0% found this document useful (0 votes)
24 views12 pages

615 Aprilla+et+al Jakagi+Des+3 (1) +23-34-1

This study aimed to analyze the effectiveness of self-care leaflet education on dietary compliance in chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. The study used a quasi-experimental design with 11 subjects. Dietary compliance and macronutrient intake were assessed before and after the education using questionnaires and 24-hour food recalls. Statistical analysis showed a significant difference in dietary compliance and macronutrient intake (energy, carbohydrates, protein, fat) before and after the education. It can be concluded that self-care leaflet education is effective at improving dietary compliance in chronic kidney disease patients on hemodialysis.

Uploaded by

Sri Dahanum
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
24 views12 pages

615 Aprilla+et+al Jakagi+Des+3 (1) +23-34-1

This study aimed to analyze the effectiveness of self-care leaflet education on dietary compliance in chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. The study used a quasi-experimental design with 11 subjects. Dietary compliance and macronutrient intake were assessed before and after the education using questionnaires and 24-hour food recalls. Statistical analysis showed a significant difference in dietary compliance and macronutrient intake (energy, carbohydrates, protein, fat) before and after the education. It can be concluded that self-care leaflet education is effective at improving dietary compliance in chronic kidney disease patients on hemodialysis.

Uploaded by

Sri Dahanum
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi

JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34


e-ISSN: 2775-085X

PEMBERIAN EDUKASI LEAFLET SELF-CARE TERHADAP


KEPATUHAN DIET PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS
DENGAN HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
TK. I R. SAID SUKANTO

Provision of Self-care Leaflet Education on Diet Compliance in Chronic Kidney


Disease Patients with Hemodialization At Bhayangkara Hospital Tk. I R. Said Sukanto

Aprilla1*, Adhila Fayasari 2


1,2
Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi Universitas Binawan, Jl.
Raya Kalibata No.25, RT.9/RW.5, Cawang, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13630

*Penulis korespondensi. Aprilla. Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi,
Universitas Binawan, , Jl. Raya Kalibata No.25, RT.9/RW.5, Cawang, Kec. Kramat jati, Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13630, Hp 089654690187, Email:
[email protected]

ABSTRACT
Self-care education is health education that can help patients with chronic kidney failure by
adapting to the disease they are experiencing. Adherence to the hemodialysis diet aims to improve
the patient's quality of life and reduce nutritional deficiencies. This study aim to analyze the
effectiveness of self-care leaflet education on dietary compliance in chronic kidney disease
patients with hemodialysis at the hospital. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto.This type of
research uses a quasi-experimental method with a nonequivalent group pretest-posttest design.
The sampling technique was purposive sampling, and the number of subjekts was 11. Data
collection on dietary compliance using a questionnaire on CKD dietary compliance in
hemodialysis patients and collecting macronutrient intake by interview using a 2x24 hour food
recall form. Statistical analysis used is the paired test. The results showed that in the bivariate test
there was a significant difference between before and after being given education (p = 0.000). And
showed that there was a significant difference between energy intake (p = 0.032), carbohydrates
(p = 0.021), protein (p = 0.026), fat (p = 0.048) before and after being given education. It can be
concluded that there is a significant difference after giving education leaflets with self-care on the
dietary compliance of chronic kidney disease patients with hemodialysis.

Keywords: chronic kidney disease, diet compliance, self-care education.

ABSTRAK
Edukasi self-care merupakan pendidikan kesehatan yang dapat membantu pasien gagal ginjal
kronik dengan beradaptasi dengan penyakit yang dialami. Kepatuhan dalam diet hemodialisis
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi kekurangan gizi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas antara edukasi leaflet self-care terhadap
kepatuhan diet pada pasien penyakit ginjal kronis dengan hemodialisa di RS. Bhayangkara Tk. I R.
Said Sukanto. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain
nonequivalent group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel dengan metode
purposive sampling, jumlah subjek 11 subjek. Pengumpulan data kepatuhan diet menggunakan
kuesioner kepatuhan diet CKD pada pasien hemodialisa dan pengumpulan asupan zat gizi makro
dengan wawancara menggunakan form food recall 2x24 jam. Analisis statistik yang digunakan
adalah uji paired test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji bivariat terdapat perbedaan
yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi (p = 0,000). Dan menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan energi (p = 0,032), karbohidrat (p = 0,021),
protein (p = 0,026), lemak (p =0,048) sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Dapat disimpulkan

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 23


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

bahwa ada perbedaan yang signifikan setelah pemberian edukasi leaflet dengan self-care terhadap
kepatuhan diet pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa.

