Plag Check Report 2024 07 03T06 - 08 - 56
Plag Check Report 2024 07 03T06 - 08 - 56
49.3% 74 8047
Word count
Identical 1279
Minor Changes 1115
Paraphrased 1575
Omitted 0
Powered by
QuillBot Scanned on: 06:09 July 3, 2024 UTC
Results
The results include any sources we have found in your submitted document that includes the
following: identical text, minor changed text, paraphrased text.
Chapter 2.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/13233/4/Chapter%202.pdf 10%
Chapter%202.pdf
MINOR CHANGES
20220720110834-2022-07-20data_karya_ilmiah110822.pdf
https://arpusda.semarangkota.go.id/uploads/data_karya_ilmiah/2022072… 9%
Text that is nearly
20220720110834-2022-07-20data_karya_ilmiah110822.pdf identical, yet a
different form of the
word is used. (i.e 'slow'
20221107103916-2022-11-07data_karya_ilmiah103546.pdf becomes 'slowly')
https://arpusda.semarangkota.go.id/uploads/data_karya_ilmiah/2022110… 9%
20221107103916-2022-11-07data_karya_ilmiah103546.pdf
PARAPHRASED
Powered by
.
6411416132.pdf
http://lib.unnes.ac.id/40654/1/6411416132.pdf 2%
6411416132.pdf
01 gdl-petrusbamb-1465-1-skripsi-o | PDF
https://www.slideshare.net/slideshow/01-gdlpetrusbamb14651skripsio/16…
2%
K11116034_skripsi_bab 1-2.pdf
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/16286/2/K11116034_skripsi_bab%… 2%
K11116034_skripsi_bab%201-2.pdf
2128-2847-1-PB.pdf
http://repository.lppm.unila.ac.id/12842/1/2128-2847-1-PB.pdf 2%
2128-2847-1-PB.pdf
Powered by
.
index.php?p=fstream&fid=87491&bid=25183
https://repository.poltekkes-smg.ac.id/index.php/index.php?p=fstream&fid… 1%
index.php
BAB 2.pdf
http://repo.setiabudi.ac.id/id/eprint/3822/4/BAB%202.pdf 1%
BAB%202.pdf
2682
https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jimpk/article/download/555/502/2…
1%
Powered by
.
BAB III.docx
http://repository.phb.ac.id/1056/4/BAB%20III.docx 1%
BAB%20III.docx
Powered by
.
oai?metadataPrefix=oai_dc&from=2020-11-22&verb=ListRec…
https://jurnal.unbrah.ac.id/index.php/heme/oai?metadataPrefix=oai_dc&f…
1%
46
https://ojs.stikeskeluargabunda.ac.id/index.php/midwiferyhealthjournal/a…
1%
Powered by
.
DAFTAR PUSTAKA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/56199/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf 1%
DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
Powered by
.
567988-metode-penelitian-kuantitatif-teori-meto-21bd971e.…
https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/567988-metod… 1%
567988-metode-penelitian-kuantitatif-teori-meto-21bd971e.pdf
BAB_III.docx
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/P17311175042… 1%
BAB_III.docx
Solved JU OL 3 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 97 98 | C…
https://www.chegg.com/homework-help/questions-and-answers/ju-ol-3-74…
1%
Powered by
.
KB.pdf
https://www.slideshare.net/slideshow/kbpdf-251410273/251410273
1%
37
https://ojs.stikeskeluargabunda.ac.id/index.php/midwiferyhealthjournal/a… 1%
FORMAT-PROPOSAL.pdf
http://adp.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/FORMAT-PROPOSA… 1%
FORMAT-PROPOSAL.pdf
Powered by
.
Powered by
.
