Group 7 Discussion Text
Group 7 Discussion Text
Overrated?
Avilla E. Tahan1, Christo B.M Manurung2, Laila Vitriani3,
Shafa A. Siswanto4, Syamsul Syani5
While many supporters argue that video games offer cognitive benefits, such as
improved memory and decision-making, the potential downsides of excessive gaming cannot
be ignored. We as group 7 disagree with this topic, said that " Do video games make us smarter
or benefits overrated? " Despite the claims of positive effects, there is significant evidence
suggesting that video games may have negative consequences on mental and physical health,
and their cognitive benefits are often overstated. Here we have 4 point to support this
arguments:
1. Impact on Mental Health:
One major concern is the impact of excessive gaming on mental health. A study from the
National Institutes of Health (NIH) found that children who played video games for more than
three hours a day showed higher scores for attention problems and depressive symptoms
compared to those who did not play. While these symptoms did not reach clinical significance,
they still suggest that overexposure to gaming could be detrimental to mental well-being.
Gaming addiction, particularly in younger players, is also linked to issues like anxiety and
social withdrawal, indicating that the supposed cognitive benefits may come at a psychological
cost.
Video games can also interfere with academic performance. Many students, especially
teenagers, spend a considerable amount of time playing video games, which often leads to a
decrease in the time allocated for studying. Research from the American Psychological
Association (APA) shows that excessive gaming can result in lower grades and reduced
concentration in school. Students who spend more than a couple of hours daily playing video
games may find it harder to focus on assignments or to manage their academic workload
effectively. This reduction in academic engagement undermines the idea that gaming
contributes positively to overall intellectual development.
Another argument against the cognitive benefits of video games is their impact on physical
health. Prolonged gaming sessions are often associated with sedentary behavior, leading to
health problems like obesity, poor posture, and eye strain. Studies have shown that children
and adolescents who engage in excessive gaming are at greater risk of developing
cardiovascular issues and musculoskeletal problems due to lack of physical activity. These
physical risks further challenge the idea that video games are a healthy or balanced form of
cognitive exercise.
4. The Risks of Gaming Addiction and Broader Consequences:
Conclusion
In conclusion, although video games may provide some cognitive benefits, such as
enhanced memory and decision-making skills, these advantages are often overstated. Research
indicates that positive effects on cognition are generally limited to specific gaming contexts
and may not contribute significantly to broader real-world intelligence. Meanwhile, the
potential downsides are substantial: gaming can negatively impact mental health by increasing
risks of anxiety, depression, and attention disorders, and can harm academic performance by
reducing study time and focus.
References
UV Pediatrics. (n.d.). Video games: Pros and cons. UV Pediatrics. Retrieved from
https://www.uvpediatrics.com/topics/video-games-pros-and-
cons/#:~:text=Video%20games%20have%20been%20shown,coordination%20and%20boost
%20auditory%20perception
McDonough, M. H., Tindell, S., & Meinhardt, M. (2023). Video game addiction and its impact
on mental health. National Institutes of Health, PubMed Central. Retrieved from
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10475310/#sec5
National Institutes of Health (NIH). (2023). Video gaming may be associated with better
cognitive performance in children. National Institutes of Health. Retrieved from
https://www.nih.gov/news-events/news-releases/video-gaming-may-be-associated-better-
cognitive-performance-children
World Health Organization (WHO). (n.d.). Gaming disorder. World Health Organization.
Retrieved from https://www.who.int/standards/classifications/frequently-asked-
questions/gaming-disorder
Delfabbro, P. H., & King, D. L. (2023). Video game addiction and the consequences for
adolescent mental health. National Institutes of Health, PubMed Central. Retrieved from
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10723781/#:~:text=The%20findings%20shows%2
0that%20a,least%2030%20h%20per%20week
Bahasa Indonesia :
Meskipun banyak pendukung yang berpendapat bahwa video game menawarkan
manfaat kognitif, seperti meningkatkan daya ingat dan pengambilan keputusan, namun potensi
kerugian dari bermain game yang berlebihan tidak dapat diabaikan. Kami sebagai kelompok 7
tidak setuju dengan topik ini, mengatakan bahwa “Apakah video game membuat kita lebih
pintar atau manfaatnya berlebihan? “ Terlepas dari klaim efek positif, ada bukti signifikan yang
menunjukkan bahwa video game mungkin memiliki konsekuensi negatif pada kesehatan
mental dan fisik, dan manfaat kognitifnya sering dilebih-lebihkan. Di sini kami memiliki 3 poin
untuk mendukung argumen ini:
Salah satu kekhawatiran utama adalah dampak bermain game yang berlebihan terhadap
kesehatan mental. Sebuah studi dari National Institutes of Health (NIH) menemukan bahwa
anak-anak yang bermain video game lebih dari tiga jam sehari menunjukkan skor yang lebih
tinggi untuk masalah perhatian dan gejala depresi dibandingkan dengan mereka yang tidak
bermain. Meskipun gejala-gejala ini tidak mencapai signifikansi klinis, mereka masih
menunjukkan bahwa bermain game secara berlebihan dapat merusak kesehatan mental.
