PERAN DAMKAR SEBAGAI UPAYA PELAYANAN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DINAS PEMADAM
KEBAKARAN DI KECAMATAN LONGKALI KABUPATEN PASER
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 Number 2 (May - July 2023), pp.658-670 Rizky Noviar et.al
DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164 Accredited SINTA 4, SK. NOMOR 105/E/KPT/2022
PERAN DAMKAR SEBAGAI UPAYA PELAYANAN PEMADAM
KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DINAS PEMADM KEBAKARAN
DI KECAMATAN LONGKALI KABUPATEN PASER
Rizky Noviar1, Muh. Jamal2, Muhlis Hafel3
Universitas Terbuka Samarinda
Correspondent author:
[email protected] Samarinda, Indonesia
Abstract
This research was conducted to determine the role of the Longkali District Fire Unit in
supporting the Paser Regency Fire Service and identifying inhibiting factors and supporting
factors for fire services in the Longkali District. This research uses qualitative research methods
using primary data and secondary data with data collection techniques through interviews,
document studies, and direct observation so that the role of the Longkali District Fire
Department is described. The District Fire Department (Damkar) was greatly helped by the
existence of a Fire Task Force in the District, especially in Longkali District. With the condition of
a large area and the position of Longkali District, it is the outermost district bordering PPU
Regency so coordination is always carried out whether it is when a fire occurs or fire
anticipation and prevention activities. However, with the limited personnel and facilities, and
infrastructure, the role of the Longkali District Fire Task Force is seen as very helpful to the
duties and functions of the District Damkar. There are several inhibiting factors and there are
also supporting factors for the Longkali District Fire Task Force in carrying out its role so that
researchers provide some suggestions or inputs to overcome these inhibiting factors including
by forming volunteers in each village. Coordinating with the nearest Fire Task Force and
improving skills for personnel by including education and training to add insight and ability.
Optimizing existing budgets and trying to get additional budgets both sourced from
government and private budgets.
Keywords: Damkar Task Force; Inhibiting Factors and Supporting Factors; Paser Regency Fire
Service; Role of Damkar Task Force
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran dari Satuan Pemadam Kebakaran
Kecamatan Longkali dalam menunjang Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser dan
mengidentifikasi faktor penghambat dan faktor pendukung terhadap pelayanan pemadam
kebakaran di Kecamatan Longkali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan menggunakan data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara, studi dokumen dan observasi langsung. Pemadam Kebakaran
(Damkar) Kabupaten sangat terbantu dengan adanya Satuan Tugas Pemadam Kebakaran
di Kecamatan khususnya di Kecamatan Longkali. Namun dengan keterbatasan personil dan
sarana dan prasarana yang ada peran dari Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan
Longkali dipandang sangat membantu tugas dan fungsi Damkar Kabupaten. saran atau
masukan untuk mengatasi faktor penghambat diantaranya dengan membentuk relawan -
relawan dimasing-masing desa. Melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Pemadam
Kebakaran terdekat dan meningkatkan keterampilan bagi personil dengan diikutkan
pendidikan dan pelatihan untuk menambah wawasan dan kemampuan. Mengoptimalkan
anggaran yang ada dan berusaha untuk mendapatkan anggaran tambahan baik yang
bersumber dari anggaran pemerintah maupun pihak swasta.
Kata Kunci: Dispensasi kawin; Pendewasaan Usia Perkawinan; Stunting
Open Access at: https://journalpublicuho.uho.ac.id/index.php/journal/index
Journal Publicuho is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l 6 . N o 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
658
Journal Publicuho
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 No 2 (May-July 2023) pp.658-670 Accredited SINTA 4, SK.NOMOR 105/E/KPT/2022
Open Access at:
https://journalpublicuho.uho.ac.id/index.php/journal/index DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164
PENDAHULUAN
Kabupaten Paser merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Timur yang letaknya
berada paling selatan dengan Kota Tanah Grogot sebagai Ibukotanya. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
kecamatan merupakan salah satu Perangkat Daerah yang membantu tugas-tugas Kepala
Daerah dalam menjalankan urusan dan tugas-tugas yang menjadi kewenangannya.
Pemerintah Daerah membentuk kecamatan dalam rangka meningkatkan koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa
dan kelurahan. Secara administratif Kabupaten Paser mempunyai 10 (sepuluh) Kecamatan
yang tersebar mulai dari wilayah pesisir yang berhadapan dengan Selat Makassar sampai
dengan wilayah perbukitan yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten
Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Adapun kecamatan-kecamatan
yang menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Paser tersebut terdiri dari Kecamatan Tanah
Grogot sebagai Ibukota Kabupaten Paser, Kecamatan Tanjung Harapan, Kecamatan Batu
Engau, Kecamatan Pasir Belengkong, Kecamatan Muara Samu, Kecamatan Batu Sopang,
Kecamatan Muara Komam, Kecamatan Kuaro, Kecamatan Long Ikis dan Kecamatan
Longkali. Dalam hal ini Kecamatan Longkali yang merupakan objek dari penelitian
merupakan kecamatan terluas dan memiliki jarak dari Ibukota Kecamatan Long Kali menuju
Ibukota Kabupaten mencapai sepanjang 77 KM.
