1. PENINGKATAN KESUBURAN TANAH SECARA BIOLOGIS
MELALUI PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK DAN
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR)
Oleh :
TRIONO BAMBANG IRAWAN
pada bimtek pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati
SEMANIS TANI POLIJE
25 Agustus 2020
2. Tanah dikatakan subur jika tanaman yang
ditanam dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik dan produksinya tinggi sepanjang
tahun, karena mampu menyediakan semua
unsur hara yang diperlukan tanaman.
KesuburanTanah adalah
istilah yang menunjukkan
tingkat subur atau tidaknya
tanah untuk pertanian.
3. 1. Memiliki lapisan humus tebal. Kandungan Bahan OrganikTanah
(BOT) tinggi dan kaya unsur hara.
SifatTanah
Sangat
Rendah
Rendah Sedang Tinggi
Sangat
Tinggi
C-org (%) < 1.00 1.00 – 2.00 2.01 – 3.00 3.01 – 5.00 > 5.00
KRITERIA TANAH SUBUR
Kriteria Karbon OrganikTanah (Staff Pusat PenelitianTanah, 1997)
4. 2. Jumlah mikroba > 200 juta / gram tanah (Alexander, 1977). Memiliki
5 kelompok utama mikroorganisme tanah (bakteri, actynomicetes,
fungi, algae, protozoa).
Sifat
Tanah
Sangat
Masam
Masam
Agak
Masam
Netral
Agak
Alkalin
Alkalin
pH (H2O) < 4.5 4.5 – 5.5 5.6 – 6.5 6.5 – 7.5 7.6 – 8.5 > 8.5
3.Tekstur Lempung
4. Memiliki pH netral. Kondisi terbaik pH 6.5 – 7.5.Tanaman mudah
menyerap ion unsur hara dan perkembangan MOT terjaga (Pelczar
dan Chan, 2005).
6. Gambar. Tanah yang Subur dengan Kandungan Bahan Organik yang Tinggi
(Chen dan Schnitzer, 1976)
7. Cara Pengukuran
− Ambil 5 sampel tanah dalam kondisi kering dari 5 titik yang berbeda dalam satu
lokasi lahan.
− Campurkan dengan cara diremas remas dengan tangan secara merata.
− Ikat salah satu ujung plastik kacang bawang.
PENGUKURAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK TANAH
OLEH PETANI DILAHAN PERTANIAN
Alat dan Bahan :
• Plastik pembungkus kacang bawang 1 meter
• Air secukupnya
• 5 sampel tanah dari 5 titik berbeda dalam satu lahan
8. − Sampel tanah yang tercampur merata dimasukkan ke dalam bungkus plastik kira kira
setinggi setengah dari panjang plastik.
− Tambahkan air bersih sampai hampir penuh.
− Tiup plastik sampai melembung dan ikat ujung plastik pada bagian ujung plastik
yang belum diikat.
− Kocok – kocok sampai air dan tanah benar benar merata.
− Gantung plastik tersebut pada tiang, biarkan 1 – 2 jam.
− Setelah benar – benar mengendap, maka akan terlihat komposisi / penyusun tanah.
− Akan terlihat endapan tanah ada 3 lapisan :
◦ lapisan paling bawah : kerikil, pasir,
◦ lapisan tengah : lempung,
◦ lapisan paling atas : humus (bahan organik)
9. − Jika tinggi tanah dalam plastik 30 cm, komposisi:
◦ lapisan humus 15 cm (Lapisan paling atas)
◦ lapisan lempung 5 cm (Lapisan tengah)
◦ tinggi lapisan kerikil 10 cm (lapisan paling bawah)
− % humus (bahan organik) dalam tanah:
(15 / 30) x 100 % = 50 %.
− Kandungan BO tanah : (50 / 100) x 5 % = 2.5 % (Sedang).
Bila kurang dari 5 %, maka diperlukan penambahan bahan organik berupa pupuk
organik berupa : pupuk kandang atau pupuk kompos.
