0% found this document useful (0 votes)
6 views

Operating Sistem Chapter 7

Bahan Minggu 7

Uploaded by

almamalik
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
6 views

Operating Sistem Chapter 7

Bahan Minggu 7

Uploaded by

almamalik
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 33

Manajemen Disk

Resume / Pendahuluan

• Jelaskan bagian-bagian dari struktur storage


pada gambar 1 !
• Apa perbedaaan CLV dan CAV?
• Buat tabel perbandingan penjadualan disk!
Penjadualan disk

• Penjadualan dilakukan untuk efisiensi :


– kecepatan waktu akses (waktu pencarian dan waktu rotasi
disk (rotational latency))
– besarnya disk bandwith.
Struktur disk
Organisasi Harddisk
Bila SO service “disk request”

• Ada sebuah proses membutuhkan data melalui


I/O dari/ke disk,
• Proses akan memanggil system call SO
• System call SO akan memblok proses yang
meminta (running ke block).
• Disk request akan ditangani oleh device driver
yang sesuai dengan piranti I/O yang hendak
diakses.
• Device driver akan memeriksa status disk.
Bila SO service “disk request”

• Jika disk sibuk, maka akan dimasukkan pada antrian


disk.
• Jika disk ready, maka disk request tersebut akan
dilayani dan alamat disk dikirimkan ke disk controller.
– Operasi write data akan disalinkan oleh DMA controller
atau prosessor dari memori utama ke buffer disk
controller untuk selanjutnya disalin ke piringan disk
– operasi read data yang akan dibaca, akan disalin ke
buffer disk controller lebih dulu, baru disalin ke memori
utama.
Penjadualan Disk

• FCFS
• SSTF
• SCAN
• C-SCAN
• LOOK
• C-LOOK
FCFS

• Penjadualan disk FCFS melayani permintaan


sesuai dengan kedatangan antrian proses.
• (+) FCFS ini bersifat adil
• (-) waktu accessnya menjadi lambat (buruk).
FCFS
• antrian 10, 45, 37, 56, 60, 25, 78, 48, 88, 70, 5, 20. head awal pada
50, maka head akan bergerak dulu dari 50 10  45, 37, 56, 60, 25,
78, 48, 88, 70, 5 dan terakhir 20, dengan total pergerakan head
sebesar 362 silinder.
SSTF
• Shorttest seek first
• melayani terlebih dahulu “seek distance” yang
paling dekat dengan posisi head terakhir
(terkini),
• (+) meminimalkan pergerakan head.
• (+) lebih cepat dari FCFS
• (-) tidak adil
Cara transfer

• 10, 45, 37, 56, 60, 25, 78, 48, 88, 70, 5, 20. Jika head pada
awalnya berada pada 50,Pergerakan dari contoh diatas
yaitu 50 ke 48, lalu ke 45, 37, 25, 20, 10, 5, 56, 60, 70, 78,
88
SCAN

• disk arm bergerak menuju ke silinder paling ujung dari


disk
• kemudian disk arm berbalik arah geraknya menuju ke
silinder paling ujung lainnya.
• Algoritma SCAN  Algoritma lift/ elevator
– disk arm hanya dapat melayani permintaan-permintaan yang
berada di depan arah geraknya terlebih dahulu.
– Bila ada permintaan yang berada di belakang arah geraknya,
permintaan tersebut harus menunggu sampai disk arm
mencapai salah satu silinder paling ujung dari disk, kemudian
berbalik arah geraknya untuk melayani permintaan tersebut.
SCAN

• Head = 50 bergerak ke atas menuju ujung


head 88 kemudian kembali lagi ke bawah
Circular-SCAN

• modifikasi algoritma SCAN


• untuk mengurangi kemungkinan starvation
yang dapat terjadi pada SCAN, mirip dengan
elevator/SCAN.
• Bedanya head tidak melakukan pembalikan
arah.
• Selama pengembalian posisi, tidak ada
operasi baca/tulis.
Circular - SCAN

• Head = 50  bergerak ke atas menuju head


tertinggi kemudian bergerak ke awal head
kembali
LOOK

• Untuk memperbaiki kelemahan SCAN dan C-


SCAN
• disk arm dapat langsung berbalik arah
geraknya. Penjadualan LOOK seperti SCAN
yang lebih "pintar".
• Kelemahan dapat terjadi starvation
LOOK

