0% found this document useful (0 votes)
56 views7 pages

547-Article Text-1844-1-10-20210628

This document discusses the effects of nozzle diameter and layer thickness on the accuracy of 3D printed objects. It describes how a 3D printer works by melting filament layer by layer to form components. The study used a delta type 3D printer with polylactic acid material and varied the nozzle diameter between 0.2 mm and 0.5 mm, and the layer thickness between 0.1 mm and 0.3 mm. Dimensional measurements of test objects were performed according to industry standards and analyzed using statistical methods. The results showed that a nozzle diameter of 0.2 mm and layer thickness of 0.1 mm produced the most accurate dimensions.

Uploaded by

dmcshinigami4
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
56 views7 pages

547-Article Text-1844-1-10-20210628

This document discusses the effects of nozzle diameter and layer thickness on the accuracy of 3D printed objects. It describes how a 3D printer works by melting filament layer by layer to form components. The study used a delta type 3D printer with polylactic acid material and varied the nozzle diameter between 0.2 mm and 0.5 mm, and the layer thickness between 0.1 mm and 0.3 mm. Dimensional measurements of test objects were performed according to industry standards and analyzed using statistical methods. The results showed that a nozzle diameter of 0.2 mm and layer thickness of 0.1 mm produced the most accurate dimensions.

Uploaded by

dmcshinigami4
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

Terbit online pada laman web jurnal

http://ejournal2.pnp.ac.id/index.php/jtm

JURNAL Teknik Mesin


Vol.
ol. 14 No.1 (2021) 40 - 46 ISSN Media Elektronik: 2655-5670
2655

Pengaruh Diameter Nozzle Dan Tebal Layer Terhadap Ketelitian Objek


Printer 3D
Dicky Seprianto1, Ario Oktora2, Ahmad Zamheri3, Romi Wilza4
1,3,4
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Sriwijaya
2
PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
1
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
2

Abstract
Rapid prototyping is closely related to 3D printers (additive manufacturing). Rapid prototyping is a technique for making a
prototype model from a CAD file which is the final result, while a 3D printer is one of the processes. The 3D printer process
iss by melting the filament layer by layer to form a component or product. The 3D printer melting process uses a heater on the
nozzle. This study aims to analyze the effect of nozzle diameter and layer thickness on the accuracy (dimensional
measurement) of 3D D printer objects. To determine the precision, a test object was made based on ASTM D995-08. D995 The
variation of nozzle diameter used is 0.2 mm and 0.5 mm, while the variation in layer thickness is 0.1 mm and 0.3 mm. In this
study, delta type 3D printing was used with polylactic acid (PLA) material to make test objects. Dimension measurement
using ASTM D5947-06. 06. Analysis of the measurement results used ANOVA with a 2-level 2 level factorial design type and a 2
factorial interaction (2FI) model design using Design-Expert®. software. From the actual measurement results, the most
accurate (precise) results are obtained on the test object with a variation of the nozzle parameters with a diameter of 0.2 mm
m
and a layer thickness of 0.1 mm. From the analysis of the specimen m measurement
easurement data, it can be concluded that the nozzle
diameter significantly affects the response of length, width and height while the thickness of the layer affects the response of
the length and width of the specimen.
Keywords: rapid prototyping, polylactic acid, 3D printer, anova, dimension
d measurement.

