0% found this document useful (0 votes)
13 views14 pages

Draft Panduan Monev MFK

panduan monev

Uploaded by

primer
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
13 views14 pages

Draft Panduan Monev MFK

panduan monev

Uploaded by

primer
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 14

DRAFT PEDOMAN MFK

PEDOMAN MFK

I. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Sesuai dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pendirian puskesmas harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan,
kefarmasian, dan laboratorium.
Fasilitas bangunan pelayanan kesehatan merupakan aspek pertama yang
dirasakan sebelum pelayanan medis dilaksanakan. Oleh karena itu, kesesuaian
antara kebutuhan pelayanan medis dan pemenuhan syarat bangunan fisik sangat
penting. Sarana dan prasarana pada puskesmas juga merupakan factor yang
mendukung berlangsungnya system pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai
penyedia pelayanan kesehatan masyarakat dituntut untuk bertanggung jawab
terhadap kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, sesuai
perkembangan maka ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana menjadi sangat
penting sehingga puskesmas harus melakukan pembenahan dan perbaikan untuk
memberikan pelayananterbaik dan memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang ada si
setiap kecamatan di Indonesia, mempunyai kontribusi penting dalam mendukung
keberhasilan pembangunan kesehatan. Tahun 2015 standar akreditasi Puskesmas
sudah mulai dilaksanakan agar Puskesmas mampu memberikan pelayanan
kesehatan berkualitas dan sesuai standar.

II. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan kualitas dan kapasitas penyelenggaraan pelayanan puskesmas
melalui perencanaan, pembangunan, dan pengembangan sarana dan
prasarana puskesmas.

2. TUJUAN KHUSUS
a. Sebagai pedoman dalam perencanaan, pembangunan dan pengembangan
sarana dan prasarana puskesmas.
b. Sebagai pedoman kegiatan pengelolaan dalam pemantauan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana puskesmas.
c. Meningkatkan pengetahuan tentang tata cara perencanaan, pembangunan
dan pengembangan sarana dan prasarana puskesmas.
DRAFT PEDOMAN MFK

3. SASARAN
a. Penanggung jawab Pengelola Fasilitas dan Keselamatan Puskesmas
b. Semua Tim Pengelolaan Fasilitas dan Keselamatan Puskesmas.

4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Pengelolaan Fasilitas dan Keselamatan Puskesmas
meliputi :
a. Persyaratan Sarana dan Prasarana Puskesmas
b. Kegiatan yang berhubungan dengan semua sarana dan prasarana yang ada
di puskesmas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan dan peralatan medis
dan non medis

III. DASAR HUKUM

- UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


- PP Nomor 47 tahun 2016 tentangg Fasilitas Pelayanan Kesehatan
- PP Nomor 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
- Permenkes Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
- Permenkes Nomor 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi
- permenkes 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasyankes
- Permenkes Nomor 31 tahun 2018 Tentang Aplikasi Sarana, Prasarana, Alat
Kesehatan
- Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
- Permenaker Nomor 8 Tahun 2020 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja

IV. KEGIATAN

1. Workshop Pengelolaan fasilitas dan keselamatan puskesmas, dengan rincian :


a. sosialiasi permenkes 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasyankes
b. sosialisasi MFK

2. Penyusunan regulasi internal untuk MFK: kebijakan, panduan, dan sop-sop terkait
dengan MFK, dengan rincian kegiatan :
a. Pertemuan penyusunan kebijakan, panduan, dan sop-sop (kebijakan MFK, SK Tim
MFK, pedoman/panduan MFK, SOP terkait MFK)
b. Penandatanganan regulasi MFK
DRAFT PEDOMAN MFK

