4. LATAR BELAKANG
KIA
Upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui, bayi baru lahir, bayi dan anak balita.
AKI AKB
Kematian seorang
wanita saat hamil atau
dalam 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan,
terlepas dari durasi dan
lokasi kehamilan, dari
segala penyebab yang
terkait dengan atau
diperberat oleh
kehamilan atau
penanganannya tetapi
bukan disebabkan oleh
kecelakaan/cedera
Sensus 2020 : 359 per
100.000
SUMBAR : 178 per
100.000
PADANG : 31 Jiwa
(2021)
RAWANG : 0 Jiwa
(2023)
Target 2030
70 per 100.000
Kelahiran Hidup
ANC
Indikator
SPM
5. • Apa saja kendala-kendala dalam pelayanan ANC di Puskesmas
Rawang ?
• Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala
dalam pelayanan ANC di Puskesmas Rawang ?
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
Mengetahui pengelolaan
kesehatan ibu dan
pencapaiannya terkait ANC di
wilayah kerja Puskesmas
Rawang.
• Mengetahui permasalahan
dalam ANC di Puskesmas
Rawang.
• Mengetahui solusi terhadap
permasalahan ANC di
Puskesmas Rawang.
6. Bahasan mengenai program kesehatan ibu, pencapaian program, dan
permasalahan pada kesehatan ibu khususnya bidang ANC di wilayah
kerja Puskesmas Rawang
BATASAN MASALAH
Merujuk pada berbagai literatur, laporan tahunan Puskesmas Rawang
tahun 2023, dan diskusi dengan kepala puskesmas yang diarahkan
kepada pemegang Program KIA di Puskesmas Rawang.
METODE PENULISAN
8. KESEHATA
N
KIA
Keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan
sosial (World Health Organization)
Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis (UU No.36 Tahun 2009)
Upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, ibu menyusui, bayi baru lahir, bayi, dan anak
balita.
9. Program Kesehatan
Ibu Anak (KIA)
Salah satu prioritas utama pembangunan
kesehatan di Indonesia
Tujuan :
Menurunkan kematian dan kejadian sakit
pada ibu dan anak melalui peningkatan mutu
pelayanan dan menjaga kesinambungan
pelayanan kesehatan ibu dan perinatal di tingkat
pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primer.
10. Pelayanan komprehensif dan berkualitas mencakup
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang meliputi pelayanan KIA, gizi, penyakit menular,
PTM, KtP selama kehamilan
1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan
termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat
2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan
penyulit/komplikasi kehamilan
3. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman
4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk
melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi
5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat
dan tepat waktu bila diperlukan
6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami
dalam menjaga kesehatan gizi ibu hamil, menyiapkan
persalinan dan kesiagaan apabila terjadi
penyulit/komplikasi
Pelayanan Antenatal Terpadu
Pelayanan antenatal yang berkualitas
11. Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Kunjungan pertama (K1) K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
terpadu dan komprehensif sesuai standar.
Kunjungan Keenam (K6) K4 ibu hamil dengan kontak 6 kali atau lebih dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan
pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar (1-1-2).
Kontak 4 kali dilakukan:
Minimal 2 kali pada trimester 1 (0 - 14 minggu)
Minimal 1 kali pada trimester 2 (>14 - 24 minggu)
Minimal 3 kali pada trimester 3 (> 24 minggu sampai dengan
kelahiran)
Penanganan Komplikasi
(PK)
Penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun
tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil,
bersalin dan nifas.
12. PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Pelayanan komprehensif dan berkualitas mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang meliputi pelayanan KIA, gizi, penyakit menular, PTM, KtP selama kehamilan
Memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu
menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat
4x
Trimester 1 : 1 kali
Trimester 2 : 1 kali
Trimester 3 : 2 kali
6x
Trimester 1 : 2 kali
Trimester 2 : 1 kali
Trimester 3 : 3 kali
KIA 2020
Minimal 2 kali
dilakukan
Pemeriksaan oleh
dokter pada TM 1
dan TM 3
13. KERANGKA KONSEP PELAYANAN ANTENATAL
KOMPREHENSIF DAN TERPADU
1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan
termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat
2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan
penyulit/komplikasi kehamilan
3. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman
4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk
melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi
5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat
dan tepat waktu bila diperlukan
6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami
dalam menjaga kesehatan gizi ibu hamil, menyiapkan
persalinan dan kesiagaan apabila terjadi
penyulit/komplikasi
15. PELAYANAN ANTENATAL TERPADU -
ANAMNESIS
• Menanyakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat kehamilan yang sekarang,
riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit yang diderita
ibu.
• Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan oleh ibu saat ini.
• Menanyakan tanda bahaya yang terkait dengan masalah kehamilan dan penyakit
yang kemungkinan diderita ibu hamil
• Menanyakan status imunisasi Tetanus Toksoid.
• Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi.
• Menanyakan obat-obat yang dikonsumsi
• Di daerah endemis malaria, tanyakan gejala malaria dan riwayat pemakaian obat
malaria
• Di daerah risiko tinggi IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit pada
pasangannya.
• Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang meliputi jumlah, frekuensi dan
kualitas asupan.
• Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi
• Kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan
16. PELAYANAN ANTENATAL TERPADU -
PEMERIKSAAN
Menilai keadaan umum (fisik)
dan psikologis (kejiwaan) ibu
hamil, pemeriksaan
laboratorium/penunjang
17. STANDAR PELAYANAN TERPADU
(10T)
10 T
1 2
3
5
6
7
10
9
8
4
Temu
Wicara
Tatalaksan
a
Kasus
Tes Lab
Sederhana
Tablet
Fe
Imunisasi
TT
Presentasi
Janin dan
DJJ
Tinggi
Fundus
Uteri
Ukur
Status Gizi
(LiLA)
Ukur
Tekanan
Darah
Ukur
BB dan TB
18. T1 – Ukur TB dan BB
• Pengukuran dan Penimbangan TB dan BB setiap ANC, berkorelasi terhadap ukuran panggul
• Kelebihan BB meningkatkan resiko komplikasi selama hamil dan saat persalinan seperti hipertensi
gestasional, diabetes gestasional risiko bayi besar, dan kelahiran caesar
• BB kurang selama kehamilan dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur dan BBLR.
• Target penambahan BB ibu selama hamil setelah bulan ke-4 paling sedikit sebesar 1 kg per bulan
T2 – Ukur TD
• Pengukuran TD tiap kali kunjungan ANC
T3 – Tentukan Status Gizi
(LiLA)
• Cukup sekali diawal kunjungan ANC ini dilakukan untuk mengetahui status gizi ibu hamil (skrining KEK)
• Normal > 23,5 kurang dari 23,5 cm masuk dalam kategori KEK dan risiko untuk BBLR
• Kurang asupan gizi selama kehamilan. maka daya tahan tubuh untuk melawan infeksi, BBLR, IUGR,
Anemia, dan Risiko Pendarahan selama persalinan
19. T4 – Tinggi Fundus
Uteri
• Dilakukan pada saat usia kehamilan masuk 22 - 24 minggu dengan menggunakan alat ukur caliper, dan
bisa juga menggunakan pita ukur
• Rumus Mcdonald untuk mengetahui taksiran usia kehamilan
• Rumus Johnson-Tosack untuk mengetahui taksiran berat badan.
• Mengetahui usia kehamilan dan tafsiran berat badan janin dan agar terhindar dari resiko persalinan lewat
waktu
20. T5 – Presentasi Janin dan DJJ
• Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester III untuk menentukan pada bagian terbawah
janin kepala, atau kepala janin belum masuk panggul
• DJJ dilakukan menggunakan stetoskop monoaural atau doppler sebagai untuk mengetahui kesehatan
ibu dan janin dengan DJJ
• Normal 120 x / menit, Jika kurang atau lebih dari 120 – 180 x / menit menunjukkan Fetal Distress dan
segera dirujuk.
