SlideShare a Scribd company logo
BUDIDAYA TANAMAN KELAPA 
BUDIDAYA TANAMAN KELAPA
     (
     (Cocos nucifera L)
                f     )


                          Dr Ir HARIYADI, MS
                          Dr Ir HARIYADI MS
    DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
                   FAKULTAS PERTANIAN – IPB 
                                       2008
KELAPA (Cocos nucifera L)
           Socio‐tropical crops
Tanaman tropis yang semua bagian tanaman 
Tanaman tropis yang semua bagian tanaman
 dapat memberikan manfaat ekonomi dan 
          sosial bagi masyarakat

 The tree of life  karena tanaman ini telah 
menjadi sumber kehidupan bagi berjuta‐juta 
   j                    p     g     j     j
         manusia di muka bumi ini
SEJARAH PERKEMBANGAN
          SEJARAH PERKEMBANGAN
•   Asal usul kelapa terdapat beberapa pendapat :
    ‐ Dari Amerika selatan karena di wilayah ini banyak ditemui tanaman        
       yang mirip dengan kelapa
    ‐ Dari daerah Pasifik karena ditemui fosil kelapa dari jaman Pleioceane di 
       daerah New Zealand
•   Daerah Minahasa sejak 1880 telah menghasilkan kopra yang diekspor ke 
    Eropa. Hasil tersebut berasal dari perkebunan rakyat, dan bertambah luas 
    semenjak ditemukan cara membuat mentega (margarine) dengan bahan 
    baku minyak tumbuh tumbuhan. 
    baku minyak tumbuh‐tumbuhan
•   Di pasar dunia, kelapa terutama diperdagangkan dalam bentuk kopra, 
    minyak kelapa dan bungkil kelapa. 
•   Perdagangan kelapa dalam bentuk olahan seperti ini pernah mengalami 
    masa jaya pada dasa warsa tahun 1960‐an. 
           j      d d             h
•   Saat itu, dengan hanya mengandalkan produk olahan kelapa berupa kopra, 
    minyak kelapa dan bungkil kelapa, jumlah nilai ekspor produk‐produk 
                     p                           p
    tersebut mencapai sekitar 10 % dari nilai ekspor Indonesia. 
• setelah tahun 1960‐an teknologi perminyakan nabati dunia
  mengalami kemajuan yang sangat pesat, Amerika Senkat dengan
  semangat menggebu t
           t         b terus mengembangkan t k l i pengolahan
                                        b k teknologi         l h
  minyak domestiknya (minyak kedele, minyak kapas, minyak kapas, 
  minyak canola, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak
  rapeseed, sfflower, dan lain‐lain, sehingga menjadi beragam
     p     , ff      ,             ,      gg      j       g
  penggunaannya, 
• Afrika dan Asia mulai dikembangkan tanaman penghasil minyak
  nabati yang lain yaitu kelapa sawit, bersamaan dengan
  ditiadakannya permasalahan d l pengolahan awal minyak sawit.
  diti d k                l h dalam           l h      l i k      it
• Tersedianya teknologi pengolahan yang mampu membuat jenis
  minyak nabati yang mengisi pasar dunia saat ini mempunyai sifat
  saling dapat menggantikan telah menyebabkan kelapa tidak lagi
               menggantikan, telah
  mampu mempertahankan kedudukannya sebagai. penentu harga
  tetapi hanya sebagai pengikut harga yang ditentukan oleh pasar
  minyak nabati dunia. 
• Itulah sebabnya saat ini harga minyak kelapa, kopra dan bungkil
  kelapa praktis tidak mengalami kenaikan yang berarti.
Analisis SWOT komoditi kelapa
    Analisis SWOT komoditi kelapa
Kekuatan komoditi kelapa 
• kelapa masih memiliki kekuatan sebagai komoditi perdagangan 
   karena komoditi ini sudah lama dikenal, 
   k      k    di i i i d h l     dik l
• penggunaannya sangat luas, 
• beberapa produk kelapa memiliki sifat yang khas, 
• memiliki potensi hasil yang dapat ditingkatkan melalui pemuliaan, 
   dan sebagainya.

Kelemahan 
K l    h
• masih belum terkoleksinya plasma nutfah dengan baik,
• usaha pemuliaan menghendaki waktu yang lama, 
• sebagian pertanaman kelapa masih dikelola rakyat kecil yang belum 
   mampu menerapkan teknologi yang maju, 
• produk olahan khususnya minyak memiliki kandungan asam lemak 
   jenuh yang kurang disukai. 
   jenuh yang kurang disukai
Ancaman 
• Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti
  Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti 
  kelapa sawit, tanaman Cuphea sp. (tanaman semusim yang 
  menghasilkan asam laurat seperti kelapa) 
• Adanya kampanye negara maju khususnya Amerika tentang
  Adanya kampanye  negara maju khususnya Amerika  tentang 
  dampak pemakaian minyak kelapa terhadap kesehatan dan 
  perusakan lingkungan.

Peluang
• Dapat dikembangkan produk‐produk olahan baru baik dari 
  daging buahnya (parutan kelapa kering, tepung santan awet)
  daging buahnya (parutan kelapa kering tepung santan awet)
• Pemanfaatan limbahnya (nata de coco serat, sabut dan 
  arang),
• Perluasan tanaman yang masih memungkinkan, 
• Dapat ditingkatkannya pendapatan pengelola dengan 
  teknologi budidaya pemanfaatan lahan di antara kelapa
  (tanaman sela, peternakan)
Produk  produk lain dari kelapa
    Produk – produk lain dari kelapa
•   Desiccated coconut (low fat)
                       (       )
•   Santan awet
•   Virgin oil
•   Coco shake
•   Semi virgin oil
•   Bungkil kelapa
•   Arang tempurung (arang aktif)
•   Tempurung untuk ketel uap
    T               kk l
•   Minuman air kelapa (nata de coco)
KLASIFIKASI DAN  BOTANI
•   Spesies Cocos nucifera, 
•   Genus Cocos 
•   Famili Palmae, satu – satunya dari genus Cocos
•   Ordo Palmales 

