SlideShare a Scribd company logo
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan Fiskal
• Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam
bidang anggaran dan belanja negara yang bertujuan
untuk mempengaruhi jalannya perekonomian
• Kebijakan fiskal bukan semata-mata kebijakan dibidang
perpajakan, akan tetapi menyangkut bagaimana
mengelola pemasukan dan pengeluaran negara untuk
mempengaruhi perekonomian.
• Jenis Kebijakan fiskal : kebijakan fiskal deskresioner
(menyangkut kebijakan anggaran belanja –surplus atau
defisit) dan kebijakan fiskal Penstabil Otomatik berupa
pajak, asuransi pengangguran dan kebijakan harga
minimum)
Latar Belakang kebijakan Fiskal
• Semakin diperlukannya peran pemerintah dalam
perekonomian
• Belum optimalnya kebijakan Moneter
menangani ketidakstabilan ekonomi terutama
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan
(pengangguran terbuka semakin meningkat)
• Pembagian dan distribusi pendapatan sebagian
besar terkonsentrasi pada kelompok tertentu
tertentu yang mendominasi perekonomian
Fungsi dan Tujuan Keb. Fiskal
• Fungsi kebijakan fiskal :
– Fungsi alokasi
– Fungsi distribusi
– Fungsi stabilisasi
• Tujuan kebijakan Fiskal
– Mencegah pengangguran
– Stabilitasasi Harga
– Untuk mendorong investasi sosial secara optimal
– Meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan
internasional
– Untuk meningkatkan dan meredistribusikan Pendapatan
Nasional
Macam kebijakan Fiskal
• Pembiayaan Fungsional
• Pengelolaan anggaran
• Stabilisasi anggaran otomatis
• Anggaran belanja seimbang (kebijakan
anggaran belanja defisit untuk mengatasi
depresi dan pengangguran. Bila terjadi inflasi
maka kebijakan anggaran surplus dilakukan)
Macam Kebijakan Stabilisasi
• Kebijakan Fiskal (dipelopori kaum
Keynesian)
• Kebijakan Moneter (Monetarist
misalnya Milton Friedman)
• Kebijakan Upah dan Pendapatan
• Kebijakan Industri dan
Perdagangan
Hambatan Dalam Kebijakan Stabilisasi
• Kebijakan pemerintah yang “setengah hati” dan salah
menggunakan rujukan “resep” ekonomi, sehingga yang seharusnya
tetap disubsidi dihapusnya subsidinya. Yang seharusnya harga
diturunkan, malah dinaikan
• Adanya sebagian masyarakat pelaku ekonomi yang “berkhianat”
dan selalu ingin mencari untung sendiri dengan cara memanfaatkan
kondisi, misalkan memanfaatkan spread nilai tukar, menimbun
kebutuhan dasar (seperti beras, minyak tanah, gas)
• Pemerintah terlalu cepat mengabil kebijakan ekonomi tanpa
mempersiapkan infrastrukturnya, misalkan kebijakan pemerintah
Indonesia untuk mengganti minyak tanah dengan gas, kebijakan
penggunaan biodiesel dan lain sebagainya.
• Sebagian masyarakat yang tidak percaya dengan kebijakan
pemerintah dan mudahnya terprovokasi dengan hasutan dari fihak-
fihak yang akan dirugikan dengan kebijakan baru pemerintah.