T6 – Imunisasi TT
• Imunisasi TT untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum dan disesuaikan dengan status imunisasi
ibu saat ini. Perlu ditanyakan jumlah vaksin yang telah diperoleh dan sejauh mana isudah mendapatkan
imunisasi TT
• Idealnya, WUS mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 kali mulai TT1 dan TT5
21. • Dibutuhkan ibu hamil untuk cegah terjadinya anemia selama kehamilan.
• Pemberian tablet besi diberikan pada ibu hamil sebanyak satu tablet (60 mg) setiap hari berturut-turut
selama 90 hari selama masa kehamilan
• Diberikan memasuki bulan kelima kehamilan
• TTD mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 ml besi elemental + 0,25 mg asam folat
• Dapat dibantu dengan vitamin C untuk mempermudah penyerapan besi.
• Tablet Fe sebaiknya diminum pada malam hari
T7 – Tablet Fe
1. Pemeriksaan golongan darah
2. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
3. Pemeriksaan darah malaria
4. Pemeriksaan HIV
5. Pemeriksaan protein dalam urin
6. Pemeriksaan kadar gula darah
7. Pemeriksaan tes Sifilis
8. Pemeriksaan BTA
9. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
T8 – Tes Lab Sederhana
22. • Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar kewenangan
tenaga kesehatan
• Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan
T9 – Tatalaksana Kasus
23. T10 – Temu Wicara
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Efektif termasuk konseling bagian pelayanan antenatal terpadu
yang diberikan sejak kontak pertama untuk membantu ibu hamil mengatasi masalahnya
26. KONDISI GEOGRAFIS WILAYAH KERJA PUSKESMAS
RAWANG
Batas Wilayah Kerja
• Utara : Puskesmas Seberang Padang
• Selatan : Puskesmas Bungus
• Timur : Puskesmas Pagambiran dan
Lubeg
• Barat : Puskesmas Pemancungan
• Lokasi ` : Komplek Perumahan
Jundul Rawang
• Luas wilayah : 4,13 Km²
• Koordinat : Lintang 0,93699
• Bujur 100,3922
• Wilayah kerja : 3 Kelurahan yaitu :
Rawang
Mata Air
Teluk Bayur
27. KONDISI DEMOGRAFIS WILAYAH KERJA PUSKESMAS
RAWANG
No Kelurahan Laki-laki Perempuan
Jumlah
Penduduk
1 Rawang 5.832 5.918 11.750
2 Teluk Bayur 1.311 1.260 2.571
3 Mata Air 8.41 8.509 16.970
Jumlah 15.604 15.604 31.291
29. KONDISI SOSIAL BUDAYA & EKONOMI
Mata pencaharian
penduduk
beraneka ragam
Aktivitas perekonomian
dalam lingkungan
menengah ke bawah, juga
berjalan sangat dinamis
Penduduk sebagian
besar beragama Islam.
Warga non muslim →
kaum pendatang dari
luar provinsi.
Di tengah perbedaan
suku, agama dan
budaya, aktivitas
sosial dan
peribadahan
penduduk berjalan
dengan baik
30. Nakes di Puskesmas Rawang
• Tenaga kesehatan yang bertugas di
Puskesmas Rawang pada tahun 2022
berjumlah 47 orang
• Dari jumlah tersebut sebanyak 38 orang
PNS, 6 orang tenaga kontrak BLUD, 2
orang Volunteer, 1 orang kontrak pihak ke
3.
• Sebagian besar berada di Puskesmas
induk, sedangkan sebanyak 4 orang
bertugas di 2 Pustu dan 2 orang di 2
Poskeskel.
• Status kepegawaian di Puskesmas dengan
Pendidikan terakhir tertinggi pada S2
(Magister) yaitu satu orang bidan dan
pendidikan terakhir terendah pada SMP
yaitu seorang cleaning service.
