0% found this document useful (0 votes)
29 views8 pages

Hal 186-193 20 Kusuma 12-2 Rev1

This literature review summarizes research on the antihyperglycemic activity of bitter melon (Momordica charantia L.) for diabetes mellitus (DM). DM is a metabolic disorder characterized by high blood glucose levels. While oral antidiabetic drugs are used to control blood glucose, they can have side effects with long-term use. Research shows bitter melon contains compounds like charantin and polypeptide-p that have been shown to lower blood glucose, increase insulin levels, normalize HbA1c, improve lipids, and reduce oxidative stress. Studies demonstrate bitter melon extract can effectively reduce blood glucose levels in diabetic animal models. Therefore, bitter melon has potential as an alternative antihyperglyce
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
29 views8 pages

Hal 186-193 20 Kusuma 12-2 Rev1

This literature review summarizes research on the antihyperglycemic activity of bitter melon (Momordica charantia L.) for diabetes mellitus (DM). DM is a metabolic disorder characterized by high blood glucose levels. While oral antidiabetic drugs are used to control blood glucose, they can have side effects with long-term use. Research shows bitter melon contains compounds like charantin and polypeptide-p that have been shown to lower blood glucose, increase insulin levels, normalize HbA1c, improve lipids, and reduce oxidative stress. Studies demonstrate bitter melon extract can effectively reduce blood glucose levels in diabetic animal models. Therefore, bitter melon has potential as an alternative antihyperglyce
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Jurnal Farmasi Indonesia: Volume 12 Nomor 2 (2020)

Aktivitas Buah Pare (Momordica charantia L.) sebagai


Herbal Anti Hiperglikemia pada Kondisi Diabetes Melitus:
Literature Review
Ikhwan Yuda Kusuma1, Yuli Maesaroh1
Abstract: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by high
Artikel blood glucose (hyperglycemia) and impaired carbohydrate, fat, and protein
metabolism due to effects on insulin secretion and insulin sensitivity. Oral
Review antidiabetic is one of the therapeutic options to control blood glucose although its
use has the potential for side effects and is very detrimental, especially in long-
term use. Complementary therapies made from herbs such as bitter melon
(Momordica charantia L.) are potential aspects to be alternative therapies
because of the potential for lower side effects and affordable costs. This study
describes the activity of bitter melon (Momordica charantia L.) as an
antihyperglycemic agent. This type of research is a literature review which is
described descriptively. The literature search method uses international and
national journals conducted by online and identified using electronic databases
from PubMed, Science Direct and Google Scholar. The data collection process uses
the PICO (Population, Intervention, Compare, Outcome) approach. The results of
this study showed that bitter melon (Momordica charantia L.) contains
antidiabetic compounds including charantin and polypeptide-p. Bitter gourd,
both in extract and non-extract form and in single or in combination, has been
shown to reduce blood glucose levels, increase insulin sensitivity and levels,
normalize HbA1c levels, improve lipid profiles and reduce oxidative stress. The
conclusion of this study is that bitter melon has the potential as an
antihyperglycemic herb in diabetic conditions.

Keywords: diabetes mellitus, bitter melon, Momordica charantia, antidiabetes

Abstrak: Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolik yang ditandai


dengan glukosa darah tinggi (hiperglikemia) dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein akibat efek pada sekresi insulin dan sensitivitas
insulin. Antidiabetes oral merupakan salah satu pilihan terapi untuk mengontrol
1 FakultasKesehatan, Program glukosa darah meskipun penggunaannya berpotensi munculnya efek samping dan
Studi Farmasi, Universitas sangat merugikan terutama dalam penggunaan jangka panjang. Terapi
Harapan Bangsa, Jl. Raden komplementer berbahan herbal seperti buah pare (Momordica charantia L.) menjadi
Fatah No. 100, aspek potensial untuk menjadi terapi alternatif karena potensi efek samping yang
Kedunglongsir, Ledug, lebih rendah dan biaya yang terjangkau. Studi ini menjelaskan mengetahui aktivitas
Kabupaten Banyumas, Jawa buah pare (Momordica charantia L.) sebagai antihiperglikemia. Jenis penelitian ini
Tengah 53182, Indonesia adalah penelitan kajian literatur (literature review) yang dipaparkan secara
deskriptif. Metode pencarian literatur jurnal internasional dan nasional dilakukan
secara online dan diidentifikasi menggunakan database elektronik dari PubMed,
Science Direct dan Google Scholar. Proses pengumpulan data menggunakan
pendekatan PICO (Population, Intervention, Compare, Outcome). Hasil penelitian ini
diketahui bahwa buah pare (Momordica charantia L.) mengandung senyawa
antidiabetes diantaranya charantin dan polipeptida-p. Buah pare baik dalam bentuk
ekstrak maupun non-extract dan dalam sediaan tunggal maupun kombinasi terbukti
menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan sensitivitas dan kadar insulin,
menormalkan kadar HbA1c, memperbaiki profil lipid serta mengurangi stres
Korespondensi: oksidatif. kesimpulan penelitian ini adalah buah pare sangat berpotensi sebagai
herbal antihiperglikemia pada kondisi diabetes.
Ikhwan Yuda Kusuma
[email protected] Kata kunci: diabetes melitus, buah pare, Momordica charantia, antidiabetes

