0% found this document useful (0 votes)
14 views

Bab 1 Proposal

bab 1
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
14 views

Bab 1 Proposal

bab 1
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN PENGETAHUAN KONSUMEN

TERHADAP PERILAKU SWITCHING BEHAVIOR BANK KONVENSIONAL


KE BANK SYARIAH DI KABUPATEN KOLAKA

SKRIPSI

Oleh:
RISAL
211931014

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan bisnis antara Perusahaan sejenis semakin


kompetitif. Semakin berkembangnya transaksi keuangan
menyebabkan berkembangnya pengelolaan keuangan Masyarakat,
perkembangan tersebut tidak telepas dari tuntutan era digital yang
serba instan. Perusahaan jasa keuangan senantiasa berlomba
memperkenalkan produk unggulan dan beragam yang tidak lain
bertujuan untuk memperoleh daya Tarik Masyarakat. Adapun jenis
industri jasa keuangan meliputi industri perbankan, pasar modal
serta industri keuangan non-bank yang terdiri dari Perusahaan
asuransi, Perusahaan dana pensiun, Perusahaan pembiayaan serta
Perusahaan pengendalian (Otoritas jasa keuangan , 2016).
Peran industri perbankan sangatlah besar dalam
menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Bank merupakan
Lembaga prantara keuangan atau bisa disebut dengan financial
intermediary (Muhamad, 2014). Sebagai Lembaga prantara
keuangan, salah satu peran nyata bank adalah menghimpun dana
Masyarakat yang kelebihan dana kemudian menyalurkan dana
tersebut kepada Masyarakat yang membutuhkan dana berupa
pembelian barang atau pembiayaan modal usaha melalui usaha
mikro, kecil dan menengah (Fahrial, 2018). Dalam operasionalnya,
Indonesia menerapkan dua sistem bank yang berbeda (dual
banking system) yaitu sistem bungah pada perbank konvensional
dan sistem bagi hasil pada perbankan syariah. Kelahiran bank
syariah sebagai salah satu solusih alternatif terhadap persoalan
bertentangan antara bunga bank dengan riba yang diresmikan
setelah adanya revisi UU Perbankan No. 7 Tahun 1992 menjadi
UU Perbankan No. 10 Tahun 1998.
Perkembangan ekonomi islam menjadi peluang bagi negara
berkembang untuk meningkatkan prekonomian suatu negara.
Perbankan syariah di Indonesia sedang berada di puncak
popularitas seiring dengan mayoritas Masyarakat yang beragama
Islam. Menurut data hingga saat ini terdapat sekitar 198 bank
syariah di Indonesia yang terdiri dari 15 Bank Umum Syariah
(BUS), 19 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 164 Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) (Otoritas Jasa Keuangan, 2021).
Perkembangan indusri perbankan syariah di Indonesia memberikan
tantangan tersendiri bagi para pelaku industry perbakan syariah
agar eksistensinya tetap terjaga. Hal ini dikarenakan perbankan
konvensional masi mendominasi industri perbankan di Indonesia.
Berita mengenai merger bank syariah yang beredar di Masyarakat
dapat memicu perilaku switching behavior nasabah di luar
pengguna bank syariah (Pertiwi dan Ibnu, 2021).
Switching behavior penting untuk dipahami oleh setiap
Perusahaan karena untuk menjaga pelanggan yang ada saat ini
secara konprerhensip, Perilaku nasabah terhadap bank seringkali
berubah-ubah, sejalan dengan karakter yang dimiliki oleh seorang
nasabah. Salah satu bentuk perilaku nasabah terhadap bank adalah
switcinhing behavior (Widiyaningsih dan Mustamim, 2021).
Switching behavior dapat terjadi didalam dunia perbankan Ketika
seorang nasabah memutuskan untuk beralih dari salah satu bank ke
bank lainnya dengan berbagai alasan (Santoso, 2019). Switching
behavior adalah salah satu perilaku konsumen yang berganti atau
berpindah penyedia layanan yang telah dipakai dengan penyedia
yang lain. Konteks dalam penelitian ini adalah switching behafior
nasabah bank konvensional yang beralih ke bank syariah
(Maulidati Rahmah). Switching behavior adalah perilaku
perpindahan mencerminkan keputusan yang diambil nasabah untuk
berhenti membeli layanan tertentu atau menggurai Perusahaan jasa
sepenuhnya dalam konteks industry bank, perilaku berpindah
nasabah dari suatu bank ke bank lain. (Boote, 1998).
Hal ini sejalan dengan Theory Of Lanned Behavior (TPB)
dan Theory Reasoned Action (TRA), Theory of lanned behavior
dari Ajzen (1991), switching intention adalah antesiden langsung
darin perilaku aktual. Dalam memprediksi terjadinya switching
behavior, maka digunakan switching intention untuk memprediksi