31. SARANA DAN PRASARANA UMUM
No. Sarana Umum dan Lingkungan Jumlah
1. Masjid dan musala 34
2. Panti asuhan 2
3. Restoran dan rumah makan (TPM) 232
4. Rumah penduduk 4816
5. Tempat-tempat umum (TTU) 60
6. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3
7. Sarana air bersih (PAM, SGL, SPT) 4816
8. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) 4816
9. Salon/pangkas 28
10. Perkantoran 10
11. Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) 23
32. SARANA PENDIDIKAN PUSKESMAS RAWANG
Dari data tersebut didapatkan bahwa hanya Kelurahan Mata Air yang memiliki
sarana pendidikan lengkap mulai dari PAUD dan TK, SD, SMP, hingga SMA.
Sedangkan sarana pendidikan paling sedikit terdapat di kelurahan Teluk Bayur
No. Kelurahan PAUD & TK SD/MIN SMP/MTs SMA/MA
1. Rawang 4 8 0 0
2. Mata Air 6 6 3 3
3. Teluk Bayur 2 0 0 0
Total 12 14 3 3
33. TRANSPORT
02
FISIK GEDUNG 01
PELAYANAN &
PENUNJANG
PELAYANAN
03
PENUNJANG
ADMINISTRASI
DAN SISTEM
INFORMASI
04
SARANA DAN PRASARANA KHUSUS
SARANA DAN
PRASARANA
KHUSUS
• Puskesmas Rawang memiliki 1 buah Puskesmas Induk, dan 2 buah Puskesmas Pembantu dan 3
buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Rawang
• Puskesmas Rawang mempunyai dua buah kendaraan roda empat (Puskel) dan tiga buah kendaraan
roda dua.
34. SARANA PELAYANAN KESEHATAN PEMERINTAH DAN SWASTA
• Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari sarana kesehatan milik pemerintah, UKBM
dan swasta.
• Sarana kesehatan pemerintah selain Puskesmas Rawang juga terdapat 2
Puskesmas Pembantu.
• UKBM berupa Posyandu berjumlah 28 dan 2 Pos Kesehatan Kelurahan Untuk
sarana pelayanan kesehatan swasta :
Klinik Swasta : 2 Buah
Dokter Praktik Umum : 3 Orang
Dokter Gigi Praktik Swasta : 2 Orang
Bidan Praktik Swasta : 3 Orang
Kader aktif : 108 Orang
Posyandu Balita : 28 Pos
Posyandu Lansia : 9 Pos
Posbindu : 6 Pos
39. Program Puskesmas Rawang
Permenkes RI No 43 Tahun
2019
UKM Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Pelayanan Kesga dan KB
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P)
UKM Pengembangan
1. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas)
2. Pelayanan Kesehatan Tradisional
(Yankestrad)
3. Upaya Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)
4. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
5. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
6. Program Kesehatan Jiwa
7. Program Kesehatan Indra (Indra)
8. Upaya Kesehatan Kerja (UKK) dan
Kesehatan Olahraga (Kesorga)
UKP
1. Kunjungan rawat jalan
2. Kefarmasian
3. Laboratorium
4. Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD)
6. Rekam Medik
PIS-PK
• Pendataan PIS PK
• Capaian Indek Keluarga Sehat
40. PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Acuan bagi
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/ Kota
dalam
penyediaan
pelayanan
kesehatan yang
berhak diperoleh
setiap warga
secara minimal.