Kusuma et al “Aktivitas Buah Pare (Momordica Charantia L.)………………” 186


Jurnal Farmasi Indonesia: Volume 12 Nomor 2 (2020)

Pendahuluan sebagai antidiabetes, antipiretik, antigout dan


sebagainya(5).
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu
gangguan metabolik. DM adalah gangguan yang Menurut Meles et al., 2019 dan Agoes, 2010
ditandai dengan glukosa darah tinggi buah pare mengandung charantin, polypeptide-P
(hiperglikemia) dan gangguan pada metabolisme insulin dan lektin yang dapat menurunkan kadar
karbohidrat, lemak, dan protein akibat defek pada glukosa darah[(6)(7). Selain itu buah pare juga
sekresi insulin, sensitivitas insulin atau keduanya berfungsi sebagai antioksidan dengan kandungan
yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi saponin, flavonoid, polifenol, dan vitamin C
kronik seperti komplikasi mikrovaskular, sebagai menangkal radikal bebas yang dapat
makrovaskular kronik serta neuropati bisa mengganggu kelangsungan hidup sel Leydig
terjadi(1). akibat penyakit DM. Buah pare memiliki efek
hipoglikemik dengan cara menurunkan kadar
Prevalensi menurut International Diabetes
glukosa darah melalui proses penghambatan
Federation (IDF) tahun 2019 memperkirakan
glukoneogenesis di hati, melidungi sel beta
jumlah penderita diabetes didunia pada rentang
pankreas, meningkatkan sensitivitas
usia dewasa (20-79 tahun) adalah 453 juta jiwa
insulin(8)(9)]
(9,3%) dan diprediksi akan meningkat menjadi
587 juta jiwa (10,2%) pada tahun 2030 dan Adnyana et al., 2016 melaporkan bahwa
menjadi 700 juta jiwa pada tahun 2045. Indonesia pemberian ekstrak buah pare dosis (59 mg/kg)
menduduki peringkat ke-7 dari 10 besar negara pada hari ke-7 dapat menurunkan kadar glukosa
dengan jumlah penderita diabetes terbanyak darah ke level normal <200 mg/dl pada ikus
didunia. Berdasarkan hasil RISKESDAS (Riset diabetes yang diinduksi aloksan(10). Kadar
Kesehatan Dasar) Republik Indonesia 2018, glukosa yang semula 413.3 ± 41.61 mg/dl
prevalensi DM berdasarkan pemeriksaan darah menurun menjadi 192.9 ± 12.83 mg/dl. Rata-rata
penduduk umur ≥ 15 tahun pada rentang tahun kadar glukosa darah setelah setelah 21 hari
2013-2018 di Indonesia mengalami peningkatan pemberian ekstrak buah pare adalah 152,80 ±
sebesar 1,6% dari 6,9% menjadi 8,5%(2)(3),(4). 4,76 mg/dl. Penelitian serupa dilakukan oleh
Haryoto dan Afifah (2019), ekstrak etanol buah
Penyakit diabetes melitus sangat
pare dapat menurunkanan kadar glukosa darah
membutuhkan terapi. Penyakit diabetes melitus
setelah 14 hari(11). Penurunan kadar glukosa
dapat diterapi menggunakan antidiabetes oral
setelah pemberian ekstrak pada dosis 150
salah satunya adalah golongan biguanid
mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 600 mg/kgBB
contohnya yaitu metformin yang merupakan
masing-masing (102±13,23 mg/dL), (114,33 ±
satu-satunya golongan biguanid yang masih 7,23 mg/dL) dan (147,33 ± 9,61 mg/dL). Oleh
tersedia saat ini di Indonesia[(1). Namun obat
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
oral antidiabetes dapat berpotensi munculnya
mendeskripsikan tentang aktivitas buah pare
efek samping yang tidak diinginkan dan biasanya
(Momordica charantia L.) sebagai herbal
sangat merugikan terutama dalam penggunaan
antihiperglikemia pada kondisi diabetes melitus.
jangka panjang, sehingga potensial alternatif
dapat direkomendasikan untuk mengontrol Metode Penelitian
glukosa darah. Salah satu alternatif yang dapat
Jenis penelitian ini adalah penelitan literature
diberikan adalah penggunaan terapi herbal.
review yang dipaparkan secara deskriptif
Dewasa ini terapi herbal digunakan di dunia berdasarkan Prefered Reporting Item for
sebagai terapi alternatif. Hal ini disebabkan Systematic Reviews and Meta-Analytic
karena potensi efek samping yang lebih sedikit (PRISMA).(12) 24 literatur diperoleh dari jurnal
dan biaya yang terjangkau. Salah satu herbal yang internasional dan nasional pada periode 10 tahun
dapat digunakan sebagai terapi alternatif terakhir (2010-2020) yang dilakukan secara
diabetes adalah buah pare (Momordica charantia online dan diidentifikasi menggunakan database
L.). Buah pare secara luas digunakan oleh elektronik dari PubMed, Science Direct dan Google
masyarakat sebagai tanaman obat terutama Scholar dengan menggunakan kata kunci “Bitter
melon/bitter gourd activity + diabetes mellitus”;

