0% found this document useful (0 votes)
226 views

Tugas Marketing Plan

The document provides an overview of Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda including its background, vision, mission, services offered. The hospital offers various outpatient and inpatient services, diagnostic tests including laboratory, radiology and endoscopy. It aims to be the best private hospital in East Kalimantan.

Uploaded by

Rheza Giovanni
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
226 views

Tugas Marketing Plan

The document provides an overview of Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda including its background, vision, mission, services offered. The hospital offers various outpatient and inpatient services, diagnostic tests including laboratory, radiology and endoscopy. It aims to be the best private hospital in East Kalimantan.

Uploaded by

Rheza Giovanni
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 21

TUGAS INDIVIDU

MARKETING PLAN
RUMAH SAKIT DIRGAHAYU SAMARINDA

Disusun Oleh:
Rheza Giovanni

PROGRAM STUDI PASCASARJANA MANAGEMEN RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
2023
PENDAHULUAN

Berbagai perubahan dan kebijakan yang terjadi di tingkat lokal, regional, hingga
global menuntut institusi rumah sakit untuk selalu bisa menyesuaikan diri. Salah satu
perubahan yang paling berpengaruh adalah diberlakukannya Jaminan Kesehatan
Nasional mulai tahun 2014, dengan berbagai kebijakan yang terkait menuntut Rumah
Sakit sebagai provider yang bekerja sama dengan BPJS, terikat dengan berbagai aturan
mengenai kerjasama BPJS sebagai lembaga yang telah diberi wewenang dalam
penyelenggaraan Jaminan Sosial Nasional dalam bidang Kesehatan.
Dengan perkembangan rumah sakit yang ada, pemasaran rumah sakit mejadi
semakin kompetitif. Dinamika kompetisi dalam memperebutkan peluang pasar menjadi
ketat dan semakin terasa. Hal ini terjadi pula di Kota Samarinda yang sangat padat dengan
rumah sakit – rumah sakit baru baik itu dalam tingkatan pratama sampai tipe B dan
jaringan nasional yang seluruhnya berjumlah 15 rumah sakit dan diperkirakan akan
semakin bertambah jumlahnya.
Kebijakan bahwa semua rumah sakit baik milik pemerintah maupun milik swasta
bisa melayani peserta BPJS, mengakibatkan Rumah Sakit Swasta sebagai rumah sakit
dengan biaya pribadi tanpa bantuan pemerintah harus berbenah menghadapi persaingan
tersebut. Setiap rumah sakit dengan berbagai cara berusaha menarik pasien. Hal ini
menguntungkan pihak pasien sebagai konsumen karena mempunyai banyak pilihan
dalam memilih pelayanan kesehatan yang bermutu dan merupakan tantangan bagi
manajemen Rumah Sakit untuk terus mengevaluasi sistem pelayanan dan mengikuti
perkembangan pelyanan kesehatan ini dengan seksama.
Perubahan ini mengakibatkan adanya pergeseran bertahap dari penjualan ke
pemasaran, pelayanan yang berorientasi pelanggan juga menjadi tuntutan rumah sakit
saat ini. Paradigma baru kearah “patient center” atau fokus pada pelayanan pasien atau
kosumen, dimana konsumen mengharapkan pelayanan yang bermutu tinggi dengan harga
yang wajar. Dalam keadaan seperti ini, metode kuno mungkin tidak memberi kita hasil
jangka panjang. Penerapan prinsip-prinsip pemasaran modern akan membuka jalan untuk
merasionalisasi dan standarisasi layanan.
Menghadapi berbagai perubahan yang terjadi, rumah sakit harus dinamis dan bisa
menyesuaiakan dengan kebutuhan masyarakat di tengah berbagai kebijakan yang ada.
Untuk tetap bertahan, rumah sakit harus dikelola secara efektif dan efien dengan tetap
mengahasilkan layanan yang bermutu.dan mampu memberikan kepuasan penuh kepada
seluruh konsumennya. Untuk menarik minat konsumen, rumah sakit harus memiliki dan
melaksanakan program- program pemasaran yang efektif.
1. PROFIL RUMAH SAKIT

1.1 Latar Belakang Rumah Sakit


Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda, merupakan salah satu Karya Kerasulan
Gereja Katolik Keuskupan Agung Samarinda (KASRI) secara khusus di bidang
kesehatan. Rumah Sakit Dirgahayu telah berdiri dengan sejarahnya yang panjang sejak
tahun 1964 dengan berawal dari rumah sakit bersalin lalu merubah statusnya pada tahun
1975 menjadi rumah sakit umum. Rumah Sakit Dirgahayu menjadi salah satu rumah sakit
swasta yang memberikan pelayanan tertua di kota Samarinda Bersama Rumah Sakit
Umum Abdul Wahab Sjahranie milik pemerintah Kalimantan Timur. Rumah Sakit
Dirgahayu bahkan menjadi rumah sakit swasta rujukan dari beberapa daerah yang ada di
sekitar kota samarinda, bahkan lebih luas menjadi rujukan dari daerah-daerah di
Kalimantan Timur.
Rumah Sakit Dirgahayu terletak jalan Gunung Merbabu No. 62 yang merupakan
pusat kota Samarinda. Terletak hanya sekitar 200 meter dari kantor pusat Gubernur dan
pemerintahan provinsi Kalimantan Timur. Rumah Sakit Dirgahayu bertujuan menjadi
Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan menjadi rumah
sakit swasta terbaik di Kalimantan Timur.
Visi Rumah Sakit: Rumah sakit yang aman dan berkualitas dengan semangat cinta kasih.
Misi Rumah Sakit:
• Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan mengutamakan Patient Safety
• Menyediakan Sarana dan Prasarana Yang Berkualitas
• Profesionalisme Sumber Daya Manusia
• Karyawan Yang Sejahtera

