Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS Dan Literasi Keuangan (Studi Persepsi Pelaku UMKM Kuliner Tasikmalaya)
Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS Dan Literasi Keuangan (Studi Persepsi Pelaku UMKM Kuliner Tasikmalaya)
ABSTRACT
The writing of financial reports by culinary MSME players in Tasikmalaya is still
experiencing obstacles due to the low understanding of financial literacy and the
application of manual reporting systems. Although in fact, the preparation of financial
reports that meet the standards will make it easier to get access to funding. To help make
the quality of standard financial reports, this study aims to determine the effectiveness of
financial literacy and the decision to use QRIS on the implementation of financial
reporting based on SAK EMKM. this study uses a quantitative method with an explantory
survey of culinary MSME players in Tasikmalaya who have used QRIS. The sampling
technique used rondom sampling and managed to collect data from 158 respondents. The
results showed that financial literacy contributed to the decision to use QRIS and SAK
EMKM reporting. The decision to use QRIS makes the highest contribution to MSME
actors in reporting finances based on SAK EMKM. The results of the study provide
valuable direction for culinary MSME players in Tasikmalya that to facilitate the
preparation of financial reports based on SAK EMKM, they can implement transactions
with QRIS and continue to improve financial literacy. The limitations of this study only
use research objects focused on Culinary MSMEs in Tasikmlaya and only examine the use
of QRIS for financial reports. Suggestions for future research can conduct research with
a wider and more diverse object, and can develop with other variables that can improve
the quality of financial reports for business sustainability.
Keywords: Culinary MSMEs, Financial Literacy, QRIS, SAK EMKM,
ABSTRAK
Penulisan laporan keuangan oleh pelaku UMKM kuliner di Tasikmalaya masih
mengalami hambatan akibat rendahnya pemahaman literasi keuangan dan penerapan
sistem laporan manual. Meskipun sebenarnya, penyusunan laporan keuangan yang
memenuhi standar akan memberikan kemudahan dalam mendapatkan akses pendanaan.
Untuk membantu pembuatan kualitas laporan keuangan standar maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektifitas literasi keuangan dan keputusan penggunaan QRIS
terhadap implementasi pelaporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan explantory survey terhadap pelaku UMKM
kuliner di Tasikmalaya yang sudah menggunakan QRIS. Tehnik sampling menggunakan
rondom sampling dan berhasil mengumpulkan data dari 158 responden. Hasil penelitian
menunjukan bahwa literasi keuangan memberikan kontribusi pada keputusan penggunaan
QRIS dan pelaporan SAK EMKM. Keputusan penggunaan QRIS membrikan kontribusi
paling tinggi pada pelaku UMKM dalam memlaporkan keuangan berdasarkan SAK
EMKM. Hasil penelitian memberikan arahan yang berharga bagi para pelaku UMKM
Kuliner di Tasikmalya bahwa untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan
berdasarkan SAK EMKM maka dapat menerapkan transaksi dengan QRIS dan terus
meningkatkan literasi keuangan. Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan objek
penelitian yang difokuskan pada UMKM Kuliner di Tasikmlaya dan hanya mengkaji
penggunaan QRIS untuk laporan keuangan. Saran bagi penelitian ke depan dapat
melakukan penelitian dengan objek yang lebih luas dan beragam, serta dapat
mengembangkan dengan variabel lain yang dapat meningkatkan kualitas laporan
keuangan untuk keberlanjutan usaha.
Keyword: Literasi Keuangan, QRIS, SAK EMKM, UMKM Kuliner
438
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran sentral dalam
perekonomian global, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi ekonomi. Laporan standar akuntansi
keuangan menjadi landasan yang krusial bagi para pelaku UMKM untuk memahami dan
mengelola kesehatan finansial (Ariani & Nadapdap, 2022). Dengan memiliki laporan
keuangan yang konsisten dan andal, UMKM dapat lebih mudah merencanakan strategi,
mengidentifikasi peluang, dan menghadapi tantangan.