• Head = 50  bergerak ke atas menuju head tertinggi


kemudian bergerak reverse ke head terdekat
Circular - LOOK

• Algoritma ini berhasil memperbaiki


kelemahan-kelemahan algoritma SCAN, C-
SCAN, dan LOOK.
• Dengan cara pergerakan disk arm yang
mengadaptasi keunggulan dari C-SCAN dan
LOOK, algoritma ini dapat mengurangi
terjadinya starvation, dengan tetap menjaga
efektifitas pergerakan disk arm.
Circular - LOOK

• Head = 50  bergerak ke atas menuju head


tertinggi kemudian bergerak reverse ke awal
head
Organisasi disk

• Pemformatan fisik (Low-level Formatting)


• Partisi
• Pengformatan secara logika
• Alokasi blok Booting
• Manajemen Bad Sector
RAID

• Untuk meningkatkan kehandalan dan kinerja disk.


• Karakteristik RAID :
– RAID adalah sebuah sebuah set dari beberapa physical
drive yang dipandang oleh sistem operasi sebagai sebuah
logical drive.
– Data didistribusikan ke dalam array dari beberapa
physical drive.
– Kapasitas disk yang berlebih digunakan untuk
menyimpan informasi paritas , yang menjamin data
dapat diperbaiki jika terjadi kegagalan pada salah satu
disk.
Level RAID

• Level 0
• Level 1
• Level 2
• Level 3
• Level 4
• Level 5
• Level 6
RAID LEVEL 0

• Menggunakan kumpulan disk dengan striping


pada level blok tanpa menggunakan
redudansi.
RAID LEVEL 1

• RAID level 1 ini merupakan disk mirroring,


menduplikat setiap disk. Cara ini dapat
meningkatkan kinerja disk, tetapi jumlah disk
yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat,
sehingga biayanya menjadi sangat mahal.
RAID LEVEL 2

• menggunakan error-correcting-code (ECC)


• menggunakan paritas bit=0 jika jumlah bit
genap atau paritas=1 jika ganjil.
• jika salah satu bit pada data berubah, paritas
berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit
yang tersimpan.
RAID LEVEL 3
• pengorganisasian dengan paritas bit interleaved.
• hanya memerlukan sebuah disk redundan, berapapun jumlah
kumpulan disk-nya.
• tidak menggunakan ECC
• hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit yang
mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang berisi data.
• menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara
paralel.
RAID LEVEL 4
• merupakan pengorganisasian dengan paritas blok interleaved,
yaitu menggunakan striping data pada level blok, menyimpan
sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk
setiap blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian.
• Jika sebuah disk gagal, blok paritas tersebut dapat digunakan
untuk membentuk kembali blok-blok data pada disk yang gagal
tadi.
• Kecepatan transfer untuk membaca data tinggi,
RAID LEVEL 5

• Pengorganisasian dengan paritas blok interleaved tersebar.


• Setiap blok, salah satu dari disk menyimpan paritas dan
disk yang lainnya menyimpan data.
• Sebagai contoh, jika terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas
blok ke n akan disimpan pada disk (n mod 5) + 1; blok ke n
dari empat disk yang lain menyimpan data yang
sebenarnya dari blok tersebut.
• Sebuah paritas blok tidak menyimpan paritas untuk blok
data pada disk yang sama, karena kegagalan sebuah disk
akan menyebabkan data hilang bersama dengan
paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki.
RAID LEVEL 6

• disebut juga redundansi P+Q,


• menyimpan informasi redundan tambahan untuk
mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus
• Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah kehandalan data
yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data
hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam
interval rata-rata untuk perbaikan data( Mean Time To
Repair atau MTTR).
• Kerugiannya yaitu penalti waktu pada saat penulisan data,
karena setiap penulisan yang dilakukan akan
mempengaruhi dua buah paritas blok.
RAID LEVEL 6
RAID LEVEL 0+1 dan 1+0

• kombinasi dari RAID level 0 dan 1


• RAID level 0 memiliki kinerja yang baik,
sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan
Pustaka
• Stallings, William. 2009. Operating System:
Internal and Design Principles. 6th edition.
Prentice Hall
• WEB
– ftp://ftp.prenhall.com/pub/esm/computer science.s41/stallings
/slides/OS5e-PPT-Slides/

You might also like