2. Pendahuluan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan pernapasan.
Secara umum, pernapasan (respirasi) merupakan proses
keluar masuknya gas dari dan ke dalam tubuh makhluk hidup.
Namun, dalam fisiologi, pernapasan meliputi dua proses,
yaitu pernapasan eksternal dan pernapasan internal.
4. Proses Pernapasan
Pernapasan Eksternal Pernapasan Internal
Rangkaian proses pertukaran
oksigen dan karbondioksida antara
tubuh dan lingkungan eksternal
Proses-proses metabolisme
penggunaan oksigen serta
pembentukan karbondioksida dan
air yang terjadi pada mitokondria di
dalam sel (intrasel). Oksigen
diperlukan tubuh untuk
memproduksi energi
5. A. Sistem Pernapasan pada Manusia
Mengambil oksigen dari atmosfer
ke dalam sel-sel tubuh
Fungsi
Melepaskan karbondioksida yang
dihasilkan oleh sel-sel tubuh ke
atmosfer
Jalur untuk pengeluaran air dan
panas
Mempertahankan keseimbangan
asam basa dengan mengubah
jumlah karbondioksida dan asam
karbonat sebagai penghasil ion H+
Memungkinkan berbicara,
menyanyi, atau pembentukan
vokal lainnya
Sistem pertahanan terhadap
benda asing yang terhirup
6. A. Sistem Pernapasan pada Manusia
Mengeluarkan, memodifikasi,
mengaktifkan, atau
menginaktifkan berbagai bahan
yang mengalir melewati sirkulasi
paru-paru
Fungsi
Meningkatkan aliran balik vena
akibat aktivitas pernapasan
Sebagai indra penciuman yang
dilakukan oleh organ pernapasan
hidung
7. Alat Pernapasan
Saluran Pernapasan
Terdiri atas :
Organ Pernapasan Pompa Ventilasi Paru-paru
Tabung atau pipa yang
mengangkut udara dari
atmosfer ke kantong udara
pada organ paru-paru.
Terdiri atas dinding dada, otot
pernapasan yang memperbesar
dan memperkecil ukuran rongga
dada, pusat saraf pernapasan
9. Saluran dan Organ Pernapasan
Laring
Hidung Trakea
Tersusun atas
Bronkus Pulmo
10. Hidung
Saluran udara yang pertama dan memiliki dua lubang yang dipisahkan oleh sekat hidung
Struktur : berbentuk piramida yang tersusun dari tulang rawan hialin dan jaringan fibroareolar
Fungsi
Menyaring partikel
Melembabkan dan menghangatkan
udara yang masuk
Mematikan mikroorganisme
Sebagai indra penciuman
Saluran hidung membuka ke dalam faring yang merupakan saluran bersama
sistem pernapasan dan sistem pencernaan sheingga udara di dalam faring
dapat berasal dari hidung atau mulut ketika saluran hidung tersumbat
13. Faring
Terdapat dua saluran :
Trakea
• Trakea dilalui oleh udara
Esofagus
• Esofagus yang dilalui makanan
menuju ke lambung
• Esofagus selalu tertutup kecuali ketika menelan makanan. Hal ini terjadi agar udara tidak
masuk ke lambung pada waktu bernapas. Pada saat menelan makanan, terjadi mekanisme
refleks yang menutup trakea agar makanan masuk ke esofagus, bukan ke trakea
15. Laring
Saluran udara yang terletak di bagian depan faring hingga bagian bawah trakea
Terdiri atas : kepingan tulang rawan, ligamen, membran, tonjolan jakun (Adam’s apple) epiglottis, dan pita
suara
Epiglotis : katup tulang rawan dan berfungsi
membantu laring menutup sewaktu menelan
Pita suara : jaringan elastis yang melintang di
pintu masuk laring
Pita suara palsu Pita suara sejati
17. Trakea
Saluran lanjutan dari laring, memiliki panjang 9-11 cm, dan dibentuk oleh 16-20 cincin tulang
rawan berbentuk huruf C
• Tulang rawan pada trakea berfungsi untuk
mempertahankan trakea agar tetap terbuka
• Bagian dalam saluran trakea dilapisi oleh selaput