Kesadaran untuk menyusun keuangan sesuai SAK EMKM perlu didukung dengan
literasi keuangan karena menjadi kunci untuk mendorong inovasi dan efisiensi dalam sistem
akuntansi keuangan (SAK) (Oktaviranti & Alamsyah, 2023). Dengan literasi keuangan
memungkinkan pelaku UMKM memahami unsur-unsur laporan keuangan seperti
pendapatan, pemahaman tentang beban, dan pemahaman tentang laba dengan basis akrual,
juga posisi harta, utang dan modal (Maulita et al., 2023). Edukasi literasi keuangan
diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan Quick Response Code Indonesia
Standard (QRIS) pada pelaku UMKM.
Pada kenyataanya, tidak semua pelaku UMKM mampu atau menyadari pentingnya
menyusun laporan keuangan standar. Padahal, pembuatan laporan keuangan standar dapat
memiliki dampak signifikan, terutama dalam hal akses ke pendanaan. Kesulitan dalam
menyajikan laporan keuangan yang jelas dan akurat dapat menghambat UMKM untuk
mendapatkan dukungan finansial dari lembaga keuangan atau investor potensial. Oleh
karena itu, penting untuk memahami bahwa laporan standar akuntansi keuangan bukan
hanya alat administratif, tetapi juga kunci pembuka bagi kesempatan pendanaan yang lebih
besar. Untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan sederhana bagi para pelaku Usaha
Mikro Kecil menengah (UMKM), pemerintah mendukung dengan menerbitkan Standar
Akuntansi Keuangan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). Hal ini
ditujukan untuk mempermudah pelaku UMKM dalam membuat laporan keuangan
(Maulana, 2022), dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki pelaku UMKM
(Anggraeni et al., 2021).
Para pelaku yang sudah menyadari pentingnya penyusunan laporan keuangan, masih
menghadapi kendala dalam penyusunannya karena keterbatasan pemikiran tentang
mengelola laporan keuangan dan terbatasnya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang
tidak memadai dalam menyusun laporan keuangan (Mutiah, 2019). Salah satu hambatan
utama adalah penggunaan metode manual dalam merekam transaksi keuangan. Transaksi
yang dilakukan secara manual seringkali rentan terhadap kesalahan, memakan waktu, dan
sulit untuk dilacak (Anggraeni et al., 2021). Oleh karena itu, banyak pelaku UMKM enggan
atau kesulitan menyusun laporan keuangan secara berkala. Dalam menghadapi tantangan ini,
Bank Indonesia meluncurkan penggunaan QRIS dalam mencatat transaksi keuangan. QRIS
memungkinkan penyederhanan proses pencatatan transaksi, tetapi juga memungkinkan
untuk memberikan keterbacaan yang lebih baik, mengurangi risiko kesalahan, dan
meningkatkan kecepatan dalam pengelolaan keuangan. Pengguna Quick Response Code
Indonesian Standard (QRIS) sejak pandemic terus meningkat (Jayani, 2021), berikut data
perkembangannya.
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 439
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 440
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
melibatkan pemetaan data pelaku UMKM yang telah mengadopsi QRIS sebagai bagian
integral dari Sistem Akuntansi Keuangan, serta data pelaku UMKM yang belum membuat
laporan keuangan standar. Kemudaian penelitian ini akan memberikan gambaran yang lebih
jelas tentang efektivitas QRIS dalam meningkatkan pemahaman dan kualitas laporan
keuangan para pelaku UMKM, khususnya dalam sektor kuliner.
Keputusan Penggunaan
Keputusan pembelian merupakan bagian integral dari suatu proses yang lebih luas
dalam pemasaran, dimulai dari mengenali kebutuhan hingga tahap pasca pembelian (Kotler
et al., 2023). Selanjutnya proses pengambilan keputusan ini melibatkan lima langkah utama,
yang diuraikan oleh sebagai berikut.
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 441
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
1. Pengenalan Masalah atau Kebutuhan: Langkah pertama dalam proses ini adalah
mengidentifikasi kebutuhan atau masalah yang mungkin timbul. Sinyal internal atau
eksternal biasanya menjadi pemicu awal dalam mengakui kebutuhan ini.
2. Pencarian Informasi: Konsumen yang tertarik mungkin merasa perlu mencari informasi
tambahan. Konsumen dapat membandingkan merek-merek pesaing dan menilai
keunggulan masing-masing merek dengan memperoleh pengetahuan lebih lanjut.