KEBIJAKAN APBN BERIMBANG DAN
DINAMIS DI MASA ORBA
• Merupakan sistem kebijakan fiskal yg
diperkenalkan oleh kabinet Ampera pada
awal Orba
• Kebijakan ini memasukkan pinjaman luar
negeri sebagai bagian dari penerimaan
negara
• Kebijakan ini ditujukan untuk mengatasi
hiper-inflasi
• Pada tahun 1966 terjadi defisit anggaran
yang dibiayai dengan pencetakan uang
• APBN berimbang dan dinamis mempunyai
tugas untuk penertiban defisit anggaran
serta dimungkinkan adanya defisit
anggaran yang dibiayai melalui hutang
luar negeri bukan dengan pencetakan
uang
SISTEM KERJA
• Struktur APBN terdiri dari anggaran
penerimaan dan anggaran belanja
• Sisi Penerimaan  Penerimaan dalam
negeri dan penerimaan luar negeri
(hutang LN)
• Sisi Pengeluaran  Belanja rutin dan
belanja Pembangunan
• Penerimaan dalam negeri digunakan
untuk membiayai belanja rutin
• Penerimaan luar negeri digunakan untuk
belanja pembangunan
• Belanja Rutin hanya disediakan
sepanjang ada dana dari penerimaan
dalam negeri
• Belanja pembangunan dilakukan jika ada
penerimaan/ pinjaman luar negeri
 Tercipta internal balance APBN
• Internal balance APBN berimbang dan
dinamis akan menciptakan internal saving
• Internal saving merupakan selisih positif
antara penerimaan dalam negeri dengan
belanja rutin.
• APBN berimbang dan dinamis dalam
penyusunannya mengintegrasikan
pendekatan ekonomis (welfare
economics) dan pendekatan politis (public
choice theory)
• 3 kriteria dasar welfare economics yg
harus dipenuhi:
1. Alokasi resources secara efisisien
2. Distribusi pendapatan secara adil
3. Stabilisasi harga dan kegiatan-kegitan
ekonomi
Ketiga kriteria tsb menjadi pedoman
dalam penyusunan termasuk dalam
pembahasan di DPR.
• APBN berimbang dan dinamis tidak
hanya sebagai kebijakan tetapi juga
sebagai suatu institusi
1. Institusi ekonomi berencana  Repelita
2. Institusi Demokrasi  merehabilitasi hak
budget DPR
3. Institusi kontrol sosial  diajukan dalam
dibicarakan dalam sidang terbuka DPR
4. Intitusi dimana para donor dan lembaga
keuangan internasional menilai kinerja
pemerintah dalam bidang fiskal, moneter
dan pembangunan
5. Institusi yang menjadi parameter bagi
kepercayaan pasar dan investor
Fiscal Policy Vs Monetary Policy
• Fiscal Policy: mencakup semua kebijakan
yang menyangkut anggaran belanja
negara
• Monetary Policy: Kebijakan yang
menyangkut masalah uang, spt peredaran
uang, nilai mata uang, kurs mata uang
dan harga-harga barang
• Fiscal policy dan monetary policy saling
berkaitan dan saling mempengaruhi
Reformasi Sektor Fiskal dan
Finansial (1970an & 1980an)
• Kebijakan pokok untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi:
a. Reformasi stabilisasi
b. Reformasi perpajakan
c. Reformasi perdagangan
d. Reformasi Investasi Asing
e. Reformasi Sektor Keuangan
Reformasi Stabilisasi
• Pengurangan utang dan pinjaman baru
• Pengetatan JUB
• Menghapus subsidi untuk barang
kebutuhan pokok
• Menghapus tarif impor
• Devaluasi rupiah
Reformasi Perpajakan
• Awal tahun 1980-an terjadi krisis yg
mengakibatkan penurunan ekspor
• Terjadi penuruanan harga minyak
• Dalam jangka panjang tidak bisa
menggantungkan pada minyak
• Perlu adanya reformasi di sektor
perpajakan
Reformasi Perdagangan
• Adanya booming minyak juga berdampak
pada sektor perdagangan
• Industri berkembang di balik perlindungan
hambatan tarif dan kontrol impor
Ketika terjadi penurunan harga minyak
perlu untuk mendorong ekspor non migas
• Sehingga perlu adanya penghentian
ekonomi biaya tinggi
• Bebas bea masuk