lendir dari sel-sel bersilia dan sel goblet
• Silia hanya bergerak ke arah laring sehingga dapat
mengeluarkan debu dan butiran benda asing halus
yang masuk bersama udara pernapasan
19. Bronkus
Cabang kanan dan kiri dari trakea serta memiliki struktur yang sama dengan trakea
Bronkus kanan cenderung lebih pendek dan besar daripada bronkus kiri
Bronkus kanan : terdiri atas 6-8 cincin tulang rawan
dan masuk ke paru=paru kanan
Bronkus kiri : terdiri atas 9-12 cincin tulang
rawan dan masuk ke paru=paru kiri
Pada paru-paru, bronkus terus bercabang-cabang menjadi saluran napas yang semakin sempit,
pendek, dan banyak seperti percabangan pohon. Cabang pada bronkus disebut dengan
bronkiolus. Pada bronkiolusm tidak terdapat cincin kartilago, tetapi tetap mengandung sel-sel
bersilia. Di ujung bronkiolus terminat, terdapat alveolus
21. Pulmo
Organ pernapasan utama berbentuk kerucut
Terdiri atas : jaringan elastik
berpori seperti spons dan berisi
udara, serta terletak di rongga
toraks sebelah kanan dan kiri
yang dipisahkan jantung, di atas
diafragma
Paru-paru sebelah kanan : tiga lobus
Paru-paru sebelah kiri : dua lobus
Struktur paru-paru : tersusun atas 300 juta alveolus. Tiap
alveolus mengandung satu lapisan sel epitel skuamosa
dan dikelilingi pembuluh kapiler tempat pertukaran
oksigen dan karbondioksida
22. Pulmo
Paru-paru terbungkus oleh lapisan-lapisan pleura, yaitu :
Pleura parietal : melapisi sangkar rusuk, diafragma,
dan mediastinum (rongga di antara paru-paru kanan
dan kiri)
Pleura viseral : melapisi paru-paru dan
bersambungan dengan pleura parietal di bagian
bawah paru-paru
Rongga pleura : ruangan berisi cairan pelumas di
antara pleura parietal dan pleura viseral
Resesus pleura : rongga pleura yang tidak terisi
jaringan paru-paru. Saat bernapas, paru-paru
bergerak keluar, kemudian masuk ke area ini
25. Mekanisme Pernapasan
Tekanan atmosfer (udara
luar)
Tekanan intrapulmonari
(intraalveolus)
Tekanan yang berperan dalam proses pernapasan
Tekanan intrapleura
Hubungan antara tekanan dan volume gas dinyatakan dalam Hukum Boyle, yaitu volume gas bervariasi berbanding terbalik
dengan tekanan pada suhu konstan
Proses yang kompleks dan bergantung pada perubahan volume rongga dada (toraks) dan perubahan
tekanan
26. Mekanisme Pernapasan
Mekanisme pernapasan dilakukan oleh kerja :
• Otot utama (otot interkostalis luar dan otot diafragma)
• Otot-otot tambahan / otot aksesoris (otot interkostalis dalam, otot
sternokleidomastoideus,otot skalenus, otot pektoralis major, dan otot serratus anterior)
Dilakukan oleh otot
interkostal
Pernapasan dada Pernapasan perut
Dilakukan oleh otot
diafragma
Otot aksesoris
Berperan dalam
pernapasan dalam dan
peningkatan kecepatan
pernapasan
27. Siklus Pernapasan
Dalam 1 kali siklus pernapasan
1 kali proses menghirup udara (inspirasi)
1 kali proses mengeluarkan udara
(ekspirasi)
• Proses aktif yang dilakukan oleh
kerja otot (memerlukan kontraksi
otot)
• Proses pasif yang tidak memerlukan
kontraksi otot
28. Inspirasi
Otot interkostal luat berkontraksi
hingga tulang rusuk terangkat ke atas
dan ke depan
Otot diafragma berkontraksi
sehingga diafragma yang semula
melengkung berubah menjadi
datar
Akibatnya, volume rongga dada membesar, paru-
paru mengembang, dan tekanan udara paru-paru
mengecil -> udara dari luar masuk ke paru-paru.