3. Evaluasi Alternatif: Konsumen menggunakan berbagai teknik evaluasi untuk
membentuk pendapat mereka terhadap berbagai merek. Setiap produk dipandang
sebagai kombinasi karakteristik yang masing-masing menawarkan keunggulan unik
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Keputusan Pembelian atau Penggunaan: Secara umum, konsumen memilih untuk
membeli merek yang populer saat melakukan pembelian. Meskipun demikian, ada kasus
di mana konsumen mungkin tidak menilai setiap merek secara formal, dipengaruhi oleh
sikap tak terduga atau faktor situasional.
5. Perilaku Pasca Pembelian atau Penggunaan: Setelah pembelian, konsumen mengalami
kepuasan atau ketidakpuasan dan menunjukkan perilaku pasca pembelian. Kepuasan
konsumen dipengaruhi oleh sejauh mana produk memenuhi harapan (Kotler et al.,
2023).
Dalam penelitian ini, fokus akan diberikan pada empat tahapan dari kelima tahapan di
atas, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, keputusan penggunaan, dan perilaku
pasca pembelian atau penggunaan. Keputusan penggunaan dalam penelitian ini terkait
dengan penerapan QRIS.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa QRIS memiliki prinsip
UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung, dan Langsung) (Widjanarko, 2019). Prinsip ini
melibatkan: Universal, QRIS dapat menerima berbagai jenis pembayaran yang
menggunakan QR Code, menghilangkan kebutuhan untuk berbagai aplikasi pembayaran.
GampanG, mudah digunakan oleh masyarakat dan pedagang. Cukup dengan melakukan
pemindaian (scan) dan klik, transaksi dapat segera dilakukan. Untung, transaksi dengan
QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena berlangsung dengan efisien melalui satu
kode QR yang dapat digunakan di berbagai aplikasi pembayaran. Langsung, pembayaran
dengan QRIS langsung diproses, memberikan notifikasi transaksi secara instan kepada
pengguna dan pedagang. Indikator pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, keputusan
penggunaan, dan perilaku pasca pembelian dijadikan dasar untuk mengukur keputusan
penggunaan QRIS dalam konteks penelitian ini.
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 442
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
diresmikan pada 24 Oktober 2016, penerapan SAK EMKM baru mulai berlaku pada tanggal
1 Januari 2018, (IAI, 2023). SAK EMKM mengadopsi dasar pengukuran biaya historis,
sehingga entitas mikro, kecil, dan menengah hanya mencatat aset dan liabilitas sebesar biaya
perolehan. Terdapat ketidakspesifikasian mengenai format dan aturan baku terkait laporan
keuangan dalam SAK EMKM. Dalam konteks laporan keuangan SAK EMKM, terdapat tiga
laporan utama, yaitu laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, dan Catatan Atas
Laporan Keuangan (CALK).
SAK EMKM bertujuan memberikan kemudahan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) dalam menyusun laporan keuangan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh pelaku UMKM. Meskipun sebagai entitas
tanpa akuntabilitas publik yang signifikan, SAK EMKM menyajikan laporan keuangan
untuk kepentingan pihak yang menggunakan informasi tersebut, (IAI, 2023). Penerapan
SAK EMKM menjadi suatu tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok
dengan maksud mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, penerapan SAK EMKM
merupakan upaya untuk menerapkan dan mengimplementasikan standar tersebut agar
laporan keuangan yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan SAK EMKM. Dengan
menerapkan SAK EMKM, pelaku UMKM diharapkan dapat memperoleh informasi yang
lebih akurat mengenai pendapatan, beban, dan laba dengan menggunakan basis akrual
daripada basis kas. Selain itu, SAK EMKM juga memberikan informasi terperinci mengenai
jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas yang disajikan secara sistematis dalam laporan keuangan.
Berdasarkan pemaparan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan maka paradigma
pemikiran pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut.
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 443
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif dengan pendekatan
explanatory survey. Populasi yang diidentifikasi adalah para pelaku UMKM kuliner di
Tasikmalaya yang telah mengadopsi QRIS. Penelitian ini memanfaatkan kuesioner sebagai
instrumen pengumpulan data dengan skala Likert 7. Responden adalah pelaku UMKM yang
berfokus pada kuliner di Kabupaten Tasikmalaya. Sampel dipilih secara acak, dan sebanyak
158 pelaku berhasil dikumpulkan. Penentuan jumlah sampel ini sesuai dengan panduan yang
ditetapkan oleh (Hair Jr et al., 2023) mengenai penentuan sampel minimum, yang terperinci
dalam tabel di bawah ini.