10. ◦ Kandungan C – organik tanah: 2.56 %,
Jumlah C – organik dalam bahan organik 58 % setara 1.724 (faktor konversi)
◦ Kandungan Bahan OrganikTanah (BOT) pada lapis olah (20 cm) dengan
luas 1 Ha :
2.56 x 1.724 x 20 x 10.000 : 8.827 Kg = 8.8 ton / Ha
Berapa Kebutuhan Pupuk Organik?
11. Tingkat Kandungan Bahan Organik
Metson (1961) dalam BrookerTropical Soil Manual, 1984
◦ Jumlah Pupuk OrganikYang Dibutuhkan:
(13.79 S / D 34.48)Ton / Ha – 8.8Ton / Ha = 4.99 S / D 25.4Ton / Ha.
Kandungan Bahan Organik
(% berat tanah)
Welkley – Black Method
Tingkat Setara DenganTon / Ha
➢ 20 SangatTinggi ➢ 68.9
10 – 20 Tinggi 34.48 – 68.9
4 – 10 Sedang 13.79 – 34.48
2 – 4 Rendah 4.34 – 13.79
< 2 Sangat Rendah < 4.34
12. Strategi Pemberian Pupuk Organik
1. Pemberian Pupuk Organik terutama pada PadiTanah Sawah Jawa dan luar
Jawa dilakukan secara bertahap setiap awal pengolahan tanah.
2. Jumlah Pupuk Organik yang diberikan berdasarkan:
total jumlah uang yang dibelanjakan untuk pembelian pupuk an organik
dikurangi (5 s/d 10 )% untuk pembelian pupuk organik setiap musim tanam
13. PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA
(PGPR)
Merupakan kelompok bakteri yang hidup
disekitar perakaran tanaman dan bersimbiosis
dengan tanaman, dapat meningkatkan secara
langsung atau tidak langsung tingkat kualitas
pertumbuhan tanaman.
14. ◦ PGPR dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengembalikan kesuburan
tanah karena beberapa bakteri dari kelompok PGPR adalah
- bakteri penambat nitrogen (genus Rizhibium, Azospirillum, Azotobacter)
- bakteri pelarut fosfat (genus Bacillus, Pseudomonas, Arthobacter, bacterium,
Mycobacterium).
◦ Bakteri kelompok PGPR berkemampuan sebagai penyedia hara disebabkan
kemampuannya dalam melarutkan mineral – mineral dalam bentuk
senyawa kompleks menjadi bentuk ion sehingga dapat diserap oleh akar
tanaman.
PGPR SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN
15. ◦ Kemampuan PGPR sebagai pengendali hayati karena kemampuannya bersaing
untuk mendapatkan makanan atau hasil hasil metabolit seperti :
- siderofor (mengkhelat besi sehingga tidak tersedia bagi patogen),
- hidrogen sianida (menekan pertumbuhan jamur patogen),
- antibiotik glukonase dan kitinase (menekan penyakit tanaman sekitar perakaran),
- enzim ekstraseluler yang mendegradasi dinding sel jamur bersifat antagonis melawan
patogen (Kloepper et al, 2004)
◦ Pseudomonas sp dapat menstimulir timbulnya ketahanan tanaman terhadap
infeksi jamur patogen akar, bakteri dan virus
◦ Genus Bacillus subtilis memproduksi racun yang mampu melawan cendawan
patogen
PGPR SEBAGAI BIOKONTROL
16. ◦ Bakteri Azotobacter, Azospirillum, Pseudomonas, dan Bacillus menghasilkan
fitohormon menyebabkan tanaman menghasilkan akar rambut dalam
jumlah yang lebih besar sehingga meningkatkan permukaan absortif akar
untuk menyerap unsur hara.
◦ Fitohormon yang dihasilkan adalah:
asam indol asetat (Indole acetic acid, IAA), sitokinin, giberelin
(Garcia de salamone, Hynes and Nelson, 2001; Isminarni, 2007)
PGPR SEBAGAI PENGHASIL HORMON PERTUMBUHAN
17. Kangkung, Bayam Merah, Pak Choy, dan Oyong
Aplikasi PGPR, C-organik 3 %,Tanpa pupuk An Organik