0% found this document useful (0 votes)
114 views12 pages

5695 13876 1 PB - 2

This document summarizes a study on the impact of construction safety risk control on work accidents in a facade panel installation project (Project X). The study analyzed Project X's Hazard Identification and Risk Assessment documents to evaluate construction safety risk control implementation quantitatively. The results showed that construction safety risk control reduced the likelihood of work accidents. Key factors influencing work accidents included ensuring lifting equipment complied with requirements, operator competence, communication between signalers and crane operators, mobile scaffolding checks, and equipment inspections. Construction safety risk control implementation in Project X was rated 90% or "good."

Uploaded by

Indra Mutiara
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
114 views12 pages

5695 13876 1 PB - 2

This document summarizes a study on the impact of construction safety risk control on work accidents in a facade panel installation project (Project X). The study analyzed Project X's Hazard Identification and Risk Assessment documents to evaluate construction safety risk control implementation quantitatively. The results showed that construction safety risk control reduced the likelihood of work accidents. Key factors influencing work accidents included ensuring lifting equipment complied with requirements, operator competence, communication between signalers and crane operators, mobile scaffolding checks, and equipment inspections. Construction safety risk control implementation in Project X was rated 90% or "good."

Uploaded by

Indra Mutiara
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2022

Prosiding Online, e-ISSN : 2715-5668


Presentasi: 20 Agustus 2022; Published: 10 September 2022

PENGARUH PENGENDALIAN RISIKO KESELAMATAN


KONSTRUKSI TERHADAP KECELAKAAN KERJA PROYEK
X
Nissa Yoan Afriandina 1, Kusumo Dradjad Sutjahjo 2
1,2
Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof DR. G.A. Siwabessy, Kampus
Universitas Indonesia, Depok, 16425.
[email protected] 1, [email protected] 2

ABSTRACT
Construction Safety Risk Control is very important to be implemented in order to control possible
risks that may arise in faade installation work such as falling from a height, being hit by work
tools or falling materials. The X Project has implemented Construction Safety Risk Control based
on the Minister of Public Works and Public Housing Regulation No. 10 of 2021. This research
focuses on Joe Green's Faade Panel Installation Work by discussing the effect of Construction
Safety Risk Control on Work Accidents, the dominant factor of Construction Safety Risk Control
that affects Work Accidents and implementation of Construction Safety Risk Control. The method
of data collection is done by observing and asking for project documents. Data analysis is carried
out by studying Hazard Identification and Risk and Opportunity Assessment documents by
analyzing risks quantitatively. From the results of this study, it can be seen that Construction
Safety Risk Control has an effect on reducing the possibility of work accidents. The dominant
factors that affect work accidents are ensuring that lifting equipment and accessories must comply
with the requirements, ensuring that operators are competent and understand the operating
procedures of lifting equipment, maintaining communication between signalers and crane
operators, ensuring that mobile scaffolding has a checklist tag from the scaffolder and ensuring
that the APK is properly installed and correct. The results of the document study show that the
applied Construction Safety Risk Control has a percentage of 90% or is classified as good.

Keywords: Construction Safety Management System; Construction Safety Risk


Control; Work Accident.

