lRochmah
Siti Nur
l
Sri Widayati
l
Mazrikhatul Miah




BIOLOGI
                   SMA/MA   Kelas XI I
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
                          Dilindungi Undang-undang




                          Biologi SMA/MA Kelas XII

                          Penulis: Siti Nur Rochmah, Sri Widayati, Mazrikhatul Miah
                          Editor: Eti Arinastiti, Yunita Retnosari, Arif Kurniawan
                          Pembaca ahli: Maizer Said Nahdi
                          Desainer sampul: Aji Galarso Andoko
                          Desainer perwajahan: Sri Basuki
                          Ilustrator: Indradi Budi Santosa, Dwi Purwanto
                          Penata letak: Erwin Ariyanto, Sabjan Badio
                          Pengarah artistik: Sudaryanto




                               574.07
                                SIT         SITI Nur Rochmah
                                 b               Biologi : SMA dan MA Kelas XII /penulis, Siti Nur Rochmah, Sri
                                             Widayati, Mazrikhatul Miah ; editor, Eri Arinastiti, Yunita Retnosari,
                                             Arif Kurniawan ; illustrator, Indradi Budi Santosa, Dwi Purwanto
                                             .-- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
                                             2009.
                                                  vii, 282 hlm, : ilus. ; 30 cm

                                                  Bibliografi : hlm. 281-282
                                                  Indeks
                                                  ISBN: 978-979-068-831-5 (no jilid lengkap)
                                                  ISBN: 978-979-068-845-2


                                                  1. Biologi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Sri Widayati
                                                  III. Mazrikhatul Miah IV. Eri Arinastiti V. Yunita Retnosari
                                                  VI. Arif Kurniawan VII. Indradi Budi Santosa
                                                  VIII. Dwi Purwanto

                          Hak cipta buku ini telah dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
                          dari Penerbit PT. Pustaka Insan Madani




                          Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
                          Departemen Pendidikan Nasional
                          Tahun 2009

                          Diperbanyak oleh ...




 ii
ii    Biologi Kelas XII
Kata Sambutan
     Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan
Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran
ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat
melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007
tanggal 25 Juni 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia
yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada
para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku
ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu
ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami
harapkan.



Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan




                                               Kata Pengantar
                                                                iii
Kata Pengantar
      Biologi adalah ilmu hafal-menghafal. Barangkali itulah yang
tertanam dalam benak kalian selama ini. Maka, yang dikejar oleh
kalian bukanlah pemahaman, namun bagaimana menghafal materi
sebanyak mungkin. Nah, untuk menghentikan kondisi seperti itu,
kami menghadirkan Seri Biologi SMA/MA ini. Melalui pendekatan
kontekstual, diharapkan pembelajaran biologi terasa mengasyikkan,
dan merangsang rasa ingin tahu.
      Dalam buku ini, kami menyajikan beragam elemen dan rubrikasi
antara lain: Apersepsi, berisi judul bab, gambar, serta keterangan
gambar yang terkait dengan materi yang akan dipelajari. Peta Konsep,
berupa konsep-konsep inti yang akan diberikan pada setiap bab. Tujuan
Pembelajaran, yakni target yang ingin dicapai pada setiap bab. Kata
Kunci, berisi kata-kata yang merupakan inti materi dalam bab terkait.
Telisik, yaitu rubrik berisi kegiatan siswa yang terkait dengan materi.
Percobaan, yakni kegiatan siswa yang dilakukan di dalam kelas atau
laboratorium, untuk membuktikan suatu teori yang terkait dengan
materi. Diskusi, yaitu rubrik yang menyajikan suatu tema menarik untuk
didiskusikan oleh siswa. Galeri, berisi aneka informasi tambahan. Uji
Kompetensi, merupakan soal-soal akhir subbab. Kilas, berisi cuplikan
informasi penting yang telah dipelajari oleh siswa pada materi ataupun
kelas sebelumnya. Senaraikata, berisi penjelasan istilah-istilah penting
dalam materi. Ikhtisar, yaitu rubrik khusus berisi ringkasan materi
dalam satu bab. Ulangan Harian, berisi soal-soal tes di akhir bab,
untuk menguji pemahaman siswa atas keseluruhan materi bab yang
bersangkutan.
      Selain rubrik-rubrik tersebut, masih ada ulangan blok yang
meliputi Latihan Ulangan Tengah Semester, Latihan Ulangan Akhir
Semester, dan Latihan Ulangan Kenaikan Kelas. Ketiganya berfungsi
menguji ketercapaian kompetensi.
      Demikianlah, buku ini telah kami upayakan agar dapat tampil
maksimal. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Yogyakarta, penerbit Pustaka Insan Madani, dan semua pihak atas
perbagai bentuk dukungannya.

Tim Penulis



  iv     Biologi Kelas XII
Daftar Isi
Kata Sambutan iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v

 Bab I       Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

A.   Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 2
     1. Perkecambahan 2
     2. Pertumbuhan dan Perkembangan 6
B.   Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   11
     1. Faktor Internal 11
     2. Faktor Eksternal 14
C.   Merancang Percobaan Pengaruh Faktor Luar Terhadap Pertumbuhan
     dan Perkembangan 20
     1. Menemukan Masalah 20
     2. Merumuskan Masalah 20
     3. Merumuskan Hipotesis 21
     4. Merancang Percobaan 21

 Bab II      Metabolisme

A.   Enzim pada Proses Metabolisme      32
     1. Komponen-komponen Enzim 32
     2. Fungsi dan Cara Kerja Enzim 33
     3. Sifat-sifat Enzim 35
     4. Penghambat Kerja Enzim 36
     5. Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim 37
     6. Penamaan dan Pengelompokan Enzim 38
     7. Pembentukan Enzim 39
B.   Katabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Enzim 41
     1. Katabolisme Karbohidrat 41
     2. Hubungan antara Katabolisme Lemak, Protein, dan Katabolisme Kar-
          bohidrat 52
C.   Anabolisme 55
     1. Fotosintesis 55
     2. Kemosintesis 63

Latihan Ulangan Tengah Semester I    69

 Bab III     Genetika

A.   Materi Genetik    72

                                                       Daftar Isi
                                                                    v
1. Kromosom 72
      2. DNA 77
      3. RNA 80
      4. Hubungan Gen dengan Kromosom, DNA, dan RNA          81
B.    Sintesis Protein 83
      1. Tahapan Sintesis Protein 84
      2. Kode Genetik dalam Sintesis Protein 90

 Bab IV       Pembelahan Sel

A. Reproduksi Sel 98
   1. Pembelahan Sel secara Langsung 98
   2. Pembelahan Sel secara Tidak Langsung (Mitosis dan Meiosis)   100
B. Tahapan Pembelahan Mitosis 101
   1. Interfase (Fase Istirahat) 102
   2. Pembelahan Mitosis 103
C. Pembelahan Meiosis 109
   1. Tahap Meiosis I 109
   2. Tahap Meiosis II 112
D. Gametogenesis dan Pewarisan Sifat 114
   1. Gametogenesis pada Hewan 114
   2. Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi 116
   3. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis 117

 Bab V        Prinsip Hereditas

A.    Hukum Pewarisan Sifat Mendel 124
      1. Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) 125
      2. Hukum Mendel II (Hukum Asortasi) 130
      3. Penyimpangan Semu Hukum Mendel 135
B.    Pola-pola Hereditas 142
      1. Tautan Autosomal 143
      2. Pindah Silang 144
      3. Tautan Seks 147
      4. Determinasi Seks 148
      5. Gen Letal 150
      6. Non-disjunction 152
C.    Hereditas pada Manusia  154
      1. Kelainan atau Cacat Menurun 155
      2. Golongan Darah 158
      3. Gen-gen yang Ekspresinya Dipengaruhi oleh Jenis Kelamin   161
      4. Upaya Menghindari Kelainan Menurun 163

 Bab VI       Mutasi

A.    Macam-macam Mutasi dan Penyebabnya 172
      1. Mutasi Gen 172
      2. Mutasi Kromosom 174
      3. Mutasi Somatis dan Mutasi Germinal 179
      4. Mutasi Alami dan Mutasi Buatan 181


     vi   Biologi Kelas XII
5. Mutasi Missenses, Non-sense, Netral, dan Diam 183
B.   Dampak Mutasi pada Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan
     Masyarakat)   184
     1. Dampak Positif Mutasi Buatan dan Mutasi Alam 184
     2. Dampak Negatif Mutasi 185

Latihan Ulangan Akhir Semester I     193

 Bab VII Evolusi
A.   Konsep Dasar Evolusi 200
     1. Teori-teori Evolusi 200
     2. Pro dan Kontra Evolusi 203
B.   Bukti-bukti Adanya Evolusi  206
     1. Bukti Paleontologi 206
     2. Anatomi Perbandingan 208
     3. Struktur Vestigial 209
     4. Embriologi 209
     5. Biokimia Perbandingan 209
     6. Biogeografi 210
     7. Domestikasi 211
C.   Mekanisme Evolusi 212
     1. Perubahan (Variasi) Genetik 212
     2. Seleksi Alam 215

 Bab VIII Kecenderungan Baru Teori Evolusi
A.   Asal Usul Bumi dan Kehidupan     224
     1. Teori Asal Usul Bumi 224
     2. Teori Asal Usul Kehidupan 225
B.   Kecenderungan Baru Teori Evolusi 230
     1. Pandangan Baru Teori Evolusi 230
     2. Pandangan Harun Yahya Tentang Teori Evolusi      231

Latihan Ulangan Tengah Semester II    237

 Bab IX        Bioteknologi

A.   Pengertian dan Jenis-jenis Bioteknologi 240
     1. Arti dan Prinsip Dasar Bioteknologi 240
     2. Jenis-jenis Bioteknologi 240
B.   Implikasi (Dampak) Bioteknologi pada Sains, Lingkungan, Teknologi,
     dan Masyarakat 249
     1. Dampak Positif 249
     2. Dampak Negatif 253
     3. Solusi untuk Mengatasi Kontroversi Rekayasa Genetika 255

Latihan Ujian Akhir Sekolah   261
Kunci Jawaban     267
Indeks   278


                                                       Daftar Isi
                                                                    vii
viii   Biologi Kelas XII
Bab
  I
Pertumbuhan dan
Perkembangan pada
Tumbuhan


                                                                         50,000 PhotoArt




S    etiap makhluk hidup termasuk tumbuhan, akan mengalami pe-
     rubahan bentuk, ukuran, maupun volumenya. Dalam jangka
waktu tertentu, biji yang kalian tanam di kebun akan memunculkan
akar, batang, dan daun. Akhirnya, bentuk tersebut berubah menjadi
tumbuhan dewasa yang lengkap dengan bagian akar, batang, dan daun.
Bahkan, ada yang sampai menghasilkan bunga dan buah. Dengan
demikian, tentunya ada suatu proses yang menyebabkan perubahan
tersebut. Oleh karena itu, kalian perlu mengetahui, proses apakah yang
menyebabkan perubahan dari bentuk biji menjadi tumbuhan dewasa?
Di materi inilah kalian menemukan penjelasan.



                                                 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                              1
Pada bab ini, kalian akan mempelajari pertumbuhan dan perkem-
Ka taK u n c i                    bangan pada tumbuhan serta mempelajari faktor-faktor yang memen-
•   Pertumbuhan
•   Perkembangan
                                  garuhi pertumbuhan dan perkembangan.
•   Perkecambahan                      Setelah mempelajarinya, kalian diharapkan dapat membedakan
•   Pertumbuhan primer            bagaimana tumbuhan dikatakan tumbuh dan berkembang, mengiden-
•   Pertumbuhan sekunder
                                  tifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkem-
                                  bangan, dan membedakan ciri-ciri serta akibat pertumbuhan primer
                                  dan pertumbuhan sekunder. Selanjutnya, kalian diharapkan mampu
                                  merancang, melaksanakan percobaan dan mengamati hasil percobaan.

                                  A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada
                                     Tumbuhan
                                        Tumbuhan kelapa berkembang biak dengan biji. Jika biji bera-
                                  da pada persemaian yang sesuai, tumbuhlah bibit tumbuhan kelapa.
                                  Setelah bibit tersebut ditanam, tumbuhan akan bertambah tinggi,
                                  besar, berbunga dan berbuah. Perubahan itu disebabkan oleh adanya
                                  fase-fase pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuhan kelapa yang
                                  telah tumbuh tersebut tidak akan dapat kembali ke bentuk semula.
                                        Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible
                                  (tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan
                                  jumlah sel atau pembelahan sel (pembelahan mitosis) atau keduanya.
                                  Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif
                                  karena pertumbuhan dapat diketahui dengan mengukur besar dan
                                  tinggi batang, menimbang massa sel baik berupa berat kering maupun
                                  berat basahnya, menghitung jumlah daun, jumlah bunga, maupun
                                  jumlah buahnya.
                                        Selama pertumbuhan, tumbuhan juga mengalami proses diferen-
                                  siasi, pematangan organ, serta peningkatan menuju kedewasaan. Pada
                                  saat itulah, tumbuhan mengalami proses yang disebut perkembangan.
                                  Serangkaian proses perubahan bentuk tumbuhan ini disebut juga mor-
                                  fogenesis. Dari hasil perkembangan inilah tumbuhan menjadi sema-
                                  kin dewasa dan lengkap organnya. Proses pembentukan organ tersebut
                                  disebut sebagai organogenesis, yang merupakan bagian dari proses
Kilas                             perkembangan atau morfogenesis.
Pada pelajaran biologi SMP    ,
                                        Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, tetapi
telah kalian pelajari tentang
ciri-ciri makhluk hidup. Selain   dilihat dengan adanya peningkatan menuju pada kesempurnaan. Per-
mengalami pertumbuhan             tumbuhan dan perkembangan tersebut berjalan secara simultan (ber-
dan perkembangan, ciri-ciri
                                  sama). Salah satu fase atau tahapan dari pertumbuhan dan perkembang-
lain dari makhluk hidup
adalah mampu bergerak,            an adalah poses perkecambahan.
bernapas, peka terhadap
rangsangan atau faktor
                                  1. Perkecambahan
luar, bermetabolisme atau              Biji dibungkus oleh kulit biji. Setelah biji dibelah, kalian akan
membutuhkan makanan
dan minuman, serta mampu
                                  menemukan bagian-bagian berupa cadangan makanan dan embrio
berkembangbiak.                   atau calon individu baru yang disebut juga lembaga tumbuhan. Em-
                                  brio terdiri dari akar lembaga (calon akar = radikula), daun lembaga



    2     Biologi Kelas XII
Selaput biji                           Epikotil
(kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus). Untuk mem-
peroleh penjelasan lebih lengkap, perhatikan Gambar 1.1.                                                                       Hipokotil
      Kotiledon pada biji tumbuhan monokotil seperti padi (Oryza                         Plumula

sativa), jagung (Zea mays) maupun rumput-rumputan (Gramineae
                                                                                        Radikula                              Kotiledon
atau Poaceae) disebut sebagai skutelum. Skutelum mempunyai
permukaan yang luas dan tipis. Pada bagian akar embrionya, ter-                                    (a)
bungkus oleh lapisan yang disebut koleorhiza, sedangkan pada
ujung tunas embrioniknya dibungkus oleh koleoptil.                                                     Selaput biji

       Embrio pada biji tumbuhan dikotil seperti kacang atau                                           Endosperma
buncis, melekat pada kotiledon disebut kuncup embrionik.                                                 Kotiledon
Kaulikulus terdiri dari hipokotil (“hypo”= di bawah) yaitu ba-                                         Ujung tunas
gian bawah (pangkal) yang melekat pada kotiledon dan epikotil                                          Hipokotil

(“epi”= di atas), yang terdapat di sebelah atas hipokotil. Epiko-                                       Radikula
til akan tumbuh menjadi batang dan daun serta hipokotil akan                               (b)
tumbuh menjadi akar.
                                                                                             Skutelum
       Pada ujung epikotil terdapat plumula (pucuk lembaga)                                  (kotiledon)
yang terdiri dari ujung tunas dengan sepasang pucuk daun. Ra-
                                                                                                                              Endosperma
dikula berada pada bagian ujung pangkal hipokotil.                                           Koleoptil
      Pada biji terdapat suatu bagian yang berfungsi untuk me-                               Plumula
                                                                                                                             Radikula
masukkan air dan O2. Bagian itu disebut hilum (Gambar 1.2).                                Koleorhiza

Selain melewati hilum, air dan gas-gas terlarut dapat masuk                                      (c)
lewat mikropil. Mikropil juga merupakan pintu masuknya inti
                                                                             Gambar 1.1 Struktur biji setelah dibelah
sperma dan inti vegetatif pada saat pembuahan berlangsung.                   (a) biji buncis, (b) biji jarak (c) biji jagung


                                              Hilum
   Tjitroepomo, Morfologi
   Tumbuhan, hlm. 246




                            Mikropil
                                       Gambar 1.2 Ovarium
                                                                                        Galeri
                                                                                         Bagian apakah yang kita
     Setelah biji ditanam dan daerah persemaian telah memenuhi syarat,                   makan dari buah kelapa?
biji akan dapat berkecambah. Pada saat biji berkembang (sebelum
                                                                                         Sebenarnya, yang kita
berkecambah), kotiledon maupun skutelum menyerap makanan dari
                                                                                         makan dari buah kelapa
endosperma. Pada saat perkecambahan tiba, kotiledon memindahkan                          adalah bagian endosper-
makanannya ke embrio. Akibatnya kotiledon semakin mengecil.                              manya. Bagian ini berda-
     Perkecambahan adalah proses perubahan fisiologi biji dari bentuk                     ging, berwarna putih dan
                                                                                         merupakan endosperma
dorman (“istirahat” atau tidak aktif ) ke bentuk semai setelah melalui                   padat yang biasanya dapat
perkembangan sedemikian rupa, ditandai dengan pembentukan radi-                          dibuat es kelapa muda. Air
kula, kaulikulus dan plumula.                                                            kelapanya merupakan endo-
                                                                                         sperma cair. Pada monokotil,
a. Masa Dormansi Biji                                                                    umumnya endospermanya
                                                                                         cair dulu kemudian menjadi
    Persyaratan pertama agar biji dapat berkecambah adalah berakhir-                     padat.
nya masa dormansi biji. Dormansi biji adalah kondisi biji yang masih                                        www.kimianet.lipi.go.id
                                                                                                         (dengan pengembangan)
hidup tetapi tidak aktif, berada dalam kondisi kering (kelembabannya
kurang) dan tidak dapat (gagal) berkecambah selama periode waktu

                                                            Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                                            3
tertentu karena faktor internal biji. Biji kuisen (quiscence) adalah biji
                                  yang tidak dapat berkecambah apabila faktor luar tidak memenuhi
                                  persyaratan. Keadaan ini akan berakhir hingga adanya kondisi yang
                                  menguntungkan untuk perkembangan.
                                  b. Proses Perkecambahan
                                        Pertumbuhan dan perkembangan telah dimulai sejak biji terkena
                                  air. Setelah terjadi proses imbibisi (masuknya air ke dalam biji), em-
                                  brio di dalam biji melakukan perbanyakan sel. Pada tahapan tertentu,
                                  sel mengalami proses diferensiasi. Pada tahapan ini, sel-sel mengalami
                                  proses penambahan jenis dan fungsi sel menjadi jelas. Tahap berikut-
                                  nya adalah proses pembentukan organ-organ yang disebut organogen-
                                  esis. Dengan organogenesis ini, struktur dan fungsi menjadi semakin
                                  lengkap. Proses ini disebut perkembangan atau morfogenesis.
                                        Proses perkecambahan diawali dengan berubahnya struktur em-
                                  brio biji menjadi tumbuhan kecil di dalam biji yaitu terlihat daun ke-
                                  cil, calon batang, dan calon akar.
                                        Dua faktor yang memengaruhi perkecambahan yaitu faktor inter-
                                  nal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar atau lingkungan). Fak-
                                  tor internal meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, absorbansi
                                  (daya serap biji terhadap air), dan ada tidaknya zat penghambat. Faktor
                                  eksternal meliputi suhu, O2, dan air.
                                        Mengapa setelah biji terinduksi oleh air, embrio biji memiliki ke-
                                  mampuan untuk tumbuh? Setelah biji menyerap air (imbibisi), biji
                                  membesar sehingga kulit biji pecah. Secara umum, proses perkecamba-
                                  han terjadi secara kimiawi. Dengan masuknya air ke dalam biji, enzim
                                  akan bekerja dengan aktif. Jika embrio terkena air, embrio menjadi
                                  aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini memacu
                                  aleuron untuk membuat (mensintesis) dan mengeluarkan enzim. En-
                                  zim yang dikeluarkan antara lain: enzim amilase, maltase, dan enzim
                                  pemecah protein. Perhatikan Gambar 1.3.

                                                                                                         Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 365
Gambar 1.3 Proses perke-                        aleuron
cambahan biji. Gambar biji
jagung yang dibuka hingga
terlihat bagian aleuron, embrio                           GA                             amilase
                                                 embrio                         enzim
dan endosperma. Gambar
tersebut menggambarkan urutan
                                                                                              gula
proses.
(a) embrio menyerap air,
(b) embrio mengeluarkan GA ke
     aleuron,                                   air
                                  endosperma
(c) aleuron mengeluarkan
                                                                     radikula
     enzim dan enzim menuju ke
     endosperma,                          (a)                  (b)               (c)    (d)
(d) enzim bekerja menguraikan
     zat makanan hingga
     diperoleh energi untuk            Amilase merubah amilum (pati) menjadi maltosa. Maltosa dihi-
     perkecambahan.
                                  drolisis oleh maltase menjadi glukosa. Metabolisme glukosa menghasil-
                                  kan energi dan atau senyawa-senyawa untuk menyusun struktur tubuh
                                  tumbuhan. Pembentukan energi ini membutuhkan oksigen (O2). Oleh
                                  sebab itu, proses perkecambahan membutuhkan oksigen. Protein yang
                                  ada dipecah menjadi asam amino yang berfungsi menyusun struktur

    4      Biologi Kelas XII
sel dan enzim-enzim baru. Enzim-enzim di dalam biji dapat bekerja
dengan baik pada suhu tertentu, sedangkan suhu yang tinggi dapat
merusak enzim.
     Cahaya pada proses perkecambahan dapat memengaruhi hormon
auksin. Hormon ini rusak atau terurai jika terkena intensitas cahaya
yang tinggi. Dengan demikian, pertumbuhan kecambah akan ke arah
datangnya cahaya.
     Ada dua tipe perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya pada
saat berkecambah:
1) Perkecambahan hipogeal
     Pada perkecambahan ini, bakal batang tumbuh memanjang ke
     permukaan tanah, kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh:
     perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), dan jagung (Zea
     mays). Perhatikan Gambar 1.4(b).
2) Perkecambahan epigeal
     Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh menembus permukaan
     tanah sehingga kotiledon terangkat ke permukaan tanah.
     Contoh: perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus sp.), kacang
     tanah (Arachis hypogaea) dan kapas (Gossypium sp). Perhatikan
     Gambar 1.4 (a).
                                 plumula




                                                                                                          Laren, et al., Heath Biology, hlm. 357
                        hipokotil

                                                  epikotil

                                             hipokotil




     radikula
                selaput biji     kotiledon

                               (a)                                             (b)
    Gambar 1.4
    (a) Perkecambahan epigeal pada kacang hijau,
    (b) Perkecambahan hipogeal pada kacang kapri

   Setelah kalian mengetahui proses perkecambahan, kalian perlu
menambah pengetahuan melalui rubrik Telisik di bawah ini.
                                                                                      T e l i s i k
                                 Mengumpulkan Informasi Cara Budidaya Kecambah
 Lakukanlah tugas berikut ini bersama kelompok kalian. Langkah-langkah yang kalian lakukan adalah:
 1.   Kunjungi pedagang kecambah di pasar. Lakukan transaksi kapan kalian dapat berkunjung ke
      rumahnya untuk melihat langsung proses budidaya kecambah.
 2.   Sebelum berkunjung, siapkan lembar kerja untuk mencatat alat-alat yang diperlukan dan cara budi-
      dayanya.
 3.   Buatlah laporan hasil survei kalian.
 Agar laporan kalian dapat dipahami orang lain, gambarlah alat yang diperlukan dan deskripsikan
 dengan jelas. Susunlah dengan kalimat yang mudah dipahami. Sebelum dikumpulkan, mintalah orang
 lain membaca laporan kalian untuk menilainya.



                                                             Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                                                                   5
2. Pertumbuhan dan Perkembangan
                                    Setelah fase perkecambahan, tumbuhan akan tumbuh membentuk
                               akar, batang dan daun. Setelah tanaman memiliki daun yang sempur-
                               na, akar tumbuhan segera berfungsi sebagai organ penyerap unsur-un-
                               sur hara dari media tanamnya. Pertumbuhan pada tanaman dibedakan
                               menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
                               a. Pertumbuhan Primer
                                     Jaringan khusus yang mengalami pertumbuhan dengan cara pembe-
                               lahan dan pembesaran sel, disebut meristem. Sel-sel pada jaringan meris-
                               tem primer membelah terus-menerus, 1 sel menjadi 2 sel, 2 sel menjadi
                               4 sel, 4 sel menjadi 8 sel, 8 sel menjadi 16 sel dan seterusnya. Hal inilah
                               yang disebut pertumbuhan primer. Selain membelah, sel juga menga-
                               lami penambahan ukuran (membesar dan memanjang). Pertumbuhan
                               primer terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Pada jaringan meri-
                               stem ini terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
                               1) Titik Tumbuh Akar
Kilas                                Pada tahun 1758, Henri Louis dkk dilaporkan sebagai orang yang
Pada pelajaran Biologi
kelas X, pertumbuhan dan       pertama kali mengamati pertumbuhan sel di daerah akar, dengan me-
perkembangan tumbuhan          nyisipkan perak tipis pada akar. Pada tahun 1980, Erickson dan Silk
meliputi dua kelompok, yaitu   melaporkan hasil percobaannya bahwa pada daerah pemanjangan jarak
fase vegetatif dan fase
generatif.
                               tinta semakin berjauhan.
                                     Pada bagian meristem apikal (meristem ujung), akar tumbuhan dil-
Fase vegetatif meliputi
fase perkecambahan biji,       indungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar juga berfungsi untuk
pertumbuhan dan perkem-        menembus tanah karena sel-sel di bagian ini mengeluarkan cairan poli-
bangan batang, daun, tunas
                               sakarida. Akibat cairan inilah tanah menjadi lunak. Titik tumbuh akar
samping, dan akar. Fase
generatif meliputi pembu-      adalah pada bagian jaringan meristem yang memiliki tudung akar.
ngaan, pembentukan biji,             Berdasarkan strukturnya, titik tumbuh akar dibedakan menjadi dae-
pertumbuhan biji, dan buku-
                               rah pembelahan sel, daerah pemanjangan sel dan daerah diferensiasi.
buku reproduktif.
                                     Daerah pembelahan sel terdapat pada bagian ujung, di belakang tu-
                               dung akar. Pada daerah ini terdapat meristem primer dan meristem api-
                               kal dengan sel-sel yang aktif membelah (meristematik). Meristem primer
                               terdiri atas tiga sistem jaringan yaitu protoderm (lapisan terluar yang
                               akan menjadi jaringan epidermis), meristem dasar (lapisan kedua yang
                               berada di sebelah dalam protoderm dan akan menjadi jaringan dasar),
                               dan prokambium (merupakan lapisan dalam yang akan menjadi stele
                               atau silinder pusat). Meristem apikal merupakan pusat pembelahan sel.
                                     Daerah pemanjangan sel terdapat di belakang daerah pembelah-
                               an. Sel-sel pada daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan
                               memanjang. Perhatikan Gambar 1.5.
                                     Pada daerah diferensiasi, sel-sel pada tiga sistem jaringan meristem
                               mengalami proses diferensiasi, sehingga memiliki struktur dan fungsi
                               khusus. Epidermis pada daerah diferensiasi sudah terdiferensiasi dan
                               tumbuh bulu-bulu akar yang berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
                               hara dari dalam tanah. Oleh sebab itu, daerah diferensiasi dikatakan
                               mengalami organogenesis secara sempurna.

 6      Biologi Kelas XII
rambut akar yang telah
                                                                                                                                  tumbuh maksimum
                                                                                                                                  t

                                                                           daerah diferensiasi
                                                                                                                                                                                   epidermis

                                                                                                                                                                                                       rambut akar
Salisbury & Ross, Fisiologi Tumbuhan 3, hlm. 21




                                                                                                                                   r
                                                                                                                                   rambut akar muncul
                                                                                                                                   s
                                                                                                                                   sel endodermis berdifersensiasi
                                                                                                                                   p
                                                                                                                                   pemanjangan berhenti
                                                                                                 daerah pemanjangan sel




                                                                                                                                   unsur pembuluh
                                                                                                                                   pertama berdifersensiasi          protoderm                           prokambium
                                                  daerah pembelahan sel




                                                                                                                                  laju maksimum pemanjangan sel
                                                                                                                                                                     meristem                           meristem apikal
                                                                                                                                  pembelahan sel berhenti pada       dasar
                                                                                                                                  sebagian besar lapisan sel                                           tudung akar
                                                                                                                                 t
                                                                                                                                 tabung tapis pertama mendewasa
                                                                                  meristem
                                                                                  apikal




                                                                                                                               laju maksimum pembelahan sel
                                                                tudung akar
                                                                                                                                                                Gambar 1.5 Irisan membujur daerah pertumbuhan akar




    Untuk membuktikan bahwa pada akar kecambah terdapat daerah-
daerah yang memiliki kecepatan pertumbuhan berbeda, kalian dapat
melakukan percobaan sebagai berikut:

                                                                                                                                    Percobaan
                                                                                                                          Mengamati Letak Daerah Tumbuh pada Akar

                                                                      A.                         Dasar teori
                                                                                                 Titik tumbuh akar adalah pada bagian jaringan meristem yang memiliki tudung akar. Berdasar-
                                                                                                 kan struktur sel penyusun jaringan akar, titik tumbuh akar dibedakan menjadi daerah pembela-
                                                                                                 han sel, daerah pemanjangan sel dan daerah diferensiasi sel.
                                                                      B.                         Tujuan
                                                                                                 Mengamati dan mengetahui letak daerah tumbuh
                                                                                                 pada akar
                                                                      C.                         Alat dan Bahan
                                                                                                 1. Cawan petri
                                                                                                 2. Lempeng kaca
                                                                                                 3. Gelas ukur atau tabung gelas
                                                                                                 4. Jepit rambut atau karet gelang
                                                                                                 5. Penggaris
                                                                                                 6. Tinta tahan air (tinta cina)
                                                                                                 7. Air
                                                                                                 8. Kertas tisu atau kapas
                                                                                                 9.   Biji kacang tanah atau kacang merah yang telah
                                                                                                      direndam 12 jam




                                                                                                                                                        Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                                                                                                                             7
D.   Langkah Percobaan
     1. Siapkan sebuah cawan petri. Gunakan kapas basah untuk meletakkan 10 biji kacang yang
         telah direndam selama 12 jam, kemudian tutuplah rangkaian tersebut dengan selapis
         kapas basah.
     2. Sisakan sebuah kecambah untuk kalian amati pertumbuhan bulu-bulu akar, kemudian
         gambarlah.
     3. Simpanlah di tempat yang aman, cukup cahaya dan aerasi baik.
     4. Pada hari ke 3, amatilah apakah kecambah telah tumbuh? Lakukan pengamatan daerah
         tumbuh apabila kecambah mencapai panjang ± 3 cm. Bekerjalah bersama-sama dengan
         demonstrasi yang dilakukan gurumu.
     5. Pilih 3 buah kecambah yang akarnya lurus.
     6. Berilah tanda atau garis menggunakan tinta mulai dari ujung kecambah, sebanyak 10 garis
         masing-masing dengan interval 1 mm.
     7. Kecambah diletakkan dengan kedudukan tegak pada lempeng kaca yang telah dibalut
         kertas tisu atau kapas menggunakan karet gelang.
     8. Sebagai kontrol, ambilah 3 buah kecambah lagi. Kemudian berilah tanda garis pada 10
         mm dari ujungnya.
     9. Letakkan pada lempeng kaca seperti pada langkah 8 dan masukkan lempeng kaca pada
         tabung gelas yang berisi sedikit air, kemudian simpan di tempat gelap.
     10. Sisakan sebuah kecambah untuk kalian amati pertumbuhan bulu-bulu akar. Gambarlah,
         tunjukkan letak daerah diferensiasi.
     11. Setelah 24 jam, amatilah tanda tinta pada setiap kecambah dan ukurlah masing-masing
         interval garisnya dan dirata-rata. Kemudian masukkan data pada tabel pengamatan.

     Tabel pengamatan daerah tumbuh

                     Gambar Awal Kecambah              Gambar Kecambah 3 Hari Kemudian
                 Kontrol            Perlakuan            Kontrol             Perlakuan
       1.




       2.




       3.




E.   Pembahasan
     1. Untuk kecambah no. 1, daerah manakah yang mengalami pertumbuhan paling cepat?
        Bagaimana pula untuk kecambah no. 2 dan 3? Tunjukkan daerah-daerah itu pada gambar.
        (daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi)
     2. Pada umur berapa hari daerah diferensiasi terbentuk?
        Catatan: daerah diferensiasi biasanya ditandai dengan munculnya rambut akar.
     3. Buatlah kesimpulah daerah tumbuh pada akar kecambah.
     4. Presentasikan hasil kegiatan ini di depan kelas.




8    Biologi Kelas XII
Setelah kalian menyelesaikan percobaan dan mempresentasikan
hasil pengamatan daerah tumbuh, kalian memahami bahwa kecepatan
pertumbuhan pada akar berbeda-beda. Pertumbuhan tercepat terjadi
pada daerah meristem.
2) Titik Tumbuh Batang
     Titik tumbuh batang terdapat pada ujung batang.
Ujung batang merupakan jaringan meristem yang
sel-selnya aktif membelah. Pada ujung batang ter-                   daun

dapat meristem apikal sebagai daerah pertumbuhan.                  meristem apikal
Jaringan meristem membelah membentuk bangunan                    primordia daun
seperti kubah. Jaringan meristem pada batang dibagi




                                                                                                        Salisbury & Ross, Fisiologi Tumbuhan 3, hlm. 23
                                                                  jaringan
menjadi 2 yaitu meristem embrional dan meristem                   pembuluh
kambium. Meristem embrional ditemukan pada saat
perkecambahan, sedangkan meristem kambium dite-
mukan setelah tanaman tumbuh dan berkembang
secara lengkap.                                                 kuncup
     Primordia daun tumbuh di kanan kiri meristem               ketiak

apikal. Tunas samping yang akan membentuk ca-
bang disebut tunas aksiler. Batang memiliki daerah
pemanjangan dan daerah diferensiasi.                                     Gambar 1.6 Titik tumbuh
     Daerah pembelahan pada batang yang sedang                           batang dan bagian-bagiannya.
tumbuh lebih jauh letaknya dari ujung, dibanding-
kan dengan daerah pembelahan pada akar. Pada beberapa jenis Gym-
nospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan dikotil terletak beberapa
sentimeter di bawah ujung.
     Pertumbuhan primer batang dapat diukur menggunakan alat yang
disebut auksanometer.
b. Pertumbuhan Sekunder
     Telah disebutkan sebelumnya bahwa ujung akar dan ujung batang
memiliki jaringan meristem yang mengalami proses pembelahan,
pemanjangan, dan diferensiasi. Sebagai hasil diferensiasi sel-sel ujung    Gambar 1.7 Auksanometer
akar dan ujung batang, dihasilkan jaringan epidermis, jaringan dasar
dan stele yang kesemuanya adalah jaringan permanen. Jaringan kam-
bium masih tetap bersifat meristematik.
     Jaringan kambium memiliki kemampuan membelah ke arah
dalam, membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk flo-
em sekunder. Dengan penambahan sel sekunder ini mengakibatkan
batang bertambah besar. Perhatikan Gambar 1.8.
     Pembelahan sel-sel jaringan kambium dipengaruhi oleh musim. Pada
musim penghujan terbentuk lapisan yang lebih tebal, sebaliknya pada
musim kemarau lapisan yang dibentuk lebih tipis. Dengan demikian,
selama satu tahun terdapat dua lapisan. Perbedaan ketebalan pertumbuhan
membentuk garis melingkar (membentuk lingkaran) dan disebut lingkaran
tahun. Dengan mengamati lingkaran tahun, dapat diketahui umur
tanaman tersebut. Pertumbuhan yang diakibatkan adanya pembelahan sel-
sel pada jaringan kambium inilah yang disebut pertumbuhan sekunder.
                                                  Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                9
empulur
                                                                              xilem primer
                                                                                  kambium vaskuler                  epidermis
                                                                                  floem primer
                                                                                                          korteks

                                                                                                              han
                                                                                                      pertumbu


                                                                              xilem primer
                                                                                 xilem sekunder
                                                                                     xilem sekunder
                                                                                    floem sekunder
                                                                                  floem primer

                                       www.ualr.edu.botany.stemanatomy
                                                                                           tahun kedua
                                                                                     tahun pertama



                                                                         xilem sekunder (setelah
                                                                         pertumbuhan 2 tahun)
Gambar 1.8 Pertumbuhan sekunder                                                  kambium vaskuler
pada batang dikotil                                                                              floem sekunder
                                                                                kulit kayu kambium gabus
                                                                                                        gabus




                                        Akibat aktivitas kambium yang kadang-kadang tidak diimbangi
                                  oleh pertumbuhan kulit batang tumbuhan, maka jaringan epidermis
                                  batang dan korteks pecah dan rusak. Kerusakan jaringan ini memba-
                                  hayakan jaringan-jaringan di dalamnya. Untuk itu tumbuhan mem-
                                  bentuk kambium gabus (felogen) atau jaringan gabus. Jaringan gabus
                                  ke arah dalam membentuk parenkim (feloderm) dan ke arah luar mem-
                                  bentuk felem. Felem (lapisan gabus) tersusun atas sel-sel mati, sedang
                                  feloderm (korteks sekunder) tersusun oleh sel-sel hidup. Pada jaringan
                                  gabus terdapat celah-celah gabus yang merupakan penghubung antara
                                  lingkungan luar dan lingkungan dalam sel tumbuhan yang disebut len-
                                  tisel. Lentisel berfungsi sebagai pintu masuknya udara dan air ke dalam
                                  sel-sel tumbuhan.
                                        Kalian telah mempelajari tentang perkecambahan, pertumbuhan
                                  primer dan pertumbuhan sekunder. Untuk menguji pemahaman ka-
                                  lian, ikutilah Uji Kompetensi berikut.

       Uji Kompetensi                                                    3.     Jelaskan pengertian pertumbuhan dan
                                                                                perkembangan. Beri contoh masing-ma-
                                                                                sing.
  Kerjakanlah soal-soal berikut ini.
                                                                         4.     Jelaskan pengertian pertumbuhan primer
  1.   Jelaskan perbedaan dormansi biji dengan                                  dan pertumbuhan sekunder.
       biji yang kuisen (quissence).                                     5.     Gambarkanlah pertumbuhan primer dan
  2.   Jelaskan tahapan yang terjadi pada proses                                sekunder pada batang. Sebutkan bagian-
       perkecambahan.                                                           bagiannya.




  10     Biologi Kelas XII
B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan
   dan Perkembangan
    Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil kerja sama
antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam (faktor internal)
meliputi sifat genetik tumbuhan tersebut yang diperoleh secara turun
menurun, yang berupa gen dan hormon. Faktor luar (faktor eksternal)
meliputi faktor lingkungan. Faktor genetis pada bab ini hanya akan
dibahas secara sekilas. Pengetahuan tentang gen secara panjang lebar
akan diuraikan pada Bab 3.
1. Faktor Internal
    Adapun faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Gen
     Ukuran batang, bentuk daun, biji, dan bunga tumbuhan padi ber-
beda dengan tumbuhan kacang. Perbedaan pertumbuhan dan perkem-
bangan tanaman padi dengan kacang tersebut dipengaruhi oleh faktor
genetik. Tumbuhan padi yang banyak dijumpai ternyata memiliki ba-
nyak jenis, antara lain: IR, rojolele, mentik, dan bramo. Antar jenis
yang ada tersebut memiliki faktor genetis yang berbeda-beda pula.
Faktor genetis ini banyak digunakan dalam hal pemilihan bibit ung-
gul. Gen pada tumbuhan berperan pada pengaturan reaksi-reaksi kimia          Galeri
dalam sel (metabolisme sel). Berkait dengan gen ini, pemerhati tana-
man budidaya mengembangkan penelitian-penelitian yang bertujuan                     Frits W. Went

memperoleh biji yang baik untuk bibit, misalnya berapa lama menyim-




                                                                                                                          Salisbury & Ross, Fisiologi tumbuhan 3, hlm. 58
pan biji, berapa lama penjemuran (pengeringan), dan suhu berapakah
yang paling cocok untuk penyimpanan.
b. Hormon
     Hormon merupakan zat spesifik berupa zat organik yang dihasil-
kan oleh suatu bagian tumbuhan untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangannya. Hormon juga dapat menghambat pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
     Hormon-hormon tumbuhan yang telah dikenal pada saat ini me-
                                                                             Auksin ditemukan Went saat
liputi auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen, dan asam
                                                                             masih menjadi mahasiswa.
traumalin.                                                                   Gelar doktor pun disandang-
1) Auksin                                                                    nya. Ia menetap di Jawa
                                                                             (saat itu masih jajahan
     Auksin atau asam indol asetat ditemukan pada tahun 1926 oleh            Belanda) selama 5 tahun, ke-
Frits Went. Dia menemukan auksin di ujung koleoptil kecambah Av-             mudian di California Institute
ena (sejenis gandum). Perhatikan Gambar. Auksin juga ditemukan di            of Technology. Tahun 1964, ia
                                                                             melanjutkan penelitian gurun
ujung akar dan ujung batang. Beberapa peran auksin dapat dijelaskan          pasir di Desert Biology Labo-
sebagai berikut:                                                             ratory University of Nevada.
a. Menghambat pembentukan tunas samping. Pertumbuhan tunas                   Sang professor ini meninggal
                                                                             pada 1 Mei 1990.
     ujung menghambat pertumbuhan tunas samping. Keadaan ini                    Salisbury & Ross, Fisiologi tumbuhan
     disebut dominansi pucuk atau dominansi apikal.                                                          3, hlm. 58




                                                   Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                             11
b.    Memacu pertumbuhan akar liar pada batang, misalnya pada tana-
                                                                                           man apel ditemukan akar pada bawah cabang pada daerah antar
                                                                                           nodus.
                                                                                     c.    Memacu pertumbuhan akar pada tanaman yang dikembangbiak-
                                                                                           kan dengan stek.
                                                                                     d.    Memacu berbagai sel tumbuhan untuk menghasilkan etilen.
                                                                                  Gambar 1.9 Peragaan
                                                                                  Went. Auksin mengakibatkan
                                                                                  bengkoknya ujung koleoptil.
                                                                                  a. Ujung koleoptil (Avena sp.)                                                (b)
                                                                                                                                             (a)                                                               (c)
                                                                                     dipotong dan dipindahkan




                                                                                                                                                                                                                                                        Salisbury & Ross, Fisiologi
                                                                                                                                                                                                                                                  (d)
                                                                                     diatas potongan agar




                                                                                                                                                                                                                                                        Tumbuhan 3, hlm. 45
                                                                                  b. Pemotongan ujung kecambah
                                                                                     (koleoptil) yang lain.
                                                                                  c. Potongan agar (yang
                                                                                     menyerap auksin)
                                                                                     ditempelkan pada sisi
                                                                                     koleoptil.
                                                                                  d. Koleoptil membengkok akibat
                                                                                     pemanjangan satu sisi yang
                                                                                     menyerap auksin.


 Gambar 1.10




                                                                                                                                                                      Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 384.




                                                                                                                                                                                                                                                                        Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 384.
 (a) Pertumbuhan akar pada
     stek yang dipacu dengan
     auksin.
 (b) Auksin masih bekerja
     pada bagian pucuk
     batang,
                                                                                                            Salisbury & Ross, Fisiologi




 (c) Bila pucuk dipangkas
                                                                                                            Tumbuhan 3, hlm. 45




     maka pucuk samping akan
     tumbuh.
                                                                                                                                                                                                                          Bonggol setelah
                                                                                                                                          Tunas aksiler                                                                   pemotongan
                                                                                                                                                                                                                          tunal apikal


                                                                                                                                                                                                                          Percabangan lateral



                                                                                              (a)                                                         (b)                                                                               (c)




                                                                                     2) Giberelin
                                                                                         Giberelin pada tumbuhan terdapat pada biji (terutama kacang-
                                                                                     kacangan), daun, dan akar. Giberelin berfungsi untuk:
                                                                                     a. Memacu pemanjangan batang.
                                                                                     b. Mematahkan dormansi biji atau mempercepat perkecambahan.
Salisbury & Ross, Fisiologi tumbuhan 3, hlm. 55




                                                                                     c. Mempercepat munculnya bunga.
                                                                                     d. Merangsang proses pembentukan biji.
                                                                                     e. Menyebabkan perkembangan buah tanpa biji (parteno karpik).
                                                                                     f. Menunda penuaan daun dan buah.
                                                                                     3) Sitokinin
                                                                                         Sitokinin bisa ditemukan di jaringan pembuluh. Sitokinin ber-
                                                                                     fungsi untuk:
                                                                                     a. Memacu pembelahan sel pada tahapan sitokinesis.
                                                  Gambar 1.11 Eksperimen pada        b. Memacu pembentukan kalus menjadi kuncup, batang, dan daun.
                                                  tanaman Phaseolus Vulgaris
                                                  yang dipacu dengan giberelin.      c. Menunda penuaan daun dan buah.


                                                    12      Biologi Kelas XII
d.   Memacu pertumbuhan kuncup samping atau menghambat pen-
     garuh dominansi apikal.
e. Memperbesar daun muda.
4) Asam Absisat




                                                                          Salisbury & Ross, Fisiologi Tumbuhan 3, hlm.94
     Asam absisat (ABA) dapat ditemukan pada buah. Hormon ini
berfungsi untuk:
a. Mempertahankan masa dormansi, sehingga menghambat perke-                                                                                        kuncup ketiak
     cambahan biji.                                                                                                                                serat
                                                                                                                                                   berkas pembuluh
b. Mempertahankan diri jika tumbuhan berada pada lingkungan                                                                                        zone absisi
     yang tidak sesuai antara lain saat kekurangan air, tanahnya berga-
     ram, dan suhu dingin atau suhu panas.
c. Merangsang penutupan mulut daun (stomata) sehingga mengu-
                                                                                                                           Gambar 1.12 Zona absisi.
     rangi penguapan.                                                                                                      Pada zona inilah daun, bunga,
d. Berperan dalam pembentukan zona absisi (Gambar 1.12), sehing-                                                           buah terlepas dari cabang atau
                                                                                                                           batangnya.
     ga menyebabkan pengguguran daun, bunga, dan buah.
5) Kalin
     Hormon kalin berperan dalam merangsang pertumbuhan organ
(organogenesis). Berdasarkan organ tumbuhan yang dibentuk, hor-
mon kalin dibedakan menjadi: antokalin (memengaruhi pembentukan
bunga), filokalin (memengaruhi pembentukan daun), kaulokalin (me-
mengaruhi pembentukan batang), dan rizokalin (memengaruhi pem-
bentukan akar).
6) Etilen
     Gas etilen dikeluarkan oleh bagian tumbuhan yang busuk, teru-
tama buah. Apakah kalian pernah melakukan proses pemeraman buah?
Jika buah yang telah tua dimasukkan di tempat yang hangat (bukan
dipanggang) dalam posisi tertutup rapat, buah cepat masak.
     Gas etilen juga berperan pada pengguguran bunga, daun (peran
gas etilen pada pengguguran lebih kuat dibanding asam absisat (ABA)).
Pada bunga dimulai dengan memudarnya warna, pengkerutan. Pada
daun dimulai dengan hilangnya klorofil. Gas etilen yang diberikan ber-
sama auksin dapat merangsang proses pembungaan.
7) Asam traumalin
     Asam traumalin berperan dalam proses pembentukan kembali sel-
sel yang rusak, jika jaringan tumbuhan terluka.
8) Batasin
     Batasan ini ditemukan pada tumbuhan gadung. Jika batasin ter-
kumpul pada bagian kuncup atau tunas, pertumbuhannya akan ter-
hambat.
9) Asam jasmonat
     Asam jasmonat ditemukan di dalam minyak melati. Asam jasmo-
nat berfungsi untuk memacu proses penuaan.
     Setelah kalian mempelajarai tentang hormon, lakukanlah Telisik
di bawah ini.


                                                 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                                                                  13
T e l i s i k
Diskusikan dengan teman sekelompok kalian.
1.   Lengkapi tabel berikut ini!
      No       Nama Hormon              Terdapat pada bagian                   Fungsi
      1.
      2.
      3.
      4.
      5.
      6.
      7.
      8.
      9.

2.   Jelaskan hasilnya di depan kelas kalian.




                              2. Faktor Eksternal
                                   Faktor internal dan faktor eksternal membentuk suatu interaksi
                              dalam hal memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Faktor
                              eksternal (faktor lingkungan) yang memengaruhi pertumbuhan dan
                              perkembangan tumbuhan meliputi faktor iklim, edafik, dan biologis.
                              a. Faktor iklim
                                   Yang termasuk faktor iklim yaitu cahaya, suhu, air, panjang hari,
                              angin, dan gas (CO2, N2, SO2, O2, dan nitrogen oksida). Pada bab
                              ini tidak semua faktor dibahas tetapi hanya membahas sebagian fak-
                              tor saja. Untuk faktor iklim misalnya, akan dibahas faktor cahaya atau
                              sinar, suhu udara, oksigen, kelembaban, dan air.
                              1) Faktor cahaya
                                   Tumbuhan hijau membutuhkan cahaya untuk proses fotosintesis.
                              Proses Fotosintesis menghasilkan zat-zat makanan bagi tumbuhan. Zat
                              makanan inilah yang digunakan oleh tumbuhan sebagai sumber energi
                              untuk melakukan kegiatan-kegiatan hidupnya. Cahaya dapat memicu
                              pembentukan klorofil, perkembangan akar, dan pembukaan daun. Akan
                              tetapi, intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat merusak klorofil.

D i s k u s i
Menurut kalian, pertumbuhan yang lebih cepat itu terjadi pada tempat gelap ataukah di tempat terang?
Berdasarkan bentuk luar tumbuhan dan kualitas tumbuhan yang dihasilkan, pertumbuhan manakah yang
dikatakan normal, di tempat gelap ataukah di tempat terang? Diskusikan hal tersebut bersama teman
kalian.


                                  Pertumbuhan batang kecambah di tempat gelap lebih cepat (lebih
                              panjang) dibandingkan di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di
                              tempat gelap ini disebut etiolasi.


14     Biologi Kelas XII
Lama penyinaran matahari memengaruhi per-
tumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Banyak
penelitian melaporkan bahwa lama penyinaran ini
berpengaruh pada fase pembungaan tumbuhan. Lama
penyinaran (panjang hari) diterjemahkan sebagai waktu
dari matahari terbit sampai dengan matahari terbenam.
Di daerah katulistiwa, panjang hari kurang lebih 12,1
jam. Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran
                                                               (a)                          (b)
(panjang hari) disebut fotoperiodisme.
     Berdasarkan lamanya siang, tumbuhan dibedakan menjadi :               Gambar 1.13 (a) tumbuhan ka-
                                                                           cang di tempat terang, (b) tum-
a) Tumbuhan hari pendek                                                    buhan kacang di tempat gelap.

     Tumbuhan hari pendek adalah tumbuhan yang berbunga pada
     saat lamanya siang kurang dari 12 jam (lamanya siang lebih
     pendek dibanding lamanya malam). Contoh: ubi jalar, krisan,
     aster, mangga (Gambar 1.14a), dan apokat.
b) Tumbuhan hari panjang
     Tumbuhan ini berbunga pada saat lama siang lebih dari 12 jam
     (lamanya siang lebih panjang dari lamanya malam). Contoh:
     kentang, slada (Gambar 1.14b), gandum, dan bayam.
c) Tumbuhan hari netral
     Tumbuhan ini berbunga hampir sepan-
     jang musim, tidak tergantung lamanya




                                                                                                             15,000 Educational Images
     siang hari. Contoh: kapas, mawar (Gambar
     1.14c), tumbuhan sepatu, tomat, cabe,
     dan bunga matahari.
                                                    dok. PIM




d) Tumbuhan hari sedang
     Tumbuhan ini berbunga pada saat lama
     siang sekitar 12 jam. Contoh: tebu (Gam-
     bar 1.14d) dan kacang.
     Tumbuhan memiliki zat yang berfungsi
                                                    50,000 Photo Art




mengontrol respon tumbuhan terhadap
                                                                                                             dok. PIM
penyinaran yang disebut pigmen fitokrom.
Pigmen ini sebenarnya adalah suatu protein
                                                                      Gambar 1.14
yang mampu menyerap cahaya merah dan infra                            (a) Tumbuhan hari pendek (mangga)
merah dari sinar matahari.                                            (b) Tumbuhan hari panjang (slada)
                                                                      (c) Tumbuhan hari netral (mawar)
2) Oksigen                                                            (d) Tumbuhan hari sedang (tebu)

     Oksigen diperlukan oleh semua tumbuhan untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Oksigen diperlukan oleh tanaman baik pada
bagian tanaman yang ada di permukaan tanah maupun bagian yang ada
di dalam tanah, misalnya akar. Aerasi tanah yang cukup, memberikan
kesempatan sel-sel akar untuk melakukan respirasi sehingga peredaran
unsur-unsur hara dapat meningkat. Oleh karena itu, para petani sering
melakukan upaya-upaya penggemburan tanah. Dengan adanya oksigen
dalam tanah, organisme-organisme aerob mampu hidup sehingga
proses penyediaan unsur-unsur hara tumbuhan lebih meningkat.

                                                    Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                   15
jagung                      3)      Suhu udara
                                                                                                          Beberapa proses yang terjadi di dalam tum-




                                                                                            nu
                                                            lupine




                                                                                           im
                                                                                                     buhan sangat tergantung kerja enzim. Enzim




                                                                                         nt
                                   tomat




                                                                                       me
                                   suhu siang
                                   26 C
                                                                                                     bekerja dipengaruhi oleh suhu. Proses respirasi,
                                                                                                     transpirasi, dan fotosintesis dipengaruhi oleh
laju tumbuh relatif




                                                suhu
                                                                                                     suhu. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan
                                                                                                     tumbuhan tidak tumbuh, bahkan mati.
                                                                                                          Suhu yang tinggi menyebabkan keter-
                                                                                                     sediaan O2 untuk respirasi rendah, dan CO2
                                                                                                     dalam sel tinggi, sehingga menghambat respirasi
                      0             10            20               30                  40
                                                                                                     selanjutnya. Suhu yang tinggi juga menyebabkan
                                                       Suhu ( C)                                     transpirasi tumbuhan meningkat.
                      Gambar 1.15 Grafik pertumbuhan berbagai tanaman pada                                Pengaruh suhu pada fotosintesis lebih
                      kisaran suhu.                                                                  banyak pada kerja enzim-enzim fotosintetik.
                                                                                                     Perhatikan Gambar 1.16.

                                                                                                               hari panjang
                                                                        hari panjang             hari pendek                              hari pendek

                          Gambar 1.16 Pembungaan
                          hanya terjadi karena pengaruh
                          penyimpanan suhu rendah yang
                          diikuti hari panjang.

                                                                                  (a) suhu tinggi                             (b) suhu rendah



                                                             4) Kelembaban
                                                                  Kelembaban tanah dan kelembaban udara memengaruhi per-
                                                             tumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang kaya humus
                                                             mampu menyimpan air lebih banyak, sehingga tanaman tumbuh lebih
                                                             baik. Tanaman yang tumbuh dengan baik menghasilkan seresah lebih
                                                             banyak dan meningkatkan bahan organik tanah.
                                                                  Udara mampu menyimpan air. Kadar air yang ada di udara disebut
                                                             kelembaban udara. Kadar air di udara yang tinggi, berpeluang untuk
                                                             menjadi awan dan hujan. Air hujan masuk ke dalam tanah dan akan
                                                             disimpan dalam tanah, menjamin ketersediaan air bagi tumbuhan.
                                                                  Kalian telah belajar tentang pertumbuhan dan perkembangan
                                                             tumbuhan serta faktor-faktor luar yang memengaruhinya, bahkan telah
                                                             melakukan percobaan tentang pengaruh lama perendaman biji kacang
                                                             tanah terhadap perkecambahannya. Di akhir kegiatan tersebut kalian
                                                             diminta untuk membuat rancangan percobaan dengan judul tertunjuk
                                                             (telah disediakan oleh gurumu).
                                                             b. Faktor Edafik (Tanah)
                                                                  Faktor edafik meliputi struktur, tekstur, bahan organik, pH dan
                                                             ketersediaan nutrisi. Pada bab ini hanya dibahas faktor nutrisi saja.
                                                             Ilmu nutrisi tanaman telah diterapkan sejak 160 tahun yang lalu ber-
                                                             dasar eksperimen klasik Liebig, Lauwes, dan Gilbert.


                      16        Biologi Kelas XII
Ada banyak unsur yang diperlukan oleh tumbuhan. Seperti hal-
nya makhluk hidup yang lain, tumbuhan memerlukan nutrisi atau
makanan untuk hidupnya. Tumbuhan hijau mengambil nutrisi dari
udara, air, dan dari dalam media tumbuhnya. Misalnya dari dalam ta-
nah, nutrisi diambil dalam bentuk ion. Unsur-unsur yang dibutuh-
kan oleh tumbuhan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro
(makronutrien) dan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut
unsur mikro (mikronutrien).
     Sumber-sumber nutrisi bagi tumbuhan berupa zat-zat organik
dan zat-zat anorganik. Perbaikan kesuburan tanah secara alami dengan
pemupukan, baik menggunakan pupuk alami maupun pupuk buatan
banyak dilakukan oleh para petani.
     Disamping penambahan zat-zat organik dan zat-zat anorganik,
nutrisi yang ada dalam tanah berasal dari hasil pelapukan mineral an-
organik dan hasil biodegradasi bahan organik.
     Unsur-unsur yang telah tersedia dalam media tanam (misalnya
tanah) tidak segera dapat dipergunakan oleh tumbuhan apabila faktor-
faktor lain tidak terpenuhi, misalnya adanya mikrobia dalam tanah.
     Unsur makro terdiri dari: C (karbon), H (hidrogen), O (oksigen),
N (nitrogen), S (sulfur), P (fosfor), K (kalium), Mg (magnesium), dan
Ca (kalsium). Unsur mikro terdiri dari: Cl (klor), Fe (besi), B (boron),
Mn (mangaan), Zn (seng), Co (koper), dan Mo (molibdeum).
     Tumbuhan yang kekurangan nutrien pada media tanamnya akan
mengalami defisiensi. Apabila hal ini terjadi, maka pertumbuhan dan
perkembangannya tidak sempurna.
     Berikut adalah tabel fungsi unsur dan penyakit tumbuhan akibat
kekurangan unsur.

Tabel 1.1. Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan, fungsi, dan pe-
nyakit akibat kekurangan unsur (defisiensi)
                  Bentuk Senyawa dan                                            Penyakit Akibat dari
 Nama Unsur                                           Fungsi
                          Ion                                                    Kekurangan Unsur
 Unsur Makro
 C (karbon)     CO2                       Menyusun hasil fotosintesis       Metabolisme terhambat, per-
 H (hidrogen)   H2O                                                         tumbuhan terhambat.
 O (oksigen)    O2
 N (nitrogen)   Ion NH4+ (ammoni-         Komponen penyusun protein,        Daun muda warnanya pu-
                um), ion NO3– (nitrat),   asam nukleat, klorofil, vitamin,   cat, daun tua kekuningan
                Urea (CO(NH2)2),          dan beberapa hormon tumbuh-       dan biasanya gugur. Pe-
                NaNO3                     an.                               nyakit ini disebut klorosis.
 S (sulfur)     Ion Sulfat (SO4–2) dan    Komponen penyusun protein    Warna daun pucat atau ku-
                Sulfida                    dan vitamin, mempercepat     ning kehijauan dan pertumbu-
                                          perkembangan akar, dan meng- han lambat.
                                          aktifkan enzim.




                                                   Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                  17
P (fosfor)           Ion H2PO4–2 dan              Komponen penyusun asam                Pertumbuhan terhambat,
                      H2PO4–                       nukleat (RNA dan DNA),                buah dan biji yang dihasilkan
                                                   ATP, pembuatan karbohidrat,           sedikit.
                                                   protein dan lemak.
 K (kalium)           Ion K+                       Penyusun karbohidrat, protein         Daun tua menggulung, ada
                                                   dan klorofil, mengaktifkan enz-        bercak-bercak, tepi daun hang-
                                                   im (aktivator enzim), mengatur        us, tumbuhan mudah roboh,
                                                   keseimbangan kelarutan air,           dan pertumbuhan lambat.
                                                   dan mempengaruhi osmosis.
 Mg (magne-           MgSO4, ion Mg2+              Menyusun klorofil dan meng-            Menderita klorosis dan daun
 sium)                                             aktifkan enzim.                       mudah gugur.
 Ca (kalsium)         CaCl2, CaNO3, ion            Menguatkan dinding sel,               Tunas ujung mati, tidak
                      Ca++                         pencegah keracunan sel, dan           terbentuk daun dan pertum-
                                                   berperan pada kegiatan titik          buhan akar terhambat.
                                                   tumbuh.
 Unsur Mikro
 Cl (klor)            ion Cl–                      Mengatur pertumbuhan akar             Klorosis, daun layu, akar
                                                   batang, mengatur fotolisio,           pendek dan menebal.
                                                   metabolisme karbohidrat.
 Fe (besi)            ion Ferro (Fe2+) dan         Berperan dalam pembentukan Daun pucat, klorosis dan
                      Ferri (Fe3+), FeCl3, serta   klorofil, menyusun enzim sitok- mati.
                      Fe(SO4)                      rom dan peroksidase
 B (boron)            ion B2–, H3BO3 (asam         Pembentukan bintil akar,              Pertumbuhan tunas tergang-
                      borak)                       proses fotosintesis, pemecahan        gu, daun tebal dan keriting.
                                                   protein, perkecambahan, pem-
                                                   bungaan.
 Mn (manga-           ion Mn, MnSO4                Menyusun klorofil dan vitamin          Warna daun memutih dan
 an)                                               C serta menggiatkan koenzim.          gugur.
 Zn (seng)            ion Zn2+, ZnSO4                  Aktivator enzim, prekusor         Daun mengecil dan ruas-ruas
                                                       auksin, kloroplas, amilum dan     menjadi lebih pendek.
                                                       berperan dalam sintesa protein.
Indrianto, Kultur Jaringan Tumbuhan (dengan pengembangan).
 Co (koper)           ion Co2+ dan Co3+,           Fiksasi N dari udara dan kom-         Klorosis, pertumbuhan
                      CoCl2                        ponen vitamin B kompleks.             terhambat.
                      ion Mo dan MoO42–,
                            +
 Mo (molibde-                                      Berperan pada fiksasi N dari           Daun pucat.
 num)                 Na2MO4                       udara, metabolisme besi, dan
                                                   kofaktor enzim.


                                          Unsur-unsur tersebut dapat segera digunakan oleh tanaman apa-
                                     bila didukung oleh faktor pH tanah yang sesuai. Pada umumnya pH
                                     yang baik untuk banyak tanaman adalah 6,0 - 7,0. Tanaman kentang,
                                     ubi jalar cocok pada pH 4,5 - 5,5 sedangkan seledri, kubis pada pH
                                     6,5 - 7,5.
                                          Dari manakah unsur-unsur tersebut diperoleh? Di depan telah
                                     disebut bahwa unsur-unsur tersebut ada yang diambil dari tanah, ada
                                     pula yang diambil dari udara dan air seperti C, H dan O.


  18         Biologi Kelas XII
Apakah kalian pernah melihat para petani
membiarkan batang padinya berada di sawah setelah
selesai dipanen? Batang-batang padi tersebut dapat
berfungsi sebagai pupuk organik. Semua bagian
tubuh tumbuhan dapat dipakai sebagai pupuk
organik. Bahkan beberapa tumbuhan dari jenis
tumbuhan polong-polongan, selain sebagai sumber
pupuk organik, akar tumbuhan tersebut memiliki
bintil-bintil akar yang kaya mikroorganisme
Rhizobium yang dapat mengikat N dari udara.
     Pupuk organik yang lain, berasal dari kotoran
hewan atau bangkai hewan (hewan yang telah
mati). Kotoran hewan meliputi kotoran sapi, ko-
toran domba, kambing, kuda, dan kerbau. Pupuk
organik digunakan sebagai pupuk dasar. Rekombi-                    Gambar 1.17 (a) tanaman dengan sistem
                                                                   perakaran buruk, tanah tidak dicampur
nasi penggunaan pupuk kandang untuk tanaman                        dengan pupuk organik, (b) tanah dicampur
dan kandungan unsur N, P, dan K pada pupuk or-                     dengan pupuk organik.

ganik dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan 1.3.

Tabel 1.2. Kandungan N, P, K pada berbagai
pupuk organik
   Pupuk Organik      N(%)         P(%)       K(%)
 Kerbau                 0,7         2,5         0,4             Tabel 1.3. Penggunaan pupuk kandang pada
 Sapi                   1,6          2          0,5             padi, jagung, kedelai, dan tebu
 Kuda                   1,7          –          4,0
                                                                      Jenis Tanaman                Pupuk Kandang
 Ayam                   2,1         3,9         0,4
                                                                                                     (Ton/Ha)
 Azolla                  4          10           3
 Jerami                 0,8         1,5          –              Padi (per tanaman 1)                     20 – 30
 Limbah tapioka         0,9         0,2          –              Padi (per tanaman 1)                     15 – 30
 Limbah tahu            4,2          –           –              Jagung                                   20 – 25
 Blotong                0,2          –          1,5             Kedelai                                  20 – 30
 Daun lamtoro           4,3         4,0         4,0             Tebu                                     40 – 60
                    Sutanto, Penerapan Pertanian Organik                               Sutanto, Penerapan Pertanian Organik


     Tanah yang cukup mengandung pupuk organik, mampu mengi-
kat air lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan.
     Beberapa mikrofauna dan mikroflora yang ada dalam tanah ber-
peran dalam penyedia unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk memenuhi kebutuhannya. Mikroorganisme tersebut adalah                          Galeri
bakteri nitrifikasi, bakteri Rhizobium, Azotobakter, Nitrosomonas, dan                      Kandungan N pada
Nitrosococcus. Tumbuhan paku air Azolla pinata dan ganggang hijau                               Azolla
biru dapat mengikat N dari udara. Cendawan merupakan organisme                         Diketahui bahwa paku air
pembusuk bahan organik. Beberapa hewan kecil penyedia unsur adalah                     Azolla pinata merupakan
dari kelompok insekta (semut, rayap), dan cacing tanah. Mikrofauna                     sumber N yang potensial.
                                                                                       Dari setiap 10 ton Azzola me-
dan mikroflora tersebut dapat hidup di dalam tanah apabila syarat-                      ngandung N sebesar 30 kg.
syarat hidupnya terpenuhi seperti aerasi dalam tanah, kelembaban ta-
                                                                                           Sutanto, Penerapan Pertanian Organik
nah, temperatur tanah, ketersediaan bahan organik, dan pH tanah.

                                                           Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                                     19
c. Faktor Biologis
                                  Meliputi gulma, serangga, organisme penyebab penyakit, nema-
                              toda, maupun mikroorganisme tanah (misalnya: bakteri Rhizobium
                              dan Mikorhiza).

     Uji Kompetensi
                                                      3.   Jelaskan fungsi dari unsur Nitrogen.
Kerjakanlah soal-soal berikut ini.                    4.   Jelaskan akibat yang ditimbulkan pada
1.   Jelaskan perbedaan antara faktor iternal              tumbuhan jika mengalami kekurangan un-
     dan faktor eksternal? Sebutkan contohnya              sur kalium.
     masing-masing.                                   5.   Sebutkan dan jelaskan pengaruh hormon
2.   Apa yang dimaksud dengan unsur makro                  pada pertumbuhan dan perkembangan
     (makronutrien) dan unsur mikro (mikronutrien)?        tumbuhan.




                              C. Merancang Percobaan Pengaruh Faktor Luar
                                 terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
                                   Sebelum meneliti pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan
                              dan perkembangaan, kalian perlu melakukan langkah-langkah metode
                              ilmiah. Tahapan atau langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
                              1. Menemukan Masalah
                                   Masalah adalah segala sesuatu yang tidak sama atau tidak sesuai
                              dengan harapan pengamat. Masalah yang terkait dengan pertumbuh-
                              an dan perkembangan tumbuhan dapat muncul setelah pengamat
                              melakukan pengamatan tentang pertumbuhan dan perkembangan,
                              atau memperoleh informasi dari orang lain yang pernah mengamati
                              (dapat berupa informasi tertulis misalnya informasi yang ditulis di
                              buku dan media masa, atau dapat pula berupa informasi lisan).
                                   Contohnya, pengamat melihat beberapa pot tanaman lidah
                              buaya di sebuah taman yang memperoleh sinar matahari sepanjang
                              hari. Daun dan batangnya menguning, kecil-kecil, dan terlihat tidak
                              subur. Dari kenyataan ini, pengamat menemukan masalah apakah
                              menguningnya daun dan batang lidah buaya disebabkan oleh terik
                              matahari sepanjang hari? Bukankah tanaman itu membutuhkan
                              cahaya? Sebenarnya, seberapa banyak cahaya yang dibutuhkan?
                              Seorang pengamat yang ingin meneliti harus memilih masalah yang
                              ingin diteliti. Pemilihan masalah menentukan langkah-langkah
                              berikutnya.
                              2. Merumuskan Masalah
                                   Dari beberapa masalah yang muncul dari pengamatan kemudian
                              dipilih dan disusun menggunakan kalimat yang padat dan jelas.
                              Misalnya, apakah ada pengaruh lama penyinaran matahari terhadap
                              pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lidah buaya? Dapat pula


20     Biologi Kelas XII
masalahnya dipersempit lagi misalnya, apakah ada pengaruh lama
penyinaran matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan
daun lidah buaya? Rumusan masalah selalu menggunakan kalimat
tanya.
3. Merumuskan Hipotesis
      Hipotesis merupakan dugaan sementara yang ditetapkan oleh
seorang peneliti. Kebenaran hipotesis dibuktikan dengan penelitian
lebih lanjut. Hipotesis muncul setelah peneliti merumuskan masalah.
Contohnya jika rumusan masalahnya apakah ada pengaruh lama
penyinaran matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan lidah buaya? Maka hipotesis nol (H0) adalah tidak ada
pengaruh lama penyinaran matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan lidah buaya.
      Rumusan kalimat pada hipotesis bukan kalimat tanya. Pada
saat peneliti merumuskan hipotesis, sebaiknya peneliti melakukan
pengamatan lebih mendalam lagi tentang hal yang akan diteliti. Contoh
jika rumusan masalahnya adalah apakah ada pengaruh lama penyinaran
matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lidah
buaya, maka peneliti terlebih dahulu mengamati pertumbuhan lidah
buaya di tempat yang teduh atau di tempat amat terlindung. Peneliti
mencari informasi lebih lanjut, berapa lama tumbuhan lidah buaya
berada di tempat itu.
4. Merancang Percobaan
     Rancangan percobaan meliputi menetapkan variabel penelitian,
alat dan bahan, cara kerja, dan bentuk format tabel data. Di samping
itu, penting pula menetapkan waktu dan tempat percobaan.
a. Menetapkan variabel penelitian
     Ada 3 macam variabel penelitian yaitu variabel bebas, variabel
terikat (variabel tergayut), dan variabel kontrol.
1) Variabel bebas
     Variabel bebas adalah uji coba atau perlakuan (treatment) yang
     dikenakan pada objek yang diteliti. Pada contoh di atas, objek
     yang diteliti adalah tumbuhan lidah buaya. Uji cobanya adalah
     pemberian lama penyinaran sinar matahari yang bervariasi misalnya
     disinari sepanjang hari, disinari pagi hari (tumbuhan diletakkan di
     sebelah timur bangunan), disinari sore hari (diletakkan di sebelah
     barat bangunan), diletakkan dalam ruangan yang tetap terang,
     dan diletakkan di bawah pohon rindang. Jadi ada 5 perlakuan.
     Setiap perlakuan disediakan minimal 3 ulangan (3 pot tanaman).
2) Variabel terikat
     Variabel terikat adalah sesuatu yang ingin diamati karena
     perlakuan yang diberikan atau dampak dari uji coba. Menetapkan
     variabel terikat dengan cara menetapkan hal yang dilakukan saat
     mengamati dampak uji coba.

                                                  Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                               21
Contoh: pada penelitian di atas, hal yang diamati adalah
                            pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lidah buaya.
                            Tumbuhan lidah buaya dikatakan tumbuh dan berkembang
                            dengan baik, jika daun yang ada bertambah panjang, besar,
                            tumbuh anakan baru, daunnya hijau segar, lebih tebal, beratnya
                            tambah dan lainnya.
                         3) Variabel kontrol
                            Meliputi semua kondisi yang harus sama atau relatif sama dalam
                            suatu penelitian. Kondisi ini harus dijaga terus oleh peneliti selama
                            penelitian berlangsung.
                            Contoh: kondisi awal tumbuhan (kekuningannya), jumlah daun
                            (kalau tidak sama, peneliti harus lebih teliti mencatat kondisi
                            awal), jenisnya (dapat dengan mengambil dari satu tempat),
                            medium tanam, besar pot, campuran pupuk, penyiraman, dan
                            kondisi udara.
                         b. Menetapkan Alat dan Bahan
                              Untuk dapat menetapkan alat yang digunakan, peneliti harus
                         memiliki gambaran utuh pelaksanaan percobaan, apakah dengan be-
                         dengan-bedengan sawah atau pekarangan, apakah dengan polibag
                         atau dengan pot. Kemudian juga gambaran tentang alat perlengkapan
                         bercocok tanam, alat pengukur variabel kontrol, variabel terikat, serta
                         variabel bebas. Sedangkan jumlah pot atau bedengan tergantung pada
                         jumlah ulangan.
                              Adapun bahan yang digunakan ditetapkan berdasarkan
                         permasalahan. Contoh bahan meliputi tumbuhan lidah buaya,
                         air untuk menyiram, dan pupuk. Jumlah bahan yang diperlukan
                         tergantung pada jumlah ulangan setiap perlakuan. Jika ada 5
                         perlakuan, dan setiap perlakuan menggunakan 3 ulangan, maka
                         jumlah pot yang dibutuhkan adalah 3 5 = 15 dengan setiap pot
                         minimal satu tanaman.
                              Agar kalian memahami tentang rancangan percobaan, perhatikan
                         rancangan percobaan pengaruh faktor luar berikut.
                              Ada informasi bahwa air merupakan zat yang dapat menghenti-
                         kan masa dormansi biji. Petani melakukan perendaman biji selama satu
                         malam sebelum menanamnya. Dari informasi tersebut, muncul:
                         a. Rumusan masalah : Seberapa banyak air yang dapat menyebabkan
                              masa dormansi biji berakhir? Apakah semakin lama biji direndam,
                              semakin banyak air yang masuk sehingga semakin cepat pertum-
                              buhan kecambahnya?
                         b. Hipotesa : Tidak ada pengaruh lama perendaman biji terhadap
                              perkecambahan biji kacang.
                              Rancangan percobaan untuk mencari jawaban hipotesa sebagai
                              berikut:
                         a. Judul penelitian : Pengaruh lama perendaman biji terhadap perke-
                              cambahan biji kacang.


22   Biologi Kelas XII
b.  Variabel bebas : Berbagai lama perendaman biji (6 jam, 12 jam, 18
    jam, dan 24 jam). Jadi, ada empat perlakuan.
c. Variabel terikat : Perkecambahan biji, yang diamati adalah pert-
    ambahan panjang kecambah hingga hari ke-15 setelah ditanam.
d. Variabel kontrol : Cahaya, volume air rendaman, tempat peneli-
    tian, dan penyiraman. Variabel ini sama untuk semua perlakuan
    yang telah ditetapkan.
    Lakukanlah percobaan berdasarkan rancangan percobaan di atas,
melalui rubrik Percobaan berikut.

                                      Percobaan
                   Mengetahui Pengaruh Air terhadap Proses Perkecambahan
      A.   Dasar teori
           Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor ekster-
           nal yang memengaruhi perkecambahan adalah air. Persyaratan awal perkecambahan adalah
           berakhirnya masa dormansi biji. Air merupakan zat yang dapat menghentikan masa dormansi
           biji. Tahap awal perkecambahan adalah masuknya air ke dalam biji (imbibisi).

      B.   Tujuan
           Mengetahui pengaruh lama perendaman biji dalam air terhadap perkecambahan
      C.   Alat dan Bahan
           1.   Gelas ukur
           2.   Cawan Petri 8 buah atau piring 4 buah
           3.   Tempat merendam biji (mangkok atau gelas atau cangkir) 4 buah
           4.   Empat puluh biji kacang tanah yang sehat dan cukup umur
           5.   Kapas secukupnya
           6.   Air sumur (bukan air ledeng atau pam)
      D.   Langkah Percobaan
           1. Siapkan masing-masing 10 biji kacang tanah yang telah direndam selama 6 jam, 12 jam,
               18 jam, dan 24 jam. Siapkan cawan Petri 8 buah, berilah kapas basah (air tidak perlu
               terlalu menggenang). Jumlah air untuk setiap Petri sama.
               Catatan: Jika menggunakan piring cukup 4 buah, perhatikan pada saat mempersiapkan
               kapas, usahakan pada bagian piring yang rata.
           2.  Cawan petri dikelompokkan menjadi 4 kelompok :
               •     Kelompok A (cawan 1 dan 2): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren-
                     dam 6 jam.
               •     Kelompok B (cawan 3 dan 4): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren-
                     dam 12 jam.
               •     Kelompok C (cawan 5 dan 6): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren-
                     dam 18 jam.
               •     Kelompok D (cawan 7 dan 8): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren-
                     dam 24 jam.
               Catatan: Jika menggunakan piring, sebuah piring untuk 10 biji kecambah.
               Piring untuk kelompok A,B, C, dan D masing-masing diisi dengan biji yang direndam 6 jam,
               12 jam, 18 jam, dan 24 jam.
           3. Amati jumlah biji yang berkecambah setiap hari sekali. Biji disebut berkecambah jika
               telah muncul tunas minimal 1 cm.




                                                    Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                    23
Catat hasil pengamatanmu pada Tabel (a).
                   Setelah biji berkecambah, tunggulah sampai berumur 15 hari. Ukur tinggi batang, jumlah
                   daun, warna batang, warna daun, dan timbanglah. Catat pada Tabel (b).

             Tabel (a) Jumlah Biji yang Berkecambah
                                                    Jumlah biji yang berkecambah

              Pengamatan       Direndam 6 Jam   Direndam 12 Jam       Direndam 18 Jam   Direndam 24 Jam
                    ke
                               Cawan   Cawan    Cawan     Cawan       Cawan    Cawan    Cawan    Cawan
                                 1       2        3         4           5        6        7        8

                Hari ke 1

                Hari ke 2

                dst s/d hari
                ke 15


             Tabel (b). Kualitas Kecambah Umur 15 hari
                                                    Warna    Jumlah    Warna    Rata-rata      Berat
                    Gambar Tanaman         Tinggi
                                                    Batang    Daun     Daun    Ukuran Daun   Kecambah




     E.      Pembahasan
             1. Sebutkan cara-cara mengukur pertumbuhan.
             2. Pada perendaman berapa jam, biji paling cepat berkecambah?
             3. Jelaskan tahapan perkecambahan biji.
             Catatan:
             a. Jika penelitiannya diganti dengan pengaruh cahaya terhadap proses perkecambahan
                 biji, cobalah rancang penelitiannya.
             b. Jika penelitiannya tentang pengaruh ukuran biji terhadap proses perkecambahan, co-
                 balah rancang penelitiannya.
             c.  Jika penelitiannya tentang pengaruh kedalaman penanaman biji terhadap proses perke-
                 cambahan, cobalah rancang penelitiannya.
             d. Ketiga rancangan penelitian tersebut bisa kalian jadikan proyek penelitian. Rancangan
                 penelitian, memuat rumusan masalah, hipotesa, variabel penelitian, alat dan bahan, cara
                 kerja dan tabel data pengamatan. Mintalah bimbingan guru apabila kalian mengalami
                 kesulitan. Kalian dapat menentukan sendiri jumlah perlakuan dan jumlah ulangannya.
             e. Komunikasikan hasil percobaan (eksperimen) kalian dengan berbagai cara antara
                 lain presentasi kelompok, seminar, laporan tertulis, dan pameran display hasil-hasil
                 eksperimen.




24        Biologi Kelas XII
Tentunya kalian sudah memahami bagaimana langkah-langkah
                              merancang suatu percobaan, bukan? Untuk menambah pemahaman,
                              kalian bisa melakukan kegiatan pada rubrik Telisik berikut.


                                                                         TELISIK
                  Merancang Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Kerjakan kegiatan ini dengan berkelompok.

1.    Lengkapi tabel di bawah ini, untuk berlatih menemukan masalah, merumuskan masalah, merumus-
      kan hipotesis, menetapkan variabel penelitian, serta alat dan bahan.

                                     Masalah-                                       Variabel-
                                                      Rumusan        Rumusan
               Informasi            masalah yang                                     variabel
                                                      Masalah        Hipotesis
                                      muncul                                        Penelitian
       Para ibu penggemar
       tanaman anggrek
       Dendrobium sp., setiap
       pagi dan sore hari,
       menyiram tanaman
       anggreknya dengan air
       beras yang diencerkan.
       Komentar mereka adalah
       tanaman anggreknya
       rajin berbunga, sehat, dan
       memiliki anakan banyak.
       Anggrek Dendrobium sp.,
       sekalipun batangnya tidak
       berdaun, tetap dapat
       berbunga. Setiap batang
       dapat tumbuh lebih dari
       satu tandan bunga.
2.  Tetapkan jumlah perlakuan, jumlah ulangan untuk setiap perlakuan.
3.  Tetapkan alat dan bahan yang digunakan.
4.  Tetapkan cara kerja dengan urut dan jelas.
5.  Rancanglah tabel data pengamatannya.
6.  Lakukan percobaan dengan penuh ketelitian dan kesabaran.
7.  Kumpulkan data pengamatanmu.
8.  Bandingkan tanaman Dendrobium sp. yang diberi perlakuan berbeda.
10. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaanmu.
11. Carilah informasi (dari buku, media massa) yang terkait dengan pembungaan tanaman Dendrobium sp.
12. Laporkan hasil kegiatanmu secara tertulis.
    Kelompok yang lain dapat meneliti atau merancang percobaan yang berbeda. Berikut ini ada
beberapa tawaran yang berupa informasi-informasi yang dapat memberikan inspirasi untuk memperoleh
permasalahan. Lakukan langkah-langkahnya seperti pada diskusi sebelumnya. Informasi-informasi itu
sebagai berikut :
a.  Pak Amir telah beberapa musim padi ini, menanam padi dengan menggunakan pupuk alami (pupuk
    kandang dan kompos). Dia memupuk lahannya sebelum tanam. Menurut pengalaman Pak Amir,
    ternyata hasil panennya lebih banyak dibanding ketika menggunakan pupuk buatan (Urea dan
    TSP). Pada saat menggunakan pupuk buatan, satu kali musim tanam memupuknya 3x yaitu 10 hari
    setelah tanam, 35 hari setelah tanam, dan 50 hari setelah tanam.


                                                Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                              25
Tanaman padi termasuk tanaman air. Setiap batang padi menghasilkan 1 bulir padi. Jumlah gabah
       yang dihasilkan tergantung banyak sedikitnya bulir (tergantung jumlah batang setiap rumpunnya)
       dan panjang tiap bulirnya. Tanaman padi yang dipupuk dengan pupuk kandang dan kompos tidak
       mudah roboh dan perakarannya lebih banyak.
 b.    Pengalaman petani kacang panjang adalah melakukan pengurangan daun kacang agar tanaman-
       nya berbuah lebat. Hal ini telah mereka lakukan berkali-kali.
 c.    Pak Slamet, ketika bercocok tanam bayam, menggunakan pupuk alami (kompos dan kandang).
       Bayam ia tanam dengan stek (bukan jenis bayam cabut). Ketika memanen bayam, ia selalu mem-
       perhatikan saat pemetikannya, yaitu dilakukan sebelum tanamannya berbunga.
 d.    Pengrajin tanaman hias SEMBOJA JEPANG, meletakkan tanamannya di tempat yang memperoleh
       sinar matahari sepanjang hari. Tanamannya semuanya sedang berbunga. Jumlah bunganya me-
       lebihi jumlah daunnya hingga dari kejauahan tampak seperti tidak berdaun.
        Menurut Pak Slamet, dengan begitu tanaman bayamnya bercabang banyak sehingga hasil panen
 pun lebih banyak. Di samping itu umur tanamannya lebih panjang, meski daun bayam yang tua memiliki
 cita rasa yang kurang enak.



      Setelah melakukan rubrik Telisik, lanjutkan dengan mengikuti rubrik Diskusi dan Uji Kompe-
tensi berikut.

 D i s k u s i
 Dapatkah kalian melakukan kegiatan penelitian tanpa memperhatikan langkah-langkah metode ilmiah?
 Bagaimanakah hasilnya jika kalian melakukan hal tersebut? Diskusikan dengan kelompok kalian.




       Uji Kompetensi                                  3.   Jelaskan upaya yang dilakukan peneliti
                                                            pada saat menentukan hipotesis.
  Kerjakanlah soal-soal berikut ini.                   4.   Apa yang dimaksud dengan variabel be-
                                                            bas, variabel terikat dan variabel kontrol?
  1.   Sebutkan tahapan yang dilakukan dalam
       menentukan metode ilmiah.                       5.   Salah satu tahapan dalam metode ilmiah
                                                            adalah merumuskan masalah. Jelaskan.
  2.   Apa yang dimaksud dengan hipotesis?




Ikhtisar
  1.   Pertumbuhan pada makhluk hidup ditandai dengan adanya pertambahan tinggi dan besar tubuh
       tumbuhan.
  2.   Perkembangan adalah suatu proses menuju ke arah kedewasaan.
  3.   Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berbiji dimulai dengan patahnya dormansi biji,
       pembelahan sel, perbesaran dan pemanjangan sel, diferensiasi, dan organogenesis.
  4.   Ada dua tipe perkecambahan yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.
  5.   Pertumbuhan tumbuhan karena pembelahan sel pada jaringan meristem primer disebut pertumbuhan
       primer, sedangkan hasil pembelahan sel pada jaringan meristem kambium disebut pertumbuhan
       sekunder.




 26      Biologi Kelas XII
6.  Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor internal dan
       faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor gen, dan hormon, sedang faktor eksternal berupa
       iklim, tanah, dan organisme pengganggu.
   7.  Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi
       mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan itu sendiri.
   8.  Pemupukan merupakan suatu usaha manusia untuk memberi atau menambahkan unsur-unsur
       yang diperlukan oleh tumbuhan. Pupuk tanaman meliputi pupuk organik (pupuk alami) dan pupuk
       anorganik (buatan).
   9.  Pupuk organik berupa kotoran hewan, hijauan (tanaman atau bagian tanaman) yang telah diproses
       dengan teknik-teknik pengolahan tertentu, atau vdapat pula berupa bangkai. Tumbuhan tertentu
       dapat digunakan untuk menyediakan bahan organik bagi tumbuhan budidaya.
   10. Langkah-langkah metode ilmiah dilakukan dalam rangka memperoleh ilmu dan sikap ilmiah.




    S e n a r a i k a ta
Aleuron Selaput tipis yang berbentuk kantung,            Morfogenesis Serangkaian proses perubahan
kaya protein, tersusun oleh sel-sel yang hidup, dan      bentuk tumbuhan sehingga dengan perkembangan
sebagai pembungkus biji                                  tersebut, tumbuhan menjadi semakin dewasa dan
                                                         lengkap organnya
Dormansi Kondisi biji yang masih hidup tetapi tidak
aktif, berada dalam kondisi kering (kelembabannya        Organogenesis Pembentukan organ tumbuhan
kurang) dan tidak dapat (gagal) berkecambah              yang merupakan bagian dari morfogenesis
selama periode waktu tertentu karena faktor internal     Ruas Disebut juga internodus yaitu jarak antara dua
biji                                                     buku (nodus) pada akar atau batang
Diferensiasi Perubahan sel-sel tumbuhan untuk            Pucuk Istilah yang diperuntukkan kolektif batang
membentuk sel-sel baru atau bentuk yang berbeda          utama penyangga daun, batang, daun, dan kadang
dari bentuk atau sel tumbuhan yang lain                  bunga
Epikotil Bagian dari tumbuhan, di atas kotiledon,        Titik tumbuh akar Bagian yang ada pada jaringan
jika tumbuh menjadi batang dan daun                      meristem akar yang memiliki tudung akar
Fotoperiodisme Suatu respon tumbuhan terhadap            Titik tumbuh batang Jaringan meristem yang ada
rangsang periode penyinaran                              pada batang sebagai penentu pertumbuhan batang

Hilum Disebut juga dengan pusar biji, merupakan          Tumbuhan hari panjang Tumbuhan yang
bagian yang berfungsi untuk memasukkan air dan           berbunganya pada saat panjang penyinaran setiap
O2. Biasanya terdapat pada buah polong (kacang)          siangnya lebih dari 12 jam

Hipokotil Bagian embrio, di bawah kotiledon              Tumbuhan hari pendek Tumbuhan yang
                                                         berbunganya pada saat panjang penyinaran siang
Imbibisi Proses awal perkecambahan, dimana air
                                                         harinya lebih pendek dari 12 jam
masuk ke dalam biji lewat kulit biji
Meristem Bagian tumbuhan yang aktif membelah.
Mikropil Pintu masuknya air dan gas-gas terlarut
serta inti sperma dan inti vegetatif pada saat
pembuahan berlangsung




                                                       Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                     27
Ulangan Harian
 A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.       6.   Tumbuhan yang memiliki kemampuan
                                                          membentuk tunas samping sangat maksi-
1.    Kotiledon pada tumbuhan monokotil dise-             mal, dimungkinkan adanya peran hormon
      but ….                                              ….
      a. embrio                                           a. auksin
      b. skutelum                                         b. giberelin
      c. radikula                                         c. sitokinin
      d. kaulikulus                                       d. asam absisat
      e. aleuron                                          e. traumalin
2.    Perkecambahan epigeal dan hipogeal dibe-       7.   Tubuh tumbuhan mampu memperbaiki
      dakan berdasarkan letak ….                          bagian tubuhnya yang terkena luka karena
      a. hipokotil                                        memiliki hormon ….
      b. epikotil                                         a. auksin
      c. radikula                                         b. giberelin
      d. keluarnya pucuk                                  c. sitokinin
      e. kotiledon                                        d. asam absisat
3.    Dengan mencermati bagian-bagian ti-                 e. traumalin
      tik tumbuh akar, diketahui bahwa daerah        8.   Suhu tidak berpengaruh pada pertumbuhan
      pemanjangan sel terdapat pada bagian ….             dan perkembangan tumbuhan untuk proses
      a. tudung akar                                      ....
      b. meristem apikal                                  a. aktivitas enzim
      c. meristem kambium                                 b. transpirasi
      d. di belakang meristem apikal                      c. fotosintesis
      e. dekat pucuk                                      d. turgor
4.    Tanaman yang terlindung memiliki pertum-            e. respirasi
      buhan dan perkembangan yang berbeda de-        9.   Klorosis pada tumbuhan dapat dicegah de-
      ngan tanaman yang terkena sinar matahari.           ngan cara memupuk tanah menggunakan
      Faktor yang memengaruhinya adalah ….                pupuk yang mengandung ….
      a. suhu udara                                       a. C, H, O, N
      b. kelembaban udara                                 b. N, P, K
      c. sinar matahari                                   c. Posfat
      d. ketiganya                                        d. Urea
      e. pH                                               e. N, Mg, Fe
5.    pH tanah memiliki peranan dalam mengatur       10. Hormon pada tumbuhan yang peranannya
      penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Ke-       besar sekali pada cuaca buruk adalah ….
      banyakan tumbuhan, tumbuh dan berkem-              a. traumalin
      bang dengan maksimal jika pH tanah ….              b. sitokinin
      a. kurang dari 4                                   c. etilen
      b. 4 – 5                                           d. absisat
      c. 5 – 6                                           e. jasmonat
      d. 6 – 7
      e. lebih dari 7

     28   Biologi Kelas XII
11. Saat ini banyak pengrajin tanaman yang                c.   floem
    khusus untuk dinikmati keindahan bun-                 d.   jaringan dasar
    ganya, kemungkinan yang dapat mereka                  e.   stele
    lakukan adalah menggunakan hormon ….             17. Pada pertumbuhan sekunder batang, jarin-
    a. auksin                                            gan gabus akan membentuk celah-celah ga-
    b. giberelin                                         bus yang disebut ….
    c. sitokinin                                         a. felem
    d. traumalin                                         b. feloderm
    e. etilen                                            c. felogen
12. Agar buah cepat masak, para pedagang                 d. korteks
    sering menggunakan ….                                e. lentisel
    a. traumalin                                     18. Hormon kalin yang berperan dalam mem-
    b. sitokinin                                         bentuk organ tumbuhan berupa bunga dise-
    c. giberelin                                         but ….
    d. etilen                                            a. antokalin
    e. absisat                                           b. filokalin
13. Pada embrio biji terdapat calon akar yang            c. ABA
    disebut dengan ….                                    d. kaulokalin
    a. radikula                                          e. rizokalin
    b. aleuron                                       19. Salah satu peran dari asam absisat adalah ….
    c. kaulikulus                                        a. mempercepat pemasakan buah
    d. epikotil
                                                         b. merangsang penutupan stomata (mulut
    e. hipokotil
                                                              daun)
14. Tanaman yang mengalami perkecambahan                 c. mempercepat munculnya bunga
    epigeal adalah ….                                    d. merangsang proses pembentukan biji
    a. kacang kapri dan kacang tanah                     e. menyebabkan partenokarpi
    b. kacang hijau dan kacang kapri
    c. kapas dan jagung                              20. Berikut ini yang merupakan langkah-lang-
    d. jagung dan kacang kapri                           kah dalam metode ilmiah adalah ….
    e. kacang tanah dan jagung                           a. menemukan masalah
                                                         b. merumuskan masalah
15. Yang termasuk unsur mikro (mikronutrien)             c. menetapkan judul penelitian
    adalah ….                                            d. menyusun kesimpulan
    a. karbon                                            e. semuanya benar
    b. fosfor
    c. mangaan
    d. kalium                                       B     Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    e. hidrogen
                                                     1.   Untuk memacu pertumbuhan tunas sam-
16. Pada daerah diferensiasi, terdapat sistem
                                                          ping, dilakukan pemotongan tunas pucuk.
    jaringan hasil dari sel-sel meristem disebut
                                                          Jelaskan.
    dengan meristem dasar yang akan menjadi
    ….                                               2.   Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertum-
    a. epidermis                                          buhan dan perkembangan tumbuhan.
    b. xilem


                                                   Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
                                                                                                29
3.    Kelembaban udara dan kelembaban tanah       9.   Sebutkan dan jelaskan tiga sistem jaringan
      memengaruhi pertumbuhan dan perkem-              pada daerah diferensiasi akar.
      bangan tumbuhan. Jelaskan.
                                                  10. Seorang siswa melihat kenyataan bahwa
4.    Apa yang kalian ketahui tentang lingkaran       tanaman pisangnya tidak mau tumbuh di
      tahun. Jelaskan.                                pekarangannya. Diketahui pekarangannya
                                                      merupakan tampungan pupuk kandang se-
5.    Perkecambahan dibedakan menjadi perke-
                                                      jak tiga tahun yang lalu.
      cambahan hipogeal dan epigeal. Jelaskan
                                                      a. Rumuskan masalah yang berpeluang
      dan berikan contoh masing-masing.
                                                           untuk dicari jawabannya lewat peneli-
6.    Sebutkan peranan hormon auksin.                      tian.
                                                      b. Tetapkan judul penelitiannya.
7.    Jelaskan dan berilah contoh tumbuhan hari
      pendek dan tumbuhan hari panjang.               c. Tentukan variabel-variabel penelitian-
                                                           nya.
8.    Apa yang kalian ketahui tentang felem dan
      feloderm?




     30   Biologi Kelas XII
Bab
   II

Metabolisme




                                                                             dok. PIM




A    ktivitas kehidupan seperti berolah raga, berpikir, berjalan, berlari,
     tertawa, tidur, atau bekerja memerlukan energi. Energi tersebut
diperoleh dari hasil penguraian makanan yang dicerna. Proses
penguraian zat makanan ini disebut katabolisme. Baik tumbuhan,
hewan, maupun manusia memerlukan proses tersebut untuk
melangsungkan kehidupannya. Proses fotosintesis pada tumbuhan
hijau menghasilkan suatu senyawa organik sebagai sumber energi
kimia. Proses penyusunan energi ini disebut anabolisme. Katabolisme
dan anabolisme itulah yang disebut metabolisme. Nah, kalian perlu
mengetahui proses-proses yang terjadi selama metabolisme tersebut.
Mari pelajari bersama.




                                                                                        Metabolisme
                                                                                                      31
Ka taK u n c i                               Pada bab berikut, kalian akan mempelajari enzim pada proses
                                        metabolisme (katabolisme dan anabolisme). Kalian juga akan mem-
•   Metabolisme
•   Katabolisme
                                        pelajari katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, serta hubungan
•   Anabolisme                          katabolisme ketiga molekul tersebut.
•   Enzim                                    Selanjutnya, kalian diharapkan dapat menjelaskan pengertian me-
•   Respirasi
•   Fotosintesis
                                        tabolisme, menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim,
•   Kemosintesis                        dan proses respirasi sel. Selain itu kalian diharapkan dapat menjelaskan
                                        tahapan masuknya senyawa sederhana terhadap siklus glikolisis.

                                        A. Enzim pada Proses Metabolisme
Kilas
Pada bab sistem pencer-
                                                  Kalian telah mengetahui sekelumit tentang metabolisme, bu-
naan yang telah kalian                  kan? Metabolisme (dari bahasa Yunani, metabole = ‘berubah’), meru-
pelajari di kelas XI, makanan           pakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam
yang masuk ke dalam organ
pencernaan dicerna secara
                                        sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau di-
kimia dan secara fisika.                hasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa, atau
Pencernaan makanan secara               energi.
kimia dilakukan oleh enzim-
enzim pencernaan seperti
                                             Berdasarkan proses dan hasilnya, metabolisme dibedakan menjadi
enzim amilase, protase, li-             dua yaitu katabolisme dan anabolisme. Sebagaimana telah kalian keta-
pase, tripsin maupun pepsin.            hui bahwa katabolisme adalah proses perombakan senyawa-senyawa
                                        yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-
                                        reaksi kimiawi, sehingga dihasilkan energi. Sementara itu, anabolisme
Galeri                                  adalah proses pembentukan senyawa-senyawa kompleks dari senyawa-
         Sejarah Enzim                  senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi sehingga
Tahukah kalian, kapan istilah
                                        diperlukan adanya energi.
enzim dipakai oleh orang?                    Selanjutnya, tahukah kalian apakah enzim itu? Enzim merupa-
Pada awalnya, Kuhne (1878)              kan senyawa organik yang tersusun oleh protein (spesialisasi protein)
memberi nama zat yang
berperan dalam proses
                                        untuk menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem hayati.
pengubahan atau pembong-                Dengan demikian, reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh, baik
karan dan penyusunan yaitu              anabolisme maupun katabolisme selalu melibatkan enzim. Kom-
ferment atau enzim. Enzim
                                        ponen-komponen, fungsi, cara kerja, sifat-sifat, faktor-faktor yang
dari kata “in” dan “zyme”
yang artinya sesuai yang                mempengaruhi kerja enzim, penamaan dan pengelompokkan enzim,
ada di dalam ragi.                      serta bagaimana pembentukan enzim akan kalian pelajari pada ma-
Buchner (1896), memberi
                                        teri berikut.
nama zat yang diperoleh
dari sel-sel ragi yang telah            1. Komponen-komponen Enzim
dihancurkan yaitu zimase
karena zat itu berasal dari                  Sebagian besar enzim tersusun oleh dua bagian, yaitu bagian yang
ragi (zyme).                            berupa protein, disebut apoenzim dan bagian non protein yang dise-
Pada tahun 1926, Sumner
berhasil memisahkan enzim
                                        but kofaktor. Ada juga beberapa enzim yang hanya terdiri dari kom-
dari biji polong-polongan               ponen protein saja. Kofaktor dapat berupa molekul anorganik mau-
tumbuhan Canavalia ensifor-             pun molekul organik. Molekul anorganik berupa mineral seperti ion
mis dalam bentuk kristal.
Setelah itu, berhasil dipisah-
                                        Fe, ion Zn, dan ion Mn. Molekul organik misalnya NAD+, vitamin
kan beberapa enzim seperti              B1, B2, B6, niasin, dan biotin. Kofaktor yang berupa molekul organik
katalase, papain, tripsin, dan          disebut koenzim, sedangkan kofaktor yang berupa molekul anorganik
pepsin. Semuanya dalam
                                        disebut gugus prostetik. Apoenzim dan koenzim yang bersatu mem-
bentuk kristal.
                                        bentuk enzim yang lengkap, disebut holoenzim. Perhatikan Gambar
          suharjawanasuria.tripod.com
                                        2.2. dan 2.3.


    32     Biologi Kelas XII
2. Fungsi dan Cara Kerja Enzim
     Di dalam reaksi kimia, antara suatu bahan (zat, unsur, molekul
atau senyawa) yang satu dapat mengadakan reaksi dengan bahan (zat,
unsur, molekul atau senyawa) yang lain sehingga dihasilkan suatu se-
nyawa yang baru. Hal tersebut terjadi di dalam proses metabolisme,
sehingga dihasilkan bahan yang diperlukan untuk tubuh. Nah, dalam
proses metabolisme tersebut, tentunya diperlukan waktu tertentu un-
tuk dapat mengubah bahan baku menjadi bahan yang baru (produk).

                AB + CD                   AC + BD                           Urutan reaksi oleh enzim mengurangi penggunaan EA
                (reaktan)                 (produk)
                                                                                         Urutan reaksi tanpa enzim memerlukan
                                                                                         lebih banyak EA
     Selama terjadi reaksi kimia tersebut, diperlukan adanya




                                                                          Energi bebas
suatu bahan yang berperan dalam mengatur waktu untuk ter-
jadinya reaksi yaitu enzim. Enzim tersebut diperlukan untuk                               EA tanpa adanya enzim
                                                                                      EA dengan adanya enzim
mempercepat terjadinya reaksi kimia (katalis), sehingga enzim
                                                                    Reaktan
disebut sebagai katalisator. Enzim yang berperan untuk mem-                                DG
percepat reaksi kimia dalam metabolisme suatu sistem hayati
atau organisme disebut sebagai biokatalisator. Molekul-                            Produk
molekul yang dikatalis oleh enzim dinamakan substrat.                                    Kemajuan reaksi
                                                                            Gambar 2.1 Penurunan energi
      Reaktan memerlukan energi (panas) untuk memutuskan ikatan- aktivasi oleh enzim.
ikatan antar atomnya, sehingga atom-atom tersebut dapat membentuk
ikatan baru (produk). Energi bebas yang diperlukan untuk memu-
tuskan ikatan ini disebut energi aktivasi (EA), sedangkan perbedaan
antara energi bebas produk dengan energi bebas reaktan disimbolkan
dengan ΔG.
     Reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim, menunjukkan bahwa
reaksi tersebut membutuhkan energi untuk reaksi lebih sedikit diban-
ding reaksi yang tidak dikatalis oleh enzim. Oleh karena itu, enzim                          bagian non protein atau
                                                                                            kofaktor (gugus prostetik)
berperan penting dalam menurunkan energi aktivasi untuk memulai
suatu reaksi, sehingga reaksi dapat berjalan sangat cepat, efisien, dan
                                                                                         substrat
tidak menimbulkan suhu yang tinggi. Perhatikan Gambar 2.1.
     Setelah mengetahui fungsi enzim dalam metabolisme, tahukah ka-
lian di mana enzim dihasilkan atau ditemukan?
     Enzim dihasilkan di dalam sel dan dapat bekerja di dalam sel mau-                    enzim
pun di luar sel. Enzim yang bekerja di dalam sel disebut enzim intra-                                  bagian protein
seluler. Misalnya, enzim yang berfungsi menawarkan racun sel H2O2                                      (apoenzim)
(hidrogen peroksida) menjadi H2 dan O2 yang bersifat netral. Enzim Gambar 2.2 Enzim yang terdiri
pernafasan selalu terdapat dalam sel. Sementara itu, enzim yang bekerja atas bagian protein (apoenzim)
                                                                            dan bagian non protein (gugus
di luar sel disebut enzim ekstraseluler, yaitu enzim-enzim pencernaan. prostetik)
Sebagian besar enzim terdapat pada protoplasma sel. Namun, pada sel
tertentu enzim ditemukan di dalam vakuola dan dinding sel.
     Selanjutnya, bagaimanakah enzim bekerja? Ada dua teori yang
menjelaskan kerja enzim tersebut, yaitu:



                                                                                                Metabolisme
                                                                                                                    33
a. Model Gembok – Kunci (Lock and Key)
                     substrat
                                                       Dari nama teorinya, kalian tentu dapat membayangkan bentuk
                                                  antara kunci dan gembok pintu rumah kalian. Teori ini dikemukakan
                                                  oleh seorang ahli yang bernama Fisher. Menurutnya, enzim bagaikan
                     apoenzim
                                 koenzim          sebuah gembok, memiliki bagian yang berhubungan dengan kunci
holoenzim
                                                  yang disebut lubang kunci. Bagian lubang kunci ini diibaratkan seba-
                                                  gai sisi aktif enzim, yaitu suatu tempat yang spesifik untuk mengikat
      Gambar 2.3 Apoenzim dan                     substratnya. Substrat digambarkan sebagai sebuah kunci. Mata kunci
      koenzim bersatu membentuk
      holoenzim.
                                                  memiliki struktur yang khas dan cocok dengan struktur lubang kunci
                                                  pada gembok. Kunci tertentu hanya cocok dengan gembok tertentu,
                                                                         artinya enzim tertentu hanya bekerja pada subs-
                                enzim                                    trat tertentu. Apabila sisi aktif bergabung dengan
                     tempat
                                                      substrat           substrat maka enzim tidak aktif lagi. Bergabung-
            produk
                      aktif                                              nya enzim dengan substrat membentuk kom-
                                                                         pleks enzim substrat. Kompleks enzim substrat
                                                                         digambarkan sebagai gembok dimana pada lu-
                                                                         bang kuncinya terdapat kunci. Setelah reaksi
                                                                         berlangsung, kompleks enzim substrat lepas dan
                                                                         terbentuklah produk.
                                                                               Pada sistem kerja enzim, enzim tidak pernah
                                 kompleks enzim
                                    substrat                             ikut bereaksi karena setelah terbentuk produk,
                                   reaksi
                                                                         enzim akan terlepas dan dapat menjalankan
                                 enzimatis                               fungsi enzim untuk berikatan dengan substrat
                                                                         lain yang sesuai. Artinya, enzim tidak akan di-
                                                                         ubah menjadi produk atau enzim hanya berperan
                                                                         sebagai perantara dalam membentuk produk.
      Gambar 2.4 Prinsif kerja enzim              Produk tersebut berasal dari substrat yang telah bereaksi. Perhatikan
      menurut teori gembok-kunci.                 Gambar 2.4.
                                                       Berikut adalah persamaan reaksi enzimatis sederhana:


            Enzim + substrat                 Kompleks Enzim - substrat         Enzim - produk         Enzim + produk


                                                  b. Teori Ketepatan Induksi (Induced Fit Theory)
                                                        Teori ini menyatakan bahwa enzim memiliki sisi aktif yang mu-
                                                  dah menyesuaikan dengan bentuk substratnya. Dengan kata lain, ben-
                                                  tuk sisi aktif enzim bersifat fleksibel. Pada saat substrat bertemu dengan
                                                  enzim, maka sisi aktif enzim berubah sedemikian rupa sehingga cocok
                                                  dengan substrat dan terbentuklah kompleks enzim substrat. Setelah
                                                  terjadi reaksi dan produk telah terbentuk, enzim akan lepas. Pada saat
                                                  ini tidak menutup kemungkinan, substrat lain bergabung dengan en-
                                                  zim. Pada saat ini pula enzim tidak aktif lagi. Perhatikan Gambar 2.5.
                                                        Setelah kalian mengetahui komponen penyusun enzim serta fung-
                                                  si dan peran enzim, kalian akan mempelajari tentang sifat-sifat enzim
                                                  berikut ini.


            34       Biologi Kelas XII
3. Sifat-sifat Enzim
     Setiap struktur (senyawa maupun molekul tertentu) yang berbeda,                        substrat
selalu mempunyai sifat-sifat khas masing-masing. Sebelumnya, kalian
telah mengetahui bahwa enzim sebagai biokatalisator. Selama men-                tempat aktif
                                                                              bersifat fleksibel
jalankan fungsinya tersebut, enzim memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi
     Biokatalisator merupakan salah satu sifat spesifik dari enzim. Arti-
nya, enzim dapat mempercepat suatu reaksi namun tidak ikut bereaksi.
Contoh: saat amilase mempercepat reaksi perombakan amilum, amilase
tidak bereaksi dengan substrat menjadi bentuk lain (bentuknya tetap),
sehingga amilase dapat berfungsi kembali.                                                              enzim

b. Enzim bekerja secara khusus
     Reaksi kimia yang ada di dalam sel banyak sekali, bukan? Kemudian,
bagaimana dengan enzim? Enzim bersifat sangat spesifik, artinya enzim        Gambar 2.5 Prinsip kerja enzim
                                                                            menurut teori ketepatan induksi.
hanya bekerja pada substrat tertentu saja, tidak dapat untuk sembarang
substrat. Enzim tertentu hanya mengkatalis reaksi kimia tertentu pula.
Contoh: enzim ptialin mengkatalis reaksi pengubahan zat tepung menjadi
maltosa. Dengan demikian, enzim ptialin hanya bekerja pada substrat zat
tepung (amilum). Enzim katalase bekerja pada substrat H2O2 (hidrogen
peroksida). H2O2 diuraikan oleh katalase menjadi H2 dan O2 (produk).
c. Enzim dapat bekerja secara bolak balik (reversibel)
     Sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh organisme (biokimiawi)
bersifat reversibel. Demikian juga kerja enzim sebagai biokatalisator.
Artinya, enzim dapat mengkatalisis reaksi maju maupun reaksi keba-
likannya. Dengan demikian, enzim tidak mempengaruhi arah suatu
reaksi. Enzim dapat membentuk senyawa baru maupun menguraikan
suatu senyawa baru tersebut menjadi senyawa lain. Contoh: enzim li-
pase mengubah gliserol dan asam lemak menjadi lemak. Enzim lipase
juga dapat mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
d. Wujud enzim adalah koloid
    Kalian telah mengetahui komponen enzim, bukan? Secara keselu-
ruhan, enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim dapat mem-
bentuk koloid.
e. Enzim rusak jika kena panas
     Komponen protein penyusun enzim akan sangat menentukan si-
fat enzim. Salah satu sifat dari protein adalah tidak tahan terhadap pa-
nas (termolabil). Apoenzim bersifat termolabil. Oleh karena itu, enzim
akan rusak jika terkena panas atau suhu yang tinggi. Kerusakan enzim
akibat suhu tersebut dinamakan denaturasi. Pada suhu di atas 50oC,
enzim akan mengalami denaturasi. Enzim yang telah rusak menyebab-
kan aktivitas atau fungsi enzim hilang. Denaturasi bersifat irreversibel.
Walaupun suhunya diturunkan atau dinormalkan, enzim yang rusak
tidak akan dapat berfungsi kembali.

                                                                                      Metabolisme
                                                                                                       35
f.   Enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa kehilangan aktivitas
                                  katalitiknya
                                  Struktur dan mekanisme kerja enzim yang terdapat di dalam sel
                             dapat dipelajari secara mendalam melalui suatu teknik khusus. Enzim
                             yang akan dipelajari tersebut dapat diekstraksi dari sel yang mem-
                             produksinya tanpa kehilangan aktivitas katalitiknya.
                                  Apakah setiap enzim selalu melakukan fungsinya secara lancar
                             tanpa ada yang menghalanginya? Nah, untuk mengetahui jawaban
                             tersebut secara lengkap, simaklah uraian berikut.
                             4. Penghambat Kerja Enzim
                                  Kerja suatu enzim selama metabolisme tidak selalu berjalan lancar
                             tanpa ada yang menghalanginya. Suatu zat tertentu yang dapat meng-
                             halangi kerja enzim ini disebut inhibitor. Zat-zat penghambat (inhibi-
                             tor) berupa zat-zat kimia yang dapat menghambat kerja enzim. Con-
                             toh: garam-garam logam berat seperti air raksa, iodium-asetat, fluorida,
                             sianida, azida, dan karbon monoksida.
                                  Nah, sebelum kalian mempelajari lebih lanjut tentang inhibitor
                             tersebut, ikutilah rubrik Diskusi berikut ini.

D i s k u s i
Menurut kalian, apa yang dapat dimanfaatkan (diimplementasikan) dari konsep inhibitor tersebut dalam
metabolisme? Berikan contoh pemanfaatannya, terutama dalam bidang kedokteran atau kesehatan.
Carilah literatur yang mendukung. Diskusikan dan presentasikan jawaban dan penjelasan kalian di depan
guru atau kelompok kalian!



                                  Inhibitor dibedakan menjadi inhibitor reversibel dan inhibitor
                             irreversibel. Inhibitor reversibel meliputi inhibitor kompetitif dan in-
                             hibitor non kompetitif.
                             a. Inhibitor kompetitif
                                   Zat penghambat ini mempunyai struktur yang mirip dengan subs-
                             trat. Oleh karena itu, zat penghambat dan substrat bersaing untuk
                             dapat bergabung dengan enzim membentuk kompleks enzim- subs-
                             trat. Selain menghambat ikatan antara enzim dengan substrat, inhibi-
                             tor dapat menghambat penguraian dan pembentukan senyawa baru.
                             Inhibitor berikatan lemah (ikatan ion) dengan enzim pada sisi aktifnya
                             sehingga inhibitor ini bersifat reversibel. Dengan menambah kepekatan
                             substrat, inhibitor tidak mampu lagi bergabung dengan enzim. Con-
                             toh inhibitor kompetitif yaitu asam malonat, yang menghambat ikatan
                             antara enzim dengan asam suksinat. Perhatikan Gambar 2.6(c).
                             b. Inhibitor non-kompetitif
                                 Pada umumnya, inhibitor ini tidak memiliki struktur yang mirip
                             dengan substrat dan bergabung dengan enzim pada bagian selain sisi aktif
                             enzim. Jika inhibitor ini bergabung dengan enzim maka akan mengubah

36     Biologi Kelas XII
bentuk sisi aktif enzim. Dengan demikian, bentuk sisi aktif tidak sesuai
lagi dengan bentuk substrat (ingat model kerja enzim teori gembok–                                                     substrat
kunci). Contoh inhibitor non-kompetitif, antara lain: pestisida (DDT)                                              tempat aktif
dan paration yang menghambat kerja enzim dalam sistem syaraf, serta
antibiotik dan penisilin pada sel bakteri. Perhatikan Gambar 2.6(b).       (a)
     Berbeda dengan dua macam inhibitor yang lain, inhibitor irreversi-
bel melekat pada sisi aktif enzim dengan sangat kuat (ikatan kovalen)
sehingga tidak dapat lepas dari enzim (irreversibel). Akibatnya, enzim
menjadi tidak aktif.
     Selanjutnya, apakah hanya inhibitor saja yang dapat mempenga-
ruhi kerja enzim? Berikut kalian akan mempelajari faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim tersebut.
5. Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim                                     (b)

     Selain adanya zat penghambat (inhibitor), kerja enzim dapat di-
pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: adanya zat pengaktif (akti-
vator), suhu, hasil akhir, pH, konsentrasi enzim atau substrat, dan air.                            inhibitor non-kompetitif
Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Zat-zat pengaktif (aktivator)                                                                                   inhibitor
                                                                                                                  kompetitif
    Zat-zat kimia tertentu dapat memacu atau mengaktifkan kegiatan
enzim. Contoh: garam-garam dari logam alkali dan logam alkali tanah        (c)
dengan konsentrasi encer, ion kobalt (Co), mangan (Mn), nikel (Ni),
magnesium (Mg), dan klor (Cl).
b. Suhu
      Setiap enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu tertentu dan     Gambar 2.6 (a) Bentuk substrat
                                                                           dan enzim normal, (b) Inhibitor
aktivitasnya akan berkurang jika berada pada kondisi di bawah atau         non-kompetitif, dan (c) Inhibitor
                                                                           kompetitif.
di atas titik tersebut. Kondisi yang menyebabkan kerja enzim menjadi
efektif ini disebut kondisi optimal. Sebagian besar enzim pada manusia
mempunyai suhu optimal yang mendekati suhu tubuh (35o C - 40oC).
Pada suhu tinggi (>50oC), enzim dapat rusak dan pada suhu rendah
(0oC), enzim menjadi tidak aktif. Perhatikan Gambar 2.7. Suhu yang
                                                                           Aktivitas Enzim




tidak sesuai tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk
sisi aktif enzim. Sifat enzim yang tidak tahan panas atau dapat berubah
karena pengaruh suhu ini disebut termolabil.
c. pH
     Selain suhu, faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim
adalah derajat keasaman (pH). Sebagaimana faktor suhu, enzim juga                                                           o
                                                                                             10    20   30 40     50   60      C
mempunyai pH tertentu agar dapat bekerja secara efektif. Enzim dapat                                    Suhu
bekerja optimal pada pH netral (pH = 7), pH basa (>7) atau pH asam
                                                                           Gambar 2.7 Grafik pengaruh
(<7) tergantung pada jenis enzim masing-masing. Perhatikan Gambar          suhu terhadap aktivitas enzim.
2.8. Enzim pencerna protein misalnya, mempunyai pH paling optimal
1-2, sedangkan enzim pencernaan yang lain mempunyai pH optimal
8. Pada pH tertentu, enzim dapat mengubah substrat menjadi hasil
akhir. Kemudian, apabila pH tersebut diubah, enzim dapat mengubah
kembali hasil akhir menjadi substrat.

                                                                                                  Metabolisme
                                                                                                                       37
Aktivitas Enzim                                     d. Hasil akhir
                                                                                           Kalian telah mengetahui bahwa dalam suatu reaksi kimia diperlukan
                                                                                     adanya reaktan yang akan diubah menjadi produk atau hasil akhir. Ha-
                                                                                     sil akhir merupakan senyawa baru sebagai hasil pembentukan maupun
                                                                                     penguraian reaktan. Apabila hasil akhir ini banyak, enzim akan sulit ber-
                                                                                     gabung dengan substrat sehingga reaksi kimianya berlangsung lambat.
                                                     2     4   6  8    10   12       e. Konsentrasi enzim
                                                               pH
                                                                                          Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan
                            Gambar 2.8 Grafik pengaruh
                            pH terhadap aktivitas satu jenis
                                                                                     reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara konstan). Dapat di-
                            enzim                                                    katakan bahwa hubungan antara konsentrasi enzim dengan kecepatan
                                                                                     reaksi enzimatis berbanding lurus. Kecepatan reaksi suatu enzim satu
                                                                                     dengan yang lain berbeda-beda meskipun mempunyai konsentrasi
                                                                                     enzim yang sama. Konsentrasi enzim yang sangat tinggi dalam suatu
                                                                                     sistem yang kompleks akan berpengaruh terhadap kecepatan reaksi.




                                                                                                                                                     Kecepatan reaksi enzimatik (v)
                                                                                          Kecepatan reaksi enzimatik (V)



                                                                                                                            ma
                                                                                                                           enzi


                                                                                                                                   b
                                                                                                                                  zim
                                                                                                                              en




                                                                                                                                             c
                                                                                                                                        im
                                                                                                                                   enz


                                                                                                                             Konsentrasi enzim [E]                                    Log enzim (mg)

                                                                                            Gambar 2.9 Hubungan laju                                          Gambar 2.10 Hubungan V
                                                                                            reaksi dengan konsentrasi                                         dengan [E] sangat tinggi pada
                                                                                            beberapa enzim.                                                   sistem yang kompleks.


                                                                                     f.          Konsentrasi substrat
Kecepatan reaksi enzimatik (V)




                                                                                           Pada konsentrasi substrat yang rendah, kenaikan substrat akan
                                                                                     meningkatkan kecepatan reaksi enzimatis hampir secara linear. Jika
                                                                                     konsentrasi substrat tinggi, maka peningkatan kecepatan reaksi enzim-
                                                    Vmax
                                                                                     atis akan semakin menurun sejalan dengan peningkatan jumlah subs-
                                                                                     tratnya. Kecepatan maksimum (Vmax) reaksi enzimatis ditunjukkan
                                                   1
                                                     V
                                                   2 max
                                                                                     dengan garis mendatar yang menggambarkan peningkatan kecepatan
                                                                                     reaksi yang rendah seiring penambahan konsentrasi substrat.
                                                     Konsentrasi substrat [S] (mM)   g. Air
                                 Gambar 2.11 Hubungan [S]                                 Menurut penelitian, di dalam biji terdapat bermacam-macam en-
                                 dengan V.                                           zim. Masih ingatkah kalian dengan perkecambahan biji? Ya, pada pro-
                                                                                     ses perkecambahan, imbibisi air pada biji yang sehat dan telah tua akan
                                                                                     mengaktifkan enzim-enzim dalam biji sehingga biji berkecambah.
                                                                                     6. Penamaan dan Pengelompokan Enzim
                                                                                         Nama suatu enzim biasanya dengan menggunakan akhiran ase.
                                                                                     Akhiran ase ditambahkan pada nama substrat yang diubah oleh enzim



                                              38           Biologi Kelas XII
tersebut. Contoh: enzim yang merubah substrat maltosa disebut mal-
tase, yang merubah protein disebut protease, yang merubah lipida (le-
mak) disebut lipase.
     Enzim digolongkan berdasarkan apa yang terjadi di dalam reaksi.
Agar lebih jelas, perhatikan Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Penggolongan dan fungsi enzim
 No          Golongan enzim                                 Fungsi atau sifat
 1      Oksidoreduktase         Mengkatalisis reaksi dimana salah satu substrat mengalami oksidasi (donor
                                hidrogen) dan substrat lain mengalami reduksi (penerima hidrogen).
        a.    Dehidrogenase     Mengubah ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap.
        b.    Oksidase          Melakukan oksidasi (menerima oksigen atau melepas elektron).
        c.    Hidroksilase      Menggabungkan gugus hidroksil.
 2      Transferase             Mengkatalisis perpindahan 1 gugus karbon (misalnya metil), gugus alde-
                                hid, keton, gugus fosforil, atau gugus amino dari satu substrat ke substrat
                                yang lain.
 3      Hidrolase               Mengkatalisis hidrolisis (penambahan air) untuk memecah ikatan kova-
                                len C-O, C-N, C-C, P-O, dan ikatan tunggal lainnya.
        a.    Peptidase         Memecah ikatan peptida pada protein.
        b.    Esterase          Memecah ikatan ester.
        c.    Glikosidase       Memecah ikatan glikosida pada polisakarida.
        d.    Fosfatase         Memecah ikatan fosfat.
 4      Liase                   Mengkatalisis penambahan gugus pada ikatan rangkap atau pembentuk-
                                an ikatan rangkap dengan menghilangkan gugus C=C, C=O, atau C=N.
                                Misalnya: dekarboksilase, aldolase, dan dehidratase.
 5      Ligase                  Mengkatalisis reaksi penggabungan antara satu molekul dengan molekul
                                lain melibatkan hidrolisis dari ATP. Misalnya: RNA ligase dan DNA ligase.
 6      Isomerase               Mengkatalisis perpindahan suatu gugus ke tempat lain dalam satu
                                molekul. Misalnya: racemase, fosfoglukoisomerase, mutase, dan oksido-
                                reduktase.
                                                                                                Prastiwi, Biokimia

7. Pembentukan Enzim
     Menurut hasil penelitian Beadle dan Tatum, pembentukan enzim
berdasarkan pada teori “one gene one enzyme”. Artinya, pembentukan
satu enzim dikendalikan oleh satu gen. Oleh karena itu, gen atau ke-
lompok gen dalam kromosom akan mengendalikan pembentukan
enzim.
     Setelah kalian mempelajari tentang enzim, ikutilah rubrik Perco-
baan dan Uji Kompetensi berikut ini agar kalian benar-benar mema-
hami tentang enzim.


                                                                                     Metabolisme
                                                                                                       39
Percobaan
                              Mengetahui Kerja Enzim Katalase

 A.   Dasar Teori
      Enzim dihasilkan di dalam sel dan dapat bekerja di dalam sel (enzim intraseluler) maupun di
      luar sel (enzim ekstraseluler). Contoh enzim intraseluler adalah enzim katalase yang berfungsi
      menawarkan racun sel H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi H2 dan O2 yang bersifat netral. Enzim
      katalase tersebut terdapat pada organ hati maupun organ jantung.

 B.   Tujuan
      Mengetahui dan mempelajari kerja enzim katalase

 C.   Alat dan Bahan
      1. Mortir atau blender                       6.    HCL 10%
      2. Organ hati dan jantung ayam               7.    NaOH 10%
      3. Dua belas tabung reaksi                   8.    Es batu
      4. Air                                       9.    H2O2 10%
      5. Kapas                                     10.   Arang (bara api)

 D.   Cara Kerja
      1. Haluskan organ hati dan jantung ayam dengan mortir atau blender. Tambahkan 30 ml air
          untuk hati dan 10 ml untuk jantung, kemudian saringlah menggunakan kapas. Hasil yang
          kalian peroleh sebagai ekstrak hati dan ekstrak jantung.
      2. Bagilah ekstrak hati ke dalam 5 buah tabung reaksi dengan volume yang sama (nomorilah
          tabung tersebut). Tuangkan ekstrak jantung pada tabung 6.
      3. Tambahkan 7 tetes HCl 10% ke dalam tabung 2 dan 7 tetes NaOH 10% ke dalam tabung
          4. Masukkan tabung 4 ke dalam es batu dan tabung 5 ke dalam air mendidih selama 10
          menit.
      4. Berilah label a, b, c, d, e, dan f pada 6 tabung reaksi yang lain. Masukkan 3 ml H2O2 10%
          pada masing-masing tabung. Tutuplah rapat-rapat dengan kapas.
      5. Tuangkan isi tabung 1 ke dalam tabung a. Demikian juga isi tabung 2 ke dalam tabung b,
          tabung 3 ke dalam tabung c, dan seterusnya.
      6. Amati jumlah gelembungnya (amat banyak, banyak, sedang, sedikit, atau tidak ada). Ma-
          sukkan bara api di atas campuran, jangan sampai menyentuh campuran. Amati apakah
          bara api menyala?
      7. Catat hasilnya pada tabel pengamatan.
 E.   Pembahasan
      1.  Tuliskan reaksi yang terjadi.
      2. Pada percobaan tersebut, substratnya adalah . . . .
          Enzim katalase pada percobaan ini terdapat pada . . . .
      3. Pada tabung yang manakah dihasilkan gelembung paling banyak? Apa maksudnya?
      4. Pada tabung yang manakah tidak dihasilkan gelembung dan manakah gelembung yang
          paling sedikit? Apa artinya?
      5. Buatlah kesimpulan percobaanmu.
      Catatan dan Perhatian:
      a. Usahakan proses penuangan tiap tabung dilakukan bersama-sama, sehingga kalian dapat
          membandingkannya.
      b. Hati-hatilah menggunakan larutan asam HCl dan NaOH




40    Biologi Kelas XII
Uji Kompetensi                                   2.   Jelaskan fungsi enzim dalam metabolisme?
                                                        3.   Sebutkan dan jelaskan 6 sifat-sifat enzim.
                                                        4.   Sebutkan 7 macam hal yang dapat mem-
  Kerjakanlah soal-soal berikut ini!                         pengaruhi kerja enzim?
  1.   Apa yang dimaksud dengan:                        5.   Jelaskan tentang cara penamaan enzim.
       a.   metabolisme                                 6.   Sebutkan dan berilah contoh pengelompok-
       b.   katabolisme                                      kan enzim berdasarkan terjadinya reaksi.
       c.   anabolisme                                  7.   Jelaskan tentang teori one gen one enzyme.



    Setelah mengikuti rubrik Percobaan dan Uji Kompetensi, tentu-
nya kalian telah memahami tentang enzim, bukan? Selanjutnya, kalian
akan mempelajari lebih jauh tentang katabolisme dan anabolisme. Si-
maklah dengan saksama.

B. Katabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
      Pada sub bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa pada
makanan yang kalian konsumsi tersimpan energi atau tenaga yang diper-
lukan untuk aktivitas kehidupan. Selanjutnya, bagaimana energi terse-
but terbentuk dari makanan atau senyawa organik yang masuk ke dalam
tubuh kita? Pada umumnya, sebelum senyawa organik diubah menjadi
energi, senyawa-senyawa tersebut (mempunyai banyak atom karbon)
dipecah atau diuraikan menjadi senyawa-senyawa berukuran kecil atau
sederhana (mempunyai 2-4 atom karbon) melalui proses katabolisme.
      Senyawa atau zat yang kompleks terurai menjadi senyawa atau zat
yang sederhana dengan melepaskan ikatan-ikatan kimia yang menyusun
suatu senyawa. Bersamaan dengan lepasnya ikatan kimia, dibebaskanlah
energi. Energi yang dibebaskan ini kemudian diubah menjadi senyawa
yang siap digunakan sebagai sumber energi bagi sel yaitu adenosin trifos-
fat (ATP). Senyawa ATP memiliki gugus fosfat sebanyak 3 buah. Setiap
melepaskan fosfatnya, akan dibebaskan energi yang langsung dapat digu-
nakan oleh sel. Oleh karena itu, katabolisme disebut juga disimilasi atau
bioenergi atau reaksi eksergonik. Di dalam katabolisme sel organisme,
terjadi proses oksidasi atau reduksi senyawa (biooksidasi).
      Kalian telah mengatahui bahwa bahan makanan yang kalian kon-
sumsi dapat mengandung karbohidrat, lemak, maupun protein (pro-
tein). Bagaimanakah katabolisme dari karbohidrat, lemak, dan protein
tersebut? Untuk penjelasan lebih lanjut cermatilah uraian berikut ini.
1. Katabolisme Karbohidrat
      Salah satu proses yang merupakan katabolisme adalah respirasi,
merupakan reaksi kimia sel untuk merombak senyawa kompleks men-
jadi senyawa sederhana dengan menghasilkan energi. Kegiatan respirasi
dilakukan setiap saat oleh setiap sel hidup, baik sel tumbuhan mau-
pun sel hewan. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen atau penerima
elektronnya, respirasi dibedakan menjadi dua macam yaitu respirasi
aerobik dan respirasi anaerobik.

                                                                                   Metabolisme
                                                                                                  41
a. Respirasi Aerobik
                                                  Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen bebas
                                             dari udara sebagai penerima elektron terakhir. Oksigen bebas ini digu-
                                             nakan untuk pembakaran bahan baku. Proses respirasi secara umum
                                             dapat kalian lihat sebagai berikut.

                                                  Senyawa organik + Oksigen        Karbondioksida + Air + Energi
  C6H12O6
                                                  Apabila bahan baku respirasi aerob berupa glukosa (heksosa) maka
     Respirasi aerob




                                             reaksi keseluruhan respirasi adalah:
                                                         C6H12O6 + 6O2       6H2O + 6CO2 + 686 kal
                                                  Dari reaksi di atas, terlihat bahwa respirasi aerob dengan bahan
                              H2
                                             baku glukosa menghasilkan energi. Pada tumbuhan, energi yang di-
                              CO2            hasilkan sebagian berupa panas, sebagian lagi digunakan untuk akti-
                                             vitas hidup tumbuhan itu sendiri seperti untuk proses pembentukan
                              Energi         zat organik, untuk proses osmosis, untuk pengaliran protoplasma, atau
                                             untuk pembelahan sel. Penguraian heksosa juga menghasilkan CO2
                           ATP Panas         dan air (H2O). Bagaimana hal ini dapat terjadi? Simaklah rangkaian
                                             respirasi aerob dengan bahan baku glukosa di bawah ini. Respirasi glu-
                          Aktivitas          kosa (termasuk karbohidrat) disebut juga katabolisme karbohidrat.
                          sel                     Secara umum, reaksi respirasi aerobik dibedakan menjadi tiga
                                             tahapan yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif dan daur Krebs, serta
Gambar 2.12 Penggunaan
energi hasil respirasi pada
                                             rantai transportasi elektron respirasi dengan fosforilasi oksidatif.
tumbuhan.                                         Cobalah perhatikan peta konsep berikut ini.


                                 Glukosa
                        (senyawa dengan 6 atom C)                   ATP
                                                  Glikolisis
                               Asam Piruvat                         NADH
                        (senyawa dengan 3 atom C)

                                                  Dekarboksilasi oksidatif       NADH
                               Asetil koenzim A
                                                                         NADH
                                                  Siklus Krebs
                                                                         FADH2
                           Asam                                          GTP (ATP)
                                           Asam sitrat
                        oksaloasetat
                                                                                      Rantai Transportasi
                                                                                      Elektron Respirasi

Gambar 2.13 Bagan respirasi aerob



  42                   Biologi Kelas XII
Setelah kalian memahami peta konsep di atas, uraian berikut ini
akan menjelaskan secara rinci untuk setiap tahapan respirasi.
1) Glikolisis
      Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang
memiliki 6 atom C) menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki
3 atom C), NADH, dan ATP. NADH (Nikotinamida Adenina Di-
nukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H),
sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin tri-
fosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus
fosfatnya menghasilkan energi.
      Pada proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi
2 molekul asam piruvat,
2 NADH, dan 2 ATP. Keterangan:                                                         Glukosa

Glikolisis memiliki sifat- a) Tahap penggunaan energi:                        ATP                1
                                                                                             Heksokinase
sifat, antara lain: glikolisis      (1) Penambahan gugus fosfat             ADP
                                         pada molekul glukosa den-
dapat berlangsung secara                 gan bantuan enzim hekso-                 Glukosa 6-Fosfat
aerob maupun anaerob,                    kinase, sehingga terbentuk                              2
                                         glukosa 6-fosfat.                                   Fosfoglukoisomerase
glikolisis melibatkan enz-
                                    (2) Glukosa 6-fosfat diubah
im ATP dan ADP, serta                    menjadi isomernya yaitu                   Fruktosa 6-Fosfat                             Tahap
peranan ATP dan ADP                      fruktosa 6-fosfat.                                                                      Penggunaan
                                    (3) Fosfofruktokinase        men-         ATP                3                               Energi
pada glikolisis adalah me-               transfer gugus fosfat dari
                                                                                             Fosfofruktokinase
                                                                            ADP
mindahkan (mentransfer)                  ATP ke fruktosa 6-fosfat
                                         fruktosa 1,6 bisfosfat.                 Fruktosa 1,6-bifosfat
fosfat dari molekul yang
                                    (4) Aldolase membagi molekul                                 4
satu ke molekul yang lain.               gula (fruktosa 1,6 bisfosfat)                          Aldolase

      Pada sel eukariotik,               menjadi 2 molekul gula
                                         yang berbeda dan meru-
glikolisis terjadi di sito-              pakan isomernya.
                                                                                          5
                                                                                     Isomerase

plasma (sitosol). Glikolisis        (5) Dua molekul gliseralde- Dihidroksiaseton
                                                                       fosfat
                                                                                                     Gliseraldehida
                                                                                                          fosfat
                                         hid postat masing-masing
terjadi melalui 10 tahapan               akan masuk pada tahapan                                           +   6
yang terdiri dari 5 tahapan              glikolisis selanjutnya.
                                                                                            2 NAD
                                                                                                              Triosafosfat
                                                                                                              dehidrogenase
penggunaan energi dan 5 b) Tahap pelepasan energi:                                      2 NADH
                                                                                          +2H          +              2P
                                                                                                                       i

tahapan pelepasan energi.           (6) Triosafosfat dehidrogenase
                                         mengkatalisis pemindahan
Berikut ini reaksi glikolisis            elektron dan H+ dari sub-
                                                                                                   1, 3-Bifosfogliserat

secara lengkap:                          strat (gliseraldehid fosfat)
                                                                                            2 ADP              7
                                                                                                              Fosfogliserokinase
                                         ke NAD+ membentuk
      Dari skema tahapan                 NADH.
                                                                                      2ATP

glikolisis    menunjukkan           (7) Glikolisis      menghasilkan                                 3-Fosfogliserat
                                                                                                                                  Tahap
                                                                                                                                  Pelepasan
                                                                                                                                  Energi
bahwa energi yang dibu-                  ATP. Gula telah diubah                                                8
                                         menjadi senyawa asam or-                                             Fosfogliseromutase
tuhkan pada tahap peng-                  ganik oleh fosfogliseroki-                                  2-Fosfogliserat
gunaan energi adalah 2                   nase.
                                                                                                               9
                                    (8) Gugus fosfat dipindahkan
ATP. Sementara itu, energi               sehingga menjadi 2-fosfog-
                                                                                               2H O        2
                                                                                                              Enolase


yang dihasilkan pada tahap               liserat oleh fosfogliseromu-                               Fosfoenol piruvat

pelepasan energi adalah                  tase.                                              2 ADP
                                                                                                               10
                                    (9) 2-fosfogliserat melepaskan                                            Piruvat kinase
4 ATP dan 2 NADH.                        molekul H2O sehingga ter-                    2ATP

Dengan demikian, selisih                 bentuk fosfoenol piruvat
                                                                                                        Piruvat
                                         kinase oleh enolase.
energi atau hasil akhir             (10) Piruvat kinase mentrans-                              Gambar 2.14 Skema 10
glikolisis adalah 2 ATP + 2              fer gugus fosfat sehingga                             tahapan glikolisis melalui
                                                                                               tahap penggunaan energi dan
                                         menghasilkan 2 ATP lagi.
NADH.                                                                                          pelepasan energi.


                                                                                                               Metabolisme
                                                                                                                                  43
Jika kalian amati lebih cermat lagi, kalian akan mengetahui pada
                                             tahapan mana sajakah energi (ATP) dibentuk. Nah, proses pembentu-
                                             kan ATP inilah yang disebut fosforilasi. Pada tahapan glikolisis terse-
                                             but, enzim mentransfer gugus fosfat dari substrat (molekul organik
                                             dalam glikolisis) ke ADP sehingga prosesnya disebut fosforilasi tingkat
                                             substrat. Perhatikan Gambar 2.15.
                                                  Keseluruhan reaksi glikolisis, dapat dibuat persamaaan reaksi seb-
                                             agai berikut:

        Glukosa + 2ADP + 2Pi + 2NAD+                         2 Piruvat + 2H2O + 2ATP + 2NADH + 2H+

                                                  Selain glukosa, bahan makanan yang kalian konsumsi tidak se-
                    piruvat kinase
                                             lalu mengandung gula sederhana seperti glukosa saja. Kadang-kadang
                                             kalian mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung gula kompleks
                              ADP
                                             (karbohidrat kompleks) seperti maltosa, laktosa, dan sukrosa. Kemu-
        Substrat
         (PEP)




                                             dian, dapatkah gula-gula atau karbohidrat yang kompleks tersebut
                                             langsung dimetabolisme oleh sel? Tentu saja tidak, bahan-bahan yang
                             ATP             belum sederhana tersebut harus dirombak dahulu sehingga menjadi
        (piruvat)
         Produk




                         +                   bahan yang dapat dimetabolisme langsung oleh sel.
                                                  Kalian telah mempelajari tentang tahapan glikolisis. Agar kalian
                                             dapat memahami dengan baik, ikutilah rubrik Telisik berikut ini.
Gambar 2.15 Fosforilasi tingkat
substrat (pada tahap ke-10
glikolisis).




                                                                                          T e l i s i k
                                            Mengidentifikasi Enzim-enzim Glikolisis
  Lakukanlah rubrik ini secara individu dan kerjakanlah di rumah kalian masing-masing dengan langkah
  sebagai berikut:
  1.  Pelajarilah kembali tentang penamaan dan penggolongan enzim pada sub bab Enzim.
  2.  Sebutkan macam-macam enzim yang terlibat dalam tahapan glikolisis.
  3.  Golongkanlah macam-macam enzim tersebut berdasarkan penggolongan enzim yang telah kalian
      pelajari pada sub bab Enzim.
  4.  Isikan hasil identifikasi kalian pada tabel sebagai berikut:

                No             Nama enzim               Golongan enzim                        Fungsi

                    1.

                    2.

                    3.

                    4.

                    5.

                    6.

                    7.

                    8.

   5.        Kumpulkan hasilnya kepada guru kalian.



  44                 Biologi Kelas XII
Nah, sebelum kalian mempelajari glikolisis selain pada glukosa,
lakukan rubrik Diskusi berikut ini.

 D i s k u s i
  Diskusikanlah dengan teman kelompokmu, bagaimanakah penggolongan dari karbohidrat atau gula
  berdasarkan banyaknya molekul gula penyusunnya? Berilah contoh dari masing-masing golongan
  tersebut!



      Bukankah kalian sudah mengetahui
macam-macam gula? Maltosa, sukrosa, dan lak-                        Laktosa                 Galaktosa
tosa terlebih dahulu diubah menjadi monomer
penyusunnya yaitu glukosa dan gula sederhana                        Maltosa                 Glukosa
yang lain yaitu fruktosa atau galaktosa. Selan-
jutnya, glukosa atau gula-gula sederhana akan                Sukrosa Glukosa               Glukosa 6P
masuk siklus glikolisis seperti biasa. Glukosa
akan diubah menjadi glukosa 6P dan seterusnya                             Fosforilasi
sehingga dapat dihasilkan 2 asam piruvat. Lalu,            Fruktosa                        Fruktosa 6P
bagaimana dengan fruktosa dan manosa? Fruk-                 Manosa
                                                                                          Fruktosa 1,6
tosa dan manosa dapat langsung diubah menjadi
                                                                                             difosfat
fruktosa 6P. Untuk memperjelasnya, perhatikan
Gambar 2.16.                                         Lemak          Gliserol +            Gliseraldehid
2) Dekarboksilasi Oksidatif dan Siklus Krebs                       Asam lemak                 fosfat
a) Dekarboksilasi Oksidatif
                                                     Protein       Asam amino             Asam Piruvat
      Kalian tentunya mengetahui bahwa dalam
suatu metabolisme, terjadi reaksi yang begitu                                 Deaminasi
kompleks. Satu tahap reaksi selesai, maka akan                        (pelepasan gugus amin)
masuk pada tahapan selanjutnya. Demikian juga
pada tahap respirasi aerobik ini. Senyawa hasil                              Gambar 2.16 Bagan masuknya
dari tahapan glikolisis akan masuk ke tahapan dekarboksilasi oksidatif, senyawa-senyawa selainglikolisis.
                                                                             glukosa ke dalam reaksi
yaitu tahapan pembentukan CO2 melalui reaksi oksidasi reduksi (re-
doks) dengan O2 sebagai penerima elektronnya. Dekarboksilasi oksida-
tif ini terjadi di dalam mitokondria sebelum
                                                  SITOSOL                                MITOKONDRIA
masuk ke tahapan siklus Krebs. Oleh karena
itu, tahapan ini disebut sebagai tahapan sam-
                                                                        NAD+      NADH + H+
bungan (junction) antara glikolisis dengan
                                                                             2
siklus Krebs.
                                                        Piruvat                                       Asetil CoA
      Pada tahapan ini, asam piruvat (3 atom
                                                                       1             3
C) hasil glikolisis dari sitosol diubah men-
                                                                         CO2    Koenzim A
jadi asetil koenzim A (2 atom C) di dalam
mitokondria. Pada tahap 1, molekul piruvat Protein transpor
(3 atom C) melepaskan elektron (oksidasi)
membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi                                       Gambar 2.17 Skema
                                                      +                      dekarboksilasi oksidatif
CO2 dan molekul berkarbon 2). Pada tahap 2, NAD direduksi (me-
nerima elektron) menjadi NADH + H+. Pada tahap 3, molekul berkar-


                                                                                         Metabolisme
                                                                                                        45
bon 2 dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzim A) sehingga terbentuk
                         asetil Ko-A. Hasil akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO2, dan
                         2NADH.
                         b) Siklus Krebs
                              Asetil-KoA yang telah terbentuk akan menjadi bahan baku pada
                         siklus selanjutnya, yaitu siklus Krebs. Oleh karena itu, Asetil Ko-A
                         disebut senyawa intemediate atau senyawa antara. Siklus Krebs terjadi
                         di matriks mitokondria dan disebut juga siklus asam trikarboksilat.
                         Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa yang
                         mempunyai 3 gugus karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat.
                              Asetil koenzim A hasil dekarboksilasi oksidatif memasuki matriks
                         mitokondria untuk bergabung dengan asam oksaloasetat dalam sik-
                         lus Krebs, membentuk asam sitrat. Demikian seterusnya, asam sitrat
                         membentuk bermacam-macam zat dan akhirnya membentuk asam
                         oksaloasetat lagi.

                                                                                                           Asetil CoA

                                                                                                                             CoA_SH


                                                                                                                    1
                                                                            NADH            Oksaloasetat                              Sitrat
                                                                              +
                                                                             H+                     8                                 2               H2O
                                                                             NAD+
                         Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 169




                                                                                           Malat                                              Isositrat
                                                                                                                                                          CO2
                                                                                H2O           7                                                 3               NAD+
                                                                                                                                                                 NADH
                                                                                          Fumarat                                   a-Ketoglutarat                 +
                                                                                                                                                                   H+
                                                                                                                        CoA_SH            4               CO2
                                                                                                    6                                                           NAD+
                                                                            FADH2
                                                                                                                CoA_SH                                           NADH
                                                                                    FAD       Suksinat                            Suksinil CoA
                                                                                                                                                                   +
                                                                                                                    5                                             H+


                                                                                                              GTP       GDP

                                                                                                                         +
                                                                                                        ADP                  Pi

                                                                                                              ATP


                                                                                     Gambar 2.18 Skema siklus Krebs




                             Berikut ini tahapan-tahapan dari 1 kali siklus Krebs:
                         (1) Asetil Ko-A (2 atom C) menambahkan atom C pada oksaloasetat
                             (4 atom C) sehingga dihasilkan asam sitrat (6 atom C).
                         (2) Sitrat menjadi isositrat (6 atom C) dengan melepas H2O dan me-
                             nerima H2O kembali.
                         (3) Isositrat melepaskan CO2 sehingga terbentuk - ketoglutarat (5
                             atom C).


46   Biologi Kelas XII
(4)    - ketoglutarat melepaskan CO2. NAD+ sebagai akseptor atau pe-
      nerima elektron) untuk membentuk NADH dan menghasilkan
      suksinil Ko-A (4 atom C).
(5)   Terjadi fosforilasi tingkat substrat pada pembentukan GTP (gua-
      nosin trifosfat) dan terbentuk suksinat (4 atom C).
(6)   Pembentukan fumarat (4 atom C) melalui pelepasan FADH2.
(7)   Fumarat terhidrolisis (mengikat 1 molekul H2O) sehingga mem-
      bentuk malat (4 atom C).
(8)   Pembentukan oksaloasetat (4 atom C) melalui pelepasan NADH.