Kusuma et al “Aktivitas Buah Pare (Momordica Charantia L.)………………” 187


Jurnal Farmasi Indonesia: Volume 12 Nomor 2 (2020)

“Momordica charantia + antidiabetic”; “bitter peroksida lipid pada tikus model, sehingga
melon + decreases blood glucose levels”; “bitter memainkan peran sebagai antidiabetes(14).
melon + hypoglycemia”; “Effect of bitter melon +
Senyawa saponin yang terdapat dalam buah
blood glucose” dan “pare (Momordica charantia)
pare salah satunya adalah charantin. Charantin
+ antidiabetes”. Jumlah literatur yang disitasi
merupakan campuran dua senyawa saponin yang
dalam penelitian ini adalah sebanyak 24 jurnal.
terdiri dari sitosteril glukosida (C35H60O6) dan
Tinjauan literatur dilakukan berdasarkan stigmasteryl glukosida (C35H58O6)(15).
karakteristik penelitian dengan kriteria inklusi, Charantin diyakini sebagai agen potensial untuk
yaitu tentang pemberian buah pare (Momordica meningkatkan sensitivitas insulin pada diabetes
charantia) pada diabetes melitus. Jurnal ilmiah tipe 2. Selain itu, dilaporkan bahwa ekstrak kaya
dari database online yang masuk dalam kriteria charantin dari buah pare dapat menyebabkan
inklusi adalah original research. Sedangkan penurunan kadar glukosa darah puasa secara
kriteria eksklusinya yaitu tanaman pare signifikan, intoleransi glukosa plasma, dan
(Momordica charantia) untuk terapi penyakit lain resistensi insulin dalam model tikus diabetes
(selain diabetes melitus. Proses pengumpulan yang diinduksi tinggi lemak(8).
data menggunakan metode ekstraksi data dengan
Mekanisme kerja senyawa charatin yaitu
pendekatan PICO (Population, Intervention,
dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin
Compare, Outcome).
melalui peningkatkan ekspresi Glucose
Hasil dan Diskusi Transporter-4 (GLUT-4) di otot rangka dan
Insulin Receptor Substrat-1 (IRS-1) di hati
Buah pare (Momordica charantia L.) secara tikus(8). Charantin mengaktivasi AMPK sehingga
luas telah digunakan oleh masyarakat untuk
dapat meningkatkan pembentukan glikogen dan
pengobatan beberapa penyakit salah satunya
meningkatkan uptake glukosa pada otot dan sel
adalah sebagai terapi diabetes(5). Buah pare
hati(16). Selain itu, senyawa charantin juga dapat
dipilih oleh masyarakat sebagai tanaman yang
menstimulasi sel β pankreas untuk memproduksi
digunakan untuk pengobatan diabetes
lebih banyak insulin dan meningkatkan cadangan
berdasarkan pengalaman dari nenek moyang
glikogen di hati(17). Melalui mekanisme ini,
atau secara empiris(13). Hal ini disebabkan
menunjukkan bahwa senyawa charantin dalam
karena buah pare mengandung senyawa saponin
buah pare memiliki manfaat yang sangat baik
yang berperan dalam menurunkan kadar glukosa
sebagai agen antidiabetes.
darah(14).
Selain senyawa charantin, buah pare juga
Senyawa saponin dalam ekstrak buah pare
mengandung senyawa lain yang berguna sebagai
dapat meningkatkan toleransi glukosa, agen antidiabetes yaitu momorsidin dan
mengurangi kadar glukosa darah puasa secara
polyeptide-P insulin yang memiliki komponen
signifikan (P<0,01), asam lemak non-esterifikasi,
yang menyerupai sulfonylurea(17). Polipeptida-p
trigliserida, kolesterol total, meningkatkan kadar
merupakan protein polipeptida yang mempunyai
insulin (P <0,05) dan sensitivitas insulin pada
mekanisme menyerupai aksi insulin manusia
tikus diabetes tipe 2. Ditunjukkan bahwa setelah
dalam tubuh yang dapat merangsang sel beta
diberikan ekstrak saponin buah pare selama 4
pankreas untuk melepaskan insulin dengan
minggu, aktivitas Superoxide Dismutase (SOD)
demikian digunakan sebagai pengganti insulin
dan Catalase (CAT) meningkat serta terjadi
nabati pada pasien dengan diabetes tipe-1(18).
peningkatan ekspresi (p-Insulin Receptor
Substrate 1) p-IRS-1 (Y612) dan (protein kinase) Studi lebih lanjut dilakukan untuk melihat
p-Akt (S473) secara signifikan di hati dan jaringan senyawa antidiabetes yang terkandung dalam
pankreas tikus yang diinduksi diabetes. Hal ini pare dengan melakukan analisis doking. Dari hasil
menunjukkan bahwa ekstrak saponin buah pare yang diperoleh didapatkan senyawa
dapat menangkal radikal bebas untuk mencegah momordicilin sebagai senyawa paling aktif.
kerusakan oksidatif dengan meningkatkan Momordicilin merupakan inhibitor kuat dari
aktivitas enzim antioksidan dan mengurangi isi Glikogen Sintase Kinase-3 (GSK-3). Momordicilin
berhasil mengikat GSK-3 dan akibatnya dapat

