SlideShare a Scribd company logo
2
Most read
5
Most read
13
Most read
Aplikasi Farmakokinetika Klinik
pada Penentuan Terapi Obat Individual
Program Studi Magister Biomedik
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
Melviana
1
Pemicu topik
Seorang pasien dengan perawakan kurus, berat badan ideal 62 kg,
perokok dan penderita asma datang ke IGD dengan tanda dan gejala
obstruksi pernafasan berat.
Pasien sebelumnya dalam terapi theophylline 250mg 2x sehari tablet
SR . Dosis terakhir diminum 8 jam sebelum masuk IGD.
Pasien juga sedang mengkonsumsi cimetidine karena ulkus lambung
dan phenobarbital atas indikasi kejang.
Pertanyaan:
Bagaimana penyesuaian dosis & administrasi obat pada ps?
2
Topik bahasan
1. Overview proses absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi
(ADME)
2. Konsep Vd, Cl dan t1/2
3. Profil farmakokinetik beberapa tehnik administrasi obat
4. Persamaan dan beberapa rumus farmakokinetika sederhana
5. Perkiraan kadar obat pasien
6. Menentukan dosis obat individual
3
Overview ADME
4
Volume distribusi
5
Menyatakan jumlah cairan tubuh yang mengandung
(distribusi) obat
Volume semu yang diperlukan untuk mendapat jumlah obat yang homogen dengan
kadarnya di darah
Vd = Dosis
Kadar obat di plasma
Vd Heparin 4L : heparin terdistribusi pada 4L cairan tubuh, berarti hanya ada di 1
kompartemen yakni darah. Heparin memiliki BM sangat besar dan terikat kuat pada
protein plasma.
Vd Aminoglikosida 14 L: selain di darah ditemukan di cairan interstisial.
Aminoglikosida memiliki BM rendah namun hidrofilik.
Vd Etanol 42 L: sangat tinggi, karena BM rendah dan hidrofobik. Dapat ditemukan
di plasma, interstisial dan sel.
Vd menentukan loading dose
Clearance
6
Kemampuan untuk membersihkan obat dari aliran darah,
Cl = Laju eliminasi
Konsentrasi
Proses eliminasi mencakup
proses yang terjadi di organ selain ginjal dan hati
Meski metabolisme dan ekskresi proses berbeda
namun hasil akhirnya sama, yakni
pengurangan kadar obat aktif dalam sirkulasi
Clearance menentukan dosis maintenance:
Clearance menyatakan volume cairan yang dibersihkan dari obat per unit waktu
satuan volume/satuan waktu: ml/jam
atau
satuan volume/satuan waktu per kg: (ml/jam/kg)
Konsep distribusi dan eliminasi
7
Model A dan B hanya mempertimbangkan 1 kompartemen
Model C hanya mempertimbangkan konsep distribusi
Model D menggambarkan konsep distribusi dan eliminasi
t 1/2
 .
8
t ½ waktu yang dibutuhkan suatu zat
berkurang kadarnya menjadi setengah dari kadar sebelumnya
t ½ = 0,693 Vd/ Cl
Untuk mencapai kadar steady state dalam waktu 4-5x t ½
Profil farmakokinetik bolus intravena
Cmax dicapai dengan cepat dengan pemberian loading dose
Ada kemungkinan kadar obat melampaui kadar maksimal yang masih aman (MSC) dan
Ada kemungkinan kadar di bawah dari kadar minimum yang efektif (MEC)
Profil farmakokinetik bolus iv berulang
Kadar obat mendatar setelah 4-5 t1/2 dan mencapai keadaan steady state (Css)
Profil farmakokinetik infus iv
Css diperoleh saat 4-5x t1/2
Profil farmakokinetik
bolus + infus iv
Css diperoleh saat 4-5x t1/2
Profil farmakokinetik
oral dosis tunggal
Css diperoleh saat 4-5x t1/2
Ada kemungkinan kadar obat melampaui kadar maksimal yang masih aman (MSC) dan
Ada kemungkinan kadar di bawah dari kadar minimum yang efektif (MEC)
Profil farmakokinetik
oral dosis berulang