Jenis kelapa : genjah, dalam dan hibrida

Berdasar tipe tajuk :
‐ Spericle
‐ Semi spericle
  Semi spericle
‐ Drooping
‐ Erect 
Akar 
• Kelapa tidak memiliki akar tunggang tetapi akar serabutnya
  Kelapa tidak memiliki akar tunggang, tetapi akar serabutnya 
  lebat sekali, mencapai 4.000‐7.000 helai pada pohon yang 
  telah dewasa. 
• Jumlah perakaran tergantung pada pertumbuhan tanaman 
  dan kesuburan tanah. Sebagian akar serabut tumbuh 
  mendatar dekat permukaan tanah, dapat mencapai 10 ‐ 15 m
  mendatar dekat permukaan tanah dapat mencapai 10 ‐ 15 m
• Akar tumbuh ke dalam sampai 3 ‐ 5 m, tetapi tidak mampu 
  menembus lapisan yang keras. Jika ujung akar sampai pada 
  permukaan air, bagian ujung akan berhenti memanjang. 
• Akar primer berukuran tebal rata‐rata 1 cm. Dari akar primer 
  keluar cabang‐cabang yang berdiameter lebih kecil yang 
  keluar cabang cabang yang berdiameter lebih kecil yang
  disebut akar sekunder. Sudut yang dibentuk terhadap ujung 
  akar primer biasanya lancip mendekati 90o. 
• Akar‐akar primer bercabang‐cabang terus sampai tingkat yang 
  keempat (kuarter), 
Sistem perakaran kelapa
Sistem perakaran kelapa
Akar 
• Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih
  Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih 
  kecil dan berwarna lebih cerah. 
• Pada bagian ujungnya tidak terdapat akar rambut. Fungsi akar 
          g      j g y              p                    g
  rambut digantikan oleh bagian akar yang berdinding lunak 
  seperti gelembung‐gelembung yang keluar pada permukaan 
  akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra). Bagian 
  akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra) Bagian
  ini berwarna muda panjangnya rata‐rata 5 cm, dan berfungsi 
  menyerap air dan unsur‐unsur hara yang dibutuhkan 
  tanaman. Dari permukaan akar tumbuh juga bagian‐bagian 
                        k       k     b h       b      b
  berwarna putih yang berfungsi mengatur pernafasan akar 
  (p
  (pneumatophora).
              p     )
• Dari bagian pangkal batang yang berada di atas permukaan 
  tanah sering muncul akar tambahan (adventif roots) yang 
  berfungsi sebagai akar pernafasan, jika akar ini masuk ke 
  berf ngsi sebagai akar pernafasan jika akar ini mas k ke
  dalam tanah, akan berfungsi sebagai akar biasa. 
BATANG

• Kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh yang disebut 
  umbut (bud) yang bertekstur lunak dan kaya akan gula. 
• Batang kelapa tumbuhnya selalu mengarah ke atas dan tidak 
  bercabang. Pada beberapa kasus jika umbut ini terbelah maka 
  dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang. 
  dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang.
• Pohon kelapa tidak memiliki kambium, sehingga tidak 
  memiliki pertumbuhan sekunder. Luka‐luka yang terjadi pada 
  batang tidak dapat pulih kembali karena pohon tidak 
  b       id k d       lih k b li k         h    id k
  membentuk kalus {callus).
• Kelapa dalam perlu waktu 3 ‐ 4 tahun untuk dapat
  Kelapa dalam perlu waktu 3  4 tahun untuk dapat 
  menampilkan batangnya di atas tanah, sedang genjah sekitar 
  2 tahun. 
BATANG
• Menurut Child (1994), selama 5 ‐ 10 tahun pertama pertama 
                   (     ),                  p        p
  setelah tanam kecepatan pertumbuhan batang mencapai 
  rata‐rata 1,5 meter per tahun, pada umur sekitar 25 tahun 
  menjadi hanya 0,5 meter per tahun, dan susut menjadi 10 ‐
  menjadi hanya 0 5 meter per tahun dan susut menjadi 10
  15 tahun cm per tahun pada umur 40 tahun.
• Jika terjadi tekanan pertumbuhan (misalnya iklim yang 
  kering), hal ini akan berbekas pada batang yang ditandai dari 
  jarak bekas daun dan batang yang mempunyai ”pinggan”. 
  Demikian pula, bekas tataran atau luka di batang tidak dapat 
  Demikian pula bekas tataran atau luka di batang tidak dapat
  diperbaiki atau regenerasi karena pembentukan sel‐sel baru 
  tidak terjadi jika batang telah terbentuk
• Variasi morfologi Batang :
       a. Normal dengan bagian bawah membesar
       b. Pendek dan kecil, tanpa pembesaran bagian bawah
       b P d k d k il t                 b      b i b       h
       c. Pendek dan besar, dgn pembesaran bagian bawah
DAUN
• Pada biji yang baru tumbuh mula mula terbentuk 4 6
  Pada biji yang baru tumbuh, mula‐mula terbentuk 4 ‐ 6 
  helai daun yang tersusun satu membalut yang lain, 
  sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah 
  ujungnya. 
  ujungnya
• Kelapa termasuk golongan tumbuhan berdaun lengkap 
  karena mempunyai pelepah, tangkai, dan helaian daun
• Pelepah daun melekat di batang dan meninggalkan 
  bekas bila daun tersebut gugur.
• Jika dilihat dari susunan anak daun maka kelapa
  Jika dilihat dari susunan anak daun, maka kelapa 
  termasuk tumbuhan berdaun majemuk menyirip 
  (pinnatus) dengan anak daun berbentuk pita. 
• Kelapa dewasa mempunyai 30 40 daun pada tajuknya
                               30‐40 daun pada tajuknya. 
  Secara umum setiap daun mempunyai panjang 5 ‐ 7 
  meter dengan 200 ‐ 300 anak daun. 
• Panjang anak daun bervariasi antara 90 ‐ 135 cm. 
                kd      b
DAUN
• Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada
  Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada 
  tipe kelapa dan kondisi pertumbuhannya. 
• Produksi daun pertahun berkorelasi positif dengan produksi 
  buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa 
  buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa
  mempunyai satu tandan atau manggar. 
• Masa hidup daun mulai dari muncul hingga tua, atau mati 
  adalah 2,5 ‐ 3 tahun, sedangkan daun muncul di tajuk setiap 
  adalah 2 5 3 tahun sedangkan daun muncul di tajuk setiap
  3 atau 4 minggu. 
• Diperlukan waktu sekitar 30 bulan untuk diferensiasi 
  primordia sebelum daun muncul. 
  primordia sebelum daun muncul
• Variasi  morfologi Daun :
       a. Daun normal, letak berseberangan
       b. Berseberangan, tapi tiap lembaran tidak terpisah ada 
           waktu daun membuka
       c. Pelepah daun dengan warna kuning,
              p             g              g,
       d. Pelepah daun dengan warna hijau
       e.  Pelepah daun dengan warna coklat
Fase pertumbuhan daun
        Fase pertumbuhan daun
• Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun <
  Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun < 
  10 cm
            g      (p p j g         p ),
• Fase Elongation (perpanjangan cepat), sekitar 8 
  bulan.  Ukuran dari sampai beberapa meter.  Daun 
  yang belum terbuka disebut “cabbage”
• Fase Adult (dewasa).  Pada fase ini sampai daun mati 
  sekitar 24 – 30 bulan.
PHYLLOTAXY (SUSUNAN) DAUN