• Mengimpor secara langsung
• Pengembalian bea impor
• Menghilangkan hambatan non tarif
 berdampak peningkatan volume
ekspor non migas
Reformasi Investasi Asing
• Pengurangan larangan batasan-batasan
investasi
 pengurangan syarat-syarat
kepemilikan domestik dan asing
Reformasi Sektor Keuangan
• Penghapusan Pembatasan alokasi kredit
bank dan keuntungan Bank Pemerintah
• BI mengurangi perannya dalam
refinancing pinjaman bank
• Memperkenalkan SBI
Kebijakan Fiskal
di Masa krisis 1997
• Pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi di
kawasan Asia
• Peningkatan defisit pada transaksi
berjalan  overheating
• Naiknya permintaan agregat tidak
diimbangai dengan penawaran agregat
• Pengendaliannya dapat dilakukan melalui
permintaan agregat
Kebijakan di masa krisis
• Kebijakan Moneter
- Pengendalian JUB
 Pengendalian inflasi; pengendalian kestabilan
neraca pembayaran; dan pertumbuhan ekonomi
• Kebijakan Fiskal
- Kebijakan belanja rutin;
 didasarkan atas prinsip efisiensi tanpa
mengurangi kualitas pelayanan kepada
masyarakat
- Kebijakan belanja pembangunan
 didasarkan atas prinsip lebih
mengutamakan belanja pembangunan
untuk sektor-sektor strategis dan yang
mempunyai multiplier efek yang besar
Kebijakan yg dilakukan
• Menekan pengeluaran dan menunda
pembayaran yg tidak mendesak
• BI meningkatkan suku bunga dengan
menerbitkan SBI hingga mencapai 70%
• BI melakukan intervensi pasar dengan menjual
dolar
• Bersama Jepang dan Singapura melakukan
intervensi pasar untuk memperkuat rupiah
dengan cara Jepang dan Singapura membeli
rupiah
• Menarik dana BUMN dari bank umum dan
deposito berjangka untuk dikonversi ke
SBI
• Melakukan penjadwalan ulang proyek-
proyek yang dibiayai oleh APBN
• Menyampaikan kesediaan kepada IMF
untuk melaksanakan program pemulihan
ekonomi
Kebijakan Fiskal:
Sekarang dan Selanjutnya
• Dilakukan untuk pemulihan kepercayaan
• Langkah yang diambil:
- Konsolidasi Fiskal
- Reformasi Fiskal
- Reformasi Perpajakan
- Reformasi Kepabeanan
- Reformasi Anggaran
- Reformasi Departemen Keuangan
Konsolidasi Fiskal
• Melakukan profiling thd obligasi 
menggeser waktu jatuh tempo (negosiasi)
• Melakukan negosiasi hutang pemerintah
• Hasil:  Resiko kebangkrutan fiskal
menurun  kepercayaan mulai pulih
Reformasi Fiskal
• Salah satu cara agar proses konsolidasi
berlanjut dengan melembagakan unsur-
unsur pendukung utamanya
• Ada 3 bidang yang diprioritaskan untuk
direformasi; yaitu:
- Bidang Perpajakan
- Bidang Kepabeanan
- Bidang Anggaran
Reformasi Perpajakan
• Mulai tahun 2002, reformasi dan
modernisasi administrasi perpajakan:
- membentuk kantor percontohan
- Penggunaan TI baru
- Otomatisasi proses administrasi
- Peningkatan SDM
- Pemberiaan reward and punishment
- Pengawasan eksternal
Reformasi Kepabeanan
• Dilakukan mulai awal 2003; dengan cara:
- Penyederhanaan prosedur impor dan
ekspor
- Pemberlakuan sistem insentif dan penalti
- Sistem pengawasan publik
Reformasi Anggaran & Reorganisasi Dept
Keuangan
• Pembaruan di bidang anggaran
ditentukan oelh ketentuan pokok pada UU
Keuanga Negara (UU No. 17 tahun 2003)
 Anggaran terpadu yang tdk
membedakan anggaran rutin dan
Pembanganan
 Penganggaran berdasarkan kinerja
(performance based budgeting)
• Reformasi dan modernisasi di bidang
anggaran ditopang oleh Reorganisasi
Dept Keuangan melalui:
• Pembagian secara tegas fungsi analisa
dan perumusankebijakan, fungsi
perencanaan anggaran, dan fungsi
perbendaharaan

More Related Content

PPTX
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
PPTX
