SlideShare a Scribd company logo
Gopi Kumara Veloo
1410314010
Case Report Session
Preseptor : dr. Firdawati, M.Kes, Phd
KESEHATAN IBU DAN
ANAK
(ANTENATAL CARE)
DI PUSKESMAS RAWANG
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN PENUTUP
01
TINJAUAN
PUSTAKA
ANALISIS
SITUASI
02 03
04 05
OUTLINE
PENDAHULUA
N
01
LATAR BELAKANG
KIA
Upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui, bayi baru lahir, bayi dan anak balita.
AKI AKB
Kematian seorang
wanita saat hamil atau
dalam 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan,
terlepas dari durasi dan
lokasi kehamilan, dari
segala penyebab yang
terkait dengan atau
diperberat oleh
kehamilan atau
penanganannya tetapi
bukan disebabkan oleh
kecelakaan/cedera
Sensus 2020 : 359 per
100.000
SUMBAR : 178 per
100.000
PADANG : 31 Jiwa
(2021)
RAWANG : 0 Jiwa
(2023)
Target 2030
70 per 100.000
Kelahiran Hidup
ANC
Indikator
SPM
• Apa saja kendala-kendala dalam pelayanan ANC di Puskesmas
Rawang ?
• Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala
dalam pelayanan ANC di Puskesmas Rawang ?
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
Mengetahui pengelolaan
kesehatan ibu dan
pencapaiannya terkait ANC di
wilayah kerja Puskesmas
Rawang.
• Mengetahui permasalahan
dalam ANC di Puskesmas
Rawang.
• Mengetahui solusi terhadap
permasalahan ANC di
Puskesmas Rawang.
Bahasan mengenai program kesehatan ibu, pencapaian program, dan
permasalahan pada kesehatan ibu khususnya bidang ANC di wilayah
kerja Puskesmas Rawang
BATASAN MASALAH
Merujuk pada berbagai literatur, laporan tahunan Puskesmas Rawang
tahun 2023, dan diskusi dengan kepala puskesmas yang diarahkan
kepada pemegang Program KIA di Puskesmas Rawang.
METODE PENULISAN
TINJAUAN
PUSTAKA
02
KESEHATA
N
KIA
Keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan
sosial (World Health Organization)
Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis (UU No.36 Tahun 2009)
Upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, ibu menyusui, bayi baru lahir, bayi, dan anak
balita.
Program Kesehatan
Ibu Anak (KIA)
Salah satu prioritas utama pembangunan
kesehatan di Indonesia
Tujuan :
Menurunkan kematian dan kejadian sakit
pada ibu dan anak melalui peningkatan mutu
pelayanan dan menjaga kesinambungan
pelayanan kesehatan ibu dan perinatal di tingkat
pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primer.
Pelayanan komprehensif dan berkualitas mencakup
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang meliputi pelayanan KIA, gizi, penyakit menular,
PTM, KtP selama kehamilan
1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan
termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat
2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan
penyulit/komplikasi kehamilan
3. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman
4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk
melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi
5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat
dan tepat waktu bila diperlukan
6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami
dalam menjaga kesehatan gizi ibu hamil, menyiapkan
persalinan dan kesiagaan apabila terjadi
penyulit/komplikasi
Pelayanan Antenatal Terpadu
Pelayanan antenatal yang berkualitas
Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Kunjungan pertama (K1) K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
terpadu dan komprehensif sesuai standar.
Kunjungan Keenam (K6) K4  ibu hamil dengan kontak 6 kali atau lebih dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan
pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar (1-1-2).
Kontak 4 kali dilakukan:
 Minimal 2 kali pada trimester 1 (0 - 14 minggu)
 Minimal 1 kali pada trimester 2 (>14 - 24 minggu)
 Minimal 3 kali pada trimester 3 (> 24 minggu sampai dengan
kelahiran)
Penanganan Komplikasi
(PK)
Penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun
tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil,
bersalin dan nifas.
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Pelayanan komprehensif dan berkualitas mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang meliputi pelayanan KIA, gizi, penyakit menular, PTM, KtP selama kehamilan
Memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu
menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat
4x
Trimester 1 : 1 kali
Trimester 2 : 1 kali
Trimester 3 : 2 kali
6x
Trimester 1 : 2 kali
Trimester 2 : 1 kali
Trimester 3 : 3 kali
KIA 2020
Minimal 2 kali
dilakukan
Pemeriksaan oleh
dokter pada TM 1
dan TM 3
KERANGKA KONSEP PELAYANAN ANTENATAL
KOMPREHENSIF DAN TERPADU
1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan
termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat
2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan
penyulit/komplikasi kehamilan
3. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman
4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk
melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi
5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat
dan tepat waktu bila diperlukan
6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami
dalam menjaga kesehatan gizi ibu hamil, menyiapkan
persalinan dan kesiagaan apabila terjadi
penyulit/komplikasi
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
ANAMNESIS PEMERIKSAAN
STANDAR PELAYANAN
ANTENATAL TERPADU
(T10)
KIE
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU -
ANAMNESIS
• Menanyakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat kehamilan yang sekarang,
riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit yang diderita
ibu.
• Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan oleh ibu saat ini.
• Menanyakan tanda bahaya yang terkait dengan masalah kehamilan dan penyakit
yang kemungkinan diderita ibu hamil
• Menanyakan status imunisasi Tetanus Toksoid.
• Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi.
• Menanyakan obat-obat yang dikonsumsi
• Di daerah endemis malaria, tanyakan gejala malaria dan riwayat pemakaian obat
malaria
• Di daerah risiko tinggi IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit pada
pasangannya.
• Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang meliputi jumlah, frekuensi dan
kualitas asupan.
• Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi
• Kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU -
PEMERIKSAAN
Menilai keadaan umum (fisik)
dan psikologis (kejiwaan) ibu
hamil, pemeriksaan
laboratorium/penunjang
STANDAR PELAYANAN TERPADU
(10T)
10 T
1 2
3
5
6
7
10
9
8
4
Temu
Wicara
Tatalaksan
a
Kasus
Tes Lab
Sederhana
Tablet
Fe
Imunisasi
TT
Presentasi
Janin dan
DJJ
Tinggi
Fundus
Uteri
Ukur
Status Gizi
(LiLA)
Ukur
Tekanan
Darah
Ukur
BB dan TB
T1 – Ukur TB dan BB
• Pengukuran dan Penimbangan TB dan BB setiap ANC, berkorelasi terhadap ukuran panggul
• Kelebihan BB meningkatkan resiko komplikasi selama hamil dan saat persalinan seperti hipertensi
gestasional, diabetes gestasional risiko bayi besar, dan kelahiran caesar
• BB kurang selama kehamilan dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur dan BBLR.
• Target penambahan BB ibu selama hamil setelah bulan ke-4 paling sedikit sebesar 1 kg per bulan
T2 – Ukur TD
• Pengukuran TD tiap kali kunjungan ANC
T3 – Tentukan Status Gizi
(LiLA)
• Cukup sekali diawal kunjungan ANC ini dilakukan untuk mengetahui status gizi ibu hamil (skrining KEK)
• Normal > 23,5 kurang dari 23,5 cm masuk dalam kategori KEK dan risiko untuk BBLR
• Kurang asupan gizi selama kehamilan. maka daya tahan tubuh untuk melawan infeksi, BBLR, IUGR,
Anemia, dan Risiko Pendarahan selama persalinan
T4 – Tinggi Fundus
Uteri
• Dilakukan pada saat usia kehamilan masuk 22 - 24 minggu dengan menggunakan alat ukur caliper, dan
bisa juga menggunakan pita ukur
• Rumus Mcdonald untuk mengetahui taksiran usia kehamilan
• Rumus Johnson-Tosack untuk mengetahui taksiran berat badan.
