4
Most read
9
Most read
10
Most read
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENURUNAN TITIK BEKU
AHMAD ISMAIL (03)
BILI DARNANTO SUSILO (06)
FRANSISKA NOORIL (11)
IFRANUS ADE OLGA N.P (13)
VESYANANDA A. (31)
YASINTA WAHYU (32)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER
SMAN 1 JEMBER
2013/2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan
berjudul “Penurunan titik beku di larutan elektrolit dan non elektrolit ”.
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan perbandingan
penurunan titik beku antara larutan elektrolit dan non elektrolit serta pengaruh jumlah zat yang
terkandung pada larutan.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan
pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata kami ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.
Penulis
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pengaruh jumlah larutan yang terkandung dalam larutan dan keelektrolitan
suatu larutan terhadap penurunan titik didihnya
DASAR TEORI
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat.
Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama
dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut
penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa
penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
(id.answer.yahoo.com)
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik
beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu
adalah 00C. dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka
titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di
bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya
berubah (nilai titik beku akan berkurang). (2010.Penurunan titik beku.
http://lovekimiabanget.blogspot.com)
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut
tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan
yang mengalami:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu
sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam
larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.
Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan
sifat koligatif larutan elektrolit.
Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi
kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada
tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan
kanaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan. Menurut hokum Roult, besarnya
penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan yang
mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan tidak mengalami disosiasi (larutan non
elektrolit), sebanding dengan banyaknya partikel zat terlarut. Besarnya kenaikan titik didih
larutan 1 molal disebut kenaikan titik didih molal, Kb. Sedangkan besarnya penurunan titik
beku larutan 1 molal disebut penurunan titik beku molal, Kf. Untuk larutan encer berlaku:
ΔTb = m x Kb
ΔTf = m x Kf
Dengan :
ΔTb = Kenaikan titik didih larutan
ΔTf = Penurunan titik beku larutan
Kb = kanaikan titik didih molal
Kf = penurunan titik beku molal
M = Molalitas larutan
Besarnya molalitas larutan yang sejenis sebanding dengan massa zat terlarut dan berbanding
dengan massa molekul zat terlarut. Jika massa zat terlarut dan massa zat pelarut diketahui,
maka massa molekul zat terlarut dapat ditentukan berdasarkan sifat koligatif suatu larutan.
Untuk larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan dapat mengalami
disosiasi (larutan elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan
penurunan titik beku larutan, dipengaruhi oleh derajad disosiasi larutan.
ALAT DAN BAHAN
Alat:
 Kaca arloji
 Termometer
 Tabung reaksi
 Plastik
 Neraca Ohauss
 Beaker glass
 Neraca Triple Beam
Bahan:
 Aquades
 Larutan urea 0,1 molal
 Larutan urea 1 molal
 Larutan NaCl 0,1 molal
 Es Batu
 Garam dapur
Langkah Kerja
1) Masukkan pecahan kecil – kecil es batu dalam gelas kimia hingga ¾ bagian dan beri 10
sendok garam dapur, aduk hingga rata !
2) Masukkan larutan urea ( CO(NH2)2 0,5 m hingga ½ bagian pada tabung reaksi, kemudian
masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi pecahan es !
3) Masukkan termometer kedalam mulut tabung reaksi tersebut
4) Amati penurunan suhu pada larutan urea tersebut tiap 30 menit sekali , hingga larutan
tersebut mencapai kesetimbangan atau membeku
5) Ukur suhu konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik beku larutan
6) Ulangi langkah 1 – 5 untuk larutan aquades, urea 1 m dan NaCl 0,5 m !
HASIL PENGAMATAN
NO. LARUTAN TITIK BEKU
1 NaCl 0,1 molal 1 o
C
2 Urea 0,1 molal -1 o
C
3 Urea 1 molal -2 o
C
4 Aquades 0 o
C
ILUSTRASI PERCOBAAN
Aduk
menggunakan
spatula
6 gram/100
gram
0,6 gram/100
gram
0,585
gram/100 gram
urea
1 molal
urea
0,1 molal
NaCl
0,1 molal
Aquades
Ditambah NaCl
(garam dapur)
½ volume
tabung
MEMBANDINGKAN LARUTAN DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS:
a) Tabung reaksi 1
Molal =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟
x
1000
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
0,585 𝑔
58,5
x
1000
1000 𝑔
= 0,1 molal
b) Tabung reaksi 2
Molal =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟
x
1000
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
5,85 𝑔
58,5
x
1000
1000 𝑔
= 1 molal
c) Tabung reaksi 3
Molal =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟
x
1000
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
6 𝑔
58,5
x
1000
1000 𝑔
= 1,03 molal
Pembahasan
 Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya. Salah satu sifat penting
dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur tetap
dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang
mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Penambahan zat terlarut nonvolatil ke