     Nah, bagaimana? Apakah kalian sudah dapat mengerti tentang sik-
lus Krebs? Kemudian, apa sajakah hasil akhir dari siklus krebs tersebut?
     Dengan mempelajari tahapan 1 siklus Krebs, kalian dapat meng-
hitung hasil akhir dari siklus Krebs tersebut. Kalian sudah mengetahui
bahwa satu siklus Krebs tersebut hanya untuk satu molekul piruvat saja.
Sementara itu, hasil glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk
1 molekul glukosa). Oleh karena itu, hasil akhir total dari siklus Krebs
tersebut adalah 2 kalinya. Dengan demikian, diperoleh hasil sebanyak
6 NADH, 2FADH2 dan 2ATP (ingat: jumlah ini untuk katabolisme
setiap 1 molekul glukosa).
     Selanjutnya, apakah tahapan respirasi aerobik berakhir sampai sik-
lus Krebs? Tidak, ada satu tahapan lagi dalam sistem respirasi sel yaitu
sistem transportasi elektron.
3) Sistem Transportasi Elektron (STE) dan Fosforilasi Oksidatif
     Sistem transportasi elektron terjadi di membran dalam mito-
kondria. Pada tahap ini, elektron-elektron yang dibawa oleh produk
glikolisis dan siklus Krebs (NADH dan FADH2) dipindahkan mele-
wati beberapa molekul yang sebagian besar berupa protein.
     Transportasi elektron menghasilkan 90% ATP dari keseluruhan
ATP hasil respirasi aerobik sel. Pembentukan ATP pada tahap ini ter-
jadi melalui transfer elektron dengan penerima elektron terakhir yaitu
oksigen, sehingga disebut fosforilasi oksidatif. Bagaimanakah tahapan
transfer elektron tersebut? Simaklah uraian berikut.
     Molekul pertama yang menerima elektron berupa flavoprotein,
dinamakan flavin mononukleotida (FMN). Selanjutnya, elektron dip-
indahkan berturut-turut melewati molekul protein besi-sulfur (Fe-S),
ubiquinon (Q atau CoQ), dan sitokrom (Cyst). Elektron melewati
sitokrom b, Fe-S, sitokrom c1, sitokrom c, sitokrom a, sitokrom a3,
dan oksigen sebagai penerima elektron terakhir. Akhirnya terbentuklah
molekul H2O (air).
     Pada sistem transportasi elektron, NADH dan FADH2 masing-
masing menghasilkan rata-rata 3 ATP dan 2 ATP. Sebanyak 2 NADH
hasil glikolisis dan 2 NADH hasil dekarboksilasi oksidatif masing-mas-
ing menghasilkan 6 ATP. Sementara itu, 6 NADH dan 2 FADH2 hasil


                                                                           Metabolisme
                                                                                         47
siklus Krebs masing-masing menghasilkan 18 ATP dan 4 ATP. Jadi,
                                                                             sistem transportasi elektron menghasilkan 34 ATP.
                                                                                  Rantai atau sistem transportasi elektron respirasi dapat dijelaskan
                                                                             sebagai berikut:




                          Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 172                H+                         H+                     H+



                                                                                                                                    Cyt c                                H+

                                                                                                         Q




                                                                                                                                                      H2O

                                                                                                                                                 ADP + Pi                     ATP



                                                                             Gambar 2.19 Tahapan sistem transportasi elektron


                                                                                  Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari tentang kata-
                                                                             bolisme karbohidrat (glikolisis), dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs,
                                                                             dan sistem transportasi elektron. Nah, agar kalian dapat memahami
                                                                             keseluruhan proses respirasi sel, perhatikanlah gambar berikut ini.



                                                                                                                                   MITOKONDRIA

                                                                                                  2 NADH


                                                                                                  2 NADH                           6 NADH   2 FADH2




                         GLIKOLISIS                                                                                                             RANTAI TRANSPOR
                                                                                                                   SIKLUS                          ELEKTRON
                     Glukosa   2 Piruvat                                                  2 Asetil CoA             KREBS                     & FOSFORILASI OKSIDATIF




                                                                    + 2 ATP                                        + 2 ATP                         + Kira-kira 34 ATP
                          oleh fosforilasi                                                                      oleh fosforilasi                      oleh fosforilasi
                         tingkat substrat                                                                      tingkat substrat                          oksidatif



                                                                                               Maksimum per glukosa : kira-kira 38 ATP




                                                                             Gambar 2.20 Molekul ATP hasil respirasi aerobik 1 molekul glukosa.




48   Biologi Kelas XII
Setelah mempelajari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, maupun
siklus Krebs, apakah kalian dapat membandingkan energi yang dihasil-
kan kedua proses tersebut? Nah, agar kalian benar-benar memahami
perhitungan jumlah energi hasil respirasi aerobik, kerjakanlah rubrik
Telisik berikut ini.

 T e l i s i k
                           Menghitung Jumlah Energi pada Respirasi Aerobik

 Untuk menghitung jumlah energi total pada respirasi sel, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
 1.  Buatlah tabel perhitungan, seperti di bawah ini.

                                  Proses Pembentukan Energi
             Tahapan atau        (pada glikolisis, siklus Krebs,       Sumber Penghasil
       No                                                                                          Jumlah ATP
                  Siklus            atau sistem transportasi                  Energi
                                             elektron)
       1.   Glikolisis           a. Fosforilasi tingkat substrat              2 ATP                    2 ATP

                                 b. Fosforilasi oksidatif                    2 NADH                    6 ATP

                                 Dekarboksilasi oksidatif                ………………….                 ………………….
       2.   Siklus Krebs         a. Fosforilasi tingkat substrat         ………………….                 ………………….

                                 b. Fosforilasi oksidatif                ………………….                     18 ATP

                                 c. ………………………….                              2 FADH2              ………………….

                     Total ATP hasil respirasi aerobik (setiap 1 molekul glukosa)                     38 ATP


 2.   Pelajari kembali uraian tentang tahapan respirasi aerobik, kemudian isilah tabel perhitungan tersebut.


     Pada materi yang telah kalian pelajari, kalian telah mengetahui
tentang respirasi aerobik. Selanjutnya, kalian akan mempelajari ten-                      Galeri
tang respirasi anerobik. Simaklah uraian berikut.                                         Dapatkah kita melakukan
                                                                                            respirasi anaerobik?
b. Respirasi Anaerobik
                                                                                          Pada saat kita berlari-lari,
      Dalam reaksi oksidasi, tidak hanya terjadi penerimaan oksigen                       otot kita bekerja terlalu berat
saja. Proses pelepasan elektron juga merupakan reaksi oksidasi. Oleh                      dalam melakukan respirasi
karena itu, oksidasi tanpa oksigen masih dapat memungkinkan ter-                          sel. Akibatnya, jumlah perse-
                                                                                          diaan oksigen dalam tubuh
jadinya metabolisme. Berdasarkan kemampuan menggunakan oksigen                            semakin mengecil. Untuk
dalam respirasi, organisme dibedakan menjadi 2 yaitu organisme aero-                      memperoleh oksigen, kita
bik (menggunakan oksigen untuk respirasi) dan organisme anaerobik                         melakukan respirasi anaero-
                                                                                          bik melalui fermentasi asam
(mampu melakukan respirasi tanpa oksigen). Respirasi yang dapat                           laktat dengan mengubah
dilakukan dalam keadaan tanpa oksigen ini disebut respirasi anaero-                       piruvat menjadi asam laktat.
bik (bahasa Yunani, an = tanpa, aer = udara, dan bios = kehidupan).                       Timbunan laktat dapat
                                                                                          menyebabkan otot letih dan
Sementara respirasi aerobik menggunakan oksigen sebagai penerima                          nyeri. Nafas kita yang ter-
elektron terakhir, respirasi anaerobik menggunakan senyawa organik                        engah-engah adalah upaya
selain oksigen sebagai penerima elektron terakhir. Nah, proses perom-                     kita untuk mendapatkan
                                                                                          pasokan oksigen kembali.
bakan senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang
lebih sederhana, dengan penerima maupun pemberi elektron atau hi-                                           id.wikipedia.org


drogen berupa senyawa organik disebut fermentasi.


                                                                                                Metabolisme
                                                                                                                   49
Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa salah satu
                         sifat dari glikolisis adalah dapat terjadi secara aerob maupun anaerob.
                         Pada keadaan aerob, piruvat hasil glikolisis dapat melanjutkan tahapan
                         ke siklus Krebs. Pada keadaan anaerob, piruvat diubah menjadi produk
                         lain seperti etanol atau asam laktat melalui fermentasi. Oleh karena itu,
                         fermentasi dikatakan sebagai kelanjutan dari glikolisis. Proses respirasi
                         dan fermentasi tersebut dapat dilakukan pada suatu sel, tergantung
                         pada ada tidaknya oksigen.
                                                               glukosa




                                                               piruvat


                                                    tanpa O2              O2




                                                                                                              Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 175
                                                                                                mitokondria

                                                                         asetil ko-A
                                      etanol atau                                      siklus
                                         laktat                                        Krebs




                         Gambar 2.21 Katabolisme glukosa pada keadaan aerob dan anaerob

                               Fermentasi dibedakan berdasarkan produknya, misalnya fer-
                         mentasi alkohol (produknya alkohol) dan fermentasi asam laktat
                         (produknya asam laktat). Penerima elektron pada proses fermentasi
                         dapat berupa asam piruvat, yaitu pada fermentasi asam laktat. Semen-
                         tara itu, penerima elektron pada fermentasi alkohol adalah asetaldehid.
                         Energi yang dihasilkan pada fermentasi lebih kecil dibandingkan ener-
                         gi hasil respirasi aerobik, yaitu 2 ATP : 38 ATP.
                               Selanjutnya, bagaimana proses yang terjadi selama fermentasi
                         alkohol dan fementasi asam laktat tersebut? Simaklah uraian berikut ini.
                         1) Fermentasi Alkohol
                               Setiap reaksi dalam metabolisme memerlukan bahan baku sebagi
                         substrat awal. Nah, seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa glikoli-
                         sis dapat menggunakan bahan seperti karbohidrat, baik kompleks
                         (maltosa) maupun sederhana (glukosa). Demikian juga pada fermen-
                         tasi alkohol maupun asam laktat.
                               Pada fermentasi alkohol, piruvat hasil glikolisis akan mengalami
                         dekarboksilasi (melepas CO2) sehingga membentuk asetaldehid. Ka-
                         lian tentu masih mengingat bahwa glikolisis memerlukan NAD untuk

50   Biologi Kelas XII
diubah menjadi NADH, bukan? Nah, pada fermentasi alkohol ini,
NADH yang dihasilkan tersebut digunakan untuk mereduksi asetalde-
hid menjadi etanol. Oleh karena itu, asetaldehid merupakan senyawa
organik sebagai penerima hidrogen terakhir pada fermentasi alkohol.
Perhatikan Gambar 2.22.


                          2 ADP + 2 P i                2 ATP




                                                                                Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 175
                Glukosa                   Glikolisis           2 Piruvat




                             2 NAD+                 2 NADH             2 CO2
                                                  + 2 H+


                    2 Etanol                                   2 Asetaldehida



                     Gambar 2.22 Skema fermentasi alkohol.

     Kalian tentunya pernah, bahkan sering mengamati terjadinya fer-
mentasi alkohol. Dapatkah kalian menyebutkannya? Beberapa contoh
fementasi alkohol, antara lain: pada pembuatan tape singkong atau tape
ketan, bir, dan minuman anggur.
     Beberapa organisme bersel satu yang berperan dalam fermenta-
si alkohol adalah ragi (khamir) dan bakteri. Saccharomyces cereviceae
merupakan khamir yang berperan dalam pembuatan tape. Alkohol
merupakan hasil fermentasi larutan gula oleh khamir. Untuk mengeta-
hui ada tidaknya aktivitas fermentasi alkohol pada bahan, dapat dilihat
berdasarkan gas CO2 yang dihasilkan (dilihat dari ada tidaknya gelem-
bung udara) dan ada tidaknya alkohol yang dihasilkan (dapat dicium
bau alkoholnya).
2) Fermentasi Asam Laktat
     Lain halnya dengan fermentasi alkohol, pada fermentasi ini, piru-
vat tidak dikarboksilasi terlebih dahulu menjadi asetal-
dehid melainkan langsung direduksi oleh NADH men-
jadi asam laktat. Dengan demikian, piruvat merupakan                2 ADP + 2 P i              2 ATP

senyawa organik sebagai penerima hidrogen terakhir
pada fermentasi asam laktat. Asam laktat tersebut men-
                                                            Glukosa               Glikolisis                                                     2 Piruvat
galami ionisasi membentuk laktat.
     Beberapa mikroorganisme seperti fungi (jamur
mikroskopis) dan bakteri tertentu (Lactobacillus sp.)
                                                                        2 NAD+               2 NADH
berperan dalam fermentasi asam laktat ini, antara lain:                                    + 2 H+
dalam pembuatan susu, keju, dan minuman yoghurt.
     Agar kalian dapat memahami dan mempraktekan                2 Laktat

tentang proses fermentasi, lakukan tugas di rubrik Per-
cobaan berikut ini.                                       Gambar 2.23 Fermentasi asam laktat



                                                                                                                                   Metabolisme
                                                                                                                                                   51
Percobaan
                                 Mengamati Fermentasi Gula

 A.   Dasar Teori
      Fermentasi merupakan proses perombakan senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-
      senyawa yang lebih sederhana dengan penerima maupun pemberi elektron atau hidrogen
      berupa senyawa organik. Alkohol merupakan hasil fermentasi gula oleh khamir. Bahan dasar
      fermentasi dapat berupa karbohidrat kompleks (singkong dan beras ketan) maupun karbohid-
      rat sederhana seperti larutan gula. Untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas fermentasi alkohol
      pada bahan, dapat dilihat berdasarkan gas CO2 yang dihasilkan (dilihat dari ada tidaknya
      gelembung udara) dan ada tidaknya alkohol yang dihasilkan (dapat dicium bau alkoholnya).
 B.   Tujuan
      Mengetahui ada tidaknya fermentasi oleh ragi (khamir) pada roti.
 C.   Alat dan Bahan
      1. Gelas ukur 250 ml
      2. Sendok
      3. Ragi roti kering
      4. Tepung terigu
      5. Minyak atau mentega
 D.   Cara kerja
      1. Buatlah adonan dengan mencampur sedikit demi sedikit 50 gram tepung terigu dan 2 gram
          ragi roti.
      2. Tambahkan 30 ml air hangat, campurkan secara merata dengan menekan adonan meng-
          gunakan sendok selama 5 menit.
      3. Lapisilah gelas ukur dengan minyak atau mentega secara merata dan tipis. Kemudian ma-
          sukkan adonan ke dalam gelas ukur dengan menekan adonan sampai ke dasar gelas.
          Bacalah volume awal adonan tersebut.
      4. Diamkan adonan dan simpan pada suhu kamar (27-30 °C) selama 90 menit.
      5. Amatilah dan catat kenaikan volume adonan setiap 30 menit dan nyatakan dengan satuan ml.
 E.   Pembahasan
      1. Apakah volume adonan semakin bertambah atau berkurang setiap 30 menit?
      2. Gas apakah yang menyebabkan kenaikan volume tersebut?
      3. Tuliskan persamaan reaksi fermentasi gula (glukosa) tersebut?
      4. Khamir apakah yang kemungkinan berperan dalam fermentasi gula tersebut?
      Catatan:
      Kalian dapat merakit sendiri alat pengamatan fermentasi gula dengan menggunakan botol
      bekas air mineral dan dipotong bagian ujungnya. Kemudian berilah skala (tanda) volume den-
      gan spidol atau pena untuk pengamatan perubahan volume.


                                 Nah, setelah kalian mempelajari katabolisme karbohidrat serta
                            respirasi aerobik, simaklah uraian tentang hubungan katabolisme kar-
                            bohidrat dengan katabolisme lemak dan protein berikut.
                            2. Hubungan antara Katabolisme Lemak, Protein, dan
                               Katabolisme Karbohidrat
                                 Lemak merupakan molekul besar yang tersusun oleh 2 molekul
                            kecil, yaitu asam lemak dan gliserol. Lemak dapat tersusun oleh 2-20
                            atom karbon.

52    Biologi Kelas XII
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi yang tinggi. Satu gram
lemak mempunyai kandungan energi yang lebih besar (kira-kira 2 kali
                                                                            Galeri
lipat) dibandingkan dengan 1 gram karbohidrat. Bagaimana hal ini             Akibat Kelebihan Lemak
                                                                                      Jenuh
dapat terjadi?
     Salah satu contoh dari asam lemak yang mempunyai jumlah atom           Konsumsi asam lemak jenuh
karbon sama dengan glukosa (6 atom C) adalah asam heksanoat (heksa          (mempunyai ikatan rangkap
                                                                            pada strukturnya) yang
= enam).                                                                    berlebihan dapat meng-
                                                                            hambat sistem peredaran
               CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – COOH                           darah. Penyakit ini disebut
                                                                            atherosclerosis.
                                                                              Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 3,
     Lemak akan diuraikan menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol                                          hlm. 57
dapat diubah menjadi gliseraldehid fosfat dalam siklus glikolisis (lihat
kembali Gambar 2.16.). Selanjutnya, akan masuk ke tahapan dekar-
boksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem transportasi elektron. Oleh
karena itu, dihasilkan energi yang setara dengan katabolisme karbo-
hidrat (glukosa) yaitu 38 ATP. Selanjutnya, bagaimana dengan asam
lemak hasil penguraian lemak?
     Asam lemak akan dioksidasi menjadi asetil Ko-A. Oksidasi asam
heksanoat (6 atom C) akan menghasilkan 3 molekul asetil Ko-A (3
molekul masing-masing dengan 2 atom C) yang akan masuk ke siklus
Krebs. Cobalah kalian ingat kembali hasil akhir dari siklus Krebs. Pada
siklus Krebs tersebut dihasilkan 6 NADH, 3 FADH2, dan 2 ATP (dari
2 molekul asetil Ko-A yang berasal dari 1 molekul glukosa). Dengan
demikian, ATP yang dihasilkan oleh 3 molekul glukosa tentunya akan
menghasilkan jumlah ATP lebih besar dibandingkan katabolisme glu-
kosa. Oleh karena itu, semakin panjang rantai karbon penyusun asam
lemak semakin banyak jumlah energi yang dihasilkan. Selanjutnya,
bagaimana dengan katabolisme protein?
     Pemecahan atau katabolisme protein dilakukan oleh organisme,
jika cadangan makanan berupa karbohidrat dan lemak telah habis. Se-
perti halnya karbohidrat dan lemak, protein juga merupakan molekul
besar yang tersusun oleh molekul-molekul yang lebih kecil, yaitu asam
amino. Oleh karena itu, protein akan dipecah menjadi asam-asam
amino penyusunnya. Asam-asam amino seperti tirosin dan fenilalanin
akan diubah menjadi fumarat. Metionin dan valin akan menjadi suk-
sinat, serta asam amino arginin, prolin, histidin, dan glutamin akan di-
ubah menjadi -ketoglutarat. Selanjutnya, asam-asam amino tersebut
masuk ke dalam siklus Krebs. Beberapa asam amino dapat mengalami
deaminasi atau pelepasan gugus aminnya (-NH2). Kerangka-kerangka
karbon hasil pemecahan asam amino tersebut akan masuk ke siklus
glikolisis, siklus Krebs dan dihasilkan jumlah energi yang setara dengan
katabolisme karbohidrat. Hubungan antara katabolisme karbohidrat
dengan katabolisme protein dan lemak dapat dilihat pada Gambar 2.24.




                                                                                   Metabolisme
                                                                                                            53
Karbohidrat kompleks
      Protein                                   (polisakarida)                                         Lemak


       Asam                   Kerangka           Gula sederhana
                                                                            Gliserol
       amino                   karbon              (glukosa)

                       Deaminasi
                                              Gliseraldehid fosfat
                                                                                      Glikolisis
                    NH2
                (gugus amin)                        Piruvat

                                     D. oksidatif
                                                                                Oksidasi                Asam
                                                   Asetil Ko-A                                          lemak


                                                                                                   Arginin, prolin,
                                                                                                    histidin, dan
                                                                                                      glutamin

                 Tirosin dan             fumarat      Siklus         - ketoglutarat                  Glutamat
                 fenilalanin
                                                      Krebs

                 Metionin                            suksinat
                 dan valin

Gambar 2.24 Hubungan katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak

                                         Setelah kalian mempelajari tentang katabolisme karbohidrat, pro-
                                    tein, dan lemak maka ikutilah rubrik Uji Kompetensi berikut ini:

        Uji Kompetensi                                                 a.   fosforilasi
                                                                       b.   fosforilasi tingkat substrat
                                                                       c.   fosforilasi oksidatif
  Kerjakanlah soal-soal berikut ini.                            5.     Jelaskan tahapan-tahapan yang terjadi
  1.   Apa yang dimaksud dengan respirasi? Sebut-                      pada siklus Krebs.
       kan dan jelaskan macam respirasi.                        6.     Bandingkan jumlah energi atau ATP yang
  2.   Apa sajakah hasil akhir (senyawa) dari glikolisis,              dihasilkan pada tahapan glikolisis, siklus
       siklus Krebs, dan sistem transportasi elektron?                 Krebs, dan fosforilasi oksidatif pada sistem
  3.   Di manakah tempat terjadinya glikolisis, sik-                   transportasi elektron.
       lus Krebs, dan sistem transportasi elektron di           7.     Bandingkan jumlah energi (ATP) yang di-
       dalam sel?                                                      hasilkan pada tahapan respirasi aerobik
  4.   Apa yang dimaksud dengan:                                       dengan energi hasil fermentasi.




  54      Biologi Kelas XII
C. Anabolisme                                                                    Galeri
     Selain menghasilkan energi, metabolisme juga memerlukan energi              Apa hubungan anabolisme
untuk menyusun senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa-senyawa                   dengan pertumbuhan?
yang dibutuhkan oleh tubuh melalui anabolisme. Misalnya, anabolisme
                                                                                 Salah satu tanda yang
lemak dapat menggunakan asetil Ko-A yang merupakan produk dari                   menunjukkan adanya per-
katabolisme. Glukosa dapat dibuat dari piruvat. Selain itu, asam-asam            tumbuhan organisme adalah
amino penyusun protein dapat dibuat dengan memodifikasi senyawa-se-               terjadinya pembelahan sel.
                                                                                 Sebelum terjadi pembelahan
nyawa hasil siklus Krebs. Selanjutnya, lemak, protein, maupun glikogen           sel tentunya diperlukan sinte-
hasil anabolisme dapat digunakan sebagai bahan baku cadangan dalam               sis molekul atau senyawa-se-
katabolisme. Dengan demikian, katabolisme dan anabolisme merupakan               nyawa untuk pertumbuhan.
                                                                                 Nah, agar organisme dapat
peristiwa yang saling berkaitan satu sama lain.                                  tumbuh maka proses anabo-
     Setiap organisme mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam                     lisme atau sintesis senyawa-
memperoleh energi untuk melangsungkan aktivitas kehidupannya.                    senyawa tersebut harus
                                                                                 berlangsung lebih cepat
Oleh karena itu, organisme dibedakan menjadi beberapa kelompok ber-              daripada perombakannya.
dasarkan sumber karbon, sumber donor elektron, dan sumber energinya.               Salisbury & Ross, Fisiologi Tumbuhan 3,
                                                                                                                    hlm. 2

Tabel 2.2. Pengelompokan Organisme Berdasarkan Sumber C,
Donor Elektron, dan Sumber Energi

     Kelompok                                      Dasar pengelompokkan
     organisme        Sumber C (karbon)            Donor elektron (e-)                   Sumber energi
 Autotrof            senyawa anorganik
 Heterotrof          senyawa organik
 Organotrof                                   senyawa organik
 Litotrof                                     senyawa anorganik
 Fototrof                                                                       cahaya atau sinar
 Khemotrof                                                                      bahan-bahan kimia
                                         Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 182 (dengan pengembangan)
     Berdasarkan sumber energinya, organisme dapat memperoleh ener-
gi dari cahaya atau sinar matahari maupun dari bahan-bahan kimia
di sekitar lingkungan hidupnya. Sebelum melanjutkan materi tentang
anabolisme yaitu fotosintesis dan kemosintesis, ikutilah rubrik Diskusi
berikut ini.

 D i s k u s i
 Menurut kalian, apakah manusia dapat membuat makanan sendiri dalam tubuhnya menggunakan energi
 dari sinar matahari tanpa memperoleh suplai makanan dari luar? Diskusikan dan jelaskan bersama
 kelompok kalian manfaat energi matahari bagi kehidupan manusia? Apa yang akan terjadi pada seluruh
 kehidupan organisme jika tidak ada sinar matahari?



1. Fotosintesis
    Tumbuhan dan alga hijau mempunyai kemampuan untuk menggu-
nakan senyawa anorganik seperti CO2, dan H2O, serta bantuan cahaya
matahari untuk mensintesis karbohidrat. Proses tersebut terjadi melalui


                                                                                         Metabolisme
                                                                                                                 55
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 182
                                                                                           peristiwa yang disebut fotosintesis. Oleh karena itu, organismenya bersi-
                                                                                           fat fotoautotrof. Beberapa organisme fotoautotrof meliputi tumbuhan
                                                                                           seperti lumut, pakis, tumbuhan paku, tumbuhan berbunga, alga hijau
                                                                                           (rumput laut), dan Euglena. Bakteri sulfur merupakan contoh organ-
                                                                                           isme khemotrof (akan dibahas pada kemosintesis). Fotosintesis meru-
                                                                                           pakan satu-satunya penghasil makanan yang diperlukan bagi seluruh
                                                                                           kehidupan organisme, termasuk manusia (heterotrof).
                                                                                                Penelitian pertama tentang fotosintesis dilakukan oleh van
                                                   Gambar 2.25 Contoh bakteri              Helmont (1648). Dari hasil penelitiannya, dia menyatakan bahwa ber-
                                                   sulfur
                                                                                           tambahnya berat tumbuhan (yang telah ditanam selama lebih dari 5
                                                                                           tahun) disebabkan oleh pasokan air. Selanjutnya, berdasarkan peneli-
                                                                                           tian Joseph priestly, tikus dan lilin yang menyala akan mati jika berada
                                                                                           pada ruangan yang tertutup. Tanaman juga akan mati jika berada pada
                                                                                           ruangan yang kekurangan oksigen. Sementara itu, menurut seorang
                                                                                           dokter dari Belanda yaitu Ingen-Housz, bila tanaman yang berada
                                                    Galeri                                 pada ruangan tersebut disinari, maka tikus dan lilin dapat hidup den-
                                                                                           gan menghabiskan oksigen yang dihasilkan dari tanaman. Selanjutnya,
                                                                                           dari hasil penelitian Senebier, diketahui bahwa pertumbuhan tanaman
                                                                                           ditandai dengan meningkatnya kandungan karbon. Menurutnya, kar-
                                                                                           bon dioksida akan diuraikan dan karbon tersebut akan bergabung de-
                                                                                           ngan senyawa organik pada tanamannya dengan melepaskan oksigen.
                                                                                                Berikut ini persamaan fotosintesis yang menghasilkan produk
                                                                                           karbohidrat (dalam hal ini glukosa), berdasarkan penelitian-penelitian
                                                                                           sebelumnya:
                                                                                               6CO2 + 12H2O + energi cahaya           C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
                                                    Joseph Priestly adalah
                                                                                               atau disederhanakan menjadi
                                                    seorang ahli kimia yang                    6CO2 + 6H2O + energi cahaya            C6H12O6 + 6O2
                                                    lahir pada tanggal 13 Maret
                                                    1733 di Fieldhead, Yorkshire,
                                                    Inggris. Semasa mudanya,                    Pada sel tumbuhan terdapat bagian yang berukuran kecil dan ter-
                                                    ia dididik untuk menjadi pen-          susun oleh zat putih telur dengan struktur (memipih) dan fungsi ter-
                                                    deta. Ia belajar di Akademi
                                                                                           tentu, disebut plastida. Plastida dibedakan menjadi plastida berpigmen
                                                    Daventry dan di sana mulai
                                                    tertarik dengan ilmu alam              dan tidak berpigmen. Kloroplas merupakan salah satu plastida yang
                                                    (fisika). Setelah menjadi              berpigmen tersebut.
                                                    pendeta pada tahun 1755,
                                                                                                Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa fotosintesis ter-
                                                    ia mengajar di Akademi
                                                    Warington, Lancashire lalu             jadi pada tumbuhan yang berwarna hijau. Bahan-bahan yang dapat
                                                    menulis buku Rudiments of              menyerap cahaya tampak disebut pigmen. Warna hijau pada bagian
                                                    English Grammar (1766).                tumbuhan disebabkan oleh pigmen hijau (pigmen yang memantulkan
                                                    Pertemuannya dengan
                                                    Benjamin Franklin di London            atau meneruskan cahaya hijau) yang terkandung di dalam kloroplas,
                                                    (tahun 1976) mendorongnya              yaitu klorofil.
                                                    untuk melakukan eksperimen                  Pada setiap millimeter persegi permukaan daun terdapat sekitar ½
                                                    di bidang kelistrikan, hingga
                                                    akhirnya ia menulis buku The
                                                                                           juta kloroplas. Oleh karena itu, daun merupakan bagian yang domi-
                                                    History of Electricity.                nan berwarna hijau dan merupakan tempat utama untuk fotosinte-
                                                          Microsoft Encarta Premium 2006   sis pada sebagian besar tumbuhan. Selain itu, fotosintesis juga dapat
                                                                                           terjadi pada bagian batang yang hijau dan buah yang belum masak.



                                                     56      Biologi Kelas XII
Kloroplas terdapat pada bagian dalam daun yang tersusun oleh sel-sel
hidup dan dapat melakukan proses-proses fisiologi, disebut mesofil. Di
dalam kloroplas terdapat cairan atau fluida kental disebut stroma dan
membran-membran halus berbentuk pipih seperti koin, sebagai tempat                                               penampang
klorofil, disebut membran tilakoid. Di dalam membran tersebut terdapat                                             melintang

ruangan yang disebut ruang tilakoid (lumen). Tumpukan dari beberapa
membran tilakoid membentuk struktur yang disebut grana (tunggal =
granum). Kloroplas diselubungi oleh 2 membran, yaitu membran dalam
dan membran luar. Pada fotosintesis, masuknya karbondioksida ke daun
dan keluarnya oksigen yang dihasilkan, melewati struktur yang disebut
stomata (tunggal = stoma, dalam bahasa Yunani berarti mulut).
     Sebagaimana rangkaian reaksi kimia pada respirasi, rangkaian
                                                                                                              CO2       O2
reaksi kimia pada fotosintesis merupakan reaksi penyederhanaan dari 2
                                                                                          stomata
tahapan reaksi dalam fotosintesis. Kedua reaksi tersebut adalah reaksi
terang (disebut bagian foto) dan reaksi gelap atau siklus Calvin (dise-
but bagian sintesis).
a. Reaksi Terang
     Pada reaksi terang, energi yang berasal dari matahari (energi caha-
ya) akan diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia (untuk
mensintesis NADPH dan ATP) di dalam kloroplas. Reaksi terang ter-                                  sel mesofil
jadi di dalam grana. Salah satu pigmen yang berperan secara langsung
dalam reaksi terang adalah klorofil a. Di dalam membran tilakoid,
klorofil bersama-sama dengan protein dan molekul organik berukuran                                                        membran
kecil lainnya membentuk susunan yang disebut fotosistem. Beberapa                                                          luar
                                                                              grana
ratus klorofil a, klorofil b, dan karotenoid membentuk suatu kumpu-                                   kloroplas

lan sebagai “pengumpul cahaya” yang disebut kompleks antena. Sebe-
lum sampai ke pusat reaksi, energi dari partikel-partikel cahaya (foton)
akan dipindahkan dari satu molekul pigmen ke molekul pigmen yang
lain. Pusat reaksi merupakan molekul klorofil pada fotosistem, yang
berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimiawi (reaksi cahaya) fo-            stroma                    ruang
                                                                                                tilakoid
tosintesis pertama kalinya.                                                                                tilakoid
                                                                                                                   membran
     Di dalam membran tilakoid terdapat 2 macam fotosistem berdasar-                                                dalam
kan urutan penemuannya, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Setiap           Gambar 2.26 Kloroplas
fotosistem tersebut mempunyai klorofil pusat reaksi yang berbeda, ter-
gantung dari kemampuan menyerap panjang gelombang cahaya. Klorofil
pusat reaksi pada fotosistem I disebut P700, karena mampu                                       transfer
                                                                                                elektron
menyerap panjang gelombang cahaya 700 nm (spektrum-               foton      klorofil
                                                                           pusat reaksi                      akseptor
nya sangat merah), sedangkan pada fotosistem II disebut                                                      elektron primer
                                                                                           e-
P680 (spektrum merah).                                                                                           pusat reaksi
     Kalian tentu masih ingat bahwa di dalam fotosistem ter-
dapat ratusan antena atau klorofil. Oleh karena itu, aliran elek-
tron pada reaksi terang akan mengikuti suatu rute tertentu. transfer
Selanjutnya, bagaimanakah proses aliran elektron pada reaksi energi                                          antena
                                                                                                             molekul
terang? Ada 2 kemungkinan aliran elektron pada reaksi terang.                                                pigmen

Nah, untuk menjawab hal tersebut simaklah uraian berikut.                      Gambar 2.27 Kerja fotosistem



                                                                                           Metabolisme
                                                                                                                    57
1) Aliran Elektron Non-siklis
                                             Langkah awal dari reaksi terang adalah transfer elektron tereksitasi
                                        dari klorofil pusat reaksi menuju molekul khusus yang disebut akseptor
                                        elektron primer. Air (H2O) diuraikan menjadi 2 ion hidrogen dan 1
                                        atom oksigen kemudian melepaskan O2. Elektron yang berasal dari air
                                        (H2O) menggantikan elektron yang hilang pada P680. Sebagaimana
                                        sistem transportasi elektron pada respirasi aerobik, transport elektron
                                        pada reaksi terang ini melalui rantai transport elektron menuju foto-
                                        sistem I (P700). Secara berturut-turut, rantai elektron tersebut yiatu:
                                        plastokuinon (Pq), merupakan pembawa elektron; kompleks sitokrom;
                                        dan plastosianin (Pc), merupakan protein yang mengandung tembaga.
                                        Adanya aliran elektron ini akan menghasilkan energi-energi yang ke-
                                        mudian tersimpan sebagai ATP. Pembentukan ATP yang mengguna-
                                        kan energi cahaya melalui aliran elektron non siklis pada reaksi terang
                                        ini disebut fotofosforilasi non siklis.

                                                                                                                 Ra
                                                                                                                   nt
                                                                                                                     ai
                                                                                                      Akseptor          tra
                                                                                                       primer              ns
                                                                                                                             po
                                                                                                                               re
                                                          Akseptor                                                               lek
                                                           primer            Ra                          2e-             Fd         tro
                                                                               nt                                                      n
                                                                                  ai                                                                 NADP+
                                                             2e-        Pq           tra                                                               +
                                                                                        ns                                         NADP+
                                                                                          po                                      reduktase           2H+
                                                                                            re
                                                                                              le
                                                                              Kompleks ktro                                                          NADPH
                                                                               sitokrom          n                                             2e-     +
                                            +   H2 O                                                                                                   H+
                                        2H
                                          +                                                    Pc
                                        1                                                                                             Cahaya
                                        / O
                                         2 2      2e-
                               Cahaya                                                                   P700

                                                           P680

                                                                                  Aliran
                                                                                 elektron            Fotosistem I
                                                                               menyediakan
                                                                               energi untuk
                                                        Fotosistem II          sintesis ATP
                                                                               kemiosmotik
Gambar 2.28
                                                                                    ATP
Aliran non-siklis reaksi
terang


                                             Setelah elektron mencapai fotosistem I (P700), elektron ditangkap
                                        oleh akseptor primer fotosistem I. Elektron melalui rantai transport
                                        elektron ke-dua, yaitu melalui protein yang mengandung besi atau
                                                                                       +
                                        feredoksin (Fd). Selanjutnya, enzim NADP reduktase mentransfer
                                        elektron ke NADP+ sehingga membentuk NADPH yang menyimpan
                                        elektron berenergi tinggi dan berfungsi dalam sintesis gula dalam siklus
                                        berikutnya yaitu siklus Calvin. Dengan demikian, reaksi terang meng-
                                        hasilkan ATP dan NADPH.
                                        2) Aliran elektron siklis
                                             Pada aliran elektron siklis ini, elektron dari akseptor primer fo-
                                        tosistem I dikembalikan ke fotosistem I (P700) melalui feredoksin,
                                        kompleks sitokrom, dan plastosianin. Oleh karena itu, pada aliran si-


  58       Biologi Kelas XII
klis ini menyebabkan produksi ATP bertambah tetapi tidak terbentuk                         Akseptor
                                                                                            primer
NADPH serta tidak terjadi pelepasan molekul O2. Proses pembentuk-
                                                                                             2e-
an ATP melalui aliran siklis ini disebut fotofosforilasi siklis. Perhati-          Fd
kan Gambar 2.29.
b. Reaksi Gelap (Siklus Calvin)                                             Kompleks
                                                                            sitokrom
     Bahan-bahan yang dihasilkan dari reaksi terang akan digu-
                                                                                     Pc
nakan dalam siklus Calvin. ATP digunakan sebagai sumber ener-
gi dan NADPH sebagai tenaga pereduksi untuk penambahan
elektron berenergi tinggi. Siklus Calvin terjadi pada bagian
kloroplas yaitu stroma. Pada reaksi gelap ini, bahan untuk Energi untuk sintesis
fotosintesis (CO2) nantinya akan dibentuk menjadi molekul ATP kemiosmotik                Fotosistem I

gula setelah melalui 3 tahapan, antara lain:                           ATP

1) Fiksasi Karbon                                                            Gambar 2.29 Aliran siklis reaksi
                                                                             terang
     Pada tahap ini, gula berkarbon 5 yang disebut ribulosa 1,5 bis-
fosfat (RuBP) mengikat CO2 membentuk senyawa intermediate yang
tidak stabil, sehingga terbentuk 3-fosfogliserat. Pembentukan tersebut
dikatalisis oleh enzim RuBP karboksilase atau rubisko.
     Sebagian besar tumbuhan dapat melakukan fiksasi karbon dan meng-
hasilkan senyawa (produk) pertama berkarbon 3, yaitu 3-fosfogliserat.
Oleh karena itu, tumbuhan yang dapat memfiksasi CO2 ini                 H2O                    CO2
disebut tumbuhan C3. Contohnya adalah tanaman
padi, gandum, dan kedelai. Pada beberapa tumbuhan, Cahaya                       NADP+

fiksasi karbon mendahului siklus Calvin dengan cara                               ADP
membentuk senyawa berkarbon 4 sebagai produk                         Reaksi                  Siklus
                                                                      terang                 Calvin
pertamanya. Tumbuhan seperti ini disebut tumbuh-
an C4. Contohnya adalah tebu, jagung, dan anggota                                ATP
rumput-rumputan.                                                               NADPH
     Tidak seperti pada tumbuhan C3 dan C4, tum-
buhan kaktus dan nanas membuka stomatanya pada                          O2                CH2O (gula)
malam hari dan menutupnya pada siang hari. Pada saat stomata
                                                                             Gambar 2.30 Masuknya produk
terbuka, tumbuhan mengikatkan CO2 pada berbagai asam or-                     reaksi terang ke siklus Calvin
ganik. Cara fiksasi karbon ini pertama kali dtiemukan pada tumbuhan
famili Crassulaceae (tumbuhan penyimpan air) dan disebut metabolisme
asam krasulase (Crassulacean Acid Metabolism) sehingga tumbuhannya
disebut tumbuhan CAM. Asam organik (senyawa intermediate) yang
dibuat pada malam hari disimpan dalam vakuola sel mesofil sampai
pagi hari. Pada siang hari (stomata tertutup), reaksi terang dapat me-
masok ATP dan NADPH untuk siklus Calvin. Pada saat itu, asam
organik melepaskan CO2 dan memasuki molekul gula (RuBP) dalam
kloroplas. Dengan demikian, baik tumbuhan C3, C4, maupun CAM
akan menggunakan siklus Calvin setelah fiksasi CO2, untuk memben-
tuk molekul gula dari karbondioksida.
2) Reduksi
     Setiap molekul 3-PGA menerima gugus fosfat dari ATP sehingga
terbentuk 1,3 bisfosfogliserat. Elektron dari NADPH mereduksi 1,3

                                                                                        Metabolisme
                                                                                                      59
bisfosfogliserat dan terbentuk 6 molekul gliseraldehid 3-fosfat (G3P),
                                        yang dikatalisis oleh G3P dehidrogenase. Satu molekul G3P akan ke-
                                        luar sebagai molekul gula atau glukosa dan senyawa organik lain yang
                                        diperlukan tumbuhan, sedangkan 5 molekul G3P yang lain akan ma-
                                        suk ke tahapan regenerasi.
                                        3) Pembentukan kembali (regenerasi) RuBP
                                                 Pada tahapan terakhir siklus Calvin ini, RuBP sebagai pengikat
                                        CO2 dibentuk kembali oleh 5 molekul G3P. RuBP siap untuk mengi-
                                        kat CO2 kembali dan siklus Calvin dapat berlanjut kembali.
                              Masukan                                        Dengan demikian, molekul gula tidak
                               3                                        akan terbentuk hanya dengan reaksi terang
                                CO2
                                                                        atau siklus Calvin saja. Oleh karena itu, kedua
                                                                        proses tersebut merupakan gabungan proses
                               Rubisko                                  untuk terjadinya fotosintesis.
                                        Senyawa intermediate                 Pada materi sebelumnya, kalian telah
          Ribulosa bisfosfat                     3-Fosfogliserat    ATP mempelajari bahwa fotosintesis menghasilkan
              (RuBP)                                                    molekul gula. Gula yang dibuat dalam klo-
                                                                        roplas tersebut akan digunakan untuk proses
                                               1,3-Bisfosfogliserat
                                                                        respirasi tumbuhan atau menyusun senyawa
      ATP                                                               organik lainnya dalam sel tumbuhan. Gula
                                       Gliseraldehida 3-fosfat          tersebut akan diedarkan ke seluruh bagian
                    G3P                         (G3P)
                                                                        tumbuhan, dalam bentuk gula sederhana se-
                                                                        perti glukosa. Molekul-molekul gula berlebih
                                                                        yang terbentuk selama fotosintesis dan tidak
                                 Glukosa dan                            diedarkan, akan menumpuk atau disimpan di
                             senyawa organik lain
                                                                        dalam plastida sebagai sumber cadangan ener-
Gambar 2.31 Tahapan siklus              gi dalam bentuk amilum atau pati (polisakarida).
Calvin
                                                 Lalu, bagaimanakah kita dapat membuktikan adanya fotosintesis
                                        dan respirasi pada tumbuhan? Agar dapat menjawabnya, lakukanlah
                                        rubrik Percobaan berikut.


                                           Percobaan
                  Mengetahui Adanya Fotosintesis dan Respirasi pada Tumbuhan

     A.    Dasar Teori
           Fotosintesis dan respirasi merupakan dua reaksi penghasil energi pada tumbuhan. Fotosintesis
           berlangsung selama siang hari, sedangkan respirasi terjadi pada siang dan malam hari. Untuk
           melakukan fotosintesis, tumbuhan memerlukan CO2, H2O (air), dan cahaya sehingga dihasilkan
           karbohidrat (senyawa gula). Sementara itu pada respirasi tumbuhan, gula dirombak menjadi
           CO2 dan H2O dengan bantuan oksigen.
     B.    Tujuan
           Membuktikan fotosintesis dan respirasi pada tumbuhan.
     C.    Alat dan Bahan
           1.   Tiga stoples dengan tutupnya                3.    Pensil
           2.   Air suling                                  4.    Dua tanaman air



  60      Biologi Kelas XII
5.  Indikator brom timol biru                         7.   Lampu duduk
          6.  Kertas aluminium berukuran 30 x 30 cm
     D.   Cara Kerja
          1. Bilaslah stoples menggunakan air suling.
          2. Nomorilah stoples 1, 2, dan 3 menggunakan pensil
              agar tulisan tidak mudah luntur terkena air.
          3. Masukkan tanaman dan air dalam stoples 1 dan 2.
              Stoples 1 digunakan sebagai kontrol sehingga tana-     pembungkus dari
                                                                     kertas alumunium
              man tidak dimasukkan ke dalamnya.
                                                                                                kontrol
          4. Isilah ketiga stoples dengan indikator brom timol
              biru.
                                                                                  1
          5. Tutuplah setiap stoples, kecuali stoples 1 ditutup                              2
                                                                                                  3

              menggunakan aluminium foil agar cahaya tidak                       tanaman air
              masuk dalam stoples.
                                                                    Gambar 2.32 Ketiga stoples diletakkan
          6. Letakkan ketiga stoples kira-kira 20 cm di depan + 20 cm di depan lampu duduk.
              lampu duduk (lihat Gambar 2.32).
          7. Periksalah warna larutan dalam stoples, setiap 1 jam selama 8 jam. Usahakan segera menu-
              tup kembali stoples 1 menggunakan aluminium foil.
          8. Catatlah hasil pengamatan kalian.
          Catatan: Indikator brom timol biru bisa digunakan untuk menguji adanya CO2. Adanya CO2
          menyebabkan warna biru pada larutan cepat berubah menjadi hijau atau kuning, tergantung
          banyak sedikitnya CO2.
     E.   Pembahasan
          1. Bagaimanakah perubahan warna larutan dalam stoples 1, 2, dan 3? Jelaskan mengapa
              demikian.
          2. Kapankah fotosintesis berlangsung? Di dalam stoples berapakah terjadinya?
          3. Kapankah respirasi berlangsung? Di dalam stoples berapakah terjadinya?
          4. Manakah stoples yang mengandung CO2 paling banyak? Jelaskan.



      Sebagaimana telah kalian ketahui bahwa proses fotosintesis me-
merlukan cahaya dan CO2. Oleh karena itu, faktor lingkungan seperti
cahaya dan pasokan CO2 di dalam sel dapat memengaruhi kecepatan
fotosintesis. Faktor-faktor tersebut dapat saling berinteraksi dalam me-
mengaruhi fotosintesis. Jika intensitas cahaya rendah maka kecepatan
fotosintesis akan rendah pula. Pada keadaan ini, cahaya dikatakan seb-
agai faktor pembatas. Salah satu cara untuk menentukan kecepatan fo-
tosintesis adalah dengan mengamati pembentukan oksigen. Pada saat
intensitas cahaya mencapai titik tertentu (jenuh cahaya pada kondisi
percoban) maka tidak akan memengaruhi produksi oksigen. Keadaan
tersebut kemungkinan disebabkan CO2 menjadi faktor pembatas. Nah,
jika konsentrasi CO2 tersebut ditingkatkan maka kecepatan fotosin-
tesis akan meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya. Selain
cahaya dan CO2, suhu juga dapat memengaruhi kecepatan fotosintesis
jika cahaya bukan sebagai faktor pembatas.
      Menurut F.F. Blackman (tahun 1905), fotosintesis dapat ber-
langsung jika ada cahaya dan akan berhenti jika tidak ada cahaya. Fo-
tosintesis terdiri dari reaksi fotokimia dan reaksi enzimatis. Kondisi

                                                                                     Metabolisme
                                                                                                    61
tanpa cahaya (gelap) dapat menghambat pembentukan O2 melalui reaksi fotokimia. Selain faktor
lingkungan, faktor dalam juga dapat mempengaruhi kecepatan fotosintesis, antara lain: konsentrasi
enzim, kekurangan air, dan konsentrasi klorofil.
     Untuk mengetahui pengaruh faktor luar terhadap fotositesis, lakukanlah tugas di rubrik Perco-
baan berikut ini.


                                       Percobaan
                        Mengetahui Pengaruh Cahaya terhadap Fotosintesis

    A.   Dasar Teori
              Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor dalam. Faktor lingkungan meli-
         puti CO2, suhu, dan intensitas cahaya. Sementara itu, faktor dalam meliputi konsentrasi enzim,
         kekurangan air, dan konsentrasi klorofil. Fotosintesis dapat berlangsung jika ada cahaya dan
         akan berhenti jika tidak ada cahaya (gelap). Keadaan tanpa cahaya (gelap) dapat mengham-
         bat pembentukan O2 melalui reaksi fotokimia.
    B.   Tujuan
         Mengamati dan mengetahui pengaruh suhu terhadap fotosintesis den-
         gan mengukur banyaknya oksigen (O2) yang dihasilkan.
    C.   Alat dan Bahan
         1. Tanaman air Hydrilla sp.
         2. Air jernih
         3. Larutan NaHCO3 (Na-bikarbonat)
         4. Gelas becker atau bejana gelas
         5. Corong kaca
         6. Tabung reaksi
         7. Hand counter (alat penghitung)                                         Gambar 2.33 Percobaan
                                                                                   fotosintesis Hydrilla sp.
         8. Timer (pencatat waktu)
    D.   Cara Kerja
         1. Siapkan air jernih dalam 2 gelas becker dan tambahkan bebera-
              pa tetes ½ % NaHCO3.
                                                                                   jumlah gelembung




         2.    Potonglah batang tanaman Hydrilla sp. kira-kira 10 cm.
         3.    Masukkan tanaman tersebut secara terbalik (dengan bagian
               pangkal menghadap ke pipa corong). Pipa corong menghadap
               ke atas dan diatasnya ditutup tabung reaksi yang telah diisi air.
         4.    Simpanlah tanaman dalam gelas becker pada 3 tempat yang                                a   b   c
                                                                                    perlakuan cahaya
               berbeda, yaitu (a) di dalam ruangan (almari), (b) di bawah po-
               hon yang rindang, dan (c) di lapangan terbuka dengan intensitas Gambar 2.34 Hubungan
               cahaya matahari cukup tinggi.                                   cahaya Vs laju fotosintesis

         5.    Amatilah oksigen (O2) yang terbentuk melalui gelembung-gelembung gas yang dihasilkan.
               Hitung dan catatlah banyaknya gelembung yang dihasilkan pada masing-masing tana-
               man dengan hand counter selama 5 menit.
         6.    Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara cahaya dan laju fotosintesis.
    E.   Pembahasan
         1. Pada perlakuan manakah tidak dihasilkan gelembung, paling sedikit gelembungnya, atau
            paling banyak gelembungnya?
         2. Bagaimanakah kesimpulan dari grafik yang kalian peroleh?
         3. Apakah manfaat cahaya bagi tanaman Hydrilla sp. tersebut?



  62     Biologi Kelas XII
2. Kemosintesis
     Tumbuhan hijau menggunakan energi cahaya untuk membentuk
bahan makanan berupa karbohidrat atau glukosa. Hal ini tidak terjadi
pada beberapa bakteri, seperti bakteri sulfur dan bakteri besi.
     Bakteri sufur menggunakan energi dari senyawa kimia yaitu hidro-
gen sulfida (H2S) dan juga CO2 untuk membentuk karbohidrat. Proses
pembentukan bahan makanan dengan menggunakan energi dari bahan-
bahan kimia disebut kemosintesis. Bakteri tersebut menguraikan H2S
menjadi atom hidrogen dan sulfur. Kemudian pada reaksi gelap, atom-
atom hidrogen digunakan untuk mereduksi CO2 dalam membentuk
gula atau karbohidrat. Proses tersebut tidak melepaskan oksigen, tetapi
menghasilkan sulfur. Persamaan reaksinya sebagai berikut:
          CO2 + 2H2S         (CH2O) + H2O + 2S
     Nah, agar kalian dapat memahami tentang anabolisme dengan
baik, lakukanlah rubrik Telisik dan Uji Kompetensi berikut ini.


 T e l i s i k
                          Merancang Kegiatan Fermentasi Tape Ketan
 Lakukanlah kegiatan ini di rumah kalian masing-masing, agar kalian dapat mempraktekkan proses fer-
 mentasi sederhana. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
 1.  Tanaklah beras ketan, kemudian dinginkanlah.
 2.  Setelah dingin, taburkan ragi tape secara merata pada beras ketan.
 3.  Bungkuslah ketan tersebut dengan daun atau plastik kemudian simpanlah di tempat tertutup selama
     48 jam pada suhu kamar.
 4.  Setelah 48 jam, tentukan rasa dan baunya.
 5.  Organisme apa yang berperan pada fermentasi tersebut?
 6.  Ceritakan keseluruhan kegiatan fermentasi kalian dari tahap awal sampai keterangan hasil yang
     kalian peroleh, di depan kelas.




       Uji Kompetensi                                 3.   Sebutkan 2 kemungkinan tahapan aliran
                                                           elektron pada reaksi terang dan 3 tahapan
                                                           pada reaksi gelap.
  Kerjakanlah soal-soal berikut ini.
                                                      4.   Apa sajakah hasil (produk) dari reaksi
  1.   Apa yang dimaksud fotosintesis? Tuliskan
                                                           terang dan reaksi gelap?
       persamaan reaksi fotosintesis dalam meng-
                                                      5.   Sebutkan faktor lingkungan dan faktor
       hasilkan karbohidrat.
                                                           dalam yang mempengaruhi fotosintesis.
  2.   Di manakah tempat terjadinya reaksi terang
                                                      6.   Berikan contoh bakteri yang melakukan ke-
       dan reaksi gelap?
                                                           mosintesis? Apa sajakah hasil yang diperoleh.




                                                                                   Metabolisme
                                                                                                   63
Ikhtisar
1.    Metabolisme merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh
      melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti
      unsur, molekul, senyawa, atau energi.
2.    Metabolisme dibedakan menjadi katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah proses
      perombakan senyawa-senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui
      reaksi-reaksi kimiawi, sehingga dihasilkan energi. Anabolisme adalah proses pembentukan
      senyawa-senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi
      kimiawi, sehingga diperlukan adanya energi.
3.    Sebagian besar enzim tersusun oleh 2 bagian, yaitu bagian yang berupa protein, disebut apoenzim
      dan bagian non protein yang disebut kofaktor (dapat berupa koenzim atau gugus prostetik).
4.    Terdapat 2 teori tentang kerja enzim, yaitu model gembok – kunci (lock and key) dan teori ketepatan
      induksi (induced fit theory).
5.    Beberapa sifat enzim, antara lain: enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi, bekerja secara khusus,
      dapat bekerja secara bolak balik (reversibel), berwujud sebagai koloid, rusak jika kena panas
      (termolabil), dan dapat diekstraksi dari sel tanpa kehilangan aktivitas katalitiknya.
6.    Faktor yang menghambat kerja enzim, antara lain: inhibitor (reversibel dan irreversibel), zat-zat
      pengaktif (aktivator), suhu, pH, hasil akhir, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, dan air.
8.    Enzim digolongkan berdasarkan apa yang terjadi di dalam reaksi. Enzim digolongkan menjadi
      oksidoreduktase (dehidrogenase, oksidase, dan hidroksilase), transferase, hidrolase (peptidase,
      esterase, glikosidase, dan fosfatase), liase, ligase, dan isomerase.
9.    Respirasi merupakan reaksi kimia sel untuk merombak senyawa kompleks menjadi senyawa
      sederhana dengan menghasilkan energi. Respirasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu respirasi
      aerobik dan respirasi anaerobik.
10.   Secara umum, reaksi respirasi aerobik dibedakan menjadi 3 tahapan, yaitu glikolisis, dekarboksilasi
      oksidatif dan daur Krebs, serta rantai transportasi elektron respirasi.
11.   Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C) menjadi asam
      piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di
                                                                     .
      sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan, yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan
      energi dan 5 tahapan pelepasan energi. Hasil akhir glikolisis adalah 2ATP + 2NADH.
12.   Pembentukan ATP dapat terjadi dengan cara fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi oksidatif.
      Respirasi aerobik menghasilkan sebanyak 38 total ATP     .
13.   Hasil akhir glikolisis (1 molekul glukosa) adalah 2 piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP Hasil akhir siklus Krebs
                                                                                     .
      adalah 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATP      .
14.   Elektron-elektron yang dibawa oleh NADH dan FADH2 hasil glikolisis dan siklus Krebs akan masuk ke
    dalam sistem transportasi elektron pada membran dalam mitokondria untuk membentuk ATP          .
15. Fermentasi dibedakan berdasarkan produknya, misalnya fermentasi alkohol (produknya alkohol)
    dan fermentasi asam laktat (produknya asam laktat). Beberapa organisme bersel satu yang
    berperan dalam fermentasi alkohol adalah ragi (khamir) dan bakteri. Saccharomyces cereviceae
    merupakan khamir yang berperan dalam pembuatan tape.
16. Organisme dibedakan menjadi beberapa kelompok berdasarkan sumber karbon (autotrof dan heterotrof),
    sumber donor elektron (organotrof dan litotrof), dan sumber energinya (fototrof dan kemotrof).
17. Tumbuhan dan alga hijau dapat melakukan fotosintesis, yaitu menggunakan senyawa anorganik
    seperti CO2 dan H2O, serta bantuan cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat.
18. Proses pembentukan bahan makanan dengan menggunakan energi dari bahan-bahan kimia
    disebut kemosintesis. Contohnya pada bakteri sulfur dan bakteri besi.




64       Biologi Kelas XII
S e n a r a i k a ta
ATP Adenosin trifosfat, merupakan suatu nukleotida     Oksidasi Peristiwa senyawa atau unsur melepas
(monomer atau penyusun asam nukleat) dan dapat         elektron, hidrogen, energi atau menerima oksigen
mengeluarkan energi bebas, ketika ikatan fosfatnya     Reaksi enzimatis Reaksi kimia yang melibatkan
dihidrolisis, sehingga digunakan untuk anabolisme      enzim
Ekstraksi Proses pemisahan, pengambilan, atau          Reaksi fotokimia Reaksi atau perubahan materi
pengeluaran suatu komponen (bagian) campuran           yang melibatkan energi cahaya
dari campurannya
                                                       Reaktan Disebut pereaksi, merupakan zat yang
Elektron Bagian dari atom yang mempunyai               berperan langsung dalam pembentukan produk
muatan negatif                                         selama reaksi kimia
Energi Sesuatu yang mempunyai kemampuan                Reduksi Peristiwa senyawa atau unsur menerima
untuk melakukan kerja atau usaha. Keberadaannya        elektron, hidrogen, energi, atau melepas oksigen
tidak terlihat kecuali akibat yang ditimbulkan
                                                       Reversibel Sifat reaksi yang dapat balik atau
Flavoprotein Protein yang mengandung pigmen kuning     kembali lagi seperti semula (reaksi 2 arah)
(flavin) dan dapat mentransfer elektron ke sitokrom
                                                       Sitokrom Protein yang mengandung besi dan
Koloid Bentuk yang terdiri dari zat atau bahan         merupakan komponen sistem transportasi elektron
pemecah (pendispersi) dan zat terdispersi (zat         dalam mitokondria dan kloroplas
pemecah, agar menjadi bagian yang sangat halus),
                                                       Termolabil Sifat yang mudah dipengaruhi oleh
hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra
                                                       perubahan suhu (misalnya mudah rusak karena
NAD+ Koenzim yang terdapat pada semua sel dan          suhu panas atau tinggi)
membantu enzim memindahkan elektron selama
reaksi redoks metabolisme




                               Ulangan Harian

 A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.              d.   fermentasi alkohol dan fermentasi
                                                                 asam laktat
1.   Metabolisme dibedakan menjadi dua ber-                 e.   fotosintesis dan kemosintesis
     dasarkan kebutuhan energi dan reaksinya,
     yaitu . . . .                                     3.   Keseluruhan enzim lengkap yang terdiri
     a. respirasi aerobik dan respirasi anaerobik           dari komponen protein dan komponen
     b. anabolisme dan katabolisme                          non protein disebut . . . .
     c. fotosintesis dan respirasi                          a. apoenzim
     d. fotosintesis dan fermentasi                         b. koenzim
     e. kemosintesis dan fotosintesis                       c. kofaktor
                                                            d. holoenzim
2.   Berikut adalah contoh anabolisme, yakni . . . .        e. gugus prostetik
     a. glikolisis dan siklus Krebs
     b. siklus Krebs dan siklus Calvin                 4.   Bagian dari enzim yang merupakan kom-
     c. respirasi aerobik dan respirasi anaerobik           ponen non protein berupa molekul anor-
                                                            ganik disebut . . . .

                                                                                     Metabolisme
                                                                                                   65
a.   apoenzim                                    4) Antibiotik
      b.   koenzim                                     5) Penisilin
      c.   kofaktor                                    6) Asam malonat
      d.   holoenzim                                   Yang merupakan inhibitor kompetitif
      e.   gugus prostetik                             adalah . . . .
                                                       a. 1 dan 2
5.    Berikut yang merupakan contoh koenzim
      adalah . . . .                                   b. 3, 4, dan 5
      a. Mg2+                                          c. 1 dan 6
      b. NAD+                                          d. 1
      c. Fe2+                                          e. 6
      d. Mn                                       9.   Hasil dari respirasi aerobik dapat berupa . . . .
      e. Zn                                            a. CO2 dan H2O
6.    Berikut yang merupakan salah satu sifat          b. CO2 dan O2
      enzim adalah . . . .                             c. H2O dan O2
      a. enzim dapat menaikkan energi akti-            d. C6H12O6 dan O2
          vasi                                         e. C6H12O6 dan ATP
      b. enzim dapat berikatan dan dapat men-
                                                  10. Tahapan respirasi aerobik berturut-turut
          genal bermacam-macam substrat
                                                      adalah . . . .
      c. enzim dapat menurunkan energi akti-
                                                      a. dekarboksilasi oksidatif, glikolisis, sik-
          vasi
                                                           lus Krebs, dan STE
      d. enzim ikut bereaksi dan terlibat lang-
                                                      b. glikolisis, siklus Krebs, dekarboksilasi
          sung dengan substrat untuk memben-
                                                           oksidatif, dan STE
          tuk senyawa produk
                                                      c. glikolisis, dekarboksilasi oksidatif dan
      e. enzim merupakan reaktan dalam reak-
                                                           siklus Krebs, serta STE
          si kimia metabolisme
                                                      d. dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs,
7.    Inhibitor kompetitif dalam enzim mempu-              glikolisis, dan STE
      nyai sifat . . . .                              e. STE, dekarboksilasi oksidatif, glikoli-
      a. berikatan lemah dengan enzim pada                 sis, dan siklus Krebs
           sisi aktifnya
                                                  11. Enzim yang berperan pertama kali dalam
      b. irreversibel
                                                      tahapan glikolisis adalah . . . .
      c. merupakan zat yang mempercepat
                                                      a. heksokinase
           reaksi enzimatis
                                                      b. aldolase
      d. salah satu contohnya adalah pestisida
                                                      c. isomerase
           DDT
                                                      d. fosfofruktokinase
      e. strukturnya sangat berbeda dengan
           substrat                                   e. triosafosfat dehidrogenase

8.    Macam-macam senyawa atau unsur yang         12. Berikut merupakan salah satu tahapan
      memengaruhi kerja enzim, antara lain:           pelepasan energi pada glikolisis . . . .
      1) DDT                                          a. triosafosfat dehidrogenase mengkatali-
                                                           sis pemindahan elektron dan H+ dari
      2) Mg2+
                                                           substrat (gliseraldehid fosfat) ke NAD+
      3) Paration
                                                           membentuk NADH.


     66    Biologi Kelas XII
b.   penambahan gugus fosfat pada molekul             e.   dua piruvat dan 2 ATP serta glukosa, 2
         glukosa dengan bantuan enzim hekso-                   ADP, dan 2 NADH
         kinase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
                                                      16. Proses pembentukan ATP pada glikolisis
    c.   glukosa 6-fosfat diubah menjadi isomer-
                                                          adalah . . . .
         nya yaitu fruktosa 6-fosfat.
                                                          a. fosforilasi tingkat substrat
    d.   aldolase membagi molekul gula (fruk-
                                                          b. karboksilasi
         tosa 1,6 bisfosfat) menjadi 2 molekul
         gula berkarbon 3 yang berbeda dan                c. fosforilasi oksidatif
         merupakan isomernya, yaitu dihidroksi            d. fosforilasi tingkat substrat dan fosfo-
         aseton fosfat dan gliseraldehid fosfat.               rilasi oksidatif
    e.   fosfofruktokinase mentransfer gugus fos-         e. fosforilasi oksidatif dan karboksilasi
         fat dari ATP ke fruktosa 6-fosfat sehingga   17. Berikut merupakan proses yang terjadi pada
         pada kedua ujungnya terdapat gugus fos-          saat perubahan fosfoenol piruvat (PEP)
         fat, membentuk fruktosa 1,6 bisfosfat.           menjadi piruvat . . . .
13. Jumlah energi yang dihasilkan pada tahap              a. fosforilasi tingkat substrat
    glikolisis melalui fosforilasi tingkat substrat       b. karboksilasi
    dan fosforilasi oksidatif adalah . . . .              c. fosforilasi oksidatif
    a. 1 ATP                                              d. fosforilasi tingkat substrat dan fosfo-
    b. 2 ATP                                                   rilasi oksidatif
    c. 6 ATP                                              e. fosforilasi oksidatif dan karboksilasi
    d. 36 ATP                                         18. Produk dekarboksilasi oksidatif pada respira-
    e. 38 ATP                                             si aerobik adalah . . . .
                                                          a. koenzim A dan asetil Ko-A
14. Jumlah energi total hasil respirasi aerobik
    dari 2 molekul glukosa adalah . . . .                 b. koenzim A dan CO2
    a. 38 ATP                                             c. asetil Ko-A dan CO2
    b. 76 ATP                                             d. piruvat dan asetil Ko-A
    c. 16 ATP                                             e. NADH dan Ko-A
    d. 4 ATP                                          19. Tempat terjadinya reaksi terang adalah . . .
    e. 28 ATP                                             dan ditunjukkan pada nomor . . . .
15. Berikut adalah persamaan reaksi glikolisis:            2

    A + B + 2Pi + 2NAD+ C + 2H2O + D +
    E + 2H+
    Senyawa A dan B serta C, D dan E adalah . . . .             1   3
    a. dua piruvat dan glukosa serta 2 ADP, 2             a.   grana, nomor 2
        ATP, dan 2 NADH                                   b.   grana, nomor 1
    b. glukosa dan 2 ATP serta 2 ADP, 2                   c.   stroma, nomor 2
        NADH, dan 2 piruvat                               d.   stroma, nomor 1
    c. glukosa dan 2 ADP serta 2 piruvat, 2               e.   tilakoid, nomor 3
        NADH, dan 2 ATP
    d. 2 ATP dan 2 NADH serta glukosa, 2              20. Sebagian besar ATP yang dihasilkan selama
        piruvat, dan 2 ADP                                respirasi aerobik terjadi pada tahap . . . .
                                                          a. glikolisis


                                                                                   Metabolisme
                                                                                                 67
b.   fosforilasi oksidatif pada STE         5.   Mengapa siklus Krebs disebut juga siklus
      c.   siklus Krebs                                asam trikarboksilat? Jelaskan.
      d.   glikolisis dan siklus krebs            6.   Apa yang kalian ketahui tentang:
      e.   dekarboksilasi oksidatif                    a. stomata
                                                       b. klorofil
 B     Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.        c. membran tilakoid

1.    Sebutkan kelompok organisme berdasar-       7.   Apa yang dimaksud dengan fotoautotrof?
      kan sumber karbon, sumber energi, dan            Sebutkan contoh organismenya.
      penerima elektron terakhirnya.              8.   Apa yang dimaksud kemosintesis?
2.    Sebutkan 3 sifat glikolisis.                9.   Jelaskan cara fiksasi karbon pada tumbu-
3.    Apa yang dimaksud dengan fermentasi? Se-         han CAM.
      butkan macam-macamnya.                      10. Jelaskan hubungan antara katabolisme kar-
4.    Sebutkan hasil akhir dari 4 tahapan yang        bohidrat dan katabolisme protein.
      terjadi pada respirasi aerobik.




     68    Biologi Kelas XII
Latihan Ulangan Tengah Semester I


A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.   5.   Daerah yang mengalami pembelahan sel
                                                     pada akar terdapat pada bagian ….
1.   Dari manakah embrio biji memperoleh             a. ujung, di depan tudung akar
     makanan?                                        b. ujung tudung akar
     a. Mikropil.                                    c. tengah dari tudung akar
     b. Endosperm.                                   d. ujung, di belakang tudung akar
     c. Kotiledon.                                   e. tepi ujung akar
     d. Hipokotil.
                                                6.   Klorosis dapat disebabkan oleh defisiensi
     e. Epikotil.
                                                     unsur ….
2.   Bagian yang mengalami pertumbuhan               a. C, H, dan O
     primer adalah ….                                b. S dan P
     a. ujung akar dan pangkal akar                  c. N, Mg, Cl, Fe, dan Co
     b. ujung akar dan ujung batang                  d. N dan C
     c. ujung batang dan pangkal batang              e. Cl, Zn, dan P
     d. ujung akar saja
                                                7.   Memacu pertumbuhan kalus menjadi kun-
     e. ujung batang saja
                                                     cup, batang, dan daun merupakan salah satu
3.   Bagian yang ditunjukkan                         fungsi hormon ….
     oleh nomor 1 dan 2 adalah                       a. sitokinin
     ….                                              b. auksin
     a. daun dan meristem                            c. giberelin
                                          1
          apikal                                     d. asam absisat
     b. meristem apikal dan ja-                      e. etilen
          ringan pembuluh
     c. primordia daun dan                      8.   Sebagian besar enzim ditemukan pada ….
          kuncup ketiak                              a. vakuola
     d. jaringan pembuluh dan                        b. dinding sel
                                           2
          kuncup ketiak                              c. mitokondria
     e. meristem apikal dan                          d. badan golgi
          primordia daun                             e. protoplasma
4.   Pernyataan yang benar tentang pertum-      9.   Pernyataan yang benar tentang enzim adalah
     buhan sekunder adalah ….                        ….
     a. pertumbuhan kambium ke arah dalam            a. enzim pernapasan selalu terdapat di
         akan membentuk floem sekunder                    luar sel
     b. pertumbuhan kambium ke arah luar             b. enzim menyebabkan reaksi kimia yang
         akan membentuk xilem sekunder                   tidak menghasilkan suhu tinggi
     c. felogen terbentuk untuk mengimbangi          c. enzim yang bekerja di dalam sel disebut
         pertumbuhan oleh aktivitas kambium              enzim ekstraseluler
     d. xilem dan floem sekunder terbentuk            d. enzim meningkatkan energi yang di-
         untuk mengimbangi pertumbuhan                   perlukan dalam metabolisme
         oleh aktivitas kambium                      e. enzim-enzim pencernaan termasuk
     e. lentisel akan pecah karena aktivitas             enzim intraseluler
         kambium


                                                         Latihan Ulangan Tengah Semester I
                                                                                             69
10. Teori lock and key menyatakan bahwa ….             d.   fiksasi karbon
    a. enzim mempunyai sisi aktif yang mu-             e.   pembentukan RuBP
        dah menyesuaikan dengan bentuk sub-
        stratnya                                   15. Pernyataan yang benar tentang reaksi terang
    b. sisi aktif enzim bersifat fleksibel              adalah ….
                                                       a. kompleks antena merupakan tempat
    c. substrat sebagai sebuah gembok dengan
                                                            reaksi kimiawi pertama kali
        lubang kunci sebagai sisi aktifnya
                                                       b. klorofil pusat reaksi pada fotosistem I
    d. enzim sebagai gembok dengan lubang
                                                            disebut P680
        kunci sebagai sisi aktifnya
                                                       c. klorofil pusat reaksi pada fotosistem II
    e. substrat (mata kunci) mempunyai
                                                            disebut P700
        struktur yang khas dan cocok dengan
        lubang kunci (enzim)                           d. klorofil a berperan secara langsung
                                                       e. terjadi di dalam stroma
11. Energi yang diperlukan untuk memutuskan
    ikatan pada reaktan disebut energi ….
    a. bebas                                     B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    b. aktivasi
    c. kinetik                                    1. Jelaskan arti:
    d. potensial                                     a. perkecambahan
    e. kimia                                         b. enzim

12. Jika terdapat 100 molekul glukosa, maka akan 2. Apakah perbedaan antara hilum dan mikro-
    diubah menjadi asam piruvat sebanyak ….          pil pada biji?
    a. sama dengan jumlah molekul glukosa         3. Apakah peranan gen dalam pengembangan
    b. separuh dari jumlah molekul glukosa           tanaman budidaya?
    c. 75 molekul asam piruvat                    4. Jelaskan pengaruh suhu pada pertumbuhan
    d. 50 molekul asam piruvat                       dan perkembangan tumbuhan.
    e. 2 kali lipat molekul glukosa
                                                  5. Apakah peranan unsur kobalt (Co) pada
13. Pernyataan berikut yang sesuai dengan            pertumbuhan tanaman? Berikan salah satu
    respirasi aerobik pada tumbuhan adalah ….        contoh mikroorganisme yang dapat mem-
    a. respirasi aerobik memerlukan energi           bantu peran tersebut.
    b. seluruh energi yang dihasilkan digu- 6. Jelaskan dengan bahasa kalian sendiri ten-
          nakan untuk aktivitas tumbuhan             tang cara menguji kerja enzim katalase.
    c. penguraian glukosa menghasilkan oksi-
          gen                                     7. Sebutkan dan jelaskan 3 macam inhibitor
    d. respirasi aerobik pada tumbuhan me-           kerja enzim.
          merlukan CO2                            8. Buatlah persamaan umum dari reaksi glikolisis.
    e. energi yang dihasilkan dapat berupa
                                                  9. Bagaimanakah cara fiksasi karbon pada
          panas
                                                     tumbuhan C3 dan C4?
14. Perubahan energi matahari menjadi energi 10. Apakah yang dimaksud dengan faktor pem-
    kimia terjadi pada ….                            batas?
    a. reaksi gelap
    b. reaksi terang
    c. reaksi gelap dan terang




  70     Biologi Kelas XII
Bab
 III
Genetika




                                                                         dok. PIM




S    eorang ibu yang mempunyai mata sipit dapat melahirkan anak
     yang juga bermata sipit. Tidak menutup kemungkinan, anak yang
dilahirkan dapat juga mempunyai mata lebar seperti yang dimiliki oleh
ayahnya. Nah, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi munculnya sifat
ini terdapat di dalam sel tubuh yang disebut materi genetik. Ilmu yang
mempelajarinya disebut genetika. Karena itu, kalian perlu mempelajari
lebih lanjut, apa saja dan bagaimanakah materi genetik itu?




                                                                                    Genetika
                                                                                               71
Pada bab berikut, kalian akan mempelajari materi genetik (me-
                                                Ka taK u n c i                                          liputi kromosom, DNA, RNA, dan gen) serta mempelajari tahapan
                                                 •      Kromosom
                                                 •      DNA
                                                                                                        sintesis protein.
                                                 •      Gen                                                  Dengan mempelajarinya, kalian diharapkan dapat menjelaskan
                                                 •      Double Helix                                    perbedaan antara kromosom, DNA, RNA, dan gen meliputi struktur,
                                                 •      Replikasi
                                                                                                        fungsi, dan hubungan antara ketiganya. Selain itu, kalian diharapkan
                                                 •      Transkripsi
                                                 •      Translasi                                       dapat menjelaskan tahapan dalam sintesis protein meliputi replikasi,
                                                                                                        transkripsi dan translasi.

                                                 Kilas                                                  A. Materi Genetik
                                                  Pada pelajaran biologi kelas
                                                  XI tentang struktur sel, dise-
                                                                                                             Apakah kalian masih ingat struktur nukleus? Nukleus sel eukari-
                                                  butkan bahwa nukleus atau                             otik seperti sel-sel hewan dan tumbuhan tingkat tinggi mempunyai
                                                  inti sel merupakan organel                            membran inti. Sementara itu, nukleus sel prokariotik seperti sel bakteri
                                                  yang terdapat di dalam sel
                                                  yang memegang peranan
                                                                                                        tidak bermembran.
                                                  penting sebagai pusat koor-                                Di dalam nukleus dijumpai beberapa materi genetik yang berper-
                                                  dinasi dari kegiatan sel.                             an di dalam pewarisan sifat. Artinya, materi genetik tersebut akan ditu-
                                                                                                        runkan pada individu keturunannya. Materi genetik tersebut meliputi
                                                                                                        kromosom, DNA, RNA, dan gen.
                                                  Galeri                                                1. Kromosom
                                                           Sejarah Penemuan                                 Di dalam inti sel terdapat benang-benang kromatin (jika sel se-
                                                               Kromosom
                                                                                                        dang tidak membelah). Struktur kromatin seperti jala, tersusun atas
                                                  Flemming (1879) adalah
                                                  orang yang pertama kali
                                                                                                        benang-benang halus yang dapat menyerap zat warna. Jika sel sedang
                                                  melihat adanya benda yang                             membelah (pembelahan sel akan dibahas pada bab selanjutnya), benang-
                                                  membelah di dalam sel.                                benang kromatin ini memendek dan menebal membentuk struktur
                                                  Roux (1883), menduga
                                                  bahwa benda-benda terse-
                                                                                                        yang disebut kromosom. Feulgen melakukan teknik pewarnaan ungu
                                                  but terlibat dalam pemben-                            pada kromosom untuk memudahkan pengamatan kromosom.
                                                  tukan individu keturunan.                                 Di dalam sel, kromosom mempunyai bentuk maupun jumlah
                                                  Akhirnya, Waldeyer (1888)
                                                  adalah orang yang pertama
                                                                                                        yang bermacam-macam. Nah, agar kalian dapat mempelajari kromo-
                                                  kali memberi nama benda                               som secara lengkap, simaklah uraian berikut ini.
                                                  tersebut kromosom (Latin,
                                                  krom = warna dan soma =                               a. Struktur Kromosom
                                                  tubuh).                                                    Makhluk hidup yang ada di alam ini tidak semuanya mempunyai
                                                     Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 120
                                                                                                        struktur kromosom yang sama dengan kromosom manusia. Bakteri
                                                                                                        dan virus mempunyai kromosom sirkuler (membulat).
                                                                                                             Kromosom mempunyai 2 bagian utama yaitu sentromer (kineto-
                                                lekukan                                                 kor) dan lengan.
                                                sekunder                dua kromonemata
Suryo, Genetika Manusia (dengan pengembangan)




                                                                                                        1) Sentromer (Kinetokor)
                                                                                                             Sentromer disebut juga bagian kepala kromosom. Bagian ini
                                                                              satelit                        berfungsi sebagai tempat melekatnya benang-benang gelendong
                                                                        telomer                              pembelahan pada waktu sel membelah.
                                                                                                        2) Lengan
                                                                                          sentromer          Kromosom dapat mempunyai satu buah lengan atau dua buah
                                                                                                             lengan, bahkan ada yang tidak mempunyai lengan. Kromosom
                                                        Gambar 3.1 Bagian-bagian
                                                                                                             dengan dua lengan dapat mempunyai lengan yang sama panjang
                                                        kromosom                                             atau berbeda panjangnya (lengan yang satu panjang dan lengan

                                                     72            Biologi Kelas XII
yang lain pendek). Bagian lengan berisi cairan yang dinamakan
     matriks. Pada matriks tersebut terdapat benang halus atau pita
     berbentuk spiral yang disebut kromonema (jamak = kromonemata).
     Perhatikan Gambar 3.1. Penebalan dari kromonema ini disebut
     kromomer. Ada yang menganggap kromomer tersebut sebagai
     nukleoprotein. Di daerah tertentu pada lengan kromosom
     terbentuk lekukan sekunder. Lekukan sekunder berfungsi sebagai
     tempat terbentuknya anak inti atau nukleolus.
    Pada daerah ujung kromosom (ujung lengan) terdapat bagian
yang disebut telomer. Fungsi bagian ini untuk mencegah agar kro-
mosom satu dan yang lain tidak berlekatan. Pada
beberapa kromosom terdapat bentukan bulat di Tabel 3.1. Jumlah Kromosom Berbagai
bagian ujung lengannya, disebut satelit.            Organisme
b. Jumlah dan Tipe Kromosom                         No   Kelompok         Nama            Jumlah
                                                         Organisme      Organisme        Kromosom
      Menurut Benden dan Boveri (1887), jumlah
                                                                                           (buah)
kromosom pada setiap jenis organisme berbeda-
                                                    A.      Hewan
beda, namun bersifat tetap (konstan). Jumlah
                                                          (Animalia)
kromosom tiap jenis organisme menunjukkan           1.   Protozoa       Amoeba               50
banyaknya kromosom yang ada pada sebuah sel         2.   Coelenterata   Hidra                32
organisme tersebut.                                 3.   Mollusca       Bekicot              54
      Tubuh organisme bersel banyak (multise-       4.   Arthropoda     Lalat buah            8
luler), mempunyai 2 jenis kelompok sel yaitu sel                        Nyamuk                6
somatis (sel tubuh) dan sel gamet (sel kelamin).    5.   Pisces         Ikan mas            100
Jumlah kromosom pada sel gamet (sel kelamin)        6.   Amphibi        Katak                26
adalah separuh dari jumlah kromosom yang ada        7.   Aves           Ayam                 78
pada sel somatis (sel tubuh). Dengan demikian,                          Itik                 80
                                                    8.   Mammalia       Kelinci              44
sel gamet bersifat haploid (n kromosom) dan sel
                                                                        Kucing               38
somatis bersifat diploid (2n kromosom). Berdasar-                       Anjing               78
kan jenis selnya, kromosom dibedakan menjadi 2                          Keledai              62
tipe, yaitu kromosom sel tubuh (autosom) dan                            Kambing              60
kromosom sel kelamin (gonosom).                                         Domba                54
      Kromosom autosom pada organisme jantan                            Kera                 42
dan betina adalah sama. Kromosom autosom tidak                          Gorila               48
menentukan jenis kelamin (penentuan jenis kela-                         Manusia              46
                                                                                                          Suryo, Genetika Manusia, hlm. 7-8 (dengan pengembangan)




min akan dibahas pada bab hereditas). Kromosom      B.   Tumbuhan
seks (gonosom) pada organisme jantan berbeda              (Plantae)
                                                    1.   Gymnosper- Pinus                       24
dengan kromosom organisme betina. Kromosom
                                                         mae
ini disebut juga kromosom jenis kelamin. Organ-     2.   Angiosper- Bawang                      16
isme yang normal memiliki kromosom seks sepa-            mae        merah
sang (2 buah) saja.                                                 Kentang                     48
      Jumlah kromosom sel somatis tumbuhan, he-                     Tembakau                    48
wan, dan manusia berbeda satu sama lain. Pada                       Padi                        24
mamalia misalnya, sel somatis (diploid) manusia                     Jagung                      20
mengandung 46 buah kromosom, sedangkan go-                          Tebu                        80
rila 48 kromosom. Perhatikanlah Tabel 3.1.


                                                                                     Genetika
                                                                                                     73
c. Bentuk Kromosom
                                         Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dikelompok-
                                     kan menjadi empat, yaitu:
                                     1) Metasentris
                                         Kromosom ini memiilki 2 buah lengan yang sama panjang,
                                         sentromernya tepat ada di tengah (Gambar 3.2a).
                                     2) Submetasentris
                                         Lengan kromosom tidak sama panjang, sentromer terletak tidak
                                         di tengah. Sentromer agak mendekati ujung salah satu lengan
                                         kromosom. Sentromer berada di daerah submedian (Gambar 3.2b).
                                     3) Akrosentris
 (a)      (b)         (c)      (d)
                                         Sentromernya mendekati salah satu ujung lengan kromosom
                                         (sub terminal). Lengan yang satu, jauh lebih panjang dari lengan
Gambar 3.2
(a) Metasentris
                                         kromosom yang lain (Gambar 3.2c).
(b) Sub metasentris
(c) Akrosentris                      4) Telosentris
(d) Telosentris                          Kromosom ini hanya memiliki sebuah lengan karena sentromernya
                                         terletak pada ujung salah satu lengan kromosom (Gambar 3.2d).
                                     d. Ukuran Kromosom
                                          Spesies yang berbeda memiliki ukuran kromosom yang berbeda.
                                     Pada umumnya, kromosom sel tumbuhan lebih besar dibanding kro-
                                     mosom sel hewan. Ukuran kromosom tersebut kadang-kadang ber-
                                     hubungan dengan jumlah kromosom. Apabila jumlah kromosomnya
                                     sedikit, biasanya kromosomnya lebih panjang. Rata-rata ukuran pan-
                                     jang kromosom adalah 0,2 – 0,5 dengan diameter 0,2 - 20 .




Gambar 3.3 Karyotipe
kromosom manusia
(wanita) dengan 23
pasang kromosom.
No 1-22 : pasangan
autosom.
No 23 : kromosom seks
                                                                                                 Suryo, Genetika Manusia, hlm. 16




                                         Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan bentuk kromosom
                                     maka kromosom sel somatis dapat disusun atau diatur secara standar.
                                     Hasil penyusunan ini disebut karyotipe. Perhatikanlah karyotipe kro-


  74       Biologi Kelas XII
mosom manusia yang mempunyai 46 kromosom (23 pasang) pada
Gambar 3.3. Bukankah dalam 1 sel, ukuran kromosom dapat beraneka
ragam?
e. Genom (Ploidi)
     Di depan telah dipelajari tentang contoh karyotipe manusia. Sel
manusia mempunyai kromosom sebanyak 46 buah atau 23 pasang
kromosom. Setiap pasang kromosom terdiri dari 2 buah kromosom
yang membentuk pasangan homolog. Dapat dikatakan bahwa sel tu-
buh manusia memiliki 23 pasang atau 23 macam kromosom homolog.
Jumlah atau keseluruhan set atau perangkat dari bermacam-macam
homolog tersebut dinamakan genom atau ploidi. Setiap macam ho-
molog terdiri dari 2 buah kromosom, artinya sel tubuh (sel somatis)
manusia terdiri dari 2 set kromosom sehingga disebut diploid (biasa
ditulis 2n).
     Apakah kalian mengetahui cara mencari jumlah kromosom sel
gamet? Sel gamet (sel telur dan sel sperma) memiliki separuh jumlah
kromosom sel tubuh (sel somatis). Jika sel somatis manusia memiliki
46 buah kromosom, maka sel telur manusia memiliki 23 buah kromo-
som, yang terdiri dari 22 kromosom autosom dan 1 kromosom seks.
Demikian pula pada sel sperma manusia. Setiap pasangan homolog sel
somatis (sel tubuh) membelah menjadi 2, sehingga sel gamet memiliki
23 buah kromosom dimana setiap macamnya hanya terdiri dari satu
buah kromosom saja. Dengan demikian, sel gamet (sel kelamin) hanya
memiliki satu set atau satu perangkat kromosom dan disebut haploid
(biasa ditulis n).
     Agar kalian dapat memahami tentang kromosom, lakukan tugas
di rubrik Percobaan berikut ini.

                                      Percobaan
                                 Menganalisis Kromosom Manusia

    A.   Dasar Teori
         Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dibedakan menjadi kromosom metasentrik,
         submetasentrik, telosentrik, dan akrosentrik. Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan bentuk
         kromosom maka kromosom sel somatis dapat disusun atau diatur secara standar. Hasil penyu-
         sunan ini disebut karyotipe. Kromosom manusia mempunyai 46 kromosom (22 pasang kroosom
         tubuh dan 1 pasang kromosom kelamin).
    B.   Tujuan
         Mengetahui bentuk-bentuk dan ukuran kromosom pada manusia dari karyotipe.
    C.   Alat dan Bahan
         1. Gambar, foto atau scan karyotipe manusia
         2. Gunting
         3. Lem




                                                                                        Genetika
                                                                                                    75
D.   Cara Kerja




      1.    Perhatikan letak sentromer dari setiap kromosom yang ada.
      2.    Kromosom manusia menurut gambar dibedakan menjadi 7 kelompok (lihat gambar). Ber-
            dasarkan ukurannya ada kelompok besar, kelompok medium, dan kelompok kecil.
      3.    Guntinglah setiap pasangan kromosom yang ada di atas (guntinglah gambar karyotipe
            yang kalian miliki), kemudian letakkan pada garis yang telah disediakan tepat pada ba-
            gian sentromernya.


            1        2      3       4         5        6        7           8        9   10     11     12
                     A                  B                                            C



            13       14     15           16       17       18          19       20
                     D                            E                         F



            21       22            23
                 G

      4.    Berdasarkan hasil cara kerja 3, lengkapilah tabel berikut.
                 Kelompok       No pasangan homolog                  Ukuran              Nama bentuk kromosom *

                                        1, 2, 3                       Besar                ....................
                     A
                                    ...........                     ...........            ....................
                     B
                                    ...........                     ...........            ....................
                     C
                                    ...........                     ...........            ....................
                     D
                                    ...........                     ...........            ....................
                     E
                                    ...........                     ...........            ....................
                     F
                                    ...........                     ...........            ....................
                     G

            * : Pilih satu diantaranya : metasentrik, sub metasentrik, akrosentrik dan telosentrik.
 E.   Pembahasan
      1. Apakah semua bentuk kromosom dapat kalian temukan?
      2. Perhatikan kromosom-kromosom tersebut. Adakah kromosom yang tidak berpasangan?
         Jelaskan.
      3. Apakah letak atau susunan kromosom dalam tubuh manusia berjajar dan berpasangan
         seperti pada karyotipe tersebut?
      4. Diskusikan dan jelaskan di depan kelas.



76    Biologi Kelas XII
f.   Komponen Kromosom                                                       Dupleks DNA berputar mengelilingi
                                                                             sekumpulan molekul (8) histon, yang
     Di dalam sel, setiap kromosom berpasang-pas-                            mengandung dua dari masing-masing
angan dengan kromosom lain yang identik, sehingga                            histon H2A, H2B, H3 dan H4
disebut kromosom homolog. Setiap pasang kromosom
tersebut merupakan pasangan kromosom homolog.                 Histon H1

     Kromosom mempunyai komponen utama, antara DNA penghubung
lain: DNA (Deoxyribo Nucleic Acid atau asam nukleat
deoksiribosa), protein histon, dan protein non histon.
Protein histon bersifat basa kuat dan menetralkan keas-
                                                                           Gambar 3.4 Nukleosom
aman DNA. Lalu, apa hubungan antara histon dengan
DNA?
     Histon adalah protein berbentuk seperti manik-manik yang             Galeri
membentuk untaian. DNA melipit atau mengelilingi kumpulan his-
                                                                            Sejarah Penemuan DNA
ton (setiap 8 histon) tersebut dan membentuk ikatan dengan histon.               Double Helix
Kumpulan manik-manik histon yang dikelilingi oleh DNA ini mem-
bentuk struktur disebut nukleosom. Setiap nukleosom tersusun oleh 8
manik dengan 1 atau 2 lilitan DNA. DNA dan protein histon tersebut
terdapat pada bagian kromomer.
     Sebenarnya, apakah DNA itu? Simaklah uraian selanjutnya.
2. DNA
      Di dalam kromosom sel eukariotik, selain materi genetik DNA
(Deoxyribo Nucleic Acid), terdapat juga RNA (Ribo Nucleic Acid). Kedua    Penemuan DNA dimulai se-
                                                                          jak ditemukannya senyawa
materi genetik tersebut dikenal sebagai asam inti atau asam nukleat.
                                                                          nuklein pada inti sel leukosit
       Berkat penemuan Alfred dan Marta Chase (1952), diketahui           oleh Miescher (tahun 1868).
bahwa DNA lah yang membawa dan menyimpan informasi genetik                Senyawa ini sekarang dise-
sel. Jumlah dan jenis informasi di dalam setiap sel (tiap sebuah sel)     but sebagai DNA (Deoxyribo
                                                                          Nucleic Acid).
sangat banyak. DNA sebagai penyimpan informasi genetik adalah ma-         Tahun 1940, Chargaff mene-
terial kromosom.                                                          mukan susunan basa pada
                                                                          DNA yaitu basa purin (guanin
a. Sifat dan fungsi DNA                                                   dan adenin), serta basa
                                                                          pirimidin (sitosin dan timin).
    Selain di dalam nukleus, DNA dapat ditemukan pada organel mi-
                                                                          Tahun 1943, Oswalt T. Avery,
tokondria, plastida, dan sitoplasma (dalam jumlah yang sedikit).          Colin Mac Leod, dan MacLyn,
    DNA merupakan komponen yang ditemukan secara ekslusif di              serta Alfred D. Hershey dan
                                                                          Marta Chase (tahun 1952), me-
dalam kromosom dan mempunyai sifat dan fungsi, antara lain:
                                                                          nyatakan bahwa DNA adalah
1) Merupakan material kromosom sebagai pembawa informasi gene-            pembawa informasi genetik.
    tik, melalui aktivitas pembelahan sel (lihat point 3).                 Akhirnya pada tahun 1953,
2) Tebalnya 20 Å (Amstrong) dan panjangnya beribu-ribu Å (1 Å =           penemuan James Watson
                                                                          (ahli genetika dari Amerika)
    10-10 meter).                                                         dan Francis Crick (dokter
3) Dapat melakukan replikasi, yaitu membentuk turunan atau meng-          dari Inggris) mencengang-
    gandakan diri. DNA hasil replikasi (DNA anak) memiliki urutan         kan dunia. Keduanya
                                                                          melakukan penelitian ber-
    basa yang identik dengan yang dimiliki oleh heliks ganda parental     sama-sama di Universitas
    (DNA induk).                                                          Cambridge dan menemukan
4) Pada sel organisme prokariotik (bakteri), DNA berantai tunggal.        struktur DNA sebagai pita
                                                                          double helix (heliks ganda)
    Pada sel eukariotik, DNA berupa heliks (rantai) ganda.                yang terpilin ke arah kanan.
                                                                               Lehninger, Dasar-dasar Biokimia




                                                                                     Genetika
                                                                                                      77
5) Pada suhu mendekati titik didih atau pada pH yang ekstrim
                                                                                                          (kurang dari 3 atau lebih dari 10), DNA mengalami denaturasi
                                                                                                          (membuka). Jika lingkungan dikembalikan seperti semula, DNA
                                                                                                          dapat kembali membentuk heliks ganda, disebut renaturasi.
                                                                                                       b. Struktur Kimia DNA
                                                                                                                    DNA dan RNA tersusun oleh nukleotida-nukleotida yang saling
                                                                                                               terpaut membentuk polinukleotida yang amat panjang. DNA meru-
                                                                                                               pakan molekul yang besar (makromolekul) dan terdiri dari dua rantai
                                                                                                               polinukleotida yang saling berikatan. Setiap nukleotida tersusun atas
                                                                                                               3 komponen, antara lain: sebuah basa nitrogen, sebuah gula pentosa
                                                                                                               yaitu deoksiribosa, dan satu gugus fosfat.
                                                                                                                    Basa nitrogennya meliputi basa purin dan basa pirimidin. Basa
                                                                                                               purin meliputi guanin (G) dan adenin (A), basa pirimidin meliputi
                                                                                                               sitosin (C) dan timin (T). Basa nitrogen purin dari heliks, yang satu
                                                                                                               berpasangan dengan basa pirimidin dari heliks yang lain membentuk
                                                                                                               struktur yang disebut double helix (heliks atau rantai ganda). Perhati-
                                                                                                               kan Gambar 3.5. Struktur tersebut disebut juga “rantai ganda Watson-
                                                                                                               Crick” karena ditemukan oleh James Watson dan Francis Crick. Jika
                                                                                                                                    basa purinnya adalah adenin maka pirimidinnya
                                                              Tulang Belakang                                                       timin (membentuk ikatan ganda A=T), jika basa
                                                                                                   Basa
                                                                Gula-Fosfat
                                                                                                                                    purinnya guanin maka pirimidinnya sitosin (mem-
                                                                                                 CH
                                                          O-
                                                                                                 3

                                                                                                         O
                                                                                                                                    bentuk ikatan rangkap tiga G S). Oleh karena
                                                    O     P       O CH2 O                   H
                                                                                                                                    itu, untaian rantai ganda bersifat komplementer
                                                          O-          H   H                 N        NH
                                                                    H       H                                                       (basa nitrogen pada rantai yang satu merupakan
                                                                          H                      O
                                                                                                                                    pasangan basa nitrogen pada rantai lainnya). Pada
                                                                                               Timin (T)
                                                                                                                                    virus bakteriofag T2 (fag T2) tidak terdapat basa
                                                          O
                                                                                                                                    sitosin, melainkan basa pirimidin yang menyerupai
                                                                                            H       N
                                                    O     P       O    CH2
                                                                               O
                                                                                                            O                       sitosin.
                                                          O-               H       H           N
                                                                       H               H
                                                                                                            NH                           Basa purin pada heliks satu dengan pirimidin
                                                                                   H                  N
                                                                                                           NH
                                                                                                                                    heliks pasangannya dihubungkan oleh ikatan
                                                                                                       2
                                                                                              Guanin (G)                            hidrogen. Pada heliksnya, basa nitrogen berikatan
                                                                                                    H                               dengan gula pentosa deoksiribosa. Gula pentosa
                                                          O
                                                                                                                                    tersebut mengikat gugus fosfat. Basa nitrogen, gula
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 301




                                                                                            H          2   NH
                                                    O     P       O     CH2 O
                                                          O   -           H   H                 N       N                           deoksiribosa, dan gugus fosfat membentuk satu
                                                                        H
                                                                              H
                                                                                H
                                                                                                    O                               molekul nukleotida (Gambar 3.6). Nah, gugus
                                                                                              Sitosin (C)                           fosfat tersebut menghubungkan antara nukleotida
                                                          O
                                                                                                                                    satu dengan yang lain dalam satu rantai atau heliks
                                                                                            H        N
                                                    O     P       O     CH2 O
                                                                                                           2 NH
                                                                                                                                    yang sama. Apabila rantai ganda DNA dapat
                                                                                                 N
                                                          O-
                                                                        H
                                                                          H   H
                                                                                H
                                                                                                             N
                                                                                                                     Nukleotida DNA diibaratkan sebagai sebuah tangga maka ikatan basa
                                                        Fosfat            OH H                         N
                                                                                                            H
                                                                                                                                    purin dengan pirimidin sebagai anak tangganya,
                                                                      Gula (deoksiribosa)
                                                                                              Adenin (A)                            sedangkan gula deoksiribosa beserta fosfatnya se-
                                                                                                                                    bagai ibu tangganya.
                                                   Gambar 3.5 Struktur sebuah heliks DNA (sebuah
                                                   untai DNA).




                                                     78                 Biologi Kelas XII
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 303




                                                                                                                  Gambar 3.6 Rantai ganda DNA
                                                                                                                             = gugus fosfat       = deoksiribosa

                                                                                                                             = basa nitrogen, A   = Adenin,
                                                                                                                                              G   = guanin
                                                                                                                                              S   = C = Sitosin
                                                                                                                                              T   = Timin




                                                        Menurut Chargaff (1940), jumlah adenin (A) = timin (T) dan
                                                   jumlah guanin (G) = sitosin (C).
                                                        Data sinar X Rosalind Franklin, heliks ganda DNA membentuk
                                                   satu putaran penuh setiap 3,4 nm panjang heliks ganda. Jarak antara
                                                   pasangan nukleotida satu dengan nukleotida berikutnya adalah 0,34
                                                   nm. Dengan demikian, jumlah pasangan nukleotida setiap satu putaran
                                                   penuh adalah 10 nukleotida. Perhatikan Gambar 3.7a.
                                                        Nah, agar kalian dapat memahami tentang nukleotida DNA, iku-
                                                   tilah rubrik Diskusi berikut.

                                                                                                                              D i s k u s i
                                                    Hitunglah berapa panjang DNA, jika diketahui DNA manusia mempunyai 2 x 108 (dua ratus juta) pasangan
                                                    basa? Ingat, berapakah jarak antara nukleotida satu dengan nukleotida berikutnya? Kalian dapat
                                                    mendiskusikan dengan teman kalian.




                                                        Bagan skematis rantai ganda DNA dapat disederhanakan dengan
                                                   menggambar gugus fosfat dan deoksiribosa pada sebuah garis. Huruf-
                                                   huruf yang ada menggambarkan macam basa nitrogennya. Perhatikan
                                                   Gambar 3.7b.
                                                        Nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain berhubungan
                                                   satu sama lain melalui ikatan fosfodiester. Ikatan atau hubungan terse-
                                                   but selalu sama. Artinya, gugus fosfat mengikat residu deoksiribosa
                                                   pada atom karbon nomor 5 (5´= primer) dan atom karbon nomor 3
                                                   (3´ = 3 primer) pada residu deoksiribosa nukleotida berikutnya. Oleh
                                                   karena itu, polinukleotida DNA merupakan molekul-molekul yang
                                                   linear. Perhatikan Gambar 3.7c.

                                                                                                                                              Genetika
                                                                                                                                                         79
UJUNG 5'                                                         UJUNG 3'

                                                                    O   -                                                            H       OH
                                                                                                                                 H             H
                                                                O   P  O CH2 O                                     BASA              H       H            O-
                                                                           H   H                    BASA                                 O HC
                                        1              1            O-                                                                      2         O   P    O
                                       5              3                  H       H
                                                                               H                                                                          O

                                       T              A
                                                                                                                                     H
                                       C              G             O
                                                                                                                                 H               H
                                                                                                                   BASA              H       H            O-
                                                                O   P       O   CH2                                                      O HC
                                                                                        O                                                             O   P    O
                                       G              C             O-              H       H       BASA
                                                                                                                                            2

                                                                                                                                                          O
                                                                                H               H
                                                                                            H
                                       G              C

                                       A              T
                                                                                                                                     H
                                                                                                                                 H                H
                                                                    O
                                                                                                                                                          O-
                                       A              T         O   P       O   CH2 O
                                                                                                                   BASA              H
                                                                                                                                         O
                                                                                                                                              H
                                                                                                                                             H2C      O   P    O




                                                                                                                                                                   Watson, DNA Rekombinan, hlm. 19
                                                                                         1          BASA
                                                                    O-           H     H
                                                                                                                                                          O
                                       C              G                         H3    2 H
                                                                                       H
                                                                                                           ikatan fosfodiester
                                       G              C
                                                                    O                                                                H
                                                                                5                                                H                H
                                        1              1                                                                                                  O-
                                       3              5         O   P       O   CH2 O                              BASA              H        H
                                                                        -         H   H             BASA                                 O HC         O   P    O
                                                                    O                                                                       2
                                                                                H       H                                                                 O-
                                                                                  OH H

                                                                            UJUNG 3'                                                         UJUNG 5'
            (a)                                (b)                                                           (c)
Gambar 3.7 (a) Double helix DNA secara skematis, (b) Double helix DNA sederhana , (c) Ikatan fosfodiester DNA




                                                Setelah kalian mempelajari tentang DNA, berikut ini ulasan ten-
                                            tang jenis asam nukleat yang lain yaitu RNA.
                                            3. RNA
                                                Pada akhir abad ke-19, telah ditemukan bahwa sel memiliki asam
                                            nukleat yang disebut ribonukleat atau Ribonucleic Acid (RNA). RNA
 Gula ribosa
                                            mempunyai beberapa ciri yang berbeda dengan DNA.
  5' RNA
                                            a. Susunan kimia RNA
  O
                                                 Seperti pada DNA, RNA juga merupakan polinukleotida. Jika
  CH2                   B                   pada DNA, komponen gula berupa deoksiribosa, komponen gula
              O
        H          H                        RNA berupa gula ribosa. Perhatikan Gambar 3.8. Dua purin dan dua
  H                 H
        OH         OH                       pirimidin juga ditemukan pada RNA, tetapi basa pirimidin timin tidak
        (a)                                 ditemukan, melainkan berupa pirimidin urasil.
 Gula deoksiribosa                               Molekul RNA dapat berupa:
                   3' DNA                   1) Rantai tunggal, contoh: pada virus tumbuhan (TMV atau vi-
                                                 rus mosaik tembakau), virus hewan (influenza), dan bakteriofag
        H           O
   H                    H                        (MS2).
        H           H                       2) Rantai ganda tidak berpilin, contoh: pada virus tumbuhan (reo-
   B'        O
                        CH3                      virus).
             (b)                                 RNA dapat dibentuk oleh DNA, karena di dalam DNA kromo-
Gambar 3.8 Perbedaan                        som terdapat sandi-sandi yang berperan dalam pembentukan RNA.
komponen riibosa dan
deoksiribosa (a) RNA (b) DNA                Sintesis RNA tersebut melibatkan enzim RNA polimerase.


  80               Biologi Kelas XII
b. Macam-macam dan Fungsi RNA
     Berdasarkan tempat terdapat dan fungsinya, RNA dibedakan
menjadi RNA m (RNA messenger), RNA r (RNA ribosom), dan RNA t
(RNA transfer).
1) RNA m (RNA messenger)
     RNA m disebut juga RNA duta (RNA d) atau RNA kurir. Menu-
rut Francois Jacob dan Monod (1961), setelah RNA dibentuk oleh
DNA di dalam inti, RNA m membawa cetakan-cetakan ke sitoplasma
dan bergerak di atas ribosom. RNA m menempatkan kode genetik
berupa 3 urutan basa nitrogen kodon-kodonnya berturut-turut di ri-
bosom untuk menyusun asam amino. RNA m ini dibentuk pada saat                          ujung tempat
sel hendak melakukan sintesis protein. Macam RNA m yang dibentuk                       perlekatan asam
                                                                                       amino
oleh DNA tergantung jenis protein yang akan disusun. Oleh karena          3´
                                                                                         5´
itu, RNA m ini dapat ditemukan di dalam inti sel dan di sitoplasma.
RNA m merupakan molekul untaian tungal. RNA m ini membawa
informasi genetik dari DNA ke ribosom.




                                                                                                           Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 326
2) RNA r (RNA ribosom)
     RNA r dibentuk dari prekusor yang disebut RNA pra ribosom,
mempunyai berat molekul sekitar 2 juta, dan merupakan molekul paling
                                                                                                ikatan
besar dibandingkan RNA m dan RNA t. RNA ribosom mengandung 50                                   hidrogen
– 2.000 asam amino. Bersama-sama dengan protein, RNA ini akan mem-
bentuk struktur ribosom yang mengatur proses translasi.
3) RNA t (RNA transfer)                                                                antikodon
     RNA t disebut RNA pemindah dan merupakan RNA yang ter-
pendek. Fungsi RNA t adalah menerjemahkan kode-kode (kodon)
                                                                         Gambar 3.9 RNA t dan
yang dibawa oleh RNA m. Hasil terjemahan ini berupa deretan basa         bagiannya
nitrogen yang sesuai dengan kodon yang ada pada RNA d atau RNA
m. RNA t membawa pasangan kodon pada RNA m, sehingga disebut
antikodon (Gambar 3.9). RNA t juga membawa asam amino yang
sesuai dengan kodon-kodon RNA d atau RNA m.
4. Hubungan Gen dengan Kromosom, DNA, dan RNA
      Pada akhir abad ke-19, pembahasan dan pernyataan tentang gen
mulai dikemukakan oleh Mendel (kalian akan mempelajarinya pada
bab Hereditas). Mendel melaporkan hasil percobaannya, bahwa sifat-
sifat yang ada pada individu ditentukan oleh sepasang unit. Anggota
dari sepasang unit itu diturunkan oleh setiap induk (orang tua) kepada
individu keturunannya pada proses pewarisan sifat (akan dibahas pada
bab Pembelahan Sel).
      Pada tahun 1900, W.L. Johanssen mengusulkan nama untuk
“unit” (yang disampaikan Mendel) tersebut sebagai gen. Semenjak itu,
penelitian terus berjalan semakin pesat. Akhirnya pada tahun 1903,
Sutton dan Boveri mengeluarkan pernyataan bahwa sebenarnya gen-
gen itu dibawa oleh kromosom.



                                                                                   Genetika
                                                                                                  81
Gen adalah unit genetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam
                               satu kromosom terdapat ribuan bahkan puluhan ribu gen. Gen-gen
                               tersebut terdapat di dalam DNA dan merupakan segmen dari DNA
                               yang berperan dalam menentukan sifat individu. Dengan mikroskop
                               elektron, gen tidak akan nampak melainkan struktur berupa asam nu-
    A                      a   kleat Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Oleh karena itu, gen adalah nama
                               fungsional, sedangkan DNA adalah nama strukturalnya.
                                     Di dalam kromosom, gen-gen menempati suatu lokasi yang spesifik
                               disebut lokus gen. Gen-gen itu terletak berderet di sepanjang kromosom.
    B                      b   Pada tahun 1982, berhasil dilaporkan letak gen pada kromosom manusia.
                                     Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasangan
                               gen disebut sebagai alel (Gambar 3.10), dimana satu alel diperoleh dari
                               induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut
        kromosom homolog
                               merupakan penentu dari suatu sifat. Alel dinyatakan dengan bentuk
Gambar 3.10                    huruf. Huruf yang dipilih biasanya huruf terdepan dari sifat yang dom-
Pasangan alel dalam kromosom   inan. Sifat dominan ditulis dengan huruf kapital. Misalnya, menulis-
                               kan sifat manis pada mangga yang dominan dengan sifat masam, maka
                               alel penentu manis dinyatakan dengan alel M dan sifat masam dengan
                               alel m. Sifat manis dinyatakan dominan, artinya sifat manis ditentukan
                               oleh alel dominan M. Apabila alel dominan M berpasangan dengan
                               alel dominan M, membentuk genotip MM (sifat manis). Namun, jika
                               alel dominan M berpasangan dengan alel resesif m maka genotipnya
                               Mm (sifat manis). Genotip mangga masam adalah mm. Mangga de-
                               ngan genotip MM dan Mm memiliki fenotip yang sama, yaitu rasanya
                               manis. Mangga dengan genotip mm memiliki fenotip rasanya masam.
                                     Jika gen tersebut dua alel dominan, maka disebut gen homozigot
                               dominan. Jika dibentuk oleh dua alel resesif, maka disebut gen ho-
                               mozigot resesif. Sementara itu, jika gen dibentuk oleh sebuah alel
                               dominan dan sebuah alel resesif maka disebut gen heterozigot.
                                     Susunan genetis suatu sifat (karakter) yang dikandung individu
                               disebut genotip. Genotip dinyatakan dengan sepasang huruf untuk se-
                               tiap sifat. Pasangan huruf dapat disusun oleh 2 huruf yang sama, dapat
                               pula disusun oleh 2 huruf yang berbeda. Genotip yang dinyatakan
                               dengan 2 huruf yang sama, menunjukkan sifat homozigot. Apabila 2
                               huruf tersebut berbeda menunjukkan sifat heterozigot.
                                     Fenotip adalah bentuk luar atau sifat individu yang dapat ditang-
                               kap oleh panca indera kita. Contoh rambut hitam, rasa asin, warna
                               merah, suaranya keras, kulitnya kasar, tubuhnya gemuk, matanya sipit
                               dan lain-lainnya.
                                     Selanjutnya, lakukanlah rubrik Telisik dan Uji Kompetensi berikut.
  T e l i s i k
  Membuat Model DNA dan RNA serta Membedakan Keduanya
  1. Cermati kembali uraian tentang DNA dan RNA. Kalian dapat mencari informasi tentang DNA dan
     RNA dari buku lain.
  2. Carilah foto atau gambar struktur DNA dan RNA baik melalui internet atau buku yang mendukung. Foto
     atau gambar dapat berupa rantai ganda terpilin atau tidak dan dilengkapi dengan basa nitrogennya.



  82       Biologi Kelas XII
3.   Buatlah model DNA dan RNA bersama kelompok kalian di luar kelas (di rumah) sehingga diperoleh
      struktur seperti pada gambar atau foto struktur DNA dan RNA. Bahan yang dapat kalian pakai
      adalah kayu, bambu, kawat, dan manik-manik bulat.
 4.   Buat dan lengkapilah tabel perbedaan antara DNA dengan RNA berikut.

       No                Komponen                      DNA                              RNA

        1.   Gula                       Deoksiribosa                      ………………………

        2.   Basa nitrogen
             (a) purin                  ……………………….                        adenin dan …………..
                                        dan …………………..                     …………………..
             (b) pirimidin              timin dan …………….                  ……………… dan …………..

        3.   Heliks polinukleotida      (a) ganda berpilin                (a) …………………….
                                        (b) ukuran ……………                  (b) …………………….

        4.   Terdapatnya                di (a) …………………                    (a) …………………….
                                          (b) …………………                     (b) …………………….
                                          (c) …………………



 5.   Kumpulkan model DNA dan RNA yang telah kalian buat dan diskusikan dengan teman kalian. Jelas-
      kan tentang hasil pada tabel di atas di depan gurumu.




      Uji Kompetensi                                         5.    Sebutkan dan jelaskan macam dan fungsi
                                                                   RNA.
                                                             6.    Sebutkan bagian-bagian dari stuktur kro-
  Kerjakanlah soal-soal berikut ini.
                                                                   mosom.
  1.   Bedakanlah maksud dari:
                                                             7.    Apa yang dimaksud dengan kromosom
       a.   Gen
                                                                   homolog?
       b.   DNA
                                                             8.    Jelaskan yang dimaksud dengan gen ho-
       c.   Kromosom
                                                                   mozigot dominan dan gen homozigot re-
  2.   Apakah fungsi dari gen, RNA, DNA, dan kro-
                                                                   sesif. Berikan contoh masing-masing.
       mosom?
                                                             9.    Apa yang dimaksud dengan karyotipe?
  3.   Jelaskan sifat-sifat dari DNA.
                                                             10.   Gambarkan rantai ganda DNA sederhana
  4.   Jelaskan hubungan antara gen, DNA, RNA,
                                                                   berserta pasangan basa nitrogennya.
       dan kromosom.




B. Sintesis Protein
     Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan adanya
molekul RNA yang merupakan materi genetik di dalam kromosom,
serta DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi genetik pada
double helix DNA berupa kode-kode sandi atau kode genetik. Nah,
kode-kode sandi tersebut nantinya akan dibawa atau dicetak untuk
membentuk RNA. Informasi berupa urutan kode-kode sandi pada
RNA akan dirangkai menjadi asam-asam amino, peptida, polipeptida,
sampai terbentuk protein.

                                                                                            Genetika
                                                                                                       83
Protein-protein yang terbentuk akan menyusun sebagian besar
Kilas                       komponen di dalam tubuh. Contoh protein sebagai komponen pe-
Pada pelajaran biologi
                            nyusun tubuh adalah miosin, aktin, keratin, kolagen, hemoglobin, dan
kelas XI tentang sistem     insulin.
pencernaan makanan,               Variasi dari 20 macam asam amino yang ada, dapat memben-
protein merupakan senyawa
senyawa organik berukuran
                            tuk protein yang berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap individu akan
besar yang tersusun oleh    mempunyai bermacam-macam protein yang berbeda pula satu sama
monomer-monomer berupa      lain. Lalu, bagaimana hubungan sintesis protein dengan sifat-sifat indi-
asam amino. Asam amino
yang satu dengan asam
                            vidu? Nah, seperti telah disebutkan sebelumnya, protein akan menyu-
amino yang lain membentuk   sun komponen tubuh. Setiap komponen yang berbeda tentunya akan
molekul peptida. Peptida-   menghasilkan sifat dan fungsi yang berbeda pula. Dengan demikian,
peptida tersebut akhirnya
membentuk polipeptida
                            protein dikatakan dapat mengekspresikan sifat pada individu. Sebagai
yang kemudian membentuk     contoh, individu yang mempunyai kadar hemoglobin yang rendah
protein.                    akan menunjukkan sifat atau ciri yang berbeda dengan individu yang
                            berkadar hemoglobin tinggi. Apa sajakah tahapan dalam sintesis pro-
                            tein?
                            1. Tahapan Sintesis Protein
                                 Pada tahun 1950, Paul Zamecnik melakukan percobaan un-
                            tuk mengetahui tahapan dan tempat terjadinya sintesis protein. Paul
                            menginjeksikan asam amino radioaktif ke tubuh tikus dan berhasil
                            menjelaskan tempat terjadinya sintesis protein, yaitu di dalam ribo-
                            som. Selanjutnya, penelitian dilakukan bersama dengan Mahlon dan
                            menyimpulkan bahwa molekul RNA pemindah (RNA t) berperan
                            dalam sintesis protein. Akhirnya, Francis Crick menemukan bahwa
                            RNA pemindah harus mengenali urutan nukleotida untuk disusun se-
                            bagai asam amino sesuai pemesanan, yang kemudian dibawa oleh RNA
                            pembawa pesan.
                                 Tahapan sintesis protein mengikuti aturan dogma sentral, dimana
                            informasi genetik dipindahkan dari DNA ke DNA melalui tahap
                            replikasi. Dari DNA ke RNA melalui tahap transkripsi. Selanjutnya
                            dari RNA ke protein melalui sintesis protein.
                                 Sebelum terjadi sintesis protein, DNA pada struktur nukleosom
                            akan lepas dari protein histon oleh bantuan kerja enzim polimerase.
                            Secara umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama, an-
                            tara lain:
                            a. Replikasi DNA
                                 Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah. Se-
                            buah sel membelah menjadi 2 sel, 2 sel membelah menjadi 4 sel, 4 sel
                            membelah menjadi 8 sel dan seterusnya. Sebelum sel membelah, ter-
                            jadi perbanyakan komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA.
                            Perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Dengan demikian,
                            replikasi adalah proses pembuatan (sintesis) DNA baru atau penggan-
                            daan DNA di dalam nukleus. Pada saat replikasi berlangsung, DNA
                            induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga DNA
                            induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru.

84      Biologi Kelas XII
Setelah Watson dan Crick menemukan model DNA yang berupa
heliks ganda terpilin pada tahun 1953, munculah 3 macam hipotesis
                                                                            Galeri
                                                                                 RNA Virus dapat
tentang cara atau model DNA bereplikasi (Gambar 3.11), antara lain:
                                                                                 Membentuk DNA
1) Model Konservatif
      Menurut hipotesis ini, rantai ganda DNA induk langsung mem-           Menurut Baltimore, Mizushi-
                                                                            ma, dan Temin (1970), bebe-
bentuk salinan berupa rantai ganda DNA baru tanpa ada pemisahan             rapa virus dapat mensintesis
rantai ganda DNA induk terlebih dahulu. Replikasi pertama meng-             DNA dari RNA hasil cetakan
hasilkan dua rantai ganda DNA, terdiri dari satu rantai ganda DNA in-       yang berantai tunggal. Enzim
                                                                            yang berperan disebut DNA
duk dan satu rantai ganda DNA yang benar-benar baru. Pada replikasi         polimerase bergantung RNA
kedua, masing-masing rantai ganda DNA tersebut langsung memben-             atau Transkriptase Seba-
tuk salinan DNA yang baru lagi. Akhirnya, menghasilkan empat buah           liknya.

DNA. Satu DNA tetap merupakan DNA induk yang utuh dan tiga                         Suryo, Genetika, hlm. 101

DNA merupakan DNA baru.
2) Model Semi Konservatif
      Hipotesis model semi konservatif ini dikemukakan oleh Watson
dan Crick, menyatakan bahwa rantai ganda DNA induk membuka atau
memisah terlebih dahulu sehingga terbentuk dua buah rantai tunggal
DNA. Masing-masing rantai tunggal tersebut berfungsi sebagai cetakan
untuk membentuk rantai tunggal DNA baru, melalui pembentukan
pasangan basa yang komplementer dengan basa nitrogen DNA induk.
Dengan demikian, hasil replikasi pertama adalah dua buah DNA.
Masing-masing DNA terdiri dari satu rantai tunggal induk dan satu
rantai tunggal yang baru. Pada replikasi kedua, masing-masing rantai
ganda DNA tersebut membuka kembali sehingga dihasilkan empat
buah DNA. Dua buah DNA mengandung rantai tunggal induk dan
dua buah DNA yang lain merupakan rantai DNA baru.
3) Model Dispersif
      Rantai ganda DNA hasil replikasi pertama maupun replikasi ke
dua dari DNA induk mengandung segmen campuran antara ran-
tai DNA induk dan rantai DNA baru. Artinya, rantai ganda DNA
salinannya terdiri dari dua rantai
tunggal DNA yang masing-masing
mengandung segmen (bagian atau                                                                                 Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 305

potongan) DNA induk dan segmen
DNA baru.
      Pada akhir tahun 1950-an, Mat-
thew Meselson dan Franklin Stahl
melakukan percobaan untuk mengu-
ji ketiga hipotesis tersebut. Ternyata,
hasil percobaannya mendukung hipo-
tesis atau ide dari Watson dan Crick
                                                (a)                   (b)                         (c)
yaitu model semi konservatif.
                                         Gambar 3.11
                                         Tahapan transkripsi RNA
                                         a. konservatif
                                         b. semi konservatif
                                         c. dispersif


                                                                                      Genetika
                                                                                                        85
Replikasi merupakan tahapan rumit yang mengawali sintesis pro-
                         tein. Oleh karena itu, kalian perlu menyimak dengan saksama.




                                                                                                   Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 309
                         Gambar 3.12
                         Tahapan replikasi DNA



                               Proses replikasi dimulai pada beberapa daerah spesifik dari rantai
                         DNA, disebut pangkal replikasi. Beberapa tahapan dan enzim yang
                         berperan dalam sintesis protein, antara lain:
                         a) DNA helikase, berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA
                              induk.
                         b) Enzim primase, membentuk primer yang merupakan segmen
                              pendek dari RNA sebagai pemula untuk terjadinya sintesis protein.
                         c) Dari ujung 3´ RNA primer, DNA polimerase menambahkan pasang-
                              an basa nitrogen (dari nukleotida-nukleotida) pada rantai tunggal
                              DNA induk dan terbentuk rantai DNA yang bersambungan secara
                              kontinyu (tanpa terpisah-pisah) yang disebut leading strand.
                         d) Pada rantai tunggal DNA induk yang lain, DNA polimerase
                              membentuk lagging strand (merupakan keseluruhan rantai kopian
                              DNA yang pertumbuhannya tidak kontinyu) dengan memper-
                              panjang RNA primer-RNA primer di beberapa tempat sehingga
                              membentuk segmen-segmen DNA baru yang saling terpisah. Seg-
                              men-segmen itulah yang disebut fragmen Okazaki.
                         e) DNA polimerase yang lainnya, menggantikan RNA primer de-
                              ngan DNA dan enzim ligase menghubungkan segmen-segmen
                              okazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru.
                              Nah, DNA baru yang telah terbentuk (identik dengan DNA in-
                         duk) akan melanjutkan tahapan untuk mensintesis protein yaitu tahap-
                         an transkripsi dan translasi.
                         b. Transkripsi
                             Pada tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara
                         menerjemahkan kode-kode genetik dari DNA. Proses pembentukan
                         RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3 macam RNA seperti
                         yang telah kalian ketahui sebelumnya, yaitu RNA m, RNA t, dan RNA r.
                             Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan mem-
                         bukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Se-
                         buah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan atau rantai sense,

86   Biologi Kelas XII
rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak
seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi
ini hanya terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen
tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida nukleotida pada rantai sense
yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit
transkripsi.
     Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi,
dan terminasi.
1) Inisiasi (Permulaan)
     Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada
transkripsi ini dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat
melekatnya RNA polimerase untuk memulai transkripsi. RNA polim-
erase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter beri-
katan dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi. Nah,
kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini
disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA polimerase
membuka rantai ganda DNA.
2) Elongasi (Pemanjangan)
     Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini
kemudian menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah
5´ ke 3´. Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbu-
han memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa
nitrogen DNA. Pembentukan RNA analog dengan pem-
bentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi. Pada RNA
                                                                                                        U
tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil
(U). Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa                     U         U
urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa
yang lain, yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan
berpasangan dengan basa komplemennya masing-masing
sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpa-
sangan dengan urasil dan guanin dengan sitosin (Gambar 3.13).              Gambar 3.13
                                                                           Tahap elongasi transkripsi
3) Terminasi (Pengakhiran)
     Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari dae-
rah promoter berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi selesai,
rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan RNA polimerase
segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah
RNA m yang baru.
     Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung
berperan sebagai RNA m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen
pengkode protein pada sel eukariotik, akan menjadi RNA m yang
fungsional (aktif ) setelah malalui proses tertentu terlebih dahulu.
     Dengan demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat beberapa
urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari
pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan
basa nitrogen pada nukleotida RNA m hasil transkripsi ini disebut se-
bagai triplet atau kodon.
                                                                                         Genetika
                                                                                                    87
promoter
                                        unit transkripsi                     c. Translasi
                                                           terminator
                                         DNA gen
  5’                                                                    3’          Setelah replikasi DNA dan transkripsi RNA m
  3’                                                                    5’
RNA polimerase          titik awal                       titik terminasi
                                                                               di dalam nukleus, RNA m dari nukleus dipindah-
                                                    1 Inisiasi
                                                                               kan ke sitoplasma sel. Langkah selanjutnya adalah
                                                                               proses translasi RNA m untuk membentuk protein.
  5’                                                                        3’
                                                                               Translasi merupakan proses penerjemahan bebera-
  3’
                                              untai cetakan DNA
                                                                            5’ pa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam
 DNA terbuka            RNA
                                                                               amino-asam amino yang akhirnya membentuk
                                                    2 Elongasi
                                                                               protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada
                                                                               setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam
  5’                                                                        3’
  3’
                                               3’
                                                                            5’ amino yang berbeda. Misalnya, asam amino fenilal-
            5’                                                                 anin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari
                                                    3 Terminasi                3 basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam
                                                                               amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA.
  5’                                                                        3’ Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan
  3’                                                                        5’
                                                                               untuk pembentukan protein merupakan hasil ter-
                   5’                                                    3’
                                       RNA hasil transkripsi                   jemahan triplet dari RNA m. Selanjutnya, dari be-
Gambar 3.14                                            berapa asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan
Tahapan transkripsi RNA                                rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk protein spesifik pula.
                                                                 Sebelum kalian melanjutkan bahasan tentang tahapan translasi,
                                                       lakukanlah rubrik Diskusi berikut ini.
 D i s k u s i
  Diskusikanlah dengan teman kalian, mungkinkah dalam proses translasi dapat terjadi kesalahan dalam
  menerjemahkan kode-kode genetik yang dibawa oleh RNA m? Apa yang akan terjadi dari kemungkinan
  tersebut? Kalian dapat mencari informasi yang mendukung jawaban kalian.



                                                                Lalu, bagaimana mekanisme translasi tersebut? Langkah-langkah
                                                           pada proses translasi adalah sebagai berikut:
                                                           1) Inisiasi Translasi
                                                                Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada RNA m yang telah
                                                           membawa sandi bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada
                                     sub unit              bagian inisiator RNA t. Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut
                           met
                                     ribosom besar
                                                           terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi.
                                                                Molekul-molekul RNA t mengikat dan memindahkan asam
                                                           amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi
                                 sub unit
                                 ribosom kecil             GTP dan enzim. Bagian ujung RNA t yang satu membawa antikodon,
                  UAC
                                                           berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa
                  AUG                                      satu jenis asam amino dari sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu
                                                           tersebut diaktifkan oleh RNA t tertentu pula dengan menghubungkan
                                                           antikodon dan kodon (pengkode asam amino) pada RNA m.
        kodon pemula (start                                     Kodon pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan
        kodon)
                                                           mengkode pembentukan asam amino metionin. Oleh karena itu, an-
Gambar 3.15
                                                           tikodon RNA t yang akan berpasangan dengan kodon pemula adalah
Tahap inisiasi translasi


  88              Biologi Kelas XII
UAC. RNA t tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pem-
                                        bawa asam aminonya.
                                        2) Elongasi
                                             Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga
                                        dihasilkan asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah
                                        diaktifkan oleh kerja RNA t sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan
                                        peptida membentuk polipeptida pada ujung RNA t pembawa asam
                                        amino. Misalnya, RNA t membawa asam amino fenilalanin, maka an-
                                        tikodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon RNA m
                                        UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk
                                        peptida. Nah, melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang
                                        tumbuh tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino.
                                                                                       met                           fen



                                                                                                             3´


                                                                      met         5´
                                                                                                                       met       fen
                                                                            fen        a
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 329




                                                                                                                                       Gambar 3.16
                                                                                                                             b         Tahap elongasi translasi
                                                        RNA m           d                                                              a. RNA t membawa antikodon
                                                                                           met                                            AAA & asam amino
                                                                                                                                          (fenilalanin)
                                                                                                 fen                                   b. antikodon AAA berpasangan
                                                                                                                                          dengan kodon RNA m
                                                                                                                                       c. pembentukan ikatan peptida
                                                                                                                                       d. pemanjangan rantai
                                                                                                                                          polipeptida & ribosom siap
                                                                                                                                          menerima RNA t selanjutnya


                                                                                        c
                                        3) Terminasi
                                             Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa RNA t
                                        bertemu dengan kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian,
                                        rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom
                                        dan diolah membentuk protein fungsional.
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 330




                                                                                                 polipeptida bebas



                                                                                                                                         pelepasan sub unit
                                                                                                                                         kromosom

                                                                                  3´

                                                   5´

                                                              kodon stop
                                                                                                                                         Gambar 3.17
                                                         (UAG, UAA, atau UGA)
                                                                                                                                         Terminasi translasi



                                                                                                                                                    Genetika
                                                                                                                                                               89
Setelah kalian mempelajari tahapan dalam sintesis protein, simaklah
                                     uraian berikut ini agar kalian lebih mudah memahami sintesis protein.
                                     2. Kode Genetik dalam Sintesis Protein
                                          Sekarang kita sudah memperoleh jawaban tentang bagaimana
Galeri                               bahasa DNA yang hanya memiliki 4 basa nitrogen dapat diterjemahkan
   Kodon pada Khamir                 menjadi bahasa protein. Rahasia ini terbongkar sejak tahun 1961
                                     oleh Marshal Nirenberg dan Mathei. Mereka melakukan percobaan
Mitokondria khamir menggu-           menggunakan E. coli dengan asam poli urasil. Menurut hasil percobaan
nakan kodon di luar kamus
kodogen. Kode AUA tidak              tersebut, cetakan UUU yang dibawa oleh RNA m, artinya adalah asam
menyandi isoleusin tetapi            amino fenilalanin. Dengan cara yang sama, triplet CCC diartikan
menyandi metionin. UGA               sebagai prolin dan triplet AAA artinya asam amino lisin.
biasanya untuk penghen-
tian tetapi mensandikan
                                          Pada kamus kode genetik terdapat 64 kombinasi triplet untuk
triptofan.                           20 asam amino. Jadi, terdapat asam amino tertentu melebihi triplet
   Lehninger, Dasar-dasar Biokimia   (kodon). Setiap triplet disusun oleh 3 basa nitrogen. Rangkaian tiga
                                     basa nitrogen yang menyusun kode disebut triple atau trikodon atau
                                     kodon. Rangkaian tiga basa nitrogen yang ada pada DNA yang bertu-
                                     gas membuat kode-kode disebut kodogen (agen pengkode).
                                          Jika kalian perhatikan, dari 64 triplet nukleotida terdapat 3 buah
                                     kode yaitu UAG, UAA dan UGA tidak menyandi asam amino apa-
                                     pun. Kodon-kodon tersebut adalah kodon-kodon yang tak bernuksa
                                     (nonsense) yang secara umum menjadi tanda berakhirnya rantai poli-
                                     peptida. Kodon AUG menjadi kodon sandi asam amino metionin serta
                                     sebagai tanda dimulainya rantai polipeptida.
                                          Heliks DNA merupakan material kromosom yang membawa
                                     informasi genetik. DNA tersebut memiliki kemampuan membentuk
                                     atau membuat RNA d (RNA kurir = RNA m) melalui proses trans-
                                     kripsi. Pesan-pesan DNA dicetak sebagai kode-kode. Heliks DNA
                                     yang bertugas mencetak kode-kode disebut DNA template (DNA
                                     sense), sedangkan rantai DNA pasangannya disebut DNA anti sense.
                                     Satu kromosom adalah satu molekul DNA. Satu molekul DNA me-
                                     ngandung jutaan pasangan nukleotida, artinya sebuah heliks DNA
                                     mengandung jutaan nukleotida. Tidak semua kode-kode yang ada
                                     pada DNA ditranskripsikan. Transkripsi DNA bersifat selektif. Kode-
                                     kode yang ditraskripsikan ditujukan untuk urutan asam amino yang
                                     telah ditentukan secara genetik. DNA sense melalui proses transkripsi
                                     membentuk RNA d. Basa nitrogen yang ada pada RNA d yang meru-
                                     pakan pesan DNA, disebut kodon. Selanjutnya proses sintesis protein
                                     yang terjadi merupakan proses terjemahan kodon-kodon yang dibawa
                                     oleh RNA d.
                                          Apakah yang akan terjadi jika RNA transfer salah dalam menter-
                                     jemahkan kodon? Yang akan terjadi adalah terbentuknya asam amino
                                     yang tidak sesuai dengan pesanan DNA (tidak sesuai dengan harapan).
                                     Asam amino yang berbeda membentuk protein yang berbeda, protein
                                     yang berbeda membentuk enzim yang berbeda, sehingga sifat yang
                                     dikendalikan juga berbeda. Apabila terjadi kesalahan seperti ini, maka
                                     dapat bersifat menurun dan menyebabkan terjadinya mutasi.

90         Biologi Kelas XII
Dengan penjelasan di atas dapat dipertegas bahwa kesalahan RNA
t dalam menerjemahkan kodon-kodon RNA d merupakan mekanisme
terjadinya mutasi gen (mutasi akan dibahas pada bab tersendiri).
Tabel 3.2. Kodon dan Asam Aminonya
 Asam      Kodon Asam Kodon             AA     Kodon   Asam       Kodon Asam Kodon                    AA        Kodon
 Amino      atau amino atau                            Amino       atau amino atau
           Triplet     Triplet                                    Triplet     Triplet
Fenilal-   UUU      Lisin    AAA      Tirosin UAU      Valin      GUU    Arginin CGU               Threo- UAU
anin       UUC               AAG              UAC                 GUC            CGC               nin    UAC
                                                                  GUA            CGA
Leusin     UUA      Aspara- GAU       Alanin GCU
                                                                  GUG            CGG
           UUG      gin     GAC              GCC
                                                                                 AGA
           CUU                               GCA
                                                                                 AGG
           CUC                               GCG
           CUA                                         Serin      UCU    Asam        GAU           Tripto- UGG
           CUG                                                    UCC    Aspar-      GAC           fan
                                                                  UCA    tat
Isoleusin AUU       Gluta-   GAA      Histi-   CAU
                                                                  UCG
          AUG       min      GAG      din      CAC
                                                                  AGU
          AUA
                                                                  AGC
Metio-     AUG Sistein       UGU      Glisin   CAA
                                                       Prolin     CCU    Asam        GAA           Stop  UAA
nin        (start            UGC               CAG
                                                                  CCC    Gluta-      GAG           Kodon UAG
           kodon)                              GGU
                                                                  CGA    mat                             UGA
                                               GGC
                                                                  CCG
                                               GGA
                                                                             Suryo, Genetika, hlm. 90 (dengan pengembangan)
                                               GGG

     Agar kalian dapat memahami dengan baik tentang sintesis pro-
tein, lakukanlah rubrik Percobaan dan Uji Kompetensi berikut ini.

                                       Percobaan
                                  Mengetahui Konsep Replikasi DNA

     A. Dasar Teori
        Sebelum sintesis protein, terjadi proses replikasi DNA sehingga terbentuk DNA baru yang identik
        dengan DNA induk. Berdasarkan penelitian, replikasi DNA terjadi secara semi konservatif. DNA
           hasil replikasi kemudian akan ditranskripsikan menjadi RNA m yang membawa kode-kode ge-
           netik dari DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik dari RNA m akan ditranslasikan untuk memben-
           tuk asam-asam amino.

     B.    Tujuan
           Mendeskripsikan konsep replikasi DNA dan transkripsi

     C.    Alat dan Bahan
           1    Enam buah penggaris 1 meteran
           2. Lima macam warna was, masing-masing jumlahnya 10 buah (setiap was berukuran (2 x 2
                x 1) cm)
           3. Gambar double helix DNA dengan 6 pasang nukleotida



                                                                                               Genetika
                                                                                                                91
D.    Cara Kerja
           1. Perhatikan gambar double helix DNA tersebut.
               Ingat bahwa DNA memiliki kemampuan replikasi dan transkripsi.
           2. Letakkan 2 penggaris pada meja. Jarak antara penggaris yang satu dengan yang lain 75
               cm. Anggap penggaris tersebut adalah gugus fosfat dan gula deoksiribosa.
           3. Berilah label was dengan A, T, G, C, dan U. Setiap label yang sama harus mempunyai warna
               yang sama. Contoh: label A warna hijau sebanyak 8 buah, label T warna orange sebanyak
               8 buah, G warna biru 8 buah, C warna merah 8 buah, dan U warna kuning 8 buah.
           4. Lakukan pengaturan letak was berdekatan dengan kedua penggaris. Kalian meletakkan 16
               was di sebelah kanan penggaris pertama dan di sebelah kiri penggaris kedua.
           5. Lakukan praktek replikasi DNA. Susun heliks baru hasil replikasi, kemudian tulislah hasil
               replikasi DNA berupa 2 buah DNA baru.
           6. Gambarlah hasilnya.
           7. Anggap heliks DNA penggaris kiri sebagai pita sense.
           8. Letakkan sebuah penggaris di dekat pita sense sebagai pengganti pita RNA m. Letakkan
               was-was yang cocok untuk berikatan dengan was yang ada pada pita sense.
           9. Gambarkan pita RNA m hasil transkripsi.
           10. Diskusikan hasilmu dengan teman dan gurumu. Apabila kalian menemui kesulitan, mintalah
               penjelasan pada gurumu.

     E.    Pembahasan
           1. Jelaskan empat macam basa nitrogen yang berperan dalam replikasi DNA.
           2. Bagaimanakah aturan pemasangan basa nitrogen dalam replikasi DNA?
           3. Samakah DNA hasil replikasi yang terbentuk dengan DNA induk?




          Uji Kompetensi                                 6.    Di manakah terjadinya replikasi, transkrip-
                                                               si, dan translasi?
                                                         7.    Jelaskan peran sintesis protein yang
Kerjakanlah soal-soal berikut ini.                             berkaitan dengan sifat individu.
1.   Jelaskan secara umum, hubungan antara               8.    Apakah yang dimaksud dengan:
     DNA, RNA, dan polipeptida dalam sintesis                  a.    Rantai sense
     protein.                                                  b.    Rantai anti sense
2.   Sebutkan 3 tahapan utama dalam sintesis                   c.    Kodon
     protein dan jelaskan maksud masing-masing           9.    Jelaskan pada tahapan apakah kode ge-
     secara singkat.                                           netik dari RNA m disandikan menjadi asam
3.   Sebutkan tahapan replikasi DNA secara sing-               amino.
     kat.                                                10.   Sebutkan 3 macam kode genetik (kodon)
4.   Apa yang dimaksud dengan transkripsi?                     yang berperan sebagai kodon pember-
5.   Sebutkan 3 tahapan pada transkripsi.                      henti (stop kodon).




Ikhtisar
1.   Pada saat sel sedang membelah, benang-benang kromatin ini memendek dan menebal membentuk
     struktur yang disebut kromosom.
2.   Kromosom mempunyai 2 bagian utama yaitu sentromer (kinetokor) dan lengan. Pada lengan
     ditemukan bagian-bagian berupa matriks, kromonema, kromomer, dan lekukan sekunder. Kadang-
     kadang dijumpai adanya satelit.



92        Biologi Kelas XII
3.   Jumlah kromosom pada setiap jenis organisme berbeda-beda, namun bersifat tetap (konstan).
     Jumlah kromosom tiap jenis organisme menunjukkan banyaknya kromosom yang ada pada sebuah
     sel organisme tersebut.
4.   Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dibedakan menjadi 4 macam, antara lain:
     metasentris, sub metasentris, telosentris, dan akrosentris.
5.   Spesies yang berbeda memiliki ukuran kromosom yang berbeda. Pada umumnya, kromosom sel
     tumbuhan lebih besar dibanding kromosom sel hewan.
6.   Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan bentuk kromosom maka kromosom sel somatis dapat
     disusun atau diatur secara standar. Hasil penyusunan ini disebut karyotipe.
7.   Jumlah atau satu set atau perangkat dari bermacam-macam homolog tersebut dinamakan genom
     atau ploidi.
8.   Kromosom mempunyai komponen utama, antara lain: DNA (Deoxyribo Nucleic Acid atau asam
     nukleat deoksiribosa), protein histon, dan protein non histon. Protein histon bersifat basa kuat dan
     menetralkan keasaman DNA.
9.    DNA merupakan material kromosom sebagai penyimpan informasi genetik DNA berperan dalam
     membawa dan menyimpan informasi genetik sel. Jumlah dan jenis informasi di dalam sel (tiap
     sebuah sel) sangat banyak.
10. DNA dan RNA tersusun oleh nukleotida-nukleotida yang saling terpaut membentuk polinukleotida
    yang amat panjang. DNA merupakan molekul yang besar (makromolekul) dan terdiri dari dua rantai
    polinukleotida yang saling berikatan. Setiap nukleotida tersusun atas 3 komponen, antara lain: sebuah
    basa nitrogen, sebuah gula pentosa yaitu deoksiribosa, dan satu gugus fosfat.
11. Basa nitrogen DNA meliputi basa purin dan basa pirimidin. Basa purin meliputi guanin (G) dan adenin
    (A), basa pirimidin meliputi sitosin (C) dan timin (T).
12. Komponen gula RNA berupa gula ribosa. Dua purin dan dua pirimidin juga ditemukan pada RNA,
    tetapi basa pirimidin timin tidak ditemukan. Pada RNA ditemukan pirimidin urasil.
13. Berdasarkan tempat terdapat dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi RNA m (RNA messenger), RNA
     r (RNA ribosom) dan RNA t (RNA transfer).
14. Gen adalah unit genetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam satu kromosom terdapat ribuan
    bahkan puluhan ribu gen. Gen-gen tersebut terdapat di dalam DNA dan merupakan segmen dari
    DNA yang berperan dalam menentukan sifat individu. Gen merupakan nama fungsional, sedangkan
    DNA adalah nama strukturalnya.
15. Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasangan gen disebut sebagai alel,
    dimana satu alel diperoleh dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut
    merupakan penentu dari suatu sifat.
16. Jika gen tersebut dua alel dominan, maka disebut gen homozigot dominan. Jika dibentuk oleh dua
    alel resesif, maka disebut gen homozigot resesif. Sementara itu, jika gen dibentuk oleh sebuah alel
    dominan dan sebuah alel resesif maka disebut gen heterozigot.
17. Informasi genetik pada double helix DNA berupa kode-kode sandi atau kode genetik.
18. Replikasi DNA atau penggandaan DNA meliputi 3 tahapan, antara lain: inisiasi (permulaan), elongasi
    (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran).
19. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam
    amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada
    setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Tahapan pada translasi
    meliputi inisiasi translasi, elongasi, dan terminasi.




                                                                                        Genetika
                                                                                                    93
S e n a r a i k a ta
Anti kodon Pasangan dari kodon, terdapat pada     Kodon Disebut triplet., kelompok nukleotida yang
bagian ujung RNA t dan berperan dalam translasi   terdiri dari 3 basa nitrogen pada RNA m yang akan
protein                                           menyandi asam amino tertentu

Anti sense Rantai tunggal DNA dimana kode-kode    Nukleoprotein Struktur yang terdiri dari asam
genetiknya tidak berfungsi untuk mencetak RNA m   nukleat dan protein
dan merupakan pasangan rantai sense
                                                  Nukleosom Kumpulan dari DNA dan protein histon
Asam nukleat Molekul organik berukuran besar      yang membentuk lilitan
berupa DNA dan RNA
                                                  Satelit Struktur tambahan pada ujung kromosom,
Histon Protein basa yang banyak mengandung        Tidak selalu ada pada setiap kromosom
asam amino arginin dan lisin serta membentuk
                                                  Template Disebut bagian sense, bagian rantai
kumpulan dengan DNA dalam struktur nukleosom
                                                  DNA yang akan disalin kode-kode genetiknya dan
Karyotipe Pengaturan atau penyusunan kromosom     merupakan pasangan rantai anti-sense
sel somatis individu secara standar berdasarkan
panjang, jumlah, dan bentuk kromosom




                              Ulangan Harian

A     Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.     4.   Keseluruhan jumlah dari seperangkat pa-
                                                        sangan kromosom homolog, disebut . . . .
1.    Bagian kromosom berupa benang-benang              a. somatis          d. haploid
      halus berbentuk spiral disebut . . . .            b. karyotipe        e. diploid
      a. sentromer           d. satelit                 c. ploidi
      b. telomer             e. kromonema
                                                   5.   Kromosom sel tubuh manusia bersifat . . . .
      c. kinetokor
                                                        a. haploid          d. diploid
2.    Jumlah kromosom sel pada manusia adalah           b. somatis          e. triploid
      ....                                              c. genom
      a. 46                d. 24
      b. 36                e. 16                   6.   Bagian kromosom tempat terdapatnya
                                                        DNA dan protein histon adalah . . . . . .
      c. 8
                                                        a. satelit           d. sentromer
3.    Kromosom yang mempunyai sentromer di              b. histon            e. telomer
      bagian tengah dan membagi lengan kro-             c. kromomer
      mosom menjadi dua bagian yang sama
      panjangnya, disebut . . . .                  7.   Berikut ini adalah organel-organel sel:
      a. telosentris          d. akrosentris            1) sitoplasma          4) plastida
      b. metasentris          e. telomer                2) nukleus             5) badan golgi
      c. sub metasentris                                3) mitokondria         6) ribosom



     94   Biologi Kelas XII
DNA pada sel eukariotik dapat dijumpai       12. Pasangan-pasangan berikut ini terjadi pada
     pada . . . .                                     basa nitrogen . . . .
     a. 1 dan 2         d. 4, 5, dan 6                a. adenin dan guanin (ikatan tunggal)
     b. 2 saja          e. 5 dan 6                    b. guanin dan timin (ikatan ganda)
     c. 2, 3, dan 4                                   c. sitosin dan adenin (ikatan rangkap
                                                           tiga)
8.   Berikut ini pernyataan tentang DNA:
     1) pada sel prokariotik mempunyai rantai         d. adenin dan timin (ikatan ganda)
         ganda                                        e. adenin dan timin (ikatan rangkap tiga)
     2) pada sel eukariotik mempunyai rantai      13. Ikatan antara basa nitrogen dan antara nuk-
         tunggal                                      leotida satu dengan nukleotida berikutnya
     3) pada sel eukariotik mempunyai rantai          adalah . . . .
         ganda                                        a. ikatan hidrogen, ikatan fosfodiester
     4) dapat mengalami denaturasi dan tidak          b. ikatan fosfodiester, ikatan hidrogen
         dapat mengalami renaturasi                   c. ikatan rangkap, ikatan hidrogen
     5) merupakan materi pembawa informasi            d. ikatan ion, ikatan hidrogen
         genetik                                      e. ikatan ion, ikatan fosfodiester
     6) dapat dijumpai pada badan golgi
                                         o        14. RNA yang bertugas membawa informasi
     7) ketebalannya dapat mencapai 20 A
                                                      genetik DNA dari nukleus menuju ribosom
     Dari pernyataan di atas, yang menunjukkan        pada saat sintesis protein adalah . . . .
     sifat DNA adalah . . . .                         a. RNA r
     a. 1, 2, dan 7           d. 3, 5, dan 7          b. RNA t
     b. 2, 4, dan 7           e. 5, 6, dan 7          c. RNA r dan RNA t
     c. 3, 4, dan 5                                   d. RNA d
9.   Basa nitrogen pada DNA yang tidak dimi-          e. RNA m dan RNA t
     liki oleh RNA adalah . . . .                 15. Berikut ini pernyataan yang benar tentang
     a. urasil              d. guanin                 replikasi DNA adalah . . . .
     b. thimin              e. sitosin                a. dihasilkan 1 rantai tunggal RNA dan
     c. adenin                                             satu rantai ganda DNA
10. Perbedaan utama pada struktur DNA dan             b. dihasilkan satu rantai tunggal RNA
    RNA adalah pada . . . .                           c. DNA polimerase membentuk pasangan
    a. gula ribosa                                         DNA yang bersifat kontinyu, disebut
    b. gugus fosfat                                        leading strand
    c. gugus fosfat dan gula ribosa                   d. DNA polimerase membentuk pasan-
                                                           gan DNA yang bersifat kontinyu, dise-
    d. basa nitrogen
                                                           but lagging strand
    e. gula ribosa dan basa nitrogennya
                                                      e. Enzim ligase berfungsi untuk membu-
11. Gugus gula pada struktur DNA adalah . . . .            ka ikatan ganda DNA
    a. ribosa
                                                  16. Jika urutan basa nitrogen pada salah satu ran-
    b. deoksiribosa
                                                      tai DNA adalah ATTGSAGTGSSGTAA,
    c. basa nitrogen                                  maka rantai baru DNA hasil replikasinya
    d. gugus fosfat                                   mempunyai urutan basa . . . .
    e. polisakarida


                                                                                  Genetika
                                                                                             95
a.   TAASSTSASGGSATT                                     masing rantai tunggal membentuk salinan
    b.   GSSATGASATTASGG                                     rantai DNA yang baru, disebut . . . .
    c.   TAASGTSASGGSATT                                     a. dispersif
    d.   UAASGUSASGGSAUU                                     b. dispersif dan konservatif
    e.   TAASGUASATTASGG                                     c. konservatif
                                                             d. konservatif dan semi konservatif
17. DNA template mempunyai urutan basa
    nukleotida ATTAAAGSSSGA, maka RNA                        e. semi konservatif
    m hasil transkripsi mempunyai urutan basa
    ....                                           B        Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    a. TAATTTSGGGST
    b. GSSUUUATTTAG                                    1.    Apa yang dimaksud dengan:
    c. UGGTTTTAAATS                                          a gen
    d. UAAUUUSGGGSU                                          b. alel
    e. USGTAATTTSGG                                          c. genom
                                                             d. lokus gen
18. Jika diketahui, kodon-kodon dan asam
    amino yang akan disandikan adalah seb-                   e. haploid
    agai berikut:                                            f. diploid
    CUA                : leusin                        2.    Apa yang dimaksud dengan:
    UCU dan UCG : serin                                      a. leading strand
    AUU                : isoleusin                           b. lagging strand
    UUU                : fenilalanin                         c. fragmen Okazaki
    Maka asam amino yang akan dibentuk
    pada proses translasi dari urutan basa             3.    Jelaskan peranan enzim helikase dan enzim
    AAAAGAAGCGAU adalah . . . .                              ligase pada replikasi DNA.
    a. serin, serin, leusin, fenilalanin               4.    Jelaskan tahapan inisiasi pada translasi pro-
    b. fenilalanin, leusin, serin, serin                     tein?
    c. fenilalanin, serin, serin, leusi                5.    Sebutkan dan jelaskan 3 hipotesis cara rep-
    d. isoleusin, fenilalanin, fenilalanin, le-              likasi.
         usin
                                                       6.    Jelaskan tentang tahapan elongasi pada saat
    e. isoleusin, isoleusin, fenilalanin, leusin             translasi?
19. Tempat terjadinya proses translasi dalam           7.    Sebutkan dan jelaskan peranan dari macam-
    sintesisi protein adalah . . . .                         macam RNA.
    a. ribosom
                                                       8.    Gambarkan secara skematis cara replikasi
    b. sitoplasma
                                                             DNA semi konservatif.
    c. nukleus
                                                       9.    Sebutkan kodon yang berfungsi sebagai
    d. mitokondria
                                                             start kodon dan stop kodon.
    e. badan golgi
                                                       10. Apa yang dimaksud dengan unit transkrip-
20. Cara replikasi DNA dimana rantai ganda                 si dan kompleks inisiasi? Jelaskan.
    DNA induk memisah kemudian masing-




  96     Biologi Kelas XII
Bab
 IV
Pembelahan Sel




                                                                        Microsoft Encarta Premium 2006




K    alian mungkin sering melihat orang yang secara fisik mirip dengan
     orang lainnya dalam satu keluarga. Coba kalian perhatikan
gambar di atas. Adakah persamaan yang kalian temukan antara orang
tua dengan anaknya? Pepatah mengatakan “Buah jatuh tidak jauh dari
pohonnya”. Pepatah ini dapat diartikan, sifat seorang anak tidak akan
jauh dari sifat kedua orang tuanya.