• Mengetahui usia kehamilan dan tafsiran berat badan janin dan agar terhindar dari resiko persalinan lewat
waktu
T5 – Presentasi Janin dan DJJ
• Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester III untuk menentukan pada bagian terbawah
janin kepala, atau kepala janin belum masuk panggul
• DJJ dilakukan menggunakan stetoskop monoaural atau doppler sebagai untuk mengetahui kesehatan
ibu dan janin dengan DJJ
• Normal 120 x / menit, Jika kurang atau lebih dari 120 – 180 x / menit menunjukkan Fetal Distress dan
segera dirujuk.
T6 – Imunisasi TT
• Imunisasi TT untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum dan disesuaikan dengan status imunisasi
ibu saat ini. Perlu ditanyakan jumlah vaksin yang telah diperoleh dan sejauh mana isudah mendapatkan
imunisasi TT
• Idealnya, WUS mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 kali mulai TT1 dan TT5
• Dibutuhkan ibu hamil untuk cegah terjadinya anemia selama kehamilan.
• Pemberian tablet besi diberikan pada ibu hamil sebanyak satu tablet (60 mg) setiap hari berturut-turut
selama 90 hari selama masa kehamilan
• Diberikan memasuki bulan kelima kehamilan
• TTD mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 ml besi elemental + 0,25 mg asam folat
• Dapat dibantu dengan vitamin C untuk mempermudah penyerapan besi.
• Tablet Fe sebaiknya diminum pada malam hari
T7 – Tablet Fe
1. Pemeriksaan golongan darah
2. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
3. Pemeriksaan darah malaria
4. Pemeriksaan HIV
5. Pemeriksaan protein dalam urin
6. Pemeriksaan kadar gula darah
7. Pemeriksaan tes Sifilis
8. Pemeriksaan BTA
9. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
T8 – Tes Lab Sederhana
• Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar kewenangan
tenaga kesehatan
• Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan
T9 – Tatalaksana Kasus
T10 – Temu Wicara
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Efektif termasuk konseling bagian pelayanan antenatal terpadu
yang diberikan sejak kontak pertama untuk membantu ibu hamil mengatasi masalahnya
DETEKSI RESTI BUMIL
KSPR
APGO
AGO
AGD
O
I
I
I
III
POIN 1 - 10
POIN 11 - 16
POIN 17 - 20
KRR SKOR 2
SKOR 6 - 10
SKOR ≥ 12
KRT
KRST
ANALISIS
SITUASI
03
KONDISI GEOGRAFIS WILAYAH KERJA PUSKESMAS
RAWANG
Batas Wilayah Kerja
• Utara : Puskesmas Seberang Padang
• Selatan : Puskesmas Bungus
• Timur : Puskesmas Pagambiran dan
Lubeg
• Barat : Puskesmas Pemancungan
• Lokasi ` : Komplek Perumahan
Jundul Rawang
• Luas wilayah : 4,13 Km²
• Koordinat : Lintang 0,93699
• Bujur 100,3922
• Wilayah kerja : 3 Kelurahan yaitu :
Rawang
Mata Air
Teluk Bayur
KONDISI DEMOGRAFIS WILAYAH KERJA PUSKESMAS
RAWANG
No Kelurahan Laki-laki Perempuan
Jumlah
Penduduk
1 Rawang 5.832 5.918 11.750
2 Teluk Bayur 1.311 1.260 2.571
3 Mata Air 8.41 8.509 16.970
Jumlah 15.604 15.604 31.291
Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Rawang
KONDISI SOSIAL BUDAYA & EKONOMI
Mata pencaharian
penduduk
beraneka ragam
Aktivitas perekonomian
dalam lingkungan
menengah ke bawah, juga
berjalan sangat dinamis
Penduduk sebagian
besar beragama Islam.
Warga non muslim →
kaum pendatang dari
luar provinsi.
Di tengah perbedaan
suku, agama dan
budaya, aktivitas
sosial dan
peribadahan
penduduk berjalan
dengan baik
Nakes di Puskesmas Rawang
• Tenaga kesehatan yang bertugas di
Puskesmas Rawang pada tahun 2022
berjumlah 47 orang
• Dari jumlah tersebut sebanyak 38 orang
PNS, 6 orang tenaga kontrak BLUD, 2
orang Volunteer, 1 orang kontrak pihak ke
3.
• Sebagian besar berada di Puskesmas
induk, sedangkan sebanyak 4 orang
bertugas di 2 Pustu dan 2 orang di 2
Poskeskel.
• Status kepegawaian di Puskesmas dengan
Pendidikan terakhir tertinggi pada S2
(Magister) yaitu satu orang bidan dan
pendidikan terakhir terendah pada SMP
yaitu seorang cleaning service.
SARANA DAN PRASARANA UMUM
No. Sarana Umum dan Lingkungan Jumlah
1. Masjid dan musala 34
2. Panti asuhan 2
3. Restoran dan rumah makan (TPM) 232
4. Rumah penduduk 4816
5. Tempat-tempat umum (TTU) 60
6. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3
7. Sarana air bersih (PAM, SGL, SPT) 4816
8. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) 4816
9. Salon/pangkas 28
10. Perkantoran 10
11. Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) 23
SARANA PENDIDIKAN PUSKESMAS RAWANG
Dari data tersebut didapatkan bahwa hanya Kelurahan Mata Air yang memiliki
sarana pendidikan lengkap mulai dari PAUD dan TK, SD, SMP, hingga SMA.
Sedangkan sarana pendidikan paling sedikit terdapat di kelurahan Teluk Bayur
No. Kelurahan PAUD & TK SD/MIN SMP/MTs SMA/MA
1. Rawang 4 8 0 0
2. Mata Air 6 6 3 3
3. Teluk Bayur 2 0 0 0
Total 12 14 3 3
TRANSPORT
02
FISIK GEDUNG 01
PELAYANAN &
PENUNJANG
PELAYANAN
03
PENUNJANG
ADMINISTRASI
DAN SISTEM
INFORMASI
04
SARANA DAN PRASARANA KHUSUS
SARANA DAN
PRASARANA
KHUSUS
• Puskesmas Rawang memiliki 1 buah Puskesmas Induk, dan 2 buah Puskesmas Pembantu dan 3
buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Rawang
• Puskesmas Rawang mempunyai dua buah kendaraan roda empat (Puskel) dan tiga buah kendaraan
roda dua.
SARANA PELAYANAN KESEHATAN PEMERINTAH DAN SWASTA
• Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari sarana kesehatan milik pemerintah, UKBM
dan swasta.
• Sarana kesehatan pemerintah selain Puskesmas Rawang juga terdapat 2
Puskesmas Pembantu.
• UKBM berupa Posyandu berjumlah 28 dan 2 Pos Kesehatan Kelurahan Untuk
sarana pelayanan kesehatan swasta :
Klinik Swasta : 2 Buah
Dokter Praktik Umum : 3 Orang
Dokter Gigi Praktik Swasta : 2 Orang
Bidan Praktik Swasta : 3 Orang
Kader aktif : 108 Orang
Posyandu Balita : 28 Pos
Posyandu Lansia : 9 Pos
Posbindu : 6 Pos
STRUKTUR
ORGANISASI
SUMBER DANA
Sumber dana yang diperoleh Puskesmas Rawang berasal dari dana BOK (bantuan
operasional kesehatan) dan BLUD
SUMBER DANA
SUMBER DANA
realisasi dana BLUD tahun 2022 sebesar 87,96% dan dana BOK sebesar 82,3%.