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 444
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 445
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
Hasil penelitian ini, nilai-nilai Cronbach's alpha berkisar antara 0,857-0,959, nilai
keandalan komposit berkisar antara 0,903-0,963, sedangkan nilai AVE berkisar antara
0,590-0,698. Dengan demikian, semua nilai tersebut mengkonfirmasi keandalan
pengukuran. Selain itu, nilai beban factor loading lebih tinggi dari 0,70, berkisar antara
0,705-0,849, yang mengkonfirmasi keandalan indikator. Dengan demikian, semua nilai
validitas dan keandalan melaporkan mengkonfirmasi keandalan pengukuran. Tabel 3
mengilustrasikan bahwa konstruk penelitian melewati uji validitas konvergen.
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 446
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
Hasil tabel 5 estimasi nilai inner VIF di bawah < 5 menunjukan tidak ada multikolinier antara
variable. Hasil ini mengutkan estimasi parameter dalam SEM PLS bersifat tidak bias.
2) Hypothesis testing
Tahap ini melihat keberpengaruhan antara variabel yang diteliti dan terlihat dari
ringkasan tabel di bawah.
Tabel 6. Hasil Hipotesis
Original Sample Standard
T Statistics
Sample Mean Deviation P Values
(|O/STDEV|)
(O) (M) (STDEV)
Literasi Keuangan →
0,624 0,631 0,107 5,834 0,000
Penggunaan QRIS
Literasi Keuangan → SAK
0,215 0,218 0,054 3,945 0,000
EMKM
Penggunaan QRIS → SAK
0,689 0,691 0,076 9,117 0,000
EMKM
Berdasarkan tabel 6 hasil pengujian hipotesis di atas maka diketahui bahwa.
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 447
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
1. Hipotesis pertama diterima yaitu ada pengaruh signifikan antara literasi keuangan
terhadap keputusan penggunaan QRIS dengan path cooeficience (0.624) dan V value
(0.000 < 0.05).
2. Hipotesis kedua diterima yaitu ada pengaruh signifikan antara literasi keuangan
terhadap laporan SAK EMKM dengan path cooeficience (0.215) dan V value (0.000 <
0.05).
3. Hipotesis kedua diterima yaitu ada pengaruh signifikan antara keputusan penggunaan
QRIS terhadap SAK EMKM dengan path cooeficience (0.689) dan V value (0.000 <
0.05).
PEMBAHASAN
Literasi Keuangan dan Keputusan Penggunaan QRIS
Literasi keuangan memainkan peran krusial dalam membentuk pola pikir dan perilaku
pelaku (Sekita et al., 2022) usaha, terutama dalam mengadopsi teknologi keuangan seperti
QRIS. Literasi keuangan berperan sebagai fondasi utama bagi pengetahuan pelaku kuliner
terkait QRIS. Literasi keuangan yang baik dapat meningkatkan pemahaman pelaku UMKM
terhadap konsep dasar keuangan (Uthaileang & Kiattisin, 2023) mulai dari manfaat,
prosedur, dan potensi risiko yang terkait dengan penggunaan QRIS, sehingga pelaku lebih
mampu mengenali QRIS dalam pengelolaan transaksi keuangan. Pengetahuan yang kuat ini
menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang informasional dan strategis (Yang et al.,
2023).
Pelaku UMKM yang memiliki keterampilan menyusun laporan keuangan secara
efektif dapat lebih memanfaatkan QRIS sebagai alat untuk mencatat dan melacak transaksi
(Rahmawati et al., 2023) dan juga meningkatkan akuntabilitas keuangan (Damra et al.,
2023). Pelaku kuliner dikemungkinan besar memiliki keterampilan yang baik dalam
mengoperasikan perangkat lunak atau perangkat keras terkait QRIS. Keterampilan ini
membantu memanfaatkan QRIS secara optimal, meningkatkan efisiensi operasional, dan
mengurangi potensi kesalahan dalam pencatatan keuangan (Kumar, Pillai, et al., 2023).
