Msieditor, Journal Editor, 1jurnal Prakoso Setyo Sambodo
Msieditor, Journal Editor, 1jurnal Prakoso Setyo Sambodo
Abstract
The Majlis Tafsir Al-Qur'an Foundation (MTA) has several activities such as social service, blood
donation, health education and routine recitation which are held in all branches and representatives. With
the large number of inmates and general people participating in the recitation activities, participants and
those not present at the recitation activities should be recorded and recapitulated in order to find out the
number and activeness of the residents who come to the study. The data collection process will take a
long time because they have to be called one by one and ask the reason for the absence of residents. To
overcome this time-consuming problem, the researcher conducted a system analysis that was carried out
with the aim of designing a system of attendance prototype systems based on Radio Frequency
Identification (RFID) to facilitate the data collection process and attendance reporting. In building this
attendance system using website-based programming using the PHP programming language and MySQL
database processing, but this research is only limited to the analysis and role of the system using
prototype modeling. This study produced a solution to the problem, namely the design of RFID-based
attendance systems, where all attendance and recap attendance processes are carried out in RFID-based
attendance systems so that the output is automatically present attendance report after the assisted residents
finish attaching RFID tags. constraints on the attendance process for a long time.
Abstrak
Yayasan Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) memiliki beberapa kegiatan seperti bakti sosial, donor darah,
pendidikan kesehatan dan pengajian rutin yang di selengarakan di semua cabang dan perwakilan. Dengan
banyaknya warga binaan serta orang umum yang mengikuti kegiatan pengajian harus didata dan direkap
peserta yang hadir serta yang tidak hadir pada kegiatan pengajian dengan tujuan untuk mengetahui jumlah
dan keaktifan warga yang datang dipengajian. Pada proses pendataan tersebut akan memakan waktu yang
cukup lama karna harus dipanggil satu persatu serta menanyakan alasan ketidakhadiran warga. Untuk
mengatasi permasalahan yang memakan waktu tersebut maka peneliti melakukan analisis sistem yang
berjalan dengan tujuan untuk merancang sebuah sistem prototype sistem absensi berbasis Radio
Frequency Identification (RFID) untuk memudahkan proses pendataan serta pelaporan kehadiran. Dalam
membangun sistem absensi ini menggunakan pemrograman berbasis website dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP serta pengolahan basis data MySQL, tetapi penelitian ini hanya sebatas
analisis dan peranangan sistem dengan menggunakan pemodelan prototype. Penelitian ini menghasilkan
solusi dari permasalahan yaitu rancangan sistem absensi berbasis RFID, yang mana semua proses absensi
dan rekap kehadiran dikerjakan didalam sistem absensi berbasis RFID sehingga didapat output berupa
rekap laporan kehadiran secara otomatis setelah warga binaan pengajian selesai menempelkan tagRFID,
perancangan ini diharapkan mampu mengatasi kendala pada proses absensi kehadiran yang lama.
1. Pendahuluan
Radio Frequency Identification (RFID) merupakan sebuah metode identifikasi dengan menggunakan
sarana yang disebut label RFID untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Teknologi RFID
menjadi jawaban atas berbagai kelemahan yang dimiliki teknologi barcode yaitu proses pembacaan
barcode relatif lambat karena memerlukan posisi berhadapan langsung, juga karena mempunyai kapasitas
penyimpanan data yang sangat terbatas dan tidak bisa diprogram ulang sehingga menyulitkan untuk
menyimpan dan memperbaharui data dalam jumlah besar untuk sebuah sistem. Salah satu solusi menarik
yang kemudian muncul adalah menyimpan data tersebut pada suatu silikon chip, teknologi inilah yang
dikenal dengan RFID. (Agustina ; 2009)
Yayasan Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) Surakarta adalah sebuah lembaga pendidikan dan dakwah
Islamiyah yang berkedudukan di Surakarta. MTA didirikan oleh Almarhum Ustadz Abdullah Thufail
Saputra di Surakarta pada tanggal 19 September 1972. Struktur MTA sebagai lembaga terdiri atas pusat,
perwakilan, dan cabang. MTA pusat berkedudukan di Surakarta. Perwakilan MTA berkedudukan di
tingkat kota/kabupaten. Cabang MTA berkedudukan di tingkat kecamatan. Dengan diresmikannya 109
perwakilan dan cabang pada Silatnas 27 Desember 2015, maka jumlah perwakilan dan cabang menjadi
539 tersebar dari Aceh hingga Merauke. Sedangkan kota jambi merupakan Perwakilan Kota yang
memiliki cabang atau binaan antara lain Sei Gelam, Betara, Tungkal Ulu, Tanjung Jabung Timur,
Batanghari, Bayung Lincir serta Tanjung Jabung Barat. Majelis Tafsir Al-Qur’an Perwakilan Kota Jambi
memiliki kegiatan yang sama seperti di pusat yaitu pengajian, kegiatan sosial, serta kepemudaan.
