0% found this document useful (0 votes)
8 views

EXTRACT

Uploaded by

Arya Priyangga
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
8 views

EXTRACT

Uploaded by

Arya Priyangga
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 5

1.

NUR RAHMAH KURNIA SARI


Lecturer's Social Presence:
1. Can you describe your overall impression of the lecturer's social presence in the
online course?
=The lecturer demonstrates a strong social presence in the online course through
regular engagement, clear communication, and fostering a sense of community among
students.
2. In what ways did the lecturer convey a sense of their personality, emotions, and
humanity to you as a student?
=The lecturer conveyed their personality, emotions, and humanity through their tone of voice in
video lectures, personalized feedback on assignments, and anecdotes shared during discussions.

3. How did the lecturer use verbal and non-verbal cues to establish a personal
connection with students in the online environment?
=In the online environment, the lecturer used verbal cues such as addressing students by name,
using inclusive language, and expressing appreciation for their contributions. Non-verbal cues
included maintaining eye contact through the camera, using gestures to emphasize key points, and
displaying warmth and approachability through facial expressions, all of which helped establish a
personal connection with students despite the digital distance.

4. Can you provide specific examples of how the lecturer's communication style, tone of
voice, facial expressions, or body language contributed to (or detracted from) their
social presence?
=The lecturer's communication style was inclusive and encouraging. For instance, they used phrases
like "let's explore together" or "what do you think?" which invited students to participate actively.
This inclusive language contributed to a sense of community and belonging.

5. What aspects of the lecturer's social presence did you find most engaging or effective?
What aspects were less effective?
=The aspects of the lecturer's social presence that I found most engaging and effective were their
active participation in discussions, personalized feedback on assignments, and approachable
demeanor. Their willingness to interact with students, share personal anecdotes, and provide
support created a welcoming and inclusive learning environment.

6. How did the lecturer's social presence (or lack thereof) make you feel as a student in
the online course?
=As a student in the online course, the lecturer's strong social presence made me feel valued,
supported, and motivated to engage with the material. Their active participation, personalized
feedback, and friendly demeanor created a sense of community and belonging, despite the virtual
setting.

7. Did you feel like the lecturer was accessible, approachable, and responsive to student
needs? Can you explain why or why not?
=Yes, I felt that the lecturer was accessible, approachable, and responsive to student needs. They
made themselves available through various communication channels, such as email, discussion
forums, or virtual office hours.
8. In what ways did the lecturer's social presence (or absence of it) impact your sense of
belonging and community in the online learning environment?
=The lecturer's social presence significantly impacted my sense of belonging and community
in the online learning environment. When the lecturer actively engaged with students,
fostered discussions, and provided personalized feedback, it created a sense of camaraderie
and shared learning experience. This made me feel like an integral part of a community
where I could connect with peers and the instructor.
2. SITI REZKY AMALIAH MAHMUD
Lecturer's Social Presence:
1. Can you describe your overall impression of the lecturer's social presence in the
online course?
= Saya memiliki kesan yang kurang menyenangkan selama proses pembelajaran
secara online karena ada berbagai alasan seperti koneksi yang terkadang tidak memadai serta
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh aplikasi tertentu sehingga pembelajaran itu tidak
efisien. Saya merasa ruang untuk mengekpresikan diri itu kurang pada pembelajaran online.
2. In what ways did the lecturer convey a sense of their personality, emotions, and
humanity to you as a student?
= Dosen terkadang memberikan arahan untuk menggunakan aplikasi seperti chat grup Whatsapp
atau zoom serta google meet. Atau memberikan arahan kepada mahasiswa untuk menggunakan
akun sia.unm karena dosen telah menyiapkan link meeting dalam aplikasi tersebut..

3. How did the lecturer use verbal and non-verbal cues to establish a personal
connection with students in the online environment?
= Untuk verbal sendiri beberapa dosen mengisyaratkan menyebut nama mahasiswa untuk
menjawab beberapa soal yang tanyakan, memberikan eye contact berupa arahan jika mahasiswa
harus mengaktifkan kamera pada saat proses pembelajaran atau memberikan question-answer
untuk mengukur pemahaman siswa. Untuk non-verbal saya rasa pada media yang digunakan dosen
seperti menampilkan slide cukup baik.

4. Can you provide specific examples of how the lecturer's communication style, tone of
voice, facial expressions, or body language contributed to (or detracted from) their
social presence?
= Terkdang ada beberapa dosen yang menggunakan tone suara yang keras namun tidak bermaksud
untuk marah, saya rasa itu hanya pembawaannya, namun tidak ada maksud untuk bersikap marah
pada mahasiswa.

5. What aspects of the lecturer's social presence did you find most engaging or effective?
What aspects were less effective?
= Tidak ada aspek yang menarik, saya hanya menyukai pembelajaran tatap muka secara langsung.
Aspek yang kurang efektif adalah dari masalah jaringan, hingga miss connection krna tone serta
mimik dari dosen terkadang membuat mahasiswa salah paham.