• Duduk daun melingkar batang dengan pangkal daun 
                    g         g     g p g
  mengumpul pada batang. 
• Arah susunan daun dapat ke kiri atau ke kanan
• Susunan daun pada batang ini mengikuti rumus 2/5, yaitu 
  dalam dua lingkaran atau spiral yang terbentuk jika titik duduk 
  daun dihubungkan secara berurutan akan ditemui 5 daun 
               g
  sehingga daun pertama kira‐kira berada di atas daun keenam.
• Sudut antara daun yang satu dengan daun berikutnya sekitar 
  144 o
  144 
PHYLLOTAXY (SUSUNAN) DAUN

MEMUTAR KE KANAN   MEMUTAR KE KIRI
BUNGA
• Apabila kelapa telah mencapai tingkat umur tertentu
  (untuk kelapa jangkung berumur 4-5 tahun), infloresen/
  karangan bunga berturut-turut tumbuh keluar dari ketiak
                   berturut turut
  daun.
• Karangan bunga kelapa disebut mayang (belum
  membuka) atau manggar (telah mekar atau pecah).
• Karangan bunga di bagian luarnya diselubungi oleh kulit
  mayang disebut seludang (spatha) Panjang seludang
                             (spatha).
  berkisar antara 80 - 90 cm.
• Satu manggar mempunyai 20-40 cabang (malai).
• Satu malai biasanya mempunyai 1 - 3 bunga betina pada
  bagian pangkal dan 250 - 300 jantan
BUNGA
• Jadi satu manggar mempunyai 20 - 60 bunga
  betina dan 5000 - 12000 bunga jantan,
• Masa receptif sangat pendek antara 1 – 4 hari
                                             hari.
  Jika tidak ada penyerbukan bunga betina akan
  jatuh/lepas dari tangkaina.
• Pada kelapa dalam masa receptif terjadi 3 – 4 hari
  sebelum masa pembungaan bunga jantan selesai.
  Karena itu penyerbukan sendiri kelapa dalam sulit
  terjadi
• Beberapa serangga penyerbuk yang penting
          p        gg p y          y gp       g
  adalah Apis indica, Apis florea dan Apis dorsato.
• Bunga betina yang tidak diserbuki akan layu,
  mengering dan gugur
                   gugur.
Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen)
Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen)
•   Bercabang secara normal 
    Bercabang secara normal
•   Tidak bercabang (specata)
•   Tidak bercabang dengan daun sangat jarang
     id k b     b    d       d             j
•   Buah kecil dalam jumlah banyak
•   Dua atau tiga infolresen pada tiap ketiak daun
Inflorescent (mangar)
Variasi Pembungaan (Flowering)
Variasi Pembungaan (Flowering)
• Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian
  Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian 
  bunga terbuka bersama‐sama 
• Bunga jantan membuka tidak bersamaan
  Bunga jantan membuka tidak bersamaan 
  dengan bunga betina
• H
  Hanya ada bunga jantan.  
          d b      j
• Kebalikannya rangkaian bunga spicata 
  mempunyai bunga jantan hanya sedikit tapi 
  bunga betina jumlahnya banyak 
BUAH
• 3 – 4  minggu setelah inflorese membuka, bunga betina telah 
  dibuahi dan mulai tumbuh menjadi buah. 
• Dari jumlah buah yang terbentuk 1/2 ‐ 3/4 nya berangsur‐
  Dari jumlah buah yang terbentuk, 1/2  3/4 nya berangsur
  angsur rontok karena pohon tidak sanggup membesarkan 
  semua buah yang ada. 
• Dari buah yang tinggal pada umur tiga bulan masih akan 
  gugur lagi sebanyak 3 ‐ 6%. 
• Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11‐12
  Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11 12 
  bulan agar buah dapat dipanen
BUAH
Buah kelapa terdiri dari bagian‐bagian:
B hk l        t di i d i b i b i
1. epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin, agak keras, dan 
    tebalnya + 1/7 mm;
2. mesocarp, yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat‐
2 mesocarp yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat
    serat yang keras, tebalnya 3‐5 cm
3. endocarp, yaitu bagian tempurung yang keras sekali, tebalnya 3 ‐ 6 mm, 
    bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan
    bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan
4. endosperm atau putih lembaga, yang tebalnya 8 ‐ 10 mm.   Di dalam buah 
    terdapat organ khusus disebut “kentos” atau haustorium

Buah tua (berdasar bobotnya)  terdiri dari: 
35% sabut, 12% tempurung, 28% endosperm dan 25% air. 

Sedangkan endosperm mengandung; 
   52% air, 34% minyak, 3% protein, 1,5% zat gula, dan 1 % abu. 

