SlideShare a Scribd company logo
LOGO
Ns I Wayan Darsana,S.Kep
ASKEPSKIZOFRENIA
Sharing
Apa yang terpikir ketika kalian mendengar istilah
skizofrenia?
Ceritakan pasien skizofrenia yang pernah kalian
lihat:
 Bagaimana penampilannya?
 Perilakunya?
Bagaimana perasaan kalian ketika bertemu
dengan orang seperti itu?
Benar atau Salah?
1. Gangguan skizofrenia disebut juga
gangguan kepribadian ganda
2. Skizofrenia adalah penyakit keturunan
3. Pria lebih banyak yang mengalami
skizofrenia dibandingkan wanita
4. Orang yang mengaku diri sebagai titisan
Dewa adalah seorang skizofrenik
Benar atau Salah ? (2)
5. Gangguan skizofrenia tidak bisa
disembuhkan
6. Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat
di rumah oleh keluarga, daripada di
rumah sakit
7. Kebanyakan penderita skizofrenia
tidak berbahaya bagi orang lain
PREVALENSI SKIZOFRENIA
 1 % populasi penduduk dunia
 di Indonesia : 1 persen,
 Di Bali 7000 orang
 Puncak onset : pria 15-25 th
 wanita 25 – 35 th
 Sedikit lebih sering terjadi
pada laki-laki daripada
perempuan, meskipun secara
umum seimbang
 Muncul pertama kali biasanya
pada remaja akhir atau awal
masa dewasa
 Banyak laki-laki yang
didiagnosis pada usia sedikit
lebih muda
 Gejala negatif : pria > wanita
 Fungsi sosial memburuk :
pria > wanita
 50 % pernah mencoba bunuh
diri, dan 10 % meninggal
 Lebih banyak pada sosial
ekonomi lemah, dan
penduduk perkotaan.
 95% Berlangsung seumur
hidup
 85% dirawat di rsj
KONDISI RI RSJ PROV BALI
TOTAL 3.558
Sekilas tentang skizofrenia
Dalam bahasa Inggris: Schizophrenia
 Asalnya dari bahasa Yunani: ”schizein”
(terpisah/pecah) dan ”phrenia” (jiwa)
 Menunjukkan adanya ketidakselarasan antara
kognisi (pikiran), emosi (perasaan) dan
perilaku
 Oleh karenanya sering disalah artikan
sebagai kepribadian ganda
Merupakan gangguan jiwa berat, dengan ciri
utama kegagalan dalam reality testing (Kemampuan
menilai realitas)
Perkembangan gangguan
 fase prodromal; yaitu periode dimana mulai terjadinya penurunan fungsi
dalam kehidupan. Ditandai dengan:
• Hilangnya minat terhadap aktivitas sosial
• Meningkatnya kesulitan dalam memenuhi tanggung jawab/tuntutan
hidup sehari-hari
• Kemunculan biasanya secara gradual, jarang disadari oleh orang
lain hingga masuk fase akut
 Fase Aktif
• Berlangsung kurang lebih 1 bulan
• gejala psikotik, Halusinasi, delusi, disorganisasi proses berfikir,
• gangguan bicara, gangguan perilaku, disertai kelainan neurokimiawi
 Fase Residual
 Kien mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan gangguan peran,
serangan biasanya berulang
Kriteria diagnosis
Untuk dapat menegakkan diagnosis skizofrenia, kriteria A-F harus
terpenuhi:
 Kriteria A: karakteristik simtom (dua atau lebih, menonjol dalam
kurun waktu 1 bulan):
 Delusi
 Halusinasi
 Disorganized speech
 Negative symptoms : Afek datar, alogia, apatis atau kelesuhan
Cat: hanya 1 kriteria yang diperlukan bila delusi dan halusinasi
bizzare
Kriteria B: ada disfungsi sosial atau pekerjaan
Kriteria C: durasi terus-menerus selama 6 bln
Kriteria D: bukan termasuk gangguan
skizoafektif atau gangguan mood
Kriteria E: bukan karena penyalahgunaan obat
atau kondisi medis tertentu
Kriteria F: tidak berhubungan dengan gangguan
perkembangan pervasif
Deskripsi klinis
Tidak memiliki simtom esensial : manifestasi
gangguan dapat berbeda dari orang ke orang
Tidak memiliki gejala khas yang membedakan
dengan gangguan lain.
Misalnya : halusinasi, salah satu simtom utama
skizofrenia, mungkin saja dialami seseorang
yang mengalami demam tinggi atau pasien
demensia.
Simtom positif /sekunder
Tanda-tanda yang berkelebihan, yang biasanya tidak ada
pada kebanyakan orang:
Delusi (Waham) Halusinasi
• Pengertian: keyakinan salah yang
dipegang teguh, tidak sesuai dengan
kenyataan, dan tidak dapat diubah
(resisten) meskipun diberikan bukti-bukti
yang menunjukkan kebalikannya
• Bentuk yang umum: persecutory
(misal: dikejar-kejar intel/Densus 88),
thought insertion, thought broadcasting,
waham kebesaran (grandiose), ideas of
reference
• Pengertian: pengalaman sensoris
yang dialami tanpa adanya stimulasi
sensoris; bedakan dengan ilusi
• Bentuk yang umum: halusinasi
visual, halusinasi auditorik: mendengar
suara, percakapan-saling bersahutan,
suara yang mengomentari perilaku
• Ditemukan peningkatan aktivitas di
daerah Broca di otak, ketika halusinasi
terjadi
Simtom negatif /primer
Simtom yang defisit; perilaku yang seharusnya dimiliki
orang normal, tapi tak dimiliki pasien:
 avolition/apathy (hilang minat/tidak mampu melaksanakan
aktivitas rutin)
 alogia (miskin kuantitas dan/atau isi pembicaraan)
 anhedonia (tidak mampu menikmati kesenangan)
 abulia (kehilangan kehendak)
 asosialitas (gangguan/buruk dalam hubungan sosial)
 afek datar
Semakin banyak simtom negatif yang muncul,
merepresentasikan prognosis yang semakin buruk
terkait kualitas hidup setelah perawatan rumah sakit
Simtom disorganisasi
 Disorganisasi bicara (gangguan pemikiran formal) :
 Inkoherensi
• Ketidakmampuan untuk mengorganisir ide-ide
