0% found this document useful (0 votes)
24 views6 pages

Sonnykalangi,+43 +Agustinus+Mahardhika+Sarayar

This document summarizes a study that examined the relationship between serum uric acid levels and high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) levels in obese adolescents. The study involved 17 obese adolescents aged 17-20 years. It found that the mean serum uric acid and hs-CRP levels were 7.37 mg/dL and 1.73 mg/L respectively. A statistically insignificant correlation was found between serum uric acid and hs-CRP levels (p=0.296, r=0.14). Serum uric acid levels were consistently higher in obese adolescents. Hs-CRP levels indicated a moderate risk of future cardiovascular disease.

Uploaded by

endik bayu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
24 views6 pages

Sonnykalangi,+43 +Agustinus+Mahardhika+Sarayar

This document summarizes a study that examined the relationship between serum uric acid levels and high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) levels in obese adolescents. The study involved 17 obese adolescents aged 17-20 years. It found that the mean serum uric acid and hs-CRP levels were 7.37 mg/dL and 1.73 mg/L respectively. A statistically insignificant correlation was found between serum uric acid and hs-CRP levels (p=0.296, r=0.14). Serum uric acid levels were consistently higher in obese adolescents. Hs-CRP levels indicated a moderate risk of future cardiovascular disease.

Uploaded by

endik bayu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

HUBUNGAN KADAR ASAM URAT SERUM DENGAN KADAR HIGH-

SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN


PADA REMAJA OBES

1
Agustinus Mahardhika Sarayar
2
Murniati Tiho
2
Yanti Mewo

1. Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi


2. Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: [email protected]

Abstract: Uric acid has low water solubility. When the concentration exceeds its solubility, it
will form monosodium urate (MSU) crystals which can trigger inflammation. High sensitivity C-
reactive protein (hs-CRP) is one of the most liable inflammatory biomarker and recently
considered as major modifiable risk factor of coronary heart disease. Serum uric acid and hs-CRP
levels are often elevated in obese patients. The purpose of this study are to determine hs-CRP and
serum uric acid levels and to determine the correlation between serum uric acid and hs-CRP
levels in obese adolescents. This is an analytic observational study with cross sectional design.
Subject consist of 17 obese adolescents age 17-20 years with percentile of ≥ 95 in CDC BMI -for-
age chart. Nonparametric analysis with Spearman test was applied to find the correlation between
serum uric acid and hs-CRP levels. The mean serum uric acid and hs-CRP levels in obese
subjects were 7.37 (SD 1.66) mg/dL and 1.73 (SD 1.44) mg/L respectively. In conclusion, a
statistically insignificant correlation between serum uric acid and hs-CRP levels was found (p =
0.296, r = 0.14). Serum uric acid levels are consistently higher in obese adolescents. Hs-CRP
levels among obese subject shows moderate risk of developing cardiovascular disease in the
future.
Keywords: Adolescents, hs-CRP, obese, serum uric acid