Kusuma et al “Aktivitas Buah Pare (Momordica Charantia L.)………………” 188


Jurnal Farmasi Indonesia: Volume 12 Nomor 2 (2020)

mencegah fosforilasi glikogen sintase. Glikogen penyusun sel pulau Langerhans dan jumlah sel
sintase berperan pada produksi glikogen yang Leydig tikus hiperglikemia yang diinduksi
selanjutnya akan mempertahankan kadar glukosa aloksan. Dalam hal ini, ekstrak buah pare pada
darah(19). Setelah diketahui bahwa beberapa dosis 59 mg/KgBB/1ml/hari diketahui dapat
kandungan senyawa dari buah pare memiliki menurunkan kadar glukosa darah tikus. Terlihat
khasiat sebagai antidiabetes maka banyak rata-rata kadar glukosa darah setelah setelah 21
penelitian yang membuktikan aktivitasnya. hari pemberian ekstrak buah pare adalah 152,80
± 4,76 mg/dl yang menunjukkan dapat
Uji aktivitas antidiabetes ditunjukkan bahwa
menurunkan glukosa darah tikus ke tingkat
pemberian oral dari ekstrak etanol Momordica
normal (<200 mg/dl)(6).
charantia pada tikus dapat menurunkan kadar
glukosa darah dengan menekan glukoneogenesis Hasil studi lebih lanjut, berdasarkan
melalui proses penghambatan enzim penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa ekstrak
glukoneogenesis di hati. Enzim glukosa-6- buah pare pada konsentrasi 100mg/kgBB, 250
fosfatase dan fruktosa-1,6-bisphosphatase pada mg/kgBB dan 400mg/kgBB efektif menurunkan
tikus yang diberi streptozocin meningkat masing- kadar glukosa darah pada mencit (Mus
masing 71,29% dan 52,58%. Kemudian setelah musculus). Rata-rata selisih penurunan efek
diberikan ekstrak etanol 95% buah pare aktivitas antidiabetik ekstrak etanol buah pare masing-
enzim menurun signifikan sebesar 40,54% dan masing 50 mg/dl, 75 mg/dl dan 122 mg/dl[(23).
40,49%(20). Kemudian uji aktivitas antidiabetes oleh Yudha et
al., (2018), melaporkan bahwa efek dari partisi air
Mekanisme kerja efek penurunan kadar
buah pare (Momordica charantia L.) dengan dosis
glukosa darah diduga disebabkan oleh senyawa
50 mg/kg BB efektif menurunkan kadar glukosa
dalam ekstrak yang memiliki sifat seperti insulin,
darah tikus putih jantan (Rattus norvegicus)(17).
dimana senyawa tersebut mampu memacu
Efek penurunan kadar glukosa terlihat jelas dari
terjadinya proses glikogenesis, pengubahan
hari ke-11 dengan rata-rata 189,2 ± 113,84 mg/dl
kelebihan glukosa menjadi lemak serta
dibandingkan hari ke-4 dengan rata-rata 538,8 ±
menghambat glukoneogenesis(6,21). Kemudian
136,847 mg/dl. Selanjutnya pada hari-18 terjadi
terjadi penekanan enzim glukoneogenik di hati
penurunan kadar glukosa ke level normal rata-
seperti fruktosa-1,6-bisphosphatase dan glukosa-
rata 134,8 ± 98,799 mg/dl.
6-fosfatase serta merangsang oksidasi glukosa
oleh pentosa fosfat melalui jalur aktivasi glukosa- Aktivitas penurunan kadar glukosa darah dari
6-fosfat dehydrogenase. Dengan demikian buah studi lain yaitu isolat aktif antihiperglikemia yang
pare dapat menurunkan kadar glukosa darah berasal dari ekstrak fraksi etanol buah pare.
tikus yang diinduksi streptozotocin(20). Fraksi etanol buah pare menunjukkan aktivitas
yang tinggi dalam menurunkan kadar glukosa
Studi yang lebih jauh lagi dilakukan dengan
darah pada tikus putih jantan (Rattus novergicus)
melihat efek pare pada sel beta pankreas.
pada hari ke-7(21). Selain itu, Parawansah et al.,
Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi
(2019) melaporkan selain fraksi etanol
jaringan pankreas tikus menunjukkan pulau
disebutkan bahwa pemberian fraksi n-heksan
Langerhans yang terdiri dari sel α dengan
ekstrak buah pare 400 mg/kg juga dapat
sitoplasma berglanuler serta sel β dengan inti
menurunkan kadar glukosa darah tikus pada hari
bulat dan sitoplasma tidak berglanuler. Pulau
ke-7 sebesar 70,95%(22).
Langerhans tersusun sangat padat dan sel delta
mudah ditemukan. Hal ini menunjukkan bahwa Uji aktivitas antidiabetes buah pare lebih
jaringan pankreas tikus dalam fungsi normal lanjut diuji pada kelinci sebagai hewan uji.
setelah diberikan fraksi n-heksana ekstrak buah Dilaporkan bahwa ekstrak alkohol buah pare
pare(22). dosis 0,5 hingga 1,5 gram/kg BB menunjukkan
efek hipoglikemik pada kelinci diabetes yang
Jaringan pankreas sangat berkaitan dengan
diinduksi aloksan. Efek hipoglikemik ini
kontrol glukosa dalam tubuh. Ekstrak buah pare
sebanding dengan metformin dalam dosis 62,5
dapat memperbaiki sel β pankreas sehingga dapat
mg/Kg. Setelah 5 minggu, terlihat tingkat DM
memproduksi insulin, meningkatkan jumlah
ringan, sedang dan akut pada pemberian dosis 0,5