1.2 Produk dan Layanan Rumah Sakit Dirgahayu

Rumah sakit Dirgahayu memberikan pelayanan berupa rawat jalan, rawat inap,
medical check-up, pemeriksaan penunjang dan beberapa pelayanan kesehatan lainnya
yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1.2.1 Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan

• Poli Anak
• Poli Bedah Umum
• Poli Bedah Plastik
• Poli Bedah Anak
• Poli Bedah Tulang
• Poli Bedah Saraf
• Poli Bedah Mulut
• Poli Bedah Plastik
• Poli Bedah Tumor (Onkologi)
• Poli Gigi
• Poli Imunisasi
• Poli Jantung & Pembuluh Darah
• Poli Kulit & Kelamin
• Poli Kebidanan & Kandungan ( KIA )
• Poli Mata
• Poli Medical Check Up
• Poli Rehabilitasi Medik (Fisioterapi & Terapi Wicara)
• Poli THT
• Poli Thorax, Jantung & Pembuluh Darah
• Poli Saraf
• Poli Paru & Pernapasan (TB DOTS)
• Poli Penyakit Dalam
• Poli Urologi
• Poli USG
• Poli VCT
• Poli Endoskopi
• layanan Hemodialisa

Secara garis besar, Rumah Sakit Dirgahayu memberikan pelayanan poliklinik


yang lengkap, mencakup 4 besar bidang penyakit dan poli spesialis dan subspesialis yang
lain. Jam pelayanan poliklinik juga melayani dari pagi hingga malam. Pelayanan
poliklinik juga dibuka pada hari minggu dari pagi hingga siang hari (kecuali hari libur
nasional atau tanggal merah).

1.2.2 Pemeriksaan laboratorium

Rumah Sakit Dirgahayu melayani pemeriksaan Laboratorium lengkap,


sesuai tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel
dari penderita, dapat berupa urine (air kencing), darah, sputum (dahak), dan sebagainya
untuk menentukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis penyakit bersama
dengan tes penunjang lainya, anamnesis dan pemeriksaan lainnya.
Pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan kimia darah, urin, feses,
sputum, fungsi organ, Analisa gas darah, sampel cairan pleura, sampel cairan
cerebrospinal, pemeriksaan patologi anatomi, kultur sensitivitas, pemeriksaan imunologi
dan lain-lain. Pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Dirgahayu sudah dapat mencakup
untuk mendiagnosis penyakit – penyakit dari penyakit umum hingga subspesialistik.
Jadwal pemeriksaan pengambilan sampel laboratorium tergantung dengan sampel
pemeriksaannya, jika pemeriksaan rutin dapat diambil 24 jam, namun untuk pemeriksaan
tertentu yang lebih spesifik perlu dilakukan penjadwalan. Hasil pemeriksaan dapat
berlangsung dengan rentang mulai dari 1 jam hingga 1 minggu. Pelayanan laboratorium
melayanani pemeriksaan dengan jaminan kesehatan BPJS, asuransi kesehatan dan biaya
swasta atau umum.

1.2.3 Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan Radiologi RS Dirgahayu melayani pemeriksaan selama 24 Jam.


Radiologi adalah salah satu sarana penunjang medis yang memberikan layanan
pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa foto/gambar/imaging yang
dapat membantu dokter dalam merawat pasien.

Fasilitas radiologi Rumah Sakit Dirgahayu yang tersedia yaitu :

• Pemeriksaan Radiologi Sederhana (Foto Rontgen dada, kepala,dll)


• Pemeriksaan Radiologi Khusus ( BNO IVP, OMD )
• Pemeriksaan Foto Panoramic
• Pemeriksaan CT-Scan (kepala, thorax, abdomen, tulang dll).
• Pemeriksaan USG. Selain untuk kehamilan, USG dapat dilakukan juga untuk
mendeteksi semua kelainan soft tissue tumor diseluruh tubuh, kelainan pada
tyroid ataupun paratyroid, kelenjar parotis, musculoskeletal (sistem persendian,
otot dan hubungan antar tulang) pada seluruh bagian tubuh. USG juga dapat
mendeteksi kelainan dini pada payudara. Selain itu tentunya yang biasa sudah kita
ketahui USG dapat dilakukan untuk pemeriksaan testis, abdomen ( hati, pankreas,
kandung empedu, ginjal, vesica urinaria, uterus, prostat). Jenis pelayanan : USG
2 Dimensi, USG 4 dimensi dan USG abdomen.