Css diperoleh saat 4-5x t1/2
Profil farmakokinetik
loading dose + oral berulang
Css diperoleh saat 4-5x t1/2
Kadar obat berfluktuasi antara Cpss maksimal dan Cpss minimal
Persamaan dan rumus
farmakokinetika
Kadar obat pada pemberian satu kali ∆C ≈ (F) (Dosis)
Vd
Kadar obat rata-rata pada steady state Cpss rata2 = (F) (Dosis)
(τ) (Cl)
Waktu paruh t ½ = (0,7) (Vd)
(Cl)
Waktu mencapai steady state Tss = 4-5 t ½
Dosis awal/ loading dose Ld = (∆C) (Vd)
F
Dosis pemeliharaan/ maintenance dose Md = (Cpss rata2) (Cl)
F
F = bioavailabilitas ( 0-1) Ld dalam (mg)
τ = interval dosis (jam) Md dalam laju (mg/jam atau mg/hari)
∆C = perubahan kadar (mg/l) Tss dalam (jam atau hari)
Perkiraan kadar obat pada pasien
Langkah 1:
menentukan faktor
pasien
Langkah 2:
mempertimbangkan
penyakit dan keadaan
yang berkaitan dengan
terapi
Langkah 3:
menghitung Vd, Cl
dan t ½ dan
bioavailabilitas obat
pada pasien
Langkah 4:
menentukan dosis,
interval dosis dan
waktu konsumsi obat
terakhir
Langkah 5:
menentukan Cpss rata-
rata
17
Pemicu topik
Seorang pasien dengan perawakan kurus, berat badan 62 kg,
perokok dan penderita asma datang ke IGD dengan tanda dan gejala
obstruksi pernafasan berat.
Pasien sebelumnya dalam terapi theophylline 250mg 2x sehari tablet
SR . Dosis terakhir diminum 8 jam sebelum masuk IGD.
Pasien juga sedang mengkonsumsi cimetidine karena ulkus lambung
dan phenobarbital atas indikasi kejang.
Pertanyaan:
Bagaimana penyesuaian dosis & administrasi obat pada ps?
18
Perkiraan kadar obat pada pasien
Langkah 1: menentukan faktor pasien
Karena BB pasien kurang dari BBI maka dalam perhitungan digunakan BB
BBI=BB total = 62 kg
Langkah 2: mempertimbangkan penyakit dan keadaan yang berkaitan dengan terapi
Faktor merokok = 1,6 Konsumsi cimetidine = 0,6
Sumbatan paru berat = 0,8 Konsumsi phenobarbital = 1,3
Karena banyak faktor maka digunakan faktor 1
Langkah 3: menghitung Vd, Cl dan t ½ dan bioavailabilitas obat pada pasien
F oral theophylline = 0,95 (dari tabel theophylline)
Vd theophylline = (0,5) (BBI) + (0,25) (BB total- BBI) = (0,5) (62) + (0,25) (0) = 31 L
Cl theophylline = (Faktor) (0,04) (BBI) = (1) (0,04) (62) = 2,4 L/jam
T ½ theophylline = (0,7) (Vd)/ (Cl) = (0,7) (31)/ (2,4) = 9 jam
Perkiraan kadar obat pasien
Langkah 4: menentukan dosis, interval dosis dan waktu konsumsi obat terakhir
Dosis obat oral = 250 mg Interval dosis (τ) = 12 jam
Waktu konsumsi obat terakhir= 8 jam
Langkah 5: menentukan Cpss rata-rata
Cpss rata2 = (F) (Dosis) = (0,95) (250) = 8,2 mg/L atau 8,2 ug/ml
(τ) (Cl) (12) (2,4)
Menentukan dosis individual
Setelah mengetahui kadar obat saat ini pada pasien, bagaimana menentukan dosis
yang diperlukan untuk mencapai kadar terapeutik yang diinginkan dengan
pemberian iv?
Pada pasien diketahui kadar theophylline 8 ug/ml. Dengan pertimbangan adanya
sumbatan paru berat, maka dipilih kadar terapeutik target 15 ug/ml.
∆C = ( kadar yang diinginkan) – (kadar saat ini) = (15) – (8) = 7 ug/ml atau 7 mg/l
Menentukan dosis awal/ loading dose
Ld = (∆C) (Vd)/F bioavailabilitas theophylline iv = 1
Ld = (7) (31)/ (1) = 217 mg theophylline atau 270 mg aminophylline
Menentukan dosis pemeliharaan/ maintenance dose
Md = (Cpss rata2) (Cl)/ F
Md = (15) (2.4)/ (1) = 36 mg/ jam theophylline atau 45 mg/ jam aminophylline
Menentukan dosis individual
Terima Kasih
23