ABSTRAK
Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi sangat penting untuk diterapkan guna
mengendalikan kemungkinan risiko yang dapat timbul dalam pekerjaan pemasangan façade
seperti terjatuh dari ketinggian, tertimpa alat kerja atau material yang jatuh. Proyek X telah
menerapkan Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi dengan berpedoman kepada PerMen
PUPR Nomor 10 Tahun 2021. Penelitian ini berfokus pada Pekerjaan Pemasangan Façade
Panel Joe Green dengan membahas tentang pengaruh Pengendalian Risiko Keselamatan
Konstruksi terhadap Kecelakaan Kerja, faktor dominan dari Pengendalian Risiko Keselamatan
Konstruksi yang memengaruhi Kecelakaan Kerja serta penerapan Pengendalian Risiko
Keselamatan Konstruksi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan
meminta dokumen proyek. Analisis data dilakukan dengan studi dokumen Identifikasi Bahaya
dan Penilaian Risiko serta Peluang dengan menganalisa risiko secara kuantitatif. Dari hasil
penelitian ini, dapat diketahui Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi berpengaruh
terhadap penurunan kemungkinan terjadinya Kecelakaan Kerja. Faktor dominan yang
memengaruhi kecelakaan kerja adalah memastikan peralatan pengangkatan dan aksesori harus
sesuai dengan persyaratan, memastikan operator kompeten dan paham prosedur operasi alat
angkat, menjaga komunukasi antara signalers dan operator crane, memastikan mobile
scaffolding memiliki tag checklist dari scaffolder serta memastikan APK terpasang dengan baik
dan benar. Hasil studi dokumen menunjukan bahwa Pengendalian Risiko Keselamatan
Konstruksi yang diterapkan memiliki persentase sebesar 90% atau tergolong sudah baik.
Kata kunci: Kecelakaan Kerja; Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi;
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
43
Nissa Yoan Afriandina, Kusumo Dradjad Sutjahjo, Pengaruh Pengendalian Risiko….

PENDAHULUAN menetapkan konteks dan tujuan,


Pekerjaan konstruksi pada Proyek X mengidentifikasi bahaya yang ada,
termasuk kategori pekerjaan yang menilai risiko yang ada,
padat akan aktivitas dan tergolong mengevaluasi risiko dan menetapkan
memiliki level risiko yang tinggi pengendalian atas risiko yang ada [2].
sehingga dapat menimbulkan adanya Dalam penerapannya, pengendalian
potensi kecelakaan kerja maupun risiko memiliki lima tingkatan
penyakit akibat kerja selama proyek hierarki. Hierarki pengendalian risiko
berlangsung, salah satunya dalam sistem manajemen
pemasangan façade panel joe green. keselamatan dan kesehatan kerja
Penggunaan panel joe green sebagai antara lain adalah eliminasi, subtitusi,
façade masih tergolong baru saat ini, rekayasa teknik, pengendalian
penelitian terdahulu mengenai administrasi, dan penggunaan APD.
pengaruh pengendalian risiko Penilaian risiko dilakukan
terhadap kecelakaan kerja menjadi mengkombinasikan nilai tingkat
acuan dalam membuat penelitian kekerapan dengan nilai tingat
tentang pengendalian risiko terhadap keparahan dari suatu risiko apabila itu
kecelakaan kerja pemasangan panel terjadi [2]. Penilaian risiko bertujuan
joe green. untuk menentukan tingkat risiko agar
Tujuan dalam penelitian ini adalah dapat menetapkan pengendalian
untuk mengetahui pengaruh risiko yang tepat dari setiap risiko
penerapan pengendalian risiko yang mungkin terjadi pada
keselamatan konstruksi terhadap pemasangan panel joe green.
kecelakaan kerja, mengidentifikasi Kecelakaan dalam suatu pekerjaan
faktor dominan dalam proses adalah hal yang tidak bisa diprediksi
pengendalian risiko serta kedatangannya akan tetapi bisa
menganalisis tingkat penerapan dilakukan suatu upaya pencegahan
pengendalian risiko. Penelitian ini agar tidak terjadi kecelakaan kerja
fokus pada pemasangan panel joe tersebut. Angka tertinggi kecelakaan
green periode pekerjaan Februari- kerja di bidang konstruksi adalah
April 2022 dan meninjau Identifikasi jatuh dari ketinggian [2].
Bahaya dan Pengendalian Risiko Sesuai dengan Peraturan Menteri
serta Peluang (IBPRP) serta Pekerjaan Umum dan Perumahan
Constructions Safety Analysis (CSA). Rakyat (PerMen PUPR) Nomor 10
Pengendalian risiko merupakan Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
tahapan kelanjutan dari hasil analisis Manajemen Keselamatan Konstruksi
tingkat risiko dan sebagai suatu (SMKK) seluruh proyek konstruksi
kegiatan dalam wajb menerapkan Sistem Manajemen
mengimplementasikan tujuannya Keselamatan Konstruksi yang
untuk mengurangi risiko hingga batas didalamnya terdapat Pengendalian
yang dapat diterima berdasarkan Risiko Keselamatan Konstruksi. Hal
ketentuan, peraturan, dan standar tersebut bertujuan untuk menciptakan
yang berlaku [1]. Pengendalian lingkungan kerja yang lebih aman,
Risiko Keselamatan Konstruksi efektif, lancar serta terbebas dari
sangat penting untuk diterapkan guna ancaman kecelakaan maupun
mengendalikan kemungkinan risiko penyakit akibat kerja [3].
yang dapat timbul. Pengendalian
Risiko Keselamatan Konstruksi
dilakukan dengan tahapan
44
Penelitian ini menggunakan dua jenis
data, yakni data primer dan data
sekunder. Berikut adalah penjelasan
METODE PENELITIAN dari kedua data tersebut.

