0% found this document useful (0 votes)
222 views

Contractor Safety Management System (CSMS) : Dwi Handaya, Ir, MK3

The document discusses developing, selecting, and implementing a Contractor Safety Management System (CSMS). It provides background on the author and their experience in health, safety, and environment (HSE) consulting. It then introduces CSMS and discusses processes for accident occurrence, accident causation concepts, and the relationship between employees and contractors. Key points made include accident ratios, the accident cost iceberg model, and the need to select and manage contractors safely from the beginning.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPT, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
222 views

Contractor Safety Management System (CSMS) : Dwi Handaya, Ir, MK3

The document discusses developing, selecting, and implementing a Contractor Safety Management System (CSMS). It provides background on the author and their experience in health, safety, and environment (HSE) consulting. It then introduces CSMS and discusses processes for accident occurrence, accident causation concepts, and the relationship between employees and contractors. Key points made include accident ratios, the accident cost iceberg model, and the need to select and manage contractors safely from the beginning.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPT, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 28

Contractor Safety

Management System
(CSMS)
Develop, selection and implementation of CSMS

Dwi Handaya, Ir, MK3


E-mail:[email protected]

Aryaduta Hotel – Jakarta


21 August 2010

1
DWI Handaya
• (S1) Teknik Kimia Universitas Tirtayasa, Cilegon
• (S2) M.K3-LH Universitas Indonesia, Jakarta

• 2010 – HSE consultant freelances...


 Cargill group (HSL) Kalimantan Barat
 PT Adiprima Suraprinta, Gresik Jawa Timur
 Darco Water (Indonesia & Syiria)
 WatreatServices consultant, Mojokerto, Jawa Timur
• 2007-2010 Asia Pulp Paper (APP) Indonesia Area
• 1992-2007 PT Amoco Mitsui PTA Indonesia, Cilegon
• 1992-1994 PT Asahimas Subentra Chemical, Cilegon

2
CSMS introduction
• Proses terjadinya kecelakaan kerja
• Proses manajemen K3
• Karyawan dan kontraktor
• Pengukuran kinerja K3
• CSMS basic

Wadouw...

3
Proses Terjadinya Kecelakaan Kerja

Perilaku
tak aman
Kelemahan
sistem Incident Kerugian

Keadaan
tak aman

4
Konsep sebab kecelakaan

Ketimpangan
management
Nasib Unsafe Unsafe Ketimpangan
(act of God) condition action Ketimpangan
sistem
perekayasaan
Revolusi 1900 workman 1930 domino
compensation theory Heinrich
industri 1960 1980
law

Inspector KK Lost control Manager resiko,


Tidak ada peran advisor, analisa system,
ahli K3, program dan polisi
Inspector KK, pengaman. manager, safety hazard analysis.
belum ada pengaman engineer, ahli
terorganisir Program Safety
mesin, standard ergonomic.
dengan baik promosi, engineering
pelatihan, Safety
peraturan dan management,
pengawasan loss prevention

5
UNGGUL K3
VISI, MISI &
TATA NILAI
SMK3
UNGGULAN

• Komitment management
KEBIJAKAN K3 • Keteladanan
• Peran dan tanggung jawab
PERBAIKAN
• Penilaian awal
BERKELANJUTAN PERENCANAAN • Persyaratan hukum
• Pedoman dan standard
• Tujuan dan sasaran
• Program kerja
PENERAPAN

• Implementasi 12 elemen SMK3

PENELAAHAN PEMERIKSAAN & • Audit internal dan eksternal


MANAGEMENT TINDAKAN KOREKSI • Pencatatan
• Pelaporan
• Rekomendasi

6
Accident ratio study (Frank Bird)

1
Major Injury
Cidera berat, cacat dan kematian

10 Minor Injury
Setiap cidera yang di laporkan (bukan berat)

Property damages
30 accident
Semua jenis

Near accident
600 Hampir celaka

7
Accident cost iceberg

Injury and illness cost


$1 • Building damages
• tool & equipment damages
• product and material
• production delays and
$ 5-50 interuption
• legal expenses
• expediture of emergency
supplies