Powered by
HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA
BERULANG PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RSD K.R.M.T
WONGSONEGORO SEMARANG
PROPOSAL
Oleh :
FITRIANA HERA PUSPITASARI
NIM : 2307011
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dua dari sembilan juta kematian balita di dunia disebabkan oleh pneumonia.
kasus pneumonia. Oleh karena itu pneumonia disebut juga sebagai The
2019).
lima tahun pada tahun 2022 dan total kematian anak balita meningkat sebesar
909.789, pada tahun 2022 dan total kematian anak balita menurun sebesar
pada tahun 2021. pada tahun 2022 meningkat dengan jumlah kasus sebanyak
345.231 kasus dan pada tahun 2023 dengan jumlah kasus sebanyak 301.534
2021 adalah 9,78%. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 berada di
peringkat ketiga setelah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur. Pada
tahun 2022 dengan jumlah kasus 67.185, pada tahun 2023 dengan jumlah
1
kasus 57.678 (RIKESDA, 2023). Di Kota Semarang, prevalensi pneumonia
pada anak balita di tahun 2021 adalah 6,69% Pneumonia di Kota Semarang
pada tahun 2021 berada di peringkat ketiga di Provinsi Jawa Tengah setelah
pneumonia pada anak balita di Kota Semarang meningkat 399 per 10.000
penduduk pada tahun 2020 dan 542 per 10.000 penduduk pada tahun 2021.
Semarang, 2023).
kelamin dan status gizi. Umur merupakan salah satu faktor yang memiliki
bawah dua tahun virus merupakan penyebab utama pneumonia. Sistem imun
pada bayi dan balita belum sempurna serta lumen pada saluran pernapasan
bayi dan balita masih sempit. Oleh karena itu, kejadian pneumonia pada bayi
dan balita lebih tinggi dari kelompok umur lain. Selanjutnya, jenis kelamin
Anak laki-laki lebih rentan terkena pneumonia 1,46 kali dibandingkan dengan
dan estrogen. Terdapat perbedaan respon imunologis antara anak laki- laki
2
dan perempuan, perbedaan sistem imun bisa disebabkan oleh hormon seks
dan faktor lingkungan. Selain itu juga, anak laki- laki memiliki aktivitas yang
lebih aktif dibandingkan anak perempuan sehingga anak laki-laki lebih rentan
berulang atau tidak mampu mengatasi penyakit ini dengan sempurna. Faktor
Gangguan gizi pada anak akan mempengaruhi sistem imunitas sehingga anak
yang mengalami kurang gizi akan mudah terkena penyakit terutama penyakit
infeksi. Kurang gizi dan infeksi biasanya ditemukan secara bersamaan karena
keduanya saling mempengaruhi. Balita dengan gizi kurang dan gizi buruk
penurunan sistem pertahanan tubuh sehingga akan mudah terjadi infeksi. Hal
mediasi sel T dan respon imun adaptif sehingga rentan terjadi infeksi saluran
makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan atas status gizi buruk,
Penilaian status gizi anak diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan
tinggi badan (TB). Indikator status gizi berdasarkan indeks Berat Badan
3
status gizi berdasarkan indeks Berat Badan/Umur memberikan indikasi
indikator status gizi berdasarkan indeks Berat Badan / Tinggi Badan (BB/TB)
memberikan indikasi masalah gizi akut akibat peristiwa yang terjadi dalam
dengan kejadian pneumonia balita. Balita yang berstatus gizi kurang berisiko
2,7 kali untuk menderita pneumonia. Gizi kurang akan merusak pertahanan
cukup tinggi. Pada tahun 2021 terdapat 165 kasus, pada tahun 2022 terjadi
peningkatan dengan 221 kasus dan data terakhir pada tahun 2023 terdapat 245
kasus. Berdasarkan uraian di atas dan data rekam medis pneumonia di ruang
4
pneumonia selalu meningkat sejak tahun 2021-2023, oleh karena itu peneliti
dengan kejadian pneumonia berulang pada anak usia 1-5 tahun di Rumah
B. Rumusan Masalah
Semarang”?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Semarang.
2. Tujuan Khusus
5
Semarang.
Wongsonegoro Semarang
D. Manfaat Penelitian
pemberian nutrisi atau zat gizi yang dibutuhkan tubuh, sehingga selalu
6
menurunkan angka kesakitan dan kematian anak akibat pneumonia.