a. Data Primer
Data primer adalah data yang
didapatkan pada saat penelitian
dilakukan. Data primer pada
penelitian ini didapatkan dengan
cara observasi langsung di Proyek
X yang bertujuan untuk
mendapatkan data berupa
pelaksanan pemasangan panel joe
green dan pengendalian risiko di
proyek.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data
yang didapatkan dari pihak
pertama atau dalam penelitian ini
data yang didapatkan dari pihak
kontraktor. Adapun data sekunder
dalam penelitian ini diantaranya :
• Metode kerja pemasangan
panel joe green
• IBPRP Pemasangan panel joe
green
• Data kecelakaan kerja
Gambar 1 Flowchart Penelitian Analisis Data
Analisis data untuk mengetahui
Identifikasi Masalah tingkat risiko dilakukan dengan
Pada tahap ini, dilakukan identifikasi menggunakan metode kuantitatif
masalah megenai metode kerja yang mengacu pada PerMen PUPR
pemasangan panel joe green dan Nomor 10 Tahun 2021. Dengan
pengendalian risikonya serta metode ini, dibutuhkan nilai tingkat
kecelakaan kerja. kekerapan dan tingkat keparahan dari
Merumuskan Masalah setiap risiko yang ada. Nilai tingkat
Perumusan masalah dilakukan kekerapan (Likehood) dapat dilihat
dengan mencari tahu risiko pada Tabel 1 dan nilai tingkat
pemasangan panel joe green serta keparahan (Severity) dapat dilihat
dampak penerapan pengendalian pada Tabel 2. Penetapan tingkat risiko
risiko dan pengaruhnya terhadap diperoleh dengan mengalikan nilai
kecelakaan kerja. tingkat kekerapan dan tingkat
Studi Literatur keparahan kemudian dikategorikan
Dilakukan studi literatur mengenai tingkatannya sesuai matriks
metode kerja pemasangan panel joe penetapan tingkat risiko seperti
green, konsep pengendalian risiko, gambar di bawah ini.
serta faktor-faktor penyebab
kecelakaan kerja.
Pengumpulan Data

