0% found this document useful (0 votes)
13 views18 pages

Jurnal Skripsi Bayu

contoh jurnal

Uploaded by

maisyarah.1587
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
13 views18 pages

Jurnal Skripsi Bayu

contoh jurnal

Uploaded by

maisyarah.1587
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 18

SISTEM INFORMASI PEMESANAN SERVIS PADA BENGKEL RESTU JAYA

MOTOR BERBASIS WEBSITE

Yeheskiel Bayu Kristian, Carolina Ety Widjayanti SE., MM, Dhany Faizal Racma, M. Kom
Program Studi Sistem Informasi, STIKOM Yos Sudarso Purwokerto
Jl. SMP 5 Karangklesem Purwokerto Selatan Banyumas
Telp. 6545088, Fax. (0281) 6845089
E-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT
Bengkel Restu Jaya Motor di Kabupaten
The Restu Jaya Motor Workshop in
Cilacap adalah contoh usaha pada sektor
bengkel. Saat ini informasi mengenai Cilacap Regency is an example of a
layanan servis mereka hanya tersedia di business in the workshop sector.
lokasi bengkel, menyebabkan Currently, information regarding their
keterbatasan akses bagi pelanggan yang service is only available at the workshop
harus datang langsung. Penelitian akan location, causing limited access for
membangun sistem pemesanan servis customers who have to come in person.
berbasis website, memungkinkan The research will build a website-based
pelanggan untuk melihat ketersediaan service ordering system, allowing
mekanik dan suku cadang, serta customers to see the availability of
melakukan pemesanan dengan mudah mechanics and spare parts, and place
melalui smartphone atau komputer. orders easily via smartphone or
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
computer. Based on the results of
terdapat perubahan waktu rata-rata yang
hypothesis testing, there is a change in
dibutuhkan dari 256,73 detik menjadi
58,47. berdasarkan hasil pengujian the average time required from 256.73
hipotesis metode paired sample pada seconds to 58.47. based on the results of
SPSS. Berdasarkan hasil uji manfaat hypothesis testing using the paired
sistem dari kuisioner yang dijawab oleh sample method in SPSS. Based on the
30 responden menunjukkan persentase results of the system benefit test from the
efisiensi sebesar 97,64%. Penerapan questionnaire answered by 30
sistem ini dapat memberikan kemudahan respondents, the efficiency percentage
yang signifikan bagi pelanggan Bengkel was 97.64%. Implementing this system
Restu Jaya Motor dalam pemesanan jasa can provide significant convenience for
servis. Restu Jaya Motor Workshop customers in
ordering service services.
Kata Kunci : Sistem Informasi,
Pemesanan Servis, Bengkel Restu Jaya
Motor Keywords: Information System, Service
Booking, Bengkel Restu Jaya Motor
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini semakin pesat.
Sekarang ini teknologi informasi tidak dapat terlepas dari banyak aspek kehidupan
manusia, berkat kemajuan yang semakin pesat banyak teknologi informasi yang telah
dibuat guna membantu dalam melakukan pekerjaan hingga mempermudah pemenuhan
kebutuhan manusia (Komalasari, 2020).
Bengkel merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang jasa khususnya
perbaikan purna jual kepada konsumen. Bengkel sepeda motor menjadi salah satu pilihan
utama para konsumen untuk melakukan servis atau perbaikan pada kendaraan. Bengkel
Restu Jaya Motor merupakan salah satu bengkel yang menyediakan jasa servis dan menjual
barang berupa suku cadang motor yang berlokasi di Jl. S. Parman RT02/RW01 Dusun
Rawakeling, Desa Rawajaya, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap.
Saat ini informasi mengenai layanan servis kendaraan di bengkel Restu Jaya Motor
hanya ada dilokasi bengkel berada. Para pelanggan harus datang langsung ke bengkel untuk
dapat mengetahui ketersediaan pitstop. Restu Jaya Motor menyediakan empat montir
dengan rata-rata pelanggan mencapai tujuh puluh orang setiap harinya memunculkan
permasalahan ketika pelanggan yang datang harus menunggu terlalu lama karena pitstop
penuh dan banyaknya antrean, pelanggan yang tidak memiliki banyak waktu menunggu
ataupun malas mengantri lama dapat mengurungkan niatnya untuk melakukan servis
kendaraan. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat pelanggan enggan untuk datang
kembali. Untuk memecahkan permasalahan tersebut maka penelitian akan membangun
sebuah sistem informasi pemesanan servis untuk bengkel sepeda motor berbasis website
(Widhiananda dkk., 2018).
Website dipilih karena aplikasi berbasis website dapat diakses dengan mudah melalui
smartphone maupun komputer. Sistem informasi yang dibangun dapat memberikan
informasi mengenai ketersediaan mekanik dan informasi suku cadang kepada pelanggan
(Setyadi & Nurohim, 2020). Disisi lain, dengan adanya layanan pemesanan servis tersebut
dapat meningkatkan minat pelanggan bagi bengkel Restu Jaya motor.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Sistem Informasi Pemesanan Servis Pada Bengkel Restu Jaya Motor
Berbasis Website”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat disimpulkan
perumusan masalah yaitu “Bagaimana membangun sistem informasi pemesanan
servis pada Bengkel Restu Jaya Motor yang dapat memudahkan pelanggan
melakukan pemesanan servis dengan lebih cepat?”