Abstrak: Asam urat memiliki kelarutan yang rendah dalam air. Saat konsentrasi asam urat
melebihi batas ambang solubilitas, akan terbentuk kristal monosodium urat yang akan memicu
inflamasi. High sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) merupakan salah satu biomarker
inflamasi yang belakangan ini dijadikan faktor risiko mayor yang dapat dimodifikasi dari
penyakit jantung koroner. Kadar asam urat serum dan hs-CRP biasanya meningkat pada penderita
obesitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar asam urat serum dengan
hs-CRP serta gambaran kadar asam urat serum dan hs-CRP pada remaja obes. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional.
Subjek terdiri dari 17 remaja obes usia 17-20 tahun dengan persentil≥ 95 pada grafik IMT
terhadap usia CDC. Analisis data menggunakan Spearman test digunakan untuk mengetahui
korelasi antara kadar asam urat serum dengan hs-CRP. Nilai rata-rata kadar asam urat serum dan
hs-CRP yang didapat secara berurutan mencapai 7,37 (SD 1,66) mg/dL dan 1,73 (SD 1,44) mg/L.
Sebagai kesimpulan, hubungan kadar asam urat serum dengan hs-CRP tidak signifikan (p =
0,296) dan berkorelasi positif lemah (r = 0,14). Kadar asam urat serum pada remaja obes
tergolong tinggi. Kadar hs-CRP remaja obes termasuk dalam risiko menengah untuk terkena
penyakit kardiovaskular di masa mendatang.
Kata kunci: Asam urat serum, hs-CRP, Obesitas, Remaja
Obesitas merupakan keadaaan ketika METODE PENELITIAN
terjadi akumulasi lemak abnormal atau
berlebihan yang menghadirkan risiko bagi Penelitian ini menggunakan desain
kesehatan.1 Setelah dianggap sebagai penelitian analitik observasional dengan
masalah hanya di negara berpenghasilan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
tinggi, berat badan berlebih dan obesitas dilakukan terhadap 17 orang mahasiswa
secara dramatis meningkat di negara Fakultas Kedokteran Universitas Sam
berpenghasilan rendah dan menengah, Ratulangi dengan usia 17-20 tahun di
khususnya di perkotaan.1,2 Berdasarkan angkatan 2011, 2012, dan 2013 yang
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tergolong obes. Obesitas diklasifikasikan
nasional tahun 2010, Sulawesi Utara berdasarkan grafik IMT terhadap usia CDC
memiliki prevalensi obesitas tertinggi tahun 2000, dengan persentil ≥ 95 termasuk
(37,1%) dibandingkan dengan propinsi dalam kategori obes. Mahasiswa yang
lain di Indonesia.2 Obesitas merupakan mengikuti penelitian hanya yang dalam
salah satu faktor risiko tingginya kadar kondisi sehat dan tidak menggunakan obat-
asam urat (hiperurisemia).3 obatan yang dapat mempengaruhi kadar
Dalam darah, asam urat mayoritas asam urat serum dan hs-CRP pada periode
berbentuk garam. Konsentrasi rata-rata pengambilan sampel. Sebelum pengambilan
asam urat dalam darah mendekati batas sampel yang dilakukan oleh petugas
ambang solubilitas yaitu 6,8 mg/dL4,5 laboratorium, responden diminta
sehingga peningkatan sedikit konsentrasi menandatangani informed consent dan
asam urat akan melewati batas ambang diwajibkan untuk berpuasa selama 12-14
solubilitasnya.6 Kadar asam urat yang jam.
meningkat (> 6,8 mg/dL) akan membentuk Kadar asam urat serum diukur di
banyak kristal asam urat berupa kristal laboratorium dengan menggunakan metode
monosodium urate (MSU) yang dapat Enzymatic Calorimetri/ Uricase. Kadar
menstimulasi inflamasi pada gout dan juga asam urat > 7 mg/dL pada lelaki dan > 6
penyakit yang berhubungan dengan mg/dL pada perempuan digolongkan
inflamasi lain, diantaranya penyakit sebagai hiperurisemia. Kadar hs-CRP
kardiovaskular. Hiperurisemia merupakan didapat dengan cara pemeriksaan CRP
faktor risiko penyakit kardiovaskular menggunakan metode ECLIA dengan unit
baru.7 Bahkan dalam National Health and reagen Roche Diagnostic dan alat Cobas
Nutrition Survey (NHANES I Study), e601, hsCRP dapat diperiksa secara
kadar asam urat serum sudah merupakan kuantitatif dari darah vena. Kategori risiko
faktor risiko independen penyakit penyakit kardiovaskular menurut kadar hs-
kardiovaskular pada lelaki dan CRP dibagi menjadi tiga, yaitu risiko