Kata kunci: edukasi self-care, kepatuhan diet, penyakit ginjal kronik

Received: 27 Juni 2022 | Accepted: 26 Desember 2022 | Published Online: 31 Desember 2022

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 24


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

PENDAHULUAN rumah sakit di Sidoarjo didapatkan


Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan ketidapatuhan terhadap diet pada pasien gagal
salah satu penyakit tidak menular dan menjadi ginjal kronik dengan hemodialisa sebesar 38%,
masalah kesehatan di dunia. Penyakit ginjal sedangkan cukup patuh dan patuh masing-
kronis saat ini mengalami peningkatan dan masing 50,0% dan 18,2%.6 Penelitian lain di
menjadi masalah kesehatan serius, hasil RS Sumber Waras didapatkan ketidakpatuhan
penelitian Global Burden of Disease tahun diet pada pasien hemodialisa lebih dari 6 bulan
2010, Penyakit Ginjal Kronis merupakan sebesar 72,5%.7 Ketidapatuhan diet pada
penyebab kematian peringkat ke-27 di dunia pasien hemodialisa akan mengakibatkan
tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke- berbagai morbiditas dan bahkan mortalitas,
18 pada tahun 2010.1 Gagal ginjal adalah sehingga perlu dilakukan edukasi untuk
kondisi dimana ginjal kehilangan mendukung kepatuhan diet.
kemampuannya untuk menyaring cairan sisa- Pemberian edukasi pada pasien gagal ginjal
sisa makanan. Penyakit ginjal kronis bila tidak kronis dengan hemodialisa dapat
ditangani dengan baik akan berlanjut menjadi meningkatkan pengolahan diet bagi pasien
gagal ginjal terminal atau End-Stage Renal yang sedang menjalani hemodialisa. Berbagai
Disease (ESRD) yang memerlukan terapi metode edukasi sudah dilakukan pada pasien
pengganti ginjal berupa dialisis atau GGK dengan hemodialisis, antara lain edukasi
transplantasi ginjal. 2 dengan booklet, edukasi dengan leaflet,
Berdasarkan hasil Riskesdas (2018) edukasi dengan aplikasi digital, dan edukasi
proporsi pernah/sedang cuci darah pada dengan metode ceramah.8 Adapun metode
penduduk > 15 tahun di Indonesia sebesar leaflet menjadi salah satu metode edukasi yang
19,3%, sedangkan angka di provinsi DKI sering digunakan. Pendekatan terbaru edukasi
Jakarta menempati posisi pertama sebesar adalah dengan metode self-care. Pasien
38,7%.3 Data IRR (Indonesian Renal Registry) membutuhkan kemampuan dalam perawatan
dari 249 renal unit yang melapor, tercatat dirinya sendiri. Rendahnya tingkat
30.554 pasien aktif menjalani dialisis pada pengetahuan menyebabkan kurangnya
tahun 2015, sebagian besar adalah pasien kewaspadaan dan penurunan kualitas hidup
dengan gagal ginjal kronis. Angka ini pada pasien hemodialisa. Self-care education
meningkat pada tahun 2018 terdapat 66.433 program bertujuan untuk meningkatkan
pasien baru dan 132.142 pasien aktif kepatuhan terkait gizi, cairan dan akses
hemodialisis gagal ginjal kronik.4,5 vaskuler pada pasien hemodialisa di rumah.9
Kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronik RS. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto
dengan hemodialisasi masih menjadi hal sudah menjadi rujukan utama pasien
krusial dan harus ditangani. Penelitian di hemodialisis di DKI Jakarta dari tahun 1992.