Dalam hal ini, kita hanya membicarakan sifat fisik, bukan sifat secara
total. Kemiripan antara orang tua dengan anaknya merupakan salah satu
bentuk pewarisan sifat. Tahapan awal yang menyebabkan terjadinya
pewarisan sifat adalah proses pembelahan sel. Kalian tentunya ingin
mengetahui mekanisme pembelahan sel ini bukan? Nah, untuk itu,
kalian perlu mempelajari materi pada bab ini.




                                                                                                         Pembelahan Sel
                                                                                                                          97
Pada materi berikut ini, kalian akan diajak bersama-sama untuk
Ka taK u n c i                                 mempelajari proses pembelahan sel yang meliputi pembelahan mitosis
•    Pembelahan sel                            dan pembelahan meiosis. Selanjutnya, kalian juga akan mempelajari
•    Amitosis                                  kaitan antara gametogenesis dengan pewarisan sifat, baik pada hewan
•    Mitosis
•    Meiosis
                                               maupun tumbuhan. Simaklah uraiannya pada materi di bawah ini.
•    Gametogenesis                                  Setelah mempelajarinya, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi
                                               dan membedakan ciri-ciri, tahapan, tempat terjadinya, serta fungsi dari
                                               pembelahan mitosis dan meiosis. Selain itu, kalian diharapkan dapat
                                               membedakan gametogenesis pada hewan dan tumbuhan.

                                               A. Reproduksi Sel
Kilas                                               Pernahkah kalian memikirkan proses tumbuhnya badan bayi hing-
Pada bab sebelumnya, ka-                       ga dewasa? Dari bayi, kita dapat tumbuh menjadi bentuk sekarang ini
lian telah mempelajari ma-                     disebabkan sel-sel di dalam tubuh kita terus-menerus memperbanyak
teri genetik yang terdiri dari
DNA dan RNA. Salah satu
                                               diri melalui pembelahan sel. Oleh karena itu, pembelahan sel meru-
tugas materi genetik adalah                    pakan faktor penting dalam hidup kita.
membawa sifat-sifat induk                           Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap
kepada anaknya. Pada
manusia, DNA bertugas
                                               sel dapat memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui
mewariskan sifat-sifat orang                   proses yang disebut pembelahan sel atau reproduksi sel. Pada organ-
tua kepada anaknya.                            isme bersel satu (uniseluler), seperti bakteri dan protozoa, proses pem-
                                               belahan sel merupakan salah satu cara untuk berkembang biak. Proto-
                                               zoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, dari dua sel
                                               menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan seterusnya.
                                                    Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel
                                               mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadi-
                                               lah proses pertumbuhan pada makhluk hidup. Pembelahan sel juga
                                               berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet yang bertanggung jawab
                                               dalam proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa, sel kelenjar
                                               kelamin pada tubuh manusia membelah membentuk sel-sel kelamin.
                                               Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan
                                               wanita menghasilkan sel telur atau ovum di dalam ovarium.
                                                    Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu
Galeri                                         pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak
     Berapakah kecepatan                       langsung (mitosis dan meiosis). Apa yang dimaksud dengan pembe-
    pembelahan sel bakteri?                    lahan sel secara langsung maupun tidak langsung tersebut? Kalian akan
Pada umumnya, satu sel
                                               mengetahuinya dengan menyimak penjelasan berikut.
bakteri hanya membutuh-                        1. Pembelahan Sel secara Langsung
kan waktu 1- 3 jam untuk
menghasilkan 2 sel bakteri
                                                    Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-
atau untuk melipatgandakan                     tosis atau pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses
jumlah selnya. Jika di dalam                   pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-
1 erlenmeyer ditumbuhkan
10.000 sel bakteri, maka
                                               tahap pembelahan sel. Pembelahan biner banyak dilakukan organisme
setelah 1 jam jumlah bakteri                   uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga
akan menjadi 20.000 sel.                       bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner,
     Madigan, Martinko, & Parker, Biology of
                           Microorganisms
                                               satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama
                                               lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterus-
                                               nya.

    98        Biologi Kelas XII
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1,
Kromosom     Membran plasma




                                                                                                                          hlm. 229 (dengan pengembangan)
bakteri
                  Dinding sel




                                      Pertumbuhan berlanjut        Pembelahan menjadi
              Duplikasi kromosom
                                      dari sel                     dua sel

           Gambar 4.1Pembelahan amitosis pada bakteri.


      Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi
dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah
menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat terjadi pada
organisme prokariotik atau eukariotik tertentu. Perbedaan antara
organisme prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada
tidaknya membran inti selnya. Membran inti sel tersebut membatasi
cairan pada inti sel (nukleoplasma) dengan cairan di luar inti sel,
tempat terdapatnya organel sel (sitoplasma). Organisme prokariotik
tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan organisme eukariotik
                                                                                  Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 221
mempunyai membran inti sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan
mempunyai inti sel (nukleus) sejati.
      Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada
bakteri. DNA bakteri terdapat pada daerah yang disebut nukleoid.
DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada
sel eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk tunggal, panjang dan
sirkuler sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom sebelum
pembelahan. Proses pembelahan sel pada bakteri dapat kalian lihat                 Gambar 4.2
pada Gambar 4.1.                                                                  Pembelahan biner pada
                                                                                  Amoeba.
      Contoh organisme eukariotik yang mengalami pembelahan biner
adalah Amoeba. Proses pembelahan sel pada Amoeba dapat kalian pe-
lajari pada Gambar 4.2.
      Nah, berdasarkan Gambar 4.1. dan 4.2. tersebut, untuk memu-
dahkan pemahaman kalian maka lakukanlah rubrik Telisik berikut ini.

                                                                                    T e l i s i k
                            Mengingat Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik
  Gambarlah struktur sel prokariotik dan eukariotik beserta bagian-bagiannya. Berilah bingkai pada
  gambar kalian dan bila perlu kalian tempel di dinding ruang kelas kalian. Setelah mengetahui struktur sel,
  berdasarkan Gambar 4.1. dan 4.2, jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri proses pembelahan biner
  pada Amoeba dan bakteri. Kalian dapat mencari dan menelusuri pelbagai literatur tentang pembelahan
  sel tersebut.


     Setelah kalian memahami pembelahan sel secara langsung, simak-
lah materi berikutnya tentang pembelahan sel secara tidak langsung
berikut ini.


                                                                                         Pembelahan Sel
                                                                                                                     99
2. Pembelahan Sel secara Tidak Langsung (Mitosis dan Meiosis)
                                                                                       Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang
                                                                                  melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai
                                                                                  dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda. Kalian telah
                                                                                  mengetahui bahwa di dalam inti sel terdapat benang-benang kromatin.
                                                                                  Ketika sel akan membelah, benang-benang kromatin ini menebal dan
                                                                                  memendek, yang kemudian disebut kromosom. Perhatikan Gambar
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 221




                                                                                  4.3. Kromosom dapat berikatan dengan warna tertentu, sehingga
                                                                                  mudah diamati dengan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan
                                                                                  bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Di dalam
                                                                                  kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan.
                                                                                       Pada waktu sel sedang membelah, terjadi proses pembagian
                                                                                  kromosom di dalamnya. Tingkah laku kromosom selama sel
                                                                                  membelah dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap pembelahan
                                                                                  sel. Pembelahan sel yang terjadi melalui fase-fase itulah yang disebut
                                                                                  pembelahan secara tidak langsung. Mengenai fase-fase pembelahan
                                                   Gambar 4.3
                                                   Kromosom pada sel yang siap
                                                                                  mitosis akan dibahas pada subab tersendiri.
                                                   membelah                            Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan menjadi dua,
                                                                                  yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
                                                                                       Sebelum kalian mempelajari lebih jauh tentang pembelahan sel
                                                                                  secara tidak langsung, ada baiknya kalian lakukan rubrik Diskusi beri-
                                                                                  kut ini.

                                                    D i s k u s i
                                                     Menurut kalian, apa yang akan terjadi apabila organisme di dunia ini tidak mengalami pembelahan sel?
                                                     Apa yang akan terjadi jika manusia mempunyai kecepatan memperbanyak diri atau berkembangbiak
                                                     secepat sel bakteri? Jelaskan dan diskusikan dengan teman kalian serta presentasikan argumen kalian di
                                                     depan kelas.



                                                                                       Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan atau organ tu-
                                                                                  buh organisme terjadi melalui proses pembelahan sel secara mitosis.
                                                                                  Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel
                                                                                  anakan dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom
                                                                                  induknya. Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh
                                                                                  makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet (sel
                                                                                  kelamin).
                                                                                       Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi
                                                                                  dua sel anakan. Sel anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan memiliki
                                                                                  jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Jika sel induk memi-
                                                                                  liki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga memiliki 2n kromo-
                                                                                  som. Jumlah 2n ini disebut juga kromosom diploid.
                                                                                       Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi
                                                                                  secara aseksual. Pada manusia dan hewan, pembelahan mitosis terjadi
                                                                                  pada sel meristem somatik (sel tubuh) muda yang mengalami pertum-
                                                                                  buhan dan perkembangan. Sebagai contoh, sel telur yang telah dibuahi
                                                                                  sperma akan membelah beberapa kali secara mitosis untuk memben-

                                                    100      Biologi Kelas XII
tuk embrio. Sel-sel pada embrio ini terus-menerus membelah secara
mitosis dan akhirnya terbentuk bayi. Pertumbuhan manusia dari bayi
hingga dewasa juga melalui mekanisme pembelahan sel secara mitosis.
Inilah salah satu bentuk kekuasaan tuhan yang harus kita syukuri.
     Pembelahan meiosis yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi
merupakan pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid
(2n) menghasilkan empat sel anakan. Setiap sel anakan mengandung
separuh kromosom sel induk atau disebut haploid (n). Pembelahan
meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada
organ reproduksi (testis atau ovarium). Pada manusia atau hewan,
sperma yang haploid dihasilkan di dalam testis dan sel telur yang
juga haploid dihasilkan di dalam ovarium. Pada tumbuhan berbunga,
sel gamet dihasilkan di dalam putik dan benang sari. Pembentukan
gamet jantan dan gamet betina terjadi melalui tahapan gametogenensis
(dibahas pada subbab tersendiri). Penyatuan kedua gamet akan
menghasilkan zigot dengan variasi genetik. Ini disebabkan karena
sel anakan merupakan hasil penyatuan dua sel yang berbeda materi
genetiknya. Perpaduan ini menyebabkan adanya variasi genetik.


       Uji Kompetensi                                    4.   Pembelahan sel secara langsung disebut
                                                              juga amitosis. Jelaskan maksudnya dan
                                                              berilah contoh.
  1.   Apakah yang dimaksud dengan pembelah-
                                                         5.   Apa yang dimaksud dengan pembelahan
       an sel?
                                                              mitosis?
  2.   Apakah peranan pembelahan sel pada or-
                                                         6.   Apa yang dimaksud dengan pembelahan
       ganisme bersel satu dan organisme bersel
                                                              meiosis?
       banyak?
                                                         7.   Di manakah terjadinya pembelahan mito-
  3.   Jelaskan istilah kromatin dan kromosom pada
                                                              sis dan meiosis pada hewan dan tumbu-
       proses pembelahan sel.
                                                              han berbunga?



    Kalian telah mengetahui pengertian pembelahan mitosis dan meiosis.
Tahapan apa sajakah yang dilalui pada setiap pembelahan tersebut? Un-
                                                                                                                    tidak terjadi
tuk mengetahui jawabannya, simaklah dengan saksama uraian berikut.                                                  pembelahan



B. Tahapan Pembelahan Mitosis                                                                             Mitosis
                                                                                     e
                                                                                 is m
                                                                               b ol




                                                                                              G2
                                                                             m e ta




     Pembelahan sel secara mitosis meliputi sejumlah tahapan tertentu.                   Pertumbuhan                          G1
                                                                                         sampai terjadi
Sebenarnya, pembelahan mitosis hanyalah sebagian kecil dari siklus                                                       Sintesis
                                                                                                                                         metabolism




                                                                                         Mitosis
                                                                                                                         komponen
sel. Siklus sel terdiri dari fase pembelahan mitosis (M) dan periode                                                     sel
pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase merupakan bagian ter-                                  S
                                                                                                                                     e no




                                                                                              Replikasi komponen
besar dari siklus sel. Interfase terdiri dari tiga sub fase, yaitu fase G1
                                                                                                                                     rm




                                                                                              sel dan DNA
                                                                                                                                    al
                                                                                      A




(pertumbuhan primer), fase S (sintesis), dan fase G2 (pertumbuhan
                                                                                         N




                                                                                              D
                                                                                          ksi
sekunder). Perhatikan Gambar 4.4.
                                                                                                     e
                                                                                                  refl

     Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasil-
kan sel-sel tubuh (sel somatik). Secara garis besar, pembelahan sel                          Gambar 4.4 Siklus mitosis

secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase), fase pembelahan


                                                                                             Pembelahan Sel
                                                                                                                        101
inti sel (kariokinesis), dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
                                                                                               Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Untuk menge-
                                                                                               tahuinya, simaklah penjelasan berikut.
                                                                                               1. Interfase (Fase Istirahat)
                                                                                                    Pada tahap ini, sel dianggap sedang istirahat dan tidak melaku-
                                                                                               kan pembelahan. Namun, interfase merupakan tahap yang penting
                                                                                               untuk mempersiapkan pembelahan atau melakukan metabolisme sel.
                                                                                               Pada interfase, tingkah laku kromosom tidak tampak karena berbentuk
                                                                                               benang-benang kromatin yang halus. Walaupun begitu, sel anak yang
                                                                                               baru terbentuk sudah melakukan metabolisme. Sel perlu tumbuh dan
                                                                                               melakukan berbagai sintesis sebelum memasuki proses pembelahan
                                                                                               berikutnya.
                                                                                                    Apa saja kegiatan sel pada saat interfase? Pada saat interfase, sel
                                                                                               mengalami subfase berikut.
                                                                                               a. Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 disingkat G1)
                                                                                                    Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama.
                                                                                               Pada subfase ini, sel-sel belum mengadakan replikasi DNA yang masih
                                                                                               bersifat 2n (diploid). Sementara organel-organel yang ada di dalam sel,
                                                                                               seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks golgi, dan or-
                                                                                               ganel lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.
                                                                                               b. Fase Sintesis (S)
                                                                                                    Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-
                                                                                               netik adalah bahan-bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya,
                                                                                               yaitu DNA. DNA dalam inti sel mengalami replikasi (penggandaan
                                                                                               jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan) menghasilkan 2
                                                                                               salinan DNA.
                                                   Sentrosom
                                                                                               c. Fase Pertumbuhan Sekunder (Growth 2 disingkat G2)
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 224




                                                   (dengan pasangan sentriol)
                                                                           Aster
                                                                               Kromatin             Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah per-
                                                                               (reduplikasi)   tumbuhan sekunder (G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-
                                                                                               organel yang dimilikinya. Ini bertujuan agar organel-organel tersebut
                                                                                               dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya. Pada subfase ini, rep-
                                                                                               likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan
                                                                                               secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas
                                                                                               dan terbungkus membran inti. Perhatikan Gambar 4.5.
                                                                                                    Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus
                                             Nukleolus                                         (membran inti sel). Di luar inti terdapat dua sentrosom yang terbentuk
                                                            Selubung        Plasma
                                                            nukleus         membran            oleh replikasi sentrosom pada tahap sebelumnya. Sentrosom mengala-
                                                                                               mi perpanjangan menyebar secara radial yang disebut aster (bintang).
                                                                                               Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan
                                                   Gambar 4.5 Pada fase G2
                                                   (interfase akhir), inti sel sudah           orientasi pembelahan sel. Walaupun kromosom telah diduplikasi pada
                                                   terbentuk dengan jelas dan                  fase S, namun pada fase G2, kromosom belum dapat dibedakan secara
                                                   terbungkus membran inti sel.
                                                                                               individual karena masih berupa benang-benang kromatin.



                                                    102         Biologi Kelas XII
Setelah ketiga tahapan interfase dilalui, sel telah siap menjalani
pembelahan secara mitosis. Seperti fase interfase, pembelahan mitosis
juga terdiri dari beberapa fase. Untuk mengetahui lebih jauh tentang
fase-fase pada pembelahan mitosis, simaklah penjelasan berikut.
2. Pembelahan Mitosis
      Kalian telah mengetahui bahwa pembelahan mitosis menghasil-
kan sel anakan yang identik dengan induknya. Secara garis besar, fase
pembelahan mitosis terbagi menjadi dua fase, yaitu fase pembelahan
inti (kariokinesis) dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
      Kariokinesis adalah fase pembelahan inti sel. Secara rinci, fase
kariokinesis dibagi menjadi empat subfase, yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase. Sekarang, marilah kita bahas keempat subfase
tersebut.
a   Profase
      Pada permulaan profase, di dalam nukleus mulai terbentuk kro-          Gelondong
                                                                             miotik awal
mosom, yaitu benang-benang rapat dan padat yang terbentuk akibat                                 Sentromer
menggulungnya kromatin. Pada fase ini, kromosom dapat dilihat




                                                                                                             Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 224
menggunakan mikroskop. Selanjutnya, nukleolus menghilang dan
terjadi duplikasi kromosom (kromosom membelah dan memanjang)
menghasilkan 2 kromosom anakan yang disebut kromatid. Kedua
kromatid tersebut bersifat identik sehingga disebut kromatid kembar
(sister chromatid), yang bersatu atau dihubungkan oleh sentromer pada
lekukan kromosom. Perhatikan Gambar 4.6. Sentromer merupakan
bagian kromosom yang menyempit, tampak lebih terang dan membagi
kromosom menjadi 2 lengan.                                                   Kromosom, terdiri
                                                                             dari dua kromatid
      Pada akhir profase, di dalam sitoplasma mulai terbentuk gelendong      saudara
pembelahan (spindel) yang berasal dari mikrotubulus. Mikrotubulus
tersebut memanjang, seolah-olah mendorong dua sentrosom di sepanjang      Gambar 4.6 Profase ditandai
permukaan inti sel (nukleus). Akibatnya, sentrosom saling menjauh.        dengan terbentuknya kromosom

Proses ini kemudian berlanjut ke fase berikutnya, yaitu metafase.
b   Metafase
      Tahap awal metafase (prometafase) ditandai dengan semakin
memadatnya kromosom (kromosom ini terdiri dari 2 kromatid) dan
terpecahnya membran inti (membran nukleus). Hal ini menyebab-
kan mikrotubulus dapat menembus inti sel dan melekat pada struktur
khusus di daerah sentromer setiap kromatid, disebut kinetokor. Oleh
karena itu, kinetokor ini berfungsi sebagai tempat bergantung bagi
kromosom.
       Sebagian mikrotubulus yang melekat pada kinetokor disebut mikro-
tubulus kinetokor, sedangkan mikrotubulus yang tidak memperoleh
kinetokor disebut mikrotubulus non kinetokor. Sementara itu,
mikrotubulus non kinetokor berinteraksi dengan mikrotubulus lain
dari kutub sel yang berlawanan. Pada metafase, kromosom tampak
jelas.

                                                                              Pembelahan Sel
                                                                                                  103
Kinetokor        Mikrotubula
                                                                                    Fragmen selubung                    nonkinetokor
                                                                                    nukleus




                                                                                                                                                                          Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 225
                                                                                                                                                         Pelat metafase




                                                   Gambar 4.7
                                                   (a) Metafase awal
                                                   (prometafase) ditandai
                                                   dengan interaksi kromosom
                                                   dan mikrotubulus. (b) Metafase
                                                   ditandai dengan adanya bidang
                                                   metafase sebagai tempat
                                                   kromosom berbagi DNA pada
                                                                                        Kutub                                          Gelondong
                                                   setiap kromatid.
                                                                                        gelondong        (a)       Mikrotubula                     (b)
                                                                                                                   kinetokor

                                                                                         Pada tahap metafase sesungguhnya, sentrosom telah berada pada
                                                                                    kutub sel. Dinding inti sel menghilang. Sementara itu, kromosom me-
                                                                                    nempatkan diri pada bidang pembelahan yang disebut bidang metafase.
                                                                                    Bidang ini merupakan bidang khayal yang terletak tepat di tengah sel,
                                                                                    seperti garis katulistiwa bumi sehingga disebut juga bidang ekuator.
                                                                                    Pada bidang ini, sentromer dari seluruh kromosom terletak pada satu
                                                                                    baris yang tegak lurus dengan gelendong pembelahan. Kinetokor pada
                                                                                    setiap kromatid menghadap pada kutub yang berlainan (perhatikan
                                                                                    Gambar 4.7). Dengan letak kromosom berada di bidang pembelahan,
                                                                                    maka pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada
                                                                                    sel anakan yang baru, benar-benar rata dan sama jumlahnya. Tahapan
                                                                                    ini merupakan akhir dari metafase.
                                                                                    c     Anafase
                                                                                         Setelah berakhirnya tahap metafase, pembelahan sel berlanjut
                                                                                    pada tahap anafase. Tahap anafase ditandai dengan berpisahnya
                                                                                    kromatid saudara pada bagian sentromer kromosom. Gerak kromatid
                                                                                    ini disebabkan tarikan benang mikrotubulus yang berasal dari sentriol
                                                                                    pada kutub sel. Kalian telah mengetahui bahwa mikrotubulus melekat
                                                                                    pada sentromer. Hal ini menyebabkan sentromer tertarik terlebih
                                                                                    dahulu. Akibatnya, sentromer berada di depan dan bagian lengan
                                                                                    kromatid berada di belakang. Struktur ini seperti huruf V. Gerakan
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 225




                                                                                    ini menempuh jarak sekitar 1μm (10-6 meter) tiap menit. Pada
                                                                                    saat bersamaan, mikrotubulus non kinetokor semakin memanjang
                                                                                    sehingga jarak kedua kutub sel semakin jauh. Selanjutnya, masing-
                                                                                    masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan dan
                                                                                    berfungsi sebagai kromosom lengkap, dengan sifat keturunan yang
                                                                                    sama (identik). Untuk menjalankan tugasnya ini, mikrotubulus telah
                                                                                    mengalami peruraian pada bagian kinetokornya. Lalu bagaimanakah
                                                   Kromosom anak                    bidang pembelahan sel pada hewan dan tumbuhan?
                                                   Gambar 4.8 Tahap pembelahan
                                                                                         Salah satu perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah ada ti-
                                                   anafase ditandai berpisahnya     daknya sentriol. Pada sel tumbuhan, peran sentriol digantikan oleh
                                                   pasangan kromatid ke kutub
                                                   berlawanan.                      kromosom sehingga arah pembelahan tetap menuju ke kutub sel. Pada
                                                                                    sel hewan, sentriol pada kutub sel merupakan arah yang dituju oleh
                                                                                    gerakan kromatid saat pembelahan.

                                                    104      Biologi Kelas XII
d     Telofase
      Pada tahap telofase ini, inti sel anakan terbentuk kembali dari                Alur pembelahan
                                                                                                                                                            Pembentukan
fragmen-fragmen nukleus. Bentuk selnya memanjang akibat peran




                                                                                                                                                                           Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 225
                                                                                                                                                            nukleolus

mikrotubulus non kinetokor. Benang-benang kromatin mulai longgar.
Dengan demikian, fase kariokinesis yang menghasilkan dua inti sel
anak yang identik secara genetik telah berakhir, namun dua inti sel
masih berada dalam satu sel. Perhatikan Gambar 4.9.
      Agar kedua inti terpisah menjadi sel baru, perlu adanya
pembelahan sitoplasma yang disebut sitokinesis. Sitokinesis terjadi,
segera setelah telofase selesai. Pada fase sitokinesis terjadi pembelahan
sitoplasma diikuti pembentukan sekat sel baru, sehingga terbentuk dua                                                                                        Pembentukan
                                                                                                                                                             selubung
sel anakan.                                                                                                                                                  nukleus
                                                                                     Gambar 4.9
      Pada sel hewan, sitokinesis ditandai dengan pembentukan alur                   Tahap telofase merupakan tahap
pembelahan melalui pelekukan permukaan sel di sekitar bekas bidang                   akhir kariokinesis.
ekuator. Di sepanjang alur melingkar, terdapat mikrofilamen yang
terdiri dari protein aktin dan miosin. Protein tersebut berperan dalam
kontraksi otot atau pergerakan sel yang lain. Kontraksi ini semakin
ke dalam sehingga menjepit sel dan membagi isi sel menjadi 2 bagian
yang sama.
      Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan mempunyai dinding
sel yang keras. Oleh karena itu, pada sitokinensis tidak terbentuk
alur pembelahan. Sitokinesis terjadi dengan pembentukan pelat sel
(cell plate) yang terbentuk oleh vesikula di sekitar bidang ekuator.
Vesikula-vesikula yang dibentuk oleh badan golgi tersebut saling
bergabung. Penggabungan juga terjadi dengan membran plasma
diikuti terbentuknya dinding sel yang baru oleh materi dinding sel
yang dibawa oleh vesikula. Perhatikan Gambar 4.10.
                                                                                                         Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 228
Alur pembelahan
                  Kontraksi cincin
                  mikrofilamen
                                                               Dinding sel       Dinding sel baru




                                                   Vesikula yang mengandung    Pelat sel      Sel anak
                            (a)      Sel anak      materi dinding sel
                                                                               (b)


Gambar 4.10
(a) Sitokinesis pada sel hewan
(b) Sitokinesis pada sel tumbuhan



      Kalian telah mempelajari tahap-tahap pembelahan sel hewan, dan sedikit
menyinggung pembelahan sel tumbuhan. Pembelahan pada sel hewan dan
sel tumbuhan memang sedikit berbeda. Di manakah letak perbedaannya?
Untuk mengetahuinya, lakukan Percobaan di halaman berikutnya.

                                                                                           Pembelahan Sel
                                                                                                                                                                105
Percobaan
                              Tahap Mitosis pada Ujung Akar Bawang Putih
                                            (Allium sativum)


  A.      Dasar Teori
          Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik).
          Pembelahan mitosis terjadi melalui fase istirahat (interfase), profase, metafase, anafase, dan
          telofase serta sitokinesis. Pembelahan mitosis pada tanaman terjadi pada jaringan-jaringan
          meristem yang sel-selnya aktif membelah, seperti sel pada ujung akar, ujung batang, dan kam-
          bium. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan yang identik dengan sel induknya.
  B.      Tujuan
          Mengetahui dan memahami tahapan mitosis pada ujung akar, khususnya akar bawang putih
          dan menemukan perbedaan pembelahan sel hewan dan sel tumbuhan.
  C.      Alat dan Bahan
          1. Cawan Petri (petridish)
          2. Gelas benda dan kaca penutup
          3. Silet atau cutter
          4. Pipet tetes
          5. Jarum jala
          6. Lampu spiritus
          7. Mikroskop
          8. Kertas tisu
          9. Karton hitam
          10. Air
          11. Larutan fiksatif carnoy (etanol: kloroform : asam asetat glacial perbandingan 6:3:1)
          12. Kloroform atau asam asetat 45%
          13. Larutan HCl 1 N
          14. Larutan asetoorcein
          15. Bawang putih segar
          16. Cutex
  D.      Langkah Percobaan
          1. Sebelumnya, kalian tumbuhkan akar bawang putih dengan langkah sebagai berikut:
              a. Bersihkan bagian pangkal bawang putih dari sisa-sisa akar. Kemudian, masukkan ke
                    dalam cawan Petri yang telah diisi air agar bagian pangkal bawang sedikit teren-
                    dam.
              b. Bungkus cawan Petri dengan karton hitam, lalu letakkan di tempat yang gelap dan
                    hangat. Tambahkan air secara kontinyu agar bagian pangkal bawang tetap teren-
                    dam. Tunggulah tumbuhnya akar bawang putih tersebut setelah satu minggu.
          2. Setelah akar tumbuh, potong akar bawang putih sekitar 3-5 mm dari ujung akar dengan
              hati-hati. Bila tidak segera digunakan, preparat dapat diawetkan pada larutan fiksatif car-
              noy.
          3. Cucilah akar tersebut dengan akuades 2 kali dan difiksasi dengan asam asetat 45% pada
              suhu 4° C selama 15 menit.
          4. Cucilah kembali ujung akar tersebut, kemudian pindahkan potongan akar ke dalam gelas
              benda yang telah ditetesi HCl 1 N. Panaskan pada suhu 55° C selama 2-5 menit sehingga
              ujung akar menjadi lunak.
          5. Ujung-ujung akar tersebut dicuci bersih dan warnailah dengan acetoorcein 1% selama 30
              menit.



106    Biologi Kelas XII
6.    Setelah terwarnai, pindahkan potongan akar pada gelas benda menggunakan jarum jala
                                                                      dan seraplah bagian pinggirnya dengan tisu. Lalu teteskan gliserin dan haluskan poton-
                                                                      gan akar menggunakan jarum jala.
                                                                7.    Letakkan potongan akar pada gelas benda, tutup dengan kaca penutup. Lekatkan den-
                                                                      gan cutex. Tekan pelan-pelan kaca penutup agar potongan akar menjadi pipih.
                                                                8.  Amati preparat menggunakan mikroskop.
                                                                9.  Gambarlah sel-sel ujung akar yang tampak. Kemudian, identifikasikan tahap-tahap pem-
                                                                    belahan yang sedang berlangsung.
                                                                Perhatian dan Catatan:
                                                                a. Hati-hatilah dalam menggunakan larutan HCl karena larutan ini berbahaya bagi kulit.
                                                                b. Fiksatif berfungsi memelihara keadaan sel agar tidak melanjutkan proses pembelahan.
                                                           E.   Pembahasan
                                                                1. Adakah bagian akar bawang bombay yang sedang mengalami interfase, profase, meta-
                                                                   fase, anafase, telofase, dan sitokinesis? Ciri-ciri apakah yang tampak pada setiap fase
                                                                   tersebut?
                                                                2. Apakah pada sel tumbuhan yang kalian amati terdapat sentriol? Jika tidak ada, apakah
                                                                   yang berperan dalam orientasi pembelahan sel?
                                                                3. Bagaimanakah jumlah kromosom pada sel akar bawang pada setiap tahap pembelahan?
                                                                4. Kadang kala dijumpai sel-sel yang sedang tidak membelah pada ujung akar bawang
                                                                   bombay. Jelaskan kemungkinan yang terjadi pada peristiwa ini.
                                                                5. Buatlah tabel perbedaan antara pembelahan sel pada hewan dan tumbuhan.



                                                         Bagaimanakah hasil percobaan kalian? Dengan melakukan per-
                                                    cobaan tersebut, tentunya kalian telah mengetahui perbedaan antara
                                                    pembelahan sel hewan dan sel tumbuhan. Coba bandingkan fase-fase
                                                    pembelahan mitosis pada ujung akar bawang bombay hasil pengamatan
                                                    kalian dengan gambar berikut ini:

                                                                Nukleolus   Kromatin            Kromosom
                                                      Nukleus               memadat
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 229.




                                                                      (a)                              (b)                                    (c)
                                                                                                             Pelat sel




                                                                                                                                  Gambar 4.11 Fase pembelahan
                                                                                                                                  mitosis pada ujung akar
                                                                                                                                  bawang. (a) Profase, (b)
                                                                                                                                  metafase, (c) anafase, (d)
                                                                                                                                  telofase, dan (e) sitokinesis.


                                                                      (d)                              (e)



                                                                                                                                      Pembelahan Sel
                                                                                                                                                        107
Nah, berdasarkan gambar dan hasil pengamatan kalian, pembelahan
                            mitosis pada ujung akar bawang bombay dapat dijelaskan sebagai berikut:
                            1. Tahap profase dimulai dengan memadatnya benang kromatin.
                                 Meskipun tampak jelas, nukleolus akan segera menghilang. Selain
                                 itu, gelendong pembelahan mulai terbentuk walaupun belum ter-
                                 lihat pada mikroskop.
                            2. Tahap metafase awal (prometafase) dimulai dengan pemisahan
                                 kromosom. Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid berpa-
                                 sangan. Pada fase ini, membran nukleus terfragmentasi dan
                                 mikrotubulus kinetokor melekat pada sentromer. Pada tahap
                                 metafase, gelendong terbentuk lengkap. Kromosom ditarik dengan
                                 kuat oleh mikrotubulus kinetokor yang datang dari kutub sel
                                 berlawanan. Akhirnya, kromosom berbaris pada bidang metafase.
                            3. Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromosom. Kromosom
                                 anak berpindah ke kutub-kutub sel seiring memendeknya mikro-
                                 tubulus kinetokor.
                            4. Tahap telofase ditandai dengan terbentuknya inti sel (nukleus)
                                 anak. Pada tahap ini, sitokinesis mulai terjadi. Pelat sel yang
                                 membagi sitoplasma menjadi dua, mulai tumbuh di sekeliling sel
                                 induknya. Kemudian dua sel anak terpisah, seperti tampak pada
                                 Gambar 4.11.
                                 Dari keterangan tersebut tampak bahwa pada sel tumbuhan ti-
                            dak terdapat sentriol. Orientasi pembelahan dilakukan secara langsung
                            oleh kromosom.
                                 Mudah dan mengasyikkan bukan? Agar tahu sejauh mana pema-
                            haman kalian, coba kerjakan Uji Kompetensi di bawah ini.


    Uji Kompetensi                                  5.   Jelaskan fungsi sentriol dan sentromer
                                                         dalam pembelahan mitosis.
Kerjakanlah soal-soal berikut ini.                  6.   Hasil pembelahan mitosis adalah dua sel
1.   Apa yang perlu dilakukan sel sebelum meng-          yang identik. Begaimanakah penjelasan
     alami pembelahan?                                   pernyataan tersebut?
2.   Jelaskan pengertian dan tahapan siklus sel.    7.   Sebutkan perbedaan pembelahan mitosis
3.   Sebutkan tahapan-tahapan pada interfase             pada sel hewan dan sel tumbuhan.
     sebelum sel membelah secara mitosis.           8.   Jelaskan dengan gambar fase pembela-
4.   Sebutkan ciri-ciri setiap tahap pembelahan          han mitosis pada sel tumbuhan.
     mitosis. Kemudian, gambarkan proses yang
     terjadi pada setiap tahapan.




                                Kalian telah mempelajari proses-proses yang terjadi pada pembelah-
                            an mitosis. Sekarang, marilah mempelajari proses-proses yang terjadi
                            pada pembelahan sel secara meiosis. Untuk lebih lengkapnya, simaklah
                            penjelasan berikut.



108    Biologi Kelas XII
C. Pembelahan Meiosis
      Pernahkah kalian berpikir mengapa seekor kambing hanya mela-
hirkan kambing, manusia melahirkan manusia, atau sapi melahirkan
                                                                             Galeri
sapi? Secara kodrati, makhluk hidup tertentu hanya melahirkan makh-          Pada manusia, ovulasi satu
                                                                             ovum berlangsung secara
luk yang sejenis. Ini dikarenakan adanya mekanisme tertentu pada saat
                                                                             bergantian dari ovarium kiri
awal perkembangbiakan. Bahkan, sebelum terbentuk calon anak di               atau kanan, biasanya setiap
dalam rahim, mekanisme ini sudah dimulai. Mekanisme ini dimulai              28 hari sekali. Jika ovulasi
pada sel-sel kelamin (sel reproduksi) calon bapak dan calon ibu. Me-         berlangsung sejak usia 14
                                                                             tahun hingga 40 tahun, maka
kanisme tersebut adalah pembelahan sel secara meiosis.                       banyaknya ovum yang
      Makhluk hidup yang sejenis mempunyai jumlah kromosom yang              dihasilkan wanita sekitar 26
sama pada setiap sel. Misalnya, manusia mempunyai 46 kromosom, ke-           x 13 = 338 ovum. Padahal
                                                                             sebenarnya sejak lahir,
cuali pada sel reproduksi atau sel kelaminnya. Sel kelamin pada manusia      setiap wanita mengandung
hanya mempunyai setengah jumlah kromosom sel tubuh lainnya, yaitu 23         400.000 oosit primer. Ini
kromosom. Jumlah setengah kromosom (haploid) ini diperlukan untuk            berarti bahwa tidak semua
                                                                             oosit primer dapat tumbuh
menjaga agar jumlah kromosom anak tetap 46. Kalian telah mengetahui          menjadi ovum karena men-
bahwa anak terbentuk dari perpaduan antara sel kelamin betina (sel telur)    galami kematian.
dan sel kelamin jantan (sperma). Perpaduan kedua sel kelamin yang ma-                 Kwan & Lam, Biology, hlm. 343

sing-masing memiliki 23 kromosom ini akan menghasilkan sel anak (calon
janin) yang mempunyai 46 kromosom. Oleh sebab itu, pembelahan meio-
sis sangat berpengaruh dalam perkembangan makhluk hidup.
      Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, yaitu pe-
ngurangan jumlah kromosom pada sel-sel kelamin (sel gamet jantan
dan sel gamet betina). Sel gamet jantan pada hewan (mamalia) diben-
tuk di dalam testis dan gamet betinanya dibentuk di dalam ovarium.
Gamet jantan pada tumbuhan dibentuk di dalam organ reproduktif
berupa benang sari, sedangkan gamet betinanya dibentuk di dalam pu-
tik. Sel kelamin betina pada hewan berupa sel telur, sedangkan pada
tumbuhan berupa putik. Pada dasarnya, tahap pembelahan meiosis
serupa dengan pembelahan mitosis. Hanya saja, pada meiosis terjadi
dua kali pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing-masing
pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama, yaitu profase,                  Sentrosom (dengan
metafase, anafase, dan telofase. Bagaimanakah ciri-ciri setiap tahap                   pasangan senriol)

pembelahan meiosis tersebut? Kalian akan mengetahuinya setelah                                                        Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 248

mempelajari uraian berikut.
1. Tahap Meiosis I
     Seperti halnya pembelahan mitosis, sebelum mengalami pembe-
lahan meiosis, sel kelamin perlu mempersiapkan diri. Fase persiapan
ini disebut tahap interfase. Pada tahap ini, sel melakukan persiapan
berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan
(seperti interfase pada mitosis). Tingkah laku kromosom masih be-
lum jelas terlihat karena masih berbentuk benang-benang halus (kro-                                      Kromatin
                                                                             Selubung nukleus
matin) sebagaimana interfase pada mitosis. Selain itu, sentrosom juga
bereplikasi menjadi dua (masing-masing dengan 2 sentriol), seperti          Gambar 4.12 Tahap interfase
tampak pada gambar di samping. Sentriol berperan dalam menentu-             pada pembelahan meiosis.

kan arah pembelahan sel.

                                                                                 Pembelahan Sel
                                                                                                         109
Setelah terbentuk salinan DNA, barulah sel mengalami tahap
                                                                                         pembelahan meiosis I yang diikuti tahap meiosis II. Tahap meiosis I ter-
                                                                                         diri atas profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I, serta sitokinesis
                                                                                         I. Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Berikut akan
                                                                                         dibahas fase-fase meiosis I pada sel hewan dengan 4 kromosom diploid
                                                                                         (2n = 2). Untuk lebih jelasnya, simaklah penjelasan di bawah ini.
                                                                                         a. Profase I
                                                                                              Pada tahap meiosis I, profase I merupakan fase terpanjang atau
                                                                                         terlama dibandingkan fase lainnya bahkan lebih lama daripada tahap
                                                                                         profase pada pembelahan mitosis. Profase I dapat berlangsung dalam
                                                                                         beberapa hari. Biasanya, profase I membutuhkan waktu sekitar 90%
                                                                                         dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam pembelahan meiosis.
                                                    Pasangan homolog berisi              Tahapan ini terdiri dari lima subfase, yaitu leptoten, zigoten, pakiten,
                                                    kromosom yang direplikasi
                                                                                         diploten, dan diakinesis.
                                                                                         1) Leptoten
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 247




                                                                                              Subfase leptoten ditandai adanya benang-benang kromatin yang
                                                                                              memendek dan menebal. Pada subfase ini mulai terbentuk sebagai
                                                                                              kromosom homolog. Kalian perlu membedakan kromosom
                                                                                              homolog dengan kromatid saudara. Gambar 4.13 memperlihatkan
                                                                                              perbedaan pasangan kromosom homolog dengan kromatid saudara.
(dengan pengembangan)




                                                                                         2) Zigoten
                                                                                                    Kromosom homolog saling berdekatan atau berpasangan
                                                                                              menurut panjangnya. Peristiwa ini disebut sinapsis. Kromosom
                                                                                              homolog yang berpasangan ini disebut bivalen (terdiri dari 2 kro-
                                                             Kromatid saudara                 mosom homolog). Amati kembali Gambar 4.13.
                                                   Gambar 4.13 Pasangan                  3) Pakiten
                                                   kromosom homolog berbeda
                                                   dengan kromatid saudara.                         Kromatid antara kromosom homolog satu dengan kromosom
                                                                                              homolog yang lain disebut sebagai kromatid bukan saudara (non
                                                                                              sister chromatids). Dengan demikian, pada setiap kelompok sinap-
                                                                                              sis terdapat 4 kromatid (1 pasang kromatid saudara dan 1 pasang
                                                                                              kromatid bukan saudara). Empat kromatid yang membentuk pa-
                                                                                              sangan sinapsis ini disebut tetrad (Gambar 4.14).
                                                                                         4) Diploten
                                                                   Kiasmata
                                                                                                    Setiap bivalen mengandung empat kromatid yang tetap
                                            Kromatid bukan                Gelendong
                                            saudara
                                                                                              berkaitan atau berpasangan di suatu titik yang disebut kiasma
                                                                                              (tunggal). Apabila titik-titik perlekatan tersebut lebih dari satu
                                                                                              disebut kiasmata. Proses perlekatan atau persilangan kromatid-
                                                                                              kromatid disebut pindah silang (crossing over). Pada proses pin-
                                                                                              dah silang, dimungkinkan terjadinya pertukaran materi genetik
                                                                                              (DNA) dari homolog satu ke homolog lainnya. Pindah silang ini-
                                                                                Tetrad
                                                                                              lah yang memengaruhi variasi genetik sel anakan.
                                    Kromatid                                             5) Diakinesis
                                    saudara
                                                                                                    Pada subfase ini terbentuk benang-benang spindel pembela-
                                                   Gambar 4.14 Terbentuknya                   han (gelendong mikrotubulus). Sementara itu, membran inti sel
                                                   tetrad pada subfase pakiten.
                                                                                              atau karioteka dan nukleolus mulai lenyap.

                                                    110       Biologi Kelas XII
Profase I diakhiri dengan terbentuknya tetrad yang mem-            Mikrotubula melekat
                                                                           pada kinetokor
    bentuk dua pasang kromosom homolog. Perhatikan lagi Gambar
                                                                                              Pelat metafase
    4.14. Setelah profase I berakhir, kromosom mulai bergerak ke bi-
    dang metafase.
b. Metafase I
     Pada metafase I, kromatid hasil duplikasi kromosom homolog
berjajar berhadap-hadapan di sepanjang daerah ekuatorial inti (bidang
metafase I). Membran inti mulai menghilang. Mikrotubulus kinetokor
dari salah satu kutub melekat pada satu kromosom di setiap pasangan.
Sementara mikrotubulus dari kutub berlawanan melekat pada pasang-                                 Sentromer (dengan
an homolognya. Dalam hal ini, kromosom masih bersifat diploid. Per-                               kinetokor)
hatikan Gambar 4.15.                                                       Gambar 4.15 Kromosom
                                                                           homolog berjajar pada bidang
                                                                           metafase.
c. Anafase I
     Setelah tahap metafase I selesai, gelendong mikrotubulus mulai
menarik kromosom homolog sehingga pasangan kromosom homolog
terpisah dan masing-masing menuju ke kutub yang berlawanan                 Kromatid saudara
(Gambar 4.16). Peristiwa ini mengawali tahap anafase I. Namun,             tetap melekat

kromatid saudara masih terikat pada sentromernya dan bergerak
sebagai satu unit tunggal. Inilah perbedaan antara anafase pada mitosis
dan meiosis. Pada mitosis, mikrotubulus memisahkan kromatid yang
bergerak ke arah berlawanan. Coba pelajari lagi tahap anafase pada
mitosis.
d. Telofase I
     Pada telofase, setiap kromosom homolog telah mencapai kutub-
kutub yang berlawanan. Ini berarti setiap kutub mempunyai satu set                                     Kromosom
                                                                                                       homolog
kromosom haploid. Akan tetapi, setiap kromosom tetap mempunyai                                         berpisah
                                                                           Gambar 4.16
dua kromatid kembar. Pada fase ini, membran inti muncul kembali.           Kromosom homolog mulai
Peristiwa ini kemudian diikuti tahap selanjutnya, yaitu sitokinesis.       bergerak menuju kutub sel.


e. Sitokinesis
     Kalian masih ingat pengertian sitokinesis pada sel hewan mau-
                                                                           Alur pembelahan
pun tumbuhan bukan? Ya, sitokinesis merupakan proses pembelahan
sitoplasma. Tahap sitokinesis terjadi secara simultan dengan telofase.
Artinya, terjadi secara bersama-sama. Tahap ini merupakan tahap di
antara dua pembelahan meiosis. Alur pembelahan atau pelat sel mulai
terbentuk (Gambar 4.17). Pada tahap ini tidak terjadi perbanyakan
(replikasi) DNA.
     Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel haploid yang
mengandung setengah jumlah kromosom homolog. Meskipun demiki-
an, kromosom tersebut masih berupa kromatid saudara (kandungan
DNA-nya masih rangkap). Untuk menghasilkan sel anakan yang mem-
                                                                           Gambar 4.17
punyai kromosom haploid diperlukan proses pembelahan selanjutnya,          Kromosom homolog mulai
yaitu meiosis II. Jarak waktu antara meiosis I dengan meiosis II disebut   bergerak menuju kutub sel.
                                                                           Tahap ini disertai sitokinesis.
dengan interkinesis.


                                                                                Pembelahan Sel
                                                                                                      111
Jadi, tujuan meiosis II adalah membagi kedua salinan DNA pada
                                                                                         sel anakan yang baru hasil dari meiosis I. Meiosis II terjadi pada ta-
                                                                                         hap-tahap yang serupa seperti meiosis I. Nah, untuk mengetahui lebih
                                                                                         lanjut tentang tahap meiosis II, perhatikan uraian selanjutnya.
                                                                                         2. Tahap Meiosis II
                                                                                               Tahap meiosis II juga terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telo-
                                                                                         fase. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap meiosis I. Masing-masing
                                                                                         sel anakan hasil pembelahan meiosis I akan membelah lagi menjadi
                                                                                         dua. Sehingga, ketika pembelahan meiosis telah sempurna, dihasilkan
                                                                                         empat sel anakan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa jumlah kromo-
                                                                                         som keempat sel anakan ini tidak lagi diploid (2n) tetapi sudah haploid
                                                                                         (n). Proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi pada tahap meio-
                                                                                         sis II. Bagaimanakah proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi?
                                                                                         Kalian akan mengetahuinya setelah mempelajari uraian di bawah ini.
                                                                                         a. Profase II
                                                               (a)
                                                                                              Fase pertama pada tahap pembelahan meiosis II adalah profase II
                                                                                         (Gambar 4.18a). Pada fase ini, kromatid saudara pada setiap sel anakan
                                                                                         masih melekat pada sentromer kromosom. Sementara itu, benang mi-
                                                                                         krotubulus mulai terbentuk dan kromosom mulai bergerak ke arah
                                                                                         bidang metafase. Tahap ini terjadi dalam waktu yang singkat karena
                                                                                         diikuti tahap berikutnya.
                                                                                         b. Metafase II
                                                                                              Pada metafase II, setiap kromosom yang berisi dua kromatid, me-
                                                                                         rentang atau berjajar pada bidang metafase II (Gambar 4.18b). Pada
                                                                                         tahap ini, benang-benang spindel (benang mikrotubulus) melekat pada
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 249




                                                               (b)
                                                                                         kinetokor masing-masing kromatid.
                                                                                         c. Anafase II
                                                                                              Fase ini mudah dikenali karena benang spindel mulai menarik
                                                                                         kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan. Akibatnya,
                                                                                         kromosom memisahkan kedua kromatidnya untuk bergerak menuju
                                                                     Kromatid saudara
                                                                                         kutub yang berbeda (Gambar 4.18c). Kromatid yang terpisah ini se-
                                                                     memisah             lanjutnya berfungsi sebagai kromosom individual.
                                                                                         d. Telofase II
                                                                                              Pada telofase II, kromatid yang telah menjadi kromosom menca-
                                                                                         pai kutub pembelahan. Hasil akhir telofase II adalah terbentuknya 4 sel
                                                               (c)
                                                                                         haploid, lengkap dengan satu salinan DNA pada inti selnya (nuklei).

                                                   Gambar 4.18                           e. Sitokinesis II
                                                   (a) Setiap sel anakan hasil
                                                       meiosis I mengalami profase II.        Selama telofase II, terjadi pula sitokinesis II, ditandai adanya sekat
                                                   (b) Pada anafase II, kromatid         sel yang memisahkan tiap inti sel. Akhirnya terbentuk 4 sel kembar
                                                       bergerak ke kutub
                                                       berlawanan.                       yang haploid.
                                                   (c) Setiap kromosom (pasangan
                                                       kromatid) berada di bidang             Berdasarkan uraian di depan, sel-sel anakan sebagai hasil
                                                       metafase.                         pembelahan meiosis mempunyai sifat genetis yang bervariasi satu

                                                    112       Biologi Kelas XII
sama lain. Variasi genetis yang dibawa sel kelamin orang tua




                                                                                                                   Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 249
menyebabkan munculnya keturunan yang bervariasi juga.                                          Sel anak yang
                                                                                               haploid terbentuk
Dapatkah kalian menunjukkan bagaimana mekanisme variasi
genetik sel anakan ini? Untuk mengetahuinya, simaklah
penjelasan berikut.
     Kalian telah mempelajari pembelahan sel secara mitosis
dan meiosis. Pembelahan mitosis dan meiosis merupakan pem-
belahan yang berbeda satu sama lain. Bagaimanakah perbedaan
                                                                    Gambar 2.19 Pada telofase II yang
antara mitosis dan meiosis? Coba kalian perhatikan Tabel 4.1        disertai sitokinesis II, dihasilkan empat
berikut.                                                            sel anak haploid.

 Tabel 4.1. Perbedaan mitosis dan meiosis
         Pembeda                           Mitosis                                  Meiosis
 a. Replikasi DNA          Pada interfase                         Pada interfase, sebelum meiosis I.
 b. Tahap pembelahan       Satu kali, meliputi profase, metafase, Dua kali, yaitu meiosis I dan meiosis
                           anafase, telofase, dan sitokinesis.    II.
                                                                  Meiosis I meliputi profase I (lepto-
                                                                  ten, zigoten, pakiten, diploten, dan
                                                                  diakinesis).
                                                                  Meiosis II meliputi profase II, meta-
                                                                  fase II, anafase II, telofase II, dan
                                                                  sitokinesis II.
 c. Sinapsis               Tidak terjadi                          Pada profase I
 d. Jumlah dan sifat sel   Dua sel, masing-masing diploid (2n) Empat sel, masing-masing haploid
    anakan                 dan identik secara genetik dengan in- (n) dan tidak identik secara gene-
                           duknya.                                tik, dengan induk maupun dengan




                                                                                                                                                                      Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 250. (dengan pengembangan)
                                                                  sesamanya.
 e.Tempat terjadinya
   1) Pada hewan           Di sel-sel tubuh (sel somatik)          Organ kelamin jantan (testis) dan
                                                                   organ kelamin betina (ovarium)

   2) Pada tumbuhan        Jaringan meristem (ujung akar, ujug Organ reproduktif jantan (benang
                           batang, dan kambium)                sari) dan organ betina (putik)



 f. Peran
    1) Pada organisme      Memperbanyak diri
        uniseluler
    2) Pada orgsanisme     Memperbanyak sel, pertumbuhan, atau Membentuk dan mengurangi jumlah
        multiseluler       memperbaiki sel yang rusak          kromosom sel kelamin


     Nah, untuk mengetahui sejauh mana kalian menguasai materi
tersebut, coba kerjakan Diskusi dan Uji Kompetensi berikut.

 D i s k u s i
 Pernahkah sel-sel pada bagian tubuh kalian rusak atau mengelupas? Dapatkah sel-sel tersebut diperbaiki?
 Peristiwa apakah yang berperan dalam memperbaiki sel yang rusak tersebut? Diskusikan bersama kelom-
 pok kalian.



                                                                                    Pembelahan Sel
                                                                                                        113
Uji Kompetensi                                    6.    Bagaimanakah perbedaan profase pada
                                                                 mitosis dan profase I pada meiosis?
 1.      Jelaskan mengapa pembelahan meiosis di-           7.    Jelaskan tingkah laku pasangan kromatid
         katakan sangat berpengaruh dalam pertum-                pada fase metafase I.
         buhan dan perkembangan organisme?                 8.    Jelaskan perbedaan antara mitosis dan
 2.      Apakah yang akan terjadi jika sel kelamin,              meiosis, ditinjau dari tujuan dan sifat sel
         baik jantan atau betina, tidak mengalami                anakannya.
         pembelahan meiosis?                               9.    Gambarkan dan jelaskan tahapan-tahapan
 3.      Sebutkan subfase yang terjadi pada profase.             yang dilalui pada pembelahan meiosis.
         Jelaskan pula ciri-ciri yang terjadi pada se-     10.   Jelaskan perbedaan antara anafase I
         tiap subfase tersebut.                                  pada meiosis I dengan anafase pada mi-
 4.      Apa yang dimaksud sinapsis?                             tosis.
 5.      Apakah perbedaan antara sister chromatids
         dan non sister chromatids?



                                       Kalian telah mempelajari pembelahan sel secara meiosis yang ter-
                                  jadi pada sel-sel reproduksi. Berdasarkan penjelasan di atas, kalian tahu
                                  bahwa pada hewan, sperma dan sel telur terbentuk dari pembelahan
                                  meiosis. Bukan hanya hewan saja, tetapi sel-sel reproduksi pada tum-
                                  buhan juga terbentuk dari pembelahan meiosis ini. Nah, setelah mem-
                                  pelajari uraian selanjutnya, kalian akan mengetahui proses-proses yang
                                  terjadi dalam pembentukan sel reproduksi pada hewan dan tumbuhan,
                                  yang disebut gametogenesis.

                                  D. Gametogenesis dan Pewarisan Sifat
                                       Sebelum menjadi individu baru, baik pada tumbuhan maupun
                                  hewan, tentunya diperlukan bahan baku atau cikal bakal pembentuk in-
Galeri                            dividu baru tersebut. Pada proses perkembangbiakan generatif (seksu-
                                  al) hewan maupun tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel kelamin
      Produksi Sperma Pria        yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk mem-
Pada manusia, proses              bentuk zigot, embrio, kemudian individu baru. Nah, pada materi beri-
pembentukan sperma dari           kut ini akan dibahas tentang proses pembentukan gamet, baik jantan
spermatosit primer hingga
terbentuk sel sperma, me-         maupun betina yang disebut gametogenesis (genesis = pembentukan).
merlukan waktu sekitar 48              Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada
jam. Setiap pria dapat me-        organ reproduktif. Pada hewan dan manusia, gametogenesis terjadi
ngeluarkan sperma sekitar
3 ml. Dalam setiap mililiter
                                  pada testis dan ovarium, sedangkan pada tumbuhan terjadi pada pu-
mengandung 120 juta               tik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu
sperma. Ini berarti, setiap in-   gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur). Seka-
dividu dapat mengeluarkan
360 juta sperma yang hidup
                                  rang, marilah kita mempelajari proses terjadinya gametogenesis pada
dan bergerak aktif.               hewan dan tumbuhan.
                                  1. Gametogenesis pada Hewan
                                       Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam
                                  perkembangbiakan hewan. Gametogenesis pada hewan yang akan kita
                                  pelajari dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Sper-


114        Biologi Kelas XII
matogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan (sperma).
Sementara oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum
atau sel telur).
a. Spermatogenesis
                                                                                                                                        Spermatogonium
     Sperma berbentuk kecil, lonjong, berflagela, dan secara keselu-




                                                                             Pai, Dasar-dasar Genetika, hlm. 37
ruhan bentuknya menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma                                                                         Mitosis
digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan                                                                        Spermatosit
pada testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan sebagai                                                                        primer
buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah
                                                                                                                                            Meiosis I
sepasang.
                                                                                                                                            Spermatosit
     Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang disebut tubulus                                                                    sekunder
seminiferus. Pada dinding sebelah dalam saluran inilah, terjadi proses
                                                                                                                                            Meiosis II
spermatogenesis. Di bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang
bersifat diploid (2n) yang disebut spermatogonium.                                                                                            Spermatid

     Pembentukan sperma terjadi ketika spermatogonium mengalami                                                                               Maturasi
pembelahan mitosis menjadi spermatosit primer (sel sperma primer).                                                                          Spermatozoa
Selanjutnya, sel spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi dua
spermatosit sekunder yang sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel
spermatosit sekunder mengalami meiosis II, sehingga terbentuk 4 sel
spermatid yang sama besar dan bersifat haploid.
     Mula-mula, spermatid berbentuk bulat, lalu sitoplasmanya se-
                                                                            Gambar 4.20 Diagram
makin banyak berkurang dan tumbuh menjadi sel spermatozoa yang              pembentukan sperma
berflagela dan dapat bergerak aktif. Berarti, satu spermatosit primer        (spermatogenesis) di dalam
                                                                            testis.
menghasilkan dua spermatosit sekunder dan akhirnya terbentuk 4 sel
spermatozoa (jamak = spermatozoon) yang masing-masing bersifat
haploid dan fungsional (dapat hidup).
b. Oogenesis
     Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina
atau gamet betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi
di dalam ovarium. Di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut
                                                                           Oogonium
oogonium tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah
                                                                                                                                                    Pai, Dasar-dasar Genetika, hlm. 37
secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang
menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I                     Oosit
                                                                                                                                     Badan kutub
                                                                                   primer
pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik                                                                     primer
                                                                                                                         Meiosis I
yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut
                                                                           Oosit
oosit sekunder, sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer        sekunder
(polar body).                                                                                                                Meiosis II
     Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan                                                                       Badan kutub
                                                                                                                                      sekunder
meiosis tahap II. Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda.
                                                                            Ootid
Satu sel yang besar disebut ootid yang akan berkembang menjadi                                                                                 Ovum

ovum. Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub. Sementara
itu, badan kutub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan
kutub sekunder. Jadi, hasil akhir oogenesis adalah satu ovum (sel           Gambar 4.21 Diagram
                                                                            terbentuknya ovum atau sel telur
telur) yang fungsional dan tiga badan kutub yang mengalami                  di dalam ovarium.
degenerasi (mati).

                                                                                                                  Pembelahan Sel
                                                                                                                                      115
Nah, dari uraian tentang spermatogenesis tersebut, lakukanlah
                                           rubrik Diskusi berikut ini.
                                                                                            D i s k u s i
      Mengapa sel kelamin (gamet) pada manusia atau hewan bersifat haploid? Apa yang akan terjadi jika sel
      kelamin tersebut bersifat diploid? Hubungkanlah jawaban tersebut dengan proses fertilisasi. Diskusikanlah
      bersama kelompok kalian dan presentasikan hasilnya di depan kelas.


                                                Selain pada hewan, gametogenesis juga terjadi pada tumbuhan.
                                           Berikut ini akan diuraikan tentang gametogenesis pada tumbuhan
                                           tingkat tinggi.
                                           2. Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi
                                               Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis
                                           mengalami perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise-
                                           but maturasi. Berikut ini kalian akan membahas proses gametogenesis
                                           pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja.
                                               Pada tumbuhan berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem-
                                           bentukan gamet jantan dan pembentukan gamet betina. Pembentukan
                                           gamet jantan disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan
                                           gamet betina disebut megasporogenesis. Mari kita pelajari pengertian
                                           kedua macam gametogenesis tersebut.
                     Putik                 a. Mikrosporogenesis
                                                      Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada
     Stigma (kepala putik)
                                                                  bagian kepala sari atau anthera. Kepala sari ini meng-
Benang Anthera              Tangkai putik                          hasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma.
sari     (kepala sari)                              Mikrosporosit Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel in-
       Tangkai
       sari
                                                                     duk mikrospora diploid yang disebut mikrosporosit di
     Ovarium
                                                                       dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I
                                                                       menghasilkan sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini
                                                         Meiosis I
                                                                        mengalami meiosis II dan menghasilkan 4 mikrospora
                                                                        yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok
                                                                         menjadi satu sehingga disebut sebagai tetrad.
                                            Sel haploid
        Kandung                             (n)                               Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi-
                       Integumen
        lembaga
                                                            Meiosis II
                                                                         tosis. Pembelahan ini menghasilkan dua sel, yaitu sel
                                                                         generatif dan sel vegetatif. Sel vegetatif ini mempu-
                                                                          nyai ukuran yang lebih besar daripada sel generatif.
                                    4 Mikrospora
                                    (tetrad)
                                                                          Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding
                                                                          sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber-
                                       Inti generatif       Kariokinesis
                                                                          sama-sama membentuk sebuah butiran serbuk sari
                                      Inti saluran                        yang belum dewasa.
                                      serbuk sari
                                                                              Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif
  Gambar 4.22                       Inti sperma                        membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis,
  Pembentukan serbuk sari
  (mikrosporogenesis)                                                sehingga terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara
                                                                    itu, inti vegetatifnya tidak membelah. Pembentukan sel
                           Inti sperma saluran                     sperma ini dapat terjadi sebelum serbuk sari keluar dari
                             serbuk sari


     116        Biologi Kelas XII
anthera atau pada saat serbuk sari sampai di kepala putik (stigma). Pada
saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya, pembe-                                        sel induk
                                                                                                           megaspora
lahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus                                     (megasporosit)




                                                                                                                            Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 359
stigma atau mencapai kantung embrio di dalam bakal biji (ovulum).
b. Megasporogenesis
     Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet betina
(Gambar 4.24). Proses ini terjadi di dalam bagian betina bunga,
yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah (ovarium)
pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang
mengandung megasporofit yang bersifat diploid. Selanjutnya,
megasporofit mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora haploid                                   meiosis
yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengalami degenerasi                                            megaspora
                                                                                                            yang hidup
dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup.
     Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan kromosom
secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa diikuti pembelahan
                                                                                                                megaspora yang
sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah sel besar yang disebut kandung                                               mati (berdege-
                                                                                                                nerasi)
lembaga muda yang mengandung delapan inti haploid. Kandung                                      3 mitosis
lembaga ini dikelilingi kulit (integumen). Di ujungnya terdapat              kandung                           kutub kalaza
                                                                             lembaga
                                                                                 aga
                                                                                  g
sebuah lubang (mikropil) sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari                                           inti antipoda (3)
ke dalam kandung lembaga.
     Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat                                           inti kutub (2)

mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan sel sinergid meng-                                             sel telur
alami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi                                              int
                                                                                                                  integumen
                                                                                                                   nte
sel telur. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi
kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti ini dinamakan inti                                           mik
                                                                                                             mikropil
                                                                                                               k
                                                                                          sel sinergid
                                                                                              sin rgid
                                                                                                ner d
                                                                                              sinergid
antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah       Gambar 4.23 Diagram terjadinya
                                                                                        3 Di
                                                                                          Di
                                                                             megasporofit
kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n). Inti ini
disebut inti kandung lembaga sekunder. Ini berarti kandung lembaga                                           Kiasma tempat
telah masak, yang disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi.                                               pindah silang
                                                                            Profase I meiosis
3. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis                                                                         Tetrad

     Secara garis besar, ada tiga mekanisme yang menyebabkan ter-
jadinya variasi genetik pada suatu populasi. Ketiga mekanisme ini                                              Mikrotubulus
                                                                            Metafase I
dapat dijelaskan sebagai berikut.                                                                              kinetokor
                                                                                                                                                                          Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 252




a. Pindah silang
                                                                            Anafase I
     Telah dijelaskan di depan bahwa sel kelamin membelah secara meiosis.
Pada profase I, kromosom homolog muncul pertama kali sebagai pasangan.      Metafase II
Kromosom-kromosom homolog ini saling bersilangan pada kiasmata.
Pada kiasmata inilah terjadi pindah silang (crossing over) materi genetik
dari kromosom satu ke kromosom lainnya. Pindah silang ini terjadi           Anafase II
ketika dua kromatid dari kromosom yang berbeda bertukar tempat.
Kromatid yang sudah tidak identik lagi dengan kromatid saudaranya
karena terjadi pindah silang disebut dyad. Terjadinya pindah silang ini      Gambar 4.24 Pindah silang
dapat kalian lihat pada Gambar 4.24. Pada manusia, dua atau tiga kasus       menyebabkan terjadinya variasi
                                                                             genetik pada sel anak
kejadian pindah silang dapat terjadi untuk setiap pasangan kromosom.

                                                                                    Pembelahan Sel
                                                                                                             117
b. Pemilahan kromosom secara bebas
                               Kalian telah mengetahui bahwa pembelahan sel selalu diikuti
                          pembagian kromosom pada sel anakan yang dihasilkan. Begitu pula
                          dengan pembelahan meiosis. Pada metafase I, pasangan kromosom
                          homolog terletak pada bidang metafase. Orientasi pasangan homolog yang
                          menghadap kutub-kutub sel bersifat acak. Setiap pasangan mempunyai
                          dua kemungkinan dalam penyusunan ini. Kita ambil contoh organis-
                          me yang mempunyai empat kromosom diploid (2n = 4). Organisme
                          ini mempunyai 2 kromosom dalam sel gametnya. Dua kromosom ini
                          dapat menghasilkan empat kemungkinan sel anakan dengan kombinasi
                          kromosom berbeda satu sama lain. Perhatikan Gambar 4.25.
                                                      Dua kemungkinan
                                                    penyusunan kromosom




                                                                                                      Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 251
                                                     pada metafase I yang
                                                    peluang terjadinya sama
                                                             besar



                                                            Metafase II



                                                              Gamet


                                Kombinasi 1   Kombinasi 2                 Kombinasi 3   Kombinasi 4
                               Gambar 4.25 Dua kemungkinan penyusunan kromosom pada metafase I
                               untuk sel dengan 4 buah kromosom diploid.

                               Bagaimanakah dengan manusia? Manusia mempunyai 46
                          kromosom diploid. Ini berarti pada sperma atau sel telur terdapat
                          23 kromosom haploid. Dari 23 kromosom ini mempunyai sekitar 8
                          juta kemungkinan penyusunan homolog pada metafase. Kandungan
                          kromosom pada sel sperma atau sel telur ini akan diwariskan pada anak
                          keturunannya. Jadi, setiap manusia sebenarnya merupakan 1 dari 8
                          juta kemungkinan pemilahan kromosom yang diwariskan oleh bapak
                          atau ibu kandungnya.
                          c. Fertilisasi random
                               Di dalam sebuah keluarga, seorang anak mempunyai sifat yang
                          berbeda dengan saudara-saudaranya. Seorang anak tidak ada yang
                          memiliki sifat yang sama persis dengan ibu atau bapaknya. Akan tetapi,
                          sifatnya kemungkinan besar merupakan perpaduan sifat kedua orang
                          tuanya. Ini jelas sangat masuk akal, sebab seorang anak dihasilkan dari
                          pembuahan 1 sel telur ibu oleh 1 sel sperma bapak. Sel telur yang dibuahi
                          sperma akan menjadi zigot sebagai cikal bakal manusia. Jadi, genetik
                          seorang anak sangat dipengaruhi kromosom yang terkandung dalam sel
                          telur atau sperma tersebut. Kalian mengetahui bahwa setiap sel kelamin
                          (sperma dan sel telur) yang menentukan kromosom anak merupakan 1
                          dari 8 juta kemungkinan. Hal ini berarti, seorang manusia merupakan
                          salah satu dari 64 trilyun (8 juta × 8 juta) kombinasi kromosom diploid.
                          Dengan kata lain, kita telah memenangkan pertandingan melawan 64


118   Biologi Kelas XII
trilyun calon anak yang mungkin dilahirkan. Inilah tanda kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
     Setelah kalian mempelajari peristiwa gametogenesis, cobalah ka-
lian kerjakan Telisik.

 T e l i s i k
 Bersama kelompok kalian, lakukanlah tahapan berikut ini:
 1.  Buatlah bagan tentang tahapan gametogenesis pada hewan dan Angiospermae. Buatlah diagram
     tersebut pada kertas berukuran A5 semenarik mungkin. Berikut ini contoh diagram alirnya:

                                                   Gametogenesis


                              Hewan                                                 Angiospermae


            Spermatogenesis            Oogenesis                    Mikrosporogenesis       Megasporogenesis


        1         2      3        6       7                            13      14                  19         20

                                                                                                                   3x mitosis
                         4        8       9                                    15                  21

                                                       16 (inti vegetatif)                              22
                                                                                                        22         23
                         5        10      11                                   17

                                                                                                                   24
                                          12                     18 (2 inti sperma)
                                                                                                         26        2
                                                                                                                   25   26



 2.    Kumpulkanlah tugas kepada guru kalian serta jelaskan di depan guru kalian, maksud dari bagan
                                                                                    ksud
       yang kalian buat.


      Dari rubrik Telisik yang telah kalian buat, tentunya kalian telah
memahami tentang gametogenesis. Untuk lebih memperdalamnya
lagi, kerjakanlah rubrik Uji Kompetensi berikut ini.

       Uji Kompetensi                                                  annya dengan gambar.
                                                               4.      Apakah tujuan spermatogenesis dan oo-
                                                                       genesis bagi hewan?
  1.   Jelaskan pengertian istilah-istilah berikut.            5.      Jelaskan bagaimanakah mekanisme ter-
       a.    Gametogenesis                                             jadinya variasi genetik pada sel anakan
       b.    Spermatogenesis                                           hasil pembelahan meiosis.
       c.    Oogenesis                                         6.      Jelaskan pengertian maturasi.
       d.    Mikrosporofit                                     7.      Gambarkan diagram proses pembentukan
       e.    Megasporofit                                              serbuk sari pada tumbuhan berbunga.
  2.   Apakah perubahan oosit I menjadi oosit II               8.      Gambarkan diagram proses pembentukan
       sama dengan perubahan spermatosit I menjadi                     gamet betina pada tumbuhan berbunga.
       spermatosit II? Berikan alasan jawabanmu.               9.      Kandung lembaga muda terdiri dari dela-
  3.   Jelaskan proses pembentukan sperma dan                          pan inti. Inti apa sajakah itu?
       sel telur (ovum) pada hewan. Lengkapi jawab-




                                                                                             Pembelahan Sel
                                                                                                                        119
Ikhtisar
  1.    Berdasarkan proses yang terjadi, pembelahan sel dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembelahan
        amitosis (spontan), pembelahan mitosis, dan pembelahan meiosis.
  2.    Pembelahan amitosis (yang terjadi pada golongan bakteri) adalah pembelahan spontan dimana
        satu sel menghasilkan dua sel identik.
  3.    Pembelahan mitosis terjadi pada sel organisme eukariotik. Sel diploid yang mengalami mitosis
        membelah menjadi dua sel anakan yang juga diploid. Pembelahan mitosis terjadi secara bertahap
        yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
  4.    Pada pembelahan meiosis, satu sel diploid membelah menjadi empat sel anakan yang masing-
        masing bersifat haploid.
  5.    Pembelahan meiosis bertujuan menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pembelahan ini terjadi dua
        tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing-masing tahap meiosis tersebut melalui tahap profase,
        metafase, anafase, dan telofase.
  6.    Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet.
  7.    Gametogenesis pada hewan jantan disebut spermatogenesis. Spermatogenesis menghasilkan
        empat sperma yang haploid. Sementara gametogenesis pada hewan betina disebut oogenesis
        yang menghasilkan satu sel telur haploid.
  8.    Pembentukan gamet jantan pada tumbuhan berbunga disebut mikrosporogenesis. Mikrosporogenesis
        menghasilkan empat mikrospora yang haploid. Sementara pembentukan gamet betina pada
        tumbuhan disebut megasporogenesis. Megasporogenesis menghasilkan delapan megaspora yang
        haploid.




       S e n a r a i k a ta
Aktin Mikrofilamen dalam sitoplasma, berupa             Kromatid Salah satu bagian dari pasangan
benang halus tak berongga dan menyebabkan               kromosom (kromosom anak)
kontraksi otot (pada gelendong pembelahan)              Kromosom homolog Kromosom sepasang yang
Anthera Kepala sari, tempat terdapatnya serbuk sari     terdiri dari kromosom identik
Badan golgi Organel pembentuk vesikula atau             Megaspora Sel gamet betina yang haploid pada
pensekresi zat yang lain                                tumbuhan
Dyad Kromatid yang sudah tidak identik lagi karena      Meiosis Pembelahan sel yang menghasilkan sel
sudah mengalami pindah silang                           anakan yang bersifat haploid
Haploid Sifat kromosom yang tidak berpasangan           Mikrospora Sel gamet jantan yang haploid pada
(tunggal)                                               tumbuhan yang akan berkembang menjadi pollen
                                                        (serbuk sari)
Diploid Keadaan sel yang kromosomnya
berpasangan (2n)                                        Miosin Mikrofilamen yang lebih besar dari aktin,
                                                        juga berperan dalam kontraksi otot. Aktin dan miosin
Fertilisasi Peleburan antara sel gamet jantan dan
                                                        terletak berjajar
sel gamet betina
                                                        Oogenesis Proses pembentukan sel kelamin betina
Interkinesis Tahap (fase) singkat di antara dua
                                                        (ovum atau sel telur) pada hewan dan manusia
pembelahan meiosis
                                                        Ovarium Disebut juga bakal buah, terdapat di bagian
Kinetokor Struktur di daerah sentromer kromatid
                                                        pangkal putik sebagai tempat terbentuknya ovum
sebagai perlekatan mikrotubulus, terdiri dari bagian
spesifik DNA dan protein                                Pollen Butir-butir serbuk sari yang sudah masak
Kromatin Struktur berupa benang-benang halus            Spermatogenesis Proses pembentukan sel kelamin
sebelum memadat dan memendek menjadi                    jantan (sperma) pada hewan dan manusia
kromosom                                                Vesikula Rongga di dalam sitoplasma sebagai
                                                        penyimpan bahan organik


 120      Biologi Kelas XII
Ulangan Harian
A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.            a.       3 sel haploid
                                                         b.       3 sel diploid
1.   Ciri fisiologis kehidupan yang bertujuan             c.       6 sel haploid
     untuk melestarikan jenisnya ialah . . . .           d.       6 sel diploid
     a. nutrisi             d. reproduksi                e.       8 sel diploid
     b. respirasi           e. sintesis
                                                    9.                 2
                                                                                   Dari gambar di sam-
     c. transportasi
                                                              1            3       ping, yang merupakan
2.   Pada akhir pembelahan sel selalu diikuti                                      kromatid saudara dan
     pembagian sitoplasma. Peristiwa ini dise-                                     tetrad ditunjukkan
     but . . . .                                                                   pada nomor . . . .
     a. diakinesis        d. karioteka                                             a. 1 dan 2
     b. kariokinesis      e. reduksi                                           5   b. 1 dan 3
                                                         4
     c. sitokinesis                                                                d. 2 dan 4
3.   Peristiwa replikasi DNA terjadi pada fase                                     c. 1 dan 5
     ....                                                                          e. 4 dan 5
     a. G1 interfase       d. S interfase           10. Jarak waktu yang singkat antara meiosis I
     b. G2 interfase       e. G2 profase                dengan meiosis II disebut . . . .
     c. G1 metafase                                     a. profase             d. interkinesis
4.   Pada pembelahan mitosis, pengemasan                b. sitokinesis         e. interfase
     DNA dalam kromosom mulai terjadi pada              c. diakinesis
     fase awal dari ....                            11. Pembelahan sel pada meiosis I menghasil-
     a. interfase        d. telofase                    kan dua sel anakan yang . . . .
     b. profase          e. anafase                     a. diploid, DNA dua salinan (2n)
     c. metafase                                        b. diploid, DNA satu salinan
5.   Pada pembelahan mitosis, kromosom tam-             c. haploid DNA dua salinan
     pak paling jelas pada fase . . . .                 d. haploid DNA satu salinan
     a. interfase            d. anafase                 e. diploid tanpa salinan DNA
     b. profase              e. telofase            12. Pembelahan sel secara mitosis menghasil-
     c. metafase                                        kan . . . .
6.   Organel yang berfungsi mengatur arah               a. 4 sel yang diploid
     pembelahan sel adalah . . . .                      b. 4 sel yang haploid
     a. mitokondria         d. sentromer                c. 2 sel yang diploid
     b. sentriol            e. gametogenesis            d. 2 sel yang haploid
     c. sentrosom                                       e. 4 sel, 2 sel haploid dan 2 sel diploid
7.   Pembentukan alur pembelahan atau pelat         13. Di antara hal-hal berikut ini yang tidak ter-
     sel terjadi pada tahap . . . .                     jadi pada tahap profase adalah . . . .
     a. awal profase           d. awal telofase         a. benang-benang kromatin memendek
     b. akhir metafase         e. akhir telofase             dan menebal
     c. akhir anafase                                   b. membran inti mulai menghilang
8.   Jika satu sel diploid membelah tiga kali se-       c. sentriol membelah menjadi dua
     cara mitosis, maka jumlah sel anakannya            d. mulai tampak adanya mikrotubulus
     adalah . . . .                                     e. kromosom mulai menghilang

                                                                                   Pembelahan Sel
                                                                                                    121
14. Perhatikan ciri-ciri berikut.                             3) sifat sel anak sama dengan sel induk
    (1) terjadi sintesis RNA                                  4) terjadi pada sel kelamin
    (2) terbentuk bahan-bahan pembelahan                      5) pembelahan berlangsung dua kali
    (3) waktu yang dipergunakan paling lama                   Ciri khas mitosis ditunjukkan pada nomor
    Ciri-ciri tersebut terjadi pada tahap . . . .             ....
    a. interfase              d. anafase                      a. 1 dan 2                  d. 2 dan 5
    b. profase                e. telofase                     b. 1 dan 3                  e. 3 dan 4
    c. metafase                                               c. 2 dan 4
15. Struktur dalam sel yang memiliki kemam-
    puan menyerap zat warna ialah . . . .           B        Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    a. endoplasma         d. kromosom
    b. sentriol           e. filamen                     1.    Sebutkan perbedaan antara pembelahan
    c. ribosom                                                mitosis dan pembelahan meiosis, ditinjau
                                                              dari hasil akhir dan tempat terjadinya.
16. Pada tumbuhan berbunga, pembentukan
    sel-sel spermatozoid terjadi di dalam . . . .       2.    Untuk pembelahan mitosis, bagaimanakah
    a. kepala putik         e. kelopak bunga                  keadaan DNA dan kromosom pada fase in-
    b. ovarium              d. kotak sari                     terfase, profase, metafase, dan telofase?
    c. putik                                            3.    Jelaskan tujuan kromosom menempatkan
17. Sel yang mempunyai kromosom diploid                       diri pada bidang metafase.
    adalah . . . .                                      4.    Mengapa sel telur (ovum) dan sel sperma
    a. sel mikrospora  d. sel sperma                          memiliki n kromosom? Jelaskan proses
    b. sel ovum        e. sel oosit                           pembentukannya melalui spermatogenesis
    c. sel zigot           sekunder                           dan oogenesis.
18. Sel yang merupakan hasil dari pembelahan            5.    Sel tubuh manusia mempunyai 46 kromo-
    mitosis adalah . . . .                                    som. Berapa banyak kromosom manusia
    a. sel megaspora                                          yang ditemukan di dalam:
    b. sel ovum                                               a. spermatosit sekunder
    c. inti vegetatif bulu serbuk sari                        b. spermatid
    d. sel induk spora                                        c. spermatozoa
    e. sel mikrospora                                         d. spermatosit primer
19. Ciri anafase pada pembelahan mitosis                6.    Diketahui sebuah sel induk mempunyai
    adalah . . . .                                            6 buah kromosom dan tersusun diploid.
    a. kromatid berkumpul di bidang pem-                      Gambarlah proses dihasilkannya sel anakan,
         belahan                                              jika:
    b. kromatid memisah dan bergerak                          a. sel mengalami pembelahan mitosis
         menuju kutub                                         b. sel mengalami pembelahan meiosis
    c. kromatid telah sampai di kutub sel               7.    Jelaskan pengertian dyad.
    d. terbentuk dinding inti dan nukleolus             8.    Apakah perbedaan antara metafase I de-
    e. terbentuk bidang pembelahan                            ngan telofase I pada meiosis I, ditinjau dari
20. Pernyataan berikut berhubungan dengan                     membran intinya?
    pembelahan sel.                                     9.    Jelaskan mekanisme terjadinya pindah si-
    1) terjadi pada sel tubuh                                 lang pada meiosis.
    2) sifat sel anak tidak sama dengan sel             10. Jelaskan perbedaan spermatogenesis dan oo-
        induk                                               genesis, berdasarkan sel yang fungsional.

 122     Biologi Kelas XII
Bab
                             V
                           Prinsip Hereditas
15,000 Educational Image




                                                                                                      50,000 PhotoArt
                                                                                                      dok.PIM
dok.PIM




                           P   ernahkah kalian melihat kucing berbulu putih, coklat, atau bergaris-
                               garis hitam? Kalian mungkin pernah pula mengunjungi pedagang
                           tanaman hias (nurseri) yang mengoleksi aneka ragam sifat tanaman (baik
                           bentuk, warna, jumlah bunga, maupun ukuran tanamannya).
                           Ternyata, mereka dapat memperoleh koleksi binatang maupun tanaman
                           dengan sifat sesuai yang mereka inginkan. Caranya dengan melakukan
                           persilangan dua individu yang mempunyai sifat yang diharapkan. Apa
                           yang menyebabkan hal ini dapat terjadi? Kalian akan mengetahuinya
                           setelah mempelajari materi berikut. Simaklah bersama-sama.




                                                                                                                        Prinsip Hereditas
                                                                                                                                            123
Ka taK u n c i                                                        Nah, pada bab ini, kalian akan mempelajari hukum-hukum pewa-
                                                                 risan sifat Mendel, pola-pola hereditas, dan hereditas pada manusia.
                     •             Hukum Mendel
                     •             Tautan
                                                                      Selanjutnya, kalian diharapkan dapat menerapkan Hukum Men-
                     •             Pindah silang                 del dengan menentukan perbandingan fenotip dan genotip keturunan,
                     •             Sex linkage                   menjelaskan macam-macam, penyebab terjadi, dan aplikasi dari penyim-
                     •             Determinasi seks
                     •             Gen letal
                                                                 pangan-penyimpangan semu Hukum Mendel. Selain itu, kalian di-
                     •             Nondisjunction                harapkan dapat mengaplikasikan perhitungan perbandingan terjadinya
                     •             Kromosom seks                 pewarisan sifat pada manusia.

                Kilas                                            A. Hukum Pewarisan Sifat Mendel
                                 Pada bab pembelahan
                                                                       Jika individu dengan sifat A melakukan perkawinan dengan
                                 sel, dikenal pembelahan
                                 langsung (amitosis) dan         individu lain dengan sifat B, sifat keturunannya dapat mengikuti
                                 tidak langsung (mitosis         salah satu induknya atau merupakan hasil kombinasi dari sifat kedua
                                 dan meiosis). Pembela-          induknya. Penurunan atau pewarisan sifat dari induk atau tetua kepada
                                 han meiosis terjadi pada
                                 proses gametogenesis yang       generasi (keturunan) berikutnya disebut inheritansi (inheritance).
                                 menghasilkan bahan baku         Peristiwa pewarisan sifat tersebut mengikuti pola-pola tertentu yaitu
                                 (gamet) untuk terjadinya fer-   pola-pola hereditas (Latin: heres atau ahli waris).
                                 tilisasi sehingga membentuk
                                 individu baru.
                                                                       Hukum Mendel merupakan Hukum Hereditas yang menjelaskan
                                                                 prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme. Teori Mendel
                                                                 didukung beberapa biologiwan seperti De Vries (Belanda), Correns
                                                                 (Jerman), dan Tschermak (Austria).
                                                                       Suatu hipotesis memprediksi bahwa dari generasi ke generasi,
                                                                 populasi dengan perkawinan bebas akan menghasilkan individu yang
                                                                 sama (seragam). Namun kenyataannya, dalam pengamatan setiap
                                                                 hari dan hasil percobaan pengembangbiakan hewan serta tumbuhan
                                                                 bertolak belakang dengan prediksi tersebut. Untuk mengembangkan
                                                                 teorinya, Mendel menggunakan objek kajian berupa tanaman kacang
                                                                 kapri atau ercis (Gambar 5.1).
                                                                       Alasan dan keuntungan pemilihan kacang kapri untuk objek
                                                                 kajiannya antara lain: kapri memiliki pasangan-pasangan yang kontras,
                                                                 mudah disilangkan, mampu menghasilkan keturunan banyak dan
                                                                 cepat karena daur hidupnya yang pendek, serta dapat melakukan
                                                                 autogami atau penyerbukan sendiri karena mempunyai organ kelamin
                                                                 jantan (stamen atau benang sari) dan organ kelamin betina (putik atau
                                                                 pistillum) dalam tiap bunganya.
                                                                       Mendel mengamati tujuh sifat kacang kapri (Pisum sativum)
                                                                 tersebut, antara lain: biji bulat dibandingkan dengan biji keriput; biji
Microsoft Encarta Premium 2006




                                                                 warna kuning dibandingkan dengan biji warna merah; buah warna hijau
                                                                 dibandingkan dengan buah warna kuning; buah mulus dibandingkan
                                                                 dengan buah berlekuk; bunga warna ungu dibandingkan dengan
                                                                 bunga warna putih; dan letak bunga diaksial (ketiak) dibandingkan
                                                                 bunga di terminal ujung; serta batang panjang dibandingkan dengan
                                 Gambar 5.1 Tanaman ercis
                                                                 batang pendek.
                                 (Pisum sativum)                       Mendel memindahkan serbuk sari yang belum dewasa atau
                                                                 matang, dan menaburkan serbuk sari ke kepala putik pada bunga yang
                                                                 serbuk sarinya sudah dihilangkan. Selanjutnya, ia menyilangkan dua

                      124                 Biologi Kelas XII
individu galur murni atau true breeding (yaitu tanaman yang apabila
melakukan penyerbukan sendiri, senantiasa menghasilkan tunas
                                                                           Galeri
yang sifatnya sama persis dengan sifat induknya) yang sama–sama




                                                                                                                    Microsoft Encarta Premium 2006
memiliki pasangan sifat kontras, misalnya : kacang kapri berbunga
merah galur murni dengan kacang kapri berbunga putih galur murni
atau tanaman kacang kapri batang panjang dengan kacang kapri
berbatang pendek.
      Hasil penyilangan menunjukkan bahwa sifat dari dua induk tidak
muncul sekaligus (hanya satu sifat). Kacang kapri berbunga merah yang
disilangkan dengan kacang kapri berbunga putih menghasilkan kacang         Gregor Johann Mendel lahir
                                                                           pada 22 Juli 1822 di Heinzen-
kapri berbunga merah. Berarti warna merah dominan terhadap warna           dorf (dulu bagian dari Austria,
putih, atau warna putih resesif terhadap warna merah. Alel dominan         sekarang masuk wilayah
yaitu gen penentu sifat yang menutupi sifat pasangannya (alel resesif ),   Cekoslowakia). Tahun 1840, ia
                                                                           belajar di Sekolah Menengah
dan ditulis dengan huruf besar (dalam contoh di atas, warna merah          Troppau kemudian di Institut
bersifat dominan dan ditulis sebagai M). Alel resesif yaitu alel penentu   Filsafat Olmutz. Tahun 1843, ia
sifat yang ditutupi oleh sifat pasangannya (alel dominan), dan ditulis     melanjutkan studinya di Biara
                                                                           Augustinia di Altbrun dan
dengan huruf kecil (dalam contoh di atas, warna putih bersifat resesif
                                                                           menjadi pendeta pada 1847.
dan ditulis sebagai m).                                                    Tahun 1851-1853, Mendel
      Selanjutnya, Mendel menyilangkan sesama F1 yang berbunga             belajar di Universitas Wina.
                                                                           Selanjutnya, tahun 1857-
merah. Keturunan generasi kedua (F2)nya terdiri dari tanaman berbunga
                                                                           1865, ia menyilangkan Pisum
merah dan tanaman berbunga putih dengan rasio (perbandingan) 3 :           sativum (ercis) dan mempu-
1. Berdasarkan penelitiannya, Mendel menyusun beberapa hipotesa            blikasikan hasilnya. Tahun
                                                                           1866, publikasinya sampai ke
sebagai berikut:
                                                                           Eropa dan Amerika, hingga
1. Sepasang gen dari induk jantan dan induk betina berperan dalam          Mendel mendapat gelar
      mengendalikan setiap sifat pada keturunannya.                        sebagai Bapak Genetika.
2. Setiap alel (anggota dari sepasang gen) menunjukkan bentuk al-                Suryo, Genetika Manusia, hlm. 86


      ternatif sesamanya. Misalnya warna merah dengan putih, atau biji
      bulat dengan biji keriput.
3. Pasangan alel berbeda yang terdapat bersama–sama dalam satu in-
      dividu tanaman, terdiri dari alel yang merupakan faktor dominan
      dan faktor resesif. Faktor dominan akan menutupi faktor resesif.
4. Pada saat pembentukan gamet (meiosis), masing-masing alel me-
      misah secara bebas. Selanjutnya, penggabungan gamet terjadi se-
      cara acak.
5. Individu murni mempunyai pasangan sifat (alel) yang sama yaitu
      dominan saja, atau resesif saja.
      Setelah diuji berkali-kali ternyata hasil penelitian Mendel tetap,
sehingga hipotesis Mendel ditetapkan sebagai Hukum Mendel yang
pokok, yaitu Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) dan Hukum
Mendel II (Hukum Pengelompokan atau Penggabungan). Oleh karena
itu, Mendel dikenal sebagai Bapak Genetika.

1. Hukum Mendel I (Hukum Segregasi)
    Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi yang menyatakan
bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel secara
acak (The Law of Segregation of Allelic Genes).
                                                                             Prinsip Hereditas
                                                                                                       125
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, gen merupakan bagian
                                                                dari DNA yang terdapat dalam kromosom. Pasangan kromosom
                                                                homolog mengandung pasangan gen (terdiri dari 2 alel). Pada pem-
                                                                bentukan gamet secara meiosis, pasangan-pasangan gen pada kromosom
                                                                homolog saling berpisah (tahap Anafase). Pada akhir meiosis, setiap
                                                                sel gamet yang dihasilkan hanya memiliki satu alel dari pasangan gen
                                                                saja (pelajari kembali tentang gametogenesis). Proses pemisahan gen
                                                                inilah yang disebut segregasi gen. Mengenai Hukum Mendel I ini
                                                                dapat kalian kaji dari persilangan monohibrida (pembastaran dengan
                                                                satu sifat beda).
                                                                     Sebagai langkah awal kalian dalam mempelajari persilangan mono-
                                                                hibrida, berikut ini akan dijelaskan tentang istilah-istilah yang sering
                                                                digunakan dalam persilangan.
                                                                a. Genotip dan Fenotip
                                                                      Di dalam suatu individu, terdapat 2 faktor penting yang saling
                                                                terkait yaitu faktor genotip dan faktor fenotip. Genotip adalah
                                                                susunan genetik dari suatu sifat atau karakter individu, biasanya
                                                                diberi simbol dengan huruf dobel (misalnya TT, Tt dan tt). Genotip
                                                                juga dikatakan sebagai faktor pembawaan. Genotip menunjukkan
                                                                sifat dasar yang tidak tampak dan bersifat menurun atau diwariskan
                                                                pada keturunannya. Sementara itu, fenotip adalah hasil ekspresi atau
                                                                perpaduan dari genotip dengan lingkungannya, berupa sifat yang
                                                                tampak dari luar sehingga dapat diamati. Sebagai contoh adalah
                                                                bentuk (rambut, wajah, mata, tubuh, dan lain-lain) atau warna (pada
Microsoft Encarta Premium 2006




                                                                rambut, kulit, iris atau selaput pelangi). Genotip yang sama dapat
                                                                menghasilkan fenotip yang berbeda jika terdapat pada lingkungan
                                                                berbeda.
                                                                      Nah, setelah kalian mengetahui tentang genotip dan fenotip, si-
                                                                maklah materi tentang persilangan monohibrida berikut.

                                 Gambar 5.2 Salah satu contoh
                                                                b. Persilangan Monohibrida
                                 bentuk fenotip                      Pernahkah kalian mendengar istilah monohibrida? Persilangan
                                                                monohibrida adalah perkawinan 2 individu dengan satu sifat beda
                                                                yang menyolok. Persilangan monohibrida dapat terjadi pada tumbuh-
                                                                an, hewan maupun manusia.
                                                                1) Monohibrida pada Tumbuhan
                                                                     Persilangan monohibrida pada tumbuhan dapat dilakukan misal-
                                                                nya pada buncis berbiji bulat dengan buncis berbiji keriput, buncis
                                                                dengan biji warna kuning disilangkan dengan biji warna hijau, buncis
                                                                berbunga merah dengan buncis berbunga putih, dan seterusnya. Agar
                                                                mudah mempelajarinya, tiap-tiap persilangan diberi simbol (notasi).
                                                                Pada saat menyilangkan, tanaman induk diberi simbol P (singkatan
                                                                dari parental). Keturunan I (keturunan pertama) yang dihasilkan dise-
                                                                but fillial (keturunan) yang disingkat F1. Sementara itu, keturunan II
                                                                sebagai F2. Cobalah kalian perhatikan Tabel 5.2.


                                  126      Biologi Kelas XII
Tabel 5.1. Hasil Persilangan dengan Satu Sifat Beda (Persilangan Monohibrida)
                                         Sifat dan Banyak Individu yang Dihasilkan
            Sifat Beda                                                                        Perbandingan
         Induk = Parental               Keturunan I                Keturunan II                  Jumlah
                (P)                        (F1)                        (F2)                        F2

 Biji bulat X keriput                Semua bulat         5.474 bulat     : 1.850 keriput    2,96:1

 Biji kuning X hijau                 Semua kuning        6.022 kuning : 2.001 hijau         3,01:1

 Bunga merah X putih                 Semua merah         705 merah       : 224 putih        3,15:1

 Polong gembung X kurus              Semua gembung       882 gembung : 299 kurus            2,95:1

 Polong hijau X kurus                Semua hijau         428 hijau       : 152 kuning       1,82:1

 Bunga aksial X terminal             Semua aksial        651 aksial      : 207 terminal     3,14:1

 Batang panjang X pendek             Semua panjang       787 panjang : 177 pendek           2,84:1
                                           Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm 260 (dengan pengembangan)

Catatan:
Keturunan I (F1) dihasilkan dari persilangan 2 induk atau parental (P)
Keturunan II (F2) dihasilkan dari persilangan sesama F1 (sifat sama)

      Pada persilangan monohibrida yang lain, Mendel melakukan
eksperimen (percobaan) dengan menyilangkan tanaman kacang kapri
berbunga kuning dan tanaman kacang kapri berbunga putih. Maka
generasi keturunannya (F1) adalah 100% tanaman kacang kapri ber-
bunga kuning. Namun, apabila tanaman kacang kapri berbunga kuning
disilangkan sesamanya (persilangan inbreeding), keturunannya menun-
jukkan 75% tanaman berbunga kuning dan 25% berbunga putih. Un-
tuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram persilangan monohib-
rida berikut.

                   Persilangan Monohibrida
Generasi 1
P1 : Fenotip : tanaman berbunga kuning X tanaman berbunga putih
     Genotip :           KK                        kk
     Gamet :             K                         k
     F1      : 100% tanaman anakan berbunga kuning (Kk)
Generasi 2
P2 : Fenotip : tanaman berbunga kuning X tanaman berbunga kuning
     Genotip :           Kk                   Kk
     Gamet :             K dan k              K dan k
                         K                    K
                         k                    k

                                                                                      Prinsip Hereditas
                                                                                                          127
F2 : KK : kuning
                               Kk : kuning         75%
                               Kk : kuning
                               kk : putih 25%
                          Perbandingan (rasio) fenotip :       Kuning      :   putih
                                                                75%        :   25%
                                Peristiwa terbentuknya tanaman bunga kuning dari hasil persilangan
                          menurut Mendel adalah sebagai berikut: pada waktu pembentukan
                          gamet betina (ovum), alel-alel KK ini memisah menjadi K dan K,
                          sehingga sel gamet pada tanaman berbunga kuning hanya mengandung
                          satu macam alel yaitu alel K saja. Sebaliknya, tanaman jantan berbunga
                          putih, bersifat homozigot resesif dan genotipnya kk. Alel ini memisah
                          menjadi k dan k pada waktu pembentukan gamet jantan atau serbuk
                          sari, sehingga gamet-gamet jantan tanaman putih hanya memiliki satu
                          macam alel k. Dalam persilangan, terjadilah peleburan gamet jantan
                          (k) dan gamet betina (K), membentuk individu bersifat heterozigot,
                          dengan genotip Kk (fenotip kuning). Pada persilangan ke-2 (P2), yaitu
                          persilangan bebas antara genotip Kk dengan Kk, juga dimulai dengan
                          segregasi alel K dan k, baik pada individu jantan maupun betina. Segregasi
                          Kk menghasilkan dua macam gamet, yaitu gamet yang mengandung alel
                          K dan gamet yang mengandung alel k. Karena induk betina mempunyai
                          2 macam gamet (K dan k), maka terjadilah penyilangan antara keempat
                          macam gamet di atas, yaitu K dengan K membentuk KK (fenotip kuning,
                          homozigot dominan), K dengan k membentuk Kk (fenotip kuning,
                          heterozigot), k dengan K membentuk Kk (fenotip kuning, heterozigot),
                          dan k dengan k membentuk kk (fenotip putih, homozigot resesif).
                          2) Monohibrida pada Hewan
                                Persilangan monohibrida pada hewan dapat dipelajari pada per-
                          silangan antara marmot dengan rambut normal (hitam) dan marmot
                          dengan rambut albino. Berikut ini adalah persilangan antara kedua
                          marmot tersebut.
                                                   Persilangan Monohibrida
                                P         :     AA                X             aa
                                            (hitam)                          (albino)
                                Gamet :          A                              a
                                F1        :     Aa (hitam)
                                F2
                                  Gamet            A            a
                                  Gamet
                                     A        AA (hitam)    Aa (hitam)
                                     a        Aa (hitam)    aa (albino)

                              Catatan: Alel A = menyebabkan terbentuknya melanin (pigmen
                                                pemberi warna)
                                       Alel a = menghambat terbentuknya melanin

128   Biologi Kelas XII
Dari hasil persilangan monohibrida sebelumnya, perbandingan
fenotip antara marmot rambut hitam dengan albino adalah (1 AA: 2
Aa: 1 aa) atau 3 hitam : 1 albino.
3) Monohibrida pada Manusia
     Hasil persilangan pada manusia dapat menghasilkan sifat-sifat
berupa jenis kelamin dan adanya kelainan atau cacat menurun (akan
kalian pelajari pada sub bab berikutnya). Kelainan albino dapat juga
dialami oleh manusia. Seperti halnya pada marmot, persilangan an-
tara manusia berambut hitam dengan manusia berambut albino juga
menghasilkan perbandingan keturunan 3 (hitam) : 1 (albino).
     Setelah kalian mempelajari tentang persilangan monohibrida, iku-
tilah rubrik Percobaan berikut agar kalian mengerti lebih baik.

                                       Percobaan
                               Mempelajari Persilangan Monohibrida

    A.   Dasar Teori
         Persilangan monohibrida merupakan persilangan dengan menggunakan satu sifat beda, mi-
         salnya warna saja, rasa, atau bentuk dari suatu sifat yang dimiliki oleh individu (manusia, hewan
         atau tumbuh-tumbuhan). Persilangan monohibrida mempunyai rasio fenotip 3 : 1 yaitu, 3 sifat
         dominan dan 1 sifat resesif.
    B.   Tujuan percobaan
         Mempelajari persilangan melalui suatu model tiruan (simulasi)

    C.   Alat dan bahan
         1. Kotak genetika (dapat menggunakan cawan plastik) 2 buah
         2. Manik-manik warna kuning 100 buah dan warna putih 100 buah

    D.   Cara Kerja
         1. Siapkan 100 buah manik-manik berwarna kuning (KK), dan 100 buah manik berwarna putih
             (kk). Masukkan pada kedua wadah yang berbeda. Kedua wadah tersebut mewakili dua
             individu pada generasi F1 suatu percobaan. Manik kuning mewakili gen dominan untuk
             kacang kapri yang bunganya berwarna kuning (K) dan manik putih mewakili gen resesif
             untuk kacang kapri berbunga putih (k).
         2. Kocok kedua wadah tersebut agar manik-manik tercampur.
         3. Ambil masing-masing satu manik dari setiap wadah (dengan acak dan secara bersa-
             maan). Kemudian letakkan manik-manik di atas meja (pasangan manik dari kedua wadah
             tersebut mewakili zigot). Manik-manik diambil sampai habis, selanjutnya catat hasil kombi-
             nasinya, apakah kuning-kuning, kuning putih atau putih putih.
         4. Lakukan percobaan tersebut sebanyak 50x sehingga diperoleh 50 zigot.
         5. Masukkan hasilnya dalam tabel pengamatan yang kalian buat.

    E.   Pembahasan
         Dari hasil pengamatan, akan diperoleh data-data tentang kombinasi dari persilangan bunga
         kacang kapri kuning dan putih. Selanjutnya diskusikanlah hal-hal berikut.
         1. Bagaimana sajakah genotip dan fenotip bunga kacang kapri yang dihasilkan?
         2. Bagaimana rasio fenotip dan rasio genotip dari persilangan kapri berbunga kuning dan
              putih tersebut?
         3. Apakah yang dimaksud dengan sifat dominan dan sifat resesif pada bunga kacang kapri?



                                                                                    Prinsip Hereditas
                                                                                                        129
Sebelum kalian melanjutkan materi tentang Hukum Mendel beri-
                                   kutnya, (Hukum Mendel II), ikutilah rubrik Telisik berikut ini.


                                                                               T e l i s i k
                                      Membuat Skema Segregasi Gen

Pada Hukum Mendel I telah kalian pelajari bahwa pada pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel-alel
dari pasangan gen secara bebas. Untuk menggambarkan peristiwa tersebut, kerjakan langkah-langkah
berikut ini:

1.   Persiapkan bahan berupa kertas karton, kertas manila, gunting, dan penggaris.

2.   Gunakan kertas karton sebagai alas atau tempat menempelkan kertas manila (sebagai kromosom).
     Potonglah kertas manila dengan bentukan lingkaran dan buatlah bagan seperti terlihat di bawah ini.


     Pasangan kromosom       K k
     homolog pada sel
     diploid


                                             Masing-masing
                                           kromosom homolog
                                               bereplikasi
                           KK kk

                                   Meiosis I
                                                 Meiosis II




                                                              Gamet
      Meiosis II


                         Gamet




3.   Lanjutkan bagan tersebut dengan mengisikan bagian yang kosong, sehingga terbentuk 4 sel gamet
     yang haploid (terdiri dari satu alel dari pasangan gen kromosom).

4.   Jika alel K menunjukkan fenotip warna bunga kuning dan alel k menunjukkan warna bunga putih,
     jelaskan maksud bagan tersebut di depan guru atau kelompok yang lain. Kemudian kumpulkan
     tugas kepada guru.



                                        Setelah kalian mempelajari Hukum Mendel I, berikut akan kalian
                                   pelajari tentang Hukum Mendel yang lain yaitu Hukum Mendel II.
                                   2. Hukum Mendel I I (Hukum Asortasi)
                                        Selain hanya mempunyai satu sifat beda, individu dapat mempu-
                                   nyai sifat beda lebih dari satu. Persilangan 2 individu yang mempunyai
                                   2 sifat beda (dengan dua alel yang berbeda) disebut dengan persilang-
                                   an dihibrida. Misalnya: bentuk biji kacang kapri (bulat dan keriput),
                                   warna (kuning dan hijau), atau ukuran batang (tinggi dan pendek).
                                        Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi, hukum ber-
                                   pasangan atau penggabungan secara bebas (The Law of Independent As-


130    Biologi Kelas XII
sortment of Genes). Hukum ini menyatakan bahwa setiap gen atau sifat
berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain.
      Pada persilangan antara tanaman kapri berbiji bulat warna kuning
homozigot (BBKK) dengan kapri berbiji keriput warna hijau (bbkk),
akan menghasilkan 16 kombinasi genotip keturunan sebanyak 100%
tanaman berbiji bulat dan berwarna kuning. Selanjutnya, apabila
tanaman F1 tersebut disilangkan sesamanya (sama-sama F1), ternyata
pada keturunan kedua (F2), hasilnya : 9/16 bulat kuning, 3/16 bulat
keriput, 3/16 keriput kunig, dan 1/16 keriput hijau atau rasio F2 = 9
: 3 : 3 : 1.
      Agar lebih mengerti, cermatilah contoh persilangan dihibrida berikut.
                          Persilangan Dihibrida
Generasi 1
P1 Fenotip :        betina ( )                    jantan ( )
                 tanaman berbiji bulat X tanaman berbiji keriput
                 berwarna kuning             berwarna hijau
      Genotip :     BBKK                          bbkk
      Gamet :       BK                            bk

F1                         100% BbKk
                    Tanaman berbiji bulat, berwarna kuning
Generasi 2
P2 Fenotip : tanaman berbiji bulat, X tanaman berbiji bulat,
             berwarna kuning                berwarna kuning
   Genotip : BbKk                               BbKk
   Gamet : ¼ BK              (bulat, kuning) ¼ BK
             ¼ Bk            (bulat, hijau)     ¼ Bk
             ¼ bK            (keriput, kuning) ¼ bK
             ¼ bk            (keriput, hijau) ¼ bk
Catatan: pada pembentukan gamet tersebut, terjadi 4 macam
pengelompokan gen. Gen B mengelompok dengan gen K membentuk
gamet BK; gen B mengelompok dengan gen k membentuk gamet Bk;
gen b mengelompok dengan gen K membentuk gamet bK; dan gen b
mengelompok dengan gen k membentuk gamet bk.

F2
  Gamet        ¼ BK           ¼ Bk            ¼ bK             ¼ bk
  Gamet

  ¼ BK      1/16 BBKK 1/16 BBKk            1/16 BbKK         1/16 BbKk
            bulat kuning bulat kuning      bulat kuning     bulat kuning

     ¼ Bk    1/16 BBKk      1/16 BBkk       1/16 BbKk        1/16 Bbkk
            bulat kuning    bulat hijau    bulat kuning      bulat hijau



                                                                              Prinsip Hereditas
                                                                                                  131
¼ bK        1/16 BbKK     1/16 BbKk         1/16 bbKK      1/16 bbKk
                                        bulat kuning bulat kuning     keriput kuning keriput kuning

                            ¼ bk         1/16 BbKk      1/16 Bbkk       1/16 bbKk          1/16 bbkk
                                        bulat kuning    bulat hijau   keriput kuning      keriput hijau
                                                 Suryo, Genetika Manusia, hlm. 29 (dengan pengembangan)


                          Rasio fenotip (F2)
                          bulat kuning : bulat hijau           : keriput kuning : keriput hijau
                                  9/16 :       3/16            :         3/16   :       1/16
                          Atau        9 :       3              :          3     :         1


                          a. Macam Gamet dan Macam Fenotip dari Persilangan
                               Di dalam contoh persilangan monohibrida, dapat diketahui bah-
                          wa gamet yang terbentuk pada F1 ada dua macam dan fenotip yang
                          terbentuk pada F2 ada dua macam. Sementara pada perbandingan
                          dihibrida, dapat diketahui bahwa gamet yang terbentuk pada F1 ada
                          empat macam dan fenotip yang terbentuk juga empat macam, dengan
                          perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Untuk persilangan trihibrida, tetrahibrida
                          dan seterusnya, dapat ditentukan dengan metode segitiga pascal, seperti
                          pada tabel berikut.
                          Tabel 5.2. Hubungan Jumlah Sifat Beda dengan Banyaknya Macam
                                     Gamet pada F1 dan Perbandingan Fenotip pada F2
                            Jumlah        Kemungkinan        Macam         Perbandingan Fenotip
                           sifat beda     macam Fenotip      gamet               pada F2

                               1               1 1              2                    3:1

                               2              1 2 1             4                 9 : 3 : 3: 1

                               3             1 3 3 1            8         27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 :3 : 1

                               4            1 4 6 4 1          16      81 : 27 : 27 : 27 : 27 : 9 : 9 : 9
                                                                         :9:9:9:3:3:3:3:1

                               5         1 5 10 10 5 1         32           243, dan seterusnya

                               n          dan seterusnya       2n            3n dan seterusnya
                                                 Suryo, Genetika Manusia, hlm. 31 (dengan pengembangan)

                          b. Persilangan Resiprok
                              Sebagaimana telah kalian ketahui, dalam persilangan
                          tumbuhan diperlukan gamet jantan (serbuk sari) dan gamet betina
                          (putik). Dalam persilangan antara ercis berbuah hijau dengan ercis

132   Biologi Kelas XII
berbuah kuning misalnya, serbuk sari diambil dari ercis berbuah
hijau kemudian diserbukkan pada putik tanaman ercis berbuah
kuning. Semua keturunan F1nya berbuah hijau. Keturunan
F2nya menghasilkan ercis berbuah hijau dan kuning dengan
perbandingan 3:1. Demikian halnya jika serbuk sari diambil dari
tanaman ercis berbuah kuning dan diserbukkan pada putik ercis
berbuah hijau, hasil yang diperoleh baik pada F1 maupun F2nya
tetap sama. Persilangan yang merupakan kebalikan dari persilangan
sebelumnya inilah yang disebut persilangan resiprok. Oleh karena
itu, baik tanaman yang berfungsi sebagai gamet jantan maupun
sebagai gamet betina, mempunyai kesempatan yang sama di dalam
pewarisan sifat. Berarti, Hukum Mendel I dan II tidak dipengaruhi
oleh asal dari gamet jantan maupun betinanya.
     Untuk lebih jelas dalam memahami persilangan resiprok, dapat
dilihat pada contoh persilangan berikut.

                                                          Persilangan resiproknya
          P HH (buah hijau) X hh (buah kuning)            P HH (buah hijau) X hh (buah kuning)
 Gamet       H                 h                          Gamet                H                h
 F1          Hh (buah hijau)                              F1                   Hh (buah hijau)
 Gamet F1    H                 H                          Gamet F1 H           H
             h                 h                                               h                h
 F2          HH (buah hijau)                              F2                   HH (buah hijau)
             Hh (buah hijau)                                                   Hh (buah hijau)
             Hh (buah hijau)                                                   Hh (buah hijau)
             hh (buah kunng)                                                   hh (buah kuning)


    Dari hasil tersebut, jelaslah bahwa persilangan resiprok menghasil-
kan keturunan yang sama.
c. Back Cross (Persilangan Balik) dan Test Cross (Uji Silang)
      Berikutnya akan kalian pelajari perbedaan antara back cross dan
test cross. Nah, sebelumnya kalian cermati dulu contoh berikut.
Persilangan Back Cross
P1 Fenotip : bunga di ketiak batang X bunga di ujung batang
   Genotip :           KK                        kk
   Gamet :               K                        k
F1                     Kk (100% bunga di ketiak batang)
Back cross
P2 Fenotip : bunga di ketiak batang X bunga di ketiak batang
                                            (homozigot dominan)
   Genotip :           Kk                        KK
   Gamet :             K, k                        K
F2 KK (bunga letak di ketiak batang)     hasil back cross 100%
     Kk (bunga letak di ketiak batang)    bunga di ketiak batang

                                                                             Prinsip Hereditas
                                                                                                 133
Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa back cross merupa-
                                                    kan persilangan antara keturunan F1 yang heterozigot dengan induknya
                                                    (baik jantan atau betina) yang homozigot dominan. Pada contoh di
                                                    atas, diketahui bahwa dua individu yang mempunyai genotip yang ber-
                                                    beda dapat mempunyai fenotip yang sama.
                                                          Kemudian, bagaimana dengan test cross, simaklah uraian berikut.
                                                          Test cross adalah persilangan antara hibrid (individu F1) dengan
                                                    salah satu induk homozigot resesif. Individu F1 tidak atau belum di-
                                                    ketahui genotipnya. Oleh karena itu, uji silang ini bertujuan untuk
                                                    menguji ketidakmurnian individu dengan mengetahui perbandingan
                                                    fenotip keturunannya. Dengan demikian, dapat diketahui individu
                                                    yang diuji adalah heterozigot atau homozigot (galur murni).
                                                          Nah, selanjutnya perhatikanlah contoh test cross pada monohib-
                                                    rida di bawah ini.
                                                    1) : Marmot hitam disilangkan dengan induknya yang homozigot re-
                                                         sesif (bb), menghasilkan keturunan 50% marmot hitam dan 50%
                                                         albino.
                                                         P1         :   jantan (___)            ><        betina bb
                                                         Fenotip :      Bulat                             keriput
                                                         Gamet :        …………..                            b, b
                                                         F1             Bb : 50% biji bulat
                                                                        bb : 50% biji keriput
                                                         Berarti individu tersebut bersifat heterozigot (Bb).
                                                    2) : Marmot hitam disilangkan dengan induk resesif albino. Ketu-
                                                         runannya ternyata 100% bulat.
                                                         P1        :    jantan (___)           ><       betina bb
                                                         Fenotip :      Bulat                           keriput
                                                         Gamet :        B                               b, b
                                                         F1             Bb : 100% biji bulat
                                                         Berarti, individu tersebut bersifat homozigot dominan (BB)
                                                    d. Sifat Intermedier
                                                          Seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya bahwa persilangan
                                                    satu sifat beda (misalnya, buah bulat dengan buah keriput)
                                                    menghasilkan fenotip individu anakannya seperti sifat induknya (bulat
                                                    atau keriput saja). Dengan kata lain, tidak dihasilkan individu dengan
                                                    fenotip di luar fenotip induknya (tidak dihasilkan fenotip buah kotak
                                                    ataupun lonjong). Lain halnya pada tanaman bunga pukul empat
www.casafreccia.it




                                                    (lihat Gambar 5.3), pada persilangan antara tanaman bunga pukul
                                                    empat (Mirabilis jalapa) berwarna merah dengan bunga berwarna
                                                    putih, dihasilkan individu keturunan dengan bunga berwarna merah
                     Gambar 5.3 Bunga pukul empat   jambu. Warna merah jambu merupakan warna antara merah dan putih
                     (Mirabilis jalapa)
                                                    yang disebabkan oleh ekspresi dari alel penentu warna merah dengan
                                                    ekspresi dari alel warna putih. Oleh karena itu, kedua alel penentu
                                                    sifat beda tersebut dikatakan mempunyai kekuatan yang sama dalam


                      134     Biologi Kelas XII
memengaruhi munculnya sifat. Sifat antara yang diturunkan dari sifat
induk pertama dengan sifat induk ke-2 inilah yang disebut sebagai sifat
intermedier.
3. Penyimpangan Semu Hukum Mendel
     Sebagaimana yang telah kalian pelajari bahwa persilangan
monohibrida menghasilkan perbandingan individu keturunan 3 : 1 atau
1 : 2 : 1, dan persilangan dihibrida menghasilkan individu keturunan         Galeri
9 : 3 : 3 : 1. Dalam prakteknya, hasil persilangan Mendel dapat
menghasilkan perbandingan individu yang tidak tepat (coba kalian
lihat kembali Tabel 5.1). Pada persilangan dihibrida, dapat dihasilkan
perbandingan yang merupakan variasi dari perbandingan 9 : 3 : 3 : 1
yaitu 12 : 3 : 1; 9 ; 7 atau 15 : 1. Meskipun demikian, perbandingan




                                                                                                                 Microsoft Encarta Premium 2006
tersebut tetap mengikuti aturan Hukum Mendel. Oleh karena itu,
hasil perbandingan tersebut dikatakan sebagai penyimpangan semu
Hukum Mendel.
     Penyimpangan tersebut terjadi karena adanya beberapa gen yang
saling memengaruhi dalam menghasilkan fenotip. Meskipun demiki-
an, perbandingan fenotip tersebut masih mengikuti prinsip-prinsip            William Bateson (1861-1926)
Hukum Mendel. Penyimpangan semu Hukum Mendel tersebut me-                    adalah seorang profesor dari
                                                                             Cambridge University dan di
liputi interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen-gen
                                                                             The John Innes Horticultural
komplementer, gen dominan rangkap dan gen penghambat.                        Institute. Ia tumbuh di ling-
                                                                             kungan intelektual. Di bawah
a. Interaksi gen (Interaksi beberapa pasangan gen)                           pengaruh Francis Maitland
     Penelitian tentang adanya interaksi gen ini ditemukan oleh              Balfour, seorang ahli embri-
                                                                             ologi, ia mendalami zoologi,
William Bateson (1861-1926) dan R.C. Punnet. Pada interaksi                  dan selanjutnya mempelajari
gen ini, suatu sifat tidak ditentukan oleh satu gen tunggal pada             embriologi selama 2 tahun
autosom tetapi alel-alel dari gen yang berbeda dapat berinteraksi            di Amerika. Selain itu, Bate-
                                                                             son juga dikenal sebagai
atau saling memengaruhi dalam memunculkan sifat fenotip.                     ilmuwan anti-Darwinian, dan
Misalnya, pada ayam dijumpai empat macam bentuk pial (jengger),              pandangan-pandangannya
antara lain: jengger berbentuk ercis atau biji (pea) dengan genotip          tentang evolusi tercermin
                                                                             dalam karyanya, Materials
rrP-; jengger dengan belah atau tunggal (single) dengan genotip
                                                                             for the Study of Evolution
rrpp, jengger berbentuk mawar atau gerigi (rose) dengan genotip R-           (1894)
pp, dan jengger berbentuk sumpel (walnut), dengan genotip R-P-.                              www.amphilsoc.org

Perhatikan Gambar 5.4.
     Pada persilangan ayam berpial rose (mawar) dengan ayam berpial
pea (biji), semua keturunan F1nya berpial walnut (sumpel). Agar lebih
memahaminya, perhatikanlah diagram persilangan berikut.
    P1        :     RRpp X         rrPP                                        (a)             (c)

                   (rose)          (pea)
    Gamet :         R, p              r,P
    F1    :                     RrPp (walnut)                                  (b)               (d)
    P2    :        RrPp X          RrPp
                   (walnut)        (walnut)                                 Gambar 5.4 Empat macam pial
                                                                            ayam yang berbeda (a) Walnut
    Gamet :       RP, Rp, rP, rp RP, Rp, rP, rp                             (b) Pea, (c) Rose, dan (d) Single




                                                                                Prinsip Hereditas
                                                                                                       135
F2        :

                                                                                   RP             Rp         rP             rp


                                                                    RP            RRPP          RRPp      RrPP            RrPp
                                                                                  walnut        walnut    walnut          walnut

                                                                    Rp            RRPp           RRpp     RrPp             RRpp
                                                                                  walnut          rose    walnut            rose

                                                                    rP            RrPP          RrPp        rrPP           rrPp
                                                                                  walnut        walnut       pea            pea

                                                                     rp           RrPp           Rrpp       rrPp            rrpp
                                                                                  walnut         rose        pea           single


                                                                     Dari persilangan ayam berpial rose dan pea, dihasilkan fenotip
                                                                baru yaitu walnut atau sumpel. Apa yang menyebabkan terbentuknya
                                                                pial walnut? Pial walnut muncul karena interaksi 2 pasang alel (gen)
                                                                yang dominan. Sementara itu, persilangan antara sesama ayam berpial
                                                                walnut dihasilkan 4 macam pial yaitu walnut, rose, pea, dan 1 pial yang
                                                                baru yaitu single dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Pial tunggal terjadi
                                                                karena adanya 2 pasang alel (gen) yang resesif.
                                                                b. Kriptomeri
                                                                      Kriptos (Yunani) berarti tersembunyi, sehingga kriptomeri di-
                                                                katakan sebagai gen dominan yang seolah-olah tersembunyi jika berdiri
                                                                sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila bersama-sama dengan
                                                                gen dominan yang lainnya. Peristiwa kriptomeri ini pertama kali dite-
                                                                mukan oleh Correns (Tahun 1912) setelah menyilangkan bunga Linaria
                                                                marocanna berwarna merah (Aabb), dengan bunga Linaria maroccana
                                                                berwarna putih (aaBB). Keturunan F1nya adalah bunga berwarna ungu
                                                                (AaBb) yang berbeda dengan warna dari bunga kedua induknya (yaitu
                                                                merah dan putih). Rasio fenotip F2nya adalah 9 ungu: 3 merah: 4 putih.
                                                                      Lantas dari manakah warna ungu tersebut timbul? Dari hasil pene-
                                                                litian plasma sel, ternyata warna merah disebabkan oleh adanya pigmen
                                                                antosianin dalam lingkungan asam. Dalam lingkungan basa, pigmen ini
Microsoft Encarta Premium 2006




                                                                akan memberikan warna ungu. Jika di dalam plasma tidak terdapat pig-
                                                                men antosianin, baik di dalam lingkungan asam atau basa, maka akan
                                                                terbentuk warna putih. Faktor A, apabila mengandung pigmen anto-
                                                                sianin dalam plasma sel dan faktor a jika tidak ada antosianin dalam
                                                                plasma sel. Faktor B, apabila kondisi basa dan b dalam kondisi asam.
                                                                Sifat A dominan terhadap a dan sifat B dominan terhadap sifat b. Oleh
                                 Gambar 5.5 Linaria maroccana   karena itu, tanaman yang berbunga merah disimbolkan dengan Aabb
                                                                atau AAbb, sedangkan tanaman yang berbunga putih disimbolkan de-
                                                                ngan aaBB atau aabb.


                                  136     Biologi Kelas XII
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa bunga merah me-
miliki antosianin di mana dalam lingkungan plasma sel bersifat asam.
Sedangkan bunga putih tidak memiliki antosianin di mana lingkungan
plasma sel bersifat basa. Apabila kedua tanaman tersebut saling disi-
langkan, dapat dilihat pada diagram berikut.
     P1       : AAbb             X           aaBB
                  (merah)                     (putih)
     Gamet : A,b                              a,B
     F1       : AaBb (Warna ungu)
     P2       : AaBb             X          AaBb
                  (ungu)                     (ungu)
     Gamet : AB, Ab, aB, ab                  AB, Ab, aB, ab
     F2       :
                AB            Ab            aB              ab


    AB         AABB         AABb          AaBB            AaBb
              ungu 1        ungu 2        ungu 3         ungu 4

    Ab         AABb         AAbb           AaBb           Aabb
               ungu 5       merah 6       ungu 7         merah 8

    aB         AaBB          AaBb         aaBB            aaBb
               ungu 9      ungu 10       putih 11        putih 12

    ab         AaBb         Aabb          aaBb             aabb
              ungu 13      merah 14      putih 15        Putih 16


c. Polimeri
     Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan tentang kriptomeri. Se-
lanjutnya, kalian akan mempelajari tentang polimeri. Apakah perbe-
daan antara keduanya? Untuk dapat menjawabnya, simaklah uraian
berikut.
     Polimeri atau karakter kuantitatif adalah persilangan heterozigot
dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi memengaruhi ba-
gian yang sama dari suatu organisme. Peristiwa polimeri ditemukan
oleh Lars Frederik Nelson dan Ehle, setelah melakukan percobaan
dengan menyilangkan gandum berbiji merah dengan gandum berbiji
putih. Persilangan itu menghasilkan keturunan heterozigot berwarna
merah lebih muda bila dibandingkan dengan induknya yang homozigot
(merah). Oleh karena itu, biji merah bersifat dominan tidak sempurna
terhadap warna putih. Setelah generasi F1 disilangkan sesama, pada
generasi F2 diperoleh perbandingan fenotip 3 merah : 1 putih.
     Supaya kalian lebih memahami, cermatilah contoh berikut.
Gandum berbiji merah : M1M1M2M2
Gandum berbiji putih : m1m1m2m2
                                                                         Prinsip Hereditas
                                                                                             137
P1       :   M1M1M2M2          X    m1m1m2m2
                                       (merah)               (putih)
                          Gamet : M1M2                        m1m2
                          F1       : M1m1M2m2 = merah
                          P2       : M1m1M2m2            X    M1m1M2m2
                                      (merah)                 (merah)
                          Gamet :       M1M2,M1m2,    M1M2, M1m2,
                                        m1M2, m1m2    m1M2, m1m2
                          Generasi F2 :
                                          M1M2           M1m2          m1M2            m1m2


                           M1M2        M1M1M2M2       M1M1M2 m2 M1m1M2M2            M1m1M2m2
                                       Merah tua      Merah sedang Merah sedang     Merah muda


                           M1m2        M1M1M2m2       M1M1 m2m2     M1m1M2m2        M1m1m2m2
                                       Merah sedang   Merah muda    Merah muda      Merah muda
                                                                                      sekali

                           m1M2        M1m1M2M2       M1m1M2m2      m1m1M2M2        m1m1M2m2
                                       Merah sedang   Merah muda    merah muda      merah muda
                                                                                       sekali

                            m1m2       M1m1M2m2       M1m1m2m2      m1m1M2m2         m1m1m2m2
                                       Merah muda     Merah muda    merah muda         putih
                                                        sekali         sekali
                          Rasio fenotip F2 adalah 15 merah : 1 putih
                               Dari hasil keturunan pada diagram di atas, banyaknya jumlah fak-
                          tor M memengaruhi warna bijinya. Semakin banyak faktor M yang
                          ada, warnanya semakin tua atau semakin gelap.
                               Kapankah peristiwa polimeri dapat terjadi? Peristiwa ini terjadi
                          pada pewarisan, warna kulit manusia. Warna kulit disebabkan oleh zat
                          warna kulit (pigmen). Jika faktor pigmen kulit manusia dilambangkan
                          dengan P, genotip orang berkulit putih p1p1 p2p2 p3p3.
                               Apabila pria kulit putih menikah dengan wanita kulit hitam (ne-
                          gro), maka keturunan F1 akan mempunyai kulit mulad (coklat sawo
                          matang), yang berfenotip P1p1P2p2P3p3. Derajat kehitaman kulit
                          bergantung pada banyaknya faktor pigmen P.
                          d. Epistasis-hipostasis
                               Kalian tentunya masih ingat tentang istilah epikotil (epi = di atas)
                          dan hipokotil (hipo = di bawah) bukan? Istilah tersebut dapat dianalog-
                          kan dengan epistasis dan hipostasis. Dalam hal ini, epistasis adalah se-
                          buah atau sepasang gen yang menutupi atau mengalahkan ekspresi gen
                          lain yang tidak selokus (sealel). Bagaimana dengan Hipostasis? Hipos-

138   Biologi Kelas XII
tasis adalah gen yang tertutupi oleh sebuah atau sepasang gen lain yang
tidak selokus (yang bukan alelnya).
      Epistasis dibedakan menjadi tiga, yaitu epistasis dominan, epistasis
resesif, dan epistasis dominan resesif. Nah, agar kalian lebih memahami
perbedaannya, perhatikanlah contoh berikut.
1) Epistasis Dominan
      Epistasis dominan terjadi pada persilangan umbi lapis bawang ber-
warna merah dengan umbi berwarna kuning. Gen A menyebabkan umbi
berwarna merah dan gen B menyebabkan umbi berwarna kuning.
      Persilangan tersebut dapat dilihat di bawah ini.
P aaBB (kuning, homozigot) X              AAbb (merah, homozigot)
Gamet aB                                          Ab
F1                             AaBb (merah)
F2         9 A_B_ (merah)
           3 A_Bb (merah)          12 merah
           3 aaB_ (kuning)
           1 aabb (putih)
      Jika dilihat, hasil perbandingan fenotip F2 tersebut adalah 12
merah : 3 kuning : 1 putih. Angka perbandingan tersebut merupakan
variasi atau modifikasi dari perbandingan dihibrida 9:3:3:1.
      Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan
bahwa epistasis dominan terjadi bila sebuah gen dominan mengalah-
kan pengaruh gen lain yang bukan alelnya. Rumusnya adalah gen A
bersifat epistasis terhadap gen B dan b. Oleh karena itu, meskipun
dalam genotip terdapat gen B atau b, gen A tetap menutup ekspresi
dari gen B dan b.
2) Epistasis Resesif
      Peristiwa ini terjadi jika gen resesif mengalahkan pengaruh gen
dominan dan resesif yang bukan alelnya. Rumusnya adalah gen aa epis-
tasis terhadap B dan b. Pada persilangan antara anjing berambut emas
dan anjing berambut coklat, dihasilkan keturunan F1 berambut hitam.
Beberapa gen yang berperan adalah gen B (menentukan warna hitam),
gen b (menentukan warna coklat), gen E (menentukan keluarnya war-
na), dan gen e (menghambat keluarnya warna). Peristiwa persilangan-
nya dapat dilihat sebagai berikut.
                                                                                                          Microsoft Encarta Premium 2006




      P      BBee (emas)       X     bbEE (coklat)
      Gamet          Be               bE
      F1             BbEe (hitam)
      F2             9 B_E_ (hitam)
                     3 B_ee (emas)
                     3 bbE_ (coklat)
                                                                             Gambar 5.6 Anjing dengan
                     1 bbee (emas)                                           berbagai macam warna bulu
      Dari hasil penyilangan tersebut menunjukkan perbandingan feno-
tip 9 hitam: 4 emas: 3 coklat. Oleh karena itu, rumus epistasis resesif
adalah aa epistasis terhadap B dan b. Dalam contoh ini, aa adalah ee
(menghambat keluarnya warna).

                                                                                Prinsip Hereditas
                                                                                                    139
3) Epistasis dominan resesif
                                Epistasis dominan resesif merupakan peristiwa suatu gen meng-
                          hambat ekspresi fenotip yang disebabkan oleh gen mutan yang bukan
                          alelnya. Gen mutan tersebut bersifat menghambat, sehingga disebut
                          gen penghalang atau inhibitor atau gen suspensor.
                                Epistasis dominan resesif terjadi pada persilangan lalat buah (Dros-
                          sophila melanogaster). Gen P menentukan warna mata merah, gen p
                          menentukan warna mata ungu, gen S merupakan gen non-suspensor,
                          dan s merupakan gen suspensor. Berikut ini peristiwa persilangannya.
                                P     PPss (merah)     X       ppSS (ungu)
                                Gamet         Ps             pS
                                F1        PpSs
                                F2        9 P_S_ (merah)
                                          3 P_ss (merah)
                                          3 ppS_ (ungu)
                                          1 ppss (merah)
                                Perbandingan fenotipnya adalah 13 merah: 3 ungu. Rumus epis-
                          tasis dominan resesif adalah A epistasis terhadap B dan b serta bb epis-
                          tasis terhadap A dan a.
                          e. Gen-gen komplementer.
                               Berikutnya akan kalian bahas tentang gen-gen komplementer.
                          Apakah yang dimaksud dengan istilah tersebut? Nah, bacalah dengan
                          cermat penjelasan berikut.
                               Gen-gen komplementer merupakan interaksi antara gen-gen domi-
                          nan yang berbeda, sehingga saling melengkapi. Jika kedua gen tersebut
                          terdapat bersama-sama dalam genotip, maka akan saling membantu
                          dalam menentukan fenotip. Jika salah satu gen tidak ada, maka pe-
                          munculan fenotip menjadi terhalang. Agar lebih jelas, simaklah con-
                          toh berikut.
                               Apabila F1 (keturunan pertama) hasil perkawinan 2 orang yang
                          bisu tuli disilangkan dengan sesamanya, maka generasi atau keturunan
                          F2 ada yang normal dan bisu tuli.
                               P1         : BBtt           X        bbTT
                                            (bisu tuli)              (bisu tuli)
                               Gamet : B, t                          b, T
                               F1         : BbTt (normal)
                               P2         : BbTt           ><       BbTt
                                              (normal)               (normal)
                               Gamet : BT, Bt, bT, bt                BT, Bt, bT, bt
                                              BT             Bt             bT             bt


                               BT           BBTT            BBTt          BbTT            BbTt
                                            normal         normal         normal         normal



140   Biologi Kelas XII
Bt           BBTt          BBtt          BbTt         Bbtt
                 normal       bisu tuli      normal      bisu tuli

     bT          BbTT           BbTt         bbTT         bbTt
                 normal        normal       bisu tuli    bisu tuli

      bt          BbTt          Bbtt         bbTt          Bbtt
                 normal       bisu tuli     bisu tuli    bisu tuli

     Dalam hal ini, gen T dan gen B tidak akan menunjukkan sifat
normal apabila kedua gen tersebut tidak terdapat bersama-sama dalam
satu genotip. Dengan demikian, jika hanya terdapat gen T tanpa gen
B, atau jika hanya terdapat gen B tanpa gen T maka akan tetap me-
munculkan sifat bisu tuli. Rasio fenotip F2 yang dihasilkan adalah 9
Normal : 7 bisu tuli.
f.   Gen Dominan Rangkap
      Masih ingatkah kalian dengan gen dominan? Gen dominan rang-
kap merupakan dua gen dominan yang memengaruhi bagian tubuh
makhluk hidup yang sama. Kedua gen itu berada bersama-sama dan
fenotipnya merupakan gabungan dari kedua sifat gen-gen dominan
tersebut. Perhatikanlah contoh berikut.
     Pada persilangan tanaman Bursa sp. yang berbuah oval dengan
tanaman Bursa sp. yang berbuah segitiga, dihasilkan keturunan per-
tama (F1) yaitu tanaman Bursa sp. semua berbentuk oval. Untuk me-
ngetahui hasil keturunan F2, cermatilah diagram di bawah ini:
     Diagram pembastaran.
     P1       : AABB                 X          aabb
                  (buah segitiga)             (buah oval)
     Gamet : A, B                              a, b
     F1       : AaBb 100% buah segitiga
     P2       : AaBb                 ><         AaBb
                   (buah segitiga)            (buah segitiga)
     Gamet : AB, Ab, aB, ab                    AB, Ab, aB, ab
     F2 :
                   AB            Ab            aB           ab

     AB           AABB          AABb          AaBB        AaBb
                 segitiga      segitiga      segitiga    segitiga
     Ab           AABb          AAbb          AaBb        Aabb
                 segitiga      segitiga      segitiga    segitiga
     aB           AaBb          AaBb          aaBB        aaBb
                 segitiga      segitiga      segitiga    segitiga
     ab           AaBb          Aabb          aaBb         aabb
                 segitiga      segitiga      segitiga      oval
Rasio Fenotip F2 adalah 15 buah segitiga : 1 buah oval

                                                                       Prinsip Hereditas
                                                                                           141
g. Atavisme
                                   Sebelum mengetahui tentang peristiwa atavisme, cobalah ingat
                             kembali tentang interaksi gen pada pial ayam. Pial walnut dihasilkan
                             dari persilangan ayam berpial rose dan pea. Pial pea dikatakan meng-
                             hilang dan muncul sifat di luar induknya. Setelah ayam berpial walnut
                             disilangkan sesamanya, dihasilkan 4 macam pial yaitu rose, pea, walnut,
                             dan single. Pada peristiwa ini, pial rose dan pea muncul kembali setelah
                             menghilang pada keturunan pertama. Nah, oleh Charles Darwin,
                             peristiwa munculnya kembali sifat keturunan pada generasi berikutnya
                             setelah sempat menghilang ini disebut atavisme.
                                   Atavisme juga terjadi pada burung merpati (Columba livia) India.
                             Hasil perkawinan antara sesama merpati berekor seperti kipas, akan
                             menghasilkan merpati berekor lurus. Merpati berekor seperti kipas
                             muncul kembali setelah perkawinan antara sesama merpati berekor
                             lurus.
                                   Setelah kalian mempelajari materi tentang Prinsip Hereditas ter-
                             masuk Hukum Mendel, berbagai contoh persilangan, dan memperhi-
                             tungkan besarnya rasio genotip dan fenotip, maka untuk mengingat
                             kembali, kerjakan Uji Kompetensi berikut.


     Uji Kompetensi                                  8.    Jelaskan perbedaan antara persilangan
                                                           monohibrida dan dihibrida.
Kerjakanlah soal-soal berikut.                       9.    Jelaskan tentang polimeri yang merupakan
1.   Apakah yang dimaksud dengan inheritansi?              bentuk penyimpangan semu Hukum Mendel!
2.   Jelaskan objek penelitian awal Mendel dan       10.   Jika seorang ibu bermata hitam dan ber-
     alasan pemilihan tersebut.                            ambut keriting dominan homozigot (HHKK)
3.   Sebutkan beberapa hipotesis Mendel dalam              menikah dengan ayah bermata coklat dan
     menemukan Hukum Mendel I dan II.                      berambut lurus resesif homozigot (hhkk),
4.   Apa yang dimaksud dengan parental, filial 1           a.   bagaimana perbandingan fenotip
     dan filial 2?                                              dan genotipnya?
5.   Bagaimanakah pernyataan Hukum Mendel I?               b.   bagaimanakah perbandingan feno-
6.   Bagaimanakah pernyataan Hukum Mendel II?                   tip dan genotipnya jika ayah ber-
7.   Apakah perbedaan antara fenotip dan genotip?               mata coklat dan berambut keriting
                                                                heterozigot (hhKk)?




                                  Pada subbab sebelumnya, telah dipelajari tentang hereditas pada
                             tumbuhan dan hewan serta pada manusia. Pada subbab berikut, akan
                             kalian pelajari lebih khusus lagi tentang pola-pola hereditas pada ma-
                             nusia.

                             B. Pola-pola Hereditas
                                  Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, peristiwa inheritansi
                             baik pada hewan, tumbuhan, maupun manusia akan mengikuti pola-
                             pola hereditas. Kemudian, bagaimanakah sifat individu baru yang akan


142    Biologi Kelas XII
dihasilkan tersebut? Berikut akan kalian pelajari tentang pola-pola
hereditas pada pewarisan sifat keturunan.
1. Tautan Autosomal
      Bagian kromosom yang berperan dalam peristiwa pewarisan                         A      B
sifat keturunan adalah gen. Telah kalian pelajari bersama bahwa satu
kromosom dapat mengandung ratusan bahkan ribuan gen. Nah,
kondisi di mana dalam satu kromosom yang sama terdapat dua atau
lebih gen inilah yang disebut tautan atau berangkai (linkage). Gen-                   a      b

gen yang berada pada kondisi tautan ini disebut gen-gen berangkai
(Gambar 5.7). Gen-gen berangkai juga terdapat pada kromosom
                                                                         sentromer
seks.
      Berdasarkan tempat terdapatnya, kromosom dibedakan menjadi
                                                                       Gambar 5.7 Gen A tertaut
kromosom autosom (terdapat pada sel-sel tubuh diploid atau sel-sel     dengan gen B, pada 1 kromosom
                                                                       yang sama. Alel-alelnya a
somatis) dan kromosom seks atau gonosom (terdapat pada sel-sel         dan b tertaut pada kromosom
kelamin). Oleh karena itu, tautan gen yang terjadi pada kromosom       homolognya

autosom disebut tautan autosomal. Sementara itu, gen yang terdapat
pada kromosom seks disebut tautan seks.
      Penemuan adanya tautan gen diawali oleh penelitian Morgan
pada lalat buah (Drossophila sp.). Lalat buah dipilih sebagai objek
                                                                       Galeri
penelitiannya karena mudah dan cepat berkembang biak, jumlah
kromosomnya hanya 4 pasang (8 kromosom) sehingga kromosomnya
mudah diamati dan dihitung, serta mudah dibedakan antara lalat
jantan dan betina (lalat betina mempunyai ukuran tubuh lebih
besar). Morgan melakukan persilangan dihibrida pada lalat buah,




                                                                                                              Microsoft Encarta Premium 2006
yaitu antara lalat buah betina (tubuh abu-abu dan sayap normal)
dengan lalat buah jantan (tubuh hitam dan sayap keriput). Simbol
vg+ menunjukkan alel penentu warna tubuh abu-abu, vg sebagai
penentu tubuh hitam, b+ penentu sayap normal, dan b penentu
sayap keriput. Warna tubuh hitam dan sayap keriput menunjukkan
fenotip yang berlawanan (tidak normal) dengan fenotip yang              Thomas Hunt Morgan
dimiliki oleh induk betina. Fenotip tersebut dapat terjadi karena       (1866-1945), memelopori
adanya perubahan gen di dalam kromosom (mutasi). Oleh karena            penelitian lalat buah (Dros-
                                                                        sophila melanogaster) mulai
itu, fenotip ini disebut fenotip mutan. Perkawinan kedua lalat buah     tahun 1911. Penelitian terse-
dengan kedua induk yang memiliki fenotip saling berlawanan tersebut     but sangat berharga bagi
merupakan peristiwa test cross antara sifat dihibrida dengan resesif    perkembangan genetika,
                                                                        sehingga Morgan menerima
homozigotnya. Dengan demikian, perbandingan fenotip yang akan
                                                                        hadiah Nobel pada tahun
dihasilkan adalah 1:1:1:1. Namun, hasil tersebut tidak terjadi pada     1933.
persilangan Morgan karena menunjukkan perbandingan jumlah                            Day, Genetika, hlm. 16

fenotip yang jauh berbeda (tidak proporsional). Dari hasil tersebut,
Morgan mendapatkan kesimpulan bahwa pewarisan warna tubuh
dan bentuk sayap umumnya terjadi bersama-sama dalam kombinasi
yang spesifik. Hal ini disebabkan gen-gen penentu kedua sifat atau
fenotip tersebut terdapat pada satu kromosom yang sama sebagai
peristiwa tautan gen.



                                                                           Prinsip Hereditas
                                                                                                 143
Bentuk tautan gen dan persilangan pada lalat buah tersebut dapat
                               dilihat sebagai berikut:



                                    P                                                       X


                                                                      vg   vg+                                               vg   vg
                                        (tubuh abu-abu,                                              (tubuh hitam,           b    b
                                                                      b    b+
                                        sayap normal)                                                sayap keriput)




                               F1

                                        Gamet O                 vg+                        vg                        vg+               vg
                                                                b+                         b                         b                 b+


                                 Gamet O

                                           vg              vg     vg+                 vg        vg              vg     vg+        vg    vg
                                           b               b      b+                  b         b               b      b          b     b+




                                                       tipe normal
                                                    (abu-abu, normal)            hitam, keriput          abu-abu, keriput    hitam, normal

                               Gambar 5.8 Peristiwa tautan gen pada lalat buah


                                    Fertilisasi antara gamet jantan dan betina akan terjadi secara
                               acak. Pada persilangan lalat buah tersebut, terbentuk individu
                               keturunan de ngan fenotip yang berbeda dengan fenotip dari
                               kedua induknya. Fenotip pada individu seperti ini disebut fenotip
                               rekombinan (abu-abu, keriput dan hitam, normal), sedangkan
                               fenotip individu keturunan yang sama dengan yang dimiliki
Kilas                          induk disebut fenotip induk (abu-abu, normal dan hitam,
Kalian tentunya masih ingat
istilah pindah silang atau
                               keriput). Individu-individu yang dihasilkan tersebut mengalami
crossing over karena peris-    variasi genetik yang disebabkan adanya pindah silang. Peristiwa
tiwa pindah silang ini telah   pembentukan keturunan melalui kombinasi-kombinasi baru dari
kalian pelajari pada Bab IV
Sub Bab Pewarisan Sifat dan
                               fenotip induknya ini disebut rekombinasi genetik.
Variasi Genetis. Coba kalian
pelajari kembali peristiwa
                               2. Pindah Silang
pindah silang tersebut.            Berdasarkan tempat terjadinya, pindah silang dibedakan menjadi
Pada pindah silang, kroma-     pindah silang tunggal dan pindah silang ganda. Nah, agar lebih jelas-
tid-kromatid yang bersilang-
an itu melekat dan putus di
                               nya perhatikan peristiwa pindah silang berikut.
bagian kiasma. Kemudian
setiap potongan tersebut
                               a. Pindah silang tunggal
melekat pada kromatid              Pindah silang ini hanya terjadi pada satu tempat saja. Hasil dari
sebelahnya secara timbal
                               pindah silang ini akan membentuk 4 gamet. Gamet tersebut adalah
balik.




