SlideShare a Scribd company logo
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 
RESENSI BUKU 
Judul Asli : ON MISSION AND LEADERSHIP 
Pengarang/Editor : Frances Hesselbein and Rob Johnton 
Alih Bahasa : Natalia Ruth Sihandrini 
132 
Cetakan/Terbit / Hal. : I/2005, 200 
MISI DAN KEPEMIMPINAN 
Endah Mujiasih 
PS. Psikologi FK UNDIP Semarang 
On Mission and Leadership menggali tentang peran vital misi dalam 
kepemimpinan. Sebagai bagian dari Leader to Leader Guide, yang merupakan 
inspirasi dan informasi dari para pemikir terkenal, buku ini menghadirkan para 
pemikir top tentang kepemimpinan yang memberi inspirasi, visi dan manajemen 
yang fokus pada misi. 
Isi buku ini diambil dari Leader to leader, jurnal yang memenangkan 
banyak penghargaan. On Mission and Leadership menghadirkan Warren Bennis, 
Anita Roddick, Daniel Goleman, Patrick Lencioni, Dee Hock dan banyak pemikiran 
dari para pakar kepemimpinan yang menawarkan pedoman dan inspirasi bagi 
mereka yang mencari bagaimana memimpin organisasi berdasarkan tujuan yang 
kuat dan masuk akal. Para kontributor mengungkapkan bagaimana organisasi yang 
efektif dibangun berdasarkan misi fundamental perusahaan, alasan mengapa 
perusahaan itu ada. Mereka menjelaskan bagaimana para pemimpin sukses, mampu 
memobilisasi lingkungan dan mengkomunikasikan misinya setiap waktu, dan 
mendemonstrasikan bagaimana mereka menghayati nilai-nilai dan karakter yang 
dibutuhkan organisasi untuk sukses. Para pembaca akan mempelajari bagaimana 
membangun komunitas di antara organisasi-organisasi dan bagaimana 
mendefinisikan peran organisasi dalam komunitas yang lebih besar yang melampaui 
batas wilayah. 
Menurut Hesselbein (2002), saat ini para pemimpin, baik di bidang bisnis, 
sektor nirlaba, maupun pemerintahan, belajar untuk berbicara dengan istilah yang 
dapat diketahui secara umum. Istilah ini adalah istilah yang terkait dengan visi 
(VISION), nilai (VALUS) dan misi (MISSION) organisasi, tentang strategi yang 
berdasarkan ketiga hal tersebut, tentang pelayanan kebutuhan konsumen; apapun 
tujuan, produk atau pelayanan yang diberikan oleh organisasi tersebut.
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 
Keunggulan dari Kepemimpinan (Warren Bennis) 
Modal intelektual adalah asset suatu organisasi. Seorang pekerja yang 
berpengetahuan akan mencari arti dan tujuan, iklim kepercayaan, ras optimis dan 
hasil dari apa yang dikerjakannya. Untuk mempertahankan dan memberi motivasi 
kepada pekerja senacam ini, tidak hanya diperlukan kemampuan teknis, pemikiran 
strategis dan kecakapan dari seorang pemimpin; tetapi juga diperlukan kemampuan 
untuk mengidentifikasi dan mengolah bakat. Selain itu juga diperlukan 
pertimbangan dan karakter yang baik dari seorang pimpinan. 
133 
Kualitas Seorang Pemimpin 
Pemimpin yang berkualitas adalah pemimpin yang mempunyai tujuh atribut 
yaitu 
1. Kecakapan Teknis : mengerti tentang bisnis dan memahami salah satu 
bidang. 
2. Kecakapan Konseptual : kemampuan untuk berpikir abstrak atau strategis. 
3. Track Record : sejarah mengenai hasil yang dicapai 
4. Ketrampilan Pribadi : kemampuan untuk berkomunikasi, memotivasi dan 
mendelegasikan 
5. Citarasa : kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengoleh bakat 
6. Pertimbangan : kemampuan untuk mengambil keputusan yang sulit 
berdasarkan data yang tidak lengkap dalam waktu singkat 
7. Karakter : kualitas yang menyatakan siapa diri kita 
Karakter seorang pemimpin yang efektif harus dapat memenuhi harapan 
karyawannya.. Oleh sebab itu pemimpin harus mempunyai : 
1. Tujuan yang jelas. Pemimpin yang efektif akan memberikan semangat, 
pandangan ke depan dan arti dalam proses menentukan tujuan perusahaan. 
2. Membangkitkan dan mempertahankan kepercayaan. Faktor-faktor yang 
membangun kepercayaan Ć¢ā‚¬ā€œ baik dalam pekerjaan, kerjasama, pertemanan 
adalah : kompetensi, kesetiaan, perhatian, keterusterangan dan harmoni. 
3. Mengembangkan harapan. Harapan memadukan keteguhan seseorang dan 
kemampuan untuk menggunakan perangkat yang dimiliki untuk mencapai 
tujuannya. Seorang pemimimpin yang penuh harapan akan menyatakan 
dirinya dengan pernyataan seperti : 
• Saya berpikir bagaimana caranya untuk keluar dari kemacetan 
• Saya bekerja denga penuh semangat untuk mencapai tujuan 
• Pengalaman memimpin yang saya peroleh telah mempersiapkan untuk 
mampu menghadapi masa depan
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 
• Banyak cara untuk menyelesaikan masalah tetapi tidak 
134 
meninggalkannya 
Pemimpin yang baik, memiliki tingkat optimisme yang sangat besar, yang 
membantu membangkitkan kekuatan dan komitmen yang diperlukan untuk 
mencapai tujuan organisasi 
4. Memperoleh hasil. Seorang pemimpin yang realistis akan menggunakan 
waktu dan sumber daya yang dimiliki untuk mendapatkan hasil. Seorang 
pemimpin yang berorientasi kepada hasil, melihat dirinya sebagai katalis. 
