SlideShare a Scribd company logo
2
Most read
3
Most read
4
Most read
Tugas ke : 2
Phylum : Porifera
Nama Spesies : Leucosolenia viriabilis
Nama : Singgih Azwar Anas
NIM : A420130083
Kelompok : 5
GAMBAR SPESIES
Sumber:
Agustina, Putri. 2014.”Bahan Ajar Sistematika
Invertebrata: Porifera”. FKIP Pendidikan
Biologi, UMS.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Calcarea
Order : Leucosolenida
Family : Leucosoleniidae
Genus : Leucosolenia
Species : Leucosolenia variabilis
Sumber:
Klasifikasi Leucosolenia variabilis,
https://data.nbn.org.uk/Taxa/NHMSYS0021057
122, (diakses tanggal 17 Desember 2014).
DESKRIPSI
Morfologi :
Ukuran tubuh Leucosolenia variabilis dapat mencapai tinggi 9 cm dan lebar 1 m.
Bentuk tubuh tidak beraturan dengan pola sangat sederhana, seperti kumpulan jambanagan
kecil yang berhubungan satu sama lain, pada bagian pangkalnya, hidup dilaut menempel
pada batu karang dibawah batas air surut terendah. Di dalam setiap individu yang berbentuk
seperti jambangan tersebut terdapat rongga yang disebut spongocoel atau atrium. Pada
permukaan tubuh terdapat lubang-lubang atau pori-pori (asal nama porifra), yang
merupakan lubang air masuk ke spongocoel, untuk akhirnya keluar melalui osculum. Warna
tubuh adalah putih kekuningan sampai abu-abu ketika masih hidup. Struktur tubuh
tergolong rapuh karena tubuhnya yang tipis.
Anatomi:
Tubuh Leucosoleniavariabilis terdiri dari tiga lapisan:
a. Pinacocyte atau Pinacoderm, seperti epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh
bagian dalam.
b. Mesohyl atau Mesoglea, terdiri dari zat semacam agar, mengandung bahan tulang
dan sel amebocyte. Mesohyl ini mempunyai banyak fungsi antara lain untuk
pengangkut dan cadangan makanan, membuang partikel sisa metabolisme, membuat
spikul, serat sponge dan membuat sel reproduktif.
c. Choanocyte, yang melapisi rongga atrium atau spongocoel.
Sistem kanal adalah asconoid, dimana asconoid merupakan bentuk yang paling
primitif, meneyerupai vas bunga atau jambangan kecil. Pori-pori atau lubang merupakan
saluran pada sel porocyte yang berbentuk tabung, memanjang dari permukan tubuh sampai
spongocoel. Air masuk membawa oksigen dan makanan dan keluar membuang sampah. Tipe
ini tidak ada yang besar karena getaran flagela tidak mampu mendorong air dari spongocoel
keluar melalui osculum.
Siklushidup:
Habitat danRentan Geografis:
Leucosolenia variabilis hidup di laut di perairan jernih, dangkal dan menempel di
substrat cenderung tumbuh di sublittoral dangkal, di mana tempat tersebut adalalah
sedimen campuran antara lumpur dan batu horisontal, sering setengah terkubur dalam
lumpur. Saat pantai surut beberapa spesies hewan ini dapat ditemukan terkubur diantara
lumpur dan bebatuan kecil. Rentan geografis: Arctic; Laut Utara dan pantai Atlantik Eropa;
Mediterania, Afrika Selatan, Chile.
Reproduksi:
Antara bulan Juli-September. Porifera mempunyai kemampuan melakukan
regenerasi yang tinggi. Bagian tubuh sponge yang terpotong atu rusak, akan menglami
regenerasi menjadi utuh kembali. Kemampuan melakukan regenerasi ada batasnya,
misalnya potongan sponge leuconoid harus lebih besar dari 0,4 mm dan mempunyai
beberapa sel choanocyte supaya mampu melakukan regenerasi menjadi sponge baru yang
kecil. Porifera berkembang biak secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual
terjadi dengan cara pembentukan tunas (budding) atau pembentukan sekelompok sel
esensial, terutama amebocyte, kemudian dilepaskan. Beeberapa jenis sponge laut
mambentuk gemmule, yaitu tunas internal. Gemmule terbentuk dari sekumpulan archeocyte
berisi cadangan makanan dikelilingi amebocyte yang membentuk lapisan luar yang keras. Di
daerah tropis, gemmule terbentuk sepanjang tahun terutam menjelang musim kemarau. Di
daerah bermusim empat, pembentukan gemmule terutama pada musim gugur untuk
mempertahankan diri menghadapi musim dingin, ketika tubuh sponge induk hancur. Bila
musim semi tiba, sel archeocyte mengalir keluar dari gemmule, membungkus sebagian
cangkang dan melakukan diferensiasi manjadi berbagai tipe yang diperlukan untuk tumbuh
menjadi sponge kecil.
Reproduksi seksual terjadi baik pada sponge yang hermaprodit maupun diocious.
Kebanyakan porifera adalah hermaprodit, namun sel telur dan sperma diproduksi pada
waktu yang berbeda. Sperma dan sel telur dihasilakan oleh amebocyte, sumber lain
mengatakan bahwa sperma juga dapat terbentuk dari choanocyte. Sperma keluar dari tubuh
induk melalui osculum bersama dengan aliran air. Dalam spongocoel, sperma akan masuk
ke choanocyte atau amebocyte. Sel amebocyte berfungsi sebagai pembawa sperma menuju
sel telur dalam mesohyl. Kemudian amebocyte beserta sperma melebur dengan sel telur,
terjadilah pembuahan
Sistem Pencernaan:
Hewan ini mempunyai sel dengan bentuk khusus yang disebut koanosit yang
berfungsi untuk mencerna makanan karena berlangsung didalam sel. Maka disebut
pencernaan intrasel, air dan makanan yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut
masuk melalui lubang ostrum kemudian masuk kerongga tubuh. Setelah makanan diserap
air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
Sistem Peredaran Darah:
Tidak ada
RUJUKAN
 http://Species-Identification.Org/Species.Php?Species_Group=Sponges&Id=320, (diakses
tanggal 17 Desember 2014).
 Klasifikasi Leucosolenia variabilis, https://data.nbn.org.uk/Taxa/NHMSYS0021057122,
(diakses tanggal 17 Desember 2014).
 Habitat dan Morfologi Leucosolenia variabilis
http://www.Habitas.Org.Uk/Marinelife/Sponge_Guide/Sponges.Asp?Item=C270, (diakses
dan diunduh tanggal 17 Desember 2014).
 La Biologie Sous-Marine Avec Guy Delaporte, http://gd-biosubsea.pagesperso-
orange.fr/eponges.html, (diakses tanggal 17 Desember 2014).
 Agustina, Putri. 2014.”Bahan Ajar Sistematika Invertebrata: Porifera”. FKIP, Pendidikan
Biologi, UMS.
 “Bahan Ajar Sistematika Invertebrata Chapter II: Porifera, Universitas Sumatera Utara”,
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22989/5/Chapter%20II.pdf, (diakses dan
diunduh tanggal 17 Desember 2014).
 W. Clifford Jonesa. 1964. “Photographic Records of Living Oscular Tubes of Leucosolenia
Variabilis II. Spicule Growth, form and Displacement”. Journal Marine Biology ,Volume 44, No:
02 Page: 311-331. Department of Zoology, University College of North Wales,
Bangor.http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid=43330
60, (diakses dan diunduh tanggal 18 Desember 2014).
Kemanfaatan:
Bagi kehidupan manusia Leucosolenia variabilis belum terdapat referensi
kemanfaatanya. Tetapi bagi hewan laut, spons ini digunakan sebagai tempat bersembungi
bagi beberapa jenis ikan kecil. Karena struktur yang mudah rapuh manusia tidak
menjadikan hewan ini sebagai spons untuk berbagai keperluan sehari hari.