Air kelapa mengandung 2% gula, 4% zat kering dan zat abu.
Perkembangan Buah 
  (interval 26 hari)
  (i      l 26 h i)
Variasi morfologi buah
• W
  Warna :  hijau, kuning, coklat, orange (sering disebut merah)
           hij k i          kl t         ( i di b t          h)
• Bentuk : bulat, lonjong, panjang
• S b t
  Sabut : manis shg dapat dimakan waktu muda, normal
             i h d t di k           kt    d        l
• Endosperma (daging buah) : 
  ‐ lunak
    lunak, 
  ‐ jelly like (seperti lendir), 
  ‐ berbutir
    berbutir, 
  ‐ normal, 
  ‐ tidak bertempurung
    tidak bertempurung, 
  ‐ tempurung pecah dan daging buah membusuk, 
  ‐ buah kecil dan endosperma sedikit
    buah kecil dan endosperma sedikit, 
  ‐ buah besar dengan endosperma besar
VARIASI BUAH
VARIASI BUAH
       Berdasarkan :
       Berdasarkan :
       • Ukuran dan bentuk
       • Tebal tempurung
       • Tebal endosperma
       • Besar rongga endosperma
JENIS  JENIS KELAPA
        JENIS – JENIS KELAPA
• KELAPA DALAM (TALL)
  KELAPA DALAM (TALL)
• KELAPA GENJAH (DWARF)
• KELAPA HIBRIDA (HYBRID)
                 (      )
SIFAT KELAPA DALAM

• lebih jagur/kuat;
• habitus tinggi dengan 25 - 40 daun di tajuk tanaman
  dewasa,
• menyerbuk silang, sehingga dominan out breeding;
• lambat berbuah, mulai berproduksi umur 6 - 7 tahun;
• Ukuran buah besar,
• Jumlah buah sedikit – sedang
• kadar kopra lebih tinggi,
• batang berbonggol dan diameter batang lebih besar;
• lebih toleran terhadap variasi tanah dan iklim.
SIFAT KELAPA GENJAH

• cepat berbuah (3‐4 tahun); 
• habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar
  habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar 
  dapat lebih banyak; 
• menyerbuk sendiri, sehingga dominan in‐breading 
• peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik, 
• kadar kopra rendah; 
• ukuran buah relatif kecil; 
• berbuah lebat / banyak
• mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
SIFAT KELAPA HIBRIDA

• cepat berbuah (4 – 5  tahun); 
• habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar
  habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar 
  agak banyak; 
• menyerbuk sendiri dan silang
• Agak peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang 
  baik, 
• kadar kopra tinggi;
  kadar kopra tinggi; 
• ukuran buah relatif sedang – besar;  
• berbuah lebat / banyak
                 /     y
• Agak mudah dipengaruhi fluktuasi iklim
Keunggulan Kelapa hibrida: 

• berbuah cepat
• potensi berbuah rata‐rata mencapai 120 butir per
  potensi berbuah rata rata mencapai 120 butir per 
  pohon per tahun 
• sampai dengan umur 8 tahun produksi kopra mencapai 
  9.750 kg per hektar 
• daging buah tebal 
• k d
  kandungan minyak tinggi 
                 i k ti i
• habitus tanaman sedang (antara genjah dan jangkung) 
• relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit
  relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit 
KARAKTER KELAPA GENJAH DAN JANGKUNG
Karakter                       Genjah       Genjah        Kelapa
                                hijau        hijau       Jangkung
Freskistas (tahun)                    3,0          4,0           7,0
Lingkarbatang ( )
   g          g (cm)                50,8,         53,8
                                                     ,         66,0,
Jumlah daun di tajuk                  26            28            32
Lebar daun (m)                      1,46          1,83          2,65
Panjang tangkai daun (m)            0,91          1,19          1,31
Jumlah buah/tahun                      66         90,8            66
Kopra per buah (gram)              92,14        99,23        170,10
Mutu kopra                         Jelek         Jelek         Baik
Kadar i k
K d minyak (%)                     73,54
                                   73 54        66,13
                                                66 13         74,30
                                                              74 30
Kadar asam lemak bebas              0,02          0,07          0,20
Lingkar buah (cm)                   34,3          38,1          55,9
Tebal daging biji (cm)                0,8
                                      08           0,8
                                                   08            1,3
                                                                 13
Bobot ari/butir (gram)               255           510           680
Waktu berkecambah (hari)            49,3          60,7          95,0
Fase bunga jantan (hari ke)         8 20
                                    8-20          6 18
                                                  6-18         1 19
                                                               1-19
Fase bunga betina (hari ke)         1516        17-19          2123
Penyerbukan                      Sendiri      Sendiri        Silang
Budidaya tanaman kelapa 1

More Related Content

PPT
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
PPT
Budidaya Kelapa 1.ppt
PPTX
PPTX
Budidaya tanaman kelapa sawit
PPTX
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
PPT
Teknologi budidaya karet
PDF
Budidaya Menanam Semangka
PPT
Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya Kelapa 1.ppt
Budidaya tanaman kelapa sawit
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
Teknologi budidaya karet
Budidaya Menanam Semangka
Budidaya Tanaman Tebu

What's hot (20)

PPTX
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
PPT
Pertanian berkelanjutan
DOC
Acara iv pemeliharaan tanaman
PPTX
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
PPT
Panen, pasca panen, dan pemasaran
PDF
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
PPTX
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
DOCX
Makalah budi daya tanaman kentang
DOCX
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
PPTX
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
PDF
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
PDF
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
PPTX
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
PPTX
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
PDF
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
PPTX
Pertanian organik
PPTX
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptx
PPTX
Prospek tanaman kakao di Indonesia
PPTX
Sistem pertanian terpadu
PDF
Coklat dan Kakao
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian berkelanjutan
Acara iv pemeliharaan tanaman
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
Panen, pasca panen, dan pemasaran
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Makalah budi daya tanaman kentang
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Pertanian organik
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptx
Prospek tanaman kakao di Indonesia
Sistem pertanian terpadu
Coklat dan Kakao
Ad

Viewers also liked (20)

DOCX
Ciri ciri pohon kelapa
PPTX
Ppt pohon kelapa
DOCX
Pohon Produksi Pohon Kelapa
PPTX
Komoditas Kelapa di indonesia
PDF
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
DOCX
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
PPTX
Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)
DOC
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
PDF
Market Analysis Getah Damar atau Gum Rosin
PPTX
Kayu damar (Konstruksi Kayu)
PPTX
Keseimbangan ekosistem
PPTX
Jenis kopi mentah dunia
PPTX
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...
PDF
Makalah pemuliaan tanaman
PDF
08 e00057
PPTX
Spektrofluorumeter
PPT
Opt perkebunan siti subandiyah
PPTX
Presentasi
PPT
2 klasifikasi pati
DOCX
Makalah perkebunan kelapa sawit
Ciri ciri pohon kelapa
Ppt pohon kelapa
Pohon Produksi Pohon Kelapa
Komoditas Kelapa di indonesia
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
Market Analysis Getah Damar atau Gum Rosin
Kayu damar (Konstruksi Kayu)
Keseimbangan ekosistem
Jenis kopi mentah dunia
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...
Makalah pemuliaan tanaman
08 e00057
Spektrofluorumeter
Opt perkebunan siti subandiyah
Presentasi
2 klasifikasi pati
Makalah perkebunan kelapa sawit
Ad