 Asosiasi longgar (derailment)
• Rambles, Kesulitan untuk mempertahankan suatu topik
pembicaraan
 Disorganisasi perilaku
 Perilaku yang “aneh”
• Agitasi, “silliness”, memakai pakaian yang tidak umum
– Misalnya memakai pakaian berlapis-lapis dan tebal pada
cuaca panas
Simtom lainnya
Katatonia
 Abnormalitas motorik
 Kegembiraan berlebih, sambil “mengepak-
kepakkan” tangan secara berlebihan
Imobilitas katatonik
 Mempertahankan postur tubuh yang tidak
biasa dalam jangka waktu yang cukup
panjang
• Misalnya berdiri di atas satu kaki
Waxy flexibility
 Lengan dapat dimanipulasi dan “dibentuk”
oleh orang lain
Afek yang tidak sesuai
 Respons emosional tidak sesuai dengan
situasi
• Misalnya tertawa keras dan terbahak-bahak ketika
menceritakan tentang kematian keluarga
Subtipe/jenis-jenis skizofrenia
• SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0
A. Curiga yg ekstrim
B. Argumentatif, kasar, agresif
C. Kerusakan sosial sedikit
D. Waham atau halusinasi harus menonjol
E. Ekspresi afektif tumpul / tak serasi, gejala
katatonik, atau inkoherensi tidak menonjol
• SKIZOFRENIA HEBREFRENIK (F20.1)
A. Harus terdapat ekspresi afektif tumpul atau tidak
serasi
B. Harus terdapat salah satu dari :
(1) Perilaku tak bertujuan
(2) Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu
C. Waham atau halusinasi banyak sekali
D. Gangguan psikomotor seperti perilaku kekanak-
kanakan
E. Awaitan pada masa remaja atau antara 15-25 tahun
F. Interaksi sosial <
Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala
yang menonjol dari :
1. Stupor atau mutisme
2. Gaduh gelisah
3. Mematung
4. Negativisme
5. Rigiditas
6. Fleksibilitas serea
7. Otomatisme perintah
SKIZOFRENIA KATATONIK (F20.2)
• SKIZOFRENIATAK TERINCI (F20.3)
Tidak memenuhi salah satu
kriteria atau memenuhi
lebih dari satu kriteria
subtipe skizofrenia
• DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA (F20.4)
A. Pernah memenuhi kriteria skizofrenia
dalam 12 bulan terakhir
B. Salah satu dari gejala skizofrenia harus
tetap ada
C. Memenuhi kriteria episode depresif yang
menonjol paling sedikit dua minggu
SKIZOFRENIA RESIDUAL (F20.5)
Keadaan ini timbul sesudah beberapa kali
serangan skizofrenia
tidak jelas adanya gejala-gejala sekunder
Paling sedikit terdapat empat gejala negatif
berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih
(1) Perlambatan Psikomotor
(2) Ekspresi Afektif Tumpul
(3) Pasif dan inisiatif kurang
(4) Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan
(5) Miskin komunikasi nonverbal
(6) Perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk
SKIZOFRENIA SIMPLEK (F20.6)
A. Sering timbul pertama kali pada usia pubertas
B. gejala utama berupa kedangkalan emosi dan
kemunduran kemauan
C. Gangguan proses berfikir sukar ditemukan,
waham dan halusinasi jarang didapat
D. jenis ini timbulnya perlahan-lahan
Etiologi:
Faktor genetik
Faktor neurotransmitter
Faktor struktur dan fungsi otak
Faktor stres psikologis
Faktor keluarga
Faktor genetik
 Tidak disebabkan oleh gen tunggal
 Ilmu genetika tidak sepenuhnya dapat menjelaskan kemunculan
gangguan ; bagaimana pola penurunan masih belum diketahui
 Model diatesis stres:
 Ada faktor genetik yang menjadi predisposisi
 Stres memicu kemunculan gejala
 Resiko masyarakat umum 1%,
 Pada orang tua resiko 5%
 pada saudara kandung 8% dan pada anak 12%
 anak dari kedua orang tua skizofrenia 40%.
 Pada kembar monozigot 47%, kembar dizigot sebesar
12%.
Teori Neurotransmitter
Teori dopamin:
• Gangguan terjadi karena tingkat dopamin
berlebihan
• Tidak hanya itu, namun bisa juga karena reseptor
dopamin berlebihan atau sangat sensitif
• Terutama terpusat pada jalur mesolimbik
• Abnormalitas dopamin utamanya terkait dengan
simtom positif
Selain dopamin, ada neurotransmitter lain
yang berperan: serotonin, GABA,
Glutamate
Teori struktur dan fungsi otak
Hilangnya sel-sel otak
Berkurangnya aktivitas di korteks
prefrontal
Faktor congenital:
 Kerusakan pada saat pembentukan otak janin
atau kelahiran
 Serangan virus pada otak janin
Faktor perkembangan otak
Faktor stres psikologis
Reaksi terhadap stres:
 Lebih reaktif terhadap stres: mood yang
positif sangat menurun dan mood negatif
meningkat
Status sosial ekonomi:
• Jumlah rata-rata penderita skizofrenia lebih tinggi
pada masyarakat miskin kota
» Hipotesis sosiogenik: stres karena kemiskinan
menyebabkan gangguan
» Teori seleksi sosial: penurunan pada status sosial
ekonomi; hubungan terbalik antara status sosial
dengan skizofrenia
• Banyak riset yang mendukung teori seleksi sosial
Faktor keluarga
 bu kandung dengan gangguan skizofrenia memberikan tipe pengasuhan
yang “dingin” dan dominan.
 Adanya konflik yang terjadi di antara orang tua juga dapat menimbulkan
gejala gangguan skizofrenia.
 Seorang ibu yang dapat menyebabkan munculnya gejala gangguan
skizofrenia memiliki karakteristik seperti penolakan, terlalu melindungi,
memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap seks, dan ketakuatn dalam
menjalin hubungan intim dengan orang lan.
