0% found this document useful (0 votes)
26 views5 pages

Jurnal Refleksi - Nur Fadilah - Prinsip Pengajaran Dan Asesmen II

tugas ppg prajabatan
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
26 views5 pages

Jurnal Refleksi - Nur Fadilah - Prinsip Pengajaran Dan Asesmen II

tugas ppg prajabatan
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 5

Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata Kuliah (LK 2)

Nama : Nur Fadilah


NIM : 23345454
Kelas : PPG IPS Rombel 05 – Universitas Negeri Padang
Dosen Pengampu : Dr. Erianjoni, M.Si.

Indikator Pertanyaan Indentifikasi Diri

Nama Mata
Prinsip Pengajaran dan Asesmen II
Kuliah
Reviu 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?
pengalaman Jawab:
belajar Setelah saya belajar mengenai mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen II,
saya merasakan pengalaman belajar yang sangat berguna dan menarik bagi saya
sebagai calon guru professional. Menurut saya, topik-topik yang telah dipelajari
pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan AsesmenII ini sangat penting untuk
dipelajari karena sebagai bekal ketika saya menjadi guru kelak. Pendekatan ini
baik dalam Teaching at the Right Level (TaRL) maupun Culturally Responsive
Teaching (CRT) sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan dalam
pembelajaran demi menciptakan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar
peserta didik dan mengintegrasikan konteks budaya di dalam proses
pembelajaran. Dengan mempelajari kedua pendekatan tersebut, saya dapat
menyusun perangkat pembelajaran lengkap yang terdiri dari RPP, bahan ajar,
LKPD, media pembelajaran yang menarik, dan Instrumen evaluasi yang nantinya
dapat saya gunakan di dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan kebutuhan
peserta didik yang saja ajarkan.

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tapi kurang menarik?


Jawab:
Bagi saya semua pengalaman belajar berguna dan menarik. Karena menurut saya
semua pengalaman belajar yang telah saya pelajari pada mata kuliah Prinsip dan
Pengajaran Asesmen II ini salah satunya adalah bagaimana guru dalam
memahami karakteristik dari masing-masing peserta didik, dengan begitu tujuan
pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?


Jawab:
Bagi saya tidak ada pengalaman belajar yang menarik namun tidak berguna.
Semua pengalaman belajar pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen II
ini menurut saya akan berguna di masa yang akan datang. Pada mata kuliah
Prisip Pengajaran dan Asesmen II ini diajarkan bagaimana membuat
pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dan asesmen yang tepat digunakan
sesuai dengan kebutuhannya.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam konteks
sebagai calon guru?
Jawab:
Bagi saya tidak ada pengalaman belajar yang tidak menarik dan tidak berguna
dalam konteks sebagai calon guru pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan
Asesmen II ini, semua yang telah dipelajari pada mata kuliah ini akan menjadi
bekal ketika saya menjadi guru yang akan saya terapkan ke dalam proses
pembelajaran.

Refleksi 1. Apa yang terjadi?


pengalaman Jawab:
belajar Setelah mempelajari mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen II ini saya
mempelajari 3 topik bahasan yang berisi yaitu:
1. Topik 1 Pemahaman Karakteristik Peserta Didik Melalui Asesmen
Awal berisi tentang bagaimana kita mengenali karakteristik peserta didik
sebelum memulai pembelajaran. Berisi tentang bagaimana menyusun tes
diagnostik untuk menggali karakteristik peserta didik (informasi pribadi
peserta didik (suku,bahasa,ras dll), minat belajar, gaya belajar, motivasi
belajar dll) untuk diambil tindakan sebelum mengolah proses
pembelajaran yang sesuai.
2. Topik 2 Pendekatan Teaching At The Right Level Pada Perencanaan
Pengajaran Dan Asesmen. Pendekatan Teaching at the Right Level
(TaRL) ini dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang mengacu
pada tingkat kemampuan peserta didik bukan mengacu pada tingkatan
kelas. Pembelajaran dengan pendekatan ini dilakukan untuk peserta didik
dalam fase perkembangan yang sama dapat memiliki tingkat pemahaman
dankesiapan yang berbeda. Oleh karena itu, cara dan materi pembelajaran
pada pendekatan dini divariasikan berdasarkan tingkat pemahaman dan
kesiapan peserta didik. Pendekatan ini akan sangat membantu guru dalam
merancang pembelajaran sesuai tahap pencapaian setiap peserta didiknya.
Adapun penerapan pendekatan TaRL dapat dilakukan melalui beberapa
hal yaitu asesmen awal, perencanaan, dan pembelajaran.
3. Topik 3 Pendekatan Culturally Responsive Teaching Pada
Perencanaan Pengajaran Dan Asesmen. Pendekatan Culturally
Responsive Teaching (CRT) merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang menghendaki adanya persamaan hak setiap peserta didik untuk
mendapatkan pengajaran tanpa membedakan latar belakang budaya
peserta didik. Melalui pendekatan pembelajaran ini membuat peserta
didik menjadi lebih memahami budayanya sendiri serta menghargai
budaya orang lain. Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) ini
dapat terjadi apabila peserta didik memiliki rasa saling menghormati
terhadap latar belakang dan keadaan tanpa memandang status individu
dan kekuasaan, dan apabila ada perencanaan pembelajaran yang meliputi
berbagai kebutuhan, kepentingan, dan orientasi di ruang kelas. Guru harus
menyadari bahwa pembelajaran tidak hanya mementingkan prestasi
akademik, namun juga mempertahankan identitas budaya peserta didik.

2. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?


Jawab:
Hal ini dapat terjadi karena setelah mempelajari ketujuh topik tersebut, saya
dapat mengetahui topik-topik tersebut yang memberikan penjelasan mendalam
tentang merancang pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu
mereka. Dengan menggunakan asesmen awal, guru dapat mengidentifikasi minat,
gaya belajar, dan motivasi siswa sehingga dapat mengadaptasi pendekatan
pengajaran dan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat pemahaman dan
kesiapan masing-masing siswa. Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL)
memastikan bahwa materi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan
peserta didik, bukan hanya tingkatan kelas, sehingga memungkinkan untuk
mencapai hasil pembelajaran yang lebih efektif. Sementara itu, pendekatan
Culturally Responsive Teaching (CRT) memastikan bahwa pengajaran
menghargai dan memperhitungkan latar belakang budaya peserta didik,
menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan menghormati
keberagaman. Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang
karakteristik peserta didik dan penerapan pendekatan pembelajaran yang tepat
dapat menghasilkan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan efektif
bagi semua peserta didik.

Analisis artefak 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti dukung hasil
pembelajaran pengalaman belajar?
Jawab:
Berikut merupakan artefak pembelajaran untuk merefleksikan pengalaman
belajar saya pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen II:
Adapun artefak-artefak pembelajaran yang dapat saya jadikan bukti pengalaman
belajar saya yaitu file-file tugas yang telah saya pelajari selama melakukan
perkuliahan berupa modul ajar, ruang kolaborasi berupa menelaah bersama rekan
mahasiswa lainnya yang telah di buat yang kemudian dapat di evaluasi, dan
rencana tindak lanjut untuk perbaikan pembelajaran dan asesmen pada setiap
pelaksanaan pembelajaran dan asesmen berikutnya.
2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
Jawab:
Artefak ini menjadi pilihan saya karena artefak ini adalah pengalaman yang telah
saya lakukan dan dapat saya gunakan Kembali untuk mempelajari bagaimana
merancang pembelajaran yang baik yang dapat membantu peserta didik dalam
meraih pembelajaran yang bermakna dan sesuai dengan kebutuhannya. Dari hasil
artefak ini saya dapat melakukan evaluasi dan refleksi untuk merencanakan
pembelajaran yang berpihak pada peserta didik agar mendapat hasil belajar yang
baik dan bermakna.

3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?
Jawab:
Adapun bagian artefak ini yang dapat mendukung hasil refleksi saya adalah aksi
nyata dimana semua hasil yang telah saya lakukan mulai dari merancang,
melaksanakan di kelas saya dapat melihat bagaimana kendala dan keberhasilan
apa saja yang telah saya capai dalam melakukan pembelajaran di kelas yang
berpihak pada peserta didik. hasil evaluasi ini dapat di jadikan perbaikan untuk
menjadi lebih baik.

Rumusan hasil 1. Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan mempertimbangkan
refleksi berupa prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat kepada peserta didik, perubahan
pembelajaran apa yang akan saya lakukan?
bermakna Jawab:
Setelah saya mengikuti perkuliahan pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan
Asesmen II ini, saya memperoleh pengetahuan mengenai pendekatan Teaching at
the Right Level (TaRL) dan Culturally Responsive Teaching (CRT). Dari ilmu
yang sudah saya dapat, saya akan belajar dan mencoba menerapkan pendekatan
tersebut dalam pembelajaran di kelas yang nantinya kan saya ampu. Saya juga
akan menjadikan bahan untuk merefleksi diri sehingga saya menjadi tahu
kekurangan diri saya dan menjadikan saya termotivasi untuk menjadi guru yang
terus belajar dalam memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas seorang guru
untuk menjadiguru yang hebat dan profesional.

You might also like