IEH2H3 Production Planning & Control
IEH2H3 Production Planning & Control
Introduction
Industrial Engineering Department
School of Industrial and System Engineering
Telkom University
Goal
Students are able to apply mathematical
models, heuristics and statistical techniques to
analyze and design a production planning and
control system
2
References
6
Content
1. Introduction
2. Forecasting
3. Aggregatte Planning
4. Master Production Schedule
5. Rough Cut Capacity Planning
6. Material Requirement Planning
7. Capacity Requirement Planning
8. Inventory Control
9. Scheduling
10.Assembly Line Balancing
11.ERP Production
7
Rencana Pengajaran Mingguan
NO. TANGGAL MATERI PENGAJARAN
PENGANTAR DAN RUANG LINGKUP
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
1 22-27 Agt PRODUKSI
2 29 Agt - 3 Sept PERAMALAN PERMINTAAN
STRATEGI DAN TEKNIK PERENCANAAN
3 5-10 Sept AGREGAT
JADWAL PRODUKSI INDUK DAN PROSES
4 13-17 Sept DISAGREGASI
5 19-24 Sept PERENCANAAN KAPASITAS KASAR
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
6 26 Sept - 1 Okt DAN PERENCANAAN KAPASITAS (CRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
7 3 - 8 Okt DAN PERENCANAAN KAPASITAS (CRP)
8 10 -19 Okt UTS
9 20-26 Okt PERENCANAAN PERSEDIAAN
10 27 Okt-2 Nov PERENCANAAN PERSEDIAAN
11 3 - 9 Nov KESEIMBANGAN LINTASAN PERAKITAN
12 10 - 16 Nov PENJADWALAN PRODUKSI
13 17 - 23 Nov PENJADWALAN PRODUKSI
APLIKASI ERP UNTUK PRODUKSI/SCM
14 24 - 30 Nov 100
APLIKASI ERP UNTUK PRODUKSI/SCM
15 1 -7 Dec 100
8
16 8 - 12 Dec libur UAS
17 13 - 22 Dec UAS
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
PERAMALAN
Mendasari penyusunan
PERENCANAAN AGREGAT
Mendasari penyusunan
Memva
lidasi
PERENCANAAN DISAGREGASI
ROUGH CUT CAPACITY PLANNING
(JADWAL INDUK PRODUKSI)
Input
untuk
Mendasari penyusunan
Memva
lidasi
KESEIMBANGAN LINTASAN MATERIAL REQUIREMENT CAPACITY REQUIREMENT
PENJADWALAN MESIN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
PERAKITAN PLANNING PLANNING
Input
untuk
PENGENDALIAN AKTIVITAS
SISTEM PRODUKSI TOYOTA
PRODUKSI
Mempengaruhi metoda
9
Manufacturing Definition
CIRP (International Conference on
Production Engineering), 1983:
10
Production System, Manufacturig
System, Enterprise System
CORPORATE SYSTEM
PRODUCTION SYSTEM
Product &
Process Design Marketing
Production Production
Planning Control
Production Activity
Quality
Assurance
MANUFACTURING
SYSTEM
11
Production System, Manufacturig
System, Enterprise System
SISTEM PERUSAHAAN
SISTEM MANUFAKTUR
SISTEM PRODUKSI
Perencanaan Pengendalian
Desain produksi produksi
produk dan Studi Pasar
proses
Aktivitas Produksi
Penjaminan Kualitas
12
Siklus Manufaktur
Perancangan Perancangan
Riset Pasar
Produk Process
Perancangan
Metoda Kerja,
Pengendalian Perencanaan
Waktu Standar,
Persediaan Produksi dan Perbaikan
Produktivitas
Pemasok
Konsumen
Penyimpanan
Proses
Penerimaan
Pembuatan
Pengiriman
13
Manufacturing System
Manufacturing system is a system that makes
the process of transformation / conversion the
needs of costumers into high-quality finished
products
Costumer needs are known from market study,
then the need is translated into product design,
and later became the design process
Commitment to product quality should be owned
by every level in the company at any stage of
the production process
In the process of this transformation occurred
value added
14
INTEGRATED MANUFACTURING
Business Management
Quality Management
Information Management
Process (Production
Activity Control)
15
Production System
The production system is a system that
make the process of transformation or
conversion of raw materials into
finished products with high quality and
in accordance with a predetermined
product design
In the process of this transformation
occurs value so that the finished
product has a higher value than the
value of the raw materials
16
Production System
Transformation
Input Output
process
Materials Products
Machines or
services
Workers
Money
Management
17
Types of Transformation Process
Physic (manufacturing)
Location (transport/storage)
Trade (retail)
Physiology (healthcare)
Psychology (entertainment)
Information (communications)
18
Production Planning and Control
Tujuan perencanaan: pemanfaatan sumber
secara efektif
Tujuan pengendalian: penyesuaian rencana
dengan kegiatan sehari-hari