Hasil pemeriksaan nanti akan dibacakan oleh dokter spesialis radiologi kami yang
telah berpengalaman dan akan keluar hasilnya dalam rentang 15 menit hingga beberapa
hari tergantung spesifisitas dari pemeriksaan tersebut.

1.2.4 Pelayanan Endoskopi dan Rektosigmoidoskopi

Pemeriksaan endoskopi adalah tindakan medis dengan


memasukkan endoskop atau selang tipis dan panjang secara langsung ke dalam tubuh
melalui mulut atau dubur ke dalam saluran cerna guna mengamati organ dalam atau
jaringan secara detail. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk tujuan lain, termasuk
operasi kecil.
Kolonoskopi atau rektosigmoidoskopi adalah pemeriksaan diagnostikyang
memungkinkan untuk mengamati permukaan bagian dalam usus besar (kolon) untuk
mengenali dan kemungkinan untuk mengobati kondisi patologis organ ini. Kolonoskopi
ditujukan untuk memvisualisasi seluruh usus besar dan juga dapat digunakan untuk
melihat Sebagian usus halus, sedangkan rektosigmoidoskopi terbatas pada bagian akhir
dari usus besar (kolon sigmoid dan rektum).
Konsultasi dan pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam yang
berpengalaman.
Jadwal pemeriksaan: Senin, Rabu, Jum’at: 16.00 – 18.00 Wita. Selasa & Kamis : 18.30
– 20.00 Wita dan Sabtu : 08.00 - 10.00 Wita.
Jenis pelayanan: Esofagogastroduodenoskopi (EGD), Rektosigmoidoskopi (RS) dan
Kolonoskopi Total (KT).
1.2.5 Pelayanan Rehabilitasi Medik
lnstalasi Rehabilitasi Medik RS Dirgahayu memberikan pelayanan terapi fisik dan
rehabilitasi yang terintegrasi. Kami berupaya meningkatkan kualitas hidup pasien dan membantu
mereka mencapai kemandirian seoptimal mungkin agar dapat melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari secara efektif dan aman.
Pelayanan Rehabilitasi Medik dilakukan dengan acara mencegah dan mengurangi
kecacatan (impairment. disability, handicap) semaksimal mungkin. Demi pelayanan yang efektif,
dokter spesialis Rehabilitasi Medik akan mendiagnosis, membuat program dan mengevaluasi
selama pasien menjalani terapi fisik dan rehabilitasi. Latihan fisik diberikan bersama fisioterapis
berpengalaman. Apabila diperlukan, pasien akan dikansultasikan ke dokter spesialis, psikolog
atau professional lain yang terkait.
Jenis Pelayanan:
Fisioterapi: Aktinoterapi: IR, Elektromagnetoterapi: TENS, MWO, SUD,
Mekanoterapi: Masase, Latihan umum/lokal, Latihan konvensional / khusus.
Terapi Wicara:
• Pemahaman dalam Bahasa
• Gangguan berbicara (ungkapan secara verbal
• Gangguan artikulasi (bicara tidak jelas / cadel, dll)
• Gangguan suara
• Gangguan irama kelancaran (gagap, latah, dll)
• Gangguan menelan (biasa terjadi pada anak yang tidak bisa mengunyah & post
stroke)
• Gangguan pendengaran (tuna rungu)

1.2.6 Pelayanan ESWL

ESWL adalah salah satu modalitas terapi untuk batu saluran kemih (BSK). ESWL
menggunakan gelombang suara yang difokuskan untuk menghancurkan batu di saluran
kemih. Gelombang suara dikirimkan oleh mesin kemudian diarahkan ke batu, dan
menggetarkan batu sampai terdisintegrasi atau pecah.
Karena dalam kategori kasus yang cukup ringan, metode pengangkatan batu ginjal
tidak lagi harus melalui tindakan pembedahan, melainkan dengan cara menembakkan
gelombang kejut tepat pada sasaran batu.
Prosedur ESWL relatif sederhana, tidak memerlukan rawat inap atau persiapan
khusus. Setelah diagnosa batu saluran kemih ditegakkan, bila sesuai indikasi dapat
dilakukan ESWL secara poliklinis (tidak rawat inap). Sekali prosedur ESWL bisa
berlangsung 40-60 menit, tergantung pecahnya batu. Bila batu tidak pecah sempurna,
prosedur dapat diulangi lagi setelah beberapa hari. Bila batu ternyata terlalu keras untuk
ESWL, dapat dilanjutkan tindakan operasi minimal invasif seperti Percutan
Nephrolitholapaxy (PNL) atau Retrograde Intrarenal surgery (RIRS). Metode terbaru
memusnahkan batu ginjal yang bernama Extracorporeal Shockwave Litholapaxy
(ESWL/SWL) sudah tersedia di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda.