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 25


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

Rata-rata pasien pada bulan November 2021 Jenis dan cara pengumpulan data
sebesar 100 pasien. Masalah kepatuhan diet Pengumpulan data karakteristik subjek
pada pasien hemodialisis masih rendah, dan seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
ketidakpatuhan terkait morbiditas dan penghasilan, dan lama hemodialisa diukur
mortalitas meningkat. Berdasarkan data diatas dengan menggunakan kuesioner. Rata-rata
peneliti tertarik untuk melakukaan penelitian penghasilan perbulan dikategorikan menjadi
mengenai pengaruh edukasi self-care terhadap cukup (Rp. 3.000.000-5.000.000,-), sedang
diet pada pasien gimjal kronis dengan (>Rp 5.000.000 – Rp 6.000.000,-) dan tinggi
hemodialisa di RS. Bhayangkara Tk. I R. Said (> Rp 6.000.000,-). Yang disesuaikan dengan
Sukanto. keadaan subjek hemodialisa di RS
Bhayangkara10 Lama subjek menjalani
METODE hemodialisa dikategorikan menjadi ≤2 tahun
Desain, tempat, dan waktu dan > 2 tahun.6 Status gizi subjek dilakukan
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pengukuran LILA menggunakan
kuantitatif dengan desain pretest-posttest metline dengan ketelitian 1 mm.
nonequivalent group design yang dilakukan di Asupan zat gizi makro diukur
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R. Said menggunakan metode 24 hours food recall,
Sukanto pada bulan November - Desember dengan cara mewawancarai asupan makanan
2021. apa saja yang dikonsumsi oleh subjek selama
24 jam terakhir yang dilakukan, selama 2 hari,
Jumlah dan cara pengambilan subjek tidak berturut-turut. Data asupan kemudian
Pengambilan subjek pada penelitian ini diolarh dengan menggunakan software
menggunakan teknik purposive sampling, computer untuk dikonversi ke nilai gizi.
dengan kriteria inklusi subjek berusia ≥18 Alur intervensi dapat dilihat Grafik 1. Data
tahun (usia dewasa), merupakan pasien karakteristik, status gizi dan asupan makan
hemodialisa di RS. Bhayangkara Tk. I R. Said diambil pada minggu pertama. Pretest asesmen
Sukanto, sudah menjalani hemodialisa ≥ 3 food recall pertama (Pre-FR1) diambil saat
bulan secara rutin minimal sebanyak 2x Edukasi 1, dan food recall kedua diambil saat
seminggu, bersedia menjadi subjek dan edukasi ke 2 (Pre-FR2), dalam minggu
mengikuti prosedur penelitian, dalam kondisi pertama. Posttest asesmen food recall pertama
sadar serta dapat membaca dan menulis. dilakukan pada minggu ketiga (Post-FR1),
Kriteria eksklusi, subjek mengundurkan diri dengan jarak 2 hari pengambilan dari recall
saat penelitian berlangsung, dan subjek pertama (Post-FR2).
mengidap penyakit: kanker, DM, sepsis dan
AIDS dan gangguan fungsi kognitif.

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 26


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

Penjelasan penelitian, pengambilan data karakteristik, pengukuran antropometri


subj dan kepatuhan diet, wawancara food recall (Pre-FR1).
Week 1

Edukasi self-care 1

Edukasi self-care 2, dan wawancara food recall (Pre-FR2)


Week 2

Subjek diberikan jeda selama 7 hari untuk mengaplikasikan edukasi self-care


Week 3

Subjek mengisi post-test kepatuhan diet dan wawancara food recall (Post-FR1)
dan 2 hari kemudian dilakukan lagi wawancara food recall (Post-FR2)

Grafik 1. Alur prosedur intervensi

Edukasi dalam intervensi penelitian ini 0,949 yang menunjukkan bahwa reabilitas dari
menggunakan leaflet.11 Komponen leaflet, kuesioner ini kuat. 12
antara lain tujuan diet hemodialisa, syarat dan
prinsip diet, bahan makanan yang dianjurkan Pengolahan dan analisis data
dan yang dibatasi, hal-hal yang perlu Analisis data dalam penelitian ini
diperhatikan bagi pasien hemodialisa, menu menggunakan program statistik SPSS dalam
sehari, pembatasan asupan cairan, manajemen mengolah data, analisis univariat dilakukan
stress, tips mengatasi Pruritus dan tips untuk mengidentifikasi karakteristik subjek.
memberi rasa nyaman diri. Uji normalitas dengan parameter Shapiro-wilk
Kepatuhan diet diukur menggunakan didapatkan hasil bahwa data terdistribusi
kuesioner kepatuhan diet CKD pada pasien Normal Analisis bivariat menggunakan uji
hemodialisa, terdiri dari 31 pertanyaan yang paired-t test atau Wilcoxon test untuk
diisi sesuai dengan apa yang dirasakan pasien mengetahui perbedaan antara sebelum dan
selama satu bulan terakhir. Pertanyaan sesudah diberikan edukasi leaflet. Penelitian
merupakan pertanyaan likert dengan rentang 1- ini sudah lulus kaji etik penelitian dari RS.
5 (Selalu, Sering, Kadang-kadang, Jarang, Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, Jakarta
Tidak pernah). Kuesioner ini telah diuji Timur dengan nomor 38/EC/MHS/
reabilitasnya dengan alpha cronbach angka VIII/RS.Bhay.Tk.