Mereka berharap dapat mencapai sesuatu yang besar, tapi menyadari bahwa 
mereka membutuhkan bantuan orang lain. Pemimpin-pemimpin seperti itu 
akan membawa semangat, kekuatan besar, toleransi terhadap resiko. Dan 
pemimpin yang baik percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab 
untuk memberikan kesempatan bagi seseorang untuk tumbuh dan 
menciptakan lingkungan yang membuat orang tetap belajar. 
Kecerdasan Emosional Seorang Pemimpin (Daniel Goleman) 
Bagi seorang pemimpin yang sukses, kecerdasan emosional merupakan hal 
yang penting dari pada IQ atau ketrampilan teknik. Yang termasuk dalam 
kecerdasan emosional adalah kepedulian terhadap diri sendiri, kemampuan untuk 
mengelola emosi dan desakan hati, kemampuan untuk memotivsi orang lain, 
kemampuan untuk memperlihatkan empati dan kemampuan untuk menjaga 
hubungan. Seorang pemimpin yang sukses memilih untuk memberi penghargan 
terhadap karyawannya berdasarkan kecerdasan emosi yang mereka miliki. Mereka 
juga berusaha untuk mengembangkan kecerdasan emosional karyawan dalam 
rangka meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan, kemampuan 
untuk melihat jangka panjag dan serangkaian perilaku produktif lainnya. 
Ada lima demensi kecerdasan emosional yang merupakan dasar kecakapan 
kepemimpinan : 
1. Kesadaran terhadap diri sendiri. Kemampuan kepemimpinan yang didasari 
oleh kesadaran terhadap diri sendiri adalah kepercayaan diri, sehingga dapat 
memimpin dengan tegas, dengan kekuatan dimana hal itu merupakan 
sumber keberanian dalam kepemimpinan 
2. Mengelola emosi. Pemimpin yang efektif belajar bagaimana mengatasi 
perasaan, terutama tuga perasaan besar yaitu kemarahan, kegelisahan, 
kesedihan dan merasa tidak memiliki kemampuan. Mengelola emosi adalah 
persoalan pengendalian dorongan hati seseorang, dan hal itu merupkan 
ketrampilan hidup. 
3. Memberi motivasi. Mempunyai kemampuan memberikan motivasi berupa 
optimisme dengan melihat kebelakang sebagai kekuatan untuk melakukan 
perubahan dan selaku mencoba lagi.
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 
4. menunjukkan empati. Empati merupakan dasar untuk mengatasi perbedaan 
yang ada di dalam tenaga kerja. Empati juga merupakan hal yang sangat 
diperlukan dlam memberi latihan yang efektif dalam mengembangkan 
orang lain. Empati adalah salah satu kunci dari ketrampilan kepemimpinan. 
5. Menjaga hubungan. Berpikir positif, menyelesaikan konflik, memahami arti 
hubungan, dengan kata lain, terampil dalam berhubungan dengan orang lain 
merupakan sesuatu yang memiliki kekuatan besar dalam memaksakan 
potensi dari sebuah tim. 
Permasalahan dengan Kerendahan Hati (Patrick Lencioni) 
Seorang pemimpin yang tidak mampu menyatakan dirinya dan kurang 
memiliki karisma dapat mengalami kegagalan dalam menghasilkan kepercayaan. 
Seorang pemimpin berkarisma yang yakin bahwa dirinya lebih penting dari orang 
lain, secara perlahan akan kehilangan pengikut. Untuk menghasilkan kesetiaan dan 
kegairahan, seorang pemimpin perlu merangkaiakan hati dengan karisma. Kedua 
hal itu dapat dikembangkan melalui refleksi, umpan alik dan penekanan pada 
ketulusan. 
Pemimpin yang karismatik yang mau duduk bersama masyarakatnay dan 
berdiskusi tentang naik-turunnya gaya kepemimpinan mereka, kemungknan besar 
akan menjadi rendah hati oleh pengalaman-pengalamannya. Tetapi karena mereka 
terbuka dan memasyarakat mereka akan lebih suka untuk mempertahankan sisi 
karismatiknya. Proses untuk menjadi rendah hati yang diketahui public dapat 
meningkatkan kemampuan seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin yang 
karismatik karena hal itu menunjukkan keinginan untuk ketulusan. 
Misi sebagai Prinsip dalam Pengelolaan Organisasi (C. William Pollard) 
Sorang pemimpin harus mampu mengkomunikasikan misi organisasinya 
kepada semua bagian yang ada dalam organisasinya. Misi merupakan titik referensi, 
pedoman dan sumber pengharapan pada masa-masa perubahan. Jika dihubungkan 
dengan nilai-nilai manusia, akan memberikan tujuan dan arti kepada mereka yang 
memenuhi misi dan memberikan dorongan bagi kreativitas, produktivitas dan 
kualitas dalam pekerjaan serta pengembangan pribadi. 
Banyak yang mengatakan bahwa pemimpin saat ini harus belajar ntuk 
memprakarsai dengan cepat dan melakukan perubahan terus menerus melalui 
tindakan nyata. Perubahan semacam ini adalah kenyataan dalam hidup. Masalahnya 
orang yang memperbaiki organiasi tidak dipersiapkan untuk menghadapi perubahan 
yang cepat dan terus menerus. Dalam ketiadaan misi yang berarti dan tujuan yang 
melebihi perubahan dan memasukkan unsur perhatian serta memberdayakan orang, 
perubahan dapat membawa ketidaksinambungan, ketidaktepatan dan kemerosotan 
akhlak. Dapatkah organisasi menjadi komunitas moral untuk membantu 
pembentukan karakter manusia dan perilaku masyarakat ? Dapatkah misi menjadi 
135
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 
prinsip dalam pengelolaan organisasi ? seorang pemimpin harus mampu menjawab 
pertanyaan-pertanyaan tersebut, merupakan tugas pertama. Tugas pokok adalah 
menomorsatukan misi perubahan dan yang lebih penting adalah menghidupkan misi 
tersebut. 