45
dikategorikan sesuai dengan hasil
nilai perkalian tersebut.
Analisis tingkat risiko pemasangan
panel joe green terhadap segala
kemungkinan risiko yang dapat
terjadi berserta dampak yang
ditimbulkannya dapat dilihat pada
Tabel 3 yang dibuat oleh peneliti
Gambar 2 Matriks penetapan tingkat beserta dosen dengan berdasarkan
risiko kepada data yang merupakan fakta di
Sumber : Peraturan Menteri PUPR
Nomor 10 Tahun 2021
lapangan terkait tingkat kekerapan
dan keparahan. Berdasarkan hasil
Berdasarkan gambar tersebut,
analisa tersebut dapat diketahui
pengkategorian tingkat risiko adalah
bahwa risiko tertinggi pemasangan
Nilai 1 – 4 : Tingkat Risiko Kecil
panel joe green adalah :
Nilai 5 – 12 : Tingkat Risiko Sedang
Nilai 15 – 25 : Tingkat Risiko Besar a. Risiko kerusakan material,
Setelah didapatkan tingkat risiko, b. Pekerja tertimpa material pada saat
kemudian dilakukan pengendalian
pengangkatan material menuju
risiko awal terhadap risiko-risiko lokasi pemasangan, serta
yang ada.
Studi Dokumen c. Terjatuhnya pekerja.
Studi dokumen dilakukan dengan Oleh karena itu, dilakukan
membandingkan data pengendalian pengendalian awal sebagai langkah
risiko yang didapatkan dari pihak pencegahan agar ketiga risiko
kontrakor dengan pengendalian risiko tersebut tidak menyebabkan
yang diterapkan dari hasil observasi kecelakaan kerja.
langsung.
Penyusunan pengendalian awal
dilakukan oleh peneliti dengan arahan
HASIL dan PEMBAHASAN dosen dengan berpedoman kepada
PerMen PUPR Nomor 10 tahun 2021
Analisis tingkat risiko dilakukan
serta table IBPRP Proyek X.
dengan mempertimbangan segala
Pengendalian awal tingkat risiko
kemungkinan risiko yang dapat
dilakukan terhadap risiko yang
terjadi pada pemasangan panel joe
memiliki nilai tingkat risiko besar dan
green beserta dengan dampak atau
sedang. Untuk itu, dilakukan
keparahan yang ditimbulkannya.
pengendalian awal terhadap ketiga
Analisis tingkat risiko pada penelitian risiko terbesar tersebut diantaranya :
ini dilakukan dengan menggunakan
a. Memastikan peralatan
metode kuantitatif yang mengacu
pengangkatan dan aksesori harus
pada PerMen PUPR Nomor 10 Tahun
sesuai dengan persyaratan yang
2021. Dalam PerMen tersebut
ditetapkan,
dijelaskan bahwa untuk metode
kuantitatif guna menganalisis tingkat b. Memastikan operator kompeten
risiko, diperlukan nilai tingkat dan paham prosedur operasi alat
kekerapan dan nilai tingkat keparahan angkat,
dari setiap risiko yang ada untuk c. Menjaga komunukasi yang baik
selanjutnya dikalikan dan didapatkan antara signalers dan operator crane,
nilai tingkat risiko yang kemudian