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 27


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Karakteristik Subjek


Karakteristik Subjek Jumlah (n=11)
Berdasarkan data identitas subjek yang %
dapat dilihat pada Tabel 1. menunjukkan Usia
31-50 4 36,4
bahwa sebagian besar subjek berusia 51-70 51-70 7 63,3
Jenis Kelamin
tahun yaitu sebanyak 7 (63,3%), dan berjenis
Perempuan 6 54,5
kelamin perempuan (54,5%). Subjek Laki-laki 5 45,5
Pekerjaan
didominasi tidak bekerja (45,5%), sebagai PNS PNS 4 36,4
36,4% dan sisanya wiraswasta. Pendidikan Wiraswasta 2 18,2
Tidak Bekerja 5 45,5
subjek sebagai berpendidikan SMA yaitu Pendidikan
sebanyak 7 (63,6%), adapun sisanya SMP 1 9,1
SMA/SMK 7 63,6
merupakan lulusan D3/S1 dan hanya 1 subjek D3/S1 3 27,3
Rata-rata Pendapatan
yang merupakan lulusan SMP. Sebagian besar
Perbulan
subjek berpendapatan Rp. 3.000.000- Cukup (Rp. 3.000.000- 6 54,5
5.000.000,-)
5.000.000,- yaitu sebanyak 6 (54,5%). Rata- Sedang (Rp. 5.000.000- 1 9,1
rata subjek menjalani hemodialisa <= 2 tahun 6.000.000,-)
Tinggi (> Rp. 4 36,4
tahun yaitu sebanyak 7 (63,6%), sisanya lebih 6.000.000)
Lama Menjalani
dari 2 tahun (36,7%). Status gizi subjek Hemodialisa
didominasi status gizi baik yaitu sebanyak 6 ≤ 2 tahun 7 63,3
> 2 tahun 4 36,7
(54,5%) dan sisanya merupakan status gizi Status Gizi berdasarkan
kurang. LILA
Gizi Baik 6 54,5
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa Gizi Kurang 5 45,5
Sumber: Data Primer, 2021
perbedaan asupan gizi mikro sebelum dan
sesudah diberikan edukasi didapatkan nilai p-
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa pada
value sebesar 0,032 untuk asupan energi, nilai
kelompok sebelum dan sesudah diberikan
p-value sebesar 0,021 untuk asupan
edukasi didapatkan selisih nilai yaitu 8,28
karbohidrat, nilai p-value sebesar 0,026 untuk
dengan nilai p-value sebesar 0,000 (p<0,05).
asupan protein dan nilai p-value sebesar 0,048
Hasil penelitian menunjukkan adanya
untuk asupan lemak. Maka dapat disimpulkan
perbedaan signifikan sebelum dan sesudah
bahwa asupan zat gizi makro pada pasien
diberikan edukasi self-care pada pasien
penyakit ginjal kronis dengan hemodialisa di
penyakit ginjal kronis dengan hemodialisa di
RS. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto
RS. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto.
terdapat perbedaan yang signifikan sebelum
dan sesudah diberikan edukasi.

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 28


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

Hal ini dikarenakan pemberian edukasi tidak dianjurkan, contoh menu sehari,
berbasis leaflet dengan self-care dapat pembatasan asupan cairan) dan materi self-
mempengaruhi pengetahuan dan daya tangkap care (manajemen stress, mengatasi pruritus,
pasien tentang penyakitnya dan mempengaruhi dan tips memberi rasa nyaman).13 Hal ini
dalam pengambilan keputusan untuk merubah sejalan dengan penelitian Astuti (2018)
perilaku dimana didalam leaflet terdapat menunjukkan bahwa edukasi self-care
materi tentang Penanganan Penyakit Gagal meningkatkan kepatuhan diet pasien penyakit
Ginjal Kronik (tujuan diet, syarat dan prinsip ginjal kronik dengan hasil p-value = 0,000.14
diet, bahan mkanan yang dianjurkan dan yang
Tabel 2. Perbedaan Asupan Gizi Makro Sebelum dan Sesudah diberi Edukasi
Variabel Mean±SD Selisih P-value
Asupan Energi
Sebelum 1158,82±103,4 52,45 0.032*
Sesudah 1211,27±72,7
Asupan Karbohidrat
Sebelum 147,55±16,8 8,32 0,021*
Sesudah 155,82±12,5
Asupan Protein
Sebelum 58,82±9,8 4,63 0,026*
Sesudah 63,45±9,9
Asupan Lemak
Sebelum 30,27±4,5 2,37 0,048*
Sesudah 32,64±4,4
Sumber: Data Primer 2021
Keterangan: * Signifikan (p<0,05)