Ekonomi mikro dan makro
DOCX
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
PPTX
Teori pembangunan adam smith
PPTX
PowerPoint Inflasi di Indonesia
PDF
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
PDF
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
PDF
Teori teori ekonomi regional
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
Ekonomi mikro dan makro
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Teori pembangunan adam smith
PowerPoint Inflasi di Indonesia
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Teori teori ekonomi regional

What's hot (20)

PPTX
perdagangan internasional ppt
PPTX
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
DOCX
Tugas makro
PPT
Teori penentuan kurs valuta asing
PPTX
Kebijakan fiskal presentasi
DOCX
Permintaan dan penawaran agregat
PPTX
Teori perdagangan internasional modern
PPTX
Pengertian, Fungsi & Tujuan Investasi (ppt ekonomi)
PPTX
Ekonomi Pembangunan (ppt ekonomi)
PPTX
Permintaan uang
PPTX
Inflasi dalam Perspektif Islam
PPS
Teori Pertumbuhan Ekonomi
PPTX
M2. sejarah perekonomian indonesia
PDF
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
DOC
Uas ekonomi internasional
DOC
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
PPTX
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
PDF
pasar uang dan pasar barang
DOCX
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
perdagangan internasional ppt
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
Tugas makro
Teori penentuan kurs valuta asing
Kebijakan fiskal presentasi
Permintaan dan penawaran agregat
Teori perdagangan internasional modern
Pengertian, Fungsi & Tujuan Investasi (ppt ekonomi)
Ekonomi Pembangunan (ppt ekonomi)
Permintaan uang
Inflasi dalam Perspektif Islam
Teori Pertumbuhan Ekonomi
M2. sejarah perekonomian indonesia
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Uas ekonomi internasional
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
pasar uang dan pasar barang
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
PPTX
Kebijakan fiskal
PPTX
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
PPT
Ekonomi- Dasar belanjawan-fiskal
PPT
Ekonomi- Dasar kewangan
PDF
Kebijakan moneter & fiskal
PPTX
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
PPTX
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI DAN KEADAAN FISKAL DI RIAU
PDF
Analisis kebijakan fiskal
PPTX
Perekonomian Indonesia 5
DOCX
paper kebijakan fiskal
PDF
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
DOCX
Jenis jenis anggaran pemerintah
PPTX
Pengaruh kebudayaan eropa kelas x sejarah semester 2
PPTX
perubahan struktur ekonomi
PPTX
Evaluasi dbh dan sda
PPTX
Gambaran umum ekonomi indonesia
PDF
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
PPT
Sejarah Pasar Modal
PPTX
Bab 05 Perpajakan (Kls XI)
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
Ekonomi- Dasar belanjawan-fiskal
Ekonomi- Dasar kewangan
Kebijakan moneter & fiskal
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI DAN KEADAAN FISKAL DI RIAU
Analisis kebijakan fiskal
Perekonomian Indonesia 5
paper kebijakan fiskal
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Jenis jenis anggaran pemerintah
Pengaruh kebudayaan eropa kelas x sejarah semester 2
perubahan struktur ekonomi
Evaluasi dbh dan sda
Gambaran umum ekonomi indonesia
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
Sejarah Pasar Modal
Bab 05 Perpajakan (Kls XI)
Ad

Similar to 1. kebijakan fiscal (20)

PPT
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PDF
