2
Most read
6
Most read
7
Most read
Al-Qur’ān sebagai 
Pedoman Hidup 
Oleh: 
1. Afif Reza Firmanda (17) 
2. Arista Dwi Risdiana P (21) 
3. Bagas Prawira Indrajati (22) 
4. Desti Mentari (24)
Membuka Relung Hati 
Sejak Nabi Adam as. sampai Nabi Muhammad saw., para rasul datang 
untuk menyampaikan ajaran Allah Swt kepada umat-Nya. Sebagai manusia biasa, 
para rasul juga pasti akan menemui ajalnya, yaitu meninggal dunia. Sepeninggal 
rasul-rasul itu, kehidupan umat manusia mengalami pergeseran dan ada yang 
mulai meninggalkan ajarannya. Saat itulah kehidupan mulai kacau karena tanpa 
pedoman sebagaimana telah dibawa oleh rasul. Dengan diturunkannya kitab suci, 
umat manusia kembali memiliki pedoman hidup. 
Al-Qur’ān merupakan kitab suci terakhir yang diwahyukan dan merupakan 
penyempurna kitabkitab sebelumnya. Al-Qur’ān adalah mukjizat Nabi Muhammad 
saw. yang terbesar dan abadi di antara mukjizat-mukjizat lainnya. Oleh karena itu, 
al-Qur’ān idealnya menjadi pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi 
kehidupan seluruh umat manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di 
akhirat. 
Rasulullah saw. menegaskan bahwa manusia tidak tersesat dalam 
menjalani hidupnya selama berpegang teguh pada al-Qur’ān dan hadis. 
Artinya : “Kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat 
selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu (al-Qur’ān) dan sunnah rasul-
Mengkritisi Sekitar Kita 
Dalam hadis yang bersumber dari Hudzaifah bin Yaman, Rasulullah saw. 
meramalkan kelak pada suatu masa akan terjadi perpecahan dan perselisihan 
sepeninggal beliau. Hudzaifah berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai 
Rasulullah, apa yang paduka perintahkan kepadaku jika aku menjumpai hal itu? Beliau 
menjawab, “Pelajarilah kitab Allah dan amalkan, karena itu solusinya.” Lalu aku 
mengulang pertanyaan itu 3x, dan Rasul juga menjawab 3x: “Pelajarilah kitab Allah dan 
amalkanlah, karena itu kunci keselamatan.” 
Kritisi perilaku berikut ini, kemudian berikan tanggapanmu dengan beberapa 
sudut pandang (contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)! 
1. Pada bulan suci Ramaḍan, hampir di seluruh masjid dan muṡalla terdengar suara 
lantunan al-Qur’ᾱn. Akan tetapi, setelah selesai Ramadhan, selesai pula tradisi 
tersebut. Mengapa, ya? Padahal Rasulullah saw. menegaskan bahwa: “Sebaik-baik 
kamu adalah orang yang belajar al-Qur’ᾱn dan mengamalkannya.” 
2. Berbagai macam penyakit timbul seolah-olah tanpa diketahui cara pengobatannya. 
Bencana yang terjadi tidak disangka-sangka, tawuran antarwarga, tawuran 
antarpelajar, dan lain sebagainya. Semua itu merupakan dampak perilaku manusia 
yang sudah meninggalkan al-Qur’ᾱn. 
3. Perlu disadari, bahwa membaca dan mempelajari al-Qur’ᾱn akan meminimalisir 
kegelisahan batin, bahkan gangguan jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit 
jasmani. Memperbanyak membaca dan mempelajari al-Qur’ᾱn akan meningkatkan
A. Pentingnya Mengimani 
Kitab-Kitab Allah Swt. 
Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah 
menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat 
manusia. Di dalam al-Qur’ān disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada para 
nabi-Nya, yaitu; Taurāt diturunkan kepada Nabi Musa as., Zabūr kepada Nabi Daud as., Injil kepada 
Nabi Isa as., dan al-Qur’ān kepada Nabi Muhammad saw. 