3. Program Keamanan dan Keselamatan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:


a. identifikasi area berisiko keamanan
b. penyusunan kode-kode darurat
c. penyusunan SOP Safety Briefing
d. penyusunan SOP identifikasi pengunjung
e. Sosialisasi SOP
f. Monitoring dan evaluasi keamanan
g. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SOP
h. OJT safety briefing
i. OJT code blue
j. pembuatan video safety briefing
k. penyampaian safety briefing secara rutin sebelum pelaksanaan pelayanan dan
pelaksanaan pertemuan di Puskesmas
l. Pemantauan jika ada konstruksi/renovasi
m. monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program keamanan dan keselamatan

4. Program Penanggulangan Bencana, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:


a. Penyusunan Regulasi Program penanggulangan Bencana
b. Tersusunnya SK Tim gerak cepat / Tim Penanggulangan Bencana
c. Tersusunnya Uraian Tugas Tim Gerak Cepat
d. Tersusunnya Program Penanggulangan Bencana
e. Tersusunnya SOP Penanggulangan Bencana
f. Identifikasi Bencana
g. Melakukan kajian HVA
h. Penyusunan kontinjensi plan/disaster plan
i. Sosialisasi regulasi dan SOP
j. Mengidentifikasi peralatan yang dibutuhkan untuk tanggap darurat bencana
k.Simulasi dan Edukasi Bencana
l. Review dan perbaikan hasil simulasi

5. Program Penanggulangan Kebakaran, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:


a. Penyusunan Regulasi Penanggulangan Kebakaran
b.Tersusunnya SK Tim Tanggap Kebakaran
c. Tersusunnya Uraian Tugas Tim Tanggap Kebakaran
d. Tersusunnya Kebijakan Larangan Merokok
e. Tersusunnya Fire Plan
f. Tersusunnya SOP Penanggulangan Kebakaran
g. Tersusunnya SOP Evakuasi
h. Identifikasi Area Beresiko Kebakaran
j. Identifikasi kebutuhan system kebakaran pasif dan aktif yang ada
k. Inspeksi rutin system kebakaran yang ada
DRAFT PEDOMAN MFK

l. Pengujian dan pemeliharaan system kebakaran yang ada


m. Workshop Cara Menggunakan APAR
n. Monev Pemeliharaan APAR
o. Simulasi Evakuasi Bencana Kebakaran
p. Monev Kepatuhan Larangan Merokok

6. Program pengelolaan B3 dan Limbah B3, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a. Tersusunnya Regulasi pengelolaan B3 dan Limbah B3
b. Tersusunnya SK Pengelolaan B3 dan Limbah B3
c. Tersusunnya SK Transporter dan Pengelola Limbah B3
d. Tersusunnya Pedoman Pengelolaan B3 dan Limbah B3
e. Tersusunnya SOP pengelolaan B3 dan Limbah B3
f. Melakukan Identifikasi B3 dan limbah B3, Pelabelan dan Penyimpanan
g. Penyusunan MSDS - Tersusunnya SOP Identifikasi Pengunjung
h. Sosialisasi Penggunaan Spill Kit B3 dan Tumpahan B3
i. Monitoring dan evaluasi Penanganan B3 dan Limbah B3

7. Program Pemeliharaan system utilitas, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:


a. Pengisian ASPAK
b. Tindak lanjut terhadap hasil pengisian ASPAK
c. Penyusunan jadwal pemeliharaan system utilitas
d. Pelaksanaan pemeliharaan system utilitas
f. Identifikasi area rawan gagal listrik, air, gas dan sitem informasi dan tindak lanjutnya
g. Monitoring pelaksanaan pemeliharaan system utilitas
i. Uji coba cadangan listrik
j. Uji coba cadangan air
k. Back up system informasi
l. Tersusunnya Regulasi pengelolaan Sistem Utilitas
m. Tersusunnya SK Tim Pengelolaan Sistem Utilitas
n. Tersusunnya Uraian Tugas Tim Pengelolaan Sistem Utilitas
o. Tersusunnya Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas
p. Tersusunnya SOP-SOP pengelolaan sistem utilitas
q. Identifikasi Sistem Utilitas yang ada di puskesmas
r. Sosialisasi Pengelolaan Sistem Utilitas
s. Monitoring dan evaluasi Pengelolaan Sistem Utilitas

