0% found this document useful (0 votes)
15 views22 pages

Systems Development Life Cycle (SDLC)

This document discusses the systems development life cycle (SDLC) process and various methodologies used in systems development. It covers the typical phases of SDLC - planning, analysis, design, implementation, testing and integration, and maintenance. It also explains several methodologies like structured design, rapid application development, agile development, waterfall model, parallel development, iterative development, and prototyping. The key aspects of each methodology are highlighted.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
15 views22 pages

Systems Development Life Cycle (SDLC)

This document discusses the systems development life cycle (SDLC) process and various methodologies used in systems development. It covers the typical phases of SDLC - planning, analysis, design, implementation, testing and integration, and maintenance. It also explains several methodologies like structured design, rapid application development, agile development, waterfall model, parallel development, iterative development, and prototyping. The key aspects of each methodology are highlighted.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 22

Analisis dan Perancangan Sistem

Praktikum APS

By: Nanda Kurnia Wardati, S.Kom., M.Kom


Systems Development Life
Cycle (SDLC)
Tahapan SDLC
1. Perencanaan (Planning)
2. Analisa (Analysis)
3. Perancangan (Design)
4. Implementasi (Implementation)
5. Pengujian dan Integrasi (Testing dan Integration)
6. Pemeliharaan (Maintanance)
Perencanaan (Planning)
• Investigasi awal -> Studi kelayakan (dampak pada organisasi, kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan pengguna, dan penggunaan sumber daya secara efektif).
• Apa kebutuhan pengguna yang dapat dibuktikan dan bagaimana sistem
memenuhinya?
• Sumber daya apa yang tersedia untuk sistem? Apakah masalahnya layak dipecahkan?
• Apa kemungkinan dampak dari sistem pada organisasi? Seberapa cocok itu dengan
rencana induk MIS organisasi?
(Planning) lanjt…
• Studi kelayakan bukanlah untuk memecahkan masalah tetapi untuk mengetahui ruang
lingkupnya.
• Pernyataan masalah yang ditulis dengan cermat yang mengarah ke analisis.
• Ringkasan temuan dan rekomendasi daftar temuan utama.
• Rincian temuan garis besar metode dan prosedur yang dilakukan oleh sistem yang ada
diikuti dengan cakupan tujuan dan prosedur sistem.
• Rekomendasi dan kesimpulan (khusus mengenai sistem termasuk penugasan personel,
biaya, proyek jadwal, dan tanggal target).
Analisa (Analysis)
• Bertujuan untuk memungkinkan pengembang memiliki pemahaman yang lebih detail
tentang masalah dan persyaratan yang memicu proyek.
• Analisis sistem membutuhkan kerja sama dengan pengguna sistem untuk menentukan
persyaratan bisnis dan ekspektasi untuk sistem baru.
• Strategi analilis dibuat untuk memandu tim pengembang.
• Pengumpulan persyaratan (melalui kuesioner ataupun wawancara) mengarah pada
pengembangan konsep sistem baru.
• Hasil analisis, konsep dan model sistem digabungkan menjadi satu dokumen (SKPL)
yang akan diserahkan kepada sponsor proyek dan pembuat keputusan utama lainnya
(misalnya, anggota komite persetujuan), yang memutuskan apakah akan melanjutkan
proyek.
Perancangan (Design)
• Fase desain sistem menentukan mode operasi sistem sesuai dengan hardware,
software dan infrastruktur jaringan; user interface, formulir dan laporan; dan prosedur
khusus, database dan file yang diperlukan.

• Pertama, strategi dikembangkan untuk menentukan apakah sistem akan


dikembangkan oleh programmer mereka sendiri, apakah sistem sedang ditransfer ke
perusahaan lain (biasanya perusahaan konsultan), atau apakah perusahaan akan
membeli paket software yang ada.
(Design) lanjt…
• Kedua, pengembangan perancangan desain dasar sistem, yang menjelaskan hardware,
software dan jaringan yang akan digunakan. Desain interface menentukan bagaimana
user bisa menggunakan sistem (seperti metode navigasi, menu dan tombol pada layar)
serta formulir dan laporan yang akan dipakai sistem.