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
PDF
8 bab.pdf
PDF
bab 3.pdf
PDF
bab 3.pdf
PPTX
09 kebijakan moneter dan fiskal
PPTX
09 kebijakan moneter dan fiskal
PPT
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PPT
KEBIJAKAN EKONOMI FISKAL DAN KEBIJAKAN EKONOMI MONETER
PPTX
Kebijakan Fiskal
PDF
keuangan negara kebijakan fiskal-190615064918.pdf
PPTX
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
PPT
BAB 11 kebijakan fiskal indonesia 2024.ppt
PPT
Kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan hutang luar negeri
PPTX
Kebijakan fiskal
PDF
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
PPT
PERTEMUAN 1 KEBIJAKAN FISKALLLLLLLLL.ppt
DOCX
(15hal) kebijakan pemerintah
PPTX
Rapbn rapbd
PPTX
Kebijakan pemerintah dalam perekonomian
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
8 bab.pdf
bab 3.pdf
bab 3.pdf
09 kebijakan moneter dan fiskal
09 kebijakan moneter dan fiskal
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
KEBIJAKAN EKONOMI FISKAL DAN KEBIJAKAN EKONOMI MONETER
Kebijakan Fiskal
keuangan negara kebijakan fiskal-190615064918.pdf
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
BAB 11 kebijakan fiskal indonesia 2024.ppt
Kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan hutang luar negeri
Kebijakan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
PERTEMUAN 1 KEBIJAKAN FISKALLLLLLLLL.ppt
(15hal) kebijakan pemerintah
Rapbn rapbd
Kebijakan pemerintah dalam perekonomian

Recently uploaded (14)

PPTX
SISTEM LAPORAN KERJA BUMDES TAHUN 2025 DI PURWOREJO
PPTX
Materi_Strategi_Pemasaran_Victoria_Care.pptx
PPTX
Kelompok 3 AKM II - PSAK 113 & PSAK 239.pptx
PDF
pelajaran Capstone Project Kelas XII AKL
PPTX
1. Pengantar Mikrobiologi.pptx Mahasiswa Semester 1
PDF
DP10ejhsgwbebshsbsbsbdhdndbdbdbdbd-01 2.pdf
DOCX
Lembar Kerja IPP.docx pembelajaran mendalam
PPTX
ppt Laporan Studi kelayakan bisnis U JKT
PPTX
E-KINERJA PEMETINTAH DAERAH MENYUSUN SKP.pptx
PPTX
Alur Penagihan Pajak - IV.pptx. dkwdend
PPTX
Bab 13 - Eksyar_20250624_192516_0000.pptx
PDF
1. Manual Pengusulan DAK Non Fisik Tahun 2025 (1).pdf
PPTX
1. PENGERTIAN AUDIT & KEPATUHAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN.pptx
PPT
Presentasi Materi tentang Risiko Kredit.ppt
SISTEM LAPORAN KERJA BUMDES TAHUN 2025 DI PURWOREJO
Materi_Strategi_Pemasaran_Victoria_Care.pptx
Kelompok 3 AKM II - PSAK 113 & PSAK 239.pptx
pelajaran Capstone Project Kelas XII AKL
1. Pengantar Mikrobiologi.pptx Mahasiswa Semester 1
DP10ejhsgwbebshsbsbsbdhdndbdbdbdbd-01 2.pdf
Lembar Kerja IPP.docx pembelajaran mendalam
ppt Laporan Studi kelayakan bisnis U JKT
E-KINERJA PEMETINTAH DAERAH MENYUSUN SKP.pptx
Alur Penagihan Pajak - IV.pptx. dkwdend
Bab 13 - Eksyar_20250624_192516_0000.pptx
1. Manual Pengusulan DAK Non Fisik Tahun 2025 (1).pdf
1. PENGERTIAN AUDIT & KEPATUHAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN.pptx
Presentasi Materi tentang Risiko Kredit.ppt

1. kebijakan fiscal

  • 2. Kebijakan Fiskal • Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan belanja negara yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian • Kebijakan fiskal bukan semata-mata kebijakan dibidang perpajakan, akan tetapi menyangkut bagaimana mengelola pemasukan dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi perekonomian. • Jenis Kebijakan fiskal : kebijakan fiskal deskresioner (menyangkut kebijakan anggaran belanja –surplus atau defisit) dan kebijakan fiskal Penstabil Otomatik berupa pajak, asuransi pengangguran dan kebijakan harga minimum)