8. Program pemeliharaan peralatan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:


a. Pengisian ASPAK untuk peralatan
b. Tindak lanjut hasil pengisian ASPAK
c. Tersusunnya Regulasi terkait pengelolaan Peralatan
d. Tersusunnya SK Tim Pengelolaan Peralatan
DRAFT PEDOMAN MFK

e. Tersusunnya Uraian Tugas Tim Pengelola Peralatan


f. Tersusunnya Pedoman Pengelolaan Peralatan
g. Tersusunnya SOP-SOP terkait pengelolaan peralatan
h. Identifikasi Peralatan, Inspeksi peralatan dan Testing alat
i. Melakukan Kalibrasi Peralatan
k. Melakukan Perbaikan dan Pemeliharaan peralatan
l. Monitoring dan evaluasi Pengelolaan Peralatan

9. Edukasi pasien dan pengunjung tentang keselamatan, keamanan, dan larangan


merokok, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a. Sosialisasi perda dan juknis Kawasan Tanpa asap rokok
b. Pemasangan tanda dilarang merokok dan kawasan tanpa asap rokok
c. Edukasi bahaya merokok

V. KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Dalam pelaksanaan kegiatan program MFK perlu diperhatikan keselamatan sasaran


dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

VI. KESELAMATAN KERJA

Dalam pelaksanaan kegiatan program MFK perlu diperhatikan keselamatan kerja


karyawan puskesmas dengan menerapkan protocol Kesehatan,kewaspadaan standar
dan transmisi serta ergonomi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap karyawan puskesmas harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan.

VII. STANDAR PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS

Bentuk pelayanan kesehatan kerja untuk petugas Sarana dan Prasarana yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja bagi pekerja :


a. Pemeriksaan fisik lengkap
b. Kesegaran jasmani
c. Pemeriksaan penunjang dasar (foto thorax, laboratorium rutin, EKG)
d. Pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan guna mencegah bahaya yang
diperkirakan timbul khusus untuk pekerjaan tertentu
DRAFT PEDOMAN MFK

e. Jika tiga bulan sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan
tidak ada keragu-raguan dinyatakan sehat maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan
kesehatan sebelum bekerja

2. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan/pelatihan tentang kesehatan kerja dan


memberikan bantuan kepada pekerja puskesmas dalam penyesuaian diri baik fisik
maupun mental terhadap pekerjanya, di antaranya :
a. Informasi umum puskesmas dan fasilitas atau sarana yang terkait dengan kesehatan
dan keselamatan kerja
b. Informasi tentang resiko dan bahaya khusus di tempat kerjanya
c. SOP kerja, SOP peralatan, SOP penggunaan alat pelindung diri
d. Orientasi kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja
e. Melaksanakan pendidikan, pelatihan ataupun promosi/penyuluhan kesehatan kerja
secara berkesinambungan sesuai kebutuhan dalam rangka menciptakan budaya
kesehatan dan keselamatan kerja

3. Melakukan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus sesuai dengan pajanan di


puskesmas :
a. Setiap pekerja di puskesmas wajib mendapatkan pemeriksaan berkala minimal satu
tahun sekali
b. Pemeriksaan khusus disesuaikan dengan jenis dan besar pajanan serta umur dari
pekerja
c. Adapun jenis pemeriksaan khusus yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut :
- Pemeriksaan kesehatan HbsAg dan HIV untuk pekerja yang berhubungan dengan
darah dan produk tubuh manusia (dokter, dokter gigi, perawat, perawat gigi, bidan,
petugas laboratorium)
- Melakukan upaya preventif (vaksinasi hepatitis B pada pekerja yang terpajan produk
tubuh manusia)

4. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik


karyawan puskesmas
a. Pemberian imunisasi bagi petugas puskesmas
b. Olah raga, senam kesehatan dan rekreasi
c. Pembinaan mental dan rohani