Abstrak
Rapid prototyping sangat erat kaitannya dengan printer 3D ((additive manufacturing). Rapid prototyping merupakan teknik
pembuatan model prototipe dari file CAD yang merupakan hasil akhir, se sedangkan
dangkan printer 3D adalah adalah salah satu
prosesnya. Proses printer 3D yaitu dengan cara melelehkan filament secara lapisan demi lapisan untuk membentuk suatu
komponen atau produk. Proses pelelehan printer 3D menggunakan pemanas pada nozzle. Penelitian ini ni bertujuan menganalisa
pengaruh diameter nozzle dan ketebalan lapisan terhadap ketelitian (pengukuran dimensi) objek printer 3D. Untuk
mengetahui kepresisian, maka dibuat benda uji berdasarkan ASTM D995
D995-08.
08. Variasi diameter nozzle yang digunakan adalah
0,2
,2 mm dan 0,5 mm sedangkan variasi ketebalan layer adalah 0,1 mm dan 0,3 mm. Pada penelitian ini digunakan printer 3D
tipe delta dengan bahan polylactic acid (PLA) untuk membuat benda uji. Pengukuran dimensi menggunakan ASTM D5947 D5947-
06. Analisa data hasil pengukuran
ngukuran menggunakan ANOVA dengan tipe desain 2 level factorial dan desain model 2 factorial
interaction (2FI) berbantukan perangkat lunak Design-Expert®.
Design Expert®. Dari hasil pengukuran aktual didapat hasil yang paling teliti
(presisi) pada benda uji dengan variasi parameter nozzle berdiamater 0,2 mm dan tebal layer 0,1mm. Dari analisa data hasil
pengukuran spesimen dapat disimpulkan bahwa diameter nozzle secara signifikan mempengaruhi respon panjang, lebar dan
tinggi sedangkan tebal lapisan berpengaruh terhadap res
respon panjang dan lebar dari spesimen.
Kata kunci: rapid prototyping, polylactic acid
acid, printer 3D, anova, pengukuran dimensi

1. Pendahuluan Untuk membuat model prototipe, komponen ataupun


rakitan menggunakan proses printer 3D produk
Rapid prototyping sangat erat kaitannya dengan
menggunakan printer
nter 3D dibutuhkan data CAD dalam
printer 3D (additive
additive manufacturing
manufacturing). Rapid
bentuk solid model yang memiliki volume. Metode ini
prototyping merupakan teknik pembuatan model
menghasilkan objek dengan cara menumpuk bahan
prototipe dari file CAD yang merupakan hasil akhir,
secara lapis demi lapis, hal ini berbanding terbalik
sedangkan printer 3D adalah salah satu prosesnya.
dengan proses pemesinan pada umumnya yaitu

40
Dicky Seprianto1, Ario Oktora2, Ahmad Zamheri3, Romi Wilza4
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol. 14 No. 1 (2021) 40 – 46

dengan cara mengurangi bagian-bagian.