E. Originalitas Penelitian
7
Peneliti Judul Metode Hasil Perbedaan
observasional analitik
dengan desain cross
sectional
Puspitasari Faktor Risiko Jenis penelitian yaitu Hasil penelitian Penelitian Terdahulu
(2015) Pneumonia Pada observasional analitik menunjukkan bahwa a. variable independent :
Balita dengan desain kasus kontrol. sebagian besar balita status imunisasi, status
Berdasarkan penderita pneumonia Asi Ekslusif
Status Imunisasi berjenis kelamin laki-laki b. Variable Dependent :
Campak Dan dan berumur 1 sampai Kejadian Pneumonia
Status Asi dengan kurang dari 2 c. Design penelitian :
Eksklusif tahun. observasional analitik
Imunisasi campak dengan kasus kontrol.
(OR=10,23 ; 95% d. Sample penelitian:
CI=1,60–107,95), dan Anak usia 1-2 tahun
ASI eksklusif (OR=7,00; Penelitian
96%CI=1,82 – 29,49) Sekarang
berpengaruh terhadap a. Variabel Independent :
kejadian pneumonia Status Gizi
b. Variable Dependent:
Kejadian Pneumonia
Berulang
c. Desain Penelitian
dengan kuantitatif
observasional analitik
dengan desain cross
sectional
d. Sample penelitian :
Anak usia 1-5 Tahun
Adawiyah Faktor-faktor Penelitian ini adalah Ada pengaruh Penelitian Terdahulu
(2016) Yang penelitian kuantitatif dengan kelengkapan status a. Perbedaan variable
Berpengaruh menggunakan desain studi imunisasi, pemberian independent:
Terhadap case control, dilakukan pada Vitamin A, pemberian imuniasai, vitaminA,
Kejadian bulan Oktober-Nopember ASI Eksklusif, dan asap ASI ekslusif, asap
Pneumonia Pada 2012 pada 130 balita yang pembakaran keluarga pembakaran
Balita di tediri 65 kasus dan 65 dengan kejadian b. Variable Dependent:
Puskesmas kontrol di Puskesmas Pneumonia pada balita Kejadian Pneumonia
Susunan Kota Susunan Baru yang dipilih c. Desain Penelitian :
Bandar sebagai sampel. desain studi case
Lampung control
Penelitian
Sekarang
a.Variabel Independent :
Status Gizi
b. Variable Dependent:
Kejadian Pneumonia
berulang
c. Desain Penelitian
dengan kuantitatif
observasional analitik
dengan desain cross
sectional
Handayani Faktor Yang Penelitian ini menggunakan Ada pengaruh status gizi, Penelitian
8
Peneliti Judul Metode Hasil Perbedaan
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pneumonia
1. Definisi Pneumonia
10
Pneumonia adalah bentuk dari infeksi saluran pernapasan akut yang
sering disebabkan oleh virus atau bakteri. Paru-paru terdiri dari kantung-
kantung kecil yang disebut alveoli, yang berisi udara ketika dalam
dengan nanah dan cairan yang membuat pernapasan terasa sakit dan
terjadi dalam periode satu tahun atau >3 episode pneumonia dalam
bawah yang terjadi dua episode dalam satu tahun atau tiga episode dalam
3. Klasifikasi Pneumonia
sebagai berikut:
1) Pneumonia Rekurens
11
Community Acquired Pneumonia (CAP) adalah peradangan
masyarakat.
4) Pneumonia Aspirasi
paru.
b) Pneumonia berat
12
Seorang bayi berumur <2 bulan menderita pneumonia berat
dari pemeriksaan:
<12 bulan,
tahun.
(TTDK),
13
umur 2 sampai <12 bulan, 40x/menit atau lebih pada
4. Epidemiologi Pneumonia
dapat terjadi pada siapa saja, namun pada umumnya terjadi pada
diperkirakan sekitar 156 juta episode baru per tahun di seluruh dunia dan
terjadi di India 43 juta kasus, China 21 juta kasus, dan Pakistan 10 juta
14
kasus, serta tambahan kasus di negara lain seperti Indonesia, Bangladesh,
vaksin yang belum tersebar secara luas, dan nutrisi yang kurang baik
(Patria, 2022).
5. Etiologi Pneumonia
dibungkus oleh dua selaput tipis (pleura), yaitu selaput bagian dalam
bagian luar (pleura parietalis) yang melapisi rongga dada bagian luar.