Pengajian dilakukan satu minggu dua kali yaitu Pengajian khusus dan pengajian umum dimana di setiap
pengajian dilakukan pendataan kehadiran serta ketidakhadiran peserta atau warga pengajian.
Kendala yang dihadapi Majelis Tafsir Al-Qur’an Perwakilan Kota Jambi yaitu disaat pengajian harus
mendata dan merekap peserta yang hadir serta yang tidak hadir pada kegiatan pengajian dengan tujuan
untuk mengetahui jumlah dan keaktifan warga yang datang dipengajian dari binaan atau cabang mana
warga tersebut dimana pada proses pendataan tersebut akan memakan waktu yang cukup lama karna
harus dipanggil satu persatu serta menanyakan alasan ketidakhadiran warga yang akan berdampak pada
prosesi pengisian pengajian akan lebih singkat.
Dari gambaran latar belakang yang dijelaskan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai pendataan kehadiran dan ketidakhadiran warga pengajian Majelis Tafsir Al-Qur’an dengan
memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan menunagkan dalam bentuk tesis
yang berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Absensi Berbasis RFID Pada Majelis Tafsir Al-
Qur’an (MTA) Perwakilan Kota Jambi”.
Dalam buku Whitten dan Bentley (2007 ; 160) yang berjudul Systems Analysis & Design Methods
menyatakan, systems analysis a problem-solving technique that decomposes a system into its components
pieces for the purpose of studying how well those component parts work and interact to accomplish their
purpose.
2.4 Absensi
Kamus, ab·sen /absén/ v tidak masuk (sekolah, kerja, dsb); tidak hadir; meng·ab·sen memanggil
(menyebutkan, membacakan) nama-nama orang pada daftar nama untuk memeriksa hadir tidaknya orang.
Daftar Presensi Pada dasarnya istilah satu ini bermakna sama dengan "Daftar Hadir". Kamus Besar
Bahasa Indonesia versi Pusat Bahasa Diknas.co.id mendefinisikannya sebagai pre·sen·si /présénsi/ n
kehadiran. Dalam bahasa Inggris, absen sering dipakai dalam bentuk istilah "List of Absent", yang artinya
adalah daftar nama anggota yang tidak hadir. Sementara "Daftar Hadir" biasa ditulis "List of Presence"
atau List of Partisipants. (www.kompasiana.com)
Menurut kamus Inggris Indonesia oleh Ecehola dan Shandily, kata absensi berasal dari bahasa Inggris
yaitu Abcecense yang berarti kemungkinan atau ketidakhadiran. Dan itu juga berasal dari kata Absent
yang berarti mangkir atau tidak hadir. (Setyawan, 2016 ; 7-8)
Secara umum, jenis-jenis absensi menurut cara penggunaannya dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu :
1. Absensi Manual, yang merupakan cara penulisan kehadiran dengan cara menggunakan pena
berupa tanda tangan.
2. Absensi non manual, yang merupakan cara penulisan kehadiran dengan menggunakan alat yang
terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu RFID ataupun fingerprint:
komputer stand-alone maupun terhubung ke jaringan LAN atau internet untuk komunikasi dengan
server.
e. Integrated : Tag terintegrasi dengan benda yang di tag, contoh di cetak dalam benda
tersebut.
f. Wristband : Tag disisipkan ke dalam plastik pengikat tangan.
g. Button : Tag kecil dalam suatu wadah.
collections of files. The records in each file must allow for relationships (thinks of them as "pointers") to
the records in other files.
Berdasarkan beberapa pengertian basis data disimpulkan basis data/database merupakan kumpulan
terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan, yang digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasi data.
