5
Most read
7
Most read
1
PERAN WARGA NEGARA DALAM
MENDUKUNG UPAYA PEMENUHAN
KEBUTUHAN LISTRIK BANGSA
INDONESIA
Disusun Oleh:
Nimas Lestari Ayu Putri
15412327
2IB01
Fakultas Teknologi Industri
Teknik Elektro
Universitas Gunadarma
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah dengan
judul “Peran Warga Negara dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik
Bangsa Indonesia” dapat kami selesaikan dengan baik.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan akan
kebutuhan listrik yang begitu banyak di kalangan warga melalui makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan kemampuan kami semata. Namun, karena
adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal
tersebut, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
per satu yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
dari berbagai pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Depok, April 2014
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar belakang............................................................................................................4
B. Tujuan makalah..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................5
A. Pengertian PLTSa ......................................................................................................5
B. Proses Kerja PLTSa ...................................................................................................5
C. Dampak yang diHasilkan PLTSa Bagi Masyarakat...................................................6
D. Pengolahan Limbah ...................................................................................................8
BAB III SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................10
A. Kesimpulan ................................................................................................................10
B. Saran ..........................................................................................................................10
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah adalah problem yang akan selalu menghantui selama kita masih tinggal di
atas bumi ini. Semakin banyak jumlah penduduk suatu wilayah, semakin banyak pula tingkat
konsumsi akan barang/material yang digunakan sehari-hari. Seiring dengan peningkatan
konsumsi, maka volume sampah yang dihasilkan setiap harinya juga akan bertambah.
Sedangkan beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah umumnya memiliki
keterbatasan baik lahan maupun daya tampung. Apalagi dengan kondisi rawan longsor pada
musim penghujan.
Akibat keterbatasan lahan dan adanya musibah tersebut, maka diperlukan penerapan
teknologi yang dapat mereduksi sampah dengan cara-cara yang efisien, efektif dan
berkesinambungan atau jangka panjang (sustain). Upaya yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi hal tersebut adalah dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
(PLTSa). Selain dapat mengurangi volume sampah yang tertumpuk di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah yang kemudian dapat menimbulkan bahaya yang tak terduga, panas
yang dihasilkan dapat dijadikan sumber energi.
B. Tujuan
Tujuan penyusun membuat makalah ini adalah untuk memberi pengetahuan tambahan
mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PLTSa
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah adalah sebuah fasilitas pembangkitan listrik yang
menggunakan sampah sebagai bahan bakarnya.
B. Proses Kerja PLTSa
Konsep Pengolahan Sampah menjadi Energi (Waste to Energy) atau PLTSa (Pembangkit
Listrik Tenaga sampah) adalah sebagai berikut :
1. Pemisahan Jenis Sampah
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih jenis sampah. Di
Jepang telah dibuat peraturan tentang pengelolaan sampah, yang diatur oleh
pemerintah kota. Mereka telah menyiapkan dua buah kantong plastik besar dengan
warna berbeda, hijau dan merah. Namun selain itu ada beberapa kategori lainnya
yaitu: botol PET, botol beling, kaleng, batu baterai, barang pecah belah, sampah besar
dan elektronik yang masing-masing memiliki cara pengelolaan dan jadwal
pembuangan berbeda. Sebagai ilustrasi, cara membuang botol minuman plastik adalah
botol PET dibuang di keranjang kuning punya pemerintah kota. Setelah sebelumnya
label plastik yang menempel kita lepas, label dan penutup botol plastik harus masuk
ke kantong sampah berwarna merah dan dibuang setiap hari kamis. Apabila dalam
label itu ada label harga yang terbuat dari kertas, pisahkan label kertas
tersebut dan masukkan ke kantong sampah berwarna hijau dan buang setiap harin
selasa. Dengan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang Jepang, kita bisa memulai
membuang sampah dengan memisahkan sampah menurut jenisnya.
Gambar 1.2 Pemisahan Jenis Sampah
Langkah kedua sampah dipilah untuk memanfaatkan sampah yang masih
dapat di daur ulang. Sisa sampah yang dating akan diturunkan kadar airnya dengan
jalan ditirskan dalam bunker.