1.2.7 Ruang Perawatan

Rumah sakit Dirgahayu menyediakan ruang perawatan yang terbagi menjadi 7 gedung
perawatan yang terbagi menjadi:
• Ruang perawatan ST. Yakobus
• Ruang perawatan ST Gabriel
• Ruang perawatan ST Theresia
• Ruang perawatan Paviliun Gemma
• Ruang perawatan ICU-ICCU
Ruang ICU dengan 10 tempat tidur dan ICCU dengan 2 tempat tidur.
• Ruang perawatan Neonatologi
Terdapat incubator sebanyak 8 buah sebagai tempat perawatan bayi baru lahir
yang bermasalah.
• Ruang perawatan Hemodialisa
Ruang perawatan di Rumah Sakit Dirgahayu termasuk sebagai salah satu yang
terbanyak di kota Samarinda dengan total mencapai 168 tempat tidur yang terbagi
menjadi beberapa ruang perawatan. Harapannya rumah sakit Dirgahayu dapat
menampung pasien yang mempunyai masalah kesehatan di wilayah Samarinda dan
sekitar nya dan mampu meningkatkan kualitas pelayanan di kota Samarinda.
2. ANALISIS MARKETING

2.1 Ringkasan Rumah Sakit Dirgahayu


RS Dirgahayu Samarinda merupakan Rumah sakit Umum Kelas C yang
merupakan karya keuskupan Katolik yang di naungi oleh Yayasan Setia Budi. RS
Dirgahayu mulai beroperasional pada tahun 1964 sebagai rumah sakit bersalin lalu
berubah statusnya menjadi rumah sakit umum pada tahun 1975. RS Dirgahayu juga
ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama yang ada di
wilayah kota Samarinda dan sekitarnya. Rumah sakit dirgahayu telah beroperasi selama
59 tahun memberikan pelayanan kesehatan di kota Samarinda. Telah mendapatkan
beberapa penghargaan salah satunya sebagai “Rumah sakit dengan komitmen tinggi
dalam memberikan pelayanan terbaik pada pasien JKN-KIS kategori kelas C” pada tahun
2018. Rumah sakit Dirgahay telah terakreditasi PARIPURNA berdasarkan hasil
keputusan KARS dengan No. Surat 06967g/KARS-Reg/XII/2022 pada tanggal 21
Desember 2022.
Rumah sakit Dirgahayu memiliki tenaga kesehatan yang cukup. Diluar 4 spesialis
medik dasar yang menjadi syarat minimal rumah sakit kelas C seperti yang ditentukan
oleh Permenkes no 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan Rumah Sakit, antara
lain pelayanan spesialis jantung, urologi, kulit kelamin, saraf, rehabilitasi medik,
pelayanan subspesialis bedah dll (seperti yang tercantum dalam deskripsi rumah sakit
sebelumnya).
Pelayanan ESWL sebagai pengembangan alat bedah urologi untuk Tindakan batu
saluran kemih, pelayanan endoskopi dan sejenisnya serta beberapa tatalaksana alat
orthopedic seperti meja operasi khusus orthopedic beserta assesoris untuk kaki.
Dalam 10 tahun terakhir sejak masa peralihan pasien menggunakan jaminan
kesehatan BPJS, jumlah pasien mengalami peningkatan dengan tingkat ultilitas yang
ditunjukkan dengn pencapian nilai BOR (Bed Occupation Rate) yang telah mencapai
target yang ditetapkan kemenkes (yaitu 65-85 %) dimana tingkat hunian mencapai lebih
dari 75%.
Rumah Sakit Dirgahayu juga menjadi RS yang menerima peserta dokter
internship yang mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas dokter
Indonesia sejak tahun 2019. RS Dirgahayu juga menjadi rumah sakit pendidikan, sebagai
tempat praktek calon tenaga kesehatan yaitu dari STIKES Dirgahayu, Poltekkes, dll.
Dalam hal sistem informasi manajemen, sistem yang ada telah terintegrasi,
masing-masing bagian telah menjalankan sistem komputerisasi dengan pemberlakuan
SIMRS dan masih menggunakan beberapa input data secara manual dalam situasi
tertentu. Alur pengolahan data tersebut dapat dijadikan acuan sebagai Executif
Information System (EIS) yang dibutuhkan direksi untuk pengambilan keputusan.

2.2 Analisis Situasi Internal RS Dirgahayu Samarinda


Dari analisis situasi internal, didapatkan kekuatan dan kelemahan RS Dirgahayu
adalah sebagai berikut:
Strength (S):
• Rumah sakit sudah terakreditasi paripurna
• Mempunyai peralatan medis yang lengkap dan ruang rawat inap yang lengkap
dengan fasilitas yang memadai
• Lokasi strategis yang berada di pusat kota Samarinda dengan akses yang maksimal
• Pengeloaan keuangan yang bersih dan terbuka yang dikelola oleh Yayasan
Keuskupan Katolik
• Pelayanan spesialis lengkap dengan keunggulan pelayanan diluar dari 4 spesialis
medik dasar
• Rumah Sakit telah menerapkan SIMRS
• Tenaga kesehatan yang memiliki pengalaman tinggi dan skill yang baik
• Mencakup segmen pelanggan (pasien) dari semua kelas sosial dan ekonomi
• Bekerja sama dengan BPJS dan jaminan asuransi kesehatan lainnya.

