SlideShare a Scribd company logo
2
Most read
4
Most read
5
Most read
Mekanisme Kompensasi
Jantung
dr. Indry Putri Festari, Sp.JP, FIHA
CO = SV x HR
Dalam keadaan normal,
Cardiac Output (CO) sesuai dengan
kebutuhan metabolism tubuh.
Preload = end diastolic volume
Afterload = arterial pressure
Contractility = strength of contractility
(intotropic state)
Faktor yang mempengaruhi Performa Jantung
2
3
• Preload = Beban awal
• Beban awal dimana otot jantung
direnggangkan sebelum ventrikel kiri
berkontraksi
• Disebut juga ventrikel end diastolic volume
• Berhubungan dengan panjang otot jantung,
regangan, dan volume
• Semakin regang serabut otot jantung maka
semakin kuat kontraksinya (sampai fase
tertentu)
• Afterload = Beban akhir
• Tahanan yang harus dihadapi saat darah
dikeluarkan dari ventrikel
• Beban ventrikel untuk membuka katup
semilunar (aorta) dan mendorong darah
selama fase sistolik/kontraksi.
• Dianalogikan dengan SVR (Systemic Vascular
Resistance)
Mekanisme Kompensasi
• Ketika terjadi penurunan curah jantung  tubuh akan melakukan
kompensasi untuk mempertahankan curah jantung, dan
mempertahankan tekanan darah untuk perfusi organ
• Mekanisme kompensasi ini terdiri dar :
1. Mekanisme Frank-Starling
2. Gangguan Neurohormonal
3. Hipertrofi ventrikel dan remodeling
4
Mekanisme Frank-Starling
• Pada gagal jantung  terjadi gangguang kontraktilitas ventrikel kiri
sehingga pada kurva performance ventrikel bergeser ke kiri.
a. Keadaan normal (saat istirahat)
b. Mengalami disfungsi sistolik dan gagal jantung. SV
menurun, dan kemampuan mengosongkan LV
menurun sehingga  EDV meningkat. Efeknya
(kompensasi): meningkatkan SV (sedikit)
c. Peningkatan EDV namun hanya sedikit
meningkatkan SV  kongesti paru
5
• Peningkatan stretch myofibers  meningkatkan SV 
mempertahankan CO (via mekanisme Frank-Starling)
• Namun stretch myofibers ini menyebabkan dilatasi ventrikel.
• Mekanisme kompensasi ini memiliki batas. Pada fungsi kontraktilitas
yang menurun signifikan  Peningkatan EDV tidak mampu
memingkatkan CO  menyebabkan peningkatan volume dan tekanan
yang retrograde ke atrium kiri, v.pulmonal, dan kapiler 
menyebabkan kongesti paru
6
Stroke
Volume
menurun
EDV meningkat
Massa Ventrikel
meningkat
Tekanan Atrium
meningkat
• Mekanisme kompensasi ini memiliki batas. Pada fungsi
kontraktilitas yang menurun signifikan  Peningkatan EDV
tidak mampu meningkatkan CO
• Peningkatan EDV menyebabkan peningkatan volume dan
tekanan yang retrograde ke atrium kiri, v.pulmonal, dan
kapiler  menyebabkan kongesti paru
7
Gangguan Neurohormonal
Stimulasi kompensasi neurohormonal
Teraktivasi Kompensasi Neurohormonal:
1. Sistem saraf simpatis
2. Sistem Renin Angiotensin Aldosteron
3. Antidiuretic Hormon
Pada keadaan penurunan CO:
Mekanisme ini akan meningkatkan
resistensi pembuluh darah sistemik (SVR) 
mempertahankan perfusi ke organ vital
BP = CO x SVR
8
Sistem Saraf Simpatis
• Penurunan curah jantung  dikenali oleh BARORESEPTOR ( SINUS CAROTIS
dan AORTIC ARCH).
• Reseptor ini mengirimkan sinyal ke Nervus kranial 9-10 ke Medulla (KONTROL
KARDIOVASKULER)
• Hasilnya: AKTIVASI SIMPATIS JANTUNG dan PENURUNAN PARASIMPATIS