1.3 Batasan Masalah


Batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data-data yang diinput adalah data pelanggan dan data suku cadang tersedia di bengkel
Retu Jaya Motor.
b. Sistem informasi ini dibangun hanya untuk pemesanan servis bengkel Restu Jaya Motor.
c. Sistem dibangun berbasis website dan hanya dapat digunakan dilingkungan Bengkel
Restu Jaya motor.
d. Aktor didalam sistem terdiri atas pemilik, montir, dan pelanggan yang memiliki hak
akses masing-masing sesuai status aktor.
e. Output sistem berupa laporan riwayat pemesanan servis Bengkel Restu Jaya Motor.
f. Sistem informasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework
Codeigniter dan DBMS MySQL.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu Membangun Sistem Informasi Pemesanan
Servis Motor pada Bengkel Restu Jaya Motor sehingga dapat memudahkan pelanggan
melakukan pemesanan servis dengan lebih cepat.

1.5 Manfaat Penelitian


a. Bagi STIKOM Yos Sudarso
1. Sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan STIKOM Yos Sudarso Purwokerto
kepada masyarakat luas.
2. Memberikan sumbangsih referensi dan pustaka terkait penulisan ilmiah di STIKOM
Yos Sudarso Purwokerto.
b. Bagi Bengkel Restu Jaya motor
1. Membantu meningkatkan pelayanan yang disediakan oleh bengkel Restu Jaya Motor.
2. Membantu bengkel Restu Jaya motor dalam memperluas pasar konsumen.
c. Bagi Pengguna Kendaraan
1. Memberikan kemudahan akses layanan servis kendaraan.

2. Membantu pemenuhan kebutuhan servis lebih efektif dan efisien.


d. Bagi Peneliti
1. Sebagai salah satu kesempatan mengaplikasikan ilmu – ilmu yang sudah diperoleh
selama perkuliahan dengan meneliti permasalahan yang ada di Bengkel Restu Jaya
Motor.
2. Sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat.
3. Sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk menyelesaikan Studi S1 Sistem Informasi.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Data
Data adalah fakta mengenai obyek, data dinyatakan dengan nilai ( angka, deretan
karakter atau simbul), sejumlah penulis menggunakan data untuk menyatakan nilai yg
secara aktual terkandung dalam basis data sedangkan informasi digunakan untuk
menyatakan makna nilai ketika dipahami oleh pengguna (Setyawati dkk., 2021).
2.2 Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan
untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen
yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut
dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem (Ningsih dkk., 2020).
2.3 Informasi
Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data dengan kata lain informasi
dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan kedalam bentuk yang sesuai
dengan kebutuhan seseorang (Setyawati dkk., 2021).
2.4 Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan
berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi
untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Sistem
informasi terdiri dari informasi tentang manusia, tempat, dan komponen dalam organisasi
atau lingkungan yang melingkupinya (Setyawati dkk., 2021).
2.5 Bengkel
Bengkel merupakan badan usaha yang bergerak di bidang penjualan dan perbaikan
kendaraan. Proses bisnis bengkel menangani banyak transaksi mulai dari pembelian,
inventaris, penjualan, dan servis kendaraan (Salim, 2019).
2.6 Pemesanan
Pemesanan adalah suatu kegiatan, proses, tindakan, cara pemesanan yang dilakukan
oleh konsumen sebelum melakukan pembelian. Untuk mencapai kepuasan pelanggan,
perusahaan harus memiliki sistem pemesanan yang baik (Nugraha & Azizah, 2019). Pada
penelitian ini, pemesanan yang dilakukan adalah kegiatan sebelum melakukan service
kendaraan dan pemesanan suku cadang kendaraan.