Kusuma et al “Aktivitas Buah Pare (Momordica Charantia L.)………………” 189


Jurnal Farmasi Indonesia: Volume 12 Nomor 2 (2020)

mg/Kg BB kadar glukosa darah menurun pankreas dan memperbaiki stres oksidatif. Lebih
signifikan 184, 194 dan 199 mg/dl, pada dosis 1 lanjut, ekstrak buah pare juga menormalkan
gram/kg BB masing-masing 149, 151, dan 146 tingkat Hemoglobin A1c (HbA1c) hingga 8,1 ±
mg/dl dan pada dosis 1,5 gram/Kg BB masing- 0,35% dibandingkan kontrol. Kadar glukosa
masing 120, 127 dan 131 mg/dl. Hal ini darah yang tinggi akan bereaksi dengan
menunjukkan ekstrak buah pare memberikan hemoglobin membentuk hemoglobin terglikasi
efek penurunan kadar glukosa darah tergantung (HbA1c). Akibatnya, tingkat total Hb berkurang
dosis. Ditunjukkan semakin tinggi dosis yang pada penderita diabetes. Tingkat glikosilasi
diberikan maka penurunan kadar glukosa darah secara langsung berkorelasi dengan kadar
semakin optimal(24). glukosa darah. Dalam hal ini, pemberian
kombinasi hampir menormalkan tingka
Selain pengujian aktivitas buah pare secara
HbA1c(27).
tunggal, aktivitas kombinasi jus pare (M.
charantia L.) dosis 17,4 g/KgBB dan jus tomat (S. Selain dalam bentuk ekstrak, buah pare juga
lycopersicum L.) dosis 16,8 g/KgBB menunjukkan banyak diuji aktivitasnya dalam bentuk non-
efek penurunan kadar glukosa darah yang lebih extract diantaranya seperti jus, rebusan dan infus
baik dibandingkan jus tunggalnya. Terlihat buah pare. Parmar et al., (2011) melaporkan
perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada bahwa jus buah pare bermanfaat dalam
kelompok kombinasi dan lebih efektif menurunkan kadar glukosa darah pada toleransi
menurunkan kadar glukosa darah dari menit ke- glukosa dan dapat memperbaiki profil lipid pada
90 sampai menit ke-120 sehingga mencapai kadar tikus diabetes tipe 2 yang diinduksi
glukosa darah tikus normal sekitar 94,50–102,50 streptozocin(28). Pemberian jus buah pare 50%
mg/dl(13). Hal ini disebabkan adanya kandungan secara signifikan (p<0,05) mengurangi kolesterol,
senyawa kimia salah satunya saponin yang VLDL dan kadar trigliserida pada tikus diabetes
bekerja dengan cara meningkatkan sekresi dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Studi
insulin di sel β pankreas, meningkatkan uptake menyebutkan bahwa M. charantia dalam
glukosa dan menghambat penyerapan glukosa memperbaiki profil lipid dan kadar glukosa darah
didalam usus halus(25). yaitu dengan cara memodulasi ekspresi gen
PPAR-γ dimana gen PPAR-γ merupakan bagian
Studi lebih lanjut adalah pengujian
penting yang berguna mengontrol ekspresi gen
antihiperglikemia pada terapi kombinasi dengan
yang terlibat dalam diferensiasi sel lemak dan
obat sintesis. Terapi kombinasi menunjukkan
sensitivitas insulin(29)
efek lebih baik dibandingkan terapi tunggal. Efek
kombinasi ekstrak buah pare (150 mg/kg BB) Selain uji praklinik pada tikus, dilaporkan
dengan metformin (7.5 mg/kg BB) secara bahwa uji klinis pemberian jus kering dari buah
signifikan menurunkan kadar glukosa darah dari pare pada 18 pasien dengan status diabetes
18.42 ± 0.95 menjadi 6.80 ± 0,39 mmol/l melitus tipe-2 terbukti memiliki efek
dibandingkan kelompok kontrol setelah hipoglikemik yang sangat signifikan (p<0,01)
pengobatan selama empat minggu. Kombinasi ini setelah pemberian selama 4 minggu. Dari 18
juga dapat memperbaiki profil lipid dengan pasien menunjukkan 12 pasien mengalami