Terdapat dua bagian paru-paru yaitu paru kanan (pulmo dekster) yang
terdiri dari 3 lobus dan paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri dari 2 lobus
(Wahyuningsih, 2017).
banyak cabang yang disebut ductus alveolus dan berakhir pada kantung-
kantung yang disebut alveolus dengan diameter 0,2 - 0,3 mm. Pada
saat terjadi infeksi pneumonia maka alveolus dipenuhi cairan dan terjadi
15
Penyebab utama pneumonia adalah bakteri Streptococcus
30% kasus. Selain itu ditemukan jenis seperti Staphylococcus aureus dan
6. Patogenesis Pneumonia
sama lain. Hal tersebut yang menjadi penentu klasifikasi dan bentuk
16
mikroorganisme dapat berkembang biak dan berakibat timbulnya sakit,
dalam tubuh bersamaan dengan droplet udara yang terhirup atau melalui
2019).
atau jamur. Sedangkan bakteri masuk melalui udara dan mencapai alveoli
terjadi kolonisasi pada saluran napas dan aspirasi ke saluran napas bawah
17
sebagian kecil secret dapat memberikan titer inokolum bakteri yang tingi
7. Patofisiologi
dinding bronkus menyebabkan kerusakan sel eksudat dan sel epitel, jika
harus dilakukan pemeriksaan radiografi pada saat yang sama oleh ahli
(Ciftci, 2019).
pada bagian paru yang berbeda atau multiple, namun lobus tengah
menjadi bagian yang paling sering terserang karena lobus tengah relative
bagian lobus tengah maka akan terjadi penyumbatan sehingga tidak ada
18
Surartawan (2019) menyatakan bahwa proses peradangan yang terjadi di
haemoglobin.
sel darah merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu
cairan, sehingga warna paru menjadi merah dan pada perabaan seperti
hepar, pada stadium ini udara alveoli tidak ada atau sangat minim
19
fagositosis sisa sisa sel. Pada stadium ini eritrosit di alveoli mulai
diresorbsi, lobus masih tetap padat karena berisi fibrin dan leukosit,
warna merah menjadi pucat kelabu dna kapiler darah tidak lagi
mengalami kongesti.
d. Stadium IV (7 – 12 Hari)
(Patria, 2019).
tersebut biasanya diawali dengan infeksi saluran napas atas akut selama
menggigil, suhu tubuh meningkat, sesak napas, nyeri dada, dan batuk
20
dengan peningkatan frekuensi napas, perkusi pekak, fremitus melemah,
infeksi virus lebih ringan namun bisa memburuk jika tidak segera
sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan mengik. Dapat pula terjadi
sama pada setiap episodenya namun dapat pula berbeda, hal tersebut
akan lebih parah, terus menerus dan dapat terjadi kegagalan pemulihan
(Montella, 2022).
9. Penatalaksanaan Pneumonia
namun pneumonia masih bisa diobati dan pengobatan akan lebih mudah
21
kondisi sudah membaik namun tetap memerlukan pengobatan serta
antibiotik.
22
oksigen, jika terjadi gagal napas diberikan bantuan ventilasi non invasive
pemeriksaan fisik yang cermat sehingga dapat dilihat pada saat terjadi
B. Status Gizi
makanan dan penggunaan zat gizi, dimana zat gizi sangat dibutuhkan oleh
23
Berat Badan Berat badan sangat kurang <-3 SD
menurut Umur (severely underweight)
(BB/U) anak usia Berat badan kurang -3 SD sd <-2 SD
0 – 60 bulan (underweight)
Berat badan normal -2 SD sd +1 SD
Risiko Berat badan lebih >+1 SD
Panjang Badan Sangat pendek (severely <-3 SD
atau Tinggi Badan stunted)
menurut Umur Pendek (stunted) -3 SD sd <-2 SD
(PB/U atau TB/U) Normal -2 SD sd +3 SD
anak usia 0 – 60 Tinggi > +3 SD
bulan
Berat Badan Gizi buruk (severly wasted) <-3 SD
menurut Panjang Gizi kurang (wasted) -3 SD sd <-2 SD
Badan atau Tinggi Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Badan (BB/PB Berisiko gizi lebih (possible >+1 SD sd +2
atau BB/TB) risk of overweight) SD
anak usia 0 – 60 Gizi lebih (overweight) >+2 SD sd +3
bulan SD
Obesitas (obese) >+3 SD
Indeks Masa Gizi buruk (severly wasted) <-3 SD
Tubuh menurut Gizi kurang (wasted) -3 SD sd <-2 SD
Umur (IMT/U) Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
anak usia 0 – 60 Berisiko gizi lebih (possible >+1 SD sd +2
bulan risk of overweight) SD
Gizi lebih (overweight) >+2 SD sd +3
SD
Obesitas (obese) >+3 SD
Indeks Masa Gizi buruk (severly wasted) <-3 SD
Tubuh menurut Gizi kurang (wasted) -3 SD sd <-2 SD
Umur (IMT/U) Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
anak usia 5 – 18 Gizi lebih (overweight) +1 SD sd +2 SD
tahun Obesitas (obese) >+2 SD
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun 2020.