$ 1-3 • investigation time


• training replacement
• overtime
• extra supervisory time
• loss of business and goodwill
8
Kecelakaan Kerja
• Frank E Bird and GL Germain (DNV, 1991) “An event
that results in unintended harm or damages”, “Result
from contact with a substance or source of energy
above the threshold limit of the body or structure”
• HW Heinrich (1980) kecelakaan 88% unsafe action dan 10% unsafe
condition dan 2% factor yang tidak di ketahui.
• Frank E Bird (DNV, 1991) dalam pengembangan teori
Iceberg Heinrich teori kecelakaan 1-10-30-600.
Sebuah kecelakaan yang serius / major accident
tidak begitu saja terjadi tetapi merupakan akumulasi
dari beberapa kecelakaan sebelumnya yang lebih
ringan tetapi jumlahnya lebih banyak.

9
Kecelakaan Kerja
• SMK3 Depnaker RI, (2000) ada tiga faktor penyebab
kecelakaan kerja perbuatan berbahaya, kondisi berbahaya dan
faktor lainnya.
• Frank E Bird dalam Lost Causation Model menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi karena
penyebab langsung, penyebab dasar dan kelemahan sistem.
• Lee T 1993 menyatakan bahwa faktor organisasi, faktor group
dan faktor individu sangat mempengaruhi terjadinya
kecelakaan.

10
BP workforce fatalities 1989 - 2005

11
Karyawan & Kontraktor
 ILO 1993 kontraktor adalah penerimaan karyawan melalui sebuah
penyaluran tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus sesuai di
bidangnya dan system penggajianpun di lakukan oleh perusahaan
tersebut
 Vandenheuvel & Wooden (1996) kontraktor adalah seseorang yang bekerja pada sebuah badan
usaha atau seseorang yang secara pribadi mengusahakan sebuah badan usaha suatu profesi
perdagangan / niaga. Seseorang tersebut mengadakan hubungan profesi dengan sebuah
perusahaan lain dalam bentuk kerja atau dagang dan seseorang tersebut akan mendapatkan
bayaran atau kompensasi dari perusahaan tersebut dengan jumlah imbalan tertentu untuk kurun
waktu tertentu pula.
 ILO 1993 Konggres ILO di Jenewa pada tanggal 20-28 April 1993
mengenahi K3 di dapatkan informasi bahwa kinerja kontraktor K3 jauh
lebih rendah dibandingkan dengan karyawan permanen perusahaan

12
Karyawan & Kontraktor
 OSHA 300 protocol juga menjelaskan bahwa setiap kecelakaan yang
timbul pada diri karyawan, kontraktor dan pihak ke tiga harus di catat,
di laporkan dan di kategorikan sebagai satu bagian yang sama dari
performance safety pada perusahaan tersebut.
 SMK3 Depnaker RI hal 39.g. di jelaskan tentang sistem pembelian barang dan jasa merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari strategi manajemen perusahaan. Dengan system ini menjamin bahwa
barang yang di beli, jasa dan produk, kontraktor serta subkontraktor harus mentaati ketentuan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
 FA Gunawan, UI 2005 bahwa keselamatan kerja kontraktor harus di
siapkan semenjak mulai dari pemilihan kontraktor.
 DOE handbook, PSM hdbk 1101, salah satu element dari PSM adalah
subcontractor safety.

13
BP dawcf 1989 - 2005

14
Komitmen
5.1 Management Commitment

1 5.3 Quality Policy


Komitmen top manajemen untuk memenuhi syarat
& terus menerus memperbaikai sistem
ISO-9001

4.2 Environment Policy


ISO-14001 2 b. Commitment top management to continual
improvement & prevention to pollution

OSHAS-18001
4.2 OH&S Policy
3 Top management have to authorize an OHS policy
stating objective and its commitment to continual
improvement.