2.8 Prototype
Prototype desain antarmuka merupakan contoh atau simulasi dari layar komputer, formulir atau
laporan. Prototype merupakan persiapan dari masing-masing antarmuka untuk ditunjukkan kepada
pengguna dan programmer bagaimana suatu sistem ditampilkan. (Dennis dkk, 2012 ; 329-330).
Pendekatan yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut :
a. Storyboard, pendekatan termudah dimana prototype digambarkan diatas kertas. Storyboard
menunjukkan seperti apa layarnya akan terlihat, bagaimana pergerakkannya dari satu layar ke
layar lainnya, yang digambarkan menggunakan tangan.
b. HTML Prototype, dibangun menggunakan web page menggunakan HTML. Desainer
menggunakan HTML untuk membuat berbagai halaman web yang menunjukkan bagian-bagian
penting dari sistem. User dapat berinteraksi dengan mengklik tombol dan menginputkan data
(walaupun data tidak bisa diproses karena belum ada sistem yang dibangun).
c. Language prototype, merupakan jenis prototype yang dikembangkan menggunakan bahasa atau
perangkat yang akan digunakan untuk membangun sistem menyeluruh. Languageprototype
dirancang dengan cara yang sama dengan HTML prototyping.
Dari beberapa tinjauan pustaka diatas akan memiliki persamaan dan perbedaan, kesamaan penelitian
yang dilakukan yaitu membahas tentang teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dimana
teknologi ini dimanfaatkan dalam pendataan kehadiran atau presensi. Di dalam penelitian ini yang
dilakukan peneliti memiliki perbedaan dari lokasi yaitu di Majelis Tafsir Al-Qur’an Perwakilan Kota
Jambi serta fitur-filtur seperti pengolahan data warga, pengolahan data pengisi pengajian, pengolahan
data topik pengajian pengolahan data kehadiran dan ketidakhadiran yang mendukung proses absensi serta
laporan kehadiran dan laporan ketidakhadiran.
3. Metodologi
3.1 Alur Penelitian
Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya alur penelitian yang jelas. Alur
penelitian ini berisi langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelasaian masalah yang akan
dibahas. Gambar 3.1 menunjukkan alur penelitian yang digunakan dalam penelitian.
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Sistem
Perancangan Prototype
Penulisan Laporan
Ustadz Abdullah Thufail Saputra pun mendirikan MTA sebagai rintisan untuk mengajak umat Islam
kembali ke Al-Qur’an.
Tujuan didirikannya MTA adalah untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam bidang sosial dan
keagamaan, seperti penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal dan penyelenggaraan berbagai
kegiatan pengajian dan pendirian lembaga pendidikan keagamaan yang terkait. Tujuan tersebut
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengajak umat Islam kembali ke Al-Qur’an dengan tekanan pada
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membangun sebuah prototype sistem yang mampu merekapitulasi laporan kehadiran dan
ketidakhadiran.
Berikut solusi kelemahan atau masalah yang sudah dijelaskan di analisis sistem yang berjalan dari
absensi dan pembuatan laporan yang ditunjukkan pada gambar 4.2.
Berikut penjelasan dari alur proses yang terdapat di perancangan arsitektur abesensi yang
digambarkan di atas yang berfokus pada fitur yang memiliki proses yang akan dijelaskan sebagai berikut :
5. Kesimpulan
5.1 Simpulan
Berdasarkan Analisis Dan Perancangan Sistem Absensi Berbasis RFID yang dilakukan pada Majelis
Tafsir Al-Qur’an (MTA) Perwakilan Kota Jambi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan absensi atau pendataan kehadiran warga binaan pengajian di Majelis Tafsir Al-Qur’an
(MTA) Perwakilan Kota Jambi belum terkomputerisasi secara baik, dimana kendala yang terjadi
pada proses absensi masih dipanggil satu persatu sehingga cukup memakan waktu lama dalam
proses absensi kehadiran serta rekap absensi masih menggunakan Microsoft Office Excel yang
kemungkinan akan terjadi kesalahan saat proses memasukkan hasil absensi ke Microsoft Office
Excel.
