersediaan air tanah dalam
ukuran < 0.002 mm (penggolongan mendukung pertumbuhan tanaman terkait
berdasarkan USDA). Keadaan tekstur tanah produktivitas tanaman pada kondisi musim
sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat- kering (Naylor et al., 2016, Schwarzel et al.,
sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, 2006).
permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Sementara itu kaitan tekstur tanah
Suatu fraksi yang dominan pada suatu mampu menahan air dapat diilustrasikan
tanah akan menentukan ciri dan jenis yang secara grafis seperti pada Gambar 2.
bersangkutan. Tanah yang bertekstur pasir Sedangkan macam atau tipe tekstur mampu
mempunyai luas permukaan yang kecil menahan air seperti disajikan pada Tabel 2.
sehingga sulit menyimpan atau menyerap air
dan unsur hara. Tanah yang bertekstur Tabel 2. Tipe tekstur dalam kemapuannya
lempung atau liat mempunyai luas menahan air
permukaan yang besar sehingga
kemampuan menahan air dan menyediakan Kapasitas Air
unsur hara sangat tinggi. Tekstur tanah Tersedia
No Kelas Tekstur
ringan yaitu tanah yang didominasi fraksi (Inches/Foot of
Depth)
pasiran lebih mudah diolah dibandingkan
1. Pasir kasar 0.25–0.75
dengan tekstur berat yang didominasi fraksi
2. Pasir halus 0.75–1.00
lempung. 3. Pasir berdebu 1.10–1.20
Berkaitan dengan kekeringan, jenis 4. Debu berpasir 1.25–1.40
tanah yang direpresentasikan sifat fisik 5. Debu
seperti tekstur tanah juga mempengaruhi berpasirhalus 1.50–2.00
tingkat kemampuan tanah menahan air 6. Debu berlempung 2.00–2.50
(water holding capacity). Sebuah pemodelan Sumber : Plant and Soil Sciences eLibrary 2016
kandungan air tanah yaitu Hydrus digunakan
untuk mensimulasikan potensi air tanah pada Berdasarkan peta tanah, secara umum
tekstur tanah lempung dan berpasir dalam tanah-tanah yang ada di Kabupaten Serang
kondisi kekeringan untuk mempelajari mengandung tekstur yang halus hingga
tekanan air dan hasil produksi varietas kasar. Tanah yang mengandung tekstur
tanaman padi (Gupta et al. 2014). Lebih halus terdapat pada tanah dengan Latosol
lanjut Zhu et al. (2009) dengan pemodelan dan Aluvial. Sedangkan tanah yang
Hydrus-1D berhasil meneliti di iklim kering mempunyai tekstur berpasir adalah sebagian
(dengan tanah berpasir) dengan kekeringan Alluvial dan Regosol.
panjang untuk mempelajari pergerakan air Sementara itu, berdasarkan karakteristik
tanah ke dalam zona akar. fisik tanahnya secara umum tanah yang ada
di Kabupaten Serang mempunyai sifat
menahan air atau mempunyai kapasitas
menahan air yang relatif baik antara 1.25 –
2.5 inch/feet kedalaman perakaran tanaman.
38
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018
menyebabkan evepotranspirasi. Mekanisme defisit air (Luo et al., 2016, Tang et al.,
ini dapat diilustrasikan dengan perhitungan 2015).
neraca air. Curah hujan sebagai input dan Berdasarkan pendekatan land use,
Evapotranspirasi sebagai output serta ruang terbuka seperti badan air mempunyai
dinamika ketersediaan air tanah yang koefisien tanaman maksimal 1 (satu),
dipengaruhi oleh faktor tanaman. Faktor sedangkan kawasan budidaya seperti
tanaman yang mempengaruhi ini disebut daerah pertanian irigasi juga mempunyai
koefisien tanaman. Luas kanopi yang koefisien tanaman yang tinggi namun
direpresentasikan dari jenis tanaman dan dibawah 1 (satu). Tanaman hutan yang
fase pertumbuhan tanaman merupakan kondisi tutupan lahannya relatif lebih baik
bentuk koefisien tanaman yang berbeda- koefisien tanamannya dibawah 0.4.