2. Pembakaran sampah
Setelah kadar air berkurang tinggal 45%, sampah akan dimasukan ke dalam
tungku pembakaran. Pembakaran sampah menggunakan teknologi pembakaran yang
memungkinkan berjalan efektif dan aman bagi lingkungan. Suhu pembakaran
dipertahankan dalam derajat pembakaran yang tinggi (di atas 1300C). Asap yang
6
keluar dari pembakaran juga dikendalikan untuk dapat sesuai dengan standar baku
mutu emisi gas buang.
3. Pemanfaatan Panas
Hasil pembangkitan sampah akan menghasilkan panas yang dapat
dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan digunakan untuk
memutar turbin, dan turbin akan memutar generator untuk menghasilkan tenaga listrik
yang akan disalurkan ke jaringan listrik milik PLN. Uap yang melewati turbin akan
kehilangan panas dan disalurkan ke boiler lagi untuk di panaskan, demikian
seterusnya.
Gambar 1.2 Proses pembangkit listrik tenaga sampah
Teknologi pengolahan sampah ini memang lebih menguntungkan dari pembangkit
listrik lainnya. Sebagai ilustrasi ±100.000 ton sampah sebanding dengan ±10.000 ton
batu bara,Selain mengatasi masalah polusi bias juga untuk menghasilkan energy
berbahan bakar gratis, dan juga bias menghemat devisa.
4. Pemanfaatan abu sisa pembakaran
Sisa dari proses pembakaran sampah adalah abu. Volume dan berat abu yang
dihasilkan diperkirakan hanya kurang 5% dari berat atau volume sampah semula
sebelum di bakar. Abu ini akan dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku batako atau
bahan bangunan lainnya setelah diproses dan memiliki kualitas sesuai dengan bahan
bangunan.
C. Dampak Yang diHasilkan PLTSa Bagi Masyarakat
 Dampak Positif
Material limbah yang berada di area pembuangan sampah dapat dimanfaatkan sebagai
pembangkit energi listrik untuk konsumsi domestik . Kenyataanya , data yang kami peroleh
dari the International Energy Agency menunjukkan beberapa negara telah memulai
pemanfaatan energi jenis ini yang mereka dapatkan dari sampah rumah tangga maupun
Industri yang sebelumnya dibuang pada sebuah tempat pembuangan sampah dengan jumlah
yang sangat besar .lebih dari 400 Terra watt energi listrik dihasilkan di seluruh dunia ,
melalui pemanfaatan sampah.
Tempat pembuangan sampah mengandung sejumlah besar sampah organik seperti
7
sisa makanan , kertas , textil dan sisa pembuangan halaman . Dan dari material itu bisa
menghasilkan gas rumah kaca dalam jumlah yang sangat besar seperti Methana dan
CO2.Sebuah yayasan di Amerika yangbernama Environment Protection Agency (EPA)
mengatakan bahwa tempat pembuangan sampah adalah sumber terbesar ke tiga manusia yang
berhubungan dengan emisi gas methan di Amerika , berjumlah sekitar 17 % dari total emisi
gas methan.
Dengan dikembangkannya teknologi baru , hal inoimejadi lebih masuk akal dan
memungkinkan untuk pemanfaatan sejumlah besar gas methan untuk menhasilkan listrik
bersih dan ramah lingkungan.Air dan kandungan CO2 yang sangat rendah dapat dihasilkan
oleh proses ini . Proses ini tidak lagi memerlukan bahan bakar fosil lebih banyak untuk
membakar gas methan karena memang gas ini sangat mudah terbakar.
Selain listrik , teknologi baru ini juga menunjukkan bahwa ethanol selulosa juga dapat
dihasilkan dari tumpukan sampah ini. Secara organik dapat dihasilkan karena degradasi
selulosa terdapat pada berbagai sampah organik seperti sisa potongan rumput , potongan
ranting pohon dan batang jagung yang telah dibuang serta masih banyak lagi . Bio-fuel
tersebut menghasilkan energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca lebih banyak apabila
dibandingkan dengan berbagai bio-fuel yang bisa dihasilkan hari ini.
