SlideShare a Scribd company logo
dr.Susmiati M.Biomed
 Fungsi:
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme
atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak
(debris sel) untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
 Sasaran utama: bakteri patogen & virus
 Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma,
makrofag, & sel mast)
2
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Protozoa bersel
satu
5. Parasit
3
4
5
 Organ sistem imun berada di seluruh
bagian tubuh  organ limfoid
 Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit
 Jaringan limfoid primer:
(1) kelenjar thymus
(2) sumsum tulang
 Jaringan limfoid sekunder:
(1) berkapsul: limpa & kelenjar limf
(2) tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-
associated lymphoid tissue), jar.limfoid di
kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi
6
 Merupakan jaringan yang memproduksi,
menyimpan, & memproses limfosit
 Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe,
limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks,
& agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut-
associated lymphoid tissue/ Plak Peyer)
7
8
 Pertahanan lapis pertama:
Pertahanan fisik (physical barrier)
 Ada 2 sistem kekebalan tubuh:
1. Sistem kekebalan nonspesifik (alamiah)
(innate immune system)
2. Sistem kekebalan spesifik
(dipelajari/adaptif)
(learned/adaptive immune system)
9
10
Tahap:
 Deteksi & mengenali benda asing
 Komunikasi dg sel lain untuk berespons
 Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
 Destruksi atau supresi penginvasi
 antibodi & sitokin
11
1. Respons imun alami nonspesifik
- ada sejak lahir
- tdk memiliki target ttt
- terjadi dlm bbrp menit – jam
 Reaksi inflamasi
2. Respons imun didapat spesifik
- spesifik untuk jenis ttt
- respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari,
paparan berikutnya lebih cepat
12
 Kulit & membran mukosa yang utuh
 Kelenjar keringat, sebum, & airmata  mensekresi zat kimia
& bersifat bakterisid
 Mukus, silia, tight junction, desmosom, sel keratin & lysozim
di lapisan epitel
 Rambut pd lubang hidung
 Flora normal
13
14
 Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh
dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt
mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
 Yang termasuk dlm sistem ini:
1. Reaksi inflamasi/peradangan
2. Protein antivirus (interferon)
3. Sel natural killer (NK)
4. Sistem komplemen
15
 Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan
 Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg
sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas,
atau trauma
 Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag
16
1. Masuknya bakteri ke dalam jaringan
2. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg
terinfeksi meningkatkan aliran darah
(RUBOR/kemerahan & CALOR/panas)
3. Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi
terhadap protein meningkat  difusi protein &
filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak &
DOLOR/nyeri)
4. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler &
venula ke interstisial
5. Penghancuran bakteri di jaringan  fagositosis
(respons sistemik: demam)
6. Perbaikan jaringan
17
18
 Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan
interferon
 Interferon mengganggu replikasi virus
(antivirus); ‘interfere’
 Interferon juga memperlambat pembelahan
& pertumbuhan sel tumor dgn
meningkatkan potensi sel NK & sel T
sitotoksik (antikanker)
 Peran interferon yg lain: meningkatkan
aktivitas fagositosis makrofag &
merangsang produksi antibodi
19
20
 Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan
melisiskan membran sel pd paparan I
 Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik,
& bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak &
berfungsi
21
 Sistem ini diaktifkan oleh:
(1) paparan rantai karbohidrat yg ada pd permukaan
mikroorganisme yg tdk ada pd sel manusia
(2) paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk zat asing
tertentu oleh sistem imun adaptif
 Bekerja sbg ‘komplemen’ dari kerja antibodi
22
23
1. Berikatan dg basofil & sel
mast & menginduksi
penglepasan histamin 
reaksi inflamasi
2. Berperan sbg faktor
kemotaksis yang
meningkatkan fagositosis
3. Berikatan dg permukaan
bakteri & bekerja sbg
opsonin (opsonisasi) 
fagositosis
4. Menempel pd membran &
membentuk struktur
berbentuk tabung yg
melubangi membran sel &
menyebabkan lisis sel.