144      Biologi Kelas XII
gamet tipe parental, yaitu gamet yang mempunyai gen-gen seperti in-
duknya dan gamet tipe rekombinasi, yaitu gamet tipe baru hasil pin-
dah silang.
                                                                                                 kiasma

    A    B                           A       B                                    A              B             1.       A       B       gamet parental
                  Meiosis I                          kromatid
                                                     kakak beradik                                             2.       A       b
                                     A5 B                                         A              B
    a    b                                                                                                              a       B       gamet rekombinasi
                                                     kromatid bukan               a              b             3.
                                     a       b       kakak beradik                                             4.       a       b       gamet parental
                                                                                   a             b
 sepasang                            a b                                               terjadi
kromosom                         terbentuk                                             pindah                          terbentuk
 homolog                        4 kromatid                                              silang                      4 macam gamet

        Gambar 5.8 Terjadinya pindah silang tunggal



b. Pindah silang ganda
     Pindah silang ini terjadi pada 2 tempat (kiasmata). Seperti halnya
pada pindah silang tunggal, pindah silang ganda ini juga menghasilkan
4 kromatid dan 4 gamet.

    A     C   B     Meiosis I    A       C       B                    A       C           B               1.        A       C       B
                                                                                                          2.        A       c       b
    a     c   b                  A       C       B                    A       C           B
                                                                                                          3.        a       C       B
                                                                      a       c           b
                                 a       c       b                                                                  a       c       b
                                                                                                          4.
                                                                      a         c       b
    sepasang                      a    c b                                   terjadi                              terbentuk
   kromosom                       terbentuk                               pindah silang                        4 macam gamet
    homolog                      4 kromatid                                  ganda

     Gambar 5.9 Terjadinya pindah silang ganda



    Pindah silang tersebut terjadi pada individu trihibrid (dengan 3
gen berangkai). Gamet no 1 dan 4 merupakan gamet tipe parental,
sedangkan gamet no 2 dan 3 merupakan gamet tipe rekombinasi.
    Dengan dihasilkannya individu-individu tipe parental dan tipe
rekombinasi, maka dapat dihitung besarnya persentase kombinasi baru
yang dihasilkan sebagai akibat terjadinya pindah silang. Nilai ini dise-
but nilai pindah silang (NPS).
    Rumus perhitungan nilai pindah silang adalah sebagai berikut:


                         Jumlah tipe rekomendasi
     NPS =                                                X 100%
                  Jumlah seluruh individu yang dihasilkan
                                                     l


     Persentase nilai pindah silang tersebut menunjukkan kekuatan
pindah silang antara gen-gen yang tertaut.
     Selanjutnya, untuk lebih memahami tentang peristiwa pindah si-
lang, ikutilah rubrik Percobaan berikut ini.




                                                                                                                Prinsip Hereditas
                                                                                                                                              145
Percobaan
                      Menggunakan Imitasi (Tiruan) Tautan dan Pindah Silang


 A.   Dasar Teori
      Peristiwa pindah silang dapat terjadi pada saat meiosis I atau meiosis II selama pembentukan
      gamet. Kromatid-kromatid dari pasangan kromosom homolog dapat melakukan pindah silang
      ini. Hasil dari pindah silang adalah individu tipe parental dan individu tipe rekombinasi.
 B.   Tujuan
      Menirukan peristiwa tautan dan pindah silang menggunakan lilin.
 C.   Alat dan Bahan
      1. Pensil berwarna
      2. Penggaris
      3. Lilin malam yang lembek bermacam warna
 D.   Langkah Percobaan
      1. Bentuklah lilin tersebut menjadi 2 bentuk silinder (bulat panjang) dengan warna yang
          sama sebagai 2 kromatid dan 2 silinder lagi dengan warna yang lain, sebagai pasangan
          kromatid yang lain.
      2. Berilah tanda lokasi sentromer dengan menggunakan lilin yang warnanya sama dengan
          setiap pasang kromatid.
      3. Susun dan nomorilah kromatid-kromatid tersebut seperti pada gambar berikut:


                                               1

                                               2

                                               3

                                               4



      4.    Buatlah gambaran terjadinya pindah silang dengan ketentuan sebagai berikut.
            a. Pindah silang tunggal antara kromatid no 2 dan 3
            b. Pindah silang ganda antara kromatid no 2 dan 3, serta kromatid no 2 dan 3
            c. Pindah silang ganda antara kromatid no 2 dan 3, serta kromatid no 3 dan 4
 E.   Pembahasan
      Dari setiap macam pindah silang yang kalian lakukan, gambarlah kromosomnya dan berapa
      sajakah persentase setiap tipe gamet yang dihasilkan. Jelaskan maksud nilai dari persentase
      tersebut.

        Macam pindah silang yang        Gambar kromosom pada         Persentase gamet tipe pa-
            kalian lakukan               gamet yang dihasilkan        rental dan rekombinasi
                          a
                          b
                          c




                                  Setelah menyelesaikan percobaan pindah silang, berikut ini pola
                              hereditas selanjutnya.


146   Biologi Kelas XII
3. Tautan Seks
     Jumlah kromosom pada manusia, lalat, dan hewan yang lain
tentunya mempunyai perbedaan. Kromosom manusia terdiri dari 23
pasang, berupa 22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromo-
som kelamin atau gonosom (kromosom X dan kromosom Y). Jagung
mempunyai 10 pasang kromosom, sedangkan lalat buah mempunyai 8
pasang kromosom termasuk kromosom kelamin. Seperti halnya tautan
kromosom, peristiwa tautan seks ini dapat dipelajari juga pada lalat
buah. Tautan seks dibedakan menjadi tautan kromosom X dan tau-
tan kromosom Y. Seperti apakah tautan seks tersebut? Simaklah uraian
berikut ini.
a. Tautan Kromosom X
     Tautan kromosom X berarti kromosom X membawa gen yang
dapat diturunkan pada keturunannya baik jantan atau betina. Kromo-
som kelamin pada lalat betina sama seperti pada manusia, yaitu terdiri
dari 2 kromosom X ( XX), sedangkan pada lalat jantan terdiri dari 1
kromosom X dan 1 kromosom Y ( XY). Sebelum mempelajari persi-
langan pada lalat buah, simbol-simbol gen yang digunakan yaitu gen +,
penentu warna mata merah (normal atau wild type) dan gen w, penentu
warna mata putih (white eye).
     Lalat buah betina mata merah homozigot dikawinkan dengan lalat
jantan mata putih, ternyata F1 nya berkelamin jantan dan betina ma-
sing-masing bermata merah. Setelah sesama F1 tersebut dikawinkan,
dihasilkan keturunan F2 sebanyak 2 lalat buah betina bermata merah
dan 2 lalat buah jantan masing-masing bermata merah dan putih. Un-
tuk lebih jelasnya, berikut ini adalah diagram persilangannya:
     P1                 X+ X+     X       XwY
                     (mata merah)         (mata putih)
     Gamet            X+                   Xw dan Y
                         + w
     F1                 X X (betina, mata merah)
                        X+Y (jantan, mata merah)

     P2                 X+Xw     X     X+Y
                       +      w
     Gamet           X dan X          X+ dan Y
     F2 X+ X+ (betina, mata merah)
             XwX+ (betina, mata merah)
            X+Y (jantan, mata merah)
            XwY (jantan, mata putih)
     Pada persilangan ini, gen penentu warna mata hanya dibawa oleh
kromosom X saja (baik kromosom pada kelamin jantan atau betina).
Hasil persilangan tersebut menunjukkan bahwa warna merah dominan
terhadap warna putih dan gen dominan (+) terangkai pada kromosom
X. Beberapa contoh gen yang hanya terdapat pada kromosom X adalah
gen penentu warna bulu pada burung, gen penentu warna rambut



                                                                         Prinsip Hereditas
                                                                                             147
pada kucing, gen penentu kelainan buta warna, anodontia, dan hemo-
                             filia. Kelainan-kelainan tersebut akan dibahas pada subbab Hereditas
                             Pada Manusia.
                             b. Tautan Kromosom Y
                                  Seperti halnya tautan kromosom X, tautan kromosom Y berarti
                             bahwa pada kromosom Y terdapat gen yang hanya diturunkan pada
                             keturunan laki-laki atau jantan saja. Oleh karena itu, jika gen dominan
                             terdapat pada kromosom Y, maka setiap keturunan jantan atau laki-
                             laki akan mewarisi sifat dominan tersebut. Pewarisan sifat ini disebut
                             holandrik. Gen pada kromosom Y dapat berangkai, demikian juga
                             pada kromosom X. Beberapa contoh gen yang hanya terdapat pada
                             kromosom Y adalah gen penentu jari-jari berselaput, gen penentu
                             tumbuhnya rambut pada telinga, serta gen penentu tumbuhnya ram-
                             but panjang dan kaku pada manusia yang juga akan dibahas pada sub-
                             bab Hereditas Pada Manusia.
                                  Sebelum kalian mempelajari tentang determinasi seks, ikutilah ru-
                             brik Diskusi berikut ini.
                                                                           D i s k u s i
Dari uraian tentang tautan seks tersebut, tentunya kalian akan dapat membedakan istilah tautan seks
dengan tautan gen. Diskusikan perbedaan istilah tautan gen dan tautan seks tersebut dengan teman
kalian. Jika gen resesif penentu sifat hanya terdapat pada kromosom Y, dan terjadi perkawinan dengan
wanita dominan homozigot, mungkinkah sifat dari gen kromosom Y tersebut diturunkan pada keturunannya
yang betina atau wanita? Diskusikan selengkap mungkin, selanjutnya koreksikanlah hasil diskusi tersebut
kepada guru kalian.



                                 Nah, setelah kalian memahami tentang tautan seks dan tautan gen
                             melalui rubrik Diskusi, berikut ini akan kalian pelajari tentang deter-
                             minasi seks.
                             4. Determinasi Seks
                                  Telah dijelaskan sebelumnya bahwa jumlah kromosom pada tum-
                             buhan, hewan, dan manusia mempunyai perbedaan. Perbedaan ini
                             juga terjadi pada susunan kromosom kelamin atau kromosom seks
                             pada tumbuhan, hewan, dan manusia tersebut.
                                  Susunan kromosom pada jenis kelamin jantan atau pria tentunya
                             berbeda dengan jenis kelamin betina atau wanita. Perbedaan ini dapat
                             disebabkan oleh 2 faktor. Faktor yang pertama adalah faktor lingkung-
                             an, di mana individu keturunan jantan maupun betina yang dihasilkan
                             melalui fertilisasi dapat dipengaruhi oleh faktor fisiologi induknya. Jika
                             produksi dan peredaran atau kadar hormon kelamin dalam tubuh tidak
                             seimbang, maka pernyataan fenotip tentang jenis kelaminnya dapat
                             berubah. Akibatnya, watak kelaminnya juga mengalami perubahan.
                             Faktor kedua adalah faktor genetik. Secara umum, faktor genetiklah
                             yang paling menentukan jenis kelamin suatu individu. Komposisi kro-
                             mosom dapat memengaruhi perbedaan jenis kelamin.

148    Biologi Kelas XII
Pada tahun 1891, seorang biolog Jerman bernama H. Henking
yang sedang melakukan penelitian tentang spermatogenesis, mengamati
adanya struktur tertentu pada nukleus spermatozoa serangga. Henking
menyebut struktur tersebut sebagai “badan X” kemudian membedakan
antara spermatozoa berbadan X dengan spermatozoa tanpa badan X.
Pembuktian hal tersebut dilakukan pada tahun 1902 oleh Mc Clung.
Clung tidak menemukan adanya badan X tersebut pada sel telur belalang
betina. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa badan X memiliki hubung-
an dengan jenis kelamin. Setelah penelitian dilanjutkan oleh Wilson dan
Steven, dinamakanlah badan X tersebut sebagai kromosom X.
     Berikut ini akan kalian pelajari tentang tipe-tipe penentuan jenis
kelamin (determinasi seks) yang telah dikenal pada hewan, tumbuhan,
dan manusia.
a. Tipe XY
     Tipe penentuan seks ini dapat dijumpai pada lalat buah, manusia,                autosom
tumbuh-tumbuhan berumah dua, dan pada hewan menyusui.
     Pada nukleus lalat buah terdapat 8 buah kromosom (4 pasang)




                                                                                                         Suryo, Genetika, hlm. 165
yang terdiri dari 3 pasang kromosom tubuh (autosom) dan 1 pasang
kromosom seks. (perhatikan Gambar 5.10). Kromosom seks pada lalat            X X                 X   Y
betina mempunyai 2 kromosom X (bentuknya batang lurus), sedang-
kan pada lalat jantan terdiri dari kromosom X dan kromosom Y (lebih              Kromosom kelamin
pendek dari kromosom X dan salah satu ujungnya membengkok). For-          Gambar 5.10 Susunan
mula kromosom lalat buah betina adalah 8,XX (3 pasang kromosom            kromosom pada nukleus lalat
                                                                          buah.
atau 6 buah autosom + 1 pasang kromosom X), sedangkan lalat buah
jantan adalah 8,XY (3 pasang kromosom autosom + 1 kromosom X +
1 kromosom Y).
     Sebelum melanjutkan materi ini lebih lanjut, ikutilah rubrik Dis-
kusi berikut.
                                                                          D i s k u s i
 Jumlah wanita dan pria pada suatu tempat tentunya berbeda-beda. Menurut kalian, mengapa hal itu
 terjadi? Jelaskan argumen kalian berdasarkan aspek biologis (sifat-sifat sperma atau ovum), agama,
 geografi, dan juga aspek fisiologi (misalnya umur). Kalian dapat mencari literatur yang mendukung
 argumen tersebut. Diskusikanlah bersama teman kelompok kalian dan presentasikan di depan gurumu.



     Jumlah kromosom pada manusia adalah 46 buah (23 pasang).
Pada wanita, terdapat 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom
X (46,XX), sedangkan pada laki-laki terdapat 22 pasang autosom, 1
kromosom X, dan 1 kromosom Y (46,XY). Pada gametogenesis, di-
hasilkan ovum (sel telur) haploid sehingga mengandung 22 autosom
(11 pasang) dan 1 kromosom X. Pada spermatogenesis dihasilkan
spermatozoa yang mengandung 22 autosom dan 1 kromosom X serta
spermatozoa yang mengandung 22 autosom dan 1 kromosom Y. Lalu,
bagaimanakah terjadinya pembentukan jenis kelamin laki-laki atau
perempuan? Hal ini dapat kalian lihat pada skema pembentukan jenis
kelamin (perhatikan Gambar 5.11).
                                                                             Prinsip Hereditas
                                                                                                 149
Selain pada manusia dan lalat, hewan
           22AA                          22AA                      menyusui mempunyai sistem kelamin XY
  P                X
           X X                          X   Y                      (jantan) dan XY (betina). Demikian juga
                                                                   pada tumbuhan berumah dua (tumbuhan
                                                                   yang satu sebagai tumbuhan betina dan
  ovum      22A                 22A             22A                yang satu sebagai tumbuhan jantan), misal-
                                                      spermatozo
            X                   X                 Y
                                                                   nya salak (Salacca edulis).
                                                                   b. Tipe XO
 F1        22AA                          22AA
           X   X                        X   Y
                                                                     Tipe XO ini dijumpai pada serangga
      anak perempuan                  anak laki-laki
                                                                seperti belalang (Ordo Orthoptera) dan
                                                                kepik (Ordo Hemiptera). Pada belalang ti-
Gambar 5.11 Skema                                               dak dijumpai adanya kromosom Y sehingga
pembentukan jenis kelamin
                                       hanya mempunyai kromosom X saja. Oleh karena itu, belalang jantan
                                       bertipe XO dan belalang betina bertipe XX (mempunyai sepasang kro-
                                       mosom X).
                                      c. Tipe ZW
                                           Tipe ini dijumpai pada serangga (kupu-kupu), beberapa jenis ikan
                                      dan reptil. Berbeda dengan tipe seks pada manusia dan lalat buah yang
                                      homogametik (terdiri dari kromosom kelamin yang sama) pada betina
                                      atau wanita, tipe seks ZW pada betina bersifat heterogametik (terdiri
                                      dari kromosom kelamin yang berbeda). Agar tidak terjadi kekeliruan
                                      dengan tipe penentuan kelamin XY, maka digunakan Z dan W. Oleh
                                      karena itu, yang betina mempunyai tipe ZW (atau XY) dan yang jan-
                                      tan mempunyai tipe ZZ (atau XX).
                                      d. Tipe ZO
                                           Tipe ZO dijumpai pada unggas seperti ayam dan itik. Unggas
                                      betina juga bersifat heterogametik, yaitu hanya mempunyai satu kro-
                                      mosom X saja, sehingga tipenya adalah ZO atau XO. Unggas jantan
                                      bersifat homogametik, sehingga tipenya adalah ZZ atau XX.
                                      5. Gen Letal
                                           Individu baru yang dihasilkan dari perkawinan induk tidak selalu
                                      berada dalam keadaan hidup. Secara genetik, hal ini dapat disebabkan
                                      oleh adanya gen letal, yaitu gen yang jika berada dalam keadaan ho-
                                      mozigotik, ia dapat menyebabkan kematian individu. Oleh karena itu,
                                      adanya gen letal menyebabkan perbandingan fenotip keturunan yang
                                      dihasilkan akan menyimpang dari Hukum Mendel.
                                           Dengan adanya gen letal, fungsi gen akan mengalami gangguan
                                      dalam menumbuhkan sifat atau fenotip. Adanya gen letal ini dapat
                                      disebabkan oleh mutasi (akan dibahas pada bab berikutnya). Gen le-
                                      tal akan berpengaruh atau dapat menyebabkan kematian saat individu
                                      masih berada dalam tahap embrio, pada saat kelahiran individu, atau
                                      setelah individu berkembang dewasa.



 150        Biologi Kelas XII
Lalu, gen apa sajakah yang dapat menyebabkan kematian terse-
but? Gen letal dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gen dominan
letal dan gen resesif.
a. Gen dominan letal
      Gen dominan letal adalah gen dominan yang dapat menyebabkan
kematian jika bersifat homozigotik. Contoh adanya gen dominan le-
tal ini terdapat pada ayam “Creeper” (ayam redep), tikus kuning, dan
manusia.
      Jika ayam redep (ayam yang bertubuh normal, tetapi kakinya
pendek) heterozigotik dikawinkan dengan sesamanya, maka akan di-
hasilkan keturunan ayam letal, ayam redep, dan ayam normal. Gen C
sebagai penentu ayam redep dan gen c sebagai penentu ayam normal.
Hal ini dapat dilihat pada persilangan berikut.
      P                  Cc       X P Cc
                    (ayam redep)             (ayam redep)
      Gamet         C dan c                  C dan c
      F1            CC = letal 1
                    Cc = redep
                                  2
                    Cc = redep
                    cc = normal 1
      Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan fenotip yang diharap-
kan adalah 3 : 1. Dengan adanya gen letal yaitu gen dominan C yang
homozigotik (CC), maka terjadi penyimpangan perbandingan fenotip
menjadi 2 redep : 1 normal. Gen letal tersebut menyebabkan ayam
mati dalam keadaan embrio.
      Pada manusia, gen dominan letal dapat menyebabkan Thallase-
mia, yaitu kelainan akibat rusak atau pecahnya (hemolisis) eritrosit,
dengan ciri-ciri: ukuran eritrosit kecil berbentuk lonjong (tidak bulat
bikonkaf ), jumlahnya melebihi normal, dan daya ikat terhadap oksi-
gen rendah. Thallasemia dibedakan menjadi dua, yakni:
a). Thallasemia Mayor
      Thallasemia mayor merupakan thallasemia yang parah, sehingga
menyebabkan kematian saat bayi. Thallasemia mayor disebabkan gen
dominan homozigot (ThTh).
b). Thallasemia Minor
      Pada thallasemia minor ini, terjadi sedikit kerusakan pada eritrosit
atau penderita hanya mengalami anemia (kekurangan darah). Pende-
rita biasanya masih dapat hidup, meskipun mengalami anemia. Thalla-
semia minor disebabkan oleh gen heterozigot (Thth). Oleh karena itu,
orang yang normal mempunyai genotip resesif homozigot (thth).
b. Gen resesif letal
     Gen resesif letal adalah gen resesif yang menyebabkan kematian
jika dalam keadaan homozigot. Gen ini dijumpai pada tanaman jagung,
yaitu gen G sebagai pembentuk klorofil dan gen g yang menyebabkan
tidak terbentuknya klorofil jika bersifat homozigotik.
                                                                             Prinsip Hereditas
                                                                                                 151
Persilangan antara sesama tanaman jagung berdaun hijau hetero-
                          zigotik dapat dilihat sebagai berikut.
                              P          Gg       X P Gg
                                    (hijau)                   (hijau)
                              Gamet G dan g                   G dan g
                              F1         GG = hijau
                                         Gg = hijau 3
                                         Gg = hijau
                                         gg = putih atau albino (letal)
                               Pada persilangan tanaman jagung tersebut, diketahui perbanding-
                          an fenotip yang dihasilkan semula adalah 75% berdaun hijau : 25%
                          berdaun putih. Tanaman berdaun hijau dapat menjalankan proses fo-
                          tosintesis serta dapat menyerap zat makanan dengan akarnya. Namun,
                          tanaman berdaun putih dengan akar yang belum sempurna hanya
                          mampu bertahan selama 14 hari saja, yaitu dengan menerima makanan
                          dari endospermnya (putih lembaga). Tanaman putih tidak dapat berfo-
                          tosintesis karena tidak memiliki klorofil pada daunnya. Setelah 14 hari,
                          tanaman tersebut segera mati. Oleh karena itu, persilangan dua tanaman
                          monohibrida tersebut tidak menghasilkan perbandingan fenotip 3 : 1,
                          tetapi terjadi penyimpangan yaitu menjadi 3 : 0.
                               Selain pada jagung, contoh gen resesif letal antara lain: gen pe-
                          nyebab perlekatan paru-paru sehingga bayi mati saat dilahirkan, gen
                          penyebab bentuk tulang rawan tidak normal (salah), penyebab mencit
                          berekor pendek, lalat buah bermata bintang, dan gen penyebab ke-
                          lainan darah (Sicklemia).
                               Sicklemia pada manusia atau sickle cell merupakan keadaan pada
                          seseorang yang mempunyai eritrosit berbentuk bulan sabit. Hal ini
                          menyebabkan terganggunya peredaran darah. Gen penyebab sickle-
                          mia adalah gen resesif homozigot yang bersifat letal (ss). Sementara
                          itu, pada orang normal dapat mempunyai genotip SS (dominan ho-
                          mozigot) atau heterozigot (Ss).
                          6. Non-disjunction
                               Sebelum kalian mempelajari lebih lanjut tentang gagal berpisah
                          ini, ada beberapa hipotesis tentang hubungan (korelasi) pemindahan
                          kromosom dengan gen, antara lain: pertama, pada sel somatik (sel-
                          sel tubuh) terdapat 2 kelompok kromosom yang identik (homolog),
                          yang satu berasal dari induk jantan dan satu lagi dari induk betina.
                          Terdapatnya kromosom-kromosom dalam pasangan-pasangan kro-
                          mosom yang tidak identik adalah sejajar dengan terdapatnya gen-gen
                          dalam pasangan; kedua, kromosom-kromosom tetap mempunyai sifat
                          morfologi yang sama sepanjang berbagai pembelahan sel. Demikian
                          pula gen-gen akan menunjukkan kontinuitas yang sama; ketiga, setiap
                          kromosom atau setiap pasang kromosom mempunyai peranan tertentu
                          dalam kehidupan dan perkembangan individu; dan keempat, selama


152   Biologi Kelas XII
meiosis, kromosom-kromosom homolog berpasangan dan kemudian
anggota dari pasangan kromosom tersebut memisah secara bebas ke
sel-sel kelamin. Gen-gen juga memisah secara bebas sebelum terben-
tuknya gamet.

                                                        a           Normal dalam                                     b
     Normal dalam                                                   meiosis II
     meiosis I



     Gagal berpisah
     dalam meiosis I                                            Gagal berpisah
                                                                dalam meiosis II




                             Gamet                                                        Gamet




       n+1             n+1           n -1       n -1              n+1              n -1           n              n


Gambar 5.12 a. Gagal berpisah saat meiosis I (Anafase I), b. Gagal berpisah saat
meiosis II (Anafase II)



      Nah, pada uraian ini, kalian akan menemukan peristiwa yang ti-
dak mengikuti hipotesis yang terakhir tersebut. Selama pembentukan
individu keturunan, dapat terjadi beberapa kemungkinan peristiwa
yang tidak berjalan normal. Salah satu dari peristiwa tersebut adalah
peristiwa gagalnya pemisahan kromosom pada saat meiosis (pemben-
tukan gamet) dan disebut gagal berpisah atau non-disjunction. Gagal
berpisah dapat terjadi pada peristiwa meiosis yaitu pada anafase I atau
pada anafase II sehingga pasangan kromatid tidak dapat memisahkan
diri. Peristiwa gagal berpisah tersebut menyebabkan terjadinya peruba-
han jumlah kromosom pada individu keturunannya (berkurang atau
bertambah), baik pada kromosom seks maupun autosom.
      Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan gagal berpisah? Gagal
berpisah tersebut kemungkinan dapat disebabkan oleh beberapa hal,
yaitu:
a.     Adanya virus atau kerusakan akibat radiasi. Pengaruh ini akan
       mudah terlihat pada wanita yang telah berumur tua.
b.     Kandungan antibodi tiroid yang tinggi
c.     Sel telur dalam saluran telur yang tidak segera dibuahi akan men-
       galami kemunduran. Oleh karena itu, risiko melahirkan anak yang
       cacat akan dialami oleh wanita berumur lebih dari 25 tahun.

                                                                                             Prinsip Hereditas
                                                                                                                 153
Setelah kalian mempelajari pola-pola hereditas, untuk menguji ke-
                                          mampuan kalian, kerjakanlah Uji Kompetensi berikut.

         Uji Kompetensi                                           5.    Jelaskan tentang nilai pindah silang (NPS).
                                                                  6.    Apa yang dimaksud dengan gamet tipe
                                                                        parental dan gamet tipe rekombinasi?
 1.      Jelaskan perbedaan antara autosom dan
                                                                  7.    Jelaskan apa perbedaan antara tautan
         gonosom.
                                                                        dan tautan seks.
 2.      Apa yang dimaksud dengan rekombinasi
                                                                  8.    Apa pengertian non-disjunction?
         genetik?
                                                                  9.    Sebutkan dan berilah contoh tipe-tipe de-
 3.      Jelaskan perbedaan fenotip rekombinan
                                                                        terminasi seks.
         dengan fenotip induk.
                                                                  10.   Sebutkan macam-macam gen letal, dan
 4.      Apa yang dimaksud dengan pindah silang?
                                                                        berilah contohnya masing-masing.
         Sebutkan macamnya.




                                               Nah, setelah kalian mempelajari pola-pola hereditas, berikut akan
                                          kalian pelajari tentang hereditas khusus pada manusia.

                                          C. Hereditas pada Manusia
Galeri                                          Kalian telah mengetahui bersama bahwa manusia satu dengan ma-
                                          nusia lainnya di dunia ini tentunya tidak ada yang sama persis (benar-
      Frekuensi Kelahiran                 benar identik). Penyebabnya ialah adanya materi genetik yang mem-
         Anak Kembar
                                          punyai sifat-sifat berbeda antarindividu. Dalam ilmu tentang materi
Frekuensi kelahiran anak                  genetik (genetika), telah banyak dipelajari tentang peristiwa penurunan
kembar tertinggi se-Eropa                 sifat, baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Di antara objek
adalah di Irlandia. Sebagian
besar dilahirkan oleh wanita
                                          yang dipelajari dalam genetika tersebut, genetika manusia paling lam-
yang sudah tua, yaitu 14                  bat perkembangannya dibandingkan pada hewan dan tumbuhan. Be-
pasang untuk setiap 1000                  berapa hambatan yang menyebabkan lambatnya perkembangan terse-
kelahiran. Sementara itu,
                                          but, antara lain: sulitnya mencari objek (manusia) untuk penelitian,
frekuensi kelahiran anak
kembar di Asia dan Jepang                 sulitnya mengarahkan manusia dalam mencapai tujuan atau keinginan
sangat rendah, rata-rata                  peneliti, sulitnya mengamati perkembangan sifat manusia yang menga-
hanya 1 pasang untuk 160
                                          rah pada tujuan peneliti, keturunan manusia yang relatif lebih sedikit
kelahiran.
                                          dibandingkan hewan dan tumbuhan karena umur atau siklus hidup
      Suryo, Genetika Manusia, hlm. 433
                                          manusia lebih panjang, serta lingkungan manusia yang tidak mudah
                                          bahkan tidak dapat dikontrol.
                                                Setelah kalian mengetahui adanya beberapa hambatan dalam
                                          perkembangan genetika manusia, bagaimanakah cara yang dilakukan
                                          untuk mengatasi hambatan tersebut? Cara-cara untuk mengatasi ma-
                                          salah tersebut dapat dilakukan dengan membuat peta silsilah keluarga
                                          atau keturunan (pedegree chart) dan menerapkan hasil percobaan he-
                                          wan pada manusia. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mempela-
                                          jari adanya fenomena-fenomena pada manusia seperti munculnya anak
                                          kembar hasil perkawinan.
                                                Kalian tentunya mengetahui hal apa saja yang diwariskan pada
                                          manusia, bukan? Ya, sifat-sifat pada manusia yang dapat diwariskan

154         Biologi Kelas XII
meliputi: jenis kelamin, kelainan atau cacat menurun, dan golongan
darah. Selain itu, ada juga ekspresi gen-gen (genotip) yang ditentukan
oleh jenis kelamin. Peristiwa pembentukan jenis kelamin pada manusia
telah kalian pelajari sebelumnya. Oleh karena itu, pada uraian berikut
akan kalian pelajari tentang tiga hal yang diwariskan pada manusia.
1. Kelainan atau Cacat Menurun
     Pewarisan sifat pada manusia terhadap keturunannya mengikuti
pola-pola tertentu. Masih ingatkah kalian dengan istilah autosom dan
gonosom? Cobalah ingat kembali.
     Setelah kalian ingat istilah autosom dan gonosom, ikutilah rubrik
Diskusi ini, sebelum melanjutkan ke pembahasan tentang cacat atau
kelainan menurun.

                                                                             D i s k u s i
 Menurut kalian, samakah antara penyakit dengan cacat atau kelainan? Carilah persamaan atau
 perbedaannya jika ada, kemudian carilah contoh-contohnya. Diskusikan dengan kelompok kalian serta
 koreksikan pada guru kalian.



     Sifat-sifat yang diturunkan pada anak-anak yang dilahirkan be-
lum tentu sesuai dengan harapan orang tua. Ada beberapa individu
keturunan yang bersifat normal sebagaimana harapan orang tua pada
umumnya, ada pula beberapa keturunan yang mempunyai sifat yang
tidak diharapkan oleh orang tuanya, seperti mengalami cacat atau ke-
lainan menurun (sindrom).
     Pewarisan sifat pada manusia dapat diturunkan melalui kromosom
seks (kromosom X dan kromosom Y) atau kromosom autosom. Kelain-
an dapat disebabkan oleh gen-gen yang terpaut pada kromosom tubuh
maupun gonosom. Sebelumnya, telah kalian pelajari tautan seks pada
hewan atau tumbuhan. Pada materi ini, kalian akan
mempelajari tautan seks tersebut pada manusia.
                                                             Aa                              Aa
a. Kelainan oleh alel resesif dan dominan
   autosomal                                              meiosis                       meiosis
                                                     pembentukan gamet             pembentukan gamet
     Kelainan ini diturunkan dari kromosom sel-sel
diploid tubuh. Kelainan ini dapat ditentukan oleh
gen dominan atau resesif pada autosom tersebut.                                     A                a
Oleh karena itu, kelainan ini dapat diturunkan pada ke-                            AA                    Aa
turunan pria atau wanita. Beberapa contoh kelainan yang                  A        anak            anak normal
terpaut pada autosom manusia adalah sebagai berikut.                             normal             (karier)

1) Albinisma (Albino)                                                    a          Aa                   aa
     Kelainan ini terjadi karena tubuh seseorang tidak mem-                    anak normal           anak
                                                                                  (karier)         penderita
punyai gen yang mampu membentuk enzim untuk mengubah tiro-
sin menjadi pigmen melanin (pembentuk warna kulit). Gen tersebut             Gambar 5.13 Skema
adalah gen dominan A. Oleh karena itu, orang yang normal akan                perkawinan pembentuk individu
                                                                             albino.



                                                                                Prinsip Hereditas
                                                                                                         155
mempunyai genotip AA atau Aa dan orang albino tidak mempunyai
                                                                   gen A atau mempunyai genotip aa (resesif homozigot).
                                                                        Penderita albino mempunyai ciri-ciri yaitu seluruh bagian tubuh-
                                                                   nya tidak berpigmen. Kulit badan dan matanya berwarna merah jambu
                                                                   karena warna darah menembus kulit. Oleh karena itu, matanya sangat
                                                                   sensitif terhadap cahaya. Perhatikan Gambar 5.14.
                                                                        Pada perkawinan dua orang yang normal, heterozigot dapat meng-
                                                                   hasilkan keturunan albino. Hal ini disebabkan kedua orang tuanya
www.albinisme.dk




                                                                   mempunyai gen resesif yang akan bergabung membentuk gen resesif
                                                                   homozigot (aa). Orang tua yang terlihat normal tetapi dapat menu-
                                                                   runkan albino kepada anaknya ini disebut “carrier”.
                                    Gambar 5.14 Individu albino.
                                                                   2) Gangguan Mental
                                                                        Salah satu contoh bentuk gangguan mental adalah idiot, yang
                                                                   ditentukan oleh gen resesif homozigot (gg) seperti pada albino.
                                                                   Anak idiot umumnya diturunkan dari kedua orang tua yang
                                                                   normal heterozigot (Gg). Nah, cobalah kalian buat sendiri skema
                                                                   perkawinannya. Penderita ini mempunyai ciri-ciri, antara lain:
                                                                   wajahnya menunjukkan kebodohan, reflek (daya respon)nya lambat,
                                                                   kulit dan rambutnya kekurangan pigmen, umumnya tidak berumur
                                                                   panjang, steril (tidak mampu menghasilkan keturunan atau mandul),
                                                                   dan jika urinnya ditetesi larutan fenil oksida 5% akan berwarna hijau
                                                                   kebiruan karena terdapatnya senyawa derivat fenil ketourinarin (FKU).
                                                                   Senyawa ini tidak ditemukan pada orang normal. Adanya senyawa FKU
                                                                   ini disebabkan tidak adanya enzim pengubah asam amino fenilalanin
                                                                   menjadi tirosin.
Suryo, Genetika Manusia, hlm. 138




                                                                   3) Brachydactily (Brakhidaktili)
                                                                        Brachydactily adalah keadaan seseorang yang mempunyai jari-
                                                                   jari pendek atau tidak normal (Gambar 5.15). Hal ini terjadi karena
                                                                   pendeknya tulang-tulang pada ujung jari dan tumbuh menjadi satu.
                                                                   Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B. Orang yang normal akan
                                                                   mempunyai genotip homozigot resesif (bb). Genotip homozigot domi-
                                    Gambar 5.15 Brachydactily
                                                                   nan (BB) menyebabkan individu letal.
                                                                   4) Cystinuria (Sistinuria)
                                                                        Cystinuria adalah keadaan seseorang yang mempunyai kelebihan
                                                                   asam amino sistein yang sukar larut, diekskresikan dan ditimbun men-
                                                                   jadi batu ginjal. Kelainan ini disebabkan oleh adanya gen dominan
                                                                   homozigot (CC).
Suryo, Genetika Manusia, hlm. 103




                                                                   5) Polydactily (Polidaktili)
                                                                        Selain ada brakhidaktili, ada juga polidaktili, yaitu keadaan sese-
                                                                   orang yang mempunyai kelebihan (tambahan) jari pada tangan atau
                                                                   kaki (Gambar 5.16). Jadi jumlah jari kaki atau tangannya lebih dari
                                                                   lima. Polidaktili disebabkan oleh adanya gen dominan homozigot
                                                                   (PP). Karena itu, genotip orang normal adalah Pp atau pp.
                                    Gambar 5.16 Polidaktili pada
                                    kedua tangan




                                     156      Biologi Kelas XII
b. Kelainan oleh alel resesif pada gonosom X
      Alel resesif atau dominan pada kromosom X juga dapat menentu-
kan terjadinya kelainan pada individu keturunan manusia. Pada manu-
sia, telah dikenal lebih dari 150 sifat keturunan yang kemungkinan dise-
babkan oleh gen-gen tertaut kromosom X. Beberapa kelainan, terutama
akibat alel resesif pada kromosom X tersebut adalah:
1) Buta Warna
      Buta warna dibedakan menjadi 2 tipe. Yang pertama adalah tipe
protan, yaitu apabila tidak dapat membedakan warna hijau karena ba-
gian mata yang sensitif terhadap warna hijau tersebut rusak. Kedua
adalah tipe deutan, yaitu apabila yang rusak adalah bagian mata yang
sensitif terhadap warna merah. Tipe deutan ini paling sering terjadi.
      Buta warna disebabkab oleh gen resesif c (colour blind) pada kro-
mosom X. Gen ini tidak dijumpai pada kromosom Y. Oleh karena itu,
wanita dapat mempunyai genotip CC (normal homozigot), Cc (nor-
mal heterozigot), atau cc (buta warna). Sementara itu, pria hanya dapat
mempunyai gen C (normal) atau c (buta warna) saja.
      P          Xc Xc         x              XC Y
                 (buta warna)             (normal)
     Gamet          Xc                XC dan Y
                          C    c
     F1 50%             X X (normal)
          50%           Xc Y (buta warna)
     Dari perkawinan tersebut, tampak bahwa sifat dari orang tua wani-
ta (buta warna) akan diwariskan pada keturunan pria. Sebaliknya, sifat
dari orang tua pria (normal) akan diwariskan kepada keturunan wanita.
Pewarisan sifat yang bersilang ini merupakan ciri khas pada pewarisan
gen-gen tertaut kromosom X dan disebut criss-cross inheritance.
2) Anodontia
     Anodontia merupakan kelainan pada seseorang yang tidak mem-
punyai benih gigi pada rahangnya, sehingga gigi tidak dapat tumbuh
selamanya. Kelainan ini banyak ditemukan pada pria. Menurut para
ahli, penderita anodontia juga menunjukkan ciri seperti berambut ja-
rang dan susah berkeringat. Gen resesif penyebab anodontia adalah a,
sehingga pewarisan sifatnya juga seperti pada buta warna.
3) Hemofilia
     Sebelum ditemukan, penyakit hemofilia mula-mula dikenal di
negara-negara Arab. Pada waktu itu, seorang anak mengalami pendarah-
an akibat dikhitan (disunat). Sementara itu, putera mahkota Alfonso
dari Spanyol juga meninggal akibat pendarahan karena kecelakaan.
Selanjutnya, penelitian mendalam tentang hemofilia juga dilakukan
pada anggota kerajaan Inggris. Ratu Victoria adalah orang yang dike-
nal pertama kali sebagai carrier hemofilia yaitu mempunyai genotip he-
terozigotik (Suryo, 2005). Gen penentu hemofilia adalah gen resesif h.
Berbeda dengan buta warna dan anodontia, genotip resesif homozigot
pada hemofilia bersifat letal.

                                                                           Prinsip Hereditas
                                                                                               157
Hemofilia merupakan suatu penyakit keturunan, dengan ciri sul-
                             litnya darah membeku saat terjadi luka. Waktu yang diperlukan oleh
                             seorang penderita hemofilia untuk pembekuan darah adalah 50 menit
                             hingga 2 jam, sehingga akan menyebabkan perdarahan bahkan kema-
                             tian. Sementara itu, orang yang normal hanya memerlukan waktu 5-7
                             menit untuk pembekuan darah.
                             c. Kelainan oleh alel resesif pada gonosom Y
                                  Karena yang mempunyai kromosom Y hanya pria, maka kelainan
                             ini hanya dialami oleh pria saja. Agar lebih mudah dalam mempelajari
                             kelainan oleh alel resesif pada gonosom Y, simak tabel berikut.
                                  Tabel 5.3. Contoh Kelainan oleh Alel Resesif pada Gonosom Y
                                                Alel
                                 Kelainan                      Ciri-ciri             Keterangan
                                               resesif
                              Hypertrichosis     H       Rambut tumbuh      Sering dijumpai di India
                                                         pada bagian-bagian dan Pakistan
                                                         tertentu di tepi
                                                         daun telinga.
                              Hystrixgravier    Hg       Rambut tumbuh        Pada abad ke-18, pende-
                                                         panjang dan kaku     rita (disebut Porcupine
                                                         di permukaan         man) ini pernah ditemu-
                                                         tubuh menyerupai     kan. Namun, Penrose dan
                                                         duri landak          stern (1958) tidak begitu
                                                                              yakin jika kelainan ini
                                                                              tertaut kromosom Y.
Gambar 5.17 Hypertrichosis    Webtoes            wt      Kulit tumbuh         Kaki atau tangan yang
                                                         diantara jari-jari   berselaput ini menyerupai
                                                         (terutama kaki)      kaki katak atau burung air.
                                                  Suryo, Genetika Manusia, hlm. 232 (dengan pengembangan)

                             d. Kelainan oleh aberasi jumlah dan struktur kromosom
                                autosom
                                  Selain disebabkan oleh adanya gen dominan atau resesif, kelain-
                             an dapat disebabkan oleh adanya aberasi atau perubahan jumlah dan
                             struktur kromosom. Aberasi kromosom serta kelainan-kelainannya
                             akan kalian pelajari lebih lanjut pada pada Bab 6 Mutasi.
                             2. Golongan Darah
                                  Salah satu aplikasi (manfaat) mempelajari golongan darah sese-
                             orang adalah untuk transfusi darah. Oleh karena itu, dikenal istilah do-
                             nor (yang memberikan darah) dan resipien (yang menerima transfusi
                             darah). Begitu pentingnya darah bagi kehidupan manusia, penelitian
                             mendalam tentang darah pun kian banyak dilakukan. Dua komponen
                             penyusun darah adalah sel-sel darah (leukosit dan eritrosit) dan cairan
                             (plasma). Plasma sendiri, terdiri dari atas fibrinogen (protein untuk
                             pembekuan darah) dan serum.



158      Biologi Kelas XII
Penelitian mengenai penggolongan darah diawali oleh Dr. Karl
Landsteiner pada tahun 1901. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa
                                                                              Galeri
di dalam sel darah merah (eritrosit) terdapat suatu substansi asing yaitu
antigen yang akan bereaksi dengan substansi pada plasma darah yaitu
antibodi (zat anti). Selanjutnya, penggolongan darah pada manusia ini
didasarkan pada antigen (aglutinogen) yang terdapat di dalam eritrosit.
Pada materi ini akan dipelajari 3 sistem penggolongan darah, yaitu sistem
A, B, O; sistem M, N; dan sistem Rhesus.
a. Sistem A,B,O
     Berbeda dengan pewarisan yang telah kalian pelajari sebelumnya,
                                                                              Karl Landsteiner (1868-
pewarisan golongan darah ini ditentukan oleh adanya alel ganda (be-           1943) adalah seorang ahli
berapa alel atau seri alel yang terdapat dalam satu lokus yang sama).         patologi berdarah Austria-
Simbol untuk alel tersebut adalah I (berasal dari kata isoaglutinin,          Amerika yang lahir di Wina.
                                                                              Ia mempelajari patologi sejak
merupakan protein pada permukaan sel eritrosit). Orang yang mam-              1909 hingga 1919 di Universitas
pu membentuk aglutinogen A akan mempunyai alel IA, yang mam-                  Wina. Landsteiner adalah
                                                  B                           anggota The Rockefeller
pu membentuk aglutinogen B mempunyai alel I , dan yang mampu
                                                    A    B                    Institute for Medical Research
membentuk aglutinogen A dan B mempunyai alel I dan I . Sementara              (sekarang Universitas
itu, orang yang tidak mampu membentuk aglutinogen A dan B mem-                Rockefeller) di New York City
punyai alel resesif i. Golongan darah ditentukan oleh adanya interaksi        (1922-1939). Klasifikasi modern
                                                                              atas golongan darah yang
alel-alel tersebut. Perhatikan Tabel 5.4.                                     dibangun oleh Landsteiner
     Jika pria bergolongan darah A menikah dengan wanita bergolong-           membawa ia kepada Hadiah
an darah B, maka kemungkinan golongan darah anak-anak yang dila-              Nobel dalam bidang fisiologi
                                                                              atau pengobatan pada tahun
hirkan adalah sebagai berikut:                                                1930.
    P     IA IA    x            IB IB                                                Microsoft Encarta Premium 2006

          atau IAi               atau
    Gamet IA dan i              B
                               I dan i
                 A B
    F1    25% I I         (golongan AB)
          25% IAi         (golongan A)
          25% IBi         (golongan B)
          25% ii          (golongan O)
Tabel 5.4. Penggolongan Darah Sistem A,B,O dan Alelnya
 Golongan darah     Antigen dalam     Alel dalam kro-
                                                             Genotip
    (fenotip)          eritrosit          mosom
        A                 A                  IA           IA IA atau IAi
        B                 B                  IB           IB IB atau IBi
        AB             A dan B            IA dan IB            IB IA
        O                  -                  i                 ii
                                          Suryo, Genetika Manusia, hlm. 349

b. Sistem M, N
    Penggolongan sistem ini ditemukan oleh Landsteiner dan Lavine,
didasarkan pada ada tidaknya antigen M dan N. Jika pada penggolong-
an darah A, B, AB, dan O terdapat antibodi dalam darah seseorang,


                                                                                Prinsip Hereditas
                                                                                                        159
maka pada golongan darah ini darah seseorang tidak mengandung an-
                                  tibodi M atau N. Oleh karena itu, untuk menguji apakah seseorang
                                  mempunyai antingen M atau N atau keduanya digunakan antibodi
                                  dari kucing. Dengan tidak adanya antingen M atau N dalam darah ma-
                                  nusia, maka penggolongan darah dengan sistem ini tidak berpengaruh
                                  atau tidak berperan dalam transfusi darah.

                                  Tabel 5.5. Penggolongan Darah Sistem MN dan Alelnya
                                                        Reaksi terhadap
                                    Golongan da-      antibodi (antiserum)        Alel dalam
                                                                                                     Genotip
                                    rah (fenotip)                                 kromosom
                                                      Anti-M        Anti-N
                                          M               +             -             LM              LM LM
                                          N               -            +              LN              LN LN
                                         MN               +            +          LM dan LN           LM LN
                                  Keterangan: + = aglutinasi, dan - = tidak aglutinasi


                                  c. Sistem Rhesus
                                        Penemuan sistem ini sejak tahun 1940 oleh Landsteiner dan Wiener.
                                 Berdasarkan ada tidaknya faktor Rh (Rhesus) dalam eritrosit, golongan
                                 darah pada manusia dibedakan menjadi Rh+, yaitu jika mempunyai
                                 antigen Rh dan golongan darah Rh -, jika tidak mempunyai antigen
                                 Rh. Transfusi atau pencampuran darah dengan sistem Rh berbeda dapat
                                 menyebabkan terjadinya penggumpalan akibat ketidaksesuaian Rh yang
                                 disebut incompatibilitas rhesus.
                                                                                          Pada perkawinan antara
                                                                                                              Rh Rh
                                 Tabel 5.6. Golongan Darah Sistem Rh pria Rh+ homozigot (I I )
                                                                                      dengan wanita Rh– ho-
                                    Fenotip            Genotip Macam gamet
                                                                                      mozigot (Irh Irh), semua anak
                                      Rh +              IRhIRh,        IRh dan Irh
                                                                                      yang dilahirkan akan mem-
                                                         IRhIrh
                                                                                      punyai Rh+. Fetus dalam tu-
                                      Rh -               Irh Irh           Irh        buh ibu akan menerima zat
                                                                                      makanan atau menerima per-
         plasenta
                                                           tukaran gas dan air melalui saluran penghubung yang
                                                           disebut plasenta (Gambar 5.18). Nah, jika seorang ibu
                                           uterus
                                                           Rh- mengandung bayi Rh+ maka setelah bayi lahir,
                                                           eritrosit-eritrosit bayi yang mengandung antigen Rh
                                              aliran darah
                                              ibu
                                                           masuk dalam aliran darah ibu. Dengan demikian, da-
                                                           rah ibu akan membentuk antibodi. Bayi pertama yang
                                                           dilahirkan akan selamat.
    fetus                                                        Pada kehamilan berikutnya tentu dihasilkan anak
                                 urat darah
                                 umbilikal                 Rh+ lagi, bukan? Karena ibu telah mempunyai anti-Rh,
                                                           maka akan beraglutinasi dengan antigen Rh pada bayi
Gambar 5.18 Aliran darah pada plasenta
                                                           yang dikandungnya. Akibatnya, eritrosit bayi akan ru-
                                                           sak dan mengalami kelebihan zat bilirubin yang akan


160       Biologi Kelas XII
masuk ke dalam sirkulasi darah ibu. (perhatikan Gambar 5.19). Kelebi-
han dan penimbunan bilirubin tersebut menyebabkan penyakit kuning,
ditandai dengan kulit bayi yang kuning, tubuh menggembung oleh cai-
ran, hati dan limfa membengkak, dalam darah banyak eritrosit yang be-
lum masak (eritroblas), serta otaknya rusak. Penyakit inilah yang disebut
eritroblastosis fetalis. Pada umumnya, bayi penderita penyakit tersebut
akan mati sejak lahir atau hidup beberapa saat saja.

                                                                                        antibodi

                          antigen




                         antibodi

        (a)
                                                (b)                                                (c)


Gambar 5.19 Tahapan terjadinya kelahiran bayi penderita eritroblastosis
(a) urat darah plasenta pecah, memungkinkan keluarnya antigen Rh bayi
(b) antigen fetus masuk ke limpa ibu dan ibu membentuk antibodi
(c) antibodi dari ibu masuk ke plasenta dan terjadi reaksi antigen Rh dan antibodi Rh


     Sementara itu, perkawinan antara wanita Rh- dengan pria Rh+ het-
erozigot masih mempunyai kemungkinan menghasilkan bayi normal.

3. Gen-gen yang Ekspresinya Dipengaruhi oleh Jenis
   Kelamin
     Pewarisan sifat pada manusia dapat dipengaruhi oleh jenis kela-
min individu. Artinya, ekspresi gen-gen autosomal penentu sifat pada
keturunan tersebut dipengaruhi oleh jenis kelamin keturunan yang di-
hasilkan. Sifat tersebut dapat tampak pada kedua seks, tetapi ekspresi-
nya akan lebih besar pada salah satu seks tersebut. Beberapa ekspresi
gen tersebut antara lain:
a. Kepala botak
     Sebelum diketahui adanya ekspresi gen yang dipengaruhi oleh seks,
semula kepala botak merupakan gen terangkai kelamin. Namun, pada
kenyataannya anak pria kepala botak diturunkan langsung dari ayah-
nya (hal ini tidak akan terjadi jika gen tersebut terangkai kromosom
X). Demikian juga, jika gen tersebut terangkai kromosom Y
maka tidak pernah diturunkan pada wanita. Kenyataannya, Tabel 5.7. Ekspresi Gen Kepala Botak
ada pula wanita yang berkepala botak meskipun sangat           Genotip        Pria          Wanita
jarang dijumpai.                                                 BB       botak         botak
     Jika gen B penentu kepala botak dan gen b penentu
                                                                 Bb       botak         tidak botak
rambut normal, maka dengan adanya pengaruh jenis kela-
                                                                  bb      tidak botak tidak botak
min, ekspresi gen tersebut terjadi sedemikian rupa. (Perha-
                                                                       Suryo, Genetika Manusia, hlm. 231
tikan Tabel 5.7)

                                                                                                   Prinsip Hereditas
                                                                                                                       161
b. Jari telunjuk yang panjang
                                    Pada umumnya, setiap orang mempunyai jari telunjuk yang lebih
                                                    pendek (normal) daripada jari manis. Gen penen-
Tabel 5.8. Ekspresi Gen Jari Telunjuk Panjang
                                                    tu jari telunjuk pendek adalah gen T, sedangkan
  Genotip          Pria             Wanita          penentu jari telunjuk panjang adalah gen t. Na-
 TT         telunjuk pendek telunjuk pendek         mun, ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin.
 Tt         telunjuk pendek telunjuk panjang             Selain mempelajari tentang pewarisan sifat,
 tt         telunjuk panjang telunjuk panjang       kalian juga perlu mengaplikasikannya dalam ke-
                  Suryo, Genetika Manusia, hlm. 232 hidupan kalian. Untuk itu, ikutilah rubrik Perco-
                                                    baan berikut ini:

                                      Percobaan
                                            Mengenali Mutan

    A.   Dasar Teori
         Ciri-ciri yang dapat diamati pada manusia antara lain: jenis kelamin, kelainan yang tertaut auto-
         som, kelainan yang tertaut kromosom X atau kromosom Y, golongan darah, dan sifat-sifat yang
         ekspresinya dipengaruhi oleh seks (jenis kelamin). Contoh sifat yang ekspresinya dipengaruhi
         oleh seks tersebut adalah kepala botak dan jari telunjuk panjang.
    B.   Tujuan
         Mencoba menetapkan genotip dirinya sendiri berdasarkan ukuran jari telunjuknya.
    C.   Alat dan Bahan
         1. Alat tulis
         2. Penggaris
         3. Jari telunjuk dan jari tengah kalian
    D.   Langkah Percobaan
         1. Buatlah sebuah garis horizontal pada kertas kosong.
         2. Letakkan salah satu tangan kalian pada kertas tersebut sep-
             erti pada gambar di samping.
         3. Berikan tanda pada kertas tersebut letak ujung jari telunjuk
             kalian.
         4. Tentukan, apakah jari telunjuk kalian lebih pendek atau leb-
             ih panjang daripada jari manis?
    E.   Pembahasan
         1. Dengan menggunakan simbol gen T dan t, bagaimanakah kemungkinan genotip kalian?
         2. Umpamakan kalian (baik pria atau wanita) mempunyai jari telunjuk lebih pendek daripada
               jari manis, menikah dengan pasangan dengan sifat yang sama. Jika semua anak pria ka-
               lian mempunyai sifat sama dengan kalian, namun sebagian anak perempuan berjari telun-
               juk panjang, dan sebagian lagi pendek, maka:
                a. Bagaimanakah kemungkinan genotip kalian?
                b. Bagaimanakah kemungkinan genotip suami atau istri kalian? Buktikan.

                                     Dari uraian sebelumnya serta rubrik Percobaan yang telah kalian
                               kerjakan, kalian telah mempelajari pewarisan sifat pada manusia, baik
                               sifat yang diharapkan orang tua maupun sifat yang tidak diharapkan.
                               Nah, upaya apa saja yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadi-
                               nya sifat yang tidak diharapkan atau kelainan menurun tersebut?
                               Temukan jawabannya dengan menyimak materi berikut.

 162     Biologi Kelas XII
4. Upaya Menghindari Kelainan Menurun
    Pada umumnya, gen yang menyebabkan kelainan menurun pada
manusia sulit untuk dilacak. Oleh karena itu agar pewarisan sifat terse-              Galeri
but dapat dilacak serta dihindari, perlu dilakukan upaya melalui:                       Penemuan Peta Silsilah

a. Eugenetika                                                                         Peta silsilah pertama kali dite-
                                                                                      mukan di Iran (diduga sejak
      Yaitu upaya perbaikan sosial yang meliputi penerapan (implemen-                 tahun 3000 SM) dan dibuat
tasi) hukum-hukum pewarisan sifat, antara lain dengan:                                dari tanah liat. Pada akhir
                                                                                      abad ke-19, beberapa anali-
1) Menghindari perkawinan dengan keluarga dekat, karena dapat                         sis tentang peta silsilah pada
      memungkinkan rekombinasi gen-gen resesif yang umumnya me-                       manusia telah dilakukan oleh
      nimbulkan ketidaknormalan.                                                      Francis Galton (1822-1911),
                                                                                      perintis ilmu eugenetika,
2) Harus memahami hukum-hukum hereditas bagi generasi muda.                           sekaligus keponakan Charles
3) Tidak menikahkan orang-orang yang mengalami gangguan men-                          Darwin.
      tal seperti idiot, imbisil, dan debil.                                     Suryo, Genetika Manusia, hlm. 101
4) Dilakukan pemeriksaan kesehatan dan asal-usul calon pasangan
      suami-istri. Akan tetapi, pasangan yang sudah menikah dapat
      melakukan upaya untuk mengetahui lebih awal kondisi kandung-




                                                                                                                         Microsoft Encarta Premium 2006
      annya. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan amniosentesis.
      Amniosentesis merupakan cara untuk mengetes kemungkinan ada-
      nya kelainan kromosom pada bayi yang masih dikandung oleh
      ibu. Waktu yang paling baik untuk melakukan amniosentesis ini
      adalah pada saat usia kehamilan mencapai 14-16 minggu.
5) Memelihara kesehatan fisik dan mental
                                                                                                   Francis Galton
6) Menggunakan peta silsilah
      Peta silsilah dapat menunjukkan keadaan atau sifat individu dalam
keluarga besar (1 garis keturunan), sehingga dapat dilacak adanya indi-
vidu yang mewariskan sifat kepada keturunannya.
      Berikut ini adalah salah satu contoh bentuk peta silsilah dari satu
keluarga yang beberapa anggotanya mengalami buta warna.
                                                                    Keterangan simbol Peta Silsilah:
                                                                                   Perempuan normal
                                                                                   Perempuan buta warna
                                                                                   Laki-laki normal
                    I              CC            c-                                Laki-laki buta warna
                                                                                   Perkawinan antara laki-laki
                    II                                                             dan perempuan
                   III
                                                                                   Generasi pertama
                                          Cc               C-                      Generasi kedua
Gambar 5.20 Peta silsilah
                                                                                   Generasi ketiga
penyakit buta warna dalam
satu keluarga
                                                                                   Perempuan normal
                                                                                   Laki-laki buta warna
                                  CC        c-        C-        Cc                 Perempuan normal (Carrier)
                                                                                   Laki-laki normal

                                                                                        Prinsip Hereditas
                                                                                                              163
b. Eutenika
                                    Upaya eutenika dilakukan melalui pengelolaan lingkungan seperti
                               pendidikan, peningkatan gizi, perbaikan tempat tinggal, olah raga, dan
                               rekreasi.
                                    Nah, kalian telah banyak mempelajari tentang hereditas pada ma
                               nuasia. Oleh karena itu untuk dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
                               kalian, selesaikan tugas di rubrik Telisik serta Uji Kompetensi berikut.



T e l i s i k
                                  Membuat Peta Silsilah Keluarga

     Lakukanlah tugas ini bersama kelompok kalian sebagai tugas di luar kelas. Berikut ini langkah-lang-
kah yang perlu kalian ikuti:
1.   Siapkan alat dan bahan seperti kertas berukuran lebar (dapat menggunakan kertas manila atau
     yang lainnya), spidol atau pensil berwarna, dan penggaris.

2.   Pilihlah salah satu dari kelompok kalian yang mempunyai keluarga besar dan di antara anggota
     keluarganya ada yang mengalami kelainan atau kondisi yang tidak normal atau menyimpang dari
     anggota keluarga yang lain.
     Catatan: Lakukan kegiatan (point kedua) dengan baik dan sopan agar tidak menyinggung pe-
     rasaan.

3.   Buatlah daftar nama dan sifat dari semua anggota keluarga besar tersebut mulai dari generasi pa-
     ling awal (kakek atau buyut yang masih ada) sampai generasi saat ini.

4.   Dengan menggunakan simbol yang umumnya digunakan dalam peta silsilah, buatlah peta silsilah
     berdasarkan keadaan yang terjadi pada keluarga dari salah satu teman kalian tersebut.

5.   Kumpulkan tugas kalian pada guru, kemudian presentasikan hasil peta silsilah yang telah kalian
     buat dengan menjelaskan siapa saja yang kemungkinan bersifat carrier.




     Uji Kompetensi                                     6.    Jelaskan perbedaan antara brakhidaktili
                                                              dan polidaktili.
                                                        7.    Sebutkan macam kelainan oleh alel resesif
1.   Selain jenis kelamin, sebutkan sifat-sifat yang
                                                              kromosom X dan oleh alel resesif kromo-
     dapat diturunkan pada manusia.
                                                              som Y.
2.   Sebutkan macam kelainan menurun oleh alel
                                                        8.    Apa yang dimaksud dengan criss-cross in-
     resesif dan alel dominan autosom.
                                                              heritance?
3.   Sebutkan dan jelaskan 2 macam ekspresi
                                                        9.    Jelaskan bagaimana seseorang dikatakan
     gen yang dipengaruhi seks!
                                                              mempunyai golongan darah A, B, AB, dan
4.   Apa yang dimaksud dengan carrier?
                                                              O.
5.   Sebutkan ciri-ciri orang yang mengalami
                                                        10.   Jelaskan yang dimaksud dengan eritro-
     gangguan mental.
                                                              blastosis fetalis.




164    Biologi Kelas XII
Ikhtisar
1.   Pewarisan sifat (karakter) dari induk (orang tua) kepada fillialnya melalui suatu perkawinan
     melibatkan gen (sebagai faktor pembawa sifat keturunan).

2.   Mendel memilih kacang kapri untuk objek kajiannya, karena memiliki pasangan-pasangan yang
     kontras, melakukan autogami atau penyerbukan sendiri, mudah disilangkan, mampu menghasilkan
     keturunan banyak, dan cepat menghasilkan atau daur hidupnya pendek.

3.   Hukum Mendel I disebut juga Hukum Segregasi, karena menyatakan bahwa pada waktu pem-
     bentukan gamet (meiosis), kromosom-kromosom homolognya memisahkan diri secara bebas.

4.   Persilangan monohibrida adalah perkawinan dengan satu sifat (karakter) beda yang mencolok.
5.   Genotip bersifat menurun dan diwariskan pada keturunan.

6.   Fenotip adalah sifat yang tampak dari luar. Fenotip merupakan paduan dari genotip dengan
     lingkungannya.

7.   Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Secara Bebas atau
     Hukum Penggabungan Bebas.

8.   Persilangan dihibrida yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel yang berbeda.

9.   Back cross merupakan persilangan antara anakan F1 yang heterozigot dengan induknya yang
     homozigot dominan.

10. Test cross adalah menyilangkan suatu hasil persilangan dengan salah satu induk homozigot resesif.

11. Penyimpangan semu Hukum Mendel meliputi interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis,
    gen-gen komplementer, gen dominan rangkap, dan atavisme.

12. Kriptomeri yaitu gen dominan yang seolah-olah tersembunyi jika berdiri sendiri dan akan tampak
    pengaruhnya apabila bersama-sama dengan gen dominan yang lainnya.

13. Polimeri adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi
    memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme.

14. Sifat atau fenotip yang tadinya menghilang, dapat muncul kembali pada generasi berikutnya,
    melalui proses yang disebut atavisme.

15. Epistasis adalah faktor (gen) dominan yang menutupi gen dominan lain yang bukan alelnya,
    sehingga sifat yang dikendalikan gen yang tertutup tidak muncul.

16. Hipostasis adalah faktor (gen) yang tertutupi oleh gen dominan yang lain, yang bukan alelnya.

17. Peristiwa inheritansi baik pada hewan, tumbuhan, maupun manusia akan mengikuti pola-pola
     hereditas seperti adanya tautan, tautan seks, pindah silang, determinasi seks, adanya gen letal,
     dan non-disjunction.

18. Pindah silang dapat terjadi pada saat meiosis (pembentukan gamet). Pindah silang dapat berupa
    pindah silang tunggal atau pindah silang ganda. Untuk mengetahui kekuatan pindah silang dihitung
    nilai pindah silangnya (NPS).

19. Tipe-tipe determinasi seks meliputi tipe XY (pada lalat buah dan manusia), XO (belalang atau Ordo
    Orthoptera dan kepik atau Ordo Hemiptera), ZO (ayam dan itik), dan ZW (burung, serangga, dan
    kupu-kupu).

20. Gen letal dibedakan menjadi gen resesif letal (pada jagung albino) dan gen dominan letal (pada
    ayam redep dan tikus kuning).



                                                                               Prinsip Hereditas
                                                                                                   165
21. Gagal berpisah atau non-disjunction dapat terjadi pada saat pembentukan gamet (meiosis).

 22. Pewarisan sifat pada manusia dapat diturunkan melalui kromosom seks (kromosom X dan kromosom
     Y) atau kromosom autosom.

 23. Sifat-sifat yang dapat diwariskan pada manusia meliputi jenis kelamin, kelainan menurun, golongan
     darah, dan ekspresi gen-gen yang dipengaruhi oleh seks.

 24. Ada tiga macam sistem penggolongan darah, antara lain: sistem A, B, O; sistem MN, dan sistem
     Rhesus (Rh).

 25. Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif dan dominan autosom adalah albino, gangguan
     mental, brakhidaktili, cystinuria, dan polidaktili.

 26. Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif kromosom X adalah buta warna, anodontia, dan
     hemofilia.

 27. Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif kromosom Y adalah Hypertrichosis, Hystrixgravier,
      dan Webtoes.

 28. Pewarisan sifat pada manusia dapat dihindari melalui upaya perbaikan sosial meliputi upaya
     eugenetika dan eutenika.

 29. Peta silsilah dapat menunjukkan keadaan atau sifat individu dalam keluarga besar (1 garis keturunan)
     sehingga dapat dilacak adanya individu yang mewariskan sifat kepada keturunannya.




    S e n a r a i k a ta
Autosom Kromosom penyusun sel-sel tubuh (sel           Genotip homozigot Hasil peleburan gamet,
somatik) selain sel kelamin. Pada manusia terdapat     mempunyai gen yang sama
22 pasang autosom dan sepasang gonosom                 Genotip heterozigot Hasil peleburan gamet,
(kromosom seks)                                        mempunyai gen yang berbeda
Antibodi Protein yang diproduksi jika ada benda
                                                       Hibrid Individu atau keturunan hasil persilangan
asing (antigen) yang tidak dikenal masuk ke dalam
                                                       induk dengan susunan gen berbeda
tubuh (darah)
                                                       Holandrik Sifat keturunan yang timbul karena
Galur murni Merupakan keturunan dari suatu
                                                       pengaruh gen tertaut kromosom Y
pembastaran, yang mempunyai sifat unggul
(biasanya homozigot dominan)                           Lokus Tempat terdapatnya gen dalam kromosom

Gen intermediet Gen yang pengaruhnya sama              Mutan Gen pada individu yang mengalami mutasi
kuat dengan alelnya
Gen letal Gen yang dalam keadaan homozigot
menyebabkan kematian




166      Biologi Kelas XII
Ulangan Harian

A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.          b.   individu murni memiliki pasangan si-
                                                            fat dominan atau resesif saja
1.   Persilangan manakah yang akan menghasil-          c.   pada saat meiosis, pasangan faktor
     kan keturunan dengan rasio fenotip 1 : 1 :             (alel) memisah secara bebas
     1 : 1?                                            d.   Pasangan faktor keturunan resesif me-
     a. QqRr >< qqRr                                        nutup faktor yang dominan
     b. QqRr >< QqRr                                   e.   Setiap pasangan keturunan menun-
     c. Qqrr >< qqrr                                        jukkan bentuk alternatif sesamanya
     d. Qqrr >< qqRr
     e. Qqrr >< qqRR                              5.   Berikut ini merupakan ciri-ciri persilangan:
                                                       1) Perkawinan dengan satu sifat beda
2.   Seorang ayah kidal bergolongan darah AB                yang menyolok
     menikah dengan wanita heterozigot kanan
                                                       2) Tiap macam gamet jumlahnya sama
     yang bergolongan darah B. Bila mereka
                                                            banyak
     mempunyai anak yang bergolongan darah
     A, berapa persen kemungkinan turunan              3) Bastarnya akan mensegregasikan pas-
     mereka yang kidal dapat menjadi donor                  angan gen pada gamet-gametnya.
     darah untuk ayahnya?                              Semua ciri-ciri tersebut, menunjukkan je-
     a. 12,5%                                          nis persilangannya . . . .
     b. 25%                                            a. test cross
     c. 50%                                            b. dihibrida
     d. 75%                                            c. monohibrida
     e. 100%                                           d. pautan gen
                                                       e. epistasis
3.   Perhatikanlah sifat-sifat berikut:
     1) Tidak memiliki pasangan yang kontras      6.   Yang bukan merupakan contoh fenotip
                                                       adalah . . . .
     2) Melakukan penyerbukan sendiri
                                                       a. rambut
     3) Mudah disilangkan                              b. kulit
     4) Memiliki keturunan sedikit                     c. selaput pelangi
     5) Daur hidupnya agak panjang                     d. gen rambut hitam
     Yang merupakan alasan Mendel memilih              e. tubuh
     kacang kapri sebagai bahan percobaannya      7.   Persilangan antara suatu hasil persilangan
     adalah . . . .                                    dengan salah satu induknya yang bersifat
     b. 1 & 2                                          homozigot resesif disebut dengan . . . .
     c. 2 & 3                                          a. test cross
     d. 3 & 4                                          b. back cross
     e. 4 & 5                                          c. epistasis
     f. 1 & 5                                          d. hipostasis
4.   Berikut yang bukan merupakan hipotesis            e. polimeri
     Mendel, yaitu . . . .                        8.   Macam-macam penyimpangan Hukum
     a. setiap sifat organisme dikendalikan            Mendel antara lain:
         oleh sepasang gen                             1) Interaksi gen

                                                                           Prinsip Hereditas
                                                                                               167
2) Kriptomeri                                   ibu darah AB, maka akan diperoleh ketu-
     3) Polimeri                                     runan dengan rasio fenotip . . . .
     4) Atavisme                                     a. 2 : 1 : 1
     5) Epistasis –hipostasis                        b. 1 : 2
     Yang memiliki perbandingan 15 : 1 dari          c. 3 : 1
     hasil persilangan F2 adalah . . . .             d. 4
     a. 1                                            e. 1 : 3
     b. 2                                        13. Jika bunga warna kuning (KKKK) disi-
     c. 3                                            langkan dengan bunga warna putih (kkkk),
     d. 4                                            maka dihasilkan keturunan F1 100% he-
     e. 5                                            terozigot. Bila F1 heterozigot disilangkan
9.   Keturunan atau hasil pembastaran yang           dengan sesamanya, maka akan diperoleh
     mempunyai sifat sama dengan kedua in-           bunga warna kuning sebanyak . . . .
     duknya, dapat disebut . . . .                   a. 9
     a. gen-gen komplementer                         b. 27
     b. epistasis domiann                            c. 15
     c. galur murni                                  d. 3
     d. interaksi gen                                e. 1
     e. polimeri                                 14. Seorang gadis kulit hitam berbadan kurus
10. Gen yang pengaruhnya sama kuat dengan            (HHgg) menikah dengan lelaki berkulit putih
    alelnya disebut . . . .                          berbadan gemuk (hhGG). Jika hasil F1 dika-
    a. pembastaran                                   winkan dengan sesama jenisnya, maka dihasil-
    b. genotip                                       kan keturunan dengan rasio fenotip . . . .
    c. gen dominan                                   a. 9 : 3 : 1
    d. gen intermediet                               b. 9 : 3 : 3
    e. gen resesif                                   c. 9 : 7
                                                     d. 15 : 1
11. Individu-individu berikut diketahui mem-         e. 3 : 3 : 1
    punyai tipe-tipe seks tertentu:
    1) ayam, itik                                15. Seorang petani melakukan pembastaran
    2) burung                                        melon bentuk panjang dominan homozigot
    3) beberapa ikan                                 (PPBB) dengan melon berbentuk bulat re-
    4) kepik                                         sesif homozigot. Keturunan F1 memiliki
    5) lalat buah                                    bentuk panjang dengan persentase sebesar .
    6) salak                                         ...
    7) kupu-kupu                                     a. 100%
    Yang mempunyai tipe seks ZW adalah . . . .       b. 50%
    a. 1, 2, dan 3                                   c. 25%
    b. 2, 4, dan 6                                   d. 12,5%
    c. 2, 3, dan 7                                   e. 0%
    d. 3, 4, dan 5                               16. Dalam sebuah keluarga terdiri dari anak
    e. 4, 5, dan 7                                   bergolongan darah A, AB, dan O. Jika
12. Dalam sebuah perkawinan, antara ayah             ayah bergolongan darah A, maka ibunya
    bergolongan darah A heterozigot dengan           bergolongan darah . . . .
                                                     a. AB

 168     Biologi Kelas XII
b.   A                                         B    Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    c.   O
    d.   Rhesus positif                           1.   Apakah yang kalian ketahui tentang:
    e.   B                                             a. test cross
17. Jika B (biru) epistasis terhadap M (merah)         b. back cross
    yang hipostasis. Persilangan dilakukan an-         c. homogametik
    tara keduanya (NNmm) dan (bbMM). Jika              d. heterogametik
    F1nya dibiarkan bersilangan, maka F2 akan
    menghasilkan rasio fenotip biru, merah, dan        e. aglutinasi
    ungu dengan perbandingan . . . .              2.   Bila dari sebuah persilangan dihasilkan tu-
    a. 9 : 4 : 3                                       runan F1 heterozigot IiRr, maka tentukan-
    b. 9 : 3 : 4                                       lah:
    c. 12 : 1 : 3                                      a. Simbol dari parental pertama
    d. 12 : 3 : 1
                                                       b. Hasil persilangan dari F1 (turunan)
    e. 3 : 1 : 12
                                                            dengan sesamanya.
18. Wanita yang ayahnya buta warna menikah             c. Perbandingan genotip dan feno-
    dengan pria normal. Maka, kemungkinan                   tipnya.
    anaknya akan lahir laki-laki buta warna
    adalah . . . .                                3.   Dalam sebuah pembastaran bunga tulip
    a. 12,5 %                                          ungu, dominan homozigot (UU) dengan tu-
    b. 25 %                                            lip warna putih resesif heterozigot (Pp). Jika
    c. 50 %                                            U epistasis terhadap P, maka:
    d. 75 %                                            a. Bagaimanakah diagram persilangan-
    e. 100 %                                                nya?
19. Pasangan pria buta warna dengan wanita             b. Tuliskan rasio fenotip yang dihasilkan
    tidak buta warna yang bukan carrier dapat               dari persilangan sesama F1.
    menurunkan anak pria . . . .                  4.   Seorang petani membastarkan mangga
    a. normal dan wanita carrier                       buah besar dan biji besar (BBJJ) dengan
    b. normal dan wanita normal                        mangga buah besar dan biji kecil (BBjj).
    c. normal dan wanita tidak carrier
                                                       a. Bagaimanakah diagram persilangannya?
    d. buta warna
    e. buta warna dan wanita carrier                   b. Tuliskan rasio fenotip yang dihasilkan
                                                           dari persilangan sesama F1.
20. Jika seorang wanita normal homozigot me-
     nikah dengan pria hemofilia, maka per-        5.   Dalam sebuah perkawinan antara ayah
     nyataan berikut yang benar adalah . . . .         yang botak (BB) dan ibu normal (Bb) maka
     a. semua anaknya hemofilia                         bagaimanakah kemungkinan fenotip anak
     b. 50 % anak perempuannya hemofilia                laki-laki dan perempuan yang dilahirkan?
     c. 50 % anak perempuannya normal             6.   Buatlah skema pembastaran bunga merah
     d. 75 % anak laki-lakinya hemofilia                tua dari perkawinan parental betina putih
     e. semua anaknya normal                           dan jantan merah muda.
                                                  7.   Jelaskan apa yang akan terjadi jika orang
                                                       bergolongan darah AB ditransfusikan pada
                                                       golongan darah O.

                                                                            Prinsip Hereditas
                                                                                                169
8.   Tuliskanlah jenis golongan darah ayah dan         c.   100% Rh+ homozigot
     ibu kalian, kemudian buatlah diagram persi-       d.   100% Rh- homozigot
     langan keduanya. Bagaimanakah rasio feno-
                                                   10. Jelaskan upaya-upaya apa saja yang dilaku-
     tip dan genotipnya?
                                                       kan untuk menghindari terjadinya kelainan
9.   Buatlah skema perkawinan antara wanita            menurun.
     dengan pria yang menghasilkan anak de-
     ngan perbandingan fenotip:
     a. Rh+ dan Rh- masing-masing 50%.
     b. 50% Rh+ homozigot dan 50% Rh+
         heterozigot




 170     Biologi Kelas XII
Bab
                                                                  VI
                                                             Mutasi
Wolverine is © & TM Marvel Characters Inc. All Rights Reserved.




                                                                                                                  www.marcsilvestriart.com




                                                             B   agi kalian penggemar berat komik Amerika, tentu tak asing lagi
                                                                 dengan sosok pada gambar di atas. Ya, tak salah lagi: Wolverine,
                                                             sang manusia bercakar, pahlawan tangguh di komik X-Men .
                                                             Komik tersebut diilhami oleh fenomena mutasi, yakni perubah-
                                                             an-perubahan susunan atau jumlah materi genetik yang bersifat
                                                             menurun antargenerasi. Akibat proses mutasi, para tokohnya memiliki
                                                             kemampuan-kemampuan luar biasa.

                                                             Namun jangan lupa, X-Men hanyalah fiksi. Dalam dunia nyata,
                                                             tentu ketidaknormalan biologis yang terjadi akibat mutasi tak akan
                                                             sebombastis itu. Nah, ingin mendapat penjelasan lebih lengkap tentang
                                                             mutasi yang sesungguhnya? Simaklah bab ini.




                                                                                                                                             Mutasi
                                                                                                                                                      171
Pada bab berikut ini, kalian akan mempelajari macam-macam
                   Ka taK u n c i                   mutasi dan penyebabnya, serta dampak mutasi pada sains, lingkungan,
                   •   Mutasi
                   •   Gen
                                                    teknologi, dan masyarakat (salingtemas).
                   •   Kromosom                           Tujuan mempelajari materi tersebut adalah agar kalian dapat
                   •   DNA                          menjelaskan macam dan penyebab mutasi, mengidentifikasi ragam mu-
                   •   Mutan
                                                    tasi kromosom dan gen, dan menjelaskan berbagai mutasi hasil teknolo-
                   •   Mutagen
                   •   Sindrom                      gi yang dilakukan manusia. Kalian diharapkan pula dapat menjelaskan
                                                    dampak mutasi. Baiklah, simak materi berikut dengan saksama.
                   Kilas                            A. Macam-macam Mutasi dan Penyebabnya
                   Pada sub bab sintesis
                   protein, asam amino dikode             Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya merupakan pro-
                   oleh setiap tiga urutan basa     ses yang terjadi secara kontinu (terus menerus). Meskipun demikian,
                   nitrogen yang disebut triplet
                   atau kodon. Selanjutnya,
                                                    “kesalahan” dalam pewarisan sifat tersebut dapat saja terjadi sehingga
                   asam amino akan memben-          DNA sel anak akan berbeda dengan DNA sel induk.
                   tuk protein dan akan dieks-            Sejak awal tahun 1900, mutasi diartikan sebagai perubahan here-
                   presikan melalui tahapan
                   tertentu sehingga dapat
                                                    ditas. Pada tahun 1901, Hugo de Vries mengemukakan istilah mutasi
                   mempengaruhi ciri atau sifat     pertama kali dalam bukunya The Theory of Mutation. Vries menemukan
                   individu.                        adanya perubahan pada tanaman Oenthora lamarckina yang diyakini
                                                    karena adanya penyimpangan genotip secara tiba-tiba dan diturunkan
                                                    pada keturunan berikutnya. Selanjutnya, pada tahun 1927, Herman J.
                   Galeri                           Muller (ahli genetika) menemukan mutasi pada lalat buah (Drosophila
                                                    melanogaster) oleh pengaruh radiasi sinar X.
                                                          Mutasi mengandung dua makna penting, yaitu perubahan ma-
                                                    teri genetik yang akan diwariskan pada keturunannya, dan bagaimana
                                                    proses perubahan tersebut terjadi pada suatu organisme. Organisme
                                                    yang mengalami mutasi dan memperlihatkan fenotip baru hasil mutasi
                                                    disebut mutan.
                                                          Mutasi mempunyai beberapa sifat, yaitu muncul secara bebas,
www.eucarpia.org




                                                    bersifat menurun terhadap keturunannya, dan jarang terjadi. Adanya
                                                    mutasi gen pada individu dapat diketahui.
                                                          Mutasi dapat terjadi melalui berbagai cara dan sebab. Berdasarkan
                   Hugo de Vries (1848 -1935)       materi hereditas yang mengalami perubahan, mutasi dibedakan men-
                   adalah seorang botanis dari      jadi mutasi gen dan mutasi kromosom.
                   Belanda. Dia adalah salah
                   satu dari tiga ilmuwan yang      1. Mutasi Gen
                   meneruskan hukum heredi-
                   tas Mendel. Vries belajar di            Mutasi gen adalah perubahan susunan basa nitrogen pada nukleo-
                   Universitas Leiden, dan pada     tida, disebut juga mutasi titik (point mutation). Perubahan susunan basa
                   tahun 1878-1918 menjadi
                                                    nitrogen pada triplet, menyebabkan berubah pula asam amino yang akan
                   profesor botani di Universitas
                   Amsterdam. Karya-karyanya        dikode. Demikian pula, jenis atau fungsi protein yang akan dihasilkan.
                   yang terkenal yaitu Intrace-           Gen yang normal maupun gen mutan dapat bersifat dominan
                   lullar Pangenesis (1889),        maupun resesif. Pada organisme diploid yang heterozigot, fenotip yang
                   The Mutation Theory edisi
                   Jerman (1900-1903) dan edisi     akan muncul adalah fenotip dari alel yang dominan, karena alel yang
                   Inggris (1910-1911), serta       dominan dapat ditranskripsi dan ditranslasi menjadi protein yang berfung-
                   Plant Breeding (1907).           si. Selanjutnya, aktivitas protein tersebut akan terlihat pada fenotipnya. Se-
                                      hcs.osu.edu
                                                    mentara itu, alel yang resesif tidak dapat ditranskripsikan dan ditrans-
                                                    lasikan sebagaimana alel dominan, sehingga fenotipnya tidak tampak.


                   172       Biologi Kelas XII
Normal

                        Mutasi gen dapat terjadi melalui berbagai cara, yaitu:
               a. Transisi                                                                                                                                T C
                    Transisi terjadi apabila basa pirimidin pada rantai nukleotida DNA                                                                    A G
               diganti oleh basa pirimidin yang lain, atau basa purin yang satu diganti
               oleh basa purin yang lain. Basa pirimidin timin (T) dapat diganti oleh
                                                                                                                                           Basa adenin digantikan oleh guanin
               basa sitosin (C atau S), atau sebaliknya. Basa purin adenin (A) dapat                                    Mutasi

               diganti oleh basa guanin (G), atau sebaliknya (Gambar 6.1).
               b. Transversi                                                                                                                              T C




                                                                                                                                                                                www.bmut.htm
                    Transversi terjadi apabila basa pirimidin digantikan oleh basa pu-                                                                    G G
               rin, atau sebaliknya. Akibatnya, asam amino yang dihasilkan tidak se-
               suai dengan pesanan. Misalnya, asam amino valin digantikan menjadi
               asam glutamat akan menyebabkan berubahnya asam amino penyusun                                            Gambar 6.1 Transisi pada basa
                                                                                                                        nitrogen
               protein hemoglobin. Hal ini menyebabkan bentuk eritrosit tidak nor-
               mal, seperti bulan sabit. Kelainan ini disebut siklemia (sickle cell).
                                                                                                                             Mc Laren & Lissa, Heath Biology. hlm 167.

                 tiplet normal DNA                          transversi
                                                (basa adenin diganti oleh timin)
                 ....           ....                 ....                ....
                        SAT                                   STT
                                                translasi
                 ....              ....             ....             ....
                         GUA                                GAA
                         (valin)                        (asam glutamat)

               Gambar 6.2 Peristiwa transversi
                                                                                                 (a)                                      (b)
                                                                                                                        Gambar 6.3
                                                                                                                        (a) Eritrosit normal
               c. Mutasi Frame Shift (Pergeseran Rangka)                                                                (b) Bentuk sabit

                    Mutasi ini disebabkan oleh penambahan atau pengurangan satu
               atau lebih nukleotida dalam DNA, biasanya dikuti dengan pergeseran                                                        Insersi T
               pembacaan kodon yang berakibat berubahnya rangkaian asam amino
               dalam protein yang dikode oleh gen tersebut. Frame shift dibedakan                                                  GA T C GT
               menjadi dua, yaitu delesi basa tunggal dan insersi basa tunggal. Delesi
               basa tunggal terjadi bila satu nukleotida keluar atau hilang dari rantai
                                                                                                                                   GA T T C GT
               DNA. Insersi basa tunggal terjadi bila suatu pasangan nukleotida me-
                                                                                                                        Gambar 6.4 Delesi basa tunggal
               nyisip ke dalam rantai DNA.
                                    DNA normal
                                                                                                        delesi basa T

                           G AT C GT AC AT AT A                                    transkripsi   GA T CG T AC A AT A
                                                                                      DNA
www.bmut.htm




                           C U A GC A U G U U A U U                                 translasi    C U A GC A U G U U A U

                            Leu           Ala        Cys         Iso                RNA m         Leu    Ala      Cys    Thr

               Gambar 6.5 Insersi basa tunggal


                    Untuk mengetahui akibat dari mutasi titik, ikuti rubrik Diskusi
               berikut.

                                                                                                                                             Mutasi
                                                                                                                                                              173
D i s k u s i
      Ilustrasi ini merupakan gambaran bagaimana mutasi titik terjadi. Perhatikan dengan seksama kalimat
      berikut “THE DOG BIT THE CAT“. Bersama teman sebangku kalian, coba diskusikan dan jelaskan apa yang
      akan terjadi ketika salah satu huruf dalam kalimat tersebut berubah menjadi “THE DOG BIT THE CAR”?
      Sampaikan hasil diskusi yang kalian peroleh dan kemukakan pendapat kalian tentang akibat dari mutasi
      titik di depan guru dan teman kelas kalian.



                                     2. Mutasi Kromosom
                                         Mutasi kromosom disebut juga aberasi kromosom atau mutasi
                                     besar (gross mutation), yaitu perubahan struktur atau jumlah kromo-
                                     som. Mutasi kromosom banyak terjadi pada tanaman.
                                     a. Perubahan struktur kromosom
(a)
           a    b c d e f g
                                           Beberapa penyebab terjadinya perubahan struktur kromosom, an-
                                     tara lain:
(b)        a    b c d e f g
                                     1) Delesi atau Defisiensi
                                           Delesi atau defisiensi merupakan peristiwa hilangnya sebagian
(c)        a    b c d e f g          kromosom normal karena patahnya kromosom. Potongan kromosom
                                     yang tidak memiliki sentromer (kromosom asentris), gen-gennya tidak
 Gambar 6.6 (a) kromosom
                                     berfungsi selama tahap anafase dan tertinggal pada bidang ekuatorial
 normal, (b) patah di 1 tempat,      sel. Semakin lama, potongan kromosom tersebut akan hilang dan larut
 (c) patah di 2 tempat
                                     dalam plasma.
                                           Berdasarkan letak terjadinya patahan kromosom, delesi dibedakan
                                     menjadi:
                                     a)   Delesi interkalar, jika terdapat dua patahan di bagian ujung kro-
                                          mosom. Perhatikan Gambar 6.6c.
                                     b) Delesi terminal, jika terdapat satu patahan di bagian ujung kro-
(a)
       a       b c d e f g                mosom (Gambar 6.6b). Delesi ini lebih sering dijumpai dibanding
                                          delesi interkalar.
(b)    a       b c d e f g
                                          Pada manusia, delesi terminal pada pasangan kromosom ke-5 me-
       a       b c d e f g           nyebabkan sindrom yang disebut Cri-du-Chat di mana suara tangisan-
(c)
       a       b c d e f g           nya mirip dengan suara kucing.
       a       b c d e c d e f g
                                     2) Duplikasi
(d)
                                          Duplikasi adalah penambahan bagian kromosom pada kromosom
       a       b f g                 normal, sehingga dalam satu kromosom sel terdapat dua atau lebih bagian
(e)
(a)   Kromosom normal                yang sama. Kromosom normal telah mengadakan replikasi (pembelahan)
(b)   Patah di dua tempat            terlebih dahulu, kemudian mengalami patah di dua tempat. Salah satu
(c)   Replikasi
(d)   Duplikasi c-e                  patahan kromosom pindah dan menyambung kromosom pasangan
(e)   Defisiensi c-e
                                     replikasinya. Akibatnya, proses duplikasi tersebut disertai dengan
Gambar 6.7 Pembentukan
kromosom delesi dan duplikasi.       terbentuknya kromosom yang mengalami delesi (Gambar 6.7).
                                     3) Inversi
                                          Inversi adalah patahnya kromosom di dua tempat yang diikuti
                                     oleh penyisipan kembali gen-gen tetapi dengan urutan yang terbalik.
                                     Oleh karena itu, inversi dapat menyebabkan gangguan pada sintesis

  174            Biologi Kelas XII
protein. Berdasarkan letak dua bagian yang patah pada kromosom, ada
dua tipe inversi (Gambar 6.8). yaitu:                                                        a    b     c     d      e    f    g
                                                                                      (a)
a)    Inversi parasentris, terjadi karena dua bagian yang patah terletak
      pada satu lengan dari sebuah kromosom (tidak dipisahkan oleh                           a    b     e     d      c    f    g
                                                                                      (b)
      sentromer).
b) Inversi perisentris, terjadi karena dua bagian yang patah masing-                         a    d     c     b      e    f    g
                                                                                      (c)
     masing terletak pada lengan kromosom yang berlainan (melewati
     sentromer, karena sentromer terletak diantara bagian patahan).                   Gambar 6.8 (a) kromosom
                                                                                      normal, (b) inversi parasentris,
4) Translokasi                                                                        dan (c) inversi perisentris
     Translokasi merupakan pindahnya potongan dari sebuah kromo-
som ke potongan kromosom lain yang bukan homolognya. Ada 3 tipe
translokasi, yaitu:
                                                                                        Galeri
                                                                                                      Mutasi Pada
a)    Translokasi tunggal, terjadi pematahan tunggal pada satu                                        Virus SARS
      kromosom, kemudian bagian yang patah (satu tempat) pindah
      dan bersambungan dengan ujung potongan kromosom lain.                                 Beberapa waktu yang lalu,
                                                                                            dunia sempat dihebohkan
      Perhatikan Gambar 6.9a.
                                                                                            oleh penyakit sindrom
b) Translokasi perpindahan, yaitu potongan bagian tengah (patah di                          pernapasan akut (Serve
                                                                                            Acute Respiratory Syndrome
   2 tempat) dari kromosom disisipkan ke tempat patahnya kromo-                             atau SARS). Penyakit yang
   som lain. Perhatikan Gambar 6.9b.                                                        pertama kali menyebar di
                                                                                            Cina ini, menurut para ahli
c)    Translokasi resiprok, terjadi satu pematahan pada dua kromosom                        disebabkan oleh Corona
      non homolog, kemudian bagian yang patah saling bertukar. Per-                         virus.
      hatikan Gambar 6.9c.                                                                  Corona virus penyebab
                                                                                            infeksi saluran pernapasan,
d) Translokasi Robertson, yaitu peristiwa mereduksi dan bertam-                             menyebar melalui sekresi
   bahnya kromosom yang pertama kali diajukan oleh William. R.                              pernapasan. Virus ini diduga
   Robertson. Translokasi Robertson meliputi fusi kromosom dan                              mengalami mutasi sehingga
                                                                                            bersifat semakin ganas.
   fisi atau disosiasi kromosom. Fusi kromosom terjadi apabila 2 kro-
   mosom non homolog bergabung menjadi satu.                                                  Microsoft Encarta Premium 2006

   Fisi atau disosiasi kromosom terjadi apabila suatu kromosom
membelah menjadi dua.
(a)       a b c d e f         (b)    a b c d e      f      (c)   a b     c    d e f

                                    v w x    y z
          v w x    y z                                           v w     x y z
               c d e f              a b c    f
                                                                 v w c       d ef

                                                                   a b       x y z
      a b v w x    y z              v w x d e      y z

Gambar 6.9 a) Translokasi tunggal, b) Translokasi perpindahan,
           dan c) Translokasi resiprok


b. Perubahan jumlah kromosom
     Dalam keadaan normal, jumlah kromosom yang dimiliki individu
adalah stabil. Akan tetapi, adanya penyimpangan seperti peristiwa non-
disjunction atau induksi yang sengaja diperlakukan menyebabkan jumlah
kromosom dapat berubah. Perubahan jumlah kromosom meliputi:
                                                                                                            Mutasi
                                                                                                                         175
1) Euploidi
Galeri                                  Euploidi merupakan perubahan yang meliputi seperangkat ge-
     Tanaman Raksasa               nom, dimana jumlah set kromosom individu merupakan kelipatan dari
                                   jumlah set kromosom dasar (kromosom haploid). Artinya, perubahan
Peristiwa triploid jarang dite
mukan pada hewan, ke-              kromosom menyebabkan berubahnya jumlah set kromosom keseluruh-
banyakan ditemukan pada            an. Macam-macam euploidi, antara lain:
tumbuhan.
                                   a) Monoploid
Tanaman triploid biasanya
                                        Monoploid merupakan kromosom sel somatis dalam keadaan
tumbuh dalam ukuran ekstra
besar dibanding tanaman                 tunggal atau terdiri dari satu perangkat kromosom saja.
lain pada umumnya. Triploid             Kebanyakan organisme eukariotik bersifat diploid, yaitu memiliki
seringkali dimanfaatkan
                                        dua perangkat kromosom (2n) dalam sel somatisnya. Namun, ada
dalam bidang pertanian
untuk meng hasilkan bunga               beberapa yang bersifat monoploid. Misalnya, lebah madu jantan
atau buah berukuran besar               yang tumbuh dari sel telur yang tidak dibuahi (partenogenesis).
dan tanpa biji.
                                   b) Poliploid
       Pai, Dasar-dasar Genetika
                                             Poliploid merupakan keadaan organisme yang memiliki
                                        perangkat kromosom lebih dari tiga, misalnya: tetraploid,
                                        heksaploid, oktaploid, dan sebagainya. Triploid merupakan keadaan
                                        kromosom organisme yang memiliki 3 perangkat kromosom (3n)
                                        dalam sel somatisnya. Individu triploid bersifat steril. Tetraploid,
                                        yaitu bila organisme memiliki 4 perangkat kromosom (4n) dalam
                                        sel somatiknya. Individu tetraploid biasanya bersifat fertil (subur
                                        atau mampu menghasilkan keturunan).
                                             Poliploid banyak ditemukan pada tumbuhan dan jarang
                                        ditemukan pada hewan (letal). Biasanya dimanfaatkan dalam
                                        bidang pertanian untuk menghasilkan tanaman dengan varietas
                                        unggul. Contoh tanaman poliploid adalah 2/3 dari jenis rumput-
                                        rumputan dan tanaman mawar (Rosa sp.).
                                   2) Aneuploidi
                                        Aneuploidi adalah perubahan yang terjadi karena suatu individu
                                   mempunyai kekurangan atau kelebihan kromosom dibandingkan den-
                                   gan individu diploid normal. Aneuploidi biasanya diakibatkan karena
                                   nondisjunction (gagal berpisah) dari satu pasang kromosom homolog.
                                   Penghambatan berpisahnya kromosom pada saat pembelahan sel dapat
                                   dilakukan dengan sengaja, yaitu melalui: induksi kolkisin, dapat meng-
                                   hambat pembentukan spindel pembelahan; menggunakan suhu tinggi,
                                   misalnya pada tanaman jagung; dan dapat pula dengan cara pemoto-
                                   ngan tunas, sehingga pada potongan tunas terjadi poliploid. Beberapa
                                   contoh aneuploidi antara lain:
                                   a) Monosomi
                                        Monosomi terjadi pada individu yang kehilangan satu kromosom
                                   dalam satu perangkat (2n-1). Pada wanita, kehilangan satu kromosom
                                   X pada gonosomnya akan menyebabkan sindrom Turner. Oleh karena
                                   itu, kromosom kelaminnya hanya terdiri dari satu kromosom X saja
                                   (XO).



176       Biologi Kelas XII
Salah satu kemungkinan penyebab terjadinya sindroma Turner
adalah adanya non disjunction pada saat pembentukan sel telur (ovum).
Akibatnya, dihasilkan satu ovum tanpa kromosom X dan satu ovum
yang terdiri dari dua kromosom X (XX). Pertemuan antara sperma
(haploid) yang mengandung satu kromosom X dengan ovum tanpa
kromosom X, membentuk zigot yang hanya mengandung satu kromo-
som X saja. Perhatikan Gambar 6.10.
                               46                                46,
            p       o                                     o                                         1       2    3                                        4            5
                               XY                                XX
                               normal                           normal
                                                                                                    6       7    8                                        9           10
                                         non disjunction

                        23,             23,               24,            22                         11     12    13                                       14          15
                        X               Y                 XX

                 spermatozoa                                         ovum                           16     17    18                                       19          20
                                                                                                                                                              kromosom
                                                                                                    21     22                                                 kelaminnya
                        45,
                                                                                                                                                              hanya terdiri
                        X                                                                                                                                     dari 1 kromosom X
                                Gambar 6.10 Non disjunction                                     Gambar 6.11 Karyotipe wanita
                                penyebab sindrom Turner                                         sindrom Turner

b) Trisomi
     Trisomi terjadi pada individu yang mempunyai kelebihan satu                                                                                          Galeri
kromosom dalam sel-selnya (2n +1). Penyebabnya adalah nondisjunc-
                                                                                                                                                           Penemuan Down Syndrome
tion pada saat induk mengalami gametogenesis. Trisomi dapat terjadi                                                                                            Si Wajah Mongol
pada autosom maupun pada gonosom. Beberapa contoh trisomi gono-
som pada manusia adalah sindrom Klinefelter (trisomi pada kromo-                                                                                           Kelainan ini pertama kali
                                                                                                                                                           ditemukan oleh Seguin pa
som X), sindrom tripel X, dan sindrom XYY (pria XYY). Sementara                                                                                            da tahun 1844. Namun,
itu, beberapa contoh dari trisomi autosom adalah sindrom Down (tri-                                                                                        tanda-tanda klinis kelainan
somi pada autosom 21), sindrom Ewards (trisomi pada autosom 18),                                                                                           ini pertama kali dikemuka-
                                                                                                                                                           kan oleh seorang dokter dari
sindrom Patau (trisomi pada autosom 13).                                                                                                                   Inggris, bernama J. Langdon.
(1) Sindrom Klinefelter                                                                                                                                             Pai, Dasar-dasar Genetika
    Individu keturunan penderita sindrom ini dapat terjadi melalui
    fertilisasi dari sel telur XX oleh spermatozoa Y atau dari sel telur X
    oleh spermatozoa XY.
                  46,                         46,                            46,                    46,
     P            XY                          XX                P            XY                     XX


                                    ND                                                   ND
                                                                                                                      Suryo, Genetika Manusia, hlm. 252




           23,           23,            24,          22                24,         22         23,          23,
            X             Y             XX                             XY                      X            X
            spermatozoa                       ovum                     spermatozoa                  ovum




                                47,                                                     47,
     F1                         XXY                             F1                      XXY


          Gambar 6.12 Skema terjadinya sindrom Klinefelter


                                                                                                                                                                           Mutasi
                                                                                                                                                                                     177
P
              46,                            46,              (2) Sindrom Tripel X
              XY                             XX
                                                                  Menurut penelitian Jacobs, pada jaringan ovarium banyak sel-sel
                               non
                                                                  ovum yang mengandung kromosom XX. Oleh karena itu, sindrom
                           disjunction                            tripel X terjadi karena adanya gagal berpisah pada pembentukan
                                                                  gamet.
          23,      23,                24,              22
           X        Y                 XX
                                                              (3) Sindrom XYY (Pria XYY)
          spermatozoa                       ovum
                                                                  Individu penderita ini terjadi akibat fertilisasi antara ovum
                                                                  X dengan spermatozoa hasil gagal berpisah (YY). Zigot yang
                                                                  dihasilkan adalah XYY sehingga formulasi kromosomnya adalah
                               47,
F1                            XXX                                 47, XYY. Perhatikan Gambar 6.14.
                                                              c) Nullisomi
                    sindrom Tripel X
                                                                  Nullisomi adalah individu yang kehilangan sepasang kromosom
 Gambar 6.13 Skema terjadinya
                                                              homolog (2 kromosom) dalam sel-selnya (2n-2). Biasanya individu
 sindrom Tripel X                                             dengan sifat nullisomi mempunyai peluang hidup yang sangat kecil.

                                                              Tabel 6.1. Tipe-tipe dan jumlah kromosom pada aneuploidi
                  46,                            46,
     P            XY                             XX
                                                                                                    Jumlah
                                                                             Tipe                                        Contoh
                                                                                                  kromosom
                             MI                                Disomi (normal)                  2n              AA BB CC
            23,         23,                23,          23,    Monosomi                         2n-1            AA BB C
             X           Y                  X            X
                 non                             ovum
                                                               Nullisomi                        2n-2            AA BB
             disjunction
                                                               Polisomi:
                                     MII                       a. Trisomi                       2n+1            AA BB CCC
23,         23,         23        24,                          b. Dobel trisomi                 2n+1+1          AA BBB CCC
 X           X                    YY

           spermatozoa
                                                               c. Tetrasomi                     2n+2            AA BB CCCC
                                                               d. Pentasomi                     2n+3            AA BB CCCCCC
                                                                                                              Suryo, Genetika Manusia. hlm 245

                                           47,
                                                              d) Tetrasomi
     F1                                    XYY                     Tetrasomi terjadi pada individu yang mempunyai kelebihan 2
                                                                   kromosom homolog dalam satu genom (2n +2).
                                     sindrom XYY
                                                                   Setelah kalian mempelajari mutasi kromosom, kerjakanlah Telisik
 Gambar 6.14 Skema terjadinya                                 berikut agar kalian lebih memahaminya.
 sindrom XYY




                                                                                                         T e l i s i k
                                                              Mengelompokkan Mutasi Kromosom

              Buat dan lengkapilah bagan yang menunjukkan macam-macam mutasi kromosom, dengan langkah
         berikut:
         1.   Gunakanlah kertas berwarna dan tinta warna.
         2.   Lengkapi bagan seperti pada contoh dan gunakan catatan atau bagan hasil pekerjaan kalian untuk
              memudahkan belajar kalian.




     178            Biologi Kelas XII
Mutasi kromosom atau
                                        ...............................




                Perubahan struktur




                                                                                      Euploidi




                                                                                 Poliploid
                                                                                 a.
                                                                                 b.
                                                                                 c.
                                                                                 d.
                                                                                 e.


 3.   Presentasikan dan jelaskan maksud bagan yang kalian buat di depan kelas.




     Berikut ini, kalian akan mempelajari macam-macam mutasi yang
lainnya.
3. Mutasi Somatis dan Mutasi Germinal
    Mutasi gen dan mutasi kromosom tentunya terjadi di dalam sel.
Oleh karena itu, berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi
dibedakan menjadi mutasi somatis dan mutasi germinal.
a. Mutasi Somatis
     Mutasi somatis adalah mutasi yang terjadi di dalam sel-
sel somatis (sel tubuh). Dengan demikian, perubahan pada
mutan hasil mutasi somatis hanya akan diturunkan dalam sel                                   ccpp.ucr.edu
somatis saja. Contoh: buah apel delicious dan jeruk Washing-              Gambar 6.15 Jeruk Washington
ton navel.                                                                navel




                                                                                       Mutasi
                                                                                                   179
b. Mutasi Germinal
                                 Mutasi germinal adalah mutasi yang terjadi di dalam sel-sel kela-
                            min. Bila mutasi menghasilkan sifat dominan, maka akan langsung
                            diekspresikan pada keturunannya. Apabila menghasilkan sifat resesif,
                            maka ekspresinya akan tersembunyi pada individu yang diploid. Con-
                            toh: domba Ancon yang berkaki pendek.
                                 Kalian tentunya ingin mengetahui bagaimana cara yang dapat di-
                            gunakan untuk mengenali mutan, bukan? Untuk itu, lakukanlah tugas
                            di rubrik Percobaan berikut.

                                   Percobaan
                                       Mengenali Mutan

 A.   Dasar Teori
           Susunan materi genetik di dalam sel mempengaruhi pewarisan sifat pada individu ketu-
      runan. Pewarisan sifat terjadi secara terus-menerus atau bersifat kontinyu. Meskipun demikian,
      susunan (struktur atau jumlah) materi genetik dapat mengalami perubahan. Peristiwa peruba-
      han susunan atau jumlah pada materi genetik ini disebut mutasi. Organisme yang mengalami
      mutasi disebut sebagai mutan.
           Mutasi menyebabkan fungsi suatu gen menjadi hilang atau berubah dan dapat diamati
      dari perubahan yang nampak pada fenotip organisme tersebut. Misalnya, apabila salah satu
      enzim yang berperan dalam sintesis pigmen mata suatu organisme tidak berfungsi, maka pig-
      men mata tersebut tidak akan dihasilkan. Akibatnya, warna mata akan berubah.
 B.   Tujuan
      Mengenali dan membedakan Drosophila melanogaster normal dan mutan
 C.   Alat dan bahan
      1. Beberapa ekor Drosophila melanogaster
      2. Mikroskop atau lup (kaca pembesar)
      3. Botol kaca atau plastik
      4. Cawan petri
      5. Gunting
      6. Kuas lukis kecil
      7. Eter (bahan pembius) atau kloroform
 D.   Langkah Percobaan
      1. Celupkan kapas pada eter atau kloroform dan guntinglah kertas berbentuk lingkaran
          selebar ukuran botol. Buatlah banyak lubang pada kertas tersebut.
      2. Masukkan kapas pada botol dan tutuplah dengan kertas yang telah dilubangi.
      3. Bius lalat yang akan diamati dengan eter, tetapi jangan sampai mati dengan cara mema-
          sukkan lalat buah pada botol dan ditutup.
          Catatan: jangan terlalu lama menutup botol agar lalat hanya pingsan dan tidak mati.
      4. Bila lalat sudah pingsan, pindahkan ke cawan petri (reetherizer)
      5. Ambillah lalat dengan kuas dan amati warna tubuh, warna mata, dan bentuk sayap lalat
          buah dengan mikroskop atau lup.
 E.   Pembahasan
      1. Buatlah tabel perbandingan fenotip lalat tersebut.
      2. Manakah yang termasuk lalat normal dan lalat mutan?




180   Biologi Kelas XII
4.   Mutasi Alami dan Mutasi Buatan
     Berdasarkan mekanisme terjadinya, ada dua macam mutasi, yaitu
mutasi alami dan mutasi buatan. Untuk lebih jelasnya simak uraian
berikut.
     Secara umum, mutasi merupakan perubahan pada suatu indi-
vidu yang berlangsung secara spontan. Namun, dalam kenyataannya,
beberapa individu mengalami mutasi karena pengaruh kondisi atau
agen-agen tertentu yang terdapat dalam lingkungan. Suatu kondisi
atau agen-agen tertentu yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut
mutagen.
a. Mutasi alami
     Mutasi alami disebut juga mutasi spontan (spontaneous mutation),
terjadi dengan sendirinya tanpa diketahui penyebabnya secara pasti.
Para ahli genetika meyakini adanya beberapa penyebab mutasi alami
pada suatu organisme, antara lain:
1) Radiasi sinar ultraviolet
2) Radiasi sinar kosmik dari angkasa
3) Zat-zat radioaktif yang masuk ke dalam tubuh
4) Kesalahan pada proses replikasi DNA
b. Mutasi Buatan
     Mutasi buatan disebut juga mutasi terinduksi (induced mutation),
yaitu terjadinya mutasi karena disengaja oleh manusia. Mutagen yang
digunakan pada mutasi buatan ini, yaitu: senyawa kimia yang dapat
bereaksi dengan molekul DNA, radiasi sinar ultraviolet, radiasi men-
gion oleh sinar , sinar , sinar , dan sinar yang dipancarkan oleh
isotop radioaktif dari elemen tertentu, serta penyisipan molekul DNA
(rekayasa genetika).
      Nah, untuk mengetahui bagaimana mutagen-mutagen tersebut dapat
menyebabkan mutasi pada suatu organisme, simak uraian berikut.
1) Senyawa kimia
     Beberapa senyawa kimia yang telah diketahui mempunyai penga-
ruh cukup besar sebagai mutagen, antara lain:
a) Berbagai macam basa dan turunannya
     Berbagai macam basa dan turunannya dapat bergabung dengan
molekul DNA pada saat proses replikasi berlangsung. Beberapa jenis di
antaranya dapat meningkatkan frekuensi kesalahan penyusunan sub-
stansi DNA yang menyebabkan terjadinya mutasi, seperti: 5-bromo
urasil yang dapat menyebabkan terjadinya transisi.
b) Asam nitrat (HNO2)
     Asam nitrat merupakan mutagen yang berpengaruh, baik secara
langsung maupun tidak langsung pada proses replikasi maupun non-
replikasi DNA. Pengaruhnya terjadi melalui proses deaminasi oksi-
datif, yaitu lepasnya gugus amin (NH2) dari basa nitrogen penyusun


                                                                        Mutasi
                                                                                 181
asam amino (adenin, sitosin, timin, dan guanin). Selain itu, HNO2
                               mudah bereaksi dengan adenin sehingga akan menghasilkan senyawa
                               yang disebut hypoxantin.
                               c) Senyawa alkil dan hidroksi
                                   Beberapa contoh senyawa alkil dan hidroksil seperti nitrogen,
                               mustard belerang, metal, nitrosoguanidin, dan etil metanosulfonat
                               (MMS dan EMS) dapat menyebabkan terjadinya mutasi frame shift.
                                   Sebelum kalian mengetahui macam mutagen yang lain, ikutilah
                               rubrik Diskusi berikut.
                                                                             D i s k u s i
Menurut kalian, adakah senyawa-senyawa kimia lain yang berfungsi sebagai mutagen? Jika ada sebutkan.
Kalian dapat melakukan survei ke beberapa situs ilmiah di internet. Diskusikanlah hasil pencarian tersebut
dengan teman kalian.



                               2) Radiasi sinar ultraviolet
                                    Semua telah mengakui bahwa matahari merupakan sumber energi
Galeri                         bagi seluruh kehidupan. Tetapi, tahukah kalian dibalik kegunaannya
                               itu? Sinar matahari ternyata menyimpan bahaya yang sangat mena-
 Xeroderma Pigmentosum         kutkan. Selain mengakibatkan mutasi alami, radiasi sinar UV dapat
  Penyakit Kutukan dari
                               menyebabkan mutasi buatan.
         Langit
                                    Radiasi sinar UV yang berasal dari pancaran sinar matahari meru-
Xeroderma pigmentosum          pakan mutagen yang kurang reaktif dan hanya dapat diabsorpsi oleh
(XP) merupakan nama pe-
                               substansi DNA tertentu, seperti pirin dan pirimidin (terutama timin).
nyakit yang menjadi momok
paling menakutkan sebagian     Karena energinya yang relatif lemah, maka radiasi sinar UV hanya
besar orang Eropa yang         dapat menembus jaringan tertentu saja, terutama jaringan-jaringan
notabene berkulit putih.
                               yang berada di bagian permukaan seperti jaringan kulit (integumen).
Penderita tersebut mempu-      Meskipun energinya relatif rendah, tetapi radiasi sinar UV merupakan
nyai kelainan tidak dapat
memindah potongan DNA,
                               mutagen yang potensial. Radiasi sinar UV secara terus menerus dalam
terutama timin, karena rusak   jangka waktu tertentu dapat menyebabkan kanker kulit (Xeroderma).
oleh radiasi UV. Beberapa
                               3) Radiasi mengion
penderitanya mengalami
bercak-bercak hitam pada            Beberapa mutagen yang sangat reaktif, berasal dari spektrum elek-
kulit di seluruh tubuhnya.     tromagnetik. Spektrum tersebut terdiri dari sinar-sinar dengan panjang
Bahkan, seorang anak
                               gelombang yang sangat pendek (di bawah 0,1 μm). Contohnya: sinar ,
di USA yang menderita
penyakit ini, harus tinggal    sinar , sinar , dan sinar . Sinar-sinar tersebut juga berenergi cukup
diruangan yang gelap.          tinggi dibandingkan energi sinar UV. Oleh karena itu, sinar-sinar terse-
Kulitnya sangat sensitif apa   but mampu menembus jaringan tubuh lebih dalam dibanding sinar
bila terkena sinar matahari.
Apabila sinar matahari me      UV. Radiasi mengion oleh sinar-sinar dengan gelombang pendek, ter-
ngenai kulitnya, maka akan     bukti dapat menyebabkan mutasi. Berdasarkan hasil penelitian H. J.
memicu tumbuhnya tumor-        Muller terhadap Drosophila melanogaster, beberapa perlakuan meng-
tumor baru.
                               gunakan radiasi sinar X dapat menyebabkan kematian (letal) pada Dro-
            id.wikipedia.org   sophila melanogaster.
                               4) Penyisipan molekul DNA (Rekayasa genetika)
                                    Beberapa mekanisme untuk menyusun atau merombak molekul
                               DNA (termasuk mutasi buatan), biasanya diterapkan pada organisme


182      Biologi Kelas XII
uniseluler, seperti Escherichia coli. Rekayasa genetika banyak diterapkan
di bidang bioteknologi untuk menghasilkan berbagai produk, seperti
macam-macam hormon, enzim, dan vaksin.
5. Mutasi Missense, Non-sense, Netral, dan Diam
     Selain berdasarkan materi hereditas, jenis sel, dan mekanisme ter-
jadinya, mutasi dibedakan pula berdasarkan efek atau pengaruh yang
ditimbulkan.
a. Mutasi Diam (Silent Mutation)
    Mutasi diam merupakan perubahan urutan nukleotida yang ti-
dak mengubah asam amino yang dihasilkan. Misalnya, kodon penentu
asam amino glisin (GGC) berubah menjadi kodon GGU, yang tetap
akan mengkode asam amino glisin. Perhatikan Gambar 6.16 (a dan b).
b. Mutasi Netral
     Mutasi netral merupakan perubahan urutan nukleotida yang meng-
hasilkan asam amino berbeda, namun tetap mempunyai fungsi tidak
jauh berbeda (ekivalen). Misalnya, kodon penentu asam amino lisin
(AAG) berubah menjadi kodon penentu             Tipe Liar
asam amino arginin (CGG). Perhatikan
Gambar 6.16 (a dan c). Kedua asam ami-       a   A U G A A G                     U    U     U   G   G     C   U    A     A
no tersebut mempunyai sifat yang hampir mRNA
sama, yaitu bersifat basa dan umumnya Protein        Met      Lys                    Phe            Gly           stop
tidak mengubah fungsi protein.
c. Mutasi Missense (mutasi salah                     A   U     G   A   A     G   U    U     U   G   G     U   U    A     A
   arti)                                        b
                                                         Met           Lys           Phe            Gly           stop
    Mutasi missense merupakan peruba-
han urutan nukleotida yang menyebabkan
perubahan pada asam amino yang dihasil-
                                                     A   U     G   C   G     G   U    U     U   G    G    U   U    A     A
kan. Misalnya, kodon yang akan meng-            c
kode asam amino glisin (GGC) berubah                     Met           Arg            Phe           Gly           stop
menjadi kodon pengkode serin (AGC).
Perhatikan Gambar 6.16 (a dan d).
                                                     A   U     G   A   A     G   U    U     U   A   G     C   U    A     A
d. Mutasi Non sense (mutasi tanpa               d
   arti)                                                 Met           Lys           Phe            Ser           stop
     Mutasi non sense merupakan perubah-
an urutan nukleotida yang membentuk
salah satu dari 3 macam stop codon (UAA,          A U G U A G                    U    U     U   G   G     C   U    A     A
                                                e
UAG, dan UGA), sehingga proses sintesis
                                                    Met   stop
protein berhenti. Perhatikan Gambar 6.16
(a dan e). Mutasi ini dapat menghasilkan
                                                                                     Gambar 6.16 a) translasi
protein yang lebih pendek dan biasanya                                               normal, b) mutasi diam, c) mutasi
kurang fungsional.                                                                   netral, d) mutasi salah arti, dan
                                                                                     e) mutasi tanpa arti
     Setelah kalian mempelajari macam-macam mutasi dan penyebab-
nya, ikutilah rubrik Uji Kompetensi berikut ini.

                                                                                                     Mutasi
                                                                                                                  183
Uji Kompetensi                              3.   Sebutkan dan jelaskan macam mutasi ber-
                                                                                                          dasarkan jenis sel yang mengalami mutasi
                                                 Kerjakanlah soal-soal berikut ini.                       dan berdasarkan efek yang ditimbulkan.
                                                 1.   Kapan istilah mutasi mulai digunakan dalam     4.   Sebutkan dan jelaskan macam-macam
                                                      ilmu genetika? Jelaskan.                            mutasi gen.
                                                 2.   Apakah perbedaan antara mutasi gen dan         5.   Sebutkan macam-macam aneuploidi.
                                                      mutasi kromosom?




                                                                             B. Dampak Mutasi pada Salingtemas (Sains, Ling-
                                                                                kungan, Teknologi, dan Masyarakat)
                                                                                  Mutasi merupakan penyebab adanya variasi genetik. Mutasi mem-
                                                                             punyai dampak terhadap sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
                                                                             atau manusia (salingtemas). Tidak selamanya, mutasi membawa dam-
                                                                             pak yang menguntungkan dalam kehidupan. Mutasi dapat pula mem-
                                                                             punyai dampak yang merugikan.
   Mc Laren & Lissa, Heath Biology. hlm. 182




                                                                             1. Dampak Positif Mutasi Buatan dan Mutasi Alami
                                                                                  Sebagian besar peristiwa mutasi yang terjadi di alam ini adalah mu-
                                                                             tasi buatan, karena mutasi alami merupakan peristiwa yang sangat ja-
                                                                             rang terjadi. Dewasa ini, mutasi buatan telah banyak diterapkan dalam
                                                                             berbagai bidang kehidupan, terutama yang berkaitan dengan rekayasa
                                                                             genetika dan penggunaan beberapa sinar bergelombang pendek. Mu-
                                                                             tasi buatan dinilai lebih memberikan keuntungan dibanding mutasi
                                                                             alami. Hal ini disebabkan, mutasi buatan merupakan kejadian yang
                                                   (a)              (b)
                                                                             dapat direncanakan dan diprogram sebelumnya. Oleh karena itu, hasil
                                               Gambar 6.17 (a) bunga
                                               snapdragon diploid dan (b)    yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan dan berbagai kemungki-
                                               bunga snapdragon tetraploid
                                                                             nan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan.
                                                                                  Adanya peristiwa mutasi menyebabkan dilakukannya penelitian
                                                                             lebih lanjut. Akibatnya, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
                                                                             berkembang. Beberapa keuntungan dan hasil teknologi mutasi, yaitu:
                                                                             a. Tanaman Poliploid
                                                                                  Selain buah tanpa biji, hasil mutasi buatan pada tumbuhan adalah
                                                                             tanaman poliploid. Pada umumnya, tanaman poliploid berukuran leb-
                                                                             ih besar (buah atau bunganya) dan lebih sehat. Misalnya, pada tanam-
                                                                             an padi, gandum, bunga lili, bunga “snapdragon”(Gambar 6.17), dan
                                                                             kentang.
                                                                             b. Keragaman Fenotip Tanaman
www.malaysia.or.kr




                                                                                  Pada umumnya, mutasi buatan sangat penting bagi kehidupan di
                                                                             bumi. Salah satunya adalah semakin beranekaragamnya fenotip tana-
                                                                             man, melalui budidaya tanaman. Misalnya semangka tanpa biji (Gam-
                                           Gambar 6.18 Semangka              bar 6.18.
                                           tanpa biji merupakan salah satu
                                           keragaman fenotip.                     Nah, untuk lebih memahami adanya keuntungan dari mutasi
                                                                             buatan, lakukanlah rubrik Telisik berikut ini.

                                                184      Biologi Kelas XII
T e l i s i k
                       Mencari Informasi Tanaman Hasil Mutasi Buatan

 Untuk menambah informasi dan pengetahuan terkini tentang tanaman budidaya hasil pengembangan
 mutasi buatan, kalian dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
 1.  Siapkanlah alat tulis dan bila perlu bawalah alat pemotret.
 2.  Kunjungilah salah satu produsen tanaman hias di sekitar daerah tempat tinggalmu.
 3.  Carilah informasi kepada produsen tersebut, tentang: jenis-jenis tanaman yang dijual (diproduksi),
     adakah tanaman jenis baru hasil budidaya, dan bagaimana cara menghasilkan tanaman jenis baru
     tersebut. Apakah mereka melakukan teknik mutasi buatan dalam mengembangkan tanaman budi-
     daya mereka?
 4.  Bawalah gambar atau foto yang kalian peroleh. Laporkan dan presentasikan hasil survei kalian di
     depan teman dan guru kalian.




c. Varian Baru
     Mutasi alami dapat menghasilkan individu yang mempunyai sifat
atau fenotip berbeda dengan anggota spesies yang sama, namun tetap




                                                                                                          Day, Genetika, hlm. 33
mempunyai kondisi yang sehat. Misalnya, pada jenis ikan tertentu dan
landak yang tidak berpigmen (albino) sehingga warna tubuhnya ber-
beda dengan warna tubuh anggota spesies yang normal.
d. Pengembangan Bioteknologi                                                Gambar 6.19 Landak albino
     Salah satu upaya pengembangan bioteknologi adalah rekayasa             hasil mutasi

genetika, yaitu melalui penyisipan molekul DNA ke dalam sel. Me-
kanisme rekayasa genetika dan produk yang dihasilkan akan dibahas
lebih lanjut pada bab bioteknologi.
2. Dampak Negatif Mutasi
     Kalian tentunya masih ingat, bahwa mutasi yang terjadi pada
suatu organisme dapat mengubah bahkan merusak susunan DNA.
Mutasi yang terjadi secara alami seringkali merugikan, baik bagi or-
ganisme yang menjadi mutan maupun lingkungan sekitar yang ikut
terpengaruh karena munculnya organisme baru.
a. Kematian Mutan (Letal)
     Mutasi alami lebih berbahaya karena organisme mutan dapat
mengalami kematian. Hal ini tidak dapat dicegah, karena mutasi alami
terjadi secara tiba-tiba dan acak. Artinya, apabila mutasi terjadi pada
suatu spesies maka tidak semua organisme dalam satu spesies tersebut
ikut mengalami perubahan, melainkan hanya salah satu atau beberapa
organisme saja. Peristiwa mutasi pada tingkat spesies seringkali me-
munculkan varian baru dalam suatu spesies. Oleh karena itu, beberapa
ahli beranggapan bahwa mutasi merupakan sumber adanya evolusi
(evolusi akan dibahas pada bab berikutnya).

                                                                                        Mutasi
                                                                                                 185
b. Kelainan, Cacat, atau Sindrom
                                                  Mutasi buatan melalui radiasi dapat pula memunculkan sifat-sifat
                                             yang tidak menguntungkan, misalnya menyebabkan mutan cacat sejak
                                             lahir (terratogen). Kalian telah mengetahui sebelumnya, bahwa domba
                                             berkaki pendek dapat dihasilkan melalui mutasi germinal. Demikian
                                             juga pada manusia, mutasi alami menyebabkan adanya kelainan atau
                                             sindrom yang merugikan.




                                                                                                                           Suryo, Genetika Manusia. hlm. 248 & 261
                            www.kompas.com




                                                                        a                                  b

                                             Gambar 6.20 (a) penderita sindrom down dan (b) penderita Klinefelter




                                             Tabel 6.2. Sindrom pada Manusia Akibat Perubahan Kromosom

No.      Perubahan              Formula
                                                      Sindrom                               Ciri-ciri
         kromosom              kromosom
 1    Aneuploidi            45,XO                    Turner        Tubuh pendek, dada lebar, pinggul sempit, ciri seks
      Monosomi                                                     sekunder (payudara) tidak berkembang, tingkat
                                                                   intelegensi (IQ) rendah, hormon-hormon reproduksi
                                                                   berkurang. Wanita penderita ini bersifat mandul (ste-
                                                                   ril), artinya tidak mampu menghasilkan keturunan.
 2    Trisomi autosom       47, +21                  Down          Cacat mental dengan adanya lipatan pada kelopak
      a. trisomi 21                                                mata (epikantus) yang menyerupai kelopak mata
                                                                   orang mongol, tingkat IQnya (intelejensi) rendah (25-
      b. trisomi 13                                                75) dan umumnya IQ < 40.
                            47, +13                  Patau         Cacat mental, mata kecil, kelainan otak, jantung,
                                                                   ginjal, dan usus, serta rusaknya tangan dan kaki.
      c. trisomi 18
                            47, +18                  Edward        Cacat mental, abnormalitas pada telinga, rahang
                                                                   bawah, mulut kecil, dan ginjal ganda. Pada usia 6
                                                                   bulan, penderita mengalami kematian.



186     Biologi Kelas XII
3    Trisomi          47,XXY   Klinefelter Pada pria, dada sempit, pinggul lebar, seks sekunder
       gonosom          48,XXXY              (kumis dan jenggot) tidak berkembang, testis menge-
                        49,XXXXY             cil, bersifat steril (mandul), dan intelegensi rendah.
                                             Organ reproduksi dan ciri seks sekunder tidak
                        47,XXX   Tripel X    berkembang, menstruasi sangat tidak teratur, intele-
                                 (wanita     gensi rendah, dan bersifat fertil (subur atau dapat
                                 super)      menghasilkan keturunan).
                        47,XYY   Pria XYY Tubuh relatif tinggi dan sejak anak-anak sudah
                                             menunjukkan sifat yang lebih agresif daripada laki-
                                             laki normal. Pria XYY merasa senang jika orang lain
                                             disakitinya.
  4    Delesi           46,XY,5p_    Pria cri du Gangguan mental, muka lebar, hidung mirip pelana,
                                     chat        letak kedua mata saling berjauhan, dan IQ rendah
                        46,XX,5p_    Wanita cri (20-40).
                                     du chat
                                                                  Suryo, Genetika Manusia, hlm. 251 (dengan Pengembangan).




   Setelah kalian mengetahui adanya kelainan atau sindrom pada
manusia akibat mutasi alami, lakukanlah rubrik Diskusi berikut ini.

                                                                             D i s k u s i
 Bagaimanakah sebaiknya kalian bersikap terhadap penderita sindrom akibat mutasi? Diskusikan argumen
 kalian bersama kelompok kalian dan presentasikan di depan kelas.




c. Membahayakan lingkungan
     Meskipun mempunyai sifat-sifat yang unggul, tanaman hasil
pengembangan mutasi buatan tidak selamanya menguntungkan bagi
lingkungan. Misalnya, tanaman padi hasil mutasi buatan melalui pe-
nyisipan DNA atau gen dapat tumbuh dengan baik, resisten (tahan)
terhadap gulma, herbisida, atau serangga pengganggu. Akan tetapi, be-
berapa ahli mengatakan, bahwa gen-gen pembentuk sifat unggul tanam-
an tersebut dapat berpindah pada tanaman gulma. Akibatnya, gulma
menjadi bersifat unggul atau tumbuh subur dan akan memenuhi la-
han, serta sulit untuk dibasmi.
     Nah, untuk memahami bagaimana dampak mutasi terhadap ling-
kungan, diskusikanlah permasalahan berikut.

                                                                             D i s k u s i
 Bersama teman sebangku kalian, diskusikanlah apakah mutasi dapat menghasilkan spesies baru?
 Apakah yang akan terjadi apabila setiap mutasi menghasilkan spesies baru? Adakah dampaknya bagi
 kelangsungan hidup suatu spesies?




                                                                                                  Mutasi
                                                                                                              187
Selanjutnya, untuk menguji pemahaman kalian tentang dampak
                               mutasi, ikutilah rubrik Uji Kompetensi berikut.


     Uji Kompetensi                                       2.   Sebutkan dampak negatif dan positif dari
                                                               mutasi alami.
                                                          3.   Sebutkan dampak negatif dan positif dari
Kerjakanlah soal-soal berikut ini.
                                                               mutasi buatan.
1.   Mengapa mutasi buatan dianggap lebih
                                                          4.   Jelaskan dampak mutasi alami pada ma-
     menguntungkan dibandingkan mutasi alami?
                                                               nusia? Berikan contohnya.
     Berikan pendapat kalian.
                                                          5.   Berikan contoh-contoh tanaman poliploid
                                                               hasil mutasi buatan.




Ikhtisar
1.   Mutasi adalah peristiwa perubahan susunan materi genetik (gen atau kromosom) pada suatu
     organisme dan sifat yang dihasilkan akan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2.   Mutasi dapat dibedakan berdasarkan materi hereditasnya (mutasi gen dan mutasi kromosom),
     berdasarkan jenis selnya (mutasi somatis dan mutasi germinal), berdasarkan mekanisme terjadinya
     (mutasi alami dan mutasi buatan), dan berdasarkan efek atau pengaruh yang ditimbulkan (mutasi
     missense, non sense, mutasi netral, dan diam).
3.   Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi perubahan satu atau beberapa nukleotida di dalam gen,
     terdiri atas: transisi, transversi, dan mutasi frame shift.
4.   Mutasi kromosom adalah mutasi yang terjadi karena perubahan struktur kromosom dan jumlah
     kromosom.
5.   Mutasi yang terjadi akibat perubahan struktur kromosom, yaitu delesi (delesi terminal dan interkalar),
     duplikasi, inversi (inversi parasentris dan perisentris), serta translokasi (translokasi tunggal,
     perpindahan, resiprok, dan Robertson).
6.   Translokasi Robertson, terdiri atas: fisi, yaitu bergabungnya dua kromosom homolog menjadi satu, dan
     fusi (disebut juga disosiasi kromosom) yang terjadi apabila suatu kromosom membelah menjadi dua.
7.   Mutasi kromosom yang terjadi akibat perubahan jumlah kromosom, meliputi: euploidi dan
     aneuploidi.
8.   Euploidi adalah perubahan yang meliputi seperangkat genom, dimana jumlah set kromosom
     individu merupakan kelipatan dari jumlah set kromosom dasar (kromosom haploid) yang terdiri atas
     monoploid (1n) dan poliploid yang terdiri dari triploid (3n), tetraploid (4n), dan seterusnya.
9.  Aneuploidi adalah perubahan dimana suatu individu mempunyai kekurangan atau kelebihan
    kromosom dibandingkan dengan individu diploid normal. Aneuploidi biasanya diakibatkan oleh
    adanya nondisjunction dari satu pasang kromosom homolog dan terdiri atas: nullisomi (2n-2),
    monosomi (2n-1), trisomi (2n+1), dan tetrasomi (2n+2).
10. Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi di dalam sel-sel somatik (sel-sel tubuh) dan hanya akan
    diteruskan dalam sel tubuh saja.
11. Mutasi germinal adalah mutasi yang terjadi di dalam sel-sel gamet. Jika hasilnya berupa sifat
    dominan akan langsung diekspresikan pada keturunan berikutnya. Jika berupa sifat resesif, pada
    individu yang diploid akan tertutup.




188    Biologi Kelas XII
12. Mutasi alami atau mutasi spontan (spontaneous mutation), terjadi dengan sendirinya tanpa
       diketahui penyebabnya secara pasti.
   13. Mutasi buatan atau mutasi terinduksi (induced mutation), adalah mutasi yang disebabkan oleh
       mutagen, seperti senyawa kimia (berbagai macam basa dan turunannya, asam nitrat atau HNO2,
         senyawa alkil dan hidroksi), radiasi sinar ultraviolet, radiasi mengion, dan penyisipan molekul DNA
         (Rekayasa genetika).
   14.   Mutasi yang terjadi secara alami seringkali merugikan, baik bagi organisme yang menjadi mutan
         maupun lingkungan sekitar yang ikut terpengaruh karena munculnya organisme baru.
   15.   Mutasi buatan dinilai lebih memberikan keuntungan dibanding mutasi alami, karena mutasi buatan
         merupakan kejadian yang dapat direncanakan dan diprogram sebelumnya. Hasil yang diperoleh
         sesuai dengan yang diinginkan dan berbagai kemungkinan yang tidak diharapkan dapat
         diminimalkan.
   16.   Dampak positif dari mutasi buatan dan mutasi alami yaitu dihasilkannya tanaman poliploid, aneka
         ragam fenotip tanaman, varian baru, dan pengembangan bioteknologi.
   17.   Dampak negatif dari mutasi yaitu menyebabkan kematian mutan (letal), kelainan, cacat, atau
         sindrom, dan dapat membahayakan lingkungan.perkembangan




   S e n a r a i k a ta
Alel Anggota dari pasangan gen                           Mutagen Kondisi atau benda penyebab terjadinya
                                                         mutasi
Aneuploidi Perubahan dimana suatu individu
mempunyai kekurangan atau kelebihan kromosom             Mutan Organisme yang mengalami mutasi dan
dibandingkan individu diploid normal                     memperlihatkan fenotip baru hasil mutasi

DNA Asam deoxiribonukleat atau Deoxiribo Nucleic         Nondisjunction Peristiwa gagal berpisah, dimana
Acid, pembawa materi sifat pada individu                 kromosom mengalami kelainan pada proses
                                                         replikasi yang mengakibatkan terjadinya mutasi
Euploidi Perubahan yang meliputi seperangkat
genom, dimana jumlah set kromosom individu               Sentromer Bagian tengah dari kromosom dan
merupakan kelipatan dari jumlah set kromosom             merupakan tempat melekatnya benang-benang
dasar (kromosom haploid)                                 spindel

Frame shift Salah satu bentuk mutasi titik,              Sindrom Kelainan genetik akibat mutasi dan bersifat
disebabkan oleh penambahan atau pengurangan              menurun
nukleotida (basa nitrogen) dalam DNA
                                                         Somatis Sel-sel tubuh (bersifat diploid)
Germinal Sifat yang berhubungan dengan sel
kelamin (bukan sel tubuh atau sel somatis)




                                                                                              Mutasi
                                                                                                       189
Ulangan Harian

A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.           4. Transversi
                                                        5. Delesi basa tunggal
1.   Peristiwa yang mempunyai hubungan pal-             yang termasuk cara-cara terjadinya mutasi
     ing erat dengan mutasi adalah . . . .              gen adalah . . . .
     a. respirasi                                       a. 1,2,3
     b. ekologi                                         b. 1,3,5
     c. evolusi                                         c. 2,3,4
     d. diferensiasi                                    d. 2,4,5
     e. regulasi                                        e. 1,3,4
2.   Mutasi seringkali diartikan sebagai peris-    6.   Organisme yang mengalami perubahan
     tiwa . . . .                                       akibat mutasi, disebut . . . .
     a. berpindahnya satu substansi DNA dari            a. mutagen
         satu kromosom ke kromosom lain                 b. mutan
     b. berubahnya DNA sel anak yang ter-               c. aneuploidi
         jadi secara tiba-tiba dan diwariskan ke        d. anisogami
         generasi berikutnya                            e. nullisomi
     c. rusaknya susunan DNA karena radiasi
                                                   7.   Salah satu contoh mutasi kromosom adalah
         sinar X
                                                        delesi, yaitu . . . .
     d. berubahnya susunan basa dalam
                                                        a. hilangnya sebagian (segmen) kromo-
         DNA
                                                             som karena patah
     e. kemampuan suatu organisme untuk
                                                        b. bertambahnya materi kromosom pada
         bertahan hidup
                                                             kromosom normal
3.   Berdasarkan materi hereditas yang dike-            c. hilangnya sentromer kromosom
     nainya, mutasi dibedakan menjadi . . . .           d. berkurangnya jumlah kromosom
     a. mutasi gen dan mutasi kromosom                  e. terulangnya susunan gen pada bagian
     b. mutasi somatis dan mutasi germinal                   kromosom yang lain
     c. mutasi missense dan mutasi non sense
                                                   8.   Delesi yang diakibatkan oleh terjadi 2 patah-
     d. mutasi gen dan mutasi frame shift
                                                        an di bagian tengah kromosom, disebut . . . .
     e. mutasi kromosom dan mutasi titik
                                                        a. delesi parasentris
4.   Berubahnya susunan basa akibat basa pir-           b. delesi terminal
     imidin digantikan oleh basa purin atau se-         c. delesi perisentris
     baliknya, disebut . . . .                          d. delesi termosentris
     a. transfusi                                       e. delesi interkalar
     b. transisi
                                                   9.   Perhatikan macam-macam peristiwa beri-
     c. transversi
                                                        kut . . . .
     d. translokasi
                                                        (1) Delesi
     e. inversi
                                                        (2) Duplikasi
5.   Berikut ini merupakan cara-cara terjadinya         (3) Induksi
     mutasi:                                            (4) Translokasi
     1. Duplikasi                                       (5) Transkripsi
     2. Transisi                                        yang termasuk mutasi kromosom, antara
     3. Inversi                                         lain . . . .

 190     Biologi Kelas XII
a.       1,2,3                                   c.   aneuploidi
      b.       1 dan 3                                 d.   poliploid
      c.       2 dan 4                                 e.   tetraploid
      d.       4 saja                              14. Kelainan yang terdapat pada manusia,
      e.       semua benar                             karena kekurangan satu kromosom tunggal
10.   1 a      b   c   d   e   f   g                   pada sel kelaminnya, disebut . . . .
           a   b   e   d   c   f   g                   a. sindrom Edward
      2
                                                       b. sindrom Klinefelter
      3
           a   d   c   b   e   f   g                   c. pria XXY
                                                       d. sindrom Down
      Jenis mutasi yang ditunjukkan pada gam-
                                                       e. sindroma Turner
      bar no 2 dan 3 adalah . . . .
      a. delesi interkalar dan terminal            15. Apabila suatu individu mempunyai 3 per-
      b. inversi parasentris dan perisentris           angkat kromosom (3n) dalam sel somatis-
      c. translokasi tunggal dan resiprok              nya, disebut . . . .
      d. translokasi Robertson dan perpindahan         a. tetraploid
      e. delesi basa tunggal dan insersi basa          b. triploid
           tunggal                                     c. poliploid
                                                       d. aneuploid
11. Selain terjadi pada tingkat gen dan kromo-
                                                       e. euploid
    som, mutasi dapat juga terjadi di dalam sel.
    Mutasi yang terjadi di dalam sel dibedakan     16. Terjadinya patahan pada dua kromosom
    menjadi . . . .                                    homolog, kemudian bagian yang patah sa-
    a. mutasi frame shift dan mutasi titik             ling bertukar merupakan peristiwa translo-
    b. mutasi alami dan buatan                         kasi . . . .
    c. mutasi somatis dan germinal                     a. tunggal
    d. mutasi gen dan kromosom                         b. perpindahan
    e. mutasi missense dan mutasi non sense            c. resiprok
                                                       d. ganda
12. Aberasi kromosom atau mutasi kromosom
                                                       e. parasentris
    dapat terjadi karena perubahan struktur
    dan jumlah kromosom. Mutasi kromosom           17. Segala sesuatu yang dapat menyebabkan
    akibat perubahan jumlah kromosom, dibe-            terjadinya mutasi disebut . . . .
    dakan menjadi . . . .                              a. mutan
    a. transisi dan transversi                         b. polutan
    b. delesi dan duplikasi                            c. mutagen
    c. translokasi dan inversi                         d. agen
    d. aneuploidi dan euploidi                         e. poligen
    e. monoploid dan poliploid                     18. Mutagen yang bersifat sangat reaktif adalah
13. Suatu keadaan dimana individu mempu-               ....
    nyai sel kromosom yang merupakan ke-               a. basa dan turunannya
    lipatan dari jumlah kromosom individu              b. DNA
    normal (haploid) disebut . . . .                   c. sinar , , dan
    a. euploidi                                        d. sinar ultraviolet
    b. monoploid                                       e. senyawa alkil dan hidroksi




                                                                                   Mutasi
                                                                                            191
19. Kodon penentu asam amino glisin (GGC)        B        Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    berubah menjadi kodon penentu asam
    amino glisin yang lain (GGG). Mutasi             1.    Jelaskan dengan gambar, peristiwa insersi
    tersebut berupa . . . .                                basa tunggal.
    a. mutasi missense                               2.    Sebutkan 4 macam penyebab terjadinya
    b. mutasi non sense                                    perubahan struktur kromosom.
    c. mutasi netral
                                                     3.    Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud
    d. delesi
                                                           dengan delesi kromosom.
    e. silent mutation
                                                     4.    Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud
20. Berikut adalah dampak mutasi bagi kehidup-
                                                           dengan translokasi kromosom.
    an:
    1. Cacat bawaan                                  5.    Gambarkan skema terjadinya mutasi aki-
    2. Tanaman buah tanpa biji                             bat duplikasi kromosom.
    3. Berbagai produk hormon                        6.    Berikan salah satu contoh peristiwa mono-
    4. Berbagai produk vaksin                              somi dan jelaskan proses terjadinya.
    5. Penyakit menurun
                                                     7.    Bagaimanakah terjadinya sindrom Klinefelter?
    Manakah yang merupakan hasil dari proses
    mutasi alami?                                    8.    Jelaskan mengapa sinar UV dikategorikan
    a. 1 dan 5                                             sebagai mutagen yang lemah?
    b. 2 dan 4                                       9.    Jelaskan perbedaan antara mutasi alami
    c. 1 dan 3                                             dengan mutasi buatan.
    d. 2 dan 5
                                                     10. Sebutkan dan jelaskan macam-macam mu-
    e. 1,2 dan 3
                                                         tagen yang menyebabkan terjadinya mutasi
                                                         alami dan mutasi buatan.




 192    Biologi Kelas XII
Latihan Ulangan Akhir Semester I

A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.             c.   3
                                                          d.   4
                                                          e.   5
1.   Bagian biji yang berfungsi untuk memasuk-
     kan air dan gas-gas terlarut, serta merupakan   5.   Alat yang digunakan untuk mengukur per-
     tempat masuknya inti sperma saat pembua-             tumbuhan primer batang disebut ….
     han disebut ….                                       a. termometer
     a. hilum                                             b. auksanometer
     b. endosperma                                        c. hidrometer
     c. mikropil                                          d. hygrometer
     d. epikotil                                          e. hand refraktometer
     e. hipokotil
                                                     6.   Pertumbuhan sangat cepat yang terjadi jika
2.   Yang merupakan bagian pokok dari embrio              tumbuhan berada di tempat gelap disebut
     adalah ….                                            ….
     a. mikropil                                          a. fisiologi
     b. radikula                                          b. etiolasi
     c. skutelum                                          c. defisiensi
     d. ovarium                                           d. organogenesis
     e. hilum                                             e. morfogenesis
3.   Bagian akar embrio padi terbungkus oleh         7.   Dari kelima pilihan berikut, manakah yang
     lapisan ….                                           merupakan pernyataan yang benar tentang
     a. radikula                                          hormon?
     b. skutelum                                          a. Tidak pernah bersifat menghambat
     c. koleoptil                                             pertumbuhan.
     d. koleorhiza                                        b. Merupakan senyawa anorganik.
     e. kaulikulus                                        c. Fitohormon bukan termasuk jenis
                                                              hormon karena dapat menghambat
4.                                                            pertumbuhan.
                                    1
                                                          d. Hormon dapat mengendalikan aktivitas
                                                              gen.
                                                          e. Sel-sel hanya memproduksi hormon
                                                              dan tidak akan dipengaruhi oleh
                                2                             hormon yang dihasilkan.
     5                          3                    8.   Berdasarkan lamanya penyinaran matahari,
                               4                          mangga dan mawar merupakan contoh
                                                          tumbuhan hari …
                                                          a. pendek dan netral
                                                          b. pendek dan panjang
     Sistem jaringan yang akan membentuk me-              c. panjang dan pendek
     ristem dasar ditunjukkan oleh nomor ….               d. panjang dan sedang
     a. 1                                                 e. netral dan pendek
     b. 2

                                                                   Latihan Ulangan Akhir Semester I
                                                                                                      193
9.   Salah satu sifat enzim adalah berbentuk ko-   14. Molekul yang akan membentuk gula pada
     loid, karena enzim merupakan molekul ….           reaksi gelap adalah ….
     a. karbohidrat                                    a. H2O
     b. lemak                                          b. O2
     c. minyak                                         c. C6H12O6
     d. vitamin                                        d. CO2
     e. protein                                        e. ATP
10. Pernyataan yang benar tentang pengaruh         15. Kromosom bakteri berbeda dengan kromo-
    konsentrasi enzim terhadap kerja enzim             som manusia, terutama karena kromosom
    adalah ….                                          bakteri berbentuk ….
    a. konsentrasi enzim tidak berpengaruh             a. silinder
         terhadap kecepatan reaksi                     b. sirkuler
    b. hubungan kerja enzim dengan                     c. rantai lurus
         konsentrasi enzim berbanding terbalik         d. rantai bercabang
    c. kecepatan reaksi beberapa enzim adalah          e. spiral bercabang
         sama, jika mempunyai konsentrasi yang
         sama                                      16.
    d. konsentrasi enzim yang tinggi akan
         mempercepat reaksi secara linear
    e. konsentrasi enzim hanya berpengaruh
         jika dalam kadar sangat rendah                  Bentuk kromosom seperti terlihat pada
11. Fotosistem I hanya dapat menyerap panjang            gambar adalah ….
    gelombang cahaya sebesar ….                          a. telosentris
    a. 680 nm                                            b. metasentris
    b. 260 nm                                            c. akrosentris
    c. 700 nm                                            d. sub metasentris
    d. 800 nm                                            e. asentris
    e. 750 nm                                      17. Molekul pembawa informasi genetik dari
12. NADPH hasil reaksi terang akan masuk ke            DNA menuju ribosom untuk melanjutkan
    dalam tahapan ….                                   proses translasi adalah ….
    a. aliran elektron siklis                          a. RNA m
    b. aliran elektron non-siklis                      b. RNA r
    c. siklus Calvin                                   c. RNA t
    d. kemosintesis                                    d. DNA polimerase
    e. glikolisis                                      e. RNA polimerase

13. Molekul anggota rantai transport elektron      18. Berikut ini adalah jenis-jenis enzim.
    selama aliran elektron non-siklis adalah ….        1) lipase
    a. plastokuinon, kompleks sitokrom, dan            2) helikase
         plastosianin                                  3) piruvat kinase
    b. feredoksin, kompleks sitokrom, dan              4) hidrolase
         plastosianin                                  5) primase
    c. fotosistem I                                    6) polimerase
    d. fotosistem II
                                                         Yang berperan dalam replikasi DNA adalah
    e. NADPH
                                                         enzim nomor ….


