SlideShare a Scribd company logo
Bab 20 : “Apa yang Tuhan Tuntut dari Kita?”
(Mikha 6:1–8)
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita
semua.
Saya percaya… tidak ada yang kebetulan hari ini.
Jika saudara hadir di tempat ini, itu karena Tuhan
sedang ingin berbicara — bukan hanya ke pikiran
kita, tapi langsung ke dalam hati.
saya berdoa, pesan ini akan mengguncang dasar
hati kita.
> “Apa yang Tuhan tuntut dari kita?”
1. Tuhan Tidak Mencari Ritual, Tapi Hati yang
Hidup
Tuhan tidak pernah terkesan dengan suara
nyanyian yang indah,
atau dengan persembahan besar…
bahkan bukan dengan tangan yang terangkat
tinggi —
jika hati kita dingin dan jauh dari-Nya.
Tuhan tidak sedang mencari pertunjukan ibadah.
Tuhan mencari hubungan.
Hubungan yang tulus.
Hati yang bergetar karena kasih mula-mula.
Jiwa yang merindukan hadirat-Nya lebih dari
segalanya.
> Manusia bisa kita tipu dengan penampilan
rohani…
Tapi Tuhan? Ia melihat jauh ke dalam hati.
2. Sudah Berapa Kali Kita Lupa Kebaikan Tuhan?
(Mikha 6:3–4)
Tuhan berseru:
> “Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan
terhadapmu? Dengan apakah Aku menyusahkan
engkau? Jawablah Aku!”
Tuhan mengingatkan:
Akulah yang membebaskan kamu dari Mesir…
Akulah yang menyelamatkan kamu dari tanah
kehinaan…
Tapi umat-Nya… melupakan-Nya.
Dan jujur… kita juga sering begitu, bukan?
Saat dalam gelap — kita menangis cari Tuhan.
Saat jatuh — kita berdoa minta ditolong.
Tapi saat mulai nyaman dan tenang…
> Kita lupa. Kita sibuk. Kita dingin.
Waktu untuk segala hal kita sediakan.
Tapi untuk berdoa? Tak sempat.
Untuk bersyukur? Tak teringat.
> Kasih-Nya hanya jadi kenangan…
Bukan lagi kenyataan.
3. Apakah Tuhan Hanya Jadi Tempat Mengadu?
(Mikha 6:5–6)
Waktu hidup berantakan — kita datang ke altar.
Waktu sakit hati — kita berlutut dan menangis.
Waktu terhimpit — kita puasa dan berseru.
Tapi saat Tuhan menjawab…
saat jalan dibuka…
saat badai mereda…
> Kita balik badan. Kita hilang. Kita lupa.
Kita bilang, “Saya sibuk…”
Padahal Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk
menjaga kita.
> Bahkan saat kita tertidur lelap…
Tuhan masih berjaga.
4. Kita Jadi Kristen yang Lupa Diri
Tuhan tetap setia.
Tapi kita?
Ingat Tuhan hanya waktu badai datang.
✔
Rajin berdoa hanya waktu keajaiban
✔
dibutuhkan.
Cari hadirat Tuhan hanya saat dompet kosong.
✔
Tapi begitu semuanya tenang…
Kita kembali ke hidup lama.
Hidup seolah tidak pernah ditebus.
Yang paling menyakitkan?
> Kita pernah berkata:
“Dulu waktu saya belum dekat Tuhan, hidup saya
lebih lancar…”
Kalimat itu menghancurkan hati Tuhan.
Itu berarti… kita tidak menghargai kasih dan
pengorbanan-Nya.
5. Apa yang Tuhan Benar-Benar Tuntut dari Kita?
(Mikha 6:8)
Firman-Nya jelas dan tidak berubah:
> “Yang dituntut TUHAN daripadamu: berlaku adil,
mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah
hati di hadapan Allahmu.”
Tuhan tidak menuntut kesempurnaan.
Tapi Tuhan mencari hati yang benar.
Berlaku adil — bahkan saat tidak ada yang
✔
melihat.
Mengasihi kesetiaan — meski dunia mengejek
✔
integritas.
Hidup rendah hati — sadar bahwa tanpa
✔
Tuhan… kita bukan siapa-siapa.
> Bukan panjangnya doa yang Tuhan cari…
Tapi ketulusan hati yang bersandar kepada-Nya
setiap hari.
Penutup: Panggilan untuk Kembali
Saudaraku yang terkasih…
Tuhan sedang memanggil kita pulang.
Pulang — kepada kasih mula-mula.
Pulang — kepada hubungan yang sejati.
Pulang — kepada kehidupan yang murni, dan
berserah.
> Jangan tunggu sampai semuanya hancur baru
kita sadar.
Jangan tunggu kehilangan besar baru kita
bersyukur.
Hari ini…
Bukan besok. Bukan nanti.
> Kembalilah.
Bukan sekadar jadi orang Kristen…
Tapi jadilah anak Tuhan yang mengenal hati Bapa.
Doa Penutup
> Tuhan…
Kami mengaku — terlalu sering kami melupakan
kasih-Mu.
Kami terlalu sibuk membangun dunia kami sendiri,
dan lupa bahwa hidup ini milik-Mu.
> Ampuni kami, Tuhan.
Lembutkan hati kami yang keras.
Tarik kami kembali ke hadirat-Mu.
> Ajari kami untuk mencintai apa yang Engkau
cintai,
dan membenci apa yang Engkau benci.
> Jadikan kami bukan sekadar pemeluk agama…
Tapi pembawa terang di dunia yang gelap ini.
> Dalam nama Yesus kami berdoa,
Amin.