dalam suatu pelarut menyebabkan terjadinya penurunan titik beku. Keberadaan
partikel-partikel zat pelarut mengalami proses pengaturan molekul-molekul dalam
pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk
mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya. Hal ini lah yang menyebabkan
terjadinya penurunan titik beku suatu larutan yang keadaannya ditambahkan zat
terlarut.
 Telah diketahui bahwa sifat koligatif larutan tergantung pada jumlah zat terlarut dan zat
pelarut. Semakin banyak zat terlarut yang dilarutkan dalam zat pelarut, maka
penurunan titik bekunya semakin tinggi pula. Hal ini dikarenakan konsentrasi molalnya
juga bertambah sedangkan perubahan titik bekunya sebanding dengan konsentrasinya.
 Dari hasil pengamatan yang diperoleh mengenai penurunan titik beku, diperoleh titik
beku larutan NaCl 0,1molal. Titik beku 0,1molal urea adalah -1°C sedangkan 1molal
adalah -2°C. Adapun aquades meiliki titik beku normal, yaitu 0˚C. Hal ini
membuktikan bahwa semakin banyak jumlah partikel zat terlarut yang dilarutkan dalam
pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula.
 Hal tersebut juga sesuai dengan teri-teori yang sudah dijelaskan, yaitu titik beku adalah
suhu pada saat larutan mulai membeku pada tekanan luar 1 atm. Titik beku normal air
adalah 0°C. Jika air murni didinginkan pada suhu 0°C, maka air tersebut akan membeku
dan tekanan uap permukaannya sebesar 1 atm. Tetapi, bila kedalamnya dilarutkan zat
terlarut yang sukar menguap, maka pada suhu 0°C ternyata belum membeku dan
tekanan uap permukaannya lebih kecil dari 1atm. Supaya larutan membeku tekanan uap
permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini dapat dicapai bila suhu larutan diturunkan
(Yazid, 2005) dan setiap larutan memiliki nilai titik didih dan titik beku. Nilai titik
dididh dan titik beku larutan masing-masing berbeda. Misalnya saja air, air meiliki titik
didih sebesar 100˚C dan mempunyai nilai titik beku sebesar 0˚C. Titik didih dan titik
beku air tadi tentu berbeda dengan larutan lainnya (Annisa, 2008).
.
 Dalam praktikum ini digunakan pula garam dapur sebagai campuran dari es batu untuk
membekukan larutan. Tujuan penambahan garam ini adalah untuk membentuk cairan
pendingin dengan mencapai titik beku yang dibawah nol. Pada percobaan ini cairan
pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan es batu dalam penangas.
Pada campuran itu es batu akan mencair sementara suhi turun. Selanjutnya larutan
dalam tabung reaksi dimasikkan ke dalam cairan pendingin tersebut sehingga larutan
membeku. Larutan garam mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0 °C, es batu
tadi akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Maka, larutan dikelilingi
oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0 °C sehingga dapat
membeku.
Hasil pengamatan tidak sesuai dengan dengan hipotesis. Menurut teori, seharusnya larutan
dengan konsntrasi molal yang lebih tinggi akan memiliki penurunan titik beku yang lebih
tinggi pula karena adanya perbedaan jumlah partikel dalam larutan. Juga, larutan elektrolit
seharusnya memiliki penurunan titik beku yang lebih besar daripada larutan Non elektrolit.
Korelasinya, larutan elektrolit mempunyai gaya tarik-menarik ikatan yang lebih kuat daripada
non elektrolit, maka larutan elektrolit mempunyai energy yang lebih besar. Maka dari itu,
penurunan titik bekunya lebih besar daripada larutan non elektrolit. Namun dari hasil
pengamatan, peneliti menemukan bahwa urutan Titik Beku dari yang paling rendah adalah; 1
molal urea, 0,1 molal urea, 0,1 molal NaCl, dan aquades. Hasil yang tidak sesuai dengan teori
biasanya disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam praktikum. Kesalahan yang mungkin
tidak sengaja dilakukan oleh peneliti di sini adalah; peneliti mengangkat&tmengeluarkan
tabung reaksi dari baskom es terlalu lama. Hal ini menyebakan titik bekunya turun. Sehingga
keakuratan hasil pengamatan tidak sama dengan teori.
KESIMPULAN
Dari uraian data diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut :
Yang pertama adalah bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan
menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut (Larutan akan memiliki titik
beku lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut murni). Semakin banyak waktu yang
diberikan, maka semakin rendah titik beku yang dihasilkan. Dari penelitian yang kami lakukan,
kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap,
biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah
(nilai titik beku akan berkurang).
Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih
rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0o
C, zat terlarut akan
berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut
akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.
Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es
batu tidak akan membeku pada suhu 0o
C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan
didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya
0o
C(l) dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi.
Suatu zat terlarut dalam larutan dapat diubah sifat dari larutan tersebut yang
disebut dengan sifat koligatif.
Penurunan titik beku tidak tergantung pada komposisi kimia dari zat tersebut tetapi tergantung
pada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, kemolalan larutan, massa zat terlarut dan
massa pelarutnya.
Saran
Untuk penelitian kedepanya, harus lebih diperhatikan hal-hal berikut :
Bersihkan dulu alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk
laporan lebih akurat dan tepat. Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca
thermoneter sangat penting