24
 Atau sistem kekebalan adaptif dapat
menghancurkan patogen yang lolos dari
sistem kekebalan non-spesifik.
 Mencakup:
(1) kekebalan humoral  produksi antibodi
oleh limfosit B (sel plasma)
(2) kekebalan selular  produksi limfosit T
yg teraktivasi
 Harus dapat membedakan sel asing yg
harus dirusak dari sel-diri  antigen
(molekul besar, kompleks, & unik yg
memicu respons imun spesifik jika masuk
ke dalam tubuh)
25
26
27
Cara kerja antigen antibodi
28
Cara pembuangan antigen
29
Cara Kerja Antibodi
Antibodi bekerja menghancurkan antigen melalui beberapa cara, yaitu
penetralan, pengendapan, pelekatan, dan aktivasi protein komplemen.
a. Penetralan
Antibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri
(antigen) dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi
dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal.
b. Pengendapan (Presipitasi)
Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara
menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut.
Dalam bentuk demikian, antigen-antigen dapat ditelan oleh sel-sel
fagosit, dicerna, dan dijadikan tidak berbahaya.
30
c. Pelekatan
Antibodi melekat pada sel-sel mikroorganisme (antigen)
sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit
dan dihancurkan oleh neutrofil.
d. Aktivasi Protein Komplemen
Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam
plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan
mengidentifikasi mereka untuk sel-sel T.
31
 Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma
yg memproduksi antibodi (Ab).
 Ab disekresi ke darah atau limf  lokasi sel plasma yg
teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah  gamma
globulin = imunoglobulin (Ig)
32
Ada 5 kelas:
1. Ig M  berperan sbg reseptor permukaan sel B &
disekresi pd tahap awal respons sel plasma
2. Ig G  Ig terbanyak di darah, diproduksi jika
tubuh berespons thd antigen yg sama
Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus
serta aktivasi komplemen
3. Ig E  melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp
mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin
dari basofil & sel mast
4. Ig A  ditemukan pd sekresi sistem perncernaan,
pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI)
5. Ig D  terdapat pada banyak permukaan sel B;
mengenali antigen pd sel B
33
34
35
36
 Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap
infeksi virus & pengaturan pd mekanisme
kekebalan.
 Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran
 Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T
penolong, & sel T penekan
 Major histocompatibility complex (MHC): kode
human leucocyte-associated antigen (HLA) yg
terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap
individu
 Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK,
makrofag, & interferon
37
38
39
 Pada kontak pertama
dg antigen mikroba,
respons antibodi terjadi
lambat dlm bbrp hari
sampai terbentuk sel
plasma & akan
mencapai puncak dlm
bbrp minggu (Respons
primer); & akan
membentuk sel memori
 Jika terjadi kontak dg
antigen yg sama, krn
adanya sel memori,
respons yg terjadi mjd
lebih cepat (Respons
sekunder)
40
41
42
43
44
45
1. Lack of response (imunodefisiensi)
contoh: AIDS, leukemia
2. Incorrect response (peny. autoimun)
contoh: DM tipe I, miastenia gravis, multiple
sclerosis; penyakit Graves.
3. Overactive response (alergi/
hipersensitivitas)
contoh: asma, rhinitis allergic, rx transfusi
46
47
1. Immunodefisiensi.
Immunodefisiensi terjadi ketika satu atau lebih komponen
sistem daya tahan tubuh tidak aktif.
Berikut beberapa penyebab terjadinya immunodefisiensi :
•Alcohol dan obat-obat terlarang, terutama terjadi dinegara-
negara maju
•Malnutrisi, biasa terjadi dinegara-negara berkembang.
2. Autoimunitas
Autoimunitas merupakan sistem imun bersifat
overaktif dan gagal membedakan mana yang
merupakan jaringan sendiri dan bukan jaringan
sendiri sehingga sistem menyerang tubuh.
Sistem menyerang jaringan tubuh dengan cara
yang sama mereka menyerang kuman.
penyakit juvenile-onset diabetes (sistem imun
menyerang dan mengeliminasi sel-sel pankreas
yang memproduksi insulin) dan rheumatoid
arthritis (sistem imun menyerang jaringan di dalam
sendi).
48
49
3. Hipersensitivitas
Alergi adalah salah satu contoh hipersensitivitas,
sistem imun bereaksi secara kuat terhadap pemicu
elergi dimana seharusnya pemicu ini diabaikan.
Pemicu Alergi biasanya makanan tertentu, serbuk
tertentu atau bulu binatang tertentu.
50

