SlideShare a Scribd company logo
BAB 1 BAB 2
INTERAKSI
KERUANGAN
DESA DAN KOTA
Sumber: Pixabay.com/Pasja1000
A. STRUKTUR KERUANGAN DAN PERKEMBANGAN DESA
Istilah desa berasal dari bahasa
Sanskerta “dhesi” yang artinya
tanah lahir. Desa terbentuk dari
kumpulan unit permukiman kecil,
yaitu kampung atau dusun.
Sumber: wikipedia.commons.org
1. Pengertian Desa
Desa Pariangan yang terletak
di Provinsi Sumatera Barat
Sumber: pixabay.com/MarcelBM
Selain di wilayah
pegunungan,
desa juga
terdapat di pesisir
pantai, biasa
disebut desa atau
kampung nelayan.
Sumber: pixabay.com/MorritzKlassen
Kawasan pedesaan
dapat pula
berbentuk kawasan
argopolitan.
Misalnya, Kawasan
Puncak, Jawa Barat.
2. Syarat dan Ciri Khas Desa
a. Syarat desa
Pembentukan desa ditetapkan
dengan peraturan daerah
dengan mempertimbangkan
inisiatif masyarakat desa, asal
usul, adat-istiadat, kondisi
sosial budaya, serta
kemampuan dan potensi desa.
Syarat-syarat pembangunan desa menurut UU RI No. 6 Tahun 2014
1. Batas usia desa induk paling sedikit lima tahun terhitung sejak
pembentukan.
2. Jumlah penduduk.
3. Wilayah kerja yang memiliki akses transportasi antarwilayah.
4.
Sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan hidup
bermasyarakat sesuai dengan adat istidat desa.
5. Memiliki potensi meliputi SDA, SDM, dan sumber daya
ekonomi pendukung.
6. Batas wilayah desa yang dinyatakan dalam bentuk peta desa
yang telah ditetapkan dalam peraturan bupati/walikota.
7. Sarana dan prasarana bagi pemerintahan desa dan pelayanan
publik.
8.
Tersedianya dana operasional, penghasilan tetap, dan
tunjangan lainnya bagi perangkat pemerintah desa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Ciri khas desa menurut Direktorat Jenderal Pembangunan Desa
1. Perbandingan lahan dengan manusia cukup besar.
2. Sektor pertanian (agraris) menjadi lapangan kerja yang dominan.
3. Adanya hubungan yang sangat akrab antarwarga.
4. Masih berpegang teguh pada tradisi yang berlaku.
Sumber: Flickr.com/LWYang
Salah satu ciri
khas wilayah
pedesaan adalah
didominasi oleh
sektor pertanian.
3. Kriteria Kawasan Pedesaan
Kriteria kawasan pedesaan menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010
1. Fungsi kawasan produksi kabupaten.
2. Sistem jaringan prasarana pendukung kegiatan pertanian.
3. Aglomerasi penduduk yang bermata pencarian petani,
nelayan, penambang, atau perajin kecil.
4.
Tatanan nilai budaya lokal dan berfungsinya sebagai
penyanggan budaya dan lingkungan hidup bagi wilayahnya.
5. Kegiatan utama pertanian dan pengelolaan sumber daya alam,
termasuk perikanan tangkap.
6.
Susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pedesaan,
termasuk kawasan transmigrasi, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
7. Kerapatan sistem permukiman dan penduduk yang rendah.
8. Bentang alam berciri pola ruang pertanian dan lingkungan
alami.
Kawasan pedesaan dapat diklasifikasikan berdasarkan luas wilayah,
kepadatan penduduk, dan jumlah penduduknya.
Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Desa Terkecil <2 km2 <800 jiwa <100 jiwa/km2
Desa Kecil 2 km2─4 km2 800─1.600 jiwa 100─500 jiwa/km2
Desa Sedang 4 km2─6 km2 1.600─2.400 jiwa 500─1.500 jiwa/km2
Desa Besar 6 km2─8 km2 2.400─3.200jiwa 1.500─3.000 jiwa/km2
Desa Terbesar >8 km2 >3.200 jiwa 3.000─4.400 jiwa/km2
4. Fungsi Desa
Fungsi desa menurut Bintarto
1.
Sebagai penyedia bahan makanan pokok, seperti padi, jagung,
ketela, dan makanan lain.
2. Sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang
produktif.
3. Sebagai desa agraris, manufaktur, industri, nelayan, dan
sebagainya.
5. Tipologi Desa
Tipologi desa merupakan fakta,
karakteristik, dan kondisi nyata
yang khas keadaan terkini di
desa serta keadaan yang
berubah dan berkembang
diharapkan terjadi di masa
depan (visi desa).
6. Struktur Keruangan Desa
Struktur keruangan desa
merupakan penyusunan
keruangan desa yang
berkaitan dengan
penggunaan lahan di
desa tersebut.
Pengelompokan bentuk-bentuk desa menurut Daldjoeni
a. Bentuk desa
memanjang di pesisir
Desa dengan bentuk
memanjang terlihat
pada desa-desa nelayan
di wilayah pesisir.