Bencana kebakaran kerap menjadi momok yang menakutkan ditengah masyarakat.
Kebakaran merupakan salah satu bencana yang dapat mengakibatkan kerugian yang
sangat besar dan bencana kebakaran ini kerap terjadi ditengah-tengah permukiman warga
tanpa mengenal waktu, status bahkan jarak sekalipun. Pemicu terjadinya kebakaran
biasanya disebabkan oleh kelalaian manusia dalam penggunaan peralatan yang
menggunakan aliran listrik, api dan penggunaan gas LPG. Korsleting listrik dan kompor
meledak merupakan penyebab tertinggi terjadinya kebakaran.
Kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi dengan ketiga unsur (bahan bakar, oksigen,
dan panas) yang berakibat menimbulkan kerugian harta benda atau cidera bahkan sampai
kematian. Menurut Siswoyo (2007 dalam IFSTA, 1993) menyatakan bahwa untuk bisa
terjadinya api diperlukan 3 (tiga) unsur yaitu bahan bakar (fuel), udara (oksigen) dan sumber
panas. Ketika ketiga unsur tersebut berada dalam satu konsentrasi yang memenuhi syarat
maka timbullah reaksi oksidasi atau lebih dikenal dengan istilah pembakaran.
Menjaga ketentraman dan ketertiban melalui penanggulangan ketika terjadi
kebakaran dan penyelamatan merupakan salah satu pelayanan publik yang dilaksanakan
oleh Kecamatan Longkali. Melalui Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan tugas
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l - 6 . N o - 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
659
PERAN DAMKAR SEBAGAI UPAYA PELAYANAN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DINAS PEMADAM
KEBAKARAN DI KECAMATAN LONGKALI KABUPATEN PASER
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 Number 2 (May - July 2023), pp.658-670 Rizky Noviar et.al
DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164 Accredited SINTA 4, SK. NOMOR 105/E/KPT/2022
tersebut dilakukan oleh kecamatan yang merupakan perpanjangan tangan dari Dinas
Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser. Wilayah yang luas dan jarak yang cukup jauh
menjadikan peran Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser tidak optimal menjalankan
fungsi ketentraman dan ketertiban tersebut dibidang bencana kebakaran.
Menurut Makmur, Rohana Thahier (2017) pengaturan dalam rangka pembagian habis
tugas dalam administrasi pemerintahan/pelayanan publik dapat dilihat bahwa tugas pokok
berada pada tingkat organisasi, tugas fungsi berada pada tingkat bagian organisasi, tugas
berada pada tingkat sub bagian organisasi, kegiatan berada pada tingkat kelompok kerja
dan pekerjaan berada pada tingkat individu.
Suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya tidak terlepas dari peran
anggotanya untuk menjalankan roda organisasinya. Arti penting peran dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi yakni ketika seseorang melaksanakan fungsi peran maka dia
sedang melakukan memposisikan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya
maka seseorang tersebut dapat dikatakan telah melakukan fungsi peran.
Peran adalah tempat yang ditentukan untuk menduduki oleh seseorang dalam proses
pencapaian tujuan (Sondang P. Siagian 2003:54).
Hal ini juga dapat kita lihat dari kedudukan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten
Paser dan Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan yang mempunyai hubungan
dan saling berinteraksi dalam objek yang sama yaitu penanggulangan bencana kebakaran.
Dengan melihat pengertian peran menurut Sondang P. Siagian tersebut diatas maka peran
ini diambil alih oleh Satuan Tugas Pemadam Kebakaran di Kecamatan guna membantu
peran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser.
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser menjalankan fungsi koordinasinya untuk
memaksimalkan peran Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali.
Handayaningrat (1985:88) menegaskan bahwa koordinasi dan komunikasi adalah sesuatu
hal yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, Handayaningrat juga mengatakan bahwa
koordinasi dan kepemimpinan (leadership) adalah tidak bisa dipisahkan satu sama lain,
karena satu sama lain saling mempengaruhi.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian yang
dituangkan kedalam karya ilmiah dengan judul Peran Damkar Sebagai Upaya Pelayanan
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran di Kecamatan
Longkali Kabupaten Paser.
METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran dari satuan tugas pemadam kebakaran
Kecamatan Longkali untuk menunjang kinerja pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran
didalam upaya melakukan pemadaman kebakaran dan penyelamatan sebagaimana
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l 6 . N o 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
660
Journal Publicuho
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 No 2 (May-July 2023) pp.658-670 Accredited SINTA 4, SK.NOMOR 105/E/KPT/2022
Open Access at:
https://journalpublicuho.uho.ac.id/index.php/journal/index DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164
diuraikan pada latar belakang karena cakupan tugas pelayanan Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Paser yang sangat luas yang meliputi 139 desa dan 5 kelurahan.
Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode
kualitatif merupakan suatu istilah yang berkaitan dengan rangkaian cara atau teknik yang
melibatkan pengamatan, partisipasi, wawancara baik kepada individu maupun kelompok.
Berdasarkan karakteristik permasalahan, metode penelitian yang akan digunakan adalah
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif menguji konteks secara
keseluruhan, interaksi dengan partisipan dan mengumpulkan data secara langsung
terhadap partisipan serta bergantung pada data-data deskriptif. Teknik pengumpulan data
berdasarkan wawancara mendalam (indepth interview), observasi partisipasi, dan studi
dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan model
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai datanya jenuh, dimulai dari
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan Miles, Huberman &
Saldaña (2014) dalam (Elwan et al., 2022). Kondensasi data merujuk pada proses seleksi,
fokus studi, penyederhanaan, ringkasan dan transformasi data untuk mengetahui peran
Satuan Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali dalam membantu tugas dan fungsi dari
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser serta mengidentifikasikan apa saja faktor-
faktor pendukung dan faktor-faktor penghambatnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat maka Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Paser memanfaatkan Satuan Tugas Pemadam Kebakaran yang
berada dibawah garis koordinasinya tidak terkecuali dengan Satuan Tugas Pemadam
Kebakaran Kecamatan Longkali. Secara garis besar hasil penelitian terhadap peran
pemadam kebakaran sebagai upaya pelayanan pemadam kebakaran dan penyelamatan
Dinas Pemadam Kebakaran di Kecamatan Longkali dapat diuaraikan secara berurutsn
sebagai berikut :
1. Gambaran Umum Kabupaten Paser
Kabupaten Paser merupakan Kabupaten paling selatan di wilayah Provinsi Kalimantan
Timur dengan memiliki 10 Kecamatan.
Luas wilayah Kabupaten Paser adalah 11.603,94 Km², terdiri dari 139 desa dan 5
kelurahan. Dari 10 Kecamatan tersebut kecamatan yang terluas adalah kecamatan
Longkali yaitu sekitar 20,50 % dari luas Kabupaten Paser atau 2.385,39 Km² sedangkan
kecamatan yang wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot yaitu sekitar
33,58 Km² atau 2,89 % dari luas total Kabupaten Paser. Dari total luas wilayah, sekitar
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l - 6 . N o - 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
661
PERAN DAMKAR SEBAGAI UPAYA PELAYANAN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DINAS PEMADAM
KEBAKARAN DI KECAMATAN LONGKALI KABUPATEN PASER
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 Number 2 (May - July 2023), pp.658-670 Rizky Noviar et.al
DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164 Accredited SINTA 4, SK. NOMOR 105/E/KPT/2022
10.851,18 Km² berupa daratan dan sisanya sekitar 752,76 Km² berupa perairan laut. Jarak
antara Ibukota Kabupaten Paser Kota Tana Paser dengan Ibukota Kecamatan Longkali
berjarak sekitar 77 Km.
Dilihat dari sisi demografis letak Kabupaten Paser yang strategis, yakni yang langsung
berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan trans Kalimantan yang merupakan
jalur utama serta didukung oleh tingkat aksesibilitas transportasi darat yang semakin
memadai berdampak pada tingginya mobilitas penduduk dan berpengaruh terhadap
peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Paser. Penduduk Kabupaten Paser tahun
2020 sebanyak 180.433 jiwa dan tahun 2021 bertambah menjadi 185.051 jiwa. Pada
Tahun 2022 berdasarkan data statistik bahwa Jumlah penduduk Kabupaten Paser
meningkat sebanyak 3,28 % menjadi 191.117 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 100.662
jiwa atau 52,67 % dan perempuan sebanyak 90.455 jiwa atau 47,33 %, jumlah penduduk
tersebut tersebar di 10 Kecamatan. Dengan luas wilayah seluas 11.603,94 Km2,
kepadatan penduduk Kabupaten Paser sebesar 77 16,47 jiwa/Km² atau dengan kata
lain setiap 1 Km2 wilayah yang ada di Kabupaten Paser dihuni oleh 16-17 orang.