Firman Allah Swt.: 
Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) dengan 
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, 
maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau 
mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu...” (Q.S. 
al-Māidah/5: 48) 
Kitab-kitab yang dimaksud pada ayat di atas adalah kitab yang berisi peraturan, ketentuan, 
perintah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia. Kitab-kitab Allah Swt. tersebut 
diturunkan pada masa yang berlainan. Semua kitab tersebut berisi ajaran pokok yang sama, yaitu 
ajaran meng-esa-kan Allah (tauh³d). Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan 
dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.
B. Pengertian Kitab dan Ṡuḥuf 
Kitab dan ṡuḥuf merupakan wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul 
untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Perbedaan antara 
kitab dan ṡuḥuf bisa dilihat pada tabel berikut. 
Ṡuḥuf Kitab 
1. Wahyu Allah Swt. yang 
disampaikan kepada para 
rasul, tetapi masih berupa 
“lembaran-lembaran” yang 
terpisah. 
2. Isi ṡuḥuf sangat simpel. 
1. Wahyu Allah Swt. yang 
disampaikan kepada para 
rasul 
sudah berbentuk 
buku/kitab. 
2. Isi kitab lebsih lengkap 
jika 
dibandingkan dengan isi 
ṡuḥuf. 
Di dalam al-Qur’ān disebutkan adanya ṡuḥuf yang dimiliki Nabi Musa as. Dan Nabi Ibrahim as. 
Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini: 
Artinya: “Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) ṡuḥuf-ṡuḥuf (kitab-kitab) 
yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’lā/87: 19)
C. Kitab-Kitab Allah Swt. dan 
Para Penerimanya 
1. Kitab Taurāt 
Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab 
Taurāt adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada 
Nabi Musa as. Untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya dan 
bagi Bani Israil. Firman Allah Swt: 
Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurāt) dan Kami 
jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu 
mengambil (pelindung) selain Aku.” (Q.S. al-Isrā’/17: 2) 
Taurāt merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nab³n, dan 
Khetub³n) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut 
Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang orang Kristen disebut Old 
Testament (Perjanjian Lama).
Lanjutan… 
Isi pokok Kitab Taurāt dikenal dengan Sepuluh Hukum 
(Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang diterima Nabi 
Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum 
tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas 
kebaktian (syar³'ah), 
seperti berikut. 
1. Hormati dan cintai Allah satu saja, 
2. Sebutkan nama Allah dengan hormat, 
3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu), 
4. Hormati ibu bapakmu, 
5. Jangan membunuh, 
6. Jangan berbuat cabul, 
7. Jangan mencuri, 
8. Jangan berdusta, 
9. Jangan ingin berbuat cabul, 
10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang 
tidak halal.
2. Kitab Zabūr 
Kata zabur (bentuk jamaknya zubūr) berasal dari zabara-yazburu- 
zabr yang berarti menulis. Zabūr adalah kitab suci yang 
diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang 
bernama Nabi Daud as. Firman Allah 
Artinya: “Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu 
(Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan 
nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada 
Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, 
Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabūr kepada 
Daud.” (Q.S. an-Nisā'/4: 163) 
Kitab Zabūr berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 
150 surah dalam Kitab Zabūr yang tidak mengandung hukum-hukum, 
tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan
Lanjutan…. 
Secara garis besar, 
nyanyian rohani yang 
disenandungkan oleh Nabi 
Daud as. 
Kitab Zabūr terdiri atas lima 
macam: 
1. nyanyian untuk memuji 
Tuhan (liturgi), 
2. nyanyian perorangan 
sebagai ucapan syukur, 
3. ratapan-ratapan jamaah, 
4. ratapan dan doa 
individu, dan 
5. nyanyian untuk raja. 
Nyanyian pujian dalam Kitab Zabūr 
(Mazmur: 146) antara lain: 
1. Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai 
jiwaku, pujilah Tuhan. 
2. Maka aku akan memuji Tuhan. seumur 
hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian 
kepada Tuhanku selama aku ada. 
3. Janganlah kamu percaya pada raja-raja 
atau anak-anak Adam yang tiada 
mempunyai pertolongan. 
4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah 
ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu 
hilanglah segala daya upayanya. 
5. Maka berbahagialah orang yang 
memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya 
dan yang menaruh harap kepada Tuhan. 
6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut 
serta segala isinya, dan yang menaruh 
setia sampai selamanya. 