perempuan.8 rendah, menengah, dan tinggi (Tabel 1).11
Peningkatan kadar hs-CRP
digunakan sebagai penanda awal Tabel 1. Kategori Risiko Penyakit
9
inflamasi dan faktor risiko penyakit Kardiovaskular Menurut Kadar hs-CRP11
kardiovaskular.9,10 Penelitian ini dilakukan
untuk mencari hubungan antara Kadar hs-CRP Kategori
peningkatan kadar asam urat serum < 1,0 mg/L Risiko rendah
dengan peningkatan kadar hs-CRP sebagai
1,0-3,0 mg/L Risiko menengah
penanda inflamasi kronis yang merupakan
dasar aterosklerosis, penyakit jantung, dan > 3,0 mg/L Risiko tinggi
penyakit lain dengan dasar inflamasi pada
remaja obes usia 17-20 tahun.
Analisis univariat dilakukan untuk dua orang termasuk dalam kelompok
mengetahui deskripsi data yang diperoleh berisiko tinggi (kadar hs-CRP > 3 mg/L)
dari kadar asam urat serum dan kadar hs- terkena penyakit kardiovaskular.
CRP penderita Obes. Analisis bivariat
menggunakan Statistical Package for the
Social Sciences (SPSS) dilakukan untuk Tabel 2. Distribusi Kadar Asam Urat
melihat hubungan antara kadar asam urat Serum dan hs-CRP
serum dengan kadar hs-CRP mahasiswa
Asam
obes menggunakan analisis korelasi
urat hsCRP
Spearman. serum
N Valid 17 17
HASIL PENELITIAN
Mean 7.365 1.729
Subjek penelitian sebanyak 17 orang Median 7.2 1.3
terdiri dari 11 remaja laki-laki (64,7%) dan 6 Std. Deviation 1.6606 1.4443
remaja perempuan (35,3%). Berdasarkan Minimum 4.6 0.2
usia diketahui, subjek yang paling banyak Maximum 11.8 5
merupakan responden yang berusia 17
tahun dengan jumlah 8 responden (47,1%).
Responden yang berusia 18 tahun berjumlah Langkah pertama yang dilakukan
7 orang (41,2%). Responden yang berusia untuk melakukan analisis bivariat yaitu
19 tahun dan 20 tahun masing-masing melakukan uji normalitas data dengan
berjumlah 1 orang (5,9%). Rata-rata usia menggunakan uji Shapiro-Wilk. Uji
subjek 17 tahun delapan bulan. normalitas Shaphiro-Wilk dipilih karena
Nilai rata-rata kadar asam urat serum jumlah sampel penelitian kurang dari 50.
responden mencapai 7,365 mg/dL, dengan Uji normalitas Shaphiro-Wilk pada kadar
nilai rata-rata kelompok pria mencapai 7,93 asam urat serum menunjukkan data kadar
mg/dL dan 6,33 mg/dL untuk perempuan. asam urat serum terdistribusi secara
Nilai minimum dan maksimum kadar asam normal, tetapi data kadar hs-CRP tidak
urat serum secara berurutan adalah 4,6 terdistribusi normal. Data hs-CRP yang
mg/dL dan 11,8 mg/dL. Nilai tengah kadar memiliki distribusi tidak normal
asam urat responden adalah 7,2 mg/dL merupakan dasar untuk dilakukan uji
dengan nilai standar deviasi sebesar 1,66 nonparametrik Spearman untuk melihat
mg/dL (Tabel 2). Berdasarkan batasan hubungan kadar asam urat serum dengan
hiperurisemia yang dibuat oleh WHO dan kadar hs-CRP.
diikuti oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Berdasarkan data hasil laboratorium,
Penyakit Dalam Indonesia, yaitu > 7 mg/dL uji nonparametrik Spearman mendapatkan
untuk lelaki dan > 6mg/dL untuk nilai koefisien korelasi (r) = 0,14 dan
perempuan, sebanyak 11 responden yang nilai signifikansi (ρ) = 0,296 yang lebih
terdiri dari delapan lelaki dan tiga besar dari α 0,05 (Tabel 3). Hal ini
perempuan tergolong hiperurisemia. menunjukkan bahwa kadar asam urat
Nilai rata-rata hs-CRP responden serum dengan kadar hs-CRP pada remaja
adalah 1,729 mg/L dengan nilai minimum obes memiliki hubungan yang tidak
sebesar 0,2 mg/L dan nilai maksimum signifikan. Koefisien korelasi berada
sebesar 5,0 mg/L (Tabel 2). Merujuk pada dalam rentang 0,1—0,3 yang berarti
klasifikasi kadar hs-CRP sebagai faktor bahwa kadar asam urat serum dengan
risiko penyakit kardiovaskular yang dibuat kadar hs-CRP memiliki korelasi positif
oleh American Heart Association, enam yang lemah.
orang memiliki risiko rendah (kadar hs-CRP
< 1 mg/L), sembilan orang memiliki risiko
menengah (kadar hs-CRP 1-3 mg/L), dan
Tabel 3. Korelasi Kadar Asam Urat Serum remaja obes ini juga sejalan dengan
Dengan Kadar hs-CRP penelitian yang dilakukan oleh Harun dkk
di Makassar pada tahun 2013.15
Kadar Asam Urat Serum Sel lemak (adiposit) dan sel-sel
hs-CRP r = 0,14 preadiposit sudah diidentifikasikan sebagai