Weakness (W):
• Rumah sakit masih tipe C
• Belum ada unit yang secara khusus melakukan kegiatan pemasaran,
• Inefisiensi pengendalian biaya pelayanan kesehatan
• Jumlah tenaga kesehatan yang belum ditempatkan merata
• Sistem monitoring pemeliharaan sarana dan prasarana masih kurang
• Segmen pelanggan (pasien) yang masih didominasi pasien tingkat ekonomi
menengah-kebawah.
• Belum secara maksimal memanfaatkan peranan teknologi digital dalam pelayanan
pasien.

2.3 Analisis Situasi Eksternal RS Dirgahayu Samarinda


Dari analisis situasi eksternal, dapat dipetakan bahwa Rumah sakit mempunyai
peluang dan mengahadapi ancaman sebagai berikut:
Opportunities (O):
• Adanya sistem Rujukan Berjenjang dan regionalisasi sistem rujukan dalam
pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional
• Jumlah penduduk kota Samarinda yang semakin padat yang meningkatkan demand
terhadap pelayanan kesehatan
• Hampir Sebagian besar penduduk kota Samarinda menggunakan jaminan kesehatan
BPJS
• Lokasi rumah sakit yang terletak pada daerah padat penduduk
• Perilaku masyarakat yang sudah tinggi tingkat perhatian terhadap kesehatan
sehingga angka berobat ke rumah sakit semakin meningkat
• Penggunaan media sosial yang dapat digunakan untuk mengakses informasi dan
pemberian layanan kesehatan

Threats (T):
• Pertumbuhan industri RS swasta di sekitar lokasi sebagai pesaing
• Perkembangan budaya masyarakat yang lebih menuntut terhadap pelayanan
• Ketidakstabilan ekonomi
• Pencairan klaim BPJS sering terlambat

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dari evaluasi faktor internal yang
didapatkan bahwa dari kondisi internal RS Dirgahayu Samarinda dalam posisi cukup
kuat. Dari sisi evaluasi faktor eksternal menunjukkan bahwa dari sisi ekternal Rumah
sakit memiliki peluang yang lebih besar dari ancaman.
SO Strategies:
• Menggunakan Sumber daya yang ada secara optimal untuk memberikan
pelayanan kesehatan di IGD ataupun pasien rujukan ke poli spesialis.
• Melakukan pelayanan kesehatan yang paripurna dengan sumber daya yang
sesuai dengan kapasitas kelas rumah sakit
• Menggunakan sumber daya yang ada untuk mendukung sistem rujukan
berjenjang sesuai dengan tingkatan rumah sakit
• Mewujudkan RS dengan keunggulan layanan kesehatan, komunikasi efektif dan
pelayanan kesehatan berbasis empati kepada pasien.
• Mewujudkan penguatan kemitraan dan pemberdayaan puskesmas dan klinik-
klinik BPJS se kota Samarinda untuk mennguatkan sistem rujukan berjenjang.

WO Strategies:
• Membuat satu unit khusus yang befokus pada bidang pemasaran
• Meningkatkan SDM yang berkompeten untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang efektif dalam berbagai sektor
• Meningkatkan koordinasi penempatan tenaga medis seusai kebutuhan ruangan
yang berbasis data pelayanan kesehatan
• Mewujudkan ruang poliklinik atau bahkan IGD eksekutif yang dikhususkan
untuk masyarakat sosioekonomi menengah keatas
• Meningkatkan kemitraan dan memanfaatkan peluang pasar untuk peningkatan
kinerja promosi
• Mewujudkan percepatan integrasi IT melalui SIM RS terintegrasi

ST Strategies
• Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan komunikasi efektif berbasis empati
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan mitra
• Mewujudkan pelayanan kesehatan yang maksimal dengan kendali mutu dan
kendali biaya
• Meningkatkan kinerja unit kerja casemix untuk memaksimalkan klaim BPJS agar
tidak ada yang tertolak atau tidak terklaim.
WT Strategies
• Membentuk tim pemasaran rumah sakit dan layanan pelanggan dengan layanan
paripurna
• Mewujudkan budaya kerja ditunjang pemenuhan sarana prasarana yang baik dan
kompetensi SDM
• Penyempurnaan proses bisnis dan tatakelola
3. SEGMENTING, TARGETING DAN POSITIONING PASAR