Program Puskesmas Rawang
Permenkes RI No 43 Tahun
2019
UKM Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Pelayanan Kesga dan KB
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P)
UKM Pengembangan
1. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas)
2. Pelayanan Kesehatan Tradisional
(Yankestrad)
3. Upaya Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)
4. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
5. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
6. Program Kesehatan Jiwa
7. Program Kesehatan Indra (Indra)
8. Upaya Kesehatan Kerja (UKK) dan
Kesehatan Olahraga (Kesorga)
UKP
1. Kunjungan rawat jalan
2. Kefarmasian
3. Laboratorium
4. Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD)
6. Rekam Medik
PIS-PK
• Pendataan PIS PK
• Capaian Indek Keluarga Sehat
PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Acuan bagi
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/ Kota
dalam
penyediaan
pelayanan
kesehatan yang
berhak diperoleh
setiap warga
secara minimal.
Permenkes
Nomor 43 Tahun
2016 tentang
Standar
Pelayanan
Minimal
No Layanan Dasar Sasaran Dilayani Sesuai SPM %
1
Pelayanan kesehatan ibu
hamil
533 332 (62%) 332 100
2
Pelayanan kesehatan
ibu bersalin
533 326 (61%) 326 100
3
Pelayanan kesehatan
bayi baru lahir
489 333 (68,1%) 329 98,7
4
Pelayanan kesehatan
balita
2406 1689 (70,1%) 1642 97,2
5
Pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan
dasar
3767 3331 (88,43%) 3331 100
6
Pelayanan kesehatan
pada usia produktif
21.389 6403 (30%) 5912 92
7
Pelayanan kesehatan
pada usia lanjut
2259 1579 (69,89%) 1579 100
8
Pelayanan kesehatan
penderita hipertensi
5131 1378 (27%) 1300 100
9
Pelayanan kesehatan
penderita DM
426 381 (89%) 381 100
10
Pelayanan kesehatan
ODGJ
65 59 (90,77%) 59 100
11
Pelayanan kesehatan
orang terduga TBC
544 212 (39%) 212 100
12
Pelayanan kesehatan
orang dengan resiko
terinfeksi HIV
425 422 (99,3%) 422 100
CAPAIAN SPM PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2022
Permenkes RI
No 43 Tahun
2016 tentang
SPM
Program Kesehatan Ibu Puskesmas Rawang
Program Pelayanan
Ibu Hamil
Program Pelayanan Ibu
Bersalin
Program Pelayanan
Ibu Nifas
• Kunjungan Ibu
Hamil (K1)
• Kunjungan Ibu
Hamil (K6)
• Deteksi Dini Bumil
ResTi
• Program P4K
• Kelas Ibu Hamil
• Persalinan dengan
Tenaga Kesehatan
yang Memiliki
Kompetensi
• Kunjungan Ibu Nifas
Pencapaian Program Kesehatan
Ibu Hamil (ANC)
Puskesmas Rawang
CAPAIAN K1 PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2023
Rawang Mata Air Teluk Bayur Puskesmas
64.0%
66.0%
68.0%
70.0%
72.0%
74.0%
76.0%
78.0%
80.0%
82.0%
84.0%
K1 Puskesmas Rawang 2023
Persentase
90 % Belum ada kelurahan yang
telah mencapai target capaian
K1 pada tahun 2024 yaitu
sebesar 90 %. Angka capaian
paling tinggi terdapat pada
Kelurahan Rawang sebesar
82,18 % dan paling rendah
terdapat pada Kelurahan Mata
Air sebesar 70,2 %.
CAPAIAN K4 PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2023
Rawang Mata Air Teluk Bayur Puskesmas
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
K6 Puskesmas Rawang 2023
Persentase
88 % Belum ada kelurahan yang
telah mencapai target
capaian K6 pada tahun 2023
yaitu sebesar 88 %. Angka
capaian paling tinggi
terdapat pada Kelurahan
Rawang sebesar 78.7 % dan
paling rendah terdapat pada
Kelurahan Teluk Bayur
sebesar 50 %.
CAPAIAN RESTI BUMIL PUSKESMAS RAWANG TAHUN
2023
Rawang Mata Air Teluk Bayur Puskesmas
60.0%
65.0%
70.0%
75.0%
80.0%
85.0%
Bumil Risiko Tinggi
Persentase
80 %
Target capaian penemuan ibu
hamil dengan risiko tinggi
Puskesmas Rawang pada
tahun 2023 adalah sebesar
80%. Kelurahan yang sudah
mencapai target adalah
kelurahan Rawang sebanyak
81,9 % sedangkan kelurahan
lain belum mencapai deteksi ibu
hamil risiko tinggi oleh tenaga
kesehatan.
Risiko ibu hamil yang paling banyak adalah penyulit ibu hamil sebanyak 40 orang. Penyulit ibu
hamil disini hanya dijelaskan dengan anemia defisiensi besi. Risiko kehamilan didapatkan
kategori kehamilan risiko rendah sebanyak 194 orang.
P4K
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
No Kelurahan
Ibu Hamil
Mendapatkan
Sticker
Ibu Hamil
bersticker
mendapatkan
pelayanan ANC
sesuai standar
Abs Jml % Abs Jml %
1 Rawang 166 136 82,1 166 136 82,1
2 Mata Air 205 143 70,2 205 143 70,2
3 Teluk Bayur 32 23 72,7 32 23 72,7
Puskesmas 403 302 74,9 403 302 74,9
Stiker P4K dengan pelayanan ANC
sesuai standar, belum ada belum ada
kelurahan yang telah mencapai target
sebesar 85 %. Angka capaian paling
tinggi terdapat pada Kelurahan
Rawang sebesar 82,1 % dan paling
rendah terdapat pada Kelurahan Mata
Air sebesar 70,2 %.
KELAS IBU HAMIL
No. Kelurahan
Jumlah
Kelas
Jumlah
Angkatan
Jumlah
ibu hamil
yang ikut
1 Rawang 3 3 24
2 Mata Air 3 3 24
3 Teluk Bayur 3 3 21
Puskesmas 9 9 69
Jumlah kepesertaan kelas ibu hamil terbanyak terdapat pada
Kelurahan Rawang dan Mata Air dengan 24 peserta. Total
peserta yang mengikuti kelas Ibu hamil pada tahun 2023
adalah 69 orang.
PEMBAHASA
N
04
K1
90 %
• Ibu hamil datang setelah usia
kehamilan mencapai 3 bulan
keatas sehingga kunjungan K1
• peran kader yang masih belum
maksimal untuk mengajak ibu
hamil untuk memeriksakan
kehamilannya.
• Belum optimalnya kinerja petugas
dalam melakukan tugasnya akibat
beban petugas yang rangkap
• Belum ada kelurahan yang telah
mencapai target capaian K1
pada tahun 2023 (74,9 %)
• Angka ini dinilai turun
dibandingkan tahun 2022 yang
mencapai 85,2 %.
K6
88 %
• K1 yang tidak mencapai target
akan menganggu jumlah
kedatangan ibu hamil sebanyak 6
kali yang sudah ditentukan.