More Related Content

PPTX
power point ilmu kimia
PPT
PPT Pengenalan Ilmu Kimia.ppt
DOCX
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
PPTX
Diabetes Mellitus
PPTX
Hypertension
PPTX
Republic Act No. 11313 Safe Spaces Act (Bawal Bastos Law).pptx
PPTX
Power Point Presentation on Artificial Intelligence
power point ilmu kimia
PPT Pengenalan Ilmu Kimia.ppt
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Diabetes Mellitus
Hypertension
Republic Act No. 11313 Safe Spaces Act (Bawal Bastos Law).pptx
Power Point Presentation on Artificial Intelligence

What's hot (20)

DOCX
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
DOCX
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
DOCX
Hidrasi Air
DOCX
Laporan Praktikum Asam Basa
PPT
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
PPTX
Kesetimbangan kimia [autosaved]
DOCX
Alkali dan alkali tanah
DOCX
Analilis Melalui Pengendapan
DOCX
Penurunan titik beku larutan
PDF
Laporan Percobaan Ingenhouzs
DOCX
kumpulan soal hukum-hukum gas
DOCX
Laporan Pratikum Konduktometri
DOCX
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
DOCX
Laporan peneraan volumetri
DOCX
Kimia titik-didih
PDF
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
PDF
Laporan praktikum kimia dasar
DOCX
Laporan percobaan kimia elektrolisis
DOCX
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Hidrasi Air
Laporan Praktikum Asam Basa
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia [autosaved]
Alkali dan alkali tanah
Analilis Melalui Pengendapan
Penurunan titik beku larutan
Laporan Percobaan Ingenhouzs
kumpulan soal hukum-hukum gas
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan peneraan volumetri
Kimia titik-didih
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan Biologi Fermentasi
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
PDF
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
PPTX
Penurunan Titik Beku
PPTX
Praktikum kimia terbaru
DOCX
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
DOCX
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
DOCX
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
DOC
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
PPTX
Warm up
PPTX
квест Pons 2
PPTX
Promo Snh Congres Zorgvastgoed
PDF
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
PPT
Какую стратегию жизни выбираете вы?
PDF
Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1
PDF
Arh2050 1730 syllabus
PPTX
Opportunity Execution Project - Career Mentor Online
PDF
DIY to CMS
PPTX
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
PDF
October pti
PDF
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Penurunan Titik Beku
Praktikum kimia terbaru
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
Warm up
квест Pons 2
Promo Snh Congres Zorgvastgoed
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Какую стратегию жизни выбираете вы?
Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1
Arh2050 1730 syllabus
Opportunity Execution Project - Career Mentor Online
DIY to CMS
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
October pti
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Ad