46
d. Memastikan mobile scaffolding diterapkan di lapangan. Berdasarkan
memiliki tag checklist dari scaffolder, studi dokumen yang dilakukan
serta dengan membandingkan data
e. Memastikan APK terpasang dengan pengendalian risiko yang didapatkan
baik dan benar. dari pihak kontraktor dengan
pengendalian risiko yang diterapkan
Kelima pengendalian risiko awal tersebut
di lapangan didapatkan hasil bahwa
menjadi faktor dominan dalam proses
pengendalian risiko guna mengurangi hanya 9 dari 10 tindakan
angka kecelakaan kerja pada pengendalian risiko yang diterapkan.
pemasangan panel joe green. Oleh karena itu, tingkat penerapan
pengendalian risiko keselamatan
Dari dokumen proyek, diketahui bahwa
konstruksi pemasangan panel joe
terdapat 10 tindakan pengendalian risiko
yang diperlukan pada saat pekerjaan green di Proyek X memiliki nilai
pemasangan panel joe green sebesar 90% atau dapat dikategorikan
dilaksanakan, yaitu : sudah baik.
a. Pembuatan metode kerja yang Tindakan pengendalian risiko yang
baik, masih belum diterapkan pada
pemasangan panel joe green ini, yaitu
b. Pembuatan Job Safety Analysis pemasangan Alat Pelindung Kerja
(JSA) sesuai dengan pekerjaan, (APK) berupa life line dan guard rail
c. Pelaksanaan pre-start briefing atau pada tepi bangunan agar pekerja tetap
toolbox meeting sebelum memulai aman saat bekerja di tepi bangunan
pekerjaan, maupun pengawas dan para tamu
yang datang dapat menjaga jarak
d. Pengumpulan surat izin bekerja
aman dari tepi bangunan.
sebelum pekerjaan dimulai,
e. Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) sesuai dengan jenis
pekerjaan,
KESIMPULAN
Penerapan Pengendalian Risiko
f. Memastikan pekerja dalam Keselamatan Konstruksi dapat
keadaan sehat, menurunkan angka kemungkinan
g. Pelarangan penggunaan alat terjadinya Kecelakaan Kerja pada
elektronik yang dapat Pemasangan Panel Joe Green Proyek
mengganggu pendengaran dan X. Terutama pada risiko dengan nilai
mengalihkan pehatian, tingkat risiko awal yang tinggi.
Dengan menerapkan hierarki
h. Pemasangan Alat Pelindung Kerja
pengendalian risiko berdasarkan
(APK) berupa life line dan guard
PerMen PUPR Nomor 10 Tahun 2021
rail pada tepi bangunan,
tentang Sistem Manajemen
i. Pemasangan rambu material Keselamatan Konstruksi pada setiap
berbahaya dan APD yang harus item identifikasi bahaya maka akan
digunakan, serta membuat tingkat risiko menjadi kecil
j. Penyediaan fasilitas Pertolongan (zero accident). Adapun untuk
Pertama Pada Kecelakaan (P3K). penerapan Pengendalian Risiko
Keselamatan Konstruksi pada
Pemasangan Panel Joe Green Proyek
Selanjutnya peneliti melakukan X tergolong sudah baik akan tetapi
observasi langsung di lapangan dan akan lebih baik bila pihak proyek
membandingkan tindakan yang memasangkan APK berupa life line
47
atau guard rail guna mengurangi [7] R. M. Ramadhan, Kusnadi and
risiko kecelakaan kerja. A. Suseno, "Analisis
Pengendalian Risiko
Kecelakaan Kerja
DAFTAR PUSTAKA Menggunakan Metode
HIRARC pada Area Produksi
CV. Artana Engineering,"
[1] Z. D. Wibawa and S. Hidayat, Teknika, pp. 115-130, 2021.
"Penilaian Dan Pengendalian
[8] M. M. Ulkhaq and D. M. Putri,
Risiko Kecelakaan Pada
"Penilaian Risiko Keselamatan
Pekerjaan Atap Di
Kerja Pada Proses Pembuatan
Pembangunan Gedung
Balok Jembatan Dengan
Bertingkat," Jph Recode, pp.
Metode Job Safety Analysis
83-93, 2019.
(JSA)," Jurnal Teknik Industri,
[2] K. Dradjad S. and L. Nurdin, Tanpa Tahun.
Peraturan Perundangan dan
[9] W. P. Tagueha, J. B. Mangare
Pengetahuan Dasar
and T. T. Arsjad, "Manajemen
Keselamatan Konstruksi,
Resiko Keselamatan dan
Jakarta: Halaman Moeka, 2020.
Kesehatan Kerja (K3) pada
[3] Peraturan Menteri PUPR Proyek Konstruksi (Studi
Nomor 10 tentang Pedoman Kasus : Pembangunan Gedung
Sistem Manajemen Laboratorium Fakultas Teknik
Keselamatan Konstruksi, 2021. Unsrat)," Sipil Statik, pp. 907-
[4] W. Hartono, A. H. P. 916, 2018.
Rheinanda and P. S. Rahayu, [10] I. Yufahmi and dkk, "Analisis
"Studi Manajemen Risiko Risiko Bahaya Dan Upaya
Kesehatan dan Keselamatan Pengendalian Kecelakaan
Kerja dengan Metode HIRAC Kerja Dengan Metode Hirarki
(Studi Kasus : Pada Proyek Pengendalian Bahaya Pada
Pembangunan Apartemen Area Penambangan Batu
Tamansari Amarta Gamping Bukit Karang Putih
Yogyakarta)," Matriks Teknik Di Pt. Semen Padang,
Sipil, pp. 123-127, 2019. Sumatera Barat," Jurnal Bina
[5] Nurhijrah, "Pencegahan Resiko Tambang, pp. 186-195, 2021.
Kecelakaan Jatuh Dari [11] K. D. Sutjahjo, T. W. Sari and
Ketinggian Pada Pekerjaan F. Sahara, "Identifikasi Potensi
Industri Konstruksi Di Bahaya Dan Pengendaliannya
Indonesia," PENA TEKNIK : Pada Pekerjaan Bekisting
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Aluma System Proyek X,"
Teknik, pp. 85-92, 2018. Construction and Material
[6] F. Moniaga and V. S. Rompis, Journal, vol. 3, pp. 89-95,
"Analisa Sistem Manajemen 2021.
Kesehatan Dan Keselamatan [12] Undang-undang Republik
Kerja (Smk3) Proyek Indonesia Nomor 1 tentang
Konstruksi Menggunakan Keselamatan Kerja, 1970.
Metode Hazard Identification
[13] Undang-undang Nomor 2
And Risk Assessment," Jurnal
tentang Jasa Konstruksi, 2017.
Realtech, pp. 65-73, 2019.

