Sejarah Perkembangan Pemikiran Pendidikan Islam Pada Zaman
Rasulullah SAW
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada
Mata kuliah : “Filsafat Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu :
Dr. Syamsul Huda, M.Ag
Disusun Oleh :
Nama : Dody Utomo
Nim : 932113114
Kelas : C
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2016
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang
sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya
manusia di bumi. Sumber utama pendidikan Islam yaitu fiman-firman
Allah yang terdapat dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Quran.
Sumber yang kedua ialah sunnah Nabi Muhammad SAW.
Proses pewarisan dan pengembangan budaya manusia bermula
sejak Nabi Muhmmad SAW menyampaikan ajaran Allah kepada
umatnya. Yang mana dari beliaulah awal mula timbulnya sejarah
pendidikan Islam, Oleh sebab itu beliau menjadi tauladan yang harus
diikuti.
Pada masa kenabian Muhammad SAW akan kita jumpai
bagaimana perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam dan
berdakwah guna meluruskan nilai-nilai moral pada masa itu hingga saat
ini kita bisa merasakan nikmatnya Islam.
B. PEMBAHASAN
1. Pemikiran Pendidikan Masa Rasulullah SAW
Pemikiran pendidikan pada periode awal dalam sejarah Islam ini
terwujud dalam ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Rasulullah SAW,ketika
beliau berbicara dengan sahabatnya dan mengajak manusia percaya kepada
Allah SWT dan meninggalkan penyembahan berhala.
Pemikiran pendidikan yang terwujud pada dua sumber utama
pendidikan Islam ini bukanlah pemikiran pendidikan yang benar-benar
seperti yang dipahami dalam pemikiran pendidikan modern, tetapi
pemikiran yang bercampur dengan pemikiran politik, ekonomi, social,
sejarah dan peradaban, yang keseluruhanya membentuk kerangka umum
Ideologi Islam.
Dengan kata lain, pemikiran pendidikan Islam dilihat dari segi Al-
Qur’an dan Sunnah, tidaklah muncul sebagai pemikiran pendidikan yang
terputus, tetapi suatu pemikiran yang hidup dan dinamis, berada dalam
kerangka paradigma umum bagi masyarakat seperti yang dikehendaki oleh
Islam.
Rasulullah SAW dalam segala kata-kata yang diucapkannya, segala
tingkah laku yang disebutnya dan segala sikap yang diambilnya merupakan
gambaran hidup terhadap pemikiran pendidikan Islam ini. Ketika Siti
Aisyah r.a ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, beliau mengatakan : “
Akhlaknya adalah Al-Qur’an. Kemudian beliaulah guru teragung, beliau
sendiri juga lulusan Illahiyah di Gua hira yang telah meletakkan garis-garis
besar pemikiran pendidikan ini dalam Al-Qur’an”.1
1 Hasan Langgulung.Asas-asas Pendidikan Islam.(Jakarta:Pustaka Al-Husna, 1992) hlm 120
Eksistensi pendidikan Islam telah ada sejak Islam pertama kali
diturunkan. Ketika Rasulullah mendapat perintah dari Allah untuk
menyebarkan ajaran Islam, maka apa yang dilakukan, jelas masuk dalam
kategori pendidikan. Kepribadiannya merupakan wujud ideal Islam tentang
seorang guru dan pendidik.
Dalam Al-Qur’an, ayat yang pertama kali diturunkan Allah
berhubungan langsung dengan pendidikan. Surat Al-Alaq jelas
mengandung nilai filosofi yang menjadi dasar kegiatan pendidikan. Hal
tersebut menunjukkan penekanan dan pandangan Al-Qur’an terhadap
pentingnya ilmu pengetahuan.2
2. Pendidikan Pada Masa Rasulullah SAW
Sejarah pendidikan Islam pada masa Rasulullah saw terbagi menjadi
dua periode yaitu pendidikan Islam masa Rasulullah periode Makkah dan
periode Madinah:
 Periode Makkah
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama di Gua
Hira di Makkah pada tahun 610 M. Dalam wahyu itu termaktub yang
artinya:
“Bacalah (ya Muhammad) dengan nama tuhanmu yang telah
menjadikan (semesta alam). Dia menjadikan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan tuhanmu maha pemurah. Yang mengajarkan
dengan pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum
diketahuinya.”