Similar to Budidaya tanaman kelapa 1 (20)

PPTX
Tanaman Kelapa dan penjelasannyaaaa.pptx
PPTX
Teknologi Budidaya Kelapa Genjah 1.pptx
DOC
Profil kelapa sawit final
DOC
laporan sawit
PPTX
Pohon Kelapa (1).pptx
DOC
Unsur iklm dalam kelapa sawit
DOC
Unsur iklm dalam kelapa sawit
DOCX
Tugas tanaman industri
PDF
Tanaman perkebunan
PDF
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
PPTX
MANFAAT POHON KELAPA UNTUK KERAJINAN.pptx
PPT
biologi tumbuhan tanaman perkebunanj.ppt
PPT
Budidaya tanman kelapa
DOCX
proposal penelitian contoh
PDF
Presentation Penanaman kelapa secara komersial.pdf
PPTX
Anomali Batang Pohon Kelapa
PPTX
Minggu 2 botani
PPTX
budidaya kelapa sawit
PPTX
Komoditas Pertanian di Lahan Gambut
Tanaman Kelapa dan penjelasannyaaaa.pptx
Teknologi Budidaya Kelapa Genjah 1.pptx
Profil kelapa sawit final
laporan sawit
Pohon Kelapa (1).pptx
Unsur iklm dalam kelapa sawit
Unsur iklm dalam kelapa sawit
Tugas tanaman industri
Tanaman perkebunan
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
MANFAAT POHON KELAPA UNTUK KERAJINAN.pptx
biologi tumbuhan tanaman perkebunanj.ppt
Budidaya tanman kelapa
proposal penelitian contoh
Presentation Penanaman kelapa secara komersial.pdf
Anomali Batang Pohon Kelapa
Minggu 2 botani
budidaya kelapa sawit
Komoditas Pertanian di Lahan Gambut

More from Indri Eljawiiy (6)

PPT
Etnobotani bahan pangan
PPT
Tumbuhan aromatik
PPT
Pestisida nabati
PDF
173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogor
PDF
Kamus korea
PPT
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Etnobotani bahan pangan
Tumbuhan aromatik
Pestisida nabati
173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogor
Kamus korea
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman

Recently uploaded (20)

PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
DOCX
CONTOH RANCANGAN MODUL PROYEK KOKURIKULER SMA 1.docx
PPTX
Slide PPT Metode Ilmiah Kelas 7 SMP.pptx
PDF
Gangguan Penglihatan Mata - presentasi biologi
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Musik Kelas XII Terbaru 2025
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025
PPTX
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
PPTX
5. Salindia (Bahan Tayang) Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran (1).pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
PPTX
Peran Staf Ritel dalam Penanganan dan Distribusi Produk
DOCX
788647528-JURNAL-PEMBELAJARAN-INFORMATIKA MODUL 2.docx
PPTX
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
PPTX
Analisis-Kasus-PNS-Telat-Pelayanan-Publik-Terhambat Fiks.pptx
PPTX
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
PPTX
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
PDF
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
CONTOH RANCANGAN MODUL PROYEK KOKURIKULER SMA 1.docx
Slide PPT Metode Ilmiah Kelas 7 SMP.pptx
Gangguan Penglihatan Mata - presentasi biologi
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Musik Kelas XII Terbaru 2025
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
5. Salindia (Bahan Tayang) Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran (1).pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
Peran Staf Ritel dalam Penanganan dan Distribusi Produk
788647528-JURNAL-PEMBELAJARAN-INFORMATIKA MODUL 2.docx
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
Analisis-Kasus-PNS-Telat-Pelayanan-Publik-Terhambat Fiks.pptx
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf

Budidaya tanaman kelapa 1

  • 1. BUDIDAYA TANAMAN KELAPA  BUDIDAYA TANAMAN KELAPA ( (Cocos nucifera L) f ) Dr Ir HARIYADI, MS Dr Ir HARIYADI MS DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN – IPB  2008
  • 2. KELAPA (Cocos nucifera L) Socio‐tropical crops Tanaman tropis yang semua bagian tanaman  Tanaman tropis yang semua bagian tanaman dapat memberikan manfaat ekonomi dan  sosial bagi masyarakat The tree of life  karena tanaman ini telah  menjadi sumber kehidupan bagi berjuta‐juta  j p g j j manusia di muka bumi ini
  • 3. SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH PERKEMBANGAN • Asal usul kelapa terdapat beberapa pendapat : ‐ Dari Amerika selatan karena di wilayah ini banyak ditemui tanaman         yang mirip dengan kelapa ‐ Dari daerah Pasifik karena ditemui fosil kelapa dari jaman Pleioceane di  daerah New Zealand • Daerah Minahasa sejak 1880 telah menghasilkan kopra yang diekspor ke  Eropa. Hasil tersebut berasal dari perkebunan rakyat, dan bertambah luas  semenjak ditemukan cara membuat mentega (margarine) dengan bahan  baku minyak tumbuh tumbuhan.  baku minyak tumbuh‐tumbuhan • Di pasar dunia, kelapa terutama diperdagangkan dalam bentuk kopra,  minyak kelapa dan bungkil kelapa.  • Perdagangan kelapa dalam bentuk olahan seperti ini pernah mengalami  masa jaya pada dasa warsa tahun 1960‐an.  j d d h • Saat itu, dengan hanya mengandalkan produk olahan kelapa berupa kopra,  minyak kelapa dan bungkil kelapa, jumlah nilai ekspor produk‐produk  p p tersebut mencapai sekitar 10 % dari nilai ekspor Indonesia. 
  • 4. • setelah tahun 1960‐an teknologi perminyakan nabati dunia mengalami kemajuan yang sangat pesat, Amerika Senkat dengan semangat menggebu t t b terus mengembangkan t k l i pengolahan b k teknologi l h minyak domestiknya (minyak kedele, minyak kapas, minyak kapas,  minyak canola, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak rapeseed, sfflower, dan lain‐lain, sehingga menjadi beragam p , ff , , gg j g penggunaannya,  • Afrika dan Asia mulai dikembangkan tanaman penghasil minyak nabati yang lain yaitu kelapa sawit, bersamaan dengan ditiadakannya permasalahan d l pengolahan awal minyak sawit. diti d k l h dalam l h l i k it • Tersedianya teknologi pengolahan yang mampu membuat jenis minyak nabati yang mengisi pasar dunia saat ini mempunyai sifat saling dapat menggantikan telah menyebabkan kelapa tidak lagi menggantikan, telah mampu mempertahankan kedudukannya sebagai. penentu harga tetapi hanya sebagai pengikut harga yang ditentukan oleh pasar minyak nabati dunia.  • Itulah sebabnya saat ini harga minyak kelapa, kopra dan bungkil kelapa praktis tidak mengalami kenaikan yang berarti.
  • 5. Analisis SWOT komoditi kelapa Analisis SWOT komoditi kelapa Kekuatan komoditi kelapa  • kelapa masih memiliki kekuatan sebagai komoditi perdagangan  karena komoditi ini sudah lama dikenal,  k k di i i i d h l dik l • penggunaannya sangat luas,  • beberapa produk kelapa memiliki sifat yang khas,  • memiliki potensi hasil yang dapat ditingkatkan melalui pemuliaan,  dan sebagainya. Kelemahan  K l h • masih belum terkoleksinya plasma nutfah dengan baik, • usaha pemuliaan menghendaki waktu yang lama,  • sebagian pertanaman kelapa masih dikelola rakyat kecil yang belum  mampu menerapkan teknologi yang maju,  • produk olahan khususnya minyak memiliki kandungan asam lemak  jenuh yang kurang disukai.  jenuh yang kurang disukai
  • 6. Ancaman  • Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti  kelapa sawit, tanaman Cuphea sp. (tanaman semusim yang  menghasilkan asam laurat seperti kelapa)  • Adanya kampanye negara maju khususnya Amerika tentang Adanya kampanye  negara maju khususnya Amerika  tentang  dampak pemakaian minyak kelapa terhadap kesehatan dan  perusakan lingkungan. Peluang • Dapat dikembangkan produk‐produk olahan baru baik dari  daging buahnya (parutan kelapa kering, tepung santan awet) daging buahnya (parutan kelapa kering tepung santan awet) • Pemanfaatan limbahnya (nata de coco serat, sabut dan  arang), • Perluasan tanaman yang masih memungkinkan,  • Dapat ditingkatkannya pendapatan pengelola dengan  teknologi budidaya pemanfaatan lahan di antara kelapa (tanaman sela, peternakan)
  • 7. Produk  produk lain dari kelapa Produk – produk lain dari kelapa • Desiccated coconut (low fat) ( ) • Santan awet • Virgin oil • Coco shake • Semi virgin oil • Bungkil kelapa • Arang tempurung (arang aktif) • Tempurung untuk ketel uap T kk l • Minuman air kelapa (nata de coco)
  • 8. KLASIFIKASI DAN  BOTANI • Spesies Cocos nucifera,  • Genus Cocos  • Famili Palmae, satu – satunya dari genus Cocos • Ordo Palmales  Jenis kelapa : genjah, dalam dan hibrida Berdasar tipe tajuk : ‐ Spericle ‐ Semi spericle Semi spericle ‐ Drooping ‐ Erect 
  • 9. Akar  • Kelapa tidak memiliki akar tunggang tetapi akar serabutnya Kelapa tidak memiliki akar tunggang, tetapi akar serabutnya  lebat sekali, mencapai 4.000‐7.000 helai pada pohon yang  telah dewasa.  • Jumlah perakaran tergantung pada pertumbuhan tanaman  dan kesuburan tanah. Sebagian akar serabut tumbuh  mendatar dekat permukaan tanah, dapat mencapai 10 ‐ 15 m mendatar dekat permukaan tanah dapat mencapai 10 ‐ 15 m • Akar tumbuh ke dalam sampai 3 ‐ 5 m, tetapi tidak mampu  menembus lapisan yang keras. Jika ujung akar sampai pada  permukaan air, bagian ujung akan berhenti memanjang.  • Akar primer berukuran tebal rata‐rata 1 cm. Dari akar primer  keluar cabang‐cabang yang berdiameter lebih kecil yang  keluar cabang cabang yang berdiameter lebih kecil yang disebut akar sekunder. Sudut yang dibentuk terhadap ujung  akar primer biasanya lancip mendekati 90o.  • Akar‐akar primer bercabang‐cabang terus sampai tingkat yang  keempat (kuarter), 