Distribusi penyebaran penduduk belum merata dan umumya masih terkonsentrasi pada
kecamatan yang keadaan ekonominya lebih maju. Kecamatan yang mempunyai
tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Tanah Grogot dengan
kepadatan 145,36 jiwa/km². Sedangkan wilayah yang memiliki kepadatan paling
rendah adalah Kecamatan Muara Samu dengan kepadatan penduduk 4,29 jiwa/km².
Kecamatan Longkali sendiri memiliki kepadatan ketiga dari seluruh kecamatan yang
ada.
2. Gambaran Umum Kecamatan Longkali
Kecamatan Longkali merupakan kecamatan yang menjadi pintu masuk bagi
Kabupaten Paser yang terletak di sebelah utara yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Penajam Paser Utara. Batas wilayah Kecamatan Long Kali, sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kertanegara, sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Selat Makassar, sebelah
selatan berbatasan dengan Kecamatan Long Ikis, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Muara Komam dan Provinsi Kalimantan Tengah.
Secara geografis luas wilayah Kecamatan Long Kali ±2.385,39 km2 yang terdiri dari 22
Desa dan 1 Kelurahan. Secara demografis jumlah penduduk Kecamatan Long Kali
berjumlah ± 25.510 jiwa dengan kepadatan ± 10,12 jiwa/km 2 yang tersebar pada 22
desa dan 1 kelurahan.
3. Gambaran Umum Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali
Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Pada Kecamatan Longkali mempunyai personil
anggota pemadam Kebakaran berjumlah sebanyak 6 orang yang terbagi menjadi 3
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l 6 . N o 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
662
Journal Publicuho
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 No 2 (May-July 2023) pp.658-670 Accredited SINTA 4, SK.NOMOR 105/E/KPT/2022
Open Access at:
https://journalpublicuho.uho.ac.id/index.php/journal/index DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164
shift penjagaan dengan pengaturan masing-masing shift sebanyak 2 orang. Personil
Damkar tersebut melaksanakan tugas dengan latar belakang pendidikan minimal
setingkat sekolah menengah atas dan dengan status non PNS serta hampir semua
belum mendapatkan pelatihan dasar dibidang penanggulangan kebakaran.
Gambaran pendidikan dari personil Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Longkali
tersebut dapat dilihat dari Tabel dibawah ini.
Tabel 1. Nama Personil Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali
berdasarkan pendidikan dan pelatihan
No Nama Pendidikan Pelatihan Status
Kepegawaian
1 Ahmad Irawan SLTA Belum Pernah PTT
2 Agus Saleh SLTA Belum Pernah PTT
3 Isnu Wardhana SLTA Belum Pernah PTT
4 Rudi Kurniawan SLTA 1 kali PTT
5 Muhamad Syahrul SLTA Belum Pernah PTT
6 Syahril Siddiq Han SLTA Belum Pernah PTT
Sumber : Kecamatan Longkali Tahun 2022
Tabel 1 menjelaskan bahwa, dengan jumlah personil sebanyak 6 (enam) orang tersebut
melaksanakan kegiatan penanggulangan kebakaran di wilayah Kecamatan Longkali. Hal ini
jauh berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Paser, setidaknya jumlah dari personil di satuan tugas PMK kecamatan
mendekati setengahnya dari jumlah keseluruhan personil Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Paser. Hal ini dapat dilihat dalam tabel perbandingan jumlah personil damkar
dibawah ini :
Tabel 2. Perbandingan Jumlah Personil Damkar
No Personil Damkar Dinas Damkar Satgas Kec.
Kabupaten Longkali
1 Bagian Administrasi 30 Orang 3 orang
2 Personil lapangan 24 orang 6 orang
3 Personil Lapangan yang PNS 9 orang -
4 Personil Lapangan yang Non PNS 15 orang 6 orang
Sumber : Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser dan Kecamatan Longkali Tahun
2022.
Tabel 2 menjelaskan bahwa selain personil dalam melaksanakan kegiatan Satuan Tugas
Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali ditunjang dengan sarana dan prasarana yang
ada, walaupun dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Adapun sarana dan
prasarana yang tersedia untuk menunjang kegiatan ketika terjadi kebakaran diwilayah
Kecamatan Longkali dapat terlihat pada tabel 3.