Tabel 3. Perbedaan Kepatuhan Diet Sebelum dan Sesudah diberi Edukasi


Variabel Mean±SD Selisih P-value
Sebelum (P) 122,36±15,4
8,28 0,000*
Sesudah (P) 130,64±12,2
Sumber: Data Primer 2021
Keterangan: *Signifikan (p<0,05)

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa pada penyakit ginjal kronis dengan hemodialisa di
kelompok sebelum dan sesudah diberikan RS. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto.
edukasi didapatkan selisih nilai yaitu 8,28 Hal ini dikarenakan pemberian edukasi
dengan nilai p-value sebesar 0,000 (p<0,05). berbasis leaflet dengan self-care dapat
Hasil penelitian menunjukkan adanya mempengaruhi pengetahuan dan daya tangkap
perbedaan signifikan sebelum dan sesudah pasien tentang penyakitnya dan mempengaruhi
diberikan edukasi self-care pada pasien dalam pengambilan keputusan untuk merubah
perilaku dimana didalam leaflet terdapat

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 29


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

materi tentang Penanganan Penyakit Gagal Berdasarkan hasil wawancara, saat


Ginjal Kronik (tujuan diet, syarat dan prinsip diberikan edukasi ada beberapa hal penting
diet, bahan mkanan yang dianjurkan dan yang yang harus dilakukan maupun dihindari tetapi
tidak dianjurkan, contoh menu sehari, subjek tidak mengetahuinya, seperti subjek
pembatasan asupan cairan) dan materi self- tidak mengetahui bahwa sebelum
care (manajemen stress, mengatasi pruritus, mengkonsumsi buah direndam terlebih dahulu,
dan tips memberi rasa nyaman).13 Hal ini agar kandungan kalium pada buah tersebut
sejalan dengan penelitian Astuti (2018) menurun. Dan juga subjek tidak mengetahui
menunjukkan bahwa edukasi self-care jika harus mengurangi mengkonsumsi
meningkatkan kepatuhan diet pasien penyakit singkong. Sementara beberapa subjek
ginjal kronik dengan hasil p-value = 0,000.14 mengatakan jika sedang tidak nafsu makan,
Teori self-care menyatakan bahwa perilaku maka akan mengkonsumsi singkong sebagai
perawatan diri merupakan sebuah pengambilan gantinya, subjek juga suka menjadikan
keputusan alami yang dipengaruhi singkong sebagai cemilan. Subjek juga suka
karakteristik individu seperti usia, jenis mengalami gatal-gatal pada kulitnya terutama
kelamin, dan pendidikan; masalah seperti di daerah tangan dan kaki, tetapi mereka suka
penyakit penyerta, dan lingkungan berupa menggaruknya dan tidak pernah memberikan
dukungan sosial.15 Terdapat komponen pada lotion/minyak oles, padahal ini juga dapat
self-care, yaitu integrasi diri, regulasi diri, terjadi karena pasien gagal ginjal mengalami
interaksi dengan tenaga kesehatan dan lainnya, kulit kering dan terkelupas. Dari beberapa
pemantauan kondisi kesehatan tubuh, dan ketidaktahuan subjek tersebut, dikarenakan
kepatuhan terhadap aturan yang dianjurkan.16 tidak pernah mendapatkan edukasi tentang hal
Keunggulan dari self-care adalah tersebut.
pengkajiannya tidak hanya mengkaji Berdasarkan hasil post-test ada beberapa
kebutuhan fisik tetapi kebutuhan psikologis soal kuesioner yang skornya tidak mengalami
juga terkaji.17 Self-care dibuat untuk peningkatan antara lain pertanyaan mengenai
memberikan edukasi kepada pasien Diabetes sebelum diberikan edukasi pada pertanyaan
Melitus sebagai upaya untuk meningkatkan merendam buah di air hangat sebelum
kualitas hidup pasien yang dapat dilakukan dimakan, subjek masih tidak pernah
sendiri, namun ada juga yang mengembangkan melakukan hal tersebut. Tetapi setelah
self-care untuk pasien gagal jantung dan diberikan edukasi hasil nya hanya naik sedikit,
pasien pasca stroke, tetapi belum ada self-care yakni rata-rata naik 1 poin saja, subjek
terkait diet pasien ginjal kronik dengan mengatakan merasa kerepotan jika harus
hemodialisa. melakukan hal tersebut sehingga masih jarang
melakukan nya.