 194     Biologi Kelas XII
a.   1, 3, dan 5                                  pembelahan sel ….
      b.   1, 3, dan 4                                  a. profase
      c.   4, 5, dan 6                                  b. metafase
      d.   2, 5, dan 6                                  c. anafase
      e.   3, 4, dan 5                                  d. telofase
                                                        e. sitokinesis
19. Tahapan yang membentuk kompleks antara
    promoter, RNA polimerase, dan faktor          23. Proses yang terjadi pada anafase adalah ….
    transkripsi adalah ….                             a. struktur kromatid yang berpisah
    a. elongasi                                           berbentuk seperti huruf X
    b. terminasi                                      b. kromatid saudara berpisah dan menuju
    c. inisiasi                                           ke satu kutub
    d. replikasi                                      c. mikrotubulus menarik kromatid-kro-
    e. translasi                                          matid ke arah kutub sel yang saling
                                                          berlawanan
20. Urutan basa nukleotida yang dihasilkan dari       d. kromatid belum berfungsi sebagai
    proses transkripsi DNA template, dengan               kromosom lengkap
    urutan basa SATGATTASTTS adalah ….                e. kromosom yang dihasilkan belum
    a. GTASTAATGAAG                                       mempunyai sifat identik secara genetik
    b. TSATSGGTGSSG
    c. ASGTSGGSAGGA
                                                  24.
    d. GUASUAAUGAAG
    e. GTUSTUUTGUUG
21. Pernyataan yang benar tentang interfase
    adalah ….
    a. sebenarnya tidak diperlukan untuk per-
         siapan pembelahan
    b. tingkah laku kromosom belum jelas
    c. merupakan fase terakhir dalam pembe-
         lahan mitosis                                  Pembelahan sel (sitokinesis) seperti terlihat
    d. terdiri dari 2 tahapan, yaitu fase per-          pada gambar terjadi pada ….
         tumbuhan primer dan fase pertumbu-             a. bakteri
         han sekunder                                   b. hewan
    e. profase merupakan bagian dari inter-             c. tumbuhan
         fase                                           d. semua organisme
                                                        e. virus
22.
                                                  25. Berikut ini yang merupakan ciri pembe-
                                                      lahan meiosis adalah ….
                                                      a. terjadi melalui satu rangkaian tahapan
                                                      b. menghasilkan 2 sel anakan yang iden-
                                                          tik
                                                      c. berfungsi untuk melipatgandakan
                                                          jumlah kromosom
                                                      d. pada tumbuhan, terjadi pada putik dan
                                                          benang sari
      Gambar tersebut menunjukkan tahapan             e. pada hewan, terjadi pada sel-sel soma-
                                                          tik (sel tubuh)

                                                              Latihan Ulangan Akhir Semester I
                                                                                                 195
26. Hasil spermatogenesis yang bersifat haploid       a.   manusia, belalang, kepik
    adalah ….                                         b.   ayam, reptil, ikan
    a. spermatid dan spermatosit sekunder             c.   belalang, kupu-kupu, ayam
    b. spermatosit primer dan spermatogo-             d.   manusia, kupu-kupu, belalang
         nium                                         e.   kupu-kupu, ikan, reptil
    c. spermatosit primer dan spermatosit
         sekunder                                 32. Hemofilia merupakan salah satu kelainan
    d. spermatozoa dan spermatosit primer             yang disebabkan oleh alel resesif pada gono-
    e. spermatozoa dan spermatosit sekunder           som X. Perkawinan antara wanita carrier
                                                      dengan pria normal akan menghasilkan ke-
27. Perbandingan fenotip epistasis dominan            turunan dengan perbandingan fenotip ....
    adalah ….                                         a. 25 % perempuan normal : 25 % perem-
    a. 9 : 3 : 3 : 1                                      puan carrier : 25 % laki-laki normal :
    b. 12 : 3 : 1                                         25 % laki-laki haemofili
    c. 9 : 3 : 4                                      b. 50 % perempuan normal : 25 % perem-
    d. 15 : 1                                             puan carrier : 25 % laki-laki normal
    e. 13 : 3                                         c. 50 % perempuan normal : 50 % laki-
                                                          laki normal
28. Sifat yang tersembunyi dan akan muncul            d. 25 % perempuan normal : 25 % perem-
    pada beberapa generasi selanjutnya disebut            puan carrier : 50 % laki-laki normal
    ….                                                e. semua keturunan normal
    a. epistasis
    b. hipostasis                                 33. Perkawinan antara laki-laki bergolongan
    c. komplementaer                                  darah A (IA IA) dengan perempuan bergolong-
    d. atavisme                                       an darah AB (IB IA), akan menghasilkan ke-
    e. interaksi gen                                  turunan dengan perbandingan fenotip ....
                                                      a. 25% golongan darah A : 50% golongan
29. Contoh peristiwa tautan pada kromosom Y               darah B : 25% golongan darah AB
    adalah ….                                         b. 50% golongan darah A : 50% golongan
    a. hypertrichosis                                     darah AB
    b. anemia                                         c. 50% golongan darah B : 50% golongan
    c. hemofilia                                           darah AB
    d. buta warna                                     d. 50% golongan darah A : 50% golongan
    e. sindrom down                                       darah B
                                                      e. 50% golongan darah A : 25% golongan
30. Pindah silang tunggal akan menghasilkan               darah B : 25% golongan darah AB
    empat macam gamet, yaitu ….
    a. 1 gamet tipe parental dan 3 gamet tipe     34. Berikut ini upaya-upaya untuk menghindari
        rekombinasi                                   kelainan menurun:
    b. 2 gamet tipe parental dan 2 gamet tipe         1) menghindari perkawinan antara kelu-
        rekombinasi                                        arga dekat
    c. 3 gamet tipe parental dan 1 gamet tipe         2) peningkatan gizi
        rekombinasi                                   3) tidak menikahkan orang yang mengala-
    d. semuanya gamet tipe parental                        mi gangguan mental
    e. semuanya gamet tipe rekombinasi                4) menggunakan peta silsilah
                                                      5) perbaikan tempat tinggal
31. Penentuan jenis kelamin tipe ZW, dijumpai
                                                      Yang termasuk upaya eugenetika adalah ….
    pada ….
                                                      a. 1, 2, 3


 196    Biologi Kelas XII
b.   2, 4, 5                                     a.   1, 2, dan 3
    c.   1, 3, 4                                     b.   3, 4, dan 5
    d.   3, 4, 5                                     c.   1, 2, 3, dan 4
    e.   2, 3, 4                                     d.   2 saja
                                                     e.   1, 2, 3, 4, dan 5
35. Contoh terjadinya perubahan jumlah kro-
    mosom adalah ....                           40. Mutasi yang menyebabkan perubahan
    a. translokasi                                  susunan nukleotida dan menyebabkan pe-
    b. inversi                                      rubahan asam amino yang dihasilkan dise-
    c. trisomi                                      but ….
    d. duplikasi                                    a. missense
    e. delesi                                       b. nonsense
                                                    c. mutasi diam
36. Mutasi yang terjadi akibat berubahnya satu
                                                    d. mutasi netral
    atau beberapa nukleotida DNA disebut ….
                                                    e. mutasi alami
    a. mutasi gen
    b. mutasi germinal
    c. mutasi kromosom
                                               B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    d. mutasi somatik
    e. mutagen
                                                1. Sebutkan dan jelaskan tahapan proses perke-
37. Peristiwa terjadinya patahan pada satu         cambahan biji.
    bagian kromosom, kemudian bagian yang
    patah bersambungan dengan ujung potong- 2. Sebutkan bahan-bahan yang dapat dijadi-
    an kromosom lain disebut ….                    kan pupuk organik.
    a. translokasi tunggal                      3. Sebutkan beberapa mikroflora dan mikro-
    b. delesi interkalar                           fauna dalam tanah yang berperan dalam
    c. translokasi resiprok                        menyediakan unsur-unsur.
    d. translokasi Robertson
                                                4. Sebutkan dan jelaskan 2 teori tentang cara
    e. translokasi perpindahan
                                                   kerja enzim.
38. Contoh peristiwa monosomi adalah sin- 5. Jelaskan tahapan-tahapan yang terjadi pada
    drom ….                                        sistem transport elektron.
    a. Down
    b. Klinefelter                              6. Apakah yang dimaksud dengan:
    c. Turner                                      a. plastida
    d. patau                                       b. kloroplas
    e. Edward                                      c. mesofil

39. Perhatikan hal-hal berikut.                 7.   Bagaimanakah cara tumbuhan menyimpan
    1) radiasi sinar ultraviolet                     hasil fotosintesis?
    2) gagal berpisah                           8.   Jelaskan proses inisiasi pada tahapan tran-
    3) radiasi sinar kosmik dari angkasa             skripsi.
    4) zat-zat radioaktif yang masuk ke dalam
        tubuh                                   9.   Buatlah tabel perbedaan antara DNA dan
    5) kesalahan pada proses replikasi DNA           RNA berdasarkan tempat terdapatnya, basa
                                                     nitrogennya, heliksnya, dan gula penyusun
    Yang menyebabkan terjadinya mutasi adalah        nukleotidanya.
    ….

                                                           Latihan Ulangan Akhir Semester I
                                                                                              197
10. Gambarkan dan jelaskan model replikasi       16. Buatlah diagram perkawinan yang meng-
    DNA semi konservatif.                            hasilkan keturunan dengan perbandingan
                                                     fenotip 50% anak perempuan normal (tidak
11. Jelaskan perbedaan antara mikrotubulus
                                                     buta warna) dan 50% anak laki-laki normal
    kinetokor dengan mikrotubulus non-ki-
                                                     (tidak buta warna).
    netokor.
                                                 17. Sebutkan macam-macam cara menghambat
12. Jelaskan perbedaan antara pembelahan sel
                                                     berpisahnya kromosom pada saat pembe-
    hewan dan sel tumbuhan.
                                                     lahan sel.
13. Sebutkan hasil akhir proses mikrosporogen-
                                                 18. Sebutkan dua macam pindah silang dan
    esis dan megasporogenesis.
                                                     gambarkan proses yang terjadi.
14. Diketahui genotip jengger ayam mawar
                                                 19. Apa yang dimaksud dengan mutan dan
    (R_pp), ercis (rrPP), walnut (R_P_), dan
                                                     mutagen?
    tunggal (rrpp). Tentukanlah perbandingan
    fenotip dan genotip dari persilangan:        20. Apakah yang menyebabkan penderita
    a. rrPP X RrPp                                   sindrom Down mempunyai kelebihan kro-
    b. RrPp X Rrpp                                   mosom pada sel somatisnya? Jelaskan.
    c. Rrpp X rrpp
15. Jika persilangan dua tanaman menghasilkan
    keturunan dengan perbandingan fenotip 13
    buah merah : 3 buah ungu, maka:
    a. buatlah skema persilangannya
    b. peristiwa apakah yang terjadi?




198     Biologi Kelas XII
Bab
 VII

Evolusi



                                                                       Microsoft Encarta Premium 2006




S    aat kalian mendengar kata jerapah, tentunya kalian membayangkan
     leher jerapah yang panjang, bukan? Jerapah yang kita jumpai
sekarang mempunyai ciri khas berleher panjang. Dibalik semua itu,
ternyata ada pelbagai pendapat mengenai asal mula jerapah berleher
panjang. Pendapat-pendapat itulah yang kemudian menjadi suatu
teori. Bagaimanakah teori tentang asal mula jerapah berleher panjang
tersebut? Semua akan dibahas dalam bab ini.




                                                                                                        Evolusi
                                                                                                                  199
Pada bab berikut, kita akan mempelajari tentang evolusi kehidupan.
Ka taK u n c i                       Agar kalian memperoleh pemahaman yang menyeluruh, maka akan diurai-
•   Adaptasi
•   Evolusi
                                     kan beberapa Teori Evolusi yang berkembang sampai saat ini, bukti-bukti
•   Mutasi                           yang mendukung adanya evolusi, dan mekanisme terjadinya evolusi.
•   Seleksi Alam                         Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan kalian
•   Spesiasi
•   Variasi
                                     mampu menjelaskan berbagai Teori Evolusi, menemukan faktor-faktor
                                     dan petunjuk pendukung terjadinya evolusi, menjelaskan mekanisme
                                     evolusi, dan mengkomunikasikan hasil studi evolusi.

                                     A. Konsep Dasar Evolusi
                                          Kata evolusi awalnya diungkapkan oleh seorang ahli filsafat dari
                                     Inggris, akan tetapi belum mengarah pada evolusi kehidupan. Dalam
                                     perkembangannya, evolusi digunakan oleh seorang ahli naturalis
                                     untuk menjelaskan fenomena kehidupan yang mengalami perubahan
                                     dari waktu ke waktu. Berikut uraian tentang konsep evolusi yang telah
                                     diungkapkan oleh para ahli.
                                     1. Teori-teori Evolusi
                                          Teori-teori Evolusi mengalami perkembangan dari waktu ke wak-
                                     tu. Berbagai pendapat muncul dari para ilmuwan. Mulai dari evolusi
                                     yang tidak berhubungan dengan biologi, sampai pada evolusi yang ma-
                                     suk dalam kajian biologi. Para ilmuwan yang menyumbangkan gagas-
                                     annya dalam masalah evolusi antara lain adalah:
Galeri                               a. Herbert Spencer
    Sosiolog Pertama Dunia                 Herbet Spencer adalah seorang ahli filsafat dari Inggris yang perta-
Herbert Spencer adalah               makali menggunakan istilah evolusi. Menurut Spencer, konsep evolusi
seorang ahli filsafat dalam          yang dimaksud adalah berkaitan dengan suatu perkembangan ciri atau
bidang sosial yang lahir di
Inggris pada tahun 1820.
                                     sifat dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat. Pengertian
Spencer sering dianggap              yang dikemukakan oleh Spencer tersebut menunjukkan terjadinya
sebagai salah satu sosiolog          suatu proses perubahan. Namun demikian, tampak bahwa pengertian
pertama di dunia. Konsep
evolusi yang dikemukakan-
                                     yang dimaksud tidak terkait dengan kajian biologi, dan pada perkem-
nya banyak dikembang-                bangannya istilah tersebut tenggelam bersamaan dengan perkembang-
kan oleh Lamarck. Dalam              an pemikiran para ahli filsafat yang lain.
bukunya yang berjudul In
Principles of Psychology             b. J.B. Lamarck
(1855), Spencer mengung-
kapkan bahwa karakteristik
                                          Berbeda halnya dengan Spencer, Lamarck memunculkan istilah
suatu individu, secara ber-          evolusi yang berkaitan dengan bidang kajian biologi yakni evolusi
tahap berkembang melalui             makhluk hidup. J.B Lamarck mengungkapkan bahwa, makhluk hi-
mekanisme evolusi.
                                     dup merupakan tingkat-tingkat perkembangan kehidupan, sedang
    Microsoft Encarta Premium 2006
                                     manusia berada di puncak perkembangan tersebut. Yang artinya bah-
                                     wa tidak akan muncul lagi makhluk hidup yang lebih tinggi tingkat
                                     kesempurnaannya di masa yang akan datang. Proses perkembangan
                                     tersebut menurut Lamarck dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan
                                     tersebut akan menyebabkan perubahan struktur tubuh (anatomi) dan
                                     diwariskan kepada keturunannya. Sebagai akibat pengaruh kebiasaan
                                     tersebut, Lamarck menyimpulkan bahwa organ-organ yang digunakan

200         Biologi Kelas XII
akan berkembang sedangkan organ yang tidak digunakan akan meng-
alami kemunduran (use and disuse).
     Lamarck memberikan contoh fenomena jerapah sebagai pen-
dukung teorinya. Menurut Lamarck, jerapah pada mulanya berleher
pendek. Karena sering digunakan untuk menggapai pucuk dedaunan
yang semakin tinggi, maka leher jerapah menjadi panjang. Menga-
pa jerapah harus menggapai pucuk dedaunan yang tinggi? Lamarck
menjelaskan bahwa pucuk di bagian bawah telah habis dimakan, se-
hingga untuk mempertahankan hidup maka jerapah harus menjang-
kau pucuk dedaunan yang tinggi.                                          Galeri
     Dari contoh tersebut jelas bahwa faktor lingkungan yakni pucuk




                                                                                                                  Microsoft Encarta Premium 2006
dedaunan yang makin tinggi untuk dijangkau, telah memengaruhi jer-
apah untuk menjulurkan lehernya. Akhirnya terjadi perubahan struk-
tur anatomi leher jerapah menjadi semakin panjang dan sifat ini diwar-
iskan kepada keturunannya.


                                                                         Charles Darwin adalah
                                                                         seorang naturalis Inggris
                                                                         yang mengikuti ekplorasi
                                                                         kapal HMS Beagle untuk
                                                                         membuat peta pelabuhan
                                                                         dunia pada tahun 1831. Di
                                                                         sepanjang perjalanan inilah
                                                                         Darwin meneliti berbagai
                                                                         hewan dan tumbuhan yang
            Gambar 7.1 Perkembangan leher jerapah dari waktu ke waktu
                                                                         dijumpainya. Darwin berada
                                                                         di Kepulauan Galapagos
                                                                         selama kurang lebih 2 bulan
c. Charles Darwin                                                        dan melakukan pengamatan
    Kalian tentunya pernah mendengar nama ilmuwan tersebut bu-           terhadap bermacam-macam
                                                                         hewan yang ada di kepu-
kan? Charles Darwin adalah tokoh yang sangat terkenal dalam kaitan-      lauan terpencil itu. Melalui
nya dengan evolusi. Darwin banyak mengemukakan gagasan-gagasan-          pengamatan tersebut dan
nya tentang evolusi. Karena pemikirannya tersebut, Darwin dikenal        berbagai pengamatan
                                                                         lanjutan yang dilakukannya
sebagai Bapak Evolusi.                                                   selama puluhan tahun terha-
    Pokok-pokok pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai          dap koleksi hewan dan tum-
evolusi antara lain:                                                     buhan yang diperolehnya,
                                                                         Darwin merumuskan embrio
1) Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam    Teori Evolusi. Pada 1859, Dar-
    satu keturunan                                                       win menerbitkan buku yang
                                                                         berjudul On the Origin of
                                                                         Species by means of Natural
                                                                         Selection, yang menyajikan
                                                                         bukti-bukti yang menun-
                                                                         jukkan bahwa kehidupan
                                                                         telah berevolusi sepanjang
                                                                         sejarahnya dan bahwa me-
                                                                         kanisme yang menyebabkan
                                                                         terjadinya evolusi adalah
                                                                         seleksi alam.
dok. PIM




                                                                             Green, Jejak Sejarah Sains Evolusi



           Gambar 7.2 Variasi warna bulu ayam



                                                                                        Evolusi
                                                                                                     201
2) Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makh-
                                    luk hidup mampu berkembang biak.
                               3) Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup.
                               4) Pertambahan populasi tidak berlangsung secara terus menerus,
                                    tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor pembatas antara
                                    lain makanan dan predasi.
                                    Darwin membantah teori Lamarck yang mengungkapkan bahwa
                               perkembangan makhluk hidup menuju ke arah kesempurnaan, dipe-
                               ngaruhi oleh faktor lingkungan dan diwariskan kepada keturunannya.
                               Dalam bukunya The Origin of Spesies by means of Natural Selection,
                               Darwin menyatakan dua hal penting sebagai Teori Evolusi yaitu:
                               a) Spesies-spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies nenek
                                    moyangnya yang hidup di masa lalu.
                               b) Perkembangan spesies dipengaruhi oleh seleksi alam dan variasi
                                    antar populasi.
                                    Fenomena jerapah dengan leher panjang dijelaskan oleh Darwin
                               dengan melihat dari sudut pandang adanya variasi. Menurut Darwin,
                               jerapah pada mulanya ada yang berleher panjang dan ada yang berleher
                               pendek. Jerapah yang berleher pendek tidak mampu bertahan hidup
                               karena kalah dalam berkompetisi dengan jerapah berleher panjang un-
                               tuk memperoleh makanan berupa dedaunan pada pohon yang tinggi.
                               Akibatnya populasi jerapah berleher pendek menjadi punah dan ting-
                               gal populasi jerapah berleher panjang yang mampu bertahan hidup di
                               lingkungannya (Hukum survival of the fittest). Supaya kalian lebih me-
                               mahami konsep evolusi Darwin, cermatilah bagan alir berikut ini.

                                                                 Populasi organisme
Kilas
Masih ingatkah kalian
tentang mutasi? Mutasi
                                           Kemampuan
dibedakan menjadi mutasi                                                           Variasi
gen dan mutasi kromosom.                   bereproduksi
Mutasi kromosom menye-
babkan perubahan struktur
kromosom (delesi, duplikasi,
inverse, translokasi dan                    Perjuangan
katenasi) serta perubahan                     hidup
jumlah kromosom (Euploid
dan aneuploid).

                                                          Individu yang mampu bertahan
                                                            hidup dan berkembangbiak




                                                                        Evolusi

                               Gambar 7.3 Bagan alir konsep Teori Evolusi Darwin



202      Biologi Kelas XII
Dari pendapat para ahli di atas, munculah Teori Evolusi yang ter-
baru yakni yang dikenal sebagai Teori Sintetik. Teori ini merupakan
gabungan dari teori Lamarck, Darwin, dan hukum pewarisan Mendel
yang isinya mengungkapkan bahwa evolusi terjadi karena perubahan
frekuensi gen dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Ahli lain ber-
nama De Vries melengkapi teori ini dengan menyatakan bahwa evolusi
terjadi karena perubahan frekuensi gen akibat mutasi.

                                                                                T e l i s i k
 Untuk melengkapi pengetahuan kalian tentang teori evolusi, buatlah kliping yang berisi pendapat para
 ahli tentang teori evolusi selain yang telah disebutkan dalam buku ini. Kalian dapat mencarinya dari in-
 ternet ataupun buku-buku lain yang mengkaji tentang evolusi secara lebih luas. Teliti pula latar belakang
 atau biografi ahli tersebut. Kemudian berilah komentar terhadap berbagai pendapat tersebut menurut
 pemikiranmu sendiri.




2. Pro dan Kontra Evolusi
    Teori Evolusi yang dikemukakan oleh para ahli pada masanya,
mendapat tanggapan dari berbagai kalangan baik yang berasal dari
kelompok ilmuwan maupun kelompok lain. Tanggapan yang muncul
pun beragam. Ada yang bersifat saling mendukung (pro) dan ada pula
yang menolak (kontra). Tanggapan-tanggapan tersebut antara lain:
a. Lamarck vs Weismann
     Weismann (1834-1912) adalah seorang ahli biologi dari Jerman               Galeri
yang menentang pendapat Lamarck mengenai diturunkannya sifat-sifat
                                                                                  Lamarck Ahli Botani dan
yang diperoleh dari lingkungan. Penolakannya terhadap teori Lamarck                 Zoologi Invertebrata
didukung oleh hasil percobaannya terhadap 2 ekor tikus yang dipotong             Lamarck merupakan ahli
ekornya kemudian dikawinkan. Setelah diamati, keturunan yang lahir               botani dan zoologi inverte-
ternyata tetap berekor panjang. Berdasarkan pengamatan Weismann,                 brata yang memiliki nama
                                                                                 lengkap Jean-Baptiste
keadaan ini tetap berlangsung meskipun dilakukan sampai 20 genera-               Pierre Antoine de Monet
si. Pada akhirnya Weismann menyimpulkan bahwa perubahan sifat                    Chevalier de Lamarck.
yang diperoleh dari lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya.             Lamarck lahir pada tahun
                                                                                 1744 di Bazentin-le-Petit
Pewarisan sifat akan diturunkan kepada generasi berikutnya apabila ter-
                                                                                 Perancis. Lamarck sempat
jadi perubahan pada tingkat gen yaitu pada sel-sel gamet.                        mengenyam pendidikan
                                                                                 militer pada tahun 1759. Se-
b. Lamarck vs Darwin                                                             lama menjalani pendidikan
     Keduanya berbeda pendapat mengenai fenomena jerapah berleher                militer, Lamarck mulai tertarik
                                                                                 mempelajari
panjang. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, menurut Lamarck                tumbuhan dan bersama
pada awalnya jerapah berleher pendek akan tetapi karena makanan yang             George Louis Buffon mem-
berupa daun makin berkurang, maka dari generasi ke generasi leher                publikasikan hasil observasi-
                                                                                 nya ke dalam buku yang
jerapah semakin panjang untuk menjangkau daun yang semakin tinggi                berjudul Flore francois (Plants
letaknya. Sedangkan menurut Darwin, dalam populasi jerapah ada                   of France).
yang berleher panjang dan berleher pendek. Dalam kompetisi untuk                        Microsoft Encarta Premium 2006

mendapatkan makanan, jerapah berleher panjang tetap bertahan hidup
sedangkan jerapah berleher pendek akan tersingkir secara perlahan-

                                                                                                Evolusi
                                                                                                            203
lahan. Dari fenomena ini muncullah gagasan Darwin tentang seleksi
                          alam. Untuk lebih memahami perbedaan konsep Teori Evolusi Darwin
                          dan Lamarck, perhatikan Gambar 7.4 berikut.




                                           (a)                                         (b)




                          Gambar 7.4 Teori Evolusi jerapah (a) menurut Lamarck, (b) menurut Darwin



                             Nah, setelah memahami penjelasan di atas kalian menjadi tahu
                          mengapa jerapah memiliki leher yang panjang.
                          c. Darwin vs Weismann
                               Berbeda dengan tanggapannya mengenai gagasan Lamarck, gagasan
                          Weismann lebih menjelaskan pandangan Darwin mengenai seleksi alam.
                          Menurut Weismann, evolusi menyangkut masalah bagaimana pewarisan
                          gen melalui sel-sel kelamin, sehingga perubahan sifat-sifat karena penga-
                          ruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya.
                               Jadi dengan jelas bahwa leher panjang atau pendek pada jerapah
                          dikendalikan oleh gen. Gen untuk sifat leher panjang bersifat domi-
                          nan, sedangkan gen untuk sifat leher pendek bersifat resesif.


204   Biologi Kelas XII
d. Darwin vs Wallace
      Kedua tokoh tersebut mempunyai persamaan gagasan dalam menang-
gapi masalah evolusi. Mereka sependapat bahwa evolusi terjadi melalui
seleksi alam. Munculnya spesies baru berasal dari spesies sebelumnya.
      Setiap individu anggota populasi mempunyai kemampuan untuk
berkembang biak dan diantara individu-individu tersebut terdapat va-
riasi. Dalam usahanya untuk mempertahankan hidup, individu yang
tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan akan tersing-
kir dan akhirnya punah.
      Selain para ahli di atas, muncul juga pihak yang menentang Teori
Evolusi dari sudut pandang yang berbeda. Pihak tersebut adalah ke-
lompok agamawan (creationist) yang menolak Teori Evolusi dari sudut
pandang ajaran agama. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang
menganut paham kreasionisme.
      Paham kreasionisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa
makhluk hidup dan segala jenisnya diciptakan oleh Tuhan, secara
terpisah (tidak ada kesamaan leluhur, atau bahwa satu jenis makhluk
hidup tidak diturunkan dari jenis makhluk hidup lain).


 D i s k u s i
 Nah, untuk lebih meyakinkan pandangan kalian tentang Teori Evolusi, diskusikanlah dengan teman sekelom-
 pok kalian, bagaimanakah kebenaran teori evolusi. Kemukakan alasan kalian. Catatlah pendapat dari
 masing-masing anggota kelompok diskusi kalian kemudian sampaikanlah hasilnya dalam diskusi kelas.




       Uji Kompetensi                                   3.   Sebutkan persamaan dan perbedaan
                                                             pandangan para ahli tentang evolusi.
                                                        4.   Bagaimanakah pandangan kaum agama-
  Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat.               wan tentang Teori Evolusi?
  1.  Jelaskan beberapa Teori Evolusi yang ber-         5.   Menurut pendapat kalian, bagaimanakah
      kembang selama ini.                                    kebenaran Teori Evolusi? Jelaskan pen-
  2.  Jelaskan pokok-pokok pikiran Teori Evolusi             dapat kalian disertai alasan-alasan yang
      Darwin.                                                memperkuat pernyataan sikap kalian.




     Teori Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin telah memberikan
banyak keuntungan dalam menjelaskan berbagai fenomena alam yang
ada seperti keanekaragaman dan pewarisan sifat. Meskipun demikian,
sebuah teori tidak cukup hanya berupa pernyataan-pernyataan saja.
Sebagaimana teori yang lain, Teori Evolusi memiliki bukti-bukti yang
dapat dijadikan sebagai pendukung. Bukti-bukti apakah yang dapat
mendukung Teori Evolusi? Bagaimana bukti-bukti tersebut menjelas-
kan fenomena evolusi kehidupan? Di bawah ini akan dibahas tentang
bukti-bukti pendukung evolusi. Simaklah uraiannya.


                                                                                         Evolusi
                                                                                                   205
B. Bukti-bukti Adanya Evolusi
                                                                                              Para ahli telah melakukan penelitian-penelitian dari berbagai
                                                                                         sudut pandang ilmu guna memperoleh bukti-bukti kebenaran
                                                                                         Teori Evolusi. Bukti-bukti yang telah ditemukan oleh para ahli dan
                                                                                         dianggap menjadi petunjuk adanya fenomena evolusi di antaranya
                                                                                         adalah bukti-bukti dari paleontologi yang berupa fosil-fosil, bukti
                                                                                         dari perbandingan struktur anatomi, perbandingan perkembangan
                                                                                         embrio, perbandingan secara biokimiawi, penyebaran spesies
                                                                                         (distribusi geografik) serta bukti domestikasi.
                                                                                              Nah, mengingat pentingnya pemahaman tentang bukti-bukti
                                                                                         tersebut maka di bawah ini akan diuraikan penjelasan lebih lanjut me-
                                                                                         ngenai bukti-bukti petunjuk adanya evolusi kehidupan.
                                                                                         1. Bukti Paleontologi
                                                                                              Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil
                                                                                         merupakan sisa-sisa organisme yang hidup di masa lampau, terawetkan
                                                                                         secara alami, dan telah berumur jutaan tahun. Fosil dapat berupa tubuh
Green, Jejak Sejarah Sains Evolusi, hlm. 29




                                                                                         yang utuh, bagian-bagian tubuh, jejak, ataupun kotoran (koprolit) dari
                                                                                         makhluk hidup.
                                                                                              Menurut Darwin, fosil merupakan bukti evolusi yang menunjuk-
                                                                                         kan kontinuitas perkembangan kehidupan. Para ahli paleontologi telah
                                                                                         melakukan studi terhadap fosil-fosil yang ditemukan serta proses yang
                                                                                         terjadi sampai munculnya fosil-fosil tersebut. Di samping itu, ahli pale-
                                                                                         ontologi juga mempelajari umur fosil tersebut dengan memperkirakan
                                              Gambar 7.5 Fosil Archaeopteryx
                                                                                         umur lapisan batuan tempat ditemukannya fosil. Salah satunya dengan
                                                                                         menggunakan unsur radioaktif.
                                                                                              Perkembangan kehidupan Kingdom Animalia dan Plantae dapat
                                                                                         dijelaskan berdasarkan fosil yang ditemukan yang dikaitkan dengan
                                               Galeri                                    spesies yang masih ada saat ini.
                                               Fenomena Penemuan Fosil
                                                                                              Di samping hubungan filogenetik yang ditunjukkan oleh fosil, be-
                                                                                         berapa fungsi lain juga dapat diperoleh dari studi tentang fosil. Fungsi-
                                               Pada umumnya fosil yang                   fungsi tersebut antara lain:
                                               ditemukan oleh para ilmu-
                                                                                         a. Menunjukkan waktu pemunculan awal suatu organisme yang
                                               wan merupakan suatu ba-
                                               gian atau beberapa bagian                      dapat mencerminkan terjadinya adaptasi secara umum.
                                               dari tubuh makhluk hidup.                 b. Diketahuinya kecepatan evolusi berdasarkan perubahan fosil suatu
                                               Faktor yang mengakibatkan
                                                                                              kelompok organisme ke kelompok berikutnya.
                                               jarangnya ditemukan fosil
                                               dalam keadaan utuh atau                   c. Munculnya kecenderungan evolusi yang diperlihatkan dari
                                               lengkap antara lain: proses                    perkembangan fosil.
                                               pelipatan batuan bumi, pe-                d. Memperlihatkan pola evolusi yang terjadi berdasarkan hasil studi
                                               ngaruh air dan angin, bakteri
                                               pembusuk, hewan pemakan                        tentang kekerabatan fosil organisme.
                                               bangkai, jenis organismenya                    Charles Lyell (1779-1875) menunjukkan sejumlah bukti geologis
                                               dan keadaan lingkungan                    dan palaeontologis yang memiliki arti penting bagi Teori Evolusi Dar-
                                               sekitar yang tidak memung-
                                               kinkan organisme yang mati
                                                                                         win. Lyell berpendapat bahwa fosil-fosil yang berada di dalam strata
                                               menjadi fosil.                            (lapisan) tanah tertentu merupakan bagian kecil dari spesies hidup. Dia
                                                    Green, Jejak Sejarah Sains Evolusi   juga menunjukkan bahwa fosil-fosil tersebut berubah secara bertahap,


                                               206        Biologi Kelas XII
jika diadakan penyelidikan secara perlahan dimulai dari lapisan tertua
menuju lapisan yang lebih muda.
     Kalian dapat melihat secara langsung dan mempelajari fosil yang
ditemukan di Indonesia, dengan mengikuti rubrik Telisik berikut.

                                                                             T e l i s i k
      Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak memberikan kontribusi dalam mengungkap
 sejarah masa lampau. Banyak fosil-fosil yang ditemukan di Indonesia, antara lain di Pacitan, Sangiran,
 Mojokerto dan tempat-tempat lain. Di Sangiran terdapat suatu museum yang menyimpan koleksi fosil-fosil
 makhluk hidup masa lampau.
      Nah, untuk melatih kemampuan kalian dalam merencanakan dan mengomunikasikan hasil studi
 mengenai evolusi, bersama teman satu kelompok kalian buatlah proposal studi lapangan untuk mengun-
 jungi museum di Sangiran. Format proposal tersebut mencakup latar belakang, tujuan, manfaat, tempat
 dan waktu pelaksanaan, peserta serta anggaran biaya. Proposal tersebut kemudian ajukan kepada guru
 kalian.
      Selanjutnya apabila guru dan pihak sekolah menyetujui proposal yang kamu buat maka kalian akan
 benar-benar mengunjungi museum fosil di Sangiran. Pada waktu mengunjungi museum di Sangiran nanti,
 catatlah semua informasi yang kalian peroleh disana, kemudian susunlah data-data tersebut ke dalam
 sebuah laporan hasil studi lapangan.

 Catatan: Rubrik Telisik ini dapat dijadikan sebagai tugas proyek.




                                       Percobaan
                                         Membuat Fosil Buatan

    A.   Dasar Teori
         Fosil merupakan sisa-sisa organisme yang hidup di masa lampau dan terawetkan secara alami
         dan telah berumur ratusan bahkan jutaan tahun. Fosil dapat berupa tubuh yang utuh, bagian-
         bagian tubuh, jejak, ataupun kotoran (koprolit) makhluk hidup pada masa lampau.
    B.   Tujuan
         Membuat fosil buatan berupa fosil tubuh yang utuh dan bagian-bagian tubuh dari bahan seder-
         hana melalui kerja kelompok.
    C.   Alat dan Bahan
         1. Adonan semen
         2. Vaselin
         3. Cangkang hewan laut seperti kerang dan siput
         4. Wadah plastik tempat adonan semen
    D.   Langkah Percobaan
         1. Isilah wadah dengan adonan semen hingga dua pertiga bagian.
         2. Tekan cangkang pada adonan semen dengan hati-hati dan biarkan mengeras selama 24
             jam.
         3. Olesilah permukaan cangkang dengan vaselin kemudian penuhilah sisa ruang pada wa-
             dah dengan adonan semen.
         4. Biarkan mengeras selama 24 jam.
         5. Keluarkan adonan semen yang mengeras dari wadah kemudian pecahkan adonan semen
             hingga terbelah untuk melihat fosil buatan kalian.



                                                                                         Evolusi
                                                                                                   207
E.   Pembahasan
      1. Amati fosil yang telah kalian buat. Sifatnya rapuh atau kompak? Kaitkan dengan fenomena
          mengapa banyak fosil yang ditemukan hanya berupa potongan bagian tubuh saja.
       2. Simpulkan dan presentasikan hasil percobaan kalian di depan guru dan teman-teman
          sekelas.




                           2. Anatomi Perbandingan
                                 Anatomi makhluk hidup merupakan salah satu cabang biologi
                           yang mempelajari struktur dalam tubuh makhluk hidup. Berdasarkan
                           hasil studi, diketahui bahwa beberapa organisme yang berbeda memi-
                           liki organ-organ yang fungsinya sama.
                                 Organ-organ yang fungsinya sama tetapi memiliki struktur yang
                           berbeda dinamakan organ analog. Sebagai contoh, perhatikanlah say-
                           ap pada burung, kelelawar, capung, dan kupu-kupu. Struktur anatomi
                           sayap pada hewan-hewan tersebut berbeda tetapi memiliki fungsi yang
                           sama untuk terbang.
                                  Selain itu, terdapat juga organ-organ yang struktur dasar dan
                           tipe perkembangan embrionalnya sama akan tetapi memiliki fungsi
                           berbeda. Organ-organ ini dinamakan organ homolog. Contoh
                           homologi ditemukan pada salah satu organ dari beberapa spesies yang
                           berbeda, seperti pada Gambar 7.6 di bawah ini.




                             manusia            kucing             ikan paus               kelelawar

                           Gambar 7.6 Struktur homologi anggota gerak pada manusia, kucing, ikan paus, dan
                           kelelawar




                                Lengan manusia, kaki pada kucing, sirip ikan paus dan sayap kele-
                           lawar memiliki fungsi yang berbeda, tetapi struktur dasarnya sama.
                           Lengan pada manusia berfungsi untuk memegang, kaki pada kucing
                           berfungsi untuk berlari, sirip pada ikan paus berfungsi untuk berenang
                           sedangkan sayap pada kelelawar berfungsi untuk terbang.
                                Struktur analog dan homolog tersebut menunjukkan adanya
                           hubungan kekerabatan antara satu spesies dengan spesies yang lainnya.

208   Biologi Kelas XII
Hubungan tersebut juga menunjukkan perkembangan evolusioner
yang semakin maju pada makhluk hidup. Supaya lebih paham, kalian
juga dapat mencari contoh-contoh yang lainnya.
3. Struktur Vestigial
    Masih ingatkah kalian dengan gagasan evolusi Lamarck mengenai
konsep use and disuse? Lamarck mengungkapkan bahwa organ-
organ yang tidak pernah digunakan semakin lama akan mengalami
penyusutan atau mereduksi. Namun demikian, ada beberapa organ
yang masih bisa ditemukan hingga dewasa meskipun strukturnya
berbeda dengan struktur pada waktu embrionya. Keberadaan organ-
organ ini menunjukkan adanya sisa-sisa peninggalan evolusi dari
nenek moyang manusia.
    Sebagai contoh, manusia memiliki tulang ekor dan umbai cacing
(apendiks) yang tidak memiliki fungsi. Pada burung penguin dan
burung kiwi mempunyai sayap yang tereduksi sehingga tidak dapat
digunakan untuk terbang.
4. Embriologi
     Bukti evolusi lain yang cukup kuat adalah perkembangan embrio-
ogi. Pada vertebrata diketahui bahwa perkembangan embriologinya
menunjukkan adanya kesamaan. Hal ini dapat diamati dari setiap fase-
fase perkembangan embrio. Perhatikan Gambar 7.7 di samping ini.
     Setelah memerhatikan Gambar 7.7, apakah kalian menemukan
adanya kesamaan? Dari kelima embrio tersebut, masing-masing
mengalami fase pembelahan kemudian berkembang dan mengalami
morfogenesis hingga berdiferensiasi membentuk organisme yang
strukturnya semakin komplek.
     Perhatikanlah struktur embrio pada tiap fase perkembangannya.
Pada embrio manusia setelah tahap pembelahan menunjukkan adanya
ekor yang sangat jelas. Hal ini tidak jauh berbeda dengan embrio-
embrio yang lain. Disamping itu, embrio manusia yang berumur satu
bulan mempunyai serangkaian lekuk brankial di daerah leher. Lekuk
tersebut serupa dengan serangkaian kantung insang yang terdapat pada   Gambar 7.7 Bukti embriologi
                                                                       pada vertebrata
ikan. Kesamaan tersebut memperkuat dugaan bahwa makhluk hidup
mengalami proses perkembangan yang mengarah pada kesempurnaan
bentuk.
5. Biokimia Perbandingan
    Perkembangan ilmu pengetahuan telah melahirkan cabang ilmu
baru yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam menjelaskan fenomena
alam. Biokimia merupakan cabang biologi yang mempelajari unsur-
unsur kimia serta reaksinya dalam tubuh makhluk hidup. Persamaan
biokimia dalam organisme hidup merupakan salah satu ciri penting
yang membedakan satu organisme dengan organisme lain. Hasil studi
biokimia menunjukkan adanya homologi biokimia pada makhluk hi-
dup yang kekerabatannya dekat.

                                                                                    Evolusi
                                                                                              209
Jumlah perbedaan asam amino                        Kesamaan biokimia pada makhluk hidup yang dapat
                                      antara rantai beta hemoglobin                 menjadi bukti adanya evolusi diantaranya adalah: Pertama,
                                       beberapa spesies dengan yang                 adanya enzim sitokrom pada hampir setiap organisme hidup.
                                          terdapat pada manusia
                                                                                    Enzim ini merupakan rantai polipeptida yang terdiri atas 104
                                                                   Jumlah asam      sampai 112 asam amino. Kedua, urutan asam amino pada
                                        Spesies                     amino yang
                                                                     berbeda        hemoglobin mamalia menunjukkan kemiripan, terutama
                                Manusia                                 0           pada spesies yang diduga berkerabat dekat. Perhatikan tabel
                                Gorilla                                 1           di samping. Berdasarkan tabel tersebut, manusia paling
                                Gibbon                                  2           dekat kekerabatannya dengan gorila.
                                Monyet Rhesus                           8                Selain itu, hormon-hormon pada sebagian besar ver-
                                Anjing                                 15           tebrata diketahui memiliki persamaan. Sebagai contoh
                                                                                    adalah hormon prolaktin yang terdapat pada berbagai
Kimball, Biologi 3, hlm. 769




                                Kuda, Sapi                             25
                                Tikus                                  27           spesies vertebrata seperti ikan, burung, dan mamalia. Hal
                                Kanguru kelabu                         38           ini menunjukkan bahwa hormon tersebut diwariskan dari
                                Ayam                                   45           nenek moyang yang sama tetapi memiliki fungsi yang
                                Kodok                                  67           berbeda karena mengalami modifikasi sesuai dengan cara
                                                                                    hidup setiap hewan tersebut.
                                                                        6. Biogeografi
                               Kilas                                         Penyebaran hewan dan tumbuhan di berbagai daerah merupakan
                                Masih ingatkah kalian
                                                                        pendukung kuat adanya evolusi. Perjalanan Darwin ke Kepulauan
                                mengenai asam amino?
                                Berdasarkan kemampuan                   Galapagos telah membuahkan bukti bahwa pada pulau-pulau yang
                                tubuh untuk mensintesisnya,             berdekatan ditemukan jenis hewan yang mirip.
                                asam amino dibedakan
                                                                              Galapagos merupakan kelompok kecil kepulauan yang wilayah-
                                menjadi asam amino essen-
                                sial (tubuh tidak mampu                 nya seolah-olah terpisah satu sama lain. Di kepulauan tersebut, Darwin
                                mensintesisnya) dan asam                menemukan burung-burung laut yang sama dengan burung laut yang
                                amino non essensial (tubuh
                                                                        terdapat di lautan pasifik. Darwin juga menemukan tiga belas spesies
                                mampu mensintesisnya).
                                Asam amino essensial terdiri            burung daratan yang tidak dikenal di wilayah lainnya. Burung-burung
                                dari treonin, triptofan, isoleu-        tersebut menunjukkan karakteristik yang sangat berbeda dalam bentuk
                                sin, leusin, lisin, fenilalanin,        paruh. Sebagian memiliki paruh besar untuk memakan biji, sebagian
                                tirosin, metionin, sistein, dan
                                valin
                                                                        yang lain mempunyai paruh yang sesuai untuk memakan serangga dan
                                                                        sebagai burung pelatuk.
                                                                                                         Dari keanekaragaman burung yang
                                                                                                    terdapat di pulau tersebut, diketahui ada-
                                                                                                    nya persamaan dasar yakni bahwa burung-
                                                                                                    burung tersebut adalah burung finch (se-
                                                                                                    jenis burung penyayi). Menurut Darwin,
                                                                                                    fenomena ini adalah suatu bukti bahwa
                                                                                                    burung-burung finch tersebut berasal dari
                                                                                                    nenek moyang finch yang berasal dari
                                                                                                    Amerika Selatan. Burung finch tersebut
                                                                                                    telah mengalami evolusi karena secara ke-
                                                                                                    betulan mencapai pulau-pulau di wilayah
                                                                                                    Galapagos yang kondisi alamnya berbeda
                                                                                                    dengan daerah asal burung tersebut.
                               Gambar 7.8 Peta Kepulauan Galapagos




                               210        Biologi Kelas XII
Gambar 7.9 Variasi bentuk paruh burung finch di Kepulauan Galapagos


7. Domestikasi
     Domestikasi merupakan bukti evolusi yang muncul karena ada-
nya campur tangan manusia. Kegiatan manusia dalam pembudidayaan
tanaman ataupun hewan tertentu telah melahirkan spesies-spesies baru
yang memiliki sifat yang berbeda dengan nenek moyangnya. Perubah-
an tersebut merupakan bagian dari evolusi makhluk hidup yang dicip-
takan oleh manusia untuk keuntungan manusia.
     Manusia telah membudidayakan berbagai macam tanaman mulai dari
tanaman untuk konsumsi, tanaman hias dan hewan ternak dengan tujuan
untuk memperoleh kultivar baru yang lebih baik dari tanaman induknya.
Sebagai contoh, pernahkah kalian makan semangka tanpa biji? Nah, se-
mangka tersebut merupakan salah satu kultivar hasil domestikasi.


        Uji Kompetensi                                                logi dapat menjadi bukti adanya evolusi.
                                                              3.      Menurut pendapat kalian adakah keterkait-
                                                                      an penyebaran jenis-jenis hewan dan tum-
  Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat.                        buhan dengan evolusi? Sebutkan alasan-
  1.  Sebutkan bukti-bukti yang mendukung ada-                        alasan yang mendukung pendapat kalian.
      nya evolusi.                                            4.      Bagaimanakah domestikasi dapat ber-
  2.  Jelaskan bagaimana perkembangan embrio-                         pengaruh terhadap evolusi?




     Dalam evolusi, makhluk hidup mengalami perubahan secara per-
lahan lahan dari waktu ke waktu sampai dilahirkannya spesies baru
yang berbeda dengan nenek moyangnya. Sejauh yang kalian tahu,
bagaimanakah proses perubahan makhluk hidup itu terjadi? Coba
kalian perhatikan ciri-ciri kalian sendiri. Apakah terdapat ciri yang
sama dengan orang tua kalian? Mengapa ciri-ciri yang kalian miliki
tidak sama persis dengan ibu atau ayah kalian? Bagaimanakah proses
perubahan itu terjadi?
     Dalam konteks evolusi, Darwin mengemukakan beberapa teori
yang dapat menjelaskan tentang mekanisme terjadinya evolusi. Nah,
pada subbab berikut ini akan diuraikan tentang mekanisme evolusi.
Ikutilah pembahasannya.

                                                                                                 Evolusi
                                                                                                           211
C. Mekanisme Evolusi
                                       Hasil akhir dari proses evolusi adalah munculnya spesies baru yakni
                                  spesies yang memiliki karakter berbeda dengan induknya. Bagaimanakah
                                  hal ini dapat terjadi? Evolusi berkaitan dengan perubahan sifat genetik
                                  yang diwariskan kepada keturunannya, akibatnya sifat keturunan akan
                                  berbeda dengan sifat induknya. Dengan demikian, mekanisme evolusi
                                  berkaitan dengan adanya perubahan materi genetik dan seleksi alam.
                                  1. Perubahan (Variasi) Genetik
                                       Sebagaimana telah kalian ketahui sebelumnya, setiap organisme
                                  memiliki susunan genetik yang berbeda. Apabila anggota populasi
                                  tersebut kawin, maka akan dilahirkan organisme yang memiliki fak-
                                  tor genetik yang berbeda dengan kedua induknya. Meskipun demikian
                                  perbedaan yang muncul tidak terlalu mencolok, sehingga membutuh-
                                  kan waktu yang lama untuk terbentuknya spesies baru.
                                       Dalam genetika populasi, dikenal adanya istilah pool gen yang
                                  merupakan jumlah keseluruhan alel dari gen yang menyusun seluruh
                                  individu populasi. Perubahan genetik dari spesies yang mengalami
                                  evolusi akan memengaruhi terjadinya perubahan frekuensi gen pada
                                  pool gen. Kondisi seperti ini disebut sebagai mikroevolusi.
                                       Ada lima penyebab (agen) mikroevolusi yaitu hanyutan genetik
                                  (genetic driff), aliran gen (gen flow), perkawinan tidak acak, mutasi,
                                  dan seleksi alam. Genetic driff adalah perubahan dalam kumpulan gen
                                  suatu populasi kecil akibat kejadian acak, sedangkan gen flow yaitu
                                  pertukaran genetik akibat migrasi individu yang subur (fertil) atau
                                  perpindahan gamet antar populasi. Perkawinan tidak acak umumnya
                                  terjadi pada perkawinan antar pasangan yang masih dekat hubungan
Kilas                             kekerabatannya.
Masih ingatkah kalian                   Perubahan frekuensi gen dapat terjadi dalam waktu seketika.
tentang mutagen? Mutagen          Bagaimanakah hal ini bisa terjadi? Dalam ilmu genetika, dikenal ad-
merupakan suatu agen yang
                                  anya peristiwa mutasi dan rekombinasi. Kedua peristiwa tersebut me-
menyebabkan terjadinya
mutasi. Contoh mutagen            mungkinkan terjadinya variasi genetik dalam suatu populasi.
antara lain radiasi sinar ul-
traviolet, sinar kosmik, sinar
                                  a. Mutasi
  , sinar , sinar , sinar , dan        Masih ingatkah kalian tentang mutasi? Mutasi dapat terjadi pada
kesalahan replikasi DNA.
                                  gen (mutasi gen) dan juga dapat terjadi pada kromosom (mutasi kro-
                                  mosom). Individu hasil mutasi memiliki genotip yang berbeda dengan
                                  induknya sehingga menyebabkan perubahan pada pool gen. Kecepatan
                                  mutasi dapat diukur dengan membandingkan jumlah gen yang men-
                                  galami mutasi dengan jumlah gamet. Kecepatan mutasi relatif lambat
                                  disebabkan karena DNA sifatnya tidak mudah berubah. Angka kecepa-
                                  tan mutasi pada umumnya sebesar 1 gen: 100.000 gen.
                                       Meskipun angka kecepatan mutasi relatif rendah, namun tetap
                                  saja menyebabkan terjadinya variasi yang akan memengaruhi pool gen.
                                  Hal ini dikarenakan:
                                  1. Setiap kromosom mengandung ribuan gen


212       Biologi Kelas XII
2.    Setiap individu mampu menghasilkan ribuan gamet dalam satu generasi
3.    Banyaknya jumlah individu dalam setiap generasi.
      Mutasi ada yang bersifat menguntungkan dan merugikan. Mu-
tasi yang menguntungkan akan menghasilkan keturunan yang adaptif,
sedangkan mutasi yang merugikan merupakan mutasi letal dan akan
                                                                              Kwan & Lam, Biology a Course for o Level
menghasilkan keturunan yang kurang adaptif. Mutasi letal biasanya
terjadi pada individu homozigot resesif.
      Contoh mutasi gen terjadi pada lalat buah (Drosophillla melano-
gaster), yakni ditemukannya seekor lalat jantan yang bermata putih
diantara anggota populasi yang kesemuanya bermata merah. Muncul-
nya gen yang menyebabkan warna mata putih ini kemudian dikenal
sebagai mutasi gen. Pada pengamatan selanjutnya ditemukan 5.000             Gambar 7.10 Lalat buah
ekor lalat mutan (mata putih) diantara 20 juta ekor lalat yang diamati.     (Drosophilla melanogaster)
Hal ini menunjukkan bahwa munculnya gen baru tersebut diwariskan
kepada keturunannya. Contoh mutasi gen tersebut menggambarkan
terjadinya perubahan populasi organisme yang merupakan bagian dari
proses evolusi.
      Selain mutasi gen, terdapat pula peristiwa mutasi kromosom yang
perubahannya lebih mencolok dibandingkan mutasi gen. Pada mutasi




                                                                                                                         Suryo, Genetika Manusia, hlm. 273
kromosom perubahan dapat berupa perubahan jumlah kromosom
ataupun struktur kromosom.
      Masih ingatkah kalian contoh-contoh abnormalitas fenotip yang
disebabkan karena terjadinya mutasi kromosom? Salah satu contohnya
adalah seseorang penderita Cri-du-Chat yang kromosomnya meng-
alami delesi pada lengan pendek dari autosom no. 5. Penderita ini me-
miliki suara tangisan mirip bunyi kucing, muka lebar, kedua mata le-        Gambar 7.11
                                                                            Penderita Cri-du-Chat
taknya berjauhan dan mempunyai lipatan seperti pada Gambar 7.11.

 D i s k u s i
 Telah dikemukakan bahwa kecepatan mutasi berlangsung relatif lambat. Nah, coba diskusikan dengan
 teman satu kelompok kalian kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok kalian di depan kelas,
 mengenai keterkaitan antara kecepatan mutasi terhadap kecepatan berlangsungnya evolusi. Coba ingat
 kembali definisi evolusi.



b. Rekombinasi
     Disamping mutasi, rekombinasi yang juga berperan dalam per-
ubahan variasi genetik. Reproduksi yang terjadi secara seksual akan         Kilas
menghasilkan variabilitas genetik karena terjadinya rekombinasi dari         Masih ingatkah kalian
                                                                             mengenai pindah silang
kedua gamet induknya.
                                                                             (crossing over) pada bab
      Mutasi gen tunggal tidak selalu menimbulkan perubahan genotip          Prinsip Hereditas? Pindah si-
yang berarti, berbeda halnya jika mutasi didukung dengan rekombi-            lang merupakan penukaran
                                                                             segmen dari kromatid-kro-
nasi. Rekombinasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
                                                                             matid bukan kakak beradik
a. Pembentukan individu heterozigot                                          dari sepasang kromosom
b. Percampuran secara acak pada kromosom dari dua parental                   homolog.
c. Terjadinya pindah silang (crossing over)

                                                                                              Evolusi
                                                                                                          213
Jika hal-hal tersebut terjadi pada organisme mutan, akan semakin
                                memperkuat variasi dari mutan tersebut. Dengan demikian, peruba-
                                han frekuensi gen ataupun kromosom akan semakin besar dalam suatu
                                populasi. Untuk mengingat bahasan tentang rekombinasi, bukalah
                                kembali bab tentang Prinsip Hereditas.
                                c. Hukum Hardy-Weinberg
                                     Hardy adalah seorang ahli matematika dari Inggris, sedangkan
                                Weinberg adalah seorang ahli fisika dari Jerman. Keduanya mencetuskan
                                hukum kesetimbangan populasi berdasarkan analisis matematisnya. Hu-
                                kum kesetimbangan tersebut dinamakan Hukum Hardy-Weinberg.
                                     Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dalam suatu
                                populasi akan selalu konstan dari generasi ke generasi berikutnya
                                meskipun anggota populasi saling kawin secara acak. Bagaimanakah
                                kesetimbangan tersebut dijelaskan secara matematis? Perhatikan den-
               B          b
   Alel                         gan seksama uraian berikut.
             (0,5)      (0,5)        Jika dalam suatu populasi terjadi perkawinan antara dua individu het-
    B         BB         Bb     erozigot (misal, Bb) maka kita akan menemukan 25 % dari keturunannya
   (0,5)      0,5       0,25    homozigot dominan (BB), 50 % heterozigot (Bb) seperti tetuanya dan
                                25 % homozigot resesif (bb). Perhatikan Diagram 1. Dalam individu ini
    b         Bb         bb
                                frekuensi alel B adalah 50 % dan frekuensi alel b juga 50 %.
   (0,5)      0,25      0,25
                                     Jumlah keturunan tersebut jika ditambahkan hasilnya adalah:
Diagram 1. Persilangan          Bb + Bb + bb = 0.25 + (0.25+0.25) + 0.25 = 1
dua individu heterozigot (Bb)
                                     Apabila dengan rumus matematis dapat dinyatakan dengan:
                                (p+q)2 = p2 + 2pq + q2
                                     p2 = % individu dominan homozigot
                                     p = Frekuensi alel dominan
                                     q2 = % individu resesif homozigot
                                     q = Frekuensi alel resesif
                                     2 pq = % individu heterozigot
                                     Jika kita masukkan angkanya menjadi,
                                     (0.5+ 0.5)2 = 0.52 + 2 (0.5)(0.5) + 0.52
                                                     = 0.25 + 0.5 + 0.25 = 1
                                     Hasilnya masih konstan bukan? Dapat dirumuskan bahwa
                                       2          2
                                      p + 2 pq + q = 1
                                      p+q=1
                                    Perhatikan contoh penerapan Hukum Hardy-Weinberg untuk
                                menghitung frekuensi gen dan frekuensi genotip berikut ini.
                                    Pada suatu padang rumput terdapat populasi sapi yang berjumlah
                                10.000 ekor. Sebanyak 9984 ekor berwarna putih. Populasi tersebut
                                berada dalam kesetimbangan. Tentukanlah:
                                a. frekuensi gen warna putih dan coklat
                                b. frekuensi genotip sapi warna putih dan coklat
                                Jawab:
                                Jumlah sapi adalah 10.000 ekor. Yang berwarna putih sebanyak 9984

214        Biologi Kelas XII
ekor, berarti yang berwarna coklat sebanyak 16 ekor.
Jika p = frekuensi untuk alel dominan S (putih)
    q = frekuensi untuk alel resesif s (coklat) maka:
a. frekuensi gennya:
       2             2
     p + 2 pq + q = 1
             2
     (S + s) = SS + 2 Ss + ss = 1
       2
     q = 16 / 10.000 = 0,0016
     q = √0,0016 = 0,04
     p = 1 – q = 1 – 0,04 = 0,96
     Jadi frekuensi alel S (putih) = 0,96
     frekuensi alel s (coklat) = 0,04
b. frekuensi genotip sapi warna putih dan warna coklat:
     = (0,96 x 0,96)p2 + 2(0,96 x 0,04)pq + (0,04 x 0,04)q2
     = 0,9216 p2 + 0,0768 pq + 0,0016 q2
        Jadi p2 : 2pq : q2 = 0,9216 : 0,0768 : 0,0016
                           = 576 :       48 :     1




                                                                           Mincrosoft Encarta Premium 2006




Gambar 7.12 Populasi sapi warna putih dan coklat


     Dengan demikian jelaslah bahwa kesetimbangan memang dapat
terjadi meskipun individu-individu dalam populasi saling kawin secara
acak. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang menjadi syarat agar prinsip
kesetimbangan tersebut dapat tercipta. Syarat-syarat tersebut adalah:
1) Frekuensi gen jantan dan betina adalah sama
2) Tidak terjadi mutasi yang tak seimbang antar alel
3) Tidak terjadi aliran gen (genetic flow) baik ke luar ataupun ke
     dalam populasi yang akan mengubah frekuensi alel
4) Tidak terjadi seleksi alam yang menyebabkan suatu alel mengalahkan
     alel yang lain ataupun satu fenotip mengalahkan fenotip yang lain
5) Populasi cukup besar dan terjadi perkawinan secara acak
     Jika Hukum Hardy-Weinberg berlaku, maka evolusi tidak terjadi.
Hal ini disebabkan karena evolusi terkait dengan perubahan frekuensi
gen dan seleksi alam. Sedangkan Hukum Hardy-Weinberg menunjuk-
kan suatu kesetimbangan dalam populasi yang akan selalu konstan.
2. Seleksi Alam
    Dalam teorinya, Darwin mengemukakan bahwa evolusi meru-
pakan proses perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidup


                                                                                                             Evolusi
                                                                                                                       215
(struggle for existence). Organisme-organisme yang mampu bertahan
                           dengan beradaptasi terhadap lingkungannya akan tetap hidup dan
                           mewariskan keturunan, sedangkan organisme yang tidak mampu ber-
                           tahan akan punah (extinct). Dapat disimpulkan bahwa organisme yang
                           ada sekarang merupakan organisme yang nenek moyangnya dahulu
                           dapat lolos dari seleksi alam.
                                Supaya kalian lebih mudah memahami tentang seleksi alam, si-
                           maklah contoh seleksi alam yang terjadi pada populasi kupu-kupu Bis-
                           ton betularia di Inggris berikut ini.
                                                                                  Green, Jejak Sejarah Sains Evolusi, hlm. 33




                           Gambar 7.13 (a) Biston betularia bersayap cerah, (b) Biston betularia bersayap gelap

                                Sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, populasi Biston
                           betularia yang bersayap terang jumlanya lebih banyak dibandingkan den-
                           gan Biston betularia yang bersayap gelap. Namun setelah berkembangnya
                           revolusi industri di Inggris, maka asap dan jelaga pabrik merubah habitat
                           Biston betularia tersebut. Udara menjadi kotor, pohon-pohon menjadi
                           berwarna gelap. Akibatnya populasi Biston betularia yang bersayap gelap
                           lebih adaptif dengan lingkungannya, sedangkan Biston betularia bersayap
                           terang kurang adaptif sehingga mudah ditangkap oleh predatornya.


                                  Percobaan
                                  Mempelajari Seleksi Alam

 A.   Dasar Teori
      Seleksi alam adalah suatu teori yang menyatakan bahwa jika makhluk hidup tidak mampu be-
      radaptasi dengan lingkungannya, maka lama kelamaan akan punah. Organisme yang terting-
      gal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
 B.   Tujuan
      Memahami peristiwa seleksi alam melalui simulasi model
 C.   Alat dan Bahan
      1. Pelubang kertas                                       5.    Pensil
      2. Kertas Asturo warna merah, kuning dan hijau           6.    Stopwatch
      3. Kaleng/stoples                                        7.    Tali rafia
      4. Penggaris
 D.   Langkah Percobaan
      1. Buatlah potongan kertas asturo dengan menggunakan pelubang kertas, masing-masing
          warna sebanyak 50 potongan.
      2. Masukkan potongan kertas tersebut semuanya ke dalam kaleng kemudian kocok atau
          campur hingga homogen.
      3. Tentukan daerah percobaan, misalnya padang rumput yang hijau. Buatlah petakan de-
                                                    2
          ngan menggunakan tali rafia seluas 2 x 2 m .



216   Biologi Kelas XII
4.   Taburkan secara merata potongan kertas tadi ke dalam petakan.
          5.   Pungutlah kembali potongan kertas tadi selama 1,5 menit.
          6.   Hitunglah jumlah potongan kertas yang berwarna merah, kuning dan hijau yang berhasil
               dipungut. Masukkan ke dalam tabel berikut.
               Tabel Hasil Percobaan
                 No               Macam Data             Kuning     Merah       Hijau    Keterangan
                 1.   Jumlah kertas sebelum diambil
                 3.   Jumlah kertas yang tersisa
                 2.   Jumlah kertas yang terambil

     E.   Pembahasan
          1. Apakah jumlah potongan kertas dari masing-masing warna yang terambil sama? Manakah
             yang paling banyak?
          2. Mengapa warna tersebut paling banyak jumlahnya?
          3. Apakah kemungkinan bila percobaan dilakukan di padang rumput yang kering dan tandus,
             hasilnya akan sama dengan percobaan yang dilakukan di padang rumput yang hijau?
          4. Mengapa potongan kertas yang sudah ditaburkan pada petakan harus dipunguti kembali?
             Fungsinya untuk apa?
          5. Simpulkan dan presentasikan hasil percobaan kalian.


a. Spesiasi
      Masih ingatkah kalian bahwa hasil akhir dari proses evolusi adalah
munculnya spesies baru yakni spesies yang memiliki karakter yang ber-
beda dengan induknya. Fenomena ini disebut sebagai spesiasi. Indi-
vidu-individu penyusun populasi yang semula memiliki karakter yang
sama, dalam kurun waktu dan sebab-sebab tertentu akhirnya memi-
liki karakter yang berbeda bahkan tidak dapat lagi saling mengadakan
perkawinan. Individu-individu tersebut tidak dapat lagi disebut sebagai
satu spesies karena menurut konsep biologi yang disebut sebagai spe-
sies adalah individu-individu yang dapat saling melakukan perkawinan
dan menghasilkan keturunan yang fertil.
      Pernahklah kalian memikirkan mengapa katak tidak dapat kawin
dengan ayam atau dengan ikan? Mengapa katak hanya dapat kawin de-
ngan katak? Untuk memperoleh jawabannya, simaklah uraian berikut ini.
      Di alam terdapat kondisi yang menyebabkan dua jenis anggota
                                                                                                          Microsoft Encarta Premium 2006



populasi tidak dapat saling kawin. Fenomena ini dikenal sebagai isolasi
reproduksi. Mekanisme isolasi reproduksi terdiri dari:
1) Isolasi habitat: disebabkan karena kedua pasangan tidak saling
      bertemu, terhalang oleh faktor perbedaan habitat. Sebagai contoh
      dua spesies ular garter dari genus Thamnophis hidup di daerah
      yang sama, namun salah satunya lebih menyukai hidup di dalam
                                                                            Gambar 7.14 Ular Thamnophis
      air dan yang lain lebih menyukai hidup di darat. Oleh sebab itu,
      kedua spesies tersebut tidak pernah melakukan perkawinan.
2) Isolasi perilaku: terjadi karena perbedaan sinyal tingkah laku dalam
      menarik pasangan untuk melakukan perkawinan. Contohnya pada
      kunang-kunang betina hanya akan menanggapi respon untuk
      melakukan perkawinan dengan memancarkan sinarnya kembali
      kepada kunang-kunang jantan yang sejenis.
                                                                                        Evolusi
                                                                                                  217
3) Isolasi mekanik: pasangan saling bertemu tetapi tidak terjadi
                               transfer gamet karena struktur anatomi alat reproduksi dari mas-
                               ing-masing individu berbeda.
                          4) Isolasi musim: terjadi karena perbedaan waktu pematangan gamet.
                          5) Isolasi gamet: kemungkinan gamet-gamet dapat bertemu tetapi
                               tidak dapat melakukan pembuahan, disebabkan karena gamet
                               jantan tidak mempunyai viabilitas dalam alat kelamin betina yang
                               berbeda spesiesnya.
                          6) Terbentuknya bastar mandul: zigot hasil pembuahan mampu
                               berkembang menjadi embrio hingga dewasa tetapi bersifat steril.
                          7) Terbentuknya bastar mati bujang: seperti pada bastar mandul,
                               tetapi keturunan tersebut tidak mampu bertahan hidup.
                               Isolasi habitat, isolasi perilaku, isolasi mekanik, isolasi musim
                          dan isolasi gamet merupakan isolasi reproduksi yang terjadi sebelum
                          terbentuknya zigot (prazigotik). Sedangkan terbentuknya bastar man-
                          dul dan bastar mati bujang merupakan isolasi reproduksi yang terjadi
                          setelah terbentuknya zigot (postzigotik).
                               Isolasi reproduksi antar dua jenis anggota populasi dapat terjadi
                          pada dua jenis populasi yaitu:
                          1) Populasi Alopatrik
                               Kedua jenis anggota populasi ini tidak dapat bertemu karena ada-
                          nya penghalang geografis. Sebagai contoh adalah tupai antelope yang
                          menempati sisi tebing yang berlawanan di Grand Canyon, Amerika
                          Serikat. Pada tebing selatan dihuni oleh tupai Ammospermophilus harrisi,
                          sedangkan pada sisi tebing sebelah utara dihuni oleh Ammospermophilus
                          leucurus. Kedua populasi ini terisolir sehingga tidak dapat melakukan
                          perkawinan. Isolasi reproduksi yang terjadi karena terhalang oleh kondisi
                          geografis dinamakan isolasi geografis.
                                                                                          A. lecurus




                                                                                                       Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm 47


                             A. harrisi




                          Gambar 7.15 Spesiasi alopatrik tupai antelope di Grand Canyon

                          2) Populasi Simpatrik
                              Pada populasi simpatrik kedua populasi berada pada kisaran geo-
                          grafis yang sama akan tetapi tidak dapat saling kawin karena adanya
                          perbedaan fisiologi atau genetik. Contoh populasi simpatrik pada ge-
                          nus Taricha (Salamander). Salamander dari California dan salamander


218   Biologi Kelas XII
Pasifik dapat bertemu di California tengah, tetapi a
keduanya tidak dapat saling kawin. Hal ini dise-
babkan oleh beberapa faktor antara lain: perbedaan
perilaku kawin, perbedaan penyimpanan telur serta
pola perkembangan dari kedua Salamander tersebut.




                                                                                        Mincrosoft Encarta Premium 2006
     Implikasi atau dampak spesiasi dapat diamati
pada usaha domestikasi hewan atau tumbuhan.




                                                                                                                                           www. breedersclub.net
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dometikasi dapat
menghasilkan individu (kultivar) baru. Misalnya bu-
didaya tanaman yang menghasilkan buah semangka
tanpa biji dan domestikasi anjing. Ras anjing jantan
Chow-chow yang berukuran besar dapat dikawinkan                          (a)                                                   (b)
dengan ras anjing betina poodle yang berukuran kecil.         Gambar 7.16 (a) Ras anjing jantan Chow-chow, (b) Ras

Perhatikan Gambar 7.16.                                       anjing betina Poodle




       Uji Kompetensi                                        3.   Sebutkan dan jelaskan kondisi-kondisi
                                                                  yang harus ada agar kesetimbangan Har-
                                                                  dy-Weinberg dapat tercipta.
  Kerjakanlah soal-soal berikut ini.                         4.   Mekanisme terjadinya evolusi dapat di-
  1.   Jelaskan variasi yang mugkin terjadi karena                sebabkan oleh peristiwa rekombinasi.
       mutasi gen dan mutasi kromosom.                            Bagaimanakah rekombinasi memengaruhi
  2.   Bagaimanakah Hukum Hardy-Weinberg men-                     perubahan populasi?
       jelaskan peristiwa evolusi?                           5.   Jelaskan yang dimaksud dengan populasi
                                                                  alopatrik. Sebutkan contohnya.




Ikhtisar
  1.   Evolusi merupakan suatu proses perubahan makhluk hidup dari waktu ke waktu menuju ke arah
       kesempurnaan.
  2.   Tokoh evolusi pertama yang gagasannya dapat diterima oleh kalangan luas adalah Charles Dar-
       win. Pokok-pokok evolusi menurut Darwin adalah:
       a) Spesies yang hidup pada masa ini berasal dari spesies yang hidup pada masa lampau.
       b) Evolusi terjadi melalui mekanisme seleksi alam.
  3.   Peristiwa evolusi dapat dibuktikan dengan hasil studi dari berbagai bidang ilmu yang meliputi: anatomi
       perbandingan, embriologi, paleontologi, perbandingan biokimia, biogeografi serta domestikasi.
  4.   Mekanisme evolusi dapat terjadi karena beberapa kondisi yang mendukung yaitu: variasi genetik
       yang disebabkan oleh mutasi dan rekombinasi serta peristiwa seleksi alam.
  5.    Menurut Hardy-Weinberg frekuensi gen dalam suatu populasi akan selalu konstan dari generasi ke
       generasi berikutnya asalkan dipenuhi beberapa persyaratan yaitu tidak terjadinya mutasi, seleksi
       alam dan aliran gen (genetic flow), terjadi perkawinan acak, populasi besar dan frekuensi antara
       gen jantan dan betina sama.
  6.   Spesiasi merupakan peristiwa terbentuknya spesies baru yang berbeda dari nenek moyangnya.
  7.   Mekanisme isolasi reproduksi dapat terjadi melalui isolasi habitat, isolasi musim, isolasi tingkah laku,
       isolasi mekanik, isolasi gamet, terbentuknya bastar mandul dan terbentuknya bastar mati bujang.




                                                                                                                          Evolusi
                                                                                                                                     219
S e n a r a i k a ta
Biogeografi Salah satu cabang biologi yang             Paleontologi Cabang ilmu biologi yang
mempelajari distribusi atau penyebaran makhluk hidup   mempelajari tentang fosil
Domestikasi Pembudidayaan hewan atau tumbuhan          Rekombinasi Percampuran dengan cara pertukaran
dengan tujuan untuk kepentingan manusia                kromosom pada waktu pembelahan meiosis dalam
Filogenetik Kemiripan antar organisme                  satu perkawinan silang dan menimbulkan genotip baru.
berdasarkan hubungan kekerabatan                       Seleksi alam Terpilihnya anggota spesies dari
Kultivar Tumbuhan hasil pembudidayaan oleh manusia     populasi untuk hidup pada suatu tempat tertentu
yang memiliki sifat berbeda dengan induknya            Struktur Vestigial Struktur atau organ yang
Mikroevolusi Perubahan dari generasi ke generasi       mengalami penyusutan dan tidak memiliki fungsi
dalam frekuensi alel atau genotip                      khusus tetapi masih dapat dijumpai
Mutasi Perubahan materi genetik yang                   Variasi Keanekaragaman dalam satu spesises/satu
mengakibatkan terjadinya perubahan karakter dan        keturunan
diwariskan pada keturunannya.




                             Ulangan Harian
 A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.         3.   Seleksi alam menurut Darwin adalah . . . .
                                                            a. individu yang dapat bersaing dan me-
1.   Jerapah yang sekarang berleher panjang                      nyesuaikan diri dengan lingkungannya
     disebabkan karena penyesuaiannya terhadap                   akan bertahan dan mampu berkem-
     persediaan makanan. Pernyataan ini dike-                    bang biak
     mukakan oleh . . . .                                   b. munculnya individu baru dalam popu-
     a. Charles Darwin                                           lasi yang berubah frekuensi gennya
     b. Herbert Spencer                                     c. perubahan frekuensi gen, alel atau kro-
     c. J. B. Lamarck                                            mosom secara spontan
     d. Charles Lyell                                       d. individu harus menyesuaikan diri dengan
     e. Hardy Weinberg                                           lingkungannya agar dapat bertahan
                                                            e. ciri makhluk hidup yang ada sekarang
2.   Persamaan pandangan tentang evolusi antara                  merupakan pewarisan dari nenek mo-
     Charles Darwin dan J.B. Lamarck adalah . . . .              yangnya
     a. adanya seleksi alam
     b. makhluk hidup mengalami perubahan              4.   Weismann adalah seorang ahli yang menen-
          dari waktu ke waktu yang mengarah                 tang teori pewarisan keturunan pada organ-
          kepada kesempurnaan                               isme yang mengalami perubahan secara
     c. makhluk hidup harus beradaptasi agar                morfologi. Percobaan yang dilakukannya
          dapat mempertahankan eksistensi dirinya           adalah dengan . . . .
     d. evolusi terjadi karena adanya peristiwa             a. mengawinkan dua ekor lalat buah hete-
          mutasi                                                 rozigot
     e. makhluk hidup yang ada sekarang berasal             b. mengawinkan dua ekor tikus yang ti-
          dari makhluk hidup pada masa lampau                    dak dipotong ekornya


 220     Biologi Kelas XII
c.   mengamati kupu-kupu Biston betularia          c.   Charles lyell
          pada masa revolusi industri                   d.   Weismann
     d.   mengamati kadal pasir yang hidup di           e.   J.B. Lamarck
          gurun                                    9.   Berikut ini bukti-bukti evolusi, kecuali . . . .
     e.   mengawinkan dua ekor tikus yang di-           a. bukti paleontologi
          potong ekornya                                b. bukti embriologi
5.   Pengaruh seleksi alam terhadap adanya              c. bukti anatomi
     evolusi adalah . . . .                             d. struktur vestigial
     a. terjadinya rekombinasi genetik pada             e. bukti morfologi
         anggota populasi                          10. Perbedaan jumlah asam amino pada rantai
     b. munculnya individu baru yang lebih             hemoglobin manusia dengan beberapa spe-
         tahan terhadap lingkungan                     sies lain adalah . . . .
     c. terjadinya perubahan lingkungan yang           1. Anjing                3. Monyet rhesus
         mengarahkan kepada adaptasi
                                                       2. Gorilla               4. Gibbon
     d. adaptasi organisme yang tidak dapat
                                                       Urutan yang benar mulai dari perbedaan
         bertahan dengan kondisi lingkungan
                                                       yang paling sedikit sampai yang paling ba-
     e. munculnya individu yang tidak sem-
                                                       nyak adalah . . . .
         purna
                                                       a. 1-2-3-4
6.   Konsep evolusi tentang use and disuse dike-       b. 2-3-1-4
     mukakan oleh . . . .                              c. 3-2-4-1
     a. Charles Darwin                                 d. 2-4-3-1
     b. Herbert Spencer                                e. 1-3-4-2
     c. Charles Lyell
                                                   11. Jenis burung finch di Kepulauan Galapagos
     d. Hardy Weinberg
                                                       menjadi bervariasi dalam hal . . . .
     e. J.B. Lamarck
                                                       a. ukuran tubuh
7.   Perbandingan struktur homologi organ              b. jenis bulu
     merupakan salah satu bukti evolusi. Contoh        c. warna bulu
     struktur homolog adalah . . . .                   d. adaptasi
     a. struktur dasar lengan manusia, sayap           e. bentuk paruh
          burung dan sirip anjing laut
                                                   12. Variasi pada organisme dapat terjadi karena
     b. adanya lekuk brankial pada embrio ma-
                                                       faktor-faktor berikut, kecuali . . . .
          nusia
                                                       a. mutasi gen
     c. struktur tulang ekor pada manusia den-
                                                       b. modifikasi
          gan tulang ekor pada ikan paus
                                                       c. mutasi kromosom
     d. kesamaan asam amino yang terdapat
                                                       d. rekombinasi
          pada rantai hemoglobin manusia de-
                                                       e. pindah silang
          ngan vertebrata lain
     e. sayap burung dan sayap kelelawar           13. Perubahan spesies yang disebabkan oleh
                                                       mutasi merupakan salah satu sebab terjadi-
8.   Seorang ahli geologi yang berjasa bagi Dar-
                                                       nya evolusi. Alasan yang tepat untuk men-
     win berkaitan dengan hasil penelitiannya
                                                       dukung pernyataan ini adalah . . . .
     tentang lapisan-lapisan bumi yang ber-
                                                       a. mutasi merupakan proses perubahan
     hubungan dengan fosil tertua dan muda
                                                           spesies yang terjadi secara spontan
     adalah . . . .
                                                       b. mutasi terjadi karena adanya agen pe-
     a. Herbert Spencer
                                                           nyebab mutasi
     b. Charles Darwin

                                                                                        Evolusi
                                                                                                  221
c.   mutasi bersifat menguntungkan                    c.   tidak terjadi migrasi keluar ataupun
    d.   mutasi dapat terjadi pada tingkat gen                 masuk populasi yang akan mengubah
         dan juga tingkat kromosom                             frekuensi alel
    e.   perubahan yang terjadi karena mutasi             d.   terjadi perkawinan acak
         diwariskan kepada keturunannya se-               e.   terjadi mutasi
         hingga menimbulkan perubahan ang-           19. Suatu anggota populasi di wilayah yang ter-
         gota populasi                                   pencil tidak dapat kawin dengan anggota
14. Perubahan frekuensi kromosom secara spon-            populasi di wilayah lainnya disebabkan oleh
    tan pada suatu populasi disebut . . . .              peristiwa isolasi . . . .
    a. rekombinasi                                       a. geografis               d. gamet
    b. mutasi gen                                        b. genetik                e. mekanik
    c. mutasi kromosom                                   c. reproduksi dalam
    d. seleksi alam                                  20. Perkawinan antar-anggota populasi dapat
    e. variasi                                           terhalang karena faktor-faktor dibawah ini,
15. Berikut ini contoh struktur vestigial, kecuali       kecuali isolasi . . . .
    ....                                                 a. geografi              d. perkembangan
    a. umbai cacing                                      b. habitat              e. isolasi perilaku
    b. tulang ekor pada manusia                          c. mekanik
    c. sayap burung penguin
    d. sayap burung kiwi                              B    Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    e. tulang ekor pada reptil
16. Hukum kesetimbangan populasi dikemuka-           1.   Bagaimanakah pengalaman Darwin selama
    kan oleh . . . .                                      pelayarannya telah memengaruhi pandang-
    a. Hardy-Weimberg                                     annya terhadap spesies?
    b. Weismann                                      2.   Bagaimanakah keturunan yang telah meng-
    c. Charles Darwin                                     alami modifikasi menjelaskan keanekara-
    d. J.B Lamarck                                        gaman makhluk hidup?
    e. Charles Lyell                                 3.   Jelaskan bagaimana pembentukan fosil
17. Seleksi buatan hampir sama dengan seleksi             menggambarkan catatan kehidupan masa
    alam dalam hal proses . . . .                         lampau secara kronologis.
    a. didukung oleh Darwin                          4.   Bagaimanakah kegunaan bukti-bukti dari
    b. adaptasi spesies dengan lingkungannya              DNA dalam memahami evolusi spesies?
    c. terjadi selama lebih dari jutaan tahun
    d. bergantung pada variasi antar individu        5.   Apakah yang dimaksud dengan mikroevolusi?
    e. dipengaruhi campur tangan manusia             6.   Bagaimanakah serangga yang tahan pesti-
18. Mekanisme evolusi dapat dijelaskan dengan             sida menjadi contoh seleksi alam?
    Hukum Kesetimbangan Hardy-Weinberg.              7.   Bagaimanakah seleksi alam mengarahkan
    Di bawah ini merupakan prinsip-prinsip                kepada adaptasi?
    Hukum Hardy-Weinberg serta kondisi yang          8.   Jelaskan mekanisme terjadinya spesiasi.
    dapat mengarahkan kepada kesetimbangan
                                                     9.   Jelaskan mekanisme terjadinya isolasi repro-
    Hardy-Weinberg, kecuali . . . .
                                                          duksi.
    a. populasi cukup besar
    b. frekuensi gen pada anggota populasi           10. Jelaskan perbedaan antara populasi alopatrik
        jantan dan betina adalah sama                    dan simpatrik.


 222     Biologi Kelas XII
Bab
 VIII
Kecenderungan Baru
Teori Evolusi



                                                                         www.pierluigisurace.com




H      amparan pasir meluas, semburat jingga matahari yang hampir
       tenggelam di batas horizon. Tuhan itu Mahaindah, dan Dia
mencintai keindahan. Maka, begitu banyak ciptaan-Nya yang indah
luar biasa. Lanskap pantai berlatar sunset seperti pada gambar di atas
hanyalah secuil contohnya.

Melihat pemandangan alam yang demikian indah, apakah kalian
berpikir bahwa keadaan alam ini tetap menakjubkan dari dulu hingga
sekarang? Apakah bumi beserta isinya tak mengalami perubahan dari
waktu ke waktu? Ternyata tidak begitu. Bumi senantiasa berubah.
Lalu seperti apa dan sejauh apa perubahan itu terjadi? Bab ini akan
menerangkannya, lengkap untuk kalian.




                                                              Kecenderungan Baru Teori Evolusi
                                                                                                   223
Pada bahasan berikut, kalian diajak untuk mendalami ulasan
Ka taK u n c i                                                    mengenai kecenderungan baru Teori Evolusi. Sebelum mempelajari
        •                 Abiogenesis
        •                 Biogenesis
                                                                  bahasan tersebut, terlebih dahulu akan dibahas teori asal usul bumi dan
        •                 Evolusi biokimia                        kehidupan yang merupakan mata rantai dari evolusi makhluk hidup.
        •                 Generatio spontanea                         Setelah mempelajari uraian pada bab ini, diharapkan kalian mam-
        •                 Harun Yahya
                                                                  pu menjelaskan asal usul kehidupan di bumi secara ilmiah dari ber-
                                                                  bagai teori, dan mencermati pandangan baru tentang perkembangan
                                                                  Teori Evolusi. Nah, simaklah uraiannya berikut ini.

                                                                  A. Asal Usul Bumi dan Kehidupan
                                                                      Adanya kehidupan pasti didahului oleh adanya bumi yang meru-
                                                                  pakan tempat tinggal makhluk hidup. Berikut akan diuraikan me-
                                                                  ngenai teori asal usul bumi dan asal usul kehidupan.
                                                                  1. Teori Asal Usul Bumi
                                                                       Berdasarkan penanggalan batu yang dibawa oleh misi Apollo
                                                                  dari bulan, diketahui bahwa bumi telah berusia 4,5 milyar tahun. Se-
                                                                  dangkan jagad raya telah berumur kurang lebih 8-12 milyar tahun.
www.thekeyboard.org.uk




                                                                  Bagaimanakah awal mula peristiwa terbentuknya bumi?
                                                                       Para pakar geologi dan astronomi berpendapat bahwa bumi
                                                                  terbentuk dari bermilyar-milyar bintang yang tidak stabil. Ketidaksta-
                                                                  bilan tersebut menyebabkan bintang-bintang saling bertabrakan dan
                         Gambar 8.1 Terbentuknya                  akhirnya terjadi ledakan. Ledakan tersebut menyebabkan terbentuknya
                         bumi menurut Teori Nebula                gas dan debu hingga membentuk kabut yang sangat tebal. Semakin
                                                                  lama kabut tersebut akan mengalami kondensasi hingga akhirnya
            Galeri                                                meledak dan menghasilkan bintang-bintang dan planet-planet terma-
                                                                  suk bumi. Teori ini dikenal dengan Teori Kabut/Nebula.
               Tahukah kalian? Bumi yang
               kita tempati ini memiliki
                                                                       Teori lain mengungkapkan bahwa pada awalnya benda-benda
               keliling 40.075 km dan berat                       yang ada di angkasa mengalami pemanasan dan membentuk satu
               sekitar 6 . 10 ton.
                             21
                                                                  volume. Karena pemanasan tersebut disertai tekanan, maka terjadi
                               Williams, Ensiklopedia Bumi Kita
                                                                  ledakan yang maha dahsyat. Ledakan tersebut menghasilkan bintang
                                                                  yang berasal dari kondensasi gas dan debu hasil ledakan. Bintang ter-
                                                                                sebut selanjutnya meledak lagi dan terbentuklah planet-
                                                                                planet termasuk bumi. Teori ini dikenal dengan Teori
                                                                                Big Bang.
                                                                                     Pada waktu pertama kali terbentuk, bumi masih
                                                                                dalam keadaan sangat panas. Setelah mengalami berba-
                                                                                gai proses, akhirnya bumi mendingin dan terbentuklah
                                                                                lapisan-lapisan bumi. Barulah kemudian samudera, sun-
                                                                                gai dan danau terisi air. Dapatkah kalian membayangkan
                                                                                bagaimana kondisi bumi pada waktu itu?
                                                                                       Lalu kapankah kehidupan dimulai? Bagaimana
                                                                                proses terbentuknya kehidupan tersebut? Simaklah uraian
                                                                                mengenai teori asal usul kehidupan berikut ini.
Gambar 8.2 Kondisi bumi sebelum
adanya kehidupan




         224                      Biologi Kelas XII
2. Teori Asal Usul Kehidupan
     Pertanyaan tentang asal usul kehidupan merupakan suatu per-
tanyaan yang memerlukan jawaban kompleks. Oleh karenanya, para
ahli melakukan berbagai usaha untuk menjawab pertanyaan tersebut
sesuai dengan tingkat pengetahuan dan peradaban pada masanya. Di-
antara berbagai teori yang diajukan antara lain:
a. Teori Abiogenesis                                                                           Galeri
     Teori Abiogenesis disebut juga Teori Generatio Spontanea, meru-
pakan teori tentang asal usul kehidupan yang pertama kali muncul.                               Pembentukan Permukaan
                                                                                                           Bumi
Generatio spontanea berarti penciptaan yang terjadi secara spontan.                            Pada abad keenam SM,
Artinya bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup yang terjadi                              Anaximander (610-546 SM)
secara spontan. Teori ini diajukan oleh Aristoteles pada tahun 384                             berpendapat bahwa air
                                                                                               membantu pembentukan
– 322 SM. Aristoteles menyatakan bahwa kehidupan berasal dari                                  permukaan bumi. Sungai
benda tak hidup yang terjadi secara spontan. Teori ini dikemukakan                             mengendapkan lumpur
oleh Aristoteles berdasarkan pengamatan adanya larva lalat yang mun-                           di muara dan membentuk
                                                                                               delta. Berbeda dengan
cul secara tiba-tiba pada daging yang busuk. Aristoteles berkesimpulan                         Anaximander, Strabo
bahwa larva lalat tersebut berasal dari daging yang busuk.                                     (64-23 SM) mengatakan
      Pada tahun 1713-1781 John Needham melakukan percobaan                                    bahwa gempa dan letusan
                                                                                               gunung berapi membantu
dengan mengisi beberapa labu tertutup dengan kaldu daging, kemudi-                             pembentukan daratan.
an dipanaskan tetapi tidak sampai mendidih. Selanjutnya labu tersebut
                                                                                                    Green, Jejak Sejarah Sains evolusi
ditutup dan disimpan pada suhu kamar. Setelah beberapa hari, ternya-
ta semua labu menjadi keruh yang menunjukkan bahwa di dalam labu
sudah berisi mikrobia. Berdasarkan hasil percobaannya, Needham
menyimpulkan bahwa mikrobia yang menyebabkan kekeruhan dalam
labu berasal dari kaldu daging yang disiapkan. Berdasarkan percoban
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehidupan berasal dari benda
mati.


       Pengamatan Aristoteles                       Pengamatan Needham




          (a)                     (b)                 (a)                       (b)
 Sepotong daging busuk     Daging dihinggapi   Labu berisi kaldu yang    Setelah dibiarkan
                               larva lalat     dipanaskan tetapi tidak   air kaldu menjadi
                                                  sampai mendidih               keruh


                         Gambar 8.3 Bukti-bukti Teori Abiogenesis




                                                                                  Kecenderungan Baru Teori Evolusi
                                                                                                                           225
b. Teori Biogenesis
                                       Meskipun mendapat dukungan dari Needham, Teori Abiogen-
                                 esis juga mendapat bantahan dari ahli-ahli lain seperti Francesco Redi
                                 (1627- 1697), Lazarro Spallanzani (1729 – 1799) dan juga Louis
                                 Pasteur (1822 – 1895). Para ahli tersebut masing-masing memiliki
  Terbuka                        pendapat yang berbeda berdasarkan hasil pengamatannya, namun
                                 secara umum mereka mengungkapkan bahwa kehidupan berasal dari
                                 kehidupan.
  Lalat                                Francesco Redi melakukan percobaan dengan memasukkan
                     Daging
                                 daging ke dalam dua stoples. Stoples yang satu ditutup dengan kertas
                                 dan yang lainnya dibiarkan terbuka. Kedua stoples tersebut dibiarkan
                                 selama berhari-hari. Setelah diamati terbukti bahwa pada stoples yang
Gambar 8.4 Percobaan Redi        dibiarkan terbuka didapati adanya larva lalat, sedangkan pada stoples
yang pertama
                                 yang tertutup tidak terdapat larva lalat. Menurut Redi, hal ini terjadi
                                 karena stoples yang dibiarkan terbuka telah dimasuki telur lalat yang
                                 kemudian menetas menjadi larva lalat.
                                                  Para ahli pendukung Teori Abiogenesis tidak me-
                                             nerima percobaan yang dilakukan Redi, dengan alasan
                                             bahwa larva lalat tidak dapat tumbuh pada stoples yang
                                             ditutup rapat karena tidak adanya sirkulasi udara un-
                                             tuk pernapasan. Untuk mempertahankan gagasannya,
                                             Redi melakukan percobaan yang kedua dengan meletak-
                                             kan daging pada stoples yang ditutup kain kassa dengan
                                             tujuan agar terjadi sirkulasi udara. Setelah dibiarkan
                                             beberapa hari, ternyata banyak larva lalat yang tumbuh pada
                                             permukaan kain kassa dibandingkan pada daging. Hal ini
                                             terjadi karena banyak telur lalat yang tertahan pada kain
 Gambar 8.5 Percobaan Redi yang kedua        kassa. Larva lalat yang tumbuh pada daging berasal dari
                                             telur lalat yang jatuh, sehingga jumlahnya lebih sedikit.
                                       Lazarro Spallanzani (1729-1799) mencoba memperbaiki percobaan
                                 yang dilakukan Needham yakni dengan memanaskan labu yang berisi
                                 kaldu dalam waktu yang lebih lama hingga mendidih. Labu tersebut
                                 ditutup dengan cara melelehkan leher labu, kemudian ditutup sehingga
                                 benar-benar rapat. Hasilnya air kaldu tetap jernih, yang berarti bahwa
                                 tidak terdapat mikrobia meskipun dibiarkan sampai beberapa hari.
                                 Berdasarkan percobaanya, Spallanzani menyimpulkan bahwa kehidup-
                                 an bukan berasal dari air kaldu.
                                       Louis Pasteur (1822–1895) melakukan percobaan dengan meng-
                                 gunakan labu yang ujungnya kecil dan tertekuk, berbentuk huruf S
                                 seperti leher angsa yang panjang seperti pada Gambar 8.6.
 Gambar 8.6 Labu leher angsa
 yang digunakan oleh Pasteur           Dengan cara seperti itu, mikrobia dan debu tidak dapat masuk
                                 ke dalam gelas karena akan tertahan pada dasar leher, sedangkan uda-
                                 ra tetap dapat masuk ke dalam labu. Setelah leher angsa tersebut di-
                                 pecahkan pada bagian yang melengkung, dalam sehari kaldu tersebut
                                 berubah warna menjadi keruh karena di dalamnya telah ditumbuhi
                                 mikrobia.

 226      Biologi Kelas XII
Louis Pasteur telah membuktikan kelemahan Teori Generatio
Spontanea dan menyimpulkan bahwa di udara terdapat mikrobia yang            Galeri
dapat masuk ke dalam media gelas/stoples jika terdapat lubang untuk
masuk. Dari bantahannya tersebut, Louis Pasteur merumuskan Teori            Alexander Oparin (1894-
                                                                            1980) adalah seorang ahli
Biogenesis yaitu omne vivum ex ovo (kehidupan berasal dari telur), omne     biokimia berkebangsaan
ovum ex vivo (telur berasal dari kehidupan) dan omne vivum ex vivo          Rusia. Tahun 1917 Oparin
(kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya).                              menyelesaikan studinya di
                                                                            Universitas Moscow dan
     Meskipun penelitian Pasteur dan Spallanzani telah menggugur-           menjadi profesor biokimia
kan Teori Abiogenesis, namun mereka belum dapat menjelaskan Teori           pada tahun 1927. Oparin
Biogenesisnya tersebut secara ilmiah. Akibatnya muncul dilema dalam         merupakan salah satu ahli
                                                                            yang mengungkapkan asal
memahami asal usul kehidupan pada waktu itu. Pada akhirnya, mun-            usul kehidupan dari sudut
cul teori baru yang dikemukakan oleh Alexander Ivanovich Oparin             pandang fisika dan kimia.
seorang ahli biokimia pada tahun 1936. Teorinya mendapat dukungan                   Microsoft Encarta Premium 2006

dari ahli-ahli lain dan dikenal dengan istilah Teori Evolusi Biokimia
yang merupakan teori modern tentang asal usul kehidupan.
c. Teori Evolusi Biokimia
     Teori ini menjelaskan asal usul kehidupan dari perubahan kimia         Galeri
di alam yang dilanjutkan dengan evolusi biologi. Menurut Oparin,
                                                                                Komposisi Atmosfer
kehidupan berasal dari benda mati yang selanjutnya mengalami
perubahan (evolusi), hingga terbentuklah kehidupan.                         Komposisi penyusun
                                                                            atmosfer pada zaman
     Ahli lain yang mendukung teori Oparin adalah seorang pa-               sekarang berbeda dengan
kar genetika dari Inggris yang bernama Haldane. Oparin dan Hal-             masa lampau. Pada
dane membuat postulat bahwa kondisi bumi yang primitif me-                  zaman sekarang, atmosfer
                                                                            tersusun dari gas Nitrogen
mungkinkan terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa                (78,08%), Oksigen (20,94%),
organik dari prekusor anorganik yang terdapat pada atmosfer dan             Karbondioksida (0,03%), dan
lautan purbakala. Hal ini tidak dapat terjadi pada kondisi bumi             Argon serta gas-gas lain
                                                                            (95%).
modern karena pada bumi modern terdapat banyak kandungan
atmosfer hasil fotosintetik. Oparin dan Haldane membayangkan                   Hewitt, Menjelajahi dan Mempelajari
                                                                                         Bumi dan Ruang Angkasa
bahwa kondisi kimia bumi yang primitif kaya akan sumber daya ener-
gi yang diperlukan untuk sintesis molekul organik dari bahan-bahan
anorganik.
     Atmosfer bumi mengandung zat anorganik berupa uap air (H2O),
amonia (NH4), karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Zat-zat
anorganik tersebut kemudian berakumulasi membentuk primordial
soup yang selanjutnya menjadi awal mula terbentuknya zat organik
                                                                                                                     Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 97




sederhana (monomer). Monomer-monomer yang sejenis akan meng-
gabungkan diri membentuk polimer, misalnya karbohidrat, lemak,
protein dan asam nukleat.
     Polimer-polimer tersebut kemudian bergabung menjadi senya-
wa kompleks yang bersifat sementara, dan disebut sebagai protobion.
Menurut Oparin, protobion merupakan bentuk pertama kehidupan.
Meskipun bentuk pertama ini jelas lebih sederhana jika dibandingkan
dengan organisme yang ada saat ini, namun proses metabolisme, per-
tumbuhan, perkembangbiakan, serta tanggapan terhadap lingkungan              Gambar 8.7 Protobion
yang menjadi ciri-ciri makhluk hidup telah ditunjukkan.


                                                               Kecenderungan Baru Teori Evolusi
                                                                                                       227
Secara rinci menurut Oparin dan Haldane, tahapan evolusi bio-
                                  kimiawi sampai terbentuknya organisme pertama terjadi melalui empat
                                  tahapan, yaitu:
                                  a. Sintesis abiotik (benda tak hidup) dan akumulasi molekul organik
                                      kecil atau monomer seperti asam amino dan nukleotida.
                                  b. Penyatuan monomer-monomer menjadi polimer, termasuk
                                      protein dan asam nukleat.
                                  c. Agregasi molekul yang diproduksi secara abiotik menjadi droplet/
                                      tetesan yang disebut protobion yang memiliki karakteristik yang
                                      berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
                                  d. Munculnya faktor hereditas yang diduga telah berlangsung sebe-
                                      lum tahapan droplet atau tetesan.

                                                                                  D i s k u s i
   Para ahli yang mencoba mengungkapkan ataupun membantah teori asal usul kehidupan, masing-mas-
   ing memiliki pendapat yang berbeda. Pendapat tersebut bersifat mendukung ataupun membantah.
   Mengapa terjadi demikian? Bagaimanakah masing-masing ahli membuktikan teori ataupun bantahan-
   nya? Postulat manakah yang mendekati kebenaran? Lakukanlah diskusi kelompok untuk membahas
   permasalahan tersebut kemudian sampaikanlah hasil diskusi kelompok kalian di depan guru dan teman
   sekelas.



                                             Untuk memastikan kebenaran postulat Oparin dan Haldane, pada
                                     tahun 1953 Stanley Miller dan Harold Urey melakukan uji coba di
                                     laboratorium untuk mensintesis molekul organik secara abiotik. De-
                                     ngan menggunakan alat khusus yang dibuatnya, Miller menciptakan
                                     simulasi kondisi bumi primitif dengan menggunakan peralatan seperti
                                     pada Gambar 8.8.
                                  elektroda
                                                            Atmosfer diciptakan dengan menyediakan gas-gas
                                                      yang banyak terdapat di bumi pada waktu awal mula pem-
                        letupan
                                                      bentukannya. Gas-gas tersebut di antaranya adalah H2O
                        bunga api                     (uap air), H2 (hidrogen), CH4 (metana), dan NH3 (am-
                            Gas                       monia). Dengan menggunakan alat khusus yang dibuat
                            CH4
ke ruang hampa              NH3                       oleh Miller dan Urey, dihasilkan berbagai jenis asam
                            H2O
                                            kondensor amino dan senyawa organik lain yang banyak terdapat di
                            H2
                                                      dalam tubuh organisme dengan melewatkan energi listrik
                                                      bertegangan tinggi pada perangkat alat tersebut sebagai
                                                      pengganti energi halilintar di bumi.
    air yang mendidih                                      Dengan memodifikasi susunan atmosfer pada perco-
                                         lekukan      baan Miller-Urey, dihasilkan 20 jenis asam amino antara
                                                      lain glisin, alanin, valin, prolin, asam aspartat, dan asam
  Gambar 8.8 Peralatan yang dirancang oleh            glutamat serta beberapa jenis gula, lipid, basa purin dan
  Miller-Urey
                                     pirimidin yang terdapat dalam nukleotida (DNA dan RNA) dan ATP
                                     (setelah ditambahkan fosfat ke dalam tabung reaksi). Berdasarkan hasil
                                     percobaan tersebut, terbukti bahwa zat organik dapat terbentuk dari
                                     zat anorganik secara spontan.

  228      Biologi Kelas XII
Sebuah hipotesis penting yang juga telah diuji kebenarannya di-
laboratorium adalah bahwa bahan genetik yang pertama kali mun-
cul adalah RNA (asam ribose nukleat). Mengapa bukan DNA? Para
ahli berpendapat bahwa DNA strukturnya lebih kompleks dan stabil.
Untaian pendek RNA tersebut mampu mereplikasikan diri secara
abiotik. Perhatikan tahapan replikasi RNA secara abiotik seperti pada
Gambar 8.9.

      A            S
                           G                    S   U   A G
  S                                                                                      U       S   A G U
          U       G        U
                                                U   S   A G U                                                    S
          S            S       U                                                          A G U
  G
               U                                G G     A U     S   A U                                  S   A
                      A        A                                                             U       G
 U        A
              G        S                        S   U   A G U U G          S
                           G
      A
                                         Pembentukan untai RNA pendek secara abiotik          Replikasi sendiri
              Monomer                             dari monomer-monomer                 beberapa polimer RNA pendek


                                   Gambar 8.9 Peralatan yang dirancang oleh Miller-Urey

     Hipotesis ini didukung oleh penelitian selanjutnya yang berha-
sil menemukan bahwa RNA bersifat autokatalitik yang artinya RNA
dapat bekerja sebagai katalis dalam sel untuk membentuk RNA baru
yang sama dengan RNA asalnya. Dengan demikian, tanpa adanya
enzim dan DNA, molekul RNA mampu mereplikasikan diri.
     Selanjutnya, dari replikasi-replikasi RNA tersebut terbentuklah
DNA yang merupakan tempat penyimpanan informasi genetik yang                                                     Kilas
lebih stabil daripada RNA. Setelah terbentuk DNA, RNA beralih                                                    Masih ingatkah kalian me-
fungsi hanya sebagai perantara dalam translasi (penerjemahan) kode                                               ngapa DNA lebih kompleks
genetik. Pertanyaan yang muncul, bagaimanakah mekanisme terjadinya                                               daripada RNA? Pada bab
                                                                                                                 Genetika telah diuraiakan
DNA dari RNA?                                                                                                    bahwa DNA strukturnya
     Suatu kesalahan dalam replikasi dapat menghasilkan molekul                                                  berupa double helix (tangga
yang melipat. Molekul tersebut menjadi suatu bentuk yang lebih stabil                                            tali berpilin ganda), sedang-
                                                                                                                 kan RNA strukturnya berupa
dibanding RNA. Peristiwa tersebut diduga telah menjadi awal terben-                                              rantai tunggal.
tuknya DNA dari RNA. Nah, seperti itulah tahapan terbentuknya ke-
hidupan. Teori inilah yang lebih dikenal sebagai teori modern tentang
asal usul kehidupan.
                                                                                                                 T e l i s i k
  Untuk melengkapi wawasan kalian tentang teori asal usul kehidupan, lakukanlah kajian literatur ber-
  sama kelompok kalian untuk menemukan pandangan-pandangan lain tentang asal usul kehidupan di
  muka bumi ini. Jangan lupa untuk mencantumkan juga biografi tokoh yang mengungkapkannya. Kalian
  dapat juga menelusuri lewat internet untuk memperkuat apa yang telah kalian temukan dalam buku-
  buku teks. Kumpulkanlah hasil kerja kalian dalam bentuk makalah.



    Nah, selanjutnya untuk menguji pemahaman kalian mengenai
materi yang telah kita bahas pada subbab di atas, selesaikanlah Uji
Kompetensi berikut ini secara mandiri.


                                                                                                 Kecenderungan Baru Teori Evolusi
                                                                                                                                       229
Uji Kompetensi                                        3.   Bagaimanakah tahap-tahap terbentuknya
                                                                  kehidupan berdasarkan teori evolusi bio-
 Selesaikan soal berikut dengan tepat.                            kimiawi?
 1.   Bagaimanakah penjelasan teori pertama                  4.   Berdasarkan teori modern, asal usul ke-
      yang muncul tentang asal usul kehidupan?                    hidupan serta bukti-bukti yang mendu-
 2.   Bagaimanakah Stanley Miller menguji teori                   kungnya, bagaimanakah batasan arti
      asal usul kehidupan secara eksperimental?                   hidup dan kehidupan? Jelaskan.




                                          Teori Evolusi biokimia merupakan teori yang masih diyakini para
                                     ilmuwan. Teori tersebut selaras dengan pandangan Darwin mengenai
                                     proses evolusi kehidupan. Sebagaimana pandangan tokoh-tokoh evolusi
                                     terdahulu, teori asal usul kehidupan juga mendapat tanggapan dari berb-
                                     agai kalangan. Lalu bagaimanakah perkembangan Teori Evolusi saat ini?
                                     Pada subbab berikut, akan diuraikan kecenderungan baru yang muncul
                                     dalam Teori Evolusi. Ikutilah pembahasannya berikut ini.

                                     B. Kecenderungan Baru Teori Evolusi
                                          Pandangan Darwin mengenai evolusi merupakan teori yang
                                     belum terbantahkan secara ilmiah. Dalam perkembangannya, muncul
                                     kecenderungan dari sekelompok orang yang menolak Teori Evolusi
                                     Darwin. Seperti yang telah diuraikan dalam kajian tentang pro dan
                                     kontra evolusi, kaum agamawan cenderung menolak paham evolusi
                                     Darwin dengan mengajukan faham yang dianutnya yaitu faham
                                     penciptaan (kreasionisme). Dalam paham tersebut diungkapkan bahwa
                                     setiap makhluk yang ada di alam ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Galeri                               Esa. Seorang tokoh agamawan yang sangat terkenal dalam memper-
                                     juangkan faham tersebut adalah Harun Yahya melalui karyanya yang
 Keterbukaan Memahami
      Fakta Evolusi
                                     berjudul Keruntuhan Teori Evolusi.
                                          Nah, bagaimanakah pandangan kaum agamawan terhadap Teori
 Inter Academy Panel                 Evolusi tersebut? Argumen apa yang dapat menguatkan pandangan
on International Issues
(IAP), mengeluarkan
                                     Harun Yahya dan Charles Darwin tentang Teori Evolusi? Untuk me-
pernyataan bersama                   mahaminya, simaklah uraian berikut dengan cermat.
mengenai pendidikan
evolusi. Pernyataan AIP              1. Pandangan Baru Teori Evolusi
menggarisbawahi fakta                     Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
berdasarkan bukti bahwa
evolusi bumi serta kehidupan
                                     biologi molekuler, Teori Evolusi pun berkembang mengikuti perkem-
di planet ini sudah ditetapkan       bangan penelitian yang dilakukan para ahli biologi molekuler. Perkem-
melalui banyak pengamatan            bangan tersebut mengarahkan kepercayaan para ilmuwan kepada Teori
dan hasil penelitian dari
bermacam-macam disiplin
                                     Evolusi Biokimia kehidupan.
ilmu pengetahuan, namun                   Masih ingatkah kalian mengeni Teori Evolusi Biokimia yang telah
belum pernah ada bukti-              dipelajari pada sub bab sebelumnya? Teori Evolusi Biokimia menyatakan
bukti ilmiah yang mampu
menjelaskannya.
                                     bahwa kehidupan berasal dari bahan anorganik yang mengalami pe-
                 Kompas, 26/9/1996
                                     rubahan menjadi bahan organik. Perubahan-perubahan secara kimiawi
                                     terjadi dari waktu ke waktu hingga terbentuklah kehidupan yang


230      Biologi Kelas XII
paling sederhana yaitu protobion. Bentuk kehidupan pertama ditandai
dengan adanya senyawa kompleks yang menunjukkan ciri-ciri kehidup-
                                                                             Galeri
an. Hal ini ditunjukkan dengan adanya metabolisme, reproduksi serta
ketanggapan terhadap faktor lingkungan yang terjadi di dalam tubuh
senyawa kompleks tersebut.
     Menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang ber-




                                                                                                                                                   www.harunyahya.com
asal dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar biologi. Dalam
hal ini, Harun Yahya memberikan gambaran bahwa sel hidup meru-
pakan hasil pembelahan dari sel hidup juga dan bukan dari pembelah-
an sel mati. Harun Yahya membantah gagasan yang menyatakan bah-
                                                                             Harun Yahya adalah seorang
wa kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya. Gagasan tersebut              da’i dan ilmuwan terkemuka
mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul                 asal Turki yang memiliki nama
                                                                             asli Adnan Oktar. Adnan
di bumi berasal dari kehidupan yang ada sebelumnya. Harun Yahya
                                                                             Oktar memulai perjuangan
mengungkapkan pendapatnya dari sudut pandang berbeda yang me-                intelektualnya pada tahun
nyatakan bahwa di alam semesta ini ada pencipta (creator) yaitu Tuhan        1979, menuntut ilmu di
Yang Maha Esa. Salah satu bantahan Harun Yahya tersebut merupakan            Akademi Seni, Universitas
                                                                             Mimar Sinan. Selama berada
bagian dari pendapatnya dalam meruntuhkan Teori Evolusi Darwin.              di universitas tersebut, Adnan
                                                                             Oktar melakukan pengkajian
2. Pandangan Harun Yahya tentang Teori Evolusi                               yang mendalam tentang
      Dalam karyanya, Harun Yahya mengungkapkan bahwa Teori                  berbagai filsafat dan ideologi
                                                                             materialistik yang sangat
Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin merupakan gagasan yang ti-              berpengaruh terhadap
dak ilmiah. Ada beberapa hal yang dijadikan dasar bagi Harun Yahya           masyarakat sekitarnya.
untuk membantah Teori Evolusi Darwin.                                        Dalam karyanya yang
                                                                             berjudul Keruntuhan Teori
      Yang pertama, masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
                                                                             Evolusi, Harun Yahya
teknologi pada masa Darwin dan Lamarck untuk menjelaskan fenome-             mengungkapkan bantahan-
na asal usul kehidupan. Ilmu genetika dan biokimia pada masa Darwin          bantahannya terhadap teori
                                                                             evolusi yang dicetuskan oleh
belum ada sehingga mempersempit penjelasan Darwin tentang evolusi
                                                                             Darwin.
dari sudut pandang genetika dan biokimia.
                                                                                       www.harunyahya.com
      Yang kedua, komposisi dan susunan unsur genetik pada makhluk
hidup yang sangat rumit menunjukkan ketidakabsahan mekanisme
evolusi kehidupan. Menurut Harun Yahya, kerumitan yang ada dalam
setiap unsur genetik tersebut merupakan hasil rancangan Sang Pencipta
alam semesta ini.
      Harun Yahya juga mengungkapkan kelemahan-kelemahan bukti
evolusi yang dikemukakan oleh Darwin, salah satunya dari catatan
fosil. Dari berbagai fosil yang ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang
                                                                                                      Day, Jejak Sejarah Sains Genetika, hlm. 20




menunjukkan bentuk transisi yang dapat dijadikan sebagai petunjuk
proses evolusi. Di samping itu, perbandingan anatomi menunjukkan
bahwa spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata
memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda, sehingga mereka tidak
mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya.
      Mengenai seleksi alam, Harun Yahya mengungkapkan bahwa
tidak pernah ada satu spesies pun yang mampu menghasilkan spesies
lain melalui mekanisme seleksi alam. Sebagai contoh, masih ingatkah
                                                                           Gambar 8.10 Model struktur
kalian tentang evolusi kupu-kupu Biston betularia di Inggris? Menurut      DNA yang menunjukkan rumitnya
Harun Yahya, terbentuknya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap        unsur genetik




                                                                Kecenderungan Baru Teori Evolusi
                                                                                                   231
yang terjadi pada pada awal revolusi industri di Inggris sebenarnya tidak
                                                                  ada. Cerita sebenarnya adalah pada awalnya warna kulit batang pohon
                                                                  di Inggris benar-benar terang. Oleh karena itu, kupu-kupu berwarna
                                                                  gelap yang hinggap pada pohon-pohon tersebut mudah terlihat oleh
                                                                  burung-burung pemangsa, sehingga mereka memiliki kemungkinan
                                                                  hidup yang rendah. Lima puluh tahun kemudian akibat polusi, warna
                                                                  kulit kayu menjadi lebih gelap dan saat itu kupu-kupu berwarna cerah
                                                                  menjadi mudah diburu. Akibatnya, jumlah kupu-kupu berwarna cerah
                                                                  berkurang, sementara populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat
                                                                  karena tidak mudah terlihat oleh pemangsa. Dalam kasus ini, Harun
                                                                  Yahya menganggap bahwa tidak terjadi perubahan warna sayap kupu-
                                                                  kupu yang diturunkan. Namun, yang terjadi sebenarnya adalah jumlah
                                                                  kupu-kupu yang berwarna cerah telah banyak dimangsa oleh burung-
                                                                  burung pemangsa, sehingga jumlah kupu-kupu berwarna cerah lebih
                                                                  sedikit dibanding kupu-kupu yang berwarna lebih gelap.
                                                                         Salah satu pokok pikiran Teori Evolusi yang juga tak luput dari
                                                                  bantahan Harun Yahya adalah tentang mutasi. Di dalam pandangan
                                                                  evolusi Darwin, mutasi dikatakan sebagai proses yang memunculkan
                                                                  spesies baru yang berbeda dari tetuanya. Harun Yahya menentang pan-
                                                                  dangan yang menyatakan bahwa mutasi dapat bersifat menguntung-
                                                                  kan, tetapi pada kenyataannnya setiap mutasi bersifat membahayakan.
                                                                  Harun Yahya memberikan beberapa contoh akibat merugikan yang
                                                                  ditimbulkan karena mutasi, seperti pada Gambar 8.11.
                                                                          Harun Yahya mengajukan tiga alasan utama mengapa mutasi
                                                                  tidak dapat dijadikan bukti pendukung evolusi:
                                                                                                   a)     Tidak pernah ditemukan mutasi yang
                                                                                                   bermanfaat, karena mutasi terjadi secara
                                                                                                   acak dan akan merusak susunan dan kom-
                                                                                                   posisi materi genetik.
                                                                                                   b)     Mutasi tidak menambahkan infor-
www.harunyahya.com




                                                                                                   masi genetik yang baru, tetapi hanya bersifat
                                                                                                   merubah atau merusak yang dapat mengaki-
                                                                                                   batkan ketidaknormalan.
                                                                                                   c)     Agar dapat diwariskan pada generasi
                     Gambar 8.11 Kiri : Seekor lalat buah (Drosophila Melanogaster) normal. Kanan  selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel-
                     : Seekor lalat buah dengan kaki tumbuh di kepala; mutasi akibat radiasi. Efek sel reproduksi organisme.
                     mutasi yang mengenaskan pada tubuh manusia. Bocah laki-laki di samping adalah
                     korban kecelakaan instalasi nuklir Chernobyl.




                                                                                                              D i s k u s i
                      Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang keruntuhan Teori Evolusi seperti yang diung-
                      kapkan oleh Harun Yahya, saksikanlah VCD Harun Yahya tentang keruntuhan Teori Evolusi. Selanjutnya
                      diskusikanlah apa yang telah kalian saksikan tersebut dengan teman sekelas dan guru. Bandingkan
                      dengan bukti-bukti evolusi yang diajukan oleh Darwin terhadap Teori Evolusinya.




                     232         Biologi Kelas XII
Untuk menguji pemahaman kalian mengenai kecenderungan baru Teori Evolusi, kerjakan Uji
Kompetensi berikut ini secara mandiri.

            Uji Kompetensi
                                                              4.   Berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh
  1.        Sebutkan dan jelaskan pandangan baru dari              Harun Yahya terhadap evolusi, menurut ka-
            para ahli tentang Teori Evolusi.                       lian bagaimanakah kebenaran pandangan
  2.        Bagaimanakah pandangan Harun Yahya ter-                Harun Yahya tentang evolusi?
            hadap Teori Evolusi?                              5.   Syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi
  3.        Sebutkan bukti–bukti ilmiah yang diajukan              untuk dapat membantah sebuah pene-
            Harun Yahya untuk membantah Teori Evolusi.             muan ilmiah?




Ikhtisar
       1.     Ada tiga teori asal usul kehidupan yang dikenal yaitu: Teori Abiogenesis yang menyatakan
              bahwa kehidupan berasal dari benda mati; Teori Biogenesis yang menyatakan bahwa kehidup-
              an berasal dari kehidupan sebelumnya; dan Teori Evolusi Biokimia yang menyatakan bahwa
              kehidupan berasal dari bahan anorganik yang mengalami perubahan-perubahan secara kimiawi
              sampai muncul bentuk kehidupan yang pertama.
       2.     Bentuk kehidupan pertama adalah senyawa kompleks (protobion) yang dapat bermetabolisme,
              bereplikasi dan terdapat unsur genetik RNA di dalamnya.
       3.     Stanley Miller dan Harold Urey berhasil membuktikan bahwa bahan organik dapat terbentuk
              dari bahan anorganik dengan menciptakan alat dan atmosfer yang hampir serupa dengan
              kondisi primitif bumi.
       4.     Teori modern tentang asal usul kehidupan yang paling berkembang adalah Teori Evolusi Biokimia.
       5.     Harun Yahya berpendapat bahwa kehidupan merupakan hasil ciptaan yang sudah dirancang
              dengan baik oleh Tuhan Yang Maha Esa.
       6.     Kelemahan Teori Evolusi Darwin disebabkan masih minimnya ilmu pengetahuan dan teknologi
              di bidang biologi molekuler yang dapat dijadikan sebagai penjelas Teori Evolusi Darwin.




   S e n a r a i k a ta
Abiogenesis Kehidupan berasal dari benda mati              Primodial soup Akumulasi zat-zat anorganik yang

Asam amino Molekul pembentuk protein                       menjadi awal mula terbentuknya zat organik seder-
                                                           hana (monomer)
Autokatalitik Mampu berlaku sebagai katalisator
                                                           Protobion Kumpulan molekul-molekul yang dihasil-
untuk mensintesis molekul baru yang sama dengan
                                                           kan dari zat abiotik yang memiliki sifat berbeda
molekul asalnya
                                                           dengan lingkungannya
Biogenesis Kehidupan berasal dari kehidupan sebe-
                                                           RNA Bahan yang berperan dalam perangkaian
lumnya (benda hidup)
                                                           asam amino membentuk protein
DNA Bahan inti penyusun gen



                                                                        Kecenderungan Baru Teori Evolusi
                                                                                                           233
Ulangan Harian

A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.       5.   A.L. Oparin dan Haldane mengajukan pos-
                                                         tulat bahwa kondisi bumi primitif digam-
1.   Teori asal usul kehidupan yang pertama kali         barkan seperti di bawah ini, kecuali ….
     muncul adalah Teori….                               a. suhunya sangat tinggi
     a. Big Bang                                         b. mengandung banyak oksigen
     b. Evolusi Biologi                                  c. kaya akan radiasi sinar Ultra Violet
     c. Generatio Spontanea                              d. adanya aktivitas vulkanik
     d. Evolusi Biokimia                                 e. belum ada kehidupan
     e. Nebula
                                                    6.   Teori modern asal usul kehidupan yang
2.   Sebuah percobaan untuk membantah Teori              berkembang saat ini adalah Teori ….
     Abiogenesis dilakukan dengan meletakkan             a. Big Bang
     daging pada dua stoples yang berbeda. Salah         b. Evolusi Biologi
     satu stoples ditutup rapat, sedangkan yang          c. Generatio Spontanea
     lainnya dibiarkan terbuka. Percobaan ini di-
                                                         d. Nebula
     lakukan oleh ….
                                                         e. Evolusi Biokimia
     a. Louis Pasteur
     b. A.L. Oparin                                 7.   Berdasarkan Teori Evolusi Biokimiawi, ke-
     c. Harold Urey                                      hidupan berasal dari ….
     d. Aristoteles                                      a. bahan organik
     e. Francesco Redi                                   b. bahan anorganik
3.   Spallanzani dan Pasteur merupakan dua ahli          c. kehidupan sebelumnya
     yang memiliki kesimpulan sama tentang ada-          d. asam ribosa nukleat
     nya kehidupan. Pernyataannya menyebut-              e. mikrobia
     kan bahwa ….
                                                    8.   Dari hasil percobaan Stanley Miller dan
     a. kehidupan berasal dari benda mati
                                                         Harold Urey ditemukan senyawa organik
     b. di udara terdapat mikrobia yang dapat            yang umum terdapat dalam tubuh organis-
          mencemari makanan dan minuman                  me yaitu ….
     c. kaldu yang dipanaskan dan ditutup ti-            a. 20 asam amino
          dak akan mengandung mikrobia                   b. DNA
     d. mikrobia yang ada di udara merupakan             c. enzim
          benih makhluk hidup                            d. protoplasma
     e. makhluk hidup terjadi secara spontan             e. nukleus
4.   Kehidupan berasal dari kehidupan sebelum-      9.   Pembawa informasi genetik yang pertama
     nya. Postulat ini pertama kali dirumuskan           kali terbentuk adalah ….
     oleh ….                                             a. gen                 d. DNA
     a. Louis Pasteur                                    b. kromosom            e. nukleus
     b. Francesco Redi                                   c. RNA
     c. Antonie Van Leeuwenhoek                     10. RNA dikatakan bersifat autokatalitik. Hal
     d. Lazarro Spallanzani                             ini disebabkan karena RNA ….
     e. Harold Urey                                     a. berperan dalam translasi (penerjema-
                                                             han) kode genetik

 234     Biologi Kelas XII
b.   dapat bereplikasi yang akhirnya mem-           c.   kurangnya referensi hasil penemuan
         bentuk DNA                                          ilmuwan sebelumnya
    c.   berfungsi sebagai katalis dalam sintesis       d.   kesalahan dalam metode penelitian
         protein                                             Darwin
    d.   membentuk katalisator penting dalam            e.   pengamatan yang lebih diutamakan
         proses awal kehidupan                               daripada percobaan
    e.   memiliki struktur yang sederhana           14. Harun Yahya menolak jika mutasi dikatakan
         dibandingkan DNA                               sebagai mekanisme terbentuknya spesies
11. Tahapan evolusi kimiawi kehidupan yang              baru, karena menurutnya ….
    dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai           a. kebanyakan mutasi bersifat mengun-
    berikut:                                                tungkan
    1. Sintesis abiotik (benda tak hidup)dan            b. kebanyakan mutasi bersifat memba-
         akumulasi molekul organik kecil.                   hayakan
    2. Agregasi molekul yang diproduksi se-             c. mutasi merupakan peristiwa yang
         cara abiotik menjadi droplet yang dise-            sangat jarang terjadi
         but protobion.                                 d. mutasi dapat menghasilkan organisme
    3. Penyatuan monomer-monomer men-                       yang memiliki ketahanan lebih baik
         jadi polimer.                                  e. mutasi dapat menambah informasi
    4. Munculnya faktor hereditas yang didu-                genetik
         ga telah berlangsung sebelum tahapan
                                                    15. Menurut Harun Yahya, mekanisme indus-
         “droplet”.
                                                        tri pada kupu-kupu terjadi karena faktor di
    Urutan tahapan yang benar adalah ….                 bawah ini, kecuali ….
    a. 1-2-3-4                                          a. sebelum revolusi industri banyak
    b. 1-3-4-2                                               pohon-pohon berwarna terang
    c. 1-4-3-2                                          b. Biston betularia berwarna terang
    d. 1-3-2-4                                               banyak dimangsa oleh burung-burung
    e. 1-2-4-3                                               pemangsa
                                                        c. Biston betularia berwarna gelap menye-
12. Pandangan Harun Yahya tentang asal usul
                                                             rupai warna gelap pada pohon sehingga
    kehidupan adalah ….
                                                             tidak dimangsa oleh burung
    a. kehidupan berasal dari kehidupan sebe-
        lumnya                                          d. Biston betularia berwarna gelap melaku-
                                                             kan adaptasi dengan banyaknya indus-
    b. kehidupan berasal dari bahan anorga-
                                                             tri dan mewariskan sifat warna gelap
        nik
                                                             pada keturunannya
    c. kehidupan berasal dari bahan organik
                                                        e. setelah revolusi industri, terjadi po-
    d. kehidupan merupakan pembentukan
                                                             lusi yang menyebabkan pohon-pohon
        yang terjadi secara spontan
                                                             menjadi gelap
    e. kehidupan berasal dari benda mati
                                                    16. Bukti kelemahan catatan fosil yang dikemu-
13. Salah satu aspek yang melemahkan Teori              kakan oleh Darwin menurut Harun Yahya
    Evolusi Darwin menurut Harun Yahya                  adalah ….
    adalah karena….                                     a. catatan fosil kurang lengkap
    a. kurangnya bukti-bukti ilmiah
                                                        b. tidak ditemukannya fosil organisme
    b. masih minimnya kemampuan ilmu                         transisi
         pengetahuan di bidang molekuler

                                                              Kecenderungan Baru Teori Evolusi
                                                                                                 235
c.   fosil tidak asli                               c.   bersifat ilmiah karena didukung dengan
    d.   fosil bukan temuan ahli paleontologi                hasil penelitian ilmiah
    e.   fosil tidak utuh                               d.   bersifat teologis karena ditulis oleh
                                                             seorang penyebar ajaran agama
17. Faktor berikut yang dapat menguatkan Dar-
                                                        e.   karya yang bersifat menyaingi Teori
    win sebagai pencetus evolusi adalah ….
                                                             Evolusi Darwin
    a. Darwin adalah seorang naturalis
        amatir
    b. Darwin memiliki kemampuan ilmu              B    Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
        pengetahuan biomolekuler yang terbatas
    c. Darwin melakukan pengamatan lang-           1.   Sebelum adanya kehidupan, bagaimanakah
        sung terhadap organisme-organisme               kondisi bumi primitif menurut Oparin?
        yang dilihatnya selama perjalanan ke       2.   Jelaskan asal usul kehidupan menurut Teori
        kepulauan Galapagos                             Generation Spontanea.
    d. Darwin tidak melakukan penelitian           3.   Bagaimanakah usaha yang dilakukan oleh
    e. Darwin banyak belajar dari ahli-ahli se-         para ahli dalam membuktikan bahwa ke-
        belumnya                                        hidupan berasal dari benda mati?
18. Paham yang dianut oleh Harun Yahya adalah      4.   Sebutkan dan jelaskan percobaan yang di-
    ….                                                  lakukan oleh para ahli dalam membuktikan
    a. Naturalisme        d. Sekularisme                bahwa kehidupan berasal dari kehidupan
    b. Liberalisme        e. Kraeasionisme              sebelumnya.
    c. Evolusionarisme                             5.   Bagaimanakah langkah-langkah percobaan
19. Menurut konsep evolusi yang dikemukakan             yang dilakukan oleh Miller dan Urey dalam
    oleh Harun Yahya tentang asal-usul kehidup-         membuktikan hipotesis Oparin tentang asal
    an yang benar adalah ....                           usul kehidupan?
    a.   kehidupan berasal dari benda mati         6.   Menurut pandangan Harun Yahya, Teori
    b.   kehidupan berasal dari benda hidup             Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin ti-
                                                        dak ilmiah. Alasan apakah yang melandasi
    c.   kehidupan terjadi melalui proses evolu-
                                                        pandangan Harun Yahya tersebut?
         si kimiawi
    d.   kehidupan sekarang berasal dari ke-       7.   Sebutkan argumen Harun Yahya dalam me-
         hidupan sebelumnya                             nentang Teori Evolusi Biokimia.
    e.   kehidupan berasal dari kehidupan sebe-    8.   Jelaskan bantahan Harun Yahya terhadap
         lumnya dan merupakan hasil pencipta-           konsep seleksi alam yang dikemukakan oleh
         an Tuhan YME dengan rancangan                  Darwin.
20. Berdasarkan pandangan Harun Yahya seperti      9.   Bagaimanakah pandangan Harun Yahya
    disebut pada soal nomor 19, maka bantahan           mengenai evolusi kupu-kupu Biston betu-
    Harun Yahya terhadap Teori Evolusi meru-            laria di Inggris?
    pakan….                                        10. Sebutkan alasan-alasan Harun Yahya mem-
    a. karya besar yang telah meruntuhkan              bantah adanya mutasi sebagai salah satu
         Teori Evolusi                                 pendorong evolusi.
    b. karya populer yang ditulis oleh seorang
         filsuf



 236     Biologi Kelas XII
Latihan Ulangan Tengah Semester II

A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.            a.   setiap organisme mengandung ribuan gen
                                                         b.   setiap individu mampu menghasilkan
1.   Menurut konsep evolusi use and disuse yang               ribuan gamet
     dikemukakan oleh Lamarck, jerapah memi-             c.   banyaknya jumlah individu dalam satu
     liki leher panjang disebabkan oleh alasan-               generasi
     alasan berikut, kecuali ….                          d.   jumlah individu dalam satu generasi
     a. dedaunan semakin tinggi, hingga perlu                 berubah-ubah
           menjulurkan leher untuk menggapainya
                                                         e.   banyaknya jumlah individu di dunia
     b. adanya pewarisan sifat leher panjang
           kepada keturunannya                      6.   Konsep struggle for existence yang dikemu-
     c. jerapah yang berleher pendek telah punah         kakan oleh Darwin mengandung makna
     d. dedaunan yang letaknya rendah telah              bahwa ….
           habis dimakan                                 a. setiap organisme harus berjuang untuk
     e. semakin sering leher jerapah dijulurkan              mempertahankan hidup
           untuk menggapai dedaunan, maka le-            b. populasi yang besar akan tetap bertahan
           her jerapah akan semakin panjang              c. kelangsungan hidup organisme dipe-
                                                             ngaruhi oleh makanan dan ruang
2.   Yang dikenal sebagai Bapak Evolusi adalah ….
     a. Charles Darwin                                   d. kecenderungan populasi yang bertam-
                                                             bah banyak menyebabkan makhluk
     b. J.B. Lamarck                                         hidup akan bersaing
     c. Weismann                                         e. adanya kompetisi untuk mempertahan-
     d. De Vries                                             kan hidup
     e. Herbert Spencer
                                                    7.   Isolasi reproduksi dapat terjadi pada anggota
3.   Fosil merupakan salah satu petunjuk adanya          populasi karena adanya penghalang geografis.
     evolusi, yang termasuk dalam bukti ….               Populasi tersebut disebut sebagai ….
     a. anatomi                                          a. populasi alopatrik
     b. embriologi                                       b. populasi simpatrik
     c. paleontologi                                     c. isolasi geografis
     d. biokomia perbandingan                            d. isolasi habitat
     e. geografi                                          e. isolasi musim
4.   Petunjuk adanya evolusi dari anatomi per-      8.   Teori asal usul bumi yang menyebutkan
     bandingan adalah adanya organ tubuh yang            bahwa bumi berasal dari ledakan kabut yang
     bersifat analog, contohnya adalah ….                maha dahsyat, dikenal dengan Teori ….
     a. sayap burung penguin dan sayap kupu-             a. Bigbang
          kupu                                           b. Nebula
     b. tangan manusia dan sirip lumba-lumba             c. Biogenesis
     c. sayap kelelawar dan kaki pada kucing             d. Abiogenesis
     d. sirip lumba-lumba dan sayap kelelawar            e. Evolusi Biokimia
     e. sayap burung dan sayap kupu-kupu
                                                    9.   Perhatikan nama-nama berikut.
5.   Meskipun kecepatan mutasi relatif rendah,           1. Aristoteles      4. Louis Pasteur
     namun tetap saja menyebabkan variasi.               2. John Needham 5. Lazzaro Spall-
     Kondisi ini disebabkan oleh beberapa alasan         3. Francesco Redi        anzani
     berikut, kecuali ….

                                                              Latihan Ulangan Tengah Semester II
                                                                                                   237
Yang termasuk pendukung Teori Biogenesis            c.   Jumlah Biston betularia bersayap terang
    adalah ….                                                dan gelap sama dengan sebelum ter-
    a. 1, 3, 4          d. 1, 4, 5                           jadinya Revolusi Industri.
    b. 2, 3, 5          e. 1, 2, 3                      d.   Biston betularia bersayap gelap berasal
    c. 3, 4, 5                                               dari Biston betularia bersayap terang.
                                                        e.   Jumlah Biston betularia bersayap gelap
10. Teori Biogenesis yang dikemukakan oleh                   lebih banyak setelah Revolusi Industri.
    Louis Pasteur, salah satunya menyebutkan
    tentang omne ovum ex vivo yang berarti ….      15. Agat dapat diwariskan, mutasi harus terjadi
    a. telur berasal dari kehidupan                    pada sel ….
    b. kehidupan berasal dari kehidupan                a. otak               d. kelamin
    c. kehidupan berasal dari telur                    b. kulit              e. jantung
    d. telur berasal dari telur                        c. darah
    e. kehidupan berasal dari benda mati
11. Menurut Oparin dan Haldane, pada mu- B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    lanya atmosfer bumi mengandung banyak
    molekul anorganik, yaitu ….               1. Jelaskan perbedaan konsep evolusi yang
    a. H2O, NH4, CO2, CH4                        dikemukakan oleh Lamarck dan Darwin,
    b. H2O, NH4, CO2, O2                         dalam fenomena evolusi leher jerapah.
    c. NH4, CO, O2, H2O                       2. Sebutkan bukti-bukti pendukung adanya
    d. NH4, O2, CO, H2O                          evolusi.
    e. CH4, CO2, H2O, O2                      3. Fosil merupakan salah satu bukti petunjuk
12. Pada percobaan untuk membuktikan asal        adanya evolusi. Keterangan apa saja yang
    usul kehidupan, Miller berhasil membuk-      dapat diperoleh dari fosil?
    tikan bahwa zat organik yang terbentuk 4. Jelaskan perbedaan antara organ analog dan
    adalah ….                                    organ homolog, serta berikan contoh untuk
    a. protein             d. asam amino         masing-masing organ tersebut.
    b. asam nukleat        e. karbohidrat
    c. asam lemak                             5. Sebutkan syarat-syarat berlakunya Hukum
                                                 Hardy-Weinberg.
13. Kehidupan berasal dari kehidupan sebelum-
                                              6. Sebutkan dan jelaskan 4 macam mekanisme
    nya dan merupakan hasil penciptaan Tuhan.
                                                 isolasi reproduksi.
    Konsep ini disebut sebagai Teori ….
    a. Abiogenesis                            7. Jelaskan perbedaan konsep Teori Abiogenesis,
    b. Biogenesis                                Teori Biogenesis, dan Teori Evolusi Biokimia.
    c. Evolusi Biokimia                       8. Jelaskan pandangan Stenley Miller dan Har-
    d. Big Bang                                  old Urey mengenai kondisi primitif bumi
    e. Kreasionisme                              yang mendasari percobaannya.
14. Manakah pernyataan menurut pandangan           9.   RNA bersifat autokatalitik. Jelaskan maksud-
    Harun Yahya mengenai evolusi kupu-kupu              nya.
    Biston betularia di Inggris?                   10. Bagaimanakah pandangan Harun Yahya
    a. Jumlah Biston betularia bersayap gelap
                                                       mengenai evolusi Biston betularia di Ing-
         lebih banyak sebelum Revolusi Indus-
         tri.                                          gris?
    b. Jumlah Biston betularia bersayap terang
         lebih banyak setelah Revolusi Industri.


 238     Biologi Kelas XII
Bab
  IX
Bioteknologi




                                                                         dok. PIM


S   iapa tak kenal tempe? Meski terlanjur dipatenkan oleh orang Je-
    pang, makanan ini telah begitu populer di negeri kita. Tentu saja
demikian, sebab konon tanah tumpah darah tempe memanglah Indo-
nesia.

Bung Karno pernah menyebut orang-orang pemalas sebagai
“bangsa bermental tempe”. Tapi kini kita boleh saja membantah julukan
itu. Toh, terbukti tempe bergizi tinggi. Di dalamnya terkandung
protein, karbohidrat, dan vitamin. Maka, tempe pun dikonsumsi sebagai
lauk pauk, pelengkap sayur, bahkan ada yang dimakan langsung tanpa
dimasak. Begitu hebatnya tempe, karena memang ia tak dibuat dengan
asal buat. Pembuatan tempe melibatkan peran suatu mikroorganisme,
yakni jamur benang. Sehingga, tempe merupakan satu contoh produk
bioteknologi. Nah, tentu kalian jadi penasaran tentang jenis teknologi
yang satu ini. Iya kan? Baca saja bab ini baik-baik.




                                                                                    Bioteknologi
                                                                                                   239
Pada bab ini, kalian akan mempelajari pengertian dan jenis-jenis
                                 Ka taK u n c i                   bioteknologi serta implikasi (dampak) bioteknologi pada sains, ling-
                                 •   Bioteknologi                 kungan, teknologi, dan masyarakat (salingtemas).
                                 •   Konvensional
                                                                       Setelah mempelajarinya, kalian diharapkan dapat menjelaskan
                                 •   Modern
                                 •   Mikroorganisme               perbedaan prinsip dan produk bioteknologi konvensional dan modern,
                                 •   Rekayasa genetika            termasuk di dalamnya adalah proses rekayasa genetika. Selain itu, kalian
                                 •   Steril
                                                                  diharapkan dapat mengidentifikasi sumber-sumber agen (mikroorga-
                                 •   Non steril
                                 •   Kultur jaringan              nisme) yang berperan dalam bioteknologi dan menjelaskan keuntungan
                                 •   Transplantasi nukleus        serta kerugian dari produk bioteknologi.

                                                                  A. Pengertian dan Jenis-jenis Bioteknologi
                                 Galeri                               Ilmu semakin berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan
                                                                  ilmu terapan (applied science) yang menyebabkan transformasi atau pe-
                                       Bapak Bioteknologi         rubahan, baik tentang teknik, prosedur, atau bahan sesuai dengan ke-
                                                                  butuhan proses produksi disebut teknologi. Sementara itu, teknologi
Microsoft Encarta Premium 2006




                                                                  pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan produk yang ber-
                                                                  guna bagi manusia disebut bioteknologi.
                                                                  1. Arti dan Prinsip Dasar Bioteknologi
                                                                       Bioteknologi merupakan puncak dari perkembangan ilmu biologi.
                                                                  Oleh karena itu, perkembangan teknologi memengaruhi pula perkem-
                                                                  bangan biologi. Biologi saling berkaitan dengan ilmu-ilmu yang lain.
                                 Louis Pasteur adalah
                                 orang yang pertama kali          Beberapa cabang biologi dan ilmu kimia yang mendukung kemajuan
                                 menggunakan metode               dan perkembangan bioteknologi, antara lain: sitologi, fisiologi, mikro-
                                 fermentasi sehingga disebut      biologi, biologi molekuler, genetika (genetika molekuler dan rekayasa
                                 sebagai Bapak Bioteknologi.
                                 Istilah bioteknologi baru
                                                                  genetika), biokimia, dan teknik kimia. Adanya bioteknologi menye-
                                 populer pada abad ke-20.         babkan peningkatan nilai tambah dari bahan mentah.
                                                                            Berikut adalah pendapat beberapa ahli tentang istilah bio-
                                                                  teknologi.

                                 Kilas                            a.   Bull Etaf (1982) mendefinisikan bioteknologi sebagai penerapan
                                                                       asas-asas sains (Ilmu Pengetahuan Alam) dan rekayasa untuk peng-
                                 Di kelas X, kalian mengetahui         olahan suatu bahan, dengan melibatkan aktivitas jasad atau mi-
                                 bahwa biologi adalah ilmu             krobia hidup untuk menghasilkan barang dan jasa.
                                 terapan yang mempelajari
                                 makhluk hidup dengan sega-
                                                                  b.   Smith (1981) mendefinisikan bioteknologi sebagai upaya peman-
                                 la permasalahannya. Ruang             faatan organisme untuk usaha industri dan manufaktur.
                                 lingkup biologi meliputi objek   c.   Tri Wibowo (2001) mendefinisikan bioteknologi sebagai suatu
                                 biologi dan permasalahan
                                 dari berbagai tingkat
                                                                       penerapan teknik-teknik biologi, biokimia, dan rekayasa dalam
                                 organisasi kehidupan (sel,            pengolahan bahan dengan memanfaatkan agensia jasad hidup dan
                                 jaringan, organ, sistem organ,        komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa.
                                 individu, populasi, komunitas,
                                                                  d.   Primrose (1987) mendefinisikan bioteknologi secara lebih seder-
                                 ekosistem, dan biosfer).
                                                                       hana, yaitu eksploitasi komersial organisme hidup atau kompo-
                                                                       nennya (misalnya: enzim).
                                                                  2. Jenis-jenis Bioteknologi
                                                                       Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
                                                                  bioteknologi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:


                                 240       Biologi Kelas XII
a. Bioteknologi Konvensional
     Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang me-
manfaatkan mikroorganisme (mikrobia) dalam proses biokimiawi dan
proses genetik alami (mutasi).
     Beberapa ciri atau sifat dari bioteknologi konvensional, antara
lain: masih menerapkan teknik-teknik biologi, bioteknologi, dan
rekayasa genetika yang terbatas, masih menggunakan mikroorganisme
seadanya, belum mengembangkan teknik sampai tingkatan molekuler
yang terarah, belum sepenuhnya steril (bebas dari mikrobia yang tidak
diinginkan), jumlah produknya relatif sedikit, serta kualitasnya belum
terjamin.
     Fermentasi merupakan salah satu contoh dari penerapan




                                                                                                            dok. PIM
bioteknologi konvensional dan telah digunakan dalam menghasilkan
produk, baik dalam skala kecil maupun industri besar (misalnya: tauco,
                                                                           Gambar 9.1 Kecap sebagai
kecap, minuman anggur, dan sake). Kalian tentunya sering menjumpai         salah satu produk bioteknologi
pula beberapa produk fermentasi yang bersifat khas dalam masyara-
kat (indegenous fermented food). Contohnya adalah industri tempe dan
tape.
     Produk-produk lain dari bioteknologi konvensional, antara lain:

 Bahan bakar           metana, etana, dan propana
 Enzim                 enzim -amilase, lipase, dan proteinase
 Metabolit primer      asam-asam organik dan alkohol
 Metabolit sekunder    zat warna dan antibiotik
 Asam amino            zat glutamat dan lisin

    Nah, agar kalian dapat mengetahui tentang salah satu proses bio-
teknologi lakukanlah kegiatan pada rubrik Percobaan berikut.

                                     Percobaan
                                Membuat Tempe Melalui Fermentasi

      A.   Dasar Teori
                Fermentasi merupakan salah satu contoh penerapan bioteknologi konvensional dan telah
           digunakan untuk menghasilkan produk, baik dalam skala kecil maupun industri besar.
                Tempe merupakan makanan tradisional hasil fermentasi, dengan bahan dasar kedelai.
           Masyarakat Indonesia banyak yang memproduksi tempe dalam skala rumah tangga untuk
           mendapatkan penghasilan. Produk fermentasi yang bersifat khas dalam masyarakat ini dise-
           but sebagai indegenous fermented food.

      B.   Tujuan
           Mengetahui proses fermentasi tempe sebagai produk bioteknologi konvensional.

      C.   Alat dan Bahan
           1.   Kedelai                          3.   Kantong plastik
           2.   Daun pisang dan daun waru        4.   Tampah atau nampan dari plastik



                                                                                   Bioteknologi
                                                                                                  241
D.   Cara Kerja
             1.  Rebuslah kedelai dan kupaslah kulitnya setelah masak.
             2.  Masukkan bahan tersebut atau bungkuslah dengan daun pisang dan daun waru.
             3.  Tumbuhkan atau simpan (inokulasi) pada suhu 25-37 ° C selama 24 jam sampai 48 jam.
             4.  Amatilah hasil inokulasi kalian.

        E.   Pembahasan
             1.  Fermentasi apakah yang terjadi pada pembuatan tempe?
             2.  Adakah mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tempe? Apa nama mikro-
                 organisme tersebut?
             3.  Dari manakah mikroorganisme tersebut berasal?
             4.  Apa sajakah kandungan gizi yang terdapat pada tempe?
             5.  Buatlah laporan hasil percobaan kalian dan kumpulkan sebagai portofolio.



                                b. Bioteknologi Modern
                                     Selain mendasarkan pada mikrobiologi dan biokimia, bioteknolo-
                                gi modern mendasarkan pula pada manipulasi atau rekayasa genetika
                                (DNA). Ciri atau sifat bioteknologi modern, antara lain: steril, produk-
                                si dalam jumlah lebih banyak, kualitasnya standar, dan terjamin.
                                     Berbeda dengan bioteknologi konvensional, bioteknologi modern
                                sudah memanfaatkan metode-metode mutakhir bioteknologi (currents
                                methods of biotechnology), antara lain:
                                1) Kultur Jaringan
                                      Kultur jaringan merupakan suatu teknik atau metode untuk
                                mengisolasi bagian-bagian tanaman (sel, jaringan, atau organ seperti
                                akar, batang, daun, dan pucuk) kemudian menumbuhkan bagian
                                tersebut secara aseptis (teknik untuk mendapatkan kondisi suci hama)
                                di dalam atau di atas medium budidaya (in vitro). Dengan demikian,
                                bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan dapat
                                menjadi tanaman lengkap kembali.
                                      Isolasi atau pemisahan bagian tanaman dapat dilakukan secara
                                mekanis maupun kimiawi (enzimatis). Kultur jaringan pada tanaman
                                dapat dilakukan karena setiap tanaman mempunyai sifat totipotensi.
                                Totipotensi adalah kemampuan sel tanaman untuk menjadi tanaman
                                baru yang lengkap, jika ditumbuhkan dalam medium atau lingkungan
                                yang sesuai.
                                      Teknik kultur jaringan memerlukan syarat mutlak, yaitu keadaan
                                steril pada alat, bahan, lingkungan (ruang kerja), maupun seluruh rang-
                                kaian kerjanya. Secara umum, rangkaian kerja teknik kultur jaringan
                                meliputi:
                                a)   Persiapan
                                     Tahap awal dalam kultur jaringan adalah menyiapkan eksplan,
                                yaitu bagian dari tanaman (sel, jaringan, atau organ) yang digunakan
Gambar 9.2 Autoklaf             sebagai bahan untuk memulai suatu kultur. Proses yang diperlukan


242      Biologi Kelas XII
untuk menghasilkan keadaan steril (bebas hama) atau terhindar dari
mikroorganisme yang tidak diinginkan disebut sterilisasi.
     Sterilisasi alat dan bahan dapat dilakukan dengan menggunakan
alat yang disebut autoklaf (Gambar 9.2). Alat-alat dan bahan yang
diperlukan dalam kultur jaringan tumbuhan antara lain: botol kultur,
pinset, scalpel (pisau kultur), cawan petri, erlenmeyer, pipet, akuades,
dan medium kultur buatan. Seluruh alat dan bahan tersebut harus
dalam keadaan steril sebelum dipakai.