• Ibu hamil mengaku lupa karena
tidak adanya pengingat dari
kader-kader untuk melakukan
pemeriksaan lanjutan.
• Capain K6 hanya 70,2 %
• Paling tinggi di Kelurahan
Rawang sebesar 78,7 % dan
paling rendah di Kelurahan Teluk
Bayur sebesar 50 %.
DETEKSI
BUMIL RESTI
80 %
• Tidak seluruhnya mengambil
tablet Fe dan bahkan sudah
mengambil tetapi tidak
mengonsumsi nya akibat mual
• Ditambah makanan yang
dianjurkan oleh ibu hamil tidak
dapat dipenuhi oleh beberapa
kepala keluarga akibat sosial
ekonomi yang menengah ke
bawah.
• Kelurahan Rawang mencapai
target sebanyak 81,9 %
• Penyulit ibu hamil sebanyak 40
orang  anemia defisiensi besi.
• Risiko kehamilan didapatkan
kategori kehamilan risiko rendah
sebanyak 194 orang.
KRR
P4K
85 %
Angka capaian paling tinggi
terdapat pada Kelurahan
Rawang sebesar 82,1 % dan
paling rendah terdapat pada
Kelurahan Mata Air sebesar
70,2 %.
Peran kader dan petugas yang masih
belum maksimal untuk turut serta dalam
melakukan pemasangan sticker sebagai
tanda pelaksanaan P4K di rumah.
KELAS
IBU HAMIL
21 Orang (2022)  69 Orang (2023)
17,1 %
• Peran kader yang belum
maksimal dalam menjalankan
kelas ibu hamil
• Kesadaran masyarakat dalam
mengikuti kelas ibu hamil masih
kurang akibat tingkat
pengetahuan dan pendidikan
yang rendah
• Sarana dan prasarana dinilai
masih kurang menarik untuk
mengikuti kegiatan kelas ibu
hamil.
PEMECAHAN MASALAH ANC DI PUSKESMAS
RAWANG
• Melakukan penambahan, pendataan dan pembekalan kader
• Melakukan pendataan ibu hamil baik yang berisiko tinggi maupun tidak, oleh penanggung
jawab program dan pembina wilayah yang berkoordinasi dengan Ketua RT dan RW baik
yang melakukan kunjungan ke wilayah kerja Puskemas Rawang, ke fasilitas kesehatan
lainnya dan ibu hamil yang tidak bisa datang untuk pemeriksaan ke puskesmas.
• Melakukan pelayanan home care kepada ibu hamil dengan cara bidan atau tenaga
kesehatan bersama kader tidak datang kunjungan ke puskesmas.
• Mengaktifkan kelas ibu hamil dengan mengoptimalkan kader dan bidan setempat untuk
mengajak ibu hamil beserta suami berpartisipasi dalam kelas ibu hamil, dengan sarana dan
prasarana yang menarik minat ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil.
• Bekerjasama sama dengan lintas program yaitu bagian gizi untuk pemberian tablet Fe dan
pencatatan serta PMT untuk ibu hamil dengan kecukupan gizi selama kehamilan.
PEMECAHAN MASALAH ANC DI PUSKESMAS
RAWANG
• Meningkatkan program stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) untuk ibu hamil yang berisiko tinggi dengan berkoordinasi bersama ketua RT
dan RW, bidan setempat, dan kader untuk pendataan ibu hamil berisiko tinggi dan
terpasangnya stiker P4K dirumah ibu hamil tersebut.
• Menyediakan media penyuluhan ANC terpadu untuk memberikan informasi tentang ANC
terpadu pada masyarakat dengan cara bekerjasama dan berkoordinasi dengan program
promkes dan praktek bidan mandiri sehingga diharapkan dapat menggerakan ibu hamil
untuk melakukan pemeriksaan dan pelayanan kehamilan dengan teratur.
• Membentuk whatsapp grup dalam skala kelurahan ataupun SMS Broadcasting dengan ibu
hamil melibatkan suami ataupun keluarga terdekat dan tenaga kesehatan juga kader terkait
informasi yang berkaitan dengan kehamilan.
• Melakukan kerjasama lintas sektor masalah kependudukan dan masalah yang dirasa
penting seperti Jampersal, JKN, dan pemberdayaan akses mobilisasi seperti
pemberdayaan kendaraan masyarakat setempat dalam mengantarkan ibu hamil ke fasilitas
kesehatan dalam keadaan darurat.
05
PENUTUP
KESIMPULAN
• Puskesmas Rawang mencakup pelayanan ibu hamil seperti kunjungan K1,
K6, deteksi dini ibu dengan risiko tinggi, P4K, dan kelas ibu hamil.
• Kunjungan K1 dan K6 yang belum mencapai target. Hal tersebut
disebabkan oleh sebagian ibu hamil tidak melakukan kunjungan sehingga
angka kunjungan dan belum terlaksananya pemantauan kesehatan ibu
hamil oleh kader dan petugas.
• Perlunya pendataan yang dilakukan oleh penanggung jawab Posyandu
dan pembina wilayah yang dilakukan peningkatan peran kader dan
petugas, mendeteksi risiko tinggi kehamilan, memaksimalkan program
kelas ibu hamil, meningkatkan promosi kesehatan ibu dan anak dengan
membentuk kerja sama lintas program dan lintas sektor.
SARAN
• Menggerakan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dan pelayanan kehamilan
dengan teratur serta meningkatkan kesadaran masyarakat dengan cara
menyediakan media penyuluhan ANC terpadu untuk memberikan informasi tentang
ANC terpadu pada masyarakat.
• Melakukan pendataan ibu hamil baik yang berisiko tinggi maupun tidak oleh
penanggung jawab Posyandu dan Pembina wilayah yang berkoordinasi dengan
Ketua RT dan RW baik yang melakukan kunjungan ke wilayah kerja Puskemas
Rawang, ke fasilitas kesehatan lainnya atauapun yang tidak dapat datang untuk
pemeriksaan.
• Melakukan deteksi dini pada ibu hamil terkait penyulit/komplikasi yang mungkin
timbul.
• Diperlukan penjelasan lebih dari dokter, bidan atau tenaga kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Rawang tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk
mencegah komplikasi yang terjadi saat hamil, persalinan dan setelah bersalin.
TERIMA
KASIH

More Related Content

PPT
ANC TERPADU untuk pemeriksaan rutin ibu hamil
PPTX
ANTE NATAL TERPADU bagi bidan di Puskesmas dan sarana pelayanan lainnya
PPT
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
PPT
pelayanan antenatal terpadu.pelayanan yang diberikan bagi ibu hamil
PPTX
ANC TERPADU.pptx
PPTX
materi 3.SISTEM RUJUKAN KIA(bidang yankes) (1).pptx
PDF
Mataram_Konsep Pelayanan ANC Terpadu.pdf
PPTX
1. PELAYANAN ANC lotim.pptx untim pembelajaran bidan
ANC TERPADU untuk pemeriksaan rutin ibu hamil
ANTE NATAL TERPADU bagi bidan di Puskesmas dan sarana pelayanan lainnya
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
pelayanan antenatal terpadu.pelayanan yang diberikan bagi ibu hamil
ANC TERPADU.pptx
materi 3.SISTEM RUJUKAN KIA(bidang yankes) (1).pptx
Mataram_Konsep Pelayanan ANC Terpadu.pdf
1. PELAYANAN ANC lotim.pptx untim pembelajaran bidan

Similar to antenatal health care puskesmas rawang... (20)

PDF
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
DOC
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
PDF
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...