 komunikasi yang buruk
 Lingkungan keluarga juga berdampak pada seringnya penderita ”keluar
masuk ” rumah sakit  kekambuhan
 Ekspresi emosi keluarga:
• Hostilitas, komentar yang bernada kritik, keterlibatan emosi yang
terlalu dalam
 Hubungan dua arah:
• Pikiran ”aneh/tidak biasa” dari pasien  meningkatkan komentar
yang penuh dengan kritik
• Meningkatnya kritik  menimbulkan pikiran ”aneh/tidak biasa”
Kesulitan hidup bersama penderita
skizofrenia
 Halusinasi, delusi, dan paranoia yang dialami pasien
sulit dipahami/diterima orang lain
 Adanya defisit dalam keterampilan sosial pasien:
menyendiri, kontak sosial yang sangat terbatas (sebagai
bagian dari penyakitnya)
 Penyakit tidak bisa sembuh total, melainkan ”sembuh
terkontrol”: mungkin kambuh pada situasi tertentu (misal:
stres tinggi). Oleh karenanya harus dipastikan pasien
patuh terhadap pengobatan
PENATALAKSANAAN
Terapi Medis
 Obat-obatan antipsikotik untuk menghilangkan simtom
 Dosis pemeliharaan (maintenance dosage) untuk
mencegah kekambuhan
 Bila gejala negatif lebih menonjol pilihannya adalah obat
anti psikosis atipikal (clozapine, olanzapine, dan
risperidon
 bila gejala positif lebih menonjol pilihannya adalah tipikal
(trifluoperazine, fluphenazine, haloperidol)
 Pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan
adalah jenis atipikal
Jenis Nama Generik (Nama Dagang) Dosis Harian yang
Lazim + (mg)
1. Antipsikotik Tipikal 1. Klorpromazine (Thorazine)
2. Trifluoperazine (Trilafon)
3. Flufenasin (prolixin)
4. Tiondazin (mellari)
5. Mezoridazin (serentil)
6. Tiotiksen (navane)
7. Haloperidol (haldol)
8. Loksapin (loxitane)
9. Molindon (moban)
10. Perfenasin (etrafon)
11. Trifluoperazin (stelazine)
200-1.600
16-32
2,5-20
200-600
75-300
6-30
2-20
60-100
50-100
16-32
6-50
1. Antipsikotik Atipikal 1. Klozapin (clozaril)
2. Risperidone (risperdol)
3. Olanzapin (zyprexa)
4. Quetiapin (seroquel)
150-500
2-8
5-20
150-500
B. Psikososial
Terapi perilaku
Famili terapi
Grup terapi
Psikoterapi individual
KONSEP ASKEP
1. Pengkajian
saat pengkajian focus pada penderita skizofrenia sering didapatkan
adanya data – data sebagai berikut
a. Perubahan persepsi sensori ; halusinasi
1) Data subyektif: mendengar suara – suara atau bayangan –
bayangan), mengeluh cemas dan khawatir.
2) Data obyektif ; mudah tersinggung, apatis, dan cenderung
menarik diri, tampak gelisah, perubahan perilaku dan pola
komunikasi, kadang berhenti berbicara seolah – olah
mendengar sesuatu, menggerakkkan bibirnya tanpa
mengeluarkan suara, menyeringai dan tertawa yang tidak
sesuai, gerakan mata yang cepat, pikiran yang berubah – ubah
dan konsentrasi rendah, kadang tampak ketakutan, respon –
respon yang tidak sesuai (tidak mampu berespon terhadap
petunjuk yang kompleks
b. Perilaku kekerasan/ resiko perilaku kekerasan
1) Data subyektif: klien mengeluh perasaan terancam, marah,
dendam, klien mengungkapkan perasaan tidak berguna, klien
mengungkapkan perasaan jengkel, klien mengungkapkan keluhan
adanya fisik seprti dada berdebar – debar, rasa tercekik, dada
terasa sesak, bingung, klien mengatakan mendengar suara – suara
yang menyuruh melukai diri sendiri. Orang lain dan lingkungan,
klien mengatakan semua orang ingin menyerangnya
2) Data obyektif ; muka merah, mata melotot, rahang dan bibir
mengatup tangan dan kaki tegang, tangan mengepal, tampak
mondar – mandir, tampak berbicara sendiri dan ketakutan, tampak
bicara dengan suara tinggi, tekanan darah meningkat, frekuensi
denyut jantung meningkat, banyak keluar keringat, napas pendek.
C. Gangguan konsep diri ; harga diri rendah
1) Data subyektif; mengkritik diri sendiri dan orang lain, perasaan
dirinya sangat penting yang berlebih – lebihan, perasaan tidak
mampu, rasa bersalah. Sikap negative pada diri sendiri, sikap
pesimis pada kehidupan.
2) Data obyektif; produktivitas menurun, perilaku destruktif pada diri
sendiri, perilaku destruktif pada orang lain, penyalahgunaan zat,
menarik diri dari hubungan sosial, ekspresi wajah malu dan rasa
bersalah, menunjukkkan tanda depresi (sukar makan dan sukar
tidur), tampak mudah tersinggung, mudah marah.
d. Isolasi sosial : menarik diri
1) Data subyektif; mengungkapkan perasaan tidak berguna,
penolakan oleh lingkungan, mengungkapkan keraguan tentang
kemampuan yang dimiliki
2) Data obyektif; tampak menyendiri dalam ruangan, tidak
berkomunikasi dan tidak bisa memulai pembicaraan, menarik diri,
tidak melakukan kontak mata, tampak sedih, afek datar, posisi
meringkuk di tempat tidur dengan punggung menghadap ke pintu.
Kegagalan berinteraksi dengan orang lain didekatnya, kurang
aktifitas fisik dan verbal, tidak mampu membuat keputusan dan
berkonsentrasi, mengekspresikan perasaan kesepian dan
penolakan di wajahnya.
e. Waham
1) Data subyektif : merasa curiga, merasa cemburu, merasa diancam/
diguna – guna, merasa sebagai orang hebat, merasa memiliki
kekuatan luar biasa, merasa sakit/ rusak organ tubuh, merasa
sudah mati, merasa perilakunya dikontrol orang lain, merasa
pikiran orang lain masuk ke dalam alam pikirnya, merasa orang
lain mengetahui isi pikirannya, merasa orang lain menjauh, merasa
tidak ada orang yang mau mengerti.
2) Data obyekstif : marah – marah tanpa sebab, banyak berbicara
(logorrhoe), menyendiri, sirkumtansial, inkoheren, flight of idea,
hipermotorik, euphoria (gembira berlebihan), disforia (sedih
berlebihan), marah – marah karena alasan sepele, menyendiri.
f. Defisit perawatan diri
1) Data subyektif; menyatakan malas mandi, tidak tahu cara makan
yang baik, tidak tahu cara dandan yang baik, tidak tahueliminasi
yang baik, tidak tahu cara berpakaian yang baik, merasa tak
berguna, merasa tak perlu mengubah penampilan, merasa tidak
ada yang peduli.
2) Data obyeksif ; badan kotor, dandanan tidak rapi, makan
berantakan, BAB/ BAK sembarang tempat, rambut dan kuku
panjang, badan bau, gigi kotor, pakaian kotor, dan tidak terkancing
dengan benar, menolak ketika disarankan untuk makan, mandi dan
berpakaian. Menolak buang air kecil dan buang air besar di tempat
yang disediakan.