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l - 6 . N o - 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
663
PERAN DAMKAR SEBAGAI UPAYA PELAYANAN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DINAS PEMADAM
KEBAKARAN DI KECAMATAN LONGKALI KABUPATEN PASER
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 Number 2 (May - July 2023), pp.658-670 Rizky Noviar et.al
DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164 Accredited SINTA 4, SK. NOMOR 105/E/KPT/2022
Tabel 3. Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Satuan Tugas
Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali
No Sarpras Jumlah Kondisi
1 Bangunan Pos Penjagaan 1 Unit Baik
2 Truck Tangki penyemprot air 1 Unit Sedang
3 Truck Tangki 1 Unit Baik
4 Selang 3 rol @ 20 M Baik dan
Sedang
5 Noksel 1 buah Baik
6 Alkon 1 buah Baik
7 APD 6 Pcs Baik dan
Sedang
8 Kasur + Bantal 1 Paket Baik
9 Tandon Air 1 buah Baik
10 HT 3 Buah Baik
11 APAR 1 Buah Baik
12 Kepek 1 Buah Baik
Sumber : Kecamatan Longkali Tahun 2022
Dari Tabel 3 menjelaskan bahwa untuk sarana dan prasarana Satuan Tugas Pemadam
Kebakaran Kecamatan Longkali masuk dalam kategori cukup, namun tentunya masih perlu
adanya perbaikan dan penambahan terhadap perlengkapan dan peralatan yang
dipergunakan. Dapat dilihat perbandingan sarana dan prasarana antara Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Paser dengan Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan
Longkali dapat dilihat pada table 4.
Tabel 4. Perbandingan Jumlah Sarana dan Prasarana Penunjang Damkar
No Sarana dan Prasarana Dinas Kecamatan Longkali
1 Fire Truck 4 unit 1 unit
2 Truck Tangki 3 unit 1 unit
3 Mobil Operasional 1 unit -
4 Selang 12 rol @ 20 m 3 rol @ 20 m
5 Noksel 2 buah 1 buah
6 APD 24 pcs 6 pcs
Sumber : Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser dan Kecamatan Longkali Tahun 2022
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Untuk mendapatkan hasil penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan wawancara,
mempelajari dokumen-dokumen yang ada (studi dokumen) dan melakukan observasi
langsung. Untuk mendapatkan data primer peneliti melaksanakan kegiatan wawancara
yang dilakukan dengan cara peneliti mendatangi Kantor Kecamatan Longkali di Longkali
untuk menemui Camat atau Sekretaris Camat, Kasi Kesejahteraan Masyarakat yang
merupakan bagian yang menangani kegiatan penanggulangan kebakaran serta Personil
Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali. Masyarakat dan Kepala Desa
atau Lurah ditemui disekitar rumah atau lingkungan desa atau kelurahan masing-masing.
Sementara untuk Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser ditemui untuk
diwawancarai di kantor nya di Tanah Grogot.
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l 6 . N o 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
664
Journal Publicuho
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 No 2 (May-July 2023) pp.658-670 Accredited SINTA 4, SK.NOMOR 105/E/KPT/2022
Open Access at:
https://journalpublicuho.uho.ac.id/index.php/journal/index DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164
Selain data primer, untuk mendapatkan data sekunder maka peneliti ketika berada di
instansi baik itu di Kecamatan Longkali ataupun di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Paser peneliti juga menggali informasi dengan meminta dokumen-dokumen
yang berkaitan dengan kegiatan pemadaman kebakaran dan penyelamatan baik berupa
laporan kejadian kebakaran, data sarana dan prasarana di kecamatan ataupun pada
dinas, foto-foto kejadian kebakaran, buku profil Kecamatan Longkali, buku Kabupaten Paser
dalam angka dan lain sebagainya untuk dilakukan studi dokumen guna melengkapi
penelitian ini.
Observasi secara langsung juga dilakukan dengan mengunjungi posko Satuan Tugas
Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali untuk melihat secara langsung kondisi terhadap
bangunan, kendaraan, sarana dan prasarana lainnya serta kondisi ruas jalan yang ada di
wilayah Kecamatan Longkali. Secara keseluruhan dapat peneliti sampaikan hasil penelitian
sebagai berikut :
Peran Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali
Dengan memperhatikan cakupan wilayah kerja yang luas dan jarak yang cukup jauh maka
Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali dibentuk dalam rangka untuk
membantu penanggulangan ketika terjadi kebakaran khususnya di wilayah Kecamatan
Longkali. Untuk mengantisipasi bahaya dan akibat yang lebih luas terhadap keselamatan
jiwa dan harta benda masyarakat apabila terjadi bahaya kebakaran di Kecamatan
Longkali yang jauh jangkauan dari Dinas Pemadam Kebakaran yang berkedudukan di
Ibukota Kabupaten maka dapat segera ditanggulangi oleh Satuan Tugas Pemadam
Kebakaran Kecamatan Longkali. Peran dari Satuan Tugas Pemadam Kebakaran di
Kecamatan Longkali ini yang utama adalah merupakan perpanjangan tangan dari Dinas
Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser dalam rangka upaya melakukan pencegahan dan
penanggulangan ketika terjadi bencana kebakaran serta memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang bahaya kebakaran. Satuan Tugas Pemadam Kebakaran di Kecamatan
Longkali dituntut harus mempunyai kemampuan dan keterampilan yang handal untuk
menunjang tugas-tugas yang diberikan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten.