Udara yang masuk sekitar 25% pada
pernapasan normal
Udara yang masuk sekitar 75% pada
pernapasan normal
Pada inspirasi kuat, kontraksi otot-otot tambahan yang terletak di
leher mampu mengangkat sternum dan dua tulang rusuk utama
sehingga memperbesar volume rongga dada
29. Ekspirasi
Otot diafragma relaksasi
sehingga diafragma yang
mendatar berubah menjadi
melengkung kembali
Otot interkostal luar
relaksasi, tulang rusuk
turun kembali
Akibatnya, volume rongga dada mengecil, paru-
paru menyempit, dan tekanan udara paru-paru
membesar
-> udara keluar dari paru-paru
Pada ekspirasi kuat, kontraksi otot interkostal dalam membantu menarik
tulang rusuk ke bawah dan kontraksi dinding abdomen menyebabkan
diafragma terdorong ke atas, ke dalam rongga dada hingga rongga dada makin
menyempit
31. Pengendalian dan Kecepatan Pernapasan
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh sistem saraf pada medula oblongata, pons Varolii di otak,
dan serabut aferen nervus vagus yang berasal dari reseptor saluran pernapasan dan paru-paru
Kecepatan dan frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh
Jenis kelamin
Kecepatan pernapasan perempuan
lebih tinggi daripada laki-laki
Kapasitas paru-paru laki-laki : 5,7 L
Kapasitas paru-paru perempuan :
4,2 L
Umur
Semakin muda usia manusia,
frekuensi pernapasan semakin
tinggi akibat sel-sel tubuh yang
mengalami pertumbuhan
memerlukan lebih banyak oksigen
Suhu tubuh
Setiap kenaikan 1°C, frekuensi
jantung dan pernapasan meningkat
untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh terhadap
nutrisi dan oksigen
32. Pengendalian dan Kecepatan Pernapasan
Kecepatan dan frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh
Posisi dan Aktivitas Tubuh
Frekuensi pernapasan pada posisi
tubuh berdiri lebih banyak daripada
posisi duduk
Emosi, rasa sakit, ketakutan
Terjadi impuls yang merangsang
pusat pernapasan sehingga
penghirupan udara makin kuat
Status kesehatan
Keberadaan penyakit mengganggu
pengiriman oksigen ke sel tubuh
sehingga berpengaruh pada
frekuensi pernapasan
Ketinggian tempat
Kadar oksigen yang rendah pada
tempat tinggi menyebabkan
peningkatan frekuensi pernapasan
33. Transpor dan Pertukaran Gas
Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
Komposisi udara di atmosfer dengan
tekanan 760 mmHg di hari hangat terdiri
dari : 78% nitrogen. 21% oksigen, 0,93%
argon, 0,038% karbondioksida, uap air,
dan gas lainnya
Hukum Dalton menyatakan terkait
tekanan parsial yang menyatakan setiap
gas menggunakan tekanannya sendiri
sesuai dengan persentasenya dalam
campuran dan tidak dipengaruhi oleh
keberadaan gas lainnya
• Pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam
kapiler terjadi secara difusi di alveolus dan
sel-sel jaringan tubuh -> dipengaruhi oleh
tekanan parsial
• Pada alveolus, molekul gas bergerak melalui
membran respirasi dari tekanan parsial tinggi
ke area yang bertekanan parsial lebih rendah
• Oksigen dari lingkungan luar masuk ke dalam
tubuh melalui hidung hingga ke alveolus
34. Transpor dan Pertukaran Gas
Transpor Oksigen
Sekitar 97% oksigen dalam darah terikat oleh hemoglobin (Hb) eritrosit, sedangkan sisanya sebanyak 3%
larut dalam plasma darah
• Jika hemoglobin berikatan dengan 4 molekul
oksigen, hemoglobin akan membentuk Hb4O8
• Reaksi pengikatan ini berlangsung sangat
cepat, hanya membutuhkan waktu kurang
dari 0,01 detik
• Reaksi deoksigenasi Hb4O8 juga berlangsung
sangat cepat
36. Transpor Karbondioksida
Ketika darah arteri mengalir melalui kapiler jaringan, karbondioksida berdifusi dari sel-sel