More Related Content

PDF
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
DOCX
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
PDF
Class factors modifying drug action
PPT
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
PPTX
Handling Customer Complaints
PPTX
Antibiotic resistance
PPTX
DRUG INTERACTIONS (MECHANISMS OF DRUG-DRUG INTERACTIONS)
PPTX
PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptx
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Class factors modifying drug action
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
Handling Customer Complaints
Antibiotic resistance
DRUG INTERACTIONS (MECHANISMS OF DRUG-DRUG INTERACTIONS)
PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptx

What's hot (20)

PPTX
Evaluasi Granul
PPTX
Farmakokinetika pengaturan dosis
PPT
Biofarmasetika i
PDF
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
PPT
Biofarmasetika ( i ) new2
PPTX
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
PPTX
Evaluasi Tablet
DOC
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
PPTX
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
PPTX
Basic pharmacokinetics
PPTX
Metode soap
PPTX
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
PPTX
Kuliah formulasi dasar 1
PDF
Dispensing sediaan steril01
PPT
Uji Disolusi
PPTX
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
PDF
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
PDF
BCS kelas 1
PPT
Tablet salut
DOCX
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Evaluasi Granul
Farmakokinetika pengaturan dosis
Biofarmasetika i
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
Biofarmasetika ( i ) new2
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Evaluasi Tablet
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Basic pharmacokinetics
Metode soap
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Kuliah formulasi dasar 1
Dispensing sediaan steril01
Uji Disolusi
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
BCS kelas 1
Tablet salut
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Ad

Viewers also liked (13)

PPT
Venr profile (english)
PDF
Marketing for-gyms
PPTX
Work Examples
PPTX
Siapa dibalik jokowi
PDF
Only JavaScript, only Meteor.js
PPTX
Tay sachs disease (Understanding the Brain: The Neurobiology os Everyday Life...
PDF
Silabus mata kuliah_pengantar_studi_islam
PDF
2 juknis bansos_pondok_pesantren
PDF
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
PDF
Meteorjs - Futuristic web framework
PPT
Ilmu pendidikan islam
PPTX
Ekskresi obat
PPTX
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Venr profile (english)
Marketing for-gyms
Work Examples
Siapa dibalik jokowi
Only JavaScript, only Meteor.js
Tay sachs disease (Understanding the Brain: The Neurobiology os Everyday Life...
Silabus mata kuliah_pengantar_studi_islam
2 juknis bansos_pondok_pesantren
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Meteorjs - Futuristic web framework
Ilmu pendidikan islam
Ekskresi obat
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ad

Similar to Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis (20)

PPTX
1. Pharmakokinetik-Pharmakodinamik_INTRODUCTION.pptx
PPTX
Farmakokinetika_P6.pptx
PPTX
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
PPTX
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
PDF
Farmakokinetik Teofilin
PPTX
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
PDF
Pengisian Catatan Farmasi Metode SOAP FARM - 210420.pdf
PPTX
MATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptx
PPTX
Penentuan dosis-Dose Adjustment
PPTX
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
PPT
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
PPTX
model pelepasan obat konvensional vs terkontrol
PPTX
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
PPTX
semoga ini bisa dihapus harus bisa inimah
PPTX
PENGOBATAN PASIEN TBC (therapy tbc).pptx
PDF
Tugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus Intravena
PPTX
Persiapan, pelaksanaan, dan pasca pemeriksaan diagnostik dan laboratorium pad...
PPTX
penentuandosis14112017-181217021554.pptx
DOCX
Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...
PPT
2. PENATAAN DOSIS keperawatan farmako.ppt
1. Pharmakokinetik-Pharmakodinamik_INTRODUCTION.pptx
Farmakokinetika_P6.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
Farmakokinetik Teofilin
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
Pengisian Catatan Farmasi Metode SOAP FARM - 210420.pdf
MATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptx
Penentuan dosis-Dose Adjustment
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
model pelepasan obat konvensional vs terkontrol
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
semoga ini bisa dihapus harus bisa inimah
PENGOBATAN PASIEN TBC (therapy tbc).pptx
Tugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus Intravena
Persiapan, pelaksanaan, dan pasca pemeriksaan diagnostik dan laboratorium pad...
penentuandosis14112017-181217021554.pptx
Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...
2. PENATAAN DOSIS keperawatan farmako.ppt