p = 0,296 sumber sitokin-sitokin proinflamasi,
termasuk tumor necrosis factor-α (TNF-
α), interleukin 1 (IL-1), dan interleukin 6
BAHASAN (IL-6). Oleh karena itu, obesitas
menyebabkan terjadinya keadaan
Sebanyak 11 dari 17 responden 16
inflamasi kronis. Interleukin 6 yang
(64,7%) mengalami hiperurisemia. merupakan salah satu sitokin yang
Distribusi berdasarkan jenis kelamin memiliki banyak efek dalam mekanisme
mendapatkan delapan dari 11 (72,73%) pertahanan dan inflamasi, dapat diproduksi
lelaki dan tiga dari enam (50%) oleh makrofag dan sel endotel.16 Selain
perempuan memililki kadar asam urat di itu, Nishimura et al mengajukan bahwa
atas normal. Nilai Prevalensi jaringan lemak pada penderita obes
hiperurisemia hasil penelitian ini lebih mengaktifkan efektor CD8+ sel T, yang
tinggi dibandingkan beberapa penelitian kemudian mempromosi rekruitmen dan
yang pernah dilakukan mengenai aktivasi makrofag dalam jaringan ini.17
hiperurisemia dengan subjek penderita Berdasarkan hasil uji statistik dengan
obes. menggunakan uji nonparametrik
Pada studi dengan subjek anak Spearman, kadar asam urat serum
dengan berat badan berlebih dan obesitas memiliki hubungan yang tidak signifikan
yang dilakukan di Spanyol oleh Modino et dan korelasi positif yang lemah dengan
al, didapatkan prevalensi hiperurisemia kadar hs-CRP pada remaja obes. Nilai
mencapai 53%.12 Studi lain dengan tengah kadar hs-CRP yang didapat pada
karakteristik subjek yang sama dengan penelitian ini yang mencapai 1,3 mg/L
usia 6-14 tahun yang dilakukan oleh Tang hampir sama dengan nilai yang didapat
L et al di Jepang mendapatkan prevalensi oleh peneliti Wasilewska et al pada subjek
hiperurisemia hanya mencapai 20,7%13, anak obes penderita hiperurisemia (1,18
jauh lebih rendah dari hasil penelitian mg/L).18 Meskipun demikian, hubungan
yang didapat. Ada kecenderungan hasil yang didapat peneliti berbeda dengan
prevalensi hiperurisemia lebih tinggi pada yang didapat oleh Wasilewska et al. Data
remaja obes di Manado. Hal ini dapat hs-CRP pada penelitian Wasilewska
disebabkan oleh lingkungan, konsumsi secara signifikan lebih tinggi dibanding
makanan, dan keadaan genetik responden. nilai tengah dari kelompok kontrol
Nilai rata-rata kadar hs-CRP (nonobes dan tidak hiperurisemia) dalam
responden pada penelitian ini mencapai studi yang sama, yaitu 0,24mg/L. Anak
1,729 mg/L. Nilai rata-rata kadar hs-CRP dan remaja penderita hiperurisemia
dalam penelitian ini lebih tinggi dari nilai memiliki kadar hs-CRP yang sedikit lebih
rata-rata kadar hs-CRP pada penelitian tinggi dibanding kelompok kontrol yang
yang dilakukan oleh El-shorbagy HH et al sehat, yaitu 0,53 mg/L.18
dengan subjek anak dan remaja obes usia Berbagai studi eksperimental
6—16 yang mencapai 1,4 mg/L.14 Selain membuktikan bahwa asam urat dapat
itu, nilai rata-rata kadar hs-CRP responden menstimulasi reaksi inflamasi.18 Ketika
dalam penelitian ini lebih tinggi dari kadar kadar asam urat serum meningkat,
hs-CRP penelitian yang dilakukan oleh El- sebagian asam urat ini masuk ke dalam sel
shorbagy HH et al pada kelompok kontrol otot polos pembuluh darah dan akan
(nonobes) dengan nilai rata-rata 0,56 terjadi inflamasi dengan peningkatan
mg/L.14 Peningkatan kadar hs-CRP pada kadar hs-CRP sebagai penanda.18
Berlawanan dengan beberapa penelitian Edition). McGraw-Hill Companies, Inc,
yang pernah dilakukan, hasil yang 2012; p. 6129-41.
didapatkan peneliti menyatakan bahwa 5. Rodwell VW. Metabolism of Purine &
hubungan antara peningkatan kadar asam Pyrimidine Nucleotides. Murray RK,
urat serum tidak berhubungan secara Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ,
Rodwell VW, Weil PA, editor. In
signifikan terhadap peningkatan hs-CRP Harper’s Illustrated Biochemistry (28th
secara langsung pada remaja obes. Edition). China: The McGraw-Hill
Penelitian yang dilakukan oleh Companies, Inc, 2009; 33: 292-301.
penulis ini memiliki kekurangan, yakni 6. Meisenberg G, Simmons WH.
jumlah responden penelitian yang hanya Principles of Medical Biochemistry (3rd