2. Diagnosa keperawatan
Perilaku kekerasan atau Resiko perilaku
kekerasan
Halusinasi
WAHAM
HDR
ISOLASI SOSIAL
DEFISIF PERAWATAN DIRI
1. Diskusikan bersama pasien penyebab rasa PK saat ini
dan yang lalu
2. Diskusikan tanda-tanda PK bersama pasien
Tanda dan gejala subjektif : perasaan
Tanda dan gejala objektif : tanda fisik
4. Diskusikan bersama pasien PK yang biasa dilakukan
pada saat marah
5. Diskusikan cara mengontrol PK , yaitu dengan cara patuh
minum obat, cara fisik, cara sosial, dan spiritual
6. Latih pasien mengontrol PK : Patuh minum obat, Fisik:
tarik nafas dalam, pukul kasur atau bantal, Sosial/verbal:
menyatakan secara asertif rasa marahnya, Spiritual
berdoa sesuai keyakinan pasien
43
Tindakan Keperawatan PK
1. BHSP
2. Membantu pasien mengenal halusinasi
3. Melatih pasien mengontrol halusinasi
a) Menjelaskan cara mengontrol dengan menghardik,
minum obat, bercakap-cakap dan melakukan
kegiatan dirumah
b) Memberikan contoh cara menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan melakukan kegiatan dirumah
4. Memberikan kesempatan pasien mempraktekkan cara
mengontrol Halusinasi
Tindakan Keperawatan Halusinasi
Tindakan waham
» Identifikasi tanda dan gejala waham
» Bantu orientasi realitas: Panggil nama, orientasi
waktu, orang dan tempat/lingkungan
» Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak
terpenuhi
» Bantu pasien memenuhi kebutuhannya yang
realistis
» Diskusikan kemampuan yang dimiliki
» Latih kemampuan yang dipilih, berikan pujian
Tindakan HDR
1.Identifikasi kemampuan dan aspek positif
2.yang masih dimiliki pasien
3.Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat
digunakan
4.Bantu pasien untuk dapat memilih/ menetapkan
kegiatan berdasarkan daftar kegiatan yang dapat
dilakukan:
5.Latih kegiatan yang telah dipilih pasien
6.Rencanakan kegiatan sesuai kemampuan pasien dan
menyusun rencana kegiatan
TINDAKAN ISOS
 Diskusikan penyebab menarik diri
Diskusikan keuntungan dan kerugian
berhub dgn orla
Latih berhubungan secara bertahap
TINDAKAN DEFISIT DEFISIF PERAWATAN DIRI
1. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
2. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
3. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
4. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri
Benar atau Salah?
1. Gangguan skizofrenia disebut juga
gangguan kepribadian ganda
2. Skizofrenia adalah penyakit keturunan
3. Pria lebih banyak yang mengalami
skizofrenia dibandingkan wanita
4. Orang yang mengaku diri sebagai
titisan Dewa dan anak Tuhan adalah
seorang skizofrenik
5. Gangguan skizofrenia tidak bisa
disembuhkan
6. Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat
di rumah oleh keluarga, daripada di
rumah sakit
7. Kebanyakan penderita skizofrenia
tidak berbahaya bagi orang lain
Benar Atau Salah (1)
Salah. Dalam skizofrenia memang dikenal
istilah perpecahan, namun bukan
perpecahan kepribadian, melainkan antara
pikiran, emosi dan perilaku.
Gangguan kepribadian ganda adalah
nama lain dari gangguan identitas
disosiatif (Dissociative Identity
Disorder/DID)
Benar Atau Salah (2)
Benar. Penelitian menunjukkan adanya
pewarisan genetik pada kemunculan
gangguan skizofrenia. Meskipun demikian,
hingga kini belum dapat dipastikan pola
penurunannya. Walaupun seseorang yang
kedua orang tuanya skizofrenia memiliki
kerentanan yang lebih besar daripada
orang lain, belum tentu ia mengidap
skizofrenia pula.
Benar Atau Salah (3)
Salah. Meskipun kecenderungan untuk
mengidap skizofrenia pada pria sedikit
lebih tinggi dibandingkan wanita, namun
secara umum jumlah penderita pria dan
wanita diperkirakan seimbang.
Benar Atau Salah (4)
Salah. Merasa diri Dewa dan Tuhan
adalah salah satu contoh delusi. Namun
tidak berarti orang tersebut mengalami
skizofrenia. Untuk dapat menegakkan
diagnostik, kriteria A-F dari DSM IV harus
terpenuhi.
Benar Atau Salah (5)
Salah. Meskipun sangat sedikit jumlahnya,
ada orang-orang yang berhasil sembuh
dari skizofrenia. Sementara bagi sebagian
besar lainnya, ”sembuh” berarti penyakit
dapat dikontrol. Mungkin terjadi
kekambuhan di kemudian hari, terutama
bila pasien menghadapi stresor yang
berat.
Benar Atau Salah (6)
Benar. Penelitian menunjukkan bahwa
pengobatan hanya membantu sekitar 10%
dari kesembuhan. Lainnya tergantung
pada terapi pendukung serta dukungan
keluarga. Oleh sebab itu, lebih baik
penderita dirawat oleh keluarga yang bisa
memberikan dukungan. Perawatan rumah
sakit disarankan hanya pada keadaan
dimana penderita cenderung menyakiti diri
sendiri atau orang lain.
Benar Atau Salah (7)
Benar. Sedikit sekali pasien skizofrenia
yang membahayakan orang lain. Jika hal
ini terjadi, biasanya pada fase akut,
terutama apabila mereka mendapat
halusinasi perintah (mendengar suara-
suara yang memerintahkan mereka
melakukan suatu tindakan).
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt

More Related Content

PPT
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
PDF
Psikologi Klinis_Skizofrenia
PPT
SKIZOPHRENIA.ppt mata kuliah farmakoterapi 2
PPTX
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
PPT
Skizofrenia
PDF
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
DOCX
Skizofrenia fix
PPT
Skizofrenia
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
Psikologi Klinis_Skizofrenia
SKIZOPHRENIA.ppt mata kuliah farmakoterapi 2
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
Skizofrenia
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Skizofrenia fix
Skizofrenia

Similar to asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt (20)

PPTX
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
PPTX
Pengertian dan Tatalaksana Pada Psikosis
PPTX
Penjelasan tentang macam - macam SKIZOFRENIA.pptx
PPTX
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
PPT
Mengenal Gangguan schizophrenia
PDF
Gangguan bipolar
DOCX
Jenis skizofrenia
PPTX
550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx
PPTX
Skizofrenia hebefrenik
PPTX
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPTX
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
PPT
Materi penyakit skizo farmasi Indonesia universitas
DOCX
Skizofrenia
PPTX
Definisi dan Jenis Skizofrenia
PPTX
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
PPTX
Crs skizoafektif tipe depresi
PDF
Informasi gangguan jiwa
PPTX
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
PPT
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
PPTX
Pleno modul gangguan tidur
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
Pengertian dan Tatalaksana Pada Psikosis
Penjelasan tentang macam - macam SKIZOFRENIA.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenal Gangguan schizophrenia
Gangguan bipolar
Jenis skizofrenia
550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx
Skizofrenia hebefrenik
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Materi penyakit skizo farmasi Indonesia universitas
Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Crs skizoafektif tipe depresi
Informasi gangguan jiwa
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
Pleno modul gangguan tidur
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
JML CKG bulan juli 2025 di kecamatan dan kabupaten
PPTX
Ppt Riskasilvia Bagaimana Olahraga Mempengaruhi Kesehatan.pptx
PPTX
KNKP - MEDICATION SAFETY untuk WPSD 2022.pptx
PPTX
Sosialisasi PPI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.pptx
PPTX
JML CKG HINGGA hingva tanggal 29 nuli 2025
PDF
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PDF
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
PDF
Mengikuti Puasa Sehat ala Rasulullah.pdf
PDF
V 1 IKP DAN IKK LABKESMAS tahun 2024.pdf
PPTX
2. embriologi dan introduction CAKUT.pptx
PDF
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...