beda. Makin banyak daun (kanopi makin Gambaran nilai koefisien tanaman terhadap
padat) maka transpirasinya juga makin kondisi tutupan lahan disajikan pada Tabel
besar. Evaporasi dan transpirasi merupakan 3.
bentuk output dari sistem neraca air. Hasil
penelitian Renteria et al., (2018) Tabel 3. Nilai Kc terhadap kondisi dan tipe
menunjukkan bahwa tanaman hutan penggunaan lahan.
mempunyai pengaruh yang berbeda
dibandingkan dengan tanaman budidaya No Tipe Penggunaan Kc
terhadap tanah dalam merespon kekeringan. Lahan
Hal ini bisa dijelaskan terkait evapotranpirasi 1. Permukiman Perkotaan 0,77
dari tanaman hutan dan tanaman budidaya 2. Badan Air 1,00
memang berbeda terutama kaitannya 3. Areal Pertanian 0,86
dengan intensitas tutupan lahan (kanopi Irigasi/Sawah
daun). Begitu juga hasil penelitian oleh 4. Hutan sekunder 0,38
Long Sun et. Al., (2018) tipe penggunaan 5. Hutan Cemara 0,31
lahan untuk kebun mempunyai total 6. Padang rumput 0,46
penggunaan air harian lebih banyak 7. Semak Belukar 0,44
8 Tegalan 0,43
dibandingkan dengan lahan dengan tipe
Sumber : Mendoza et. al. 2011
tutupan lahan hutan.
Dalam analisis kekeringan ini,
Berdasarkan peta tataguna lahan
analisisnya mencakup kawasan yang luas
Kabupaten Serang (Gambar 2), tipe tataguna
sehingga pertimbangan transpirasi tanaman
lahan yang ada di wilayah Kabupaten
yang merupakan luaran dari ketersediaan air
Serang terdiri dari : empang, gedung/
tidak semata dari tanaman budidaya seperti
bangunan, hutan, kebun campuran,
yang selama ini dilakukan untuk analisis
permukiman, rawa, sawah, semak belukar,
kesetimbangan air dalam rangka untuk
tegalang, tambak, sungai dan tanah kosong.
mengetahui surplus atau defisit air (untuk
Tipe tutupan lahan kebun campuran
rekomendasi irigasi). Pendekatan yang
mendominasi luasan terbesar di wilayah
dilakukan untuk analisis ini adalah tipe
Kabupaten Serang yaitu seluas 78280,8 Ha
penggunaan lahan atau tutupan lahan.
atau sekitar 40.91% dari total luas wilayah
Koefisien tanaman pada tanaman budidaya,
Kabupaten Serang. Sementara itu
makin tua fase pertumbuhan vegetatif, makin
Kabupaten Serang juga termasuk lumbung
tinggi koefisien tanamannya. Artinya
pangan nasional, mempunyai kawasan areal
tanaman yang mempunyai daun banyak,
pertanian lahan sawah seluas 55026,91 Ha
transpirasinya (penguapan oleh daun) akan
atau sekitar 28,75 % dari seluruh wilayah
lebih banyak. Namun seiring dengan umur
kabupaten Serang. Sebaran dan luas jenis
generatif, penguapannya akan menurun
tataguna lahan lainnya yang ada di wilayah
kembali. Berbagai karakteristik morfologis,
Kabupaten Serang seperti disajikan pada
anatomi dan fisiologis tanaman/vegetasi
Tabel 4.
berfungsi sebagai adaptasi kekeringan atau
penyangga terhadap dampak kerusakan dari
39
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018
Tabel 4. Kondisi Tutupan Lahan di Wilayah menjadi aliran permukaan (run off). Run off
Kabupaten Serang atau aliran permukaan yang melewati diatas
Penggunaan permukaan tanah makin curam juga makin
No Luas (km2) (%)
Lahan cepat sehingga kesempatan air tersimpan
didalam tanah juga akan makin kecil.