pendidikan. Status Gizi kurang menjadi faktor risiko kesakitan dan kematian
balita akibat infeksi saluran pernapasan. Perbaikan nutrisi dan status gizi pada
24
anak dapat menjadi langkah pencegahan terjadinya pneumonia berulang dan
C. Kerangka Teori
Kejadian pneumonia
berulang
D. Kerangka Konsep
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
26
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2022). Variabel
berulang
F. Hipotesa
Semarang
27
Ho : Tidak ada Hubungan Status Gizi Anak Dengan Kejadian Pneumonia
Semarang
BAB III
METODE PENELITIAN
28
independen dan dependen diidentifikasi pada satu waktu (Hardani, 2017).
Dalam hal ini untuk mengetahui Hubungan Status Gizi Anak Dengan
Kejadian Pneumonia Berulang Pada Anak Usia 1-5 Tahun di RSD K.R.M.T
Wongsonegoro Semarang
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
Semarang
C. Definisi Operasional
29
menurut catatan pneumonia lebih
rekam medis di RSUD dari satu kali
K.R.M.T dalam satu tahun
Wongsonegoro oleh dokter/petugas
Semarang paramedis terlatih
Status Gizi Dinilai sesuai dengan ZSCORE 1. Gizi lebih = Ordinal
standar pertumbuhan zscore > +1SD
anak WHO 2. Gizi baik =
menggunakan zscore -2SD s/d <
perhitungan z- score +1SD
yang dicatat dalam 3. Gizi kurang = zscore
catatan atau Buku >-3SD s/d <-2SD
Kesehatan Ibu dan 4. Gizi buruk = zscore
Anak. <-3SD
1. Populasi
2021). Populasi dalam penelitian ini adalah anak balita usia 1 - 5 tahun
2. Sampel
yang di ambil dari populasi harus betul-betul mewakili dan harus valid,
30
a. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum yaitu subjek penelitian
pneumonia
jantung
4. Teknik Sampling
31
pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang
populasi di atas maka besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
(Nursalam, 2020).
n= 𝑁
1+𝑁 (𝑒)2
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
n= 38 = 34.7 = 35
1+38 (0,05)2
E. Instrumen Penelitian
32
Alat-alat yang digunakan untuk mendapatkan atau mengumpulkan
adalah:
a. Check List
b. Lembar observasi
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
33
terkait dengan tujuan penelitian yang diperoleh dari literatur buku,
a. Tahapan persiapan
Wongsonegoro Semarang.
b. Tahapan pelaksanaan
34
2) Peneliti meminta ijin kepada Kepala Diklat untuk melakukan
Semarang
c. Tahap pelaporan
35
Setelah kuesioner diisi oleh responden, maka data diolah melalui
1. Editing
2. Coding
a. Variabel Penelitian
1) Status gizi = 1
c. Status Gizi
1) Gizi lebih = 1
2) Gizi baik =2
3) Gizi kurang = 3
4) Gizi buruk = 4
2. Scoring
36
Setelah pemberian angka selesai kemudian dilakukan scoring sesuai
dengan kriteria yang dibuat peneliti dengan memberikan nilai pada hasil
a. Status Gizi
3. Tabulating
4. Entry Data
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
37
masing variabel, yakni status gizi dan kejadian pneumonia berulang
sebagai berikut :
f
P= x 100%
n
Keterangan :
P = Proporsi
f = Frekuensi kategori
n = Jumlah sampel
2. Analisa Bivariat
hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dia kelas atau lebih
dari dua kelas, data berbentuk ordinal dan sampelnya besar. Uji yang
i=1 fn
Keterangan :
X2 = Chi kuadrat
38
Syarat dalam penilaian uji chi square yaitu :
b. Sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari
jumlah sel
Jika syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka dilakukan uji alternatif
yaitu:
a. Alternatif uji chi square untuk tabel 2x2 adalah uji fisher
Apabila α > 0,05 maka Ho diterima dan apabila α < 0,05 maka Ho ditolak.