perilaku karena dapat bukti apabila niat untuk melakukan sesuatu
memprediksi perilaku yang sebenarnya. Switching intention
didefinisikan sebagai kemungkinan individu untuknk terlibat
dalam perilaku yang menarik dan merupakan fungsi dari tiga
komponen, yaitu attitude towards switching, norma subjektif dan
perceived behavioral control (PBC). Theory Reasoned Action
(TRA) Natawibawa et al., (2018), dapat mendukung untuk
menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi niat nasabah
perbankan utuk melakukan switching behavior. Niat atau intensi
tersebut dapat ditentukan oleh dua penentu yang berhubungan
dengan factor pribadi seperti sikap muslim yang religious dan
factor sosial yaitu norma subyektif.
Religiusitas merupakan keberagamaan (Religuisitas)
diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia termasuk
kegiatan bermuamalah. adanya ketaatan terhadap prinsip syariah
menjadi dasar utama untuk tetap menggunakan produk bank
syariah (Normawati, 2013). konsistensi antara kepercayaan
terhadap agama sebagai unsur kongnitif, perasaan terhadap agama
sebagai unsur efektif, dan perilaku agama sebagai unsur konatif.
Jadi aspek keberagamaannya merupakan integrasi dari
pengetahuan, perasaan, dan perilaku keagamaan dari manusia
(Jalaluddin 2002). Religiusitas adalah sebagai internalisasi nilai-
nilai ajaran agama yang diyakini tidak mustahil dan tidak
bertentangan dengan logika yang kemudian diespresikan dalam
kehidupan sosial Masyarakat. Religiusitas mencakup keadaan yang
terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya berpikir,
bersikap, bertingkah laku, dan bertindak sesuai dengan ajaran
agamanya Harun Nasution (1973) dalam Muhlis (2011).
Religiusitas merupakan tingkat kesalehan seseorang terhadap
syariat agamanya, wujud dari religious seseorang dapat dinilai dari
aspek ekonomi salah satunya Lembaga perbankan yang sesuai
dengan aspek syariat yang berhubungan dengan muamalah
(Suwarsih, n.d.) ada beberapa hal yang dijadikan indicator
religious yaitu: komitmen terhadap perintah, larangan Allah dan
produk perbankan syariah, bersemangat mengkaji ajaran agama,
aktif dalam ajaran agama, menghargai symbol-simbol keagamaan,
mempergunakan pendekatan agama dalam menentukan pilihan,
ajaran agama dijadikan sebagai sumber mengembangan ide
(Muhammad Alim, 2011). Religiusitas berpengaruh secara positif
terhadap Switching Behavior.
Selain karakteristik Religiusitas yang dapat mempengaruhi
switching behavior, Pengetahuan konsumen juga dapat
mempengaruhi switching behavior. Menurut Muhammad
Hidayatullah (2024), menunjukkan bahwa pengetahuan konsumen
yang terdiri dari atribut produk, manfaat produk, nilai kepuasan
produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Pengetahuan
adalah semua iformasi serta pengetahuan lainnya yang dimililki
konsumen terkait dengan suatu produk dan jasa yang ditawarkan
(Rafidah). Menurut Sumarwan (2002:199), mengungkap
pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki
nasabah mengenai berbagai macam produk dan jasa serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut
dan informasi yang berhubungan dengan fungsi sebagai nasabah.
Pengetahuan Konsumen adalah suatu informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut
dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen (Mowen and Minor 2008:106). Menurut Engel et al.
(2004:317), dengan mengetahui pengetahuaan konsumen tentang
perbankan syariah. Bank syariah diharapkan dapat mengetahui
dengan cara apa Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan nasabah. Pengetahuan Konsumen berpengaruh secara
positif terhadap Switching Behavior.
Dari berbagai pengertian menurut penelitian terdahulu yang
telah dikemukakan pada bagian sebelumnya dapat di simpulkan
bahwa pengetahuan konsumen adalah suatu konsep yang
menggambarkan pengetahuaan konsumen pada produk di dalam
perbankan syariah seperti pengetahuan yang terdiri dari atribut
produk, manfaat produk, nilai produk serta mempunyai pengaruh
positif terhadap keputusan konsumen, Ketika konsumen suda
mengetahui produk tentang perbankan syariah dan merasa puas
dengan produknya maka dapat memicu perpindahan konsumen
(switching behafior).
Hal ini diperkuat dengan fenomena yang terjadi pada
Masyarakat khususnya Kabupaten Kolaka, Nasabah bank
konvensional beralih ke bank syariah, sedangkan dalam bank
syariah tidak terdapat pemberian bunga melaingkan bagi hasil