48
[14] Peraturan Menteri PUPR
Nomor 14 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia,
2020.
[15] T. Ihsan, S. A. Hamidi and F.
A. Putri, "Penilaian Risiko
dengan Metode HIRADC Pada
Pekerjaan Konstruksi Gedung
Kebudayaan Sumatera Barat,"
Civronlit Unbari, vol. 5, pp.
67-74, 2020.

Lampiran Tabel-tabel

49
Tabel 1 Tingkat Kekerapan Risiko

Tingkat Deskripsi Penjelasan


Kekerapan
- Besar kemungkinan terjadi kecelakaan saat
melakukan pekerjaan.
5 Hampir pasti terjadi
- Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih
dari 2 kali dalam 1 tahun.
- Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat
melakukan pekerjaan pada hampir semua
Sangat mungkin kondisi.
4
terjadi
- Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali
dalam 1 tahun terakhir.
- Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat
melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi
3 Mungkin terjadi tertentu.
- Kemungkinan terjadinya kecelakaan 2 kali
dalam 3 tahun terakhir.
- Kecil kemungkinan terjadi kecelakaan saat
melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi
Kecil kemungkinan tertentu.
2
terjadi
- Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali
dalam 3 tahun terakhir.
- Dapat terjadi kecelakaan saat melakukan
pekerjaan pada kondisi tertentu.
Hampir tidak pernah
1
terjadi - Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih
dari 3 tahun terakhir.
Sumber : Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021

Tabel 2 Tingkat Keparahan Risiko

Tingkat Skala Konsekuensi Lingkungan


Keparaha Keselamatan
n Manusia Peralatan Material
50
5 Timbulnya Terdapat Material rusak - Menimbulkan
fatality lebih peralatan dan perlu
pencemaran
dari 1 orang utama yang mendatangkan
meninggal rusak total material baru udara/air/tanah/suar
dunia; Lebih lebih datu satu yang
a yang
dari 1 orang dan membutuhkan
cacat tetap. mengakibatka waktu lebih mengakibatkan
n pekerjaan dari 1 minggu
keluhan dari pihak
berhenti dan
selama lebih mengakibatka masyarakat; atau
dari 1 n pekerjaan
- Terjadi kerusakan
minggu. berhenti.
lingkungan di
Taman Nasional
yang berhubungan
dengan flora dan
fauna; atau
- Rusaknya aset
masyarakat sekitar
secara keseluruhan.
- Terjadi kerusakan
yang parah terhadap
akses jalan
masyarakat.
4 Timbulnya Terdapat satu Material rusak - Menimbulkan
fatality 1 orang peralatan dan perlu
pencemaran
meninggal utama yang mendatangkan
dunia; Lebih rusak total material baru udara/air/tanah/suar
dari 1 orang lebih datu satu yang
a namun tidak
cacat tetap. dan membutuhkan
mengakibatka waktu lebih adanya keluhan dari
n pekerjaan dari 1 minggu
pihak masyarakat;
berhenti dan
selama lebih mengakibatka atau
dari 1 n pekerjaan
- Terjadi kerusakan
minggu. berhenti.
lingkungan yang
berhubungan
dengan flora dan
fauna; atau
- Rusaknya Sebagian
aset masyarakat
sekitar; atau