Recently uploaded (20)

PPTX
PROLANIS EDELWEIS DESMBER.pptxPROLANIS EDELWEIS DESMBER.pptx
PPT
Cek kesehatan gratis di kelompok umur di indonesia
PPTX
JML CKG bulan juli 2025 di kecamatan dan kabupaten
PPTX
Program-Gizi-di-Puskesmas-Spesifik-dan-Sensitif_MPGM.pptx
PPTX
Sosialisasi TPT Terapi Pencegahan Tuberkulosis.pptx
PPTX
JML CKG HINGGA hingva tanggal 29 nuli 2025
PPTX
PRA PROPOSAL TEUKU REVANDI JOHAS (1).pptx
PPT
HERNIA bagian ilmu bedah digestif .ppt
PPTX
basic trauma life support pelatihannnnnn
PPTX
32. Necrotizing Entero Cholitis (NEC)_.pptx
PPTX
KNKP - MEDICATION SAFETY untuk WPSD 2022.pptx
DOCX
GIT_S4.docxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
PPTX
MODUL-Keperawatan-Pada-Pasien-Di-Wilayah-Komunitas.pptx
PPTX
Penyuluhan Diabetes & Hipertensi Kader Lansia.pptx
PPTX
1-3_Anatomi Histologi Fisiologi Serviks PIT-2.pptx
PDF
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
PPTX
Materi 7 Persepsi dan Motivasi Sehat Sakit.pptx
PPTX
1. Materi Perencanaan BOK Puskesmas.pptx
PPTX
cara hidup sehat orang dewasa yang dapat diteladani.pptx
PPT
HIV KESGA UPT PUSKESMAS SUNGAI TURAK KAB HSU
PROLANIS EDELWEIS DESMBER.pptxPROLANIS EDELWEIS DESMBER.pptx
Cek kesehatan gratis di kelompok umur di indonesia
JML CKG bulan juli 2025 di kecamatan dan kabupaten
Program-Gizi-di-Puskesmas-Spesifik-dan-Sensitif_MPGM.pptx
Sosialisasi TPT Terapi Pencegahan Tuberkulosis.pptx
JML CKG HINGGA hingva tanggal 29 nuli 2025
PRA PROPOSAL TEUKU REVANDI JOHAS (1).pptx
HERNIA bagian ilmu bedah digestif .ppt
basic trauma life support pelatihannnnnn
32. Necrotizing Entero Cholitis (NEC)_.pptx
KNKP - MEDICATION SAFETY untuk WPSD 2022.pptx
GIT_S4.docxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MODUL-Keperawatan-Pada-Pasien-Di-Wilayah-Komunitas.pptx
Penyuluhan Diabetes & Hipertensi Kader Lansia.pptx
1-3_Anatomi Histologi Fisiologi Serviks PIT-2.pptx
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
Materi 7 Persepsi dan Motivasi Sehat Sakit.pptx
1. Materi Perencanaan BOK Puskesmas.pptx
cara hidup sehat orang dewasa yang dapat diteladani.pptx
HIV KESGA UPT PUSKESMAS SUNGAI TURAK KAB HSU

Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis

  • 1. Aplikasi Farmakokinetika Klinik pada Penentuan Terapi Obat Individual Program Studi Magister Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Melviana 1
  • 2. Pemicu topik Seorang pasien dengan perawakan kurus, berat badan ideal 62 kg, perokok dan penderita asma datang ke IGD dengan tanda dan gejala obstruksi pernafasan berat. Pasien sebelumnya dalam terapi theophylline 250mg 2x sehari tablet SR . Dosis terakhir diminum 8 jam sebelum masuk IGD. Pasien juga sedang mengkonsumsi cimetidine karena ulkus lambung dan phenobarbital atas indikasi kejang. Pertanyaan: Bagaimana penyesuaian dosis & administrasi obat pada ps? 2
  • 3. Topik bahasan 1. Overview proses absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi (ADME) 2. Konsep Vd, Cl dan t1/2 3. Profil farmakokinetik beberapa tehnik administrasi obat 4. Persamaan dan beberapa rumus farmakokinetika sederhana 5. Perkiraan kadar obat pasien 6. Menentukan dosis obat individual 3
  • 5. Volume distribusi 5 Menyatakan jumlah cairan tubuh yang mengandung (distribusi) obat Volume semu yang diperlukan untuk mendapat jumlah obat yang homogen dengan kadarnya di darah Vd = Dosis Kadar obat di plasma Vd Heparin 4L : heparin terdistribusi pada 4L cairan tubuh, berarti hanya ada di 1 kompartemen yakni darah. Heparin memiliki BM sangat besar dan terikat kuat pada protein plasma. Vd Aminoglikosida 14 L: selain di darah ditemukan di cairan interstisial. Aminoglikosida memiliki BM rendah namun hidrofilik. Vd Etanol 42 L: sangat tinggi, karena BM rendah dan hidrofobik. Dapat ditemukan di plasma, interstisial dan sel. Vd menentukan loading dose
  • 6. Clearance 6 Kemampuan untuk membersihkan obat dari aliran darah, Cl = Laju eliminasi Konsentrasi Proses eliminasi mencakup proses yang terjadi di organ selain ginjal dan hati Meski metabolisme dan ekskresi proses berbeda namun hasil akhirnya sama, yakni pengurangan kadar obat aktif dalam sirkulasi Clearance menentukan dosis maintenance: Clearance menyatakan volume cairan yang dibersihkan dari obat per unit waktu satuan volume/satuan waktu: ml/jam atau satuan volume/satuan waktu per kg: (ml/jam/kg)
  • 7. Konsep distribusi dan eliminasi 7 Model A dan B hanya mempertimbangkan 1 kompartemen Model C hanya mempertimbangkan konsep distribusi Model D menggambarkan konsep distribusi dan eliminasi
  • 8. t 1/2  . 8 t ½ waktu yang dibutuhkan suatu zat berkurang kadarnya menjadi setengah dari kadar sebelumnya t ½ = 0,693 Vd/ Cl Untuk mencapai kadar steady state dalam waktu 4-5x t ½
  • 9. Profil farmakokinetik bolus intravena Cmax dicapai dengan cepat dengan pemberian loading dose Ada kemungkinan kadar obat melampaui kadar maksimal yang masih aman (MSC) dan Ada kemungkinan kadar di bawah dari kadar minimum yang efektif (MEC)
  • 10. Profil farmakokinetik bolus iv berulang Kadar obat mendatar setelah 4-5 t1/2 dan mencapai keadaan steady state (Css)
  • 11. Profil farmakokinetik infus iv Css diperoleh saat 4-5x t1/2
  • 12. Profil farmakokinetik bolus + infus iv Css diperoleh saat 4-5x t1/2
  • 13. Profil farmakokinetik oral dosis tunggal Css diperoleh saat 4-5x t1/2 Ada kemungkinan kadar obat melampaui kadar maksimal yang masih aman (MSC) dan Ada kemungkinan kadar di bawah dari kadar minimum yang efektif (MEC)