Seni Kepemimpinan Chaordic (Dee Hock) 
Tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah mengatur karakter, 
integritas, kerendahan hati, pengetahuan, kata-kata dan tindakan yang dimilikinya. 
Menyangkal pemikiran bahwa manajemen adalah suatu latihan bagi kekuasaan atas 
bawahan, kepemimpinan chaordic didasari tas dukungan yaitu, suatu respons yang 
bersifat suka rela terhadap tujuan yang jelas dan membangun dan memaksakan 
penerapan prinsip-prinsip etika. Seorang pemimpin yang choardic memusatkan 
perhatiannya keatas, kesamping dan kebawah dengan sama baik. Mereka tidak 
mendekte; mereka mengubah kondisi-kondisi yang menghalangi munculnya sinergi 
dan penyempurnaan. 
Kepemimpinan sejati dan perilaku yang membesarkan hati memiliki 
kecenderungan kea rah yang lebih baik sedangkan tirani atau manajemen yang 
mendominasi dan peilaku yang memaksa memeliki kecenderungan kearah yang 
buruk. 
Manusia bukanlah sesuatu untuk dimanipulasi, dimasukkan kedalam kotak 
dan diberi label kemudian dibeli dan terjual. Mereka bukanlah sumber daya 
manusia. Mereka adalah manusia yang mengisi keutuhan dunia yang berputar, tidak 
terbatas sampai kita mempelajari konsep pemimpin dan pengikut dengan kacamata 
baru. Kita harus mempelajari konsep tentang atasan dan bawahan dengan rasa 
skiptis yang lebih besar. Kita harus mempelajari keadaan organisasi yang 
membutuhkan perbedaan-perbedaan semacam itu dengan kesadaran yang benar-benar 
berbeda. Itulah sebenarnya yang dimaksud kepemimpinan yang dilakukan 
oleh setiap orang. Kepemimpnan choardic yang berada didalam, diatas, disekitar 
dan dibawah, yang sangat diperlukan oleh dunia ini dan yang tidak dapat diberikan 
oleh era indusri dan manajemen yang mendominasi. 
Pengelolaan yang Hati-hati (Henry Mintzberg) 
Pengelolaan yang hati-hati mengandung pemahaman bahwa seorang 
pemimpin bukanlah merupakan jumlah total dari organisasi. Pengelolaan yang hati-hati 
melibatkan tindakan yang memberikan inspiraasi, mendorong dan 
memampukan orang lain dengan membangun budaya keterbukaan, kepercayaan, 
kebersatuan dan daya. Pemimpin yang hati-hati tidak menonol, tetapi menarik dan 
interaktif. Mereka memelihara organisasinya dan menghabiskan waktu lebih banyak 
untuk mencegah timbulnya masalah dari pada mengatasi masalah. Mereka 
memasukkan nilai-nilai dan secara perlahan membawa perubahan yang sangat besar 
136
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 
dimana semua orang ikut bertanggungjawab dan pada saat yang sama menjaga agar 
semuanya berjalan lancar, suatu peningkatan alami berjalan terus. 
Mempertahankan Misi Organisasi (David M. Lawrence) 
Dalam menghadapi tantangan persaingan dengan tetap mempertahankan 
misi sosialnya, ada 8 pelajaran yang diperoleh Kaiser Permante untuk organisasinya 
yang berdasarkan misi yaitu : 1) menerapkan prinsip bisnis agar memperoleh 
kondisi yang baik; 2) menurunkan biaya dengan cara meningkatkan kualitas secara 
terus menerus; 3) menyusun arah strategis berdasarkan misi organisasi; 4) 
melibatkan tenaga kerja dan bersikap terbuka terhada ide-ode baru; 5) meluruskan 
struktur dan jalur perintah untuk meningkatkan kegesitan organisasi: 6) mendorong 
inovasi dan fleksibilitas; 7) bekerja sama dengan pihak-pihak terkait; 8) 
mengintegrasikan pelayanan. 
Menutup Jurang Pemisah Strategi Antargenerasi (Christopher Barlett) 
Model manajemen lama yang dibangun di sekitar strategi, struktur dan 
sistem harus diganti dengan model manajemen baru yang didasarkan pada tujuan, 
proses dan manusia. Sumber daya yang langka saat ini adalah pengetahuan dan 
keahlian dibandingkan dengan kelangkaan sumber dana dimasa lalu. Salah satu 
tugas dari seorang pemimpin adalah mendekati, memotivasi dan memelihara orang-orang 
yang ingin melakukan sesuatu yang berarti. Daripada mendasarkan organisasi 
pada hierarki penugasan dan tanggungjawab, akan lebih baik bila organisasi 
dibangun dengan tiga inti proses, yaitu : 1) insiatif usaha dari bawah ke atas; 2) 
menghubungkan dan meningkatkan asset dalam upaya mengembangkan, 
menyebarkan dan menerapkan inisiatif dan pengetahuan, dan 3) memperbarui diri 
sendiri secara terus menerus. 