Kemudian disusul oleh wahyu yang selanjutnya termaktub
dalam ayat al-qur’an yang artinya:
2 Abuddin Nata.Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Pranada Media Group,2011) hlm 71- 80
“Hai,orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah, dan beri
ingatlah (kaummu). Dan Besarkanlah Tuhanmu. Dan bersihkanlah
pakaianmu. Dan tinggalkanlah dosa (berhala). Dan janganlah kamu
memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.”
Dengan turunnya wahyu itu Nabi Muhammad SAW telah diberi
tugas oleh Allah, supaya bangun melemparkan kain selimut dan
menyingsingkan lengan baju untuk member peringatan dan pengajaran
kepada seluruh umat manusia, sebagai tugas suci, tugas mendidik dan
mengajarkan Islam. Kemudian kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu-
wahyu yang lain. Semuanya itu disampaikan dan diajarkan oleh Nabi,
mula-mula kepada karib kerabatnya dan teman sejawatnya dengan
sembunyi-sembunyi.
Setelah banyak orang memeluk Islam, lalu Nabi menyediakan
rumah Al- Arqam bin Abil Arqam untuk tempat pertemuan sahabat-
sahabat dan pengikut-pengikutnya. Di tempat itulah Nabi mengajarkan
dasar-dasar atau pokok-pokok agama Islam kepada sahabat-sahabatnya
dan membacakan wahyu-wahyu (ayat-ayat) Al-Qur’an kepada para
pengikutnya serta, di sanalah Nabi menerima tamu dan orang-orang
yang hendak memeluk agama Islam atau menanyakan hal-hal yang
berhubungan dengan agama Islam. Bahkan disanalah Nabi beribadah
(sholat) bersama sahabat-sahabatnya.
Lalu turunlah wahyu untuk menyuruh kepada Nabi, supaya
menyiarkan agama Islam kepada seluruh penduduk jazirah Arab
dengan terang-terangan. Nabi melaksanakan tugas itu dengan sebaik-
baiknya. Banyak tantangan dan penderitaan yang diterima Nabi dan
sahabat-sahabatnya. Nabi tetap melakukan penyiaran Islam dan
mendidik sahabat-sahabatnya dengan pendidikan Islam.
Intinya pendidikan dan pengajaran yang diberikan Nabi selama
di Makkah ialah pendidikan keagamaan (tauhid) dan akhlak serta
menganjurkan kepada manusia, supaya mempergunakan akal
pikirannya memperhatikan kejadian manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan dan alam semesta sebagai anjuran pendidikan ‘akliyah dan
ilmiyah.3
 Periode Madinah
Berbeda dengan periode di Makkah, pada periode Madinah
Islam merupakan kekuatan sosial dan politik. Ajaran Islam yang
berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah.
Nabi Muhammad juga mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai
kepala agama, tetapi juga sebagai kepala Negara.
Cara Nabi melakukan pembinaan dan pengajaran pendidikan
agama Islam di Madinah adalah sebagai berikut:
 Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru,dengan cara:
 Memperkokoh persatuan kaum muslimin.
 Menciptakan usaha mandiri untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari.
 Membentuk tatanan kehidupan masyarakat yang adil dan
makmur.
 Mengembangkan sarana komunikasi efektif melalui
masjid sebagai pusatnya.
 Perjanjian persahabatan dengan kaum yahudi antara lain
toleransi beragama.
3 Mahmud Yunus.Sejarah Pendidikan Islam.(Jakarta: PT. Hidakarya Agung,1992)hlm5-9
 Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan
Materi pendidikan sosial dan kewarnegaraan Islam pada
masa itu adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
konstitusi Madinah, yang dalam prakteknya diperinci lebih lanjut
dan disempurnakan dengan ayat-ayat yang turun selama periode
Madinah.