Permenkes
Nomor 43 Tahun
2016 tentang
Standar
Pelayanan
Minimal
41. No Layanan Dasar Sasaran Dilayani Sesuai SPM %
1
Pelayanan kesehatan ibu
hamil
533 332 (62%) 332 100
2
Pelayanan kesehatan
ibu bersalin
533 326 (61%) 326 100
3
Pelayanan kesehatan
bayi baru lahir
489 333 (68,1%) 329 98,7
4
Pelayanan kesehatan
balita
2406 1689 (70,1%) 1642 97,2
5
Pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan
dasar
3767 3331 (88,43%) 3331 100
6
Pelayanan kesehatan
pada usia produktif
21.389 6403 (30%) 5912 92
7
Pelayanan kesehatan
pada usia lanjut
2259 1579 (69,89%) 1579 100
8
Pelayanan kesehatan
penderita hipertensi
5131 1378 (27%) 1300 100
9
Pelayanan kesehatan
penderita DM
426 381 (89%) 381 100
10
Pelayanan kesehatan
ODGJ
65 59 (90,77%) 59 100
11
Pelayanan kesehatan
orang terduga TBC
544 212 (39%) 212 100
12
Pelayanan kesehatan
orang dengan resiko
terinfeksi HIV
425 422 (99,3%) 422 100
CAPAIAN SPM PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2022
Permenkes RI
No 43 Tahun
2016 tentang
SPM
42. Program Kesehatan Ibu Puskesmas Rawang
Program Pelayanan
Ibu Hamil
Program Pelayanan Ibu
Bersalin
Program Pelayanan
Ibu Nifas
• Kunjungan Ibu
Hamil (K1)
• Kunjungan Ibu
Hamil (K6)
• Deteksi Dini Bumil
ResTi
• Program P4K
• Kelas Ibu Hamil
• Persalinan dengan
Tenaga Kesehatan
yang Memiliki
Kompetensi
• Kunjungan Ibu Nifas
44. CAPAIAN K1 PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2023
Rawang Mata Air Teluk Bayur Puskesmas
64.0%
66.0%
68.0%
70.0%
72.0%
74.0%
76.0%
78.0%
80.0%
82.0%
84.0%
K1 Puskesmas Rawang 2023
Persentase
90 % Belum ada kelurahan yang
telah mencapai target capaian
K1 pada tahun 2024 yaitu
sebesar 90 %. Angka capaian
paling tinggi terdapat pada
Kelurahan Rawang sebesar
82,18 % dan paling rendah
terdapat pada Kelurahan Mata
Air sebesar 70,2 %.
45. CAPAIAN K4 PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2023
Rawang Mata Air Teluk Bayur Puskesmas
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
K6 Puskesmas Rawang 2023
Persentase
88 % Belum ada kelurahan yang
telah mencapai target
capaian K6 pada tahun 2023
yaitu sebesar 88 %. Angka
capaian paling tinggi
terdapat pada Kelurahan
Rawang sebesar 78.7 % dan
paling rendah terdapat pada
Kelurahan Teluk Bayur
sebesar 50 %.
46. CAPAIAN RESTI BUMIL PUSKESMAS RAWANG TAHUN
2023
Rawang Mata Air Teluk Bayur Puskesmas
60.0%
65.0%
70.0%
75.0%
80.0%
85.0%
Bumil Risiko Tinggi
Persentase
80 %
Target capaian penemuan ibu
hamil dengan risiko tinggi
Puskesmas Rawang pada
tahun 2023 adalah sebesar
80%. Kelurahan yang sudah
mencapai target adalah
kelurahan Rawang sebanyak
81,9 % sedangkan kelurahan
lain belum mencapai deteksi ibu
hamil risiko tinggi oleh tenaga
kesehatan.
47. Risiko ibu hamil yang paling banyak adalah penyulit ibu hamil sebanyak 40 orang. Penyulit ibu
hamil disini hanya dijelaskan dengan anemia defisiensi besi. Risiko kehamilan didapatkan
kategori kehamilan risiko rendah sebanyak 194 orang.
48. P4K
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
No Kelurahan
Ibu Hamil
Mendapatkan
Sticker
Ibu Hamil
bersticker
mendapatkan
pelayanan ANC
sesuai standar
Abs Jml % Abs Jml %
1 Rawang 166 136 82,1 166 136 82,1
2 Mata Air 205 143 70,2 205 143 70,2
3 Teluk Bayur 32 23 72,7 32 23 72,7
Puskesmas 403 302 74,9 403 302 74,9
Stiker P4K dengan pelayanan ANC
sesuai standar, belum ada belum ada
kelurahan yang telah mencapai target
sebesar 85 %. Angka capaian paling
tinggi terdapat pada Kelurahan
Rawang sebesar 82,1 % dan paling
rendah terdapat pada Kelurahan Mata
Air sebesar 70,2 %.