6. How did the lecturer's social presence (or lack thereof) make you feel as a student in
the online course?
= Saya merasa itu tidak efektif .
7. Did you feel like the lecturer was accessible, approachable, and responsive to student
needs? Can you explain why or why not?
= Saya rasa tidak, krna keterbatasan interaksi yang dimiliki pada pertemuan online saya rasa itu
menjadikan mahasiswa tidak memiliki ruang gerak yang nyaman dan terkesan membebani.

8. In what ways did the lecturer's social presence (or absence of it) impact your sense of
belonging and community in the online learning environment?
= Saya rasa kesan untuk berkomunikasi atau bersosialisasi menjadi tidak kondusif dengan
pembelajaran online.
3. NUR SHAFIKA
Lecturer's Social Presence:
1. Can you describe your overall impression of the lecturer's social presence in the
online course?
= Tentu, kehadiran sosial dosen dalam kursus daring dapat sangat penting untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang terhubung dan berinteraksi. Dengan
berpartisipasi aktif, memberikan umpan balik, dan merespons pertanyaan dari mahasiswa,
dosen dapat membantu memperkuat keterlibatan siswa dan mendukung keberhasilan
akademik mereka.
2. In what ways did the lecturer convey a sense of their personality, emotions, and
humanity to you as a student?
= Dosen yang baik adalah dosen yang memberikan feedback kepada mahasiswa seperti tidak selalu
harus dia yang benar tapi kadangkala juga memberi kesempatan kepada mahasiwa untuk
berpendapat dan mau mendengarkan masalah dan keluh kesah mahasiswanya, memberikan
motivasi dan semangat saling mendukung dan tidak mengambil jarak dengan mahasiswa dalam
artian saling menghargai.

3. How did the lecturer use verbal and non-verbal cues to establish a personal
connection with students in the online environment?
= sebisa mungkin dosen menggunakan isyarat verbal seperti nada suara yang ramah dan lembut,
serta kata-kata yang memberi dukungan dan motivasi. Dosen juga bisa menggunakan isyarat non-
verbal seperti senyum, kontak mata melalui kamera, dan bahasa tubuh yang terbuka untuk
menciptakan hubungan pribadi yang positif dengan mahasiswa di lingkungan daring.

4. Can you provide specific examples of how the lecturer's communication style, tone of
voice, facial expressions, or body language contributed to (or detracted from) their
social presence?
= Tentu, Biasanya, dosen yang menggunakan nada suara yang tenang dan ramah, serta bahasa
tubuh yang terbuka, cenderung menciptakan suasana kelas yang inklusif dan memperkuat kehadiran
sosial mereka. Di sisi lain, dosen yang berbicara dengan nada tinggi atau menunjukkan ekspresi
wajah yang tidak ramah mungkin mengurangi kehadiran sosial mereka dengan membuat mahasiswa
merasa tidak nyaman atau terintimidasi.

5. What aspects of the lecturer's social presence did you find most engaging or effective?
What aspects were less effective?
= Aspek yang paling efektif dari kehadiran dosen yaitu ketika dosen bisa memanfaatkan waktu dan
membuat pembelajaran terasa tidak membosankan dan menjelaskan secara detail karena yang kita
ketahui dengan belajar daring pasti ada beberapa kendala yang dihadapi mulai dari internet yang
kurang bagus dsb nah sebisa mungkin dosen menjelaskan menarik mahasiswa untuk memperhatikan
penjelasannya dan tidak membuat mahasiswa merasa kurang maksimal dan mengantuk dan aspek
yang kurang efektif yaitu ketika dosen setengah hati dalam mengajar contohnya asal masuk saja
sekedar memenuhi tugas dan tanggung jawab.

6. How did the lecturer's social presence (or lack thereof) make you feel as a student in
the online course?
= Sebagai mahasiswa pasti kecewa dan merasa rugi karena dengan melewatkan satu
moment atau pertemuan berarti melewatkan satu ilmu penting yang harusnya bisa didapatkan
tapi karena adanya kendala jadi tidak terlaksana .

7. Did you feel like the lecturer was accessible, approachable, and responsive to student
needs? Can you explain why or why not?
= Tidak semua dosen dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa ada beberapa dosen yang sulit
ditemui, tidak di respon ketika dihubungi dan beberapa masalah lainnya yang membuat mahasiswa
pusing harus bagaimana ketika ada dosen yang tidak mengerti akan kebutuhan mahasiswanya dan
kesannya seperti mempersulit.