• Ketiga, pengembangan database dan spesifikasi dokumen. Ini menentukan data apa
yang akan disimpan dan di mana sistem akan menyimpannya.

• Keempat, mengembangkan desain program yang menentukan program yang akan


ditulis dan operasi yang akan dilakukan setiap program.
Implementasi
• Bagian tunggal yang terpanjang dan paling mahal dari proses pengembangan.
• Pertama adalah pembangunan sistem. Sistem dibangun dan diuji untuk memastikan
berfungsi sebagaimana mestinya.
• Kedua, proses instalasi sistem. Salah satu hal terpenting dari tahap ini adalah
mengembangkan rencana pelatihan untuk memberikan pemahaman kepada user cara
menggunakan sistem yang baru.
• Ketiga, tim analis membuat rencana pendukung sistem. Rencana tersebut biasanya
mencakup tinjauan pasca implementasi, dan pendekatan sistematis untuk
mengidentifikasi perubahan yang diperlukan oleh sistem.
Pengujian dan Integrasi
• Proses pengujian pada bagian terkecil dari aplikasi, biasanya pada pengujian
dilakukan pada sebuah function ataupun object.
• Pengujian yang dilakukan biasanya cukup ketat mencakup semua kemungkinan yang
dapat terjadi pada bagian yang diuji.
• Pengujian yang dilakukan pada tahap ini tidak boleh terlalu detail, karena tujuan dari
test ini bukanlah menguji ketepatan dari sebuah aplikasi.
Pemeliharaan
• Admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar
melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.
• Perangkat keras juga membutuhkan perawatan rutin untuk memenuhi spesifikasi
desain.
• Pentingnya pemeliharaan adalah untuk menjaga agar sistem baru tetap sesuai standar.
Metodologi Pengembangan
Sistem
• Structured design (desain terstruktur)
• Rapid Application Development (pengembangan aplikasi cepat)
• Pengembangan agile
Structured Design (desain
terstruktur)
• Mengadopsi pendekatan step by step dalam siklus pengembangan sistem.
• Berpindah dari satu tahap ke tahap berikutnya secara logis dan beraturan.
SDLC: Waterfall Model
• Cocok untuk sistem yang memiliki requirement yang
stabil.
• Memenuhi semua persyaratan sistem jauh sebelum
dimulainya pemrograman.
• Meminimalkan perubahan pada persyaratan sebagai
kelanjutan sebuah proyek.
• Butuh waktu yang lama.
SDLC: Pengembangan Parallel

Merancang seluruh sistem dan


kemudian membagi proyek menjadi
serangkaian subproyek berbeda
yang dapat dirancang dan
dilaksanakan secara parallel.
Rapid Application
Development (RAD)
• Metodologi ini berupaya untuk mengatasi dua kekurangan metodologi perancangan
terstruktur dengan menyesuaikan tahapan SDLC.
• Bagian-bagian tertentu dari sistem dapat berkembang dengan cepat dan menjangkau
pengguna.
SDLC: Pengembangan Bertahap

Seluruh sistem diuraikan menjadi


serangkaian versi pengembangan
sekuensial.
SDLC: Prototipe

Tahap analisa, desain, dan implementasi dikerjakan secara bersamaan, dan dilakukan pengulangan pada
ketiga tahap tersebut hingga didapatkan sistem yang sesuai dengan keinginan.
Pengembangan Agile
• Memfokuskan pengembang pada kondisi kerja
pengembang, perangkat lunak yang berfungsi,
pelanggan, dan menangani persyaratan yang
berubah.
• Berfokus pada penyederhanaan proses
pengembangan sistem dengan meniadakan
banyak overhead pemodelan dan dokumentasi
serta waktu yang dibutuhkan.
Any
Questions?
Thanks
for your attention

You might also like