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 30


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

Kemampuan self-care pada pengelolaan yang ada dalam menangkap pesan.21 Semakin
diet yang baik akan meningkatkan kepatuhan banyak indera dilibatkan dalam penangkapan
pasien dalam pengelolaan diet. Self-care dalam pesan, maka semakin mudah pesan dapat
pengelolaan diet nutrisi adalah suatu proses diterima oleh sasaran pendidikan. Media
pengambilan keputusan secara aktif yang edukasi kesehatan dapat berupa media cetak
meliputi pemilihan tingkah laku untuk dan media elektronik.22. Pada penelitian ini
mempertahankan stabilitas fisiologis media yang digunakan adalah leaflet, leaflet
(maintenance) serta bagaimana keyakinan tersebut berisi perawatan diri subjek dan diet
pasien terhadap keseluruhan upaya self-care yang harus dipatuhi subjek. Isi leaflet tersebut
yang telah dilakukannya.18. Kepatuhan secara diambil dari buku diet untuk subjek penyakit
umum didefenisikan sebagai tingkatan perilaku ginjal kronis dengan hemodialisa. Berdasarkan
seseorang yang mendapatkan pengobatan, hasil penelitan bahwa dengan media leaflet
mengikuti diet dan merubah gaya hidup yang self-care dapat meningkatkan kepatuhan diet
sehat sesuai dengan rekomendasi pemberi subjek, hal ini karena leaflet dibuat mudah
pelayanan kesehatan.19 Menurut penelitian dipahami oleh subjek dan leaflet juga mudah
Solihatin & Mu’min tahuan 2021, disebutkan digunakan untuk segala kalangan usia, maka
perlu dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan leaflet tersebut dapat direkomendasikan untuk
yang terprogram pada pasien terutama tentang edukasi. Seperti pada penelitian Afriyani dkk
cara perawatan CKD dan hemodialisa sebagai tahun 2020bahwa sebagian subjek lebih
sarana untuk meningkatkan pengetahuan banyak menerima edukasi dengan leaflet dan
pasien. Dengan pengetahuan yang baik dapat dapat meningkatkan kepauhan diet subjek 23.
meningkatkan kemampuan perilaku self Namun berbeda dengan penelitian Hidayah &
management.20 Pada penelitian Astuti et al Sopiyandi yang mengatakan bahwa leaflet
tahun 2018 menyatakan bahwa pemberian dapat menambah pengetahuan diet subjek
edukasi pada subjek penyakit ginjal kronis tetapi tidak dapat meningkatkan kepatuhan diet
dengan hemodialisa akan lebih efektif pada subjek.24
menambah kepatuhan diet, apabila Pada prakteknya implementasi metode self-
menggunakan metode self-care dibandingkan care tidak dapat hanya dipantau dengan satu
dengan edukasi ceramah biasa dilakukan14. dua kali pemberian intervensi namun juga
Media edukasi merupakan alat atau bahan pengawasan menyeluruh. Karena proses dari
yang digunakan sebagai media untuk pesan implementasi self-care sendiri merupakan hasil
yang disampaikan dengan tujuan untuk lebih dari proses pembuatan keputusan yang
mudah memperjelas pesan, atau untuk lebih melibatkan faktor orang, masalah dan
memperluas jangkauan pesan. Penggunaan lingkungan yang mempengaruhi perilaku self-
media bertujuan untuk memaksimalkan indera care oleh pasien itu sendiri, yang dalam hal ini