Similar to Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku (20)

DOC
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
DOCX
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
PDF
Sifat Koligatif Larutan
PPTX
materi_sifat_koligatif_larutan_kelas_XII.pptx
DOCX
Sifat Koligatif Larutan
PPT
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
PPT
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
PPT
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
PPT
Sifat koligatif larutan
DOCX
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
PPT
SifatKoligatifelektrolitdannonelektrolit (1).ppt
DOCX
Rangkuman sifat koligatif
PPT
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
PPT
Sifat Koligatif.ppt
PPT
Sifat Koligatif elektrolit dan nonelektrolit.ppt
PPT
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
PPT
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
DOC
Lks titik beku
DOC
LKS titik beku
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Sifat Koligatif Larutan
materi_sifat_koligatif_larutan_kelas_XII.pptx
Sifat Koligatif Larutan
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
Sifat koligatif larutan
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SifatKoligatifelektrolitdannonelektrolit (1).ppt
Rangkuman sifat koligatif
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif elektrolit dan nonelektrolit.ppt
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Lks titik beku
LKS titik beku

More from 21 Memento (20)

PPT
Gelombang Stasioner
PPT
Colligative Properties
PPTX
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
PPTX
Rekayasa genetika
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
PPT
Tata Tulis Karya Ilmiah
PPTX
Proposal 2014
DOCX
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
DOCX
Dasar teori katalase
PPTX
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
PPTX
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
DOCX
Artikel Wirausaha
PPTX
Lemak final
DOCX
Biologi un 2014 materi
PPTX
Uji molisch
DOCX
Uas tik
DOCX
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
DOCX
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
DOCX
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
DOCX
Kimia Terapan - Pembuatan Es Krim
Gelombang Stasioner
Colligative Properties
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
Rekayasa genetika
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Tata Tulis Karya Ilmiah
Proposal 2014
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
Dasar teori katalase
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Artikel Wirausaha
Lemak final
Biologi un 2014 materi
Uji molisch
Uas tik
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Kimia Terapan - Pembuatan Es Krim

Recently uploaded (20)

PDF
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
PPTX
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
PPTX
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pptx
PDF
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
PDF
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
DOCX
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
PPTX
Ulangan Harian Kelas 7 Merancang Percobaan, Metode ilmiah SMP IBRAHIMY 1 Suko...
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
PDF
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
PDF
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pptx
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
Ulangan Harian Kelas 7 Merancang Percobaan, Metode ilmiah SMP IBRAHIMY 1 Suko...
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka

Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENURUNAN TITIK BEKU AHMAD ISMAIL (03) BILI DARNANTO SUSILO (06) FRANSISKA NOORIL (11) IFRANUS ADE OLGA N.P (13) VESYANANDA A. (31) YASINTA WAHYU (32) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER SMAN 1 JEMBER 2013/2014
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “Penurunan titik beku di larutan elektrolit dan non elektrolit ”. Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan perbandingan penurunan titik beku antara larutan elektrolit dan non elektrolit serta pengaruh jumlah zat yang terkandung pada larutan. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Serta akhir kata kami ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua. Penulis
  • 3. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui pengaruh jumlah larutan yang terkandung dalam larutan dan keelektrolitan suatu larutan terhadap penurunan titik didihnya
  • 4. DASAR TEORI Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. (id.answer.yahoo.com) Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C. dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). (2010.Penurunan titik beku. http://lovekimiabanget.blogspot.com) Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: 1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih 3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmosis Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
  • 5. terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan kanaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan. Menurut hokum Roult, besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan tidak mengalami disosiasi (larutan non elektrolit), sebanding dengan banyaknya partikel zat terlarut. Besarnya kenaikan titik didih larutan 1 molal disebut kenaikan titik didih molal, Kb. Sedangkan besarnya penurunan titik beku larutan 1 molal disebut penurunan titik beku molal, Kf. Untuk larutan encer berlaku: ΔTb = m x Kb ΔTf = m x Kf Dengan : ΔTb = Kenaikan titik didih larutan ΔTf = Penurunan titik beku larutan Kb = kanaikan titik didih molal Kf = penurunan titik beku molal M = Molalitas larutan Besarnya molalitas larutan yang sejenis sebanding dengan massa zat terlarut dan berbanding dengan massa molekul zat terlarut. Jika massa zat terlarut dan massa zat pelarut diketahui, maka massa molekul zat terlarut dapat ditentukan berdasarkan sifat koligatif suatu larutan. Untuk larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan dapat mengalami disosiasi (larutan elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan, dipengaruhi oleh derajad disosiasi larutan.
  • 6. ALAT DAN BAHAN Alat:  Kaca arloji  Termometer  Tabung reaksi  Plastik  Neraca Ohauss  Beaker glass  Neraca Triple Beam Bahan:  Aquades  Larutan urea 0,1 molal  Larutan urea 1 molal  Larutan NaCl 0,1 molal  Es Batu  Garam dapur Langkah Kerja 1) Masukkan pecahan kecil – kecil es batu dalam gelas kimia hingga ¾ bagian dan beri 10 sendok garam dapur, aduk hingga rata ! 2) Masukkan larutan urea ( CO(NH2)2 0,5 m hingga ½ bagian pada tabung reaksi, kemudian masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi pecahan es ! 3) Masukkan termometer kedalam mulut tabung reaksi tersebut 4) Amati penurunan suhu pada larutan urea tersebut tiap 30 menit sekali , hingga larutan tersebut mencapai kesetimbangan atau membeku 5) Ukur suhu konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik beku larutan 6) Ulangi langkah 1 – 5 untuk larutan aquades, urea 1 m dan NaCl 0,5 m !
  • 7. HASIL PENGAMATAN NO. LARUTAN TITIK BEKU 1 NaCl 0,1 molal 1 o C 2 Urea 0,1 molal -1 o C 3 Urea 1 molal -2 o C 4 Aquades 0 o C ILUSTRASI PERCOBAAN Aduk menggunakan spatula 6 gram/100 gram 0,6 gram/100 gram 0,585 gram/100 gram urea 1 molal urea 0,1 molal NaCl 0,1 molal Aquades Ditambah NaCl (garam dapur) ½ volume tabung
  • 8. MEMBANDINGKAN LARUTAN DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS: a) Tabung reaksi 1 Molal = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑀𝑟 x 1000 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 0,585 𝑔 58,5 x 1000 1000 𝑔 = 0,1 molal b) Tabung reaksi 2 Molal = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑀𝑟 x 1000 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 5,85 𝑔 58,5 x 1000 1000 𝑔 = 1 molal c) Tabung reaksi 3 Molal = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑀𝑟 x 1000 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 6 𝑔 58,5 x 1000 1000 𝑔 = 1,03 molal