Literasi keuangan yang tinggi dapat memberikan keyakinan kepada pelaku UMKM dalam
mengambil keputusan terkait penggunaan QRIS, seperti penetapan harga, manajemen stok,
dan kebijakan keuangan lainnya. Keyakinan ini menciptakan motivasi yang kuat untuk
mengadopsi QRIS sebagai bagian integral dari sistem pembayaran. Sikap positif terhadap
pengelolaan keuangan, yang diasah melalui literasi keuangan, dapat memotivasi pelaku
UMKM untuk mengadopsi QRIS sebagai bagian dari strategi pengelolaan keuangannya (Xu
et al., 2023).
Keputusan menggunakan QRIS membantu pelaku UMKM memahami kebutuhan
bisnis pelaku UMKM dengan memberikan data transaksi yang dapat digunakan untuk
menganalisis pola pembelian dan kebutuhan pelanggan (Gao & Ren, 2023). Pelaku UMKM
lebih mudah dalam mencari informasi terkait transaksi, mempercepat proses pencarian data,
dan memberikan akses lebih mudah terhadap informasi transaksi. Adopsi QRIS dapat
meningkatkan kepuasan pelaku UMKM terhadap sistem pembayaran, terutama jika para
pelaku mengalami perubahan positif dalam efisiensi operasional (Qin et al., 2022), dan daya
saing (Imjai et al., 2023). Penggunaan QRIS dapat memengaruhi hubungan dengan
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 448
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
pelanggan pasca pembelian, misalnya melalui program promosi yang dapat diterapkan
berdasarkan data transaksi yang diperoleh dari QRIS. Walapun demikian relevansi dengan
pelaku UMKM kuliner, semua yang berkepentingan perlu mempertimbangkan faktor-faktor
lokal yang dapat memengaruhi literasi keuangan dan adopsi QRIS di Tasikmalaya, seperti
kebiasaan transaksi dan preferensi pelanggan setempat. Selain hal tersebut, perlu juga
diidentifikasi tantangan dan peluang yang harus dihadapi oleh pelaku UMKM kuliner di
Tasikmalaya dalam mengadopsi teknologi pembayaran ini.
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 449
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 450
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
QRIS, dengan literasi keuangan yang baik, pelaku UMKM dapat lebih optimal dalam
memanfaatkan fitur-fitur QRIS yang terkait dengan pendapatan, beban, laba, serta informasi
tentang aset, liabilitas, dan ekuitas. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan
pemahaman mendalam terkait kondisi keuangan bisnis.
Pemahaman yang mendalam terhadap unsur-unsur laporan keuangan muali dari
pendapatan, beban, laba, Aset, liabilitis dan ekuitas. Adanya literasi keuangan dapat
membantu pelaku UMKM memahami secara lebih mendalam tentang sumber-sumber
pendapatan. QRIS menjadi alat yang berkontribusi dalam pelacakan pendapatan,
menganalisis tren, dan menentukan pendapatan bersih setelah penerapan QRIS.
Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan objek penelitian yang difokuskan pada
UMKM Kuliner di Tasikmlaya dan hanya mengkaji penggunaan QRIS untuk laporan
keuangan. Saran bagi penelitian ke depan dapat melakukan penelitian dengan objek yang
lebih luas dan beragam, serta dapat mengembangkan dengan variabel lain yang dapat
meningkatkan kualitas laporan keuangan untuk keberlanjutan usaha. Selanjutnya bagi para
pelaku UMKM sendiri dapat melakukan pelatihan literasi keuangan, dengan mengadakan
agar memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap konsep dasar keuangan dan
keterampilan menyusun laporan keuangan.Promosi Adopsi QRIS, mendorong pelaku
UMKM kuliner untuk mengadopsi QRIS dengan mengedukasi mereka tentang manfaat
QRIS dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan dan memberikan informasi yang
lebih akurat. Kemitraan dengan Institusi Keuangan, dengan membangun kemitraan dengan
institusi keuangan lokal untuk menyediakan dukungan dan bimbingan terkait literasi
keuangan dan penggunaan QRIS. Monitoring dan Evaluasi secara berkala terhadap pelaku
UMKM kuliner yang telah mengadopsi QRIS untuk mengidentifikasi tantangan dan
kesempatan yang mungkin muncul, serta untuk mengukur dampak positif yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, A., & Rukmana, L. (2022). Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pembayaran Non Tunai
(QRIS) Dalam Mempengarushi Inklusi Keuangan. BanKu: Jurnal Perbankan Dan
Keuangan, 3(Agustus), 73–83.