  • 11. Akar  • Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih  kecil dan berwarna lebih cerah.  • Pada bagian ujungnya tidak terdapat akar rambut. Fungsi akar  g j g y p g rambut digantikan oleh bagian akar yang berdinding lunak  seperti gelembung‐gelembung yang keluar pada permukaan  akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra). Bagian  akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra) Bagian ini berwarna muda panjangnya rata‐rata 5 cm, dan berfungsi  menyerap air dan unsur‐unsur hara yang dibutuhkan  tanaman. Dari permukaan akar tumbuh juga bagian‐bagian  k k b h b b berwarna putih yang berfungsi mengatur pernafasan akar  (p (pneumatophora). p ) • Dari bagian pangkal batang yang berada di atas permukaan  tanah sering muncul akar tambahan (adventif roots) yang  berfungsi sebagai akar pernafasan, jika akar ini masuk ke  berf ngsi sebagai akar pernafasan jika akar ini mas k ke dalam tanah, akan berfungsi sebagai akar biasa. 
  • 12. BATANG • Kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh yang disebut  umbut (bud) yang bertekstur lunak dan kaya akan gula.  • Batang kelapa tumbuhnya selalu mengarah ke atas dan tidak  bercabang. Pada beberapa kasus jika umbut ini terbelah maka  dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang.  dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang. • Pohon kelapa tidak memiliki kambium, sehingga tidak  memiliki pertumbuhan sekunder. Luka‐luka yang terjadi pada  batang tidak dapat pulih kembali karena pohon tidak  b id k d lih k b li k h id k membentuk kalus {callus). • Kelapa dalam perlu waktu 3 ‐ 4 tahun untuk dapat Kelapa dalam perlu waktu 3  4 tahun untuk dapat  menampilkan batangnya di atas tanah, sedang genjah sekitar  2 tahun. 
  • 13. BATANG • Menurut Child (1994), selama 5 ‐ 10 tahun pertama pertama  ( ), p p setelah tanam kecepatan pertumbuhan batang mencapai  rata‐rata 1,5 meter per tahun, pada umur sekitar 25 tahun  menjadi hanya 0,5 meter per tahun, dan susut menjadi 10 ‐ menjadi hanya 0 5 meter per tahun dan susut menjadi 10 15 tahun cm per tahun pada umur 40 tahun. • Jika terjadi tekanan pertumbuhan (misalnya iklim yang  kering), hal ini akan berbekas pada batang yang ditandai dari  jarak bekas daun dan batang yang mempunyai ”pinggan”.  Demikian pula, bekas tataran atau luka di batang tidak dapat  Demikian pula bekas tataran atau luka di batang tidak dapat diperbaiki atau regenerasi karena pembentukan sel‐sel baru  tidak terjadi jika batang telah terbentuk • Variasi morfologi Batang : a. Normal dengan bagian bawah membesar b. Pendek dan kecil, tanpa pembesaran bagian bawah b P d k d k il t b b i b h c. Pendek dan besar, dgn pembesaran bagian bawah
  • 14. DAUN • Pada biji yang baru tumbuh mula mula terbentuk 4 6 Pada biji yang baru tumbuh, mula‐mula terbentuk 4 ‐ 6  helai daun yang tersusun satu membalut yang lain,  sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah  ujungnya.  ujungnya • Kelapa termasuk golongan tumbuhan berdaun lengkap  karena mempunyai pelepah, tangkai, dan helaian daun • Pelepah daun melekat di batang dan meninggalkan  bekas bila daun tersebut gugur. • Jika dilihat dari susunan anak daun maka kelapa Jika dilihat dari susunan anak daun, maka kelapa  termasuk tumbuhan berdaun majemuk menyirip  (pinnatus) dengan anak daun berbentuk pita.  • Kelapa dewasa mempunyai 30 40 daun pada tajuknya 30‐40 daun pada tajuknya.  Secara umum setiap daun mempunyai panjang 5 ‐ 7  meter dengan 200 ‐ 300 anak daun.  • Panjang anak daun bervariasi antara 90 ‐ 135 cm.  kd b
  • 15. DAUN • Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada  tipe kelapa dan kondisi pertumbuhannya.  • Produksi daun pertahun berkorelasi positif dengan produksi  buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa  buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa mempunyai satu tandan atau manggar.  • Masa hidup daun mulai dari muncul hingga tua, atau mati  adalah 2,5 ‐ 3 tahun, sedangkan daun muncul di tajuk setiap  adalah 2 5 3 tahun sedangkan daun muncul di tajuk setiap 3 atau 4 minggu.  • Diperlukan waktu sekitar 30 bulan untuk diferensiasi  primordia sebelum daun muncul.  primordia sebelum daun muncul • Variasi  morfologi Daun : a. Daun normal, letak berseberangan b. Berseberangan, tapi tiap lembaran tidak terpisah ada  waktu daun membuka c. Pelepah daun dengan warna kuning, p g g, d. Pelepah daun dengan warna hijau e.  Pelepah daun dengan warna coklat
  • 16. Fase pertumbuhan daun Fase pertumbuhan daun • Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun < Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun <  10 cm g (p p j g p ), • Fase Elongation (perpanjangan cepat), sekitar 8  bulan.  Ukuran dari sampai beberapa meter.  Daun  yang belum terbuka disebut “cabbage” • Fase Adult (dewasa).  Pada fase ini sampai daun mati  sekitar 24 – 30 bulan.
  • 17. PHYLLOTAXY (SUSUNAN) DAUN • Duduk daun melingkar batang dengan pangkal daun  g g g p g mengumpul pada batang.  • Arah susunan daun dapat ke kiri atau ke kanan • Susunan daun pada batang ini mengikuti rumus 2/5, yaitu  dalam dua lingkaran atau spiral yang terbentuk jika titik duduk  daun dihubungkan secara berurutan akan ditemui 5 daun  g sehingga daun pertama kira‐kira berada di atas daun keenam. • Sudut antara daun yang satu dengan daun berikutnya sekitar  144 o 144 
  • 19. BUNGA • Apabila kelapa telah mencapai tingkat umur tertentu (untuk kelapa jangkung berumur 4-5 tahun), infloresen/ karangan bunga berturut-turut tumbuh keluar dari ketiak berturut turut daun. • Karangan bunga kelapa disebut mayang (belum membuka) atau manggar (telah mekar atau pecah). • Karangan bunga di bagian luarnya diselubungi oleh kulit mayang disebut seludang (spatha) Panjang seludang (spatha). berkisar antara 80 - 90 cm. • Satu manggar mempunyai 20-40 cabang (malai). • Satu malai biasanya mempunyai 1 - 3 bunga betina pada bagian pangkal dan 250 - 300 jantan