Membangun Merek Kepemimpinan Anda (Dave Ulrich, Norm Smallwood, 
dan Jack Zenger) 
Model umum atribut kepemimpinan hanya memberikan nilai yang tidak 
berarti. Merek kepemimpinan, keunggulan bersaing, terjadi pada saat pemimpin di 
setiap tingkat organisasi mengerti dengan jelas hasil-hasil utama yang diinginkan, 
kemudian mengembangkan pendekatan konsisten untuk mencapai hasil-hasil 
tersebut dan membangun atribut-atribut yang mendukung pencapaian hasil-hasil 
tersebut. Ini dapat berhasil jika atribut-atribut yang benar secara strategis dikaitkan 
dengan hasil-hasil yang diinginkan. Pelatihan kepemimpinan, penetapan kerja, input 
balik 360 derajat dan pemberian pelatihan harus difokuskan kepada atribut-atribut 
dan hasil-hasil yang ingin dicapai. 
137
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 
Mengapa Visi Menjadi Hal yang Penting (Robert Knowling) 
Knowling memperdebatkan bahwa visi dan nilai-nilai membentuk perilaku 
organisasi dan mencetuskan tindakan strategis. Ia mengajukan langkah-langkah 
untuk menetapkan, mengartikulasikan dan menyebarkan visi dan nilai-nilai, yaitu 1) 
menilai organisasi, industri dan sector ekonomi, 2) berbicara kepada karyawan baru, 
3) mencocokkan atribut-atribut dan usaha dengan hasil-hasil, 4) berhubungan 
dengan pelanggan, mitra kerja, dan karyawan garda depan dan 5) memimpin 
perubahan. Lima sinyal peringatan untuk kondisi-kondisi yang dapat merusak 
perubahan, yaitu : 1) Meremehkan Budaya. Budaya menentukan bagaimana orang-orang 
bekerja sama dan bagaimana respons mereka terhadap perubahan. Tidak ada 
pemimpin yang dapat berhasil tanpa mengenali dan membentuk norma-norma 
dalam kerja; 2) Menyatakan kemenangan. Apabila tidak bekerja untuk peningkatan 
yang sistematik dan kontinyu, organisasi akan segera kembali kebentuk semula. 
Kemenangan yang sejati seperti visi yang dipaksakan, tidak pernah benar-benar 
tercapai; 3) Membiarkan Orang lain Menarik Napas. Mengajak orang mau ikut 
dalam perubahan dan memberkan respons akan kegagalan. Kemudian menciptakan 
struktur dan proses berjalan untuk membuat perubahan menjadi dari bisnis; 4) 
Mendelagasikan Proses Perubahan. Seorang pemimpin harus berjalan diruang 
terbuka, menelepon dan menunjukkan keberadaannya secara fisik dan emosional. 
Dan, proses perubahan dimulai dari diri pemimpin, bagaimana pemimpin 
memimpin rapat, mengelola jadwal-jadwal dan membagi informasi; 5) 
Mempercayai tekanan Diri Sendiri. Merupakan hal yangmudak untuk tergoda akan 
kesuksesan. Setiap pemimpin menerima laporan yang baik dari lapangan. Kurangi 
berita-berita yang baik dan perhatikan keraguan yang ada pada diri pemimpin. 
Kesuksesan pribadi dan organisasi, keduanya berbahaya dan akan berlalu dengan 
cepat. 
138

More Related Content

DOCX
On mission and leadership
DOCX
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
PDF
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
DOC
10.kepemimpinan yang effektif
DOCX
Makalah Leadership
DOC
Pentingnya kepemimpinan
PDF
Leadership concept _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
DOCX
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
On mission and leadership
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
10.kepemimpinan yang effektif
Makalah Leadership
Pentingnya kepemimpinan
Leadership concept _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

What's hot (16)

PPT
6 kepemimpinan
PPTX
How to be an effective leader
PPTX
Leadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintai
PPTX
Kepemimpinan dalam-organisasi
DOCX
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
PPTX
Leadership-Kepemimpinan
PPTX
Leadership Concept _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
PPT
Kepimpinan Berkualiti
PPTX
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)
PPT
kepemimpinan leadership
DOCX
Ciri kepimpinan pelajar
DOCX
Kepemimpinan dalam manajemen
PPT
Presentasi kepemimpinan
PPTX
Klp 2 leadership
PPT
Kepemimpinan transformasional
PPT
Kepimpinan
6 kepemimpinan
How to be an effective leader
Leadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintai
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Leadership-Kepemimpinan
Leadership Concept _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
Kepimpinan Berkualiti
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)
kepemimpinan leadership
Ciri kepimpinan pelajar
Kepemimpinan dalam manajemen
Presentasi kepemimpinan
Klp 2 leadership
Kepemimpinan transformasional
Kepimpinan
Ad

Similar to Resensi buku (20)

PPTX
KEPEMIMPINAN DAN KETERAMPILAN KERJA TIM.pptx
PPTX
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
PPTX
Kepemimpinan (sosiologi)
PDF
love this so much guys i cant here you ehe
PPTX
Keberkesanan-Kemahiran-Insaniah-dalam-Kepimpinan - Copy.pptx
PPTX
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
PDF
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
PPTX
PENTINGNYA KEMAMPUAN BERORGANISASI DAN LEADERSHIP BAGI MAHASISWA (1).pptx
DOCX
Makalah kepemimpinan
DOCX
Makalah kepemimpinan
DOCX
Makalah kepemimpinan2
PPTX
Leadership
PPTX
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
PPTX
PPT PKM KEPEMIMPINAN TARUNA SAMUDERA NUSANTARA JAYA.pptx
DOCX
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
DOCX
Makalah analisa kepemimpinan
DOCX
Makalah analisa kepemimpinan
DOCX
Ciri kepimpinan pelajar
DOCX
Ciri kepimpinan pelajar
DOCX
8 modal utama seorang pemimpin sukses
KEPEMIMPINAN DAN KETERAMPILAN KERJA TIM.pptx
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Kepemimpinan (sosiologi)
love this so much guys i cant here you ehe
Keberkesanan-Kemahiran-Insaniah-dalam-Kepimpinan - Copy.pptx
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
PENTINGNYA KEMAMPUAN BERORGANISASI DAN LEADERSHIP BAGI MAHASISWA (1).pptx
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan2
Leadership
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
PPT PKM KEPEMIMPINAN TARUNA SAMUDERA NUSANTARA JAYA.pptx
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinan
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajar
8 modal utama seorang pemimpin sukses
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
BURUAN DAFTAR AKUN VVIP KAMI DI TANGKi4D SEKARANG JUGA!!