bagian. Teknologi ini penelitian disimpulkan bahwa metode injection
sering juga disebut dengan additive manufacturing
manufacturing. moulding yang dikembangkan berbasis printer 3D
Beberapa metode yang paling umum dari rapid dengan melakukan modifikasi alat, material, tahapan
prototyping yaitu Stereolithography (SLA), Selective dan sistim produksi implan lebih baik daripada
Laser Sintering (SLS), Laminated Object metode cranial/intra operatif [6]. Teknologi utama
Manufacturing (LOM) dan Fused Deposition yang menopang industri saat ini menurut Menteri
Modelling (FDM), sedangkan 4 aspek utama Perindustrian yaitu IOT, AI, human-machine
ditunjukkan pada Gambar 1 [1]. interface, robotik dan sensor, serta teknologi 3D
printing [7].
Metode Taguchi dan permukaan respon (RSM)
diterapkan untuk mengetahui parameter optimal
terhadap kualitas dari produk yang
ng dihasilkan dengan
printer 3D. Hasil penelitianan menunjukkan metode
RSM lebih baik dari metode Taguchi dengan
parameter ketebalan lapisan 0,05 mm, suhu 199,8 oC
dan raster angle 45,1o, selain itu, kekuatan tarik
dipengaruhi oleh ketebalan lapisan, sedangkan
kesalahan dimensi disebabkan oleh raster angle
ang [8].
Sumbu Z pada printer 3D yang digerakkan
menggunakan ball screw memiliki keakuratan
dimensi, kerataan permukaan dan kekasaran yang
lebih baik dibandingkan dengan sumbu Z yang
digerakkan menggunakan lead screw [9]. Produk
berukuran 20 x 20 x 20 mm ya yang diproduksi
Gambar 1. Empat Aspek Utama Rapid Prototyping menggunakan printer 3D dengan filamen hasil daur
ulang plastik polypropylene dengan parameter
optimum suhu printer 260 C,, tebal lapisan 0,16 mm
Tiga besar penelitian tentang rapid prototyping dan print speed 20 mm/s dihasilkan dari analisa
terdapat pada bidang manufaktur sebesar 58,8%, menggunakan metode Taguchi dengan SNR adalah
computer science 32% dan material 16,8% [2]. Nilai smaller is better [10].
kehalusan permukaan terbaik sebesar 5.709 µm
didapat pada kombinasi paramater temperatur nozzle Pada saat ini printer 3D telah mulai berkembang di
190 C, suhu base plate 30 C, C, dan menggunakan Indonesia, hal ini dikarenakan printer 3D dapat
glue, sedangkan untuk dua nozzle pada suhu 220 C, membuat komponnen dengan bentuk kompleks dalam
base plate 50 C menggunakan glue didapat nilai waktu relatif singkat dibandingkan dengan pemesinan
kehalusan permukaan 10.600 µm dan densitas konvensional, walaupun masih terdapat keterbatasan
material sebesar 1.772 g/cm3 [3]. terutama pada kekuatan material yang digunakan.
Oleh karena itu sangat diperlukan informasi tentang
Kekuatan tarik dan ketelitian dimensi produk yang ketelitian, kekasaran dan kekuatan dari komponen
dibuat dengan printer 3D menggunakan bahan yang diproduksi menggunakan printer 3D, agar
polymer PLA dan ABS dipengaruhi oleh orientasi komponen atau prototipe yang dihasilkan sesuai
objek pada saat pembuatan.
embuatan. Dari hasil penelitian dengan
engan gambar kerja dan dapat berfungsi sesuai
menunjukan bahwa kesalahan akurasi dimensi terkecil dengan perancangan. Dengan alasan tersebut
dengan nilai 0,42 mm terjadi pada orientasi objek penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
horizontal dan tebal layer 0,1 mm pada material ABS, pengaruh parameter nozzle dan tebal lapisan yang
sedangkan material PLA dengan orientasi objek tepat untuk proses pembuatan benda uji atau
horizontal memiliki kualitas
litas dimensi paling baik. komponen, sehingga nantinya tinya komponen yang
Jumlah kesalahan akurasi material ini tidak melebihi 1 diproduksi dari printer 3D sesuai dengan rancangan.
mm pada setiap layer [4]. Metode Taguchi OA L27
digunakan untuk menguji akurasi dimensi filamen
jenis Eflex berdiameter 1,75 mm dan dihasilkan 2. Metode Penelitian
optimasi parameter proses untuk mendapatkan
ketelitian dimensi Z yaitu flowrate 120 %, tebal Untuk menjawab permasalahan yang diangkat dalam
lapisan 0,30 mm, suhu nozzle 210 °C, print speed 30 penelitian ini maka metode yang digunakan meliputi
mm/s, overlap 50 %, dan fan speed 100 % [5]. study literatur dan desain eksperimental, terhadap
ketelitian produk printer 3D. Desain eksperimen
Produk printer 3D juga telah diteliti untuk dapat bertujuan untuk mengumpulkan informasi/data yang
diaplikasikan terhadap implan pra
pra-operasi diperlukann dan berguna dalam melakukan penelitian
dikarenakan
enakan keunggulan akurasi geometri yang baik yang hendaknya dilakukan secara efisien terhadap
dengan tujuan mengurangi waktu operasi dan resiko waktu, biaya, tenaga dan bahan yang harus digunakan.
kehilangan banyak darah dari pasien. Dari hasil
Dicky Seprianto1, Ario Oktora2, Ahmad Zamheri3, Romi Wilza4
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol. 14 No. 1 (2021) 40 – 46

Desain eksperimen merupakan rancangan percobaan m) Menentukan taraf signifikansi (). ).