  • 14. Profil farmakokinetik oral dosis berulang Css diperoleh saat 4-5x t1/2
  • 15. Profil farmakokinetik loading dose + oral berulang Css diperoleh saat 4-5x t1/2 Kadar obat berfluktuasi antara Cpss maksimal dan Cpss minimal
  • 16. Persamaan dan rumus farmakokinetika Kadar obat pada pemberian satu kali ∆C ≈ (F) (Dosis) Vd Kadar obat rata-rata pada steady state Cpss rata2 = (F) (Dosis) (τ) (Cl) Waktu paruh t ½ = (0,7) (Vd) (Cl) Waktu mencapai steady state Tss = 4-5 t ½ Dosis awal/ loading dose Ld = (∆C) (Vd) F Dosis pemeliharaan/ maintenance dose Md = (Cpss rata2) (Cl) F F = bioavailabilitas ( 0-1) Ld dalam (mg) τ = interval dosis (jam) Md dalam laju (mg/jam atau mg/hari) ∆C = perubahan kadar (mg/l) Tss dalam (jam atau hari)
  • 17. Perkiraan kadar obat pada pasien Langkah 1: menentukan faktor pasien Langkah 2: mempertimbangkan penyakit dan keadaan yang berkaitan dengan terapi Langkah 3: menghitung Vd, Cl dan t ½ dan bioavailabilitas obat pada pasien Langkah 4: menentukan dosis, interval dosis dan waktu konsumsi obat terakhir Langkah 5: menentukan Cpss rata- rata 17
  • 18. Pemicu topik Seorang pasien dengan perawakan kurus, berat badan 62 kg, perokok dan penderita asma datang ke IGD dengan tanda dan gejala obstruksi pernafasan berat. Pasien sebelumnya dalam terapi theophylline 250mg 2x sehari tablet SR . Dosis terakhir diminum 8 jam sebelum masuk IGD. Pasien juga sedang mengkonsumsi cimetidine karena ulkus lambung dan phenobarbital atas indikasi kejang. Pertanyaan: Bagaimana penyesuaian dosis & administrasi obat pada ps? 18
  • 19. Perkiraan kadar obat pada pasien Langkah 1: menentukan faktor pasien Karena BB pasien kurang dari BBI maka dalam perhitungan digunakan BB BBI=BB total = 62 kg Langkah 2: mempertimbangkan penyakit dan keadaan yang berkaitan dengan terapi Faktor merokok = 1,6 Konsumsi cimetidine = 0,6 Sumbatan paru berat = 0,8 Konsumsi phenobarbital = 1,3 Karena banyak faktor maka digunakan faktor 1 Langkah 3: menghitung Vd, Cl dan t ½ dan bioavailabilitas obat pada pasien F oral theophylline = 0,95 (dari tabel theophylline) Vd theophylline = (0,5) (BBI) + (0,25) (BB total- BBI) = (0,5) (62) + (0,25) (0) = 31 L Cl theophylline = (Faktor) (0,04) (BBI) = (1) (0,04) (62) = 2,4 L/jam T ½ theophylline = (0,7) (Vd)/ (Cl) = (0,7) (31)/ (2,4) = 9 jam
  • 20. Perkiraan kadar obat pasien Langkah 4: menentukan dosis, interval dosis dan waktu konsumsi obat terakhir Dosis obat oral = 250 mg Interval dosis (τ) = 12 jam Waktu konsumsi obat terakhir= 8 jam Langkah 5: menentukan Cpss rata-rata Cpss rata2 = (F) (Dosis) = (0,95) (250) = 8,2 mg/L atau 8,2 ug/ml (τ) (Cl) (12) (2,4)
  • 21. Menentukan dosis individual Setelah mengetahui kadar obat saat ini pada pasien, bagaimana menentukan dosis yang diperlukan untuk mencapai kadar terapeutik yang diinginkan dengan pemberian iv? Pada pasien diketahui kadar theophylline 8 ug/ml. Dengan pertimbangan adanya sumbatan paru berat, maka dipilih kadar terapeutik target 15 ug/ml. ∆C = ( kadar yang diinginkan) – (kadar saat ini) = (15) – (8) = 7 ug/ml atau 7 mg/l Menentukan dosis awal/ loading dose Ld = (∆C) (Vd)/F bioavailabilitas theophylline iv = 1 Ld = (7) (31)/ (1) = 217 mg theophylline atau 270 mg aminophylline Menentukan dosis pemeliharaan/ maintenance dose Md = (Cpss rata2) (Cl)/ F Md = (15) (2.4)/ (1) = 36 mg/ jam theophylline atau 45 mg/ jam aminophylline