PDF
6. Model Inkubasi Bisnis UMKM 250730.pdf
PPTX
BAHAYA PENGGUNAAN GADGET KELOMPOK 3.pptx
PDF
YUK DI COBA BERMIAN DI TANGKI 4D DENGAN GAME GACOR YANG KEMENANGANNYA BERLIMPAH
PPTX
Presentasi Matematika materiRelasi dan Fungsi.pptx
PPTX
686608204-POWER-POINT-PRODUKSI-MASSAL-RAHMAWATI-S-Pd-pptx.pptx
PDF
permohonan data ptkis 2025.pdf,..............
PDF
šŸ”“BUKTI KEMENANGAN HARI INI SELASA 05 AGUSTUS 2025 !!!šŸ”“
Ā 
PPTX
KERTAS KERJA KELOMPOK 111111112 (1).pptx
PDF
Company Profile 2025_compressed CV KBM.pdf
PPTX
SBT_MANAJEMEN LAaaaaaaaaaaaaaYANAN UBM.pptx
PPTX
MATERI PRESENTYASI WORKSHOP SKP 28062018.pptx
PPTX
MENJADI PENGUSAHA DI ERA DIGITAL ERA MILENIAL.pptx
PPTX
PPT Stres Kerja dan Work life Balance bagus
PDF
Update Company Profile 2025_compressed.pdf
PPTX
6-Akuntansi Investasi-20150330.ppt investasix
PPTX
KELOMPOcfgfhfghgfjghjghjhgjghjgK 2 PROJECT.pptx
PPTX
DAMPAK-FINANCIAL-LITERACY-RISK-TOLERANCE-DAN-INKLUSI-KEUANGAN.pptx
PPT
DOKUMEN PUSKESMAS_lokmin semester II.ppt
PPTX
Retail data analysis from my computer.pptx
BURUAN DAFTAR AKUN VVIP KAMI DI TANGKi4D SEKARANG JUGA!!
6. Model Inkubasi Bisnis UMKM 250730.pdf
BAHAYA PENGGUNAAN GADGET KELOMPOK 3.pptx
YUK DI COBA BERMIAN DI TANGKI 4D DENGAN GAME GACOR YANG KEMENANGANNYA BERLIMPAH
Presentasi Matematika materiRelasi dan Fungsi.pptx
686608204-POWER-POINT-PRODUKSI-MASSAL-RAHMAWATI-S-Pd-pptx.pptx
permohonan data ptkis 2025.pdf,..............
šŸ”“BUKTI KEMENANGAN HARI INI SELASA 05 AGUSTUS 2025 !!!šŸ”“
Ā 
KERTAS KERJA KELOMPOK 111111112 (1).pptx
Company Profile 2025_compressed CV KBM.pdf
SBT_MANAJEMEN LAaaaaaaaaaaaaaYANAN UBM.pptx
MATERI PRESENTYASI WORKSHOP SKP 28062018.pptx
MENJADI PENGUSAHA DI ERA DIGITAL ERA MILENIAL.pptx
PPT Stres Kerja dan Work life Balance bagus
Update Company Profile 2025_compressed.pdf
6-Akuntansi Investasi-20150330.ppt investasix
KELOMPOcfgfhfghgfjghjghjhgjghjgK 2 PROJECT.pptx
DAMPAK-FINANCIAL-LITERACY-RISK-TOLERANCE-DAN-INKLUSI-KEUANGAN.pptx
DOKUMEN PUSKESMAS_lokmin semester II.ppt
Retail data analysis from my computer.pptx

Resensi buku

  • 1. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 RESENSI BUKU Judul Asli : ON MISSION AND LEADERSHIP Pengarang/Editor : Frances Hesselbein and Rob Johnton Alih Bahasa : Natalia Ruth Sihandrini 132 Cetakan/Terbit / Hal. : I/2005, 200 MISI DAN KEPEMIMPINAN Endah Mujiasih PS. Psikologi FK UNDIP Semarang On Mission and Leadership menggali tentang peran vital misi dalam kepemimpinan. Sebagai bagian dari Leader to Leader Guide, yang merupakan inspirasi dan informasi dari para pemikir terkenal, buku ini menghadirkan para pemikir top tentang kepemimpinan yang memberi inspirasi, visi dan manajemen yang fokus pada misi. Isi buku ini diambil dari Leader to leader, jurnal yang memenangkan banyak penghargaan. On Mission and Leadership menghadirkan Warren Bennis, Anita Roddick, Daniel Goleman, Patrick Lencioni, Dee Hock dan banyak pemikiran dari para pakar kepemimpinan yang menawarkan pedoman dan inspirasi bagi mereka yang mencari bagaimana memimpin organisasi berdasarkan tujuan yang kuat dan masuk akal. Para kontributor mengungkapkan bagaimana organisasi yang efektif dibangun berdasarkan misi fundamental perusahaan, alasan mengapa perusahaan itu ada. Mereka menjelaskan bagaimana para pemimpin sukses, mampu memobilisasi lingkungan dan mengkomunikasikan misinya setiap waktu, dan mendemonstrasikan bagaimana mereka menghayati nilai-nilai dan karakter yang dibutuhkan organisasi untuk sukses. Para pembaca akan mempelajari bagaimana membangun komunitas di antara organisasi-organisasi dan bagaimana mendefinisikan peran organisasi dalam komunitas yang lebih besar yang melampaui batas wilayah. Menurut Hesselbein (2002), saat ini para pemimpin, baik di bidang bisnis, sektor nirlaba, maupun pemerintahan, belajar untuk berbicara dengan istilah yang dapat diketahui secara umum. Istilah ini adalah istilah yang terkait dengan visi (VISION), nilai (VALUS) dan misi (MISSION) organisasi, tentang strategi yang berdasarkan ketiga hal tersebut, tentang pelayanan kebutuhan konsumen; apapun tujuan, produk atau pelayanan yang diberikan oleh organisasi tersebut.