yang dilakukan melalui perubahan perubahan-perubahan n) Menentukan nilai distribusi Ftabel.
terencana terhadap variabel
iabel input suatu proses atau 𝐹 = 𝐹( ∝)( , ) (11)
sistem sehingga dapat ditelusuri penyebab dan faktor-
faktor o) Jika Fhitung (Fo) < Ftabel, maka hipotesis (Ho) dapat
faktor sehingga membawa perubahan pada output diterima
sebagai respon dari eksperimen yang telah dilakukan, p) Menentukan persentase kontribusi faktor terhadap
dengan prinsip dasar replikasi, randomisasi dan respon.
kontrol lokal [11]. Analisaa data hasil pengukuran (𝑆𝑆 − 𝑆𝑆 )
menggunakan ANOVA dengan tipe desain 2 level % 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 = (12)
𝑆𝑆
factorial dan desain model 2 factorial interaction
(2FI) serta jumlah replikasi sebanyak 3 kali, analisa
Tabel 1. Factorial Design
data dilakukan dengan berbantukan perangkat lunak No Factor Name Level
untuk mengetahui ada atau tidakn tidaknya pengaruh 1 A Diameter Nozzle (mm) 0.2 0.5
perbedaan beberapa variabel bebas (faktor) dengan 2 B Tebal Lapisan (mm) 0.1 0.3
variabel terikat (respon) [12]. Respon yang
diinvestigasi pada penelitian ini adalah panjang, lebar
dan tinggi dari spesimen uji sedangkan factorial 2.1. Pembuatan Spesimen Uji
design ditunjukkan pada Tabel 1. Pada ANOVA pperlu Untuk membuat objek yang akan dicetak pada printer
dihitung jumlah-jumlah
jumlah kuadrat. Adapun langkah-
langkah 3D, terlebih dahulu dibuat objek digital menggunakan
langkah menghitung setelah diasumsikan bahwa data software CAD. Objek digital yang telah dibuat
masing-masing
masing dipilih secara acak dan berdistribusi kemudian diubah menjadi format StereoLithography
normal adalah sebagai: (STL). File STL inilah yang nantinya akan menjadi
a) Menentukan hipotesis. baris perintah G-Code dengan aplikasi Repetier-Host.
b) Menentukan jumlah kuadrat total. Perintah G-Code akan menggerakan dan membuat
objek dengan Printer 3D. Spesimen uji, tahapan
𝑇 pembuatan spesimen ditunjukkan pada Gambar 2 dan
𝑆𝑆 = 𝑦 − (1)
𝑁 Gambar 3, sedangkan setting tetap pada printer 3D
c) Menentukan jumlah kuadrat faktor A. ditunjukkan pada Tabel 2.

𝑇
𝑆𝑆 = (𝐴 ) − (2)
𝑁
d) Menentukan Jumlah kuadrat faktor B.
𝑇 Keterangan :
𝑆𝑆 = (𝐵 ) − (3) W = 12,7 ± 0,2 mm
𝑁
t = 3,2 ± 0,05 mm
e) Menentukan jumlah kuadrat interaksi faktor A dan l = 127 ± 2 mm
B. Gambar 2. Spesimen Uji (ASTM D995
D995-08)
(𝐴𝑥𝐵) 𝑇
𝑆𝑆 = − − 𝑆𝑆 − 𝑆𝑆 (4)
𝑛 𝑁
f) Menentukan jumlah kuadrat kemungkinan
kesalahan (error).
𝑆𝑆 = 𝑆𝑆 − 𝑆𝑆 − 𝑆𝑆 − 𝑆𝑆 (5)
g) Menentukan
nentukan derajat kebebasan total.
𝑣 =𝑁−1 (6)
h) Menentukan derajat kebebasan faktor (main (
Effect) A. Gambar 3. Tahapan Proses Pembuatan Spesimen
𝑣 =𝑘 −1 (7)
i) Menentukan derajat kebebasan faktor (main ( Tabel 2. Setting Tetap Untuk Printer 3D
Effect) B Parameter Value
𝑣 = 𝑘 −1 (8) Baut Rate 115200
Default Temperature extruder (oC) 175
j) Menentukan derajat kebebasan faktor interaksi A Tipe Printer Rostok
dan B. Printable Radius (mm) 75
𝑣 = (𝑣 )(𝑣 ) (9) Printable Height (mm) 100
k) Menentukan derajat kebebasan kemungkinan Retraction length (mm) 8
Lift Z (mm) 2
kesalahan (pure error). Filament PLA
𝑣 =𝑣 −𝑣 −𝑣 −𝑣 (10) Printing speed (mm/s) 30
l) Melengkapi tabel hasil pengukuran untuk analisys Travel speed (mm/s) 100
of variance dari data yang didapat. Wall/perimeter 3
Infill (%) 30
Dicky Seprianto1, Ario Oktora2, Ahmad Zamheri3, Romi Wilza4
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol. 14 No. 1 (2021) 40 – 46