Sehingga apa yang diamanatkan dalam misi pertama yang dijalankan oleh Dinas
Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser yakni terselenggaranya pelayanan prima dan tata
kelola pemerintahan yang baik dapat berjalan dengan lancar khususnya dibidang
ketentraman dan ketertiban serta perlindungan masyarakat.
Dalam kurun waktu Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 telah terjadi beberapa kali
bencana kebakaran di wilayah Kecamatan Longkali yang sebagian besar terjadi di
kawasan pemukiman dan Satuan Tugas Pemadam Kebakaran terlibat dalam membantu
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l - 6 . N o - 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
665
PERAN DAMKAR SEBAGAI UPAYA PELAYANAN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DINAS PEMADAM
KEBAKARAN DI KECAMATAN LONGKALI KABUPATEN PASER
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 Number 2 (May - July 2023), pp.658-670 Rizky Noviar et.al
DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164 Accredited SINTA 4, SK. NOMOR 105/E/KPT/2022
penanggulangan bencana kebakaran tersebut. Data-data terkait dengan kejadian
kebakaran di wilayah Kecamatan Longkali dari tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021
sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :
Tabel 5. Laporan kejadian kebakaran di wilayah Kecamatan Longkali Tahun 2019
No Waktu Kejadian Lokasi Terdampak Personil
1 7 September Kelurahan Longkali Lahan Warga
2 9 September Desa Mendik Makmur Lahan Warga
3 9 September Desa Mendik Makmur Rumah Warga
4 15 September Desa Putang Lahan Warga
5 23 September Desa Mendik Rumah PMK dan Warga
6 24 September Desa Gunung Putar Rumah PMK dan Warga
7 20 September Desa Mendik Makmur Rumah PMK dan Warga
Sumber : Seksi Kesmas Kecamatan Longkali, 2022
Tabel 6. Laporan kejadian kebakaran di wilayah Kecamatan Longkali Tahun 2020
No Waktu Kejadian Lokasi Terdampak Personil
1 12 Juni Desa Muara Telake Gedung Walet Warga
Sumber : Seksi Kesmas Kecamatan Longkali, 2022
Tabel 7. Laporan kejadian kebakaran di wilayah Kecamatan Longkali Tahun 2021
No Waktu Kejadian Lokasi Terdampak Personil
1 21 Januari Desa Muara Rumah Warga
Lambakan
2 Juli Desa Muara Pias Rumah Warga
3 16 Juli Desa Mendik Workshop PMK dan Warga
4 8 Oktober Desa Bente Tualan Rumah Warga
Sumber : Seksi Kesmas Kecamatan Longkali, 2022
Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung
Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi langsung dengan melakukan
pengamatan di Kecamatan Longkali diperoleh fakta bahwa infrastruktur jalan yang rusak
parah merupakan faktor yang paling utama menghambat kinerja Satuan Tugas Pemadam
Kebakaran Kecamatan Longkali. Banyak jalan-jalan yang menghubungkan antar desa yang
kondisinya rusak sehingga menyulitkan mobil pemadam kebakaran khususnya mobil yang
memiliki ukuran besar seperti truck penyemprot air untuk mencapai lokasi kebakaran yang
terjadi di desa-desa. Faktor penghambat yang kedua adalah jarak antara desa-desa
diwilayah Kecamatan Longkali yang jauh dengan Pos Pemadam Kebakaran yang
berkedudukan di ibukota kecamatan. Kondisi Kecamatan Longkali merupakan kecamatan
yang paling luas diantara 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Paser dengan memiliki
desa terbanyak kedua setelah Kecamatan Longikis dengan 23 desa dan 1 Kelurahan. Hal ini
berdampak pada waktu tempuh yang harus dicapai oleh Satuan Tugas Pemadam
Kebakaran Kecamatan Longkali ketika terjadi kebakaran. Faktor pertama dan kedua sangat
mempengaruhi respon time atau waktu yang ditentukan dalam SOP penanggulangan
ketika terjadi kebakaran. Faktor penghambat yang ketiga adalah Sarana dan Prasarana
yang kurang memadai. Kondisi sarana dan prasarana yang baik akan dapat mempengaruhi
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l 6 . N o 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
666
Journal Publicuho
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 No 2 (May-July 2023) pp.658-670 Accredited SINTA 4, SK.NOMOR 105/E/KPT/2022
Open Access at:
https://journalpublicuho.uho.ac.id/index.php/journal/index DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164
pelaksanaan tugas-tugas dalam upaya penanggulangan kejadian kebakaran menjadi lebih
baik juga. Faktor penghambat yang keempat adalah keterbatasan personil. Dengan jumlah
personil yang hanya berjumlah 6 orang yang harus menangani 23 desa dan 1 kelurahan
tentunya sangat mempengaruhi kinerja persoil damkar tersebut. Faktor penghambat yang
kelima adalah anggaran operasional. Hal klasik yang selalu menjadi persoalan dalam proses
penganggaran tak terkecuali di Kecamatan Longkali. Anggaran yang diberikan hanya
sebatas gaji dan uang makan sementara untuk peremajaan perlatan penunjang lainnya
berharap kepada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten.