Adapun dampak yang dihasilkan dari proses pembangkit listrik dengan menggunakan bahan
bakar sampah, yaitu antara lain :
 Dampak positif
Diperkirakan dari 500 – 700 ton sampah atau 2.000 – 3.000 ton m3
sampah per hari akan
menghasilkan listrik dengan kekuatan 7 Megawatt. Dan pembakaran itu selain menghasilkan
energi listrik, juga memperkecil volume sampah kiriman. Jika telah dibakar dengan
temperature tinggi sisa pembakaran akan manjadi abu dan arang, bias di manfaatkan untuk
bahan baku pembuatan batu bata dan batako.
 Dampak negative
Penerapan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) sangat mungkin mengakibatkan
pencemaran lingkungan di sekitar area PLTSa oleh abu, asap dan material lain dari proses
pembakaran sampah. Abu yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah mengandung
senyawa-senyawa berbahaya seperti :
- Doxin
Dioxin adalah senyawa organik berbahaya yang merupakan hasil sampingan dari
sintesa kimia pada proses pembakaran zat organik yang bercampur dengan bahan
yang mengandung unsur halogen pada temperatur tinggi, misalnya plastic pada
sampah, dapat menghasilkan dioksin pada temperatur yang relatif rendah seperti
pembakaran di tempat pembuangan akhir sampah (TPA).
- Logam berat
Logam berat yang mencemari lingkaungan umumnya berukuran kecil namum tetap
berbahaya bagi keberlangsungan makhluk hidup di wilayah pencemaran
Efek Samping Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan.Efek sampah terhadap manusia
dan lingkungan menurut Agung Suprihatin,dkk (1996 : 12-15) meliputi:
8
a. Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk kedalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
4. Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini
berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan
akumulator.
b. Dampak terhadap Lingkungan
1. Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian
sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-gas
organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi
dapat meledak.
c. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk
karena sampah bertebaran dimana-mana.
2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan
3. Pengeloaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung
(untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk
kerja, rendahnya produktivitas).
4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase,
dan lain-lain
5. Infrastuktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang
sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.
D. Pengolahan Limbah
1. Limbah padat
Sisa pembakaran abu dan debu terbang sebesar 20% dari berat semua akan
diuji kandungannya apakah mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) atau
9
tidak. Jika tidak mengandung B3 dapat dijadikan sebagai bahan baku bangunan
seperti batako, namum jika mengandung B3 akan di proses dengan teknologi tertentu
sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Limbah Cair
Pada kegiatan penirisan sampah akan menghasilkan lindi dan bau. Lindi akan
ditampung kemudian diolah ssampai pada tingkat tertentu. Sedangkan bau yang akan
ditimbulkan akan keluar tersedot dalam tungku pembakaran sehingga tidak
menimbulkan bau sampah diluar bangunan.
3. Limbah Gas
Setiap sampah yang belum mengalami proses akan mengeluarkan bau yang
tidak sedap baik saat pengangkutan maupun penumpukkan dan akan mengganggu
kenyamanan bagi masyarakat umum, untuk menanggulangi nya yaitu dengan
penanamn pohon di area PLTSa seluas 7 – 8 hektar.
10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penerapan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) merupakan upaya paling ideal yang
dapat dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang ditimbun di tempat pembuangan
akhir (TPA), sampah dan mengkonversi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran
sampah untuk menggerakkan turbin dan kemudian menghasilkan energi berupa listrik.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah
dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan
menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Oleh karena itu diperlukan
pengelolaan sampah secara benar.
Salah satunya dengan melaksanakan 4 R, yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Memakai
kembali), Recycle (Mendaur ulang), Replace ( Mengganti). Artinya, sampah yang terbuang
sekecil mungkin. Caranya, dengan memanfaatkan kembali sampah yang bisa dimanfaatkan,
kemudian mendaur ulang sampah menjadi bahan lain yang bermanfaat dan bernilai
ekonomis.
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-
alternatif pengelolaan. Diantaranya kita juga dapat mengolah sampah menjadi energy listrik
[Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)],
Salah satunya PLTSa terletak di TPA Babakan di Desa Babakan Kecamatan Ciparay
Kabupaten Bandung. PLTSa ini berkapasitas sekitar 500 kW dimana sampah yang akan
diolah sekitar 30-50 ton per hari.
B. Saran
Dengan adanya PLTSa ini, semoga saja permasalahan sampah sedikit demi sedikit
akan berkurang. Semoga segera tumbuh PLTSa-PLTSa yang lain di seluruh Indonesia,
khususnya di daerah perkotaan. Selain itu, semoga dengan adanya PLTSa ini dapat meretas
masalah krisis listrik yang sedang dihadapai oleh PLN untuk daerah jawa dan sekitarnya.