Filament (mm/s) 1.75 yang dibutuhkan dari kondisi awal sampai


samp dengan
Multiplier 0.9 suhu 180 oC dibutuhkan waktu 3 menit 15 detik,
Temperature 1st layer (oC) 180
End G-Code: seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
M104 S0; Turn off Temperature
G1 X0 Y0 Z75; Lift Nozzle
M84; Disable Motor

2.2. Alat dan Bahan


Pembuatan spesimen dan pengambilan data
pengukuran dilaksanakan di laboratorium CNC
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya,
dengan rincian alat dan bahan adalah sebagai berikut a) Suhu Awal b) Suhu dengan Filament
juga ditunjukkan pada Gambar 4.
a. Perangkat Lunak: Autodesk® Inventor®
Professional, Repitier-Host
Host dan Design Expert.
b. Printer 3D tipe delta dengan teknologi Fused
Deposition Modeling (FDM).
c. Filament Polylactic acid (PLA) diameter 1.75 mm
d. Nozzle 0.2 mm dan 0.5 mm.
e. Vernier caliper mitutoyo toleransi ± 0,01mm
f. Thermal Imager
g. Leveling tools
h. Hands tool
c) Grafik Waktu Kenaikan Suhu

Gambar 5. Pengukuran Suhu Nozzle

3.1. Pengujian Ketelitian


Setelah dilakukan pembuatan spesimen menggunakan
printer 3D dengan material PLA (Polylactic
Polylactic acid
acid),
selanjutnya
elanjutnya dilakukan pengukuran dimensi untuk
mendapatkan data panjang, lebar, dan tinggi dari
spesimen tersebut sehingga dapat diketahui nilai
a) Delta Printer 3D akurasi dari spesimen serta analisa data pengaruh
faktor terhadap respon. Spesimen yang dibuat
ditunjukkan pada Gambar 6, data hasil pengukuran
ditunjukkan pada Tabel 3 dan design summary data
hasil pengukuran ditunjukkan pada Tabel 4.

b) Thermal Imager
c) Filamen PLA

d) Nozzle e) Vernier Caliver a) Nozzle 0,2 mm b) Nozzle 0,5 mm

Gambar 6. Spesimen
Gambar 4. Alat dan Bahan
Tabel 3. Data Hasil Pengukuran
Respon
Std Run A B Panjang Lebar Tinggi
3. Hasil dan Pembahasan (mm) (mm) (mm)
10 1 0.5 0.3 127.25 12.79 3.24
Pengukuran suhu pada nozzle dilakukan sebelum
12 2 0.5 0.3 127.24 12.8 3.25
pembuatan spesimen, hal ini bertujuan untuk 1 3 0.2 0.1 127.01 12.71 3.18
memvalidasi dan mengetahui bahwa suhu pada nozzle 5 4 0.5 0.1 127.1 12.75 3.16
sesuai dengan yang telah ditetapkan pada pengaturan 3 5 0.2 0.1 127.01 12.7 3.19
di printer 3D, dari hasil pengukuran diketahui waktu 11 6 0.5 0.3 127.24 12.76 3.24
4 7 0.5 0.1 127.08 12.73 3.19
Dicky Seprianto1, Ario Oktora2, Ahmad Zamheri3, Romi Wilza4
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol. 14 No. 1 (2021) 40 – 46