More Related Content

DOCX
Bab 15 Buka Tanah hatimu sebelum terlambat
DOCX
PPTX
homiletikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
PPTX
Kesucian
PPTX
Ciri ciri dari orang yang memiliki keikhlasan
DOCX
Mutiara hexa 2010
DOCX
Mutiara hexa 2010
PDF
MEDITASI CINTA KASIH ILAHI
Bab 15 Buka Tanah hatimu sebelum terlambat
homiletikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
Kesucian
Ciri ciri dari orang yang memiliki keikhlasan
Mutiara hexa 2010
Mutiara hexa 2010
MEDITASI CINTA KASIH ILAHI

Similar to Bab 20: Tuhan maaf aku sudah terlalu jauh darimu (20)

DOCX
Bab 12 Aku menunggu , Tapi Aku percaya kpd tuhan
DOCX
10 cara menenangkan hati
PPTX
Khotbah Rohani Bersyukur advent indoensia
DOCX
Tuhan, Masuklah… Hatiku Telah Lama Kosong”
PPTX
PERATURAN DASAR ROHANI SR. POWERPOINT NEW
DOCX
Topic 7 :waktu tuhan selalu sempurna belajar percaya di tengah process Hidup
PPTX
PDR pater Mathias Wollf SJ.powerpoint..
DOCX
bab 3Kasihilah Tuhan dengan Segenap Hati dan Jiwamu
PPTX
NOLDI_Doa Sarana Komunikasi dengan Tuhan.pptx
PPTX
Hati yang penting
PPTX
Inspirasi Bunda Teresa
DOC
Contoh liturgi dan buletin ibadah Gh8 Maret 2022.doc
PPTX
Presentasi Evangelism-Explosion-ee Internasional-
DOCX
Bab 26:Perubahan Sejati Dimulai Saat Kamu Menyerah pada Tuhan"
DOCX
Bab 24:"Marilah Kita Berperkara dengan Tuhan: Seruan Kasih di Tengah Dosa"
PPTX
Khotbah Powerpoint Lebih berbahagia memberi.pptx
PPTX
Ingat panggilanmu
PPTX
Ingat panggilanmu
DOCX
Bab 25:Jangan Tunggu Sampai Firman Itu Menghukummu”
PDF
Coram Deo "Berada dalam Hadirat-Nya"
Bab 12 Aku menunggu , Tapi Aku percaya kpd tuhan
10 cara menenangkan hati
Khotbah Rohani Bersyukur advent indoensia
Tuhan, Masuklah… Hatiku Telah Lama Kosong”
PERATURAN DASAR ROHANI SR. POWERPOINT NEW
Topic 7 :waktu tuhan selalu sempurna belajar percaya di tengah process Hidup
PDR pater Mathias Wollf SJ.powerpoint..
bab 3Kasihilah Tuhan dengan Segenap Hati dan Jiwamu
NOLDI_Doa Sarana Komunikasi dengan Tuhan.pptx
Hati yang penting
Inspirasi Bunda Teresa
Contoh liturgi dan buletin ibadah Gh8 Maret 2022.doc
Presentasi Evangelism-Explosion-ee Internasional-
Bab 26:Perubahan Sejati Dimulai Saat Kamu Menyerah pada Tuhan"
Bab 24:"Marilah Kita Berperkara dengan Tuhan: Seruan Kasih di Tengah Dosa"
Khotbah Powerpoint Lebih berbahagia memberi.pptx
Ingat panggilanmu
Ingat panggilanmu
Bab 25:Jangan Tunggu Sampai Firman Itu Menghukummu”
Coram Deo "Berada dalam Hadirat-Nya"
Ad

More from TImothy leonard (20)

DOCX
Di Balik Manisnya Godaan, Ada Pahit Penyesalan"
DOCX
Setiap orang yang lahir ke dunia ini memiliki tujuan.
DOCX
Bangunlah dari Tidur Rohani: Menjauhi Segala yang Dibenci Tuhan"
DOCX
“Aku Bukan Siapa-siapa, Tapi Tuhan Tetap Memanggilku”
DOCX
Tajuk : waspada terhadap Dosa yang Diam, Tapi Membunuh
DOCX
tajuk:''Jiwa yang Kosong, Hati yang Lelah''
DOCX
Tuhan Bertindak Saat Dunia Menyerang.docx
DOCX
Jangan Menghakimi: Mulailah dengan Cermin, Bukan Jari"
DOCX
Kemenangan yang Datang Saat Kita Menyerah pada Tuhan"
DOCX
Beban dalam Hidup – Bagaimana Kita Menghadapinya.docx
DOCX
Topik seterus :Kering Tapi Akar Masih Berpaut
DOCX
Bab 27:"Meski Dunia Gelap dan Hati Hancur, Terang Itu Masih Menyala"
DOCX
Bab 23: Tuhan ada di gua itu bersamaku .
DOCX
Bab 22.Tangisan Yeremia , Tangisan Tuhan
DOCX
Bab 21: Kejatuhan Salomo ketika hati tidak lagi milik tuhan
DOCX
Bab 19:Bukan Karena Aku Hebat, Tapi Karena Tuhan Setia”
DOCX
Bab 18:Dekat dengan Allah yang Kudus Undangan untuk Hidup Berkenan
DOCX
Bab 17Pilihlah Hidup: Suara Terakhir dari Seorang Gembala
DOCX
Bab 10Amaran Tuhan: Jangan Menyembah Dengan Hati Yang Kosong"
DOCX
bab 16 : Ketika aku diam , mereka binasa
Di Balik Manisnya Godaan, Ada Pahit Penyesalan"
Setiap orang yang lahir ke dunia ini memiliki tujuan.
Bangunlah dari Tidur Rohani: Menjauhi Segala yang Dibenci Tuhan"
“Aku Bukan Siapa-siapa, Tapi Tuhan Tetap Memanggilku”
Tajuk : waspada terhadap Dosa yang Diam, Tapi Membunuh
tajuk:''Jiwa yang Kosong, Hati yang Lelah''
Tuhan Bertindak Saat Dunia Menyerang.docx
Jangan Menghakimi: Mulailah dengan Cermin, Bukan Jari"
Kemenangan yang Datang Saat Kita Menyerah pada Tuhan"
Beban dalam Hidup – Bagaimana Kita Menghadapinya.docx
Topik seterus :Kering Tapi Akar Masih Berpaut
Bab 27:"Meski Dunia Gelap dan Hati Hancur, Terang Itu Masih Menyala"
Bab 23: Tuhan ada di gua itu bersamaku .
Bab 22.Tangisan Yeremia , Tangisan Tuhan
Bab 21: Kejatuhan Salomo ketika hati tidak lagi milik tuhan
Bab 19:Bukan Karena Aku Hebat, Tapi Karena Tuhan Setia”
Bab 18:Dekat dengan Allah yang Kudus Undangan untuk Hidup Berkenan
Bab 17Pilihlah Hidup: Suara Terakhir dari Seorang Gembala
Bab 10Amaran Tuhan: Jangan Menyembah Dengan Hati Yang Kosong"
bab 16 : Ketika aku diam , mereka binasa
Ad

Recently uploaded (8)

PPTX
fiqh zakat kontemporer dalam islam di era milenial
PPTX
Paham Hidup Islam Warga Muhamadiyah oleh Dr.-Rozihan-SH.-M.Ag
PPTX
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2025.pptx
PPTX
AL ISLAM 1 2017 Pertemuan 05 FUNGSI AKAL MEMBANGUN KEIMANAN 3.pptx
PPTX
Problematika Implementasi Syariah dalam Hukum.pptx
DOCX
Uang yang Mampu Mendatangkan Syafaat: Pesan Ilahi Melalui Malaikat dalam Uang...
PPTX
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2025 - Pelajaran 7
PPTX
URGENSI TARBIYAH BAGI WANITA MUSLIMAH.pptx
fiqh zakat kontemporer dalam islam di era milenial
Paham Hidup Islam Warga Muhamadiyah oleh Dr.-Rozihan-SH.-M.Ag
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2025.pptx
AL ISLAM 1 2017 Pertemuan 05 FUNGSI AKAL MEMBANGUN KEIMANAN 3.pptx
Problematika Implementasi Syariah dalam Hukum.pptx
Uang yang Mampu Mendatangkan Syafaat: Pesan Ilahi Melalui Malaikat dalam Uang...
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2025 - Pelajaran 7
URGENSI TARBIYAH BAGI WANITA MUSLIMAH.pptx

Bab 20: Tuhan maaf aku sudah terlalu jauh darimu

  • 1. Bab 20 : “Apa yang Tuhan Tuntut dari Kita?” (Mikha 6:1–8) Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Saya percaya… tidak ada yang kebetulan hari ini. Jika saudara hadir di tempat ini, itu karena Tuhan sedang ingin berbicara — bukan hanya ke pikiran kita, tapi langsung ke dalam hati. saya berdoa, pesan ini akan mengguncang dasar hati kita. > “Apa yang Tuhan tuntut dari kita?” 1. Tuhan Tidak Mencari Ritual, Tapi Hati yang Hidup Tuhan tidak pernah terkesan dengan suara nyanyian yang indah, atau dengan persembahan besar… bahkan bukan dengan tangan yang terangkat tinggi —
  • 2. jika hati kita dingin dan jauh dari-Nya. Tuhan tidak sedang mencari pertunjukan ibadah. Tuhan mencari hubungan. Hubungan yang tulus. Hati yang bergetar karena kasih mula-mula. Jiwa yang merindukan hadirat-Nya lebih dari segalanya. > Manusia bisa kita tipu dengan penampilan rohani… Tapi Tuhan? Ia melihat jauh ke dalam hati. 2. Sudah Berapa Kali Kita Lupa Kebaikan Tuhan? (Mikha 6:3–4) Tuhan berseru: > “Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan terhadapmu? Dengan apakah Aku menyusahkan engkau? Jawablah Aku!”
  • 3. Tuhan mengingatkan: Akulah yang membebaskan kamu dari Mesir… Akulah yang menyelamatkan kamu dari tanah kehinaan… Tapi umat-Nya… melupakan-Nya. Dan jujur… kita juga sering begitu, bukan? Saat dalam gelap — kita menangis cari Tuhan. Saat jatuh — kita berdoa minta ditolong. Tapi saat mulai nyaman dan tenang… > Kita lupa. Kita sibuk. Kita dingin. Waktu untuk segala hal kita sediakan. Tapi untuk berdoa? Tak sempat. Untuk bersyukur? Tak teringat. > Kasih-Nya hanya jadi kenangan… Bukan lagi kenyataan.
  • 4. 3. Apakah Tuhan Hanya Jadi Tempat Mengadu? (Mikha 6:5–6) Waktu hidup berantakan — kita datang ke altar. Waktu sakit hati — kita berlutut dan menangis. Waktu terhimpit — kita puasa dan berseru. Tapi saat Tuhan menjawab… saat jalan dibuka… saat badai mereda… > Kita balik badan. Kita hilang. Kita lupa. Kita bilang, “Saya sibuk…” Padahal Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk menjaga kita. > Bahkan saat kita tertidur lelap… Tuhan masih berjaga.
  • 5. 4. Kita Jadi Kristen yang Lupa Diri Tuhan tetap setia. Tapi kita? Ingat Tuhan hanya waktu badai datang. ✔ Rajin berdoa hanya waktu keajaiban ✔ dibutuhkan. Cari hadirat Tuhan hanya saat dompet kosong. ✔ Tapi begitu semuanya tenang… Kita kembali ke hidup lama. Hidup seolah tidak pernah ditebus. Yang paling menyakitkan? > Kita pernah berkata: “Dulu waktu saya belum dekat Tuhan, hidup saya lebih lancar…” Kalimat itu menghancurkan hati Tuhan. Itu berarti… kita tidak menghargai kasih dan pengorbanan-Nya.
  • 6. 5. Apa yang Tuhan Benar-Benar Tuntut dari Kita? (Mikha 6:8) Firman-Nya jelas dan tidak berubah: > “Yang dituntut TUHAN daripadamu: berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu.” Tuhan tidak menuntut kesempurnaan. Tapi Tuhan mencari hati yang benar. Berlaku adil — bahkan saat tidak ada yang ✔ melihat. Mengasihi kesetiaan — meski dunia mengejek ✔ integritas. Hidup rendah hati — sadar bahwa tanpa ✔ Tuhan… kita bukan siapa-siapa. > Bukan panjangnya doa yang Tuhan cari… Tapi ketulusan hati yang bersandar kepada-Nya setiap hari.
  • 7. Penutup: Panggilan untuk Kembali Saudaraku yang terkasih… Tuhan sedang memanggil kita pulang. Pulang — kepada kasih mula-mula. Pulang — kepada hubungan yang sejati. Pulang — kepada kehidupan yang murni, dan berserah. > Jangan tunggu sampai semuanya hancur baru kita sadar. Jangan tunggu kehilangan besar baru kita bersyukur. Hari ini… Bukan besok. Bukan nanti. > Kembalilah. Bukan sekadar jadi orang Kristen… Tapi jadilah anak Tuhan yang mengenal hati Bapa.
  • 8. Doa Penutup > Tuhan… Kami mengaku — terlalu sering kami melupakan kasih-Mu. Kami terlalu sibuk membangun dunia kami sendiri, dan lupa bahwa hidup ini milik-Mu. > Ampuni kami, Tuhan. Lembutkan hati kami yang keras. Tarik kami kembali ke hadirat-Mu. > Ajari kami untuk mencintai apa yang Engkau cintai, dan membenci apa yang Engkau benci. > Jadikan kami bukan sekadar pemeluk agama… Tapi pembawa terang di dunia yang gelap ini. > Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.