3.1 Geografi
Lokasi RS Dirgahayu terletak sangat strategis yaitu terletak di pusat kota
Samarinda, dimana kota Samarinda sendiri merupakan pusat ibukota provinsi Kalimantan
Timur yang lokasinya berada tepat di tengah dari arus transportasi daerah-daerah satelit
di provinsi Kaltim. Letak RS Dirgahayu juga berada di daerah padat penduduk dimana
pertumbuhan penduduk yang tinggi di kota Samarinda. Jalur akses ke RS Dirgahayu
dapat diakses dari beberapa jalan sehingga memudahkan konsumen untuk datang dan
mendapatkan pelayanan.
Data kunjungan rumah sakit menunjukkan bahwa 80 % pasien RS Dirgahayu
adalah dari kota Samarinda, dan dimana sebagian besar pasien berdomisili di Kota
Samarinda terutama Kecamatan Samarinda Kota (25.5 %) dan Samarinda Seberang (23
%) dan tiga Kecamatan lain disekeliling lokasi rumah sakit yaitu Kecamatan Samarinda
Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang dan Kecamatan Palaran. Sebanyak 20 % pelanggan
rumah sakit adalah dari Kabupaten yang berada di sekitar Kota jambi yaitu Kabupaten
Sendawar, kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Kartanegara maupun kabupaten
Mahakam Ulu. Persebaran dari asal pasien yang luas ini tidak lepas dari sepak terjang
dan sejarah pelayanan RS Dirgahayu sebagai salah satu rumah sakit tertua di Samarinda,
sehingga memberikan pelayanan kesehatan maksimal dari pasien di berbagai kabupaten
di Kalimantan Timur.
Data kunjungan rumah sakit pada poli rawat jalan dari Bulan Januari sampai
dengan September menunjukkan bahwa pengunjung terbanyak adalah dari kelompok usia
> 50 tahun dimana terbagi menjadi kelompok usia > 50 tahun sebanyak 45 %, usia 25 -
50 tahun (30%), dan usia 1 -14 th (25 %). Ditinjau dari tingkat Pendidikan, dari hasil
survey didapakan bahwa tingkat Pendidikan pengunjung yang terbanyak adalah SLTA
(40%).
Karakteristik psikografi dari pengunjung poliklinik dan pasien rawat inap
sebagian besar adalah golongan menengah kebawah dengan pengeluaran per bulan antara
5-7 juta rupiah. Dari hunian kelas perawatan yang dipantau sepnajang Januari sd
Sepetember 2022 menunjukkan sebagian besar adalah merupakan pasien kelas III yang
terbagi menjadi sebanyak 55 % dirawat di klas III, 25 % di klas II dan 15 % di kelas I.
Sedangkan untuk di ruang VIP dan diatasnya sebanyak 5 %. Sebagian pasien memilih
kelas perawatan yang sesuai dengan jaminan kesehatan masing-masing dan tidak bersedia
pindah ke kelas perawatan yang lebih tinggi dengan membayar selisih harga. Dilihat dari
segmentasi tersebut, segmen pasar adalah kelas menengah kebawah namun ada potensi
untuk meningkatkan kunjungan pada pasien menengah keatas. Dengan melihat
segmentasi ini, Kebijakan regionalisasi sistem rujukan, dimana Pasien dari FKTP akan
dirujuk ke FKTL terdekat sesuai dengan pemetaan justru akan menguntungkan rumah
sakit Dirgahayu yang berada di daerah padat penduduk. Namun dari hasil survei
didapatkan sebagaian besar pelanggan memilih RS Dirgahayu atas pilihan sendiri. Alasan
utama adalah karena pelayanan yang cepat dan baik. Hal ini menandakan potensi
keunggulan secara geografis dari lokasi RS yang dikombinasikan dengan kualitas
pelayanan dan komunikasi efektif dapat sangat menguntungkan untuk menjadi rumah
sakit pilihan.

3.2 Posisi Pasar


Berdasarkan mayoritas segmen pasarnya yaitu golongan menengah kebawah, RS
Dirgahayu menempatkan posisi produk rawat inap kelas II dan III. Namun tetap
menawarkan segmentasi pasar yang akan melayani seluruh lapisan masyarakat.
Perencanaan ke depan akan membangun penambahan kelas perawatan untuk kelas 1, 2,
dan 3. Untuk ruang VIP hanya perlu dilakukan renovasi. Komitmen tinggi dari
manajemen untuk pembangunan poliklinik dan IGD eksekutif untuk menarik segmen
pasar yang lebih tinggi. sudah selesai renovasi.

3.3 Targeting
Sebagian besar pelanggan RS Dirgahayu adalah peserta BPJS yang persentasenya
semakin naik dari tahun ke tahun, telah mencapai lebih dari 80 %. Dan selama peride
januari - november 2022, pendapatan rumah sakit dari pasien Peserta BPJS Kesehatan
mencapai 75 %. Menilik hal ini Kebijakan Pemerintah bahwa tahun 2019 adalah akan
berlaku Universal Coverage akan menguntungkan RS Dirgahayu. Merujuk data tersebut,
yanag merupakan target pasar dari RS Dirgahayu adalah pasien peserta BPJS Kesehatan.
Namun dengan potensi sumberdaya dan kepercayaan masyarakat, target pasien swasta
juga menjadi salah satu prioritas target pasar.
3.4 Bauran Pemasaran
Untuk mendukung strategi pemasaran rumah sakit yang sudah ditetapkan
diperlukan program atau kegiatan yang disebut Bauran Pemasaran. Bauran Pemasaran
adalah kombinasi atau ramuan tertentu dari variabel variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan, yang dapat digunakan oleh rumah sakit untuk mencapai tujuannya di pasar
sasaran. Banyak variabel yang harus dibaurkan, akan tetapi semuanya itu dapat
dikelompokkan sebagai: Product yaitu pelayanan sebagai produk rumah sakit, Price yaitu
tarif/harga pelayanan, Place yaitu tempat penyelenggaraan atau distribussi dan promosi
pelayanan (promotion). Dari berbagai studi, Bauran pemasaran ini efektif sebagai strategi
pemasaran Rumah Sakit untuk rumah sakit yang berBiaya rendah Strategi pemasaran ini
juga perlu dipertimbangkan untuk kepuasan pasien.