Sumber: pixabay.com/MarcelBM
Sumber: pixabay.com/12019
b. Bentuk desa
yang terpusat
Pada umumnya,
bentuk desa
terpusat ditemukan
di daerah
pegunungan.
Sumber: pixabay.com/placeontop
c. Bentuk
desa linear
Permukiman
penduduk di
wilayah ini
terletak di
dataran rendah
dan berderet
sejajar dengan
jaringan jalan
raya.
Sumber: wikipedia.commons.org
d. Bentuk desa yang
mengelilingi fasilitas
tertentu
Fasilitas yang dimaksud
adalah fasilitas yang
bermanfaat bagi
penduduknya untuk
memenuhi kebutuhan
sehari-hari, seperti waduk.
7. Perkembangan Desa
Perkembangan
setiap desa
tidaklah sama
dan bergantung
pada potensi
yang dimiliki desa
tersebut dan
kendala yang
mereka hadapi.
Pengembangan
desa diartikan
sebagai usaha
pemerintah untuk
melakukan
pembangunan
berbasis
kemasyarakatan
untuk memperkuat
ketahanan
nasional.
B. STRUKTUR KERUANGAN DAN PERKEMBANGAN KOTA
1. Pengertian Kota
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang
mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian, dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan, dan sistribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi.
Sumber: goodfreephotos.com
Kawasan perkotaan
memiliki tingkat kepadatan
penduduk yang tinggi. Hal
ini dicirikan dengan
banyaknya lahan untuk
permukiman.
2. Kriteria dan Bentuk Kawasan Perkotaan
1.
Memiliki karakteristik kegiatan utama budi daya bukan
pertanian atau mata pencaharian penduduknya terutama di
bidang industri, perdagangan, dan jasa.
2.
Memiliki karakteristik sebagai pemusatan dan distribusi
pelayanan barang dan jasa didukung prasarana dan sarana
termasuk pergantian moda transportasi dengan pelayanan
skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
4. Bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan.
5. Bagian dari daua atau lebih daerah kabupaten yang
berbatasan langsung dan memiliki ciri perkotaan.
3. Kota sebagai daerah otonom.
3. Unsur dan Karakteristik Kota
Sumber: flickr.com
Kota memiliki
ruang permukiman,
jalur transportasi,
kegiatan ekonomi,
infrastruktur jasa,
sentra-sentra
perdagangan, dan
bangunan-
bangunan publik.
Sumber: upload.wikimedia.org
Sumber: wikipedia.commons.org
Sumber: wikipedia.commons.org
Sumber: wikipedia.commons.org
Taman kota merupakan salah
satu bentuk ruang terbuka
hijau di wilayah perkotaan.
a. Aspek fisik kota
Berdasarkan aspek fisik, kota
merupakan kawasan terbangun yang
saling berdekatan dan meluas dari
pusat ke wilayah pinggiran, atau
wilayah goegrafis yang didominasi
oleh struktur binaan.
b. Aspek sosial kota
Kota merupakan konsentrasi penduduk yang
membentuk suatu komunitas dengan tujuan berikut.
1. Meningkatkan produktivitas melalui konsentrasi dan
spesialisasi tenaga kerja.
2. Meningkatkan diversitas intelektual, kebudayaan, dan
kegiatan rekreatif.
c. Aspek ekonomi kota
Berdasarkan aspek ekonomi, kota
berfungsi sebagai penghasil
barang dn jasa untuk kehidupan
penduduknya dan
keberlangsungan kota itu.
Ekonomi perkotaan dapat ditinjau dari tiga bagian berikut.
1.
Ekonomi publik terkait dengan kegiatan ekonomi
pemerintahan kota.
2.
Ekonomi swasta (privat) terkait dengan kegiatan ekonomi
perusahaan swasta dalam penyediaan barang dan jasa.
3. Ekonomi khusus terkait dengan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh badan-badan usaha nonprofit.
4. Fungsi Kota
Tiga fungsi kota menurut Dickinson
1. Kota memiliki fungsi budaya.
2. Kota memiliki fungsi administratif.
3. Kota memiliki fungsi ekonomi.
5. Tipologi Kota
Enam tipologi kota menurut Aurousseau
1.
Kota administrasi adalah kota yang menjadi ibukota suatu
wilayah.
2.
Kota pertahanan adalah kota yang memiliki fungsi dominan
yang berkaitan dengan keamanan dan pertahanan negara.
3. Kota budaya adalah untuk tujuan budaya.
4.
Kota produksi adalah kota-kota yang terkait dengan kegiatan
produksi, baik produksi massal (manufaktur) atau untuk
kerajinan khusus.
5.
Kota komunikasi adalah kota-kota yang bertindak sebagai
penghubung dalam rantai komunikasi.
6. Kota rekreasi adalah kota sebagai tujuan rekreasi.
6. Pola Keruangan Kota
Pola ruang adalah
distribusi
peruntukkan ruang
dalam suatu wilayah
yang meliputi
peruntukan ruang
untuk fungsi lindung
dan fungsi budi daya.