PDF
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...
DOC
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
PPTX
pelayanan antenacal care terpadu 95.pptx
PPTX
2 Gabungan Paparasfwefwefwergerythtan.pptx
PPT
Paparan anc terpadu final edit
PPTX
ANTENATAL CARE SEBAGAI PEDOMAN PENTING BAGI IBU HAMIL UNTUK MEMERIKSAKAN KEHA...
PDF
PPTX
ASUHAN DALAM KEPEFRAWATAN KEHAMILAN.pptx
PPTX
SLIDE ANC for health care unit fixed.pptx
PPTX
Materi ILP Klaster 2 dan 3, paparan Bondowoso 24 april 24 ( Prop ).pptx
PPTX
Materi ILP Klaster 2 dan 3, paparan Bondowoso 24 april 24 ( Prop ).pptx
DOC
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
PPTX
PENUGASAN ASKEB KEHAMILAN Presentation1.pptx
PDF
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
DOCX
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
DOCX
Pedoman Internal KIA
PPTX
Asuhan antenatal di komunitas
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
pelayanan antenacal care terpadu 95.pptx
2 Gabungan Paparasfwefwefwergerythtan.pptx
Paparan anc terpadu final edit
ANTENATAL CARE SEBAGAI PEDOMAN PENTING BAGI IBU HAMIL UNTUK MEMERIKSAKAN KEHA...
ASUHAN DALAM KEPEFRAWATAN KEHAMILAN.pptx
SLIDE ANC for health care unit fixed.pptx
Materi ILP Klaster 2 dan 3, paparan Bondowoso 24 april 24 ( Prop ).pptx
Materi ILP Klaster 2 dan 3, paparan Bondowoso 24 april 24 ( Prop ).pptx
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
PENUGASAN ASKEB KEHAMILAN Presentation1.pptx
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
Pedoman Internal KIA
Asuhan antenatal di komunitas
Ad

Recently uploaded (14)

PPTX
PPT Sirosis Heptaoma Liver disease Case.pptx
PDF
Sosialisasi tentang CKG SEKOLAH untuk Nakes.pdf
PPTX
Cerdas dalam memilih Kosmetik yang aman.pptx
PPTX
ASKEP NY. MIE FUNG yg harus direvisi.pptx
PDF
Patofisiologi Sistem Pernafasan Manusia.pdf
PPTX
PPT Sidang Proposal Andre.pptx 29 Oktober 2024 (2).pptx
PPT
FLU BURUNG penyakit baru pada unggas terutama ayam
PDF
05. PELATIHAN P3K - FIRST AIDER CM asfsb
PPTX
PENATALAKSANAAN INTERVENSI FISIOTERAPI PADA KONDISI BELL'S PALSY.pptx
PDF
4b. Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pdf
PPTX
Isi Piringku Kaya Protein Cegah Stunting.pptx
PPTX
biologi molekuler untuk antigenitas imunogen
PPTX
INTERRUPTED DIRECT CURRENT TIPE FARADIC DAN INTERRUPTED GALVANIC.pptx
PPTX
KELOMPOK 6 Isu Dalam Praktik Kebidanan dan etik kebidanan (1).pptx
PPT Sirosis Heptaoma Liver disease Case.pptx
Sosialisasi tentang CKG SEKOLAH untuk Nakes.pdf
Cerdas dalam memilih Kosmetik yang aman.pptx
ASKEP NY. MIE FUNG yg harus direvisi.pptx
Patofisiologi Sistem Pernafasan Manusia.pdf
PPT Sidang Proposal Andre.pptx 29 Oktober 2024 (2).pptx
FLU BURUNG penyakit baru pada unggas terutama ayam
05. PELATIHAN P3K - FIRST AIDER CM asfsb
PENATALAKSANAAN INTERVENSI FISIOTERAPI PADA KONDISI BELL'S PALSY.pptx
4b. Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pdf
Isi Piringku Kaya Protein Cegah Stunting.pptx
biologi molekuler untuk antigenitas imunogen
INTERRUPTED DIRECT CURRENT TIPE FARADIC DAN INTERRUPTED GALVANIC.pptx
KELOMPOK 6 Isu Dalam Praktik Kebidanan dan etik kebidanan (1).pptx
Ad

antenatal health care puskesmas rawang...

  • 1. Gopi Kumara Veloo 1410314010 Case Report Session Preseptor : dr. Firdawati, M.Kes, Phd KESEHATAN IBU DAN ANAK (ANTENATAL CARE) DI PUSKESMAS RAWANG
  • 4. LATAR BELAKANG KIA Upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi baru lahir, bayi dan anak balita. AKI AKB Kematian seorang wanita saat hamil atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, terlepas dari durasi dan lokasi kehamilan, dari segala penyebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera Sensus 2020 : 359 per 100.000 SUMBAR : 178 per 100.000 PADANG : 31 Jiwa (2021) RAWANG : 0 Jiwa (2023) Target 2030 70 per 100.000 Kelahiran Hidup ANC Indikator SPM
  • 5. • Apa saja kendala-kendala dalam pelayanan ANC di Puskesmas Rawang ? • Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pelayanan ANC di Puskesmas Rawang ? RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENULISAN TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS Mengetahui pengelolaan kesehatan ibu dan pencapaiannya terkait ANC di wilayah kerja Puskesmas Rawang. • Mengetahui permasalahan dalam ANC di Puskesmas Rawang. • Mengetahui solusi terhadap permasalahan ANC di Puskesmas Rawang.
  • 6. Bahasan mengenai program kesehatan ibu, pencapaian program, dan permasalahan pada kesehatan ibu khususnya bidang ANC di wilayah kerja Puskesmas Rawang BATASAN MASALAH Merujuk pada berbagai literatur, laporan tahunan Puskesmas Rawang tahun 2023, dan diskusi dengan kepala puskesmas yang diarahkan kepada pemegang Program KIA di Puskesmas Rawang. METODE PENULISAN
  • 8. KESEHATA N KIA Keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial (World Health Organization) Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No.36 Tahun 2009) Upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi baru lahir, bayi, dan anak balita.
  • 9. Program Kesehatan Ibu Anak (KIA) Salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia Tujuan : Menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan perinatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primer.
  • 10. Pelayanan komprehensif dan berkualitas mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi pelayanan KIA, gizi, penyakit menular, PTM, KtP selama kehamilan 1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat 2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan 3. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman 4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi 5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan 6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga kesehatan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan apabila terjadi penyulit/komplikasi Pelayanan Antenatal Terpadu Pelayanan antenatal yang berkualitas
  • 11. Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Kunjungan pertama (K1) K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kunjungan Keenam (K6) K4  ibu hamil dengan kontak 6 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar (1-1-2). Kontak 4 kali dilakukan:  Minimal 2 kali pada trimester 1 (0 - 14 minggu)  Minimal 1 kali pada trimester 2 (>14 - 24 minggu)  Minimal 3 kali pada trimester 3 (> 24 minggu sampai dengan kelahiran) Penanganan Komplikasi (PK) Penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan nifas.