  • 2. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 Keunggulan dari Kepemimpinan (Warren Bennis) Modal intelektual adalah asset suatu organisasi. Seorang pekerja yang berpengetahuan akan mencari arti dan tujuan, iklim kepercayaan, ras optimis dan hasil dari apa yang dikerjakannya. Untuk mempertahankan dan memberi motivasi kepada pekerja senacam ini, tidak hanya diperlukan kemampuan teknis, pemikiran strategis dan kecakapan dari seorang pemimpin; tetapi juga diperlukan kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengolah bakat. Selain itu juga diperlukan pertimbangan dan karakter yang baik dari seorang pimpinan. 133 Kualitas Seorang Pemimpin Pemimpin yang berkualitas adalah pemimpin yang mempunyai tujuh atribut yaitu 1. Kecakapan Teknis : mengerti tentang bisnis dan memahami salah satu bidang. 2. Kecakapan Konseptual : kemampuan untuk berpikir abstrak atau strategis. 3. Track Record : sejarah mengenai hasil yang dicapai 4. Ketrampilan Pribadi : kemampuan untuk berkomunikasi, memotivasi dan mendelegasikan 5. Citarasa : kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengoleh bakat 6. Pertimbangan : kemampuan untuk mengambil keputusan yang sulit berdasarkan data yang tidak lengkap dalam waktu singkat 7. Karakter : kualitas yang menyatakan siapa diri kita Karakter seorang pemimpin yang efektif harus dapat memenuhi harapan karyawannya.. Oleh sebab itu pemimpin harus mempunyai : 1. Tujuan yang jelas. Pemimpin yang efektif akan memberikan semangat, pandangan ke depan dan arti dalam proses menentukan tujuan perusahaan. 2. Membangkitkan dan mempertahankan kepercayaan. Faktor-faktor yang membangun kepercayaan Ć¢ā‚¬ā€œ baik dalam pekerjaan, kerjasama, pertemanan adalah : kompetensi, kesetiaan, perhatian, keterusterangan dan harmoni. 3. Mengembangkan harapan. Harapan memadukan keteguhan seseorang dan kemampuan untuk menggunakan perangkat yang dimiliki untuk mencapai tujuannya. Seorang pemimimpin yang penuh harapan akan menyatakan dirinya dengan pernyataan seperti : • Saya berpikir bagaimana caranya untuk keluar dari kemacetan • Saya bekerja denga penuh semangat untuk mencapai tujuan • Pengalaman memimpin yang saya peroleh telah mempersiapkan untuk mampu menghadapi masa depan
  • 3. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 • Banyak cara untuk menyelesaikan masalah tetapi tidak 134 meninggalkannya Pemimpin yang baik, memiliki tingkat optimisme yang sangat besar, yang membantu membangkitkan kekuatan dan komitmen yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi 4. Memperoleh hasil. Seorang pemimpin yang realistis akan menggunakan waktu dan sumber daya yang dimiliki untuk mendapatkan hasil. Seorang pemimpin yang berorientasi kepada hasil, melihat dirinya sebagai katalis. Mereka berharap dapat mencapai sesuatu yang besar, tapi menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan orang lain. Pemimpin-pemimpin seperti itu akan membawa semangat, kekuatan besar, toleransi terhadap resiko. Dan pemimpin yang baik percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk memberikan kesempatan bagi seseorang untuk tumbuh dan menciptakan lingkungan yang membuat orang tetap belajar. Kecerdasan Emosional Seorang Pemimpin (Daniel Goleman) Bagi seorang pemimpin yang sukses, kecerdasan emosional merupakan hal yang penting dari pada IQ atau ketrampilan teknik. Yang termasuk dalam kecerdasan emosional adalah kepedulian terhadap diri sendiri, kemampuan untuk mengelola emosi dan desakan hati, kemampuan untuk memotivsi orang lain, kemampuan untuk memperlihatkan empati dan kemampuan untuk menjaga hubungan. Seorang pemimpin yang sukses memilih untuk memberi penghargan terhadap karyawannya berdasarkan kecerdasan emosi yang mereka miliki. Mereka juga berusaha untuk mengembangkan kecerdasan emosional karyawan dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan, kemampuan untuk melihat jangka panjag dan serangkaian perilaku produktif lainnya. Ada lima demensi kecerdasan emosional yang merupakan dasar kecakapan kepemimpinan : 1. Kesadaran terhadap diri sendiri. Kemampuan kepemimpinan yang didasari oleh kesadaran terhadap diri sendiri adalah kepercayaan diri, sehingga dapat memimpin dengan tegas, dengan kekuatan dimana hal itu merupakan sumber keberanian dalam kepemimpinan 2. Mengelola emosi. Pemimpin yang efektif belajar bagaimana mengatasi perasaan, terutama tuga perasaan besar yaitu kemarahan, kegelisahan, kesedihan dan merasa tidak memiliki kemampuan. Mengelola emosi adalah persoalan pengendalian dorongan hati seseorang, dan hal itu merupkan ketrampilan hidup. 3. Memberi motivasi. Mempunyai kemampuan memberikan motivasi berupa optimisme dengan melihat kebelakang sebagai kekuatan untuk melakukan perubahan dan selaku mencoba lagi.