Selain faktor penghambat juga terdapat beberapa faktor pendukung. Dalam pengamatan
peneliti secara langsung yang menjadi faktor pendukung dalam melihat peran Satuan Tugas
PMK Kecamatan Longkali ini adalah pertama yakni tingkat partisipasi masyarakat ketika
terjadi kebakaran cukup tinggi. Dari penelusuran dokumen berupa foto-foto kegiatan dan
wawancara langsung diperoleh bahwa masyarakat ketika terjadi kebakaran ikut berperan
memadamkan kebakaran terutama ketika mobil pemadam kebakaran belum tiba dilokasi.
Faktor pendukung yang kedua yakni adanya dukungan dari desa dan kelurahan. Dengan
kondisi desa-desa yang jauh membuat Kepala Desa mengalokasikan anggaran desa
mereka untuk penanggulangan bencana kebakaran. Mereka melengkapi desa-desa
mereka dengan alat-alat pencegah kebakaran sederhana seperti APAR dan penyedot air
seperti alkon dan selang. Faktor pendukung yang ketiga adalah terjadwalnya sosialisasi.
Dengan minimnya anggaran tetapi peneliti melihat bahwa Seksi Kesejahtaeraan Masyarakat
yang membawahi Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali selalu
menjadwalkan kegiatan sosialisasi ke desa-desa terkait dengan bahaya kebakaran dan
bagaimana pencegahannya. Faktor pendukung yang keempat adalah sinergi antar instansi
vertikal. Bersama dengan Polsek Longkali dan Koramil Longkali yang tergabung dalam
Forkopimcam Kecamatan Longkali selalu bersama-sama baik itu penanggulangan ketika
terjadi kebakaran maupun untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi terkait edukasi
tentang bahaya kebakaran dan pencegahannya
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa:
1. Peran Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali dalam hal ini yang dilaksanakan
oleh Satuan Tugas PMK Kecamatan Longkali sebagai upaya pelayanan pemadam
kebakaran dan penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran di Kecamatan Longkali
Kabupaten Paser berjalan dengan baik Faktor Penghambat Dan Faktor Pendukung
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l - 6 . N o - 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
667
PERAN DAMKAR SEBAGAI UPAYA PELAYANAN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DINAS PEMADAM
KEBAKARAN DI KECAMATAN LONGKALI KABUPATEN PASER
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 Number 2 (May - July 2023), pp.658-670 Rizky Noviar et.al
DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164 Accredited SINTA 4, SK. NOMOR 105/E/KPT/2022
2. ada beberapa faktor penghambat dan faktor pendukung yang mempengaruhi
Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali melaksanakan perannya,
yakni sebagai berikut :
a) Faktor Penghambat
Faktor penghambat yang utama adalah infrastruktur jalan yang rusak parah.
Jalan-jalan yang relatif baik masih berkisar di wilayah ibukota kecamatan dan
desa-desa terdekat dengan ibukota kecamatan.
Faktor penghambat yang kedua adalah desa-desa diwilayah Kecamatan
Longkali mempunyai jarak yang jauh dengan Pos Satuan Tugas Pemadam
Kebakaran yang berkedudukan di ibukota kecamatan yang hampir mencapai
puluhan kilometer.
Faktor penghambat yang ketiga adalah Sarana dan Prasarana yang kurang
memadai. Secara langsung dapat dilihat bahwa kondisi sarana dan prasarana
Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali dapat dikatakan
cukup tetapi masih mengarah kepada kurang memadai.
Faktor penghambat yang keempat adalah keterbatasan personil yang saat ini
hanya memiliki 6 (enam) orang sehingga ketika melaksanakan tugas belum
dapat optimal.
Faktor penghambat yang kelima adalah anggaran operasional. Dengan
anggaran yang minim tentunya ini dapat mempengaruhi optimalisasi
pelaksanaan kegiatan terutama untuk perawatan peralatan dan perlengkapan
untuk menunjang kinerja personil.
b) Faktor pendukung
Faktor pendukung pertama yakni tingkat partisipasi masyarakat ketika terjadi
kebakaran cukup tinggi. Ini terlihat ketika beberapa kali terjadi kebakaran
masyarakat gigih membantu personil PMK dalam memadamkan api.