• Konsekuensi:
1. Peningkatan denyut jantung
2. Peningkatan kontraktilitas ventrikel
3. Vasokontriksi ( akibat stimulasi reseptor α pada pembuluh arteri dan vena
sistemik)
• Ketiga poin diatas akan meningkatkan CO
• Konstriksi vena akan meningkatkan CO melalui peningkatan preload 
meningkatkan melalui Mekanisme Frank Starling.
• Kontriksi arteri akan meningkatkan tekanan darah.
9
Sistem Renin Angiotensin Aldosteron
10
SRAA
• Stimuli awal SRAA:
• Penurunan perfusi arteri renalis akibat penurunan CO
• Penurunan garam ke macula densa sehingga merubah hemodinamik ginjal
• Stimulasi sel juxtaglomerular reseptor β, akibat aktivasi sistem simpatis
(adrenergic)
• Renin (dihasilkan ginjal) akan mengubah angiotensinogen menjadi
Angiotensin I. Selanjutnya Angiotensin Converting Enzyme (ACE-
dihasilkan paru) akan mengubah Ang I menjadi Ang II (poten
vasokontriktor)
11
12
• Ang II akan meningkatkan volume intravaskuler, melalui:
• Pada hipotalamus akan menstimulasi rasa haus
• Pada korteks adrenal, meningkatkan sekresi aldosterone
• Alodosteron: mereabsorpsi natrium dari tubulus distal ke sirkulasi 
meningkatkan volume intravaskuler
• Peningkatan Volume Intravaskuler  Peningkatan EDV (Preload) 
Peningkatan CO (melalui mekanisme Frank Starling)
13
Hormon Antidiuretik
• Sekresi vasopressin oleh pituitary posterior
• Dimediasi oleh baroreseptor  sekresi
• ADH : menyebabkan retensi cairan pada distal nefron mengakibatkan
peningkatan volume intravaskuler. ADH juga menyebabkan
vasokontroksi sistemik
14
Efek Aktivasi Neurohormonal
• Mekanisme Neurohormonal ini pada awalnya bermanfaat, namun
aktivasi terus menerus akan menyebabkan kerusakan.
• Yaitu:
• Peningkatan volume darah Peningkatan Preload  kongesti paru
• Peningkatan SVR  Peningkatan Afterload  Gagal jantung
• Peningkatan HR terus menerus  peningkatan demand metabolic
• Aktivasi simpatis terus menerus  down regulasi β reseptor  penurunan
katekolamin dan inotropic
• Ang II dan Aldosteron  fibrosis dan remodeling jantung
15
Ventrikel Hipertrofi dan Remodeling
• Hipertrofi dan Remodeling merupakan proses kompensasi penting
yang terus menerus terjadi sebagai respon terhadap gangguan
hemodinamik.
• Wall stress :
• Akibat dilatasi (peningkatan radius ruang jantung) atau
• Akibat tekanan sistolik ventrikel yang tinggi (seperti pada Hipertensi atau
Aorta stenosis)
• Wall stress  stimulasi hipertrofi miokard dan deposisi matriks
ekstraseluler.
16
Laplace’s law
• Wall stress dipengaruhi :
• Sebanding dengan tekanan ventrikel,
radius ruang jantung
• Berbanding terbalik dengan
ketebalan dinding ventrikel
17
Pola kompensasi hipertofi dan remodeling
• Tergantung beban ventrikel;
• Volume overload atau Pressure overload
• Awalnya hipertrofi dan remodeling bertujuan mengurangi wall stress
untuk mempertahankan kontraktilitas. Namun akhirnya dapat
menyebabkan deteriorisasi jika fungsi ventrikel semakin menurun.
18
• Pada volume overload:
dilatasi ruang jantung 
sintesis sarkomer dalam
seri, menyebabkan elongasi
miosit Hipertrofi
eksentrik.
• Pada pressure overload:
sintesi sarkomer dalam
parallel  menebal 
Hipertrofi konsentrik.
19
20
terimakasih