11
BAB IV
PENUTUP
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah makalah dengan judul “Peran Warga
Negara dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa Indonesias” telah
selesai kami susun dan kami buat. Kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan
dari para pembaca sebagai upaya penyempurnaan makalah selanjutnya.
Terima kasih.
Depok, April 2014
Wassalam
12
DAFTAR PUSTAKA
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2010/12/17/sampah-sebagai-alternatif-pembangkit-
listrik/
http://lembarcoretanku.wordpress.com/2012/10/31/pembangkit-energi-listrik-alternatif-
dengan-bahan-bakar-sampah/
http://abr26-k1m14.blogspot.com/2011/04/pltsa-pembangkit-listrik-tenaga-sampah.html
http://id.scribd.com/doc/47531650/Makalah-Pembangkit-Listrik-Tenaga-Sampah-PLTSa

More Related Content

PPTX
Biomassa
PDF
Makalah angin
PPT
Perencanaan turbin air
PDF
Siklus Rankine dan Studi Kasus
PPTX
Ppt energi biomassa
PPTX
Turbin air gunawan
DOCX
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
PDF
Turbin Air
Biomassa
Makalah angin
Perencanaan turbin air
Siklus Rankine dan Studi Kasus
Ppt energi biomassa
Turbin air gunawan
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
Turbin Air

What's hot (20)

PDF
Turbin pelton
PPTX
Limbah Anorganik
PPTX
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
DOCX
Rancangan Laboratorium Kimia SMA
PPT
Seminar proposal tugas akhir
DOCX
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
PDF
Matematika teknik kimia_2
PPT
Power point pencemaran udara
PPTX
Analisis XRD dan XRF
PPTX
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
PPTX
Zat Kimia Pada Bensin
PDF
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
PPTX
TURBIN AIR
PPT
Sistem pembangkit tenaga listrik
DOCX
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
PDF
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
DOCX
Laporan lengka1
PDF
Destilasi batch
PPTX
Solar Energy power point
PDF
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Turbin pelton
Limbah Anorganik
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
Rancangan Laboratorium Kimia SMA
Seminar proposal tugas akhir
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Matematika teknik kimia_2
Power point pencemaran udara
Analisis XRD dan XRF
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Zat Kimia Pada Bensin
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
TURBIN AIR
Sistem pembangkit tenaga listrik
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan lengka1
Destilasi batch
Solar Energy power point
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Ad

Similar to Pltsa (20)

DOCX
Makalah Limbah Bahan Elektronik
DOCX
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
DOCX
Kebutuhan energi listrik
PPTX
Poster pemanfaatan sampah
DOCX
Green action and tecnology untuk hijaunya bumiku
PPTX
Materi Energi Terbarukan dalam kehidupan .pptx
DOCX
Technology to Process Waste Into Electricity
DOCX
Makalah materi & energi kel.2
DOC
760106075177 hbls3103
PDF
Makalah osn pertamina
PPTX
YOSI IDA NURTAMIMI_857549213_9A_PPT IPA MODUL 6.pptx
PDF
Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
DOCX
Makalah pendidikan kewarganegaraan
PPTX
Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidup
PPTX
Persentasi sistem manajemen energi oleh kelompok 2
DOCX
pengembangan kelembagaan (punya lala)
PPTX
Presentation1 proker
PPT
Global warming - Sukistono
PPTX
Pencemaran lingkungan akibat limbah elektronik dan penanggulangan dengan prin...
PPTX
global warming
Makalah Limbah Bahan Elektronik
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Kebutuhan energi listrik
Poster pemanfaatan sampah
Green action and tecnology untuk hijaunya bumiku
Materi Energi Terbarukan dalam kehidupan .pptx
Technology to Process Waste Into Electricity
Makalah materi & energi kel.2
760106075177 hbls3103
Makalah osn pertamina
YOSI IDA NURTAMIMI_857549213_9A_PPT IPA MODUL 6.pptx
Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidup
Persentasi sistem manajemen energi oleh kelompok 2
pengembangan kelembagaan (punya lala)
Presentation1 proker
Global warming - Sukistono
Pencemaran lingkungan akibat limbah elektronik dan penanggulangan dengan prin...