3.5 Produk (PRODUCT)


Untuk membedakan dengan produk dari Rumah sakit lain, RS berusaha
meningkatkan mutu produk dan menciptakan produk unggulan. Pelayanan sesuai standar
RS kelas C seperti yang tertuang dalam permenkes no 56 taun 2014, yakni pelayanan
rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, kamar operasi, pelayanan medis spesialis dasar
dan pelayanan spesialais diluar 4 spesialis dasar dan pelayanan penunjang medik seperti
laboratorium, radiologi dan farmasi. Pelayanan medis spesialistis ini menjadi produk
andalan rumah sakit karena rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan rujukan. Saat ini
pelayanan spesialistis yang sudah ada yaitu pelayana medis spesialis dasar (Anak,
Penyakit Dalam Bedah dan Kebidanan), kulit, mata, THT, jantung, Paru, saraf,
rehabilitasi medis, urologi, ortopedi, bedah saraf, bedah toraks, dll.
Untuk pengembangan produk Rumah Sakit akan mengembangakan pelayanan
Urologi, Thalasemia dan pelayanan Ibu Anak. Pelayanan Urologi ini telah diunjang engan
peralatan canggih berupa ESWL.
Pengembangan produk yang ditujukan untuk segmen menengah keatas seperti
perawatan pada ruang VIP, perlu ada pembedaan dalam hal kemasan, design, atau cara
penyampaian atau kemudahan mendapatkan layanan. Pelayanan pada Ruang VIP, selain
ruangan yang luas dan nyaman, produk yang dikembangkan adalah bingkisan khusus
berupa paket mandi dan sarapan pagi bagi keluarga pasien.
Disamping itu peningkatan kualitas produk dilakaukan dengan pengembangan
budaya melayani. Pelayanan petugas dikembangkan dengan secara bertahap mengadakan
pelayanan prima bagi karyawan. Pelayanan prima ini penting untuk meingkatan kepuasan
pasien. Dari hasil survey Kepuasan pelanggan tanahun 2022 diperoleh nilai 77 yaitu
masuk dalam kategori baik. Kepuasan pelanggan ini diharapkan aan membantu
pemasaran Rumah Sakit. Dimanan pasien yang puas akan merekomendasikan rumah
sakit kepada orang lain yang membutuhkan perawatan kesehatan. Dari perlikaku pasien
didapatkan bahwa 85 % akan merekomendasikan kepada orang lain.

3.6 Harga (PRICE)


Penentuan Harga produk layanan diperhitungkan berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti biaya, desain produk, segmen pasar yang dituju, dan harga
rumah sakit pesaing. Sebagian besar pelanggan rumah sakit adalah perta BPJS Kesehatan
yang harga produk ditentukan sesuai tarif InaCBGs, Sedang untuk pasien non BPJS,
sebagai rumah sakit milik swasta tarif layanan ditentukan oleh Permenkes No. 85 Tahun
2015. Penetapan tarif telah dibuat dengan melakuakan perbandingan dengan rumah sakit
dengan karakteristik yang sama, dan ditetapkan lebih rendah dari rumah sakit pesaing
yaitu rumah sakit swasta yang ada di Kota Samarinda dan rumah sakit milik pemerintah
provinsi Kalimantan Timur.

3.7 Tempat Distribusi (PLACE)


Meningkatkan akses tehadap pelayanan dengan memperbaiki ‘jalur distribusi’
dan ‘saluran distribusi’, yaitu dengan menciptakan prosedur layanan yang mudah dan
cepat bagi pelanggan (service delivery system). Dengan tujuan meningkatkan rasa
nyaman pelanggan yang akan atau sudah menggunakan produk layanan. Peningkatan
saluran distribusi dilakukan secara langsung, yaitu dengan melakukan kerjasama dengan
fasilitas kesehatan tingkat petama terutama puskesmas dan dengan pihak-pihak di luar
rumah sakit yang dapat memberikan rujukan pasien kepada rumah. Perbaikan saluran
distribusi secara tidak langsung dilakukan melalui media informasi yang tersedia pada
saat ini, berupa brosur, leaflet, dengan melakukan penambahan kerjasama pelayanan
kesehatan dengan pihak ketiga belum dilakuakan.
Rumah sakit juga harus memperhatikan alur pelayanan atau prosedur yang merupakan
proses bagaimana konsumen dapat mencapai produk yang ingin dibelinya. Rumah sakit
harus memperhatikan jalur akses pengunjung yang datang dalam hal, kecepatan,
kebersihan, keamanan, serta kenyamanan mendapatkan layanan.