  • 4. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 4. menunjukkan empati. Empati merupakan dasar untuk mengatasi perbedaan yang ada di dalam tenaga kerja. Empati juga merupakan hal yang sangat diperlukan dlam memberi latihan yang efektif dalam mengembangkan orang lain. Empati adalah salah satu kunci dari ketrampilan kepemimpinan. 5. Menjaga hubungan. Berpikir positif, menyelesaikan konflik, memahami arti hubungan, dengan kata lain, terampil dalam berhubungan dengan orang lain merupakan sesuatu yang memiliki kekuatan besar dalam memaksakan potensi dari sebuah tim. Permasalahan dengan Kerendahan Hati (Patrick Lencioni) Seorang pemimpin yang tidak mampu menyatakan dirinya dan kurang memiliki karisma dapat mengalami kegagalan dalam menghasilkan kepercayaan. Seorang pemimpin berkarisma yang yakin bahwa dirinya lebih penting dari orang lain, secara perlahan akan kehilangan pengikut. Untuk menghasilkan kesetiaan dan kegairahan, seorang pemimpin perlu merangkaiakan hati dengan karisma. Kedua hal itu dapat dikembangkan melalui refleksi, umpan alik dan penekanan pada ketulusan. Pemimpin yang karismatik yang mau duduk bersama masyarakatnay dan berdiskusi tentang naik-turunnya gaya kepemimpinan mereka, kemungknan besar akan menjadi rendah hati oleh pengalaman-pengalamannya. Tetapi karena mereka terbuka dan memasyarakat mereka akan lebih suka untuk mempertahankan sisi karismatiknya. Proses untuk menjadi rendah hati yang diketahui public dapat meningkatkan kemampuan seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin yang karismatik karena hal itu menunjukkan keinginan untuk ketulusan. Misi sebagai Prinsip dalam Pengelolaan Organisasi (C. William Pollard) Sorang pemimpin harus mampu mengkomunikasikan misi organisasinya kepada semua bagian yang ada dalam organisasinya. Misi merupakan titik referensi, pedoman dan sumber pengharapan pada masa-masa perubahan. Jika dihubungkan dengan nilai-nilai manusia, akan memberikan tujuan dan arti kepada mereka yang memenuhi misi dan memberikan dorongan bagi kreativitas, produktivitas dan kualitas dalam pekerjaan serta pengembangan pribadi. Banyak yang mengatakan bahwa pemimpin saat ini harus belajar ntuk memprakarsai dengan cepat dan melakukan perubahan terus menerus melalui tindakan nyata. Perubahan semacam ini adalah kenyataan dalam hidup. Masalahnya orang yang memperbaiki organiasi tidak dipersiapkan untuk menghadapi perubahan yang cepat dan terus menerus. Dalam ketiadaan misi yang berarti dan tujuan yang melebihi perubahan dan memasukkan unsur perhatian serta memberdayakan orang, perubahan dapat membawa ketidaksinambungan, ketidaktepatan dan kemerosotan akhlak. Dapatkah organisasi menjadi komunitas moral untuk membantu pembentukan karakter manusia dan perilaku masyarakat ? Dapatkah misi menjadi 135
  • 5. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 prinsip dalam pengelolaan organisasi ? seorang pemimpin harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, merupakan tugas pertama. Tugas pokok adalah menomorsatukan misi perubahan dan yang lebih penting adalah menghidupkan misi tersebut. Seni Kepemimpinan Chaordic (Dee Hock) Tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah mengatur karakter, integritas, kerendahan hati, pengetahuan, kata-kata dan tindakan yang dimilikinya. Menyangkal pemikiran bahwa manajemen adalah suatu latihan bagi kekuasaan atas bawahan, kepemimpinan chaordic didasari tas dukungan yaitu, suatu respons yang bersifat suka rela terhadap tujuan yang jelas dan membangun dan memaksakan penerapan prinsip-prinsip etika. Seorang pemimpin yang choardic memusatkan perhatiannya keatas, kesamping dan kebawah dengan sama baik. Mereka tidak mendekte; mereka mengubah kondisi-kondisi yang menghalangi munculnya sinergi dan penyempurnaan. Kepemimpinan sejati dan perilaku yang membesarkan hati memiliki kecenderungan kea rah yang lebih baik sedangkan tirani atau manajemen yang mendominasi dan peilaku yang memaksa memeliki kecenderungan kearah yang buruk. Manusia bukanlah sesuatu untuk dimanipulasi, dimasukkan kedalam kotak dan diberi label kemudian dibeli dan terjual. Mereka bukanlah sumber daya manusia. Mereka adalah manusia yang mengisi keutuhan dunia yang berputar, tidak terbatas sampai kita mempelajari konsep pemimpin dan pengikut dengan kacamata baru. Kita harus mempelajari konsep tentang atasan dan bawahan dengan rasa skiptis yang lebih besar. Kita harus mempelajari keadaan organisasi yang membutuhkan perbedaan-perbedaan semacam itu dengan kesadaran yang benar-benar berbeda. Itulah sebenarnya yang dimaksud kepemimpinan yang dilakukan oleh setiap orang. Kepemimpnan choardic yang berada didalam, diatas, disekitar dan dibawah, yang sangat diperlukan oleh dunia ini dan yang tidak dapat diberikan oleh era indusri dan manajemen yang mendominasi. Pengelolaan yang Hati-hati (Henry Mintzberg) Pengelolaan yang hati-hati mengandung pemahaman bahwa seorang pemimpin bukanlah merupakan jumlah total dari organisasi. Pengelolaan yang hati-hati melibatkan tindakan yang memberikan inspiraasi, mendorong dan memampukan orang lain dengan membangun budaya keterbukaan, kepercayaan, kebersatuan dan daya. Pemimpin yang hati-hati tidak menonol, tetapi menarik dan interaktif. Mereka memelihara organisasinya dan menghabiskan waktu lebih banyak untuk mencegah timbulnya masalah dari pada mengatasi masalah. Mereka memasukkan nilai-nilai dan secara perlahan membawa perubahan yang sangat besar 136
  • 6. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 dimana semua orang ikut bertanggungjawab dan pada saat yang sama menjaga agar semuanya berjalan lancar, suatu peningkatan alami berjalan terus. Mempertahankan Misi Organisasi (David M. Lawrence) Dalam menghadapi tantangan persaingan dengan tetap mempertahankan misi sosialnya, ada 8 pelajaran yang diperoleh Kaiser Permante untuk organisasinya yang berdasarkan misi yaitu : 1) menerapkan prinsip bisnis agar memperoleh kondisi yang baik; 2) menurunkan biaya dengan cara meningkatkan kualitas secara terus menerus; 3) menyusun arah strategis berdasarkan misi organisasi; 4) melibatkan tenaga kerja dan bersikap terbuka terhada ide-ode baru; 5) meluruskan struktur dan jalur perintah untuk meningkatkan kegesitan organisasi: 6) mendorong inovasi dan fleksibilitas; 7) bekerja sama dengan pihak-pihak terkait; 8) mengintegrasikan pelayanan. Menutup Jurang Pemisah Strategi Antargenerasi (Christopher Barlett) Model manajemen lama yang dibangun di sekitar strategi, struktur dan sistem harus diganti dengan model manajemen baru yang didasarkan pada tujuan, proses dan manusia. Sumber daya yang langka saat ini adalah pengetahuan dan keahlian dibandingkan dengan kelangkaan sumber dana dimasa lalu. Salah satu tugas dari seorang pemimpin adalah mendekati, memotivasi dan memelihara orang-orang yang ingin melakukan sesuatu yang berarti. Daripada mendasarkan organisasi pada hierarki penugasan dan tanggungjawab, akan lebih baik bila organisasi dibangun dengan tiga inti proses, yaitu : 1) insiatif usaha dari bawah ke atas; 2) menghubungkan dan meningkatkan asset dalam upaya mengembangkan, menyebarkan dan menerapkan inisiatif dan pengetahuan, dan 3) memperbarui diri sendiri secara terus menerus. Membangun Merek Kepemimpinan Anda (Dave Ulrich, Norm Smallwood, dan Jack Zenger) Model umum atribut kepemimpinan hanya memberikan nilai yang tidak berarti. Merek kepemimpinan, keunggulan bersaing, terjadi pada saat pemimpin di setiap tingkat organisasi mengerti dengan jelas hasil-hasil utama yang diinginkan, kemudian mengembangkan pendekatan konsisten untuk mencapai hasil-hasil tersebut dan membangun atribut-atribut yang mendukung pencapaian hasil-hasil tersebut. Ini dapat berhasil jika atribut-atribut yang benar secara strategis dikaitkan dengan hasil-hasil yang diinginkan. Pelatihan kepemimpinan, penetapan kerja, input balik 360 derajat dan pemberian pelatihan harus difokuskan kepada atribut-atribut dan hasil-hasil yang ingin dicapai. 137
  • 7. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember2006 Mengapa Visi Menjadi Hal yang Penting (Robert Knowling) Knowling memperdebatkan bahwa visi dan nilai-nilai membentuk perilaku organisasi dan mencetuskan tindakan strategis. Ia mengajukan langkah-langkah untuk menetapkan, mengartikulasikan dan menyebarkan visi dan nilai-nilai, yaitu 1) menilai organisasi, industri dan sector ekonomi, 2) berbicara kepada karyawan baru, 3) mencocokkan atribut-atribut dan usaha dengan hasil-hasil, 4) berhubungan dengan pelanggan, mitra kerja, dan karyawan garda depan dan 5) memimpin perubahan. Lima sinyal peringatan untuk kondisi-kondisi yang dapat merusak perubahan, yaitu : 1) Meremehkan Budaya. Budaya menentukan bagaimana orang-orang bekerja sama dan bagaimana respons mereka terhadap perubahan. Tidak ada pemimpin yang dapat berhasil tanpa mengenali dan membentuk norma-norma dalam kerja; 2) Menyatakan kemenangan. Apabila tidak bekerja untuk peningkatan yang sistematik dan kontinyu, organisasi akan segera kembali kebentuk semula. Kemenangan yang sejati seperti visi yang dipaksakan, tidak pernah benar-benar tercapai; 3) Membiarkan Orang lain Menarik Napas. Mengajak orang mau ikut dalam perubahan dan memberkan respons akan kegagalan. Kemudian menciptakan struktur dan proses berjalan untuk membuat perubahan menjadi dari bisnis; 4) Mendelagasikan Proses Perubahan. Seorang pemimpin harus berjalan diruang terbuka, menelepon dan menunjukkan keberadaannya secara fisik dan emosional. Dan, proses perubahan dimulai dari diri pemimpin, bagaimana pemimpin memimpin rapat, mengelola jadwal-jadwal dan membagi informasi; 5) Mempercayai tekanan Diri Sendiri. Merupakan hal yangmudak untuk tergoda akan kesuksesan. Setiap pemimpin menerima laporan yang baik dari lapangan. Kurangi berita-berita yang baik dan perhatikan keraguan yang ada pada diri pemimpin. Kesuksesan pribadi dan organisasi, keduanya berbahaya dan akan berlalu dengan cepat. 138