7. Yang membela orang yang teraniaya dan 
yang memberi makan orang yang lapar. 
Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang 
terpenjara.
3. Kitab Injil 
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi 
Isa as. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan 
yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah 
Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan dan 
tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Ada 
pula penjelasan, bahwa di dalam Kitab Injil terdapat 
keterangan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang 
terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yaitu bernama 
Ahmad atau Muhammad saw. 
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. sebagai 
petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Injil 
sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’ān, bahwa Isa as. 
untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau 
pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah 
dan tidak menyekutukan-Nya. Penjelasan ini tertulis 
dalam Q.S. al-Ḥadid /57: 27.
Lanjutan… 
Artinya: “Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti 
jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan 
Kami berikan Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan 
kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya....” 
(Q.S. al-Ḥadid/57: 27) 
Hanya saja Injil pun senasib dengan Taurāt , yakni 
sudah mengalami perubahandan penggantian yang dilakukan 
oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan 
dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa 
as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, 
Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana). Mereka adalah bukan dari 
orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. 
Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi 
Barnaba. Isi dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengn isi Kitab 
Inj³l empat macam yang tersebut di atas.
4. Kitab al-Qur’ān 
Al-Qur’ān diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. Melalui Malaikat Jibril. Al- 
Qur’ān diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsurangsur. Waktu turun al-Qur’ān selama 
kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 
ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. 
Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramaḍan 
tahun 610 M. di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad saw. sedang ber-khalwat. Dengan diterimanya 
wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul, yaitu manusia pilihan Allah Swt. 
yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu, Rasulullah saw. diberi tugas 
oleh Allah Swt. untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia. 
Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Māidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 
9 Ḍulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika itu beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji 
perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat. 
Al-Qur’ān yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Menghapus sebagian syariat 
yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan 
perkembangan zaman. Al-Qur’ān merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat 
manusia sampai akhir zaman. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita tidak perlu meragukannya sama 
sekali. Firman Allah Swt.: 
Artinya: “Kitab (al-Qur’ān) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2)
Pahala Istimewa Penghafal al- 
Qur’ān 
Diriwayatkan bahwa Allah Swt. akan memberikan keistimewaan kepada 
para penghafal al-Qur’ān dan orang tuanya. Rasulullah saw. bersabda, “Pada hari 
kiamat nanti, al-Qur’ān akan menemui penghafalnya ketika keluar dari kuburnya. 
Al-Qur’ān akan berwujud seorang yang ramping. Ia akan bertanya pada 
penghafalnya, “Apakah Anda mengenalku?” Maka, penghafal itu menjawab “Tidak, 
saya tidak mengenal Anda.” 
Al-Qur’ān berkata, “Saya adalah kawanmu, al-Qur’ān yang membuatmu 
kehausan di tengah hari. Sesungguhnya, setiap pedagang akan mendapatkan 
keuntungan. Dan Anda pada hari ini mendapatkan keuntungan.” 
Kemudian, penghafal itu diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi 
kekekalan di tangan kirinya, serta dipasang mahkota di atas kepalanya. Tidak 
hanya itu, orang tua penghafal itu juga mendapatkan keistimewaan. Mereka 
diberikan dua pakaian baru yang bagus dan harganya tidak dapat dibayar oleh 
penghuni dunia. 
Kedua orang tua penghafal itu kemudian bertanya, “Kenapa kami 
diberikan pakaian 
seperti ini?’ 
Kemudian, mereka mendapat jawaban dari Allah Swt., “Karena anakmu 
telah 
menghafal al-Qur’ān.” 
Kemudian, kepada penghafal al-Qur’ān tadi diperintahkan, “Bacalah dan 
naiklah ke tingkat-tingkat surga dan kamar-kamarnya!” Maka, ia pun naik sambil 
membaca bacaan al-Qur’ān. (Diambil dari 365 Kisah Teladan Islam satu kisah
5. Nama-Nama Lain al-Qur’ān 
Nama-nama lain dari al-Qur’ān, yaitu: 
a. Al-Hudā, artinya al-Qur’ān sebagai 
petunjuk seluruh umat manusia. 
b. Al-Furqān, artinya al-Qur’ān sebagai 
pembeda antara yang baik dan buruk. 
c. Asy-Syifā', artinya al-Qur’ān sebagai 
penawar (obat penenang hati). 
d. Aż-Żikr, artinya al-Qur’ān sebagai 
peringatan adanya ancaman dan 
balasan. 
e. Al-Kitāb, artinya al-Qur’ān adalah 
firman Allah Swt. yang dibukukan. 