5. Memberikan pengobatan bagi karyawan puskesmas yang menderita sakit


a. Memberikan pengobatan dasar secara gratis kepada seluruh karyawan puskesmas
b. Memberikan pengobatan dan menanggung biaya pengobatan untuk karyawan
puskesmas yang terkena Penyakit Akibat Kerja (PAK)
c. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan kesehatan
khusus
DRAFT PEDOMAN MFK

d. Melakukan upaya rehabilitasi sesuai penyakit terkait

6. Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada pekerja puskesmas,


a. Pemeriksaan kesehatan fisik
b. Pemeriksaan laboratorium lengkap, EKG, paru (foto thorax dan fungsi paru)

7. Melaksanakan kegiatan surveilans kesehatan kerja


a. Melaksanakan pemetaan (mapping) tempat kerja untuk mengidentifikasi jenis bahaya
dan besarnya resiko
b. Melakukan identifikasi pekerja berdasarkan jenis pekerjaannya, lama pajanan, dosis
pajanan
c. Melakukan analisa hasil pemeriksaan kesehatan berkala dan khusus
d. Melakukan tindak lanjut analisa pemeriksaan kesehatan berkala dan khusus (dirujuk
ke spesialis terkait, rotasi kerja, merekomendasikan pemberian istirahat kerja)
e. Melakukan pemantauan perkembangan kesehatan karyawan puskesmas

8. Melaksanakan pemantauan lingkungan kerja dan ergonomi yang berkaitan dengan


kesehatan kerja (pemantauan/pengukuran terhadap faktor fisik, kimia, biologi,
psikososial dan ergonomi)

9. Membuat evaluasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan dan keselamatan


kerja puskesmas yang disampaikan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

VIII. STANDAR PELAYANAN KESELAMATAN KERJA DI PUSKESMAS

Pada prinsipnya pelayanan keselamatan kerja berkaitan erat dengan sarana, prasarana
dan peralatan kerja. Bentuk pelayanan keselamatan kerja yang dilakukan :

1. Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana, prasarana, dan


peralatan kesehatan : Lokasi puskesmas memenuhi ketentuan mengenai kesehatan,
keselamatan lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan
dan kelayakan penyelenggaraan puskesmas
a. Teknis bangunan puskesmas, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan kemudahan
dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dengan keselamatan bagi semua
orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut
b. Prasarana harus memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan
kesehatan kerja penyelenggara puskesmas
c. Pengoperasian dan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan puskesmas harus
dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya (sertifikasi personil
petugas/operator sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan puskesmas)
DRAFT PEDOMAN MFK

d. Membuat program pengoperasian, perbaikan dan pemeliharaan rutin dan berkala


sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan dan selanjutnya didokumentasikan
dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan
e. Peralatan kesehatan meliputi peralatan medis dan non medis harus memenuhi
standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai
f. Membuat program pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan, peralatan kesehatan
harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau
institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang
g. Melengkapi perizinan dan sertifikasi sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan

2. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian peralatan kerja terhadap pekerja :


a. Melakukan identifikasi dan penilaian resiko ergonomi terhadap peralatan kerja dan
karyawan puskesmas
b. Membuat program pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi dan mengendalikan resiko
ergonomi

3. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja :


a. Manajemen harus menyediakan dan menyiapkan lingkungan kerja yang memenuhi
syarat fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial
b. Pemantauan/pengukuran terhadap faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan
psikososial secara rutin dan berkala
c. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan lingkungan kerja

4. Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi Manajemen harus menyediakan,


memelihara, mengawasi sarana prasarana sanitasi yang memenuhi syarat, meliputi :
a. Penyehatan makanan dan minuman
b. Penyehatan air
c. Penyehatan tempat pencucian
d. Penanganan sampah dan limbah
e. Pengendalian serangga dan tikus
f. Sterilisasi/desinfeksi
g. Upaya penyuluhan kesehatan lingkungan

5. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja


a. Pembuatan rambu-rambu arah dan tanda-tanda keselamatan
b. Penyediaan peralatan keselamatan kerja dan alat pelindung diri (APD)
c. Membuat SOP peralatan keselamatan kerja dan penggunaan APD
d. Melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap keputusan penggunaan peralatan
keselamatan dan APD

6. Pelatihan/penyuluhan keselamatan kerja untuk semua pekerja


DRAFT PEDOMAN MFK

a. Sosialisasi dan penyuluhan keselamatan kerja bagi seluruh karyawan puskesmas

7. Memberi rekomendasi/masukan mengenai perencanaan, pembuatan tempat kerja


dan pemilihan alat serta pengadaannya terkait keselamatan/keamanan
a. Mengevaluasi dan mendokumentasikan kondisi sarana, prasarana dan peralatan
keselamatan kerja dan membuat rekomendasi sesuai dengan persyaratan yang berlaku
serta standar keamanan dan keselamatan

8. Membuat sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya


a. Membuat alur pelaporan kejadian nyaris cedera dan cedera petugas
b. Membuat SOP pelaporan, penanganan dan tindak lanjut kejadian nyaris cedera dan
cedera petugas

9. Pembinaan dan pengawasan Sistem Penanggulangan Kebakaran


a. Manajemen menyediakan sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
b. Membentuk tim penanggulangan kebakaran
c. Membuat SOP APAR
d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
e. Melakukan audit internal terhadap sistem pencegahan dan penanggulangan
kebakaran

10.Membuat evaluasi, pencatatan, dan pelaporan kegiatan pelayanan keselamatan


kerja yang disampaikan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan

IX. PENUTUP

Manajemen Sarana dan Prasarana di lingkungan Puskesmas Wilayah Kerja Dinas


Kesehatan Kota Tangerang Selatan dilandasi oleh hasrat bahwa, Sarana
Prasarana yang dimiliki diupayakan selalu terjaga keamanannya, terpelihara
dengan baik, mengalami perbaikan dalam pengelolaannya, dan peningkatan
kualitas pemanfaatannya. Pengelolaan prasarana dan sarana fisik di Puskesmas
harus mencakup fungsi: pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan, dan
penghapusan. Seluruh fungsi di atas didasari peraturan dan pedoman umum,
SOP serta standar pengelolaan sarana prasarana yang bersangkutan. Pedoman
ini diharapkan dapat membantu para pelaksana pengelolaan sarana dan
prasarana, bagi para pelaksanaan teknis serta para pengguna fasilitas fisik
berupa sarana dan prasarana di lingkungan Puskesmas. Puskesmas sesuai
standar sangatlah penting, guna memastikan kualitas pelayanan yang dapat
diberikan oleh Puskesmas tersebut. Dengan adanya informasi rinci tentang hasil
DRAFT PEDOMAN MFK

pemantauan dapat dijadikan landasan dalam melakukan perencanaan dan tindak


lanjut guna memperbaiki kelengkapan Puskesmas agar sesuai standar.

PEDOMAN MONEV MFK


Penyusunan regulasi internal untuk MFK: kebijakan, panduan, dan sop-sop
terkait dengan MFK, dengan rincian kegiatan
Ya Tidak
Pertemuan penyusunan kebijakan, panduan, dan sop-sop (kebijakan MFK,
SK Tim MFK, pedoman/panduan MFK, SOP terkait MFK)

Program Keamanan dan Keselamatan

identifikasi area berisiko keamanan

penyusunan kode-kode darurat

penyusunan SOP Safety Briefing

penyusunan SOP identifikasi pengunjung

Sosialisasi SOP

Monitoring dan evaluasi keamanan

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SOP

OJT safety briefing

OJT code blue

pembuatan video safety briefing


penyampaian safety briefing secara rutin sebelum pelaksanaan pelayanan
dan pelaksanaan pertemuan di Puskesmas