  • 12. PELAYANAN ANTENATAL TERPADU Pelayanan komprehensif dan berkualitas mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi pelayanan KIA, gizi, penyakit menular, PTM, KtP selama kehamilan Memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat 4x Trimester 1 : 1 kali Trimester 2 : 1 kali Trimester 3 : 2 kali 6x Trimester 1 : 2 kali Trimester 2 : 1 kali Trimester 3 : 3 kali KIA 2020 Minimal 2 kali dilakukan Pemeriksaan oleh dokter pada TM 1 dan TM 3
  • 13. KERANGKA KONSEP PELAYANAN ANTENATAL KOMPREHENSIF DAN TERPADU 1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat 2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan 3. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman 4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi 5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan 6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga kesehatan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan apabila terjadi penyulit/komplikasi
  • 14. PELAYANAN ANTENATAL TERPADU ANAMNESIS PEMERIKSAAN STANDAR PELAYANAN ANTENATAL TERPADU (T10) KIE
  • 15. PELAYANAN ANTENATAL TERPADU - ANAMNESIS • Menanyakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat kehamilan yang sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit yang diderita ibu. • Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan oleh ibu saat ini. • Menanyakan tanda bahaya yang terkait dengan masalah kehamilan dan penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil • Menanyakan status imunisasi Tetanus Toksoid. • Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi. • Menanyakan obat-obat yang dikonsumsi • Di daerah endemis malaria, tanyakan gejala malaria dan riwayat pemakaian obat malaria • Di daerah risiko tinggi IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit pada pasangannya. • Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang meliputi jumlah, frekuensi dan kualitas asupan. • Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi • Kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan
  • 16. PELAYANAN ANTENATAL TERPADU - PEMERIKSAAN Menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis (kejiwaan) ibu hamil, pemeriksaan laboratorium/penunjang
  • 17. STANDAR PELAYANAN TERPADU (10T) 10 T 1 2 3 5 6 7 10 9 8 4 Temu Wicara Tatalaksan a Kasus Tes Lab Sederhana Tablet Fe Imunisasi TT Presentasi Janin dan DJJ Tinggi Fundus Uteri Ukur Status Gizi (LiLA) Ukur Tekanan Darah Ukur BB dan TB
  • 18. T1 – Ukur TB dan BB • Pengukuran dan Penimbangan TB dan BB setiap ANC, berkorelasi terhadap ukuran panggul • Kelebihan BB meningkatkan resiko komplikasi selama hamil dan saat persalinan seperti hipertensi gestasional, diabetes gestasional risiko bayi besar, dan kelahiran caesar • BB kurang selama kehamilan dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur dan BBLR. • Target penambahan BB ibu selama hamil setelah bulan ke-4 paling sedikit sebesar 1 kg per bulan T2 – Ukur TD • Pengukuran TD tiap kali kunjungan ANC T3 – Tentukan Status Gizi (LiLA) • Cukup sekali diawal kunjungan ANC ini dilakukan untuk mengetahui status gizi ibu hamil (skrining KEK) • Normal > 23,5 kurang dari 23,5 cm masuk dalam kategori KEK dan risiko untuk BBLR • Kurang asupan gizi selama kehamilan. maka daya tahan tubuh untuk melawan infeksi, BBLR, IUGR, Anemia, dan Risiko Pendarahan selama persalinan
  • 19. T4 – Tinggi Fundus Uteri • Dilakukan pada saat usia kehamilan masuk 22 - 24 minggu dengan menggunakan alat ukur caliper, dan bisa juga menggunakan pita ukur • Rumus Mcdonald untuk mengetahui taksiran usia kehamilan • Rumus Johnson-Tosack untuk mengetahui taksiran berat badan. • Mengetahui usia kehamilan dan tafsiran berat badan janin dan agar terhindar dari resiko persalinan lewat waktu
  • 20. T5 – Presentasi Janin dan DJJ • Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester III untuk menentukan pada bagian terbawah janin kepala, atau kepala janin belum masuk panggul • DJJ dilakukan menggunakan stetoskop monoaural atau doppler sebagai untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin dengan DJJ • Normal 120 x / menit, Jika kurang atau lebih dari 120 – 180 x / menit menunjukkan Fetal Distress dan segera dirujuk. T6 – Imunisasi TT • Imunisasi TT untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum dan disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini. Perlu ditanyakan jumlah vaksin yang telah diperoleh dan sejauh mana isudah mendapatkan imunisasi TT • Idealnya, WUS mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 kali mulai TT1 dan TT5
  • 21. • Dibutuhkan ibu hamil untuk cegah terjadinya anemia selama kehamilan. • Pemberian tablet besi diberikan pada ibu hamil sebanyak satu tablet (60 mg) setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan • Diberikan memasuki bulan kelima kehamilan • TTD mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 ml besi elemental + 0,25 mg asam folat • Dapat dibantu dengan vitamin C untuk mempermudah penyerapan besi. • Tablet Fe sebaiknya diminum pada malam hari T7 – Tablet Fe 1. Pemeriksaan golongan darah 2. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb) 3. Pemeriksaan darah malaria 4. Pemeriksaan HIV 5. Pemeriksaan protein dalam urin 6. Pemeriksaan kadar gula darah 7. Pemeriksaan tes Sifilis 8. Pemeriksaan BTA 9. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) T8 – Tes Lab Sederhana
  • 22. • Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar kewenangan tenaga kesehatan • Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan T9 – Tatalaksana Kasus
  • 23. T10 – Temu Wicara Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Efektif termasuk konseling bagian pelayanan antenatal terpadu yang diberikan sejak kontak pertama untuk membantu ibu hamil mengatasi masalahnya
  • 24. DETEKSI RESTI BUMIL KSPR APGO AGO AGD O I I I III POIN 1 - 10 POIN 11 - 16 POIN 17 - 20 KRR SKOR 2 SKOR 6 - 10 SKOR ≥ 12 KRT KRST
  • 26. KONDISI GEOGRAFIS WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWANG Batas Wilayah Kerja • Utara : Puskesmas Seberang Padang • Selatan : Puskesmas Bungus • Timur : Puskesmas Pagambiran dan Lubeg • Barat : Puskesmas Pemancungan • Lokasi ` : Komplek Perumahan Jundul Rawang • Luas wilayah : 4,13 Km² • Koordinat : Lintang 0,93699 • Bujur 100,3922 • Wilayah kerja : 3 Kelurahan yaitu : Rawang Mata Air Teluk Bayur
  • 27. KONDISI DEMOGRAFIS WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWANG No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk 1 Rawang 5.832 5.918 11.750 2 Teluk Bayur 1.311 1.260 2.571 3 Mata Air 8.41 8.509 16.970 Jumlah 15.604 15.604 31.291
  • 28. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Rawang
  • 29. KONDISI SOSIAL BUDAYA & EKONOMI Mata pencaharian penduduk beraneka ragam Aktivitas perekonomian dalam lingkungan menengah ke bawah, juga berjalan sangat dinamis Penduduk sebagian besar beragama Islam. Warga non muslim → kaum pendatang dari luar provinsi. Di tengah perbedaan suku, agama dan budaya, aktivitas sosial dan peribadahan penduduk berjalan dengan baik
  • 30. Nakes di Puskesmas Rawang • Tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Rawang pada tahun 2022 berjumlah 47 orang • Dari jumlah tersebut sebanyak 38 orang PNS, 6 orang tenaga kontrak BLUD, 2 orang Volunteer, 1 orang kontrak pihak ke 3. • Sebagian besar berada di Puskesmas induk, sedangkan sebanyak 4 orang bertugas di 2 Pustu dan 2 orang di 2 Poskeskel. • Status kepegawaian di Puskesmas dengan Pendidikan terakhir tertinggi pada S2 (Magister) yaitu satu orang bidan dan pendidikan terakhir terendah pada SMP yaitu seorang cleaning service.