  • 20. BUNGA • Jadi satu manggar mempunyai 20 - 60 bunga betina dan 5000 - 12000 bunga jantan, • Masa receptif sangat pendek antara 1 – 4 hari hari. Jika tidak ada penyerbukan bunga betina akan jatuh/lepas dari tangkaina. • Pada kelapa dalam masa receptif terjadi 3 – 4 hari sebelum masa pembungaan bunga jantan selesai. Karena itu penyerbukan sendiri kelapa dalam sulit terjadi • Beberapa serangga penyerbuk yang penting p gg p y y gp g adalah Apis indica, Apis florea dan Apis dorsato. • Bunga betina yang tidak diserbuki akan layu, mengering dan gugur gugur.
  • 21. Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen) Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen) • Bercabang secara normal  Bercabang secara normal • Tidak bercabang (specata) • Tidak bercabang dengan daun sangat jarang id k b b d d j • Buah kecil dalam jumlah banyak • Dua atau tiga infolresen pada tiap ketiak daun
  • 23. Variasi Pembungaan (Flowering) Variasi Pembungaan (Flowering) • Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian  bunga terbuka bersama‐sama  • Bunga jantan membuka tidak bersamaan Bunga jantan membuka tidak bersamaan  dengan bunga betina • H Hanya ada bunga jantan.   d b j • Kebalikannya rangkaian bunga spicata  mempunyai bunga jantan hanya sedikit tapi  bunga betina jumlahnya banyak 
  • 24. BUAH • 3 – 4  minggu setelah inflorese membuka, bunga betina telah  dibuahi dan mulai tumbuh menjadi buah.  • Dari jumlah buah yang terbentuk 1/2 ‐ 3/4 nya berangsur‐ Dari jumlah buah yang terbentuk, 1/2  3/4 nya berangsur angsur rontok karena pohon tidak sanggup membesarkan  semua buah yang ada.  • Dari buah yang tinggal pada umur tiga bulan masih akan  gugur lagi sebanyak 3 ‐ 6%.  • Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11‐12 Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11 12  bulan agar buah dapat dipanen
  • 25. BUAH Buah kelapa terdiri dari bagian‐bagian: B hk l t di i d i b i b i 1. epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin, agak keras, dan  tebalnya + 1/7 mm; 2. mesocarp, yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat‐ 2 mesocarp yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat serat yang keras, tebalnya 3‐5 cm 3. endocarp, yaitu bagian tempurung yang keras sekali, tebalnya 3 ‐ 6 mm,  bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan 4. endosperm atau putih lembaga, yang tebalnya 8 ‐ 10 mm.   Di dalam buah  terdapat organ khusus disebut “kentos” atau haustorium Buah tua (berdasar bobotnya)  terdiri dari:  35% sabut, 12% tempurung, 28% endosperm dan 25% air.  Sedangkan endosperm mengandung;  52% air, 34% minyak, 3% protein, 1,5% zat gula, dan 1 % abu.  Air kelapa mengandung 2% gula, 4% zat kering dan zat abu.
  • 27. Variasi morfologi buah • W Warna :  hijau, kuning, coklat, orange (sering disebut merah) hij k i kl t ( i di b t h) • Bentuk : bulat, lonjong, panjang • S b t Sabut : manis shg dapat dimakan waktu muda, normal i h d t di k kt d l • Endosperma (daging buah) :  ‐ lunak lunak,  ‐ jelly like (seperti lendir),  ‐ berbutir berbutir,  ‐ normal,  ‐ tidak bertempurung tidak bertempurung,  ‐ tempurung pecah dan daging buah membusuk,  ‐ buah kecil dan endosperma sedikit buah kecil dan endosperma sedikit,  ‐ buah besar dengan endosperma besar
  • 28. VARIASI BUAH VARIASI BUAH Berdasarkan : Berdasarkan : • Ukuran dan bentuk • Tebal tempurung • Tebal endosperma • Besar rongga endosperma
  • 29. JENIS  JENIS KELAPA JENIS – JENIS KELAPA • KELAPA DALAM (TALL) KELAPA DALAM (TALL) • KELAPA GENJAH (DWARF) • KELAPA HIBRIDA (HYBRID) ( )
  • 30. SIFAT KELAPA DALAM • lebih jagur/kuat; • habitus tinggi dengan 25 - 40 daun di tajuk tanaman dewasa, • menyerbuk silang, sehingga dominan out breeding; • lambat berbuah, mulai berproduksi umur 6 - 7 tahun; • Ukuran buah besar, • Jumlah buah sedikit – sedang • kadar kopra lebih tinggi, • batang berbonggol dan diameter batang lebih besar; • lebih toleran terhadap variasi tanah dan iklim.
  • 31. SIFAT KELAPA GENJAH • cepat berbuah (3‐4 tahun);  • habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar  dapat lebih banyak;  • menyerbuk sendiri, sehingga dominan in‐breading  • peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik,  • kadar kopra rendah;  • ukuran buah relatif kecil;  • berbuah lebat / banyak • mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
  • 32. SIFAT KELAPA HIBRIDA • cepat berbuah (4 – 5  tahun);  • habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar  agak banyak;  • menyerbuk sendiri dan silang • Agak peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang  baik,  • kadar kopra tinggi; kadar kopra tinggi;  • ukuran buah relatif sedang – besar;   • berbuah lebat / banyak / y • Agak mudah dipengaruhi fluktuasi iklim
  • 33. Keunggulan Kelapa hibrida:  • berbuah cepat • potensi berbuah rata‐rata mencapai 120 butir per potensi berbuah rata rata mencapai 120 butir per  pohon per tahun  • sampai dengan umur 8 tahun produksi kopra mencapai  9.750 kg per hektar  • daging buah tebal  • k d kandungan minyak tinggi  i k ti i • habitus tanaman sedang (antara genjah dan jangkung)  • relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit 
  • 34. KARAKTER KELAPA GENJAH DAN JANGKUNG Karakter Genjah Genjah Kelapa hijau hijau Jangkung Freskistas (tahun) 3,0 4,0 7,0 Lingkarbatang ( ) g g (cm) 50,8, 53,8 , 66,0, Jumlah daun di tajuk 26 28 32 Lebar daun (m) 1,46 1,83 2,65 Panjang tangkai daun (m) 0,91 1,19 1,31 Jumlah buah/tahun 66 90,8 66 Kopra per buah (gram) 92,14 99,23 170,10 Mutu kopra Jelek Jelek Baik Kadar i k K d minyak (%) 73,54 73 54 66,13 66 13 74,30 74 30 Kadar asam lemak bebas 0,02 0,07 0,20 Lingkar buah (cm) 34,3 38,1 55,9 Tebal daging biji (cm) 0,8 08 0,8 08 1,3 13 Bobot ari/butir (gram) 255 510 680 Waktu berkecambah (hari) 49,3 60,7 95,0 Fase bunga jantan (hari ke) 8 20 8-20 6 18 6-18 1 19 1-19 Fase bunga betina (hari ke) 1516 17-19 2123 Penyerbukan Sendiri Sendiri Silang