More Related Content

PPTX
Asuhan keperawatan dengan gagal jantung
PPTX
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
PPT
Fisiologi sistem kardiovaskular
DOCX
Stilah untuk suara nafas
PPTX
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
PPT
EKG, Drug dan Defibrilator
PPT
Anatomi dan fisiologi jantung
PPT
Gagal jantung
Asuhan keperawatan dengan gagal jantung
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Fisiologi sistem kardiovaskular
Stilah untuk suara nafas
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
EKG, Drug dan Defibrilator
Anatomi dan fisiologi jantung
Gagal jantung

What's hot (20)

DOC
Mekanisme muntah proyektil
PPT
peningkatan Tekanan IntraCranial
PDF
Algoritma Takikardi ACLS
PPTX
Otitis media akut
PPTX
Akalasia esofagus
PDF
Shock dan Resusitasi Cairan
PPTX
PDF
Resusitasi cairan
PPT
TERAPI OKSIGEN.ppt
PPT
Primary and secondary survey
PPT
Keseimbangan cairan & elektrolit
PPTX
SINDROME NEFROTIK
PPT
PPSX
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
PPTX
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
PPTX
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
PPT
Pem fisik sist.kardiovaskuler
PPTX
Ppt sindrom nefrotik
Mekanisme muntah proyektil
peningkatan Tekanan IntraCranial
Algoritma Takikardi ACLS
Otitis media akut
Akalasia esofagus
Shock dan Resusitasi Cairan
Resusitasi cairan
TERAPI OKSIGEN.ppt
Primary and secondary survey
Keseimbangan cairan & elektrolit
SINDROME NEFROTIK
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Ppt sindrom nefrotik
Ad

Similar to MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG (20)

PPT
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
PDF
Gagal jantung...........................
PPTX
Askep gangguan kardiovaskuler gagal jantung
PPTX
sistem kardiovaskular part 2 (S.KED) .pptx
PDF
PPTX
Anatomi Fisiologi pada Sistem kardio.pptx
PPTX
HIPERTENSI penjelasannnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
PPT
kardiovaskuler.ppt
PPT
FISIOLOGI VASKULER UNTUK MAHASISWA FK.ppt
PPTX
ANATOMI DAN FISIOLOGI jantung kesehatann
PPTX
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG buat masyarakat
PPT
Kondisi abnormal yang melibatkan kerusakan pemompaan jantung
PPTX
Presentation1 Gadar.pptx
PDF
Patofisiologi sistem kardiovaskuler.pdf ppt
PPT
Materi Gagal jantung
PPTX
SISTEM KONTRAKSI OTOT RANGK.pptx
PPTX
(Voice) oedem paru
PDF
Chapter ii
PDF
sist Kardiovaskuler.pdf
PDF
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
Gagal jantung...........................
Askep gangguan kardiovaskuler gagal jantung
sistem kardiovaskular part 2 (S.KED) .pptx
Anatomi Fisiologi pada Sistem kardio.pptx
HIPERTENSI penjelasannnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
kardiovaskuler.ppt
FISIOLOGI VASKULER UNTUK MAHASISWA FK.ppt
ANATOMI DAN FISIOLOGI jantung kesehatann
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG buat masyarakat
Kondisi abnormal yang melibatkan kerusakan pemompaan jantung
Presentation1 Gadar.pptx
Patofisiologi sistem kardiovaskuler.pdf ppt
Materi Gagal jantung
SISTEM KONTRAKSI OTOT RANGK.pptx
(Voice) oedem paru
Chapter ii
sist Kardiovaskuler.pdf
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
Ad

More from fikri asyura (20)

PPTX
Angina pectoris stabil
PPT
Pneumonia
PPT
Transfusi darah
PPTX
Toksoplasmosis 3 a
PPTX
Sistosomiasis
PPTX
Reaksi hipersensitivitas
PPTX
Rabies
PPTX
Lupus eritematosus sistemik
PPTX
Filariasis
PPTX
Demam reumatik
PPTX
Askariasis
PPTX
Artritis reumatoid
PPTX
Artritis gout
PPTX
Ankilostomiasis
PPTX
Anemia
PPTX
P petri dbd
PPTX
P petri tifoid
PPTX
P petri sepsis
PPTX
P petri malaria
Angina pectoris stabil
Pneumonia
Transfusi darah
Toksoplasmosis 3 a
Sistosomiasis
Reaksi hipersensitivitas
Rabies
Lupus eritematosus sistemik
Filariasis
Demam reumatik
Askariasis
Artritis reumatoid
Artritis gout
Ankilostomiasis
Anemia
P petri dbd
P petri tifoid
P petri sepsis
P petri malaria