terjadinya penurunan kolesterol total (34,25%), perbaikan kadar glukosa darah puasa dan kadar
trigliserida (11,92%), kadar kolesterol LDL glukosa darah setelah 2 jam pemberian oral jus
(57,73%) dan peningkatan kadar kolesterol HDL kering buah pare. Efek penurunan ini diduga
(55,48%). Selain itu, terapi kombinasi juga dapat karena buah pare mampu meningkatkan
mempertahankan glikogen hati 49,01% penyerapan glukosa sel untuk mempromosikan
dibandingkan dengan kelompok kontrol pelepasan insulin dan mempotensiasi efek
diabetes(26). insulin(30).
Studi efek kombinasi dengan obat sintesis Uji aktivitas non-extract lebih lanjut,
yang lainnya, dilaporkan bahwa efek kombinasi dilaporkan bahwa tikus diabetes yang diberikan
glibenklamid dengan ekstrak buah pare juga jus segar dan rebusan pare (0,36 g pare/0,9 ml)
efektif menurunkan kadar glukosa darah hingga mengalami penurunan kadar glukosa darah
62,54%, memulihkan kadar insulin sel-sel β secara signifikan (p<0,05) yaitu 173,93 mg/dl

Kusuma et al “Aktivitas Buah Pare (Momordica Charantia L.)………………” 190


Jurnal Farmasi Indonesia: Volume 12 Nomor 2 (2020)

menjadi 118,18 mg/dl dan 174,68 mg/dl menjadi Referensi


144,01 mg/dl dibandingkan kontrol setelah 8
1. Dipiro, J.T., L. Robert., Talbert., G.C. Yee., G.R.
hari(31). Selain itu, efek infusa pekat buah pare
Matzke. dan BGW. Pharmacotherapy: A
dosis 0,3 ml/200 gBB juga mempengaruhi
Pathophysiologic Approach (10th ed.). New
penurunan kadar glukosa darah hingga 87,21%
York USA: The McGraw-Hill companies;
mencapai level normal setelah 14 hari. Buah pare
2016.
mampu meningkatkan aktivitas Superoxide
Dismutase (SOD) ginjal tikus diabetes sebesar
2. Federation ID. IDF diabetes atlas 8th edition.
144,76%. Aktivitas SOD akan menyebabkan
Int Diabetes Fed. 2017;905–11.
terjadinya penurunan stres oksidatif dalam
menangkal radikal bebas yang dipicu oleh 3. Kemenkes. Hasil Utama Riset Kesehata Dasar
hiperglikemik(32). (RISKESDAS). jakarta: Balitbang Kemenkes
Studi lebih lanjut, uji aktivitas antidiabetes RI. Jakarta.; 2018.
dari dua metode pemrosesan (segar dan freeze-
drying) pada buah pare (Momordica charantia L.) 4. Dipahayu D, Arifiyana D. KOSMETIKA
varietas India dan Cina juga menunjukkan efek BAHAN ALAM Buku Ajar Jilid 1. Hariyati NR,
hipoglikemik. M. charantia varietas India segar editor. Gresik; 2019.
memiliki efek penghambatan α-amilase secara
signifikan lebih kuat dari pada M. charantia 5. Nkambo W, Anyama NG, Onegi B. In vivo
freeze-drying, tetapi tidak ada perbedaan hypoglycemic effect of methanolic fruit
signifikan yang terdeteksi antara kedua varietas. extract of Momordica charantia L. Afr Health
Sedangkan efek penghambat α-glukosidase, M. Sci. 2013;13(4):933–9.
charantia varietas India menunjukkan efek yang
jauh lebih kuat daripada M. charantia varietas 6. Ketut DM, Adnyana DPA, Rinaldhi CP,
Cina (p<0,05)(33). Berdasarkan dari beberapa Octaviani RR, Cempaka DKS, others. The
penelitian inilah menunjukkan bahwa buah pare antidiabetic effect of bitter melon
sangat berpotensi sebagai herbal yang memiliki (Momordica charantia L.) extracts towards
aktivitas antihiperglikemia sehingga dapat glucose concentration, langerhans islets, and
digunakan sebagai terapi alternatif pada leydig cells of hyperglycemic mice (Rattus
penderita diabetes melitus. norvegicus). EurAsian J Biosci. 2019;13(2).

