4. NDT dan DT:
Soil Investigation
Pemodelan dan Analisis Struktur
Output berupa Laporan Hasil
Assessment:
1. Estimasi perkiraan sisa umur
bangunan pondasi turbin -generator
2. Rekomendasi Asset Wellness untuk
pondasi turbin-generator sesuai
Engineerting Service Sheet (ESS) PT
PLN IP
3. Memberikan rekomendasi
perbaikan/perkuatan jika dibutuhkan
Lingkup Pekerjaan Sesuai Surat Perjanjian
No. 116.Pj/DAN.01.02/PLNIP130000/2024
1. Hammer Test 38 titik
2. UPV Test 20 titik
3. Rebar dan Profometer 20 titik
4. Concrete Integrity dan Ultrasonic Pulse
Echo 20 titik
5. Core Drill dan Concrete Compression test
5 titik
6. Karbonasi Test
7. Half Cell Potential Test (Potensi Korosi)
1. Boring 2 Titik
2. Sondir 2 Titik
14. Presentasi Laporan Antara : 28 Maret 2025
Presentasi Laporan Akhir : 13 Mei 2025
Pelaksanaan Kontrak dilaksanakan 2 tahap:
• Tahap I 14 hari: efektif setelah lokasi penyelidikan tanah disetujui.
• Tahap II 21 hari ; efektif setelah overhoul selesai
16. Observasi Visual
Mapping kerusakan pada denah struktur dan melakukan
pengukuran dimesi kerusakan serta mendokumentasikan untuk
kebutuhan analisis & BOQ perbaikan.
17. CONCRETE HAMMER TEST
Pengujian Rebound Hammer pada beton adalah metode non-
destruktif yang digunakan untuk mengukur kekuatan permukaan
beton dengan menggunakan alat yang disebut rebound hammer
atau Schmidt hammer. Pengujian ini cepat dan tidak merusak
struktur beton, sehingga cocok untuk estimasi kekuatan beton di
lapangan
19. ULTRASONIC PULSE VELOCITY TEST
19
Hasil Pengujian Kedalaman Retak
Hasil Pengujian Integritas Beton
Cepat rambat gelombang dengan
metode transmisi langsung
(km/detik)
Penilaian kualitas beton
> 4.5 Sangat baik (Excellent)
3.5 – 4.5 baik (Good)
3.0 – 3.5 Cukup (Medium)
< 3.0 Meragukan (Doubtfull)
Catatan: Pada kasus “meragukan” diperlukan pengujian lebih lanjut
Kriteria Cepat Rambat Gelombang
21. ULTRASONIC PULSE ECHO TEST
21
Berfungsi untuk mendeteksi
adanya honeycomb, menunjukkan
adanya lokasi rebar, dan kedalaman
retak diaplikasikan pada objek uji
yang hanya bisa diakses dair satu
bidang saja
Arah Scan Pulse Echo Test
23. CONCRETE CORE DRILL
Adalah metode pengambilan sampel beton pada suatu struktur
bangunan. Sampel yang diambil (bentuk silinder) selanjutnya
dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian seperti Kuat
tekan.
24. CARBONATION TEST
Pengujian karbonasi pada beton adalah metode untuk menentukan
sejauh mana proses karbonasi terjadi dalam beton, yang berpengaruh
pada ketahanan beton terhadap korosi pada tulangan baja di dalamnya.
Proses karbonasi terjadi ketika karbon dioksida (CO₂) di udara bereaksi
dengan kalsium hidroksida (Ca(OH)₂) dalam beton, menghasilkan
kalsium karbonat (CaCO₃), yang menurunkan pH beton. Saat pH turun,
lapisan pelindung pada baja akan melemah, sehingga tulangan lebih
rentan terhadap korosi.
25. HALFCELL POTENTIAL TEST
Parameter
Potential Level Possibility of Corrosion
A (More then -201Mv) 5%
B (-201Mv to -350Mv) 50%
C (-351Mv to -500Mv) 95%
D (Less than -500Mv) Visible Corrosion
Pengujian half-cell (half-cell potential
test) pada struktur beton adalah
metode non-destruktif yang
digunakan untuk mengukur potensi
korosi pada tulangan baja dalam
beton. Tes ini memberikan indikasi
tentang kondisi korosi pada baja
tulangan dengan mengukur
perbedaan potensial listrik antara
baja tulangan dan elektroda referensi
yang diletakkan di permukaan beton
26. REBAR SCAN 2D & 3D
Pengujian ini dilakukan
bertujuan untuk
mengkonfirmasi pembesian
yang terpasang aktual pada
struktur apakah sesuai dengan
asbuilt drawing struktur yang
ada.