global warming
Ad

More from Nimas Putri (7)

PDF
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
DOCX
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
DOCX
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
DOCX
Ekonomi Teknik 2
DOCX
Ekonomi teknik 1
PPTX
Ekologi kerusakan lingkungan
PPTX
Bank sampah
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik 2
Ekonomi teknik 1
Ekologi kerusakan lingkungan
Bank sampah

Pltsa

  • 1. 1 PERAN WARGA NEGARA DALAM MENDUKUNG UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK BANGSA INDONESIA Disusun Oleh: Nimas Lestari Ayu Putri 15412327 2IB01 Fakultas Teknologi Industri Teknik Elektro Universitas Gunadarma
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah dengan judul “Peran Warga Negara dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa Indonesia” dapat kami selesaikan dengan baik. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan akan kebutuhan listrik yang begitu banyak di kalangan warga melalui makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan kemampuan kami semata. Namun, karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Wassalamualaikum Wr. Wb. Depok, April 2014 Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2 DAFTAR ISI..........................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4 A. Latar belakang............................................................................................................4 B. Tujuan makalah..........................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................5 A. Pengertian PLTSa ......................................................................................................5 B. Proses Kerja PLTSa ...................................................................................................5 C. Dampak yang diHasilkan PLTSa Bagi Masyarakat...................................................6 D. Pengolahan Limbah ...................................................................................................8 BAB III SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................10 A. Kesimpulan ................................................................................................................10 B. Saran ..........................................................................................................................10 BAB IV PENUTUP...............................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampah adalah problem yang akan selalu menghantui selama kita masih tinggal di atas bumi ini. Semakin banyak jumlah penduduk suatu wilayah, semakin banyak pula tingkat konsumsi akan barang/material yang digunakan sehari-hari. Seiring dengan peningkatan konsumsi, maka volume sampah yang dihasilkan setiap harinya juga akan bertambah. Sedangkan beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah umumnya memiliki keterbatasan baik lahan maupun daya tampung. Apalagi dengan kondisi rawan longsor pada musim penghujan. Akibat keterbatasan lahan dan adanya musibah tersebut, maka diperlukan penerapan teknologi yang dapat mereduksi sampah dengan cara-cara yang efisien, efektif dan berkesinambungan atau jangka panjang (sustain). Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Selain dapat mengurangi volume sampah yang tertumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang kemudian dapat menimbulkan bahaya yang tak terduga, panas yang dihasilkan dapat dijadikan sumber energi. B. Tujuan Tujuan penyusun membuat makalah ini adalah untuk memberi pengetahuan tambahan mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian PLTSa Pembangkit Listrik Tenaga Sampah adalah sebuah fasilitas pembangkitan listrik yang menggunakan sampah sebagai bahan bakarnya. B. Proses Kerja PLTSa Konsep Pengolahan Sampah menjadi Energi (Waste to Energy) atau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga sampah) adalah sebagai berikut : 1. Pemisahan Jenis Sampah Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih jenis sampah. Di Jepang telah dibuat peraturan tentang pengelolaan sampah, yang diatur oleh pemerintah kota. Mereka telah menyiapkan dua buah kantong plastik besar dengan warna berbeda, hijau dan merah. Namun selain itu ada beberapa kategori lainnya yaitu: botol PET, botol beling, kaleng, batu baterai, barang pecah belah, sampah besar dan elektronik yang masing-masing memiliki cara pengelolaan dan jadwal pembuangan berbeda. Sebagai ilustrasi, cara membuang botol minuman plastik adalah botol PET dibuang di keranjang kuning punya pemerintah kota. Setelah sebelumnya label plastik yang menempel kita lepas, label dan penutup botol plastik harus masuk ke kantong sampah berwarna merah dan dibuang setiap hari kamis. Apabila dalam label itu ada label harga yang terbuat dari kertas, pisahkan label kertas tersebut dan masukkan ke kantong sampah berwarna hijau dan buang setiap harin selasa. Dengan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang Jepang, kita bisa memulai membuang sampah dengan memisahkan sampah menurut jenisnya. Gambar 1.2 Pemisahan Jenis Sampah Langkah kedua sampah dipilah untuk memanfaatkan sampah yang masih dapat di daur ulang. Sisa sampah yang dating akan diturunkan kadar airnya dengan jalan ditirskan dalam bunker. 