  • 9. Pembahasan  Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya. Salah satu sifat penting dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur tetap dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Penambahan zat terlarut nonvolatil ke dalam suatu pelarut menyebabkan terjadinya penurunan titik beku. Keberadaan partikel-partikel zat pelarut mengalami proses pengaturan molekul-molekul dalam pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya penurunan titik beku suatu larutan yang keadaannya ditambahkan zat terlarut.  Telah diketahui bahwa sifat koligatif larutan tergantung pada jumlah zat terlarut dan zat pelarut. Semakin banyak zat terlarut yang dilarutkan dalam zat pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula. Hal ini dikarenakan konsentrasi molalnya juga bertambah sedangkan perubahan titik bekunya sebanding dengan konsentrasinya.  Dari hasil pengamatan yang diperoleh mengenai penurunan titik beku, diperoleh titik beku larutan NaCl 0,1molal. Titik beku 0,1molal urea adalah -1°C sedangkan 1molal adalah -2°C. Adapun aquades meiliki titik beku normal, yaitu 0˚C. Hal ini membuktikan bahwa semakin banyak jumlah partikel zat terlarut yang dilarutkan dalam pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula.  Hal tersebut juga sesuai dengan teri-teori yang sudah dijelaskan, yaitu titik beku adalah suhu pada saat larutan mulai membeku pada tekanan luar 1 atm. Titik beku normal air adalah 0°C. Jika air murni didinginkan pada suhu 0°C, maka air tersebut akan membeku dan tekanan uap permukaannya sebesar 1 atm. Tetapi, bila kedalamnya dilarutkan zat terlarut yang sukar menguap, maka pada suhu 0°C ternyata belum membeku dan tekanan uap permukaannya lebih kecil dari 1atm. Supaya larutan membeku tekanan uap permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini dapat dicapai bila suhu larutan diturunkan (Yazid, 2005) dan setiap larutan memiliki nilai titik didih dan titik beku. Nilai titik dididh dan titik beku larutan masing-masing berbeda. Misalnya saja air, air meiliki titik didih sebesar 100˚C dan mempunyai nilai titik beku sebesar 0˚C. Titik didih dan titik beku air tadi tentu berbeda dengan larutan lainnya (Annisa, 2008). .
  • 10.  Dalam praktikum ini digunakan pula garam dapur sebagai campuran dari es batu untuk membekukan larutan. Tujuan penambahan garam ini adalah untuk membentuk cairan pendingin dengan mencapai titik beku yang dibawah nol. Pada percobaan ini cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan es batu dalam penangas. Pada campuran itu es batu akan mencair sementara suhi turun. Selanjutnya larutan dalam tabung reaksi dimasikkan ke dalam cairan pendingin tersebut sehingga larutan membeku. Larutan garam mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0 °C, es batu tadi akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Maka, larutan dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0 °C sehingga dapat membeku. Hasil pengamatan tidak sesuai dengan dengan hipotesis. Menurut teori, seharusnya larutan dengan konsntrasi molal yang lebih tinggi akan memiliki penurunan titik beku yang lebih tinggi pula karena adanya perbedaan jumlah partikel dalam larutan. Juga, larutan elektrolit seharusnya memiliki penurunan titik beku yang lebih besar daripada larutan Non elektrolit. Korelasinya, larutan elektrolit mempunyai gaya tarik-menarik ikatan yang lebih kuat daripada non elektrolit, maka larutan elektrolit mempunyai energy yang lebih besar. Maka dari itu, penurunan titik bekunya lebih besar daripada larutan non elektrolit. Namun dari hasil pengamatan, peneliti menemukan bahwa urutan Titik Beku dari yang paling rendah adalah; 1 molal urea, 0,1 molal urea, 0,1 molal NaCl, dan aquades. Hasil yang tidak sesuai dengan teori biasanya disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam praktikum. Kesalahan yang mungkin tidak sengaja dilakukan oleh peneliti di sini adalah; peneliti mengangkat&tmengeluarkan tabung reaksi dari baskom es terlalu lama. Hal ini menyebakan titik bekunya turun. Sehingga keakuratan hasil pengamatan tidak sama dengan teori.
  • 11. KESIMPULAN Dari uraian data diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut : Yang pertama adalah bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut (Larutan akan memiliki titik beku lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut murni). Semakin banyak waktu yang diberikan, maka semakin rendah titik beku yang dihasilkan. Dari penelitian yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah (nilai titik beku akan berkurang). Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0o C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut. Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0o C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0o C(l) dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi. Suatu zat terlarut dalam larutan dapat diubah sifat dari larutan tersebut yang disebut dengan sifat koligatif. Penurunan titik beku tidak tergantung pada komposisi kimia dari zat tersebut tetapi tergantung pada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, kemolalan larutan, massa zat terlarut dan massa pelarutnya.
  • 12. Saran Untuk penelitian kedepanya, harus lebih diperhatikan hal-hal berikut : Bersihkan dulu alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk laporan lebih akurat dan tepat. Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca thermoneter sangat penting