6 8 0.5 0.1 127.11 12.73 3.16 Squares Square value


9 9 0.2 0.3 127.21 12.76 3.12 Model 0.0979 3 0.0326 260.98 < 0.0001 significant
2 10 0.2 0.1 127.01 12.7 3.22 A-Dia.
0.0133 1 0.0133 106.67 < 0.0001
Nozzle
7 11 0.2 0.3 127.2 12.74 3.12 B-Tebal
8 12 0.2 0.3 127.18 12.71 3.19 0.0833 1 0.0833 666.67 < 0.0001
Lapisan
AB 0.0012 1 0.0012 9.60 0.0147
Tabel 3. Design Summary Pure
Response 0.0010 8 0.0001
Error
Response R1 R2 R3 Cor
0.0989 11
Name Panjang Lebar Tinggi Total
Units mm mm mm
Obs. 12 12 12 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4, dapat diketahui
Min 127.01 12.7 3.12 bahwa faktor diameter nozzle dan tebal lapisan serta
Max 127.25 12.8 3.25 interaksi keduanya berpengaruh terhadap respon
Mean 127.14 12.74 3.19 panjang. Persen kontribusi masing-masing faktor
Std. Dev. 0.0948 0.0333 0.0439
dapat dihitung menggunakan persamaan (12).
Factors
Factor A B
Name Dia. Nozzle Tebal Lapisan % Kontribusi diameter nozzle:
( . . )
Units mm mm = = 13%
.
Type Numeric Numeric
SubType Continous Continous
% Kontribusi tebal lapisan:
Min 0.2 0.1 ( . . )
Max 0.5 0.3 = = 84%
.
Build Information
Study Type Factorial
% Kontribusi interaksi faktor diameter nozzle dan
Subtype Randomized
tebal lapisan:
Design Type 2 Level Factorial ( . . )
Design Model 2FI = = 1%
.
Runs 12
3.4 Pengaruh Faktor Terhadap Respon Lebar
3.2. Analisa Data Data hasil pengukuran lebar spesimen uji selanjutnya
Perhitungan penyimpangan bertujuan untuk dilakukan perhitungan dan dianalisa menggunakan
mengetahui ketelitian pada setiap spesimen produk ANOVA, hasil perhitungan ditunjukkan pada Tabel 5.
printer 3D. Pada produk printer 3D, karena sesuatu
Tabel 5. ANOVA for selected factorial model
benda polimer yang dilebur atau dilelehkan maka (Response 2: Lebar)
setelah dingin dapat mengalami penyusutan atau Sum of Mean F-
Source df p-value
penambahan pada benda tersebut. Squares Square value
Model 0.0097 3 0.0032 10.52 0.0038 significant
Penyimpangan ukuran pada tiap-tiap spesimen A-Dia.
0.0048 1 0.0048 15.57 0.0043
Nozzle
disebabkan beberapa hal. Antara lain dipengaruhi oleh B-Tebal
0.0048 1 0.0048 15.57 0.0043
diameter nozzle dan tinggi masing-masing lapisan Lapisan
(layer). Diameter nozzle besar dan tinggi lapisan yang AB 0.0001 1 0.0001 0.4324 0.5293
Pure
besar, maka penyimpangan yang dihasilkan pada Error
0.0025 8 0.0003