Tabel 7.1. Beberapa Medium yang Sering Digunakan dalam Kultur Jaringan
 No.         Nama Medium dan                                     Keterangan
                Penemunya
  1.    MS (Murashige dan Skoog) Untuk kultur kalus pada berbagai tanaman, banyak
        atau LS (Linsmaier dan   mengandung garam-garam mineral dan senyawa nitrogen
        Skoog)                   (amonium dan nitrat).
  2.    BS (Gamborg)             Untuk kultur suspensi sel tanaman Leguminosae (terung-
                                 terungan).
  3.    Nitsch dan Nitsch        Untuk kultur mikrospora dan kultur sel pada tembakau.
  4.    WPM (Lloyd dan Mc Cown) Untuk kultur jaringan tanaman berkayu.
  5.    VW (Vancin dan Went) dan Untuk tanaman anggrek.
        Knudson C
  6.    Kao dan Michayluk        Untuk kultur protoplas pada Cruciferae, Gramineae, dan
                                 Leguminosae.
  7.    N6 (Chu)                 Untuk serealia (padi)
  8.    White (W63)              Untuk kultur akar yang mengandung garam-garam mineral
                                 dalam konsentrasi yang rendah.
                                                                           Indrianto, Teknik Kultur Jaringan, hlm. 33



     Secara umum, medium yang digunakan dalam kultur jaringan ha-
rus mengandung garam-garam anorganik (unsur makro dan mikro),
zat-zat organik (zat pengatur tumbuh), substansi organik yang kom-
pleks (air kelapa dan ekstrak buah-buahan), bahan pemadat medium
(agar-agar), pH tertentu, dan bahan tambahan (arang aktif ).
     Beberapa kelompok zat pengatur tumbuh yang digunakan dalam
kultur jaringan antara lain: auksin (IAA, 2,4 D, dan NAA), sitokinin
(adenin, kinetin, zeatin, dan BAP), giberelin, asam absisat, dan etilen.
Zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan faktor yang mendukung
proses pertumbuhan pada kultur jaringan tumbuhan. Hormon auksin
memacu pembelahan sel, sehingga membentuk gumpalan atau massa
sel yang belum terdiferensiasi, disebut kalus. Sel-sel kalus ini dapat
berkembang menjadi tanaman baru.




                                                                                       Bioteknologi
                                                                                                         243
lampu UV (ultraviolet)    b) Inokulasi
                          neon
                                         Inokulasi merupakan tahapan penanaman eksplan yang sudah
                                   steril ke dalam atau di atas medium buatan pada botol kultur. Teknik
                                   yang dilakukan untuk mendapatkan eksplan yang steril disebut teknik
                                   aseptis, dengan mengambil atau mengiris bagian tanaman. Entkas dan
                                   LAF (Laminar Air Flow) merupakan peralatan utama untuk melaku-
                                   kan kerja secara aseptis.
Gambar 9.3 LAF (laminar air
flow)                              c)   Pemeliharaan
                                        Tahapan setelah inokulasi adalah meletakkan atau menyimpan
                                   botol-botol kultur secara rapi dan teratur pada ruang pemeliharaan (ruang
                                   inkubator), yaitu di rak-rak pemeliharaan. Selama pemeliharaan, kultur
                                   diamati secara rutin untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembang-
                                   an eksplan. Ruang inkubator harus dalam keadaan bersih dan dilengkapi
                                   dengan pengatur suhu ruangan serta sumber cahaya (lampu), sehingga
                                   mendukung pertumbuhan dan perkembanagan eksplan.

                                   d) Aklimatisasi
                                        Tahapan setelah memelihara kultur yaitu menyesuaikan tanaman
                                   agar mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Proses ini dise-
                                   but aklimatisasi. Perlakuan sebelum memindahkan atau menumbuh-
                                   kan tanaman hasil kultur jaringan pada lingkungan luar (lapangan),
                                   yaitu menumbuhkan kultur dalam suatu ruangan khusus (green hause),
                                   dengan mengatur faktor kelembaban, cahaya, dan suhu.


Gambar 9.4 Tahapan
pembentukan tanaman baru
(pada wortel)
(a) wortel
(b) potongan wortel bentuk bulat
                                                (j)                       (h)               (f )
(+ 1 cm)                                                                              (g)
(c) dibuang bagian tepi                                       (i)
sehingga berbentuk kubus
(d) dimasukkan ke dalam
medium (mengandung zat
pengatur tumbuh)                                                                                     kalus
(e) tumbuh kalus
(f - i) tahapan perkembangan
sampai terbentuk tanaman kecil                   (a)    (b)         (c)         (d)            (e)
(j) tanaman wortel dewasa


                                         Ada beberapa manfaat dan keuntungan kultur jaringan tanaman,
                                   antara lain: menghasilkan tanaman atau individu baru dalam jumlah
                                   besar dan cepat (waktu relatif singkat); menghasilkan tanaman bebas
                                   virus, menghasilkan tanaman yang persis dengan induknya, sehingga
                                   dapat melestarikan sifat tanaman induk; menghasilkan hibrid baru me-
                                   lalui persilangan somatis (melalui fusi atau penggabungan protoplas);
                                   menghasilkan tanaman haploid (melalui kultur mikrospora), sehingga
                                   untuk pemuliaan tanaman; untuk menyimpan plasma nutfah; untuk
                                   menyelamatkan embrio; hanya memerlukan tempat yang relatif sem-
                                   pit; serta semua bagian tanaman dapat digunakan.


 244       Biologi Kelas XII
2) Rekayasa Genetika
    Tahun 1973 merupakan sejarah yang mengawali penelitian sebe-
                                                                                                                Galeri
lum berkembangnya rekayasa genetika, yaitu pencangkokan gen ma-                                                      Perdebatan Tanaman
malia ke dalam sel bakteri, sehingga menimbulkan fenotip maupun                                                           Transgenik

genotip yang baru. Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan melalui:                                            Sebagian orang
                                                                                                                menganggap tanaman
a)   Teknologi DNA Rekombinan (Recombinant DNA                                                                  transgenik sangat penting
     Technology)                                                                                                karena dapat meningkatkan
                                                                                                                kualitas hasil panen petani.
     Teknologi DNA rekombinan atau disebut juga Rekayasa Ge-                                                    Namun, sebagian lagi
                                                                                                                menganggap tanaman
netika adalah suatu metode biokimiawi atau manipulasi gen, dengan
                                                                                                                transgenik akan membawa
cara menyisipkan (insert) atau menggabungkan gen yang dikehendaki                                               bencana. Bahkan, beberapa
ke dalam suatu organisme. Hasil penggabungan DNA dari individu                                                  aktivis penolak tanaman
                                                                                                                hasil rekayasa genetika
yang tidak sama ini disebut DNA rekombinan. Sementara itu, gen
                                                                                                                melakukan protes keras
dari satu individu yang disisipkan atau digabungkan pada gen individu                                           dengan merusak tanaman-
yang lain disebut transgen, individunya disebut transgenik (misalnya:                                           tanaman hasil rekayasa
tanaman transgenik).                                                                                            genetika tersebut.

     Teknologi DNA rekombinan memerlukan suatu perantara atau                                                    Green, Makanan Rekayasa Genetika, hlm. 5

vektor berupa plasmid bakteri (DNA berbentuk lingkaran yang ter-
dapat di luar kromosom), sehingga merupakan bentuk teknologi plas-
mid. Adapun syarat-syarat vektor yang baik antara lain: mempunyai
kemampuan untuk bereplikasi sendiri dan melakukan transkripsi;
mampu memasuki sel; mampu menjadi bagian genom sel; serta mem-
punyai ciri khusus, sehingga sel yang ditransformasi dapat dikenali
oleh sel yang tidak ditransformasi. Segmen DNA atau gen yang disi-
sipkan akan berkembang di dalam sel individu penerima (inang atau
host) dan tidak akan mengalami perubahan fungsi atau tetap berfungsi,
sebagaimana pada sel yang diambil gennya.
     Salah satu contoh rekayasa genetika yang sudah berhasil adalah
penyisipan atau pemindahan gen manusia sebagai penghasil insulin, ke
dalam plasmid bakteri Escherichia coli.
           bakteri
                                    isolasi DNA plasmid dan
                                    DNA penghasil insulin

                 Plasmid
                                                                                                                                                            Day, Genetika, hlm. 30
kromosom
bakteri
                                                                                       DNA kromosm (manusia)

                                DNA rekombinan                           gen penghasil insulin

                                                              plasmid dimasukkan ke
                                                              dalam sel bakteri
                                                                                                               Gambar 9.6 Suntik insulin pada
                           bakteri rekombinan
                                                                                                               penderita diabetes
                                penggandaan gen

                                                                       salinan produk pro-
                                                                       tein penghasil insulin




     Gambar 9.5 Rekayasa genetika
     untuk menghasilkan insulin.


                                                                             hormon insulin
                                                                                                                          Bioteknologi
                                                                                                                                              245
b) Transplantasi Nukleus
                                                 Dua ahli mikrobiologi (Robert Briggs dan Thomas King) adalah
                                           orang yang pertama kali melakukan percobaan transplantasi nukleus
                                           pada tahun 1950-an. Kemudian, John Gurdon melanjutkan penelitian
                                           tersebut. Mereka menghancurkan nukleus dari sel telur katak menggu-
                                           nakan radiasi sinar ultra violet dan menggantinya dengan nukleus dari
                                           sel usus embrio katak (berudu) yang sedang berkembang. Nukleus dari
                                           sel usus tersebut diambil dengan mikropipet. Bila nukleus berasal dari
                                           sel usus embrio muda yang belum terdiferensiasi, maka sel telur pe-
                                           nerima (resipien) dapat berkembang menjadi berudu. Perkembangan
                                           ini tidak terjadi, jika nukleus diambil dari sel usus berudu yang telah
                                           terdiferensiasi. Transplantasi atau pemindahan nukleus dari satu sel ke
                                           sel yang lain dapat menghasilkan individu yang baru.



                                                                                              Mikropipet

                              Embrio katak atau berudu


                                                                          Sel usus                    Sel telur
                                                                                 Nukleus
                                                                                 sel usus

                                      Ultraviolet        Nukleus
                                                                                                           Embrio (8 sel)   Berudu


                                                      Telur katak
                                                                        Nukleus didegradasi



                                                                Gambar 9.7 Transplantasi nukleus pada katak


                                           c)       Kloning
                                                Selain transplantasi gen, pembentukan individu baru dapat di-
                                           lakukan dengan teknik yang disebut kloning. Kloning adalah suatu
Galeri                                     metode untuk menghasilkan keturunan atau individu yang identik se-
                                           cara genetik dengan induknya.
  Dolly Akhirnya Mati                           Pada tahun 1997, para peneliti dari Scotlandia (Ian Wilmut dan
                                           rekan-rekannya) berhasil menghasilkan seekor domba yang kemudian
Dolly hasil kloning tidak
mempunyai umur yang                        diberi nama Dolly. Pada penelitiannya, mereka mengambil sel telur
panjang dan mati pada usia                 dari satu domba dan menghilangkan nukleusnya. Selanjutnya, sel telur
muda. Meskipun para ahli                   tanpa nukleus tersebut digabungkan dengan sel kelenjar susu (ambing)
berhasil melakukan kloning,
mereka juga menemukan                      dari domba lainnya menggunakan aliran arus listrik. Setelah 6 hari
kelemahan kloning, yaitu                   ditumbuhkan dalam kultur, terbentuk embrio dan ditanam di dalam
hewan hasil kloning tidak                  uterus domba lainnya (domba ke-3 yang mirip dengan pendonor sel
sesehat hewan yang
berkembang biak secara
                                           telur). Akhirnya, domba tersebut melahirkan anak yang identik dengan
alami. Dolly mati disebabkan               domba pendonor sel ambing.
penyakit yang berhubungan                       Para ahli dapat saja menerapkan kloning pada manusia, sehingga
dengan usia.
             Day, Genetika, hlm. 36
                                           dihasilkan klon dari manusia itu sendiri (pria maupun wanita) yang
                                           mempunyai sifat identik.

246      Biologi Kelas XII
Pendonor sel
                                                     kelenjar susu                           Pendonor sel telur




                                                                                           Sel telur dari ovarium




                                                        Kultur sel ambing          Sel telur tanpa nukleus

                                                                                                                    Nukleus dihilangkan


                                                                     Sel berfusi


                                                                                                         Nukleus dari
                                                                                                         sel ambing

                                                                     Dikultur

                                                                                                  Embrio awal
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 420




                                                                     Ditanam pada
                                                                     uterus domba ke-3



                                                                       Induk asuh



                                                                     Perkembangan
                                                                     embrionik

                                                         Anak domba (Dolly) yang
                                                         identik dengan pendonor
                                                         sel susu

                                                                              Gambar 9.8 Kloning menghasilkan domba Dolly



                                                        Nah, dari uraian tentang kloning tersebut, ikutilah rubrik Diskusi
                                                   berikut.
                                                                                                                                          D i s k u s i
                                                    Bagaimana pendapat kalian jika manusia baru diciptakan atau dihasilkan dari teknik kloning? Setujukah
                                                    kalian dengan cara ini? Adakah negara di dunia ini yang telah mempraktikkan kloning pada manusia?
                                                    Kalian dapat menelusuri informasi melalui internet atau sumber lain. Diskusikan dengan teman kalian
                                                    dan jelaskan pendapat serta alasan kalian di depan kelas.




                                                   d) Teknologi Hibridoma
                                                         Teknologi hibridoma adalah suatu metode penggabungan
                                                   (fusi) dua macam sel dari organisme yang sama atau berbeda untuk
                                                   mendapatkan sel hibrid (hibridoma) yang mempunyai kombinasi kedua
                                                   sifat tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan tenaga listrik,
                                                   sehingga prosesnya disebut elektrofusi.
                                                         Teknologi hibridoma menghasilkan antibodi minoklonal, yaitu
                                                   antibodi murni yang tidak tercemar oleh kuman atau protein lain.
                                                   Teknik ini dikembangkan oleh Kohler dan Mistein, dengan menyun-

                                                                                                                                             Bioteknologi
                                                                                                                                                            247
tikkan antigen ke dalam tubuh tikus atau kelinci. Selanjutnya, tikus
                                                  atau kelinci tersebut membentuk antibodi. Sel pembentuk antibodi
                                                  dari limpa tikus atau kelinci dipisahkan dan diambil, kemudian me-
                                                  leburkan atau menggabungkan sel tersebut dengan sel kanker. Peng-
                                                  gabungan kedua sel tersebut membentuk sel hibridoma. Sel pengha-
                                                  sil antibodi hasil kultur sel hibridoma dipisahkan kemudian dikultur.
                                                  Dengan demikian dihasilkan beberapa antibodi monoklonal dari be-
                                                  berapa kultur sel.




  Sel kanker


                             Fusi sel penghasil antibodi                                        Kultur hibridoma
                                                                 Pemisahan hibridoma                                          Antibodi monokonal
                             dan sel kanker                                                     penghasil antibodi
                                                                 penghasil anti bodi


Sel limpa penghasil
antibodi
                                                            Gambar 9.9 Pembentukkan antibodi monoklonal melalui teknik hibridoma




                                                      Setelah kalian mempelajari pengertian dan jenis-jenis bioteknologi,
                                                  lakukanlah tugas di rubrik Telisik dan selesaikan Uji Kompetensi berikut.


                                                                                                                     T e l i s i k
                                 Mencari Informasi Produk Bioteknologi Konvensional

   Pelajarilah kembali uraian tentang bioteknologi, kemudian lakukan langkah-langkah berikut.

        1.     Siapkan alat tulis serta peralatan lain untuk keperluan mencari informasi di internet.
        2.     Carilah informasi tentang brbagai produk hasil bioteknologi konvensional serta carilah salah satu
               cara pembuatan (fermentasi) produk tersebut (kalian dapat memilih fermentasi pada kecap atau
               tauco).
        3.     Buatlah bagan menurut pemahaman kalian sendiri, tentang proses fermentasi yang kalian
               peroleh.
        4.     Setelah kalian mengetahui cara pembuatan kecap atau tauco atau produk bioteknologi kon-
               vensional yang lain, buatlah tabel yang menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional de-
               ngan bioteknologi modern.

                                                                                       Bioteknologi
                       No.
                                                           Konvensional                                              Modern
                        1.
                        2.
                        3.
                        4.
                        5.



 248            Biologi Kelas XII
Uji Kompetensi                                 3.    Jelaskan perbedaan prinsip antara biote-
                                                             knologi konvensional dan bioteknologi
                                                             modern.
  Kerjakanlah soal-soal berikut.
                                                       4.    Jelaskan tentang teknologi hibridoma.
  1.    Apa yang kalian ketahui tentang teknologi      5.    Buatlah bagan dan jelaskan tentang teknik
        dan bioteknologi?                                    transplantasi nukleus pada katak.
  2.    Jelaskan prinsip dari bioteknologi dan salah
        satu pendapat tentang definisi bioteknologi
        dari beberapa ahli.




     Kalian telah memahami dengan baik pengertian bioteknologi dan
jenis-jenisnya, bukan? Selanjutnya, kalian akan mempelajari tentang
                                                                             Galeri
implikasi bioteknologi berikut ini.                                              Penemuan Penisilin


B. Implikasi (Dampak) Bioteknologi pada Sains,
       Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat
    Sampai saat ini, perkembangan ilmu masih akan terus berkem-
bang di kemudian hari. Seiring perkembangan tersebut, bioteknologi
mempunyai dampak positif maupun dampak negatif.
1. Dampak Positif                                                            Penisilin secara tak
     Bioteknologi mempunyai dampak (implikasi) bagi perkembangan             sengaja ditemukan oleh Sir
                                                                             Alexander Flemming pada
berbagai bidan, baik bidang pangan, pertanian, kesehatan dan peng-
                                                                             tahun 1928, ketika sedang
obatan, maupun bidang peternakan. Dampak positif dari bioteknologi           meneliti influenza. Flemming
adalah dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi peningkat-           memerhatikan sebuah
an kesejahteraan manusia.                                                    bidang yang sangat bersih
                                                                             pada cawan petri yang berisi
a. Produk Bioteknologi pada Berbagai Bidang                                  biakan bakteri. Pengujian
                                                                             menunjukkan bahwa bidang
     Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ilmu yang satu saling          yang bersih itu dikelilingi
berkaitan dengan ilmu yang lainnya. Oleh karena itu, perkembangan            sebuah bercak jamur yang
                                                                             menghasilkan antibiotik
suatu ilmu juga berdampak pada perkembangan ilmu yang lain.
                                                                             pembunuh bakteri . Setelah
     Mikroorganisme yang dikembangkan dalam bioteknologi mampu               diidentifikasi, jamur tersebut
mengubah bahan mentah hingga memiliki nilai tambah lebih tinggi,             merupakan genus Penicillium.
                                                                             Kemudian, ia menamakan
seperti pada pembuatan obat-obatan dan pembuatan makanan (meng-
                                                                             antibiotik yang ditemukannya
ubah bahan pangan). Beberapa produk bioteknologi dapat kalian lihat          dengan nama Penisilin.
pada tabel berikut.                                                                   Roberts, Serendipity, hlm. 161




Tabel 9.2. Produk Bioteknologi Konvensional dan Modern pada Berbagai Bidang Ilmu

                                                        Bioteknologi
         Bidang
                                   Konvensional                              Modern
 1. Kesehatan dan         a. Zat penghambat estrogen        a. Menghasilkan hormon pertumbuhan
    Pengobatan               (untuk program KB).               (STH = Somatotroph Hormon).



                                                                                    Bioteknologi
                                                                                                        249
b. Metabolit sekunder, seperti      b. Manipulasi produk vaksin oleh Escherichia
                               antibiotik penisilin oleh           coli dan antibiotik baru hasil fusi sel.
                               Penicillium chrysogenum dan      c. Interferon, merupakan antibiotik yang
                               P. notatum, khloromfenikol          dimodifikasi dan berfungsi untuk melawan
                               oleh Streptomyces venezuelae,       melanoma (kanker darah) dan membantu
                               gramisidin (Bacillus brevis),       menyembuhkan rematik tulang.
                               tetrasiklin (Streptomyces        d. Antibodi monoklonal, untuk
                               aureofaciens), dan                  mendiagnosis penyakit dan meningkatkan
                               streptomisin oleh Streptomyces      kekebalan tubuh terutama terhadap
                               griseus.                            kanker.
                                                                e. Protein hasil rekayasa genetika untuk
                                                                   mengatasi penyakit jantung dan stroke.

2. Pangan                   a. Tempe dengan jamur               a. Makanan sup, keju, saus, kue, dan pizza.
                               Rhizophus oryzae.                b. Makanan dari bahan kentang (keripik
                            b. Oncom dengan jamur                  kentang) yang mengandung sedikit pati
                               Monilia sitophila.                  dan tidak banyak menyerap minyak saat
                            c. Tape singkong dengan jamur          digoreng, sehingga lebih sehat dimakan.
                               ragi Saccharomyces cereviceae.   c. Makanan manis seperti cokelat, es krim,
                            d. Keju dan yogurt dari susu           makanan sereal, dan beberapa makanan
                               dan menggunakan bakteri             bayi.
                               Lactobacillus sp.                d. Tomat yang berair banyak dan segar.
                            e. Nata de coco, brem bali,         e. Minyak goreng kanola.
                               kecap, tauco, minuman
                               anggur, bir, sake, roti, cuka,
                               asinan, minuman beralkohol,
                               dan susu fermentasi.
                            f. Asam amino (asam glutamat)
                               sebagai penambah rasa (MSG)
                               dan lisin yang berperan dalam
                               pembuatan roti.

3. Pertanian                a. Hidroponik (cara bercocok        a. Menghasilkan tanaman kedelai unggul
                               tanam tanpa menggunakan             (kedelai tengger dan kedelai camar hijau)
                               media tanah).                       melalui radiasi dan seleksi biji-biji kedelai.
                            b. Pembuatan kompos padat.          b. Tanaman kedelai, jagung, kapas, dan
                            c. Apel hasil persilangan yang         kanola yang tahan terhadap herbisida atau
                               mempunyai sifat segar berair        insektisida.
                               dan tahan penyakit.              c. Tanaman melon yang masak lebih lambat
                                                                   sehingga tetap segar lebih lama, dan
                                                                   stroberi yang lebih manis.
                                                                d. Biji gandum yang besar dan enak.
                                                                e. Jagung modern dengan biji yang besar dan
                                                                   segar berair.




250     Biologi Kelas XII
4. Peternakan            a. Menghasilkan domba Marino         a. Anak zebra yang mempunyai garis-garis
                             berkaki pendek.                      persis dengan induknya.
                          b. Sapi Jersey hasil seleksi,        b. Babi dan ikan yang tumbuh besar dan
                             menghasilkan banyak susu.            cepat.
                                                               c. Domba Dolly hasil kloning yang mirip
                                                                  dengan induknya.

 5. Industri              a. Mentega oleh bakteri asam         a. Beberapa produk manipulasi vaksin.
                             laktat.
                          b. Asam sitrat oleh Aspergillus
                             niger, asam laktat oleh
                             Lactobacillus sp.
                          c. Protein sel tunggal oleh
                             Chlorella sp. dan Spirulina sp.
                          d. Enzim amilase oleh
                             Aspergillus niger, Aspergillus
                             oryzae, dan Bacillus subtilis.
                          e. Vitamin B12 oleh
                             Pseudomonas sp. dan Propioni
                             bacterium.


    Selain produk-produk yang telah disebutkan pada Tabel 9.3,
produk-produk lain dari bioteknologi yang bermanfaat bagi peningkat-
an kesejahteraan yaitu:
1) Pembasmi hama tanaman
     Penerapan bioteknologi untuk pembasmian hama tanaman de-
ngan memanfaatkan mikroorganisme disebut biological control. Salah
satu contoh mikroorganisme yang digu-
nakan adalah Bacillus thuringensis, yaitu
bakteri yang digunakan sebagai patogen
terhadap hama tanaman (ulat). Beberapa
bakteri Bacillus thuringensis yang dikem-
bangkan untuk membasmi hama tanam-
an adalah:                                                        (a)                                     (b)

a)   Bacillus thuringensis varietas tenebri-
     onis, menyerang kumbang kentang
     Colorado dan larva kumbang kayu.
b) Bacillus thuringensis varietas kursta-
   ki, menyerang berbagai jenis ulat
                                               dok. PIM




                                                                                                                dok. PIM




   tanaman pertanian.                                                      (c)                            (d)

c)   Bacillus thuringensis varietas israel-                                      Gambar 9.10 Berbagai produk
                                                                                 bioteknologi
     ensis, menyerang nyamuk dan lalat hitam.                                    (a) keju
                                                                                 (b) nata de coco
d) Bacillus thuringensis varietas aizawai, menyerang larva ngengat.              (c) mentega
                                                                                 (d) cuka

                                                                                        Bioteknologi
                                                                                                       251
Selain pembasmi hama tanaman, rekayasa genetika juga mampu
Galeri                                      menghasilkan mikrobia (mikroorganisme) yang membunuh bakteri
                                            pembentuk salju (snow maker) atau kristal es yang merusak tanaman
   Racun Bt Menghentikan                    (Pseudomonas syringae).
      Hama Tanaman
                                            2) Tanaman Pengikat Nitrogen
Di Amerika Utara, ulat
akar jagung dapat                                Bioteknologi dapat menghasilkan tanaman yang mampu mengikat
menghancurkan tanaman                       nitrogen bebas dari udara dengan menggunakan bakteri seperti Rhizo-
jagung. Akan tetapi, para
                                            bium dan Acetobacter.
ahli mampu mengatasi hal ini
dengan membentuk racun Bt                   3) Pengelola limbah
oleh bakteri tertentu. Racun                     Bioteknologi dapat menghasilkan mikroorganisme strain baru
tersebut dapat membunuh
hama (serangga) dan aman
                                            yang dapat mengurangi polutan. Bakteri Clostridium butyricum digu-
bagi manusia. Caranya                       nakan untuk mengatasi limbah cair yang mengandung gula sebagai
adalah menambahkan gen                      limbah buangan dari pabrik alkohol. Bakteri tersebut mampu mengu-
pembunuh serangga tersebut
ke dalam tanaman jagung,
                                            raikan gula menjadi gas H2.
sehingga jagung dapat                            Bakteri kelompok metanogen (penghasil metana), yaitu Meta-
membunuh sendiri hama                       nomonas mecanica dapat menguraikan limbah bahan-bahan organik
tanaman.
                                            (kotoran ternak). Mikroorgansime dapat digunakan dalam proses bio-
Green, Makanan Rekayasa Genetika, hlm. 15
                                            remediasi karena mengurangi bahan-bahan polutan dan meningkatkan
                                            kualitas tanah dan air.
                                            4) Pemisah logam dari bijihnya
                                                 Bakteri Thiobacillus ferooksidans merupakan bakteri yang mem-
                                            peroleh energi hasil oksidasi zat anorganik (besi dan belerang pada
                                            batuan), sehingga tergolong dalam kemolitoautotrof. Bakteri ini dapat
                                            tumbuh subur pada lingkungan tanpa zat organik karena dapat meng-
                                            gunakan karbon langsung dari CO2 di udara dan dapat tumbuh pada
                                            lingkungan asam.
                                                 Berikut ini adalah tahapan bakteri, dalam memisahkan tembaga
                                            dari bijihnya:
                                            a)   Bakteri bereaksi dan melarutkan senyawa belerang dan besi dalam
                                                 batuan. Selanjutnya, bakteri mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.
                                            b) Unsur S dalam FeS2 berekasi dengan ion hidrogen dan molekul
                                               oksigen membentuk H2SO4.
                                                       3+
                                            c)   Ion Fe pada bijih yang mengandung CuSO4, mengoksidasi ion
                                                 Cu+ menjadi Cu2+ dan bereaksi dengan SO42- dari H2SO4 sehingga
                                                 membentuk CuSO4.
                                            d) Reaksi selanjutnya adalah sebagai berikut:

                                                   CuSO4 + 2Fe + H2SO4               2 FeSO4 + Cu + 2H+



                                            5) Menghasilkan bayi tabung
                                                Pada umumnya, pasangan yang menginginkan bayi tabung adalah
                                            pasangan yang mempunyai hambatan dalam menghasilkan keturunan


252         Biologi Kelas XII
(infertilitas). Beberapa penyebab infertilitas yaitu tersumbatnya saluran
sel telur pada istri (35%), masalah antibodi, lendir mulut rahim tidak      Galeri
normal, endometriosis, dan masalah sperma suami.
      Untuk menjalankan proses bayi tabung, pertama-tama sperma                 Bayi Tabung Pertama

dari orang tua yang akan digunakan untuk membentuk bayi tabung di-          Metode bayi tabung
simpan secara terjaga (melalui pembekuan) pada suatu tempat penyim-         di Inggris berhasil
panan khusus yang disebut bank sperma. Pengambilan sel telur dilaku-        menghadirkan bayi
                                                                            perempuan bernama Louise
kan melalui teknik yang disebut laparoskopi. Bayi tabung dihasilkan         Brown pada tahun 1978.
melalui penyatuan atau penggabungan sel telur dan sperma secara in          Sejak kelahiran Brown,
vitro (di dalam tabung khusus dengan kondisi sama seperti kondisi di        teknik bayi tabung atau
                                                                            In Vitro Fertilization (IVF)
dalam rahim). Setelah mengalami masa kultur beberapa waktu, zigot           semakin populer di dunia. Di
atau embrio ditanam di dalam rahim wanita. Embrio semakin berkem-           Indonesia, IVF pertama kali
bang di dalam rahim dan akhirnya wanita tersebut dapat melahirkan.          diterapkan di Rumah Sakit
                                                                            Anak-Ibu (RSAB) Harapan
      Sebelum menggunakan metode bayi tabung, untuk menolong pa-            Kita, Jakarta, pada tahun
sangan suami-istri tidak subur digunakan teknik inseminasi buatan,          1987. Teknik tersebut berhasil
yakni penyemprotan sejumlah cairan semen suami ke dalam rahim               melahirkan bayi tabung
                                                                            pertama, Nugroho Karyanto,
dengan bantuan alat suntik. Dengan cara ini, diharapkan sperma lebih        pada 2 Mei 1988. Setelah
mudah bertemu dengan sel telur. Namun, tingkat keberhasilannya              itu, lahir sekitar 300 “adik”
hanya 15%.                                                                  Nugroho, di antaranya dua
                                                                            kelahiran kembar empat.
      Sebelum kalian melanjutkan bahasan tentang dampak negatif
bioteknologi, ikutilah rubrik Diskusi berikut.                                             www.indomedia.com




                                                                            D i s k u s i
 Bagaimanakah pendapat kalian tentang adanya berbagai produk yang dihasilkan dari proses rekayasa
 genetika, terutama tanaman dan hewan transgenik? Diskusikan hal ini dengan kelompok kalian dan
 jelaskan di depan kelas.




2. Dampak Negatif
     Pada umumnya, bioteknologi memberikan manfaat. Akan tetapi,
tidak selamanya hasil bioteknologi selalu menguntungkan. Beberapa
dampak negatif bioteknologi yaitu:
                                                                            Kilas
a. Mengancam kelestarian alam
                                                                             Di kelas X, kalian telah mem-
     Sebagian orang menganggap bahwa produk hasil rekayasa ge-               pelajari bahwa aliran energi
netika tidak selalu mengalami pengujian secara ketat dan sempurna.           terjadi melalui sistem atau
Oleh karena itu, mereka juga menyatakan bahwa produk hasil rekayasa          rantai makanan dari produ-
                                                                             sen, konsumen I, konsumen
genetika (terutama tanaman transgenik) hendaknya tidak ditanam se-           II, dan seterusnya. Apa yang
belum adanya pengujian yang benar-benar meyakinkan. Nampaknya,               terkandung pada individu
bioteknologi juga dapat memengaruhi kehidupan alam ini karena:               produsen, akan semakin
                                                                             terakumulasi pada konsumen
1) Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak              yang lebih tinggi.
     berbahaya
    Selain membunuh hama penyakit, tanaman transgenik juga dapat
    membunuh hama yang tidak merusak tanaman. Serbuk sari tanam-

                                                                                    Bioteknologi
                                                                                                   253
an jagung transgenik dapat membunuh ulat kupu-kupu Monarch,
                                                         meskipun ulat tersebut tidak merusak tanaman jagung. Bahkan,
                                                         racun tanaman tersebut dapat masuk ke dalam tanah dan dapat
                                                         merugikan organisme di dalamnya.
                                                      2) Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung
                                                         Organisme lain yang terkena dampak adanya tanaman transgenik
                                                         adalah burung, baik burung pemakan biji tanaman maupun bu-
                                                         rung pemakan serangga. Racun yang ada pada tanaman transgenik
                                                         akan masuk ke dalam tubuh serangga pemakan tanaman tersebut.
                                                         Apabila burung memangsa serangga tersebut, maka burung juga
                                                         akan membawa racun dari tanaman transgenik.
                                                      3) Agen penyerbuk dapat menyebarkan gen-gen rekayasa genetika
                                                         Lebah, angin, dan beberapa serangga penyerbuk berperan dalam
                                                         memindahkan serbuk sari suatu tanaman ke tanaman yang lain.
                                                         Jika serbuk sari dari tanaman hasil rekayasa genetika menyebar
Day, Genetika, hlm. 32




                                                         pada tanaman biasa (bukan hasil rekayasa genetika), maka gen-gen
                                                         rekayasa genetika dapat pula menyebar pada tanaman yang lain.
                                                      4) Rekayasa genetika dapat menghasilkan gulma-gulma super
                                                          Gen-gen hasil rekayasa genetika yang digunakan sebagai herbisida
                         Gambar 9.11 Tanaman
                         mengandung gen rekayasa
                                                          dapat berpindah pada gulma. Seiring berjalannya waktu, gulma
                         genetika.                        tersebut akan dapat menyesuaikan diri terhadap racun tanaman.
                                                          Akibatnya, gulma menjadi semakin tahan terhadap racun herbi-
                                                          sida tersebut dan menghasilkan gulma-gulma super.
                                                      b. Mengancam kesehatan
                                                          Selain faktor lingkungan, dampak bioteknologi juga berpengaruh
                                                      pada kesehatan masyarakat, antara lain:
                                                      1) Kedelai transgenik dapat menyebabkan gangguan kesehatan
                                                         Pada tahun 1990-an, rekayasa genetika dapat menghasilkan kede-
                                                         lai transgenik yang mengandung gen kacang Brasil. Akan tetapi,
                                                         beberapa orang yang mengonsumsi kedelai tersebut menunjukkan
                                                         alergi atau reaksi yang buruk.
                                                      2) Makanan dari bahan kentang dapat mengganggu kesehatan
                                                         Meskipun kentang yang mengandung sedikit pati (lebih sedikit
                                                         menyerap minyak goreng dan dikatakan makanan sehat) dapat
                                                         dihasilkan melalui rekayasa genetika, hal ini tetap membuat para
                                                         ahli khawatir dan menganggap makanan-makanan sehat yang lain
                                                         lebih aman dikonsumsi.
                                                      3) Gen rekayasa genetika dapat menimbulkan masalah tulang
                                                          Tikus, hewan, dan ayam merupakan hewan yang digunakan untuk
                                                          menguji makanan hasil rekayasa genetika sebelum dikonsumsi ma-
                                                          nusia. Para ahli menguji kentang transgenik pada tikus dan ternya-
                                                          ta membahayakan organ-organ dalam tikus. Selain itu, masuknya


                          254     Biologi Kelas XII
gen rekayasa genetika dalam tubuh babi menyebabkan adanya
       masalah pada tulang.
3. Solusi untuk Mengatasi Kontroversi Rekayasa Genetika
     Seperti telah kalian ketahui bahwa tidak semua orang menerima
dengan positif hasil dari rekayasa genetika. Berikut ini adalah beberapa
solusi yang dapat dipilih sebagai jalan terbaik untuk memenuhi kebu-
tuhan hidup manusia.
a. Peningkatan peralatan pertanian yang canggih dan
   mencukupi
     Peralatan pertanian yang canggih memungkinkan peningkatan




                                                                                                          Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 341
produksi pangan. Pengelolaan tanah dan penyediaan air yang baik
dalam pertanian dapat menghasilkan bahan makanan yang lebih ban-
yak dan berkualitas.
     Negara yang maju dan kaya dapat membantu memberikan per-
alatan pertanian yang canggih bagi negara-negara miskin, untuk me-
ningkatkan produk pertanian. Tidak menutup kemungkinan, hal ini
dapat mengatasi masalah kelaparan yang melanda dunia.
b. Mengembangkan teknik pertanian hidroponik
                                                                              Gambar 9.12 Tanaman
     Hidroponik merupakan cara untuk mengatasi keinginan meng-                hidroponik
hasilkan tanaman rekayasa genetika, terutama di daerah yang kaya air
tetapi tandus. Hidroponik adalah cara menumbuhkan tanaman tanpa
medium tanah, tetapi menggunakan air yang mengandung mineral-
mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Misalnya, stroberi dapat tumbuh tanpa tanah.
c. Menggunakan metode alami untuk menghasilkan
   tanaman
      Para petani melakukan metode alami untuk mengatasi metode
rekayasa genetika. Salah satu contohnya adalah menggunakan serangga
pemakan hama (kumbang koksinelid) untuk mengganti bahan kimi-
awi pembasmi hama. Sebagian pihak menganggap cara ini lebih baik
dibanding cara rekayasa genetika.
      Nah, setelah kalian mempelajari secara lengkap tentang bioteknolo-
gi, lakukanlah rubrik Telisik dan Uji Kompetensi berikut.
                                                                               T e l i s i k
                         Membandingkan Pendapat Tentang Bayi Tabung

  Lakukanlah kegiatan ini dengan menelusuri informasi melalui internet, surat kabar atau sumber yang
  lainnya. Lakukanlah langkah-langkah berikut.

  1.    Siapkanlah peralatan yang diperlukan dalam pencarian informasi di berbagai sumber.
  2.    Carilah informasi tentang berbagai pendapat tentang bayi tabung, baik berupa artikel atau dalam
        bentuk berita.




                                                                                     Bioteknologi
                                                                                                    255
3.    Buatlah tabel yang menunjukkan alasan orang menolak atau mendukung adanya bayi tabung.

                                                       Alasan
        No.
                                Menolak                                     Mendukung
         1.
         2.
         3.
         4.

4.    Presentasikan hasil pencarian informasi kalian dan berilah tanggapan terhadap berbagai
      pendapat tersebut di depan kelas.




      Uji Kompetensi                                      3.    Jelaskan implikasi bioteknologi konven-
                                                                sional dan modern pada bidang keseha-
                                                                tan dan pengobatan.
Kerjakanlah soal-soal berikut ini.                        4.    Sebutkan beberapa dampak negatif dari
1.    Jelaskan peran mikroorganisme dalam bio-                  bioteknologi teknologi.
      teknologi.                                          5.    Jelaskan tentang implikasi bioteknologi
2.    Sebutkan beberapa bidang yang terpengar-                  yang berperan dalam pengelolaan lim-
      uh oleh adanya bioteknologi.                              bah.




Ikhtisar
1.    Bioteknologi merupakan teknologi pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan produk
      yang berguna bagi manusia.
2.    Beberapa ahli yang mendefinisikan arti bioteknologi, antara lain: Bull Etaf (1982), Smith (1981), Tri
      Wibowo (2001), dan Primrose (1987).
3.    Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, bioteknologi dibedakan men
      jadi dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
4.    Rekayasa genetika adalah suatu metode biokimiawi atau manipulasi gen, dengan cara menyisip
      kan (insert) atau menggabungkan gen yang dikehendaki ke dalam suatu organisme.
7.    Ciri atau sifat dari bioteknologi konvensional, antara lain: masih menerapkan teknik-teknik biologi,
      bioteknologi, dan rekayasa genetika yang terbatas, masih menggunakan mikroorganisme
      seadanya, belum mengembangkan teknik sampai tingkatan molekuler yang terarah, belum
      sepenuhnya steril (bebas dari mikrobia yang tidak diinginkan), jumlah produknya relatif sedikit,
      serta kualitasnya belum terjamin.
8.    Produk-produk lain dari bioteknologi konvensional, antara lain: bahan bakar (metana, etana, dan
      propana), enzim (enzim -amilase, lipase, dan proteinase), metabolit primer (asam-asam organik dan
      alkohol), metabolit sekunder (zat warna dan antibiotik), dan asam amino (zat glutamat dan lisin).
9.    Metode-metode mutakhir bioteknologi (currents methods of biotechnology), antara lain: kultur
      jaringan dan rekayasa genetika (teknologi DNA rekombinan, transplantasi nukleus, kloning, dan
      teknologi hibridoma).
10.   Kultur jaringan merupakan suatu teknik atau metode untuk mengisolasi bagian-bagian tanaman
      (sel, jaringan, atau organ seperti akar, batang, daun, dan pucuk) kemudian menumbuhkan
      bagian tersebut secara aseptis (teknik untuk mendapatkan kondisi suci hama) di dalam atau di



256     Biologi Kelas XII
atas medium budidaya (in vitro). Dengan demikian, bagian-bagian tanaman tersebut dapat
        memperbanyak diri dan dapat menjadi tanaman lengkap kembali.
  11.   Transplantasi atau pemindahan nukleus dari satu sel ke sel yang lain dapat menghasilkan indi-
        vidu yang baru.
  12.   Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan atau individu yang identik secara
        genetik dengan induknya.
  13.   Teknologi hibridoma adalah suatu metode penggabungan (fusi) dua macam sel dari organisme
        yang sama atau berbeda untuk mendapatkan sel hibrid (hibridoma) yang mempunyai kombinasi
        kedua sifat tersebut.
  14.   Mikroorganisme yang dikembangkan dalam bioteknologi mampu mengubah bahan mentah
        menjadi memiliki nilai tambah lebih tinggi, misalnya pada pembuatan makanan dan mengubah
        bahan pangan, pembuatan obat-obatan, membasmi hama tanaman, menanggulangi masalah
        pencemaran, dan pemisahan bijih logam.
  15.   Bioteknologi menghasilkan dampak positif dan negatif pada sains, lingkungan, teknologi, dan
        mayarakat.
  16.   Dampak positif bioteknologi, antara lain: menghasilkan pembasmi hama tanaman, menghasilkan
        tanaman pengikat nitrogen, berperan dalam pengelolaan limbah, dalam pemisahan logam dari
        bijihnya, dan menghasilkan bayi tabung.
  17.   Dampak negatif bioteknologi, antara lain: mengancam kelestarian alam, menghasilkan gulma-
        gulma super, serta dapat mengancam kesehatan.




    S e n a r a i k a ta
Aseptis Usaha untuk menjaga keadaan sekitar             Metabolit sekunder Senyawa hasil metabolisme
(lingkungan) tetap steril                               yang tidak berperan langsung dalam pertumbuhan
Diferensiasi Sel yang mengalami perkembangan            organisme penghasilnya
sedemikian rupa, sehingga sel menjadi berbeda se-       Mieloma Kanker yang sangat ganas dan sel-selnya
cara fungsional dan struktural dibandingkan dengan      terus membelah
sel di sekitarnya                                       Plasma nutfah Variasi genotip dan fenotip ber-
Endometriosis Pertumbuhan lapisan lendir (en-           dasarkan keseragaman morfologi (bentuk luar)
dometrium) pada tempat yang tidak semestinya            suatu tumbuhan
(misalnya pada ovarium)                                 Protoplas Disebut sel telanjang, merupakan sel
Herbisida Senyawa kimia yang berfungsi sebagai          yang telah kehilangan dinding selnya
racun atau penghambat hama (gulma) tanaman.             Steril Keadaan bebas dari mikrobia atau mikroor-
Hibridoma Sel-sel hasil fusi (penggabungan) dua         ganisme yang tidak diinginkan
sel dari organisme yang sama atau berbeda               Sterilisasi Proses yang dilakukan untuk mendapat-
Inkubator Alat atau tempat yang digunakan untuk         kan keadaan steril pada alat dan bahan
menginkubasi atau memelihara suatu kultur               Transplantasi nukleus Pemindahan atau penyisi-
Klon Individu hasil kloning atau hasil dari teknologi   pan nukleus dari satu sel ke sel lain yang berbeda
DNA rekombinan, yang mempunyai sifat identik            ZPT Zat pengatur tumbuh, merupakan senyawa
secara genetik dengan induknya                          organik yang ditambahkan dari luar secara sengaja
Kemolitoautotrof Sifat organisme yang menggu-           pada suatu medium kultur (bukan berasal dari
nakan sumber energi berupa bahan kimia, meng-           tumbuhan itu sendiri) untuk mendukung petumbuhan
gunakan sumber karbon, dan penerima elektron            dan perkembangan kultur
berupa zat anorganik


                                                                                        Bioteknologi
                                                                                                       257
Ulangan Harian

A    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.          2)   menghasilkan produk steril
                                                       3)   kualitasnya standar
1.   Pemanfaatan mikroorganisme untuk meng-
     hasilkan produk yang berguna bagi manusia         4)   menggunakan mikroorganisme seadanya
     dan perkembangan ilmu terapan yang me-            5)   belum mengembangkan teknik sampai
     nyebabkan transformasi atau perubahan,                 tingkatan molekuler yang terarah
     baik tentang teknik, prosedur, atau bahan,        6) belum sepenuhnya steril
     sesuai dengan kebutuhan proses produksi           7) jumlah produknya relatif sedikit
     merupakan definisi dari ….                         8) produksi dalam jumlah lebih banyak
     a. fermentasi dan produksi                        9) kualitas terjamin
     b. teknologi dan bioteknologi                     Yang merupakan ciri bioteknologi konven-
     c. produksi dan fermentasi                        sional antara lain ….
     d. bioteknologi dan fermentasi                    a. 1), 2), 3), 4), dan 5)
     e. bioteknologi dan teknologi                     b. 2), 3), 8), dan 9)
                                                       c. 2), 4), 6), dan 7)
2.   Berikut adalah beberapa pernyataan tentang        d. 1), 4), 5), 6), dan 7)
     bioteknologi:                                     e. 1), 2), 5), 7), dan 9)
     1) merupakan bidang penerapan yang
          mengintegrasikan berbagai disiplin      4.   Berdasarkan soal nomor 7, yang merupakan
          ilmu pengetahuan alam dan teknologi          ciri bioteknologi modern adalah ….
     2) melibatkan mikrobiologi, biokimia,             a. 1), 2), 3), 4), dan 9)
          dan rekayasa genetika untuk meng-            b. 2), 3), 8), dan 9)
          hasilkan produk dan jasa                     c. 2), 4), 6), dan 8)
                                                       d. 1), 4), 5), 6), dan 7)
     3) dalam sejarah perkembangannya, se-
                                                       e. 1), 2), 5), 7), dan 9)
          luruh produk bioteknologi dihasilkan
          dalam kondisi steril                    5.   Yang merupakan contoh bioteknologi kon-
     4) memanfaatkan bakteri, ragi, kapang,            vensional adalah ….
          alga, dan sel jaringan tumbuhan atau         a. kloning
          hewan yang dibiakkan                         b. fermentasi
     5) dikembangkan untuk meningkatkan                c. kultur jaringan
          nilai tambah bahan mentah                    d. teknologi hibridoma
                                                       e. teknologi DNA rekombinan
     pernyataan yang benar tentang bioteknolo-
     gi adalah ….                                 6.   Yang merupakan produk bioteknologi mo-
     a. semua benar                                    dern adalah ….
     b. 1), 2), 3), dan 4) saja                        a. hormon insulin
     c. 1), 2), 4), dan 5) saja                        b. alkohol dan asam organik
     d. 2), 3), 4), dan 5) saja                        c. bahan bakar berupa metana, etana, dan
     e. 1), 2) dan 5) saja                                  propana
3.   Berikut merupakan ciri-ciri bioteknologi:         d. enzim amilase, lipase, dan proteinase
     1) menerapkan teknik-teknik biologi,              e. asam glutamat dan lisin
         bioteknologi, dan rekayasa genetika      7.   Prinsip dari kultur jaringan tumbuhan
         yang terbatas                                 adalah ….


 258     Biologi Kelas XII
a.   memperbanyak tanaman secara vegeta-          d.   protein sel tunggal
          tif dari berbagai tanaman                    e.   plasmid rekombinan
     b.   meningkatkan nutrien tanaman hingga
                                                   12. Suatu metode untuk menghasilkan ketu-
          tanaman cepat membentuk jaringan
                                                       runan atau individu yang identik secara ge-
     c.   memperbaiki kondisi lingkungan               netik dengan induknya disebut ….
          tanaman yang sedang tumbuh                   a. kultur jaringan
     d.   menjaga kondisi lingkungan agar tanam-       b. teknologi hibridoma
          an berkembang biak dengan cepat
                                                       c. transplantasi nukleus
     e.   menyilangkan tanaman yang mempu-
                                                       d. kloning
          nyai sifat unggul untuk memperbaiki
          keturunan                                    e. teknologi plasmid

8.   Tahapan berurutan yang dilakukan dalam        13. Domba Dolly merupakan salah satu contoh
     teknik kultur jaringan adalah ….                  produk dari teknik ….
     a. persiapan, aklimatisasi, inokulasi, dan        a. kultur jaringan
         pemeliharaan                                  b. teknologi hibridoma
     b. aklimatisasi, persiapan, pemeliharaan,         c. persilangan
         dan inokulasi                                 d. kloning
     c. persiapan, pemeliharaan, aklimatisasi,         e. teknologi plasmid
         dan inokulasi                             14. Yang merupakan contoh hasil teknologi
     d. persiapan, inokulasi, pemeliharaan, dan        DNA rekombinan dan teknologi hibridoma
         aklimatisasi                                  adalah ….
     e. aklimatisasi, persiapan, inokulasi, dan        a. domba Dolly dan antibodi monoklonal
         aklimatisasi                                  b. insulin dan antibodi monoklonal
9.   Proses penanaman kultur ke dalam medium           c. domba Dolly dan insulin
     budidaya disebut ….                               d. antibodi monoklonal dan domba Dolly
     a. aklimatisasi                                   e. insulin dan antibodi monoklonal
     b. inokulasi                                  15. Pada bidang pertanian, bioteknologi modern
     c. sterilisasi                                    berperan dalam ….
     d. inkubasi                                       a. cara bertanam hidroponik
     e. aseptis                                        b. memperoleh tanaman sejenis melalui
10. Usaha untuk menjaga agar kondisi lingkungan            persilangan
    sekitar tetap steril disebut ….                    c. menghasilkan kedelai unggul
    a. sterilitas                                      d. pembuatan kompos padat
    b. sterilisasi                                     e. menghasilkan metabolit primer
    c. teknik aseptis                              16. Bioteknologi konvensional menghasilkan
    d. kontaminasi                                     beberapa produk, misalnya ….
    e. polusi                                          a. tanaman jagung yang resisten
11. Zat yang diambil dari sel khusus pada limpa        b. tomat yang berair banyak dan segar
    dan mampu mengikat antigen disebut ....            c. tanaman kedelai unggul
    a. interferon                                      d. ternak unggul hasil rekayasa genetika
    b. antibodi monoklonal                             e. antibiotik untuk membunuh bakteri
    c. hormon pertumbuhan                                  atau fungi


                                                                               Bioteknologi
                                                                                              259
17. Mikroorganisme penghasil      streptomisin   20. Berdasarkan soal nomor 19, yang mengan-
    adalah ….                                        cam kelestarian alam adalah ….
    a. Streptomyces griceus                          a. 1), 2), dan 3)
    b. Bacillus thuringensis                         b. 2), 3), dan 4)
    c. Aspergillus niger                             c. 3), 4), dan 5)
    d. Rhizopus stolonifer                           d. 7), 8), dan 9)
    e. Penicillium notatum                           e. 8), 9), dan 10
18. Virus yang telah dilemahkan dan merang-
    sang sistem imun, sehingga meningkatkan
                                                 B    Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    kekebalan atau pertahanan tubuh inang
    disebut ....                                 1.   Apakah yang dimaksud dengan kultur jaring-
    a. interferon                                     an?
    b. antibiotik                                2.   Sebutkan manfaat dan keuntungan kultur
    c. penisilin                                      jaringan.
    d. streptomisin                              3.   Apakah yang dimaksud dengan:
    e. vaksin                                         a. transgen
19. Berikut merupakan berbagai dampak bio-            b. transgenik
    teknologi:                                        c. klon
    1) pembasmi hama tanaman                     4.   Bagaimanakah pengertian antibodi monok-
    2) pemisahan logam dari bijihnya                  lonal? Berikan contoh pembuatannya.
    3) membunuh ulat yang tidak berbahaya        5.   Apakah yang dimaksud dengan kloning?
    4) membahayakan burung                            Berikan contohnya.
    5) menyebarkan gen-gen rekayasa genetika
                                                 6.   Sebutkan beberapa zat pengatur tumbuh
    6) tanaman pengikat nitrogen                      yang digunakan dalam kultur jaringan.
    7) pengelolaan limbah
                                                 7.   Jelaskan perbedaan bioteknologi konven-
    8) menghasilkan gulma-gulma super
                                                      sional dengan bioteknologi modern pada
    9) kedelai transgenik menyebabkan be-
                                                      bidang pertanian, peternakan, dan pangan.
        berapa orang sakit
    10) menimbulkan masalah tulang               8.   Sebutkan beberapa agen mikrobia dan anti-
                                                      biotik yang dihasilkan.
    Yang merupakan dampak positif bioteknologi
    adalah ....                                  9.   Jelaskan dampak bioteknologi yang dapat
    a. 2), 3), 6), dan 8)                             menghasilkan gulma-gulma super.
    b. 1), 2), 6), dan 7)                        10. Sebutkan beberapa solusi untuk mengatasi
    c. 3), 4), 5), dan 10)                           masalah rekayasa genetika.
    d. 5), 7), dan 8)
    e. 6), 7), dan 8)




260     Biologi Kelas XII
Latihan Ujian Akhir Sekolah

A     Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.                                                                                                         4.   Salah satu manfaat jamur di bidang kesehat-
                                                                                                                                                            an adalah ….
1.   Objek biologi yang untuk mempelajarinya                                                                                                                a. menghasilkan aflatoksin
     dibutuhkan alat bantu berupa mikroskop                                                                                                                 b. menyebabkan kurap atau panu
     adalah ....                                                                                                                                            c. menghasilkan penicillin
     a. sel, jaringan, dan individu                                                                                                                         d. parasit pada tanaman dan hewan
     b. atom, molekul, dan sel                                                                                                                              e. membentuk lumut kerak
     c. virus, bakteri, dan protista
     d. organel, sel, dan jaringan                                                                                                                     5.   Keanekaragaman suatu komunitas yang ter-
                                                                                                                                                            diri dari hewan, tumbuhan, dan mikroor-
     e. jaringan, individu, dan populasi
                                                                                                                                                            ganisme di suatu habitat disebut ....
2.   Bakteriofag adalah virus yang menyerang                                                                                                                a. keanekaragaman hayati
     bakteri ….                                                                                                                                             b. keanekaragaman abiotik
     a. Balantidium coli                                                                                                                                    c. keanekaragaman gen
     b. Escherichia coli                                                                                                                                    d. keanekaragaman jenis
     c. Salmonella sp.                                                                                                                                      e. keanekaragaman ekosistem
     d. Mycobacterium sp.
                                                                                                                                                       6.   Spora tumbuhan lumut yang jatuh pada tem-
     e. Clostridium plasteurianum
                                                                                                                                                            pat yang sesuai akan tumbuh membentuk ....
3.   Contoh anggota Rodophyta ditunjukkan                                                                                                                   a. sporofit
     oleh gambar ….                                                                                                                                         b. sporogonium
     a.                                                                                                                                                     c. tumbuhan lumut
                                                                                                                            www.iptek.net.id.jpg.tif




                                                                                                                                                            d. protonema
                                                                                                                                                            e. protalium
                                                                                                                                                       7.   Salah satu ciri khas Planaria adalah ....
                                                                                                                                                            a. adaptif pada semua kondisi lingkungan
                    greenmicroscope.wordpress.com.tif




     b.
                                                                                                                                                            b. hidup sebagai parasit
                                                                                                                                                            c. mampu bereproduksi secara generatif
                                                                                                                                                            d. daya regenerasinya tinggi
                                                                                                                                                            e. memiliki sel-sel penyengat
     c.                                                                                                                                                8.   Ditinjau dari fungsinya, organisme yang
                                                        w3.impa.br.jpg.tif




                                                                                                                                                            berperan penting dalam mengembalikan
                                                                                                                                                            unsur hara ke dalam ekosistem adalah ....
                                                                                                                                                            a. konsumen dan produsen
                                                                                                                                                            b. produsen dan detritivora
                                                           ulva.universe-review.ca.jpg.tif faculty.clintoncc.suny.edu.tif




     d.
                                                                                                                                                            c. detritivora dan dekomposer
                                                                                                                                                            d. konsumen dan pengurai
                                                                                                                                                            e. dekomposer dan predator
     e.
                                                                                                                                                       9.   Siapakah yang menemukan sel pertama
                                                                                                                                                            kali?
                                                                                                                                                            a. Schleiden dan Schwann.
                                                                                                                                                            b. Gregor J. Mendel.

                                                                                                                                                                      Latihan Ujian Akhir Sekolah
                                                                                                                                                                                                    261
c.       Robert Browen.                           Asam klorida(HCl), pepsin, musin, dan re-
    d.       Robert Hooke.                            nin disalurkan melalui bagian lambung yang
    e.       Antoonie Van Leuwenhook.                 ditunjukan oleh nomor ….
                                                      a. 1
10. Salah satu organ yang berperan dalam sistem       b. 2
    ekskresi adalah ….                                c. 3
    a. tenggorokan                                    d. 4
    b. lambung                                        e. 5
    c. jantung
    d. ginjal                                     15. Perhatikan gambar berikut.
    e. kerongkongan
11. Hubungan antar-ruas tulang belakang
    merupakan contoh tipe persendian ….
    a. sinartrosis sinkondrosis
                                                        Y
    b. sinartrosis sinfibrosis
    c. amfiartrosis
    d. diartrosis
    e. sendi engsel
12. Jenis sel darah putih yang memiliki jumlah
    volume paling besar ialah ….
    a. neutrofil                                       Bagian yang diberi label Y adalah ….
    b. basofil                                         a. kantung rambut
    c. eosinofil                                       b. pembuluh kapiler
    d. limfosit                                       c. jaringan lemak
    e. monosit                                        d. kelenjar minyak
13. Penyakit yang timbul karena bronkus               e. lapisan Malpighi
    mengalami infeksi adalah ….                   16. Perhatikan gambar berikut.
    a. faringitis
    b. asidosis                                                             Z
    c. asfiksi
    d. pleuritis
    e. bronkitis
14. Perhatikan gambar berikut.
                                        5
         1

      2


         3




                                                      Bagian sel saraf yang diberi label Z berfungsi
                                        4             untuk ….
                                                      a. menerima impuls dari reseptor
                                                      b. menghantarkan impuls dari badan sel
                                                          menuju efektor

 262         Biologi Kelas XII
c.   mempercepat jalannya impuls            21. Berikut merupakan pernyataan tentang
    d.   melindungi akson sehingga impuls           pertumbuhan dan perkembangan:
         yang dibawa tidak bocor                    1) terjadi diferensiasi dan pematangan or-
    e.   memperbanyak impuls saraf                      gan
                                                    2) tumbuhan meningkat menjadi dewasa
17. Testis yang terdapat pada alat reproduksi       3) terjadi pertambahan volume
    pria berfungsi sebagai ….                       4) bersifat irreversibel
    a. penghasil sperma dan hormon kelamin          5) terjadi pembelahan dan pertambahan sel
    b. tempat bergeraknya sperma dari epidi-        6) tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif
         dimis menuju kantung semen
                                                    7) menuju kesempurnaan
    c. saluran yang dilalui sel sperma untuk
         bergerak menuju uretra                     Yang menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan
    d. tempat ekskresi urine dari kantung           adalah nomor ….
         kemih                                      a. 1, 2, dan 3
    e. penyuplai bahan penting sehingga             b. 1, 3, dan 5
         sperma tetap hidup                         c. 3, 4,dan 5
                                                    d. 4, 5, dan 6
18. Pembelahan meiosis I pada oogenesis meng-       e. 4, 5, dan 7
    hasilkan ….
    a. 1 oosit sekunder dan 1 badan kutub       22. Protoderm, meristem dasar, dan prokam-
         sekunder                                   bium merupakan sistem jaringan yang ter-
    b. 1 oosit sekunder dan 2 badan kutub           dapat pada daerah diferensiasi. Masing-ma-
         sekunder                                   sing akan membentuk ….
    c. 1 oosit sekunder dan 1 badan kutub           a. epidermis, jaringan dasar, dan stele
         primer                                     b. floem, epidermis, dan jaringan dasar
    d. 1 oosit sekunder dan 2 badan kutub           c. epidermis, stele, dan jaringan dasar
         primer                                     d. stele, epidermis, dan jaringan dasar
    e. 1 oosit primer dan 1 badan kutub             e. xilem, epidermis, dan stele
         sekunder
                                                23. Bagian pertumbuhan pada batang yang ter-
19. Proses pembuangan antigen dapat dilakukan       dapat di kanan kiri meristem apikal disebut
    dengan cara pengaktifan rentetan molekul        ….
    protein komplemen, sehingga antigen yang        a. tunas aksiler
    masuk ke dalam tubuh menjadi lisis. Cara        b. jaringan pembuluh
    demikian dinamakan … .                          c. meristem apikal
    a. netralisasi                                  d. primordia daun
    b. fiksasi komplemen                             e. tudung akar
    c. opsonisasi
    d. aglutinasi                               24. Selain mengubah gliserol dan asam lemak
    e. fagositosis                                  menjadi lemak, enzim lipase juga dapat
                                                    mengubah lemak menjadi gliserol dan asam
20. Imunisasi yang diberikan kepada individu        lemak. Hal tersebut menunjukkan bahwa
    dari spesies yang sama disebut….                enzim lipase bersifat ….
    a. vaksinasi                                    a. katalis
    b. imun                                         b. biokatalis
    c. autoimun                                     c. irreversibel
    d. isoimun                                      d. reversibel
    e. heteroimun                                   e. aktivator


                                                               Latihan Ujian Akhir Sekolah
                                                                                             263
25. Proses pembentukan ATP yang menggu-             b.   15 : 1
    nakan oksigen sebagai penerima elektron         c.   13 : 3
    terakhir disebut ….                             d.   9:7
    a. karboksilasi                                 e.   12 : 3 : 1
    b. deaminasi
    c. fosforilasi                              31. Perkawinan antara perempuan normal ho-
    d. fosforilasi tingkat substrat                 mozigot dan laki-laki buta warna akan
    e. fosforilasi oksidatif                        menghasilkan keturunan dengan perban-
                                                    dingan fenotip ….
26. Bagian kromosom yang berfungsi sebagai          a. 25% laki-laki normal dan 75% perem-
    tempat melekatnya benang-benang gelon-               puan buta warna
    dong pembelahan sel adalah ….                   b. 50% laki-laki normal dan 50% perem-
    a. lengan kromosom                                   puan normal
    b. kinetokor                                    c. 50% laki-laki normal dan 50% perem-
    c. kromonema                                         puan buta warna
    d. lekukan primer                               d. semua anaknya normal
    e. lekukan sekunder                             e. 75% laki-laki normal dan 50% perem-
                                                         puan normal
27. Berikut ini pernyataan yang benar tentang
    DNA adalah ….                               32. Mutasi alami dan mutasi buatan dibedakan
    a. merupakan mikromolekul                       berdasarkan ….
    b. tersusun oleh 2 macam nukleotida             a. jenis selnya
    c. mengandung gula ribosa                       b. mekanisme terjadinya
    d. nukleotida yang satu dengan nukleotida       c. materi genetiknya
        yang lain dihubungkan oleh gugus fos-       d. manfaatnya
        fat                                         e. pengaruh yang ditimbulkannya
    e. ikatan yang menghubungkan antara
        pasangan basa nitrogen adalah ikatan    33. Peristiwa penggantian basa pirimidin pada
        kovalen                                     rantai nukleotida DNA dengan basa pirimi-
                                                    din yang lain disebut ….
28. Tahapan pembelahan yang menunjukkan             a. transversi
    bahwa kromosom berada pada pelat meta-          b. delesi
    fase adalah ….                                  c. duplikasi
    a. sitokinesis                                  d. inverse
    b. telofase                                     e. transisi
    c. anafase
    d. metafase                                 34. Pandangan Darwin mengenai evolusi jerapah
    e. profase                                       adalah ….
                                                     a. jerapah memiliki leher panjang kare-
29. Bagian yang berperan dalam menentukan                 na sering dijulurkan untuk mencapai
    arah pembelahan sel adalah ….                         dedaunan yang letaknya tinggi
    a. sentromer                                     b. sifat jerapah yang memiliki leher pan-
    b. aster                                              jang diperoleh dari tetuanya
    c. kromatid                                      c. pada awalnya terdapat jerapah berleher
    d. kromosom                                           pendek dan jerapah berleher panjang,
    e. kiasma                                             tetapi jerapah yang berleher pendek pu-
                                                          nah karena seleksi alam
30. Perbandingan epistasi resesif adalah ….          d. pada awalnya hanya terdapat jerapah
     a. 9 : 3 : 4                                         berleher pendek


 264     Biologi Kelas XII
e.   jerapah berleher panjang jumlahnya      40. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi
         lebih banyak dibandingkan jerapah           tempe adalah ....
         berleher pendek                             a. Rhizopus oryzae
                                                     b. Saccharomyces cereviceae
35. Penemuan 13 jenis burung finch di Ke-             c. Penicillium notatum
    pulauan Galapagos oleh Darwin merupakan
                                                     d. Aspergillus niger
    salah satu bukti petunjuk evolusi berupa ….
    a. bukti geografi                                 e. Lactobacillus sp.
    b. bukti anatomi
    c. bukti embriologi                         B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
    d. bukti biokimi
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah

Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah

  • 1.
    lRochmah Siti Nur l Sri Widayati l MazrikhatulMiah BIOLOGI SMA/MA Kelas XI I
  • 3.
    Hak Cipta padaDepartemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Biologi SMA/MA Kelas XII Penulis: Siti Nur Rochmah, Sri Widayati, Mazrikhatul Miah Editor: Eti Arinastiti, Yunita Retnosari, Arif Kurniawan Pembaca ahli: Maizer Said Nahdi Desainer sampul: Aji Galarso Andoko Desainer perwajahan: Sri Basuki Ilustrator: Indradi Budi Santosa, Dwi Purwanto Penata letak: Erwin Ariyanto, Sabjan Badio Pengarah artistik: Sudaryanto 574.07 SIT SITI Nur Rochmah b Biologi : SMA dan MA Kelas XII /penulis, Siti Nur Rochmah, Sri Widayati, Mazrikhatul Miah ; editor, Eri Arinastiti, Yunita Retnosari, Arif Kurniawan ; illustrator, Indradi Budi Santosa, Dwi Purwanto .-- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. vii, 282 hlm, : ilus. ; 30 cm Bibliografi : hlm. 281-282 Indeks ISBN: 978-979-068-831-5 (no jilid lengkap) ISBN: 978-979-068-845-2 1. Biologi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Sri Widayati III. Mazrikhatul Miah IV. Eri Arinastiti V. Yunita Retnosari VI. Arif Kurniawan VII. Indradi Budi Santosa VIII. Dwi Purwanto Hak cipta buku ini telah dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit PT. Pustaka Insan Madani Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 Diperbanyak oleh ... ii ii Biologi Kelas XII
  • 4.
    Kata Sambutan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Juni 2009 Kepala Pusat Perbukuan Kata Pengantar iii
  • 5.
    Kata Pengantar Biologi adalah ilmu hafal-menghafal. Barangkali itulah yang tertanam dalam benak kalian selama ini. Maka, yang dikejar oleh kalian bukanlah pemahaman, namun bagaimana menghafal materi sebanyak mungkin. Nah, untuk menghentikan kondisi seperti itu, kami menghadirkan Seri Biologi SMA/MA ini. Melalui pendekatan kontekstual, diharapkan pembelajaran biologi terasa mengasyikkan, dan merangsang rasa ingin tahu. Dalam buku ini, kami menyajikan beragam elemen dan rubrikasi antara lain: Apersepsi, berisi judul bab, gambar, serta keterangan gambar yang terkait dengan materi yang akan dipelajari. Peta Konsep, berupa konsep-konsep inti yang akan diberikan pada setiap bab. Tujuan Pembelajaran, yakni target yang ingin dicapai pada setiap bab. Kata Kunci, berisi kata-kata yang merupakan inti materi dalam bab terkait. Telisik, yaitu rubrik berisi kegiatan siswa yang terkait dengan materi. Percobaan, yakni kegiatan siswa yang dilakukan di dalam kelas atau laboratorium, untuk membuktikan suatu teori yang terkait dengan materi. Diskusi, yaitu rubrik yang menyajikan suatu tema menarik untuk didiskusikan oleh siswa. Galeri, berisi aneka informasi tambahan. Uji Kompetensi, merupakan soal-soal akhir subbab. Kilas, berisi cuplikan informasi penting yang telah dipelajari oleh siswa pada materi ataupun kelas sebelumnya. Senaraikata, berisi penjelasan istilah-istilah penting dalam materi. Ikhtisar, yaitu rubrik khusus berisi ringkasan materi dalam satu bab. Ulangan Harian, berisi soal-soal tes di akhir bab, untuk menguji pemahaman siswa atas keseluruhan materi bab yang bersangkutan. Selain rubrik-rubrik tersebut, masih ada ulangan blok yang meliputi Latihan Ulangan Tengah Semester, Latihan Ulangan Akhir Semester, dan Latihan Ulangan Kenaikan Kelas. Ketiganya berfungsi menguji ketercapaian kompetensi. Demikianlah, buku ini telah kami upayakan agar dapat tampil maksimal. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, penerbit Pustaka Insan Madani, dan semua pihak atas perbagai bentuk dukungannya. Tim Penulis iv Biologi Kelas XII
  • 6.
    Daftar Isi Kata Sambutaniii Kata Pengantar iv Daftar Isi v Bab I Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 2 1. Perkecambahan 2 2. Pertumbuhan dan Perkembangan 6 B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan 11 1. Faktor Internal 11 2. Faktor Eksternal 14 C. Merancang Percobaan Pengaruh Faktor Luar Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan 20 1. Menemukan Masalah 20 2. Merumuskan Masalah 20 3. Merumuskan Hipotesis 21 4. Merancang Percobaan 21 Bab II Metabolisme A. Enzim pada Proses Metabolisme 32 1. Komponen-komponen Enzim 32 2. Fungsi dan Cara Kerja Enzim 33 3. Sifat-sifat Enzim 35 4. Penghambat Kerja Enzim 36 5. Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim 37 6. Penamaan dan Pengelompokan Enzim 38 7. Pembentukan Enzim 39 B. Katabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Enzim 41 1. Katabolisme Karbohidrat 41 2. Hubungan antara Katabolisme Lemak, Protein, dan Katabolisme Kar- bohidrat 52 C. Anabolisme 55 1. Fotosintesis 55 2. Kemosintesis 63 Latihan Ulangan Tengah Semester I 69 Bab III Genetika A. Materi Genetik 72 Daftar Isi v
  • 7.
    1. Kromosom 72 2. DNA 77 3. RNA 80 4. Hubungan Gen dengan Kromosom, DNA, dan RNA 81 B. Sintesis Protein 83 1. Tahapan Sintesis Protein 84 2. Kode Genetik dalam Sintesis Protein 90 Bab IV Pembelahan Sel A. Reproduksi Sel 98 1. Pembelahan Sel secara Langsung 98 2. Pembelahan Sel secara Tidak Langsung (Mitosis dan Meiosis) 100 B. Tahapan Pembelahan Mitosis 101 1. Interfase (Fase Istirahat) 102 2. Pembelahan Mitosis 103 C. Pembelahan Meiosis 109 1. Tahap Meiosis I 109 2. Tahap Meiosis II 112 D. Gametogenesis dan Pewarisan Sifat 114 1. Gametogenesis pada Hewan 114 2. Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi 116 3. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis 117 Bab V Prinsip Hereditas A. Hukum Pewarisan Sifat Mendel 124 1. Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) 125 2. Hukum Mendel II (Hukum Asortasi) 130 3. Penyimpangan Semu Hukum Mendel 135 B. Pola-pola Hereditas 142 1. Tautan Autosomal 143 2. Pindah Silang 144 3. Tautan Seks 147 4. Determinasi Seks 148 5. Gen Letal 150 6. Non-disjunction 152 C. Hereditas pada Manusia 154 1. Kelainan atau Cacat Menurun 155 2. Golongan Darah 158 3. Gen-gen yang Ekspresinya Dipengaruhi oleh Jenis Kelamin 161 4. Upaya Menghindari Kelainan Menurun 163 Bab VI Mutasi A. Macam-macam Mutasi dan Penyebabnya 172 1. Mutasi Gen 172 2. Mutasi Kromosom 174 3. Mutasi Somatis dan Mutasi Germinal 179 4. Mutasi Alami dan Mutasi Buatan 181 vi Biologi Kelas XII
  • 8.
    5. Mutasi Missenses,Non-sense, Netral, dan Diam 183 B. Dampak Mutasi pada Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat) 184 1. Dampak Positif Mutasi Buatan dan Mutasi Alam 184 2. Dampak Negatif Mutasi 185 Latihan Ulangan Akhir Semester I 193 Bab VII Evolusi A. Konsep Dasar Evolusi 200 1. Teori-teori Evolusi 200 2. Pro dan Kontra Evolusi 203 B. Bukti-bukti Adanya Evolusi 206 1. Bukti Paleontologi 206 2. Anatomi Perbandingan 208 3. Struktur Vestigial 209 4. Embriologi 209 5. Biokimia Perbandingan 209 6. Biogeografi 210 7. Domestikasi 211 C. Mekanisme Evolusi 212 1. Perubahan (Variasi) Genetik 212 2. Seleksi Alam 215 Bab VIII Kecenderungan Baru Teori Evolusi A. Asal Usul Bumi dan Kehidupan 224 1. Teori Asal Usul Bumi 224 2. Teori Asal Usul Kehidupan 225 B. Kecenderungan Baru Teori Evolusi 230 1. Pandangan Baru Teori Evolusi 230 2. Pandangan Harun Yahya Tentang Teori Evolusi 231 Latihan Ulangan Tengah Semester II 237 Bab IX Bioteknologi A. Pengertian dan Jenis-jenis Bioteknologi 240 1. Arti dan Prinsip Dasar Bioteknologi 240 2. Jenis-jenis Bioteknologi 240 B. Implikasi (Dampak) Bioteknologi pada Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat 249 1. Dampak Positif 249 2. Dampak Negatif 253 3. Solusi untuk Mengatasi Kontroversi Rekayasa Genetika 255 Latihan Ujian Akhir Sekolah 261 Kunci Jawaban 267 Indeks 278 Daftar Isi vii
  • 9.
    viii Biologi Kelas XII
  • 10.
    Bab I Pertumbuhandan Perkembangan pada Tumbuhan 50,000 PhotoArt S etiap makhluk hidup termasuk tumbuhan, akan mengalami pe- rubahan bentuk, ukuran, maupun volumenya. Dalam jangka waktu tertentu, biji yang kalian tanam di kebun akan memunculkan akar, batang, dan daun. Akhirnya, bentuk tersebut berubah menjadi tumbuhan dewasa yang lengkap dengan bagian akar, batang, dan daun. Bahkan, ada yang sampai menghasilkan bunga dan buah. Dengan demikian, tentunya ada suatu proses yang menyebabkan perubahan tersebut. Oleh karena itu, kalian perlu mengetahui, proses apakah yang menyebabkan perubahan dari bentuk biji menjadi tumbuhan dewasa? Di materi inilah kalian menemukan penjelasan. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 1
  • 11.
    Pada bab ini,kalian akan mempelajari pertumbuhan dan perkem- Ka taK u n c i bangan pada tumbuhan serta mempelajari faktor-faktor yang memen- • Pertumbuhan • Perkembangan garuhi pertumbuhan dan perkembangan. • Perkecambahan Setelah mempelajarinya, kalian diharapkan dapat membedakan • Pertumbuhan primer bagaimana tumbuhan dikatakan tumbuh dan berkembang, mengiden- • Pertumbuhan sekunder tifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkem- bangan, dan membedakan ciri-ciri serta akibat pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Selanjutnya, kalian diharapkan mampu merancang, melaksanakan percobaan dan mengamati hasil percobaan. A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Tumbuhan kelapa berkembang biak dengan biji. Jika biji bera- da pada persemaian yang sesuai, tumbuhlah bibit tumbuhan kelapa. Setelah bibit tersebut ditanam, tumbuhan akan bertambah tinggi, besar, berbunga dan berbuah. Perubahan itu disebabkan oleh adanya fase-fase pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuhan kelapa yang telah tumbuh tersebut tidak akan dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel atau pembelahan sel (pembelahan mitosis) atau keduanya. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan mengukur besar dan tinggi batang, menimbang massa sel baik berupa berat kering maupun berat basahnya, menghitung jumlah daun, jumlah bunga, maupun jumlah buahnya. Selama pertumbuhan, tumbuhan juga mengalami proses diferen- siasi, pematangan organ, serta peningkatan menuju kedewasaan. Pada saat itulah, tumbuhan mengalami proses yang disebut perkembangan. Serangkaian proses perubahan bentuk tumbuhan ini disebut juga mor- fogenesis. Dari hasil perkembangan inilah tumbuhan menjadi sema- kin dewasa dan lengkap organnya. Proses pembentukan organ tersebut disebut sebagai organogenesis, yang merupakan bagian dari proses Kilas perkembangan atau morfogenesis. Pada pelajaran biologi SMP , Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, tetapi telah kalian pelajari tentang ciri-ciri makhluk hidup. Selain dilihat dengan adanya peningkatan menuju pada kesempurnaan. Per- mengalami pertumbuhan tumbuhan dan perkembangan tersebut berjalan secara simultan (ber- dan perkembangan, ciri-ciri sama). Salah satu fase atau tahapan dari pertumbuhan dan perkembang- lain dari makhluk hidup adalah mampu bergerak, an adalah poses perkecambahan. bernapas, peka terhadap rangsangan atau faktor 1. Perkecambahan luar, bermetabolisme atau Biji dibungkus oleh kulit biji. Setelah biji dibelah, kalian akan membutuhkan makanan dan minuman, serta mampu menemukan bagian-bagian berupa cadangan makanan dan embrio berkembangbiak. atau calon individu baru yang disebut juga lembaga tumbuhan. Em- brio terdiri dari akar lembaga (calon akar = radikula), daun lembaga 2 Biologi Kelas XII
  • 12.
    Selaput biji Epikotil (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus). Untuk mem- peroleh penjelasan lebih lengkap, perhatikan Gambar 1.1. Hipokotil Kotiledon pada biji tumbuhan monokotil seperti padi (Oryza Plumula sativa), jagung (Zea mays) maupun rumput-rumputan (Gramineae Radikula Kotiledon atau Poaceae) disebut sebagai skutelum. Skutelum mempunyai permukaan yang luas dan tipis. Pada bagian akar embrionya, ter- (a) bungkus oleh lapisan yang disebut koleorhiza, sedangkan pada ujung tunas embrioniknya dibungkus oleh koleoptil. Selaput biji Embrio pada biji tumbuhan dikotil seperti kacang atau Endosperma buncis, melekat pada kotiledon disebut kuncup embrionik. Kotiledon Kaulikulus terdiri dari hipokotil (“hypo”= di bawah) yaitu ba- Ujung tunas gian bawah (pangkal) yang melekat pada kotiledon dan epikotil Hipokotil (“epi”= di atas), yang terdapat di sebelah atas hipokotil. Epiko- Radikula til akan tumbuh menjadi batang dan daun serta hipokotil akan (b) tumbuh menjadi akar. Skutelum Pada ujung epikotil terdapat plumula (pucuk lembaga) (kotiledon) yang terdiri dari ujung tunas dengan sepasang pucuk daun. Ra- Endosperma dikula berada pada bagian ujung pangkal hipokotil. Koleoptil Pada biji terdapat suatu bagian yang berfungsi untuk me- Plumula Radikula masukkan air dan O2. Bagian itu disebut hilum (Gambar 1.2). Koleorhiza Selain melewati hilum, air dan gas-gas terlarut dapat masuk (c) lewat mikropil. Mikropil juga merupakan pintu masuknya inti Gambar 1.1 Struktur biji setelah dibelah sperma dan inti vegetatif pada saat pembuahan berlangsung. (a) biji buncis, (b) biji jarak (c) biji jagung Hilum Tjitroepomo, Morfologi Tumbuhan, hlm. 246 Mikropil Gambar 1.2 Ovarium Galeri Bagian apakah yang kita Setelah biji ditanam dan daerah persemaian telah memenuhi syarat, makan dari buah kelapa? biji akan dapat berkecambah. Pada saat biji berkembang (sebelum Sebenarnya, yang kita berkecambah), kotiledon maupun skutelum menyerap makanan dari makan dari buah kelapa endosperma. Pada saat perkecambahan tiba, kotiledon memindahkan adalah bagian endosper- makanannya ke embrio. Akibatnya kotiledon semakin mengecil. manya. Bagian ini berda- Perkecambahan adalah proses perubahan fisiologi biji dari bentuk ging, berwarna putih dan merupakan endosperma dorman (“istirahat” atau tidak aktif ) ke bentuk semai setelah melalui padat yang biasanya dapat perkembangan sedemikian rupa, ditandai dengan pembentukan radi- dibuat es kelapa muda. Air kula, kaulikulus dan plumula. kelapanya merupakan endo- sperma cair. Pada monokotil, a. Masa Dormansi Biji umumnya endospermanya cair dulu kemudian menjadi Persyaratan pertama agar biji dapat berkecambah adalah berakhir- padat. nya masa dormansi biji. Dormansi biji adalah kondisi biji yang masih www.kimianet.lipi.go.id (dengan pengembangan) hidup tetapi tidak aktif, berada dalam kondisi kering (kelembabannya kurang) dan tidak dapat (gagal) berkecambah selama periode waktu Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 3
  • 13.
    tertentu karena faktorinternal biji. Biji kuisen (quiscence) adalah biji yang tidak dapat berkecambah apabila faktor luar tidak memenuhi persyaratan. Keadaan ini akan berakhir hingga adanya kondisi yang menguntungkan untuk perkembangan. b. Proses Perkecambahan Pertumbuhan dan perkembangan telah dimulai sejak biji terkena air. Setelah terjadi proses imbibisi (masuknya air ke dalam biji), em- brio di dalam biji melakukan perbanyakan sel. Pada tahapan tertentu, sel mengalami proses diferensiasi. Pada tahapan ini, sel-sel mengalami proses penambahan jenis dan fungsi sel menjadi jelas. Tahap berikut- nya adalah proses pembentukan organ-organ yang disebut organogen- esis. Dengan organogenesis ini, struktur dan fungsi menjadi semakin lengkap. Proses ini disebut perkembangan atau morfogenesis. Proses perkecambahan diawali dengan berubahnya struktur em- brio biji menjadi tumbuhan kecil di dalam biji yaitu terlihat daun ke- cil, calon batang, dan calon akar. Dua faktor yang memengaruhi perkecambahan yaitu faktor inter- nal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar atau lingkungan). Fak- tor internal meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, absorbansi (daya serap biji terhadap air), dan ada tidaknya zat penghambat. Faktor eksternal meliputi suhu, O2, dan air. Mengapa setelah biji terinduksi oleh air, embrio biji memiliki ke- mampuan untuk tumbuh? Setelah biji menyerap air (imbibisi), biji membesar sehingga kulit biji pecah. Secara umum, proses perkecamba- han terjadi secara kimiawi. Dengan masuknya air ke dalam biji, enzim akan bekerja dengan aktif. Jika embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini memacu aleuron untuk membuat (mensintesis) dan mengeluarkan enzim. En- zim yang dikeluarkan antara lain: enzim amilase, maltase, dan enzim pemecah protein. Perhatikan Gambar 1.3. Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 365 Gambar 1.3 Proses perke- aleuron cambahan biji. Gambar biji jagung yang dibuka hingga terlihat bagian aleuron, embrio GA amilase embrio enzim dan endosperma. Gambar tersebut menggambarkan urutan gula proses. (a) embrio menyerap air, (b) embrio mengeluarkan GA ke aleuron, air endosperma (c) aleuron mengeluarkan radikula enzim dan enzim menuju ke endosperma, (a) (b) (c) (d) (d) enzim bekerja menguraikan zat makanan hingga diperoleh energi untuk Amilase merubah amilum (pati) menjadi maltosa. Maltosa dihi- perkecambahan. drolisis oleh maltase menjadi glukosa. Metabolisme glukosa menghasil- kan energi dan atau senyawa-senyawa untuk menyusun struktur tubuh tumbuhan. Pembentukan energi ini membutuhkan oksigen (O2). Oleh sebab itu, proses perkecambahan membutuhkan oksigen. Protein yang ada dipecah menjadi asam amino yang berfungsi menyusun struktur 4 Biologi Kelas XII
  • 14.
    sel dan enzim-enzimbaru. Enzim-enzim di dalam biji dapat bekerja dengan baik pada suhu tertentu, sedangkan suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Cahaya pada proses perkecambahan dapat memengaruhi hormon auksin. Hormon ini rusak atau terurai jika terkena intensitas cahaya yang tinggi. Dengan demikian, pertumbuhan kecambah akan ke arah datangnya cahaya. Ada dua tipe perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya pada saat berkecambah: 1) Perkecambahan hipogeal Pada perkecambahan ini, bakal batang tumbuh memanjang ke permukaan tanah, kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), dan jagung (Zea mays). Perhatikan Gambar 1.4(b). 2) Perkecambahan epigeal Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh menembus permukaan tanah sehingga kotiledon terangkat ke permukaan tanah. Contoh: perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus sp.), kacang tanah (Arachis hypogaea) dan kapas (Gossypium sp). Perhatikan Gambar 1.4 (a). plumula Laren, et al., Heath Biology, hlm. 357 hipokotil epikotil hipokotil radikula selaput biji kotiledon (a) (b) Gambar 1.4 (a) Perkecambahan epigeal pada kacang hijau, (b) Perkecambahan hipogeal pada kacang kapri Setelah kalian mengetahui proses perkecambahan, kalian perlu menambah pengetahuan melalui rubrik Telisik di bawah ini. T e l i s i k Mengumpulkan Informasi Cara Budidaya Kecambah Lakukanlah tugas berikut ini bersama kelompok kalian. Langkah-langkah yang kalian lakukan adalah: 1. Kunjungi pedagang kecambah di pasar. Lakukan transaksi kapan kalian dapat berkunjung ke rumahnya untuk melihat langsung proses budidaya kecambah. 2. Sebelum berkunjung, siapkan lembar kerja untuk mencatat alat-alat yang diperlukan dan cara budi- dayanya. 3. Buatlah laporan hasil survei kalian. Agar laporan kalian dapat dipahami orang lain, gambarlah alat yang diperlukan dan deskripsikan dengan jelas. Susunlah dengan kalimat yang mudah dipahami. Sebelum dikumpulkan, mintalah orang lain membaca laporan kalian untuk menilainya. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 5
  • 15.
    2. Pertumbuhan danPerkembangan Setelah fase perkecambahan, tumbuhan akan tumbuh membentuk akar, batang dan daun. Setelah tanaman memiliki daun yang sempur- na, akar tumbuhan segera berfungsi sebagai organ penyerap unsur-un- sur hara dari media tanamnya. Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. a. Pertumbuhan Primer Jaringan khusus yang mengalami pertumbuhan dengan cara pembe- lahan dan pembesaran sel, disebut meristem. Sel-sel pada jaringan meris- tem primer membelah terus-menerus, 1 sel menjadi 2 sel, 2 sel menjadi 4 sel, 4 sel menjadi 8 sel, 8 sel menjadi 16 sel dan seterusnya. Hal inilah yang disebut pertumbuhan primer. Selain membelah, sel juga menga- lami penambahan ukuran (membesar dan memanjang). Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Pada jaringan meri- stem ini terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang. 1) Titik Tumbuh Akar Kilas Pada tahun 1758, Henri Louis dkk dilaporkan sebagai orang yang Pada pelajaran Biologi kelas X, pertumbuhan dan pertama kali mengamati pertumbuhan sel di daerah akar, dengan me- perkembangan tumbuhan nyisipkan perak tipis pada akar. Pada tahun 1980, Erickson dan Silk meliputi dua kelompok, yaitu melaporkan hasil percobaannya bahwa pada daerah pemanjangan jarak fase vegetatif dan fase generatif. tinta semakin berjauhan. Pada bagian meristem apikal (meristem ujung), akar tumbuhan dil- Fase vegetatif meliputi fase perkecambahan biji, indungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar juga berfungsi untuk pertumbuhan dan perkem- menembus tanah karena sel-sel di bagian ini mengeluarkan cairan poli- bangan batang, daun, tunas sakarida. Akibat cairan inilah tanah menjadi lunak. Titik tumbuh akar samping, dan akar. Fase generatif meliputi pembu- adalah pada bagian jaringan meristem yang memiliki tudung akar. ngaan, pembentukan biji, Berdasarkan strukturnya, titik tumbuh akar dibedakan menjadi dae- pertumbuhan biji, dan buku- rah pembelahan sel, daerah pemanjangan sel dan daerah diferensiasi. buku reproduktif. Daerah pembelahan sel terdapat pada bagian ujung, di belakang tu- dung akar. Pada daerah ini terdapat meristem primer dan meristem api- kal dengan sel-sel yang aktif membelah (meristematik). Meristem primer terdiri atas tiga sistem jaringan yaitu protoderm (lapisan terluar yang akan menjadi jaringan epidermis), meristem dasar (lapisan kedua yang berada di sebelah dalam protoderm dan akan menjadi jaringan dasar), dan prokambium (merupakan lapisan dalam yang akan menjadi stele atau silinder pusat). Meristem apikal merupakan pusat pembelahan sel. Daerah pemanjangan sel terdapat di belakang daerah pembelah- an. Sel-sel pada daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang. Perhatikan Gambar 1.5. Pada daerah diferensiasi, sel-sel pada tiga sistem jaringan meristem mengalami proses diferensiasi, sehingga memiliki struktur dan fungsi khusus. Epidermis pada daerah diferensiasi sudah terdiferensiasi dan tumbuh bulu-bulu akar yang berfungsi untuk menyerap unsur-unsur hara dari dalam tanah. Oleh sebab itu, daerah diferensiasi dikatakan mengalami organogenesis secara sempurna. 6 Biologi Kelas XII
  • 16.
    rambut akar yangtelah tumbuh maksimum t daerah diferensiasi epidermis rambut akar Salisbury & Ross, Fisiologi Tumbuhan 3, hlm. 21 r rambut akar muncul s sel endodermis berdifersensiasi p pemanjangan berhenti daerah pemanjangan sel unsur pembuluh pertama berdifersensiasi protoderm prokambium daerah pembelahan sel laju maksimum pemanjangan sel meristem meristem apikal pembelahan sel berhenti pada dasar sebagian besar lapisan sel tudung akar t tabung tapis pertama mendewasa meristem apikal laju maksimum pembelahan sel tudung akar Gambar 1.5 Irisan membujur daerah pertumbuhan akar Untuk membuktikan bahwa pada akar kecambah terdapat daerah- daerah yang memiliki kecepatan pertumbuhan berbeda, kalian dapat melakukan percobaan sebagai berikut: Percobaan Mengamati Letak Daerah Tumbuh pada Akar A. Dasar teori Titik tumbuh akar adalah pada bagian jaringan meristem yang memiliki tudung akar. Berdasar- kan struktur sel penyusun jaringan akar, titik tumbuh akar dibedakan menjadi daerah pembela- han sel, daerah pemanjangan sel dan daerah diferensiasi sel. B. Tujuan Mengamati dan mengetahui letak daerah tumbuh pada akar C. Alat dan Bahan 1. Cawan petri 2. Lempeng kaca 3. Gelas ukur atau tabung gelas 4. Jepit rambut atau karet gelang 5. Penggaris 6. Tinta tahan air (tinta cina) 7. Air 8. Kertas tisu atau kapas 9. Biji kacang tanah atau kacang merah yang telah direndam 12 jam Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 7
  • 17.
    D. Langkah Percobaan 1. Siapkan sebuah cawan petri. Gunakan kapas basah untuk meletakkan 10 biji kacang yang telah direndam selama 12 jam, kemudian tutuplah rangkaian tersebut dengan selapis kapas basah. 2. Sisakan sebuah kecambah untuk kalian amati pertumbuhan bulu-bulu akar, kemudian gambarlah. 3. Simpanlah di tempat yang aman, cukup cahaya dan aerasi baik. 4. Pada hari ke 3, amatilah apakah kecambah telah tumbuh? Lakukan pengamatan daerah tumbuh apabila kecambah mencapai panjang ± 3 cm. Bekerjalah bersama-sama dengan demonstrasi yang dilakukan gurumu. 5. Pilih 3 buah kecambah yang akarnya lurus. 6. Berilah tanda atau garis menggunakan tinta mulai dari ujung kecambah, sebanyak 10 garis masing-masing dengan interval 1 mm. 7. Kecambah diletakkan dengan kedudukan tegak pada lempeng kaca yang telah dibalut kertas tisu atau kapas menggunakan karet gelang. 8. Sebagai kontrol, ambilah 3 buah kecambah lagi. Kemudian berilah tanda garis pada 10 mm dari ujungnya. 9. Letakkan pada lempeng kaca seperti pada langkah 8 dan masukkan lempeng kaca pada tabung gelas yang berisi sedikit air, kemudian simpan di tempat gelap. 10. Sisakan sebuah kecambah untuk kalian amati pertumbuhan bulu-bulu akar. Gambarlah, tunjukkan letak daerah diferensiasi. 11. Setelah 24 jam, amatilah tanda tinta pada setiap kecambah dan ukurlah masing-masing interval garisnya dan dirata-rata. Kemudian masukkan data pada tabel pengamatan. Tabel pengamatan daerah tumbuh Gambar Awal Kecambah Gambar Kecambah 3 Hari Kemudian Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan 1. 2. 3. E. Pembahasan 1. Untuk kecambah no. 1, daerah manakah yang mengalami pertumbuhan paling cepat? Bagaimana pula untuk kecambah no. 2 dan 3? Tunjukkan daerah-daerah itu pada gambar. (daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi) 2. Pada umur berapa hari daerah diferensiasi terbentuk? Catatan: daerah diferensiasi biasanya ditandai dengan munculnya rambut akar. 3. Buatlah kesimpulah daerah tumbuh pada akar kecambah. 4. Presentasikan hasil kegiatan ini di depan kelas. 8 Biologi Kelas XII
  • 18.
    Setelah kalian menyelesaikanpercobaan dan mempresentasikan hasil pengamatan daerah tumbuh, kalian memahami bahwa kecepatan pertumbuhan pada akar berbeda-beda. Pertumbuhan tercepat terjadi pada daerah meristem. 2) Titik Tumbuh Batang Titik tumbuh batang terdapat pada ujung batang. Ujung batang merupakan jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah. Pada ujung batang ter- daun dapat meristem apikal sebagai daerah pertumbuhan. meristem apikal Jaringan meristem membelah membentuk bangunan primordia daun seperti kubah. Jaringan meristem pada batang dibagi Salisbury & Ross, Fisiologi Tumbuhan 3, hlm. 23 jaringan menjadi 2 yaitu meristem embrional dan meristem pembuluh kambium. Meristem embrional ditemukan pada saat perkecambahan, sedangkan meristem kambium dite- mukan setelah tanaman tumbuh dan berkembang secara lengkap. kuncup Primordia daun tumbuh di kanan kiri meristem ketiak apikal. Tunas samping yang akan membentuk ca- bang disebut tunas aksiler. Batang memiliki daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi. Gambar 1.6 Titik tumbuh Daerah pembelahan pada batang yang sedang batang dan bagian-bagiannya. tumbuh lebih jauh letaknya dari ujung, dibanding- kan dengan daerah pembelahan pada akar. Pada beberapa jenis Gym- nospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan dikotil terletak beberapa sentimeter di bawah ujung. Pertumbuhan primer batang dapat diukur menggunakan alat yang disebut auksanometer. b. Pertumbuhan Sekunder Telah disebutkan sebelumnya bahwa ujung akar dan ujung batang memiliki jaringan meristem yang mengalami proses pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi. Sebagai hasil diferensiasi sel-sel ujung Gambar 1.7 Auksanometer akar dan ujung batang, dihasilkan jaringan epidermis, jaringan dasar dan stele yang kesemuanya adalah jaringan permanen. Jaringan kam- bium masih tetap bersifat meristematik. Jaringan kambium memiliki kemampuan membelah ke arah dalam, membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk flo- em sekunder. Dengan penambahan sel sekunder ini mengakibatkan batang bertambah besar. Perhatikan Gambar 1.8. Pembelahan sel-sel jaringan kambium dipengaruhi oleh musim. Pada musim penghujan terbentuk lapisan yang lebih tebal, sebaliknya pada musim kemarau lapisan yang dibentuk lebih tipis. Dengan demikian, selama satu tahun terdapat dua lapisan. Perbedaan ketebalan pertumbuhan membentuk garis melingkar (membentuk lingkaran) dan disebut lingkaran tahun. Dengan mengamati lingkaran tahun, dapat diketahui umur tanaman tersebut. Pertumbuhan yang diakibatkan adanya pembelahan sel- sel pada jaringan kambium inilah yang disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 9
  • 19.
    empulur xilem primer kambium vaskuler epidermis floem primer korteks han pertumbu xilem primer xilem sekunder xilem sekunder floem sekunder floem primer www.ualr.edu.botany.stemanatomy tahun kedua tahun pertama xilem sekunder (setelah pertumbuhan 2 tahun) Gambar 1.8 Pertumbuhan sekunder kambium vaskuler pada batang dikotil floem sekunder kulit kayu kambium gabus gabus Akibat aktivitas kambium yang kadang-kadang tidak diimbangi oleh pertumbuhan kulit batang tumbuhan, maka jaringan epidermis batang dan korteks pecah dan rusak. Kerusakan jaringan ini memba- hayakan jaringan-jaringan di dalamnya. Untuk itu tumbuhan mem- bentuk kambium gabus (felogen) atau jaringan gabus. Jaringan gabus ke arah dalam membentuk parenkim (feloderm) dan ke arah luar mem- bentuk felem. Felem (lapisan gabus) tersusun atas sel-sel mati, sedang feloderm (korteks sekunder) tersusun oleh sel-sel hidup. Pada jaringan gabus terdapat celah-celah gabus yang merupakan penghubung antara lingkungan luar dan lingkungan dalam sel tumbuhan yang disebut len- tisel. Lentisel berfungsi sebagai pintu masuknya udara dan air ke dalam sel-sel tumbuhan. Kalian telah mempelajari tentang perkecambahan, pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Untuk menguji pemahaman ka- lian, ikutilah Uji Kompetensi berikut. Uji Kompetensi 3. Jelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan. Beri contoh masing-ma- sing. Kerjakanlah soal-soal berikut ini. 4. Jelaskan pengertian pertumbuhan primer 1. Jelaskan perbedaan dormansi biji dengan dan pertumbuhan sekunder. biji yang kuisen (quissence). 5. Gambarkanlah pertumbuhan primer dan 2. Jelaskan tahapan yang terjadi pada proses sekunder pada batang. Sebutkan bagian- perkecambahan. bagiannya. 10 Biologi Kelas XII
  • 20.
    B. Faktor-faktor yangMemengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil kerja sama antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam (faktor internal) meliputi sifat genetik tumbuhan tersebut yang diperoleh secara turun menurun, yang berupa gen dan hormon. Faktor luar (faktor eksternal) meliputi faktor lingkungan. Faktor genetis pada bab ini hanya akan dibahas secara sekilas. Pengetahuan tentang gen secara panjang lebar akan diuraikan pada Bab 3. 1. Faktor Internal Adapun faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah sebagai berikut. a. Gen Ukuran batang, bentuk daun, biji, dan bunga tumbuhan padi ber- beda dengan tumbuhan kacang. Perbedaan pertumbuhan dan perkem- bangan tanaman padi dengan kacang tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Tumbuhan padi yang banyak dijumpai ternyata memiliki ba- nyak jenis, antara lain: IR, rojolele, mentik, dan bramo. Antar jenis yang ada tersebut memiliki faktor genetis yang berbeda-beda pula. Faktor genetis ini banyak digunakan dalam hal pemilihan bibit ung- gul. Gen pada tumbuhan berperan pada pengaturan reaksi-reaksi kimia Galeri dalam sel (metabolisme sel). Berkait dengan gen ini, pemerhati tana- man budidaya mengembangkan penelitian-penelitian yang bertujuan Frits W. Went memperoleh biji yang baik untuk bibit, misalnya berapa lama menyim- Salisbury & Ross, Fisiologi tumbuhan 3, hlm. 58 pan biji, berapa lama penjemuran (pengeringan), dan suhu berapakah yang paling cocok untuk penyimpanan. b. Hormon Hormon merupakan zat spesifik berupa zat organik yang dihasil- kan oleh suatu bagian tumbuhan untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya. Hormon juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon-hormon tumbuhan yang telah dikenal pada saat ini me- Auksin ditemukan Went saat liputi auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen, dan asam masih menjadi mahasiswa. traumalin. Gelar doktor pun disandang- 1) Auksin nya. Ia menetap di Jawa (saat itu masih jajahan Auksin atau asam indol asetat ditemukan pada tahun 1926 oleh Belanda) selama 5 tahun, ke- Frits Went. Dia menemukan auksin di ujung koleoptil kecambah Av- mudian di California Institute ena (sejenis gandum). Perhatikan Gambar. Auksin juga ditemukan di of Technology. Tahun 1964, ia melanjutkan penelitian gurun ujung akar dan ujung batang. Beberapa peran auksin dapat dijelaskan pasir di Desert Biology Labo- sebagai berikut: ratory University of Nevada. a. Menghambat pembentukan tunas samping. Pertumbuhan tunas Sang professor ini meninggal pada 1 Mei 1990. ujung menghambat pertumbuhan tunas samping. Keadaan ini Salisbury & Ross, Fisiologi tumbuhan disebut dominansi pucuk atau dominansi apikal. 3, hlm. 58 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 11
  • 21.
    b. Memacu pertumbuhan akar liar pada batang, misalnya pada tana- man apel ditemukan akar pada bawah cabang pada daerah antar nodus. c. Memacu pertumbuhan akar pada tanaman yang dikembangbiak- kan dengan stek. d. Memacu berbagai sel tumbuhan untuk menghasilkan etilen. Gambar 1.9 Peragaan Went. Auksin mengakibatkan bengkoknya ujung koleoptil. a. Ujung koleoptil (Avena sp.) (b) (a) (c) dipotong dan dipindahkan Salisbury & Ross, Fisiologi (d) diatas potongan agar Tumbuhan 3, hlm. 45 b. Pemotongan ujung kecambah (koleoptil) yang lain. c. Potongan agar (yang menyerap auksin) ditempelkan pada sisi koleoptil. d. Koleoptil membengkok akibat pemanjangan satu sisi yang menyerap auksin. Gambar 1.10 Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 384. Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 384. (a) Pertumbuhan akar pada stek yang dipacu dengan auksin. (b) Auksin masih bekerja pada bagian pucuk batang, Salisbury & Ross, Fisiologi (c) Bila pucuk dipangkas Tumbuhan 3, hlm. 45 maka pucuk samping akan tumbuh. Bonggol setelah Tunas aksiler pemotongan tunal apikal Percabangan lateral (a) (b) (c) 2) Giberelin Giberelin pada tumbuhan terdapat pada biji (terutama kacang- kacangan), daun, dan akar. Giberelin berfungsi untuk: a. Memacu pemanjangan batang. b. Mematahkan dormansi biji atau mempercepat perkecambahan. Salisbury & Ross, Fisiologi tumbuhan 3, hlm. 55 c. Mempercepat munculnya bunga. d. Merangsang proses pembentukan biji. e. Menyebabkan perkembangan buah tanpa biji (parteno karpik). f. Menunda penuaan daun dan buah. 3) Sitokinin Sitokinin bisa ditemukan di jaringan pembuluh. Sitokinin ber- fungsi untuk: a. Memacu pembelahan sel pada tahapan sitokinesis. Gambar 1.11 Eksperimen pada b. Memacu pembentukan kalus menjadi kuncup, batang, dan daun. tanaman Phaseolus Vulgaris yang dipacu dengan giberelin. c. Menunda penuaan daun dan buah. 12 Biologi Kelas XII
  • 22.
    d. Memacu pertumbuhan kuncup samping atau menghambat pen- garuh dominansi apikal. e. Memperbesar daun muda. 4) Asam Absisat Salisbury & Ross, Fisiologi Tumbuhan 3, hlm.94 Asam absisat (ABA) dapat ditemukan pada buah. Hormon ini berfungsi untuk: a. Mempertahankan masa dormansi, sehingga menghambat perke- kuncup ketiak cambahan biji. serat berkas pembuluh b. Mempertahankan diri jika tumbuhan berada pada lingkungan zone absisi yang tidak sesuai antara lain saat kekurangan air, tanahnya berga- ram, dan suhu dingin atau suhu panas. c. Merangsang penutupan mulut daun (stomata) sehingga mengu- Gambar 1.12 Zona absisi. rangi penguapan. Pada zona inilah daun, bunga, d. Berperan dalam pembentukan zona absisi (Gambar 1.12), sehing- buah terlepas dari cabang atau batangnya. ga menyebabkan pengguguran daun, bunga, dan buah. 5) Kalin Hormon kalin berperan dalam merangsang pertumbuhan organ (organogenesis). Berdasarkan organ tumbuhan yang dibentuk, hor- mon kalin dibedakan menjadi: antokalin (memengaruhi pembentukan bunga), filokalin (memengaruhi pembentukan daun), kaulokalin (me- mengaruhi pembentukan batang), dan rizokalin (memengaruhi pem- bentukan akar). 6) Etilen Gas etilen dikeluarkan oleh bagian tumbuhan yang busuk, teru- tama buah. Apakah kalian pernah melakukan proses pemeraman buah? Jika buah yang telah tua dimasukkan di tempat yang hangat (bukan dipanggang) dalam posisi tertutup rapat, buah cepat masak. Gas etilen juga berperan pada pengguguran bunga, daun (peran gas etilen pada pengguguran lebih kuat dibanding asam absisat (ABA)). Pada bunga dimulai dengan memudarnya warna, pengkerutan. Pada daun dimulai dengan hilangnya klorofil. Gas etilen yang diberikan ber- sama auksin dapat merangsang proses pembungaan. 7) Asam traumalin Asam traumalin berperan dalam proses pembentukan kembali sel- sel yang rusak, jika jaringan tumbuhan terluka. 8) Batasin Batasan ini ditemukan pada tumbuhan gadung. Jika batasin ter- kumpul pada bagian kuncup atau tunas, pertumbuhannya akan ter- hambat. 9) Asam jasmonat Asam jasmonat ditemukan di dalam minyak melati. Asam jasmo- nat berfungsi untuk memacu proses penuaan. Setelah kalian mempelajarai tentang hormon, lakukanlah Telisik di bawah ini. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 13
  • 23.
    T e li s i k Diskusikan dengan teman sekelompok kalian. 1. Lengkapi tabel berikut ini! No Nama Hormon Terdapat pada bagian Fungsi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 2. Jelaskan hasilnya di depan kelas kalian. 2. Faktor Eksternal Faktor internal dan faktor eksternal membentuk suatu interaksi dalam hal memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Faktor eksternal (faktor lingkungan) yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan meliputi faktor iklim, edafik, dan biologis. a. Faktor iklim Yang termasuk faktor iklim yaitu cahaya, suhu, air, panjang hari, angin, dan gas (CO2, N2, SO2, O2, dan nitrogen oksida). Pada bab ini tidak semua faktor dibahas tetapi hanya membahas sebagian fak- tor saja. Untuk faktor iklim misalnya, akan dibahas faktor cahaya atau sinar, suhu udara, oksigen, kelembaban, dan air. 1) Faktor cahaya Tumbuhan hijau membutuhkan cahaya untuk proses fotosintesis. Proses Fotosintesis menghasilkan zat-zat makanan bagi tumbuhan. Zat makanan inilah yang digunakan oleh tumbuhan sebagai sumber energi untuk melakukan kegiatan-kegiatan hidupnya. Cahaya dapat memicu pembentukan klorofil, perkembangan akar, dan pembukaan daun. Akan tetapi, intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat merusak klorofil. D i s k u s i Menurut kalian, pertumbuhan yang lebih cepat itu terjadi pada tempat gelap ataukah di tempat terang? Berdasarkan bentuk luar tumbuhan dan kualitas tumbuhan yang dihasilkan, pertumbuhan manakah yang dikatakan normal, di tempat gelap ataukah di tempat terang? Diskusikan hal tersebut bersama teman kalian. Pertumbuhan batang kecambah di tempat gelap lebih cepat (lebih panjang) dibandingkan di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap ini disebut etiolasi. 14 Biologi Kelas XII
  • 24.
    Lama penyinaran mataharimemengaruhi per- tumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Banyak penelitian melaporkan bahwa lama penyinaran ini berpengaruh pada fase pembungaan tumbuhan. Lama penyinaran (panjang hari) diterjemahkan sebagai waktu dari matahari terbit sampai dengan matahari terbenam. Di daerah katulistiwa, panjang hari kurang lebih 12,1 jam. Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran (a) (b) (panjang hari) disebut fotoperiodisme. Berdasarkan lamanya siang, tumbuhan dibedakan menjadi : Gambar 1.13 (a) tumbuhan ka- cang di tempat terang, (b) tum- a) Tumbuhan hari pendek buhan kacang di tempat gelap. Tumbuhan hari pendek adalah tumbuhan yang berbunga pada saat lamanya siang kurang dari 12 jam (lamanya siang lebih pendek dibanding lamanya malam). Contoh: ubi jalar, krisan, aster, mangga (Gambar 1.14a), dan apokat. b) Tumbuhan hari panjang Tumbuhan ini berbunga pada saat lama siang lebih dari 12 jam (lamanya siang lebih panjang dari lamanya malam). Contoh: kentang, slada (Gambar 1.14b), gandum, dan bayam. c) Tumbuhan hari netral Tumbuhan ini berbunga hampir sepan- jang musim, tidak tergantung lamanya 15,000 Educational Images siang hari. Contoh: kapas, mawar (Gambar 1.14c), tumbuhan sepatu, tomat, cabe, dan bunga matahari. dok. PIM d) Tumbuhan hari sedang Tumbuhan ini berbunga pada saat lama siang sekitar 12 jam. Contoh: tebu (Gam- bar 1.14d) dan kacang. Tumbuhan memiliki zat yang berfungsi 50,000 Photo Art mengontrol respon tumbuhan terhadap dok. PIM penyinaran yang disebut pigmen fitokrom. Pigmen ini sebenarnya adalah suatu protein Gambar 1.14 yang mampu menyerap cahaya merah dan infra (a) Tumbuhan hari pendek (mangga) merah dari sinar matahari. (b) Tumbuhan hari panjang (slada) (c) Tumbuhan hari netral (mawar) 2) Oksigen (d) Tumbuhan hari sedang (tebu) Oksigen diperlukan oleh semua tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Oksigen diperlukan oleh tanaman baik pada bagian tanaman yang ada di permukaan tanah maupun bagian yang ada di dalam tanah, misalnya akar. Aerasi tanah yang cukup, memberikan kesempatan sel-sel akar untuk melakukan respirasi sehingga peredaran unsur-unsur hara dapat meningkat. Oleh karena itu, para petani sering melakukan upaya-upaya penggemburan tanah. Dengan adanya oksigen dalam tanah, organisme-organisme aerob mampu hidup sehingga proses penyediaan unsur-unsur hara tumbuhan lebih meningkat. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 15
  • 25.
    jagung 3) Suhu udara Beberapa proses yang terjadi di dalam tum- nu lupine im buhan sangat tergantung kerja enzim. Enzim nt tomat me suhu siang 26 C bekerja dipengaruhi oleh suhu. Proses respirasi, transpirasi, dan fotosintesis dipengaruhi oleh laju tumbuh relatif suhu suhu. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan tumbuhan tidak tumbuh, bahkan mati. Suhu yang tinggi menyebabkan keter- sediaan O2 untuk respirasi rendah, dan CO2 dalam sel tinggi, sehingga menghambat respirasi 0 10 20 30 40 selanjutnya. Suhu yang tinggi juga menyebabkan Suhu ( C) transpirasi tumbuhan meningkat. Gambar 1.15 Grafik pertumbuhan berbagai tanaman pada Pengaruh suhu pada fotosintesis lebih kisaran suhu. banyak pada kerja enzim-enzim fotosintetik. Perhatikan Gambar 1.16. hari panjang hari panjang hari pendek hari pendek Gambar 1.16 Pembungaan hanya terjadi karena pengaruh penyimpanan suhu rendah yang diikuti hari panjang. (a) suhu tinggi (b) suhu rendah 4) Kelembaban Kelembaban tanah dan kelembaban udara memengaruhi per- tumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang kaya humus mampu menyimpan air lebih banyak, sehingga tanaman tumbuh lebih baik. Tanaman yang tumbuh dengan baik menghasilkan seresah lebih banyak dan meningkatkan bahan organik tanah. Udara mampu menyimpan air. Kadar air yang ada di udara disebut kelembaban udara. Kadar air di udara yang tinggi, berpeluang untuk menjadi awan dan hujan. Air hujan masuk ke dalam tanah dan akan disimpan dalam tanah, menjamin ketersediaan air bagi tumbuhan. Kalian telah belajar tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta faktor-faktor luar yang memengaruhinya, bahkan telah melakukan percobaan tentang pengaruh lama perendaman biji kacang tanah terhadap perkecambahannya. Di akhir kegiatan tersebut kalian diminta untuk membuat rancangan percobaan dengan judul tertunjuk (telah disediakan oleh gurumu). b. Faktor Edafik (Tanah) Faktor edafik meliputi struktur, tekstur, bahan organik, pH dan ketersediaan nutrisi. Pada bab ini hanya dibahas faktor nutrisi saja. Ilmu nutrisi tanaman telah diterapkan sejak 160 tahun yang lalu ber- dasar eksperimen klasik Liebig, Lauwes, dan Gilbert. 16 Biologi Kelas XII
  • 26.
    Ada banyak unsuryang diperlukan oleh tumbuhan. Seperti hal- nya makhluk hidup yang lain, tumbuhan memerlukan nutrisi atau makanan untuk hidupnya. Tumbuhan hijau mengambil nutrisi dari udara, air, dan dari dalam media tumbuhnya. Misalnya dari dalam ta- nah, nutrisi diambil dalam bentuk ion. Unsur-unsur yang dibutuh- kan oleh tumbuhan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (makronutrien) dan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Sumber-sumber nutrisi bagi tumbuhan berupa zat-zat organik dan zat-zat anorganik. Perbaikan kesuburan tanah secara alami dengan pemupukan, baik menggunakan pupuk alami maupun pupuk buatan banyak dilakukan oleh para petani. Disamping penambahan zat-zat organik dan zat-zat anorganik, nutrisi yang ada dalam tanah berasal dari hasil pelapukan mineral an- organik dan hasil biodegradasi bahan organik. Unsur-unsur yang telah tersedia dalam media tanam (misalnya tanah) tidak segera dapat dipergunakan oleh tumbuhan apabila faktor- faktor lain tidak terpenuhi, misalnya adanya mikrobia dalam tanah. Unsur makro terdiri dari: C (karbon), H (hidrogen), O (oksigen), N (nitrogen), S (sulfur), P (fosfor), K (kalium), Mg (magnesium), dan Ca (kalsium). Unsur mikro terdiri dari: Cl (klor), Fe (besi), B (boron), Mn (mangaan), Zn (seng), Co (koper), dan Mo (molibdeum). Tumbuhan yang kekurangan nutrien pada media tanamnya akan mengalami defisiensi. Apabila hal ini terjadi, maka pertumbuhan dan perkembangannya tidak sempurna. Berikut adalah tabel fungsi unsur dan penyakit tumbuhan akibat kekurangan unsur. Tabel 1.1. Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan, fungsi, dan pe- nyakit akibat kekurangan unsur (defisiensi) Bentuk Senyawa dan Penyakit Akibat dari Nama Unsur Fungsi Ion Kekurangan Unsur Unsur Makro C (karbon) CO2 Menyusun hasil fotosintesis Metabolisme terhambat, per- H (hidrogen) H2O tumbuhan terhambat. O (oksigen) O2 N (nitrogen) Ion NH4+ (ammoni- Komponen penyusun protein, Daun muda warnanya pu- um), ion NO3– (nitrat), asam nukleat, klorofil, vitamin, cat, daun tua kekuningan Urea (CO(NH2)2), dan beberapa hormon tumbuh- dan biasanya gugur. Pe- NaNO3 an. nyakit ini disebut klorosis. S (sulfur) Ion Sulfat (SO4–2) dan Komponen penyusun protein Warna daun pucat atau ku- Sulfida dan vitamin, mempercepat ning kehijauan dan pertumbu- perkembangan akar, dan meng- han lambat. aktifkan enzim. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 17
  • 27.
    P (fosfor) Ion H2PO4–2 dan Komponen penyusun asam Pertumbuhan terhambat, H2PO4– nukleat (RNA dan DNA), buah dan biji yang dihasilkan ATP, pembuatan karbohidrat, sedikit. protein dan lemak. K (kalium) Ion K+ Penyusun karbohidrat, protein Daun tua menggulung, ada dan klorofil, mengaktifkan enz- bercak-bercak, tepi daun hang- im (aktivator enzim), mengatur us, tumbuhan mudah roboh, keseimbangan kelarutan air, dan pertumbuhan lambat. dan mempengaruhi osmosis. Mg (magne- MgSO4, ion Mg2+ Menyusun klorofil dan meng- Menderita klorosis dan daun sium) aktifkan enzim. mudah gugur. Ca (kalsium) CaCl2, CaNO3, ion Menguatkan dinding sel, Tunas ujung mati, tidak Ca++ pencegah keracunan sel, dan terbentuk daun dan pertum- berperan pada kegiatan titik buhan akar terhambat. tumbuh. Unsur Mikro Cl (klor) ion Cl– Mengatur pertumbuhan akar Klorosis, daun layu, akar batang, mengatur fotolisio, pendek dan menebal. metabolisme karbohidrat. Fe (besi) ion Ferro (Fe2+) dan Berperan dalam pembentukan Daun pucat, klorosis dan Ferri (Fe3+), FeCl3, serta klorofil, menyusun enzim sitok- mati. Fe(SO4) rom dan peroksidase B (boron) ion B2–, H3BO3 (asam Pembentukan bintil akar, Pertumbuhan tunas tergang- borak) proses fotosintesis, pemecahan gu, daun tebal dan keriting. protein, perkecambahan, pem- bungaan. Mn (manga- ion Mn, MnSO4 Menyusun klorofil dan vitamin Warna daun memutih dan an) C serta menggiatkan koenzim. gugur. Zn (seng) ion Zn2+, ZnSO4 Aktivator enzim, prekusor Daun mengecil dan ruas-ruas auksin, kloroplas, amilum dan menjadi lebih pendek. berperan dalam sintesa protein. Indrianto, Kultur Jaringan Tumbuhan (dengan pengembangan). Co (koper) ion Co2+ dan Co3+, Fiksasi N dari udara dan kom- Klorosis, pertumbuhan CoCl2 ponen vitamin B kompleks. terhambat. ion Mo dan MoO42–, + Mo (molibde- Berperan pada fiksasi N dari Daun pucat. num) Na2MO4 udara, metabolisme besi, dan kofaktor enzim. Unsur-unsur tersebut dapat segera digunakan oleh tanaman apa- bila didukung oleh faktor pH tanah yang sesuai. Pada umumnya pH yang baik untuk banyak tanaman adalah 6,0 - 7,0. Tanaman kentang, ubi jalar cocok pada pH 4,5 - 5,5 sedangkan seledri, kubis pada pH 6,5 - 7,5. Dari manakah unsur-unsur tersebut diperoleh? Di depan telah disebut bahwa unsur-unsur tersebut ada yang diambil dari tanah, ada pula yang diambil dari udara dan air seperti C, H dan O. 18 Biologi Kelas XII
  • 28.
    Apakah kalian pernahmelihat para petani membiarkan batang padinya berada di sawah setelah selesai dipanen? Batang-batang padi tersebut dapat berfungsi sebagai pupuk organik. Semua bagian tubuh tumbuhan dapat dipakai sebagai pupuk organik. Bahkan beberapa tumbuhan dari jenis tumbuhan polong-polongan, selain sebagai sumber pupuk organik, akar tumbuhan tersebut memiliki bintil-bintil akar yang kaya mikroorganisme Rhizobium yang dapat mengikat N dari udara. Pupuk organik yang lain, berasal dari kotoran hewan atau bangkai hewan (hewan yang telah mati). Kotoran hewan meliputi kotoran sapi, ko- toran domba, kambing, kuda, dan kerbau. Pupuk organik digunakan sebagai pupuk dasar. Rekombi- Gambar 1.17 (a) tanaman dengan sistem perakaran buruk, tanah tidak dicampur nasi penggunaan pupuk kandang untuk tanaman dengan pupuk organik, (b) tanah dicampur dan kandungan unsur N, P, dan K pada pupuk or- dengan pupuk organik. ganik dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan 1.3. Tabel 1.2. Kandungan N, P, K pada berbagai pupuk organik Pupuk Organik N(%) P(%) K(%) Kerbau 0,7 2,5 0,4 Tabel 1.3. Penggunaan pupuk kandang pada Sapi 1,6 2 0,5 padi, jagung, kedelai, dan tebu Kuda 1,7 – 4,0 Jenis Tanaman Pupuk Kandang Ayam 2,1 3,9 0,4 (Ton/Ha) Azolla 4 10 3 Jerami 0,8 1,5 – Padi (per tanaman 1) 20 – 30 Limbah tapioka 0,9 0,2 – Padi (per tanaman 1) 15 – 30 Limbah tahu 4,2 – – Jagung 20 – 25 Blotong 0,2 – 1,5 Kedelai 20 – 30 Daun lamtoro 4,3 4,0 4,0 Tebu 40 – 60 Sutanto, Penerapan Pertanian Organik Sutanto, Penerapan Pertanian Organik Tanah yang cukup mengandung pupuk organik, mampu mengi- kat air lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Beberapa mikrofauna dan mikroflora yang ada dalam tanah ber- peran dalam penyedia unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhannya. Mikroorganisme tersebut adalah Galeri bakteri nitrifikasi, bakteri Rhizobium, Azotobakter, Nitrosomonas, dan Kandungan N pada Nitrosococcus. Tumbuhan paku air Azolla pinata dan ganggang hijau Azolla biru dapat mengikat N dari udara. Cendawan merupakan organisme Diketahui bahwa paku air pembusuk bahan organik. Beberapa hewan kecil penyedia unsur adalah Azolla pinata merupakan dari kelompok insekta (semut, rayap), dan cacing tanah. Mikrofauna sumber N yang potensial. Dari setiap 10 ton Azzola me- dan mikroflora tersebut dapat hidup di dalam tanah apabila syarat- ngandung N sebesar 30 kg. syarat hidupnya terpenuhi seperti aerasi dalam tanah, kelembaban ta- Sutanto, Penerapan Pertanian Organik nah, temperatur tanah, ketersediaan bahan organik, dan pH tanah. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 19
  • 29.
    c. Faktor Biologis Meliputi gulma, serangga, organisme penyebab penyakit, nema- toda, maupun mikroorganisme tanah (misalnya: bakteri Rhizobium dan Mikorhiza). Uji Kompetensi 3. Jelaskan fungsi dari unsur Nitrogen. Kerjakanlah soal-soal berikut ini. 4. Jelaskan akibat yang ditimbulkan pada 1. Jelaskan perbedaan antara faktor iternal tumbuhan jika mengalami kekurangan un- dan faktor eksternal? Sebutkan contohnya sur kalium. masing-masing. 5. Sebutkan dan jelaskan pengaruh hormon 2. Apa yang dimaksud dengan unsur makro pada pertumbuhan dan perkembangan (makronutrien) dan unsur mikro (mikronutrien)? tumbuhan. C. Merancang Percobaan Pengaruh Faktor Luar terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Sebelum meneliti pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangaan, kalian perlu melakukan langkah-langkah metode ilmiah. Tahapan atau langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1. Menemukan Masalah Masalah adalah segala sesuatu yang tidak sama atau tidak sesuai dengan harapan pengamat. Masalah yang terkait dengan pertumbuh- an dan perkembangan tumbuhan dapat muncul setelah pengamat melakukan pengamatan tentang pertumbuhan dan perkembangan, atau memperoleh informasi dari orang lain yang pernah mengamati (dapat berupa informasi tertulis misalnya informasi yang ditulis di buku dan media masa, atau dapat pula berupa informasi lisan). Contohnya, pengamat melihat beberapa pot tanaman lidah buaya di sebuah taman yang memperoleh sinar matahari sepanjang hari. Daun dan batangnya menguning, kecil-kecil, dan terlihat tidak subur. Dari kenyataan ini, pengamat menemukan masalah apakah menguningnya daun dan batang lidah buaya disebabkan oleh terik matahari sepanjang hari? Bukankah tanaman itu membutuhkan cahaya? Sebenarnya, seberapa banyak cahaya yang dibutuhkan? Seorang pengamat yang ingin meneliti harus memilih masalah yang ingin diteliti. Pemilihan masalah menentukan langkah-langkah berikutnya. 2. Merumuskan Masalah Dari beberapa masalah yang muncul dari pengamatan kemudian dipilih dan disusun menggunakan kalimat yang padat dan jelas. Misalnya, apakah ada pengaruh lama penyinaran matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lidah buaya? Dapat pula 20 Biologi Kelas XII
  • 30.
    masalahnya dipersempit lagimisalnya, apakah ada pengaruh lama penyinaran matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan daun lidah buaya? Rumusan masalah selalu menggunakan kalimat tanya. 3. Merumuskan Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara yang ditetapkan oleh seorang peneliti. Kebenaran hipotesis dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut. Hipotesis muncul setelah peneliti merumuskan masalah. Contohnya jika rumusan masalahnya apakah ada pengaruh lama penyinaran matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lidah buaya? Maka hipotesis nol (H0) adalah tidak ada pengaruh lama penyinaran matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lidah buaya. Rumusan kalimat pada hipotesis bukan kalimat tanya. Pada saat peneliti merumuskan hipotesis, sebaiknya peneliti melakukan pengamatan lebih mendalam lagi tentang hal yang akan diteliti. Contoh jika rumusan masalahnya adalah apakah ada pengaruh lama penyinaran matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lidah buaya, maka peneliti terlebih dahulu mengamati pertumbuhan lidah buaya di tempat yang teduh atau di tempat amat terlindung. Peneliti mencari informasi lebih lanjut, berapa lama tumbuhan lidah buaya berada di tempat itu. 4. Merancang Percobaan Rancangan percobaan meliputi menetapkan variabel penelitian, alat dan bahan, cara kerja, dan bentuk format tabel data. Di samping itu, penting pula menetapkan waktu dan tempat percobaan. a. Menetapkan variabel penelitian Ada 3 macam variabel penelitian yaitu variabel bebas, variabel terikat (variabel tergayut), dan variabel kontrol. 1) Variabel bebas Variabel bebas adalah uji coba atau perlakuan (treatment) yang dikenakan pada objek yang diteliti. Pada contoh di atas, objek yang diteliti adalah tumbuhan lidah buaya. Uji cobanya adalah pemberian lama penyinaran sinar matahari yang bervariasi misalnya disinari sepanjang hari, disinari pagi hari (tumbuhan diletakkan di sebelah timur bangunan), disinari sore hari (diletakkan di sebelah barat bangunan), diletakkan dalam ruangan yang tetap terang, dan diletakkan di bawah pohon rindang. Jadi ada 5 perlakuan. Setiap perlakuan disediakan minimal 3 ulangan (3 pot tanaman). 2) Variabel terikat Variabel terikat adalah sesuatu yang ingin diamati karena perlakuan yang diberikan atau dampak dari uji coba. Menetapkan variabel terikat dengan cara menetapkan hal yang dilakukan saat mengamati dampak uji coba. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 21
  • 31.
    Contoh: pada penelitiandi atas, hal yang diamati adalah pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lidah buaya. Tumbuhan lidah buaya dikatakan tumbuh dan berkembang dengan baik, jika daun yang ada bertambah panjang, besar, tumbuh anakan baru, daunnya hijau segar, lebih tebal, beratnya tambah dan lainnya. 3) Variabel kontrol Meliputi semua kondisi yang harus sama atau relatif sama dalam suatu penelitian. Kondisi ini harus dijaga terus oleh peneliti selama penelitian berlangsung. Contoh: kondisi awal tumbuhan (kekuningannya), jumlah daun (kalau tidak sama, peneliti harus lebih teliti mencatat kondisi awal), jenisnya (dapat dengan mengambil dari satu tempat), medium tanam, besar pot, campuran pupuk, penyiraman, dan kondisi udara. b. Menetapkan Alat dan Bahan Untuk dapat menetapkan alat yang digunakan, peneliti harus memiliki gambaran utuh pelaksanaan percobaan, apakah dengan be- dengan-bedengan sawah atau pekarangan, apakah dengan polibag atau dengan pot. Kemudian juga gambaran tentang alat perlengkapan bercocok tanam, alat pengukur variabel kontrol, variabel terikat, serta variabel bebas. Sedangkan jumlah pot atau bedengan tergantung pada jumlah ulangan. Adapun bahan yang digunakan ditetapkan berdasarkan permasalahan. Contoh bahan meliputi tumbuhan lidah buaya, air untuk menyiram, dan pupuk. Jumlah bahan yang diperlukan tergantung pada jumlah ulangan setiap perlakuan. Jika ada 5 perlakuan, dan setiap perlakuan menggunakan 3 ulangan, maka jumlah pot yang dibutuhkan adalah 3 5 = 15 dengan setiap pot minimal satu tanaman. Agar kalian memahami tentang rancangan percobaan, perhatikan rancangan percobaan pengaruh faktor luar berikut. Ada informasi bahwa air merupakan zat yang dapat menghenti- kan masa dormansi biji. Petani melakukan perendaman biji selama satu malam sebelum menanamnya. Dari informasi tersebut, muncul: a. Rumusan masalah : Seberapa banyak air yang dapat menyebabkan masa dormansi biji berakhir? Apakah semakin lama biji direndam, semakin banyak air yang masuk sehingga semakin cepat pertum- buhan kecambahnya? b. Hipotesa : Tidak ada pengaruh lama perendaman biji terhadap perkecambahan biji kacang. Rancangan percobaan untuk mencari jawaban hipotesa sebagai berikut: a. Judul penelitian : Pengaruh lama perendaman biji terhadap perke- cambahan biji kacang. 22 Biologi Kelas XII
  • 32.
    b. Variabelbebas : Berbagai lama perendaman biji (6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam). Jadi, ada empat perlakuan. c. Variabel terikat : Perkecambahan biji, yang diamati adalah pert- ambahan panjang kecambah hingga hari ke-15 setelah ditanam. d. Variabel kontrol : Cahaya, volume air rendaman, tempat peneli- tian, dan penyiraman. Variabel ini sama untuk semua perlakuan yang telah ditetapkan. Lakukanlah percobaan berdasarkan rancangan percobaan di atas, melalui rubrik Percobaan berikut. Percobaan Mengetahui Pengaruh Air terhadap Proses Perkecambahan A. Dasar teori Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor ekster- nal yang memengaruhi perkecambahan adalah air. Persyaratan awal perkecambahan adalah berakhirnya masa dormansi biji. Air merupakan zat yang dapat menghentikan masa dormansi biji. Tahap awal perkecambahan adalah masuknya air ke dalam biji (imbibisi). B. Tujuan Mengetahui pengaruh lama perendaman biji dalam air terhadap perkecambahan C. Alat dan Bahan 1. Gelas ukur 2. Cawan Petri 8 buah atau piring 4 buah 3. Tempat merendam biji (mangkok atau gelas atau cangkir) 4 buah 4. Empat puluh biji kacang tanah yang sehat dan cukup umur 5. Kapas secukupnya 6. Air sumur (bukan air ledeng atau pam) D. Langkah Percobaan 1. Siapkan masing-masing 10 biji kacang tanah yang telah direndam selama 6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam. Siapkan cawan Petri 8 buah, berilah kapas basah (air tidak perlu terlalu menggenang). Jumlah air untuk setiap Petri sama. Catatan: Jika menggunakan piring cukup 4 buah, perhatikan pada saat mempersiapkan kapas, usahakan pada bagian piring yang rata. 2. Cawan petri dikelompokkan menjadi 4 kelompok : • Kelompok A (cawan 1 dan 2): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren- dam 6 jam. • Kelompok B (cawan 3 dan 4): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren- dam 12 jam. • Kelompok C (cawan 5 dan 6): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren- dam 18 jam. • Kelompok D (cawan 7 dan 8): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang diren- dam 24 jam. Catatan: Jika menggunakan piring, sebuah piring untuk 10 biji kecambah. Piring untuk kelompok A,B, C, dan D masing-masing diisi dengan biji yang direndam 6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam. 3. Amati jumlah biji yang berkecambah setiap hari sekali. Biji disebut berkecambah jika telah muncul tunas minimal 1 cm. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 23
  • 33.
    Catat hasil pengamatanmupada Tabel (a). Setelah biji berkecambah, tunggulah sampai berumur 15 hari. Ukur tinggi batang, jumlah daun, warna batang, warna daun, dan timbanglah. Catat pada Tabel (b). Tabel (a) Jumlah Biji yang Berkecambah Jumlah biji yang berkecambah Pengamatan Direndam 6 Jam Direndam 12 Jam Direndam 18 Jam Direndam 24 Jam ke Cawan Cawan Cawan Cawan Cawan Cawan Cawan Cawan 1 2 3 4 5 6 7 8 Hari ke 1 Hari ke 2 dst s/d hari ke 15 Tabel (b). Kualitas Kecambah Umur 15 hari Warna Jumlah Warna Rata-rata Berat Gambar Tanaman Tinggi Batang Daun Daun Ukuran Daun Kecambah E. Pembahasan 1. Sebutkan cara-cara mengukur pertumbuhan. 2. Pada perendaman berapa jam, biji paling cepat berkecambah? 3. Jelaskan tahapan perkecambahan biji. Catatan: a. Jika penelitiannya diganti dengan pengaruh cahaya terhadap proses perkecambahan biji, cobalah rancang penelitiannya. b. Jika penelitiannya tentang pengaruh ukuran biji terhadap proses perkecambahan, co- balah rancang penelitiannya. c. Jika penelitiannya tentang pengaruh kedalaman penanaman biji terhadap proses perke- cambahan, cobalah rancang penelitiannya. d. Ketiga rancangan penelitian tersebut bisa kalian jadikan proyek penelitian. Rancangan penelitian, memuat rumusan masalah, hipotesa, variabel penelitian, alat dan bahan, cara kerja dan tabel data pengamatan. Mintalah bimbingan guru apabila kalian mengalami kesulitan. Kalian dapat menentukan sendiri jumlah perlakuan dan jumlah ulangannya. e. Komunikasikan hasil percobaan (eksperimen) kalian dengan berbagai cara antara lain presentasi kelompok, seminar, laporan tertulis, dan pameran display hasil-hasil eksperimen. 24 Biologi Kelas XII
  • 34.
    Tentunya kalian sudahmemahami bagaimana langkah-langkah merancang suatu percobaan, bukan? Untuk menambah pemahaman, kalian bisa melakukan kegiatan pada rubrik Telisik berikut. TELISIK Merancang Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan Kerjakan kegiatan ini dengan berkelompok. 1. Lengkapi tabel di bawah ini, untuk berlatih menemukan masalah, merumuskan masalah, merumus- kan hipotesis, menetapkan variabel penelitian, serta alat dan bahan. Masalah- Variabel- Rumusan Rumusan Informasi masalah yang variabel Masalah Hipotesis muncul Penelitian Para ibu penggemar tanaman anggrek Dendrobium sp., setiap pagi dan sore hari, menyiram tanaman anggreknya dengan air beras yang diencerkan. Komentar mereka adalah tanaman anggreknya rajin berbunga, sehat, dan memiliki anakan banyak. Anggrek Dendrobium sp., sekalipun batangnya tidak berdaun, tetap dapat berbunga. Setiap batang dapat tumbuh lebih dari satu tandan bunga. 2. Tetapkan jumlah perlakuan, jumlah ulangan untuk setiap perlakuan. 3. Tetapkan alat dan bahan yang digunakan. 4. Tetapkan cara kerja dengan urut dan jelas. 5. Rancanglah tabel data pengamatannya. 6. Lakukan percobaan dengan penuh ketelitian dan kesabaran. 7. Kumpulkan data pengamatanmu. 8. Bandingkan tanaman Dendrobium sp. yang diberi perlakuan berbeda. 10. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaanmu. 11. Carilah informasi (dari buku, media massa) yang terkait dengan pembungaan tanaman Dendrobium sp. 12. Laporkan hasil kegiatanmu secara tertulis. Kelompok yang lain dapat meneliti atau merancang percobaan yang berbeda. Berikut ini ada beberapa tawaran yang berupa informasi-informasi yang dapat memberikan inspirasi untuk memperoleh permasalahan. Lakukan langkah-langkahnya seperti pada diskusi sebelumnya. Informasi-informasi itu sebagai berikut : a. Pak Amir telah beberapa musim padi ini, menanam padi dengan menggunakan pupuk alami (pupuk kandang dan kompos). Dia memupuk lahannya sebelum tanam. Menurut pengalaman Pak Amir, ternyata hasil panennya lebih banyak dibanding ketika menggunakan pupuk buatan (Urea dan TSP). Pada saat menggunakan pupuk buatan, satu kali musim tanam memupuknya 3x yaitu 10 hari setelah tanam, 35 hari setelah tanam, dan 50 hari setelah tanam. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 25
  • 35.
    Tanaman padi termasuktanaman air. Setiap batang padi menghasilkan 1 bulir padi. Jumlah gabah yang dihasilkan tergantung banyak sedikitnya bulir (tergantung jumlah batang setiap rumpunnya) dan panjang tiap bulirnya. Tanaman padi yang dipupuk dengan pupuk kandang dan kompos tidak mudah roboh dan perakarannya lebih banyak. b. Pengalaman petani kacang panjang adalah melakukan pengurangan daun kacang agar tanaman- nya berbuah lebat. Hal ini telah mereka lakukan berkali-kali. c. Pak Slamet, ketika bercocok tanam bayam, menggunakan pupuk alami (kompos dan kandang). Bayam ia tanam dengan stek (bukan jenis bayam cabut). Ketika memanen bayam, ia selalu mem- perhatikan saat pemetikannya, yaitu dilakukan sebelum tanamannya berbunga. d. Pengrajin tanaman hias SEMBOJA JEPANG, meletakkan tanamannya di tempat yang memperoleh sinar matahari sepanjang hari. Tanamannya semuanya sedang berbunga. Jumlah bunganya me- lebihi jumlah daunnya hingga dari kejauahan tampak seperti tidak berdaun. Menurut Pak Slamet, dengan begitu tanaman bayamnya bercabang banyak sehingga hasil panen pun lebih banyak. Di samping itu umur tanamannya lebih panjang, meski daun bayam yang tua memiliki cita rasa yang kurang enak. Setelah melakukan rubrik Telisik, lanjutkan dengan mengikuti rubrik Diskusi dan Uji Kompe- tensi berikut. D i s k u s i Dapatkah kalian melakukan kegiatan penelitian tanpa memperhatikan langkah-langkah metode ilmiah? Bagaimanakah hasilnya jika kalian melakukan hal tersebut? Diskusikan dengan kelompok kalian. Uji Kompetensi 3. Jelaskan upaya yang dilakukan peneliti pada saat menentukan hipotesis. Kerjakanlah soal-soal berikut ini. 4. Apa yang dimaksud dengan variabel be- bas, variabel terikat dan variabel kontrol? 1. Sebutkan tahapan yang dilakukan dalam menentukan metode ilmiah. 5. Salah satu tahapan dalam metode ilmiah adalah merumuskan masalah. Jelaskan. 2. Apa yang dimaksud dengan hipotesis? Ikhtisar 1. Pertumbuhan pada makhluk hidup ditandai dengan adanya pertambahan tinggi dan besar tubuh tumbuhan. 2. Perkembangan adalah suatu proses menuju ke arah kedewasaan. 3. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berbiji dimulai dengan patahnya dormansi biji, pembelahan sel, perbesaran dan pemanjangan sel, diferensiasi, dan organogenesis. 4. Ada dua tipe perkecambahan yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal. 5. Pertumbuhan tumbuhan karena pembelahan sel pada jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer, sedangkan hasil pembelahan sel pada jaringan meristem kambium disebut pertumbuhan sekunder. 26 Biologi Kelas XII
  • 36.
    6. Pertumbuhandan perkembangan tumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor gen, dan hormon, sedang faktor eksternal berupa iklim, tanah, dan organisme pengganggu. 7. Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan itu sendiri. 8. Pemupukan merupakan suatu usaha manusia untuk memberi atau menambahkan unsur-unsur yang diperlukan oleh tumbuhan. Pupuk tanaman meliputi pupuk organik (pupuk alami) dan pupuk anorganik (buatan). 9. Pupuk organik berupa kotoran hewan, hijauan (tanaman atau bagian tanaman) yang telah diproses dengan teknik-teknik pengolahan tertentu, atau vdapat pula berupa bangkai. Tumbuhan tertentu dapat digunakan untuk menyediakan bahan organik bagi tumbuhan budidaya. 10. Langkah-langkah metode ilmiah dilakukan dalam rangka memperoleh ilmu dan sikap ilmiah. S e n a r a i k a ta Aleuron Selaput tipis yang berbentuk kantung, Morfogenesis Serangkaian proses perubahan kaya protein, tersusun oleh sel-sel yang hidup, dan bentuk tumbuhan sehingga dengan perkembangan sebagai pembungkus biji tersebut, tumbuhan menjadi semakin dewasa dan lengkap organnya Dormansi Kondisi biji yang masih hidup tetapi tidak aktif, berada dalam kondisi kering (kelembabannya Organogenesis Pembentukan organ tumbuhan kurang) dan tidak dapat (gagal) berkecambah yang merupakan bagian dari morfogenesis selama periode waktu tertentu karena faktor internal Ruas Disebut juga internodus yaitu jarak antara dua biji buku (nodus) pada akar atau batang Diferensiasi Perubahan sel-sel tumbuhan untuk Pucuk Istilah yang diperuntukkan kolektif batang membentuk sel-sel baru atau bentuk yang berbeda utama penyangga daun, batang, daun, dan kadang dari bentuk atau sel tumbuhan yang lain bunga Epikotil Bagian dari tumbuhan, di atas kotiledon, Titik tumbuh akar Bagian yang ada pada jaringan jika tumbuh menjadi batang dan daun meristem akar yang memiliki tudung akar Fotoperiodisme Suatu respon tumbuhan terhadap Titik tumbuh batang Jaringan meristem yang ada rangsang periode penyinaran pada batang sebagai penentu pertumbuhan batang Hilum Disebut juga dengan pusar biji, merupakan Tumbuhan hari panjang Tumbuhan yang bagian yang berfungsi untuk memasukkan air dan berbunganya pada saat panjang penyinaran setiap O2. Biasanya terdapat pada buah polong (kacang) siangnya lebih dari 12 jam Hipokotil Bagian embrio, di bawah kotiledon Tumbuhan hari pendek Tumbuhan yang berbunganya pada saat panjang penyinaran siang Imbibisi Proses awal perkecambahan, dimana air harinya lebih pendek dari 12 jam masuk ke dalam biji lewat kulit biji Meristem Bagian tumbuhan yang aktif membelah. Mikropil Pintu masuknya air dan gas-gas terlarut serta inti sperma dan inti vegetatif pada saat pembuahan berlangsung Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 27
  • 37.
    Ulangan Harian A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 6. Tumbuhan yang memiliki kemampuan membentuk tunas samping sangat maksi- 1. Kotiledon pada tumbuhan monokotil dise- mal, dimungkinkan adanya peran hormon but …. …. a. embrio a. auksin b. skutelum b. giberelin c. radikula c. sitokinin d. kaulikulus d. asam absisat e. aleuron e. traumalin 2. Perkecambahan epigeal dan hipogeal dibe- 7. Tubuh tumbuhan mampu memperbaiki dakan berdasarkan letak …. bagian tubuhnya yang terkena luka karena a. hipokotil memiliki hormon …. b. epikotil a. auksin c. radikula b. giberelin d. keluarnya pucuk c. sitokinin e. kotiledon d. asam absisat 3. Dengan mencermati bagian-bagian ti- e. traumalin tik tumbuh akar, diketahui bahwa daerah 8. Suhu tidak berpengaruh pada pertumbuhan pemanjangan sel terdapat pada bagian …. dan perkembangan tumbuhan untuk proses a. tudung akar .... b. meristem apikal a. aktivitas enzim c. meristem kambium b. transpirasi d. di belakang meristem apikal c. fotosintesis e. dekat pucuk d. turgor 4. Tanaman yang terlindung memiliki pertum- e. respirasi buhan dan perkembangan yang berbeda de- 9. Klorosis pada tumbuhan dapat dicegah de- ngan tanaman yang terkena sinar matahari. ngan cara memupuk tanah menggunakan Faktor yang memengaruhinya adalah …. pupuk yang mengandung …. a. suhu udara a. C, H, O, N b. kelembaban udara b. N, P, K c. sinar matahari c. Posfat d. ketiganya d. Urea e. pH e. N, Mg, Fe 5. pH tanah memiliki peranan dalam mengatur 10. Hormon pada tumbuhan yang peranannya penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Ke- besar sekali pada cuaca buruk adalah …. banyakan tumbuhan, tumbuh dan berkem- a. traumalin bang dengan maksimal jika pH tanah …. b. sitokinin a. kurang dari 4 c. etilen b. 4 – 5 d. absisat c. 5 – 6 e. jasmonat d. 6 – 7 e. lebih dari 7 28 Biologi Kelas XII
  • 38.
    11. Saat inibanyak pengrajin tanaman yang c. floem khusus untuk dinikmati keindahan bun- d. jaringan dasar ganya, kemungkinan yang dapat mereka e. stele lakukan adalah menggunakan hormon …. 17. Pada pertumbuhan sekunder batang, jarin- a. auksin gan gabus akan membentuk celah-celah ga- b. giberelin bus yang disebut …. c. sitokinin a. felem d. traumalin b. feloderm e. etilen c. felogen 12. Agar buah cepat masak, para pedagang d. korteks sering menggunakan …. e. lentisel a. traumalin 18. Hormon kalin yang berperan dalam mem- b. sitokinin bentuk organ tumbuhan berupa bunga dise- c. giberelin but …. d. etilen a. antokalin e. absisat b. filokalin 13. Pada embrio biji terdapat calon akar yang c. ABA disebut dengan …. d. kaulokalin a. radikula e. rizokalin b. aleuron 19. Salah satu peran dari asam absisat adalah …. c. kaulikulus a. mempercepat pemasakan buah d. epikotil b. merangsang penutupan stomata (mulut e. hipokotil daun) 14. Tanaman yang mengalami perkecambahan c. mempercepat munculnya bunga epigeal adalah …. d. merangsang proses pembentukan biji a. kacang kapri dan kacang tanah e. menyebabkan partenokarpi b. kacang hijau dan kacang kapri c. kapas dan jagung 20. Berikut ini yang merupakan langkah-lang- d. jagung dan kacang kapri kah dalam metode ilmiah adalah …. e. kacang tanah dan jagung a. menemukan masalah b. merumuskan masalah 15. Yang termasuk unsur mikro (mikronutrien) c. menetapkan judul penelitian adalah …. d. menyusun kesimpulan a. karbon e. semuanya benar b. fosfor c. mangaan d. kalium B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. e. hidrogen 1. Untuk memacu pertumbuhan tunas sam- 16. Pada daerah diferensiasi, terdapat sistem ping, dilakukan pemotongan tunas pucuk. jaringan hasil dari sel-sel meristem disebut Jelaskan. dengan meristem dasar yang akan menjadi …. 2. Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertum- a. epidermis buhan dan perkembangan tumbuhan. b. xilem Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 29
  • 39.
    3. Kelembaban udara dan kelembaban tanah 9. Sebutkan dan jelaskan tiga sistem jaringan memengaruhi pertumbuhan dan perkem- pada daerah diferensiasi akar. bangan tumbuhan. Jelaskan. 10. Seorang siswa melihat kenyataan bahwa 4. Apa yang kalian ketahui tentang lingkaran tanaman pisangnya tidak mau tumbuh di tahun. Jelaskan. pekarangannya. Diketahui pekarangannya merupakan tampungan pupuk kandang se- 5. Perkecambahan dibedakan menjadi perke- jak tiga tahun yang lalu. cambahan hipogeal dan epigeal. Jelaskan a. Rumuskan masalah yang berpeluang dan berikan contoh masing-masing. untuk dicari jawabannya lewat peneli- 6. Sebutkan peranan hormon auksin. tian. b. Tetapkan judul penelitiannya. 7. Jelaskan dan berilah contoh tumbuhan hari pendek dan tumbuhan hari panjang. c. Tentukan variabel-variabel penelitian- nya. 8. Apa yang kalian ketahui tentang felem dan feloderm? 30 Biologi Kelas XII
  • 40.
    Bab II Metabolisme dok. PIM A ktivitas kehidupan seperti berolah raga, berpikir, berjalan, berlari, tertawa, tidur, atau bekerja memerlukan energi. Energi tersebut diperoleh dari hasil penguraian makanan yang dicerna. Proses penguraian zat makanan ini disebut katabolisme. Baik tumbuhan, hewan, maupun manusia memerlukan proses tersebut untuk melangsungkan kehidupannya. Proses fotosintesis pada tumbuhan hijau menghasilkan suatu senyawa organik sebagai sumber energi kimia. Proses penyusunan energi ini disebut anabolisme. Katabolisme dan anabolisme itulah yang disebut metabolisme. Nah, kalian perlu mengetahui proses-proses yang terjadi selama metabolisme tersebut. Mari pelajari bersama. Metabolisme 31
  • 41.
    Ka taK un c i Pada bab berikut, kalian akan mempelajari enzim pada proses metabolisme (katabolisme dan anabolisme). Kalian juga akan mem- • Metabolisme • Katabolisme pelajari katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, serta hubungan • Anabolisme katabolisme ketiga molekul tersebut. • Enzim Selanjutnya, kalian diharapkan dapat menjelaskan pengertian me- • Respirasi • Fotosintesis tabolisme, menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, • Kemosintesis dan proses respirasi sel. Selain itu kalian diharapkan dapat menjelaskan tahapan masuknya senyawa sederhana terhadap siklus glikolisis. A. Enzim pada Proses Metabolisme Kilas Pada bab sistem pencer- Kalian telah mengetahui sekelumit tentang metabolisme, bu- naan yang telah kalian kan? Metabolisme (dari bahasa Yunani, metabole = ‘berubah’), meru- pelajari di kelas XI, makanan pakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam yang masuk ke dalam organ pencernaan dicerna secara sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau di- kimia dan secara fisika. hasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa, atau Pencernaan makanan secara energi. kimia dilakukan oleh enzim- enzim pencernaan seperti Berdasarkan proses dan hasilnya, metabolisme dibedakan menjadi enzim amilase, protase, li- dua yaitu katabolisme dan anabolisme. Sebagaimana telah kalian keta- pase, tripsin maupun pepsin. hui bahwa katabolisme adalah proses perombakan senyawa-senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi- reaksi kimiawi, sehingga dihasilkan energi. Sementara itu, anabolisme Galeri adalah proses pembentukan senyawa-senyawa kompleks dari senyawa- Sejarah Enzim senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi sehingga Tahukah kalian, kapan istilah diperlukan adanya energi. enzim dipakai oleh orang? Selanjutnya, tahukah kalian apakah enzim itu? Enzim merupa- Pada awalnya, Kuhne (1878) kan senyawa organik yang tersusun oleh protein (spesialisasi protein) memberi nama zat yang berperan dalam proses untuk menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem hayati. pengubahan atau pembong- Dengan demikian, reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh, baik karan dan penyusunan yaitu anabolisme maupun katabolisme selalu melibatkan enzim. Kom- ferment atau enzim. Enzim ponen-komponen, fungsi, cara kerja, sifat-sifat, faktor-faktor yang dari kata “in” dan “zyme” yang artinya sesuai yang mempengaruhi kerja enzim, penamaan dan pengelompokkan enzim, ada di dalam ragi. serta bagaimana pembentukan enzim akan kalian pelajari pada ma- Buchner (1896), memberi teri berikut. nama zat yang diperoleh dari sel-sel ragi yang telah 1. Komponen-komponen Enzim dihancurkan yaitu zimase karena zat itu berasal dari Sebagian besar enzim tersusun oleh dua bagian, yaitu bagian yang ragi (zyme). berupa protein, disebut apoenzim dan bagian non protein yang dise- Pada tahun 1926, Sumner berhasil memisahkan enzim but kofaktor. Ada juga beberapa enzim yang hanya terdiri dari kom- dari biji polong-polongan ponen protein saja. Kofaktor dapat berupa molekul anorganik mau- tumbuhan Canavalia ensifor- pun molekul organik. Molekul anorganik berupa mineral seperti ion mis dalam bentuk kristal. Setelah itu, berhasil dipisah- Fe, ion Zn, dan ion Mn. Molekul organik misalnya NAD+, vitamin kan beberapa enzim seperti B1, B2, B6, niasin, dan biotin. Kofaktor yang berupa molekul organik katalase, papain, tripsin, dan disebut koenzim, sedangkan kofaktor yang berupa molekul anorganik pepsin. Semuanya dalam disebut gugus prostetik. Apoenzim dan koenzim yang bersatu mem- bentuk kristal. bentuk enzim yang lengkap, disebut holoenzim. Perhatikan Gambar suharjawanasuria.tripod.com 2.2. dan 2.3. 32 Biologi Kelas XII
  • 42.
    2. Fungsi danCara Kerja Enzim Di dalam reaksi kimia, antara suatu bahan (zat, unsur, molekul atau senyawa) yang satu dapat mengadakan reaksi dengan bahan (zat, unsur, molekul atau senyawa) yang lain sehingga dihasilkan suatu se- nyawa yang baru. Hal tersebut terjadi di dalam proses metabolisme, sehingga dihasilkan bahan yang diperlukan untuk tubuh. Nah, dalam proses metabolisme tersebut, tentunya diperlukan waktu tertentu un- tuk dapat mengubah bahan baku menjadi bahan yang baru (produk). AB + CD AC + BD Urutan reaksi oleh enzim mengurangi penggunaan EA (reaktan) (produk) Urutan reaksi tanpa enzim memerlukan lebih banyak EA Selama terjadi reaksi kimia tersebut, diperlukan adanya Energi bebas suatu bahan yang berperan dalam mengatur waktu untuk ter- jadinya reaksi yaitu enzim. Enzim tersebut diperlukan untuk EA tanpa adanya enzim EA dengan adanya enzim mempercepat terjadinya reaksi kimia (katalis), sehingga enzim Reaktan disebut sebagai katalisator. Enzim yang berperan untuk mem- DG percepat reaksi kimia dalam metabolisme suatu sistem hayati atau organisme disebut sebagai biokatalisator. Molekul- Produk molekul yang dikatalis oleh enzim dinamakan substrat. Kemajuan reaksi Gambar 2.1 Penurunan energi Reaktan memerlukan energi (panas) untuk memutuskan ikatan- aktivasi oleh enzim. ikatan antar atomnya, sehingga atom-atom tersebut dapat membentuk ikatan baru (produk). Energi bebas yang diperlukan untuk memu- tuskan ikatan ini disebut energi aktivasi (EA), sedangkan perbedaan antara energi bebas produk dengan energi bebas reaktan disimbolkan dengan ΔG. Reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim, menunjukkan bahwa reaksi tersebut membutuhkan energi untuk reaksi lebih sedikit diban- ding reaksi yang tidak dikatalis oleh enzim. Oleh karena itu, enzim bagian non protein atau kofaktor (gugus prostetik) berperan penting dalam menurunkan energi aktivasi untuk memulai suatu reaksi, sehingga reaksi dapat berjalan sangat cepat, efisien, dan substrat tidak menimbulkan suhu yang tinggi. Perhatikan Gambar 2.1. Setelah mengetahui fungsi enzim dalam metabolisme, tahukah ka- lian di mana enzim dihasilkan atau ditemukan? Enzim dihasilkan di dalam sel dan dapat bekerja di dalam sel mau- enzim pun di luar sel. Enzim yang bekerja di dalam sel disebut enzim intra- bagian protein seluler. Misalnya, enzim yang berfungsi menawarkan racun sel H2O2 (apoenzim) (hidrogen peroksida) menjadi H2 dan O2 yang bersifat netral. Enzim Gambar 2.2 Enzim yang terdiri pernafasan selalu terdapat dalam sel. Sementara itu, enzim yang bekerja atas bagian protein (apoenzim) dan bagian non protein (gugus di luar sel disebut enzim ekstraseluler, yaitu enzim-enzim pencernaan. prostetik) Sebagian besar enzim terdapat pada protoplasma sel. Namun, pada sel tertentu enzim ditemukan di dalam vakuola dan dinding sel. Selanjutnya, bagaimanakah enzim bekerja? Ada dua teori yang menjelaskan kerja enzim tersebut, yaitu: Metabolisme 33
  • 43.
    a. Model Gembok– Kunci (Lock and Key) substrat Dari nama teorinya, kalian tentu dapat membayangkan bentuk antara kunci dan gembok pintu rumah kalian. Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli yang bernama Fisher. Menurutnya, enzim bagaikan apoenzim koenzim sebuah gembok, memiliki bagian yang berhubungan dengan kunci holoenzim yang disebut lubang kunci. Bagian lubang kunci ini diibaratkan seba- gai sisi aktif enzim, yaitu suatu tempat yang spesifik untuk mengikat Gambar 2.3 Apoenzim dan substratnya. Substrat digambarkan sebagai sebuah kunci. Mata kunci koenzim bersatu membentuk holoenzim. memiliki struktur yang khas dan cocok dengan struktur lubang kunci pada gembok. Kunci tertentu hanya cocok dengan gembok tertentu, artinya enzim tertentu hanya bekerja pada subs- enzim trat tertentu. Apabila sisi aktif bergabung dengan tempat substrat substrat maka enzim tidak aktif lagi. Bergabung- produk aktif nya enzim dengan substrat membentuk kom- pleks enzim substrat. Kompleks enzim substrat digambarkan sebagai gembok dimana pada lu- bang kuncinya terdapat kunci. Setelah reaksi berlangsung, kompleks enzim substrat lepas dan terbentuklah produk. Pada sistem kerja enzim, enzim tidak pernah kompleks enzim substrat ikut bereaksi karena setelah terbentuk produk, reaksi enzim akan terlepas dan dapat menjalankan enzimatis fungsi enzim untuk berikatan dengan substrat lain yang sesuai. Artinya, enzim tidak akan di- ubah menjadi produk atau enzim hanya berperan sebagai perantara dalam membentuk produk. Gambar 2.4 Prinsif kerja enzim Produk tersebut berasal dari substrat yang telah bereaksi. Perhatikan menurut teori gembok-kunci. Gambar 2.4. Berikut adalah persamaan reaksi enzimatis sederhana: Enzim + substrat Kompleks Enzim - substrat Enzim - produk Enzim + produk b. Teori Ketepatan Induksi (Induced Fit Theory) Teori ini menyatakan bahwa enzim memiliki sisi aktif yang mu- dah menyesuaikan dengan bentuk substratnya. Dengan kata lain, ben- tuk sisi aktif enzim bersifat fleksibel. Pada saat substrat bertemu dengan enzim, maka sisi aktif enzim berubah sedemikian rupa sehingga cocok dengan substrat dan terbentuklah kompleks enzim substrat. Setelah terjadi reaksi dan produk telah terbentuk, enzim akan lepas. Pada saat ini tidak menutup kemungkinan, substrat lain bergabung dengan en- zim. Pada saat ini pula enzim tidak aktif lagi. Perhatikan Gambar 2.5. Setelah kalian mengetahui komponen penyusun enzim serta fung- si dan peran enzim, kalian akan mempelajari tentang sifat-sifat enzim berikut ini. 34 Biologi Kelas XII
  • 44.
    3. Sifat-sifat Enzim Setiap struktur (senyawa maupun molekul tertentu) yang berbeda, substrat selalu mempunyai sifat-sifat khas masing-masing. Sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa enzim sebagai biokatalisator. Selama men- tempat aktif bersifat fleksibel jalankan fungsinya tersebut, enzim memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi Biokatalisator merupakan salah satu sifat spesifik dari enzim. Arti- nya, enzim dapat mempercepat suatu reaksi namun tidak ikut bereaksi. Contoh: saat amilase mempercepat reaksi perombakan amilum, amilase tidak bereaksi dengan substrat menjadi bentuk lain (bentuknya tetap), sehingga amilase dapat berfungsi kembali. enzim b. Enzim bekerja secara khusus Reaksi kimia yang ada di dalam sel banyak sekali, bukan? Kemudian, bagaimana dengan enzim? Enzim bersifat sangat spesifik, artinya enzim Gambar 2.5 Prinsip kerja enzim menurut teori ketepatan induksi. hanya bekerja pada substrat tertentu saja, tidak dapat untuk sembarang substrat. Enzim tertentu hanya mengkatalis reaksi kimia tertentu pula. Contoh: enzim ptialin mengkatalis reaksi pengubahan zat tepung menjadi maltosa. Dengan demikian, enzim ptialin hanya bekerja pada substrat zat tepung (amilum). Enzim katalase bekerja pada substrat H2O2 (hidrogen peroksida). H2O2 diuraikan oleh katalase menjadi H2 dan O2 (produk). c. Enzim dapat bekerja secara bolak balik (reversibel) Sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh organisme (biokimiawi) bersifat reversibel. Demikian juga kerja enzim sebagai biokatalisator. Artinya, enzim dapat mengkatalisis reaksi maju maupun reaksi keba- likannya. Dengan demikian, enzim tidak mempengaruhi arah suatu reaksi. Enzim dapat membentuk senyawa baru maupun menguraikan suatu senyawa baru tersebut menjadi senyawa lain. Contoh: enzim li- pase mengubah gliserol dan asam lemak menjadi lemak. Enzim lipase juga dapat mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak. d. Wujud enzim adalah koloid Kalian telah mengetahui komponen enzim, bukan? Secara keselu- ruhan, enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim dapat mem- bentuk koloid. e. Enzim rusak jika kena panas Komponen protein penyusun enzim akan sangat menentukan si- fat enzim. Salah satu sifat dari protein adalah tidak tahan terhadap pa- nas (termolabil). Apoenzim bersifat termolabil. Oleh karena itu, enzim akan rusak jika terkena panas atau suhu yang tinggi. Kerusakan enzim akibat suhu tersebut dinamakan denaturasi. Pada suhu di atas 50oC, enzim akan mengalami denaturasi. Enzim yang telah rusak menyebab- kan aktivitas atau fungsi enzim hilang. Denaturasi bersifat irreversibel. Walaupun suhunya diturunkan atau dinormalkan, enzim yang rusak tidak akan dapat berfungsi kembali. Metabolisme 35
  • 45.
    f. Enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa kehilangan aktivitas katalitiknya Struktur dan mekanisme kerja enzim yang terdapat di dalam sel dapat dipelajari secara mendalam melalui suatu teknik khusus. Enzim yang akan dipelajari tersebut dapat diekstraksi dari sel yang mem- produksinya tanpa kehilangan aktivitas katalitiknya. Apakah setiap enzim selalu melakukan fungsinya secara lancar tanpa ada yang menghalanginya? Nah, untuk mengetahui jawaban tersebut secara lengkap, simaklah uraian berikut. 4. Penghambat Kerja Enzim Kerja suatu enzim selama metabolisme tidak selalu berjalan lancar tanpa ada yang menghalanginya. Suatu zat tertentu yang dapat meng- halangi kerja enzim ini disebut inhibitor. Zat-zat penghambat (inhibi- tor) berupa zat-zat kimia yang dapat menghambat kerja enzim. Con- toh: garam-garam logam berat seperti air raksa, iodium-asetat, fluorida, sianida, azida, dan karbon monoksida. Nah, sebelum kalian mempelajari lebih lanjut tentang inhibitor tersebut, ikutilah rubrik Diskusi berikut ini. D i s k u s i Menurut kalian, apa yang dapat dimanfaatkan (diimplementasikan) dari konsep inhibitor tersebut dalam metabolisme? Berikan contoh pemanfaatannya, terutama dalam bidang kedokteran atau kesehatan. Carilah literatur yang mendukung. Diskusikan dan presentasikan jawaban dan penjelasan kalian di depan guru atau kelompok kalian! Inhibitor dibedakan menjadi inhibitor reversibel dan inhibitor irreversibel. Inhibitor reversibel meliputi inhibitor kompetitif dan in- hibitor non kompetitif. a. Inhibitor kompetitif Zat penghambat ini mempunyai struktur yang mirip dengan subs- trat. Oleh karena itu, zat penghambat dan substrat bersaing untuk dapat bergabung dengan enzim membentuk kompleks enzim- subs- trat. Selain menghambat ikatan antara enzim dengan substrat, inhibi- tor dapat menghambat penguraian dan pembentukan senyawa baru. Inhibitor berikatan lemah (ikatan ion) dengan enzim pada sisi aktifnya sehingga inhibitor ini bersifat reversibel. Dengan menambah kepekatan substrat, inhibitor tidak mampu lagi bergabung dengan enzim. Con- toh inhibitor kompetitif yaitu asam malonat, yang menghambat ikatan antara enzim dengan asam suksinat. Perhatikan Gambar 2.6(c). b. Inhibitor non-kompetitif Pada umumnya, inhibitor ini tidak memiliki struktur yang mirip dengan substrat dan bergabung dengan enzim pada bagian selain sisi aktif enzim. Jika inhibitor ini bergabung dengan enzim maka akan mengubah 36 Biologi Kelas XII
  • 46.
    bentuk sisi aktifenzim. Dengan demikian, bentuk sisi aktif tidak sesuai lagi dengan bentuk substrat (ingat model kerja enzim teori gembok– substrat kunci). Contoh inhibitor non-kompetitif, antara lain: pestisida (DDT) tempat aktif dan paration yang menghambat kerja enzim dalam sistem syaraf, serta antibiotik dan penisilin pada sel bakteri. Perhatikan Gambar 2.6(b). (a) Berbeda dengan dua macam inhibitor yang lain, inhibitor irreversi- bel melekat pada sisi aktif enzim dengan sangat kuat (ikatan kovalen) sehingga tidak dapat lepas dari enzim (irreversibel). Akibatnya, enzim menjadi tidak aktif. Selanjutnya, apakah hanya inhibitor saja yang dapat mempenga- ruhi kerja enzim? Berikut kalian akan mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim tersebut. 5. Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim (b) Selain adanya zat penghambat (inhibitor), kerja enzim dapat di- pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: adanya zat pengaktif (akti- vator), suhu, hasil akhir, pH, konsentrasi enzim atau substrat, dan air. inhibitor non-kompetitif Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Zat-zat pengaktif (aktivator) inhibitor kompetitif Zat-zat kimia tertentu dapat memacu atau mengaktifkan kegiatan enzim. Contoh: garam-garam dari logam alkali dan logam alkali tanah (c) dengan konsentrasi encer, ion kobalt (Co), mangan (Mn), nikel (Ni), magnesium (Mg), dan klor (Cl). b. Suhu Setiap enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu tertentu dan Gambar 2.6 (a) Bentuk substrat dan enzim normal, (b) Inhibitor aktivitasnya akan berkurang jika berada pada kondisi di bawah atau non-kompetitif, dan (c) Inhibitor kompetitif. di atas titik tersebut. Kondisi yang menyebabkan kerja enzim menjadi efektif ini disebut kondisi optimal. Sebagian besar enzim pada manusia mempunyai suhu optimal yang mendekati suhu tubuh (35o C - 40oC). Pada suhu tinggi (>50oC), enzim dapat rusak dan pada suhu rendah (0oC), enzim menjadi tidak aktif. Perhatikan Gambar 2.7. Suhu yang Aktivitas Enzim tidak sesuai tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk sisi aktif enzim. Sifat enzim yang tidak tahan panas atau dapat berubah karena pengaruh suhu ini disebut termolabil. c. pH Selain suhu, faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah derajat keasaman (pH). Sebagaimana faktor suhu, enzim juga o 10 20 30 40 50 60 C mempunyai pH tertentu agar dapat bekerja secara efektif. Enzim dapat Suhu bekerja optimal pada pH netral (pH = 7), pH basa (>7) atau pH asam Gambar 2.7 Grafik pengaruh (<7) tergantung pada jenis enzim masing-masing. Perhatikan Gambar suhu terhadap aktivitas enzim. 2.8. Enzim pencerna protein misalnya, mempunyai pH paling optimal 1-2, sedangkan enzim pencernaan yang lain mempunyai pH optimal 8. Pada pH tertentu, enzim dapat mengubah substrat menjadi hasil akhir. Kemudian, apabila pH tersebut diubah, enzim dapat mengubah kembali hasil akhir menjadi substrat. Metabolisme 37
  • 47.
    Aktivitas Enzim d. Hasil akhir Kalian telah mengetahui bahwa dalam suatu reaksi kimia diperlukan adanya reaktan yang akan diubah menjadi produk atau hasil akhir. Ha- sil akhir merupakan senyawa baru sebagai hasil pembentukan maupun penguraian reaktan. Apabila hasil akhir ini banyak, enzim akan sulit ber- gabung dengan substrat sehingga reaksi kimianya berlangsung lambat. 2 4 6 8 10 12 e. Konsentrasi enzim pH Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan Gambar 2.8 Grafik pengaruh pH terhadap aktivitas satu jenis reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara konstan). Dapat di- enzim katakan bahwa hubungan antara konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis berbanding lurus. Kecepatan reaksi suatu enzim satu dengan yang lain berbeda-beda meskipun mempunyai konsentrasi enzim yang sama. Konsentrasi enzim yang sangat tinggi dalam suatu sistem yang kompleks akan berpengaruh terhadap kecepatan reaksi. Kecepatan reaksi enzimatik (v) Kecepatan reaksi enzimatik (V) ma enzi b zim en c im enz Konsentrasi enzim [E] Log enzim (mg) Gambar 2.9 Hubungan laju Gambar 2.10 Hubungan V reaksi dengan konsentrasi dengan [E] sangat tinggi pada beberapa enzim. sistem yang kompleks. f. Konsentrasi substrat Kecepatan reaksi enzimatik (V) Pada konsentrasi substrat yang rendah, kenaikan substrat akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatis hampir secara linear. Jika konsentrasi substrat tinggi, maka peningkatan kecepatan reaksi enzim- Vmax atis akan semakin menurun sejalan dengan peningkatan jumlah subs- tratnya. Kecepatan maksimum (Vmax) reaksi enzimatis ditunjukkan 1 V 2 max dengan garis mendatar yang menggambarkan peningkatan kecepatan reaksi yang rendah seiring penambahan konsentrasi substrat. Konsentrasi substrat [S] (mM) g. Air Gambar 2.11 Hubungan [S] Menurut penelitian, di dalam biji terdapat bermacam-macam en- dengan V. zim. Masih ingatkah kalian dengan perkecambahan biji? Ya, pada pro- ses perkecambahan, imbibisi air pada biji yang sehat dan telah tua akan mengaktifkan enzim-enzim dalam biji sehingga biji berkecambah. 6. Penamaan dan Pengelompokan Enzim Nama suatu enzim biasanya dengan menggunakan akhiran ase. Akhiran ase ditambahkan pada nama substrat yang diubah oleh enzim 38 Biologi Kelas XII
  • 48.
    tersebut. Contoh: enzimyang merubah substrat maltosa disebut mal- tase, yang merubah protein disebut protease, yang merubah lipida (le- mak) disebut lipase. Enzim digolongkan berdasarkan apa yang terjadi di dalam reaksi. Agar lebih jelas, perhatikan Tabel 2.1. Tabel 2.1. Penggolongan dan fungsi enzim No Golongan enzim Fungsi atau sifat 1 Oksidoreduktase Mengkatalisis reaksi dimana salah satu substrat mengalami oksidasi (donor hidrogen) dan substrat lain mengalami reduksi (penerima hidrogen). a. Dehidrogenase Mengubah ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap. b. Oksidase Melakukan oksidasi (menerima oksigen atau melepas elektron). c. Hidroksilase Menggabungkan gugus hidroksil. 2 Transferase Mengkatalisis perpindahan 1 gugus karbon (misalnya metil), gugus alde- hid, keton, gugus fosforil, atau gugus amino dari satu substrat ke substrat yang lain. 3 Hidrolase Mengkatalisis hidrolisis (penambahan air) untuk memecah ikatan kova- len C-O, C-N, C-C, P-O, dan ikatan tunggal lainnya. a. Peptidase Memecah ikatan peptida pada protein. b. Esterase Memecah ikatan ester. c. Glikosidase Memecah ikatan glikosida pada polisakarida. d. Fosfatase Memecah ikatan fosfat. 4 Liase Mengkatalisis penambahan gugus pada ikatan rangkap atau pembentuk- an ikatan rangkap dengan menghilangkan gugus C=C, C=O, atau C=N. Misalnya: dekarboksilase, aldolase, dan dehidratase. 5 Ligase Mengkatalisis reaksi penggabungan antara satu molekul dengan molekul lain melibatkan hidrolisis dari ATP. Misalnya: RNA ligase dan DNA ligase. 6 Isomerase Mengkatalisis perpindahan suatu gugus ke tempat lain dalam satu molekul. Misalnya: racemase, fosfoglukoisomerase, mutase, dan oksido- reduktase. Prastiwi, Biokimia 7. Pembentukan Enzim Menurut hasil penelitian Beadle dan Tatum, pembentukan enzim berdasarkan pada teori “one gene one enzyme”. Artinya, pembentukan satu enzim dikendalikan oleh satu gen. Oleh karena itu, gen atau ke- lompok gen dalam kromosom akan mengendalikan pembentukan enzim. Setelah kalian mempelajari tentang enzim, ikutilah rubrik Perco- baan dan Uji Kompetensi berikut ini agar kalian benar-benar mema- hami tentang enzim. Metabolisme 39
  • 49.
    Percobaan Mengetahui Kerja Enzim Katalase A. Dasar Teori Enzim dihasilkan di dalam sel dan dapat bekerja di dalam sel (enzim intraseluler) maupun di luar sel (enzim ekstraseluler). Contoh enzim intraseluler adalah enzim katalase yang berfungsi menawarkan racun sel H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi H2 dan O2 yang bersifat netral. Enzim katalase tersebut terdapat pada organ hati maupun organ jantung. B. Tujuan Mengetahui dan mempelajari kerja enzim katalase C. Alat dan Bahan 1. Mortir atau blender 6. HCL 10% 2. Organ hati dan jantung ayam 7. NaOH 10% 3. Dua belas tabung reaksi 8. Es batu 4. Air 9. H2O2 10% 5. Kapas 10. Arang (bara api) D. Cara Kerja 1. Haluskan organ hati dan jantung ayam dengan mortir atau blender. Tambahkan 30 ml air untuk hati dan 10 ml untuk jantung, kemudian saringlah menggunakan kapas. Hasil yang kalian peroleh sebagai ekstrak hati dan ekstrak jantung. 2. Bagilah ekstrak hati ke dalam 5 buah tabung reaksi dengan volume yang sama (nomorilah tabung tersebut). Tuangkan ekstrak jantung pada tabung 6. 3. Tambahkan 7 tetes HCl 10% ke dalam tabung 2 dan 7 tetes NaOH 10% ke dalam tabung 4. Masukkan tabung 4 ke dalam es batu dan tabung 5 ke dalam air mendidih selama 10 menit. 4. Berilah label a, b, c, d, e, dan f pada 6 tabung reaksi yang lain. Masukkan 3 ml H2O2 10% pada masing-masing tabung. Tutuplah rapat-rapat dengan kapas. 5. Tuangkan isi tabung 1 ke dalam tabung a. Demikian juga isi tabung 2 ke dalam tabung b, tabung 3 ke dalam tabung c, dan seterusnya. 6. Amati jumlah gelembungnya (amat banyak, banyak, sedang, sedikit, atau tidak ada). Ma- sukkan bara api di atas campuran, jangan sampai menyentuh campuran. Amati apakah bara api menyala? 7. Catat hasilnya pada tabel pengamatan. E. Pembahasan 1. Tuliskan reaksi yang terjadi. 2. Pada percobaan tersebut, substratnya adalah . . . . Enzim katalase pada percobaan ini terdapat pada . . . . 3. Pada tabung yang manakah dihasilkan gelembung paling banyak? Apa maksudnya? 4. Pada tabung yang manakah tidak dihasilkan gelembung dan manakah gelembung yang paling sedikit? Apa artinya? 5. Buatlah kesimpulan percobaanmu. Catatan dan Perhatian: a. Usahakan proses penuangan tiap tabung dilakukan bersama-sama, sehingga kalian dapat membandingkannya. b. Hati-hatilah menggunakan larutan asam HCl dan NaOH 40 Biologi Kelas XII
  • 50.
    Uji Kompetensi 2. Jelaskan fungsi enzim dalam metabolisme? 3. Sebutkan dan jelaskan 6 sifat-sifat enzim. 4. Sebutkan 7 macam hal yang dapat mem- Kerjakanlah soal-soal berikut ini! pengaruhi kerja enzim? 1. Apa yang dimaksud dengan: 5. Jelaskan tentang cara penamaan enzim. a. metabolisme 6. Sebutkan dan berilah contoh pengelompok- b. katabolisme kan enzim berdasarkan terjadinya reaksi. c. anabolisme 7. Jelaskan tentang teori one gen one enzyme. Setelah mengikuti rubrik Percobaan dan Uji Kompetensi, tentu- nya kalian telah memahami tentang enzim, bukan? Selanjutnya, kalian akan mempelajari lebih jauh tentang katabolisme dan anabolisme. Si- maklah dengan saksama. B. Katabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein Pada sub bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa pada makanan yang kalian konsumsi tersimpan energi atau tenaga yang diper- lukan untuk aktivitas kehidupan. Selanjutnya, bagaimana energi terse- but terbentuk dari makanan atau senyawa organik yang masuk ke dalam tubuh kita? Pada umumnya, sebelum senyawa organik diubah menjadi energi, senyawa-senyawa tersebut (mempunyai banyak atom karbon) dipecah atau diuraikan menjadi senyawa-senyawa berukuran kecil atau sederhana (mempunyai 2-4 atom karbon) melalui proses katabolisme. Senyawa atau zat yang kompleks terurai menjadi senyawa atau zat yang sederhana dengan melepaskan ikatan-ikatan kimia yang menyusun suatu senyawa. Bersamaan dengan lepasnya ikatan kimia, dibebaskanlah energi. Energi yang dibebaskan ini kemudian diubah menjadi senyawa yang siap digunakan sebagai sumber energi bagi sel yaitu adenosin trifos- fat (ATP). Senyawa ATP memiliki gugus fosfat sebanyak 3 buah. Setiap melepaskan fosfatnya, akan dibebaskan energi yang langsung dapat digu- nakan oleh sel. Oleh karena itu, katabolisme disebut juga disimilasi atau bioenergi atau reaksi eksergonik. Di dalam katabolisme sel organisme, terjadi proses oksidasi atau reduksi senyawa (biooksidasi). Kalian telah mengatahui bahwa bahan makanan yang kalian kon- sumsi dapat mengandung karbohidrat, lemak, maupun protein (pro- tein). Bagaimanakah katabolisme dari karbohidrat, lemak, dan protein tersebut? Untuk penjelasan lebih lanjut cermatilah uraian berikut ini. 1. Katabolisme Karbohidrat Salah satu proses yang merupakan katabolisme adalah respirasi, merupakan reaksi kimia sel untuk merombak senyawa kompleks men- jadi senyawa sederhana dengan menghasilkan energi. Kegiatan respirasi dilakukan setiap saat oleh setiap sel hidup, baik sel tumbuhan mau- pun sel hewan. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen atau penerima elektronnya, respirasi dibedakan menjadi dua macam yaitu respirasi aerobik dan respirasi anaerobik. Metabolisme 41
  • 51.
    a. Respirasi Aerobik Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen bebas dari udara sebagai penerima elektron terakhir. Oksigen bebas ini digu- nakan untuk pembakaran bahan baku. Proses respirasi secara umum dapat kalian lihat sebagai berikut. Senyawa organik + Oksigen Karbondioksida + Air + Energi C6H12O6 Apabila bahan baku respirasi aerob berupa glukosa (heksosa) maka Respirasi aerob reaksi keseluruhan respirasi adalah: C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + 686 kal Dari reaksi di atas, terlihat bahwa respirasi aerob dengan bahan H2 baku glukosa menghasilkan energi. Pada tumbuhan, energi yang di- CO2 hasilkan sebagian berupa panas, sebagian lagi digunakan untuk akti- vitas hidup tumbuhan itu sendiri seperti untuk proses pembentukan Energi zat organik, untuk proses osmosis, untuk pengaliran protoplasma, atau untuk pembelahan sel. Penguraian heksosa juga menghasilkan CO2 ATP Panas dan air (H2O). Bagaimana hal ini dapat terjadi? Simaklah rangkaian respirasi aerob dengan bahan baku glukosa di bawah ini. Respirasi glu- Aktivitas kosa (termasuk karbohidrat) disebut juga katabolisme karbohidrat. sel Secara umum, reaksi respirasi aerobik dibedakan menjadi tiga tahapan yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif dan daur Krebs, serta Gambar 2.12 Penggunaan energi hasil respirasi pada rantai transportasi elektron respirasi dengan fosforilasi oksidatif. tumbuhan. Cobalah perhatikan peta konsep berikut ini. Glukosa (senyawa dengan 6 atom C) ATP Glikolisis Asam Piruvat NADH (senyawa dengan 3 atom C) Dekarboksilasi oksidatif NADH Asetil koenzim A NADH Siklus Krebs FADH2 Asam GTP (ATP) Asam sitrat oksaloasetat Rantai Transportasi Elektron Respirasi Gambar 2.13 Bagan respirasi aerob 42 Biologi Kelas XII
  • 52.
    Setelah kalian memahamipeta konsep di atas, uraian berikut ini akan menjelaskan secara rinci untuk setiap tahapan respirasi. 1) Glikolisis Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C) menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH (Nikotinamida Adenina Di- nukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin tri- fosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Keterangan: Glukosa Glikolisis memiliki sifat- a) Tahap penggunaan energi: ATP 1 Heksokinase sifat, antara lain: glikolisis (1) Penambahan gugus fosfat ADP pada molekul glukosa den- dapat berlangsung secara gan bantuan enzim hekso- Glukosa 6-Fosfat aerob maupun anaerob, kinase, sehingga terbentuk 2 glukosa 6-fosfat. Fosfoglukoisomerase glikolisis melibatkan enz- (2) Glukosa 6-fosfat diubah im ATP dan ADP, serta menjadi isomernya yaitu Fruktosa 6-Fosfat Tahap peranan ATP dan ADP fruktosa 6-fosfat. Penggunaan (3) Fosfofruktokinase men- ATP 3 Energi pada glikolisis adalah me- transfer gugus fosfat dari Fosfofruktokinase ADP mindahkan (mentransfer) ATP ke fruktosa 6-fosfat fruktosa 1,6 bisfosfat. Fruktosa 1,6-bifosfat fosfat dari molekul yang (4) Aldolase membagi molekul 4 satu ke molekul yang lain. gula (fruktosa 1,6 bisfosfat) Aldolase Pada sel eukariotik, menjadi 2 molekul gula yang berbeda dan meru- glikolisis terjadi di sito- pakan isomernya. 5 Isomerase plasma (sitosol). Glikolisis (5) Dua molekul gliseralde- Dihidroksiaseton fosfat Gliseraldehida fosfat hid postat masing-masing terjadi melalui 10 tahapan akan masuk pada tahapan + 6 yang terdiri dari 5 tahapan glikolisis selanjutnya. 2 NAD Triosafosfat dehidrogenase penggunaan energi dan 5 b) Tahap pelepasan energi: 2 NADH +2H + 2P i tahapan pelepasan energi. (6) Triosafosfat dehidrogenase mengkatalisis pemindahan Berikut ini reaksi glikolisis elektron dan H+ dari sub- 1, 3-Bifosfogliserat secara lengkap: strat (gliseraldehid fosfat) 2 ADP 7 Fosfogliserokinase ke NAD+ membentuk Dari skema tahapan NADH. 2ATP glikolisis menunjukkan (7) Glikolisis menghasilkan 3-Fosfogliserat Tahap Pelepasan Energi bahwa energi yang dibu- ATP. Gula telah diubah 8 menjadi senyawa asam or- Fosfogliseromutase tuhkan pada tahap peng- ganik oleh fosfogliseroki- 2-Fosfogliserat gunaan energi adalah 2 nase. 9 (8) Gugus fosfat dipindahkan ATP. Sementara itu, energi sehingga menjadi 2-fosfog- 2H O 2 Enolase yang dihasilkan pada tahap liserat oleh fosfogliseromu- Fosfoenol piruvat pelepasan energi adalah tase. 2 ADP 10 (9) 2-fosfogliserat melepaskan Piruvat kinase 4 ATP dan 2 NADH. molekul H2O sehingga ter- 2ATP Dengan demikian, selisih bentuk fosfoenol piruvat Piruvat kinase oleh enolase. energi atau hasil akhir (10) Piruvat kinase mentrans- Gambar 2.14 Skema 10 glikolisis adalah 2 ATP + 2 fer gugus fosfat sehingga tahapan glikolisis melalui tahap penggunaan energi dan menghasilkan 2 ATP lagi. NADH. pelepasan energi. Metabolisme 43
  • 53.
    Jika kalian amatilebih cermat lagi, kalian akan mengetahui pada tahapan mana sajakah energi (ATP) dibentuk. Nah, proses pembentu- kan ATP inilah yang disebut fosforilasi. Pada tahapan glikolisis terse- but, enzim mentransfer gugus fosfat dari substrat (molekul organik dalam glikolisis) ke ADP sehingga prosesnya disebut fosforilasi tingkat substrat. Perhatikan Gambar 2.15. Keseluruhan reaksi glikolisis, dapat dibuat persamaaan reaksi seb- agai berikut: Glukosa + 2ADP + 2Pi + 2NAD+ 2 Piruvat + 2H2O + 2ATP + 2NADH + 2H+ Selain glukosa, bahan makanan yang kalian konsumsi tidak se- piruvat kinase lalu mengandung gula sederhana seperti glukosa saja. Kadang-kadang kalian mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung gula kompleks ADP (karbohidrat kompleks) seperti maltosa, laktosa, dan sukrosa. Kemu- Substrat (PEP) dian, dapatkah gula-gula atau karbohidrat yang kompleks tersebut langsung dimetabolisme oleh sel? Tentu saja tidak, bahan-bahan yang ATP belum sederhana tersebut harus dirombak dahulu sehingga menjadi (piruvat) Produk + bahan yang dapat dimetabolisme langsung oleh sel. Kalian telah mempelajari tentang tahapan glikolisis. Agar kalian dapat memahami dengan baik, ikutilah rubrik Telisik berikut ini. Gambar 2.15 Fosforilasi tingkat substrat (pada tahap ke-10 glikolisis). T e l i s i k Mengidentifikasi Enzim-enzim Glikolisis Lakukanlah rubrik ini secara individu dan kerjakanlah di rumah kalian masing-masing dengan langkah sebagai berikut: 1. Pelajarilah kembali tentang penamaan dan penggolongan enzim pada sub bab Enzim. 2. Sebutkan macam-macam enzim yang terlibat dalam tahapan glikolisis. 3. Golongkanlah macam-macam enzim tersebut berdasarkan penggolongan enzim yang telah kalian pelajari pada sub bab Enzim. 4. Isikan hasil identifikasi kalian pada tabel sebagai berikut: No Nama enzim Golongan enzim Fungsi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 5. Kumpulkan hasilnya kepada guru kalian. 44 Biologi Kelas XII
  • 54.
    Nah, sebelum kalianmempelajari glikolisis selain pada glukosa, lakukan rubrik Diskusi berikut ini. D i s k u s i Diskusikanlah dengan teman kelompokmu, bagaimanakah penggolongan dari karbohidrat atau gula berdasarkan banyaknya molekul gula penyusunnya? Berilah contoh dari masing-masing golongan tersebut! Bukankah kalian sudah mengetahui macam-macam gula? Maltosa, sukrosa, dan lak- Laktosa Galaktosa tosa terlebih dahulu diubah menjadi monomer penyusunnya yaitu glukosa dan gula sederhana Maltosa Glukosa yang lain yaitu fruktosa atau galaktosa. Selan- jutnya, glukosa atau gula-gula sederhana akan Sukrosa Glukosa Glukosa 6P masuk siklus glikolisis seperti biasa. Glukosa akan diubah menjadi glukosa 6P dan seterusnya Fosforilasi sehingga dapat dihasilkan 2 asam piruvat. Lalu, Fruktosa Fruktosa 6P bagaimana dengan fruktosa dan manosa? Fruk- Manosa Fruktosa 1,6 tosa dan manosa dapat langsung diubah menjadi difosfat fruktosa 6P. Untuk memperjelasnya, perhatikan Gambar 2.16. Lemak Gliserol + Gliseraldehid 2) Dekarboksilasi Oksidatif dan Siklus Krebs Asam lemak fosfat a) Dekarboksilasi Oksidatif Protein Asam amino Asam Piruvat Kalian tentunya mengetahui bahwa dalam suatu metabolisme, terjadi reaksi yang begitu Deaminasi kompleks. Satu tahap reaksi selesai, maka akan (pelepasan gugus amin) masuk pada tahapan selanjutnya. Demikian juga pada tahap respirasi aerobik ini. Senyawa hasil Gambar 2.16 Bagan masuknya dari tahapan glikolisis akan masuk ke tahapan dekarboksilasi oksidatif, senyawa-senyawa selainglikolisis. glukosa ke dalam reaksi yaitu tahapan pembentukan CO2 melalui reaksi oksidasi reduksi (re- doks) dengan O2 sebagai penerima elektronnya. Dekarboksilasi oksida- tif ini terjadi di dalam mitokondria sebelum SITOSOL MITOKONDRIA masuk ke tahapan siklus Krebs. Oleh karena itu, tahapan ini disebut sebagai tahapan sam- NAD+ NADH + H+ bungan (junction) antara glikolisis dengan 2 siklus Krebs. Piruvat Asetil CoA Pada tahapan ini, asam piruvat (3 atom 1 3 C) hasil glikolisis dari sitosol diubah men- CO2 Koenzim A jadi asetil koenzim A (2 atom C) di dalam mitokondria. Pada tahap 1, molekul piruvat Protein transpor (3 atom C) melepaskan elektron (oksidasi) membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi Gambar 2.17 Skema + dekarboksilasi oksidatif CO2 dan molekul berkarbon 2). Pada tahap 2, NAD direduksi (me- nerima elektron) menjadi NADH + H+. Pada tahap 3, molekul berkar- Metabolisme 45
  • 55.
    bon 2 dioksidasidan mengikat Ko-A (koenzim A) sehingga terbentuk asetil Ko-A. Hasil akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO2, dan 2NADH. b) Siklus Krebs Asetil-KoA yang telah terbentuk akan menjadi bahan baku pada siklus selanjutnya, yaitu siklus Krebs. Oleh karena itu, Asetil Ko-A disebut senyawa intemediate atau senyawa antara. Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria dan disebut juga siklus asam trikarboksilat. Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa yang mempunyai 3 gugus karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat. Asetil koenzim A hasil dekarboksilasi oksidatif memasuki matriks mitokondria untuk bergabung dengan asam oksaloasetat dalam sik- lus Krebs, membentuk asam sitrat. Demikian seterusnya, asam sitrat membentuk bermacam-macam zat dan akhirnya membentuk asam oksaloasetat lagi. Asetil CoA CoA_SH 1 NADH Oksaloasetat Sitrat + H+ 8 2 H2O NAD+ Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 169 Malat Isositrat CO2 H2O 7 3 NAD+ NADH Fumarat a-Ketoglutarat + H+ CoA_SH 4 CO2 6 NAD+ FADH2 CoA_SH NADH FAD Suksinat Suksinil CoA + 5 H+ GTP GDP + ADP Pi ATP Gambar 2.18 Skema siklus Krebs Berikut ini tahapan-tahapan dari 1 kali siklus Krebs: (1) Asetil Ko-A (2 atom C) menambahkan atom C pada oksaloasetat (4 atom C) sehingga dihasilkan asam sitrat (6 atom C). (2) Sitrat menjadi isositrat (6 atom C) dengan melepas H2O dan me- nerima H2O kembali. (3) Isositrat melepaskan CO2 sehingga terbentuk - ketoglutarat (5 atom C). 46 Biologi Kelas XII
  • 56.
    (4) - ketoglutarat melepaskan CO2. NAD+ sebagai akseptor atau pe- nerima elektron) untuk membentuk NADH dan menghasilkan suksinil Ko-A (4 atom C). (5) Terjadi fosforilasi tingkat substrat pada pembentukan GTP (gua- nosin trifosfat) dan terbentuk suksinat (4 atom C). (6) Pembentukan fumarat (4 atom C) melalui pelepasan FADH2. (7) Fumarat terhidrolisis (mengikat 1 molekul H2O) sehingga mem- bentuk malat (4 atom C). (8) Pembentukan oksaloasetat (4 atom C) melalui pelepasan NADH. Nah, bagaimana? Apakah kalian sudah dapat mengerti tentang sik- lus Krebs? Kemudian, apa sajakah hasil akhir dari siklus krebs tersebut? Dengan mempelajari tahapan 1 siklus Krebs, kalian dapat meng- hitung hasil akhir dari siklus Krebs tersebut. Kalian sudah mengetahui bahwa satu siklus Krebs tersebut hanya untuk satu molekul piruvat saja. Sementara itu, hasil glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk 1 molekul glukosa). Oleh karena itu, hasil akhir total dari siklus Krebs tersebut adalah 2 kalinya. Dengan demikian, diperoleh hasil sebanyak 6 NADH, 2FADH2 dan 2ATP (ingat: jumlah ini untuk katabolisme setiap 1 molekul glukosa). Selanjutnya, apakah tahapan respirasi aerobik berakhir sampai sik- lus Krebs? Tidak, ada satu tahapan lagi dalam sistem respirasi sel yaitu sistem transportasi elektron. 3) Sistem Transportasi Elektron (STE) dan Fosforilasi Oksidatif Sistem transportasi elektron terjadi di membran dalam mito- kondria. Pada tahap ini, elektron-elektron yang dibawa oleh produk glikolisis dan siklus Krebs (NADH dan FADH2) dipindahkan mele- wati beberapa molekul yang sebagian besar berupa protein. Transportasi elektron menghasilkan 90% ATP dari keseluruhan ATP hasil respirasi aerobik sel. Pembentukan ATP pada tahap ini ter- jadi melalui transfer elektron dengan penerima elektron terakhir yaitu oksigen, sehingga disebut fosforilasi oksidatif. Bagaimanakah tahapan transfer elektron tersebut? Simaklah uraian berikut. Molekul pertama yang menerima elektron berupa flavoprotein, dinamakan flavin mononukleotida (FMN). Selanjutnya, elektron dip- indahkan berturut-turut melewati molekul protein besi-sulfur (Fe-S), ubiquinon (Q atau CoQ), dan sitokrom (Cyst). Elektron melewati sitokrom b, Fe-S, sitokrom c1, sitokrom c, sitokrom a, sitokrom a3, dan oksigen sebagai penerima elektron terakhir. Akhirnya terbentuklah molekul H2O (air). Pada sistem transportasi elektron, NADH dan FADH2 masing- masing menghasilkan rata-rata 3 ATP dan 2 ATP. Sebanyak 2 NADH hasil glikolisis dan 2 NADH hasil dekarboksilasi oksidatif masing-mas- ing menghasilkan 6 ATP. Sementara itu, 6 NADH dan 2 FADH2 hasil Metabolisme 47
  • 57.
    siklus Krebs masing-masingmenghasilkan 18 ATP dan 4 ATP. Jadi, sistem transportasi elektron menghasilkan 34 ATP. Rantai atau sistem transportasi elektron respirasi dapat dijelaskan sebagai berikut: Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 172 H+ H+ H+ Cyt c H+ Q H2O ADP + Pi ATP Gambar 2.19 Tahapan sistem transportasi elektron Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari tentang kata- bolisme karbohidrat (glikolisis), dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem transportasi elektron. Nah, agar kalian dapat memahami keseluruhan proses respirasi sel, perhatikanlah gambar berikut ini. MITOKONDRIA 2 NADH 2 NADH 6 NADH 2 FADH2 GLIKOLISIS RANTAI TRANSPOR SIKLUS ELEKTRON Glukosa 2 Piruvat 2 Asetil CoA KREBS & FOSFORILASI OKSIDATIF + 2 ATP + 2 ATP + Kira-kira 34 ATP oleh fosforilasi oleh fosforilasi oleh fosforilasi tingkat substrat tingkat substrat oksidatif Maksimum per glukosa : kira-kira 38 ATP Gambar 2.20 Molekul ATP hasil respirasi aerobik 1 molekul glukosa. 48 Biologi Kelas XII
  • 58.
    Setelah mempelajari glikolisis,dekarboksilasi oksidatif, maupun siklus Krebs, apakah kalian dapat membandingkan energi yang dihasil- kan kedua proses tersebut? Nah, agar kalian benar-benar memahami perhitungan jumlah energi hasil respirasi aerobik, kerjakanlah rubrik Telisik berikut ini. T e l i s i k Menghitung Jumlah Energi pada Respirasi Aerobik Untuk menghitung jumlah energi total pada respirasi sel, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut: 1. Buatlah tabel perhitungan, seperti di bawah ini. Proses Pembentukan Energi Tahapan atau (pada glikolisis, siklus Krebs, Sumber Penghasil No Jumlah ATP Siklus atau sistem transportasi Energi elektron) 1. Glikolisis a. Fosforilasi tingkat substrat 2 ATP 2 ATP b. Fosforilasi oksidatif 2 NADH 6 ATP Dekarboksilasi oksidatif …………………. …………………. 2. Siklus Krebs a. Fosforilasi tingkat substrat …………………. …………………. b. Fosforilasi oksidatif …………………. 18 ATP c. …………………………. 2 FADH2 …………………. Total ATP hasil respirasi aerobik (setiap 1 molekul glukosa) 38 ATP 2. Pelajari kembali uraian tentang tahapan respirasi aerobik, kemudian isilah tabel perhitungan tersebut. Pada materi yang telah kalian pelajari, kalian telah mengetahui tentang respirasi aerobik. Selanjutnya, kalian akan mempelajari ten- Galeri tang respirasi anerobik. Simaklah uraian berikut. Dapatkah kita melakukan respirasi anaerobik? b. Respirasi Anaerobik Pada saat kita berlari-lari, Dalam reaksi oksidasi, tidak hanya terjadi penerimaan oksigen otot kita bekerja terlalu berat saja. Proses pelepasan elektron juga merupakan reaksi oksidasi. Oleh dalam melakukan respirasi karena itu, oksidasi tanpa oksigen masih dapat memungkinkan ter- sel. Akibatnya, jumlah perse- diaan oksigen dalam tubuh jadinya metabolisme. Berdasarkan kemampuan menggunakan oksigen semakin mengecil. Untuk dalam respirasi, organisme dibedakan menjadi 2 yaitu organisme aero- memperoleh oksigen, kita bik (menggunakan oksigen untuk respirasi) dan organisme anaerobik melakukan respirasi anaero- bik melalui fermentasi asam (mampu melakukan respirasi tanpa oksigen). Respirasi yang dapat laktat dengan mengubah dilakukan dalam keadaan tanpa oksigen ini disebut respirasi anaero- piruvat menjadi asam laktat. bik (bahasa Yunani, an = tanpa, aer = udara, dan bios = kehidupan). Timbunan laktat dapat menyebabkan otot letih dan Sementara respirasi aerobik menggunakan oksigen sebagai penerima nyeri. Nafas kita yang ter- elektron terakhir, respirasi anaerobik menggunakan senyawa organik engah-engah adalah upaya selain oksigen sebagai penerima elektron terakhir. Nah, proses perom- kita untuk mendapatkan pasokan oksigen kembali. bakan senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana, dengan penerima maupun pemberi elektron atau hi- id.wikipedia.org drogen berupa senyawa organik disebut fermentasi. Metabolisme 49
  • 59.
    Pada bab sebelumnya,kalian telah mengetahui bahwa salah satu sifat dari glikolisis adalah dapat terjadi secara aerob maupun anaerob. Pada keadaan aerob, piruvat hasil glikolisis dapat melanjutkan tahapan ke siklus Krebs. Pada keadaan anaerob, piruvat diubah menjadi produk lain seperti etanol atau asam laktat melalui fermentasi. Oleh karena itu, fermentasi dikatakan sebagai kelanjutan dari glikolisis. Proses respirasi dan fermentasi tersebut dapat dilakukan pada suatu sel, tergantung pada ada tidaknya oksigen. glukosa piruvat tanpa O2 O2 Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 175 mitokondria asetil ko-A etanol atau siklus laktat Krebs Gambar 2.21 Katabolisme glukosa pada keadaan aerob dan anaerob Fermentasi dibedakan berdasarkan produknya, misalnya fer- mentasi alkohol (produknya alkohol) dan fermentasi asam laktat (produknya asam laktat). Penerima elektron pada proses fermentasi dapat berupa asam piruvat, yaitu pada fermentasi asam laktat. Semen- tara itu, penerima elektron pada fermentasi alkohol adalah asetaldehid. Energi yang dihasilkan pada fermentasi lebih kecil dibandingkan ener- gi hasil respirasi aerobik, yaitu 2 ATP : 38 ATP. Selanjutnya, bagaimana proses yang terjadi selama fermentasi alkohol dan fementasi asam laktat tersebut? Simaklah uraian berikut ini. 1) Fermentasi Alkohol Setiap reaksi dalam metabolisme memerlukan bahan baku sebagi substrat awal. Nah, seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa glikoli- sis dapat menggunakan bahan seperti karbohidrat, baik kompleks (maltosa) maupun sederhana (glukosa). Demikian juga pada fermen- tasi alkohol maupun asam laktat. Pada fermentasi alkohol, piruvat hasil glikolisis akan mengalami dekarboksilasi (melepas CO2) sehingga membentuk asetaldehid. Ka- lian tentu masih mengingat bahwa glikolisis memerlukan NAD untuk 50 Biologi Kelas XII
  • 60.
    diubah menjadi NADH,bukan? Nah, pada fermentasi alkohol ini, NADH yang dihasilkan tersebut digunakan untuk mereduksi asetalde- hid menjadi etanol. Oleh karena itu, asetaldehid merupakan senyawa organik sebagai penerima hidrogen terakhir pada fermentasi alkohol. Perhatikan Gambar 2.22. 2 ADP + 2 P i 2 ATP Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 175 Glukosa Glikolisis 2 Piruvat 2 NAD+ 2 NADH 2 CO2 + 2 H+ 2 Etanol 2 Asetaldehida Gambar 2.22 Skema fermentasi alkohol. Kalian tentunya pernah, bahkan sering mengamati terjadinya fer- mentasi alkohol. Dapatkah kalian menyebutkannya? Beberapa contoh fementasi alkohol, antara lain: pada pembuatan tape singkong atau tape ketan, bir, dan minuman anggur. Beberapa organisme bersel satu yang berperan dalam fermenta- si alkohol adalah ragi (khamir) dan bakteri. Saccharomyces cereviceae merupakan khamir yang berperan dalam pembuatan tape. Alkohol merupakan hasil fermentasi larutan gula oleh khamir. Untuk mengeta- hui ada tidaknya aktivitas fermentasi alkohol pada bahan, dapat dilihat berdasarkan gas CO2 yang dihasilkan (dilihat dari ada tidaknya gelem- bung udara) dan ada tidaknya alkohol yang dihasilkan (dapat dicium bau alkoholnya). 2) Fermentasi Asam Laktat Lain halnya dengan fermentasi alkohol, pada fermentasi ini, piru- vat tidak dikarboksilasi terlebih dahulu menjadi asetal- dehid melainkan langsung direduksi oleh NADH men- jadi asam laktat. Dengan demikian, piruvat merupakan 2 ADP + 2 P i 2 ATP senyawa organik sebagai penerima hidrogen terakhir pada fermentasi asam laktat. Asam laktat tersebut men- Glukosa Glikolisis 2 Piruvat galami ionisasi membentuk laktat. Beberapa mikroorganisme seperti fungi (jamur mikroskopis) dan bakteri tertentu (Lactobacillus sp.) 2 NAD+ 2 NADH berperan dalam fermentasi asam laktat ini, antara lain: + 2 H+ dalam pembuatan susu, keju, dan minuman yoghurt. Agar kalian dapat memahami dan mempraktekan 2 Laktat tentang proses fermentasi, lakukan tugas di rubrik Per- cobaan berikut ini. Gambar 2.23 Fermentasi asam laktat Metabolisme 51
  • 61.
    Percobaan Mengamati Fermentasi Gula A. Dasar Teori Fermentasi merupakan proses perombakan senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa- senyawa yang lebih sederhana dengan penerima maupun pemberi elektron atau hidrogen berupa senyawa organik. Alkohol merupakan hasil fermentasi gula oleh khamir. Bahan dasar fermentasi dapat berupa karbohidrat kompleks (singkong dan beras ketan) maupun karbohid- rat sederhana seperti larutan gula. Untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas fermentasi alkohol pada bahan, dapat dilihat berdasarkan gas CO2 yang dihasilkan (dilihat dari ada tidaknya gelembung udara) dan ada tidaknya alkohol yang dihasilkan (dapat dicium bau alkoholnya). B. Tujuan Mengetahui ada tidaknya fermentasi oleh ragi (khamir) pada roti. C. Alat dan Bahan 1. Gelas ukur 250 ml 2. Sendok 3. Ragi roti kering 4. Tepung terigu 5. Minyak atau mentega D. Cara kerja 1. Buatlah adonan dengan mencampur sedikit demi sedikit 50 gram tepung terigu dan 2 gram ragi roti. 2. Tambahkan 30 ml air hangat, campurkan secara merata dengan menekan adonan meng- gunakan sendok selama 5 menit. 3. Lapisilah gelas ukur dengan minyak atau mentega secara merata dan tipis. Kemudian ma- sukkan adonan ke dalam gelas ukur dengan menekan adonan sampai ke dasar gelas. Bacalah volume awal adonan tersebut. 4. Diamkan adonan dan simpan pada suhu kamar (27-30 °C) selama 90 menit. 5. Amatilah dan catat kenaikan volume adonan setiap 30 menit dan nyatakan dengan satuan ml. E. Pembahasan 1. Apakah volume adonan semakin bertambah atau berkurang setiap 30 menit? 2. Gas apakah yang menyebabkan kenaikan volume tersebut? 3. Tuliskan persamaan reaksi fermentasi gula (glukosa) tersebut? 4. Khamir apakah yang kemungkinan berperan dalam fermentasi gula tersebut? Catatan: Kalian dapat merakit sendiri alat pengamatan fermentasi gula dengan menggunakan botol bekas air mineral dan dipotong bagian ujungnya. Kemudian berilah skala (tanda) volume den- gan spidol atau pena untuk pengamatan perubahan volume. Nah, setelah kalian mempelajari katabolisme karbohidrat serta respirasi aerobik, simaklah uraian tentang hubungan katabolisme kar- bohidrat dengan katabolisme lemak dan protein berikut. 2. Hubungan antara Katabolisme Lemak, Protein, dan Katabolisme Karbohidrat Lemak merupakan molekul besar yang tersusun oleh 2 molekul kecil, yaitu asam lemak dan gliserol. Lemak dapat tersusun oleh 2-20 atom karbon. 52 Biologi Kelas XII
  • 62.
    Lemak berfungsi sebagaicadangan energi yang tinggi. Satu gram lemak mempunyai kandungan energi yang lebih besar (kira-kira 2 kali Galeri lipat) dibandingkan dengan 1 gram karbohidrat. Bagaimana hal ini Akibat Kelebihan Lemak Jenuh dapat terjadi? Salah satu contoh dari asam lemak yang mempunyai jumlah atom Konsumsi asam lemak jenuh karbon sama dengan glukosa (6 atom C) adalah asam heksanoat (heksa (mempunyai ikatan rangkap pada strukturnya) yang = enam). berlebihan dapat meng- hambat sistem peredaran CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – COOH darah. Penyakit ini disebut atherosclerosis. Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 3, Lemak akan diuraikan menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol hlm. 57 dapat diubah menjadi gliseraldehid fosfat dalam siklus glikolisis (lihat kembali Gambar 2.16.). Selanjutnya, akan masuk ke tahapan dekar- boksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem transportasi elektron. Oleh karena itu, dihasilkan energi yang setara dengan katabolisme karbo- hidrat (glukosa) yaitu 38 ATP. Selanjutnya, bagaimana dengan asam lemak hasil penguraian lemak? Asam lemak akan dioksidasi menjadi asetil Ko-A. Oksidasi asam heksanoat (6 atom C) akan menghasilkan 3 molekul asetil Ko-A (3 molekul masing-masing dengan 2 atom C) yang akan masuk ke siklus Krebs. Cobalah kalian ingat kembali hasil akhir dari siklus Krebs. Pada siklus Krebs tersebut dihasilkan 6 NADH, 3 FADH2, dan 2 ATP (dari 2 molekul asetil Ko-A yang berasal dari 1 molekul glukosa). Dengan demikian, ATP yang dihasilkan oleh 3 molekul glukosa tentunya akan menghasilkan jumlah ATP lebih besar dibandingkan katabolisme glu- kosa. Oleh karena itu, semakin panjang rantai karbon penyusun asam lemak semakin banyak jumlah energi yang dihasilkan. Selanjutnya, bagaimana dengan katabolisme protein? Pemecahan atau katabolisme protein dilakukan oleh organisme, jika cadangan makanan berupa karbohidrat dan lemak telah habis. Se- perti halnya karbohidrat dan lemak, protein juga merupakan molekul besar yang tersusun oleh molekul-molekul yang lebih kecil, yaitu asam amino. Oleh karena itu, protein akan dipecah menjadi asam-asam amino penyusunnya. Asam-asam amino seperti tirosin dan fenilalanin akan diubah menjadi fumarat. Metionin dan valin akan menjadi suk- sinat, serta asam amino arginin, prolin, histidin, dan glutamin akan di- ubah menjadi -ketoglutarat. Selanjutnya, asam-asam amino tersebut masuk ke dalam siklus Krebs. Beberapa asam amino dapat mengalami deaminasi atau pelepasan gugus aminnya (-NH2). Kerangka-kerangka karbon hasil pemecahan asam amino tersebut akan masuk ke siklus glikolisis, siklus Krebs dan dihasilkan jumlah energi yang setara dengan katabolisme karbohidrat. Hubungan antara katabolisme karbohidrat dengan katabolisme protein dan lemak dapat dilihat pada Gambar 2.24. Metabolisme 53
  • 63.
    Karbohidrat kompleks Protein (polisakarida) Lemak Asam Kerangka Gula sederhana Gliserol amino karbon (glukosa) Deaminasi Gliseraldehid fosfat Glikolisis NH2 (gugus amin) Piruvat D. oksidatif Oksidasi Asam Asetil Ko-A lemak Arginin, prolin, histidin, dan glutamin Tirosin dan fumarat Siklus - ketoglutarat Glutamat fenilalanin Krebs Metionin suksinat dan valin Gambar 2.24 Hubungan katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak Setelah kalian mempelajari tentang katabolisme karbohidrat, pro- tein, dan lemak maka ikutilah rubrik Uji Kompetensi berikut ini: Uji Kompetensi a. fosforilasi b. fosforilasi tingkat substrat c. fosforilasi oksidatif Kerjakanlah soal-soal berikut ini. 5. Jelaskan tahapan-tahapan yang terjadi 1. Apa yang dimaksud dengan respirasi? Sebut- pada siklus Krebs. kan dan jelaskan macam respirasi. 6. Bandingkan jumlah energi atau ATP yang 2. Apa sajakah hasil akhir (senyawa) dari glikolisis, dihasilkan pada tahapan glikolisis, siklus siklus Krebs, dan sistem transportasi elektron? Krebs, dan fosforilasi oksidatif pada sistem 3. Di manakah tempat terjadinya glikolisis, sik- transportasi elektron. lus Krebs, dan sistem transportasi elektron di 7. Bandingkan jumlah energi (ATP) yang di- dalam sel? hasilkan pada tahapan respirasi aerobik 4. Apa yang dimaksud dengan: dengan energi hasil fermentasi. 54 Biologi Kelas XII
  • 64.
    C. Anabolisme Galeri Selain menghasilkan energi, metabolisme juga memerlukan energi Apa hubungan anabolisme untuk menyusun senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa-senyawa dengan pertumbuhan? yang dibutuhkan oleh tubuh melalui anabolisme. Misalnya, anabolisme Salah satu tanda yang lemak dapat menggunakan asetil Ko-A yang merupakan produk dari menunjukkan adanya per- katabolisme. Glukosa dapat dibuat dari piruvat. Selain itu, asam-asam tumbuhan organisme adalah amino penyusun protein dapat dibuat dengan memodifikasi senyawa-se- terjadinya pembelahan sel. Sebelum terjadi pembelahan nyawa hasil siklus Krebs. Selanjutnya, lemak, protein, maupun glikogen sel tentunya diperlukan sinte- hasil anabolisme dapat digunakan sebagai bahan baku cadangan dalam sis molekul atau senyawa-se- katabolisme. Dengan demikian, katabolisme dan anabolisme merupakan nyawa untuk pertumbuhan. Nah, agar organisme dapat peristiwa yang saling berkaitan satu sama lain. tumbuh maka proses anabo- Setiap organisme mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam lisme atau sintesis senyawa- memperoleh energi untuk melangsungkan aktivitas kehidupannya. senyawa tersebut harus berlangsung lebih cepat Oleh karena itu, organisme dibedakan menjadi beberapa kelompok ber- daripada perombakannya. dasarkan sumber karbon, sumber donor elektron, dan sumber energinya. Salisbury & Ross, Fisiologi Tumbuhan 3, hlm. 2 Tabel 2.2. Pengelompokan Organisme Berdasarkan Sumber C, Donor Elektron, dan Sumber Energi Kelompok Dasar pengelompokkan organisme Sumber C (karbon) Donor elektron (e-) Sumber energi Autotrof senyawa anorganik Heterotrof senyawa organik Organotrof senyawa organik Litotrof senyawa anorganik Fototrof cahaya atau sinar Khemotrof bahan-bahan kimia Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 182 (dengan pengembangan) Berdasarkan sumber energinya, organisme dapat memperoleh ener- gi dari cahaya atau sinar matahari maupun dari bahan-bahan kimia di sekitar lingkungan hidupnya. Sebelum melanjutkan materi tentang anabolisme yaitu fotosintesis dan kemosintesis, ikutilah rubrik Diskusi berikut ini. D i s k u s i Menurut kalian, apakah manusia dapat membuat makanan sendiri dalam tubuhnya menggunakan energi dari sinar matahari tanpa memperoleh suplai makanan dari luar? Diskusikan dan jelaskan bersama kelompok kalian manfaat energi matahari bagi kehidupan manusia? Apa yang akan terjadi pada seluruh kehidupan organisme jika tidak ada sinar matahari? 1. Fotosintesis Tumbuhan dan alga hijau mempunyai kemampuan untuk menggu- nakan senyawa anorganik seperti CO2, dan H2O, serta bantuan cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat. Proses tersebut terjadi melalui Metabolisme 55
  • 65.
    Campbell, Reece, &Mitchell, Biologi 1, hlm. 182 peristiwa yang disebut fotosintesis. Oleh karena itu, organismenya bersi- fat fotoautotrof. Beberapa organisme fotoautotrof meliputi tumbuhan seperti lumut, pakis, tumbuhan paku, tumbuhan berbunga, alga hijau (rumput laut), dan Euglena. Bakteri sulfur merupakan contoh organ- isme khemotrof (akan dibahas pada kemosintesis). Fotosintesis meru- pakan satu-satunya penghasil makanan yang diperlukan bagi seluruh kehidupan organisme, termasuk manusia (heterotrof). Penelitian pertama tentang fotosintesis dilakukan oleh van Gambar 2.25 Contoh bakteri Helmont (1648). Dari hasil penelitiannya, dia menyatakan bahwa ber- sulfur tambahnya berat tumbuhan (yang telah ditanam selama lebih dari 5 tahun) disebabkan oleh pasokan air. Selanjutnya, berdasarkan peneli- tian Joseph priestly, tikus dan lilin yang menyala akan mati jika berada pada ruangan yang tertutup. Tanaman juga akan mati jika berada pada ruangan yang kekurangan oksigen. Sementara itu, menurut seorang dokter dari Belanda yaitu Ingen-Housz, bila tanaman yang berada Galeri pada ruangan tersebut disinari, maka tikus dan lilin dapat hidup den- gan menghabiskan oksigen yang dihasilkan dari tanaman. Selanjutnya, dari hasil penelitian Senebier, diketahui bahwa pertumbuhan tanaman ditandai dengan meningkatnya kandungan karbon. Menurutnya, kar- bon dioksida akan diuraikan dan karbon tersebut akan bergabung de- ngan senyawa organik pada tanamannya dengan melepaskan oksigen. Berikut ini persamaan fotosintesis yang menghasilkan produk karbohidrat (dalam hal ini glukosa), berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya: 6CO2 + 12H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6O2 + 6H2O Joseph Priestly adalah atau disederhanakan menjadi seorang ahli kimia yang 6CO2 + 6H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6O2 lahir pada tanggal 13 Maret 1733 di Fieldhead, Yorkshire, Inggris. Semasa mudanya, Pada sel tumbuhan terdapat bagian yang berukuran kecil dan ter- ia dididik untuk menjadi pen- susun oleh zat putih telur dengan struktur (memipih) dan fungsi ter- deta. Ia belajar di Akademi tentu, disebut plastida. Plastida dibedakan menjadi plastida berpigmen Daventry dan di sana mulai tertarik dengan ilmu alam dan tidak berpigmen. Kloroplas merupakan salah satu plastida yang (fisika). Setelah menjadi berpigmen tersebut. pendeta pada tahun 1755, Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa fotosintesis ter- ia mengajar di Akademi Warington, Lancashire lalu jadi pada tumbuhan yang berwarna hijau. Bahan-bahan yang dapat menulis buku Rudiments of menyerap cahaya tampak disebut pigmen. Warna hijau pada bagian English Grammar (1766). tumbuhan disebabkan oleh pigmen hijau (pigmen yang memantulkan Pertemuannya dengan Benjamin Franklin di London atau meneruskan cahaya hijau) yang terkandung di dalam kloroplas, (tahun 1976) mendorongnya yaitu klorofil. untuk melakukan eksperimen Pada setiap millimeter persegi permukaan daun terdapat sekitar ½ di bidang kelistrikan, hingga akhirnya ia menulis buku The juta kloroplas. Oleh karena itu, daun merupakan bagian yang domi- History of Electricity. nan berwarna hijau dan merupakan tempat utama untuk fotosinte- Microsoft Encarta Premium 2006 sis pada sebagian besar tumbuhan. Selain itu, fotosintesis juga dapat terjadi pada bagian batang yang hijau dan buah yang belum masak. 56 Biologi Kelas XII
  • 66.
    Kloroplas terdapat padabagian dalam daun yang tersusun oleh sel-sel hidup dan dapat melakukan proses-proses fisiologi, disebut mesofil. Di dalam kloroplas terdapat cairan atau fluida kental disebut stroma dan membran-membran halus berbentuk pipih seperti koin, sebagai tempat penampang klorofil, disebut membran tilakoid. Di dalam membran tersebut terdapat melintang ruangan yang disebut ruang tilakoid (lumen). Tumpukan dari beberapa membran tilakoid membentuk struktur yang disebut grana (tunggal = granum). Kloroplas diselubungi oleh 2 membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Pada fotosintesis, masuknya karbondioksida ke daun dan keluarnya oksigen yang dihasilkan, melewati struktur yang disebut stomata (tunggal = stoma, dalam bahasa Yunani berarti mulut). Sebagaimana rangkaian reaksi kimia pada respirasi, rangkaian CO2 O2 reaksi kimia pada fotosintesis merupakan reaksi penyederhanaan dari 2 stomata tahapan reaksi dalam fotosintesis. Kedua reaksi tersebut adalah reaksi terang (disebut bagian foto) dan reaksi gelap atau siklus Calvin (dise- but bagian sintesis). a. Reaksi Terang Pada reaksi terang, energi yang berasal dari matahari (energi caha- ya) akan diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia (untuk mensintesis NADPH dan ATP) di dalam kloroplas. Reaksi terang ter- sel mesofil jadi di dalam grana. Salah satu pigmen yang berperan secara langsung dalam reaksi terang adalah klorofil a. Di dalam membran tilakoid, klorofil bersama-sama dengan protein dan molekul organik berukuran membran kecil lainnya membentuk susunan yang disebut fotosistem. Beberapa luar grana ratus klorofil a, klorofil b, dan karotenoid membentuk suatu kumpu- kloroplas lan sebagai “pengumpul cahaya” yang disebut kompleks antena. Sebe- lum sampai ke pusat reaksi, energi dari partikel-partikel cahaya (foton) akan dipindahkan dari satu molekul pigmen ke molekul pigmen yang lain. Pusat reaksi merupakan molekul klorofil pada fotosistem, yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimiawi (reaksi cahaya) fo- stroma ruang tilakoid tosintesis pertama kalinya. tilakoid membran Di dalam membran tilakoid terdapat 2 macam fotosistem berdasar- dalam kan urutan penemuannya, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Setiap Gambar 2.26 Kloroplas fotosistem tersebut mempunyai klorofil pusat reaksi yang berbeda, ter- gantung dari kemampuan menyerap panjang gelombang cahaya. Klorofil pusat reaksi pada fotosistem I disebut P700, karena mampu transfer elektron menyerap panjang gelombang cahaya 700 nm (spektrum- foton klorofil pusat reaksi akseptor nya sangat merah), sedangkan pada fotosistem II disebut elektron primer e- P680 (spektrum merah). pusat reaksi Kalian tentu masih ingat bahwa di dalam fotosistem ter- dapat ratusan antena atau klorofil. Oleh karena itu, aliran elek- tron pada reaksi terang akan mengikuti suatu rute tertentu. transfer Selanjutnya, bagaimanakah proses aliran elektron pada reaksi energi antena molekul terang? Ada 2 kemungkinan aliran elektron pada reaksi terang. pigmen Nah, untuk menjawab hal tersebut simaklah uraian berikut. Gambar 2.27 Kerja fotosistem Metabolisme 57
  • 67.
    1) Aliran ElektronNon-siklis Langkah awal dari reaksi terang adalah transfer elektron tereksitasi dari klorofil pusat reaksi menuju molekul khusus yang disebut akseptor elektron primer. Air (H2O) diuraikan menjadi 2 ion hidrogen dan 1 atom oksigen kemudian melepaskan O2. Elektron yang berasal dari air (H2O) menggantikan elektron yang hilang pada P680. Sebagaimana sistem transportasi elektron pada respirasi aerobik, transport elektron pada reaksi terang ini melalui rantai transport elektron menuju foto- sistem I (P700). Secara berturut-turut, rantai elektron tersebut yiatu: plastokuinon (Pq), merupakan pembawa elektron; kompleks sitokrom; dan plastosianin (Pc), merupakan protein yang mengandung tembaga. Adanya aliran elektron ini akan menghasilkan energi-energi yang ke- mudian tersimpan sebagai ATP. Pembentukan ATP yang mengguna- kan energi cahaya melalui aliran elektron non siklis pada reaksi terang ini disebut fotofosforilasi non siklis. Ra nt ai Akseptor tra primer ns po re Akseptor lek primer Ra 2e- Fd tro nt n ai NADP+ 2e- Pq tra + ns NADP+ po reduktase 2H+ re le Kompleks ktro NADPH sitokrom n 2e- + + H2 O H+ 2H + Pc 1 Cahaya / O 2 2 2e- Cahaya P700 P680 Aliran elektron Fotosistem I menyediakan energi untuk Fotosistem II sintesis ATP kemiosmotik Gambar 2.28 ATP Aliran non-siklis reaksi terang Setelah elektron mencapai fotosistem I (P700), elektron ditangkap oleh akseptor primer fotosistem I. Elektron melalui rantai transport elektron ke-dua, yaitu melalui protein yang mengandung besi atau + feredoksin (Fd). Selanjutnya, enzim NADP reduktase mentransfer elektron ke NADP+ sehingga membentuk NADPH yang menyimpan elektron berenergi tinggi dan berfungsi dalam sintesis gula dalam siklus berikutnya yaitu siklus Calvin. Dengan demikian, reaksi terang meng- hasilkan ATP dan NADPH. 2) Aliran elektron siklis Pada aliran elektron siklis ini, elektron dari akseptor primer fo- tosistem I dikembalikan ke fotosistem I (P700) melalui feredoksin, kompleks sitokrom, dan plastosianin. Oleh karena itu, pada aliran si- 58 Biologi Kelas XII
  • 68.
    klis ini menyebabkanproduksi ATP bertambah tetapi tidak terbentuk Akseptor primer NADPH serta tidak terjadi pelepasan molekul O2. Proses pembentuk- 2e- an ATP melalui aliran siklis ini disebut fotofosforilasi siklis. Perhati- Fd kan Gambar 2.29. b. Reaksi Gelap (Siklus Calvin) Kompleks sitokrom Bahan-bahan yang dihasilkan dari reaksi terang akan digu- Pc nakan dalam siklus Calvin. ATP digunakan sebagai sumber ener- gi dan NADPH sebagai tenaga pereduksi untuk penambahan elektron berenergi tinggi. Siklus Calvin terjadi pada bagian kloroplas yaitu stroma. Pada reaksi gelap ini, bahan untuk Energi untuk sintesis fotosintesis (CO2) nantinya akan dibentuk menjadi molekul ATP kemiosmotik Fotosistem I gula setelah melalui 3 tahapan, antara lain: ATP 1) Fiksasi Karbon Gambar 2.29 Aliran siklis reaksi terang Pada tahap ini, gula berkarbon 5 yang disebut ribulosa 1,5 bis- fosfat (RuBP) mengikat CO2 membentuk senyawa intermediate yang tidak stabil, sehingga terbentuk 3-fosfogliserat. Pembentukan tersebut dikatalisis oleh enzim RuBP karboksilase atau rubisko. Sebagian besar tumbuhan dapat melakukan fiksasi karbon dan meng- hasilkan senyawa (produk) pertama berkarbon 3, yaitu 3-fosfogliserat. Oleh karena itu, tumbuhan yang dapat memfiksasi CO2 ini H2O CO2 disebut tumbuhan C3. Contohnya adalah tanaman padi, gandum, dan kedelai. Pada beberapa tumbuhan, Cahaya NADP+ fiksasi karbon mendahului siklus Calvin dengan cara ADP membentuk senyawa berkarbon 4 sebagai produk Reaksi Siklus terang Calvin pertamanya. Tumbuhan seperti ini disebut tumbuh- an C4. Contohnya adalah tebu, jagung, dan anggota ATP rumput-rumputan. NADPH Tidak seperti pada tumbuhan C3 dan C4, tum- buhan kaktus dan nanas membuka stomatanya pada O2 CH2O (gula) malam hari dan menutupnya pada siang hari. Pada saat stomata Gambar 2.30 Masuknya produk terbuka, tumbuhan mengikatkan CO2 pada berbagai asam or- reaksi terang ke siklus Calvin ganik. Cara fiksasi karbon ini pertama kali dtiemukan pada tumbuhan famili Crassulaceae (tumbuhan penyimpan air) dan disebut metabolisme asam krasulase (Crassulacean Acid Metabolism) sehingga tumbuhannya disebut tumbuhan CAM. Asam organik (senyawa intermediate) yang dibuat pada malam hari disimpan dalam vakuola sel mesofil sampai pagi hari. Pada siang hari (stomata tertutup), reaksi terang dapat me- masok ATP dan NADPH untuk siklus Calvin. Pada saat itu, asam organik melepaskan CO2 dan memasuki molekul gula (RuBP) dalam kloroplas. Dengan demikian, baik tumbuhan C3, C4, maupun CAM akan menggunakan siklus Calvin setelah fiksasi CO2, untuk memben- tuk molekul gula dari karbondioksida. 2) Reduksi Setiap molekul 3-PGA menerima gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuk 1,3 bisfosfogliserat. Elektron dari NADPH mereduksi 1,3 Metabolisme 59
  • 69.
    bisfosfogliserat dan terbentuk6 molekul gliseraldehid 3-fosfat (G3P), yang dikatalisis oleh G3P dehidrogenase. Satu molekul G3P akan ke- luar sebagai molekul gula atau glukosa dan senyawa organik lain yang diperlukan tumbuhan, sedangkan 5 molekul G3P yang lain akan ma- suk ke tahapan regenerasi. 3) Pembentukan kembali (regenerasi) RuBP Pada tahapan terakhir siklus Calvin ini, RuBP sebagai pengikat CO2 dibentuk kembali oleh 5 molekul G3P. RuBP siap untuk mengi- kat CO2 kembali dan siklus Calvin dapat berlanjut kembali. Masukan Dengan demikian, molekul gula tidak 3 akan terbentuk hanya dengan reaksi terang CO2 atau siklus Calvin saja. Oleh karena itu, kedua proses tersebut merupakan gabungan proses Rubisko untuk terjadinya fotosintesis. Senyawa intermediate Pada materi sebelumnya, kalian telah Ribulosa bisfosfat 3-Fosfogliserat ATP mempelajari bahwa fotosintesis menghasilkan (RuBP) molekul gula. Gula yang dibuat dalam klo- roplas tersebut akan digunakan untuk proses 1,3-Bisfosfogliserat respirasi tumbuhan atau menyusun senyawa ATP organik lainnya dalam sel tumbuhan. Gula Gliseraldehida 3-fosfat tersebut akan diedarkan ke seluruh bagian G3P (G3P) tumbuhan, dalam bentuk gula sederhana se- perti glukosa. Molekul-molekul gula berlebih yang terbentuk selama fotosintesis dan tidak Glukosa dan diedarkan, akan menumpuk atau disimpan di senyawa organik lain dalam plastida sebagai sumber cadangan ener- Gambar 2.31 Tahapan siklus gi dalam bentuk amilum atau pati (polisakarida). Calvin Lalu, bagaimanakah kita dapat membuktikan adanya fotosintesis dan respirasi pada tumbuhan? Agar dapat menjawabnya, lakukanlah rubrik Percobaan berikut. Percobaan Mengetahui Adanya Fotosintesis dan Respirasi pada Tumbuhan A. Dasar Teori Fotosintesis dan respirasi merupakan dua reaksi penghasil energi pada tumbuhan. Fotosintesis berlangsung selama siang hari, sedangkan respirasi terjadi pada siang dan malam hari. Untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan memerlukan CO2, H2O (air), dan cahaya sehingga dihasilkan karbohidrat (senyawa gula). Sementara itu pada respirasi tumbuhan, gula dirombak menjadi CO2 dan H2O dengan bantuan oksigen. B. Tujuan Membuktikan fotosintesis dan respirasi pada tumbuhan. C. Alat dan Bahan 1. Tiga stoples dengan tutupnya 3. Pensil 2. Air suling 4. Dua tanaman air 60 Biologi Kelas XII
  • 70.
    5. Indikatorbrom timol biru 7. Lampu duduk 6. Kertas aluminium berukuran 30 x 30 cm D. Cara Kerja 1. Bilaslah stoples menggunakan air suling. 2. Nomorilah stoples 1, 2, dan 3 menggunakan pensil agar tulisan tidak mudah luntur terkena air. 3. Masukkan tanaman dan air dalam stoples 1 dan 2. Stoples 1 digunakan sebagai kontrol sehingga tana- pembungkus dari kertas alumunium man tidak dimasukkan ke dalamnya. kontrol 4. Isilah ketiga stoples dengan indikator brom timol biru. 1 5. Tutuplah setiap stoples, kecuali stoples 1 ditutup 2 3 menggunakan aluminium foil agar cahaya tidak tanaman air masuk dalam stoples. Gambar 2.32 Ketiga stoples diletakkan 6. Letakkan ketiga stoples kira-kira 20 cm di depan + 20 cm di depan lampu duduk. lampu duduk (lihat Gambar 2.32). 7. Periksalah warna larutan dalam stoples, setiap 1 jam selama 8 jam. Usahakan segera menu- tup kembali stoples 1 menggunakan aluminium foil. 8. Catatlah hasil pengamatan kalian. Catatan: Indikator brom timol biru bisa digunakan untuk menguji adanya CO2. Adanya CO2 menyebabkan warna biru pada larutan cepat berubah menjadi hijau atau kuning, tergantung banyak sedikitnya CO2. E. Pembahasan 1. Bagaimanakah perubahan warna larutan dalam stoples 1, 2, dan 3? Jelaskan mengapa demikian. 2. Kapankah fotosintesis berlangsung? Di dalam stoples berapakah terjadinya? 3. Kapankah respirasi berlangsung? Di dalam stoples berapakah terjadinya? 4. Manakah stoples yang mengandung CO2 paling banyak? Jelaskan. Sebagaimana telah kalian ketahui bahwa proses fotosintesis me- merlukan cahaya dan CO2. Oleh karena itu, faktor lingkungan seperti cahaya dan pasokan CO2 di dalam sel dapat memengaruhi kecepatan fotosintesis. Faktor-faktor tersebut dapat saling berinteraksi dalam me- mengaruhi fotosintesis. Jika intensitas cahaya rendah maka kecepatan fotosintesis akan rendah pula. Pada keadaan ini, cahaya dikatakan seb- agai faktor pembatas. Salah satu cara untuk menentukan kecepatan fo- tosintesis adalah dengan mengamati pembentukan oksigen. Pada saat intensitas cahaya mencapai titik tertentu (jenuh cahaya pada kondisi percoban) maka tidak akan memengaruhi produksi oksigen. Keadaan tersebut kemungkinan disebabkan CO2 menjadi faktor pembatas. Nah, jika konsentrasi CO2 tersebut ditingkatkan maka kecepatan fotosin- tesis akan meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya. Selain cahaya dan CO2, suhu juga dapat memengaruhi kecepatan fotosintesis jika cahaya bukan sebagai faktor pembatas. Menurut F.F. Blackman (tahun 1905), fotosintesis dapat ber- langsung jika ada cahaya dan akan berhenti jika tidak ada cahaya. Fo- tosintesis terdiri dari reaksi fotokimia dan reaksi enzimatis. Kondisi Metabolisme 61
  • 71.
    tanpa cahaya (gelap)dapat menghambat pembentukan O2 melalui reaksi fotokimia. Selain faktor lingkungan, faktor dalam juga dapat mempengaruhi kecepatan fotosintesis, antara lain: konsentrasi enzim, kekurangan air, dan konsentrasi klorofil. Untuk mengetahui pengaruh faktor luar terhadap fotositesis, lakukanlah tugas di rubrik Perco- baan berikut ini. Percobaan Mengetahui Pengaruh Cahaya terhadap Fotosintesis A. Dasar Teori Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor dalam. Faktor lingkungan meli- puti CO2, suhu, dan intensitas cahaya. Sementara itu, faktor dalam meliputi konsentrasi enzim, kekurangan air, dan konsentrasi klorofil. Fotosintesis dapat berlangsung jika ada cahaya dan akan berhenti jika tidak ada cahaya (gelap). Keadaan tanpa cahaya (gelap) dapat mengham- bat pembentukan O2 melalui reaksi fotokimia. B. Tujuan Mengamati dan mengetahui pengaruh suhu terhadap fotosintesis den- gan mengukur banyaknya oksigen (O2) yang dihasilkan. C. Alat dan Bahan 1. Tanaman air Hydrilla sp. 2. Air jernih 3. Larutan NaHCO3 (Na-bikarbonat) 4. Gelas becker atau bejana gelas 5. Corong kaca 6. Tabung reaksi 7. Hand counter (alat penghitung) Gambar 2.33 Percobaan fotosintesis Hydrilla sp. 8. Timer (pencatat waktu) D. Cara Kerja 1. Siapkan air jernih dalam 2 gelas becker dan tambahkan bebera- pa tetes ½ % NaHCO3. jumlah gelembung 2. Potonglah batang tanaman Hydrilla sp. kira-kira 10 cm. 3. Masukkan tanaman tersebut secara terbalik (dengan bagian pangkal menghadap ke pipa corong). Pipa corong menghadap ke atas dan diatasnya ditutup tabung reaksi yang telah diisi air. 4. Simpanlah tanaman dalam gelas becker pada 3 tempat yang a b c perlakuan cahaya berbeda, yaitu (a) di dalam ruangan (almari), (b) di bawah po- hon yang rindang, dan (c) di lapangan terbuka dengan intensitas Gambar 2.34 Hubungan cahaya matahari cukup tinggi. cahaya Vs laju fotosintesis 5. Amatilah oksigen (O2) yang terbentuk melalui gelembung-gelembung gas yang dihasilkan. Hitung dan catatlah banyaknya gelembung yang dihasilkan pada masing-masing tana- man dengan hand counter selama 5 menit. 6. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara cahaya dan laju fotosintesis. E. Pembahasan 1. Pada perlakuan manakah tidak dihasilkan gelembung, paling sedikit gelembungnya, atau paling banyak gelembungnya? 2. Bagaimanakah kesimpulan dari grafik yang kalian peroleh? 3. Apakah manfaat cahaya bagi tanaman Hydrilla sp. tersebut? 62 Biologi Kelas XII
  • 72.
    2. Kemosintesis Tumbuhan hijau menggunakan energi cahaya untuk membentuk bahan makanan berupa karbohidrat atau glukosa. Hal ini tidak terjadi pada beberapa bakteri, seperti bakteri sulfur dan bakteri besi. Bakteri sufur menggunakan energi dari senyawa kimia yaitu hidro- gen sulfida (H2S) dan juga CO2 untuk membentuk karbohidrat. Proses pembentukan bahan makanan dengan menggunakan energi dari bahan- bahan kimia disebut kemosintesis. Bakteri tersebut menguraikan H2S menjadi atom hidrogen dan sulfur. Kemudian pada reaksi gelap, atom- atom hidrogen digunakan untuk mereduksi CO2 dalam membentuk gula atau karbohidrat. Proses tersebut tidak melepaskan oksigen, tetapi menghasilkan sulfur. Persamaan reaksinya sebagai berikut: CO2 + 2H2S (CH2O) + H2O + 2S Nah, agar kalian dapat memahami tentang anabolisme dengan baik, lakukanlah rubrik Telisik dan Uji Kompetensi berikut ini. T e l i s i k Merancang Kegiatan Fermentasi Tape Ketan Lakukanlah kegiatan ini di rumah kalian masing-masing, agar kalian dapat mempraktekkan proses fer- mentasi sederhana. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Tanaklah beras ketan, kemudian dinginkanlah. 2. Setelah dingin, taburkan ragi tape secara merata pada beras ketan. 3. Bungkuslah ketan tersebut dengan daun atau plastik kemudian simpanlah di tempat tertutup selama 48 jam pada suhu kamar. 4. Setelah 48 jam, tentukan rasa dan baunya. 5. Organisme apa yang berperan pada fermentasi tersebut? 6. Ceritakan keseluruhan kegiatan fermentasi kalian dari tahap awal sampai keterangan hasil yang kalian peroleh, di depan kelas. Uji Kompetensi 3. Sebutkan 2 kemungkinan tahapan aliran elektron pada reaksi terang dan 3 tahapan pada reaksi gelap. Kerjakanlah soal-soal berikut ini. 4. Apa sajakah hasil (produk) dari reaksi 1. Apa yang dimaksud fotosintesis? Tuliskan terang dan reaksi gelap? persamaan reaksi fotosintesis dalam meng- 5. Sebutkan faktor lingkungan dan faktor hasilkan karbohidrat. dalam yang mempengaruhi fotosintesis. 2. Di manakah tempat terjadinya reaksi terang 6. Berikan contoh bakteri yang melakukan ke- dan reaksi gelap? mosintesis? Apa sajakah hasil yang diperoleh. Metabolisme 63
  • 73.
    Ikhtisar 1. Metabolisme merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa, atau energi. 2. Metabolisme dibedakan menjadi katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah proses perombakan senyawa-senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga dihasilkan energi. Anabolisme adalah proses pembentukan senyawa-senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan adanya energi. 3. Sebagian besar enzim tersusun oleh 2 bagian, yaitu bagian yang berupa protein, disebut apoenzim dan bagian non protein yang disebut kofaktor (dapat berupa koenzim atau gugus prostetik). 4. Terdapat 2 teori tentang kerja enzim, yaitu model gembok – kunci (lock and key) dan teori ketepatan induksi (induced fit theory). 5. Beberapa sifat enzim, antara lain: enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi, bekerja secara khusus, dapat bekerja secara bolak balik (reversibel), berwujud sebagai koloid, rusak jika kena panas (termolabil), dan dapat diekstraksi dari sel tanpa kehilangan aktivitas katalitiknya. 6. Faktor yang menghambat kerja enzim, antara lain: inhibitor (reversibel dan irreversibel), zat-zat pengaktif (aktivator), suhu, pH, hasil akhir, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, dan air. 8. Enzim digolongkan berdasarkan apa yang terjadi di dalam reaksi. Enzim digolongkan menjadi oksidoreduktase (dehidrogenase, oksidase, dan hidroksilase), transferase, hidrolase (peptidase, esterase, glikosidase, dan fosfatase), liase, ligase, dan isomerase. 9. Respirasi merupakan reaksi kimia sel untuk merombak senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dengan menghasilkan energi. Respirasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu respirasi aerobik dan respirasi anaerobik. 10. Secara umum, reaksi respirasi aerobik dibedakan menjadi 3 tahapan, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif dan daur Krebs, serta rantai transportasi elektron respirasi. 11. Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C) menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di . sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan, yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi. Hasil akhir glikolisis adalah 2ATP + 2NADH. 12. Pembentukan ATP dapat terjadi dengan cara fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi oksidatif. Respirasi aerobik menghasilkan sebanyak 38 total ATP . 13. Hasil akhir glikolisis (1 molekul glukosa) adalah 2 piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP Hasil akhir siklus Krebs . adalah 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATP . 14. Elektron-elektron yang dibawa oleh NADH dan FADH2 hasil glikolisis dan siklus Krebs akan masuk ke dalam sistem transportasi elektron pada membran dalam mitokondria untuk membentuk ATP . 15. Fermentasi dibedakan berdasarkan produknya, misalnya fermentasi alkohol (produknya alkohol) dan fermentasi asam laktat (produknya asam laktat). Beberapa organisme bersel satu yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah ragi (khamir) dan bakteri. Saccharomyces cereviceae merupakan khamir yang berperan dalam pembuatan tape. 16. Organisme dibedakan menjadi beberapa kelompok berdasarkan sumber karbon (autotrof dan heterotrof), sumber donor elektron (organotrof dan litotrof), dan sumber energinya (fototrof dan kemotrof). 17. Tumbuhan dan alga hijau dapat melakukan fotosintesis, yaitu menggunakan senyawa anorganik seperti CO2 dan H2O, serta bantuan cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat. 18. Proses pembentukan bahan makanan dengan menggunakan energi dari bahan-bahan kimia disebut kemosintesis. Contohnya pada bakteri sulfur dan bakteri besi. 64 Biologi Kelas XII
  • 74.
    S e na r a i k a ta ATP Adenosin trifosfat, merupakan suatu nukleotida Oksidasi Peristiwa senyawa atau unsur melepas (monomer atau penyusun asam nukleat) dan dapat elektron, hidrogen, energi atau menerima oksigen mengeluarkan energi bebas, ketika ikatan fosfatnya Reaksi enzimatis Reaksi kimia yang melibatkan dihidrolisis, sehingga digunakan untuk anabolisme enzim Ekstraksi Proses pemisahan, pengambilan, atau Reaksi fotokimia Reaksi atau perubahan materi pengeluaran suatu komponen (bagian) campuran yang melibatkan energi cahaya dari campurannya Reaktan Disebut pereaksi, merupakan zat yang Elektron Bagian dari atom yang mempunyai berperan langsung dalam pembentukan produk muatan negatif selama reaksi kimia Energi Sesuatu yang mempunyai kemampuan Reduksi Peristiwa senyawa atau unsur menerima untuk melakukan kerja atau usaha. Keberadaannya elektron, hidrogen, energi, atau melepas oksigen tidak terlihat kecuali akibat yang ditimbulkan Reversibel Sifat reaksi yang dapat balik atau Flavoprotein Protein yang mengandung pigmen kuning kembali lagi seperti semula (reaksi 2 arah) (flavin) dan dapat mentransfer elektron ke sitokrom Sitokrom Protein yang mengandung besi dan Koloid Bentuk yang terdiri dari zat atau bahan merupakan komponen sistem transportasi elektron pemecah (pendispersi) dan zat terdispersi (zat dalam mitokondria dan kloroplas pemecah, agar menjadi bagian yang sangat halus), Termolabil Sifat yang mudah dipengaruhi oleh hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra perubahan suhu (misalnya mudah rusak karena NAD+ Koenzim yang terdapat pada semua sel dan suhu panas atau tinggi) membantu enzim memindahkan elektron selama reaksi redoks metabolisme Ulangan Harian A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. d. fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat 1. Metabolisme dibedakan menjadi dua ber- e. fotosintesis dan kemosintesis dasarkan kebutuhan energi dan reaksinya, yaitu . . . . 3. Keseluruhan enzim lengkap yang terdiri a. respirasi aerobik dan respirasi anaerobik dari komponen protein dan komponen b. anabolisme dan katabolisme non protein disebut . . . . c. fotosintesis dan respirasi a. apoenzim d. fotosintesis dan fermentasi b. koenzim e. kemosintesis dan fotosintesis c. kofaktor d. holoenzim 2. Berikut adalah contoh anabolisme, yakni . . . . e. gugus prostetik a. glikolisis dan siklus Krebs b. siklus Krebs dan siklus Calvin 4. Bagian dari enzim yang merupakan kom- c. respirasi aerobik dan respirasi anaerobik ponen non protein berupa molekul anor- ganik disebut . . . . Metabolisme 65
  • 75.
    a. apoenzim 4) Antibiotik b. koenzim 5) Penisilin c. kofaktor 6) Asam malonat d. holoenzim Yang merupakan inhibitor kompetitif e. gugus prostetik adalah . . . . a. 1 dan 2 5. Berikut yang merupakan contoh koenzim adalah . . . . b. 3, 4, dan 5 a. Mg2+ c. 1 dan 6 b. NAD+ d. 1 c. Fe2+ e. 6 d. Mn 9. Hasil dari respirasi aerobik dapat berupa . . . . e. Zn a. CO2 dan H2O 6. Berikut yang merupakan salah satu sifat b. CO2 dan O2 enzim adalah . . . . c. H2O dan O2 a. enzim dapat menaikkan energi akti- d. C6H12O6 dan O2 vasi e. C6H12O6 dan ATP b. enzim dapat berikatan dan dapat men- 10. Tahapan respirasi aerobik berturut-turut genal bermacam-macam substrat adalah . . . . c. enzim dapat menurunkan energi akti- a. dekarboksilasi oksidatif, glikolisis, sik- vasi lus Krebs, dan STE d. enzim ikut bereaksi dan terlibat lang- b. glikolisis, siklus Krebs, dekarboksilasi sung dengan substrat untuk memben- oksidatif, dan STE tuk senyawa produk c. glikolisis, dekarboksilasi oksidatif dan e. enzim merupakan reaktan dalam reak- siklus Krebs, serta STE si kimia metabolisme d. dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, 7. Inhibitor kompetitif dalam enzim mempu- glikolisis, dan STE nyai sifat . . . . e. STE, dekarboksilasi oksidatif, glikoli- a. berikatan lemah dengan enzim pada sis, dan siklus Krebs sisi aktifnya 11. Enzim yang berperan pertama kali dalam b. irreversibel tahapan glikolisis adalah . . . . c. merupakan zat yang mempercepat a. heksokinase reaksi enzimatis b. aldolase d. salah satu contohnya adalah pestisida c. isomerase DDT d. fosfofruktokinase e. strukturnya sangat berbeda dengan substrat e. triosafosfat dehidrogenase 8. Macam-macam senyawa atau unsur yang 12. Berikut merupakan salah satu tahapan memengaruhi kerja enzim, antara lain: pelepasan energi pada glikolisis . . . . 1) DDT a. triosafosfat dehidrogenase mengkatali- sis pemindahan elektron dan H+ dari 2) Mg2+ substrat (gliseraldehid fosfat) ke NAD+ 3) Paration membentuk NADH. 66 Biologi Kelas XII
  • 76.
    b. penambahan gugus fosfat pada molekul e. dua piruvat dan 2 ATP serta glukosa, 2 glukosa dengan bantuan enzim hekso- ADP, dan 2 NADH kinase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor. 16. Proses pembentukan ATP pada glikolisis c. glukosa 6-fosfat diubah menjadi isomer- adalah . . . . nya yaitu fruktosa 6-fosfat. a. fosforilasi tingkat substrat d. aldolase membagi molekul gula (fruk- b. karboksilasi tosa 1,6 bisfosfat) menjadi 2 molekul gula berkarbon 3 yang berbeda dan c. fosforilasi oksidatif merupakan isomernya, yaitu dihidroksi d. fosforilasi tingkat substrat dan fosfo- aseton fosfat dan gliseraldehid fosfat. rilasi oksidatif e. fosfofruktokinase mentransfer gugus fos- e. fosforilasi oksidatif dan karboksilasi fat dari ATP ke fruktosa 6-fosfat sehingga 17. Berikut merupakan proses yang terjadi pada pada kedua ujungnya terdapat gugus fos- saat perubahan fosfoenol piruvat (PEP) fat, membentuk fruktosa 1,6 bisfosfat. menjadi piruvat . . . . 13. Jumlah energi yang dihasilkan pada tahap a. fosforilasi tingkat substrat glikolisis melalui fosforilasi tingkat substrat b. karboksilasi dan fosforilasi oksidatif adalah . . . . c. fosforilasi oksidatif a. 1 ATP d. fosforilasi tingkat substrat dan fosfo- b. 2 ATP rilasi oksidatif c. 6 ATP e. fosforilasi oksidatif dan karboksilasi d. 36 ATP 18. Produk dekarboksilasi oksidatif pada respira- e. 38 ATP si aerobik adalah . . . . a. koenzim A dan asetil Ko-A 14. Jumlah energi total hasil respirasi aerobik dari 2 molekul glukosa adalah . . . . b. koenzim A dan CO2 a. 38 ATP c. asetil Ko-A dan CO2 b. 76 ATP d. piruvat dan asetil Ko-A c. 16 ATP e. NADH dan Ko-A d. 4 ATP 19. Tempat terjadinya reaksi terang adalah . . . e. 28 ATP dan ditunjukkan pada nomor . . . . 15. Berikut adalah persamaan reaksi glikolisis: 2 A + B + 2Pi + 2NAD+ C + 2H2O + D + E + 2H+ Senyawa A dan B serta C, D dan E adalah . . . . 1 3 a. dua piruvat dan glukosa serta 2 ADP, 2 a. grana, nomor 2 ATP, dan 2 NADH b. grana, nomor 1 b. glukosa dan 2 ATP serta 2 ADP, 2 c. stroma, nomor 2 NADH, dan 2 piruvat d. stroma, nomor 1 c. glukosa dan 2 ADP serta 2 piruvat, 2 e. tilakoid, nomor 3 NADH, dan 2 ATP d. 2 ATP dan 2 NADH serta glukosa, 2 20. Sebagian besar ATP yang dihasilkan selama piruvat, dan 2 ADP respirasi aerobik terjadi pada tahap . . . . a. glikolisis Metabolisme 67
  • 77.
    b. fosforilasi oksidatif pada STE 5. Mengapa siklus Krebs disebut juga siklus c. siklus Krebs asam trikarboksilat? Jelaskan. d. glikolisis dan siklus krebs 6. Apa yang kalian ketahui tentang: e. dekarboksilasi oksidatif a. stomata b. klorofil B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. c. membran tilakoid 1. Sebutkan kelompok organisme berdasar- 7. Apa yang dimaksud dengan fotoautotrof? kan sumber karbon, sumber energi, dan Sebutkan contoh organismenya. penerima elektron terakhirnya. 8. Apa yang dimaksud kemosintesis? 2. Sebutkan 3 sifat glikolisis. 9. Jelaskan cara fiksasi karbon pada tumbu- 3. Apa yang dimaksud dengan fermentasi? Se- han CAM. butkan macam-macamnya. 10. Jelaskan hubungan antara katabolisme kar- 4. Sebutkan hasil akhir dari 4 tahapan yang bohidrat dan katabolisme protein. terjadi pada respirasi aerobik. 68 Biologi Kelas XII
  • 78.
    Latihan Ulangan TengahSemester I A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 5. Daerah yang mengalami pembelahan sel pada akar terdapat pada bagian …. 1. Dari manakah embrio biji memperoleh a. ujung, di depan tudung akar makanan? b. ujung tudung akar a. Mikropil. c. tengah dari tudung akar b. Endosperm. d. ujung, di belakang tudung akar c. Kotiledon. e. tepi ujung akar d. Hipokotil. 6. Klorosis dapat disebabkan oleh defisiensi e. Epikotil. unsur …. 2. Bagian yang mengalami pertumbuhan a. C, H, dan O primer adalah …. b. S dan P a. ujung akar dan pangkal akar c. N, Mg, Cl, Fe, dan Co b. ujung akar dan ujung batang d. N dan C c. ujung batang dan pangkal batang e. Cl, Zn, dan P d. ujung akar saja 7. Memacu pertumbuhan kalus menjadi kun- e. ujung batang saja cup, batang, dan daun merupakan salah satu 3. Bagian yang ditunjukkan fungsi hormon …. oleh nomor 1 dan 2 adalah a. sitokinin …. b. auksin a. daun dan meristem c. giberelin 1 apikal d. asam absisat b. meristem apikal dan ja- e. etilen ringan pembuluh c. primordia daun dan 8. Sebagian besar enzim ditemukan pada …. kuncup ketiak a. vakuola d. jaringan pembuluh dan b. dinding sel 2 kuncup ketiak c. mitokondria e. meristem apikal dan d. badan golgi primordia daun e. protoplasma 4. Pernyataan yang benar tentang pertum- 9. Pernyataan yang benar tentang enzim adalah buhan sekunder adalah …. …. a. pertumbuhan kambium ke arah dalam a. enzim pernapasan selalu terdapat di akan membentuk floem sekunder luar sel b. pertumbuhan kambium ke arah luar b. enzim menyebabkan reaksi kimia yang akan membentuk xilem sekunder tidak menghasilkan suhu tinggi c. felogen terbentuk untuk mengimbangi c. enzim yang bekerja di dalam sel disebut pertumbuhan oleh aktivitas kambium enzim ekstraseluler d. xilem dan floem sekunder terbentuk d. enzim meningkatkan energi yang di- untuk mengimbangi pertumbuhan perlukan dalam metabolisme oleh aktivitas kambium e. enzim-enzim pencernaan termasuk e. lentisel akan pecah karena aktivitas enzim intraseluler kambium Latihan Ulangan Tengah Semester I 69
  • 79.
    10. Teori lockand key menyatakan bahwa …. d. fiksasi karbon a. enzim mempunyai sisi aktif yang mu- e. pembentukan RuBP dah menyesuaikan dengan bentuk sub- stratnya 15. Pernyataan yang benar tentang reaksi terang b. sisi aktif enzim bersifat fleksibel adalah …. a. kompleks antena merupakan tempat c. substrat sebagai sebuah gembok dengan reaksi kimiawi pertama kali lubang kunci sebagai sisi aktifnya b. klorofil pusat reaksi pada fotosistem I d. enzim sebagai gembok dengan lubang disebut P680 kunci sebagai sisi aktifnya c. klorofil pusat reaksi pada fotosistem II e. substrat (mata kunci) mempunyai disebut P700 struktur yang khas dan cocok dengan lubang kunci (enzim) d. klorofil a berperan secara langsung e. terjadi di dalam stroma 11. Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan pada reaktan disebut energi …. a. bebas B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. b. aktivasi c. kinetik 1. Jelaskan arti: d. potensial a. perkecambahan e. kimia b. enzim 12. Jika terdapat 100 molekul glukosa, maka akan 2. Apakah perbedaan antara hilum dan mikro- diubah menjadi asam piruvat sebanyak …. pil pada biji? a. sama dengan jumlah molekul glukosa 3. Apakah peranan gen dalam pengembangan b. separuh dari jumlah molekul glukosa tanaman budidaya? c. 75 molekul asam piruvat 4. Jelaskan pengaruh suhu pada pertumbuhan d. 50 molekul asam piruvat dan perkembangan tumbuhan. e. 2 kali lipat molekul glukosa 5. Apakah peranan unsur kobalt (Co) pada 13. Pernyataan berikut yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman? Berikan salah satu respirasi aerobik pada tumbuhan adalah …. contoh mikroorganisme yang dapat mem- a. respirasi aerobik memerlukan energi bantu peran tersebut. b. seluruh energi yang dihasilkan digu- 6. Jelaskan dengan bahasa kalian sendiri ten- nakan untuk aktivitas tumbuhan tang cara menguji kerja enzim katalase. c. penguraian glukosa menghasilkan oksi- gen 7. Sebutkan dan jelaskan 3 macam inhibitor d. respirasi aerobik pada tumbuhan me- kerja enzim. merlukan CO2 8. Buatlah persamaan umum dari reaksi glikolisis. e. energi yang dihasilkan dapat berupa 9. Bagaimanakah cara fiksasi karbon pada panas tumbuhan C3 dan C4? 14. Perubahan energi matahari menjadi energi 10. Apakah yang dimaksud dengan faktor pem- kimia terjadi pada …. batas? a. reaksi gelap b. reaksi terang c. reaksi gelap dan terang 70 Biologi Kelas XII
  • 80.
    Bab III Genetika dok. PIM S eorang ibu yang mempunyai mata sipit dapat melahirkan anak yang juga bermata sipit. Tidak menutup kemungkinan, anak yang dilahirkan dapat juga mempunyai mata lebar seperti yang dimiliki oleh ayahnya. Nah, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi munculnya sifat ini terdapat di dalam sel tubuh yang disebut materi genetik. Ilmu yang mempelajarinya disebut genetika. Karena itu, kalian perlu mempelajari lebih lanjut, apa saja dan bagaimanakah materi genetik itu? Genetika 71