More Related Content

PPTX
innate immunity
PPTX
Metabolisme mikroba
PPTX
Respon imun thdp kanker
DOCX
Mekanisme mual dan muntah
PPT
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
PPT
Myastenia gravis-ppt
PPTX
Lect 9 - Kultur Jaringan.pptx
PPTX
antibiotik penghambat sintesis protein
innate immunity
Metabolisme mikroba
Respon imun thdp kanker
Mekanisme mual dan muntah
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Myastenia gravis-ppt
Lect 9 - Kultur Jaringan.pptx
antibiotik penghambat sintesis protein

What's hot (20)

PPTX
Analgesik antiinflamasi antipiretik
DOCX
antibiotik penghambat sintesa protein
PPTX
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
PPT
Kuliah 1 Patologi
PPT
Sistem imun
PDF
PPTX
Jaringan sklerenkim
PPTX
anatomi dan fisiologis tiroid
PPTX
Ibd sistem imun
PPT
Penyakit auto imun bag.8
PPTX
Imunitas Seluler dan Humoral.pptx
PPTX
Penyakit Parkinson.pptx
PPT
125450041 13-penyakit-autoimun-ppt
PPT
Imunologi dasar bag.1
PPTX
SISTEM KEKEBALAN TUBUH (IMUNITAS) BIOKIM KELAS 11
PPTX
Sistem imun spesifik
PPTX
Imunologi; sistem imun spesifik
PPT
Autoimunitas power point
PPT
Sistem Imun 2.ppt
Analgesik antiinflamasi antipiretik
antibiotik penghambat sintesa protein
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Kuliah 1 Patologi
Sistem imun
Jaringan sklerenkim
anatomi dan fisiologis tiroid
Ibd sistem imun
Penyakit auto imun bag.8
Imunitas Seluler dan Humoral.pptx
Penyakit Parkinson.pptx
125450041 13-penyakit-autoimun-ppt
Imunologi dasar bag.1
SISTEM KEKEBALAN TUBUH (IMUNITAS) BIOKIM KELAS 11
Sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifik
Autoimunitas power point
Sistem Imun 2.ppt
Ad

Similar to Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh (20)

PPT
Imun adaptif.ppt
PPTX
Sistem Imun_Kelas 11 SMA_Materi K13.pptx
PPTX
Sistem Imun.pptx
PPT
Sistem imun
PDF
materi tentang sistem imun tubuh manusia
PDF
06._Sistem_Imunologi_.pdf
PPTX
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
PPTX
Sistem Imun 1.pptx
PPT
Sistem imun pada manusia dan penejelasannya
PPT
Sistemimun revisi
PPT
Sistemimun revisi
PPT
Imunologi
PPT
Sistem perkemihan
PPT
Sistem perkemihan
PDF
bahan ppt imunologi.pdf
DOCX
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
DOCX
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
PPTX
anatomi fiisiologi sistem imunologi kelompok 12
PPTX
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
PPTX
Imunologi sistem imun adaptive
Imun adaptif.ppt
Sistem Imun_Kelas 11 SMA_Materi K13.pptx
Sistem Imun.pptx
Sistem imun
materi tentang sistem imun tubuh manusia
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
Sistem Imun 1.pptx
Sistem imun pada manusia dan penejelasannya
Sistemimun revisi
Sistemimun revisi
Imunologi
Sistem perkemihan
Sistem perkemihan
bahan ppt imunologi.pdf
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
anatomi fiisiologi sistem imunologi kelompok 12
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
Imunologi sistem imun adaptive
Ad

More from desiaulia7 (20)

PPTX
1 Konsep dasar kegawat daruratan Maternal dan Neonatal.pptx
PPT
4. Perdarahan Pada Kebidanan DIII mata kuliah gadar.ppt
PPT
5. Materi Praktek Heating Perinium dalam kebidanan.ppt
PPTX
3. Konsep dasar kegawat daruratan Maternal dan Neonatal.pptx
PPTX
2. Konsep dasar kegawat daruratan Maternal dan Neonatal.pptx
PPTX
KKN-mensuport-new-normal-post-covid-MARFAI-2.pptx
PPTX
436878787-POWER-POINT-KELOMPOK-1-pptx.pptx
PPT
03 d kontrasepsi suntik progestin
PPT
03 c kontrasepsi suntikan kombinasi
PPT
03 a kontrasepsi oral kombinasi
PPTX
Bahan ajar 3 hormon masa nifas
PPTX
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
PPTX
Bahan ajar 1 pengantar biokimia dikonversi
PPTX
365124810 1-pengantar-biokimia
PDF
365124810 1-pengantar-biokimia
PPTX
Bahan ajar 3 hormon masa nifas
PPTX
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
PPTX
Bahan ajar 1 pengantar biokimia dikonversi
PPTX
365124810 1-pengantar-biokimia
PPTX
Bahan ajar 4 genetika pewarisan sifat
1 Konsep dasar kegawat daruratan Maternal dan Neonatal.pptx
4. Perdarahan Pada Kebidanan DIII mata kuliah gadar.ppt
5. Materi Praktek Heating Perinium dalam kebidanan.ppt
3. Konsep dasar kegawat daruratan Maternal dan Neonatal.pptx
2. Konsep dasar kegawat daruratan Maternal dan Neonatal.pptx
KKN-mensuport-new-normal-post-covid-MARFAI-2.pptx
436878787-POWER-POINT-KELOMPOK-1-pptx.pptx
03 d kontrasepsi suntik progestin
03 c kontrasepsi suntikan kombinasi
03 a kontrasepsi oral kombinasi
Bahan ajar 3 hormon masa nifas
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 1 pengantar biokimia dikonversi
365124810 1-pengantar-biokimia
365124810 1-pengantar-biokimia
Bahan ajar 3 hormon masa nifas
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 1 pengantar biokimia dikonversi
365124810 1-pengantar-biokimia
Bahan ajar 4 genetika pewarisan sifat

Recently uploaded (20)

PDF
Teori Sterilisasi Jiwa dan Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre...
PDF
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
PPTX
Pertemuan 7 RANCANGAN PENELITIAN.pptx,univ
PPTX
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK...
PPTX
PPT-CPOB_CPKB_CPOTB liquid semisolid.pptx
PPTX
Demam Berdarah definisi dan patfisiologi
PPT
AKT2_MPI 4_Kel 2 Penemuan Kasus TBC Paru.ppt
PPTX
Pendahuluan tesis mutasi gen X virus hepatitis B.pptx
PDF
Teori Sterilisasi Jiwa dan Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre...
PDF
Physically Fit, Academically Ready - Tzu Chi
PDF
Ferizal : ilmuwan ASN Lhokseumawe PENEMU ANTI DISRUPSI AI untuk SASTRA KESEHA...
PPTX
Macam-macam Stoma Intestinal digestive.pptx
PPTX
penanganan Pre Eklamsi & Eklamsi bagi ibu hamil.pptx
PPTX
Refreshing-Kader-Posyandu-Siklus-Hidup-and-Penguatan-Kompetensi (1).pptx
PDF
Pelatih Kebugaran Teman Kesehatan Kita - Tarakanita 1
PDF
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
PDF
Pengorganisasian AMPB-SR di RS.20122024.10.00.pdf
PPTX
5436_PEMBEKALAN PIDI 2020_era covid-19-new (2) (1).pptx
PPTX
Bahan Tayang Usia Produktif dan Lansia.pptx
PPTX
PPT PROLANIS DM INSULIN SISTA PRONALIS .pptx
Teori Sterilisasi Jiwa dan Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre...
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
Pertemuan 7 RANCANGAN PENELITIAN.pptx,univ
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK...
PPT-CPOB_CPKB_CPOTB liquid semisolid.pptx
Demam Berdarah definisi dan patfisiologi
AKT2_MPI 4_Kel 2 Penemuan Kasus TBC Paru.ppt
Pendahuluan tesis mutasi gen X virus hepatitis B.pptx
Teori Sterilisasi Jiwa dan Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre...
Physically Fit, Academically Ready - Tzu Chi
Ferizal : ilmuwan ASN Lhokseumawe PENEMU ANTI DISRUPSI AI untuk SASTRA KESEHA...
Macam-macam Stoma Intestinal digestive.pptx
penanganan Pre Eklamsi & Eklamsi bagi ibu hamil.pptx
Refreshing-Kader-Posyandu-Siklus-Hidup-and-Penguatan-Kompetensi (1).pptx
Pelatih Kebugaran Teman Kesehatan Kita - Tarakanita 1
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
Pengorganisasian AMPB-SR di RS.20122024.10.00.pdf
5436_PEMBEKALAN PIDI 2020_era covid-19-new (2) (1).pptx
Bahan Tayang Usia Produktif dan Lansia.pptx
PPT PROLANIS DM INSULIN SISTA PRONALIS .pptx

Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh

  • 2.  Fungsi: 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan. 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal  Sasaran utama: bakteri patogen & virus  Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast) 2
  • 3. 1. Bakteri 2. Virus 3. Jamur 4. Protozoa bersel satu 5. Parasit 3
  • 4. 4
  • 5. 5
  • 6.  Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh  organ limfoid  Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit  Jaringan limfoid primer: (1) kelenjar thymus (2) sumsum tulang  Jaringan limfoid sekunder: (1) berkapsul: limpa & kelenjar limf (2) tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut- associated lymphoid tissue), jar.limfoid di kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi 6
  • 7.  Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit  Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut- associated lymphoid tissue/ Plak Peyer) 7
  • 8. 8
  • 9.  Pertahanan lapis pertama: Pertahanan fisik (physical barrier)  Ada 2 sistem kekebalan tubuh: 1. Sistem kekebalan nonspesifik (alamiah) (innate immune system) 2. Sistem kekebalan spesifik (dipelajari/adaptif) (learned/adaptive immune system) 9
  • 10. 10
  • 11. Tahap:  Deteksi & mengenali benda asing  Komunikasi dg sel lain untuk berespons  Rekruitmen bantuan & koordinasi respons  Destruksi atau supresi penginvasi  antibodi & sitokin 11
  • 12. 1. Respons imun alami nonspesifik - ada sejak lahir - tdk memiliki target ttt - terjadi dlm bbrp menit – jam  Reaksi inflamasi 2. Respons imun didapat spesifik - spesifik untuk jenis ttt - respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan berikutnya lebih cepat 12
  • 13.  Kulit & membran mukosa yang utuh  Kelenjar keringat, sebum, & airmata  mensekresi zat kimia & bersifat bakterisid  Mukus, silia, tight junction, desmosom, sel keratin & lysozim di lapisan epitel  Rambut pd lubang hidung  Flora normal 13
  • 14. 14
  • 15.  Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.  Yang termasuk dlm sistem ini: 1. Reaksi inflamasi/peradangan 2. Protein antivirus (interferon) 3. Sel natural killer (NK) 4. Sistem komplemen 15
  • 16.  Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan  Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma  Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag 16
  • 17. 1. Masuknya bakteri ke dalam jaringan 2. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas) 3. Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat  difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri) 4. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial 5. Penghancuran bakteri di jaringan  fagositosis (respons sistemik: demam) 6. Perbaikan jaringan 17
  • 18. 18
  • 19.  Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon  Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus); ‘interfere’  Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker)  Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi 19
  • 20. 20
  • 21.  Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan I  Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi 21
  • 22.  Sistem ini diaktifkan oleh: (1) paparan rantai karbohidrat yg ada pd permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd sel manusia (2) paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk zat asing tertentu oleh sistem imun adaptif  Bekerja sbg ‘komplemen’ dari kerja antibodi 22
  • 23. 23
  • 24. 1. Berikatan dg basofil & sel mast & menginduksi penglepasan histamin  reaksi inflamasi 2. Berperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosis 3. Berikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin (opsonisasi)  fagositosis 4. Menempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel & menyebabkan lisis sel. 24
  • 25.  Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik.  Mencakup: (1) kekebalan humoral  produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma) (2) kekebalan selular  produksi limfosit T yg teraktivasi  Harus dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-diri  antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh) 25
  • 26. 26
  • 29. 29 Cara Kerja Antibodi Antibodi bekerja menghancurkan antigen melalui beberapa cara, yaitu penetralan, pengendapan, pelekatan, dan aktivasi protein komplemen. a. Penetralan Antibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri (antigen) dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal. b. Pengendapan (Presipitasi) Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut. Dalam bentuk demikian, antigen-antigen dapat ditelan oleh sel-sel fagosit, dicerna, dan dijadikan tidak berbahaya.
  • 30. 30 c. Pelekatan Antibodi melekat pada sel-sel mikroorganisme (antigen) sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil. d. Aktivasi Protein Komplemen Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan mengidentifikasi mereka untuk sel-sel T.
  • 31. 31
  • 32.  Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab).  Ab disekresi ke darah atau limf  lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah  gamma globulin = imunoglobulin (Ig) 32
  • 33. Ada 5 kelas: 1. Ig M  berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons sel plasma 2. Ig G  Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen 3. Ig E  melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil & sel mast 4. Ig A  ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI) 5. Ig D  terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B 33
  • 34. 34
  • 35. 35
  • 36. 36
  • 37.  Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan.  Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran  Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan  Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu  Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon 37
  • 38. 38
  • 39. 39
  • 40.  Pada kontak pertama dg antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat dlm bbrp hari sampai terbentuk sel plasma & akan mencapai puncak dlm bbrp minggu (Respons primer); & akan membentuk sel memori  Jika terjadi kontak dg antigen yg sama, krn adanya sel memori, respons yg terjadi mjd lebih cepat (Respons sekunder) 40
  • 41. 41
  • 42. 42
  • 43. 43
  • 44. 44
  • 45. 45
  • 46. 1. Lack of response (imunodefisiensi) contoh: AIDS, leukemia 2. Incorrect response (peny. autoimun) contoh: DM tipe I, miastenia gravis, multiple sclerosis; penyakit Graves. 3. Overactive response (alergi/ hipersensitivitas) contoh: asma, rhinitis allergic, rx transfusi 46
  • 47. 47 1. Immunodefisiensi. Immunodefisiensi terjadi ketika satu atau lebih komponen sistem daya tahan tubuh tidak aktif. Berikut beberapa penyebab terjadinya immunodefisiensi : •Alcohol dan obat-obat terlarang, terutama terjadi dinegara- negara maju •Malnutrisi, biasa terjadi dinegara-negara berkembang.
  • 48. 2. Autoimunitas Autoimunitas merupakan sistem imun bersifat overaktif dan gagal membedakan mana yang merupakan jaringan sendiri dan bukan jaringan sendiri sehingga sistem menyerang tubuh. Sistem menyerang jaringan tubuh dengan cara yang sama mereka menyerang kuman. penyakit juvenile-onset diabetes (sistem imun menyerang dan mengeliminasi sel-sel pankreas yang memproduksi insulin) dan rheumatoid arthritis (sistem imun menyerang jaringan di dalam sendi). 48
  • 49. 49 3. Hipersensitivitas Alergi adalah salah satu contoh hipersensitivitas, sistem imun bereaksi secara kuat terhadap pemicu elergi dimana seharusnya pemicu ini diabaikan. Pemicu Alergi biasanya makanan tertentu, serbuk tertentu atau bulu binatang tertentu.
  • 50. 50