3.8 Promosi
Saat ini pelaksanaan fungsi pemasaran belum dilakukan secara aktif, dan simultan
oleh manajemen. Rumah sakit belum memiliki unit khusus untuk pemasaran Pelaksanaan
kegiatan pemasaran yaitu dalam bentuk promosi saat ini menjadi tanggung jawab kasubag
umum dan humas rumah sakit. Untuk menjalankan fungsi promosi tersebut belum ada
petugas khusus yang bertanggung jawab secara penuh. Pembuatan website rumah sakit
sebagai informasi bagi masyarakat, instagram dan face book yang dikelola pegawai yang
mengelola Sistem Informasi Rumah sakit (SIRS.) Kebijakan untuk menggunakan digital
marketing ini diterapkan karena dinilai merupakan sebuah media promosi yang efektif
digunakan untuk menghadapi era digital, dimana konsumen banyak menggunakan media
tersebut. Diiringi dengan perkembangan gadget atau smartphone yang sangat pesat
memberikan peluang besar bagi pemasar untuk melakukan promosi besar-besaran untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dan biaya lebh ekonomis.
Mengelola akun media sosial tidak membutuhkan biaya yang banyak, tetapi butuh
konsistensi untuk mengurus akun-akun tersebut. Hasil yang didapat juga sangat baik
karena sifat dari pengguna internet sendiri. Banyak calon konsumen saat ini mencari-cari
pengetahuan sebuah produk (product knowledge) melalui internet, khususnya media
sosial. Informasi produk yang tersedia di media sosial tidak hanya dari pihak perusahaan
yang menyediakan, tetapi juga pendapat dari konsumen lain yang sudah menggunakan
produk tersebut.
Kegiatan promosi lain seperti leaflet, brosur, sesekali mengisi kolom informasi di
media cetak dilakukan oleh bidang pelayanan medis, tetapi tidak dilakukan secara intens.
Untuk promosi di dalam lingkungan rumah sakit, sudah tersedia layar LCD yang berisi
informasi tentang pelayanan rumah sakit. Kegiatan pemasaran keluar rumah sakit seperti
kegiatan promosi dan pembinaan mitra dan jejaring belum dilakukan. Biaya untuk
kegiatan pemasaran ini sudah dianggarkan oleh manajemen dan dialokasikan untuk
kegiatan internal atau eksternal.
Pihak manajemen sepakat bahwa fungsi pemasaran juga diperlukan bagi rumah
sakit, dan untuk itu diperlukan petugas khusus yang profesional yang bertanggung jawab
Oleh karena itu, akan dipertimbangkan restrukturisasi organisasi untuk melembagakan
unit atau tim pemasaran. Hal ini dimaksudkan kinerja tim pemasaran dapat lebih fokus
dan bekerja dengan program kerja yang jelas, sehingga pegelolaan kegiatan pemasaran
dapat dilakukan secara terkonsep dan profesional. Tim ini akan bertanggung jawab untuk
pengembangan program pemasaran baik internal maupun eksternal rumah sakit. Untuk
kegiatan pemasaran di dalam rumah sakit, pihak manajemen akan membentuk Layanan
Pelanggan yang akan bertempat di samping pendaftaran. Ruangan ini difasilitasi dengan
baik menjadi ruang yang nyaman dengan petugas yang selalu siap untuk melayani
keluhan pelanggan. Kegitan pemasran di luar rumah sakit akan membangun kemitraan
dengan FKTP dan institusi pendidikan, dan pihak lain yang akan dilengkapi dengan mobil
pemasaran.
Pelaksanaan pemasaran rumah sakit berdasarkan penilaian dari hasil kuesioner
yang diberikan kepada pelanggan, mendapatkan bahwa sebagaian besar pelanggan tahu
tentang Rumah sakit setelah mendapat informasi adalah dari tetangga, teman atau
keluarga, yang berarti dari mulut ke mulut. Menyikapi hal ini pihak manajemen dan saat
ini dilakukan dengan cara memperbaiki kondisi internal rumah sakit sehingga diharapkan
pelanggan yang sudah merasakan pelayanan merasapuas dan selanjutnya menceritakan
pengalamannya dengan orang lain (word of mouth).
KESIMPULAN

1. Strategi Pemasaran RS Dirgahayu Samarinda sudah sesuai dengan analisis situasi


Market Penetration dan Product Development.
2. Segmentasi pasar RS adalah penduduk dari Kota Samarinda dan kecamatan –
kecamatan disekitarnya termasuk kabupaten/kota disekitarnya dan pasien rujukan
dari RS di daerah sekitarnya. Kebijakan regionalisasi sistem rujukan yang ditetapkan
BPJS akan semakin menguntungkan Rumah Sakit.
3. Untuk meningkatkan kinerja pemasaran perlu dibentuk Tim atau unit khusus yang
mengelola pemasaran dengan program kerja yang jelas dan profesional baik di dalam
rumah sakit dengan pengelolaan customer service atau service line, maupun di luar
rumah sakit.
4. Pemasaran berorientasi pelanggan sangat penting karena kepuasan pelanggan akan
meningkatkan loyalitas pelanggan, penyebaran informasi dari mulut ke mulut secara
langsung atau melalui media sosial.

You might also like