  • 31. SARANA DAN PRASARANA UMUM No. Sarana Umum dan Lingkungan Jumlah 1. Masjid dan musala 34 2. Panti asuhan 2 3. Restoran dan rumah makan (TPM) 232 4. Rumah penduduk 4816 5. Tempat-tempat umum (TTU) 60 6. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3 7. Sarana air bersih (PAM, SGL, SPT) 4816 8. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) 4816 9. Salon/pangkas 28 10. Perkantoran 10 11. Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) 23
  • 32. SARANA PENDIDIKAN PUSKESMAS RAWANG Dari data tersebut didapatkan bahwa hanya Kelurahan Mata Air yang memiliki sarana pendidikan lengkap mulai dari PAUD dan TK, SD, SMP, hingga SMA. Sedangkan sarana pendidikan paling sedikit terdapat di kelurahan Teluk Bayur No. Kelurahan PAUD & TK SD/MIN SMP/MTs SMA/MA 1. Rawang 4 8 0 0 2. Mata Air 6 6 3 3 3. Teluk Bayur 2 0 0 0 Total 12 14 3 3
  • 33. TRANSPORT 02 FISIK GEDUNG 01 PELAYANAN & PENUNJANG PELAYANAN 03 PENUNJANG ADMINISTRASI DAN SISTEM INFORMASI 04 SARANA DAN PRASARANA KHUSUS SARANA DAN PRASARANA KHUSUS • Puskesmas Rawang memiliki 1 buah Puskesmas Induk, dan 2 buah Puskesmas Pembantu dan 3 buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Rawang • Puskesmas Rawang mempunyai dua buah kendaraan roda empat (Puskel) dan tiga buah kendaraan roda dua.
  • 34. SARANA PELAYANAN KESEHATAN PEMERINTAH DAN SWASTA • Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari sarana kesehatan milik pemerintah, UKBM dan swasta. • Sarana kesehatan pemerintah selain Puskesmas Rawang juga terdapat 2 Puskesmas Pembantu. • UKBM berupa Posyandu berjumlah 28 dan 2 Pos Kesehatan Kelurahan Untuk sarana pelayanan kesehatan swasta : Klinik Swasta : 2 Buah Dokter Praktik Umum : 3 Orang Dokter Gigi Praktik Swasta : 2 Orang Bidan Praktik Swasta : 3 Orang Kader aktif : 108 Orang Posyandu Balita : 28 Pos Posyandu Lansia : 9 Pos Posbindu : 6 Pos
  • 36. SUMBER DANA Sumber dana yang diperoleh Puskesmas Rawang berasal dari dana BOK (bantuan operasional kesehatan) dan BLUD
  • 38. SUMBER DANA realisasi dana BLUD tahun 2022 sebesar 87,96% dan dana BOK sebesar 82,3%.
  • 39. Program Puskesmas Rawang Permenkes RI No 43 Tahun 2019 UKM Esensial 1. Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes) 2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling) 3. Pelayanan Kesga dan KB 4. Pelayanan Gizi 5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) UKM Pengembangan 1. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) 2. Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) 3. Upaya Kesehatan Lanjut Usia (Lansia) 4. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 5. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) 6. Program Kesehatan Jiwa 7. Program Kesehatan Indra (Indra) 8. Upaya Kesehatan Kerja (UKK) dan Kesehatan Olahraga (Kesorga) UKP 1. Kunjungan rawat jalan 2. Kefarmasian 3. Laboratorium 4. Kesehatan Gigi dan Mulut 5. Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) 6. Rekam Medik PIS-PK • Pendataan PIS PK • Capaian Indek Keluarga Sehat
  • 40. PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL Acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
  • 41. No Layanan Dasar Sasaran Dilayani Sesuai SPM % 1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 533 332 (62%) 332 100 2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 533 326 (61%) 326 100 3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 489 333 (68,1%) 329 98,7 4 Pelayanan kesehatan balita 2406 1689 (70,1%) 1642 97,2 5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 3767 3331 (88,43%) 3331 100 6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 21.389 6403 (30%) 5912 92 7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 2259 1579 (69,89%) 1579 100 8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 5131 1378 (27%) 1300 100 9 Pelayanan kesehatan penderita DM 426 381 (89%) 381 100 10 Pelayanan kesehatan ODGJ 65 59 (90,77%) 59 100 11 Pelayanan kesehatan orang terduga TBC 544 212 (39%) 212 100 12 Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV 425 422 (99,3%) 422 100 CAPAIAN SPM PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2022 Permenkes RI No 43 Tahun 2016 tentang SPM
  • 42. Program Kesehatan Ibu Puskesmas Rawang Program Pelayanan Ibu Hamil Program Pelayanan Ibu Bersalin Program Pelayanan Ibu Nifas • Kunjungan Ibu Hamil (K1) • Kunjungan Ibu Hamil (K6) • Deteksi Dini Bumil ResTi • Program P4K • Kelas Ibu Hamil • Persalinan dengan Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi • Kunjungan Ibu Nifas
  • 43. Pencapaian Program Kesehatan Ibu Hamil (ANC) Puskesmas Rawang
  • 44. CAPAIAN K1 PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2023 Rawang Mata Air Teluk Bayur Puskesmas 64.0% 66.0% 68.0% 70.0% 72.0% 74.0% 76.0% 78.0% 80.0% 82.0% 84.0% K1 Puskesmas Rawang 2023 Persentase 90 % Belum ada kelurahan yang telah mencapai target capaian K1 pada tahun 2024 yaitu sebesar 90 %. Angka capaian paling tinggi terdapat pada Kelurahan Rawang sebesar 82,18 % dan paling rendah terdapat pada Kelurahan Mata Air sebesar 70,2 %.
  • 45. CAPAIAN K4 PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2023 Rawang Mata Air Teluk Bayur Puskesmas 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% K6 Puskesmas Rawang 2023 Persentase 88 % Belum ada kelurahan yang telah mencapai target capaian K6 pada tahun 2023 yaitu sebesar 88 %. Angka capaian paling tinggi terdapat pada Kelurahan Rawang sebesar 78.7 % dan paling rendah terdapat pada Kelurahan Teluk Bayur sebesar 50 %.
  • 46. CAPAIAN RESTI BUMIL PUSKESMAS RAWANG TAHUN 2023 Rawang Mata Air Teluk Bayur Puskesmas 60.0% 65.0% 70.0% 75.0% 80.0% 85.0% Bumil Risiko Tinggi Persentase 80 % Target capaian penemuan ibu hamil dengan risiko tinggi Puskesmas Rawang pada tahun 2023 adalah sebesar 80%. Kelurahan yang sudah mencapai target adalah kelurahan Rawang sebanyak 81,9 % sedangkan kelurahan lain belum mencapai deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga kesehatan.
  • 47. Risiko ibu hamil yang paling banyak adalah penyulit ibu hamil sebanyak 40 orang. Penyulit ibu hamil disini hanya dijelaskan dengan anemia defisiensi besi. Risiko kehamilan didapatkan kategori kehamilan risiko rendah sebanyak 194 orang.
  • 48. P4K Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi No Kelurahan Ibu Hamil Mendapatkan Sticker Ibu Hamil bersticker mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar Abs Jml % Abs Jml % 1 Rawang 166 136 82,1 166 136 82,1 2 Mata Air 205 143 70,2 205 143 70,2 3 Teluk Bayur 32 23 72,7 32 23 72,7 Puskesmas 403 302 74,9 403 302 74,9 Stiker P4K dengan pelayanan ANC sesuai standar, belum ada belum ada kelurahan yang telah mencapai target sebesar 85 %. Angka capaian paling tinggi terdapat pada Kelurahan Rawang sebesar 82,1 % dan paling rendah terdapat pada Kelurahan Mata Air sebesar 70,2 %.