6. Isi al-Qur’ān 
Adapun isi pokok al-Qur’ān adalah 
seperti berikut. 
a. Aqidah atau keimanan. 
b. 'Ibādah, baik 'ibādah maḥḍah 
maupun gairu maḥḍah. 
c. Akhlaq seorang hamba kepada 
Khāliq, kepada sesama manusia dan 
alam sekitarnya. 
d. Mu’āmalah, yaitu hubungan manusia 
dengan sesama manusia. 
e. Qiṡṡah, yaitu cerita nabi dan rasul, 
orang-orang saleh, dan orang-orang 
yang ingkar. 
7. Keistimewaan al-Qur’ān 
Kita sebagai umat Islam wajib 
mengimani dan mempercayai isi al-Qur’ān 
karena al-Qur’ān merupakan pedoman 
hidup umat manusia, terlebih lagi 
pedoman hidup umat Islam. Apabila kita 
tidak mengimani dan mengamalkannya, 
kita termasuk orang-orang yang ingkar 
(kafir). 
Cara mengamalkan isi al-Qur’ān 
adalah dengan mempelajari cara belajar 
membaca (mengaji) baik melalui iqra’, 
qiraati, atau yang lainnya. Kemudian, 
mempelajari artinya, menganalisis isinya, 
dan langsung mengamalkannya. 
Adapun keistimewaan kitab suci al- 
Qur’ān adalah sebagai berikut. 
a.Sebagai petunjuk dan rahmat bagi 
orang-orang yang beriman dan bertakwa 
b.Sebagai informasi kepada setiap umat 
bahwa nabi dan rasul terdahulu 
mempunyai syariat (aturan) dan caranya 
masing-masing dalam menyembah Allah 
Swt. 
c.Al-Qur’ān sebagai kitab suci terakhir dan 
terjamin keasliannya. 
d.Al-Qur’ān tidak dapat tertandingi oleh 
ide-ide manusia yang ingin 
menyimpangkannya.
Rangkuman 
1. Umat Islam wajib mengimani kitab-kitab Allah Swt, baik al-Qur’ān maupun 
kitab-kitab sebelumnya, yaitu Taurāt, Zabūr, dan Inj³l . 
2. Kitab Taurāt diturunkan kepada Nabi Musa as. berisi tentang sepuluh 
perintah, yaitu: meng-esa-kan Allah, larangan menyebut nama Allah dengan 
main-main, memuliakan hari Sabtu, menghormati kedua orang tua, larangan 
mencuri, larangan membunuh manusia, larangan berbuat syirik, larangan 
melakukan zina, larangan menjadi saksi palsu, larangan memiliki keinginan 
atas hak orang lain. 
3. Kitab Zabūr diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Daud as. berisi tentang zikir, 
nasihat dan hikmah, tidak memuat syariat karena diperintahkan oleh Allah 
Swt. untuk mengikuti syariat Nabi Musa as. 
4. Kitab Inj³l diturunkan kepada Nabi Isa as. memuat perintah agar manusia 
meng-esa-kan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya, juga menjelaskan 
bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir, yaitu Ahmad atau 
Muhammad. 
5. Al-Qur’ān adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., 
sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’ān terdiri atas 30 juz, 
114 surat dan kurang lebih 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. 
Turunnya al-Qur’ān disebut Nuzulul Qur’ān.

More Related Content

PPTX
Al qur’an sebagai pedoman hidup
PPTX
Al - Quran sebagai Pedoman Hidup Manusia
PDF
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
PPTX
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
PPTX
Power point alquran
PPTX
Mengapa Harus Menghafal Al-Qur'an?