produk printer 3D akan menjadi besar. Cor


0.0122 11
Total
Dari data diperoleh hasil yaitu pada penyimpangan
panjang, lebar, dan tinggi cenderung mempunyai nilai Dari hasil perhitungan pada Tabel 5, dapat diketahui
rata-rata positif, karena pada dimensi spesimen yang bahwa faktor diameter nozzle dan tebal lapisan
lebih besar daripada ukuran pada gambar kerja. berpengaruh terhadap respon lebar. Sedangkan
interaksi kedua faktor tidak terlalu berdampak
3.3 Pengaruh Faktor Terhadap Respon Panjang
terhadap respon lebar dari spesimen. Persen
Data hasil pengukuran panjang spesimen uji yang kontribusi masing-masing faktor adalah:
telah dianalisa menggunakan ANOVA berbantukan
perangkat lunak design expert, dan hasil perhitungan % Kontribusi diameter nozzle:
ditunjukkan pada Tabel 4. P-values < 0.05 =
( . . )
= 37%
mengindikasikan model terms are significant. Pada .

kasus ini A, B, AB are significant model terms. Untuk


% Kontribusi tebal lapisan:
nilai > 0.1000 mengindikasikan model terms are not ( . . )
significant. = = 37%
.

Tabel 4. ANOVA for selected factorial model


(Response 1: Panjang) 3.5 Pengaruh Faktor Terhadap Respon Tinggi
Source Sum of df Mean F- p-value

44
Dicky Seprianto1, Ario Oktora2, Ahmad Zamheri3, Romi Wilza4
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol. 14 No. 1 (2021) 40 – 46

Data hasil pengukuran tinggi spesimen uji diolah dan


dianalisa menggunakan ANOVA, hasil perhitungan
ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6. ANOVA for selected factorial model


(Response 3: Tinggi)
Sum of Mean F- p-
Source df
Squares Square value value
signifi
Model 0.0164 3 0.0055 9.09 0.0059 cant
A-Dia.
0.0040 1 0.0040 6.72 0.0320
Nozzle
B-Tebal
0.0003 1 0.0003 0.5000 0.4996
Lapisan
AB 0.0120 1 0.0120 20.06 0.0021
Pure
0.0048 8 0.0006
Error
Cor
0.0212 11
Gambar 8. Pengaruh Hubungan Antara Faktor Nozzle dan Tebal
Total Lapisan Terhadap Respon Lebar.

Dari hasil perhitungan pada Tabel 6, dapat diketahui


bahwa faktor diameter nozzle dan interaksi antara
kedua faktor berpengaruh terhadap respon tinggi.
Persen kontribusi faktor diameter nozzle dan interaksi
kedua faktor yaitu:

% Kontribusi diameter nozzle:


( . . )
= = 16%
.

% Kontribusi interaksi faktor diameter nozzle dan


tebal lapisan:
( . . )
= = 54%
.

Gambar 9. Pengaruh Hubungan Antara Faktor Nozzle dan Tebal


Grafik surface 3D pengaruh hubungan antara faktor Lapisan Terhadap Respon Tinggi.
nozzle dan tebal lapisan terhadap respon (panjang,
lebar dan tinggi) ditunjukkan pada Gambar 7, Gambar
4. Kesimpulan
8 dan Gambar 9.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor
diameter nozzle dan tebal lapisan berpengaruh
terhadap respon panjang, lebar dan tinggi dari objek
yang dibuat dengan printer 3D berdasarkan ASTM
D995-08.
08. Pengukuran dimensi yang dilakukan
berdasarkan ASTM D5947-06. 06. Hasil pengukuran
spesimen secara aktual diketahui bahwa nozzle
berdiameter 0,2 mm dan tebal lapisan 0,1 mm
memiliki nilai yang paling teliti dan memenuhi
toleransi dari gambar rancangan. Dari analisa data
menggunakan ANOVA dengan tipe desain 2 level
factorial dan desain model 2 factorial interaction
(2FI) diperoleh hasil bahwa diameter nozzle secara
signifikan mempengaruhi respon panjang, lebar dan
Gambar 7. Pengaruh Hubungan Antara Faktor Nozzle dan Tebal tinggi sedangkan tebal lapisan berpengar
berpengaruh terhadap
Lapisan Terhadap Respon Panjang. respon panjang dan lebar dari spesimen.