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
PDF
Gangguan Penglihatan Mata - presentasi biologi
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
PDF
Materi Seminar AITalks AI dan Suku Digital
PDF
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025
PDF
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
PPTX
Modul 2. Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifis...
PPTX
9ICP - Hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945Bhinneka Tunggal Ika.pptx
PPTX
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Musik Kelas XII Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Lanjutan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PPTX
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
DOCX
Lembar Kerja Mahasiswa Information System
PDF
883668952-KP-4-Modul-2-Kerangka-Pembelajaran-Mendalam.pdf
PPTX
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Rupa Kelas XII Terbaru 2025
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
Gangguan Penglihatan Mata - presentasi biologi
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
Materi Seminar AITalks AI dan Suku Digital
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
Modul 2. Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifis...
9ICP - Hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945Bhinneka Tunggal Ika.pptx
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Musik Kelas XII Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Lanjutan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Lembar Kerja Mahasiswa Information System
883668952-KP-4-Modul-2-Kerangka-Pembelajaran-Mendalam.pdf
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Rupa Kelas XII Terbaru 2025

MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG

  • 1. Mekanisme Kompensasi Jantung dr. Indry Putri Festari, Sp.JP, FIHA
  • 2. CO = SV x HR Dalam keadaan normal, Cardiac Output (CO) sesuai dengan kebutuhan metabolism tubuh. Preload = end diastolic volume Afterload = arterial pressure Contractility = strength of contractility (intotropic state) Faktor yang mempengaruhi Performa Jantung 2
  • 3. 3 • Preload = Beban awal • Beban awal dimana otot jantung direnggangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi • Disebut juga ventrikel end diastolic volume • Berhubungan dengan panjang otot jantung, regangan, dan volume • Semakin regang serabut otot jantung maka semakin kuat kontraksinya (sampai fase tertentu) • Afterload = Beban akhir • Tahanan yang harus dihadapi saat darah dikeluarkan dari ventrikel • Beban ventrikel untuk membuka katup semilunar (aorta) dan mendorong darah selama fase sistolik/kontraksi. • Dianalogikan dengan SVR (Systemic Vascular Resistance)
  • 4. Mekanisme Kompensasi • Ketika terjadi penurunan curah jantung  tubuh akan melakukan kompensasi untuk mempertahankan curah jantung, dan mempertahankan tekanan darah untuk perfusi organ • Mekanisme kompensasi ini terdiri dar : 1. Mekanisme Frank-Starling 2. Gangguan Neurohormonal 3. Hipertrofi ventrikel dan remodeling 4
  • 5. Mekanisme Frank-Starling • Pada gagal jantung  terjadi gangguang kontraktilitas ventrikel kiri sehingga pada kurva performance ventrikel bergeser ke kiri. a. Keadaan normal (saat istirahat) b. Mengalami disfungsi sistolik dan gagal jantung. SV menurun, dan kemampuan mengosongkan LV menurun sehingga  EDV meningkat. Efeknya (kompensasi): meningkatkan SV (sedikit) c. Peningkatan EDV namun hanya sedikit meningkatkan SV  kongesti paru 5
  • 6. • Peningkatan stretch myofibers  meningkatkan SV  mempertahankan CO (via mekanisme Frank-Starling) • Namun stretch myofibers ini menyebabkan dilatasi ventrikel. • Mekanisme kompensasi ini memiliki batas. Pada fungsi kontraktilitas yang menurun signifikan  Peningkatan EDV tidak mampu memingkatkan CO  menyebabkan peningkatan volume dan tekanan yang retrograde ke atrium kiri, v.pulmonal, dan kapiler  menyebabkan kongesti paru 6