Issu dalam PPC:
apa (dilakukan pada level sistem manufaktur)
berapa banyak
kapan
siapa
bagaimana penyesuaian harus dilakukan
19
Kegiatan PPC
Peramalan kuantitas permintaan
Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis,
jumlah dan waktu
Perencanaan persediaan (inventory): jenis,
jumlah dan waktu
Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin,
fasilitas
Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
Penjaminan kualitas
Monitoring aktivitas produksi
Pengendalian produksi
Pelaporan dan pendataan
20
Sistem produksi vs. Respons kepada
konsumen
Jenis respon:
MTS=make to stock; ATO=assemble to
order; MTO=make to order;
ETO=engineer to order
Jenis sistem:
FS=flow shop; BP=batch production;
JS=job shop
21
Sistem Perencanaan & Pengendalian
Produksi
22
Tahapan PPC
Peramalan
Strategic
planning Perencanaan
Agregat Capacity Planning
Rough Cut
Capacity
Jadwal Produksi Induk
Planning
planning
(RCCP)
Tactical
Capacity
Perencanaan Requirement
Material Planning
(CRP)
Execution
planning
Out-
sourcing
Pengendalian Aktivitas Produksi di
Lantai Pabrik
23
Hirarki Perencanaan
Issues Perencanaan Strategis:
Penentuan produk yang akan
dibuat Strategic planning
Perancangan Sistem Manufaktur
Issues Perencanaan Taktis:
Perincian Rencana Strategis
Disagregasi rencana agregat
Penentuan planned order
releases
Tactical planning
Issue Perencanaan Pelaksanaan
Dispatching planned order
releases
Day-by-day basis
Minimizing mfg lead time and
work in process Execution planning
24
Hirarki produk
Type: kelompok beberapa product families
Product family: kelompok beberapa items
Item: produk akhir individual yang dibeli
(digunakan) oleh konsumen
Biasanya hirarki tersebut dimulai dari product
family, karena bila sebuah pabrik membuat
lebih dari satu jenis type maka operasi
perusahaan itu akan menjadi sangat kompleks
Pengelompokan sejumlah item ke dalam
sebuah product family dilakukan dengan teknik
Group Technology (GT)
25
Hirarki Produk
Type Tipe 1 Tipe 2 … Tipe n1
Product
family
Famili 21 Famili 22 … Famili 2n2
Item Produk …
Component
Komponen …
26
Agregasi dan Disagregasi
Proses agregasi (aggregation) adalah
proses pengelompokan beberapa
jenis item menjadi product family
Proses disagregasi (disaggregation)
adalah proses derivasi product family
menjadi item
27
Contoh proses agregasi
IBM memproduksi komputer laptop, desktop,
notebook dan mesin teknologi tinggi lainnya.
Proses agregasi adalah pengelompokan jenis-
jenis komputer tersebut ke dalam family product
(misalnya famili komputer).
Unit agregat yang biasa digunakan dalam proses
agregasi:
Jam kerja buruh, mesin atau resource lainnya
Waktu standar
Harga jual, ongkos produksi
Satuan agregat dummy (pseudoproduct)
28
Contoh proses agregasi
Sebuah rumah sakit bisa melakukan agregasi
jasa yang diberikan menjadi jumlah perawat
atau dokter yang dibutuhkan
Perusahaan jasa pelatihan bisa melakukan
agregasi kursus yang ditangani ke dalam
jumlah instruktur yang harus disiapkan
PT Telkomsel bisa melakukan agregasi jumlah
unit penjualan kartu prabayar (kartu Simpati)
dan kartu pascabayar (kartu Hallo) menjadi
jumlah rupiah penjualan yang diterima.
29
Contoh proses disagregasi
Nilai penjualan total perusahaan
dikelompokan ke dalam nilai penjualan
masing-masing produk yang di buat
atau Jam produksi total dikelompokan
ke dalam jam produksi masing-masing
produk
Nilai penjualan masing-masing produk
tersebut dibagi dengan harga jual
masing-masing sehingga diperoleh
jumlah unit yang akan diproduksi
30
Peramalan
Peramalan adalah seni dan ilmu untuk
memprediksi masa depan.
Peramalan adalah tahap awal, dan hasil
ramalan merupakan basis bagi seluruh tahapan
pada perencanaan produksi
Proses peramalan dilakukan pada level agregat
(part family); bila data yang dimiliki adalah
data item, maka perlu dilakukan agregasi
terlebih dahulu
Terminologi: perioda, horison, lead time, fitting
error, forecast error, data dan hasil ramalan
31
Aggregate planning (AP)
Tujuan AP adalah membangkitkan (generate) top
level production plans
Basis AP adalah hasil ramalan dan target
produksi. Target produksi ditentukan oleh top
level business plan yang memperhatikan
kapasitas & kapabilitas perusahaan
Peran AP adalah sebagai interface antara
perusahaan/sistem manufaktur dan pasar
produknya.