15
BP recordable incident frequency

16
Meningkatkan komitment KONTRAKTOR...

17
Accident fact
A
Kecelakaan kerja kebanyakan terjadi pada
KONTRAKTOR bukan pegawai tetap
(Dwi Handaya – 2007)

BP fatality tahun 1999-2005 B


73% kontraktor, 27% pegawai tetap.
C
OXY kecelakaan tahun 1996-2005
70% kontraktor, 30% pegawai tetap.
D
ExxonMobil LTA 1999-2005
60% kontraktor, 40% pegawai tetap.
E
UGI incident 2000-2004
73% kontraktor, 27% pegawai tetap.
18
References...
Teori penunjang informasi

Heinrich Heinrich (1941) 88% unsafe action dan


10% unsafe condition

Frank E Bird (1972) selain manajemen, Frank E Bird


penyebab lain adalah pengetahuan,
motivasi, ketrampilan, stress fisik /
mental, tingkat kemampuan rendah

Bird
& Loftus Bird & Loftus (1976) perilaku
manusia, kondisi tempat kerja dam
rendahnya pengawasan manajemen

19
Safety Management System
Perilaku
Tidak Aman

CSMS Kecelakaan Kerugian

Kondisi
Tidak Aman

Manajemen
Kinerja K3
K3

20
Mengukur Kinerja K3

CSMS
training
21
Strategi Pengendalian Bahaya
4 Kuatkan
7
sasaran
Kurangi atau Kendalikan waktu
1 pelepasan
hilangkan
P
P
E
E
N
L
BAHAYA
G
H
I
N
SASARAN
Energi tak terkendali A
D
L
U
A
Kendalikan N
N
Arah & Jarak G
G
2 Substitusi Tanggap darurat &
5 Rehabilitasi
Pasang Pasang
Penghalang 3 6 Pelindung 8
22
CSMS
• CSMS adalah Sistem Manajemen K3 yang diterapkan kepada
Kontraktor, meliputi beberapa elemen K3 yang sesuai dengan
Standar yang diacu (ISRS, ANSI, OHSAS, dll)

• Contractor Safety Management System (CSMS) di persiapkan untuk


meningkatkan kinerja safety baik bagi perusahaan pemberi kerja
maupun bagi kontraktor.

• CSMS sebagai bahan pertimbangan awal oleh Perusahaan Main


Contractor untuk menilai kinerja Kontraktor yang akan diterimanya
23
Mengapa perlu CSMS ?

• Syarat untuk lolos dalam pra-qualifikasi


tender di beberapa perusahaan besar.
• Meningkatkan profit perusahaan
• Mengurangi angka kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
• Membangun citra positif perusahaan
24
6 (Enam) Langkah CSMS
Qualification Phase
• Risk assessment
• Pre-qualification
• Selection
Implementation Phase
• Pre jobs activities
• Work in progress
• Final evaluation

25
Qualification Phase
1. RISK ASSESSMENT : penilaian resiko apakah
sebuah resiko pekerjaan berada dalam kategori
rendah – menengah – tinggi. Pekerjaan dengan
high risk WAJIB melalui tahap pre-qualifikasi.
2. PRE QUALIFICATION : Untuk meneliti
kualifikasi kontraktor, hanya yang memenuhi
syarat K3-LH yang berhak untuk ikut tahap
tender lanjutan. HSE audit dan inspeksi perlu di
lakukan untuk memastikan implementasinya.
3. SELECTION : Untuk memilih kontraktor terbaik
di antara peserta tender. Area purchasing
menjadi hal dominan dalam pelaksanaan
seleksi ini. Klarifikasi bisa di lakukan dengan
melakukan inspeksi atau pada saat meeting.
26
Implementation Phase
1. PRE JOBS ACTIVITIES : Bentuk
komunikasi kepada semua pihak baik
user maupun kontraktor dalam hal
resiko pekerjaan dan segala hal HSE
lainnya.
2. WORK IN PROGRESS : implementasi
pekerjaan yang di buktikan melalui
inspeksi oleh orang yang berkompeten
hingga satu minggu dari masa start up.
3. FINAL EVALUATION : Langkah akhir
evaluasi setelah pekerjaan selesai yang
nantinya di pergunakan untuk
pertimbangan tender selanjutnya.

27
Next Chapter....
Dwi Handaya,Ir.MK3
E-mail:[email protected]

28

You might also like