Pola ruang kota harus
selaras dengan alam dan
memanfaatkan
sepenuhnya faktor alam.
7. Struktur Ruang Kota
Struktur kota dapat ditinjau dari
dua aspek, yaitu struktur ekonomi
kota yang berkaitan dengan pusat
kegiatan ekonomi penduduk kota
dan struktur intern kota yang
berhubungan dengan struktur
bangunan dan demografis.
C. POLA DAN FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI DESA DAN KOTA
1. Pengertian Interaksi Desa dan Kota
Interaksi desa dan kota
antara lain terlihat
pada arus urbanisasi
dan arus permintaan
dan penawaran barang
kebutuhan sehari-hari.
Interaksi desa dan kota
merupakan
keterkaitan lintas
ruang yang tercermin
dalam arus orang,
barang, jas, keuangan,
dan informasi antara
desa dan kota.
2. Pola Interaksi
Interaksi desa dan kota terjadi
ketika desa dan kota saling
berindak dan bereaksi,
beradaptasi, dan
menyesuaikan dalam suatu
hubungan yang sistematis.
Untuk menganalisis dan meramalkan pola interaksi,
teori-teori berikut kerap digunakan.
1. Teori gravitasi
2. Teori titik henti
3. Teori potensi penduduk
3. Teori grafik
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota
1. Wilayah yang saling melengkapi (regional complementary)
2. Wilayah untuk saling intervensi (intervening opportunity)
3. Kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang
Interaksi antarwilayah menurut Edward Ullman
4. Zona Interaksi
Interaksi desa dan kota
menimbulkan pengaruh tertentu
pada setiap zona yang bergantung
pada jarak zona terhadap pusat
kota. Makin jauh dari pusat kota,
makin lemah inteaksinya.
Wilayah-wilayah zona interaksi menurut Bintarto
1. City identik dengan kota.
2. Suburban (subdaerah perkotaan)
3. Suburban fringe
4. Urban fringe (daerah perkotaan paling luar)
5. Rural urban fringe (wilayah batas desa-kota)
6. Rural (daerah pedesaan)
5. Dampak Interaksi Desa dan Kota
Interaksi desa dan kota tidak dapat
terlepas dari arus perpindahan
SDM dan SDA. Dengan kondisi
geografis yang berbeda-beda, kota
menjadi pusat layanan untuk
produk pedesaan, layanan publik,
teknologi informasi, dan komersial.
Kota menawarkan
saluran distribusi
untuk produk
pedesaan, layanan
publik, teknologi
informasi, dan
komersial, serta
peluang kerja.
Sumber: wikipedia.commons.org
kota
Sumber: wikipedia.commons.org
Desa menyediakan
bahan mentah dan
olahan, tenaga
kerja, dan
permintaan untuk
barang dan jasa
perkotaan.
desa
D. USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI DESA DAN KOTA
1. Pengertian Pembangunan Nasional
Pembangunan
nasional adalah
upaya yang
dilaksanakan oleh
semua komponen
bangsa dalam
rangka mencapai
tujuan bernegara.
Pembangunan nasional
diselenggarakan
berdasarkan demokrasi
dengan prinsip-prinsip
kebersamaan,
berkeadilan,
berkelanjutan,
berwawasan lingkungan,
serta kemadirian.
2. Perencanaan Pembangunan Nasional
Perencanaan
pembangunan
nasional antara lain
menghasilkan
rencana rencana
pembangunan
jangka panjang dan
menengah.
Rencana pembangunan
jangka panjang untuk
periode 20 tahun,
sedangkan rencana
pembangunan jangka
menengah untuk
periode 5 tahun.
3. Masalah Pembangunan dalam Bidang Wilayah dan Tata Ruang
1. Tata ruang dalam kondisi krisis.
2.
Masyarakat yang berada di wilayah-wilayah tertinggal masih
mempunyai keterbatasan akses terhadap pelayanan sosial,
ekonomi, dan politik, serta terisolasi dari wilayah di sekitarnya.
3. Banyak wilayah yang memiliki produk unggulan dan lokasi strategis
di luar Pulau Jawa belum dikembangkan secara optimal.
5.
Terjadi pertumbuhan perkotaan yang tidak seimbang yang
diikuti adanya kesenjangan pembangunan antarwilayah.
6.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di pedesaan
umumnya masih jauh tertinggal dibandingan dengan penduduk di
perkotaan.
4.
Wilayah perbatasan, termasuk pulau-pulau kecil terluar,
memiliki potensi SDA yang cukup besar.
4. Tantangan Pembangunan dalam Bidang Wilayah dan Tata Ruang
2.
Pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah tidak
hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
tetapi untuk menjaga stabilitas dan ketahanan nasional.
3.
1.
Pengaturan tata ruang sesuai peruntukan untuk mengatasi
krisis tata ruang yangtelah terjadi.
Menyiapkan diri menghadapi pasar global untuk
mendapatkan keuntungan secara maksimal sekaligus
mengurangi kerugian dari persaingan global melalui SDA
yang efisien dan efektif.
5. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Berkeadilan
Sebagai Salah Satu Misi Pembangunan Nasional
Tahun 2005─2025
Visi pembangunan nasional tahun
2005─2025 adalah Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur.
Misi pembangunan nasional adalah
mewujudkan pemerataan
pembangunan dan berkeadilan.
6. Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa
1. Meletakkan dasar-dasar kebiajakan desentralisasi asimetris.
2. Pengembangan kawasan perbatasan.
3. Pengembangan daerah tertinggal.
4. Pembangunan desa dan kawasan pedesaan.
5.
Penguatan tata kelola pemerintah daerah dan peningkatan
kualitas pemerintahan daerah.
6. Penataan daerah otonom baru untuk kesejahteraan rakyat.
7.
Pemerataan pembangunan antarwilayah terutama kawasan
timur Indonesia.
E. DAMPAK PERKEMBANGAN KOTA TERHADAP
MASYARAKAT DESA DAN KOTA
1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kota
Sumber: wikipedia.commons.org
Kota adalah wilayah dengan
kepadatan penduduk tinggi yang
memiliki sistem pemerintahan dan
ekonomi agar dapat memenuhi
kebutuhan penduduknya.
1. Pertumbuhan penduduk.
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Industrialisasi.
4. Perluasan wilayah.
5. Peningkatan taraf hidup.
6. Harapan tentang masa depan dan berbagai tuntuan pembangunan.
2. Dampak Perkembangan Kota terhadap
Masyarakat Desa dan Kota
Dampak positif perkembangan kota bagi masyarakat kota
1.
Perkembangan kota dapat memperluas kesempatan kerja
dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2.
Perkembangan perkotaan dapat memperluas layanan dasar
yang lebih baik, seperti ketersediaan transportasi umum yang
memadai dan ketersediaan air bersih.
Dampak negatif perkembangan kota masyarakat kota
1. Arus urbanisasi yang masif.
2. Kepadatan penduduk.
3. Pembangunan yang tidak terarah.
4. Ekosistem terganggu.
5. Munculnya sektor ekonomi informal.
Dampak positif perkembangan kota bagi masyarakat desa
1. Orang yang melakukan urbanisasi mempunyai harapan
untuk mendapatkan standar hidup yang lebih baik.
2.
Urbanisasi dapat menjadi strategi alternatif untuk bertahan
hidup bagi penduduk desa.
Dampak negatif perkembangan kota bagi masyarakat desa
1.
Perkembangan kota yang menarik perpindahan penduduk
desa ke kota akan membuka kemungkinan akan
berkurangnya tenaga kerja produktf di desa.
2.
Perkembangan kota dapat mengubah fungsi lahan yang
berdampak bagi biosfer global.
3.
Semakin sempitnya lahan pertanian karena perkembangan
kota membuat penduduk desa mengalami kesulitan untuk
menghasilkan produk pertanian.
3. Pembangunan Berkelanjutan
Konsep pembangunan
berkelanjutan dimulai
sejak konferensi PBB
tentang lingkungan
hidup pertama kali di
Stockholm, Swedia,
pada tahun 1972.
Gagasan pembangunan
berkelanjutan
menyepakati persepsi
bahwa pembangunan
nasional harus terkait
dengan kebijakan
lingkungan hidup.

More Related Content

PDF
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
PPTX
KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG.pptx
PDF
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
PPTX
Interaksi keruangan desa dan kota
PPTX
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
PPTX
Konsep Wilayah dan Perwilayahan Kelas XII.pptx
PDF
Modul Ajar Geografi Kelas 12 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Geografi Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG.pptx
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Interaksi keruangan desa dan kota
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Konsep Wilayah dan Perwilayahan Kelas XII.pptx
Modul Ajar Geografi Kelas 12 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka

What's hot (20)

PPTX
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
PPTX
Ppt geo kelas xi bab 6
PPTX
Ppt geo kelas xi bab 5 std fix y
PDF
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
PPT
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PDF
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
PPTX
Geografi (pola keruangan kota)
PPTX
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
PPTX
Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)
PPTX
3.3 ppt pengelolan sda
PPTX
02. PPT Geografi XI -Flora dan Fauna.pptx
PPTX
Dinamika kependudukan ppt
PPTX
04. PPT Geografi XII - www.ilmuguru.org.pptx
PPT
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
PPTX
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
PPTX
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
PPTX
Pola keruangan desa dan kota
PPTX
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
Pluralitas Masyarakat Indonesia
PPTX
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 5 std fix y
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi (pola keruangan kota)
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)
3.3 ppt pengelolan sda
02. PPT Geografi XI -Flora dan Fauna.pptx
Dinamika kependudukan ppt
04. PPT Geografi XII - www.ilmuguru.org.pptx
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
Pola keruangan desa dan kota
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Pluralitas Masyarakat Indonesia
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
Ad