Ucapan Terimakasih
Atas terlaksananya penelitian ini, penulis ucapkan
terima kasih kepada unsurnsur Pemimpin Politeknik
Negeri Sriwijaya dan Jurusan Teknik Mesin selaku
unsur pelaksana akademik Politeknik Negeri Ne
Sriwijaya atas izin yang diberikan untuk pelaksanaan
penelitian di laboratorium CNC Jurusan Teknik
Mesin.
Dicky Seprianto1, Ario Oktora2, Ahmad Zamheri3, Romi Wilza4
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol. 14 No. 1 (2021) 40 – 46

Daftar Rujukan
[1] Chua, C.K., Leong, K.F., and Lin, C.S., 2003. Rapid
Prototyping Principles and Applications. Second Edition.
Singapore: World Scientific Publish Co, Pte. Ltd.
[2] Andhy, R., 2017. Perkembangan Teknologi Rapid
Prototyping: Study Literatur. Jurnal Metris, 18, 105-12.
[3] Rahman, H., 2019. Pengaruh Temperatur Nozzle Dan Base
Plate Pada Material PLA Terhadap Nilai Masa Jenis Dan
Kekasaran Permukaan Produk Pada Mesin Leapfrog Creatr
3D Printer. Jurnal Teknologi dan Riset Terapan, 1 (1), 1-8.
[4] Sobron, L., Djamil, S., dan Yolanda, Y. 2016. Pengaruh
Orientasi Objek Pada Proses 3D Printing Bahan Polymer
PLA Dan ABS Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketelitian
Dimensi Produk. Sinergi, 20 (1), 27-35.
[5] Pristiansyah, P., Hasdiansah, H., dan Sugiyarto, S. 2019.
Optimasi Parameter Proses 3D Printing FDM Terhadap
Akurasi Dimensi Menggunakan Filament Eflex. Manutech :
Jurnal Teknologi Manufaktur, 11 (1), 33–40.
[6] Djoko, K., 2017. Analisa Akurasi Geometri Penggunaan
Metode Injection Moulding Berbasis Printer 3D Untuk
Produksi Implan Pada Bedah Cranioplasty. Jurnal Desain
Idea, 16 (1), 17–22.
[7] Liputan 6, Tech News, 2019. Indonesia Akan Punya Pabrik
Printer 3D (Hitting the headlines article) [Online] (Updated
08 Feb 2019)
Tersedia di :
https://www.liputan6.com/tekno/read/3889856/indonesia-
akan-punya-pabrik-printer-3d-pertama [Accessed 27
November 2020]
[8] A.E. Tontowi, 2017. Optimization of 3D-Printer Process
Parameters for Improving Quality of Polylactic Acid Printed
Part. International Journal of Engineering and Technology,
9 (2), 589-600.
[9] Tri, H.S., 2019. Analisa Pengaruh Pemilihan Komponen
Terhadap Ketelitian Dimensi dan Kualitas Permukaan
Produk Pada Mesin 3D Printing Jenis FDM (Fused
Deposition Modelling). In: UMS (Universitas
Muhammadiyah Surakarta), 7th Industrial Engineering
National Conference: Industri Kreatif berbasis Budaya pada
Era Industri 4.0. HARRIS Hotel & Conventions Solo,
Surakarta, 27 Maret 2019. Prodi Teknik Industri Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta: Jawa Tengah.
[10] H.A. Pamasaria, 2020. Optimasi Keakuratan Dimensi Produk
Cetak 3D Printing berbahan Plastik PP Daur Ulang dengan
Menggunakan Metode Taguchi. Jurnal Material dan Proses
Manufaktur, 4 (1), 12–19.
[11] Montgomery, D.C.., 2013. Design and Analysis of
Experiments. Eighth Edition. United States: John Wiley &
Sons Incorporated.
[12] William E. Murphy, 2007, “Using Design-Expert For
Enchancing Engineering Experimentation Labs”, ASEE
Southheast Section Conference, University Of Kentucky.

46

You might also like