1. Empang 49.50 Sehingga cadangan air yang tersimpan
0.03
dalam tanah pada tingkat kedalaman tertentu
2. Gedung / Bangunan 624.71 0.33
juga akan semakin kecil. Implikasinya
3. Hutan Rimba 20223.12 10.57 adalah karena stok cadangan air semakin
4. Kebun Campuran 78280.80 40.91 sedikit potensi kekeringannya akan menjadi
5. Permukiman 4.78 0.00 besar. Kondisi fisiografi kelerengan yang
ada di wilayah Kabupaten Serang mulai dari
Permukiman & Tempat 10524.6
6. 5.50 landai, datar hingga curam. Fisiografi datar
Kegiatan 3
hingga landai mencapai lebih dari 50%.
7. Rawa 183.11 0.10 Sebaran jenis kelas kelerengan yang ada
8. Sawah 55026.91 28.75 wilayah Kabupaten Serang seperti disajikan
9. Semak Belukar 2603.75 1.36 pada Tabel 5 dibawah ini.
10. Sungai 760.34 0.40 Tabel 5. Sebaran kelas kelerengan wilayah
11. Tambak 6706.54 3.50 yang ada di Kabupaten Serang.
12. Tanah Kosong 4414.41 2.31
No Kelas Luas (Ha) (%)
13. Tegalan / Ladang 11419.42 5.97 Lereng
14. Tidak teridentifikasi 546.81 0.29 1. 0 - 2% 87.188,04 59.64
Total 191368.84 100.00 2. 2 - 15% 37.794,74 25.85
3. 15 - 25% 9.966,29 6.82
Sumber : Analisis GIS dari Peta Land Use RTRW
Kabupaten Serang 2011 – 2031. 4. 25 - 40% 8.843,01 6.05
5. >40% 2.396,26 1.64
146.188,33 100.00
Sumber : Pengolahan dari peta topografi
Kabupaten Serang, 2017.
40
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018
41
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018
42
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018
Kekeringan tingkat kelas sedang mencapai Gaines et al., 2016. Reliance on shallow soil
luasan 179.650 Ha yang potensi sebarannya water in a mixed-hardwood forest in
di hampir setiap kecamatan. Sedangkan central Pennsylvania. Tree
tingkat kekeringan kelas tinggi terjadi pada Physiol., 36 (4) (2016), pp. 444-458.
area seluas 1.311 Ha dan sebarannnya
terjadi di wilayah Kecamatan Pontang, Gupta et al., 2014. Evaluation of TRMM
Tanara, Waringin Kurung, Mancak, rainfall for soil moisture prediction in
Padarincang, Kramatwatu, Ciomas, a subtropical climate. Environ. Earth
Cinangka, Bojonegara dan Tirtayasa. Paling Sci., 71 (10) (2014), pp. 4421.
luas area yang terdampak kekeringan tingkat
tinggi mencapai area seluas 334.60 Ha dan Long Sun et. Al., 2018. Hydraulic
terjadi di Kecamatan Anyar. Kekeringan ini redistribution and its contribution to
terjadi dibeberapa wilayah di area water retention during short-term
persawahan untuk keperluan irigasi drought in the summer rainy season
pertanian maupun kawasan permukiman in a humid area. Journal of
karena keterbatasan air bersih. Akibat Hydrology. Volume 566, November
kekeringan di area persawahan 2018, Pages 377-385.
menyebabkan produktivitas tanah jadi
rendah. Lahan sawah yang seharusnya bisa Naylor et al., 2016. A hydropedological
dua kali bahkan tiga kali tanam, ternyata approach to quantifying groundwater
dengan adanya bencana kekeringan ini recharge in various glacial settings of
hanya bisa satu kali atau paling banyak dua the mid-continental USA. Hydrol.
kali tanam dan setelah itu dalam kondisi Process., 30 (10) (2016), pp. 1594-
bera. 1608.
43