  • 49. KELAS IBU HAMIL No. Kelurahan Jumlah Kelas Jumlah Angkatan Jumlah ibu hamil yang ikut 1 Rawang 3 3 24 2 Mata Air 3 3 24 3 Teluk Bayur 3 3 21 Puskesmas 9 9 69 Jumlah kepesertaan kelas ibu hamil terbanyak terdapat pada Kelurahan Rawang dan Mata Air dengan 24 peserta. Total peserta yang mengikuti kelas Ibu hamil pada tahun 2023 adalah 69 orang.
  • 51. K1 90 % • Ibu hamil datang setelah usia kehamilan mencapai 3 bulan keatas sehingga kunjungan K1 • peran kader yang masih belum maksimal untuk mengajak ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya. • Belum optimalnya kinerja petugas dalam melakukan tugasnya akibat beban petugas yang rangkap • Belum ada kelurahan yang telah mencapai target capaian K1 pada tahun 2023 (74,9 %) • Angka ini dinilai turun dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 85,2 %.
  • 52. K6 88 % • K1 yang tidak mencapai target akan menganggu jumlah kedatangan ibu hamil sebanyak 6 kali yang sudah ditentukan. • Ibu hamil mengaku lupa karena tidak adanya pengingat dari kader-kader untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. • Capain K6 hanya 70,2 % • Paling tinggi di Kelurahan Rawang sebesar 78,7 % dan paling rendah di Kelurahan Teluk Bayur sebesar 50 %.
  • 53. DETEKSI BUMIL RESTI 80 % • Tidak seluruhnya mengambil tablet Fe dan bahkan sudah mengambil tetapi tidak mengonsumsi nya akibat mual • Ditambah makanan yang dianjurkan oleh ibu hamil tidak dapat dipenuhi oleh beberapa kepala keluarga akibat sosial ekonomi yang menengah ke bawah. • Kelurahan Rawang mencapai target sebanyak 81,9 % • Penyulit ibu hamil sebanyak 40 orang  anemia defisiensi besi. • Risiko kehamilan didapatkan kategori kehamilan risiko rendah sebanyak 194 orang. KRR
  • 54. P4K 85 % Angka capaian paling tinggi terdapat pada Kelurahan Rawang sebesar 82,1 % dan paling rendah terdapat pada Kelurahan Mata Air sebesar 70,2 %. Peran kader dan petugas yang masih belum maksimal untuk turut serta dalam melakukan pemasangan sticker sebagai tanda pelaksanaan P4K di rumah.
  • 55. KELAS IBU HAMIL 21 Orang (2022)  69 Orang (2023) 17,1 % • Peran kader yang belum maksimal dalam menjalankan kelas ibu hamil • Kesadaran masyarakat dalam mengikuti kelas ibu hamil masih kurang akibat tingkat pengetahuan dan pendidikan yang rendah • Sarana dan prasarana dinilai masih kurang menarik untuk mengikuti kegiatan kelas ibu hamil.
  • 56. PEMECAHAN MASALAH ANC DI PUSKESMAS RAWANG • Melakukan penambahan, pendataan dan pembekalan kader • Melakukan pendataan ibu hamil baik yang berisiko tinggi maupun tidak, oleh penanggung jawab program dan pembina wilayah yang berkoordinasi dengan Ketua RT dan RW baik yang melakukan kunjungan ke wilayah kerja Puskemas Rawang, ke fasilitas kesehatan lainnya dan ibu hamil yang tidak bisa datang untuk pemeriksaan ke puskesmas. • Melakukan pelayanan home care kepada ibu hamil dengan cara bidan atau tenaga kesehatan bersama kader tidak datang kunjungan ke puskesmas. • Mengaktifkan kelas ibu hamil dengan mengoptimalkan kader dan bidan setempat untuk mengajak ibu hamil beserta suami berpartisipasi dalam kelas ibu hamil, dengan sarana dan prasarana yang menarik minat ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil. • Bekerjasama sama dengan lintas program yaitu bagian gizi untuk pemberian tablet Fe dan pencatatan serta PMT untuk ibu hamil dengan kecukupan gizi selama kehamilan.
  • 57. PEMECAHAN MASALAH ANC DI PUSKESMAS RAWANG • Meningkatkan program stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) untuk ibu hamil yang berisiko tinggi dengan berkoordinasi bersama ketua RT dan RW, bidan setempat, dan kader untuk pendataan ibu hamil berisiko tinggi dan terpasangnya stiker P4K dirumah ibu hamil tersebut. • Menyediakan media penyuluhan ANC terpadu untuk memberikan informasi tentang ANC terpadu pada masyarakat dengan cara bekerjasama dan berkoordinasi dengan program promkes dan praktek bidan mandiri sehingga diharapkan dapat menggerakan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dan pelayanan kehamilan dengan teratur. • Membentuk whatsapp grup dalam skala kelurahan ataupun SMS Broadcasting dengan ibu hamil melibatkan suami ataupun keluarga terdekat dan tenaga kesehatan juga kader terkait informasi yang berkaitan dengan kehamilan. • Melakukan kerjasama lintas sektor masalah kependudukan dan masalah yang dirasa penting seperti Jampersal, JKN, dan pemberdayaan akses mobilisasi seperti pemberdayaan kendaraan masyarakat setempat dalam mengantarkan ibu hamil ke fasilitas kesehatan dalam keadaan darurat.
  • 59. KESIMPULAN • Puskesmas Rawang mencakup pelayanan ibu hamil seperti kunjungan K1, K6, deteksi dini ibu dengan risiko tinggi, P4K, dan kelas ibu hamil. • Kunjungan K1 dan K6 yang belum mencapai target. Hal tersebut disebabkan oleh sebagian ibu hamil tidak melakukan kunjungan sehingga angka kunjungan dan belum terlaksananya pemantauan kesehatan ibu hamil oleh kader dan petugas. • Perlunya pendataan yang dilakukan oleh penanggung jawab Posyandu dan pembina wilayah yang dilakukan peningkatan peran kader dan petugas, mendeteksi risiko tinggi kehamilan, memaksimalkan program kelas ibu hamil, meningkatkan promosi kesehatan ibu dan anak dengan membentuk kerja sama lintas program dan lintas sektor.
  • 60. SARAN • Menggerakan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dan pelayanan kehamilan dengan teratur serta meningkatkan kesadaran masyarakat dengan cara menyediakan media penyuluhan ANC terpadu untuk memberikan informasi tentang ANC terpadu pada masyarakat. • Melakukan pendataan ibu hamil baik yang berisiko tinggi maupun tidak oleh penanggung jawab Posyandu dan Pembina wilayah yang berkoordinasi dengan Ketua RT dan RW baik yang melakukan kunjungan ke wilayah kerja Puskemas Rawang, ke fasilitas kesehatan lainnya atauapun yang tidak dapat datang untuk pemeriksaan. • Melakukan deteksi dini pada ibu hamil terkait penyulit/komplikasi yang mungkin timbul. • Diperlukan penjelasan lebih dari dokter, bidan atau tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rawang tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk mencegah komplikasi yang terjadi saat hamil, persalinan dan setelah bersalin.