2. Penelitian ini menghasilkan solusi dari permasalahan yang ada di Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA)
Perwakilan Kota Jambi, yaitu berupa rancangan sistem absensi berbasis Radio Frequency
Identification, yang mana semua proses absensi dan rekap kehadiran dikerjakan didalam sistem
absensi berbasis Radio Frequency Identification sehingga didapat output berupa rekap laporan
kehadiran secara otomatis setelah warga binaan pengajian selesai menempelkan tag Radio
Frequency Identification, perancangan ini diharapkan mampu mengatasi kendala pada proses
absensi kehadiran yang lama.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Prototype sistem absensi berbasis Radio Frequency Identification ini perlu dikambangkan,
sehingga benar-benar bisa di implementasikan pada Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) Perwakilan
Kota Jambi.
2. Pengembangan prototype sistem absensi berbasis Radio Frequency Identification pada Majelis
Tafsir Al-Qur’an (MTA) Perwakilan Kota Jambi hanya menitik tekankan pada proses absensi
kehadiran dengan memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification sebagai alat (tools)
absensi. Dan untuk pengembangan sistem selanjutnya bisa terintegrasi antar Majelis Tafsir Al-
Qur’an (MTA) yang ada di Indonesia secara online.
3. Bagi mahasiswa dan pembaca yang membaca tesis ini, agar dapat menjadikan tesis ini sebagai
pedoman untuk membuat laporan karya ilmiahnya dan atau mengembangkan menjadi lebih
sempurna lagi, khususnya yang berkaitan dengan tesis ini.
6. Daftar Rujukan
[1] Agustina, Yeni. 2009. Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification
(RFID) dengan Multi Reader. Bandung : Jurnal UNIKOM.
[2] Al Fatta Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Cv. Andi offset.
[3] Aris, Mubarak Ikhsan, Yuliardi Windy, Ramadhan Ageng, dan Permana Angga. 2015. Desain
Aplikasi Sistem Informasi Absensi Karyawan dengan Radio Frequencyidentification (RFID) Pada
Pt. Skyputra Pancasurya. Tangerang : Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015.
[4] Brunel. 2016. Action Languages For Unified Modeling Language Model.
[5] Dennis, Alan, Wixom, Barbara Haley, dan Roth, Roberta M. 2010, 2012. Systems Analysis And
Design With UML. New Jersy : Person Education Inc.
[6] Elmasri Rames dan Navathe Shamkant. 2003. Fundementals Of Database Systems Fourth Edition.
Buston : Pearson Education.
[7] Hunt V. Daniel, Puglia Albert, dan Puglia Mike. 2007. RFID-A Guide To Radio Frequency
Identification. Canada : John Wiley & Sons Inc.
[8] Igoe Tom. 2012. Getting Started With RFID. CA : O’Relly Media Inc.
[9] Latief Mukhlisulfatih. 2004. Sistem Identifikasi Menggunakan Radio Frequency Identification
(RFID). Gorontalo : Saintek, Vol 5, No 1.
[10] Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta : Cv. Andi offset.
[11] Rumbaugh, James, Jacobson, Ivar dan Booch, Grady. 2005. The Unified Modeling Language
Reference Manual, Second Edition. Buston : Person Education Inc.
[12] Sainipar. 2015. Pemrograman Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta : Cv. Andi offset.
[13] Shelly Gary B dan Rosenblatt Harry J. 2012. System Analysis and Design, Nith Edition. Buston :
Course Technology.
[14] Sipahutar Johannes Putra Abri, Setiawardhana, dan Basuki Dwi Kurnia. 2011. Sistem Identifikasi
Smartcard-RFID dan Pengenalan Tanda Tangan Menggunakan Metode Backpropagation Dengan
Kohonen Sebagai Pembanding. Surabaya : The 13th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES
2011).
[15] Sutabri Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : Cv. Andi offset.
[16] Valecich, Joseph S, george, Joey F dan Hoffer, Jeffrey A. 2012. Essentials Of Systems Analysis And
Design. New Jersy : Person Education Inc.
[17] Witten, Jeffrey L dan Bentley, Lonnie D. 2007. Systems Analysis and Design Methods. New York :
McGraw-Hill.
[18] Yang Li, Rida Amin, dan Tentzeris Manos M. 2016. Design and development of Radio Frequency
Identification (RFID) and RFID-Enabled Sensors On Flexible Low Cost Substrates. Amerika :
Morgan & Claypool Publishers Series