PPTX
Iman Kepada Kitab Kitab Allah Swt
PPTX
10 cara menyambut ramadhan
Al qur’an sebagai pedoman hidup
Al - Quran sebagai Pedoman Hidup Manusia
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Power point alquran
Mengapa Harus Menghafal Al-Qur'an?
Iman Kepada Kitab Kitab Allah Swt
10 cara menyambut ramadhan

What's hot (20)

PPTX
Presentation isra and mi'raj
PPT
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
PPT
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
PPTX
Islam Jalan Hidup Sempurna
PPT
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
PPT
Ppt ulumul qur'an
PPTX
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
PPTX
Presentasi tahfidz qur'an
PPT
Aqidah Islam 1
PPTX
Keutamaan bulan rajab
PPT
Aqidah,syariah,dakwah
PPTX
Keutamaan kota madinah
PDF
36 hadits hadits palsu dan lemah yang sering disebut di bulan ramadhan
PPT
Menjadi Orang Beruntung
PPTX
Nuzul al qur’an ppt
PPTX
Adab Membaca Al Qur'an
PPTX
Tujuan hidup manusia
PPTX
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is Choice
PPTX
konsep akidah dalam pandangan islam
Presentation isra and mi'raj
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Islam Jalan Hidup Sempurna
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
Ppt ulumul qur'an
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Presentasi tahfidz qur'an
Aqidah Islam 1
Keutamaan bulan rajab
Aqidah,syariah,dakwah
Keutamaan kota madinah
36 hadits hadits palsu dan lemah yang sering disebut di bulan ramadhan
Menjadi Orang Beruntung
Nuzul al qur’an ppt
Adab Membaca Al Qur'an
Tujuan hidup manusia
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is Choice
konsep akidah dalam pandangan islam
Ad

Similar to Al qur’ān sebagai pedoman Kehidupan (20)

PPTX
Iman kepada kitab kitab allah
DOCX
Modul media
DOCX
tugas agama islam.docx
PPTX
Beriman kepada kitab kitab allah XI IPS-5 Kel.1.pptx
PDF
Bab 1 al_quran_sebagai_pedoman_hidup
PPTX
3. iman kepada-kitabullah
PPTX
PAB_Iman Kepada Kitab-Kitab Allah.pptx
DOCX
Materi pendidikan agama islam kelas xi
PPTX
Kitab allah swt sebagai pedoman hidup
PPTX
Kitab allah
PPTX
Kitab allah
PPTX
Kitab allah
DOCX
Materi iman kepada kitab Allah swt
PPTX
Bab 1 Agama Kelas XI
DOCX
Makalah agama
PPTX
Iman Kepada Kitab Allah
PPTX
Pendidikan agama islam (Iman Kepada Kitab ALLAH)
PPTX
Ketentuan Beriman Kepada Kitab - Kitab ALLAH
DOCX
Materi iman kepada kitab Allah
PDF
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Iman kepada kitab kitab allah
Modul media
tugas agama islam.docx
Beriman kepada kitab kitab allah XI IPS-5 Kel.1.pptx
Bab 1 al_quran_sebagai_pedoman_hidup
3. iman kepada-kitabullah
PAB_Iman Kepada Kitab-Kitab Allah.pptx
Materi pendidikan agama islam kelas xi
Kitab allah swt sebagai pedoman hidup
Kitab allah
Kitab allah
Kitab allah
Materi iman kepada kitab Allah swt
Bab 1 Agama Kelas XI
Makalah agama
Iman Kepada Kitab Allah
Pendidikan agama islam (Iman Kepada Kitab ALLAH)
Ketentuan Beriman Kepada Kitab - Kitab ALLAH
Materi iman kepada kitab Allah
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Tools of Digital Media in Marketing Era Digital 4.0_WEBINAR PDPTN "Digital Ma...
PDF
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
PDF
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
PPTX
Pola Pikir Bertumbuh Pembelajaran Mendalam.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
PPTX
POWER POING IPS KLS 8 KUMER 2025-2026.pptx
PPTX
PDF_Penyelarasan_Visi,_Misi,_dan_Tujuan_
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
PDF
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
DOCX
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
PPTX
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
PPTX
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
PDF
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Tools of Digital Media in Marketing Era Digital 4.0_WEBINAR PDPTN "Digital Ma...