More Related Content

DOCX
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
DOC
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
PDF
3. Morfologi Daun
PPTX
Diabetes Mellitus
PPTX
Hypertension
PPTX
Republic Act No. 11313 Safe Spaces Act (Bawal Bastos Law).pptx
PPTX
Power Point Presentation on Artificial Intelligence
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
3. Morfologi Daun
Diabetes Mellitus
Hypertension
Republic Act No. 11313 Safe Spaces Act (Bawal Bastos Law).pptx
Power Point Presentation on Artificial Intelligence

What's hot (20)

PDF
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
PPTX
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
DOCX
CACING PLANARIA SP
DOCX
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
PPTX
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPTX
PORIFERA - BIOLOGI
PPT
Bukti–Bukti Evolusi
PPTX
Kelompok 1 (gastropoda)
DOCX
Coelenterata meandrina meandrites
PPTX
PPTX
Lichen
DOCX
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
PPTX
PPTX
Bab 9. Reptil
PPT
PDF
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
PPTX
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
DOCX
Tumbuhan paku dan lumut
PPT
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT
Ppt coelenterata
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
CACING PLANARIA SP
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PORIFERA - BIOLOGI
Bukti–Bukti Evolusi
Kelompok 1 (gastropoda)
Coelenterata meandrina meandrites
Lichen
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Bab 9. Reptil
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
Tumbuhan paku dan lumut
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
Ppt coelenterata
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
Euspongia sp
DOCX
Laporan praktikum porifera kelompok 6
PPTX
Klasifikasi porifera
PPTX
PHYLUM PORIFERA
PPTX
Klasifikasi Porifera kelas X
DOCX
Phylum porifera
PPT
Ppt cnidaria dan porifera
PPTX
Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.
PPTX
Phylum porifera
PPT
PEMBINA PRAMUKA MASA KINI - DJOKO AW
PPT
M.rory hermawan
PPTX
Wulandari r
DOCX
Sipunculus norvegicus
PPTX
Cacing laut
PPTX
Avertebrata ppt
DOCX
MAKALAH ANNELIDA
PPTX
Pengenalan hewan power point
DOCX
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
DOC
Jurnal karbohidrat
PPT
Peranan dan fungsi manajemen
Euspongia sp
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Klasifikasi porifera
PHYLUM PORIFERA
Klasifikasi Porifera kelas X
Phylum porifera
Ppt cnidaria dan porifera
Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.
Phylum porifera
PEMBINA PRAMUKA MASA KINI - DJOKO AW
M.rory hermawan
Wulandari r
Sipunculus norvegicus
Cacing laut
Avertebrata ppt
MAKALAH ANNELIDA
Pengenalan hewan power point
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Jurnal karbohidrat
Peranan dan fungsi manajemen
Ad

Similar to Porifera leucosolenia viriabilis (20)

DOCX
porifera
PPTX
Porifera dan ctenophora (power point)
PPT
PPTX
2 PORIFERA.pptx2 PORIFERA.pptx2 PORIFERA.pptx2 PORIFERA.pptx2 PORIFERA.pptx2 ...
PPTX
PORIFERA
PPTX
Kelompok1 x6 biologi-smstr2
PPTX
Materi Porifera
PPTX
Porifera
DOCX
1.bahan ajar
PPTX
01. Porifera.pptx
PPTX
Xmia1 porifera
PPTX
porifera.pptx
PPTX
biologi ppt klasiffikasi coelenterata.pptx
PPTX
Ppt ucup pik
PPTX
Porifera
PPTX
porifera (1).pptx
PPTX
Biologi porifera dan coelenterata versi 2
PPTX
Kingdom Animalia (Avertebrata)
porifera
Porifera dan ctenophora (power point)
2 PORIFERA.pptx2 PORIFERA.pptx2 PORIFERA.pptx2 PORIFERA.pptx2 PORIFERA.pptx2 ...
PORIFERA
Kelompok1 x6 biologi-smstr2
Materi Porifera
Porifera
1.bahan ajar
01. Porifera.pptx
Xmia1 porifera
porifera.pptx
biologi ppt klasiffikasi coelenterata.pptx
Ppt ucup pik
Porifera
porifera (1).pptx
Biologi porifera dan coelenterata versi 2
Kingdom Animalia (Avertebrata)

Recently uploaded (20)

DOCX
BERLATIH MENCARI MODUL AJAR BAHASA INGGRIS
PPTX
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
PDF
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
PPTX
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
PDF
Tren dan Isu Kebutuhan Soft Skill dan Hard Skill Tenaga Kesehatan di RS - dr....
PPTX
Modul 4 Asesmen-dalam-Pembelajaran-Mendalam.pptx
PPTX
Manajemen Risiko dalam Kegiatan Kepramukaan.pptx
PDF
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
PPTX
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PPTX
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
BERLATIH MENCARI MODUL AJAR BAHASA INGGRIS
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
Tren dan Isu Kebutuhan Soft Skill dan Hard Skill Tenaga Kesehatan di RS - dr....
Modul 4 Asesmen-dalam-Pembelajaran-Mendalam.pptx
Manajemen Risiko dalam Kegiatan Kepramukaan.pptx
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...