PPTX
Sosialisasi TPT Terapi Pencegahan Tuberkulosis.pptx
PPTX
MATERI FORUM PERANGKAT DAERAH KESEHATAN 2026.pptx
PPTX
EBP Bencana untuk perawat kesehatan.pptx
PDF
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...
PPTX
basic trauma life support pelatihannnnnn
PPTX
Materi 7 Persepsi dan Motivasi Sehat Sakit.pptx
PPTX
MODUL-Keperawatan-Pada-Pasien-Di-Wilayah-Komunitas.pptx
PPTX
Kasus Ocular Dextra et Sinistra Katarak Imatur
PDF
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
JML CKG bulan juli 2025 di kecamatan dan kabupaten
Ppt Riskasilvia Bagaimana Olahraga Mempengaruhi Kesehatan.pptx
KNKP - MEDICATION SAFETY untuk WPSD 2022.pptx
Sosialisasi PPI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.pptx
JML CKG HINGGA hingva tanggal 29 nuli 2025
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
Mengikuti Puasa Sehat ala Rasulullah.pdf
V 1 IKP DAN IKK LABKESMAS tahun 2024.pdf
2. embriologi dan introduction CAKUT.pptx
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...
Sosialisasi TPT Terapi Pencegahan Tuberkulosis.pptx
MATERI FORUM PERANGKAT DAERAH KESEHATAN 2026.pptx
EBP Bencana untuk perawat kesehatan.pptx
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...
basic trauma life support pelatihannnnnn
Materi 7 Persepsi dan Motivasi Sehat Sakit.pptx
MODUL-Keperawatan-Pada-Pasien-Di-Wilayah-Komunitas.pptx
Kasus Ocular Dextra et Sinistra Katarak Imatur
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
Ad

asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt

  • 1. LOGO Ns I Wayan Darsana,S.Kep ASKEPSKIZOFRENIA
  • 2. Sharing Apa yang terpikir ketika kalian mendengar istilah skizofrenia? Ceritakan pasien skizofrenia yang pernah kalian lihat:  Bagaimana penampilannya?  Perilakunya? Bagaimana perasaan kalian ketika bertemu dengan orang seperti itu?
  • 3. Benar atau Salah? 1. Gangguan skizofrenia disebut juga gangguan kepribadian ganda 2. Skizofrenia adalah penyakit keturunan 3. Pria lebih banyak yang mengalami skizofrenia dibandingkan wanita 4. Orang yang mengaku diri sebagai titisan Dewa adalah seorang skizofrenik
  • 4. Benar atau Salah ? (2) 5. Gangguan skizofrenia tidak bisa disembuhkan 6. Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat di rumah oleh keluarga, daripada di rumah sakit 7. Kebanyakan penderita skizofrenia tidak berbahaya bagi orang lain
  • 5. PREVALENSI SKIZOFRENIA  1 % populasi penduduk dunia  di Indonesia : 1 persen,  Di Bali 7000 orang  Puncak onset : pria 15-25 th  wanita 25 – 35 th  Sedikit lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan, meskipun secara umum seimbang  Muncul pertama kali biasanya pada remaja akhir atau awal masa dewasa  Banyak laki-laki yang didiagnosis pada usia sedikit lebih muda  Gejala negatif : pria > wanita  Fungsi sosial memburuk : pria > wanita  50 % pernah mencoba bunuh diri, dan 10 % meninggal  Lebih banyak pada sosial ekonomi lemah, dan penduduk perkotaan.  95% Berlangsung seumur hidup  85% dirawat di rsj
  • 6. KONDISI RI RSJ PROV BALI TOTAL 3.558
  • 7. Sekilas tentang skizofrenia Dalam bahasa Inggris: Schizophrenia  Asalnya dari bahasa Yunani: ”schizein” (terpisah/pecah) dan ”phrenia” (jiwa)  Menunjukkan adanya ketidakselarasan antara kognisi (pikiran), emosi (perasaan) dan perilaku  Oleh karenanya sering disalah artikan sebagai kepribadian ganda Merupakan gangguan jiwa berat, dengan ciri utama kegagalan dalam reality testing (Kemampuan menilai realitas)
  • 8. Perkembangan gangguan  fase prodromal; yaitu periode dimana mulai terjadinya penurunan fungsi dalam kehidupan. Ditandai dengan: • Hilangnya minat terhadap aktivitas sosial • Meningkatnya kesulitan dalam memenuhi tanggung jawab/tuntutan hidup sehari-hari • Kemunculan biasanya secara gradual, jarang disadari oleh orang lain hingga masuk fase akut  Fase Aktif • Berlangsung kurang lebih 1 bulan • gejala psikotik, Halusinasi, delusi, disorganisasi proses berfikir, • gangguan bicara, gangguan perilaku, disertai kelainan neurokimiawi  Fase Residual  Kien mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan gangguan peran, serangan biasanya berulang
  • 9. Kriteria diagnosis Untuk dapat menegakkan diagnosis skizofrenia, kriteria A-F harus terpenuhi:  Kriteria A: karakteristik simtom (dua atau lebih, menonjol dalam kurun waktu 1 bulan):  Delusi  Halusinasi  Disorganized speech  Negative symptoms : Afek datar, alogia, apatis atau kelesuhan Cat: hanya 1 kriteria yang diperlukan bila delusi dan halusinasi bizzare
  • 10. Kriteria B: ada disfungsi sosial atau pekerjaan Kriteria C: durasi terus-menerus selama 6 bln Kriteria D: bukan termasuk gangguan skizoafektif atau gangguan mood Kriteria E: bukan karena penyalahgunaan obat atau kondisi medis tertentu Kriteria F: tidak berhubungan dengan gangguan perkembangan pervasif
  • 11. Deskripsi klinis Tidak memiliki simtom esensial : manifestasi gangguan dapat berbeda dari orang ke orang Tidak memiliki gejala khas yang membedakan dengan gangguan lain. Misalnya : halusinasi, salah satu simtom utama skizofrenia, mungkin saja dialami seseorang yang mengalami demam tinggi atau pasien demensia.