Pemantauan jika ada konstruksi/renovasi


monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program keamanan dan
keselamatan

Program Penanggulangan Bencana

Penyusunan Regulasi Program penanggulangan Bencana

Tersusunnya SK Tim gerak cepat / Tim Penanggulangan Bencana

Tersusunnya Uraian Tugas Tim Gerak Cepat

Tersusunnya Program Penanggulangan Bencana

Tersusunnya SOP Penanggulangan Bencana

Identifikasi Bencana

Melakukan kajian HVA

Penyusunan kontinjensi plan/disaster plan

Sosialisasi regulasi dan SOP

Mengidentifikasi peralatan yang dibutuhkan untuk tanggap darurat bencana

Simulasi dan Edukasi Bencana

Review dan perbaikan hasil simulasi

Program Penanggulangan Kebakaran

Penyusunan Regulasi Penanggulangan Kebakaran


DRAFT PEDOMAN MFK

Tersusunnya SK Tim Tanggap Kebakaran

Tersusunnya Uraian Tugas Tim Tanggap Kebakaran

Tersusunnya Kebijakan Larangan Merokok


Tersusunnya Fire Plan

Tersusunnya SOP Penanggulangan Kebakaran

Tersusunnya SOP Evakuasi

Identifikasi Area Beresiko Kebakaran

Identifikasi kebutuhan system kebakaran pasif dan aktif yang ada

Inspeksi rutin system kebakaran yang ada

Pengujian dan pemeliharaan system kebakaran yang ada

Workshop Cara Menggunakan APAR

Monev Pemeliharaan APAR

Simulasi Evakuasi Bencana Kebakaran

Monev Kepatuhan Larangan Merokok

Program pengelolaan B3 dan Limbah B3

Tersusunnya Regulasi pengelolaan B3 dan Limbah B3

Tersusunnya SK Pengelolaan B3 dan Limbah B3

Tersusunnya SK Transporter dan Pengelola Limbah B3

Tersusunnya Pedoman Pengelolaan B3 dan Limbah B3

Tersusunnya SOP pengelolaan B3 dan Limbah B3

Melakukan Identifikasi B3 dan limbah B3, Pelabelan dan Penyimpanan

Penyusunan MSDS - Tersusunnya SOP Identifikasi Pengunjung

Sosialisasi Penggunaan Spill Kit B3 dan Tumpahan B3

Monitoring dan evaluasi Penanganan B3 dan Limbah B3

Program Pemeliharaan system utilitas

Pengisian ASPAK

Tindak lanjut terhadap hasil pengisian ASPAK

Penyusunan jadwal pemeliharaan system utilitas

Pelaksanaan pemeliharaan system utilitas


Identifikasi area rawan gagal listrik, air, gas dan sitem informasi dan tindak
lanjutnya

Monitoring pelaksanaan pemeliharaan system utilitas

Uji coba cadangan listrik

Uji coba cadangan air

Back up system informasi

Tersusunnya Regulasi pengelolaan Sistem Utilitas


DRAFT PEDOMAN MFK

Tersusunnya SK Tim Pengelolaan Sistem Utilitas

Tersusunnya Uraian Tugas Tim Pengelolaan Sistem Utilitas

Tersusunnya Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas

Tersusunnya SOP-SOP pengelolaan sistem utilitas

Identifikasi Sistem Utilitas yang ada di puskesmas

Sosialisasi Pengelolaan Sistem Utilitas

Monitoring dan evaluasi Pengelolaan Sistem Utilitas

Program pemeliharaan peralatan

Pengisian ASPAK untuk peralatan

Tindak lanjut hasil pengisian ASPAK

Tersusunnya Regulasi terkait pengelolaan Peralatan

Tersusunnya SK Tim Pengelolaan Peralatan

Tersusunnya Uraian Tugas Tim Pengelola Peralatan

Tersusunnya Pedoman Pengelolaan Peralatan

Tersusunnya SOP-SOP terkait pengelolaan peralatan

Identifikasi Peralatan, Inspeksi peralatan dan Testing alat

Melakukan Kalibrasi Peralatan

Melakukan Perbaikan dan Pemeliharaan peralatan

Monitoring dan evaluasi Pengelolaan Peralatan

Edukasi pasien dan pengunjung tentang keselamatan, keamanan, dan larangan merokok