sehingga bagi hasil yang didapat oleh nasabah tidak menentu,
sehingga saat ini bank syariah masih kurang diminati.
Dibandingkan dengan bank konvensional memberikan keuntungan
atas dana yang di simpan nasabah berupa bunga. Pemberian bunga
ini telah di tentukan besarnya sendiri awal, sehingga nasabah
mengetahui berapa keuntungan yang akan diperoleh dalam jangka
waktu tertentu. Saat ini semakin mengeliatnya bank bank syariah
maka banyak konsumen dari bank konvensional yang berpindah ke
bank syariah, Saya ingin mengetahui apa yang mendorong nasabah
bank konvensional sehingga beralih ke bank syariah.
Berdasarkan obserfasi awal menunjukan bahwa minat
perpindahan konsumen (switching behavior) pada bank syariah di
Kabupaten Kolaka mengalami peningkatan 3 Bulan terakhir
peningkatan itu terjadi karena adanya kesan positif yang dirasakan
oleh konsumen Bank Syariah di Kabupaten Kolaka pada saat
melakukan tran saksi di Bank Syariah tersebut. Kesan positif yang
berbeda mengenai pelayanan yang dirasakan oleh konsumen dari
bank lain yaitu tidak memiliki suku bunga serta pelayanan yang
bagus sehingga banyak Masyarakat terutama Bergama islam di
kabupaten kolaka lebih memili bank syariah.
Berdasarkan hasil fenomena di atas tedapat juga perbedaan
penelitian terdahulu, menurut Metawa, S, A., & Almossa (1998),
meneliti tentang perilaku nasabah Islamic Bank di Bahrain
menemukan bahwa keputusan nasabah dalam memilih syariah
lebih didorong oleh factor keagamaan melalui dukungan
Masyarakat pada ketaatan perbankan terhadap prinsip-prinsip
Islam, sedangkan menurut Irbid dan Zarka (2001) memberikan
kesimpulan yang berbeda tentang faktor yang mendorong nasabah
memilih bank konvensional atau bank syariah. Mereka justru
menemukan bahwa motivasi nasabah dalam memilih bank sayariah
cenderung didasrkan kepada motif keuntungan, bukan kepada
motif keagamaan (religiusitas). Tidak hanya variable religiusitas
saja yang terdapat kesenjangan nanmu variabel dari pengetahuan
konsumen tedapat hasil perbedaan penelitian terdahulu, menurut
Yuliawan (2011), yang menyatakan bahwa pengetahuan konsumen
berpengaruh terhadap keputusan konsumen sebesar 44.8%,
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain diluar pengetahuan
konsumen, sedangkan menurut Aminudin (2016) berdasarkan hasil
uji parsial atau uji t, diperoleh bahwa variable pengetahuan
konsumen memiliki pengaruh negatif terhadap minat memilih
produk bank syariah. Selanjutnya penelitian Wahyuni (2012) yang
menganalisis pengetahuan terhadap niat menggunakan bank
syariah dampaknya terhadap keputusan menyatakan bahwa
pengetahuan tidak signifikan dalam mempengaruhi minat untuk
mencapai keputusan nasabah.
Atas dasar inilah penelitian tentang Perilaku Switching
Behavior Bank Konvensional Ke Bank Syariah penting untuk
dikaji lebih dalam melalui penelitian tentang ‘’Pengaruh
Religiusitas Dan Pengetahuan Konsumen Terhada Perilaku
Switching Behavior Bank Konvensional Ke Bank Syariah Di
Kabupaten Kolaka’’.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis akan mengangkat
beberapa permasalahan pokok yang dapat dirumuskan beberapa
substansi masalah yang akan dijadikan acuan dan dikembangkan
dalam pembahasan ini diantara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Religiusitas terhadap Switching Behafior
pada Bank Konvensional Ke Bank Syariah Di Kabupaten Kolaka?
2. Bagaimana pengaruh Pengetahuan Konsumen Terhadap Switching
Behavior pada Bank Konvensional Ke Bank Syariah Di Kabupaten
Kolaka?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atasa, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Religiusitas terhadap Switching
Behavior pada Bank Konvensional Ke Bank Syariah Di Kabupaten
Kolaka.
2. Untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Konsumen terhadap
Switching Behavior pada Bank Konvensional Ke Bank Syariah Di
Kabupaten Kolaka.

1.4 Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis:
Dapat memberikan tambahan wawasan serta kajian mengenai
Pengaruh Religiusitas Dan Pengetahuan Konsumen Terhadap
Perilaku Switching Behavior Bank Konvensional Ke Bank Syariah
serta dapat digunakan sebagai perbandingan penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan Bagi Pihak
Perbankan Syariah Di Kabupaten Kolaka agar mampu
meningkatkan Religiusitas dan Pengetahuan Konsumen di masa
yang akan datang.

You might also like