8. In what ways did the lecturer's social presence (or absence of it) impact your sense of
belonging and community in the online learning environment?
= Kehadiran dosen dalam lingkungan belajar daring sangat penting karena dapat
mempengaruhi rasa memiliki dan rasa komunitas mahasiswa dengan memberikan dukungan,
arahan, dan bimbingan yang diperlukan. Ketika dosen hadir secara aktif dalam interaksi
online, dosen dapat membantu menciptakan ikatan antara mahasiswa dan lingkungan
pembelajaran, meningkatkan rasa keterlibatan, dan memperkuat rasa identitas sebagai bagian
dari komunitas akademik. Sebaliknya, ketidakhadiran dosen bisa menyebabkan kurangnya
arahan dan dukungan, yang dapat mengurangi rasa memiliki dan rasa komunitas dalam
lingkungan belajar daring.
4. RYAN ANDISKY ASRUL
Lecturer's Social Presence:
1. Can you describe your overall impression of the lecturer's social presence in the
online course?
= Tentu, kehadiran sosial dosen dalam kursus daring dapat sangat penting untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang terhubung dan berinteraksi. Dengan
berpartisipasi aktif, memberikan umpan balik, dan merespons pertanyaan dari mahasiswa,
dosen dapat membantu memperkuat keterlibatan siswa dan mendukung keberhasilan
akademik mereka.
2. In what ways did the lecturer convey a sense of their personality, emotions, and
humanity to you as a student?
= Dosen yang baik adalah dosen yang memberikan feedback kepada mahasiswa seperti tidak selalu
harus dia yang benar tapi kadangkala juga memberi kesempatan kepada mahasiwa untuk
berpendapat dan mau mendengarkan masalah dan keluh kesah mahasiswanya, memberikan
motivasi dan semangat saling mendukung dan tidak mengambil jarak dengan mahasiswa dalam
artian saling menghargai.
3. How did the lecturer use verbal and non-verbal cues to establish a personal
connection with students in the online environment?
= sebisa mungkin dosen menggunakan isyarat verbal seperti nada suara yang ramah dan lembut,
serta kata-kata yang memberi dukungan dan motivasi. Dosen juga bisa menggunakan isyarat non-
verbal seperti senyum, kontak mata melalui kamera, dan bahasa tubuh yang terbuka untuk
menciptakan hubungan pribadi yang positif dengan mahasiswa di lingkungan daring.

4. Can you provide specific examples of how the lecturer's communication style, tone of
voice, facial expressions, or body language contributed to (or detracted from) their
social presence?
= Tentu, Biasanya, dosen yang menggunakan nada suara yang tenang dan ramah, serta bahasa
tubuh yang terbuka, cenderung menciptakan suasana kelas yang inklusif dan memperkuat kehadiran
sosial mereka. Di sisi lain, dosen yang berbicara dengan nada tinggi atau menunjukkan ekspresi
wajah yang tidak ramah mungkin mengurangi kehadiran sosial mereka dengan membuat mahasiswa
merasa tidak nyaman atau terintimidasi.

5. What aspects of the lecturer's social presence did you find most engaging or effective?
What aspects were less effective?
= Aspek yang paling efektif dari kehadiran dosen yaitu ketika dosen bisa memanfaatkan waktu dan
membuat pembelajaran terasa tidak membosankan dan menjelaskan secara detail karena yang kita
ketahui dengan belajar daring pasti ada beberapa kendala yang dihadapi mulai dari internet yang
kurang bagus dsb nah sebisa mungkin dosen menjelaskan menarik mahasiswa untuk memperhatikan
penjelasannya dan tidak membuat mahasiswa merasa kurang maksimal dan mengantuk dan aspek
yang kurang efektif yaitu ketika dosen setengah hati dalam mengajar contohnya asal masuk saja
sekedar memenuhi tugas dan tanggung jawab.

6. How did the lecturer's social presence (or lack thereof) make you feel as a student in
the online course?
= Sebagai mahasiswa pasti kecewa dan merasa rugi karena dengan melewatkan satu
moment atau pertemuan berarti melewatkan satu ilmu penting yang harusnya bisa didapatkan
tapi karena adanya kendala jadi tidak terlaksana .

7. Did you feel like the lecturer was accessible, approachable, and responsive to student
needs? Can you explain why or why not?
= Tidak semua dosen dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa ada beberapa dosen yang sulit
ditemui, tidak di respon ketika dihubungi dan beberapa masalah lainnya yang membuat mahasiswa
pusing harus bagaimana ketika ada dosen yang tidak mengerti akan kebutuhan mahasiswanya dan
kesannya seperti mempersulit.

8. In what ways did the lecturer's social presence (or absence of it) impact your sense of
belonging and community in the online learning environment?
= Kehadiran dosen dalam lingkungan belajar daring sangat penting karena dapat
mempengaruhi rasa memiliki dan rasa komunitas mahasiswa dengan memberikan dukungan,
arahan, dan bimbingan yang diperlukan. Ketika dosen hadir secara aktif dalam interaksi
online, dosen dapat membantu menciptakan ikatan antara mahasiswa dan lingkungan
pembelajaran, meningkatkan rasa keterlibatan, dan memperkuat rasa identitas sebagai bagian
dari komunitas akademik. Sebaliknya, ketidakhadiran dosen bisa menyebabkan kurangnya
arahan dan dukungan, yang dapat mengurangi rasa memiliki dan rasa komunitas dalam
lingkungan belajar daring.

You might also like