Kesimpulan 7. Agoes A. Tanaman obat indonesia. 2010;


Buah pare (Momordica charantia L.)
mengandung senyawa yang dapat digunakan 8. Wang HY, Kan WC, Cheng TJ, Yu SH, Chang
LH, Chuu JJ. Differential anti-diabetic effects
sebagai antidiabetes diantaranya adalah
charantin dan polipeptida-p. Buah pare terbukti and mechanism of action of charantin-rich
extract of Taiwanese Momordica charantia
memiliki aktivitas antidiabetik baik dalam bentuk
extract maupun non-extract dan baik dalam between type 1 and type 2 diabetic mice.
pemberian tunggal maupun kombinasi. Efek Food Chem Toxicol. 2014;69:347–56.
antihiperglikemia dari buah pare ini antara lain:
9. Totora GJ, Derrickson Bryan. Principles Of
menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan
Anatomy And Physiology. Laboratorium
sensitivitas dan kadar insulin, menormalkan
Penelitian dan Pengembangan FARMAKA
kadar HbA1c, memperbaiki profil lipid serta
TROPIS Fakultas Farmasi Universitas
mengurangi stres oksidatif. Hal ini menunjukkan
Mualawarman, Samarinda, Kalimantan
bahwa buah pare sangat berpotensi sebagai
Timur. 2016. 5–24 p.
herbal antihiperglikemia pada kondisi diabetes.
Ucapan Terima Kasih 10. Adnyana IDPA, Meles DK, Zakaria S,
Suwasanti N, others. Efek anti diabetes buah
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pare (Momordica charantia Linn.) terhadap
Universitas Harapan Bangsa. kadar glukosa darah, sel penyusun Pulau

Kusuma et al “Aktivitas Buah Pare (Momordica Charantia L.)………………” 191


Jurnal Farmasi Indonesia: Volume 12 Nomor 2 (2020)

Langerhans dan Sel Leydig pada tikus putih 7, PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi-
hiperglikemia. Acta Vet Indones. UNSRAT. 2018.
2016;4(2):43–50.
19. Hazarika R, Parida P, Neog B, Yadav RNS.
11. Haryoto H, Afifah UN. AKTIVITAS ANTI Binding Energy calculation of GSK-3 protein
DIABETES EKSTRAK ETANOL BUAH PARE of Human against some anti-diabetic
TERHADAP TIKUS JANTAN GALUR WISTAR compounds of Momordica charantia linn
YANG DIINDUKSI ALOKSAN. 9th Univ Res (Bitter melon). Bioinformation.
Colloqium Urecol. 2019;9(1). 2012;8(6):251.

12. Liberati A, Altman DG, Tetzlaff J, Mulrow C, 20. Chowdhury MAZ, Hossain MI, Hossain MS,
Gøtzsche PC, Ioannidis JP, et al. The PRISMA Ahmed S, Afrin T, Karim N. Antidiabetic
statement for reporting systematic reviews effects of Momordica charantia (karela) in
and meta-analyses of studies that evaluate male long Evans rat. J Adv Lab Res Biol.
health care interventions: explanation and 2012;3(3):175–80.
elaboration. J Clin Epidemiol.
2009;62(10):e1–34. 21. Kartini KS, Swantara IMD, Suartha IN. Isolasi
Dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak
13. Wulandari W. Uji Efektivitas Etanol Buah Pare (Momordica Charantia)
Antihiperglikemia Kombinasi Jus Pare Yang Dapat Menurunkan Kadar Glukosa
(Momordica charantia L) dan Jus Tomat Darah. Cakra Kim Indones E-J Appl Chem.
(Solanum lycopersicum L) pada Tikus Wistar 2015;3(2).
Jantan dengan Metode Toleransi Glukosa.
Pharm Sci Res. 2016;3(3):5. 22. Parawansah P, Rahmawati R, Sudayasa IP,
Kholidha AN, Eso A, Nuralifah N. Pengaruh
14. Jiang S, Xu L, Xu Y, Guo Y, Wei L, Li X, et al. Fraksi Ekstrak Buah Pare (Momordica
Antidiabetic effect of Momordica charantia Charantia L.) Terhadap Penurunan Kadar
saponins in rats induced by high-fat diet Glukosa Darah Tikus yang Diinduksi
combined with STZ. Electron J Biotechnol. Streptozotocin. Maj Farmasetika. 2019;4:84–
2020;43:41–7. 92.