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 31


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

tercantum dalam komponen kepatuhan diet UCAPAN TERIMA KASIH


pada pasien gagal ginjal kronik dengan Peneliti mengucapkan terima kasih banyak
hemodialisa.25 Secara umum intervensi kepada Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk.
pemberian edukasi self-care dengan I R. Said Sukanto, Diklat, dan pasien
menggunakan leaflet dapat diaplikasikan untuk hemodialisa Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I
meningkatkan kepatuhan dan memperbaiki R. Said Sukanto yang telah berkontribusi serta
asupan pasien gagal ginjal kronik dengan memberikan kesempatan untuk melakukan
hemodialisa. penelitian.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Terdapat perbedaan yang signifikan pada 1. Kementerian Kesehatan RI. 2018. Profil
asupan gizi makro dan kepatuhan diet pasien Kesehatan Indonesia. Jakarta: Pusat Data
hemodialiasis sebelum dan sesudah pemberian dan Informasi Kementerian Kesehatan
edukasi leaflet self-care di Rumah Sakit Republik Indonesia.
Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto. Adapun https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/d
saran kepada pasien sebaiknya lebih ownload/pusdatin/profil-kesehatan-
meningkatkan lagi kesadaran diri terkait indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018
perawatan diri sendiri dan lebih _1.pdf (Diakses 15 Desember 2020)
memperhatikan keluhan kecil pada kondisi diri 2. Rosmawanti, N., & Kusumawardhani, G.
agar dapat segera diatasi. Untuk petugas P. Model Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
kesehatan sebaiknya dilakukan rutin Gagal Ginjal Menggunakan Metode
pemeriksaan laboratorium agar pasien lebih Teorema Bayes. Jutisi: Jurnal Ilmiah
mengetahui lagi kondisi fisiknya dan rutin Teknik Informatika dan Sistem
memberikan edukasi terkini kepada pasien. Informasi, 9(3), 205-216, 2021
Peneliti selanjutnya sebaiknya 3. Kementerian Kesehatan RI.2018. Laporan
membandingkan beberapa media edukasi mana Nasional Riset Kesehatan Dasar
yang paling tepat untuk meningkatkan (RISKESDAS). Jakarta: Badan Penelitian
kepatuhan diet bagi subjek gagal ginjal kronis dan Pengembangan Kesehatan Republik
dengan hemodialisa. Peneliti juga tidak hanya Indonesia.https://www.litbang.kemkes.go.
memberikan edukasi pada subjek saja tetapi id/laporan-riset-kesehatan-dasar-
juga pada keluarga subjek, agar keluarga dapat riskesdas/(Diakses 16 Desember 2020)
membantu subjek dapat mematuhi dietnya.

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 32


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

4. [IRR] Indonesian Renal Registry. 8th Syndrome: Clinical Research &


Report Of Indonesian Renal Registry. Reviews, 11, S1065-S1068, 2017.
Indonesia Renal Registry, 2015. [Cited 21 10. Ayuditiawati, M., Kumala, S., &
September 2022] Available from Sarnianto, P. (2020). Biaya Pengeluaran
https://www.indonesianrenalregistry.org/d Sendiri dan Pengaruhnya Terhadap
ata/INDONESIAN%20RENAL%20REGI Kesulitan Ekonomi Pasien Hemodialisis
STRY%202015.pdf di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
5. [IRR] Indonesian Renal Registry. 11th Cirebon. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
Report Of Indonesian Renal Registry. Indonesia, 5(4), 137-151.
Indonesia Renal Registry, 2018. [Cited 25 11. Kusuma, H., Suhartini, S., Ropyanto, C.
September 2022] Available from B., Hastuti, Y. D., Hidayati, W., Sujianto,
https://www.indonesianrenalregistry.org/d U., & Benita, M. Y. Buku panduan
ata/IRR%202018.pdf mengenal penyakit ginjal kronis dan
6. Ayunda, AR. Priyantini D. Hubungan perawatannya. Penerbit Buku Universitas
Kepatuhan Diet Dan Kualitas Hidup Diponegoro, 2019
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang 12. Husna, Asmaul. Perbedaan Tingkat
Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Kepatuhan Pasien Hemodialisa
Umum Daerah Sidoarjo.Prodising HEFA Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam
STIKes Cendekia Kudus, 2017 Mematuhi Diet di RSU Dr Prigadi Kota
7. Rahayu, CE. Pengaruh Kepatuhan Diet Medan. [Skripsi] Fakultas Keperawatan,
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di Unit Universitas Sumatera Utara, 2013
Hemodialisa Rumah Sakit Sumber Waras. 13. Wahyuni, S., & Darmawan, S. Pengaruh
Jurnal Ilmiah Kesehatan Universitas MH media booklet terhadap self-care
Thamrin, 11 (1), 2019 penderita gagal ginjal kronik yang
8. Seventina, H. S, Pengaruh Edukasi Nutrisi menjalani terapi hemodialisa di wilayah
Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang kerja puskesmas tamalanrea jaya kota
Pengelolaan Diet Nutrisi Pasien Chronic makasar. Jurnal Keperawatan Sriwijaya,
Kidney Disease Yang Menjalani 7 (1), 2020
Hemodialisa di Rumah Sakit Gunung Jati 14. Astuti, P. Pengaruh Edukasi Self-care
Cirebon. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Berbasis Interaksi Perawat Pasien
Indonesia 2020;5(4) Terhadap Kepatuhan Diet Pada Pasien
9. Baraz, S., Zarea, K., & Shahbazian, H. B. Penyakit Ginjal Kronik (Di Instlasi Rawat
Impact of the self-care education program Jalan Rumah Sakit Islam Surabaya A.
on quality of life in patients with type II Yani). Jurnal Ilmiah Keperawatan, 4(2),
diabetes. Diabetes & Metabolic 1-6, 2018