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Pola Pikir Bertumbuh Pembelajaran Mendalam.pptx
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
POWER POING IPS KLS 8 KUMER 2025-2026.pptx
PDF_Penyelarasan_Visi,_Misi,_dan_Tujuan_
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka

Al qur’ān sebagai pedoman Kehidupan

  • 1. Al-Qur’ān sebagai Pedoman Hidup Oleh: 1. Afif Reza Firmanda (17) 2. Arista Dwi Risdiana P (21) 3. Bagas Prawira Indrajati (22) 4. Desti Mentari (24)
  • 2. Membuka Relung Hati Sejak Nabi Adam as. sampai Nabi Muhammad saw., para rasul datang untuk menyampaikan ajaran Allah Swt kepada umat-Nya. Sebagai manusia biasa, para rasul juga pasti akan menemui ajalnya, yaitu meninggal dunia. Sepeninggal rasul-rasul itu, kehidupan umat manusia mengalami pergeseran dan ada yang mulai meninggalkan ajarannya. Saat itulah kehidupan mulai kacau karena tanpa pedoman sebagaimana telah dibawa oleh rasul. Dengan diturunkannya kitab suci, umat manusia kembali memiliki pedoman hidup. Al-Qur’ān merupakan kitab suci terakhir yang diwahyukan dan merupakan penyempurna kitabkitab sebelumnya. Al-Qur’ān adalah mukjizat Nabi Muhammad saw. yang terbesar dan abadi di antara mukjizat-mukjizat lainnya. Oleh karena itu, al-Qur’ān idealnya menjadi pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi kehidupan seluruh umat manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Rasulullah saw. menegaskan bahwa manusia tidak tersesat dalam menjalani hidupnya selama berpegang teguh pada al-Qur’ān dan hadis. Artinya : “Kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu (al-Qur’ān) dan sunnah rasul-
  • 3. Mengkritisi Sekitar Kita Dalam hadis yang bersumber dari Hudzaifah bin Yaman, Rasulullah saw. meramalkan kelak pada suatu masa akan terjadi perpecahan dan perselisihan sepeninggal beliau. Hudzaifah berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, apa yang paduka perintahkan kepadaku jika aku menjumpai hal itu? Beliau menjawab, “Pelajarilah kitab Allah dan amalkan, karena itu solusinya.” Lalu aku mengulang pertanyaan itu 3x, dan Rasul juga menjawab 3x: “Pelajarilah kitab Allah dan amalkanlah, karena itu kunci keselamatan.” Kritisi perilaku berikut ini, kemudian berikan tanggapanmu dengan beberapa sudut pandang (contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)! 1. Pada bulan suci Ramaḍan, hampir di seluruh masjid dan muṡalla terdengar suara lantunan al-Qur’ᾱn. Akan tetapi, setelah selesai Ramadhan, selesai pula tradisi tersebut. Mengapa, ya? Padahal Rasulullah saw. menegaskan bahwa: “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al-Qur’ᾱn dan mengamalkannya.” 2. Berbagai macam penyakit timbul seolah-olah tanpa diketahui cara pengobatannya. Bencana yang terjadi tidak disangka-sangka, tawuran antarwarga, tawuran antarpelajar, dan lain sebagainya. Semua itu merupakan dampak perilaku manusia yang sudah meninggalkan al-Qur’ᾱn. 3. Perlu disadari, bahwa membaca dan mempelajari al-Qur’ᾱn akan meminimalisir kegelisahan batin, bahkan gangguan jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani. Memperbanyak membaca dan mempelajari al-Qur’ᾱn akan meningkatkan
  • 4. A. Pentingnya Mengimani Kitab-Kitab Allah Swt. Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Di dalam al-Qur’ān disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada para nabi-Nya, yaitu; Taurāt diturunkan kepada Nabi Musa as., Zabūr kepada Nabi Daud as., Injil kepada Nabi Isa as., dan al-Qur’ān kepada Nabi Muhammad saw. Firman Allah Swt.: Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu...” (Q.S. al-Māidah/5: 48) Kitab-kitab yang dimaksud pada ayat di atas adalah kitab yang berisi peraturan, ketentuan, perintah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia. Kitab-kitab Allah Swt. tersebut diturunkan pada masa yang berlainan. Semua kitab tersebut berisi ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran meng-esa-kan Allah (tauh³d). Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.