jaringan ke dalam darah. Karbondioksida diangkut oleh darah dengan 3 cara, yaitu
• Kelarutan
karbondioksida dalam
plasma darah sekitar
20 ali lebih besar
daripada kelarutan
oksigen
• Hanya 10% yang
terlarut
Karbondioksida larut dalam
plasma darah
• Sebanyak 30%
karbondioksida
berikatan dengan Hb
membentuk karbamino
hemoglobin
• Karbondioksida terikat
oleh hemoglobin di
bagian globin
Sebanyak 60%
karbondioksida diubah
menjadi bikarbonat di
dalam sel darah merah
dengan enzim karbonat
anhidrase
Karbondioksida terikat
dengan hemoglobin
Karbondioksida berbentuk
bikarbonat
40. Volume dan Kapasitas Paru-paru
Karakteristik
• Bergantung pada jenis kelamin, usia, postur tubuh,
kebiasaan merokok, kebiasaan berolahraga, ketinggian
daerah, tempat tinggal, kekuatan bernapas, dan cara
bernapas
• Volume dan kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan
alat spirometer
41. Volume dan Kapasitas Paru-paru
Volume Tidal
Volume Residu Kapasitas Residu Fungsional
Volume udara yang masuk
atau keluar dari paru-paru
selama pernapasan
Volume udara sisa dalam paru-paru
setelah melakukan ekspirasi kuat
Jumlah udara sisa dalam sistem
respirasi setelah ekspirasi normal
atau sama dengan volume residu
ditambah volume cadangan ekspirasi
Volume Cadangan Inspirasi
Volume udara ekstra yang
masuk ke paru-paru dengan
inspirasi maksimun di atas
inspirasi tidal
Volume Cadangan Ekspirasi
Volume udara ekstra yang
dapat dikeluarkan dengan
kuat pada akhir ekspirasi
tidal
42. Volume dan Kapasitas Paru-paru
Kapasitas Vital
Kapasitas Inspirasi Volume eskpirasi kuat dalam 1 detik
Jumlah udara maksimal yang
dapat dikeluarkan dengan kuat
setelah inspirasi maksimum
atau sama dengan penambahan
volume tidal
Jumlah udara maksimal yang dapat
diinspirasikan setelah melakukan
ekspirasi normal atau sama dengan
volume tidal ditambah volume
cadangan inspirasi
Volume udara yang dapat dikeluarkan
dari paru-paru yang terinflasi maksimum,
pada saat detik pertama ekspirasi
maksimum
Kapasitas Total Paru-paru
Jumlah total udara yang dapat
ditampung dalam paru-paru atau
sama dengan kapasitas vital
ditambah volume residu
Volume respirasi per menit
Volume tidal dikalikan dengan
jumlah pernapasan per menit
45. Gangguan Sistem Pernapasan
Tuberkulosis
Hiperkapnia
Faringitis Difteri
Apnea Tidur Asma
Disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yang dapat memicu
pembentukan tuberkel untuk
mengurangi ruang di paru-paru
Peradangan pada faring dan
tenggorokan yang disebabkan
infeksi virus dan bakteri
Dosebabkan bakeri
Corynebacterium diptheriae yang
menyebabkan kesulitan
bernapas dan pembengkakan
kelenjar getah bening
Peningkatan kadar
karbondioksida dalam cairan
tubuh melebihi batas normal
Kesulitan bernapas saat tidur
karena kegagalan pelepasan
impuls saraf yang menjalankan
pernapasan
Penyempitan saluran
pernapasan yang bersifat
sementara akibat
hipersensitivitas terhadap
rangsangan tertentu
46. Teknologi Sistem Pernapasan
Beberapa teknologi dalam sistem pernapasan :
Trakeostomi
Pembuatan lubang
pada dinding anterior
trakea untuk
mempetahankan jalan
napas agar udara dapat
masuk ke paru-paru
Pulmotor
Alat yang digunakan
untuk melakukan
pernapasan buatan
Terapi oksigen
Pemberian oksigen
menggunakan
peralatan emergency
oxygen yang dapat
diberikan melalui
kanula hidung
Terapi oksigen
hiperbarik
Proses pemberian
oksigen 100% kepada
pasien dalam ruang
hiperbarik yang
bertekanan lebih tinggi
daripada udara
atmosfer normal
47. Glosarium
• Tekanan darah : daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup, yaitu pada
dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah