SlideShare a Scribd company logo
BAB 11
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
en.wikipedia.org
Gambar di samping
menunjukkan seorang
anak berusia 5 tahun
yang mengidap penyakit
AIDS. Apa yang Anda
ketahui tentang AIDS dan
bagaimana hubungannya
dengan sistem
pertahanan tubuh?
A. FUNGSI SISTEM PERTAHANAN TUBUH
• Mempertahankan tubuh dari patogen invasif (dapat masuk ke
dalam sel inang).
• Melindungi tubuh dari agen lingkungan yang berasal dari
tumbuhan, hewan, dan zat kimia.
• Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit atau
cedera.
• Mengenali dan menghancurkan sel normal.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Nonspesifik (Alamiah)
• Merupakan imunitas bawaan sejak lahir, berupa komponen normal
tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat, dan siap mencegah
serta menyingkirkan dengan cepat antigen yang masuk ke dalam tubuh.
1. Pertahanan Fisik, Kimia, dan Mekanis terhadap Agen Infeksi
• Kulit yang sehat dan utuh.
• Membran mukosa.
• Cairan tubuh yang mengandung zat kimia antimikroba.
• Pembilasan oleh air mata, saliva, dan urine.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Nonspesifik (Alamiah)
2. Fagositosis
• Merupakan garis pertahanan ke-2 bagi tubuh melalui proses penelanan
dan pencernaan mikroorganisme dan toksin yang berhasil masuk ke
dalam tubuh.
• Dilakukan oleh neutrofil dan makrofag, yang bergerak secara
kemotaksis (dipengaruhi oleh zat kimia).
• Jenis makrofag:
– Makrofag jaringan ikat (histiosit)
– Makrofag dan prekursornya (monosit)
– Sistem makrofag mononukleus
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Nonspesifik (Alamiah)
Fagositosis bakteri oleh
makrofag
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Nonspesifik (Alamiah)
3. Inflamasi (Peradangan)
• Adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera, yang ditandai dengan
kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, dan kehilangan fungsi.
• Tujuannya untuk membawa fagosit dan protein plasma ke jaringan yang
terinfeksi untuk mengisolasi, menghancurkan, menginaktifkan agen penyerang,
membersihkan debris, serta mempersiapkan penyembuhan dan perbaikan
jaringan.
4. Zat Antimikroba Spesifik yang Diproduksi Tubuh
• Interferon: protein antivirus yang berfungsi menghalangi multiplikasi virus.
• Komplemen: protein plasma yang tidak aktif dan dapat diaktifkan oleh berbagai
bahan dari antigen.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
• Merupakan sistem kompleks yang memberikan respons imun terhadap
antigen yang spesifik, misalnya bakteri, virus, dan toksin yang dianggap
asing.
1. Komponen Respons Imunitas Spesifik
 Antigen, zat yang merangsang respons imunitas, terutama dalam
menghasilkan antibodi.
• Terdiri atas bagian determinan antigen (epitop), yaitu bagian antigen yang
membangkitkan respons imun, dan hapten, yaitu molekul kecil yang jika
sendirian tidak dapat menginduksi produksi antibodi, melainkan harus
bergabung dengan carrier yang bermolekul besar.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
 Antibodi, protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons
terhadap keberadaan antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut.
• Merupakan protein plasma yang disebut imunoglobulin (Ig), yang terdiri atas 5
kelas.
 IgA, melawan mikroorganisme, banyak terdapat pada zat sekresi seperti keringat,
ASI, dan ludah.
 IgD, membantu memicu respons imunitas, jumlah sedikit.
 IgE, menyebabkan pelepasan histamin dan mediator kimia lain.
 IgG, jumlah paling banyak sekitar 80%. Jumlahnya akan lebih besar setelah
pajanan pertama.
 IgM, antibodi pertama yang tiba di lokasi infeksi, menetap di pembuluh darah.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
Bentuk imunoglobulin (Ig)
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
Struktur antibodi
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
2. Interaksi Antibodi dan Antigen
• Fiksasi komplemen, yaitu aktivasi sistem komplemen (± protein
serum) oleh antibodi. jika terjadi infeksi, protein pertama dalam
rangkaian protein komplemen diaktifkan, memicu aktivasi protein-protein
berikutnya. Hasilnya adalah virus dan sel-sel patogen mengalami lisis.
• Netralisasi, terjadi jika antibodi menutup sistem determinan antigen,
sehingga antigen menjadi tidak berbahaya.
• Aglutinasi (penggumpalan), terjadi jika antigen berupa materi partikel.
• Presipitasi (pengendapan), yaitu pengikatan silang molekul-molekul
antigen yang terlarut dalam cairan tubuh.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
Mekanisme pengikatan antibodi ke antigen
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
3. Jenis Imunitas (Kekebalan Tubuh)
• Imunisasi aktif, diperoleh akibat kontak langsung dengan toksin/patogen sehingga
tubuh mampu memproduksi antibodi sendiri.
• Imunisasi aktif alami: jika seseorang terkena penyakit kemudian sistem imunitas
memproduksi antibodi/limfosit khusus.
• Imunisasi aktif buatan: merupakan hasil vaksinasi. Vaksin adalah patogen yang
dilemahkan atau toksin yang telah diubah, yang dapat merangsang imunitas namun
tidak menyebabkan penyakit.
• Imunisasi pasif, jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lain.
• Imunisasi pasif alami: terjadi melalui pemberian ASI dan saat IgG ibu masuk ke
plasenta.
• Imunisasi pasif buatan: terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum yang dihasilkan
oleh orang atau hewan yang kebal karena pernah terpapar antigen tertentu.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
4. Sel-Sel yang terlibat dalam Respons Imunitas
a) Sel B (limfosit B)
Berfungsi membentuk antibodi untuk melawan antigen. Sel B berdiferensiasi menjadi sel
plasma (produksi antibodi) dan sel memori (berfungsi dalam respon imunitas sekunder).
b) Sel T (limfosit T)
Yaitu sel darah putih yang mempu mengenali dan membedakan jenis antigen/petogen
spesifik. Saat pengenalan antigen, sel T berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel T
efektor (sel T sitotoksik, sel T penolong, dan sel T supresor)
c) Makrofag
Adalah sel fagosit besar dalam jaringan, berasal dari perkembangan sel darah putih,
berfungsi menelan antigen/bakteri untuk dihancurkan secara enzimatik.
d) Sel pembunuh alami (NK=Natural Killer)
Adalah sekumpulan limfosit non-T dan non-B yang bersifat sitotoksik.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
5. Mekanisme Respons Imunitas Humoral (Diperantarai Antibodi)
• Antigen masuk ke tubuh  dibawa ke limfosit B.
• Aktivasi limfosit B  proliferasi menghasilkan tiruan sel B.
• Tiruan sel B berdiferensiasi  sel plasma  sekresi antibodi 
dibawa ke lokasi infeksi.
• Kompleks antigen-antibodi menginaktifkan antigen.
• Tiruan sel B yang tidak berdiferensiasi meneap di jaringan limfoid
dan menjadi sel B memori, yang berfungsi dalam respos imunitas
sekunder dika terjadi pajanan antigen yang sama secara berulang.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
6. Mekanisme Respons Imunitas Seluler (Diperantarai Sel)
• Ekstraseluler (jika antigen dicerna oleh makrofag)
• Antigen ditelan makrofag. Makrofag mengandung fragmen protein dari antigen.
• Makrofag membentuk MHC II dan dibawa ke permukaan makrofag.
• MHC II membawa peptida antigen ke permukaan, menyebabkan sel T penolong
mengaktifasi makrofag untuk menghancurkan antigen yang ditelan.
• Intraseluler (jika antigen menginfeksi sel)
• Antigen megninfeksi sel tubuh sehingga mengandung fragmen protein antigen.
• Sel tubuh membentuk MHC I, membawa fragmen protein ke permukaan sel,
menyebabkan sel sitotoksik teraktivasi dan berdiferensiasi menjadi sel pembunuh
aktif yang akan menghancurkan sel yang terinfeksi.
B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
Respons imunitas humoral dan imunitas seluler
C. PROGRAM DAN JENIS IMUNISASI
Jenis-Jenis Imunisasi
Jenis Imunisasi Penyakit yang Dicegah
BCG (bacillus calmette-guerin) TBC / Tuberkulosis
Hepatitis B Hepatitis B (infeksi organ hati)
Polio Poliomielitis / Kelumpuhan
DPT Difteri, Pertusis (batuk rejan), dan Tetanus
Campak Campak
Hib (haemophilus influenzae tipe B) Meningitis (radang selaput otak)
MMR Campak, Gondongan, dan Campak Jerman
Hepatitis A Hepatitis A
Tifoid Tifus
Varisela Cacar Air
D. FAKTOR YANG MEMENGARUHI SISTEM
PERTAHANAN TUBUH
• Genetik (keturunan)
• Fisiologis
• Stress
• Usia
• Hormon
• Olahraga
• Tidur
• Nutrisi
• Pajanan zat berbahaya
• Racun tubuh
• Penggunaan obat-obatan
E. GANGGUAN SISTEM PERTAHANAN
TUBUH
1. Hipersensitivitas (Alergi), adalah peningkatan sensitivitas atau
reaktivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan sebelumnya.
Terjadi pada beberapa orang saja dan tidak terlalu membahayakan
tubuh.
2. Penyakit Autoimun, adalah kegagalan sistem imunitas untuk
membadakan sel tubuh dengan sel inang sehingga sistem imunitas
menyerang sel tubuh sendiri.
3. Imunodefisiensi, adalh kondisi menurunnya keefektifan sistem
imunitas atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespon
antigen. Contoh: defisiensi imun kongenital dan AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome)

More Related Content

PPTX
BAB 10 - SISTEM REPRODUKSI - NEW-std.pptx
PPTX
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
PPTX
Sistem ekskresi pada kulit
PPTX
Neo psikoanalisa
PDF
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
PDF
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
PPTX
Transport Membran
PPTX
Sistem Ekskresi
BAB 10 - SISTEM REPRODUKSI - NEW-std.pptx
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem ekskresi pada kulit
Neo psikoanalisa
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
Transport Membran
Sistem Ekskresi

What's hot (20)

PPTX
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
PPTX
sel dan teori sel
PDF
Sumber sejarah
PPTX
Sist reproduksi
PPTX
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPTX
Eksistensialisme.present
PPTX
Fotosintesis Tanaman
PPTX
Bioteknologi (2)
PPTX
Angka Penting dan Notasi Ilmiah - Pertemuan 3.pptx
PPT
pertumbuhan dan perkembangan
PPTX
Ppt sistem imun
PPTX
Ppt sistem hormon pada manusia
PPT
sistem reproduksi
PPTX
SISTEM Gerak pada manusia materi kelas 11 SMA
PPTX
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
DOCX
Gerak Melingkar
PPT
Sistem Reproduksi Wanita, Sistem Reproduksi Wanita
PPT
Gangguan reproduksi
PPT
PPT ORGANEL SEL
PPT
Ppt listrik statis
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
sel dan teori sel
Sumber sejarah
Sist reproduksi
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
Eksistensialisme.present
Fotosintesis Tanaman
Bioteknologi (2)
Angka Penting dan Notasi Ilmiah - Pertemuan 3.pptx
pertumbuhan dan perkembangan
Ppt sistem imun
Ppt sistem hormon pada manusia
sistem reproduksi
SISTEM Gerak pada manusia materi kelas 11 SMA
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Gerak Melingkar
Sistem Reproduksi Wanita, Sistem Reproduksi Wanita
Gangguan reproduksi
PPT ORGANEL SEL
Ppt listrik statis
Ad

Similar to BAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptx (20)

PPTX
BAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptx
PPTX
ISTEM IMUN.pptx
PPTX
Materi biologi x ppt bab 11 fix
PPTX
MATERI SISTEM IMUN PADA MANUSIA BY CHINTYA
PPTX
immunologi manusia.pptx
PPTX
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PDF
Pptotunsistemimunitas 160520162028
PPTX
SISTEM IMUN.pptxdgdgdfgdfhhrreyeyeyeahjj
PPTX
Proses immunitas, materi untuk mahasiswa keperawatan.pptx
PPTX
07. Topik 3 Imunologi.pptx
DOCX
Makalah sistem imunitas 1
PPTX
PPT Materi Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia
PPTX
Sistem kekebalan tubuh
PPTX
Rika herlianisa
PPTX
SISTEM PERTAHANAN TUBUH MATERI BIOLOGI XI
DOCX
Imunologi das12
PPT
Materi sistem imun
PPTX
sistem pertahanan tubuh
BAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptx
ISTEM IMUN.pptx
Materi biologi x ppt bab 11 fix
MATERI SISTEM IMUN PADA MANUSIA BY CHINTYA
immunologi manusia.pptx
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
Pptotunsistemimunitas 160520162028
SISTEM IMUN.pptxdgdgdfgdfhhrreyeyeyeahjj
Proses immunitas, materi untuk mahasiswa keperawatan.pptx
07. Topik 3 Imunologi.pptx
Makalah sistem imunitas 1
PPT Materi Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia
Sistem kekebalan tubuh
Rika herlianisa
SISTEM PERTAHANAN TUBUH MATERI BIOLOGI XI
Imunologi das12
Materi sistem imun
sistem pertahanan tubuh
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
PPTX
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PPTX
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
PDF
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPTX
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
PPTX
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf

BAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptx

  • 1. BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH en.wikipedia.org
  • 2. Gambar di samping menunjukkan seorang anak berusia 5 tahun yang mengidap penyakit AIDS. Apa yang Anda ketahui tentang AIDS dan bagaimana hubungannya dengan sistem pertahanan tubuh?
  • 3. A. FUNGSI SISTEM PERTAHANAN TUBUH • Mempertahankan tubuh dari patogen invasif (dapat masuk ke dalam sel inang). • Melindungi tubuh dari agen lingkungan yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan zat kimia. • Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit atau cedera. • Mengenali dan menghancurkan sel normal.
  • 4. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Nonspesifik (Alamiah) • Merupakan imunitas bawaan sejak lahir, berupa komponen normal tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat, dan siap mencegah serta menyingkirkan dengan cepat antigen yang masuk ke dalam tubuh. 1. Pertahanan Fisik, Kimia, dan Mekanis terhadap Agen Infeksi • Kulit yang sehat dan utuh. • Membran mukosa. • Cairan tubuh yang mengandung zat kimia antimikroba. • Pembilasan oleh air mata, saliva, dan urine.
  • 5. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Nonspesifik (Alamiah) 2. Fagositosis • Merupakan garis pertahanan ke-2 bagi tubuh melalui proses penelanan dan pencernaan mikroorganisme dan toksin yang berhasil masuk ke dalam tubuh. • Dilakukan oleh neutrofil dan makrofag, yang bergerak secara kemotaksis (dipengaruhi oleh zat kimia). • Jenis makrofag: – Makrofag jaringan ikat (histiosit) – Makrofag dan prekursornya (monosit) – Sistem makrofag mononukleus
  • 6. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Nonspesifik (Alamiah) Fagositosis bakteri oleh makrofag
  • 7. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Nonspesifik (Alamiah) 3. Inflamasi (Peradangan) • Adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera, yang ditandai dengan kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, dan kehilangan fungsi. • Tujuannya untuk membawa fagosit dan protein plasma ke jaringan yang terinfeksi untuk mengisolasi, menghancurkan, menginaktifkan agen penyerang, membersihkan debris, serta mempersiapkan penyembuhan dan perbaikan jaringan. 4. Zat Antimikroba Spesifik yang Diproduksi Tubuh • Interferon: protein antivirus yang berfungsi menghalangi multiplikasi virus. • Komplemen: protein plasma yang tidak aktif dan dapat diaktifkan oleh berbagai bahan dari antigen.
  • 8. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) • Merupakan sistem kompleks yang memberikan respons imun terhadap antigen yang spesifik, misalnya bakteri, virus, dan toksin yang dianggap asing. 1. Komponen Respons Imunitas Spesifik  Antigen, zat yang merangsang respons imunitas, terutama dalam menghasilkan antibodi. • Terdiri atas bagian determinan antigen (epitop), yaitu bagian antigen yang membangkitkan respons imun, dan hapten, yaitu molekul kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi produksi antibodi, melainkan harus bergabung dengan carrier yang bermolekul besar.
  • 9. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif)  Antibodi, protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons terhadap keberadaan antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut. • Merupakan protein plasma yang disebut imunoglobulin (Ig), yang terdiri atas 5 kelas.  IgA, melawan mikroorganisme, banyak terdapat pada zat sekresi seperti keringat, ASI, dan ludah.  IgD, membantu memicu respons imunitas, jumlah sedikit.  IgE, menyebabkan pelepasan histamin dan mediator kimia lain.  IgG, jumlah paling banyak sekitar 80%. Jumlahnya akan lebih besar setelah pajanan pertama.  IgM, antibodi pertama yang tiba di lokasi infeksi, menetap di pembuluh darah.
  • 10. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) Bentuk imunoglobulin (Ig)
  • 11. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) Struktur antibodi
  • 12. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) 2. Interaksi Antibodi dan Antigen • Fiksasi komplemen, yaitu aktivasi sistem komplemen (± protein serum) oleh antibodi. jika terjadi infeksi, protein pertama dalam rangkaian protein komplemen diaktifkan, memicu aktivasi protein-protein berikutnya. Hasilnya adalah virus dan sel-sel patogen mengalami lisis. • Netralisasi, terjadi jika antibodi menutup sistem determinan antigen, sehingga antigen menjadi tidak berbahaya. • Aglutinasi (penggumpalan), terjadi jika antigen berupa materi partikel. • Presipitasi (pengendapan), yaitu pengikatan silang molekul-molekul antigen yang terlarut dalam cairan tubuh.
  • 13. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) Mekanisme pengikatan antibodi ke antigen
  • 14. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) 3. Jenis Imunitas (Kekebalan Tubuh) • Imunisasi aktif, diperoleh akibat kontak langsung dengan toksin/patogen sehingga tubuh mampu memproduksi antibodi sendiri. • Imunisasi aktif alami: jika seseorang terkena penyakit kemudian sistem imunitas memproduksi antibodi/limfosit khusus. • Imunisasi aktif buatan: merupakan hasil vaksinasi. Vaksin adalah patogen yang dilemahkan atau toksin yang telah diubah, yang dapat merangsang imunitas namun tidak menyebabkan penyakit. • Imunisasi pasif, jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lain. • Imunisasi pasif alami: terjadi melalui pemberian ASI dan saat IgG ibu masuk ke plasenta. • Imunisasi pasif buatan: terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum yang dihasilkan oleh orang atau hewan yang kebal karena pernah terpapar antigen tertentu.
  • 15. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) 4. Sel-Sel yang terlibat dalam Respons Imunitas a) Sel B (limfosit B) Berfungsi membentuk antibodi untuk melawan antigen. Sel B berdiferensiasi menjadi sel plasma (produksi antibodi) dan sel memori (berfungsi dalam respon imunitas sekunder). b) Sel T (limfosit T) Yaitu sel darah putih yang mempu mengenali dan membedakan jenis antigen/petogen spesifik. Saat pengenalan antigen, sel T berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel T efektor (sel T sitotoksik, sel T penolong, dan sel T supresor) c) Makrofag Adalah sel fagosit besar dalam jaringan, berasal dari perkembangan sel darah putih, berfungsi menelan antigen/bakteri untuk dihancurkan secara enzimatik. d) Sel pembunuh alami (NK=Natural Killer) Adalah sekumpulan limfosit non-T dan non-B yang bersifat sitotoksik.
  • 16. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) 5. Mekanisme Respons Imunitas Humoral (Diperantarai Antibodi) • Antigen masuk ke tubuh  dibawa ke limfosit B. • Aktivasi limfosit B  proliferasi menghasilkan tiruan sel B. • Tiruan sel B berdiferensiasi  sel plasma  sekresi antibodi  dibawa ke lokasi infeksi. • Kompleks antigen-antibodi menginaktifkan antigen. • Tiruan sel B yang tidak berdiferensiasi meneap di jaringan limfoid dan menjadi sel B memori, yang berfungsi dalam respos imunitas sekunder dika terjadi pajanan antigen yang sama secara berulang.
  • 17. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) 6. Mekanisme Respons Imunitas Seluler (Diperantarai Sel) • Ekstraseluler (jika antigen dicerna oleh makrofag) • Antigen ditelan makrofag. Makrofag mengandung fragmen protein dari antigen. • Makrofag membentuk MHC II dan dibawa ke permukaan makrofag. • MHC II membawa peptida antigen ke permukaan, menyebabkan sel T penolong mengaktifasi makrofag untuk menghancurkan antigen yang ditelan. • Intraseluler (jika antigen menginfeksi sel) • Antigen megninfeksi sel tubuh sehingga mengandung fragmen protein antigen. • Sel tubuh membentuk MHC I, membawa fragmen protein ke permukaan sel, menyebabkan sel sitotoksik teraktivasi dan berdiferensiasi menjadi sel pembunuh aktif yang akan menghancurkan sel yang terinfeksi.
  • 18. B. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH Pertahanan Spesifik (Adaptif) Respons imunitas humoral dan imunitas seluler
  • 19. C. PROGRAM DAN JENIS IMUNISASI Jenis-Jenis Imunisasi Jenis Imunisasi Penyakit yang Dicegah BCG (bacillus calmette-guerin) TBC / Tuberkulosis Hepatitis B Hepatitis B (infeksi organ hati) Polio Poliomielitis / Kelumpuhan DPT Difteri, Pertusis (batuk rejan), dan Tetanus Campak Campak Hib (haemophilus influenzae tipe B) Meningitis (radang selaput otak) MMR Campak, Gondongan, dan Campak Jerman Hepatitis A Hepatitis A Tifoid Tifus Varisela Cacar Air
  • 20. D. FAKTOR YANG MEMENGARUHI SISTEM PERTAHANAN TUBUH • Genetik (keturunan) • Fisiologis • Stress • Usia • Hormon • Olahraga • Tidur • Nutrisi • Pajanan zat berbahaya • Racun tubuh • Penggunaan obat-obatan
  • 21. E. GANGGUAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH 1. Hipersensitivitas (Alergi), adalah peningkatan sensitivitas atau reaktivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan sebelumnya. Terjadi pada beberapa orang saja dan tidak terlalu membahayakan tubuh. 2. Penyakit Autoimun, adalah kegagalan sistem imunitas untuk membadakan sel tubuh dengan sel inang sehingga sistem imunitas menyerang sel tubuh sendiri. 3. Imunodefisiensi, adalh kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespon antigen. Contoh: defisiensi imun kongenital dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)