Anggraeni, S. N., Marliana, T., & Suwarno. (2021). Penyusunan Laporan Keuangan Pada
UMKM Berdasarkan SAK EMKM. Implementation of Financial Report for Small
Business, 1(2). https://doi.org/10.37641/jabkes.v1i2.1342
Ardila, I., Sembiring, M., & Azhar, E. (2020). Analisis literasi keuangan pelaku umkm.
Seminar of Social Sciences Engineering & Humaniora, Desember.
Ariani, R., & Nadapdap, J. P. (2022). Implementasi Qris Sebagai Metode Keuangan Digital
Dalam Budaya Literasi Keuangan Di Wilayah Perbatasan Pada Umkm Di Kabupaten
Bengkayang. Jurdian, 72–81.
Atarwaman, R., Gainau, P., & Muriany, C. (2023). Pengaruh Financial Technology
Terhadap Inklusi Keuangan UMKM Pengguna QRIS. Jurnal Akuntansi Kontemporer,
15(2), 143–154. https://doi.org/https://doi.org/10.33508/jako.v15i3.4545 A
Chin, W. W. (1998). The Partial Least Squares Approach to Structural Equation Modeling.
JANUARY 1998.
Damra, Y., Yasin, S., & Albaity, M. (2023). "Trust but verify” fi nancial inclusion in the
MENA region. Borsa Istanbul Review, xxx(Sep).
https://doi.org/10.1016/j.bir.2023.09.008
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 451
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
Gao, X., & Ren, Y. (2023). The impact of digital finance on SMEs financialization: Evidence
from thirty million Chinese enterprise registrations. Heliyon, 9(8), e18664.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e18664
Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2017). A Primer on Partial Least
Squares Structural Equation Modeling (Second Edi). Sage.
Hair Jr, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., Sarstedt, M., Danks, N. P., & Ray, S. (2023).
Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) Using R: A
Workbook. In Structural Equation Modeling: A Multidisciplinary Journal (Vol. 30,
Issue 1). https://doi.org/10.1080/10705511.2022.2108813
IAI. (2023). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Mennegah (EMKM).
http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/emkm
Imjai, N., Aujirapongpan, S., & Mahadi, N. (2023). The interplay of digital and management
accounting competency to competitive performance in the open innovation era: A case
of Thai micropreneurs. Journal of Open Innovation: Technology, Market, and
Complexity, 9(4), 100167. https://doi.org/10.1016/j.joitmc.2023.100167
Jayani, H. (2021). UMKM Pengguna QRIS Meningkat 316% Selama Pandemi Covid-19.
Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/01/29/umkm-pengguna-
qris-meningkat-316-selama-pandemi-covid-19
Khoiriyah, D. N., Amalia, F., & Artikel, I. (2023). Dampak inklusi dan literasi keuangan
terhadap pendapatan melalui kredit UMKM di Indonesia tahun 2016 dan 2019. Jurnal
Riset Ekonomi Dan Bisnis, 16(1), 16–31.
Kotler, P., Amstrong, G., & Balasubramanian, S. (2023). Princiles of Marketing
(Nineteenth). Pearson.
Kumar, P., Islam, A., Pillai, R., & Sharif, T. (2023). Analysing the behavioural ,
psychological , and demographic determinants of financial decision making of
household investors. Heliyon, 9(2), e13085.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e13085
Kumar, P., Pillai, R., Kumar, N., & Tabash, M. I. (2023). The interplay of skills, digital fi
nancial literacy, capability, and autonomy in fi nancial decision making and well-being.
Borsa Istanbul Review, 23(1), 169–183. https://doi.org/10.1016/j.bir.2022.09.012
Li, W., & Pang, W. (2023). Digital inclusive finance , financial mismatch and the innovation
capacity of small and medium-sized enterprises: Evidence from Chinese listed
companies. Heliyon, 9(2), e13792. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e13792
Maulana, R. F. (2022). Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM Pada
UMKM Toko Grosir Hasanah. Indonesian Accounting Literacy Journal, 1918(01), 36–
48.
Maulita, Luturmas, F., & Rahmat. (2023). Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan
Perempuan Dasawisma Untuk Pengelolaan Keuangan Keluarga. Jurnal Akuntasi Dan
Keuangan Kontemporer, 6(2).