mencapai 70% dari seluruh populasi yang Edition). Philadelphia: Elsevier Saunders
ada serta jumlah responden perempuan Inc, 2012; 28: 471-80.
yang lebih sedikit dari responden laki-laki. 7. Kawai T, Ohishi M, Takeya Y, Onishi
M, Ito N, Yamamoto K, et al. Serum
KESIMPULAN uric acid is an independent risk factor for
cardiovascular disease and mortality in
hypertensive patients. Hypertension
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Research [serial online]. 2012. [cited
dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa 2013 Okt 13]; 35: 1087-1092. available
remaja obes memiliki kadar asam urat from:
serum yang tinggi dan kadar hs-CRP yang http://www.nature.com/hr/journal/v35/n1
termasuk dalam kategori risiko menengah. 1/full/hr201299a.html
Tidak terdapat hubungan antara kadar asam 8. Kubota M, Nagai A, Tang L, Tokuda
urat serum dengan kadar hs-CRP pada M. Investigation on Hyperuricemia in
remaja obes. Children with Obesity or Various
Pediatric Disorders. Nucleosides,
DAFTAR PUSTAKA Nucleotides and Nucleic Acids. Taylor
and Francis Group, 2011; 30(12): 1051-
59.
1. World Health Organization Regional
9. Pincus MR, Abraham NZ. Interpreting
Office for South East Asia. Overweight
Laboratory Results. In: Lifshitz MS,
and Obesity. Department of Sustainable
Pincus MR, Threatte A, editor. In:
Development and Healthy Environments.
McPherson & Pincus: Henry’s Clinical
[homepage on the Internet]. 2011. [cited
Diagnosis and Management by
2013 October 15] available from: st
Laboratory Methods (21 Edition).
http://www.searo.who.int/entity/noncom
Elsevier Inc; 2007.
municable_diseases/media/non_communi
10. McPherson RA. Specific Proteins. In:
cable_diseases_obesity_fs.pdf
Lifshitz MS, Pincus MR, Threatte A,
2. Departemen Kesehatan Republik
editor. In: McPherson & Pincus: Henry’s
Indonesia. . Badan Litbang Kesehatan.
Clinical Diagnosis and Management by
Riset Kesehatan Dasar Nasional. Jakarta:
Laboratory Methods (21st Edition).
Departemen Kesehatan R.I.; 2010.
Elsevier Inc; 2007.
3. Anonimous. Evaluation and Management
11. Wilson DD. Mc Graw-Hill’s Manual of
of Obesity: Introduction. In: Longo DL,
Laboratory & Diagnostic Tests. McGraw-
Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hause
Hill Companies, Inc, 2008; p. 191-192.
SL, Loscalzo J, editors. Harrison’s
12. Modino SC, Armas MGG, Mejías SM,
Principles of Internal Medicine (18th
Martínez JMM, Bolañosa PI, Viveros
Edition). McGraw-Hill Companies, Inc,
MM, et al. Hyperuricemia and metabolic
2012; p. 1622-32.
syndrome in children with overweight and
4. Anonimous. Disorders of Purine and
obesity Endocrinología y Nutrición, 2012;
Pyrimidine Metabolism. In: Longo DL,
59(9): 533-538 available at
Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hause
http://www.sciencedirect.com/science/arti
SL, Loscalzo J, editors. Harrison’s
cle/pii/S2173509312001729
Principles of Internal Medicine (18th
13. Tang L, Kubota M, Tokuda M. 16. Sanchez AF, Santillan EM, Bautista M,
Hyperuricemia in obese children and Soto JE, Gonzales AM, Chirino CE et
adolescents: the relationship with al. Inflammation, oxidative stress, and
metabolic syndrome. Pediatr Rep, 2010; obesity. Int J Mol Sci, 2011; 12: 3117-32.
2(1): e12. Available at 17. Nishimura S, Manabe I, Nagasaki M,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles Eto K, Yamashita H, Ohsugi M, et al.
/PMC3094014/ CD 8+ Effector T Cells contribute to
14. El-Shorbagy HH, Ghoname IA. High Macrophage Recriutment and Adipose
sensitivity C-reactive protein as a marker Tissue Inflammation in Obesity. Nat Med,
of cardiovascular risk in obese children 2009; 15(8): 914-20. Available at
and adolescents. Health, 2010; 10: 1078- http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/196
84. 33658
15. Harun I, Hadju V, Taslim NA. Obesitas 18. Wasilewska A, Tenderenda E, Taranta-
dan hsCRP pada remaja mahasiswa baru Janusz K, Tobolczyk J, Stypulkowska
di Universitas Hasannudin. [cited 2 J. Markers of Inflammation in Children
Februari 2014] Available from: with Hyperuricemia. Acta Pediatrica,
pasca.unhas.ac.id 2012; 101(5): 497-500.

You might also like