Tujuan pembinaan adalah agar secara berangsur-angsur,
pokok-pokok pikiran konstitusi Madinah diakui dan berlaku
bukan hanya di Madinah saja, tetapi luas, baik dalam kehidupan
bangsa Arab maupun dalam kehidupan bangsa-bangsa di seluruh
dunia.
 Pendidikan anak pada masa Rasulullah
Anak merupakan pewaris ajaran Islam dan sebagai
generasi penerus melanjutkan misi menyampaikan Islam ke
seluruh penjuru alam. Peringatan-peringatan dalam Al Qur’an
berkaitan dengan itu:
Pada Surat At-Tahrim ayat 6 : Peringatan agar kita menjaga diri
dan anggota keluarga (termasuk anak-anak) dari kehancuran (api
neraka).
Garis-garis besar materi pendidikan anak dalam Islam
yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana
dalam Surat Luqman ayat 13-19 adalah : pendidikan Tauhid,
pendidikan Shalat, pendidikan adab sopan dan santun dalam
bermasyarakat, pendidikan adab dan sopan santun dalam
keluarga, pendidikan kepribadian, pendidikan kesehatan,
pendidikan akhlak.4
4 Zuhairini, dkk.Sejarah Pendidikan Islam.(Jakarta: Bumi Aksara cet.9,2008) hlm 55
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Pemikiran pendidikan pada periode awal dalam sejarah Islam ini
terwujud dalam ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Rasulullah SAW.
Pendidikan pada zaman Rasulullah terbagi menjadi dua periode
yakni periode Makkah dan Madinah:
Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Makkah adalah
pendidikan tauhid, titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke
dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid
dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-
hari.
Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Madinah dapat
dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan
kelanjutan dari pendidikan tauhid di Makkah, yaitu pembinaan di bidang
pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran , merupakan cermin
dan pantulan sinar tauhid tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Langgulung,Hasan.1992.Asas-asas Pendidikan Islam.Jakarta:Pustaka Al-Husna.
Nata,Abuddin.2011.Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Pranada Media Group.
Yunus,Mahmud.1992.Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta: PT. Hidakarya Agung.
Zuhairini, dkk.2008.Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta: Bumi Aksara.

Pendidikan masa nabi saw

  • 1.
    Sejarah Perkembangan PemikiranPendidikan Islam Pada Zaman Rasulullah SAW Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada Mata kuliah : “Filsafat Pendidikan Islam” Dosen Pengampu : Dr. Syamsul Huda, M.Ag Disusun Oleh : Nama : Dody Utomo Nim : 932113114 Kelas : C JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI 2016
  • 2.
    A. PENDAHULUAN 1. LatarBelakang Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya manusia di bumi. Sumber utama pendidikan Islam yaitu fiman-firman Allah yang terdapat dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Quran. Sumber yang kedua ialah sunnah Nabi Muhammad SAW. Proses pewarisan dan pengembangan budaya manusia bermula sejak Nabi Muhmmad SAW menyampaikan ajaran Allah kepada umatnya. Yang mana dari beliaulah awal mula timbulnya sejarah pendidikan Islam, Oleh sebab itu beliau menjadi tauladan yang harus diikuti. Pada masa kenabian Muhammad SAW akan kita jumpai bagaimana perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam dan berdakwah guna meluruskan nilai-nilai moral pada masa itu hingga saat ini kita bisa merasakan nikmatnya Islam.
  • 3.