  • 5. B. Pengertian Kitab dan Ṡuḥuf Kitab dan ṡuḥuf merupakan wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Perbedaan antara kitab dan ṡuḥuf bisa dilihat pada tabel berikut. Ṡuḥuf Kitab 1. Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul, tetapi masih berupa “lembaran-lembaran” yang terpisah. 2. Isi ṡuḥuf sangat simpel. 1. Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul sudah berbentuk buku/kitab. 2. Isi kitab lebsih lengkap jika dibandingkan dengan isi ṡuḥuf. Di dalam al-Qur’ān disebutkan adanya ṡuḥuf yang dimiliki Nabi Musa as. Dan Nabi Ibrahim as. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini: Artinya: “Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) ṡuḥuf-ṡuḥuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’lā/87: 19)
  • 6. C. Kitab-Kitab Allah Swt. dan Para Penerimanya 1. Kitab Taurāt Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurāt adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya dan bagi Bani Israil. Firman Allah Swt: Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurāt) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.” (Q.S. al-Isrā’/17: 2) Taurāt merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nab³n, dan Khetub³n) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).
  • 7. Lanjutan… Isi pokok Kitab Taurāt dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syar³'ah), seperti berikut. 1. Hormati dan cintai Allah satu saja, 2. Sebutkan nama Allah dengan hormat, 3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu), 4. Hormati ibu bapakmu, 5. Jangan membunuh, 6. Jangan berbuat cabul, 7. Jangan mencuri, 8. Jangan berdusta, 9. Jangan ingin berbuat cabul, 10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.
  • 8. 2. Kitab Zabūr Kata zabur (bentuk jamaknya zubūr) berasal dari zabara-yazburu- zabr yang berarti menulis. Zabūr adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as. Firman Allah Artinya: “Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabūr kepada Daud.” (Q.S. an-Nisā'/4: 163) Kitab Zabūr berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah dalam Kitab Zabūr yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan
  • 9. Lanjutan…. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. Kitab Zabūr terdiri atas lima macam: 1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi), 2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur, 3. ratapan-ratapan jamaah, 4. ratapan dan doa individu, dan 5. nyanyian untuk raja. Nyanyian pujian dalam Kitab Zabūr (Mazmur: 146) antara lain: 1. Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah Tuhan. 2. Maka aku akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada. 3. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan. 4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya. 5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan. 6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya. 7. Yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara.
  • 10. 3. Kitab Injil Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Ada pula penjelasan, bahwa di dalam Kitab Injil terdapat keterangan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Muhammad saw. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Injil sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’ān, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Penjelasan ini tertulis dalam Q.S. al-Ḥadid /57: 27.
  • 11. Lanjutan… Artinya: “Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya....” (Q.S. al-Ḥadid/57: 27) Hanya saja Injil pun senasib dengan Taurāt , yakni sudah mengalami perubahandan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana). Mereka adalah bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengn isi Kitab Inj³l empat macam yang tersebut di atas.