  • 12. Simtom positif /sekunder Tanda-tanda yang berkelebihan, yang biasanya tidak ada pada kebanyakan orang: Delusi (Waham) Halusinasi • Pengertian: keyakinan salah yang dipegang teguh, tidak sesuai dengan kenyataan, dan tidak dapat diubah (resisten) meskipun diberikan bukti-bukti yang menunjukkan kebalikannya • Bentuk yang umum: persecutory (misal: dikejar-kejar intel/Densus 88), thought insertion, thought broadcasting, waham kebesaran (grandiose), ideas of reference • Pengertian: pengalaman sensoris yang dialami tanpa adanya stimulasi sensoris; bedakan dengan ilusi • Bentuk yang umum: halusinasi visual, halusinasi auditorik: mendengar suara, percakapan-saling bersahutan, suara yang mengomentari perilaku • Ditemukan peningkatan aktivitas di daerah Broca di otak, ketika halusinasi terjadi
  • 13. Simtom negatif /primer Simtom yang defisit; perilaku yang seharusnya dimiliki orang normal, tapi tak dimiliki pasien:  avolition/apathy (hilang minat/tidak mampu melaksanakan aktivitas rutin)  alogia (miskin kuantitas dan/atau isi pembicaraan)  anhedonia (tidak mampu menikmati kesenangan)  abulia (kehilangan kehendak)  asosialitas (gangguan/buruk dalam hubungan sosial)  afek datar Semakin banyak simtom negatif yang muncul, merepresentasikan prognosis yang semakin buruk terkait kualitas hidup setelah perawatan rumah sakit
  • 14. Simtom disorganisasi  Disorganisasi bicara (gangguan pemikiran formal) :  Inkoherensi • Ketidakmampuan untuk mengorganisir ide-ide  Asosiasi longgar (derailment) • Rambles, Kesulitan untuk mempertahankan suatu topik pembicaraan  Disorganisasi perilaku  Perilaku yang “aneh” • Agitasi, “silliness”, memakai pakaian yang tidak umum – Misalnya memakai pakaian berlapis-lapis dan tebal pada cuaca panas
  • 15. Simtom lainnya Katatonia  Abnormalitas motorik  Kegembiraan berlebih, sambil “mengepak- kepakkan” tangan secara berlebihan Imobilitas katatonik  Mempertahankan postur tubuh yang tidak biasa dalam jangka waktu yang cukup panjang • Misalnya berdiri di atas satu kaki Waxy flexibility  Lengan dapat dimanipulasi dan “dibentuk” oleh orang lain
  • 16. Afek yang tidak sesuai  Respons emosional tidak sesuai dengan situasi • Misalnya tertawa keras dan terbahak-bahak ketika menceritakan tentang kematian keluarga
  • 18. • SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0 A. Curiga yg ekstrim B. Argumentatif, kasar, agresif C. Kerusakan sosial sedikit D. Waham atau halusinasi harus menonjol E. Ekspresi afektif tumpul / tak serasi, gejala katatonik, atau inkoherensi tidak menonjol
  • 19. • SKIZOFRENIA HEBREFRENIK (F20.1) A. Harus terdapat ekspresi afektif tumpul atau tidak serasi B. Harus terdapat salah satu dari : (1) Perilaku tak bertujuan (2) Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu C. Waham atau halusinasi banyak sekali D. Gangguan psikomotor seperti perilaku kekanak- kanakan E. Awaitan pada masa remaja atau antara 15-25 tahun F. Interaksi sosial <
  • 20. Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala yang menonjol dari : 1. Stupor atau mutisme 2. Gaduh gelisah 3. Mematung 4. Negativisme 5. Rigiditas 6. Fleksibilitas serea 7. Otomatisme perintah SKIZOFRENIA KATATONIK (F20.2)
  • 21. • SKIZOFRENIATAK TERINCI (F20.3) Tidak memenuhi salah satu kriteria atau memenuhi lebih dari satu kriteria subtipe skizofrenia
  • 22. • DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA (F20.4) A. Pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam 12 bulan terakhir B. Salah satu dari gejala skizofrenia harus tetap ada C. Memenuhi kriteria episode depresif yang menonjol paling sedikit dua minggu
  • 23. SKIZOFRENIA RESIDUAL (F20.5) Keadaan ini timbul sesudah beberapa kali serangan skizofrenia tidak jelas adanya gejala-gejala sekunder Paling sedikit terdapat empat gejala negatif berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih (1) Perlambatan Psikomotor (2) Ekspresi Afektif Tumpul (3) Pasif dan inisiatif kurang (4) Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan (5) Miskin komunikasi nonverbal (6) Perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk
  • 24. SKIZOFRENIA SIMPLEK (F20.6) A. Sering timbul pertama kali pada usia pubertas B. gejala utama berupa kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan C. Gangguan proses berfikir sukar ditemukan, waham dan halusinasi jarang didapat D. jenis ini timbulnya perlahan-lahan
  • 25. Etiologi: Faktor genetik Faktor neurotransmitter Faktor struktur dan fungsi otak Faktor stres psikologis Faktor keluarga
  • 26. Faktor genetik  Tidak disebabkan oleh gen tunggal  Ilmu genetika tidak sepenuhnya dapat menjelaskan kemunculan gangguan ; bagaimana pola penurunan masih belum diketahui  Model diatesis stres:  Ada faktor genetik yang menjadi predisposisi  Stres memicu kemunculan gejala  Resiko masyarakat umum 1%,  Pada orang tua resiko 5%  pada saudara kandung 8% dan pada anak 12%  anak dari kedua orang tua skizofrenia 40%.  Pada kembar monozigot 47%, kembar dizigot sebesar 12%.