    B. PEMBAHASAN 1. PemikiranPendidikan Masa Rasulullah SAW Pemikiran pendidikan pada periode awal dalam sejarah Islam ini terwujud dalam ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Rasulullah SAW,ketika beliau berbicara dengan sahabatnya dan mengajak manusia percaya kepada Allah SWT dan meninggalkan penyembahan berhala. Pemikiran pendidikan yang terwujud pada dua sumber utama pendidikan Islam ini bukanlah pemikiran pendidikan yang benar-benar seperti yang dipahami dalam pemikiran pendidikan modern, tetapi pemikiran yang bercampur dengan pemikiran politik, ekonomi, social, sejarah dan peradaban, yang keseluruhanya membentuk kerangka umum Ideologi Islam. Dengan kata lain, pemikiran pendidikan Islam dilihat dari segi Al- Qur’an dan Sunnah, tidaklah muncul sebagai pemikiran pendidikan yang terputus, tetapi suatu pemikiran yang hidup dan dinamis, berada dalam kerangka paradigma umum bagi masyarakat seperti yang dikehendaki oleh Islam. Rasulullah SAW dalam segala kata-kata yang diucapkannya, segala tingkah laku yang disebutnya dan segala sikap yang diambilnya merupakan gambaran hidup terhadap pemikiran pendidikan Islam ini. Ketika Siti Aisyah r.a ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, beliau mengatakan : “ Akhlaknya adalah Al-Qur’an. Kemudian beliaulah guru teragung, beliau sendiri juga lulusan Illahiyah di Gua hira yang telah meletakkan garis-garis besar pemikiran pendidikan ini dalam Al-Qur’an”.1 1 Hasan Langgulung.Asas-asas Pendidikan Islam.(Jakarta:Pustaka Al-Husna, 1992) hlm 120
  • 4.
    Eksistensi pendidikan Islamtelah ada sejak Islam pertama kali diturunkan. Ketika Rasulullah mendapat perintah dari Allah untuk menyebarkan ajaran Islam, maka apa yang dilakukan, jelas masuk dalam kategori pendidikan. Kepribadiannya merupakan wujud ideal Islam tentang seorang guru dan pendidik. Dalam Al-Qur’an, ayat yang pertama kali diturunkan Allah berhubungan langsung dengan pendidikan. Surat Al-Alaq jelas mengandung nilai filosofi yang menjadi dasar kegiatan pendidikan. Hal tersebut menunjukkan penekanan dan pandangan Al-Qur’an terhadap pentingnya ilmu pengetahuan.2 2. Pendidikan Pada Masa Rasulullah SAW Sejarah pendidikan Islam pada masa Rasulullah saw terbagi menjadi dua periode yaitu pendidikan Islam masa Rasulullah periode Makkah dan periode Madinah:  Periode Makkah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama di Gua Hira di Makkah pada tahun 610 M. Dalam wahyu itu termaktub yang artinya: “Bacalah (ya Muhammad) dengan nama tuhanmu yang telah menjadikan (semesta alam). Dia menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu maha pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.” Kemudian disusul oleh wahyu yang selanjutnya termaktub dalam ayat al-qur’an yang artinya: 2 Abuddin Nata.Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Pranada Media Group,2011) hlm 71- 80
  • 5.
    “Hai,orang yang berselimut(Muhammad). Bangunlah, dan beri ingatlah (kaummu). Dan Besarkanlah Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkanlah dosa (berhala). Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.” Dengan turunnya wahyu itu Nabi Muhammad SAW telah diberi tugas oleh Allah, supaya bangun melemparkan kain selimut dan menyingsingkan lengan baju untuk member peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat manusia, sebagai tugas suci, tugas mendidik dan mengajarkan Islam. Kemudian kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu- wahyu yang lain. Semuanya itu disampaikan dan diajarkan oleh Nabi, mula-mula kepada karib kerabatnya dan teman sejawatnya dengan sembunyi-sembunyi. Setelah banyak orang memeluk Islam, lalu Nabi menyediakan rumah Al- Arqam bin Abil Arqam untuk tempat pertemuan sahabat- sahabat dan pengikut-pengikutnya. Di tempat itulah Nabi mengajarkan dasar-dasar atau pokok-pokok agama Islam kepada sahabat-sahabatnya dan membacakan wahyu-wahyu (ayat-ayat) Al-Qur’an kepada para pengikutnya serta, di sanalah Nabi menerima tamu dan orang-orang yang hendak memeluk agama Islam atau menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam. Bahkan disanalah Nabi beribadah (sholat) bersama sahabat-sahabatnya. Lalu turunlah wahyu untuk menyuruh kepada Nabi, supaya menyiarkan agama Islam kepada seluruh penduduk jazirah Arab dengan terang-terangan. Nabi melaksanakan tugas itu dengan sebaik- baiknya. Banyak tantangan dan penderitaan yang diterima Nabi dan sahabat-sahabatnya. Nabi tetap melakukan penyiaran Islam dan mendidik sahabat-sahabatnya dengan pendidikan Islam.