49. KELAS IBU HAMIL
No. Kelurahan
Jumlah
Kelas
Jumlah
Angkatan
Jumlah
ibu hamil
yang ikut
1 Rawang 3 3 24
2 Mata Air 3 3 24
3 Teluk Bayur 3 3 21
Puskesmas 9 9 69
Jumlah kepesertaan kelas ibu hamil terbanyak terdapat pada
Kelurahan Rawang dan Mata Air dengan 24 peserta. Total
peserta yang mengikuti kelas Ibu hamil pada tahun 2023
adalah 69 orang.
51. K1
90 %
• Ibu hamil datang setelah usia
kehamilan mencapai 3 bulan
keatas sehingga kunjungan K1
• peran kader yang masih belum
maksimal untuk mengajak ibu
hamil untuk memeriksakan
kehamilannya.
• Belum optimalnya kinerja petugas
dalam melakukan tugasnya akibat
beban petugas yang rangkap
• Belum ada kelurahan yang telah
mencapai target capaian K1
pada tahun 2023 (74,9 %)
• Angka ini dinilai turun
dibandingkan tahun 2022 yang
mencapai 85,2 %.
52. K6
88 %
• K1 yang tidak mencapai target
akan menganggu jumlah
kedatangan ibu hamil sebanyak 6
kali yang sudah ditentukan.
• Ibu hamil mengaku lupa karena
tidak adanya pengingat dari
kader-kader untuk melakukan
pemeriksaan lanjutan.
• Capain K6 hanya 70,2 %
• Paling tinggi di Kelurahan
Rawang sebesar 78,7 % dan
paling rendah di Kelurahan Teluk
Bayur sebesar 50 %.
53. DETEKSI
BUMIL RESTI
80 %
• Tidak seluruhnya mengambil
tablet Fe dan bahkan sudah
mengambil tetapi tidak
mengonsumsi nya akibat mual
• Ditambah makanan yang
dianjurkan oleh ibu hamil tidak
dapat dipenuhi oleh beberapa
kepala keluarga akibat sosial
ekonomi yang menengah ke
bawah.
• Kelurahan Rawang mencapai
target sebanyak 81,9 %
• Penyulit ibu hamil sebanyak 40
orang anemia defisiensi besi.
• Risiko kehamilan didapatkan
kategori kehamilan risiko rendah
sebanyak 194 orang.
KRR
54. P4K
85 %
Angka capaian paling tinggi
terdapat pada Kelurahan
Rawang sebesar 82,1 % dan
paling rendah terdapat pada
Kelurahan Mata Air sebesar
70,2 %.
Peran kader dan petugas yang masih
belum maksimal untuk turut serta dalam
melakukan pemasangan sticker sebagai
tanda pelaksanaan P4K di rumah.
55. KELAS
IBU HAMIL
21 Orang (2022) 69 Orang (2023)
17,1 %
• Peran kader yang belum
maksimal dalam menjalankan
kelas ibu hamil
• Kesadaran masyarakat dalam
mengikuti kelas ibu hamil masih
kurang akibat tingkat
pengetahuan dan pendidikan
yang rendah
• Sarana dan prasarana dinilai
masih kurang menarik untuk
mengikuti kegiatan kelas ibu
hamil.
56. PEMECAHAN MASALAH ANC DI PUSKESMAS
RAWANG
• Melakukan penambahan, pendataan dan pembekalan kader
• Melakukan pendataan ibu hamil baik yang berisiko tinggi maupun tidak, oleh penanggung
jawab program dan pembina wilayah yang berkoordinasi dengan Ketua RT dan RW baik
yang melakukan kunjungan ke wilayah kerja Puskemas Rawang, ke fasilitas kesehatan
lainnya dan ibu hamil yang tidak bisa datang untuk pemeriksaan ke puskesmas.