  • 12. 4. Kitab al-Qur’ān Al-Qur’ān diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. Melalui Malaikat Jibril. Al- Qur’ān diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsurangsur. Waktu turun al-Qur’ān selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramaḍan tahun 610 M. di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad saw. sedang ber-khalwat. Dengan diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul, yaitu manusia pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu, Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia. Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Māidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Ḍulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika itu beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat. Al-Qur’ān yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’ān merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah Swt.: Artinya: “Kitab (al-Qur’ān) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2)
  • 13. Pahala Istimewa Penghafal al- Qur’ān Diriwayatkan bahwa Allah Swt. akan memberikan keistimewaan kepada para penghafal al-Qur’ān dan orang tuanya. Rasulullah saw. bersabda, “Pada hari kiamat nanti, al-Qur’ān akan menemui penghafalnya ketika keluar dari kuburnya. Al-Qur’ān akan berwujud seorang yang ramping. Ia akan bertanya pada penghafalnya, “Apakah Anda mengenalku?” Maka, penghafal itu menjawab “Tidak, saya tidak mengenal Anda.” Al-Qur’ān berkata, “Saya adalah kawanmu, al-Qur’ān yang membuatmu kehausan di tengah hari. Sesungguhnya, setiap pedagang akan mendapatkan keuntungan. Dan Anda pada hari ini mendapatkan keuntungan.” Kemudian, penghafal itu diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan di tangan kirinya, serta dipasang mahkota di atas kepalanya. Tidak hanya itu, orang tua penghafal itu juga mendapatkan keistimewaan. Mereka diberikan dua pakaian baru yang bagus dan harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia. Kedua orang tua penghafal itu kemudian bertanya, “Kenapa kami diberikan pakaian seperti ini?’ Kemudian, mereka mendapat jawaban dari Allah Swt., “Karena anakmu telah menghafal al-Qur’ān.” Kemudian, kepada penghafal al-Qur’ān tadi diperintahkan, “Bacalah dan naiklah ke tingkat-tingkat surga dan kamar-kamarnya!” Maka, ia pun naik sambil membaca bacaan al-Qur’ān. (Diambil dari 365 Kisah Teladan Islam satu kisah
  • 14. 5. Nama-Nama Lain al-Qur’ān Nama-nama lain dari al-Qur’ān, yaitu: a. Al-Hudā, artinya al-Qur’ān sebagai petunjuk seluruh umat manusia. b. Al-Furqān, artinya al-Qur’ān sebagai pembeda antara yang baik dan buruk. c. Asy-Syifā', artinya al-Qur’ān sebagai penawar (obat penenang hati). d. Aż-Żikr, artinya al-Qur’ān sebagai peringatan adanya ancaman dan balasan. e. Al-Kitāb, artinya al-Qur’ān adalah firman Allah Swt. yang dibukukan. 6. Isi al-Qur’ān Adapun isi pokok al-Qur’ān adalah seperti berikut. a. Aqidah atau keimanan. b. 'Ibādah, baik 'ibādah maḥḍah maupun gairu maḥḍah. c. Akhlaq seorang hamba kepada Khāliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya. d. Mu’āmalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia. e. Qiṡṡah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar. 7. Keistimewaan al-Qur’ān Kita sebagai umat Islam wajib mengimani dan mempercayai isi al-Qur’ān karena al-Qur’ān merupakan pedoman hidup umat manusia, terlebih lagi pedoman hidup umat Islam. Apabila kita tidak mengimani dan mengamalkannya, kita termasuk orang-orang yang ingkar (kafir). Cara mengamalkan isi al-Qur’ān adalah dengan mempelajari cara belajar membaca (mengaji) baik melalui iqra’, qiraati, atau yang lainnya. Kemudian, mempelajari artinya, menganalisis isinya, dan langsung mengamalkannya. Adapun keistimewaan kitab suci al- Qur’ān adalah sebagai berikut. a.Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa b.Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt. c.Al-Qur’ān sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya. d.Al-Qur’ān tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.
  • 15. Rangkuman 1. Umat Islam wajib mengimani kitab-kitab Allah Swt, baik al-Qur’ān maupun kitab-kitab sebelumnya, yaitu Taurāt, Zabūr, dan Inj³l . 2. Kitab Taurāt diturunkan kepada Nabi Musa as. berisi tentang sepuluh perintah, yaitu: meng-esa-kan Allah, larangan menyebut nama Allah dengan main-main, memuliakan hari Sabtu, menghormati kedua orang tua, larangan mencuri, larangan membunuh manusia, larangan berbuat syirik, larangan melakukan zina, larangan menjadi saksi palsu, larangan memiliki keinginan atas hak orang lain. 3. Kitab Zabūr diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Daud as. berisi tentang zikir, nasihat dan hikmah, tidak memuat syariat karena diperintahkan oleh Allah Swt. untuk mengikuti syariat Nabi Musa as. 4. Kitab Inj³l diturunkan kepada Nabi Isa as. memuat perintah agar manusia meng-esa-kan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir, yaitu Ahmad atau Muhammad. 5. Al-Qur’ān adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’ān terdiri atas 30 juz, 114 surat dan kurang lebih 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Qur’ān disebut Nuzulul Qur’ān.