  • 6.
    Intinya pendidikan danpengajaran yang diberikan Nabi selama di Makkah ialah pendidikan keagamaan (tauhid) dan akhlak serta menganjurkan kepada manusia, supaya mempergunakan akal pikirannya memperhatikan kejadian manusia, hewan, tumbuh- tumbuhan dan alam semesta sebagai anjuran pendidikan ‘akliyah dan ilmiyah.3  Periode Madinah Berbeda dengan periode di Makkah, pada periode Madinah Islam merupakan kekuatan sosial dan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad juga mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala Negara. Cara Nabi melakukan pembinaan dan pengajaran pendidikan agama Islam di Madinah adalah sebagai berikut:  Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru,dengan cara:  Memperkokoh persatuan kaum muslimin.  Menciptakan usaha mandiri untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.  Membentuk tatanan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur.  Mengembangkan sarana komunikasi efektif melalui masjid sebagai pusatnya.  Perjanjian persahabatan dengan kaum yahudi antara lain toleransi beragama. 3 Mahmud Yunus.Sejarah Pendidikan Islam.(Jakarta: PT. Hidakarya Agung,1992)hlm5-9
  • 7.
     Pendidikan sosialpolitik dan kewarganegaraan Materi pendidikan sosial dan kewarnegaraan Islam pada masa itu adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam konstitusi Madinah, yang dalam prakteknya diperinci lebih lanjut dan disempurnakan dengan ayat-ayat yang turun selama periode Madinah. Tujuan pembinaan adalah agar secara berangsur-angsur, pokok-pokok pikiran konstitusi Madinah diakui dan berlaku bukan hanya di Madinah saja, tetapi luas, baik dalam kehidupan bangsa Arab maupun dalam kehidupan bangsa-bangsa di seluruh dunia.  Pendidikan anak pada masa Rasulullah Anak merupakan pewaris ajaran Islam dan sebagai generasi penerus melanjutkan misi menyampaikan Islam ke seluruh penjuru alam. Peringatan-peringatan dalam Al Qur’an berkaitan dengan itu: Pada Surat At-Tahrim ayat 6 : Peringatan agar kita menjaga diri dan anggota keluarga (termasuk anak-anak) dari kehancuran (api neraka). Garis-garis besar materi pendidikan anak dalam Islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana dalam Surat Luqman ayat 13-19 adalah : pendidikan Tauhid, pendidikan Shalat, pendidikan adab sopan dan santun dalam bermasyarakat, pendidikan adab dan sopan santun dalam keluarga, pendidikan kepribadian, pendidikan kesehatan, pendidikan akhlak.4 4 Zuhairini, dkk.Sejarah Pendidikan Islam.(Jakarta: Bumi Aksara cet.9,2008) hlm 55
  • 8.
    C. PENUTUP 1. Kesimpulan Pemikiranpendidikan pada periode awal dalam sejarah Islam ini terwujud dalam ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Rasulullah SAW. Pendidikan pada zaman Rasulullah terbagi menjadi dua periode yakni periode Makkah dan Madinah: Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Makkah adalah pendidikan tauhid, titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari- hari. Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Makkah, yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran , merupakan cermin dan pantulan sinar tauhid tersebut.
  • 9.
    DAFTAR PUSTAKA Langgulung,Hasan.1992.Asas-asas PendidikanIslam.Jakarta:Pustaka Al-Husna. Nata,Abuddin.2011.Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Pranada Media Group. Yunus,Mahmud.1992.Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta: PT. Hidakarya Agung. Zuhairini, dkk.2008.Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta: Bumi Aksara.