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 33


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI
Aprilla et al. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
JAKAGI, Desember 2022, 3(1): 23 – 34
e-ISSN: 2775-085X

15. Hermawati, Titiek, H, Nur, C. Faktor- Keperawatan Dan Kebidanan, 4(2), 13-
faktor Yang Mempengaruhi Self-care Diet 23, 2021
Nutrisi Pasien Hemodialisa Di RSUD Dr 21. Sopiyandi, M. H. Efektifitas penggunaan
Moewardi Surakarta. Gaster 2016;14(2) media edukasi buku saku dan leaflet
16. Akhter, N. Self Management Among terhadap pengetahuan dan kepatuhan diet
Patients With Hypertension in pasien rawat jalan diabetes melitus tipe 2
Bangladesh. 2010. Ejournal Tersedia di puskesmas. Pontianak Nutrition Journal
secara online di http://kb.psu.ac.th diakses (PNJ), 01(02), 67-68. DOI:
pada Januari 2022 10.30602/pnj.v1i2.290, 2018
17. Riyanti, E., Setyowati, S., & Afiyanti, Y. 22. Notoatmodjo. Promosi kesehatan dan
Asuhan Keperawatan Gestational perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta,
Diabetes Mellitus Dengan Aplikasi Teori 2014
Self-care Orem. Proceeding Of The 23. Afriyani, A., Suriadi, S., & Righo, A.
Urecol, 228-235, 2019 Media Edukasi Yang Tepat Pada Pasien
18. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Self- Diabetes Melitus Tipe 2 Terhadap
care Diet Nutrisi Pasien Hemodialisa Di Kepatuhan Diet: Literature
RSUD Dr Moewardi Surakarta. Gaster Review. ProNers, 5(2), 2020
2016;14(2) 24. Hidayah, M., & Sopiyandi, S. Efektifitas
19. Juwita, L., & Kartika, I. R. Pengalaman penggunaan media edukasi buku saku dan
menjalani hemodialisa pada pasien gagal leaflet terhadap pengetahuan dan
ginjal kronis. Jurnal Endurance: Kajian kepatuhan diet pasien rawat jalan diabetes
Ilmiah Problema Kesehatan, 4(1), 97-106, melitus tipe 2 di puskesmas. Pontianak
2019 Nutrition Journal (PNJ), 1(2), 66-69,
20. Solihatin, Y., & Mu'Min, M. F. Pengaruh 2019.
Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat 25. Riegel, B., Dickson, V. V., & Faulkner,
Pengetahuan Self Management Pasien K. MThe situation-specific theory of heart
Chronic Kidney Disease (Ckd) Di Ruang failure self-care revised and updated.
Hemodialisa Rsud Smc Journal of Cardiovascular Nursing, 31(3),
Tasikmalaya. Jurnal Mitra Kencana 226– 235, 2016.

JAKAGI, Volume 3, Nomor 1, Desember 2022 34


Available online: http://journal.binawan.ac.id/JAKAGI

You might also like