Similar to 02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx (20)

PPTX
ppt 02-231113041550-82d1c309 geography.pptx
PPTX
Bab 2 Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
PPTX
Bab 2 Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
PPTX
Mona maulida 1
PPTX
Mona maulida 1
DOCX
Rangkuman Geografi : Interaksi Spasial Desa dan Kota
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
PPTX
Tugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptx
PPTX
ppt geografi.pptx
PPTX
geografi kelas XII.pptx
DOCX
Kata pengantar
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
PPTX
Interaksi desa kota kelas duabelas .pptx
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
PPTX
bab 2.pptx
PDF
PPT bab 2 Geografi kelas 11, - interaksi Kota Dan Desa
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
DOCX
pegertian kota
PDF
GEOGRAFI KELAS XII BAB 2 Ringkasan Materi.pdf
ppt 02-231113041550-82d1c309 geography.pptx
Bab 2 Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
Bab 2 Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
Mona maulida 1
Mona maulida 1
Rangkuman Geografi : Interaksi Spasial Desa dan Kota
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
Tugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptx
ppt geografi.pptx
geografi kelas XII.pptx
Kata pengantar
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
Interaksi desa kota kelas duabelas .pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
bab 2.pptx
PPT bab 2 Geografi kelas 11, - interaksi Kota Dan Desa
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
pegertian kota
GEOGRAFI KELAS XII BAB 2 Ringkasan Materi.pdf
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
PDF
883668952-KP-4-Modul-2-Kerangka-Pembelajaran-Mendalam.pdf
PPTX
Keterbatasan-Fasilitas-dalam-Mengajar-KKA.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
PPTX
Analisis-Kasus-PNS-Telat-Pelayanan-Publik-Terhambat Fiks.pptx
PDF
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
PPTX
ppt kelas XII materi sifat koligatif larutan
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
PDF
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
KASUS_INKUIRI_KOLABORATIF_KELAS_BAWAH-ISI-ARNI.pdf
PDF
BAHASA INDONESIA KELAS 6 SD TEKS INFORMATIF
DOCX
Lembar Kerja Mahasiswa Information System
PDF
Materi Seminar AITalks AI dan Suku Digital
PPTX
PPT SURAT AL FIL LOMBA MAPSI SEKOLAH DASAR
PPTX
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
883668952-KP-4-Modul-2-Kerangka-Pembelajaran-Mendalam.pdf
Keterbatasan-Fasilitas-dalam-Mengajar-KKA.pptx
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
Analisis-Kasus-PNS-Telat-Pelayanan-Publik-Terhambat Fiks.pptx
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
ppt kelas XII materi sifat koligatif larutan
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
KASUS_INKUIRI_KOLABORATIF_KELAS_BAWAH-ISI-ARNI.pdf
BAHASA INDONESIA KELAS 6 SD TEKS INFORMATIF
Lembar Kerja Mahasiswa Information System
Materi Seminar AITalks AI dan Suku Digital
PPT SURAT AL FIL LOMBA MAPSI SEKOLAH DASAR
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...

02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx

  • 1. BAB 1 BAB 2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA Sumber: Pixabay.com/Pasja1000
  • 2. A. STRUKTUR KERUANGAN DAN PERKEMBANGAN DESA Istilah desa berasal dari bahasa Sanskerta “dhesi” yang artinya tanah lahir. Desa terbentuk dari kumpulan unit permukiman kecil, yaitu kampung atau dusun. Sumber: wikipedia.commons.org 1. Pengertian Desa Desa Pariangan yang terletak di Provinsi Sumatera Barat
  • 3. Sumber: pixabay.com/MarcelBM Selain di wilayah pegunungan, desa juga terdapat di pesisir pantai, biasa disebut desa atau kampung nelayan.
  • 4. Sumber: pixabay.com/MorritzKlassen Kawasan pedesaan dapat pula berbentuk kawasan argopolitan. Misalnya, Kawasan Puncak, Jawa Barat.
  • 5. 2. Syarat dan Ciri Khas Desa a. Syarat desa Pembentukan desa ditetapkan dengan peraturan daerah dengan mempertimbangkan inisiatif masyarakat desa, asal usul, adat-istiadat, kondisi sosial budaya, serta kemampuan dan potensi desa.
  • 6. Syarat-syarat pembangunan desa menurut UU RI No. 6 Tahun 2014 1. Batas usia desa induk paling sedikit lima tahun terhitung sejak pembentukan. 2. Jumlah penduduk. 3. Wilayah kerja yang memiliki akses transportasi antarwilayah. 4. Sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan hidup bermasyarakat sesuai dengan adat istidat desa. 5. Memiliki potensi meliputi SDA, SDM, dan sumber daya ekonomi pendukung.
  • 7. 6. Batas wilayah desa yang dinyatakan dalam bentuk peta desa yang telah ditetapkan dalam peraturan bupati/walikota. 7. Sarana dan prasarana bagi pemerintahan desa dan pelayanan publik. 8. Tersedianya dana operasional, penghasilan tetap, dan tunjangan lainnya bagi perangkat pemerintah desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 8. b. Ciri khas desa menurut Direktorat Jenderal Pembangunan Desa 1. Perbandingan lahan dengan manusia cukup besar. 2. Sektor pertanian (agraris) menjadi lapangan kerja yang dominan. 3. Adanya hubungan yang sangat akrab antarwarga. 4. Masih berpegang teguh pada tradisi yang berlaku.