  • 27. Teori Neurotransmitter Teori dopamin: • Gangguan terjadi karena tingkat dopamin berlebihan • Tidak hanya itu, namun bisa juga karena reseptor dopamin berlebihan atau sangat sensitif • Terutama terpusat pada jalur mesolimbik • Abnormalitas dopamin utamanya terkait dengan simtom positif Selain dopamin, ada neurotransmitter lain yang berperan: serotonin, GABA, Glutamate
  • 28. Teori struktur dan fungsi otak Hilangnya sel-sel otak Berkurangnya aktivitas di korteks prefrontal Faktor congenital:  Kerusakan pada saat pembentukan otak janin atau kelahiran  Serangan virus pada otak janin Faktor perkembangan otak
  • 29. Faktor stres psikologis Reaksi terhadap stres:  Lebih reaktif terhadap stres: mood yang positif sangat menurun dan mood negatif meningkat Status sosial ekonomi: • Jumlah rata-rata penderita skizofrenia lebih tinggi pada masyarakat miskin kota » Hipotesis sosiogenik: stres karena kemiskinan menyebabkan gangguan » Teori seleksi sosial: penurunan pada status sosial ekonomi; hubungan terbalik antara status sosial dengan skizofrenia • Banyak riset yang mendukung teori seleksi sosial
  • 30. Faktor keluarga  bu kandung dengan gangguan skizofrenia memberikan tipe pengasuhan yang “dingin” dan dominan.  Adanya konflik yang terjadi di antara orang tua juga dapat menimbulkan gejala gangguan skizofrenia.  Seorang ibu yang dapat menyebabkan munculnya gejala gangguan skizofrenia memiliki karakteristik seperti penolakan, terlalu melindungi, memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap seks, dan ketakuatn dalam menjalin hubungan intim dengan orang lan.  komunikasi yang buruk  Lingkungan keluarga juga berdampak pada seringnya penderita ”keluar masuk ” rumah sakit  kekambuhan  Ekspresi emosi keluarga: • Hostilitas, komentar yang bernada kritik, keterlibatan emosi yang terlalu dalam  Hubungan dua arah: • Pikiran ”aneh/tidak biasa” dari pasien  meningkatkan komentar yang penuh dengan kritik • Meningkatnya kritik  menimbulkan pikiran ”aneh/tidak biasa”
  • 31. Kesulitan hidup bersama penderita skizofrenia  Halusinasi, delusi, dan paranoia yang dialami pasien sulit dipahami/diterima orang lain  Adanya defisit dalam keterampilan sosial pasien: menyendiri, kontak sosial yang sangat terbatas (sebagai bagian dari penyakitnya)  Penyakit tidak bisa sembuh total, melainkan ”sembuh terkontrol”: mungkin kambuh pada situasi tertentu (misal: stres tinggi). Oleh karenanya harus dipastikan pasien patuh terhadap pengobatan
  • 33. Terapi Medis  Obat-obatan antipsikotik untuk menghilangkan simtom  Dosis pemeliharaan (maintenance dosage) untuk mencegah kekambuhan  Bila gejala negatif lebih menonjol pilihannya adalah obat anti psikosis atipikal (clozapine, olanzapine, dan risperidon  bila gejala positif lebih menonjol pilihannya adalah tipikal (trifluoperazine, fluphenazine, haloperidol)  Pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan adalah jenis atipikal
  • 34. Jenis Nama Generik (Nama Dagang) Dosis Harian yang Lazim + (mg) 1. Antipsikotik Tipikal 1. Klorpromazine (Thorazine) 2. Trifluoperazine (Trilafon) 3. Flufenasin (prolixin) 4. Tiondazin (mellari) 5. Mezoridazin (serentil) 6. Tiotiksen (navane) 7. Haloperidol (haldol) 8. Loksapin (loxitane) 9. Molindon (moban) 10. Perfenasin (etrafon) 11. Trifluoperazin (stelazine) 200-1.600 16-32 2,5-20 200-600 75-300 6-30 2-20 60-100 50-100 16-32 6-50 1. Antipsikotik Atipikal 1. Klozapin (clozaril) 2. Risperidone (risperdol) 3. Olanzapin (zyprexa) 4. Quetiapin (seroquel) 150-500 2-8 5-20 150-500
  • 35. B. Psikososial Terapi perilaku Famili terapi Grup terapi Psikoterapi individual
  • 36. KONSEP ASKEP 1. Pengkajian saat pengkajian focus pada penderita skizofrenia sering didapatkan adanya data – data sebagai berikut a. Perubahan persepsi sensori ; halusinasi 1) Data subyektif: mendengar suara – suara atau bayangan – bayangan), mengeluh cemas dan khawatir. 2) Data obyektif ; mudah tersinggung, apatis, dan cenderung menarik diri, tampak gelisah, perubahan perilaku dan pola komunikasi, kadang berhenti berbicara seolah – olah mendengar sesuatu, menggerakkkan bibirnya tanpa mengeluarkan suara, menyeringai dan tertawa yang tidak sesuai, gerakan mata yang cepat, pikiran yang berubah – ubah dan konsentrasi rendah, kadang tampak ketakutan, respon – respon yang tidak sesuai (tidak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks
  • 37. b. Perilaku kekerasan/ resiko perilaku kekerasan 1) Data subyektif: klien mengeluh perasaan terancam, marah, dendam, klien mengungkapkan perasaan tidak berguna, klien mengungkapkan perasaan jengkel, klien mengungkapkan keluhan adanya fisik seprti dada berdebar – debar, rasa tercekik, dada terasa sesak, bingung, klien mengatakan mendengar suara – suara yang menyuruh melukai diri sendiri. Orang lain dan lingkungan, klien mengatakan semua orang ingin menyerangnya 2) Data obyektif ; muka merah, mata melotot, rahang dan bibir mengatup tangan dan kaki tegang, tangan mengepal, tampak mondar – mandir, tampak berbicara sendiri dan ketakutan, tampak bicara dengan suara tinggi, tekanan darah meningkat, frekuensi denyut jantung meningkat, banyak keluar keringat, napas pendek.
  • 38. C. Gangguan konsep diri ; harga diri rendah 1) Data subyektif; mengkritik diri sendiri dan orang lain, perasaan dirinya sangat penting yang berlebih – lebihan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah. Sikap negative pada diri sendiri, sikap pesimis pada kehidupan. 2) Data obyektif; produktivitas menurun, perilaku destruktif pada diri sendiri, perilaku destruktif pada orang lain, penyalahgunaan zat, menarik diri dari hubungan sosial, ekspresi wajah malu dan rasa bersalah, menunjukkkan tanda depresi (sukar makan dan sukar tidur), tampak mudah tersinggung, mudah marah.
  • 39. d. Isolasi sosial : menarik diri 1) Data subyektif; mengungkapkan perasaan tidak berguna, penolakan oleh lingkungan, mengungkapkan keraguan tentang kemampuan yang dimiliki 2) Data obyektif; tampak menyendiri dalam ruangan, tidak berkomunikasi dan tidak bisa memulai pembicaraan, menarik diri, tidak melakukan kontak mata, tampak sedih, afek datar, posisi meringkuk di tempat tidur dengan punggung menghadap ke pintu. Kegagalan berinteraksi dengan orang lain didekatnya, kurang aktifitas fisik dan verbal, tidak mampu membuat keputusan dan berkonsentrasi, mengekspresikan perasaan kesepian dan penolakan di wajahnya.