  • 7. Stroke Volume menurun EDV meningkat Massa Ventrikel meningkat Tekanan Atrium meningkat • Mekanisme kompensasi ini memiliki batas. Pada fungsi kontraktilitas yang menurun signifikan  Peningkatan EDV tidak mampu meningkatkan CO • Peningkatan EDV menyebabkan peningkatan volume dan tekanan yang retrograde ke atrium kiri, v.pulmonal, dan kapiler  menyebabkan kongesti paru 7
  • 8. Gangguan Neurohormonal Stimulasi kompensasi neurohormonal Teraktivasi Kompensasi Neurohormonal: 1. Sistem saraf simpatis 2. Sistem Renin Angiotensin Aldosteron 3. Antidiuretic Hormon Pada keadaan penurunan CO: Mekanisme ini akan meningkatkan resistensi pembuluh darah sistemik (SVR)  mempertahankan perfusi ke organ vital BP = CO x SVR 8
  • 9. Sistem Saraf Simpatis • Penurunan curah jantung  dikenali oleh BARORESEPTOR ( SINUS CAROTIS dan AORTIC ARCH). • Reseptor ini mengirimkan sinyal ke Nervus kranial 9-10 ke Medulla (KONTROL KARDIOVASKULER) • Hasilnya: AKTIVASI SIMPATIS JANTUNG dan PENURUNAN PARASIMPATIS • Konsekuensi: 1. Peningkatan denyut jantung 2. Peningkatan kontraktilitas ventrikel 3. Vasokontriksi ( akibat stimulasi reseptor α pada pembuluh arteri dan vena sistemik) • Ketiga poin diatas akan meningkatkan CO • Konstriksi vena akan meningkatkan CO melalui peningkatan preload  meningkatkan melalui Mekanisme Frank Starling. • Kontriksi arteri akan meningkatkan tekanan darah. 9
  • 10. Sistem Renin Angiotensin Aldosteron 10
  • 11. SRAA • Stimuli awal SRAA: • Penurunan perfusi arteri renalis akibat penurunan CO • Penurunan garam ke macula densa sehingga merubah hemodinamik ginjal • Stimulasi sel juxtaglomerular reseptor β, akibat aktivasi sistem simpatis (adrenergic) • Renin (dihasilkan ginjal) akan mengubah angiotensinogen menjadi Angiotensin I. Selanjutnya Angiotensin Converting Enzyme (ACE- dihasilkan paru) akan mengubah Ang I menjadi Ang II (poten vasokontriktor) 11
  • 12. 12
  • 13. • Ang II akan meningkatkan volume intravaskuler, melalui: • Pada hipotalamus akan menstimulasi rasa haus • Pada korteks adrenal, meningkatkan sekresi aldosterone • Alodosteron: mereabsorpsi natrium dari tubulus distal ke sirkulasi  meningkatkan volume intravaskuler • Peningkatan Volume Intravaskuler  Peningkatan EDV (Preload)  Peningkatan CO (melalui mekanisme Frank Starling) 13
  • 14. Hormon Antidiuretik • Sekresi vasopressin oleh pituitary posterior • Dimediasi oleh baroreseptor  sekresi • ADH : menyebabkan retensi cairan pada distal nefron mengakibatkan peningkatan volume intravaskuler. ADH juga menyebabkan vasokontroksi sistemik 14
  • 15. Efek Aktivasi Neurohormonal • Mekanisme Neurohormonal ini pada awalnya bermanfaat, namun aktivasi terus menerus akan menyebabkan kerusakan. • Yaitu: • Peningkatan volume darah Peningkatan Preload  kongesti paru • Peningkatan SVR  Peningkatan Afterload  Gagal jantung • Peningkatan HR terus menerus  peningkatan demand metabolic • Aktivasi simpatis terus menerus  down regulasi β reseptor  penurunan katekolamin dan inotropic • Ang II dan Aldosteron  fibrosis dan remodeling jantung 15
  • 16. Ventrikel Hipertrofi dan Remodeling • Hipertrofi dan Remodeling merupakan proses kompensasi penting yang terus menerus terjadi sebagai respon terhadap gangguan hemodinamik. • Wall stress : • Akibat dilatasi (peningkatan radius ruang jantung) atau • Akibat tekanan sistolik ventrikel yang tinggi (seperti pada Hipertensi atau Aorta stenosis) • Wall stress  stimulasi hipertrofi miokard dan deposisi matriks ekstraseluler. 16
  • 17. Laplace’s law • Wall stress dipengaruhi : • Sebanding dengan tekanan ventrikel, radius ruang jantung • Berbanding terbalik dengan ketebalan dinding ventrikel 17
  • 18. Pola kompensasi hipertofi dan remodeling • Tergantung beban ventrikel; • Volume overload atau Pressure overload • Awalnya hipertrofi dan remodeling bertujuan mengurangi wall stress untuk mempertahankan kontraktilitas. Namun akhirnya dapat menyebabkan deteriorisasi jika fungsi ventrikel semakin menurun. 18
  • 19. • Pada volume overload: dilatasi ruang jantung  sintesis sarkomer dalam seri, menyebabkan elongasi miosit Hipertrofi eksentrik. • Pada pressure overload: sintesi sarkomer dalam parallel  menebal  Hipertrofi konsentrik. 19