Sosialisasi perda dan juknis Kawasan Tanpa asap rokok

Pemasangan tanda dilarang merokok dan kawasan tanpa asap rokok

Edukasi bahaya merokok


Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi Manajemen harus menyediakan, memelihara,
mengawasi sarana prasarana sanitasi yang memenuhi syarat

Penyehatan makanan dan minuman

Penyehatan air

Penyehatan tempat pencucian

Pengendalian serangga dan tikus

Sterilisasi/desinfeksi

Upaya penyuluhan kesehatan lingkungan

Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja

Pembuatan rambu-rambu arah dan tanda-tanda keselamatan

Penyediaan peralatan keselamatan kerja dan alat pelindung diri (APD)

Membuat SOP peralatan keselamatan kerja dan penggunaan APD


Melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap keputusan penggunaan
peralatan keselamatan dan APD
DRAFT PEDOMAN MFK

Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan


Teknis bangunan puskesmas, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dengan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan
orang usia lanjut
Prasarana harus memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta
keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggara puskesmas
Pengoperasian dan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan
puskesmas harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di
bidangnya (sertifikasi personil petugas/operator sarana dan prasarana serta
peralatan kesehatan puskesmas)
Membuat program pengoperasian, perbaikan dan pemeliharaan rutin dan
berkala sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan dan selanjutnya
didokumentasikan dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan
Peralatan kesehatan meliputi peralatan medis dan non medis harus
memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan
dan laik pakai
Membuat program pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan, peralatan
kesehatan harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Pengujian Fasilitas
Kesehatan dan/atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang
Melengkapi perizinan dan sertifikasi sarana dan prasarana serta peralatan
kesehatan

Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian peralatan kerja terhadap pekerja


Melakukan identifikasi dan penilaian resiko ergonomi terhadap peralatan
kerja dan karyawan puskesmas
Membuat program pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi dan mengendalikan
resiko ergonomi

Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja


Manajemen harus menyediakan dan menyiapkan lingkungan kerja yang
memenuhi syarat fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial
Pemantauan/pengukuran terhadap faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan
psikososial secara rutin dan berkala
Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan
lingkungan kerja

Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja

Pemeriksaan fisik lengkap

Kesegaran jasmani

Pemeriksaan penunjang dasar (foto thorax, laboratorium rutin, EKG)


Pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan guna mencegah bahaya yang
diperkirakan timbul khusus untuk pekerjaan tertentu

Pemeriksaan kesehatan HbsAg dan HIV untuk pekerja yang berhubungan


dengan darah dan produk tubuh manusia (dokter, dokter gigi, perawat,
perawat gigi, bidan, petugas laboratorium)
Melakukan upaya preventif (vaksinasi hepatitis B pada pekerja yang terpajan
produk tubuh manusia)
Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik karyawan
puskesmas

Pemberian imunisasi bagi petugas puskesmas

Olah raga, senam kesehatan dan rekreasi

Pembinaan mental dan rohani

Memberikan pengobatan bagi karyawan puskesmas yang menderita sakit


Memberikan pengobatan dasar secara gratis kepada seluruh karyawan
puskesmas
Memberikan pengobatan dan menanggung biaya pengobatan untuk
karyawan puskesmas yang terkena Penyakit Akibat Kerja (PAK)
DRAFT PEDOMAN MFK

Menindaklanjuti hasil pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan


kesehatan khusus

Melakukan upaya rehabilitasi sesuai penyakit terkait

Pemeriksa Mengetahui

You might also like