  • 3. Latar Belakang kebijakan Fiskal • Semakin diperlukannya peran pemerintah dalam perekonomian • Belum optimalnya kebijakan Moneter menangani ketidakstabilan ekonomi terutama yang berhubungan dengan ketenagakerjaan (pengangguran terbuka semakin meningkat) • Pembagian dan distribusi pendapatan sebagian besar terkonsentrasi pada kelompok tertentu tertentu yang mendominasi perekonomian
  • 4. Fungsi dan Tujuan Keb. Fiskal • Fungsi kebijakan fiskal : – Fungsi alokasi – Fungsi distribusi – Fungsi stabilisasi • Tujuan kebijakan Fiskal – Mencegah pengangguran – Stabilitasasi Harga – Untuk mendorong investasi sosial secara optimal – Meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan internasional – Untuk meningkatkan dan meredistribusikan Pendapatan Nasional
  • 5. Macam kebijakan Fiskal • Pembiayaan Fungsional • Pengelolaan anggaran • Stabilisasi anggaran otomatis • Anggaran belanja seimbang (kebijakan anggaran belanja defisit untuk mengatasi depresi dan pengangguran. Bila terjadi inflasi maka kebijakan anggaran surplus dilakukan)
  • 6. Macam Kebijakan Stabilisasi • Kebijakan Fiskal (dipelopori kaum Keynesian) • Kebijakan Moneter (Monetarist misalnya Milton Friedman) • Kebijakan Upah dan Pendapatan • Kebijakan Industri dan Perdagangan
  • 7. Hambatan Dalam Kebijakan Stabilisasi • Kebijakan pemerintah yang “setengah hati” dan salah menggunakan rujukan “resep” ekonomi, sehingga yang seharusnya tetap disubsidi dihapusnya subsidinya. Yang seharusnya harga diturunkan, malah dinaikan • Adanya sebagian masyarakat pelaku ekonomi yang “berkhianat” dan selalu ingin mencari untung sendiri dengan cara memanfaatkan kondisi, misalkan memanfaatkan spread nilai tukar, menimbun kebutuhan dasar (seperti beras, minyak tanah, gas) • Pemerintah terlalu cepat mengabil kebijakan ekonomi tanpa mempersiapkan infrastrukturnya, misalkan kebijakan pemerintah Indonesia untuk mengganti minyak tanah dengan gas, kebijakan penggunaan biodiesel dan lain sebagainya. • Sebagian masyarakat yang tidak percaya dengan kebijakan pemerintah dan mudahnya terprovokasi dengan hasutan dari fihak- fihak yang akan dirugikan dengan kebijakan baru pemerintah.
  • 8. KEBIJAKAN APBN BERIMBANG DAN DINAMIS DI MASA ORBA • Merupakan sistem kebijakan fiskal yg diperkenalkan oleh kabinet Ampera pada awal Orba • Kebijakan ini memasukkan pinjaman luar negeri sebagai bagian dari penerimaan negara • Kebijakan ini ditujukan untuk mengatasi hiper-inflasi
  • 9. • Pada tahun 1966 terjadi defisit anggaran yang dibiayai dengan pencetakan uang • APBN berimbang dan dinamis mempunyai tugas untuk penertiban defisit anggaran serta dimungkinkan adanya defisit anggaran yang dibiayai melalui hutang luar negeri bukan dengan pencetakan uang
  • 10. SISTEM KERJA • Struktur APBN terdiri dari anggaran penerimaan dan anggaran belanja • Sisi Penerimaan  Penerimaan dalam negeri dan penerimaan luar negeri (hutang LN) • Sisi Pengeluaran  Belanja rutin dan belanja Pembangunan
  • 11. • Penerimaan dalam negeri digunakan untuk membiayai belanja rutin • Penerimaan luar negeri digunakan untuk belanja pembangunan • Belanja Rutin hanya disediakan sepanjang ada dana dari penerimaan dalam negeri • Belanja pembangunan dilakukan jika ada penerimaan/ pinjaman luar negeri  Tercipta internal balance APBN
  • 12. • Internal balance APBN berimbang dan dinamis akan menciptakan internal saving • Internal saving merupakan selisih positif antara penerimaan dalam negeri dengan belanja rutin.