  • 9. Sumber: Flickr.com/LWYang Salah satu ciri khas wilayah pedesaan adalah didominasi oleh sektor pertanian.
  • 10. 3. Kriteria Kawasan Pedesaan Kriteria kawasan pedesaan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 1. Fungsi kawasan produksi kabupaten. 2. Sistem jaringan prasarana pendukung kegiatan pertanian. 3. Aglomerasi penduduk yang bermata pencarian petani, nelayan, penambang, atau perajin kecil. 4. Tatanan nilai budaya lokal dan berfungsinya sebagai penyanggan budaya dan lingkungan hidup bagi wilayahnya.
  • 11. 5. Kegiatan utama pertanian dan pengelolaan sumber daya alam, termasuk perikanan tangkap. 6. Susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pedesaan, termasuk kawasan transmigrasi, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. 7. Kerapatan sistem permukiman dan penduduk yang rendah. 8. Bentang alam berciri pola ruang pertanian dan lingkungan alami.
  • 12. Kawasan pedesaan dapat diklasifikasikan berdasarkan luas wilayah, kepadatan penduduk, dan jumlah penduduknya. Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Desa Terkecil <2 km2 <800 jiwa <100 jiwa/km2 Desa Kecil 2 km2─4 km2 800─1.600 jiwa 100─500 jiwa/km2 Desa Sedang 4 km2─6 km2 1.600─2.400 jiwa 500─1.500 jiwa/km2 Desa Besar 6 km2─8 km2 2.400─3.200jiwa 1.500─3.000 jiwa/km2 Desa Terbesar >8 km2 >3.200 jiwa 3.000─4.400 jiwa/km2
  • 13. 4. Fungsi Desa Fungsi desa menurut Bintarto 1. Sebagai penyedia bahan makanan pokok, seperti padi, jagung, ketela, dan makanan lain. 2. Sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang produktif. 3. Sebagai desa agraris, manufaktur, industri, nelayan, dan sebagainya.
  • 14. 5. Tipologi Desa Tipologi desa merupakan fakta, karakteristik, dan kondisi nyata yang khas keadaan terkini di desa serta keadaan yang berubah dan berkembang diharapkan terjadi di masa depan (visi desa).
  • 15. 6. Struktur Keruangan Desa Struktur keruangan desa merupakan penyusunan keruangan desa yang berkaitan dengan penggunaan lahan di desa tersebut.
  • 16. Pengelompokan bentuk-bentuk desa menurut Daldjoeni a. Bentuk desa memanjang di pesisir Desa dengan bentuk memanjang terlihat pada desa-desa nelayan di wilayah pesisir. Sumber: pixabay.com/MarcelBM
  • 17. Sumber: pixabay.com/12019 b. Bentuk desa yang terpusat Pada umumnya, bentuk desa terpusat ditemukan di daerah pegunungan.
  • 18. Sumber: pixabay.com/placeontop c. Bentuk desa linear Permukiman penduduk di wilayah ini terletak di dataran rendah dan berderet sejajar dengan jaringan jalan raya.
  • 19. Sumber: wikipedia.commons.org d. Bentuk desa yang mengelilingi fasilitas tertentu Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas yang bermanfaat bagi penduduknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti waduk.
  • 20. 7. Perkembangan Desa Perkembangan setiap desa tidaklah sama dan bergantung pada potensi yang dimiliki desa tersebut dan kendala yang mereka hadapi. Pengembangan desa diartikan sebagai usaha pemerintah untuk melakukan pembangunan berbasis kemasyarakatan untuk memperkuat ketahanan nasional.
  • 21. B. STRUKTUR KERUANGAN DAN PERKEMBANGAN KOTA 1. Pengertian Kota Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan, dan sistribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
  • 22. Sumber: goodfreephotos.com Kawasan perkotaan memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini dicirikan dengan banyaknya lahan untuk permukiman.
  • 23. 2. Kriteria dan Bentuk Kawasan Perkotaan 1. Memiliki karakteristik kegiatan utama budi daya bukan pertanian atau mata pencaharian penduduknya terutama di bidang industri, perdagangan, dan jasa. 2. Memiliki karakteristik sebagai pemusatan dan distribusi pelayanan barang dan jasa didukung prasarana dan sarana termasuk pergantian moda transportasi dengan pelayanan skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
  • 24. 4. Bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan. 5. Bagian dari daua atau lebih daerah kabupaten yang berbatasan langsung dan memiliki ciri perkotaan. 3. Kota sebagai daerah otonom.