Mutiah, R. A. (2019). Penerapan Penyusunan Laporan Keuangan pada UMKM Berbasis
SAK EMKM. International Journal of Social Science and Business, 3(3), 223–229.
OJK. (2021). Strategi Nasional Literasi keuangan Indonesia 2021-2025. Otoritas Jasa
Keuangan. https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Strategi-Nasional-
Literasi-Keuangan-Indonesia-2021-2025.aspx
Oktaviranti, A., & Alamsyah, M. I. (2023). Literasi Keuangan, Persepsi UMKM terhadap
Kualitas Laporan Keuangan dengan Penerapan SAK EMKM Sebagai Variabel
Mediasi. Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI), 7(June), 133–143.
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 452
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 Nomor 2, Desember 2023
Palupi, A. A., Hartati, T., & Sofa, N. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan dan Kemudahan
Penggunaan Sistem QRIS Terhadap Keputusan Bertransaksi Menggunakan QRIS pada
UMKM. Seminar Nasional Riset Terapan, 67–75.
Putri, N. K., & Arofah, T. (2022). Persepsi penggunaan qris terhadap penyusunan laporan
keuangan laba rugi berbasis sak emkm. Call for Paper and National Conference 2022,
109–118.
Qin, W., Li, Y., & Zhonggang, Y. (2022). Research on development of digital finance in
improving efficiency of tourism resource allocation. Resources, Environment and
Sustainability, 8 September 2021), 100054. https://doi.org/10.1016/j.resenv.2022.100054
Rahmawati, A., Handari, S., & Garad, A. (2023). The effect of financial literacy , training
and locus of control on creative economic business performance. Social Sciences &
Humanities Open, 8(1), 100721. https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2023.100721
Ramdanti, E. R., Ruslaini, & Abizar. (2023). Persepsi Pedagang Pasar Tradisional Terhadap
Penggunaan Sistem Pembayaran Qris (Studi Kasus: Pasar Induk Tamin, Kota Bandar
Lampung). NUSANTARA Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10(7), 3330–3337.
Sarstedt, M., Hair, J. F., Cheah, J., Becker, J., & Ringle, C. M. (2019). How to specify,
estimate, and validate higher-order constructs in. Australasian Marketing Journal
(AMJ), 27(3), 197–211. https://doi.org/10.1016/j.ausmj.2019.05.003
Sekita, S., Kakkar, V., & Ogaki, M. (2022). Wealth, Financial Literacy and Behavioral
Biases in Japan: the Effects of Various Types of Financial Literacy. Journal of The
Japanese and International Economies, 64(July 2021), 101190.
https://doi.org/10.1016/j.jjie.2021.101190
Simanjuntak, M. H. (2023). BI catat jumlah merchant QRIS capai 29,6 juta. Antaranews.
https://jabar.antaranews.com/berita/480561/bi-catat-jumlah-merchant-qris-capai-296-
juta
Soetiono, K. S., & Setiawan, C. (2018). Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (1st ed.).
Rajawali Press. https://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=26060
Sundarasen, S., Rajagopalan, U., Kanapathy, M., & Kamaludin, K. (2023). Women’s
financial literacy: A bibliometric study on current research and future directions.
HELIYON, October, e21379. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e21379
Uthaileang, W., & Kiattisin, S. (2023). Developing the capability of digital financial literacy
in developing countries: A Case of online loan for small entrepreneurs. Heliyon, 9(12),
e21961. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e21961
Widjanarko, O. (2019). QRIS, Satu QR Code untuk semua Pembayaran. Bank Indonesia.
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/SP_216219.aspx
Xu, R., Yao, D., & Zhou, M. (2023). Does the development of digital inclusive finance
improve the enthusiasm and quality of corporate green technology innovation? Journal
of Innovation & Knowledge, 8(3), 100382. https://doi.org/10.1016/j.jik.2023.100382
Yang, J., Wu, Y., & Huang, B. (2023). Digital finance and financial literacy : Evidence from
Chinese households ☆. Journal of Banking and Finance, 156(February 2021).
https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2023.107005
Yesti Siti Nurjanah & Taufik Wibisono : Penerapan SAK EMKM Berbasis Penggunaan QRIS dan Literasi … 453