  • 13. • APBN berimbang dan dinamis dalam penyusunannya mengintegrasikan pendekatan ekonomis (welfare economics) dan pendekatan politis (public choice theory) • 3 kriteria dasar welfare economics yg harus dipenuhi:
  • 14. 1. Alokasi resources secara efisisien 2. Distribusi pendapatan secara adil 3. Stabilisasi harga dan kegiatan-kegitan ekonomi Ketiga kriteria tsb menjadi pedoman dalam penyusunan termasuk dalam pembahasan di DPR.
  • 15. • APBN berimbang dan dinamis tidak hanya sebagai kebijakan tetapi juga sebagai suatu institusi 1. Institusi ekonomi berencana  Repelita 2. Institusi Demokrasi  merehabilitasi hak budget DPR 3. Institusi kontrol sosial  diajukan dalam dibicarakan dalam sidang terbuka DPR
  • 16. 4. Intitusi dimana para donor dan lembaga keuangan internasional menilai kinerja pemerintah dalam bidang fiskal, moneter dan pembangunan 5. Institusi yang menjadi parameter bagi kepercayaan pasar dan investor
  • 17. Fiscal Policy Vs Monetary Policy • Fiscal Policy: mencakup semua kebijakan yang menyangkut anggaran belanja negara • Monetary Policy: Kebijakan yang menyangkut masalah uang, spt peredaran uang, nilai mata uang, kurs mata uang dan harga-harga barang • Fiscal policy dan monetary policy saling berkaitan dan saling mempengaruhi
  • 18. Reformasi Sektor Fiskal dan Finansial (1970an & 1980an) • Kebijakan pokok untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi: a. Reformasi stabilisasi b. Reformasi perpajakan c. Reformasi perdagangan d. Reformasi Investasi Asing e. Reformasi Sektor Keuangan
  • 19. Reformasi Stabilisasi • Pengurangan utang dan pinjaman baru • Pengetatan JUB • Menghapus subsidi untuk barang kebutuhan pokok • Menghapus tarif impor • Devaluasi rupiah
  • 20. Reformasi Perpajakan • Awal tahun 1980-an terjadi krisis yg mengakibatkan penurunan ekspor • Terjadi penuruanan harga minyak • Dalam jangka panjang tidak bisa menggantungkan pada minyak • Perlu adanya reformasi di sektor perpajakan
  • 21. Reformasi Perdagangan • Adanya booming minyak juga berdampak pada sektor perdagangan • Industri berkembang di balik perlindungan hambatan tarif dan kontrol impor Ketika terjadi penurunan harga minyak perlu untuk mendorong ekspor non migas • Sehingga perlu adanya penghentian ekonomi biaya tinggi
  • 22. • Bebas bea masuk • Mengimpor secara langsung • Pengembalian bea impor • Menghilangkan hambatan non tarif  berdampak peningkatan volume ekspor non migas
  • 23. Reformasi Investasi Asing • Pengurangan larangan batasan-batasan investasi  pengurangan syarat-syarat kepemilikan domestik dan asing
  • 24. Reformasi Sektor Keuangan • Penghapusan Pembatasan alokasi kredit bank dan keuntungan Bank Pemerintah • BI mengurangi perannya dalam refinancing pinjaman bank • Memperkenalkan SBI