  • 25. 3. Unsur dan Karakteristik Kota Sumber: flickr.com Kota memiliki ruang permukiman, jalur transportasi, kegiatan ekonomi, infrastruktur jasa, sentra-sentra perdagangan, dan bangunan- bangunan publik. Sumber: upload.wikimedia.org Sumber: wikipedia.commons.org Sumber: wikipedia.commons.org
  • 26. Sumber: wikipedia.commons.org Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan. a. Aspek fisik kota Berdasarkan aspek fisik, kota merupakan kawasan terbangun yang saling berdekatan dan meluas dari pusat ke wilayah pinggiran, atau wilayah goegrafis yang didominasi oleh struktur binaan.
  • 27. b. Aspek sosial kota Kota merupakan konsentrasi penduduk yang membentuk suatu komunitas dengan tujuan berikut. 1. Meningkatkan produktivitas melalui konsentrasi dan spesialisasi tenaga kerja. 2. Meningkatkan diversitas intelektual, kebudayaan, dan kegiatan rekreatif.
  • 28. c. Aspek ekonomi kota Berdasarkan aspek ekonomi, kota berfungsi sebagai penghasil barang dn jasa untuk kehidupan penduduknya dan keberlangsungan kota itu.
  • 29. Ekonomi perkotaan dapat ditinjau dari tiga bagian berikut. 1. Ekonomi publik terkait dengan kegiatan ekonomi pemerintahan kota. 2. Ekonomi swasta (privat) terkait dengan kegiatan ekonomi perusahaan swasta dalam penyediaan barang dan jasa. 3. Ekonomi khusus terkait dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh badan-badan usaha nonprofit.
  • 30. 4. Fungsi Kota Tiga fungsi kota menurut Dickinson 1. Kota memiliki fungsi budaya. 2. Kota memiliki fungsi administratif. 3. Kota memiliki fungsi ekonomi.
  • 31. 5. Tipologi Kota Enam tipologi kota menurut Aurousseau 1. Kota administrasi adalah kota yang menjadi ibukota suatu wilayah. 2. Kota pertahanan adalah kota yang memiliki fungsi dominan yang berkaitan dengan keamanan dan pertahanan negara. 3. Kota budaya adalah untuk tujuan budaya.
  • 32. 4. Kota produksi adalah kota-kota yang terkait dengan kegiatan produksi, baik produksi massal (manufaktur) atau untuk kerajinan khusus. 5. Kota komunikasi adalah kota-kota yang bertindak sebagai penghubung dalam rantai komunikasi. 6. Kota rekreasi adalah kota sebagai tujuan rekreasi.
  • 33. 6. Pola Keruangan Kota Pola ruang adalah distribusi peruntukkan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budi daya. Pola ruang kota harus selaras dengan alam dan memanfaatkan sepenuhnya faktor alam.
  • 34. 7. Struktur Ruang Kota Struktur kota dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu struktur ekonomi kota yang berkaitan dengan pusat kegiatan ekonomi penduduk kota dan struktur intern kota yang berhubungan dengan struktur bangunan dan demografis.
  • 35. C. POLA DAN FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI DESA DAN KOTA 1. Pengertian Interaksi Desa dan Kota Interaksi desa dan kota antara lain terlihat pada arus urbanisasi dan arus permintaan dan penawaran barang kebutuhan sehari-hari. Interaksi desa dan kota merupakan keterkaitan lintas ruang yang tercermin dalam arus orang, barang, jas, keuangan, dan informasi antara desa dan kota.
  • 36. 2. Pola Interaksi Interaksi desa dan kota terjadi ketika desa dan kota saling berindak dan bereaksi, beradaptasi, dan menyesuaikan dalam suatu hubungan yang sistematis.
  • 37. Untuk menganalisis dan meramalkan pola interaksi, teori-teori berikut kerap digunakan. 1. Teori gravitasi 2. Teori titik henti 3. Teori potensi penduduk 3. Teori grafik
  • 38. 3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota 1. Wilayah yang saling melengkapi (regional complementary) 2. Wilayah untuk saling intervensi (intervening opportunity) 3. Kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang Interaksi antarwilayah menurut Edward Ullman
  • 39. 4. Zona Interaksi Interaksi desa dan kota menimbulkan pengaruh tertentu pada setiap zona yang bergantung pada jarak zona terhadap pusat kota. Makin jauh dari pusat kota, makin lemah inteaksinya.
  • 40. Wilayah-wilayah zona interaksi menurut Bintarto 1. City identik dengan kota. 2. Suburban (subdaerah perkotaan) 3. Suburban fringe 4. Urban fringe (daerah perkotaan paling luar) 5. Rural urban fringe (wilayah batas desa-kota) 6. Rural (daerah pedesaan)
  • 41. 5. Dampak Interaksi Desa dan Kota Interaksi desa dan kota tidak dapat terlepas dari arus perpindahan SDM dan SDA. Dengan kondisi geografis yang berbeda-beda, kota menjadi pusat layanan untuk produk pedesaan, layanan publik, teknologi informasi, dan komersial.
  • 42. Kota menawarkan saluran distribusi untuk produk pedesaan, layanan publik, teknologi informasi, dan komersial, serta peluang kerja. Sumber: wikipedia.commons.org kota
  • 43. Sumber: wikipedia.commons.org Desa menyediakan bahan mentah dan olahan, tenaga kerja, dan permintaan untuk barang dan jasa perkotaan. desa
  • 44. D. USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI DESA DAN KOTA 1. Pengertian Pembangunan Nasional Pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemadirian.