15. Banerjee J, Chanda R, Samadder A. Anti- 23. Parawansah N, Kholidha AN. Uji Anti diabetik
diabetic activity of Momordica charantia or Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia L.)
bitter melon: a review. Acta Sci Pharm Sci. terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah
2019;3:24–30. pada Mencit yang Diinduksi Streptozotocin. J
Medula. 2017;5(1):410–5.
16. Bagchi D, Sreejayan N. Nutritional and
therapeutic interventions for diabetes and 24. Vangoori Y, Mishra SS, others. Anti diabetic
metabolic syndrome. Academic Press; 2018. effect of Momordica charantia (Bitter
melone) on Alloxan induced diabetic rabbits.
17. Yudha DWYI, Suartha N, Sudimantini LM. Int J Med Res Health Sci. 2013;2(2):137–42.
Efektivitas Partisi Air Buah Pare Terhadap
Penurunan Gula Darah Diabetik 25. Ramadani FH, Intannia D, Ni’mah M. Profil
Eksperimental Tikus Putih Jantan. Bul Vet penurunan kadar glukosa darah ekstrak air
Udayana. 2018;10–7. rambut jagung (Zea Mays L.) tua dan muda
pada mencit jantan galur Balb-C. J
18. Kindangen OC, Yamlean PVY, Wewengkang Pharmascience. 2016;3(1):37–44.
DS. FORMULASI GEL ANTIJERAWAT
EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI 26. Chandradevi WA, Avesina M, Anggriyawanti
(Ocimum basilicum L.) DAN UJI DP, Purnama ER. Pemanfaatan Daun Kelor
AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI (Moringa oleifera) Terhadap Pemulihan
Staphylococcus aureus SECARA in vitro. Vol.

Kusuma et al “Aktivitas Buah Pare (Momordica Charantia L.)………………” 192


Jurnal Farmasi Indonesia: Volume 12 Nomor 2 (2020)

Struktur Pankreas Mencit Diabetik. Biotropic 30. Salam MA, El-Gengaihi SE, Zikry EN, others.
J Trop Biol. 2018; Preliminary clinical trials of karela,
Momordica charantia, on non-insulin-
27. Abdel-Rahman RF, Soliman GA, Saeedan AS, dependent diabetes mellitus patients. Egypt
Ogaly HA, Abd-Elsalam RM, Alqasoumi SI, et Pharm J. 2015;14(1):69.
al. Molecular and biochemical monitoring of
the possible herb-drug interaction between 31. Surawan FED, Efendi Z. THE EFFECT OF
Momordica charantia extract and BITTER MELON (Momordica charantia L.)
glibenclamide in diabetic rats. Saudi Pharm J. JUICE AND BOILED EXTRACTON DIABETIC
2019;27(6):803–16. RATS. J Agroindustri. 2012;2(1):28–33.

28. Parmar K, Patel S, Patel J, Patel B, Patel MB. 32. Hasanah NU, Hasanah H, Barroroh H. Terapi
Effects of bittergourd (Momordica charantia) Infusa Pekat Buah Pare (Momordica
fruit juice on glucose tolerance and lipid charantia L.) terhadap Kadar Glukosa Darah
profile in type-II diabetic rats. Int J Drug Dev dan SOD pada Ginjal Tikus DM Tipe 1.
Res. 2011;3(2):139–46. Alchemy. 2018;6(2):43–9.

29. Gadang V, Gilbert W, Hettiararchchy N, Horax 33. Wang L, Clardy A, Hui D, Gao A, Wu Y.
R, Katwa L, Devareddy L. Dietary bitter Antioxidant and antidiabetic properties of
melon seed increases peroxisome Chinese and Indian bitter melons
proliferator-activated receptor-$γ$ gene (Momordica charantia L.). Food Biosci.
expression in adipose tissue, down-regulates 2019;29:73–80.
the nuclear factor-$κ$B expression, and
alleviates the symptoms associated with
metabolic syndrome. J Med Food.
2011;14(1–2):86–93.

Kusuma et al “Aktivitas Buah Pare (Momordica Charantia L.)………………” 193

You might also like