  • 25. Kebijakan Fiskal di Masa krisis 1997 • Pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi di kawasan Asia • Peningkatan defisit pada transaksi berjalan  overheating • Naiknya permintaan agregat tidak diimbangai dengan penawaran agregat • Pengendaliannya dapat dilakukan melalui permintaan agregat
  • 26. Kebijakan di masa krisis • Kebijakan Moneter - Pengendalian JUB  Pengendalian inflasi; pengendalian kestabilan neraca pembayaran; dan pertumbuhan ekonomi • Kebijakan Fiskal - Kebijakan belanja rutin;  didasarkan atas prinsip efisiensi tanpa mengurangi kualitas pelayanan kepada masyarakat
  • 27. - Kebijakan belanja pembangunan  didasarkan atas prinsip lebih mengutamakan belanja pembangunan untuk sektor-sektor strategis dan yang mempunyai multiplier efek yang besar
  • 28. Kebijakan yg dilakukan • Menekan pengeluaran dan menunda pembayaran yg tidak mendesak • BI meningkatkan suku bunga dengan menerbitkan SBI hingga mencapai 70% • BI melakukan intervensi pasar dengan menjual dolar • Bersama Jepang dan Singapura melakukan intervensi pasar untuk memperkuat rupiah dengan cara Jepang dan Singapura membeli rupiah
  • 29. • Menarik dana BUMN dari bank umum dan deposito berjangka untuk dikonversi ke SBI • Melakukan penjadwalan ulang proyek- proyek yang dibiayai oleh APBN • Menyampaikan kesediaan kepada IMF untuk melaksanakan program pemulihan ekonomi
  • 30. Kebijakan Fiskal: Sekarang dan Selanjutnya • Dilakukan untuk pemulihan kepercayaan • Langkah yang diambil: - Konsolidasi Fiskal - Reformasi Fiskal - Reformasi Perpajakan - Reformasi Kepabeanan - Reformasi Anggaran - Reformasi Departemen Keuangan
  • 31. Konsolidasi Fiskal • Melakukan profiling thd obligasi  menggeser waktu jatuh tempo (negosiasi) • Melakukan negosiasi hutang pemerintah • Hasil:  Resiko kebangkrutan fiskal menurun  kepercayaan mulai pulih
  • 32. Reformasi Fiskal • Salah satu cara agar proses konsolidasi berlanjut dengan melembagakan unsur- unsur pendukung utamanya • Ada 3 bidang yang diprioritaskan untuk direformasi; yaitu: - Bidang Perpajakan - Bidang Kepabeanan - Bidang Anggaran
  • 33. Reformasi Perpajakan • Mulai tahun 2002, reformasi dan modernisasi administrasi perpajakan: - membentuk kantor percontohan - Penggunaan TI baru - Otomatisasi proses administrasi - Peningkatan SDM - Pemberiaan reward and punishment - Pengawasan eksternal
  • 34. Reformasi Kepabeanan • Dilakukan mulai awal 2003; dengan cara: - Penyederhanaan prosedur impor dan ekspor - Pemberlakuan sistem insentif dan penalti - Sistem pengawasan publik
  • 35. Reformasi Anggaran & Reorganisasi Dept Keuangan • Pembaruan di bidang anggaran ditentukan oelh ketentuan pokok pada UU Keuanga Negara (UU No. 17 tahun 2003)  Anggaran terpadu yang tdk membedakan anggaran rutin dan Pembanganan  Penganggaran berdasarkan kinerja (performance based budgeting)
  • 36. • Reformasi dan modernisasi di bidang anggaran ditopang oleh Reorganisasi Dept Keuangan melalui: • Pembagian secara tegas fungsi analisa dan perumusankebijakan, fungsi perencanaan anggaran, dan fungsi perbendaharaan