• Melakukan pelayanan home care kepada ibu hamil dengan cara bidan atau tenaga
kesehatan bersama kader tidak datang kunjungan ke puskesmas.
• Mengaktifkan kelas ibu hamil dengan mengoptimalkan kader dan bidan setempat untuk
mengajak ibu hamil beserta suami berpartisipasi dalam kelas ibu hamil, dengan sarana dan
prasarana yang menarik minat ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil.
• Bekerjasama sama dengan lintas program yaitu bagian gizi untuk pemberian tablet Fe dan
pencatatan serta PMT untuk ibu hamil dengan kecukupan gizi selama kehamilan.
57. PEMECAHAN MASALAH ANC DI PUSKESMAS
RAWANG
• Meningkatkan program stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) untuk ibu hamil yang berisiko tinggi dengan berkoordinasi bersama ketua RT
dan RW, bidan setempat, dan kader untuk pendataan ibu hamil berisiko tinggi dan
terpasangnya stiker P4K dirumah ibu hamil tersebut.
• Menyediakan media penyuluhan ANC terpadu untuk memberikan informasi tentang ANC
terpadu pada masyarakat dengan cara bekerjasama dan berkoordinasi dengan program
promkes dan praktek bidan mandiri sehingga diharapkan dapat menggerakan ibu hamil
untuk melakukan pemeriksaan dan pelayanan kehamilan dengan teratur.
• Membentuk whatsapp grup dalam skala kelurahan ataupun SMS Broadcasting dengan ibu
hamil melibatkan suami ataupun keluarga terdekat dan tenaga kesehatan juga kader terkait
informasi yang berkaitan dengan kehamilan.
• Melakukan kerjasama lintas sektor masalah kependudukan dan masalah yang dirasa
penting seperti Jampersal, JKN, dan pemberdayaan akses mobilisasi seperti
pemberdayaan kendaraan masyarakat setempat dalam mengantarkan ibu hamil ke fasilitas
kesehatan dalam keadaan darurat.
59. KESIMPULAN
• Puskesmas Rawang mencakup pelayanan ibu hamil seperti kunjungan K1,
K6, deteksi dini ibu dengan risiko tinggi, P4K, dan kelas ibu hamil.
• Kunjungan K1 dan K6 yang belum mencapai target. Hal tersebut
disebabkan oleh sebagian ibu hamil tidak melakukan kunjungan sehingga
angka kunjungan dan belum terlaksananya pemantauan kesehatan ibu
hamil oleh kader dan petugas.
• Perlunya pendataan yang dilakukan oleh penanggung jawab Posyandu
dan pembina wilayah yang dilakukan peningkatan peran kader dan
petugas, mendeteksi risiko tinggi kehamilan, memaksimalkan program
kelas ibu hamil, meningkatkan promosi kesehatan ibu dan anak dengan
membentuk kerja sama lintas program dan lintas sektor.
60. SARAN
• Menggerakan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dan pelayanan kehamilan
dengan teratur serta meningkatkan kesadaran masyarakat dengan cara
menyediakan media penyuluhan ANC terpadu untuk memberikan informasi tentang
ANC terpadu pada masyarakat.
• Melakukan pendataan ibu hamil baik yang berisiko tinggi maupun tidak oleh
penanggung jawab Posyandu dan Pembina wilayah yang berkoordinasi dengan
Ketua RT dan RW baik yang melakukan kunjungan ke wilayah kerja Puskemas
Rawang, ke fasilitas kesehatan lainnya atauapun yang tidak dapat datang untuk
pemeriksaan.
• Melakukan deteksi dini pada ibu hamil terkait penyulit/komplikasi yang mungkin
timbul.
• Diperlukan penjelasan lebih dari dokter, bidan atau tenaga kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Rawang tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk
mencegah komplikasi yang terjadi saat hamil, persalinan dan setelah bersalin.