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

3.2 Metodologi Penelitian


Pada penelitian ini pmenggunakan metode prototype untuk merancang
Sistem Informasi Pemesanan Servis Pada Bengkel Restu Jaya Motor Berbasis
Website. Prototype merupakan teknik pengembangan sistem yang banyak
digunakan dan teknik ini juga memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai
untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat
dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat (Kurniati, 2021).
Gambar 3.2 Metodologi Prototipe

Penjelasan tentang proses-proses tersebut dapat direformulasi sebagai


berikut:
3.2.1 Pada tahap Komunikasi, developer dan klien bertemu untuk menentukan
tujuan umum dari software yang akan dibuat, serta kebutuhan yang
diinginkan dan gambaran tentang bagian-bagian yang diperlukan selanjutnya
(Kurniati, 2021).
3.2.2 Pada tahap Perencanaan Cepat (Quick Plan), dilakukan perancangan yang
cepat dan mencakup semua aspek software yang diketahui. Rancangan ini
akan menjadi dasar untuk pembuatan prototipe (Kurniati, 2021).
3.2.3 Pada tahap Pemodelan Desain Cepat (Modelling Quick Design), fokus
diberikan pada representasi aspek software yang dapat dilihat oleh
pengguna. Tahap ini cenderung terkait dengan pembuatan prototipe
(Kurniati, 2021).
3.2.4 Pada tahap Pembuatan Prototipe (Construction of Prototype), dilakukan
pembuatan kerangka atau rancangan prototipe dari software yang akan
dibuat (Kurniati, 2021).
3.2.5 Pada tahap Pengiriman dan Umpan Balik (Delivery & Feedback), prototipe
yang telah dibuat akan disebarkan kepada pengguna/klien untuk dievaluasi.
Setelah itu, klien akan memberikan umpan balik yang akan digunakan untuk
merevisi kebutuhan software yang akan dibuat (Kurniati, 2021).
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah tindakan pengumpulan data yang
dibutuhkan untuk pengembangan sistem. Peneliti menganalisis user
dengan melakukan wawancara kepada pimpinan Bengkel Restu Jaya
Motor. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan didapatkan bahwa
pihak narasumber menjelaskan tentang terjadinya kendala yang
dialami ketika adanya aduan dari masyarakat. Ketika pengaduan
yang disampaikan tidak dikelola dan ditanggapi secara baik oleh
petugas pengaduan karena belum adanya sistem secara
komputerisasi. Sehingga membuat aduan tidak tersampaikan sesuai
dengan stakeholder yang terlibat. Dari setiap aduan untuk format
laporannya belum terdistribusi dengan baik dan belum tertatanya
rekap laporan secara periodik.