I. Etika Penelitian
lolos kaji etik oleh Komite Etik Penelitian Universitas Karya Husada
39
Lembar persetujuan diberikan kepada sampel penelitian yang setuju
3. Confidentiality (kerahasiaan)
nama (cukup dengan kode responden) pada setiap kuesioner. Penulis juga
(Nursalam, 2021).
4. Beneficence (manfaat)
yang diberikan)
40
subjek bila ada sesuatu yang terjadi akibat penelitian dilakukan. Apabila
(Nursalam, 2021).
DAFTAR PUSTAKA
41
Arikunto, S. (2021). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. (2022). Buku Profil Kesehatan Kota Semarang
Tahun 2021, Dinkes Kota Semarang.
Hariyanto. (2020). Kejadian Pneumonia pada Anak Usia 12-59 Bulan. Higeia
Journal of Public Health. 4(3). 549-560.
42
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
43
Pramono PS, P. N. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kekambuhan Pada Anak Balita Dengan Pneumonia Di Rsab Harapan Kita.
Indonesian Juornal of Nursing Sciences and Practice. 1-7.
44
LAMPIRAN
Semarang, 2024
45
Kepada Yth :
Calon Responden
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Fitriana Hera Puspitasari
NIM : 2307011
Adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Karya
Husada Semarang yang akan mengadakan penelitian dengan judul : “Hubungan
Status Gizi Anak Dengan Kejadian Pneumonia Berulang Pada Anak Usia 1-5
Tahun Di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang”.
Saya berharap peran serta Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dalam pelaksanaan
penelitian ini. Peran serta adalah bebas untuk mengikuti kegiatan ini. Seluruh
informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan
dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila responden menyetujui maka
saya mohon kesediaannya untuk menandatangani lembar persetujuan (informed
consent) yang sudah saya sediakan.
Atas perhatian, kerjasama, dan kesediaanya menjadi responden saya
mengucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya,
INFORMED CONSENT
46
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : ( Inisial)
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pendidikan :
yang jelas dari penelitian ini yang berjudul “Hubungan Status Gizi Anak
Dengan Kejadian Pneumonia Berulang Pada Anak Usia 1-5 Tahun Di RSD
saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, dengan catatan
apabila suatu waktu saya merasa dirugikan dalam bentuk apapun, saya berhak
membatalkan persetujuan ini. Saya percaya apa yang akan saya informasikan
Semarang, 2024
Check List
47
No. Urut Responden
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda silang (X) pada option pilihan
jawaban yang sesuai
Isilah di Kolom yang sudah disediakan
Tanggal diisi
I IDENTITAS BALITA
A. Nama Anak
.........................
C. Diagnosis Medis :
a. Pneumonia Lebih dari 1 Kali Dalam Setahun ............. kali dalam setahun
b. Pnemunia hanya 1 Kali dalam setahun
D. Jenis Kelamin Balita
Laki laki / Perempuan
F. Nama Ayah
.........................
G. Nama Ibu
.........................
48
Lembar Hasil Pengukuran Status Gizi
Anak Usia 1 – 5 Tahun
No Pengukuran
BB/ U Status Gizi
Responden Berat Badan (Gram) Usia (bulan)
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
49
Lembar Hasil Pengukuran Status Gizi
Anak Usia 1 – 5 Tahun
No Pengukuran
BB/ U Status Gizi
Responden Berat Badan (Gram) Usia (bulan)
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
50
51