51
- Terjadi kerusakan
sebagian akses jalan
masyarakat.
3 Terdapat Terdapat lebih Material rusak - Menimbulkan
insiden yang dari satu dan perlu
pencemaran
mengakibatkan peralatan mendatangkan
lebih dari 1 yang rusak material baru udara/air/tanah/suar
pekerja dengan dan yang
a yang memngaruhi
penanganan memerlukan membutuhkan
perawatan perbaikan dan waktu lebih lingkungan kerja;
medis rawat mengakibatka dari 1 minggu
- Terjadi kerusakan
inap, n pekerjaan dan tidak
kehilangan berhenti mengakibatka lingkungan yang
waktu kerja. selama kurang n pekerjaan
berhubungan
dari tujuh berhenti.
hari. dengan tumbuhan
di lingkungan kerja.
- Terjadi kerusakan
akses jalan di
lingkungan kerja.
2 Terdapat Terdapat satu Material rusak - Menimbulkan
insiden yang peralatan dan perlu
pencemaran
mengakibatkan yang rusak mendatangkan
1 pekerja dan material baru udara/air/tanah/suar
dengan memerlukan yang
a yang memngaruhi
penanganan perbaikan dan membutuhkan
perawatan mengakibatka waktu kurang sebagian
medis rawat n pekerjaan dari 1 minggu
lingkungan kerja;
inap, berhenti namun tidak
kehilangan selama satu mengakibatka - Terjadi kerusakan
waktu kerja hari. n pekerjaan
sebagian akses jalan
berhenti.
di lingkungan kerja.
1 Terdapat Terdapat satu Tidak Tidak
insiden yang peralatan mengakibatka mengakibatkan
pengangananny yang rusak n kerusakan kerusakan
a hanya melalui dan material lingkungan.
P3K, tidak memerlukan
kehilangan perbaikan dan
waktu kerja. mengakibatka
n pekerjaan
berhenti
selama kurang
dari satu hari.
Sumber : Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021
Tabel 3 Analisa Tingkat Risiko

Tingkat Kategori
Tingkat Tingkat
Variabel Risiko Tingkat
Kekerapan Keparahan
Awal Risiko
52
Tertabrak truk pengangkut saat
1 2 2 Kecil
mobilisasi material
Pekerja tertimpa material saat
1 5 5 Sedang
mobilisasi material
Material patah/rusak 5 2 10 Sedang
Terkena palu saat pengukuran 1 2 2 Kecil
Terkena paku saat pengukuran 1 2 2 Kecil
Terkena palu saat marking posisi
1 2 2 Kecil
dinding
Terkena paku saat marking posisi
1 2 2 Kecil
dinding
Terkena palu saat pengukuran
1 2 2 Kecil
dimensi panel
Terkena paku saat pengukuran
1 2 2 Kecil
dimensi panel
Terpleset saat pengukuran dimensi
1 3 3 Kecil
panel
Terjatuh saat pengukuran dimensi
1 4 4 Kecil
panel
Tangan tertembak saat memasang
1 2 2 Kecil
besi siku stoper
Tergores bracket saat memasang
1 1 1 Kecil
besi siku stoper
Terkena palu saat memasang
1 2 2 Kecil
tarikan benang
Terkena paku saat memasang
1 2 2 Kecil
tarikan benang
Terpleset saat memasang tarikan
1 2 2 Kecil
benang
Terjatuh saat memasang tarikan
1 4 4 Kecil
benang
Terluka oleh alat bantu saat
1 1 1 Kecil
pengadukan material perekat
Terkena material saat pengadukan
1 2 2 Kecil
material perekat
Terluka oleh alat bantu saat
1 1 1 Kecil
pemasangan panel dengan perekat
Terkena material saat pemasangan
1 2 2 Kecil
panel dengan perekat
Terkena palu saat perataan dan
1 2 2 Kecil
pengecekan
Terkena paku saat perataan dan
1 2 2 Kecil
pengecekan
Terpleset saat perataan dan
1 3 3 Kecil
pengecekan
Terjatuh saat perataan dan
1 4 4 Kecil
pengecekan
Cedera, tergores dan lain-lain saat
2 1 2 Kecil
merapikan tempat kerja
Tingkat Kategori
Tingkat Tingkat
Variabel Risiko Tingkat
Kekerapan Keparahan
Awal Risiko
Terjatuh atau terpleset saat
1 4 4 Kecil
merapikan tempat kerja
53
54

You might also like