2. Membangun Prototipe
Setelah mengetahui kebutuhan, tahap selanjutnya pembuatan
prototipe. Pada tahap membangun prototipe langkah yang dilakukan
yaitu membuat rancangan UML yang terdiri dari use case diagram,
activity diagram, class diagram, dan relasi basis data. Selanjutnya
pembuatan prototipe menggunakan software Balsamiq. Rancangan
yang dibuat sebagai berikut:
a. Use Case Diagram
Use case diagram adalah gambaran hubungan antara
aktor dengan fungsi di dalam sistem. Berikut merupakan use
case dari masing-masing aktor yang terlibat:
 Use Case Diagram Sistem

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem


Pada sistem ini terdapat tiga aktor sebagai pengguna
sistem yaitu pemilik, montir, dan pelanggan. Dapat dilihat
pada gambar 3.3 untuk setiap fitur yang terdapat pada sistem
ini dari setiap tiga aktor tersebut. Untuk detail dari setiap fitur
dapat dilihat dari gambar use case diagram selanjutnya yang
akan digambarkan berdasarkan setiap aktornya.
 Use Case Diagram Pemilik
Use case diagram ini digunakan untuk
menjelaskan detail dari hak akses yang diberikan
kepada pemilik yaitu untuk mengelola data jasa, data
pelanggan data produk, data montir, data verifikasi
orderan, data laporan harian, data laporan periode, dan
data akun. Untuk detail gambar dapat dilihat pada
gambar 3.4.

Gambar 3.4 Use Case Diagram Pemilik


 Use Case Diagram Montir
Use case diagram ini digunakan untuk
menjelaskan detail dari hak akses yang diberikan
kepada montir yaitu untuk mengelola data verifikasi
orderan, riwayat orderan, dan akun. Dapat dilihat pada
gambar 3.5.

Gambar 3.5 Use Case Diagram Montir


 Use Case Diagram Pelanggan
Use case diagram ini digunakan untuk
menjelaskan detail dari hak akses yang diberikan
kepada pelanggan yaitu untuk melakukan order servis,
melihat riwayat orderannya, dan untuk mengelola data
akun. Dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Use Case Diagram Pelanggan
b. Activity Diagram
Activity diagram adalah diagram yang
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis. Activity diagram bukan
menggambarkan aktivitas sistem yang dilakukan aktor, tetapi
menggambarkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Tujuan utama dari activity diagram adalah menggambarkan
proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses agar
lebih mudah dipahami.
Activity diagram juga digunakan untuk menunjukkan
aliran pesan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Pada
sistem ini terdapat tiga aktor sebagai pengguna sistem yaitu
owner, montir dan pelanggan. Masing-masing aktor
mempunyai tugas dan hak akses yang berbeda. Owner
bertugas atau berperan dalam mengakses data hasil laporan
dan seluruh data yang digunakan oleh sistem. Montir
bertugas dalam melakukan verifikasi orderan yang masuk.
Sedangkan pelanggan mempunyai hak akses yang berperan
dalam transaksi order jasa servis bengkel Restu Jaya Motor.
Berikut dibawah ini adalah gambar activity diagram
dari masing-masing aktor seperti activity diagram untuk
owner dapat dilihat pada gambar 3.8, untuk montir pada
gambar 3.9, dan untuk pelanggan pada gambar 3.9 pada
Sistem Informasi Pemesanan Servis pada bengkel Restu Jaya
Motor:

Gambar 3.7 Activity Diagram Owner


Gambar 3.8 Activity Diagram Montir

Gambar 3.9 Activity Diagram Pelanggan


c. Class Diagram
Class diagram adalah diagram digunakan untuk
menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada
dalam sistem/perangkat lunak yang sedang digunakan. Class
diagram memberi kita gambaran (diagram statis) tentang
sistem/perangkat lunak dan relas-relasi yang ada didalamnya.
Class diagram menunjukan class-class yang ada dari sebuah
sistem dan hubungannya secara logika. Class diagram
menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem, dapat
dilihat pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Class Diagram


d. Relasi basis data
Diagram relasi basis data menunjukan relasi antara
setiap tabel di dalam database yang dimiliki. Untuk relasi
basis data dapat dilihat pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 Relasi Basis Data
e. User Interface Sistem
User Interface merupakan prototipe dari sistem yang akan
dikembangkan. Untuk user interface dapat dilihat pada
gambar 3.12 sampai dengan 3.21

Gambar 3.12 User Interface Halaman Login

HASIL DAN PEMBAHASAN

You might also like