Analisis dilakukan dalam kelompok produk
(product family) dengan unit agregat
Melibatkan pemilihan srategi manufaktur
32
Company top level plans
Wholesaler
Aggregate
Planning
Retailer
Factory
End consumer
33
Jadwal Produksi
Induk
Manajemen
demand
Factory
Market
34
Master Production Schedule(MPS)
Jadwal Produksi Induk (Master Production
Schedule, MPS) atau JPI merupakan output
disagregasi pada Rencana Agregat
JPI berada pada tingkatan item
JPI bertujuan untuk melihat dampak demand
pada perencanaan material dan kapasitas
JPI bertujuan untuk menjamin bahwa produk
tersedia untuk memenuhi demand tetapi ongkos
dan inventory yang tidak perlu dapat dihindarkan
Teknik disagregasi: persentase dan metoda
Bitran and Hax
35
Prosedur teknik persentase
Hitung persentase kuantitas item masing-
masing terhadap kuantitas famili pada data
masa lalu (semua dalam unit agregat)
Gunakan persentase ini untuk menentukan
kuantitas item masing-masing dari Rencana
Agregat. Output adalah MPS dalam satuan
agregat
Lakukan pembagian MPS (yang masih
dalam satuan agregat) dengan nilai
konversi sehingga dihasilkan MPS dalam
satuan individu item
36
Contoh
Data item (unit)
Perioda 1 2 3 4 5 6 Harga per unit
Produk A 200 220 240 230 250 260 Rp. 3000
Produk B 600 650 700 690 720 770 Rp. 2000
Produk C 50 55 60 58 60 60 Rp. 5000
Data Agregat (Rp. 1000)
Perioda 1 2 3 4 5 6 Total Persentase
Produk A 600 660 720 690 750 780 4200 29,6%
Produk B 1200 1300 1400 1380 1440 1540 8260 58,3%
Produk C 250 275 300 290 300 300 1715 12,1%
Family X 2050 2235 2420 2360 2490 2620 14.175
100,0%
37
Peramalan
n n
t At tAt t2 A b t t
a t 1 t 1
1 2050 2050 1 n
n n n
2 2235 4470 4 n tAt At t
b t 1 i 1 t 1
3 2420 7260 9 n
n t 2 ( t ) 2
n
4 2360 9440 16 t 1 t 1
5 2490 12450 25
6 2620 15720 36
21 14175 51390 91
39
Disagregasi Rencana Agregat
40
Master Production Schedule (MPS)
41
Perencanaan material
Perencanaan material adalah penentuan jumlah
material yang diperlukan untuk memenuhi MPS dan
saat pemenuhan material tersebut
Pendekatan dalam perencanaan material:
independent-demand dan dependent demand.
Independent demand mengasumsikan bahwa
produk-produk (atau komponen) tidak saling
bergantungan. Artinya, perencanaan material untuk
masing-masing produk dilakukan secara independen
Biasanya pendekatan independent demand ini
dilakukan untuk produk-produk jadi (finished
product), yang satu dengan yang lainnya tidak saling
bergantungan
42
Perencanaan material
Teknik dalam independent demand ini antara
lain Economic Order Quantity (EOQ)
Dependent demand melakukan perencanaan
material untuk produk-produk (komponen-
komponen) secara bergantungan. Artinya,
jumlah dan saat material dibutuhkan untuk
suatu produk/komponen tergantung kepada
jumlah dan saat material yang dibutuhkan
untuk produk/komponen yang lain
Ketergantungan antar produk/komponen
digambarkan dalam bill of material atau product
structure
43
Bill of material/product structure
.
Produk X
Level-0
…
Level-…
44
Perencanaan material
Dependensi: Vertical dependency dan
horizontal dependency
Vertical dependency menunjukkan
hubungan parent-children atau exploding
Horizontal dependency menunjukkan
hubungan saat selesai pemrosesan
children untuk suatu parent tertentu atau
time phasing
Teknik dalam dependent demand adalah
material requirements planning (MRP)
45
Shop floor control
Pembuatan rencana menggunakan beberapa asumsi:
mesin selalu tersedia, material datang tepat waktu,
waktu proses tertentu, tenaga kerja produktif, tidak
ada perubahan jumlah demand dan due date, dan
lain-lain
Dalam implementasi rencana sangat mungkin asumsi
tersebut tidak berlaku. Oleh karena itu perlu tindakan
penyesuaian yang dikenal dengan istilah
pengendalian
Pengendalian adalah tindakan penyesuaian rencana
dan pelaksanaan, agar tetap operational dan
performansi sistem manufaktur tetap acceptable,
meskipun perlu perubahan-perubahan dalam rencana.
46
Shop floor control
Tindakan yang dilakukan dalam shop
floor control adalah
rerouting/alternate routing
scheduling-rescheduling
operation splitting
operation overlapping (lot streaming)
over time
subcontracting
lain-lain
47
Performansi shop floor
Manufacturing lead time
Jumlah inventory
Idle time
Line balancing
Pemenuhan due date
Material handling cost
Utilization
Efisiensi
Produktivitas
Kualitas
48
Assignment 1 (submitted 31 August)
49