2. Pembakaran sampah Setelah kadar air berkurang tinggal 45%, sampah akan dimasukan ke dalam tungku pembakaran. Pembakaran sampah menggunakan teknologi pembakaran yang memungkinkan berjalan efektif dan aman bagi lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan dalam derajat pembakaran yang tinggi (di atas 1300C). Asap yang
  • 6. 6 keluar dari pembakaran juga dikendalikan untuk dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi gas buang. 3. Pemanfaatan Panas Hasil pembangkitan sampah akan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin, dan turbin akan memutar generator untuk menghasilkan tenaga listrik yang akan disalurkan ke jaringan listrik milik PLN. Uap yang melewati turbin akan kehilangan panas dan disalurkan ke boiler lagi untuk di panaskan, demikian seterusnya. Gambar 1.2 Proses pembangkit listrik tenaga sampah Teknologi pengolahan sampah ini memang lebih menguntungkan dari pembangkit listrik lainnya. Sebagai ilustrasi ±100.000 ton sampah sebanding dengan ±10.000 ton batu bara,Selain mengatasi masalah polusi bias juga untuk menghasilkan energy berbahan bakar gratis, dan juga bias menghemat devisa. 4. Pemanfaatan abu sisa pembakaran Sisa dari proses pembakaran sampah adalah abu. Volume dan berat abu yang dihasilkan diperkirakan hanya kurang 5% dari berat atau volume sampah semula sebelum di bakar. Abu ini akan dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku batako atau bahan bangunan lainnya setelah diproses dan memiliki kualitas sesuai dengan bahan bangunan. C. Dampak Yang diHasilkan PLTSa Bagi Masyarakat  Dampak Positif Material limbah yang berada di area pembuangan sampah dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit energi listrik untuk konsumsi domestik . Kenyataanya , data yang kami peroleh dari the International Energy Agency menunjukkan beberapa negara telah memulai pemanfaatan energi jenis ini yang mereka dapatkan dari sampah rumah tangga maupun Industri yang sebelumnya dibuang pada sebuah tempat pembuangan sampah dengan jumlah yang sangat besar .lebih dari 400 Terra watt energi listrik dihasilkan di seluruh dunia , melalui pemanfaatan sampah. Tempat pembuangan sampah mengandung sejumlah besar sampah organik seperti
  • 7. 7 sisa makanan , kertas , textil dan sisa pembuangan halaman . Dan dari material itu bisa menghasilkan gas rumah kaca dalam jumlah yang sangat besar seperti Methana dan CO2.Sebuah yayasan di Amerika yangbernama Environment Protection Agency (EPA) mengatakan bahwa tempat pembuangan sampah adalah sumber terbesar ke tiga manusia yang berhubungan dengan emisi gas methan di Amerika , berjumlah sekitar 17 % dari total emisi gas methan. Dengan dikembangkannya teknologi baru , hal inoimejadi lebih masuk akal dan memungkinkan untuk pemanfaatan sejumlah besar gas methan untuk menhasilkan listrik bersih dan ramah lingkungan.Air dan kandungan CO2 yang sangat rendah dapat dihasilkan oleh proses ini . Proses ini tidak lagi memerlukan bahan bakar fosil lebih banyak untuk membakar gas methan karena memang gas ini sangat mudah terbakar. Selain listrik , teknologi baru ini juga menunjukkan bahwa ethanol selulosa juga dapat dihasilkan dari tumpukan sampah ini. Secara organik dapat dihasilkan karena degradasi selulosa terdapat pada berbagai sampah organik seperti sisa potongan rumput , potongan ranting pohon dan batang jagung yang telah dibuang serta masih banyak lagi . Bio-fuel tersebut menghasilkan energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca lebih banyak apabila dibandingkan dengan berbagai bio-fuel yang bisa dihasilkan hari ini. Adapun dampak yang dihasilkan dari proses pembangkit listrik dengan menggunakan bahan bakar sampah, yaitu antara lain :  Dampak positif Diperkirakan dari 500 – 700 ton sampah atau 2.000 – 3.000 ton m3 sampah per hari akan menghasilkan listrik dengan kekuatan 7 Megawatt. Dan pembakaran itu selain menghasilkan energi listrik, juga memperkecil volume sampah kiriman. Jika telah dibakar dengan temperature tinggi sisa pembakaran akan manjadi abu dan arang, bias di manfaatkan untuk bahan baku pembuatan batu bata dan batako.  