Hasil Pengujian Pada Pelat Lantai
Hasil Pengujian Pada Kolom
Hasil Pengujian Pada Balok
28. HARDNESS BRINELL TEST
Pengujian kekerasan Brinell pada pembesian beton
adalah metode pengujian kekerasan (hardness test) yang
digunakan untuk mengukur ketahanan material baja
tulangan terhadap deformasi atau lekukan. Pengujian ini
biasanya dilakukan untuk memastikan kualitas baja
tulangan yang akan digunakan dalam struktur beton
agar sesuai dengan standar kekuatan dan durabilitas
yang diinginkan.
29. VIBRATION TEST
Uji vibrasi pada bangunan adalah metode pengujian yang digunakan untuk menilai respons struktur
bangunan terhadap getaran atau beban dinamis. Getaran dapat disebabkan oleh berbagai sumber,
seperti angin, lalu lintas, gempa bumi, atau mesin berat yang beroperasi di dalam atau sekitar
bangunan. Tujuan utama uji vibrasi adalah untuk memahami perilaku dinamis struktur bangunan dan
memastikan bahwa bangunan mampu menahan getaran tersebut tanpa mengalami kerusakan atau
penurunan performa yang signifikan.
30. SOIL INVESTIGATION
Mengetahui stratifikasi lapisan tanah dan
lapisan batuan
Mengetahui letak muka air tanah dan
variasinya
Mengetahui engineering properties tanah
Memperkirakan kemungkinan dan
penurunan tanah
Mengetahui daya dukung tanah
Memprediksi tekanan tanah
Memilih teknik perbaikan tanah yang
sesuai
Mengidentifikasi masalah di pondasi dan
solusinya.
32. ANALISIS STRUKTUR
1. Redrawing As Built Drawing
2. Pemodelan Struktur
Sistem struktur dari hasil pengukuran
Dimensi elemen struktur dari hasil pengukuran
Properti material dari hasil uji struktur
Beban
3. Analisis struktur
Kontrol kinerja struktur
Identifikasi penyebab kerusakan, getaran
yang berlebih maupun deviasi-deviasi
lainnya (jika ada)
Data yang dibutuhkan:
Laporan Perencanaan (Design Criteria,
Spesifikasi Turbin dan Genset, Data
Beban, Umur Rencana dll)
33. ANALISIS PONDASI
Perhitungan daya dukung pondasi berdasarkan hasil pengujian tanah dan geometri
pondasi existing
Evaluasi daya dukung pondasi terhadap beban-beban yang bekerja struktur pondasi
genset dan turbin atau terhadap daya dukung sesuai Kriteria Desain.
Design Criteria Berdasarkan As-Built Drawing
Documents:
The design requirement the rock stratum under the
foundation shall be medium or slight weather andesite.
Its characteristic value of subgrade bearing capacity shall
not less than 1200 kN/m2.
37. Methods for predicting remaining service life usually involve the following
general procedures:
1) Determining the condition of the concrete;
2) Identifying the cause(s) of concrete degradation;
3) Defining the condition constituting end-of-life (EOL) of the concrete; and
4) Making some type of time extrapolation from the present state of the concrete to the EOL
state
Most of the reported work on predicting service lives of concrete structures
have dealt with corrosion of concrete reinforcement, reflecting the magnitude
and seriousness of corrosion problems.
42. NDT dan DT:
1. Hammer Test 38 titik
2. UPV Test 20 titik
3. Rebar dan Profometer 20 titik
4. Concrete Integrity dan Ultrasonic Pulse
Echo 20 titik
5. Core Drill dan Concrete Compression
test 5 titik
6. Karbonasi Test
7. Half Cell Potential Test (Potensi Koreksi)
Asset Wellness untuk pondasi turbin-
generator sesuai Engineerting Service
Sheet (ESS) PT PLN IP
Asset Wellness untuk pondasi turbin-generator
sesuai Engineering Service Sheet (ESS) PT PLN IP
43. Asset Wellness untuk pondasi turbin-generator
sesuai Engineering Service Sheet (ESS) PT PLN IP
Evaluasi Fisik
44. Asset Wellness untuk pondasi turbin-generator sesuai Engineerting Service
Sheet (ESS) PT PLN IP
Pengujian Struktur
45. Asset Wellness untuk pondasi turbin-generator sesuai Engineerting Service
Sheet (ESS) PT PLN IP
Analisa Struktur
46. Asset Wellness untuk pondasi turbin-generator sesuai Engineerting Service
Sheet (ESS) PT PLN IP
Asset Wellness
47. Asset Wellness untuk pondasi turbin-generator sesuai Engineerting Service
Sheet (ESS) PT PLN IP
Saran Pemeliharaan:
48. 1. Asset Wellness untuk pondasi turbin-
generator sesuai Engineerting
Service Sheet (ESS) PT PLN IP
2. Estimasi umur sisa
3. Evaluasi struktur dan pondasi
Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan
Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan
49. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
THANKS!