Porifera leucosolenia viriabilis

  • 1. Tugas ke : 2 Phylum : Porifera Nama Spesies : Leucosolenia viriabilis Nama : Singgih Azwar Anas NIM : A420130083 Kelompok : 5 GAMBAR SPESIES Sumber: Agustina, Putri. 2014.”Bahan Ajar Sistematika Invertebrata: Porifera”. FKIP Pendidikan Biologi, UMS. KLASIFIKASI Kingdom : Animalia Phylum : Porifera Class : Calcarea Order : Leucosolenida Family : Leucosoleniidae Genus : Leucosolenia Species : Leucosolenia variabilis Sumber: Klasifikasi Leucosolenia variabilis, https://data.nbn.org.uk/Taxa/NHMSYS0021057 122, (diakses tanggal 17 Desember 2014).
  • 2. DESKRIPSI Morfologi : Ukuran tubuh Leucosolenia variabilis dapat mencapai tinggi 9 cm dan lebar 1 m. Bentuk tubuh tidak beraturan dengan pola sangat sederhana, seperti kumpulan jambanagan kecil yang berhubungan satu sama lain, pada bagian pangkalnya, hidup dilaut menempel pada batu karang dibawah batas air surut terendah. Di dalam setiap individu yang berbentuk seperti jambangan tersebut terdapat rongga yang disebut spongocoel atau atrium. Pada permukaan tubuh terdapat lubang-lubang atau pori-pori (asal nama porifra), yang merupakan lubang air masuk ke spongocoel, untuk akhirnya keluar melalui osculum. Warna tubuh adalah putih kekuningan sampai abu-abu ketika masih hidup. Struktur tubuh tergolong rapuh karena tubuhnya yang tipis. Anatomi: Tubuh Leucosoleniavariabilis terdiri dari tiga lapisan: a. Pinacocyte atau Pinacoderm, seperti epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh bagian dalam. b. Mesohyl atau Mesoglea, terdiri dari zat semacam agar, mengandung bahan tulang dan sel amebocyte. Mesohyl ini mempunyai banyak fungsi antara lain untuk pengangkut dan cadangan makanan, membuang partikel sisa metabolisme, membuat spikul, serat sponge dan membuat sel reproduktif. c. Choanocyte, yang melapisi rongga atrium atau spongocoel. Sistem kanal adalah asconoid, dimana asconoid merupakan bentuk yang paling primitif, meneyerupai vas bunga atau jambangan kecil. Pori-pori atau lubang merupakan saluran pada sel porocyte yang berbentuk tabung, memanjang dari permukan tubuh sampai spongocoel. Air masuk membawa oksigen dan makanan dan keluar membuang sampah. Tipe ini tidak ada yang besar karena getaran flagela tidak mampu mendorong air dari spongocoel keluar melalui osculum. Siklushidup:
  • 3. Habitat danRentan Geografis: Leucosolenia variabilis hidup di laut di perairan jernih, dangkal dan menempel di substrat cenderung tumbuh di sublittoral dangkal, di mana tempat tersebut adalalah sedimen campuran antara lumpur dan batu horisontal, sering setengah terkubur dalam lumpur. Saat pantai surut beberapa spesies hewan ini dapat ditemukan terkubur diantara lumpur dan bebatuan kecil. Rentan geografis: Arctic; Laut Utara dan pantai Atlantik Eropa; Mediterania, Afrika Selatan, Chile. Reproduksi: Antara bulan Juli-September. Porifera mempunyai kemampuan melakukan regenerasi yang tinggi. Bagian tubuh sponge yang terpotong atu rusak, akan menglami regenerasi menjadi utuh kembali. Kemampuan melakukan regenerasi ada batasnya, misalnya potongan sponge leuconoid harus lebih besar dari 0,4 mm dan mempunyai beberapa sel choanocyte supaya mampu melakukan regenerasi menjadi sponge baru yang kecil. Porifera berkembang biak secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembentukan tunas (budding) atau pembentukan sekelompok sel esensial, terutama amebocyte, kemudian dilepaskan. Beeberapa jenis sponge laut mambentuk gemmule, yaitu tunas internal. Gemmule terbentuk dari sekumpulan archeocyte berisi cadangan makanan dikelilingi amebocyte yang membentuk lapisan luar yang keras. Di daerah tropis, gemmule terbentuk sepanjang tahun terutam menjelang musim kemarau. Di daerah bermusim empat, pembentukan gemmule terutama pada musim gugur untuk mempertahankan diri menghadapi musim dingin, ketika tubuh sponge induk hancur. Bila musim semi tiba, sel archeocyte mengalir keluar dari gemmule, membungkus sebagian cangkang dan melakukan diferensiasi manjadi berbagai tipe yang diperlukan untuk tumbuh menjadi sponge kecil. Reproduksi seksual terjadi baik pada sponge yang hermaprodit maupun diocious. Kebanyakan porifera adalah hermaprodit, namun sel telur dan sperma diproduksi pada waktu yang berbeda. Sperma dan sel telur dihasilakan oleh amebocyte, sumber lain mengatakan bahwa sperma juga dapat terbentuk dari choanocyte. Sperma keluar dari tubuh induk melalui osculum bersama dengan aliran air. Dalam spongocoel, sperma akan masuk ke choanocyte atau amebocyte. Sel amebocyte berfungsi sebagai pembawa sperma menuju sel telur dalam mesohyl. Kemudian amebocyte beserta sperma melebur dengan sel telur, terjadilah pembuahan Sistem Pencernaan: Hewan ini mempunyai sel dengan bentuk khusus yang disebut koanosit yang berfungsi untuk mencerna makanan karena berlangsung didalam sel. Maka disebut pencernaan intrasel, air dan makanan yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang ostrum kemudian masuk kerongga tubuh. Setelah makanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum. Sistem Peredaran Darah: Tidak ada
  • 4. RUJUKAN  http://Species-Identification.Org/Species.Php?Species_Group=Sponges&Id=320, (diakses tanggal 17 Desember 2014).  Klasifikasi Leucosolenia variabilis, https://data.nbn.org.uk/Taxa/NHMSYS0021057122, (diakses tanggal 17 Desember 2014).  Habitat dan Morfologi Leucosolenia variabilis http://www.Habitas.Org.Uk/Marinelife/Sponge_Guide/Sponges.Asp?Item=C270, (diakses dan diunduh tanggal 17 Desember 2014).  La Biologie Sous-Marine Avec Guy Delaporte, http://gd-biosubsea.pagesperso- orange.fr/eponges.html, (diakses tanggal 17 Desember 2014).  Agustina, Putri. 2014.”Bahan Ajar Sistematika Invertebrata: Porifera”. FKIP, Pendidikan Biologi, UMS.  “Bahan Ajar Sistematika Invertebrata Chapter II: Porifera, Universitas Sumatera Utara”, repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22989/5/Chapter%20II.pdf, (diakses dan diunduh tanggal 17 Desember 2014).  W. Clifford Jonesa. 1964. “Photographic Records of Living Oscular Tubes of Leucosolenia Variabilis II. Spicule Growth, form and Displacement”. Journal Marine Biology ,Volume 44, No: 02 Page: 311-331. Department of Zoology, University College of North Wales, Bangor.http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid=43330 60, (diakses dan diunduh tanggal 18 Desember 2014). Kemanfaatan: Bagi kehidupan manusia Leucosolenia variabilis belum terdapat referensi kemanfaatanya. Tetapi bagi hewan laut, spons ini digunakan sebagai tempat bersembungi bagi beberapa jenis ikan kecil. Karena struktur yang mudah rapuh manusia tidak menjadikan hewan ini sebagai spons untuk berbagai keperluan sehari hari.