Faktor pendukung yang kedua yakni adanya dukungan dari desa dan
kelurahan. Dukungan ini berupa pengalokasian anggaran pada APBDesa terkait
penanganan kegiatan kebencanaan pada masing-masing desa termasuk
pengadaan peralatan pemadam kebakaran sederhana untuk mengantisipasi
ketika terjadi kebakaran di desa atau wilayahnya masing-masing. Faktor
pendukung yang ketiga adalah terjadwalnya sosialisasi yang dilakukan oleh
personil Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Longkali yang
melakukan sosialisasi tentang bahaya kebakaran serta pencegahannya. Faktor
pendukung yang keempat adalah sinergi antar instansi vertikal yang dikenal
dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan atau FORKOPIMCAM
terjalin dengan baik salah satunya aktif bersama-sama memberikan edukasi
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l 6 . N o 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
668
Journal Publicuho
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 No 2 (May-July 2023) pp.658-670 Accredited SINTA 4, SK.NOMOR 105/E/KPT/2022
Open Access at:
https://journalpublicuho.uho.ac.id/index.php/journal/index DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164
kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran dan bagaimana pencegahan
agar tidak terjadi kebakaran
REFERENSI
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka
Cipta
Dwiyanto, Agus. 2006. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.
Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Hamdi, Muchlis. 2016. Metodologi Penelitian Administrasi. Edisi kedua. Cetakan keempat.
Tangerang Selatan. UT
Handayaningrat, Soewarno. 1985. Pengantar Ilmu Studi Administrasi dan Manajemen.
Jakarta. CV. Gunung Agung
Hardiyansyah. 2018. Kualitas Pelayanan Publik: Konsep, Dimensi, Indikator dan
Implementasinya. Gava Media, Yogyakarta
Hasibuan, Malayu.SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara. Jakarta
La Ode Muhammad Elwan, Muhammad Yusuf, & La Ode Herman Halika. (2022). MINING
POLICY CONFLICT: Recruitment of Local Workers in Morosi Industrial Estate,
Konawe Regency, Southeast Sulawesi. Journal Publicuho, 5(3), 626–642.
https://doi.org/10.35817/publicuho.v5i3.18
Makmur, Rohana Thahier. 2017. Kerangka Teori dan Ilmu Administrasi Negara. Edisi pertama.
Cetakan pertama. Depok. Rajawali Pers.
Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung
Rahman, Mariati. 2017. Ilmu Administrasi. Cetakan Pertama. CV Sah Media. Makassar.
Rusidi. 2006. Metodologi Penelitian, Diktat Perkuliahan. PPS Unpad. Bandung
Sedarmayanti, dan Hidayat, Syarifuddin. 2002. Metodologi Penelitian. CV. Mandar Maju.
Bandung
Siagian, Sondang P. 2004. Filsafat Administrasi. Gunung Agung. Jakarta
Soewarno Handayaningrat, 1988. Pengantar Studi Administrasi dan Manajemen.
Jakarta. Hajimasagung
Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Suwitri, Sri. Hartuti Purnaweni, Kismartini. 2016. Analisis Kebijakan Publik. Cetakan keempat.
Tangerang Selatan. CV. Beringin Indah. UT
Suwitri, Sri. Ida Hayu. Hardi Warsono. 2018. Teori Administrasi. Cetakan Kedua. Tangerang
Selatan. CV Dharmaputra. UT
Ulber, Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. PT. Refika Aditama. Bandung
______________. Kabupaten Paser Dalam Angka (Paser Regency in Figures) 2020. BPS
Kabupaten Paser.CV Suvi Sejahtera
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l - 6 . N o - 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
669
PERAN DAMKAR SEBAGAI UPAYA PELAYANAN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DINAS PEMADAM
KEBAKARAN DI KECAMATAN LONGKALI KABUPATEN PASER
ISSN 2621-1351 (online), ISSN 2685-0729 (print)
Volume 6 Number 2 (May - July 2023), pp.658-670 Rizky Noviar et.al
DOI: https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i2.164 Accredited SINTA 4, SK. NOMOR 105/E/KPT/2022
______________. Profil dan Potensi Kecamatan Longkali. 2020. Cetakan Pertama. Longkali
Kabupaten Paser.
Undang-Undang No 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2018 Tentang Kecamatan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Pedoman Standar Pelayanan
Peraturan Menteri PAN No 63/kep/M.pan/7/2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Permen PU No. 20 Tahun 2009 Tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di
Perkotaan
Peraturan Daerah No 30 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan
Peraturan Daerah Kabupaten Paser No 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah
Peraturan Bupati Paser Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan
Bupati Kepada Camat
| J o u r n a l P u b l i c u h o - V o l 6 . N o 2 . 2 0 2 3 | Copyright©2023
670