Dampak negative Penerapan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) sangat mungkin mengakibatkan pencemaran lingkungan di sekitar area PLTSa oleh abu, asap dan material lain dari proses pembakaran sampah. Abu yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah mengandung senyawa-senyawa berbahaya seperti : - Doxin Dioxin adalah senyawa organik berbahaya yang merupakan hasil sampingan dari sintesa kimia pada proses pembakaran zat organik yang bercampur dengan bahan yang mengandung unsur halogen pada temperatur tinggi, misalnya plastic pada sampah, dapat menghasilkan dioksin pada temperatur yang relatif rendah seperti pembakaran di tempat pembuangan akhir sampah (TPA). - Logam berat Logam berat yang mencemari lingkaungan umumnya berukuran kecil namum tetap berbahaya bagi keberlangsungan makhluk hidup di wilayah pencemaran Efek Samping Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan.Efek sampah terhadap manusia dan lingkungan menurut Agung Suprihatin,dkk (1996 : 12-15) meliputi:
  • 8. 8 a. Dampak terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut: 1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). 3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. 4. Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. b. Dampak terhadap Lingkungan 1. Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-gas organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. c. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi 1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. 2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan 3. Pengeloaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas). 4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain 5. Infrastuktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki. D. Pengolahan Limbah 1. Limbah padat Sisa pembakaran abu dan debu terbang sebesar 20% dari berat semua akan diuji kandungannya apakah mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) atau
  • 9. 9 tidak. Jika tidak mengandung B3 dapat dijadikan sebagai bahan baku bangunan seperti batako, namum jika mengandung B3 akan di proses dengan teknologi tertentu sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Limbah Cair Pada kegiatan penirisan sampah akan menghasilkan lindi dan bau. Lindi akan ditampung kemudian diolah ssampai pada tingkat tertentu. Sedangkan bau yang akan ditimbulkan akan keluar tersedot dalam tungku pembakaran sehingga tidak menimbulkan bau sampah diluar bangunan. 3. Limbah Gas Setiap sampah yang belum mengalami proses akan mengeluarkan bau yang tidak sedap baik saat pengangkutan maupun penumpukkan dan akan mengganggu kenyamanan bagi masyarakat umum, untuk menanggulangi nya yaitu dengan penanamn pohon di area PLTSa seluas 7 – 8 hektar.
  • 10. 10 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penerapan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) merupakan upaya paling ideal yang dapat dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang ditimbun di tempat pembuangan akhir (TPA), sampah dan mengkonversi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah untuk menggerakkan turbin dan kemudian menghasilkan energi berupa listrik. Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sampah secara benar. Salah satunya dengan melaksanakan 4 R, yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Memakai kembali), Recycle (Mendaur ulang), Replace ( Mengganti). Artinya, sampah yang terbuang sekecil mungkin. Caranya, dengan memanfaatkan kembali sampah yang bisa dimanfaatkan, kemudian mendaur ulang sampah menjadi bahan lain yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif- alternatif pengelolaan. Diantaranya kita juga dapat mengolah sampah menjadi energy listrik [Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)], Salah satunya PLTSa terletak di TPA Babakan di Desa Babakan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. PLTSa ini berkapasitas sekitar 500 kW dimana sampah yang akan diolah sekitar 30-50 ton per hari. B. Saran Dengan adanya PLTSa ini, semoga saja permasalahan sampah sedikit demi sedikit akan berkurang. Semoga segera tumbuh PLTSa-PLTSa yang lain di seluruh Indonesia, khususnya di daerah perkotaan. Selain itu, semoga dengan adanya PLTSa ini dapat meretas masalah krisis listrik yang sedang dihadapai oleh PLN untuk daerah jawa dan sekitarnya.
  • 11. 11 BAB IV PENUTUP Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah makalah dengan judul “Peran Warga Negara dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa Indonesias” telah selesai kami susun dan kami buat. Kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari para pembaca sebagai upaya penyempurnaan makalah selanjutnya. Terima kasih. Depok, April 2014 Wassalam