Kecanduan bermain game, terutama pada pemain yang lebih muda, juga terkait dengan
masalah seperti kecemasan dan penarikan diri dari pergaulan, yang mengindikasikan bahwa
manfaat kognitif yang diharapkan dapat menimbulkan biaya psikologis.
2. Kinerja dan Fokus Akademik:
Video game juga dapat mengganggu kinerja akademik. Banyak siswa, terutama remaja,
menghabiskan banyak waktu untuk bermain video game, yang sering kali menyebabkan
berkurangnya waktu yang dialokasikan untuk belajar. Penelitian dari American Psychological
Association (APA) menunjukkan bahwa bermain game secara berlebihan dapat menyebabkan
nilai yang lebih rendah dan berkurangnya konsentrasi di sekolah. Siswa yang menghabiskan
lebih dari beberapa jam setiap hari untuk bermain video game mungkin akan merasa lebih sulit
untuk fokus pada tugas atau mengelola beban kerja akademis mereka secara efektif.
Pengurangan keterlibatan akademis ini melemahkan gagasan bahwa bermain game
berkontribusi positif terhadap perkembangan intelektual secara keseluruhan.
Argumen lain yang menentang manfaat kognitif video game adalah dampaknya terhadap
kesehatan fisik. Sesi bermain game yang berkepanjangan sering dikaitkan dengan perilaku
kurang gerak, yang menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas, postur tubuh yang buruk,
dan ketegangan mata. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang
bermain game secara berlebihan memiliki risiko lebih besar terkena masalah kardiovaskular
dan masalah muskuloskeletal karena kurangnya aktivitas fisik. Risiko fisik ini semakin
menantang gagasan bahwa video game adalah bentuk latihan kognitif yang sehat atau
seimbang.
4. Risiko Kecanduan Game dan Konsekuensi yang Lebih Luas:
Kecanduan game adalah risiko serius yang semakin diakui oleh otoritas kesehatan. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Gaming Disorder telah diklasifikasikan sebagai kondisi
kesehatan mental, yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengontrol perilaku bermain
game, memprioritaskan bermain game di atas aktivitas kehidupan yang esensial, termasuk
pendidikan, pekerjaan, dan hubungan sosial. Kecanduan game tidak hanya berdampak pada
kualitas hidup, tetapi juga dapat menyebabkan masalah emosional, seperti peningkatan stres
dan kecemasan, yang selanjutnya memengaruhi kesehatan mental dan sosial. Risiko terkait
kecanduan ini menggarisbawahi potensi video game untuk menyebabkan lebih banyak
kerugian daripada manfaat kognitif yang mungkin mereka berikan.
Kesimpulan
Kesimpulannya, meskipun video game dapat memberikan beberapa manfaat kognitif, seperti
meningkatkan daya ingat dan keterampilan pengambilan keputusan, keuntungan ini sering kali
dilebih-lebihkan. Penelitian menunjukkan bahwa efek positif pada kognisi umumnya terbatas
pada konteks permainan tertentu dan mungkin tidak berkontribusi secara signifikan terhadap
kecerdasan dunia nyata yang lebih luas. Sementara itu, potensi kerugiannya cukup besar:
bermain game dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dengan meningkatkan risiko
kecemasan, depresi, dan gangguan perhatian, serta dapat merusak kinerja akademis dengan
mengurangi waktu belajar dan fokus.
Selain itu, kekhawatiran mengenai kesehatan fisik, termasuk risiko obesitas dan masalah
muskuloskeletal yang terkait dengan perilaku tidak aktif, menyoroti perlunya moderasi. Video
game dapat memberikan hiburan dan stimulasi kognitif sesekali, tetapi bukti menunjukkan
bahwa video game tidak cukup sebagai alat yang komprehensif untuk pertumbuhan intelektual.
Pendekatan yang seimbang - di mana video game dinikmati secara moderat bersama dengan
pembelajaran aktif dan aktivitas fisik - kemungkinan merupakan jalan terbaik ke depan.
Berdasarkan temuan ini, gagasan bahwa video game secara inheren membuat kita lebih pintar
tampak terlalu sederhana, dan manfaat kognitifnya tampak berlebihan dibandingkan dengan
biaya sosial, mental, dan fisik yang terkait dengan bermain game secara berlebihan.