  • 45. 2. Perencanaan Pembangunan Nasional Perencanaan pembangunan nasional antara lain menghasilkan rencana rencana pembangunan jangka panjang dan menengah. Rencana pembangunan jangka panjang untuk periode 20 tahun, sedangkan rencana pembangunan jangka menengah untuk periode 5 tahun.
  • 46. 3. Masalah Pembangunan dalam Bidang Wilayah dan Tata Ruang 1. Tata ruang dalam kondisi krisis. 2. Masyarakat yang berada di wilayah-wilayah tertinggal masih mempunyai keterbatasan akses terhadap pelayanan sosial, ekonomi, dan politik, serta terisolasi dari wilayah di sekitarnya. 3. Banyak wilayah yang memiliki produk unggulan dan lokasi strategis di luar Pulau Jawa belum dikembangkan secara optimal.
  • 47. 5. Terjadi pertumbuhan perkotaan yang tidak seimbang yang diikuti adanya kesenjangan pembangunan antarwilayah. 6. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di pedesaan umumnya masih jauh tertinggal dibandingan dengan penduduk di perkotaan. 4. Wilayah perbatasan, termasuk pulau-pulau kecil terluar, memiliki potensi SDA yang cukup besar.
  • 48. 4. Tantangan Pembangunan dalam Bidang Wilayah dan Tata Ruang 2. Pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi untuk menjaga stabilitas dan ketahanan nasional. 3. 1. Pengaturan tata ruang sesuai peruntukan untuk mengatasi krisis tata ruang yangtelah terjadi. Menyiapkan diri menghadapi pasar global untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal sekaligus mengurangi kerugian dari persaingan global melalui SDA yang efisien dan efektif.
  • 49. 5. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Berkeadilan Sebagai Salah Satu Misi Pembangunan Nasional Tahun 2005─2025 Visi pembangunan nasional tahun 2005─2025 adalah Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Misi pembangunan nasional adalah mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan.
  • 50. 6. Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa 1. Meletakkan dasar-dasar kebiajakan desentralisasi asimetris. 2. Pengembangan kawasan perbatasan. 3. Pengembangan daerah tertinggal. 4. Pembangunan desa dan kawasan pedesaan.
  • 51. 5. Penguatan tata kelola pemerintah daerah dan peningkatan kualitas pemerintahan daerah. 6. Penataan daerah otonom baru untuk kesejahteraan rakyat. 7. Pemerataan pembangunan antarwilayah terutama kawasan timur Indonesia.
  • 52. E. DAMPAK PERKEMBANGAN KOTA TERHADAP MASYARAKAT DESA DAN KOTA 1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kota Sumber: wikipedia.commons.org Kota adalah wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi yang memiliki sistem pemerintahan dan ekonomi agar dapat memenuhi kebutuhan penduduknya.
  • 53. 1. Pertumbuhan penduduk. 2. Pertumbuhan ekonomi. 3. Industrialisasi. 4. Perluasan wilayah. 5. Peningkatan taraf hidup. 6. Harapan tentang masa depan dan berbagai tuntuan pembangunan.
  • 54. 2. Dampak Perkembangan Kota terhadap Masyarakat Desa dan Kota Dampak positif perkembangan kota bagi masyarakat kota 1. Perkembangan kota dapat memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. 2. Perkembangan perkotaan dapat memperluas layanan dasar yang lebih baik, seperti ketersediaan transportasi umum yang memadai dan ketersediaan air bersih.
  • 55. Dampak negatif perkembangan kota masyarakat kota 1. Arus urbanisasi yang masif. 2. Kepadatan penduduk. 3. Pembangunan yang tidak terarah. 4. Ekosistem terganggu. 5. Munculnya sektor ekonomi informal.
  • 56. Dampak positif perkembangan kota bagi masyarakat desa 1. Orang yang melakukan urbanisasi mempunyai harapan untuk mendapatkan standar hidup yang lebih baik. 2. Urbanisasi dapat menjadi strategi alternatif untuk bertahan hidup bagi penduduk desa.
  • 57. Dampak negatif perkembangan kota bagi masyarakat desa 1. Perkembangan kota yang menarik perpindahan penduduk desa ke kota akan membuka kemungkinan akan berkurangnya tenaga kerja produktf di desa. 2. Perkembangan kota dapat mengubah fungsi lahan yang berdampak bagi biosfer global. 3. Semakin sempitnya lahan pertanian karena perkembangan kota membuat penduduk desa mengalami kesulitan untuk menghasilkan produk pertanian.
  • 58. 3. Pembangunan Berkelanjutan Konsep pembangunan berkelanjutan dimulai sejak konferensi PBB tentang lingkungan hidup pertama kali di Stockholm, Swedia, pada tahun 1972. Gagasan pembangunan berkelanjutan menyepakati persepsi bahwa pembangunan nasional harus terkait dengan kebijakan lingkungan hidup.