  • 40. e. Waham 1) Data subyektif : merasa curiga, merasa cemburu, merasa diancam/ diguna – guna, merasa sebagai orang hebat, merasa memiliki kekuatan luar biasa, merasa sakit/ rusak organ tubuh, merasa sudah mati, merasa perilakunya dikontrol orang lain, merasa pikiran orang lain masuk ke dalam alam pikirnya, merasa orang lain mengetahui isi pikirannya, merasa orang lain menjauh, merasa tidak ada orang yang mau mengerti. 2) Data obyekstif : marah – marah tanpa sebab, banyak berbicara (logorrhoe), menyendiri, sirkumtansial, inkoheren, flight of idea, hipermotorik, euphoria (gembira berlebihan), disforia (sedih berlebihan), marah – marah karena alasan sepele, menyendiri.
  • 41. f. Defisit perawatan diri 1) Data subyektif; menyatakan malas mandi, tidak tahu cara makan yang baik, tidak tahu cara dandan yang baik, tidak tahueliminasi yang baik, tidak tahu cara berpakaian yang baik, merasa tak berguna, merasa tak perlu mengubah penampilan, merasa tidak ada yang peduli. 2) Data obyeksif ; badan kotor, dandanan tidak rapi, makan berantakan, BAB/ BAK sembarang tempat, rambut dan kuku panjang, badan bau, gigi kotor, pakaian kotor, dan tidak terkancing dengan benar, menolak ketika disarankan untuk makan, mandi dan berpakaian. Menolak buang air kecil dan buang air besar di tempat yang disediakan.
  • 42. 2. Diagnosa keperawatan Perilaku kekerasan atau Resiko perilaku kekerasan Halusinasi WAHAM HDR ISOLASI SOSIAL DEFISIF PERAWATAN DIRI
  • 43. 1. Diskusikan bersama pasien penyebab rasa PK saat ini dan yang lalu 2. Diskusikan tanda-tanda PK bersama pasien Tanda dan gejala subjektif : perasaan Tanda dan gejala objektif : tanda fisik 4. Diskusikan bersama pasien PK yang biasa dilakukan pada saat marah 5. Diskusikan cara mengontrol PK , yaitu dengan cara patuh minum obat, cara fisik, cara sosial, dan spiritual 6. Latih pasien mengontrol PK : Patuh minum obat, Fisik: tarik nafas dalam, pukul kasur atau bantal, Sosial/verbal: menyatakan secara asertif rasa marahnya, Spiritual berdoa sesuai keyakinan pasien 43 Tindakan Keperawatan PK
  • 44. 1. BHSP 2. Membantu pasien mengenal halusinasi 3. Melatih pasien mengontrol halusinasi a) Menjelaskan cara mengontrol dengan menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan dirumah b) Memberikan contoh cara menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan dirumah 4. Memberikan kesempatan pasien mempraktekkan cara mengontrol Halusinasi Tindakan Keperawatan Halusinasi
  • 45. Tindakan waham » Identifikasi tanda dan gejala waham » Bantu orientasi realitas: Panggil nama, orientasi waktu, orang dan tempat/lingkungan » Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi » Bantu pasien memenuhi kebutuhannya yang realistis » Diskusikan kemampuan yang dimiliki » Latih kemampuan yang dipilih, berikan pujian
  • 46. Tindakan HDR 1.Identifikasi kemampuan dan aspek positif 2.yang masih dimiliki pasien 3.Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan 4.Bantu pasien untuk dapat memilih/ menetapkan kegiatan berdasarkan daftar kegiatan yang dapat dilakukan: 5.Latih kegiatan yang telah dipilih pasien 6.Rencanakan kegiatan sesuai kemampuan pasien dan menyusun rencana kegiatan
  • 47. TINDAKAN ISOS  Diskusikan penyebab menarik diri Diskusikan keuntungan dan kerugian berhub dgn orla Latih berhubungan secara bertahap
  • 48. TINDAKAN DEFISIT DEFISIF PERAWATAN DIRI 1. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri. 2. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri 3. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri. 4. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
  • 49. Benar atau Salah? 1. Gangguan skizofrenia disebut juga gangguan kepribadian ganda 2. Skizofrenia adalah penyakit keturunan 3. Pria lebih banyak yang mengalami skizofrenia dibandingkan wanita 4. Orang yang mengaku diri sebagai titisan Dewa dan anak Tuhan adalah seorang skizofrenik
  • 50. 5. Gangguan skizofrenia tidak bisa disembuhkan 6. Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat di rumah oleh keluarga, daripada di rumah sakit 7. Kebanyakan penderita skizofrenia tidak berbahaya bagi orang lain
  • 51. Benar Atau Salah (1) Salah. Dalam skizofrenia memang dikenal istilah perpecahan, namun bukan perpecahan kepribadian, melainkan antara pikiran, emosi dan perilaku. Gangguan kepribadian ganda adalah nama lain dari gangguan identitas disosiatif (Dissociative Identity Disorder/DID)
  • 52. Benar Atau Salah (2) Benar. Penelitian menunjukkan adanya pewarisan genetik pada kemunculan gangguan skizofrenia. Meskipun demikian, hingga kini belum dapat dipastikan pola penurunannya. Walaupun seseorang yang kedua orang tuanya skizofrenia memiliki kerentanan yang lebih besar daripada orang lain, belum tentu ia mengidap skizofrenia pula.
  • 53. Benar Atau Salah (3) Salah. Meskipun kecenderungan untuk mengidap skizofrenia pada pria sedikit lebih tinggi dibandingkan wanita, namun secara umum jumlah penderita pria dan wanita diperkirakan seimbang.
  • 54. Benar Atau Salah (4) Salah. Merasa diri Dewa dan Tuhan adalah salah satu contoh delusi. Namun tidak berarti orang tersebut mengalami skizofrenia. Untuk dapat menegakkan diagnostik, kriteria A-F dari DSM IV harus terpenuhi.
  • 55. Benar Atau Salah (5) Salah. Meskipun sangat sedikit jumlahnya, ada orang-orang yang berhasil sembuh dari skizofrenia. Sementara bagi sebagian besar lainnya, ”sembuh” berarti penyakit dapat dikontrol. Mungkin terjadi kekambuhan di kemudian hari, terutama bila pasien menghadapi stresor yang berat.
  • 56. Benar Atau Salah (6) Benar. Penelitian menunjukkan bahwa pengobatan hanya membantu sekitar 10% dari kesembuhan. Lainnya tergantung pada terapi pendukung serta dukungan keluarga. Oleh sebab itu, lebih baik penderita dirawat oleh keluarga yang bisa memberikan dukungan. Perawatan rumah sakit disarankan hanya pada keadaan dimana penderita cenderung menyakiti diri sendiri atau orang lain.
  • 57. Benar Atau Salah (7) Benar. Sedikit sekali pasien skizofrenia yang membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi, biasanya pada fase akut, terutama apabila mereka mendapat halusinasi perintah (mendengar suara- suara yang memerintahkan mereka melakukan suatu tindakan).