  • 81.
    Pada bab berikut,kalian akan mempelajari materi genetik (me- Ka taK u n c i liputi kromosom, DNA, RNA, dan gen) serta mempelajari tahapan • Kromosom • DNA sintesis protein. • Gen Dengan mempelajarinya, kalian diharapkan dapat menjelaskan • Double Helix perbedaan antara kromosom, DNA, RNA, dan gen meliputi struktur, • Replikasi fungsi, dan hubungan antara ketiganya. Selain itu, kalian diharapkan • Transkripsi • Translasi dapat menjelaskan tahapan dalam sintesis protein meliputi replikasi, transkripsi dan translasi. Kilas A. Materi Genetik Pada pelajaran biologi kelas XI tentang struktur sel, dise- Apakah kalian masih ingat struktur nukleus? Nukleus sel eukari- butkan bahwa nukleus atau otik seperti sel-sel hewan dan tumbuhan tingkat tinggi mempunyai inti sel merupakan organel membran inti. Sementara itu, nukleus sel prokariotik seperti sel bakteri yang terdapat di dalam sel yang memegang peranan tidak bermembran. penting sebagai pusat koor- Di dalam nukleus dijumpai beberapa materi genetik yang berper- dinasi dari kegiatan sel. an di dalam pewarisan sifat. Artinya, materi genetik tersebut akan ditu- runkan pada individu keturunannya. Materi genetik tersebut meliputi kromosom, DNA, RNA, dan gen. Galeri 1. Kromosom Sejarah Penemuan Di dalam inti sel terdapat benang-benang kromatin (jika sel se- Kromosom dang tidak membelah). Struktur kromatin seperti jala, tersusun atas Flemming (1879) adalah orang yang pertama kali benang-benang halus yang dapat menyerap zat warna. Jika sel sedang melihat adanya benda yang membelah (pembelahan sel akan dibahas pada bab selanjutnya), benang- membelah di dalam sel. benang kromatin ini memendek dan menebal membentuk struktur Roux (1883), menduga bahwa benda-benda terse- yang disebut kromosom. Feulgen melakukan teknik pewarnaan ungu but terlibat dalam pemben- pada kromosom untuk memudahkan pengamatan kromosom. tukan individu keturunan. Di dalam sel, kromosom mempunyai bentuk maupun jumlah Akhirnya, Waldeyer (1888) adalah orang yang pertama yang bermacam-macam. Nah, agar kalian dapat mempelajari kromo- kali memberi nama benda som secara lengkap, simaklah uraian berikut ini. tersebut kromosom (Latin, krom = warna dan soma = a. Struktur Kromosom tubuh). Makhluk hidup yang ada di alam ini tidak semuanya mempunyai Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 120 struktur kromosom yang sama dengan kromosom manusia. Bakteri dan virus mempunyai kromosom sirkuler (membulat). Kromosom mempunyai 2 bagian utama yaitu sentromer (kineto- lekukan kor) dan lengan. sekunder dua kromonemata Suryo, Genetika Manusia (dengan pengembangan) 1) Sentromer (Kinetokor) Sentromer disebut juga bagian kepala kromosom. Bagian ini satelit berfungsi sebagai tempat melekatnya benang-benang gelendong telomer pembelahan pada waktu sel membelah. 2) Lengan sentromer Kromosom dapat mempunyai satu buah lengan atau dua buah lengan, bahkan ada yang tidak mempunyai lengan. Kromosom Gambar 3.1 Bagian-bagian dengan dua lengan dapat mempunyai lengan yang sama panjang kromosom atau berbeda panjangnya (lengan yang satu panjang dan lengan 72 Biologi Kelas XII
  • 82.
    yang lain pendek).Bagian lengan berisi cairan yang dinamakan matriks. Pada matriks tersebut terdapat benang halus atau pita berbentuk spiral yang disebut kromonema (jamak = kromonemata). Perhatikan Gambar 3.1. Penebalan dari kromonema ini disebut kromomer. Ada yang menganggap kromomer tersebut sebagai nukleoprotein. Di daerah tertentu pada lengan kromosom terbentuk lekukan sekunder. Lekukan sekunder berfungsi sebagai tempat terbentuknya anak inti atau nukleolus. Pada daerah ujung kromosom (ujung lengan) terdapat bagian yang disebut telomer. Fungsi bagian ini untuk mencegah agar kro- mosom satu dan yang lain tidak berlekatan. Pada beberapa kromosom terdapat bentukan bulat di Tabel 3.1. Jumlah Kromosom Berbagai bagian ujung lengannya, disebut satelit. Organisme b. Jumlah dan Tipe Kromosom No Kelompok Nama Jumlah Organisme Organisme Kromosom Menurut Benden dan Boveri (1887), jumlah (buah) kromosom pada setiap jenis organisme berbeda- A. Hewan beda, namun bersifat tetap (konstan). Jumlah (Animalia) kromosom tiap jenis organisme menunjukkan 1. Protozoa Amoeba 50 banyaknya kromosom yang ada pada sebuah sel 2. Coelenterata Hidra 32 organisme tersebut. 3. Mollusca Bekicot 54 Tubuh organisme bersel banyak (multise- 4. Arthropoda Lalat buah 8 luler), mempunyai 2 jenis kelompok sel yaitu sel Nyamuk 6 somatis (sel tubuh) dan sel gamet (sel kelamin). 5. Pisces Ikan mas 100 Jumlah kromosom pada sel gamet (sel kelamin) 6. Amphibi Katak 26 adalah separuh dari jumlah kromosom yang ada 7. Aves Ayam 78 pada sel somatis (sel tubuh). Dengan demikian, Itik 80 8. Mammalia Kelinci 44 sel gamet bersifat haploid (n kromosom) dan sel Kucing 38 somatis bersifat diploid (2n kromosom). Berdasar- Anjing 78 kan jenis selnya, kromosom dibedakan menjadi 2 Keledai 62 tipe, yaitu kromosom sel tubuh (autosom) dan Kambing 60 kromosom sel kelamin (gonosom). Domba 54 Kromosom autosom pada organisme jantan Kera 42 dan betina adalah sama. Kromosom autosom tidak Gorila 48 menentukan jenis kelamin (penentuan jenis kela- Manusia 46 Suryo, Genetika Manusia, hlm. 7-8 (dengan pengembangan) min akan dibahas pada bab hereditas). Kromosom B. Tumbuhan seks (gonosom) pada organisme jantan berbeda (Plantae) 1. Gymnosper- Pinus 24 dengan kromosom organisme betina. Kromosom mae ini disebut juga kromosom jenis kelamin. Organ- 2. Angiosper- Bawang 16 isme yang normal memiliki kromosom seks sepa- mae merah sang (2 buah) saja. Kentang 48 Jumlah kromosom sel somatis tumbuhan, he- Tembakau 48 wan, dan manusia berbeda satu sama lain. Pada Padi 24 mamalia misalnya, sel somatis (diploid) manusia Jagung 20 mengandung 46 buah kromosom, sedangkan go- Tebu 80 rila 48 kromosom. Perhatikanlah Tabel 3.1. Genetika 73
  • 83.
    c. Bentuk Kromosom Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dikelompok- kan menjadi empat, yaitu: 1) Metasentris Kromosom ini memiilki 2 buah lengan yang sama panjang, sentromernya tepat ada di tengah (Gambar 3.2a). 2) Submetasentris Lengan kromosom tidak sama panjang, sentromer terletak tidak di tengah. Sentromer agak mendekati ujung salah satu lengan kromosom. Sentromer berada di daerah submedian (Gambar 3.2b). 3) Akrosentris (a) (b) (c) (d) Sentromernya mendekati salah satu ujung lengan kromosom (sub terminal). Lengan yang satu, jauh lebih panjang dari lengan Gambar 3.2 (a) Metasentris kromosom yang lain (Gambar 3.2c). (b) Sub metasentris (c) Akrosentris 4) Telosentris (d) Telosentris Kromosom ini hanya memiliki sebuah lengan karena sentromernya terletak pada ujung salah satu lengan kromosom (Gambar 3.2d). d. Ukuran Kromosom Spesies yang berbeda memiliki ukuran kromosom yang berbeda. Pada umumnya, kromosom sel tumbuhan lebih besar dibanding kro- mosom sel hewan. Ukuran kromosom tersebut kadang-kadang ber- hubungan dengan jumlah kromosom. Apabila jumlah kromosomnya sedikit, biasanya kromosomnya lebih panjang. Rata-rata ukuran pan- jang kromosom adalah 0,2 – 0,5 dengan diameter 0,2 - 20 . Gambar 3.3 Karyotipe kromosom manusia (wanita) dengan 23 pasang kromosom. No 1-22 : pasangan autosom. No 23 : kromosom seks Suryo, Genetika Manusia, hlm. 16 Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan bentuk kromosom maka kromosom sel somatis dapat disusun atau diatur secara standar. Hasil penyusunan ini disebut karyotipe. Perhatikanlah karyotipe kro- 74 Biologi Kelas XII
  • 84.
    mosom manusia yangmempunyai 46 kromosom (23 pasang) pada Gambar 3.3. Bukankah dalam 1 sel, ukuran kromosom dapat beraneka ragam? e. Genom (Ploidi) Di depan telah dipelajari tentang contoh karyotipe manusia. Sel manusia mempunyai kromosom sebanyak 46 buah atau 23 pasang kromosom. Setiap pasang kromosom terdiri dari 2 buah kromosom yang membentuk pasangan homolog. Dapat dikatakan bahwa sel tu- buh manusia memiliki 23 pasang atau 23 macam kromosom homolog. Jumlah atau keseluruhan set atau perangkat dari bermacam-macam homolog tersebut dinamakan genom atau ploidi. Setiap macam ho- molog terdiri dari 2 buah kromosom, artinya sel tubuh (sel somatis) manusia terdiri dari 2 set kromosom sehingga disebut diploid (biasa ditulis 2n). Apakah kalian mengetahui cara mencari jumlah kromosom sel gamet? Sel gamet (sel telur dan sel sperma) memiliki separuh jumlah kromosom sel tubuh (sel somatis). Jika sel somatis manusia memiliki 46 buah kromosom, maka sel telur manusia memiliki 23 buah kromo- som, yang terdiri dari 22 kromosom autosom dan 1 kromosom seks. Demikian pula pada sel sperma manusia. Setiap pasangan homolog sel somatis (sel tubuh) membelah menjadi 2, sehingga sel gamet memiliki 23 buah kromosom dimana setiap macamnya hanya terdiri dari satu buah kromosom saja. Dengan demikian, sel gamet (sel kelamin) hanya memiliki satu set atau satu perangkat kromosom dan disebut haploid (biasa ditulis n). Agar kalian dapat memahami tentang kromosom, lakukan tugas di rubrik Percobaan berikut ini. Percobaan Menganalisis Kromosom Manusia A. Dasar Teori Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dibedakan menjadi kromosom metasentrik, submetasentrik, telosentrik, dan akrosentrik. Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan bentuk kromosom maka kromosom sel somatis dapat disusun atau diatur secara standar. Hasil penyu- sunan ini disebut karyotipe. Kromosom manusia mempunyai 46 kromosom (22 pasang kroosom tubuh dan 1 pasang kromosom kelamin). B. Tujuan Mengetahui bentuk-bentuk dan ukuran kromosom pada manusia dari karyotipe. C. Alat dan Bahan 1. Gambar, foto atau scan karyotipe manusia 2. Gunting 3. Lem Genetika 75
  • 85.
    D. Cara Kerja 1. Perhatikan letak sentromer dari setiap kromosom yang ada. 2. Kromosom manusia menurut gambar dibedakan menjadi 7 kelompok (lihat gambar). Ber- dasarkan ukurannya ada kelompok besar, kelompok medium, dan kelompok kecil. 3. Guntinglah setiap pasangan kromosom yang ada di atas (guntinglah gambar karyotipe yang kalian miliki), kemudian letakkan pada garis yang telah disediakan tepat pada ba- gian sentromernya. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A B C 13 14 15 16 17 18 19 20 D E F 21 22 23 G 4. Berdasarkan hasil cara kerja 3, lengkapilah tabel berikut. Kelompok No pasangan homolog Ukuran Nama bentuk kromosom * 1, 2, 3 Besar .................... A ........... ........... .................... B ........... ........... .................... C ........... ........... .................... D ........... ........... .................... E ........... ........... .................... F ........... ........... .................... G * : Pilih satu diantaranya : metasentrik, sub metasentrik, akrosentrik dan telosentrik. E. Pembahasan 1. Apakah semua bentuk kromosom dapat kalian temukan? 2. Perhatikan kromosom-kromosom tersebut. Adakah kromosom yang tidak berpasangan? Jelaskan. 3. Apakah letak atau susunan kromosom dalam tubuh manusia berjajar dan berpasangan seperti pada karyotipe tersebut? 4. Diskusikan dan jelaskan di depan kelas. 76 Biologi Kelas XII
  • 86.
    f. Komponen Kromosom Dupleks DNA berputar mengelilingi sekumpulan molekul (8) histon, yang Di dalam sel, setiap kromosom berpasang-pas- mengandung dua dari masing-masing angan dengan kromosom lain yang identik, sehingga histon H2A, H2B, H3 dan H4 disebut kromosom homolog. Setiap pasang kromosom tersebut merupakan pasangan kromosom homolog. Histon H1 Kromosom mempunyai komponen utama, antara DNA penghubung lain: DNA (Deoxyribo Nucleic Acid atau asam nukleat deoksiribosa), protein histon, dan protein non histon. Protein histon bersifat basa kuat dan menetralkan keas- Gambar 3.4 Nukleosom aman DNA. Lalu, apa hubungan antara histon dengan DNA? Histon adalah protein berbentuk seperti manik-manik yang Galeri membentuk untaian. DNA melipit atau mengelilingi kumpulan his- Sejarah Penemuan DNA ton (setiap 8 histon) tersebut dan membentuk ikatan dengan histon. Double Helix Kumpulan manik-manik histon yang dikelilingi oleh DNA ini mem- bentuk struktur disebut nukleosom. Setiap nukleosom tersusun oleh 8 manik dengan 1 atau 2 lilitan DNA. DNA dan protein histon tersebut terdapat pada bagian kromomer. Sebenarnya, apakah DNA itu? Simaklah uraian selanjutnya. 2. DNA Di dalam kromosom sel eukariotik, selain materi genetik DNA (Deoxyribo Nucleic Acid), terdapat juga RNA (Ribo Nucleic Acid). Kedua Penemuan DNA dimulai se- jak ditemukannya senyawa materi genetik tersebut dikenal sebagai asam inti atau asam nukleat. nuklein pada inti sel leukosit Berkat penemuan Alfred dan Marta Chase (1952), diketahui oleh Miescher (tahun 1868). bahwa DNA lah yang membawa dan menyimpan informasi genetik Senyawa ini sekarang dise- sel. Jumlah dan jenis informasi di dalam setiap sel (tiap sebuah sel) but sebagai DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). sangat banyak. DNA sebagai penyimpan informasi genetik adalah ma- Tahun 1940, Chargaff mene- terial kromosom. mukan susunan basa pada DNA yaitu basa purin (guanin a. Sifat dan fungsi DNA dan adenin), serta basa pirimidin (sitosin dan timin). Selain di dalam nukleus, DNA dapat ditemukan pada organel mi- Tahun 1943, Oswalt T. Avery, tokondria, plastida, dan sitoplasma (dalam jumlah yang sedikit). Colin Mac Leod, dan MacLyn, DNA merupakan komponen yang ditemukan secara ekslusif di serta Alfred D. Hershey dan Marta Chase (tahun 1952), me- dalam kromosom dan mempunyai sifat dan fungsi, antara lain: nyatakan bahwa DNA adalah 1) Merupakan material kromosom sebagai pembawa informasi gene- pembawa informasi genetik. tik, melalui aktivitas pembelahan sel (lihat point 3). Akhirnya pada tahun 1953, 2) Tebalnya 20 Å (Amstrong) dan panjangnya beribu-ribu Å (1 Å = penemuan James Watson (ahli genetika dari Amerika) 10-10 meter). dan Francis Crick (dokter 3) Dapat melakukan replikasi, yaitu membentuk turunan atau meng- dari Inggris) mencengang- gandakan diri. DNA hasil replikasi (DNA anak) memiliki urutan kan dunia. Keduanya melakukan penelitian ber- basa yang identik dengan yang dimiliki oleh heliks ganda parental sama-sama di Universitas (DNA induk). Cambridge dan menemukan 4) Pada sel organisme prokariotik (bakteri), DNA berantai tunggal. struktur DNA sebagai pita double helix (heliks ganda) Pada sel eukariotik, DNA berupa heliks (rantai) ganda. yang terpilin ke arah kanan. Lehninger, Dasar-dasar Biokimia Genetika 77
  • 87.
    5) Pada suhumendekati titik didih atau pada pH yang ekstrim (kurang dari 3 atau lebih dari 10), DNA mengalami denaturasi (membuka). Jika lingkungan dikembalikan seperti semula, DNA dapat kembali membentuk heliks ganda, disebut renaturasi. b. Struktur Kimia DNA DNA dan RNA tersusun oleh nukleotida-nukleotida yang saling terpaut membentuk polinukleotida yang amat panjang. DNA meru- pakan molekul yang besar (makromolekul) dan terdiri dari dua rantai polinukleotida yang saling berikatan. Setiap nukleotida tersusun atas 3 komponen, antara lain: sebuah basa nitrogen, sebuah gula pentosa yaitu deoksiribosa, dan satu gugus fosfat. Basa nitrogennya meliputi basa purin dan basa pirimidin. Basa purin meliputi guanin (G) dan adenin (A), basa pirimidin meliputi sitosin (C) dan timin (T). Basa nitrogen purin dari heliks, yang satu berpasangan dengan basa pirimidin dari heliks yang lain membentuk struktur yang disebut double helix (heliks atau rantai ganda). Perhati- kan Gambar 3.5. Struktur tersebut disebut juga “rantai ganda Watson- Crick” karena ditemukan oleh James Watson dan Francis Crick. Jika basa purinnya adalah adenin maka pirimidinnya Tulang Belakang timin (membentuk ikatan ganda A=T), jika basa Basa Gula-Fosfat purinnya guanin maka pirimidinnya sitosin (mem- CH O- 3 O bentuk ikatan rangkap tiga G S). Oleh karena O P O CH2 O H itu, untaian rantai ganda bersifat komplementer O- H H N NH H H (basa nitrogen pada rantai yang satu merupakan H O pasangan basa nitrogen pada rantai lainnya). Pada Timin (T) virus bakteriofag T2 (fag T2) tidak terdapat basa O sitosin, melainkan basa pirimidin yang menyerupai H N O P O CH2 O O sitosin. O- H H N H H NH Basa purin pada heliks satu dengan pirimidin H N NH heliks pasangannya dihubungkan oleh ikatan 2 Guanin (G) hidrogen. Pada heliksnya, basa nitrogen berikatan H dengan gula pentosa deoksiribosa. Gula pentosa O tersebut mengikat gugus fosfat. Basa nitrogen, gula Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 301 H 2 NH O P O CH2 O O - H H N N deoksiribosa, dan gugus fosfat membentuk satu H H H O molekul nukleotida (Gambar 3.6). Nah, gugus Sitosin (C) fosfat tersebut menghubungkan antara nukleotida O satu dengan yang lain dalam satu rantai atau heliks H N O P O CH2 O 2 NH yang sama. Apabila rantai ganda DNA dapat N O- H H H H N Nukleotida DNA diibaratkan sebagai sebuah tangga maka ikatan basa Fosfat OH H N H purin dengan pirimidin sebagai anak tangganya, Gula (deoksiribosa) Adenin (A) sedangkan gula deoksiribosa beserta fosfatnya se- bagai ibu tangganya. Gambar 3.5 Struktur sebuah heliks DNA (sebuah untai DNA). 78 Biologi Kelas XII
  • 88.
    Campbell, Reece, &Mitchell, Biologi 2, hlm. 303 Gambar 3.6 Rantai ganda DNA = gugus fosfat = deoksiribosa = basa nitrogen, A = Adenin, G = guanin S = C = Sitosin T = Timin Menurut Chargaff (1940), jumlah adenin (A) = timin (T) dan jumlah guanin (G) = sitosin (C). Data sinar X Rosalind Franklin, heliks ganda DNA membentuk satu putaran penuh setiap 3,4 nm panjang heliks ganda. Jarak antara pasangan nukleotida satu dengan nukleotida berikutnya adalah 0,34 nm. Dengan demikian, jumlah pasangan nukleotida setiap satu putaran penuh adalah 10 nukleotida. Perhatikan Gambar 3.7a. Nah, agar kalian dapat memahami tentang nukleotida DNA, iku- tilah rubrik Diskusi berikut. D i s k u s i Hitunglah berapa panjang DNA, jika diketahui DNA manusia mempunyai 2 x 108 (dua ratus juta) pasangan basa? Ingat, berapakah jarak antara nukleotida satu dengan nukleotida berikutnya? Kalian dapat mendiskusikan dengan teman kalian. Bagan skematis rantai ganda DNA dapat disederhanakan dengan menggambar gugus fosfat dan deoksiribosa pada sebuah garis. Huruf- huruf yang ada menggambarkan macam basa nitrogennya. Perhatikan Gambar 3.7b. Nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain berhubungan satu sama lain melalui ikatan fosfodiester. Ikatan atau hubungan terse- but selalu sama. Artinya, gugus fosfat mengikat residu deoksiribosa pada atom karbon nomor 5 (5´= primer) dan atom karbon nomor 3 (3´ = 3 primer) pada residu deoksiribosa nukleotida berikutnya. Oleh karena itu, polinukleotida DNA merupakan molekul-molekul yang linear. Perhatikan Gambar 3.7c. Genetika 79
  • 89.
    UJUNG 5' UJUNG 3' O - H OH H H O P O CH2 O BASA H H O- H H BASA O HC 1 1 O- 2 O P O 5 3 H H H O T A H C G O H H BASA H H O- O P O CH2 O HC O O P O G C O- H H BASA 2 O H H H G C A T H H H O O- A T O P O CH2 O BASA H O H H2C O P O Watson, DNA Rekombinan, hlm. 19 1 BASA O- H H O C G H3 2 H H ikatan fosfodiester G C O H 5 H H 1 1 O- 3 5 O P O CH2 O BASA H H - H H BASA O HC O P O O 2 H H O- OH H UJUNG 3' UJUNG 5' (a) (b) (c) Gambar 3.7 (a) Double helix DNA secara skematis, (b) Double helix DNA sederhana , (c) Ikatan fosfodiester DNA Setelah kalian mempelajari tentang DNA, berikut ini ulasan ten- tang jenis asam nukleat yang lain yaitu RNA. 3. RNA Pada akhir abad ke-19, telah ditemukan bahwa sel memiliki asam nukleat yang disebut ribonukleat atau Ribonucleic Acid (RNA). RNA Gula ribosa mempunyai beberapa ciri yang berbeda dengan DNA. 5' RNA a. Susunan kimia RNA O Seperti pada DNA, RNA juga merupakan polinukleotida. Jika CH2 B pada DNA, komponen gula berupa deoksiribosa, komponen gula O H H RNA berupa gula ribosa. Perhatikan Gambar 3.8. Dua purin dan dua H H OH OH pirimidin juga ditemukan pada RNA, tetapi basa pirimidin timin tidak (a) ditemukan, melainkan berupa pirimidin urasil. Gula deoksiribosa Molekul RNA dapat berupa: 3' DNA 1) Rantai tunggal, contoh: pada virus tumbuhan (TMV atau vi- rus mosaik tembakau), virus hewan (influenza), dan bakteriofag H O H H (MS2). H H 2) Rantai ganda tidak berpilin, contoh: pada virus tumbuhan (reo- B' O CH3 virus). (b) RNA dapat dibentuk oleh DNA, karena di dalam DNA kromo- Gambar 3.8 Perbedaan som terdapat sandi-sandi yang berperan dalam pembentukan RNA. komponen riibosa dan deoksiribosa (a) RNA (b) DNA Sintesis RNA tersebut melibatkan enzim RNA polimerase. 80 Biologi Kelas XII
  • 90.
    b. Macam-macam danFungsi RNA Berdasarkan tempat terdapat dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi RNA m (RNA messenger), RNA r (RNA ribosom), dan RNA t (RNA transfer). 1) RNA m (RNA messenger) RNA m disebut juga RNA duta (RNA d) atau RNA kurir. Menu- rut Francois Jacob dan Monod (1961), setelah RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti, RNA m membawa cetakan-cetakan ke sitoplasma dan bergerak di atas ribosom. RNA m menempatkan kode genetik berupa 3 urutan basa nitrogen kodon-kodonnya berturut-turut di ri- bosom untuk menyusun asam amino. RNA m ini dibentuk pada saat ujung tempat sel hendak melakukan sintesis protein. Macam RNA m yang dibentuk perlekatan asam amino oleh DNA tergantung jenis protein yang akan disusun. Oleh karena 3´ 5´ itu, RNA m ini dapat ditemukan di dalam inti sel dan di sitoplasma. RNA m merupakan molekul untaian tungal. RNA m ini membawa informasi genetik dari DNA ke ribosom. Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 326 2) RNA r (RNA ribosom) RNA r dibentuk dari prekusor yang disebut RNA pra ribosom, mempunyai berat molekul sekitar 2 juta, dan merupakan molekul paling ikatan besar dibandingkan RNA m dan RNA t. RNA ribosom mengandung 50 hidrogen – 2.000 asam amino. Bersama-sama dengan protein, RNA ini akan mem- bentuk struktur ribosom yang mengatur proses translasi. 3) RNA t (RNA transfer) antikodon RNA t disebut RNA pemindah dan merupakan RNA yang ter- pendek. Fungsi RNA t adalah menerjemahkan kode-kode (kodon) Gambar 3.9 RNA t dan yang dibawa oleh RNA m. Hasil terjemahan ini berupa deretan basa bagiannya nitrogen yang sesuai dengan kodon yang ada pada RNA d atau RNA m. RNA t membawa pasangan kodon pada RNA m, sehingga disebut antikodon (Gambar 3.9). RNA t juga membawa asam amino yang sesuai dengan kodon-kodon RNA d atau RNA m. 4. Hubungan Gen dengan Kromosom, DNA, dan RNA Pada akhir abad ke-19, pembahasan dan pernyataan tentang gen mulai dikemukakan oleh Mendel (kalian akan mempelajarinya pada bab Hereditas). Mendel melaporkan hasil percobaannya, bahwa sifat- sifat yang ada pada individu ditentukan oleh sepasang unit. Anggota dari sepasang unit itu diturunkan oleh setiap induk (orang tua) kepada individu keturunannya pada proses pewarisan sifat (akan dibahas pada bab Pembelahan Sel). Pada tahun 1900, W.L. Johanssen mengusulkan nama untuk “unit” (yang disampaikan Mendel) tersebut sebagai gen. Semenjak itu, penelitian terus berjalan semakin pesat. Akhirnya pada tahun 1903, Sutton dan Boveri mengeluarkan pernyataan bahwa sebenarnya gen- gen itu dibawa oleh kromosom. Genetika 81
  • 91.
    Gen adalah unitgenetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam satu kromosom terdapat ribuan bahkan puluhan ribu gen. Gen-gen tersebut terdapat di dalam DNA dan merupakan segmen dari DNA yang berperan dalam menentukan sifat individu. Dengan mikroskop elektron, gen tidak akan nampak melainkan struktur berupa asam nu- A a kleat Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Oleh karena itu, gen adalah nama fungsional, sedangkan DNA adalah nama strukturalnya. Di dalam kromosom, gen-gen menempati suatu lokasi yang spesifik disebut lokus gen. Gen-gen itu terletak berderet di sepanjang kromosom. B b Pada tahun 1982, berhasil dilaporkan letak gen pada kromosom manusia. Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasangan gen disebut sebagai alel (Gambar 3.10), dimana satu alel diperoleh dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut kromosom homolog merupakan penentu dari suatu sifat. Alel dinyatakan dengan bentuk Gambar 3.10 huruf. Huruf yang dipilih biasanya huruf terdepan dari sifat yang dom- Pasangan alel dalam kromosom inan. Sifat dominan ditulis dengan huruf kapital. Misalnya, menulis- kan sifat manis pada mangga yang dominan dengan sifat masam, maka alel penentu manis dinyatakan dengan alel M dan sifat masam dengan alel m. Sifat manis dinyatakan dominan, artinya sifat manis ditentukan oleh alel dominan M. Apabila alel dominan M berpasangan dengan alel dominan M, membentuk genotip MM (sifat manis). Namun, jika alel dominan M berpasangan dengan alel resesif m maka genotipnya Mm (sifat manis). Genotip mangga masam adalah mm. Mangga de- ngan genotip MM dan Mm memiliki fenotip yang sama, yaitu rasanya manis. Mangga dengan genotip mm memiliki fenotip rasanya masam. Jika gen tersebut dua alel dominan, maka disebut gen homozigot dominan. Jika dibentuk oleh dua alel resesif, maka disebut gen ho- mozigot resesif. Sementara itu, jika gen dibentuk oleh sebuah alel dominan dan sebuah alel resesif maka disebut gen heterozigot. Susunan genetis suatu sifat (karakter) yang dikandung individu disebut genotip. Genotip dinyatakan dengan sepasang huruf untuk se- tiap sifat. Pasangan huruf dapat disusun oleh 2 huruf yang sama, dapat pula disusun oleh 2 huruf yang berbeda. Genotip yang dinyatakan dengan 2 huruf yang sama, menunjukkan sifat homozigot. Apabila 2 huruf tersebut berbeda menunjukkan sifat heterozigot. Fenotip adalah bentuk luar atau sifat individu yang dapat ditang- kap oleh panca indera kita. Contoh rambut hitam, rasa asin, warna merah, suaranya keras, kulitnya kasar, tubuhnya gemuk, matanya sipit dan lain-lainnya. Selanjutnya, lakukanlah rubrik Telisik dan Uji Kompetensi berikut. T e l i s i k Membuat Model DNA dan RNA serta Membedakan Keduanya 1. Cermati kembali uraian tentang DNA dan RNA. Kalian dapat mencari informasi tentang DNA dan RNA dari buku lain. 2. Carilah foto atau gambar struktur DNA dan RNA baik melalui internet atau buku yang mendukung. Foto atau gambar dapat berupa rantai ganda terpilin atau tidak dan dilengkapi dengan basa nitrogennya. 82 Biologi Kelas XII
  • 92.
    3. Buatlah model DNA dan RNA bersama kelompok kalian di luar kelas (di rumah) sehingga diperoleh struktur seperti pada gambar atau foto struktur DNA dan RNA. Bahan yang dapat kalian pakai adalah kayu, bambu, kawat, dan manik-manik bulat. 4. Buat dan lengkapilah tabel perbedaan antara DNA dengan RNA berikut. No Komponen DNA RNA 1. Gula Deoksiribosa ……………………… 2. Basa nitrogen (a) purin ………………………. adenin dan ………….. dan ………………….. ………………….. (b) pirimidin timin dan ……………. ……………… dan ………….. 3. Heliks polinukleotida (a) ganda berpilin (a) ……………………. (b) ukuran …………… (b) ……………………. 4. Terdapatnya di (a) ………………… (a) ……………………. (b) ………………… (b) ……………………. (c) ………………… 5. Kumpulkan model DNA dan RNA yang telah kalian buat dan diskusikan dengan teman kalian. Jelas- kan tentang hasil pada tabel di atas di depan gurumu. Uji Kompetensi 5. Sebutkan dan jelaskan macam dan fungsi RNA. 6. Sebutkan bagian-bagian dari stuktur kro- Kerjakanlah soal-soal berikut ini. mosom. 1. Bedakanlah maksud dari: 7. Apa yang dimaksud dengan kromosom a. Gen homolog? b. DNA 8. Jelaskan yang dimaksud dengan gen ho- c. Kromosom mozigot dominan dan gen homozigot re- 2. Apakah fungsi dari gen, RNA, DNA, dan kro- sesif. Berikan contoh masing-masing. mosom? 9. Apa yang dimaksud dengan karyotipe? 3. Jelaskan sifat-sifat dari DNA. 10. Gambarkan rantai ganda DNA sederhana 4. Jelaskan hubungan antara gen, DNA, RNA, berserta pasangan basa nitrogennya. dan kromosom. B. Sintesis Protein Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan adanya molekul RNA yang merupakan materi genetik di dalam kromosom, serta DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi genetik pada double helix DNA berupa kode-kode sandi atau kode genetik. Nah, kode-kode sandi tersebut nantinya akan dibawa atau dicetak untuk membentuk RNA. Informasi berupa urutan kode-kode sandi pada RNA akan dirangkai menjadi asam-asam amino, peptida, polipeptida, sampai terbentuk protein. Genetika 83
  • 93.
    Protein-protein yang terbentukakan menyusun sebagian besar Kilas komponen di dalam tubuh. Contoh protein sebagai komponen pe- Pada pelajaran biologi nyusun tubuh adalah miosin, aktin, keratin, kolagen, hemoglobin, dan kelas XI tentang sistem insulin. pencernaan makanan, Variasi dari 20 macam asam amino yang ada, dapat memben- protein merupakan senyawa senyawa organik berukuran tuk protein yang berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap individu akan besar yang tersusun oleh mempunyai bermacam-macam protein yang berbeda pula satu sama monomer-monomer berupa lain. Lalu, bagaimana hubungan sintesis protein dengan sifat-sifat indi- asam amino. Asam amino yang satu dengan asam vidu? Nah, seperti telah disebutkan sebelumnya, protein akan menyu- amino yang lain membentuk sun komponen tubuh. Setiap komponen yang berbeda tentunya akan molekul peptida. Peptida- menghasilkan sifat dan fungsi yang berbeda pula. Dengan demikian, peptida tersebut akhirnya membentuk polipeptida protein dikatakan dapat mengekspresikan sifat pada individu. Sebagai yang kemudian membentuk contoh, individu yang mempunyai kadar hemoglobin yang rendah protein. akan menunjukkan sifat atau ciri yang berbeda dengan individu yang berkadar hemoglobin tinggi. Apa sajakah tahapan dalam sintesis pro- tein? 1. Tahapan Sintesis Protein Pada tahun 1950, Paul Zamecnik melakukan percobaan un- tuk mengetahui tahapan dan tempat terjadinya sintesis protein. Paul menginjeksikan asam amino radioaktif ke tubuh tikus dan berhasil menjelaskan tempat terjadinya sintesis protein, yaitu di dalam ribo- som. Selanjutnya, penelitian dilakukan bersama dengan Mahlon dan menyimpulkan bahwa molekul RNA pemindah (RNA t) berperan dalam sintesis protein. Akhirnya, Francis Crick menemukan bahwa RNA pemindah harus mengenali urutan nukleotida untuk disusun se- bagai asam amino sesuai pemesanan, yang kemudian dibawa oleh RNA pembawa pesan. Tahapan sintesis protein mengikuti aturan dogma sentral, dimana informasi genetik dipindahkan dari DNA ke DNA melalui tahap replikasi. Dari DNA ke RNA melalui tahap transkripsi. Selanjutnya dari RNA ke protein melalui sintesis protein. Sebelum terjadi sintesis protein, DNA pada struktur nukleosom akan lepas dari protein histon oleh bantuan kerja enzim polimerase. Secara umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama, an- tara lain: a. Replikasi DNA Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah. Se- buah sel membelah menjadi 2 sel, 2 sel membelah menjadi 4 sel, 4 sel membelah menjadi 8 sel dan seterusnya. Sebelum sel membelah, ter- jadi perbanyakan komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA. Perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Dengan demikian, replikasi adalah proses pembuatan (sintesis) DNA baru atau penggan- daan DNA di dalam nukleus. Pada saat replikasi berlangsung, DNA induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru. 84 Biologi Kelas XII
  • 94.
    Setelah Watson danCrick menemukan model DNA yang berupa heliks ganda terpilin pada tahun 1953, munculah 3 macam hipotesis Galeri RNA Virus dapat tentang cara atau model DNA bereplikasi (Gambar 3.11), antara lain: Membentuk DNA 1) Model Konservatif Menurut hipotesis ini, rantai ganda DNA induk langsung mem- Menurut Baltimore, Mizushi- ma, dan Temin (1970), bebe- bentuk salinan berupa rantai ganda DNA baru tanpa ada pemisahan rapa virus dapat mensintesis rantai ganda DNA induk terlebih dahulu. Replikasi pertama meng- DNA dari RNA hasil cetakan hasilkan dua rantai ganda DNA, terdiri dari satu rantai ganda DNA in- yang berantai tunggal. Enzim yang berperan disebut DNA duk dan satu rantai ganda DNA yang benar-benar baru. Pada replikasi polimerase bergantung RNA kedua, masing-masing rantai ganda DNA tersebut langsung memben- atau Transkriptase Seba- tuk salinan DNA yang baru lagi. Akhirnya, menghasilkan empat buah liknya. DNA. Satu DNA tetap merupakan DNA induk yang utuh dan tiga Suryo, Genetika, hlm. 101 DNA merupakan DNA baru. 2) Model Semi Konservatif Hipotesis model semi konservatif ini dikemukakan oleh Watson dan Crick, menyatakan bahwa rantai ganda DNA induk membuka atau memisah terlebih dahulu sehingga terbentuk dua buah rantai tunggal DNA. Masing-masing rantai tunggal tersebut berfungsi sebagai cetakan untuk membentuk rantai tunggal DNA baru, melalui pembentukan pasangan basa yang komplementer dengan basa nitrogen DNA induk. Dengan demikian, hasil replikasi pertama adalah dua buah DNA. Masing-masing DNA terdiri dari satu rantai tunggal induk dan satu rantai tunggal yang baru. Pada replikasi kedua, masing-masing rantai ganda DNA tersebut membuka kembali sehingga dihasilkan empat buah DNA. Dua buah DNA mengandung rantai tunggal induk dan dua buah DNA yang lain merupakan rantai DNA baru. 3) Model Dispersif Rantai ganda DNA hasil replikasi pertama maupun replikasi ke dua dari DNA induk mengandung segmen campuran antara ran- tai DNA induk dan rantai DNA baru. Artinya, rantai ganda DNA salinannya terdiri dari dua rantai tunggal DNA yang masing-masing mengandung segmen (bagian atau Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 305 potongan) DNA induk dan segmen DNA baru. Pada akhir tahun 1950-an, Mat- thew Meselson dan Franklin Stahl melakukan percobaan untuk mengu- ji ketiga hipotesis tersebut. Ternyata, hasil percobaannya mendukung hipo- tesis atau ide dari Watson dan Crick (a) (b) (c) yaitu model semi konservatif. Gambar 3.11 Tahapan transkripsi RNA a. konservatif b. semi konservatif c. dispersif Genetika 85
  • 95.
    Replikasi merupakan tahapanrumit yang mengawali sintesis pro- tein. Oleh karena itu, kalian perlu menyimak dengan saksama. Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 309 Gambar 3.12 Tahapan replikasi DNA Proses replikasi dimulai pada beberapa daerah spesifik dari rantai DNA, disebut pangkal replikasi. Beberapa tahapan dan enzim yang berperan dalam sintesis protein, antara lain: a) DNA helikase, berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA induk. b) Enzim primase, membentuk primer yang merupakan segmen pendek dari RNA sebagai pemula untuk terjadinya sintesis protein. c) Dari ujung 3´ RNA primer, DNA polimerase menambahkan pasang- an basa nitrogen (dari nukleotida-nukleotida) pada rantai tunggal DNA induk dan terbentuk rantai DNA yang bersambungan secara kontinyu (tanpa terpisah-pisah) yang disebut leading strand. d) Pada rantai tunggal DNA induk yang lain, DNA polimerase membentuk lagging strand (merupakan keseluruhan rantai kopian DNA yang pertumbuhannya tidak kontinyu) dengan memper- panjang RNA primer-RNA primer di beberapa tempat sehingga membentuk segmen-segmen DNA baru yang saling terpisah. Seg- men-segmen itulah yang disebut fragmen Okazaki. e) DNA polimerase yang lainnya, menggantikan RNA primer de- ngan DNA dan enzim ligase menghubungkan segmen-segmen okazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru. Nah, DNA baru yang telah terbentuk (identik dengan DNA in- duk) akan melanjutkan tahapan untuk mensintesis protein yaitu tahap- an transkripsi dan translasi. b. Transkripsi Pada tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara menerjemahkan kode-kode genetik dari DNA. Proses pembentukan RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3 macam RNA seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya, yaitu RNA m, RNA t, dan RNA r. Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan mem- bukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Se- buah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan atau rantai sense, 86 Biologi Kelas XII
  • 96.
    rantai yang laindari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit transkripsi. Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi. 1) Inisiasi (Permulaan) Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada transkripsi ini dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk memulai transkripsi. RNA polim- erase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter beri- katan dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi. Nah, kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA polimerase membuka rantai ganda DNA. 2) Elongasi (Pemanjangan) Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´ ke 3´. Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbu- han memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA. Pembentukan RNA analog dengan pem- bentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi. Pada RNA U tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U). Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa U U urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain, yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan basa komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpa- sangan dengan urasil dan guanin dengan sitosin (Gambar 3.13). Gambar 3.13 Tahap elongasi transkripsi 3) Terminasi (Pengakhiran) Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari dae- rah promoter berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah RNA m yang baru. Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai RNA m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel eukariotik, akan menjadi RNA m yang fungsional (aktif ) setelah malalui proses tertentu terlebih dahulu. Dengan demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat beberapa urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan basa nitrogen pada nukleotida RNA m hasil transkripsi ini disebut se- bagai triplet atau kodon. Genetika 87
  • 97.
    promoter unit transkripsi c. Translasi terminator DNA gen 5’ 3’ Setelah replikasi DNA dan transkripsi RNA m 3’ 5’ RNA polimerase titik awal titik terminasi di dalam nukleus, RNA m dari nukleus dipindah- 1 Inisiasi kan ke sitoplasma sel. Langkah selanjutnya adalah proses translasi RNA m untuk membentuk protein. 5’ 3’ Translasi merupakan proses penerjemahan bebera- 3’ untai cetakan DNA 5’ pa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam DNA terbuka RNA amino-asam amino yang akhirnya membentuk 2 Elongasi protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam 5’ 3’ 3’ 3’ 5’ amino yang berbeda. Misalnya, asam amino fenilal- 5’ anin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3 Terminasi 3 basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA. 5’ 3’ Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan 3’ 5’ untuk pembentukan protein merupakan hasil ter- 5’ 3’ RNA hasil transkripsi jemahan triplet dari RNA m. Selanjutnya, dari be- Gambar 3.14 berapa asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan Tahapan transkripsi RNA rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk protein spesifik pula. Sebelum kalian melanjutkan bahasan tentang tahapan translasi, lakukanlah rubrik Diskusi berikut ini. D i s k u s i Diskusikanlah dengan teman kalian, mungkinkah dalam proses translasi dapat terjadi kesalahan dalam menerjemahkan kode-kode genetik yang dibawa oleh RNA m? Apa yang akan terjadi dari kemungkinan tersebut? Kalian dapat mencari informasi yang mendukung jawaban kalian. Lalu, bagaimana mekanisme translasi tersebut? Langkah-langkah pada proses translasi adalah sebagai berikut: 1) Inisiasi Translasi Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada RNA m yang telah membawa sandi bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada sub unit bagian inisiator RNA t. Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut met ribosom besar terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul RNA t mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi sub unit ribosom kecil GTP dan enzim. Bagian ujung RNA t yang satu membawa antikodon, UAC berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa AUG satu jenis asam amino dari sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh RNA t tertentu pula dengan menghubungkan antikodon dan kodon (pengkode asam amino) pada RNA m. kodon pemula (start Kodon pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan kodon) mengkode pembentukan asam amino metionin. Oleh karena itu, an- Gambar 3.15 tikodon RNA t yang akan berpasangan dengan kodon pemula adalah Tahap inisiasi translasi 88 Biologi Kelas XII
  • 98.
    UAC. RNA ttersebut membawa asam amino metionin pada sisi pem- bawa asam aminonya. 2) Elongasi Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja RNA t sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung RNA t pembawa asam amino. Misalnya, RNA t membawa asam amino fenilalanin, maka an- tikodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon RNA m UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk peptida. Nah, melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino. met fen 3´ met 5´ met fen fen a Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 329 Gambar 3.16 b Tahap elongasi translasi RNA m d a. RNA t membawa antikodon met AAA & asam amino (fenilalanin) fen b. antikodon AAA berpasangan dengan kodon RNA m c. pembentukan ikatan peptida d. pemanjangan rantai polipeptida & ribosom siap menerima RNA t selanjutnya c 3) Terminasi Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa RNA t bertemu dengan kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional. Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 330 polipeptida bebas pelepasan sub unit kromosom 3´ 5´ kodon stop Gambar 3.17 (UAG, UAA, atau UGA) Terminasi translasi Genetika 89
  • 99.
    Setelah kalian mempelajaritahapan dalam sintesis protein, simaklah uraian berikut ini agar kalian lebih mudah memahami sintesis protein. 2. Kode Genetik dalam Sintesis Protein Sekarang kita sudah memperoleh jawaban tentang bagaimana Galeri bahasa DNA yang hanya memiliki 4 basa nitrogen dapat diterjemahkan Kodon pada Khamir menjadi bahasa protein. Rahasia ini terbongkar sejak tahun 1961 oleh Marshal Nirenberg dan Mathei. Mereka melakukan percobaan Mitokondria khamir menggu- menggunakan E. coli dengan asam poli urasil. Menurut hasil percobaan nakan kodon di luar kamus kodogen. Kode AUA tidak tersebut, cetakan UUU yang dibawa oleh RNA m, artinya adalah asam menyandi isoleusin tetapi amino fenilalanin. Dengan cara yang sama, triplet CCC diartikan menyandi metionin. UGA sebagai prolin dan triplet AAA artinya asam amino lisin. biasanya untuk penghen- tian tetapi mensandikan Pada kamus kode genetik terdapat 64 kombinasi triplet untuk triptofan. 20 asam amino. Jadi, terdapat asam amino tertentu melebihi triplet Lehninger, Dasar-dasar Biokimia (kodon). Setiap triplet disusun oleh 3 basa nitrogen. Rangkaian tiga basa nitrogen yang menyusun kode disebut triple atau trikodon atau kodon. Rangkaian tiga basa nitrogen yang ada pada DNA yang bertu- gas membuat kode-kode disebut kodogen (agen pengkode). Jika kalian perhatikan, dari 64 triplet nukleotida terdapat 3 buah kode yaitu UAG, UAA dan UGA tidak menyandi asam amino apa- pun. Kodon-kodon tersebut adalah kodon-kodon yang tak bernuksa (nonsense) yang secara umum menjadi tanda berakhirnya rantai poli- peptida. Kodon AUG menjadi kodon sandi asam amino metionin serta sebagai tanda dimulainya rantai polipeptida. Heliks DNA merupakan material kromosom yang membawa informasi genetik. DNA tersebut memiliki kemampuan membentuk atau membuat RNA d (RNA kurir = RNA m) melalui proses trans- kripsi. Pesan-pesan DNA dicetak sebagai kode-kode. Heliks DNA yang bertugas mencetak kode-kode disebut DNA template (DNA sense), sedangkan rantai DNA pasangannya disebut DNA anti sense. Satu kromosom adalah satu molekul DNA. Satu molekul DNA me- ngandung jutaan pasangan nukleotida, artinya sebuah heliks DNA mengandung jutaan nukleotida. Tidak semua kode-kode yang ada pada DNA ditranskripsikan. Transkripsi DNA bersifat selektif. Kode- kode yang ditraskripsikan ditujukan untuk urutan asam amino yang telah ditentukan secara genetik. DNA sense melalui proses transkripsi membentuk RNA d. Basa nitrogen yang ada pada RNA d yang meru- pakan pesan DNA, disebut kodon. Selanjutnya proses sintesis protein yang terjadi merupakan proses terjemahan kodon-kodon yang dibawa oleh RNA d. Apakah yang akan terjadi jika RNA transfer salah dalam menter- jemahkan kodon? Yang akan terjadi adalah terbentuknya asam amino yang tidak sesuai dengan pesanan DNA (tidak sesuai dengan harapan). Asam amino yang berbeda membentuk protein yang berbeda, protein yang berbeda membentuk enzim yang berbeda, sehingga sifat yang dikendalikan juga berbeda. Apabila terjadi kesalahan seperti ini, maka dapat bersifat menurun dan menyebabkan terjadinya mutasi. 90 Biologi Kelas XII
  • 100.
    Dengan penjelasan diatas dapat dipertegas bahwa kesalahan RNA t dalam menerjemahkan kodon-kodon RNA d merupakan mekanisme terjadinya mutasi gen (mutasi akan dibahas pada bab tersendiri). Tabel 3.2. Kodon dan Asam Aminonya Asam Kodon Asam Kodon AA Kodon Asam Kodon Asam Kodon AA Kodon Amino atau amino atau Amino atau amino atau Triplet Triplet Triplet Triplet Fenilal- UUU Lisin AAA Tirosin UAU Valin GUU Arginin CGU Threo- UAU anin UUC AAG UAC GUC CGC nin UAC GUA CGA Leusin UUA Aspara- GAU Alanin GCU GUG CGG UUG gin GAC GCC AGA CUU GCA AGG CUC GCG CUA Serin UCU Asam GAU Tripto- UGG CUG UCC Aspar- GAC fan UCA tat Isoleusin AUU Gluta- GAA Histi- CAU UCG AUG min GAG din CAC AGU AUA AGC Metio- AUG Sistein UGU Glisin CAA Prolin CCU Asam GAA Stop UAA nin (start UGC CAG CCC Gluta- GAG Kodon UAG kodon) GGU CGA mat UGA GGC CCG GGA Suryo, Genetika, hlm. 90 (dengan pengembangan) GGG Agar kalian dapat memahami dengan baik tentang sintesis pro- tein, lakukanlah rubrik Percobaan dan Uji Kompetensi berikut ini. Percobaan Mengetahui Konsep Replikasi DNA A. Dasar Teori Sebelum sintesis protein, terjadi proses replikasi DNA sehingga terbentuk DNA baru yang identik dengan DNA induk. Berdasarkan penelitian, replikasi DNA terjadi secara semi konservatif. DNA hasil replikasi kemudian akan ditranskripsikan menjadi RNA m yang membawa kode-kode ge- netik dari DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik dari RNA m akan ditranslasikan untuk memben- tuk asam-asam amino. B. Tujuan Mendeskripsikan konsep replikasi DNA dan transkripsi C. Alat dan Bahan 1 Enam buah penggaris 1 meteran 2. Lima macam warna was, masing-masing jumlahnya 10 buah (setiap was berukuran (2 x 2 x 1) cm) 3. Gambar double helix DNA dengan 6 pasang nukleotida Genetika 91
  • 101.
    D. Cara Kerja 1. Perhatikan gambar double helix DNA tersebut. Ingat bahwa DNA memiliki kemampuan replikasi dan transkripsi. 2. Letakkan 2 penggaris pada meja. Jarak antara penggaris yang satu dengan yang lain 75 cm. Anggap penggaris tersebut adalah gugus fosfat dan gula deoksiribosa. 3. Berilah label was dengan A, T, G, C, dan U. Setiap label yang sama harus mempunyai warna yang sama. Contoh: label A warna hijau sebanyak 8 buah, label T warna orange sebanyak 8 buah, G warna biru 8 buah, C warna merah 8 buah, dan U warna kuning 8 buah. 4. Lakukan pengaturan letak was berdekatan dengan kedua penggaris. Kalian meletakkan 16 was di sebelah kanan penggaris pertama dan di sebelah kiri penggaris kedua. 5. Lakukan praktek replikasi DNA. Susun heliks baru hasil replikasi, kemudian tulislah hasil replikasi DNA berupa 2 buah DNA baru. 6. Gambarlah hasilnya. 7. Anggap heliks DNA penggaris kiri sebagai pita sense. 8. Letakkan sebuah penggaris di dekat pita sense sebagai pengganti pita RNA m. Letakkan was-was yang cocok untuk berikatan dengan was yang ada pada pita sense. 9. Gambarkan pita RNA m hasil transkripsi. 10. Diskusikan hasilmu dengan teman dan gurumu. Apabila kalian menemui kesulitan, mintalah penjelasan pada gurumu. E. Pembahasan 1. Jelaskan empat macam basa nitrogen yang berperan dalam replikasi DNA. 2. Bagaimanakah aturan pemasangan basa nitrogen dalam replikasi DNA? 3. Samakah DNA hasil replikasi yang terbentuk dengan DNA induk? Uji Kompetensi 6. Di manakah terjadinya replikasi, transkrip- si, dan translasi? 7. Jelaskan peran sintesis protein yang Kerjakanlah soal-soal berikut ini. berkaitan dengan sifat individu. 1. Jelaskan secara umum, hubungan antara 8. Apakah yang dimaksud dengan: DNA, RNA, dan polipeptida dalam sintesis a. Rantai sense protein. b. Rantai anti sense 2. Sebutkan 3 tahapan utama dalam sintesis c. Kodon protein dan jelaskan maksud masing-masing 9. Jelaskan pada tahapan apakah kode ge- secara singkat. netik dari RNA m disandikan menjadi asam 3. Sebutkan tahapan replikasi DNA secara sing- amino. kat. 10. Sebutkan 3 macam kode genetik (kodon) 4. Apa yang dimaksud dengan transkripsi? yang berperan sebagai kodon pember- 5. Sebutkan 3 tahapan pada transkripsi. henti (stop kodon). Ikhtisar 1. Pada saat sel sedang membelah, benang-benang kromatin ini memendek dan menebal membentuk struktur yang disebut kromosom. 2. Kromosom mempunyai 2 bagian utama yaitu sentromer (kinetokor) dan lengan. Pada lengan ditemukan bagian-bagian berupa matriks, kromonema, kromomer, dan lekukan sekunder. Kadang- kadang dijumpai adanya satelit. 92 Biologi Kelas XII
  • 102.
    3. Jumlah kromosom pada setiap jenis organisme berbeda-beda, namun bersifat tetap (konstan). Jumlah kromosom tiap jenis organisme menunjukkan banyaknya kromosom yang ada pada sebuah sel organisme tersebut. 4. Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dibedakan menjadi 4 macam, antara lain: metasentris, sub metasentris, telosentris, dan akrosentris. 5. Spesies yang berbeda memiliki ukuran kromosom yang berbeda. Pada umumnya, kromosom sel tumbuhan lebih besar dibanding kromosom sel hewan. 6. Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan bentuk kromosom maka kromosom sel somatis dapat disusun atau diatur secara standar. Hasil penyusunan ini disebut karyotipe. 7. Jumlah atau satu set atau perangkat dari bermacam-macam homolog tersebut dinamakan genom atau ploidi. 8. Kromosom mempunyai komponen utama, antara lain: DNA (Deoxyribo Nucleic Acid atau asam nukleat deoksiribosa), protein histon, dan protein non histon. Protein histon bersifat basa kuat dan menetralkan keasaman DNA. 9. DNA merupakan material kromosom sebagai penyimpan informasi genetik DNA berperan dalam membawa dan menyimpan informasi genetik sel. Jumlah dan jenis informasi di dalam sel (tiap sebuah sel) sangat banyak. 10. DNA dan RNA tersusun oleh nukleotida-nukleotida yang saling terpaut membentuk polinukleotida yang amat panjang. DNA merupakan molekul yang besar (makromolekul) dan terdiri dari dua rantai polinukleotida yang saling berikatan. Setiap nukleotida tersusun atas 3 komponen, antara lain: sebuah basa nitrogen, sebuah gula pentosa yaitu deoksiribosa, dan satu gugus fosfat. 11. Basa nitrogen DNA meliputi basa purin dan basa pirimidin. Basa purin meliputi guanin (G) dan adenin (A), basa pirimidin meliputi sitosin (C) dan timin (T). 12. Komponen gula RNA berupa gula ribosa. Dua purin dan dua pirimidin juga ditemukan pada RNA, tetapi basa pirimidin timin tidak ditemukan. Pada RNA ditemukan pirimidin urasil. 13. Berdasarkan tempat terdapat dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi RNA m (RNA messenger), RNA r (RNA ribosom) dan RNA t (RNA transfer). 14. Gen adalah unit genetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam satu kromosom terdapat ribuan bahkan puluhan ribu gen. Gen-gen tersebut terdapat di dalam DNA dan merupakan segmen dari DNA yang berperan dalam menentukan sifat individu. Gen merupakan nama fungsional, sedangkan DNA adalah nama strukturalnya. 15. Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasangan gen disebut sebagai alel, dimana satu alel diperoleh dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut merupakan penentu dari suatu sifat. 16. Jika gen tersebut dua alel dominan, maka disebut gen homozigot dominan. Jika dibentuk oleh dua alel resesif, maka disebut gen homozigot resesif. Sementara itu, jika gen dibentuk oleh sebuah alel dominan dan sebuah alel resesif maka disebut gen heterozigot. 17. Informasi genetik pada double helix DNA berupa kode-kode sandi atau kode genetik. 18. Replikasi DNA atau penggandaan DNA meliputi 3 tahapan, antara lain: inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran). 19. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Tahapan pada translasi meliputi inisiasi translasi, elongasi, dan terminasi. Genetika 93
  • 103.
    S e na r a i k a ta Anti kodon Pasangan dari kodon, terdapat pada Kodon Disebut triplet., kelompok nukleotida yang bagian ujung RNA t dan berperan dalam translasi terdiri dari 3 basa nitrogen pada RNA m yang akan protein menyandi asam amino tertentu Anti sense Rantai tunggal DNA dimana kode-kode Nukleoprotein Struktur yang terdiri dari asam genetiknya tidak berfungsi untuk mencetak RNA m nukleat dan protein dan merupakan pasangan rantai sense Nukleosom Kumpulan dari DNA dan protein histon Asam nukleat Molekul organik berukuran besar yang membentuk lilitan berupa DNA dan RNA Satelit Struktur tambahan pada ujung kromosom, Histon Protein basa yang banyak mengandung Tidak selalu ada pada setiap kromosom asam amino arginin dan lisin serta membentuk Template Disebut bagian sense, bagian rantai kumpulan dengan DNA dalam struktur nukleosom DNA yang akan disalin kode-kode genetiknya dan Karyotipe Pengaturan atau penyusunan kromosom merupakan pasangan rantai anti-sense sel somatis individu secara standar berdasarkan panjang, jumlah, dan bentuk kromosom Ulangan Harian A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 4. Keseluruhan jumlah dari seperangkat pa- sangan kromosom homolog, disebut . . . . 1. Bagian kromosom berupa benang-benang a. somatis d. haploid halus berbentuk spiral disebut . . . . b. karyotipe e. diploid a. sentromer d. satelit c. ploidi b. telomer e. kromonema 5. Kromosom sel tubuh manusia bersifat . . . . c. kinetokor a. haploid d. diploid 2. Jumlah kromosom sel pada manusia adalah b. somatis e. triploid .... c. genom a. 46 d. 24 b. 36 e. 16 6. Bagian kromosom tempat terdapatnya DNA dan protein histon adalah . . . . . . c. 8 a. satelit d. sentromer 3. Kromosom yang mempunyai sentromer di b. histon e. telomer bagian tengah dan membagi lengan kro- c. kromomer mosom menjadi dua bagian yang sama panjangnya, disebut . . . . 7. Berikut ini adalah organel-organel sel: a. telosentris d. akrosentris 1) sitoplasma 4) plastida b. metasentris e. telomer 2) nukleus 5) badan golgi c. sub metasentris 3) mitokondria 6) ribosom 94 Biologi Kelas XII
  • 104.
    DNA pada seleukariotik dapat dijumpai 12. Pasangan-pasangan berikut ini terjadi pada pada . . . . basa nitrogen . . . . a. 1 dan 2 d. 4, 5, dan 6 a. adenin dan guanin (ikatan tunggal) b. 2 saja e. 5 dan 6 b. guanin dan timin (ikatan ganda) c. 2, 3, dan 4 c. sitosin dan adenin (ikatan rangkap tiga) 8. Berikut ini pernyataan tentang DNA: 1) pada sel prokariotik mempunyai rantai d. adenin dan timin (ikatan ganda) ganda e. adenin dan timin (ikatan rangkap tiga) 2) pada sel eukariotik mempunyai rantai 13. Ikatan antara basa nitrogen dan antara nuk- tunggal leotida satu dengan nukleotida berikutnya 3) pada sel eukariotik mempunyai rantai adalah . . . . ganda a. ikatan hidrogen, ikatan fosfodiester 4) dapat mengalami denaturasi dan tidak b. ikatan fosfodiester, ikatan hidrogen dapat mengalami renaturasi c. ikatan rangkap, ikatan hidrogen 5) merupakan materi pembawa informasi d. ikatan ion, ikatan hidrogen genetik e. ikatan ion, ikatan fosfodiester 6) dapat dijumpai pada badan golgi o 14. RNA yang bertugas membawa informasi 7) ketebalannya dapat mencapai 20 A genetik DNA dari nukleus menuju ribosom Dari pernyataan di atas, yang menunjukkan pada saat sintesis protein adalah . . . . sifat DNA adalah . . . . a. RNA r a. 1, 2, dan 7 d. 3, 5, dan 7 b. RNA t b. 2, 4, dan 7 e. 5, 6, dan 7 c. RNA r dan RNA t c. 3, 4, dan 5 d. RNA d 9. Basa nitrogen pada DNA yang tidak dimi- e. RNA m dan RNA t liki oleh RNA adalah . . . . 15. Berikut ini pernyataan yang benar tentang a. urasil d. guanin replikasi DNA adalah . . . . b. thimin e. sitosin a. dihasilkan 1 rantai tunggal RNA dan c. adenin satu rantai ganda DNA 10. Perbedaan utama pada struktur DNA dan b. dihasilkan satu rantai tunggal RNA RNA adalah pada . . . . c. DNA polimerase membentuk pasangan a. gula ribosa DNA yang bersifat kontinyu, disebut b. gugus fosfat leading strand c. gugus fosfat dan gula ribosa d. DNA polimerase membentuk pasan- gan DNA yang bersifat kontinyu, dise- d. basa nitrogen but lagging strand e. gula ribosa dan basa nitrogennya e. Enzim ligase berfungsi untuk membu- 11. Gugus gula pada struktur DNA adalah . . . . ka ikatan ganda DNA a. ribosa 16. Jika urutan basa nitrogen pada salah satu ran- b. deoksiribosa tai DNA adalah ATTGSAGTGSSGTAA, c. basa nitrogen maka rantai baru DNA hasil replikasinya d. gugus fosfat mempunyai urutan basa . . . . e. polisakarida Genetika 95
  • 105.
    a. TAASSTSASGGSATT masing rantai tunggal membentuk salinan b. GSSATGASATTASGG rantai DNA yang baru, disebut . . . . c. TAASGTSASGGSATT a. dispersif d. UAASGUSASGGSAUU b. dispersif dan konservatif e. TAASGUASATTASGG c. konservatif d. konservatif dan semi konservatif 17. DNA template mempunyai urutan basa nukleotida ATTAAAGSSSGA, maka RNA e. semi konservatif m hasil transkripsi mempunyai urutan basa .... B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. a. TAATTTSGGGST b. GSSUUUATTTAG 1. Apa yang dimaksud dengan: c. UGGTTTTAAATS a gen d. UAAUUUSGGGSU b. alel e. USGTAATTTSGG c. genom d. lokus gen 18. Jika diketahui, kodon-kodon dan asam amino yang akan disandikan adalah seb- e. haploid agai berikut: f. diploid CUA : leusin 2. Apa yang dimaksud dengan: UCU dan UCG : serin a. leading strand AUU : isoleusin b. lagging strand UUU : fenilalanin c. fragmen Okazaki Maka asam amino yang akan dibentuk pada proses translasi dari urutan basa 3. Jelaskan peranan enzim helikase dan enzim AAAAGAAGCGAU adalah . . . . ligase pada replikasi DNA. a. serin, serin, leusin, fenilalanin 4. Jelaskan tahapan inisiasi pada translasi pro- b. fenilalanin, leusin, serin, serin tein? c. fenilalanin, serin, serin, leusi 5. Sebutkan dan jelaskan 3 hipotesis cara rep- d. isoleusin, fenilalanin, fenilalanin, le- likasi. usin 6. Jelaskan tentang tahapan elongasi pada saat e. isoleusin, isoleusin, fenilalanin, leusin translasi? 19. Tempat terjadinya proses translasi dalam 7. Sebutkan dan jelaskan peranan dari macam- sintesisi protein adalah . . . . macam RNA. a. ribosom 8. Gambarkan secara skematis cara replikasi b. sitoplasma DNA semi konservatif. c. nukleus 9. Sebutkan kodon yang berfungsi sebagai d. mitokondria start kodon dan stop kodon. e. badan golgi 10. Apa yang dimaksud dengan unit transkrip- 20. Cara replikasi DNA dimana rantai ganda si dan kompleks inisiasi? Jelaskan. DNA induk memisah kemudian masing- 96 Biologi Kelas XII
  • 106.
    Bab IV Pembelahan Sel Microsoft Encarta Premium 2006 K alian mungkin sering melihat orang yang secara fisik mirip dengan orang lainnya dalam satu keluarga. Coba kalian perhatikan gambar di atas. Adakah persamaan yang kalian temukan antara orang tua dengan anaknya? Pepatah mengatakan “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Pepatah ini dapat diartikan, sifat seorang anak tidak akan jauh dari sifat kedua orang tuanya. Dalam hal ini, kita hanya membicarakan sifat fisik, bukan sifat secara total. Kemiripan antara orang tua dengan anaknya merupakan salah satu bentuk pewarisan sifat. Tahapan awal yang menyebabkan terjadinya pewarisan sifat adalah proses pembelahan sel. Kalian tentunya ingin mengetahui mekanisme pembelahan sel ini bukan? Nah, untuk itu, kalian perlu mempelajari materi pada bab ini. Pembelahan Sel 97
  • 107.
    Pada materi berikutini, kalian akan diajak bersama-sama untuk Ka taK u n c i mempelajari proses pembelahan sel yang meliputi pembelahan mitosis • Pembelahan sel dan pembelahan meiosis. Selanjutnya, kalian juga akan mempelajari • Amitosis kaitan antara gametogenesis dengan pewarisan sifat, baik pada hewan • Mitosis • Meiosis maupun tumbuhan. Simaklah uraiannya pada materi di bawah ini. • Gametogenesis Setelah mempelajarinya, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi dan membedakan ciri-ciri, tahapan, tempat terjadinya, serta fungsi dari pembelahan mitosis dan meiosis. Selain itu, kalian diharapkan dapat membedakan gametogenesis pada hewan dan tumbuhan. A. Reproduksi Sel Kilas Pernahkah kalian memikirkan proses tumbuhnya badan bayi hing- Pada bab sebelumnya, ka- ga dewasa? Dari bayi, kita dapat tumbuh menjadi bentuk sekarang ini lian telah mempelajari ma- disebabkan sel-sel di dalam tubuh kita terus-menerus memperbanyak teri genetik yang terdiri dari DNA dan RNA. Salah satu diri melalui pembelahan sel. Oleh karena itu, pembelahan sel meru- tugas materi genetik adalah pakan faktor penting dalam hidup kita. membawa sifat-sifat induk Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap kepada anaknya. Pada manusia, DNA bertugas sel dapat memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui mewariskan sifat-sifat orang proses yang disebut pembelahan sel atau reproduksi sel. Pada organ- tua kepada anaknya. isme bersel satu (uniseluler), seperti bakteri dan protozoa, proses pem- belahan sel merupakan salah satu cara untuk berkembang biak. Proto- zoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, dari dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan seterusnya. Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadi- lah proses pertumbuhan pada makhluk hidup. Pembelahan sel juga berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet yang bertanggung jawab dalam proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa, sel kelenjar kelamin pada tubuh manusia membelah membentuk sel-sel kelamin. Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan wanita menghasilkan sel telur atau ovum di dalam ovarium. Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu Galeri pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak Berapakah kecepatan langsung (mitosis dan meiosis). Apa yang dimaksud dengan pembe- pembelahan sel bakteri? lahan sel secara langsung maupun tidak langsung tersebut? Kalian akan Pada umumnya, satu sel mengetahuinya dengan menyimak penjelasan berikut. bakteri hanya membutuh- 1. Pembelahan Sel secara Langsung kan waktu 1- 3 jam untuk menghasilkan 2 sel bakteri Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami- atau untuk melipatgandakan tosis atau pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses jumlah selnya. Jika di dalam pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap- 1 erlenmeyer ditumbuhkan 10.000 sel bakteri, maka tahap pembelahan sel. Pembelahan biner banyak dilakukan organisme setelah 1 jam jumlah bakteri uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga akan menjadi 20.000 sel. bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, Madigan, Martinko, & Parker, Biology of Microorganisms satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterus- nya. 98 Biologi Kelas XII
  • 108.
    Campbell, Reece, &Mitchell, Biologi 1, Kromosom Membran plasma hlm. 229 (dengan pengembangan) bakteri Dinding sel Pertumbuhan berlanjut Pembelahan menjadi Duplikasi kromosom dari sel dua sel Gambar 4.1Pembelahan amitosis pada bakteri. Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat terjadi pada organisme prokariotik atau eukariotik tertentu. Perbedaan antara organisme prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada tidaknya membran inti selnya. Membran inti sel tersebut membatasi cairan pada inti sel (nukleoplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat terdapatnya organel sel (sitoplasma). Organisme prokariotik tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan organisme eukariotik Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 221 mempunyai membran inti sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati. Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri. DNA bakteri terdapat pada daerah yang disebut nukleoid. DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom sebelum pembelahan. Proses pembelahan sel pada bakteri dapat kalian lihat Gambar 4.2 pada Gambar 4.1. Pembelahan biner pada Amoeba. Contoh organisme eukariotik yang mengalami pembelahan biner adalah Amoeba. Proses pembelahan sel pada Amoeba dapat kalian pe- lajari pada Gambar 4.2. Nah, berdasarkan Gambar 4.1. dan 4.2. tersebut, untuk memu- dahkan pemahaman kalian maka lakukanlah rubrik Telisik berikut ini. T e l i s i k Mengingat Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik Gambarlah struktur sel prokariotik dan eukariotik beserta bagian-bagiannya. Berilah bingkai pada gambar kalian dan bila perlu kalian tempel di dinding ruang kelas kalian. Setelah mengetahui struktur sel, berdasarkan Gambar 4.1. dan 4.2, jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri proses pembelahan biner pada Amoeba dan bakteri. Kalian dapat mencari dan menelusuri pelbagai literatur tentang pembelahan sel tersebut. Setelah kalian memahami pembelahan sel secara langsung, simak- lah materi berikutnya tentang pembelahan sel secara tidak langsung berikut ini. Pembelahan Sel 99
  • 109.
    2. Pembelahan Selsecara Tidak Langsung (Mitosis dan Meiosis) Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda. Kalian telah mengetahui bahwa di dalam inti sel terdapat benang-benang kromatin. Ketika sel akan membelah, benang-benang kromatin ini menebal dan memendek, yang kemudian disebut kromosom. Perhatikan Gambar Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 221 4.3. Kromosom dapat berikatan dengan warna tertentu, sehingga mudah diamati dengan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Di dalam kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Pada waktu sel sedang membelah, terjadi proses pembagian kromosom di dalamnya. Tingkah laku kromosom selama sel membelah dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan sel yang terjadi melalui fase-fase itulah yang disebut pembelahan secara tidak langsung. Mengenai fase-fase pembelahan Gambar 4.3 Kromosom pada sel yang siap mitosis akan dibahas pada subab tersendiri. membelah Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis. Sebelum kalian mempelajari lebih jauh tentang pembelahan sel secara tidak langsung, ada baiknya kalian lakukan rubrik Diskusi beri- kut ini. D i s k u s i Menurut kalian, apa yang akan terjadi apabila organisme di dunia ini tidak mengalami pembelahan sel? Apa yang akan terjadi jika manusia mempunyai kecepatan memperbanyak diri atau berkembangbiak secepat sel bakteri? Jelaskan dan diskusikan dengan teman kalian serta presentasikan argumen kalian di depan kelas. Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan atau organ tu- buh organisme terjadi melalui proses pembelahan sel secara mitosis. Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan. Sel anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Jika sel induk memi- liki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga memiliki 2n kromo- som. Jumlah 2n ini disebut juga kromosom diploid. Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi secara aseksual. Pada manusia dan hewan, pembelahan mitosis terjadi pada sel meristem somatik (sel tubuh) muda yang mengalami pertum- buhan dan perkembangan. Sebagai contoh, sel telur yang telah dibuahi sperma akan membelah beberapa kali secara mitosis untuk memben- 100 Biologi Kelas XII
  • 110.
    tuk embrio. Sel-selpada embrio ini terus-menerus membelah secara mitosis dan akhirnya terbentuk bayi. Pertumbuhan manusia dari bayi hingga dewasa juga melalui mekanisme pembelahan sel secara mitosis. Inilah salah satu bentuk kekuasaan tuhan yang harus kita syukuri. Pembelahan meiosis yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi merupakan pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan. Setiap sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk atau disebut haploid (n). Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada organ reproduksi (testis atau ovarium). Pada manusia atau hewan, sperma yang haploid dihasilkan di dalam testis dan sel telur yang juga haploid dihasilkan di dalam ovarium. Pada tumbuhan berbunga, sel gamet dihasilkan di dalam putik dan benang sari. Pembentukan gamet jantan dan gamet betina terjadi melalui tahapan gametogenensis (dibahas pada subbab tersendiri). Penyatuan kedua gamet akan menghasilkan zigot dengan variasi genetik. Ini disebabkan karena sel anakan merupakan hasil penyatuan dua sel yang berbeda materi genetiknya. Perpaduan ini menyebabkan adanya variasi genetik. Uji Kompetensi 4. Pembelahan sel secara langsung disebut juga amitosis. Jelaskan maksudnya dan berilah contoh. 1. Apakah yang dimaksud dengan pembelah- 5. Apa yang dimaksud dengan pembelahan an sel? mitosis? 2. Apakah peranan pembelahan sel pada or- 6. Apa yang dimaksud dengan pembelahan ganisme bersel satu dan organisme bersel meiosis? banyak? 7. Di manakah terjadinya pembelahan mito- 3. Jelaskan istilah kromatin dan kromosom pada sis dan meiosis pada hewan dan tumbu- proses pembelahan sel. han berbunga? Kalian telah mengetahui pengertian pembelahan mitosis dan meiosis. Tahapan apa sajakah yang dilalui pada setiap pembelahan tersebut? Un- tidak terjadi tuk mengetahui jawabannya, simaklah dengan saksama uraian berikut. pembelahan B. Tahapan Pembelahan Mitosis Mitosis e is m b ol G2 m e ta Pembelahan sel secara mitosis meliputi sejumlah tahapan tertentu. Pertumbuhan G1 sampai terjadi Sebenarnya, pembelahan mitosis hanyalah sebagian kecil dari siklus Sintesis metabolism Mitosis komponen sel. Siklus sel terdiri dari fase pembelahan mitosis (M) dan periode sel pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase merupakan bagian ter- S e no Replikasi komponen besar dari siklus sel. Interfase terdiri dari tiga sub fase, yaitu fase G1 rm sel dan DNA al A (pertumbuhan primer), fase S (sintesis), dan fase G2 (pertumbuhan N D ksi sekunder). Perhatikan Gambar 4.4. e refl Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasil- kan sel-sel tubuh (sel somatik). Secara garis besar, pembelahan sel Gambar 4.4 Siklus mitosis secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase), fase pembelahan Pembelahan Sel 101
  • 111.
    inti sel (kariokinesis),dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Untuk menge- tahuinya, simaklah penjelasan berikut. 1. Interfase (Fase Istirahat) Pada tahap ini, sel dianggap sedang istirahat dan tidak melaku- kan pembelahan. Namun, interfase merupakan tahap yang penting untuk mempersiapkan pembelahan atau melakukan metabolisme sel. Pada interfase, tingkah laku kromosom tidak tampak karena berbentuk benang-benang kromatin yang halus. Walaupun begitu, sel anak yang baru terbentuk sudah melakukan metabolisme. Sel perlu tumbuh dan melakukan berbagai sintesis sebelum memasuki proses pembelahan berikutnya. Apa saja kegiatan sel pada saat interfase? Pada saat interfase, sel mengalami subfase berikut. a. Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 disingkat G1) Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase ini, sel-sel belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid). Sementara organel-organel yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks golgi, dan or- ganel lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel. b. Fase Sintesis (S) Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge- netik adalah bahan-bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan) menghasilkan 2 salinan DNA. Sentrosom c. Fase Pertumbuhan Sekunder (Growth 2 disingkat G2) Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 224 (dengan pasangan sentriol) Aster Kromatin Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah per- (reduplikasi) tumbuhan sekunder (G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel- organel yang dimilikinya. Ini bertujuan agar organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya. Pada subfase ini, rep- likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus membran inti. Perhatikan Gambar 4.5. Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus Nukleolus (membran inti sel). Di luar inti terdapat dua sentrosom yang terbentuk Selubung Plasma nukleus membran oleh replikasi sentrosom pada tahap sebelumnya. Sentrosom mengala- mi perpanjangan menyebar secara radial yang disebut aster (bintang). Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan Gambar 4.5 Pada fase G2 (interfase akhir), inti sel sudah orientasi pembelahan sel. Walaupun kromosom telah diduplikasi pada terbentuk dengan jelas dan fase S, namun pada fase G2, kromosom belum dapat dibedakan secara terbungkus membran inti sel. individual karena masih berupa benang-benang kromatin. 102 Biologi Kelas XII
  • 112.
    Setelah ketiga tahapaninterfase dilalui, sel telah siap menjalani pembelahan secara mitosis. Seperti fase interfase, pembelahan mitosis juga terdiri dari beberapa fase. Untuk mengetahui lebih jauh tentang fase-fase pada pembelahan mitosis, simaklah penjelasan berikut. 2. Pembelahan Mitosis Kalian telah mengetahui bahwa pembelahan mitosis menghasil- kan sel anakan yang identik dengan induknya. Secara garis besar, fase pembelahan mitosis terbagi menjadi dua fase, yaitu fase pembelahan inti (kariokinesis) dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Kariokinesis adalah fase pembelahan inti sel. Secara rinci, fase kariokinesis dibagi menjadi empat subfase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Sekarang, marilah kita bahas keempat subfase tersebut. a Profase Pada permulaan profase, di dalam nukleus mulai terbentuk kro- Gelondong miotik awal mosom, yaitu benang-benang rapat dan padat yang terbentuk akibat Sentromer menggulungnya kromatin. Pada fase ini, kromosom dapat dilihat Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 224 menggunakan mikroskop. Selanjutnya, nukleolus menghilang dan terjadi duplikasi kromosom (kromosom membelah dan memanjang) menghasilkan 2 kromosom anakan yang disebut kromatid. Kedua kromatid tersebut bersifat identik sehingga disebut kromatid kembar (sister chromatid), yang bersatu atau dihubungkan oleh sentromer pada lekukan kromosom. Perhatikan Gambar 4.6. Sentromer merupakan bagian kromosom yang menyempit, tampak lebih terang dan membagi kromosom menjadi 2 lengan. Kromosom, terdiri dari dua kromatid Pada akhir profase, di dalam sitoplasma mulai terbentuk gelendong saudara pembelahan (spindel) yang berasal dari mikrotubulus. Mikrotubulus tersebut memanjang, seolah-olah mendorong dua sentrosom di sepanjang Gambar 4.6 Profase ditandai permukaan inti sel (nukleus). Akibatnya, sentrosom saling menjauh. dengan terbentuknya kromosom Proses ini kemudian berlanjut ke fase berikutnya, yaitu metafase. b Metafase Tahap awal metafase (prometafase) ditandai dengan semakin memadatnya kromosom (kromosom ini terdiri dari 2 kromatid) dan terpecahnya membran inti (membran nukleus). Hal ini menyebab- kan mikrotubulus dapat menembus inti sel dan melekat pada struktur khusus di daerah sentromer setiap kromatid, disebut kinetokor. Oleh karena itu, kinetokor ini berfungsi sebagai tempat bergantung bagi kromosom. Sebagian mikrotubulus yang melekat pada kinetokor disebut mikro- tubulus kinetokor, sedangkan mikrotubulus yang tidak memperoleh kinetokor disebut mikrotubulus non kinetokor. Sementara itu, mikrotubulus non kinetokor berinteraksi dengan mikrotubulus lain dari kutub sel yang berlawanan. Pada metafase, kromosom tampak jelas. Pembelahan Sel 103
  • 113.
    Kinetokor Mikrotubula Fragmen selubung nonkinetokor nukleus Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 225 Pelat metafase Gambar 4.7 (a) Metafase awal (prometafase) ditandai dengan interaksi kromosom dan mikrotubulus. (b) Metafase ditandai dengan adanya bidang metafase sebagai tempat kromosom berbagi DNA pada Kutub Gelondong setiap kromatid. gelondong (a) Mikrotubula (b) kinetokor Pada tahap metafase sesungguhnya, sentrosom telah berada pada kutub sel. Dinding inti sel menghilang. Sementara itu, kromosom me- nempatkan diri pada bidang pembelahan yang disebut bidang metafase. Bidang ini merupakan bidang khayal yang terletak tepat di tengah sel, seperti garis katulistiwa bumi sehingga disebut juga bidang ekuator. Pada bidang ini, sentromer dari seluruh kromosom terletak pada satu baris yang tegak lurus dengan gelendong pembelahan. Kinetokor pada setiap kromatid menghadap pada kutub yang berlainan (perhatikan Gambar 4.7). Dengan letak kromosom berada di bidang pembelahan, maka pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru, benar-benar rata dan sama jumlahnya. Tahapan ini merupakan akhir dari metafase. c Anafase Setelah berakhirnya tahap metafase, pembelahan sel berlanjut pada tahap anafase. Tahap anafase ditandai dengan berpisahnya kromatid saudara pada bagian sentromer kromosom. Gerak kromatid ini disebabkan tarikan benang mikrotubulus yang berasal dari sentriol pada kutub sel. Kalian telah mengetahui bahwa mikrotubulus melekat pada sentromer. Hal ini menyebabkan sentromer tertarik terlebih dahulu. Akibatnya, sentromer berada di depan dan bagian lengan kromatid berada di belakang. Struktur ini seperti huruf V. Gerakan Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 225 ini menempuh jarak sekitar 1μm (10-6 meter) tiap menit. Pada saat bersamaan, mikrotubulus non kinetokor semakin memanjang sehingga jarak kedua kutub sel semakin jauh. Selanjutnya, masing- masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan dan berfungsi sebagai kromosom lengkap, dengan sifat keturunan yang sama (identik). Untuk menjalankan tugasnya ini, mikrotubulus telah mengalami peruraian pada bagian kinetokornya. Lalu bagaimanakah Kromosom anak bidang pembelahan sel pada hewan dan tumbuhan? Gambar 4.8 Tahap pembelahan Salah satu perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah ada ti- anafase ditandai berpisahnya daknya sentriol. Pada sel tumbuhan, peran sentriol digantikan oleh pasangan kromatid ke kutub berlawanan. kromosom sehingga arah pembelahan tetap menuju ke kutub sel. Pada sel hewan, sentriol pada kutub sel merupakan arah yang dituju oleh gerakan kromatid saat pembelahan. 104 Biologi Kelas XII
  • 114.
    d Telofase Pada tahap telofase ini, inti sel anakan terbentuk kembali dari Alur pembelahan Pembentukan fragmen-fragmen nukleus. Bentuk selnya memanjang akibat peran Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 225 nukleolus mikrotubulus non kinetokor. Benang-benang kromatin mulai longgar. Dengan demikian, fase kariokinesis yang menghasilkan dua inti sel anak yang identik secara genetik telah berakhir, namun dua inti sel masih berada dalam satu sel. Perhatikan Gambar 4.9. Agar kedua inti terpisah menjadi sel baru, perlu adanya pembelahan sitoplasma yang disebut sitokinesis. Sitokinesis terjadi, segera setelah telofase selesai. Pada fase sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma diikuti pembentukan sekat sel baru, sehingga terbentuk dua Pembentukan selubung sel anakan. nukleus Gambar 4.9 Pada sel hewan, sitokinesis ditandai dengan pembentukan alur Tahap telofase merupakan tahap pembelahan melalui pelekukan permukaan sel di sekitar bekas bidang akhir kariokinesis. ekuator. Di sepanjang alur melingkar, terdapat mikrofilamen yang terdiri dari protein aktin dan miosin. Protein tersebut berperan dalam kontraksi otot atau pergerakan sel yang lain. Kontraksi ini semakin ke dalam sehingga menjepit sel dan membagi isi sel menjadi 2 bagian yang sama. Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang keras. Oleh karena itu, pada sitokinensis tidak terbentuk alur pembelahan. Sitokinesis terjadi dengan pembentukan pelat sel (cell plate) yang terbentuk oleh vesikula di sekitar bidang ekuator. Vesikula-vesikula yang dibentuk oleh badan golgi tersebut saling bergabung. Penggabungan juga terjadi dengan membran plasma diikuti terbentuknya dinding sel yang baru oleh materi dinding sel yang dibawa oleh vesikula. Perhatikan Gambar 4.10. Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 228 Alur pembelahan Kontraksi cincin mikrofilamen Dinding sel Dinding sel baru Vesikula yang mengandung Pelat sel Sel anak (a) Sel anak materi dinding sel (b) Gambar 4.10 (a) Sitokinesis pada sel hewan (b) Sitokinesis pada sel tumbuhan Kalian telah mempelajari tahap-tahap pembelahan sel hewan, dan sedikit menyinggung pembelahan sel tumbuhan. Pembelahan pada sel hewan dan sel tumbuhan memang sedikit berbeda. Di manakah letak perbedaannya? Untuk mengetahuinya, lakukan Percobaan di halaman berikutnya. Pembelahan Sel 105
  • 115.
    Percobaan Tahap Mitosis pada Ujung Akar Bawang Putih (Allium sativum) A. Dasar Teori Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik). Pembelahan mitosis terjadi melalui fase istirahat (interfase), profase, metafase, anafase, dan telofase serta sitokinesis. Pembelahan mitosis pada tanaman terjadi pada jaringan-jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah, seperti sel pada ujung akar, ujung batang, dan kam- bium. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan yang identik dengan sel induknya. B. Tujuan Mengetahui dan memahami tahapan mitosis pada ujung akar, khususnya akar bawang putih dan menemukan perbedaan pembelahan sel hewan dan sel tumbuhan. C. Alat dan Bahan 1. Cawan Petri (petridish) 2. Gelas benda dan kaca penutup 3. Silet atau cutter 4. Pipet tetes 5. Jarum jala 6. Lampu spiritus 7. Mikroskop 8. Kertas tisu 9. Karton hitam 10. Air 11. Larutan fiksatif carnoy (etanol: kloroform : asam asetat glacial perbandingan 6:3:1) 12. Kloroform atau asam asetat 45% 13. Larutan HCl 1 N 14. Larutan asetoorcein 15. Bawang putih segar 16. Cutex D. Langkah Percobaan 1. Sebelumnya, kalian tumbuhkan akar bawang putih dengan langkah sebagai berikut: a. Bersihkan bagian pangkal bawang putih dari sisa-sisa akar. Kemudian, masukkan ke dalam cawan Petri yang telah diisi air agar bagian pangkal bawang sedikit teren- dam. b. Bungkus cawan Petri dengan karton hitam, lalu letakkan di tempat yang gelap dan hangat. Tambahkan air secara kontinyu agar bagian pangkal bawang tetap teren- dam. Tunggulah tumbuhnya akar bawang putih tersebut setelah satu minggu. 2. Setelah akar tumbuh, potong akar bawang putih sekitar 3-5 mm dari ujung akar dengan hati-hati. Bila tidak segera digunakan, preparat dapat diawetkan pada larutan fiksatif car- noy. 3. Cucilah akar tersebut dengan akuades 2 kali dan difiksasi dengan asam asetat 45% pada suhu 4° C selama 15 menit. 4. Cucilah kembali ujung akar tersebut, kemudian pindahkan potongan akar ke dalam gelas benda yang telah ditetesi HCl 1 N. Panaskan pada suhu 55° C selama 2-5 menit sehingga ujung akar menjadi lunak. 5. Ujung-ujung akar tersebut dicuci bersih dan warnailah dengan acetoorcein 1% selama 30 menit. 106 Biologi Kelas XII
  • 116.
    6. Setelah terwarnai, pindahkan potongan akar pada gelas benda menggunakan jarum jala dan seraplah bagian pinggirnya dengan tisu. Lalu teteskan gliserin dan haluskan poton- gan akar menggunakan jarum jala. 7. Letakkan potongan akar pada gelas benda, tutup dengan kaca penutup. Lekatkan den- gan cutex. Tekan pelan-pelan kaca penutup agar potongan akar menjadi pipih. 8. Amati preparat menggunakan mikroskop. 9. Gambarlah sel-sel ujung akar yang tampak. Kemudian, identifikasikan tahap-tahap pem- belahan yang sedang berlangsung. Perhatian dan Catatan: a. Hati-hatilah dalam menggunakan larutan HCl karena larutan ini berbahaya bagi kulit. b. Fiksatif berfungsi memelihara keadaan sel agar tidak melanjutkan proses pembelahan. E. Pembahasan 1. Adakah bagian akar bawang bombay yang sedang mengalami interfase, profase, meta- fase, anafase, telofase, dan sitokinesis? Ciri-ciri apakah yang tampak pada setiap fase tersebut? 2. Apakah pada sel tumbuhan yang kalian amati terdapat sentriol? Jika tidak ada, apakah yang berperan dalam orientasi pembelahan sel? 3. Bagaimanakah jumlah kromosom pada sel akar bawang pada setiap tahap pembelahan? 4. Kadang kala dijumpai sel-sel yang sedang tidak membelah pada ujung akar bawang bombay. Jelaskan kemungkinan yang terjadi pada peristiwa ini. 5. Buatlah tabel perbedaan antara pembelahan sel pada hewan dan tumbuhan. Bagaimanakah hasil percobaan kalian? Dengan melakukan per- cobaan tersebut, tentunya kalian telah mengetahui perbedaan antara pembelahan sel hewan dan sel tumbuhan. Coba bandingkan fase-fase pembelahan mitosis pada ujung akar bawang bombay hasil pengamatan kalian dengan gambar berikut ini: Nukleolus Kromatin Kromosom Nukleus memadat Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 229. (a) (b) (c) Pelat sel Gambar 4.11 Fase pembelahan mitosis pada ujung akar bawang. (a) Profase, (b) metafase, (c) anafase, (d) telofase, dan (e) sitokinesis. (d) (e) Pembelahan Sel 107
  • 117.
    Nah, berdasarkan gambardan hasil pengamatan kalian, pembelahan mitosis pada ujung akar bawang bombay dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap profase dimulai dengan memadatnya benang kromatin. Meskipun tampak jelas, nukleolus akan segera menghilang. Selain itu, gelendong pembelahan mulai terbentuk walaupun belum ter- lihat pada mikroskop. 2. Tahap metafase awal (prometafase) dimulai dengan pemisahan kromosom. Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid berpa- sangan. Pada fase ini, membran nukleus terfragmentasi dan mikrotubulus kinetokor melekat pada sentromer. Pada tahap metafase, gelendong terbentuk lengkap. Kromosom ditarik dengan kuat oleh mikrotubulus kinetokor yang datang dari kutub sel berlawanan. Akhirnya, kromosom berbaris pada bidang metafase. 3. Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromosom. Kromosom anak berpindah ke kutub-kutub sel seiring memendeknya mikro- tubulus kinetokor. 4. Tahap telofase ditandai dengan terbentuknya inti sel (nukleus) anak. Pada tahap ini, sitokinesis mulai terjadi. Pelat sel yang membagi sitoplasma menjadi dua, mulai tumbuh di sekeliling sel induknya. Kemudian dua sel anak terpisah, seperti tampak pada Gambar 4.11. Dari keterangan tersebut tampak bahwa pada sel tumbuhan ti- dak terdapat sentriol. Orientasi pembelahan dilakukan secara langsung oleh kromosom. Mudah dan mengasyikkan bukan? Agar tahu sejauh mana pema- haman kalian, coba kerjakan Uji Kompetensi di bawah ini. Uji Kompetensi 5. Jelaskan fungsi sentriol dan sentromer dalam pembelahan mitosis. Kerjakanlah soal-soal berikut ini. 6. Hasil pembelahan mitosis adalah dua sel 1. Apa yang perlu dilakukan sel sebelum meng- yang identik. Begaimanakah penjelasan alami pembelahan? pernyataan tersebut? 2. Jelaskan pengertian dan tahapan siklus sel. 7. Sebutkan perbedaan pembelahan mitosis 3. Sebutkan tahapan-tahapan pada interfase pada sel hewan dan sel tumbuhan. sebelum sel membelah secara mitosis. 8. Jelaskan dengan gambar fase pembela- 4. Sebutkan ciri-ciri setiap tahap pembelahan han mitosis pada sel tumbuhan. mitosis. Kemudian, gambarkan proses yang terjadi pada setiap tahapan. Kalian telah mempelajari proses-proses yang terjadi pada pembelah- an mitosis. Sekarang, marilah mempelajari proses-proses yang terjadi pada pembelahan sel secara meiosis. Untuk lebih lengkapnya, simaklah penjelasan berikut. 108 Biologi Kelas XII
  • 118.
    C. Pembelahan Meiosis Pernahkah kalian berpikir mengapa seekor kambing hanya mela- hirkan kambing, manusia melahirkan manusia, atau sapi melahirkan Galeri sapi? Secara kodrati, makhluk hidup tertentu hanya melahirkan makh- Pada manusia, ovulasi satu ovum berlangsung secara luk yang sejenis. Ini dikarenakan adanya mekanisme tertentu pada saat bergantian dari ovarium kiri awal perkembangbiakan. Bahkan, sebelum terbentuk calon anak di atau kanan, biasanya setiap dalam rahim, mekanisme ini sudah dimulai. Mekanisme ini dimulai 28 hari sekali. Jika ovulasi pada sel-sel kelamin (sel reproduksi) calon bapak dan calon ibu. Me- berlangsung sejak usia 14 tahun hingga 40 tahun, maka kanisme tersebut adalah pembelahan sel secara meiosis. banyaknya ovum yang Makhluk hidup yang sejenis mempunyai jumlah kromosom yang dihasilkan wanita sekitar 26 sama pada setiap sel. Misalnya, manusia mempunyai 46 kromosom, ke- x 13 = 338 ovum. Padahal sebenarnya sejak lahir, cuali pada sel reproduksi atau sel kelaminnya. Sel kelamin pada manusia setiap wanita mengandung hanya mempunyai setengah jumlah kromosom sel tubuh lainnya, yaitu 23 400.000 oosit primer. Ini kromosom. Jumlah setengah kromosom (haploid) ini diperlukan untuk berarti bahwa tidak semua oosit primer dapat tumbuh menjaga agar jumlah kromosom anak tetap 46. Kalian telah mengetahui menjadi ovum karena men- bahwa anak terbentuk dari perpaduan antara sel kelamin betina (sel telur) galami kematian. dan sel kelamin jantan (sperma). Perpaduan kedua sel kelamin yang ma- Kwan & Lam, Biology, hlm. 343 sing-masing memiliki 23 kromosom ini akan menghasilkan sel anak (calon janin) yang mempunyai 46 kromosom. Oleh sebab itu, pembelahan meio- sis sangat berpengaruh dalam perkembangan makhluk hidup. Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, yaitu pe- ngurangan jumlah kromosom pada sel-sel kelamin (sel gamet jantan dan sel gamet betina). Sel gamet jantan pada hewan (mamalia) diben- tuk di dalam testis dan gamet betinanya dibentuk di dalam ovarium. Gamet jantan pada tumbuhan dibentuk di dalam organ reproduktif berupa benang sari, sedangkan gamet betinanya dibentuk di dalam pu- tik. Sel kelamin betina pada hewan berupa sel telur, sedangkan pada tumbuhan berupa putik. Pada dasarnya, tahap pembelahan meiosis serupa dengan pembelahan mitosis. Hanya saja, pada meiosis terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing-masing pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama, yaitu profase, Sentrosom (dengan metafase, anafase, dan telofase. Bagaimanakah ciri-ciri setiap tahap pasangan senriol) pembelahan meiosis tersebut? Kalian akan mengetahuinya setelah Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 248 mempelajari uraian berikut. 1. Tahap Meiosis I Seperti halnya pembelahan mitosis, sebelum mengalami pembe- lahan meiosis, sel kelamin perlu mempersiapkan diri. Fase persiapan ini disebut tahap interfase. Pada tahap ini, sel melakukan persiapan berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan (seperti interfase pada mitosis). Tingkah laku kromosom masih be- lum jelas terlihat karena masih berbentuk benang-benang halus (kro- Kromatin Selubung nukleus matin) sebagaimana interfase pada mitosis. Selain itu, sentrosom juga bereplikasi menjadi dua (masing-masing dengan 2 sentriol), seperti Gambar 4.12 Tahap interfase tampak pada gambar di samping. Sentriol berperan dalam menentu- pada pembelahan meiosis. kan arah pembelahan sel. Pembelahan Sel 109
  • 119.
    Setelah terbentuk salinanDNA, barulah sel mengalami tahap pembelahan meiosis I yang diikuti tahap meiosis II. Tahap meiosis I ter- diri atas profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I, serta sitokinesis I. Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Berikut akan dibahas fase-fase meiosis I pada sel hewan dengan 4 kromosom diploid (2n = 2). Untuk lebih jelasnya, simaklah penjelasan di bawah ini. a. Profase I Pada tahap meiosis I, profase I merupakan fase terpanjang atau terlama dibandingkan fase lainnya bahkan lebih lama daripada tahap profase pada pembelahan mitosis. Profase I dapat berlangsung dalam beberapa hari. Biasanya, profase I membutuhkan waktu sekitar 90% dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam pembelahan meiosis. Pasangan homolog berisi Tahapan ini terdiri dari lima subfase, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, kromosom yang direplikasi diploten, dan diakinesis. 1) Leptoten Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 247 Subfase leptoten ditandai adanya benang-benang kromatin yang memendek dan menebal. Pada subfase ini mulai terbentuk sebagai kromosom homolog. Kalian perlu membedakan kromosom homolog dengan kromatid saudara. Gambar 4.13 memperlihatkan perbedaan pasangan kromosom homolog dengan kromatid saudara. (dengan pengembangan) 2) Zigoten Kromosom homolog saling berdekatan atau berpasangan menurut panjangnya. Peristiwa ini disebut sinapsis. Kromosom homolog yang berpasangan ini disebut bivalen (terdiri dari 2 kro- Kromatid saudara mosom homolog). Amati kembali Gambar 4.13. Gambar 4.13 Pasangan 3) Pakiten kromosom homolog berbeda dengan kromatid saudara. Kromatid antara kromosom homolog satu dengan kromosom homolog yang lain disebut sebagai kromatid bukan saudara (non sister chromatids). Dengan demikian, pada setiap kelompok sinap- sis terdapat 4 kromatid (1 pasang kromatid saudara dan 1 pasang kromatid bukan saudara). Empat kromatid yang membentuk pa- sangan sinapsis ini disebut tetrad (Gambar 4.14). 4) Diploten Kiasmata Setiap bivalen mengandung empat kromatid yang tetap Kromatid bukan Gelendong saudara berkaitan atau berpasangan di suatu titik yang disebut kiasma (tunggal). Apabila titik-titik perlekatan tersebut lebih dari satu disebut kiasmata. Proses perlekatan atau persilangan kromatid- kromatid disebut pindah silang (crossing over). Pada proses pin- dah silang, dimungkinkan terjadinya pertukaran materi genetik (DNA) dari homolog satu ke homolog lainnya. Pindah silang ini- Tetrad lah yang memengaruhi variasi genetik sel anakan. Kromatid 5) Diakinesis saudara Pada subfase ini terbentuk benang-benang spindel pembela- Gambar 4.14 Terbentuknya han (gelendong mikrotubulus). Sementara itu, membran inti sel tetrad pada subfase pakiten. atau karioteka dan nukleolus mulai lenyap. 110 Biologi Kelas XII
  • 120.
    Profase I diakhiridengan terbentuknya tetrad yang mem- Mikrotubula melekat pada kinetokor bentuk dua pasang kromosom homolog. Perhatikan lagi Gambar Pelat metafase 4.14. Setelah profase I berakhir, kromosom mulai bergerak ke bi- dang metafase. b. Metafase I Pada metafase I, kromatid hasil duplikasi kromosom homolog berjajar berhadap-hadapan di sepanjang daerah ekuatorial inti (bidang metafase I). Membran inti mulai menghilang. Mikrotubulus kinetokor dari salah satu kutub melekat pada satu kromosom di setiap pasangan. Sementara mikrotubulus dari kutub berlawanan melekat pada pasang- Sentromer (dengan an homolognya. Dalam hal ini, kromosom masih bersifat diploid. Per- kinetokor) hatikan Gambar 4.15. Gambar 4.15 Kromosom homolog berjajar pada bidang metafase. c. Anafase I Setelah tahap metafase I selesai, gelendong mikrotubulus mulai menarik kromosom homolog sehingga pasangan kromosom homolog terpisah dan masing-masing menuju ke kutub yang berlawanan Kromatid saudara (Gambar 4.16). Peristiwa ini mengawali tahap anafase I. Namun, tetap melekat kromatid saudara masih terikat pada sentromernya dan bergerak sebagai satu unit tunggal. Inilah perbedaan antara anafase pada mitosis dan meiosis. Pada mitosis, mikrotubulus memisahkan kromatid yang bergerak ke arah berlawanan. Coba pelajari lagi tahap anafase pada mitosis. d. Telofase I Pada telofase, setiap kromosom homolog telah mencapai kutub- kutub yang berlawanan. Ini berarti setiap kutub mempunyai satu set Kromosom homolog kromosom haploid. Akan tetapi, setiap kromosom tetap mempunyai berpisah Gambar 4.16 dua kromatid kembar. Pada fase ini, membran inti muncul kembali. Kromosom homolog mulai Peristiwa ini kemudian diikuti tahap selanjutnya, yaitu sitokinesis. bergerak menuju kutub sel. e. Sitokinesis Kalian masih ingat pengertian sitokinesis pada sel hewan mau- Alur pembelahan pun tumbuhan bukan? Ya, sitokinesis merupakan proses pembelahan sitoplasma. Tahap sitokinesis terjadi secara simultan dengan telofase. Artinya, terjadi secara bersama-sama. Tahap ini merupakan tahap di antara dua pembelahan meiosis. Alur pembelahan atau pelat sel mulai terbentuk (Gambar 4.17). Pada tahap ini tidak terjadi perbanyakan (replikasi) DNA. Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel haploid yang mengandung setengah jumlah kromosom homolog. Meskipun demiki- an, kromosom tersebut masih berupa kromatid saudara (kandungan DNA-nya masih rangkap). Untuk menghasilkan sel anakan yang mem- Gambar 4.17 punyai kromosom haploid diperlukan proses pembelahan selanjutnya, Kromosom homolog mulai yaitu meiosis II. Jarak waktu antara meiosis I dengan meiosis II disebut bergerak menuju kutub sel. Tahap ini disertai sitokinesis. dengan interkinesis. Pembelahan Sel 111
  • 121.
    Jadi, tujuan meiosisII adalah membagi kedua salinan DNA pada sel anakan yang baru hasil dari meiosis I. Meiosis II terjadi pada ta- hap-tahap yang serupa seperti meiosis I. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang tahap meiosis II, perhatikan uraian selanjutnya. 2. Tahap Meiosis II Tahap meiosis II juga terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telo- fase. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap meiosis I. Masing-masing sel anakan hasil pembelahan meiosis I akan membelah lagi menjadi dua. Sehingga, ketika pembelahan meiosis telah sempurna, dihasilkan empat sel anakan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa jumlah kromo- som keempat sel anakan ini tidak lagi diploid (2n) tetapi sudah haploid (n). Proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi pada tahap meio- sis II. Bagaimanakah proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi? Kalian akan mengetahuinya setelah mempelajari uraian di bawah ini. a. Profase II (a) Fase pertama pada tahap pembelahan meiosis II adalah profase II (Gambar 4.18a). Pada fase ini, kromatid saudara pada setiap sel anakan masih melekat pada sentromer kromosom. Sementara itu, benang mi- krotubulus mulai terbentuk dan kromosom mulai bergerak ke arah bidang metafase. Tahap ini terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti tahap berikutnya. b. Metafase II Pada metafase II, setiap kromosom yang berisi dua kromatid, me- rentang atau berjajar pada bidang metafase II (Gambar 4.18b). Pada tahap ini, benang-benang spindel (benang mikrotubulus) melekat pada Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 249 (b) kinetokor masing-masing kromatid. c. Anafase II Fase ini mudah dikenali karena benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua kromatidnya untuk bergerak menuju Kromatid saudara kutub yang berbeda (Gambar 4.18c). Kromatid yang terpisah ini se- memisah lanjutnya berfungsi sebagai kromosom individual. d. Telofase II Pada telofase II, kromatid yang telah menjadi kromosom menca- pai kutub pembelahan. Hasil akhir telofase II adalah terbentuknya 4 sel (c) haploid, lengkap dengan satu salinan DNA pada inti selnya (nuklei). Gambar 4.18 e. Sitokinesis II (a) Setiap sel anakan hasil meiosis I mengalami profase II. Selama telofase II, terjadi pula sitokinesis II, ditandai adanya sekat (b) Pada anafase II, kromatid sel yang memisahkan tiap inti sel. Akhirnya terbentuk 4 sel kembar bergerak ke kutub berlawanan. yang haploid. (c) Setiap kromosom (pasangan kromatid) berada di bidang Berdasarkan uraian di depan, sel-sel anakan sebagai hasil metafase. pembelahan meiosis mempunyai sifat genetis yang bervariasi satu 112 Biologi Kelas XII
  • 122.
    sama lain. Variasigenetis yang dibawa sel kelamin orang tua Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 249 menyebabkan munculnya keturunan yang bervariasi juga. Sel anak yang haploid terbentuk Dapatkah kalian menunjukkan bagaimana mekanisme variasi genetik sel anakan ini? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut. Kalian telah mempelajari pembelahan sel secara mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis dan meiosis merupakan pem- belahan yang berbeda satu sama lain. Bagaimanakah perbedaan Gambar 2.19 Pada telofase II yang antara mitosis dan meiosis? Coba kalian perhatikan Tabel 4.1 disertai sitokinesis II, dihasilkan empat berikut. sel anak haploid. Tabel 4.1. Perbedaan mitosis dan meiosis Pembeda Mitosis Meiosis a. Replikasi DNA Pada interfase Pada interfase, sebelum meiosis I. b. Tahap pembelahan Satu kali, meliputi profase, metafase, Dua kali, yaitu meiosis I dan meiosis anafase, telofase, dan sitokinesis. II. Meiosis I meliputi profase I (lepto- ten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis). Meiosis II meliputi profase II, meta- fase II, anafase II, telofase II, dan sitokinesis II. c. Sinapsis Tidak terjadi Pada profase I d. Jumlah dan sifat sel Dua sel, masing-masing diploid (2n) Empat sel, masing-masing haploid anakan dan identik secara genetik dengan in- (n) dan tidak identik secara gene- duknya. tik, dengan induk maupun dengan Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 250. (dengan pengembangan) sesamanya. e.Tempat terjadinya 1) Pada hewan Di sel-sel tubuh (sel somatik) Organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium) 2) Pada tumbuhan Jaringan meristem (ujung akar, ujug Organ reproduktif jantan (benang batang, dan kambium) sari) dan organ betina (putik) f. Peran 1) Pada organisme Memperbanyak diri uniseluler 2) Pada orgsanisme Memperbanyak sel, pertumbuhan, atau Membentuk dan mengurangi jumlah multiseluler memperbaiki sel yang rusak kromosom sel kelamin Nah, untuk mengetahui sejauh mana kalian menguasai materi tersebut, coba kerjakan Diskusi dan Uji Kompetensi berikut. D i s k u s i Pernahkah sel-sel pada bagian tubuh kalian rusak atau mengelupas? Dapatkah sel-sel tersebut diperbaiki? Peristiwa apakah yang berperan dalam memperbaiki sel yang rusak tersebut? Diskusikan bersama kelom- pok kalian. Pembelahan Sel 113
  • 123.
    Uji Kompetensi 6. Bagaimanakah perbedaan profase pada mitosis dan profase I pada meiosis? 1. Jelaskan mengapa pembelahan meiosis di- 7. Jelaskan tingkah laku pasangan kromatid katakan sangat berpengaruh dalam pertum- pada fase metafase I. buhan dan perkembangan organisme? 8. Jelaskan perbedaan antara mitosis dan 2. Apakah yang akan terjadi jika sel kelamin, meiosis, ditinjau dari tujuan dan sifat sel baik jantan atau betina, tidak mengalami anakannya. pembelahan meiosis? 9. Gambarkan dan jelaskan tahapan-tahapan 3. Sebutkan subfase yang terjadi pada profase. yang dilalui pada pembelahan meiosis. Jelaskan pula ciri-ciri yang terjadi pada se- 10. Jelaskan perbedaan antara anafase I tiap subfase tersebut. pada meiosis I dengan anafase pada mi- 4. Apa yang dimaksud sinapsis? tosis. 5. Apakah perbedaan antara sister chromatids dan non sister chromatids? Kalian telah mempelajari pembelahan sel secara meiosis yang ter- jadi pada sel-sel reproduksi. Berdasarkan penjelasan di atas, kalian tahu bahwa pada hewan, sperma dan sel telur terbentuk dari pembelahan meiosis. Bukan hanya hewan saja, tetapi sel-sel reproduksi pada tum- buhan juga terbentuk dari pembelahan meiosis ini. Nah, setelah mem- pelajari uraian selanjutnya, kalian akan mengetahui proses-proses yang terjadi dalam pembentukan sel reproduksi pada hewan dan tumbuhan, yang disebut gametogenesis. D. Gametogenesis dan Pewarisan Sifat Sebelum menjadi individu baru, baik pada tumbuhan maupun hewan, tentunya diperlukan bahan baku atau cikal bakal pembentuk in- Galeri dividu baru tersebut. Pada proses perkembangbiakan generatif (seksu- al) hewan maupun tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel kelamin Produksi Sperma Pria yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk mem- Pada manusia, proses bentuk zigot, embrio, kemudian individu baru. Nah, pada materi beri- pembentukan sperma dari kut ini akan dibahas tentang proses pembentukan gamet, baik jantan spermatosit primer hingga terbentuk sel sperma, me- maupun betina yang disebut gametogenesis (genesis = pembentukan). merlukan waktu sekitar 48 Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada jam. Setiap pria dapat me- organ reproduktif. Pada hewan dan manusia, gametogenesis terjadi ngeluarkan sperma sekitar 3 ml. Dalam setiap mililiter pada testis dan ovarium, sedangkan pada tumbuhan terjadi pada pu- mengandung 120 juta tik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu sperma. Ini berarti, setiap in- gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur). Seka- dividu dapat mengeluarkan 360 juta sperma yang hidup rang, marilah kita mempelajari proses terjadinya gametogenesis pada dan bergerak aktif. hewan dan tumbuhan. 1. Gametogenesis pada Hewan Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangbiakan hewan. Gametogenesis pada hewan yang akan kita pelajari dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Sper- 114 Biologi Kelas XII
  • 124.
    matogenesis merupakan prosespembentukan gamet jantan (sperma). Sementara oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum atau sel telur). a. Spermatogenesis Spermatogonium Sperma berbentuk kecil, lonjong, berflagela, dan secara keselu- Pai, Dasar-dasar Genetika, hlm. 37 ruhan bentuknya menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma Mitosis digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan Spermatosit pada testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan sebagai primer buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah Meiosis I sepasang. Spermatosit Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang disebut tubulus sekunder seminiferus. Pada dinding sebelah dalam saluran inilah, terjadi proses Meiosis II spermatogenesis. Di bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang bersifat diploid (2n) yang disebut spermatogonium. Spermatid Pembentukan sperma terjadi ketika spermatogonium mengalami Maturasi pembelahan mitosis menjadi spermatosit primer (sel sperma primer). Spermatozoa Selanjutnya, sel spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosis II, sehingga terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar dan bersifat haploid. Mula-mula, spermatid berbentuk bulat, lalu sitoplasmanya se- Gambar 4.20 Diagram makin banyak berkurang dan tumbuh menjadi sel spermatozoa yang pembentukan sperma berflagela dan dapat bergerak aktif. Berarti, satu spermatosit primer (spermatogenesis) di dalam testis. menghasilkan dua spermatosit sekunder dan akhirnya terbentuk 4 sel spermatozoa (jamak = spermatozoon) yang masing-masing bersifat haploid dan fungsional (dapat hidup). b. Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut Oogonium oogonium tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah Pai, Dasar-dasar Genetika, hlm. 37 secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I Oosit Badan kutub primer pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik primer Meiosis I yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut Oosit oosit sekunder, sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer sekunder (polar body). Meiosis II Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan Badan kutub sekunder meiosis tahap II. Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda. Ootid Satu sel yang besar disebut ootid yang akan berkembang menjadi Ovum ovum. Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub. Sementara itu, badan kutub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan kutub sekunder. Jadi, hasil akhir oogenesis adalah satu ovum (sel Gambar 4.21 Diagram terbentuknya ovum atau sel telur telur) yang fungsional dan tiga badan kutub yang mengalami di dalam ovarium. degenerasi (mati). Pembelahan Sel 115
  • 125.
    Nah, dari uraiantentang spermatogenesis tersebut, lakukanlah rubrik Diskusi berikut ini. D i s k u s i Mengapa sel kelamin (gamet) pada manusia atau hewan bersifat haploid? Apa yang akan terjadi jika sel kelamin tersebut bersifat diploid? Hubungkanlah jawaban tersebut dengan proses fertilisasi. Diskusikanlah bersama kelompok kalian dan presentasikan hasilnya di depan kelas. Selain pada hewan, gametogenesis juga terjadi pada tumbuhan. Berikut ini akan diuraikan tentang gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi. 2. Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis mengalami perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise- but maturasi. Berikut ini kalian akan membahas proses gametogenesis pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja. Pada tumbuhan berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem- bentukan gamet jantan dan pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet jantan disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina disebut megasporogenesis. Mari kita pelajari pengertian kedua macam gametogenesis tersebut. Putik a. Mikrosporogenesis Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada Stigma (kepala putik) bagian kepala sari atau anthera. Kepala sari ini meng- Benang Anthera Tangkai putik hasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma. sari (kepala sari) Mikrosporosit Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel in- Tangkai sari duk mikrospora diploid yang disebut mikrosporosit di Ovarium dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I menghasilkan sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini Meiosis I mengalami meiosis II dan menghasilkan 4 mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok menjadi satu sehingga disebut sebagai tetrad. Sel haploid Kandung (n) Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi- Integumen lembaga Meiosis II tosis. Pembelahan ini menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Sel vegetatif ini mempu- nyai ukuran yang lebih besar daripada sel generatif. 4 Mikrospora (tetrad) Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber- Inti generatif Kariokinesis sama-sama membentuk sebuah butiran serbuk sari Inti saluran yang belum dewasa. serbuk sari Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif Gambar 4.22 Inti sperma membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, Pembentukan serbuk sari (mikrosporogenesis) sehingga terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara itu, inti vegetatifnya tidak membelah. Pembentukan sel Inti sperma saluran sperma ini dapat terjadi sebelum serbuk sari keluar dari serbuk sari 116 Biologi Kelas XII
  • 126.
    anthera atau padasaat serbuk sari sampai di kepala putik (stigma). Pada saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya, pembe- sel induk megaspora lahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus (megasporosit) Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 359 stigma atau mencapai kantung embrio di dalam bakal biji (ovulum). b. Megasporogenesis Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet betina (Gambar 4.24). Proses ini terjadi di dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah (ovarium) pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung megasporofit yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofit mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora haploid meiosis yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengalami degenerasi megaspora yang hidup dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup. Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan kromosom secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa diikuti pembelahan megaspora yang sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah sel besar yang disebut kandung mati (berdege- nerasi) lembaga muda yang mengandung delapan inti haploid. Kandung 3 mitosis lembaga ini dikelilingi kulit (integumen). Di ujungnya terdapat kandung kutub kalaza lembaga aga g sebuah lubang (mikropil) sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari inti antipoda (3) ke dalam kandung lembaga. Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat inti kutub (2) mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan sel sinergid meng- sel telur alami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi int integumen nte sel telur. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti ini dinamakan inti mik mikropil k sel sinergid sin rgid ner d sinergid antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah Gambar 4.23 Diagram terjadinya 3 Di Di megasporofit kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder. Ini berarti kandung lembaga Kiasma tempat telah masak, yang disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi. pindah silang Profase I meiosis 3. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis Tetrad Secara garis besar, ada tiga mekanisme yang menyebabkan ter- jadinya variasi genetik pada suatu populasi. Ketiga mekanisme ini Mikrotubulus Metafase I dapat dijelaskan sebagai berikut. kinetokor Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 252 a. Pindah silang Anafase I Telah dijelaskan di depan bahwa sel kelamin membelah secara meiosis. Pada profase I, kromosom homolog muncul pertama kali sebagai pasangan. Metafase II Kromosom-kromosom homolog ini saling bersilangan pada kiasmata. Pada kiasmata inilah terjadi pindah silang (crossing over) materi genetik dari kromosom satu ke kromosom lainnya. Pindah silang ini terjadi Anafase II ketika dua kromatid dari kromosom yang berbeda bertukar tempat. Kromatid yang sudah tidak identik lagi dengan kromatid saudaranya karena terjadi pindah silang disebut dyad. Terjadinya pindah silang ini Gambar 4.24 Pindah silang dapat kalian lihat pada Gambar 4.24. Pada manusia, dua atau tiga kasus menyebabkan terjadinya variasi genetik pada sel anak kejadian pindah silang dapat terjadi untuk setiap pasangan kromosom. Pembelahan Sel 117
  • 127.
    b. Pemilahan kromosomsecara bebas Kalian telah mengetahui bahwa pembelahan sel selalu diikuti pembagian kromosom pada sel anakan yang dihasilkan. Begitu pula dengan pembelahan meiosis. Pada metafase I, pasangan kromosom homolog terletak pada bidang metafase. Orientasi pasangan homolog yang menghadap kutub-kutub sel bersifat acak. Setiap pasangan mempunyai dua kemungkinan dalam penyusunan ini. Kita ambil contoh organis- me yang mempunyai empat kromosom diploid (2n = 4). Organisme ini mempunyai 2 kromosom dalam sel gametnya. Dua kromosom ini dapat menghasilkan empat kemungkinan sel anakan dengan kombinasi kromosom berbeda satu sama lain. Perhatikan Gambar 4.25. Dua kemungkinan penyusunan kromosom Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 251 pada metafase I yang peluang terjadinya sama besar Metafase II Gamet Kombinasi 1 Kombinasi 2 Kombinasi 3 Kombinasi 4 Gambar 4.25 Dua kemungkinan penyusunan kromosom pada metafase I untuk sel dengan 4 buah kromosom diploid. Bagaimanakah dengan manusia? Manusia mempunyai 46 kromosom diploid. Ini berarti pada sperma atau sel telur terdapat 23 kromosom haploid. Dari 23 kromosom ini mempunyai sekitar 8 juta kemungkinan penyusunan homolog pada metafase. Kandungan kromosom pada sel sperma atau sel telur ini akan diwariskan pada anak keturunannya. Jadi, setiap manusia sebenarnya merupakan 1 dari 8 juta kemungkinan pemilahan kromosom yang diwariskan oleh bapak atau ibu kandungnya. c. Fertilisasi random Di dalam sebuah keluarga, seorang anak mempunyai sifat yang berbeda dengan saudara-saudaranya. Seorang anak tidak ada yang memiliki sifat yang sama persis dengan ibu atau bapaknya. Akan tetapi, sifatnya kemungkinan besar merupakan perpaduan sifat kedua orang tuanya. Ini jelas sangat masuk akal, sebab seorang anak dihasilkan dari pembuahan 1 sel telur ibu oleh 1 sel sperma bapak. Sel telur yang dibuahi sperma akan menjadi zigot sebagai cikal bakal manusia. Jadi, genetik seorang anak sangat dipengaruhi kromosom yang terkandung dalam sel telur atau sperma tersebut. Kalian mengetahui bahwa setiap sel kelamin (sperma dan sel telur) yang menentukan kromosom anak merupakan 1 dari 8 juta kemungkinan. Hal ini berarti, seorang manusia merupakan salah satu dari 64 trilyun (8 juta × 8 juta) kombinasi kromosom diploid. Dengan kata lain, kita telah memenangkan pertandingan melawan 64 118 Biologi Kelas XII
  • 128.
    trilyun calon anakyang mungkin dilahirkan. Inilah tanda kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Setelah kalian mempelajari peristiwa gametogenesis, cobalah ka- lian kerjakan Telisik. T e l i s i k Bersama kelompok kalian, lakukanlah tahapan berikut ini: 1. Buatlah bagan tentang tahapan gametogenesis pada hewan dan Angiospermae. Buatlah diagram tersebut pada kertas berukuran A5 semenarik mungkin. Berikut ini contoh diagram alirnya: Gametogenesis Hewan Angiospermae Spermatogenesis Oogenesis Mikrosporogenesis Megasporogenesis 1 2 3 6 7 13 14 19 20 3x mitosis 4 8 9 15 21 16 (inti vegetatif) 22 22 23 5 10 11 17 24 12 18 (2 inti sperma) 26 2 25 26 2. Kumpulkanlah tugas kepada guru kalian serta jelaskan di depan guru kalian, maksud dari bagan ksud yang kalian buat. Dari rubrik Telisik yang telah kalian buat, tentunya kalian telah memahami tentang gametogenesis. Untuk lebih memperdalamnya lagi, kerjakanlah rubrik Uji Kompetensi berikut ini. Uji Kompetensi annya dengan gambar. 4. Apakah tujuan spermatogenesis dan oo- genesis bagi hewan? 1. Jelaskan pengertian istilah-istilah berikut. 5. Jelaskan bagaimanakah mekanisme ter- a. Gametogenesis jadinya variasi genetik pada sel anakan b. Spermatogenesis hasil pembelahan meiosis. c. Oogenesis 6. Jelaskan pengertian maturasi. d. Mikrosporofit 7. Gambarkan diagram proses pembentukan e. Megasporofit serbuk sari pada tumbuhan berbunga. 2. Apakah perubahan oosit I menjadi oosit II 8. Gambarkan diagram proses pembentukan sama dengan perubahan spermatosit I menjadi gamet betina pada tumbuhan berbunga. spermatosit II? Berikan alasan jawabanmu. 9. Kandung lembaga muda terdiri dari dela- 3. Jelaskan proses pembentukan sperma dan pan inti. Inti apa sajakah itu? sel telur (ovum) pada hewan. Lengkapi jawab- Pembelahan Sel 119
  • 129.
    Ikhtisar 1. Berdasarkan proses yang terjadi, pembelahan sel dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembelahan amitosis (spontan), pembelahan mitosis, dan pembelahan meiosis. 2. Pembelahan amitosis (yang terjadi pada golongan bakteri) adalah pembelahan spontan dimana satu sel menghasilkan dua sel identik. 3. Pembelahan mitosis terjadi pada sel organisme eukariotik. Sel diploid yang mengalami mitosis membelah menjadi dua sel anakan yang juga diploid. Pembelahan mitosis terjadi secara bertahap yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. 4. Pada pembelahan meiosis, satu sel diploid membelah menjadi empat sel anakan yang masing- masing bersifat haploid. 5. Pembelahan meiosis bertujuan menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pembelahan ini terjadi dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing-masing tahap meiosis tersebut melalui tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. 6. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet. 7. Gametogenesis pada hewan jantan disebut spermatogenesis. Spermatogenesis menghasilkan empat sperma yang haploid. Sementara gametogenesis pada hewan betina disebut oogenesis yang menghasilkan satu sel telur haploid. 8. Pembentukan gamet jantan pada tumbuhan berbunga disebut mikrosporogenesis. Mikrosporogenesis menghasilkan empat mikrospora yang haploid. Sementara pembentukan gamet betina pada tumbuhan disebut megasporogenesis. Megasporogenesis menghasilkan delapan megaspora yang haploid. S e n a r a i k a ta Aktin Mikrofilamen dalam sitoplasma, berupa Kromatid Salah satu bagian dari pasangan benang halus tak berongga dan menyebabkan kromosom (kromosom anak) kontraksi otot (pada gelendong pembelahan) Kromosom homolog Kromosom sepasang yang Anthera Kepala sari, tempat terdapatnya serbuk sari terdiri dari kromosom identik Badan golgi Organel pembentuk vesikula atau Megaspora Sel gamet betina yang haploid pada pensekresi zat yang lain tumbuhan Dyad Kromatid yang sudah tidak identik lagi karena Meiosis Pembelahan sel yang menghasilkan sel sudah mengalami pindah silang anakan yang bersifat haploid Haploid Sifat kromosom yang tidak berpasangan Mikrospora Sel gamet jantan yang haploid pada (tunggal) tumbuhan yang akan berkembang menjadi pollen (serbuk sari) Diploid Keadaan sel yang kromosomnya berpasangan (2n) Miosin Mikrofilamen yang lebih besar dari aktin, juga berperan dalam kontraksi otot. Aktin dan miosin Fertilisasi Peleburan antara sel gamet jantan dan terletak berjajar sel gamet betina Oogenesis Proses pembentukan sel kelamin betina Interkinesis Tahap (fase) singkat di antara dua (ovum atau sel telur) pada hewan dan manusia pembelahan meiosis Ovarium Disebut juga bakal buah, terdapat di bagian Kinetokor Struktur di daerah sentromer kromatid pangkal putik sebagai tempat terbentuknya ovum sebagai perlekatan mikrotubulus, terdiri dari bagian spesifik DNA dan protein Pollen Butir-butir serbuk sari yang sudah masak Kromatin Struktur berupa benang-benang halus Spermatogenesis Proses pembentukan sel kelamin sebelum memadat dan memendek menjadi jantan (sperma) pada hewan dan manusia kromosom Vesikula Rongga di dalam sitoplasma sebagai penyimpan bahan organik 120 Biologi Kelas XII
  • 130.
    Ulangan Harian A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. a. 3 sel haploid b. 3 sel diploid 1. Ciri fisiologis kehidupan yang bertujuan c. 6 sel haploid untuk melestarikan jenisnya ialah . . . . d. 6 sel diploid a. nutrisi d. reproduksi e. 8 sel diploid b. respirasi e. sintesis 9. 2 Dari gambar di sam- c. transportasi 1 3 ping, yang merupakan 2. Pada akhir pembelahan sel selalu diikuti kromatid saudara dan pembagian sitoplasma. Peristiwa ini dise- tetrad ditunjukkan but . . . . pada nomor . . . . a. diakinesis d. karioteka a. 1 dan 2 b. kariokinesis e. reduksi 5 b. 1 dan 3 4 c. sitokinesis d. 2 dan 4 3. Peristiwa replikasi DNA terjadi pada fase c. 1 dan 5 .... e. 4 dan 5 a. G1 interfase d. S interfase 10. Jarak waktu yang singkat antara meiosis I b. G2 interfase e. G2 profase dengan meiosis II disebut . . . . c. G1 metafase a. profase d. interkinesis 4. Pada pembelahan mitosis, pengemasan b. sitokinesis e. interfase DNA dalam kromosom mulai terjadi pada c. diakinesis fase awal dari .... 11. Pembelahan sel pada meiosis I menghasil- a. interfase d. telofase kan dua sel anakan yang . . . . b. profase e. anafase a. diploid, DNA dua salinan (2n) c. metafase b. diploid, DNA satu salinan 5. Pada pembelahan mitosis, kromosom tam- c. haploid DNA dua salinan pak paling jelas pada fase . . . . d. haploid DNA satu salinan a. interfase d. anafase e. diploid tanpa salinan DNA b. profase e. telofase 12. Pembelahan sel secara mitosis menghasil- c. metafase kan . . . . 6. Organel yang berfungsi mengatur arah a. 4 sel yang diploid pembelahan sel adalah . . . . b. 4 sel yang haploid a. mitokondria d. sentromer c. 2 sel yang diploid b. sentriol e. gametogenesis d. 2 sel yang haploid c. sentrosom e. 4 sel, 2 sel haploid dan 2 sel diploid 7. Pembentukan alur pembelahan atau pelat 13. Di antara hal-hal berikut ini yang tidak ter- sel terjadi pada tahap . . . . jadi pada tahap profase adalah . . . . a. awal profase d. awal telofase a. benang-benang kromatin memendek b. akhir metafase e. akhir telofase dan menebal c. akhir anafase b. membran inti mulai menghilang 8. Jika satu sel diploid membelah tiga kali se- c. sentriol membelah menjadi dua cara mitosis, maka jumlah sel anakannya d. mulai tampak adanya mikrotubulus adalah . . . . e. kromosom mulai menghilang Pembelahan Sel 121
  • 131.
    14. Perhatikan ciri-ciriberikut. 3) sifat sel anak sama dengan sel induk (1) terjadi sintesis RNA 4) terjadi pada sel kelamin (2) terbentuk bahan-bahan pembelahan 5) pembelahan berlangsung dua kali (3) waktu yang dipergunakan paling lama Ciri khas mitosis ditunjukkan pada nomor Ciri-ciri tersebut terjadi pada tahap . . . . .... a. interfase d. anafase a. 1 dan 2 d. 2 dan 5 b. profase e. telofase b. 1 dan 3 e. 3 dan 4 c. metafase c. 2 dan 4 15. Struktur dalam sel yang memiliki kemam- puan menyerap zat warna ialah . . . . B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. a. endoplasma d. kromosom b. sentriol e. filamen 1. Sebutkan perbedaan antara pembelahan c. ribosom mitosis dan pembelahan meiosis, ditinjau dari hasil akhir dan tempat terjadinya. 16. Pada tumbuhan berbunga, pembentukan sel-sel spermatozoid terjadi di dalam . . . . 2. Untuk pembelahan mitosis, bagaimanakah a. kepala putik e. kelopak bunga keadaan DNA dan kromosom pada fase in- b. ovarium d. kotak sari terfase, profase, metafase, dan telofase? c. putik 3. Jelaskan tujuan kromosom menempatkan 17. Sel yang mempunyai kromosom diploid diri pada bidang metafase. adalah . . . . 4. Mengapa sel telur (ovum) dan sel sperma a. sel mikrospora d. sel sperma memiliki n kromosom? Jelaskan proses b. sel ovum e. sel oosit pembentukannya melalui spermatogenesis c. sel zigot sekunder dan oogenesis. 18. Sel yang merupakan hasil dari pembelahan 5. Sel tubuh manusia mempunyai 46 kromo- mitosis adalah . . . . som. Berapa banyak kromosom manusia a. sel megaspora yang ditemukan di dalam: b. sel ovum a. spermatosit sekunder c. inti vegetatif bulu serbuk sari b. spermatid d. sel induk spora c. spermatozoa e. sel mikrospora d. spermatosit primer 19. Ciri anafase pada pembelahan mitosis 6. Diketahui sebuah sel induk mempunyai adalah . . . . 6 buah kromosom dan tersusun diploid. a. kromatid berkumpul di bidang pem- Gambarlah proses dihasilkannya sel anakan, belahan jika: b. kromatid memisah dan bergerak a. sel mengalami pembelahan mitosis menuju kutub b. sel mengalami pembelahan meiosis c. kromatid telah sampai di kutub sel 7. Jelaskan pengertian dyad. d. terbentuk dinding inti dan nukleolus 8. Apakah perbedaan antara metafase I de- e. terbentuk bidang pembelahan ngan telofase I pada meiosis I, ditinjau dari 20. Pernyataan berikut berhubungan dengan membran intinya? pembelahan sel. 9. Jelaskan mekanisme terjadinya pindah si- 1) terjadi pada sel tubuh lang pada meiosis. 2) sifat sel anak tidak sama dengan sel 10. Jelaskan perbedaan spermatogenesis dan oo- induk genesis, berdasarkan sel yang fungsional. 122 Biologi Kelas XII
  • 132.
    Bab V Prinsip Hereditas 15,000 Educational Image 50,000 PhotoArt dok.PIM dok.PIM P ernahkah kalian melihat kucing berbulu putih, coklat, atau bergaris- garis hitam? Kalian mungkin pernah pula mengunjungi pedagang tanaman hias (nurseri) yang mengoleksi aneka ragam sifat tanaman (baik bentuk, warna, jumlah bunga, maupun ukuran tanamannya). Ternyata, mereka dapat memperoleh koleksi binatang maupun tanaman dengan sifat sesuai yang mereka inginkan. Caranya dengan melakukan persilangan dua individu yang mempunyai sifat yang diharapkan. Apa yang menyebabkan hal ini dapat terjadi? Kalian akan mengetahuinya setelah mempelajari materi berikut. Simaklah bersama-sama. Prinsip Hereditas 123
  • 133.
    Ka taK un c i Nah, pada bab ini, kalian akan mempelajari hukum-hukum pewa- risan sifat Mendel, pola-pola hereditas, dan hereditas pada manusia. • Hukum Mendel • Tautan Selanjutnya, kalian diharapkan dapat menerapkan Hukum Men- • Pindah silang del dengan menentukan perbandingan fenotip dan genotip keturunan, • Sex linkage menjelaskan macam-macam, penyebab terjadi, dan aplikasi dari penyim- • Determinasi seks • Gen letal pangan-penyimpangan semu Hukum Mendel. Selain itu, kalian di- • Nondisjunction harapkan dapat mengaplikasikan perhitungan perbandingan terjadinya • Kromosom seks pewarisan sifat pada manusia. Kilas A. Hukum Pewarisan Sifat Mendel Pada bab pembelahan Jika individu dengan sifat A melakukan perkawinan dengan sel, dikenal pembelahan langsung (amitosis) dan individu lain dengan sifat B, sifat keturunannya dapat mengikuti tidak langsung (mitosis salah satu induknya atau merupakan hasil kombinasi dari sifat kedua dan meiosis). Pembela- induknya. Penurunan atau pewarisan sifat dari induk atau tetua kepada han meiosis terjadi pada proses gametogenesis yang generasi (keturunan) berikutnya disebut inheritansi (inheritance). menghasilkan bahan baku Peristiwa pewarisan sifat tersebut mengikuti pola-pola tertentu yaitu (gamet) untuk terjadinya fer- pola-pola hereditas (Latin: heres atau ahli waris). tilisasi sehingga membentuk individu baru. Hukum Mendel merupakan Hukum Hereditas yang menjelaskan prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme. Teori Mendel didukung beberapa biologiwan seperti De Vries (Belanda), Correns (Jerman), dan Tschermak (Austria). Suatu hipotesis memprediksi bahwa dari generasi ke generasi, populasi dengan perkawinan bebas akan menghasilkan individu yang sama (seragam). Namun kenyataannya, dalam pengamatan setiap hari dan hasil percobaan pengembangbiakan hewan serta tumbuhan bertolak belakang dengan prediksi tersebut. Untuk mengembangkan teorinya, Mendel menggunakan objek kajian berupa tanaman kacang kapri atau ercis (Gambar 5.1). Alasan dan keuntungan pemilihan kacang kapri untuk objek kajiannya antara lain: kapri memiliki pasangan-pasangan yang kontras, mudah disilangkan, mampu menghasilkan keturunan banyak dan cepat karena daur hidupnya yang pendek, serta dapat melakukan autogami atau penyerbukan sendiri karena mempunyai organ kelamin jantan (stamen atau benang sari) dan organ kelamin betina (putik atau pistillum) dalam tiap bunganya. Mendel mengamati tujuh sifat kacang kapri (Pisum sativum) tersebut, antara lain: biji bulat dibandingkan dengan biji keriput; biji Microsoft Encarta Premium 2006 warna kuning dibandingkan dengan biji warna merah; buah warna hijau dibandingkan dengan buah warna kuning; buah mulus dibandingkan dengan buah berlekuk; bunga warna ungu dibandingkan dengan bunga warna putih; dan letak bunga diaksial (ketiak) dibandingkan bunga di terminal ujung; serta batang panjang dibandingkan dengan Gambar 5.1 Tanaman ercis batang pendek. (Pisum sativum) Mendel memindahkan serbuk sari yang belum dewasa atau matang, dan menaburkan serbuk sari ke kepala putik pada bunga yang serbuk sarinya sudah dihilangkan. Selanjutnya, ia menyilangkan dua 124 Biologi Kelas XII
  • 134.
    individu galur murniatau true breeding (yaitu tanaman yang apabila melakukan penyerbukan sendiri, senantiasa menghasilkan tunas Galeri yang sifatnya sama persis dengan sifat induknya) yang sama–sama Microsoft Encarta Premium 2006 memiliki pasangan sifat kontras, misalnya : kacang kapri berbunga merah galur murni dengan kacang kapri berbunga putih galur murni atau tanaman kacang kapri batang panjang dengan kacang kapri berbatang pendek. Hasil penyilangan menunjukkan bahwa sifat dari dua induk tidak muncul sekaligus (hanya satu sifat). Kacang kapri berbunga merah yang disilangkan dengan kacang kapri berbunga putih menghasilkan kacang Gregor Johann Mendel lahir pada 22 Juli 1822 di Heinzen- kapri berbunga merah. Berarti warna merah dominan terhadap warna dorf (dulu bagian dari Austria, putih, atau warna putih resesif terhadap warna merah. Alel dominan sekarang masuk wilayah yaitu gen penentu sifat yang menutupi sifat pasangannya (alel resesif ), Cekoslowakia). Tahun 1840, ia belajar di Sekolah Menengah dan ditulis dengan huruf besar (dalam contoh di atas, warna merah Troppau kemudian di Institut bersifat dominan dan ditulis sebagai M). Alel resesif yaitu alel penentu Filsafat Olmutz. Tahun 1843, ia sifat yang ditutupi oleh sifat pasangannya (alel dominan), dan ditulis melanjutkan studinya di Biara Augustinia di Altbrun dan dengan huruf kecil (dalam contoh di atas, warna putih bersifat resesif menjadi pendeta pada 1847. dan ditulis sebagai m). Tahun 1851-1853, Mendel Selanjutnya, Mendel menyilangkan sesama F1 yang berbunga belajar di Universitas Wina. Selanjutnya, tahun 1857- merah. Keturunan generasi kedua (F2)nya terdiri dari tanaman berbunga 1865, ia menyilangkan Pisum merah dan tanaman berbunga putih dengan rasio (perbandingan) 3 : sativum (ercis) dan mempu- 1. Berdasarkan penelitiannya, Mendel menyusun beberapa hipotesa blikasikan hasilnya. Tahun 1866, publikasinya sampai ke sebagai berikut: Eropa dan Amerika, hingga 1. Sepasang gen dari induk jantan dan induk betina berperan dalam Mendel mendapat gelar mengendalikan setiap sifat pada keturunannya. sebagai Bapak Genetika. 2. Setiap alel (anggota dari sepasang gen) menunjukkan bentuk al- Suryo, Genetika Manusia, hlm. 86 ternatif sesamanya. Misalnya warna merah dengan putih, atau biji bulat dengan biji keriput. 3. Pasangan alel berbeda yang terdapat bersama–sama dalam satu in- dividu tanaman, terdiri dari alel yang merupakan faktor dominan dan faktor resesif. Faktor dominan akan menutupi faktor resesif. 4. Pada saat pembentukan gamet (meiosis), masing-masing alel me- misah secara bebas. Selanjutnya, penggabungan gamet terjadi se- cara acak. 5. Individu murni mempunyai pasangan sifat (alel) yang sama yaitu dominan saja, atau resesif saja. Setelah diuji berkali-kali ternyata hasil penelitian Mendel tetap, sehingga hipotesis Mendel ditetapkan sebagai Hukum Mendel yang pokok, yaitu Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) dan Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokan atau Penggabungan). Oleh karena itu, Mendel dikenal sebagai Bapak Genetika. 1. Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi yang menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel secara acak (The Law of Segregation of Allelic Genes). Prinsip Hereditas 125
  • 135.
    Sebagaimana telah dijelaskansebelumnya, gen merupakan bagian dari DNA yang terdapat dalam kromosom. Pasangan kromosom homolog mengandung pasangan gen (terdiri dari 2 alel). Pada pem- bentukan gamet secara meiosis, pasangan-pasangan gen pada kromosom homolog saling berpisah (tahap Anafase). Pada akhir meiosis, setiap sel gamet yang dihasilkan hanya memiliki satu alel dari pasangan gen saja (pelajari kembali tentang gametogenesis). Proses pemisahan gen inilah yang disebut segregasi gen. Mengenai Hukum Mendel I ini dapat kalian kaji dari persilangan monohibrida (pembastaran dengan satu sifat beda). Sebagai langkah awal kalian dalam mempelajari persilangan mono- hibrida, berikut ini akan dijelaskan tentang istilah-istilah yang sering digunakan dalam persilangan. a. Genotip dan Fenotip Di dalam suatu individu, terdapat 2 faktor penting yang saling terkait yaitu faktor genotip dan faktor fenotip. Genotip adalah susunan genetik dari suatu sifat atau karakter individu, biasanya diberi simbol dengan huruf dobel (misalnya TT, Tt dan tt). Genotip juga dikatakan sebagai faktor pembawaan. Genotip menunjukkan sifat dasar yang tidak tampak dan bersifat menurun atau diwariskan pada keturunannya. Sementara itu, fenotip adalah hasil ekspresi atau perpaduan dari genotip dengan lingkungannya, berupa sifat yang tampak dari luar sehingga dapat diamati. Sebagai contoh adalah bentuk (rambut, wajah, mata, tubuh, dan lain-lain) atau warna (pada Microsoft Encarta Premium 2006 rambut, kulit, iris atau selaput pelangi). Genotip yang sama dapat menghasilkan fenotip yang berbeda jika terdapat pada lingkungan berbeda. Nah, setelah kalian mengetahui tentang genotip dan fenotip, si- maklah materi tentang persilangan monohibrida berikut. Gambar 5.2 Salah satu contoh b. Persilangan Monohibrida bentuk fenotip Pernahkah kalian mendengar istilah monohibrida? Persilangan monohibrida adalah perkawinan 2 individu dengan satu sifat beda yang menyolok. Persilangan monohibrida dapat terjadi pada tumbuh- an, hewan maupun manusia. 1) Monohibrida pada Tumbuhan Persilangan monohibrida pada tumbuhan dapat dilakukan misal- nya pada buncis berbiji bulat dengan buncis berbiji keriput, buncis dengan biji warna kuning disilangkan dengan biji warna hijau, buncis berbunga merah dengan buncis berbunga putih, dan seterusnya. Agar mudah mempelajarinya, tiap-tiap persilangan diberi simbol (notasi). Pada saat menyilangkan, tanaman induk diberi simbol P (singkatan dari parental). Keturunan I (keturunan pertama) yang dihasilkan dise- but fillial (keturunan) yang disingkat F1. Sementara itu, keturunan II sebagai F2. Cobalah kalian perhatikan Tabel 5.2. 126 Biologi Kelas XII
  • 136.
    Tabel 5.1. HasilPersilangan dengan Satu Sifat Beda (Persilangan Monohibrida) Sifat dan Banyak Individu yang Dihasilkan Sifat Beda Perbandingan Induk = Parental Keturunan I Keturunan II Jumlah (P) (F1) (F2) F2 Biji bulat X keriput Semua bulat 5.474 bulat : 1.850 keriput 2,96:1 Biji kuning X hijau Semua kuning 6.022 kuning : 2.001 hijau 3,01:1 Bunga merah X putih Semua merah 705 merah : 224 putih 3,15:1 Polong gembung X kurus Semua gembung 882 gembung : 299 kurus 2,95:1 Polong hijau X kurus Semua hijau 428 hijau : 152 kuning 1,82:1 Bunga aksial X terminal Semua aksial 651 aksial : 207 terminal 3,14:1 Batang panjang X pendek Semua panjang 787 panjang : 177 pendek 2,84:1 Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm 260 (dengan pengembangan) Catatan: Keturunan I (F1) dihasilkan dari persilangan 2 induk atau parental (P) Keturunan II (F2) dihasilkan dari persilangan sesama F1 (sifat sama) Pada persilangan monohibrida yang lain, Mendel melakukan eksperimen (percobaan) dengan menyilangkan tanaman kacang kapri berbunga kuning dan tanaman kacang kapri berbunga putih. Maka generasi keturunannya (F1) adalah 100% tanaman kacang kapri ber- bunga kuning. Namun, apabila tanaman kacang kapri berbunga kuning disilangkan sesamanya (persilangan inbreeding), keturunannya menun- jukkan 75% tanaman berbunga kuning dan 25% berbunga putih. Un- tuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram persilangan monohib- rida berikut. Persilangan Monohibrida Generasi 1 P1 : Fenotip : tanaman berbunga kuning X tanaman berbunga putih Genotip : KK kk Gamet : K k F1 : 100% tanaman anakan berbunga kuning (Kk) Generasi 2 P2 : Fenotip : tanaman berbunga kuning X tanaman berbunga kuning Genotip : Kk Kk Gamet : K dan k K dan k K K k k Prinsip Hereditas 127
  • 137.
    F2 : KK: kuning Kk : kuning 75% Kk : kuning kk : putih 25% Perbandingan (rasio) fenotip : Kuning : putih 75% : 25% Peristiwa terbentuknya tanaman bunga kuning dari hasil persilangan menurut Mendel adalah sebagai berikut: pada waktu pembentukan gamet betina (ovum), alel-alel KK ini memisah menjadi K dan K, sehingga sel gamet pada tanaman berbunga kuning hanya mengandung satu macam alel yaitu alel K saja. Sebaliknya, tanaman jantan berbunga putih, bersifat homozigot resesif dan genotipnya kk. Alel ini memisah menjadi k dan k pada waktu pembentukan gamet jantan atau serbuk sari, sehingga gamet-gamet jantan tanaman putih hanya memiliki satu macam alel k. Dalam persilangan, terjadilah peleburan gamet jantan (k) dan gamet betina (K), membentuk individu bersifat heterozigot, dengan genotip Kk (fenotip kuning). Pada persilangan ke-2 (P2), yaitu persilangan bebas antara genotip Kk dengan Kk, juga dimulai dengan segregasi alel K dan k, baik pada individu jantan maupun betina. Segregasi Kk menghasilkan dua macam gamet, yaitu gamet yang mengandung alel K dan gamet yang mengandung alel k. Karena induk betina mempunyai 2 macam gamet (K dan k), maka terjadilah penyilangan antara keempat macam gamet di atas, yaitu K dengan K membentuk KK (fenotip kuning, homozigot dominan), K dengan k membentuk Kk (fenotip kuning, heterozigot), k dengan K membentuk Kk (fenotip kuning, heterozigot), dan k dengan k membentuk kk (fenotip putih, homozigot resesif). 2) Monohibrida pada Hewan Persilangan monohibrida pada hewan dapat dipelajari pada per- silangan antara marmot dengan rambut normal (hitam) dan marmot dengan rambut albino. Berikut ini adalah persilangan antara kedua marmot tersebut. Persilangan Monohibrida P : AA X aa (hitam) (albino) Gamet : A a F1 : Aa (hitam) F2 Gamet A a Gamet A AA (hitam) Aa (hitam) a Aa (hitam) aa (albino) Catatan: Alel A = menyebabkan terbentuknya melanin (pigmen pemberi warna) Alel a = menghambat terbentuknya melanin 128 Biologi Kelas XII
  • 138.
    Dari hasil persilanganmonohibrida sebelumnya, perbandingan fenotip antara marmot rambut hitam dengan albino adalah (1 AA: 2 Aa: 1 aa) atau 3 hitam : 1 albino. 3) Monohibrida pada Manusia Hasil persilangan pada manusia dapat menghasilkan sifat-sifat berupa jenis kelamin dan adanya kelainan atau cacat menurun (akan kalian pelajari pada sub bab berikutnya). Kelainan albino dapat juga dialami oleh manusia. Seperti halnya pada marmot, persilangan an- tara manusia berambut hitam dengan manusia berambut albino juga menghasilkan perbandingan keturunan 3 (hitam) : 1 (albino). Setelah kalian mempelajari tentang persilangan monohibrida, iku- tilah rubrik Percobaan berikut agar kalian mengerti lebih baik. Percobaan Mempelajari Persilangan Monohibrida A. Dasar Teori Persilangan monohibrida merupakan persilangan dengan menggunakan satu sifat beda, mi- salnya warna saja, rasa, atau bentuk dari suatu sifat yang dimiliki oleh individu (manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan). Persilangan monohibrida mempunyai rasio fenotip 3 : 1 yaitu, 3 sifat dominan dan 1 sifat resesif. B. Tujuan percobaan Mempelajari persilangan melalui suatu model tiruan (simulasi) C. Alat dan bahan 1. Kotak genetika (dapat menggunakan cawan plastik) 2 buah 2. Manik-manik warna kuning 100 buah dan warna putih 100 buah D. Cara Kerja 1. Siapkan 100 buah manik-manik berwarna kuning (KK), dan 100 buah manik berwarna putih (kk). Masukkan pada kedua wadah yang berbeda. Kedua wadah tersebut mewakili dua individu pada generasi F1 suatu percobaan. Manik kuning mewakili gen dominan untuk kacang kapri yang bunganya berwarna kuning (K) dan manik putih mewakili gen resesif untuk kacang kapri berbunga putih (k). 2. Kocok kedua wadah tersebut agar manik-manik tercampur. 3. Ambil masing-masing satu manik dari setiap wadah (dengan acak dan secara bersa- maan). Kemudian letakkan manik-manik di atas meja (pasangan manik dari kedua wadah tersebut mewakili zigot). Manik-manik diambil sampai habis, selanjutnya catat hasil kombi- nasinya, apakah kuning-kuning, kuning putih atau putih putih. 4. Lakukan percobaan tersebut sebanyak 50x sehingga diperoleh 50 zigot. 5. Masukkan hasilnya dalam tabel pengamatan yang kalian buat. E. Pembahasan Dari hasil pengamatan, akan diperoleh data-data tentang kombinasi dari persilangan bunga kacang kapri kuning dan putih. Selanjutnya diskusikanlah hal-hal berikut. 1. Bagaimana sajakah genotip dan fenotip bunga kacang kapri yang dihasilkan? 2. Bagaimana rasio fenotip dan rasio genotip dari persilangan kapri berbunga kuning dan putih tersebut? 3. Apakah yang dimaksud dengan sifat dominan dan sifat resesif pada bunga kacang kapri? Prinsip Hereditas 129
  • 139.
    Sebelum kalian melanjutkanmateri tentang Hukum Mendel beri- kutnya, (Hukum Mendel II), ikutilah rubrik Telisik berikut ini. T e l i s i k Membuat Skema Segregasi Gen Pada Hukum Mendel I telah kalian pelajari bahwa pada pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel-alel dari pasangan gen secara bebas. Untuk menggambarkan peristiwa tersebut, kerjakan langkah-langkah berikut ini: 1. Persiapkan bahan berupa kertas karton, kertas manila, gunting, dan penggaris. 2. Gunakan kertas karton sebagai alas atau tempat menempelkan kertas manila (sebagai kromosom). Potonglah kertas manila dengan bentukan lingkaran dan buatlah bagan seperti terlihat di bawah ini. Pasangan kromosom K k homolog pada sel diploid Masing-masing kromosom homolog bereplikasi KK kk Meiosis I Meiosis II Gamet Meiosis II Gamet 3. Lanjutkan bagan tersebut dengan mengisikan bagian yang kosong, sehingga terbentuk 4 sel gamet yang haploid (terdiri dari satu alel dari pasangan gen kromosom). 4. Jika alel K menunjukkan fenotip warna bunga kuning dan alel k menunjukkan warna bunga putih, jelaskan maksud bagan tersebut di depan guru atau kelompok yang lain. Kemudian kumpulkan tugas kepada guru. Setelah kalian mempelajari Hukum Mendel I, berikut akan kalian pelajari tentang Hukum Mendel yang lain yaitu Hukum Mendel II. 2. Hukum Mendel I I (Hukum Asortasi) Selain hanya mempunyai satu sifat beda, individu dapat mempu- nyai sifat beda lebih dari satu. Persilangan 2 individu yang mempunyai 2 sifat beda (dengan dua alel yang berbeda) disebut dengan persilang- an dihibrida. Misalnya: bentuk biji kacang kapri (bulat dan keriput), warna (kuning dan hijau), atau ukuran batang (tinggi dan pendek). Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi, hukum ber- pasangan atau penggabungan secara bebas (The Law of Independent As- 130 Biologi Kelas XII
  • 140.
    sortment of Genes).Hukum ini menyatakan bahwa setiap gen atau sifat berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain. Pada persilangan antara tanaman kapri berbiji bulat warna kuning homozigot (BBKK) dengan kapri berbiji keriput warna hijau (bbkk), akan menghasilkan 16 kombinasi genotip keturunan sebanyak 100% tanaman berbiji bulat dan berwarna kuning. Selanjutnya, apabila tanaman F1 tersebut disilangkan sesamanya (sama-sama F1), ternyata pada keturunan kedua (F2), hasilnya : 9/16 bulat kuning, 3/16 bulat keriput, 3/16 keriput kunig, dan 1/16 keriput hijau atau rasio F2 = 9 : 3 : 3 : 1. Agar lebih mengerti, cermatilah contoh persilangan dihibrida berikut. Persilangan Dihibrida Generasi 1 P1 Fenotip : betina ( ) jantan ( ) tanaman berbiji bulat X tanaman berbiji keriput berwarna kuning berwarna hijau Genotip : BBKK bbkk Gamet : BK bk F1 100% BbKk Tanaman berbiji bulat, berwarna kuning Generasi 2 P2 Fenotip : tanaman berbiji bulat, X tanaman berbiji bulat, berwarna kuning berwarna kuning Genotip : BbKk BbKk Gamet : ¼ BK (bulat, kuning) ¼ BK ¼ Bk (bulat, hijau) ¼ Bk ¼ bK (keriput, kuning) ¼ bK ¼ bk (keriput, hijau) ¼ bk Catatan: pada pembentukan gamet tersebut, terjadi 4 macam pengelompokan gen. Gen B mengelompok dengan gen K membentuk gamet BK; gen B mengelompok dengan gen k membentuk gamet Bk; gen b mengelompok dengan gen K membentuk gamet bK; dan gen b mengelompok dengan gen k membentuk gamet bk. F2 Gamet ¼ BK ¼ Bk ¼ bK ¼ bk Gamet ¼ BK 1/16 BBKK 1/16 BBKk 1/16 BbKK 1/16 BbKk bulat kuning bulat kuning bulat kuning bulat kuning ¼ Bk 1/16 BBKk 1/16 BBkk 1/16 BbKk 1/16 Bbkk bulat kuning bulat hijau bulat kuning bulat hijau Prinsip Hereditas 131
  • 141.
    ¼ bK 1/16 BbKK 1/16 BbKk 1/16 bbKK 1/16 bbKk bulat kuning bulat kuning keriput kuning keriput kuning ¼ bk 1/16 BbKk 1/16 Bbkk 1/16 bbKk 1/16 bbkk bulat kuning bulat hijau keriput kuning keriput hijau Suryo, Genetika Manusia, hlm. 29 (dengan pengembangan) Rasio fenotip (F2) bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau 9/16 : 3/16 : 3/16 : 1/16 Atau 9 : 3 : 3 : 1 a. Macam Gamet dan Macam Fenotip dari Persilangan Di dalam contoh persilangan monohibrida, dapat diketahui bah- wa gamet yang terbentuk pada F1 ada dua macam dan fenotip yang terbentuk pada F2 ada dua macam. Sementara pada perbandingan dihibrida, dapat diketahui bahwa gamet yang terbentuk pada F1 ada empat macam dan fenotip yang terbentuk juga empat macam, dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Untuk persilangan trihibrida, tetrahibrida dan seterusnya, dapat ditentukan dengan metode segitiga pascal, seperti pada tabel berikut. Tabel 5.2. Hubungan Jumlah Sifat Beda dengan Banyaknya Macam Gamet pada F1 dan Perbandingan Fenotip pada F2 Jumlah Kemungkinan Macam Perbandingan Fenotip sifat beda macam Fenotip gamet pada F2 1 1 1 2 3:1 2 1 2 1 4 9 : 3 : 3: 1 3 1 3 3 1 8 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 :3 : 1 4 1 4 6 4 1 16 81 : 27 : 27 : 27 : 27 : 9 : 9 : 9 :9:9:9:3:3:3:3:1 5 1 5 10 10 5 1 32 243, dan seterusnya n dan seterusnya 2n 3n dan seterusnya Suryo, Genetika Manusia, hlm. 31 (dengan pengembangan) b. Persilangan Resiprok Sebagaimana telah kalian ketahui, dalam persilangan tumbuhan diperlukan gamet jantan (serbuk sari) dan gamet betina (putik). Dalam persilangan antara ercis berbuah hijau dengan ercis 132 Biologi Kelas XII
  • 142.
    berbuah kuning misalnya,serbuk sari diambil dari ercis berbuah hijau kemudian diserbukkan pada putik tanaman ercis berbuah kuning. Semua keturunan F1nya berbuah hijau. Keturunan F2nya menghasilkan ercis berbuah hijau dan kuning dengan perbandingan 3:1. Demikian halnya jika serbuk sari diambil dari tanaman ercis berbuah kuning dan diserbukkan pada putik ercis berbuah hijau, hasil yang diperoleh baik pada F1 maupun F2nya tetap sama. Persilangan yang merupakan kebalikan dari persilangan sebelumnya inilah yang disebut persilangan resiprok. Oleh karena itu, baik tanaman yang berfungsi sebagai gamet jantan maupun sebagai gamet betina, mempunyai kesempatan yang sama di dalam pewarisan sifat. Berarti, Hukum Mendel I dan II tidak dipengaruhi oleh asal dari gamet jantan maupun betinanya. Untuk lebih jelas dalam memahami persilangan resiprok, dapat dilihat pada contoh persilangan berikut. Persilangan resiproknya P HH (buah hijau) X hh (buah kuning) P HH (buah hijau) X hh (buah kuning) Gamet H h Gamet H h F1 Hh (buah hijau) F1 Hh (buah hijau) Gamet F1 H H Gamet F1 H H h h h h F2 HH (buah hijau) F2 HH (buah hijau) Hh (buah hijau) Hh (buah hijau) Hh (buah hijau) Hh (buah hijau) hh (buah kunng) hh (buah kuning) Dari hasil tersebut, jelaslah bahwa persilangan resiprok menghasil- kan keturunan yang sama. c. Back Cross (Persilangan Balik) dan Test Cross (Uji Silang) Berikutnya akan kalian pelajari perbedaan antara back cross dan test cross. Nah, sebelumnya kalian cermati dulu contoh berikut. Persilangan Back Cross P1 Fenotip : bunga di ketiak batang X bunga di ujung batang Genotip : KK kk Gamet : K k F1 Kk (100% bunga di ketiak batang) Back cross P2 Fenotip : bunga di ketiak batang X bunga di ketiak batang (homozigot dominan) Genotip : Kk KK Gamet : K, k K F2 KK (bunga letak di ketiak batang) hasil back cross 100% Kk (bunga letak di ketiak batang) bunga di ketiak batang Prinsip Hereditas 133
  • 143.
    Dengan demikian, dapatkita ketahui bahwa back cross merupa- kan persilangan antara keturunan F1 yang heterozigot dengan induknya (baik jantan atau betina) yang homozigot dominan. Pada contoh di atas, diketahui bahwa dua individu yang mempunyai genotip yang ber- beda dapat mempunyai fenotip yang sama. Kemudian, bagaimana dengan test cross, simaklah uraian berikut. Test cross adalah persilangan antara hibrid (individu F1) dengan salah satu induk homozigot resesif. Individu F1 tidak atau belum di- ketahui genotipnya. Oleh karena itu, uji silang ini bertujuan untuk menguji ketidakmurnian individu dengan mengetahui perbandingan fenotip keturunannya. Dengan demikian, dapat diketahui individu yang diuji adalah heterozigot atau homozigot (galur murni). Nah, selanjutnya perhatikanlah contoh test cross pada monohib- rida di bawah ini. 1) : Marmot hitam disilangkan dengan induknya yang homozigot re- sesif (bb), menghasilkan keturunan 50% marmot hitam dan 50% albino. P1 : jantan (___) >< betina bb Fenotip : Bulat keriput Gamet : ………….. b, b F1 Bb : 50% biji bulat bb : 50% biji keriput Berarti individu tersebut bersifat heterozigot (Bb). 2) : Marmot hitam disilangkan dengan induk resesif albino. Ketu- runannya ternyata 100% bulat. P1 : jantan (___) >< betina bb Fenotip : Bulat keriput Gamet : B b, b F1 Bb : 100% biji bulat Berarti, individu tersebut bersifat homozigot dominan (BB) d. Sifat Intermedier Seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya bahwa persilangan satu sifat beda (misalnya, buah bulat dengan buah keriput) menghasilkan fenotip individu anakannya seperti sifat induknya (bulat atau keriput saja). Dengan kata lain, tidak dihasilkan individu dengan fenotip di luar fenotip induknya (tidak dihasilkan fenotip buah kotak ataupun lonjong). Lain halnya pada tanaman bunga pukul empat www.casafreccia.it (lihat Gambar 5.3), pada persilangan antara tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) berwarna merah dengan bunga berwarna putih, dihasilkan individu keturunan dengan bunga berwarna merah Gambar 5.3 Bunga pukul empat jambu. Warna merah jambu merupakan warna antara merah dan putih (Mirabilis jalapa) yang disebabkan oleh ekspresi dari alel penentu warna merah dengan ekspresi dari alel warna putih. Oleh karena itu, kedua alel penentu sifat beda tersebut dikatakan mempunyai kekuatan yang sama dalam 134 Biologi Kelas XII
  • 144.
    memengaruhi munculnya sifat.Sifat antara yang diturunkan dari sifat induk pertama dengan sifat induk ke-2 inilah yang disebut sebagai sifat intermedier. 3. Penyimpangan Semu Hukum Mendel Sebagaimana yang telah kalian pelajari bahwa persilangan monohibrida menghasilkan perbandingan individu keturunan 3 : 1 atau 1 : 2 : 1, dan persilangan dihibrida menghasilkan individu keturunan Galeri 9 : 3 : 3 : 1. Dalam prakteknya, hasil persilangan Mendel dapat menghasilkan perbandingan individu yang tidak tepat (coba kalian lihat kembali Tabel 5.1). Pada persilangan dihibrida, dapat dihasilkan perbandingan yang merupakan variasi dari perbandingan 9 : 3 : 3 : 1 yaitu 12 : 3 : 1; 9 ; 7 atau 15 : 1. Meskipun demikian, perbandingan Microsoft Encarta Premium 2006 tersebut tetap mengikuti aturan Hukum Mendel. Oleh karena itu, hasil perbandingan tersebut dikatakan sebagai penyimpangan semu Hukum Mendel. Penyimpangan tersebut terjadi karena adanya beberapa gen yang saling memengaruhi dalam menghasilkan fenotip. Meskipun demiki- an, perbandingan fenotip tersebut masih mengikuti prinsip-prinsip William Bateson (1861-1926) Hukum Mendel. Penyimpangan semu Hukum Mendel tersebut me- adalah seorang profesor dari Cambridge University dan di liputi interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen-gen The John Innes Horticultural komplementer, gen dominan rangkap dan gen penghambat. Institute. Ia tumbuh di ling- kungan intelektual. Di bawah a. Interaksi gen (Interaksi beberapa pasangan gen) pengaruh Francis Maitland Penelitian tentang adanya interaksi gen ini ditemukan oleh Balfour, seorang ahli embri- ologi, ia mendalami zoologi, William Bateson (1861-1926) dan R.C. Punnet. Pada interaksi dan selanjutnya mempelajari gen ini, suatu sifat tidak ditentukan oleh satu gen tunggal pada embriologi selama 2 tahun autosom tetapi alel-alel dari gen yang berbeda dapat berinteraksi di Amerika. Selain itu, Bate- son juga dikenal sebagai atau saling memengaruhi dalam memunculkan sifat fenotip. ilmuwan anti-Darwinian, dan Misalnya, pada ayam dijumpai empat macam bentuk pial (jengger), pandangan-pandangannya antara lain: jengger berbentuk ercis atau biji (pea) dengan genotip tentang evolusi tercermin dalam karyanya, Materials rrP-; jengger dengan belah atau tunggal (single) dengan genotip for the Study of Evolution rrpp, jengger berbentuk mawar atau gerigi (rose) dengan genotip R- (1894) pp, dan jengger berbentuk sumpel (walnut), dengan genotip R-P-. www.amphilsoc.org Perhatikan Gambar 5.4. Pada persilangan ayam berpial rose (mawar) dengan ayam berpial pea (biji), semua keturunan F1nya berpial walnut (sumpel). Agar lebih memahaminya, perhatikanlah diagram persilangan berikut. P1 : RRpp X rrPP (a) (c) (rose) (pea) Gamet : R, p r,P F1 : RrPp (walnut) (b) (d) P2 : RrPp X RrPp (walnut) (walnut) Gambar 5.4 Empat macam pial ayam yang berbeda (a) Walnut Gamet : RP, Rp, rP, rp RP, Rp, rP, rp (b) Pea, (c) Rose, dan (d) Single Prinsip Hereditas 135
  • 145.
    F2 : RP Rp rP rp RP RRPP RRPp RrPP RrPp walnut walnut walnut walnut Rp RRPp RRpp RrPp RRpp walnut rose walnut rose rP RrPP RrPp rrPP rrPp walnut walnut pea pea rp RrPp Rrpp rrPp rrpp walnut rose pea single Dari persilangan ayam berpial rose dan pea, dihasilkan fenotip baru yaitu walnut atau sumpel. Apa yang menyebabkan terbentuknya pial walnut? Pial walnut muncul karena interaksi 2 pasang alel (gen) yang dominan. Sementara itu, persilangan antara sesama ayam berpial walnut dihasilkan 4 macam pial yaitu walnut, rose, pea, dan 1 pial yang baru yaitu single dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Pial tunggal terjadi karena adanya 2 pasang alel (gen) yang resesif. b. Kriptomeri Kriptos (Yunani) berarti tersembunyi, sehingga kriptomeri di- katakan sebagai gen dominan yang seolah-olah tersembunyi jika berdiri sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila bersama-sama dengan gen dominan yang lainnya. Peristiwa kriptomeri ini pertama kali dite- mukan oleh Correns (Tahun 1912) setelah menyilangkan bunga Linaria marocanna berwarna merah (Aabb), dengan bunga Linaria maroccana berwarna putih (aaBB). Keturunan F1nya adalah bunga berwarna ungu (AaBb) yang berbeda dengan warna dari bunga kedua induknya (yaitu merah dan putih). Rasio fenotip F2nya adalah 9 ungu: 3 merah: 4 putih. Lantas dari manakah warna ungu tersebut timbul? Dari hasil pene- litian plasma sel, ternyata warna merah disebabkan oleh adanya pigmen antosianin dalam lingkungan asam. Dalam lingkungan basa, pigmen ini Microsoft Encarta Premium 2006 akan memberikan warna ungu. Jika di dalam plasma tidak terdapat pig- men antosianin, baik di dalam lingkungan asam atau basa, maka akan terbentuk warna putih. Faktor A, apabila mengandung pigmen anto- sianin dalam plasma sel dan faktor a jika tidak ada antosianin dalam plasma sel. Faktor B, apabila kondisi basa dan b dalam kondisi asam. Sifat A dominan terhadap a dan sifat B dominan terhadap sifat b. Oleh Gambar 5.5 Linaria maroccana karena itu, tanaman yang berbunga merah disimbolkan dengan Aabb atau AAbb, sedangkan tanaman yang berbunga putih disimbolkan de- ngan aaBB atau aabb. 136 Biologi Kelas XII
  • 146.
    Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa bunga merah me- miliki antosianin di mana dalam lingkungan plasma sel bersifat asam. Sedangkan bunga putih tidak memiliki antosianin di mana lingkungan plasma sel bersifat basa. Apabila kedua tanaman tersebut saling disi- langkan, dapat dilihat pada diagram berikut. P1 : AAbb X aaBB (merah) (putih) Gamet : A,b a,B F1 : AaBb (Warna ungu) P2 : AaBb X AaBb (ungu) (ungu) Gamet : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab F2 : AB Ab aB ab AB AABB AABb AaBB AaBb ungu 1 ungu 2 ungu 3 ungu 4 Ab AABb AAbb AaBb Aabb ungu 5 merah 6 ungu 7 merah 8 aB AaBB AaBb aaBB aaBb ungu 9 ungu 10 putih 11 putih 12 ab AaBb Aabb aaBb aabb ungu 13 merah 14 putih 15 Putih 16 c. Polimeri Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan tentang kriptomeri. Se- lanjutnya, kalian akan mempelajari tentang polimeri. Apakah perbe- daan antara keduanya? Untuk dapat menjawabnya, simaklah uraian berikut. Polimeri atau karakter kuantitatif adalah persilangan heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi memengaruhi ba- gian yang sama dari suatu organisme. Peristiwa polimeri ditemukan oleh Lars Frederik Nelson dan Ehle, setelah melakukan percobaan dengan menyilangkan gandum berbiji merah dengan gandum berbiji putih. Persilangan itu menghasilkan keturunan heterozigot berwarna merah lebih muda bila dibandingkan dengan induknya yang homozigot (merah). Oleh karena itu, biji merah bersifat dominan tidak sempurna terhadap warna putih. Setelah generasi F1 disilangkan sesama, pada generasi F2 diperoleh perbandingan fenotip 3 merah : 1 putih. Supaya kalian lebih memahami, cermatilah contoh berikut. Gandum berbiji merah : M1M1M2M2 Gandum berbiji putih : m1m1m2m2 Prinsip Hereditas 137
  • 147.
    P1 : M1M1M2M2 X m1m1m2m2 (merah) (putih) Gamet : M1M2 m1m2 F1 : M1m1M2m2 = merah P2 : M1m1M2m2 X M1m1M2m2 (merah) (merah) Gamet : M1M2,M1m2, M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 m1M2, m1m2 Generasi F2 : M1M2 M1m2 m1M2 m1m2 M1M2 M1M1M2M2 M1M1M2 m2 M1m1M2M2 M1m1M2m2 Merah tua Merah sedang Merah sedang Merah muda M1m2 M1M1M2m2 M1M1 m2m2 M1m1M2m2 M1m1m2m2 Merah sedang Merah muda Merah muda Merah muda sekali m1M2 M1m1M2M2 M1m1M2m2 m1m1M2M2 m1m1M2m2 Merah sedang Merah muda merah muda merah muda sekali m1m2 M1m1M2m2 M1m1m2m2 m1m1M2m2 m1m1m2m2 Merah muda Merah muda merah muda putih sekali sekali Rasio fenotip F2 adalah 15 merah : 1 putih Dari hasil keturunan pada diagram di atas, banyaknya jumlah fak- tor M memengaruhi warna bijinya. Semakin banyak faktor M yang ada, warnanya semakin tua atau semakin gelap. Kapankah peristiwa polimeri dapat terjadi? Peristiwa ini terjadi pada pewarisan, warna kulit manusia. Warna kulit disebabkan oleh zat warna kulit (pigmen). Jika faktor pigmen kulit manusia dilambangkan dengan P, genotip orang berkulit putih p1p1 p2p2 p3p3. Apabila pria kulit putih menikah dengan wanita kulit hitam (ne- gro), maka keturunan F1 akan mempunyai kulit mulad (coklat sawo matang), yang berfenotip P1p1P2p2P3p3. Derajat kehitaman kulit bergantung pada banyaknya faktor pigmen P. d. Epistasis-hipostasis Kalian tentunya masih ingat tentang istilah epikotil (epi = di atas) dan hipokotil (hipo = di bawah) bukan? Istilah tersebut dapat dianalog- kan dengan epistasis dan hipostasis. Dalam hal ini, epistasis adalah se- buah atau sepasang gen yang menutupi atau mengalahkan ekspresi gen lain yang tidak selokus (sealel). Bagaimana dengan Hipostasis? Hipos- 138 Biologi Kelas XII
  • 148.
    tasis adalah genyang tertutupi oleh sebuah atau sepasang gen lain yang tidak selokus (yang bukan alelnya). Epistasis dibedakan menjadi tiga, yaitu epistasis dominan, epistasis resesif, dan epistasis dominan resesif. Nah, agar kalian lebih memahami perbedaannya, perhatikanlah contoh berikut. 1) Epistasis Dominan Epistasis dominan terjadi pada persilangan umbi lapis bawang ber- warna merah dengan umbi berwarna kuning. Gen A menyebabkan umbi berwarna merah dan gen B menyebabkan umbi berwarna kuning. Persilangan tersebut dapat dilihat di bawah ini. P aaBB (kuning, homozigot) X AAbb (merah, homozigot) Gamet aB Ab F1 AaBb (merah) F2 9 A_B_ (merah) 3 A_Bb (merah) 12 merah 3 aaB_ (kuning) 1 aabb (putih) Jika dilihat, hasil perbandingan fenotip F2 tersebut adalah 12 merah : 3 kuning : 1 putih. Angka perbandingan tersebut merupakan variasi atau modifikasi dari perbandingan dihibrida 9:3:3:1. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa epistasis dominan terjadi bila sebuah gen dominan mengalah- kan pengaruh gen lain yang bukan alelnya. Rumusnya adalah gen A bersifat epistasis terhadap gen B dan b. Oleh karena itu, meskipun dalam genotip terdapat gen B atau b, gen A tetap menutup ekspresi dari gen B dan b. 2) Epistasis Resesif Peristiwa ini terjadi jika gen resesif mengalahkan pengaruh gen dominan dan resesif yang bukan alelnya. Rumusnya adalah gen aa epis- tasis terhadap B dan b. Pada persilangan antara anjing berambut emas dan anjing berambut coklat, dihasilkan keturunan F1 berambut hitam. Beberapa gen yang berperan adalah gen B (menentukan warna hitam), gen b (menentukan warna coklat), gen E (menentukan keluarnya war- na), dan gen e (menghambat keluarnya warna). Peristiwa persilangan- nya dapat dilihat sebagai berikut. Microsoft Encarta Premium 2006 P BBee (emas) X bbEE (coklat) Gamet Be bE F1 BbEe (hitam) F2 9 B_E_ (hitam) 3 B_ee (emas) 3 bbE_ (coklat) Gambar 5.6 Anjing dengan 1 bbee (emas) berbagai macam warna bulu Dari hasil penyilangan tersebut menunjukkan perbandingan feno- tip 9 hitam: 4 emas: 3 coklat. Oleh karena itu, rumus epistasis resesif adalah aa epistasis terhadap B dan b. Dalam contoh ini, aa adalah ee (menghambat keluarnya warna). Prinsip Hereditas 139
  • 149.
    3) Epistasis dominanresesif Epistasis dominan resesif merupakan peristiwa suatu gen meng- hambat ekspresi fenotip yang disebabkan oleh gen mutan yang bukan alelnya. Gen mutan tersebut bersifat menghambat, sehingga disebut gen penghalang atau inhibitor atau gen suspensor. Epistasis dominan resesif terjadi pada persilangan lalat buah (Dros- sophila melanogaster). Gen P menentukan warna mata merah, gen p menentukan warna mata ungu, gen S merupakan gen non-suspensor, dan s merupakan gen suspensor. Berikut ini peristiwa persilangannya. P PPss (merah) X ppSS (ungu) Gamet Ps pS F1 PpSs F2 9 P_S_ (merah) 3 P_ss (merah) 3 ppS_ (ungu) 1 ppss (merah) Perbandingan fenotipnya adalah 13 merah: 3 ungu. Rumus epis- tasis dominan resesif adalah A epistasis terhadap B dan b serta bb epis- tasis terhadap A dan a. e. Gen-gen komplementer. Berikutnya akan kalian bahas tentang gen-gen komplementer. Apakah yang dimaksud dengan istilah tersebut? Nah, bacalah dengan cermat penjelasan berikut. Gen-gen komplementer merupakan interaksi antara gen-gen domi- nan yang berbeda, sehingga saling melengkapi. Jika kedua gen tersebut terdapat bersama-sama dalam genotip, maka akan saling membantu dalam menentukan fenotip. Jika salah satu gen tidak ada, maka pe- munculan fenotip menjadi terhalang. Agar lebih jelas, simaklah con- toh berikut. Apabila F1 (keturunan pertama) hasil perkawinan 2 orang yang bisu tuli disilangkan dengan sesamanya, maka generasi atau keturunan F2 ada yang normal dan bisu tuli. P1 : BBtt X bbTT (bisu tuli) (bisu tuli) Gamet : B, t b, T F1 : BbTt (normal) P2 : BbTt >< BbTt (normal) (normal) Gamet : BT, Bt, bT, bt BT, Bt, bT, bt BT Bt bT bt BT BBTT BBTt BbTT BbTt normal normal normal normal 140 Biologi Kelas XII
  • 150.
    Bt BBTt BBtt BbTt Bbtt normal bisu tuli normal bisu tuli bT BbTT BbTt bbTT bbTt normal normal bisu tuli bisu tuli bt BbTt Bbtt bbTt Bbtt normal bisu tuli bisu tuli bisu tuli Dalam hal ini, gen T dan gen B tidak akan menunjukkan sifat normal apabila kedua gen tersebut tidak terdapat bersama-sama dalam satu genotip. Dengan demikian, jika hanya terdapat gen T tanpa gen B, atau jika hanya terdapat gen B tanpa gen T maka akan tetap me- munculkan sifat bisu tuli. Rasio fenotip F2 yang dihasilkan adalah 9 Normal : 7 bisu tuli. f. Gen Dominan Rangkap Masih ingatkah kalian dengan gen dominan? Gen dominan rang- kap merupakan dua gen dominan yang memengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama. Kedua gen itu berada bersama-sama dan fenotipnya merupakan gabungan dari kedua sifat gen-gen dominan tersebut. Perhatikanlah contoh berikut. Pada persilangan tanaman Bursa sp. yang berbuah oval dengan tanaman Bursa sp. yang berbuah segitiga, dihasilkan keturunan per- tama (F1) yaitu tanaman Bursa sp. semua berbentuk oval. Untuk me- ngetahui hasil keturunan F2, cermatilah diagram di bawah ini: Diagram pembastaran. P1 : AABB X aabb (buah segitiga) (buah oval) Gamet : A, B a, b F1 : AaBb 100% buah segitiga P2 : AaBb >< AaBb (buah segitiga) (buah segitiga) Gamet : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab F2 : AB Ab aB ab AB AABB AABb AaBB AaBb segitiga segitiga segitiga segitiga Ab AABb AAbb AaBb Aabb segitiga segitiga segitiga segitiga aB AaBb AaBb aaBB aaBb segitiga segitiga segitiga segitiga ab AaBb Aabb aaBb aabb segitiga segitiga segitiga oval Rasio Fenotip F2 adalah 15 buah segitiga : 1 buah oval Prinsip Hereditas 141
  • 151.
    g. Atavisme Sebelum mengetahui tentang peristiwa atavisme, cobalah ingat kembali tentang interaksi gen pada pial ayam. Pial walnut dihasilkan dari persilangan ayam berpial rose dan pea. Pial pea dikatakan meng- hilang dan muncul sifat di luar induknya. Setelah ayam berpial walnut disilangkan sesamanya, dihasilkan 4 macam pial yaitu rose, pea, walnut, dan single. Pada peristiwa ini, pial rose dan pea muncul kembali setelah menghilang pada keturunan pertama. Nah, oleh Charles Darwin, peristiwa munculnya kembali sifat keturunan pada generasi berikutnya setelah sempat menghilang ini disebut atavisme. Atavisme juga terjadi pada burung merpati (Columba livia) India. Hasil perkawinan antara sesama merpati berekor seperti kipas, akan menghasilkan merpati berekor lurus. Merpati berekor seperti kipas muncul kembali setelah perkawinan antara sesama merpati berekor lurus. Setelah kalian mempelajari materi tentang Prinsip Hereditas ter- masuk Hukum Mendel, berbagai contoh persilangan, dan memperhi- tungkan besarnya rasio genotip dan fenotip, maka untuk mengingat kembali, kerjakan Uji Kompetensi berikut. Uji Kompetensi 8. Jelaskan perbedaan antara persilangan monohibrida dan dihibrida. Kerjakanlah soal-soal berikut. 9. Jelaskan tentang polimeri yang merupakan 1. Apakah yang dimaksud dengan inheritansi? bentuk penyimpangan semu Hukum Mendel! 2. Jelaskan objek penelitian awal Mendel dan 10. Jika seorang ibu bermata hitam dan ber- alasan pemilihan tersebut. ambut keriting dominan homozigot (HHKK) 3. Sebutkan beberapa hipotesis Mendel dalam menikah dengan ayah bermata coklat dan menemukan Hukum Mendel I dan II. berambut lurus resesif homozigot (hhkk), 4. Apa yang dimaksud dengan parental, filial 1 a. bagaimana perbandingan fenotip dan filial 2? dan genotipnya? 5. Bagaimanakah pernyataan Hukum Mendel I? b. bagaimanakah perbandingan feno- 6. Bagaimanakah pernyataan Hukum Mendel II? tip dan genotipnya jika ayah ber- 7. Apakah perbedaan antara fenotip dan genotip? mata coklat dan berambut keriting heterozigot (hhKk)? Pada subbab sebelumnya, telah dipelajari tentang hereditas pada tumbuhan dan hewan serta pada manusia. Pada subbab berikut, akan kalian pelajari lebih khusus lagi tentang pola-pola hereditas pada ma- nusia. B. Pola-pola Hereditas Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, peristiwa inheritansi baik pada hewan, tumbuhan, maupun manusia akan mengikuti pola- pola hereditas. Kemudian, bagaimanakah sifat individu baru yang akan 142 Biologi Kelas XII
  • 152.
    dihasilkan tersebut? Berikutakan kalian pelajari tentang pola-pola hereditas pada pewarisan sifat keturunan. 1. Tautan Autosomal Bagian kromosom yang berperan dalam peristiwa pewarisan A B sifat keturunan adalah gen. Telah kalian pelajari bersama bahwa satu kromosom dapat mengandung ratusan bahkan ribuan gen. Nah, kondisi di mana dalam satu kromosom yang sama terdapat dua atau lebih gen inilah yang disebut tautan atau berangkai (linkage). Gen- a b gen yang berada pada kondisi tautan ini disebut gen-gen berangkai (Gambar 5.7). Gen-gen berangkai juga terdapat pada kromosom sentromer seks. Berdasarkan tempat terdapatnya, kromosom dibedakan menjadi Gambar 5.7 Gen A tertaut kromosom autosom (terdapat pada sel-sel tubuh diploid atau sel-sel dengan gen B, pada 1 kromosom yang sama. Alel-alelnya a somatis) dan kromosom seks atau gonosom (terdapat pada sel-sel dan b tertaut pada kromosom kelamin). Oleh karena itu, tautan gen yang terjadi pada kromosom homolognya autosom disebut tautan autosomal. Sementara itu, gen yang terdapat pada kromosom seks disebut tautan seks. Penemuan adanya tautan gen diawali oleh penelitian Morgan pada lalat buah (Drossophila sp.). Lalat buah dipilih sebagai objek Galeri penelitiannya karena mudah dan cepat berkembang biak, jumlah kromosomnya hanya 4 pasang (8 kromosom) sehingga kromosomnya mudah diamati dan dihitung, serta mudah dibedakan antara lalat jantan dan betina (lalat betina mempunyai ukuran tubuh lebih besar). Morgan melakukan persilangan dihibrida pada lalat buah, Microsoft Encarta Premium 2006 yaitu antara lalat buah betina (tubuh abu-abu dan sayap normal) dengan lalat buah jantan (tubuh hitam dan sayap keriput). Simbol vg+ menunjukkan alel penentu warna tubuh abu-abu, vg sebagai penentu tubuh hitam, b+ penentu sayap normal, dan b penentu sayap keriput. Warna tubuh hitam dan sayap keriput menunjukkan fenotip yang berlawanan (tidak normal) dengan fenotip yang Thomas Hunt Morgan dimiliki oleh induk betina. Fenotip tersebut dapat terjadi karena (1866-1945), memelopori adanya perubahan gen di dalam kromosom (mutasi). Oleh karena penelitian lalat buah (Dros- sophila melanogaster) mulai itu, fenotip ini disebut fenotip mutan. Perkawinan kedua lalat buah tahun 1911. Penelitian terse- dengan kedua induk yang memiliki fenotip saling berlawanan tersebut but sangat berharga bagi merupakan peristiwa test cross antara sifat dihibrida dengan resesif perkembangan genetika, sehingga Morgan menerima homozigotnya. Dengan demikian, perbandingan fenotip yang akan hadiah Nobel pada tahun dihasilkan adalah 1:1:1:1. Namun, hasil tersebut tidak terjadi pada 1933. persilangan Morgan karena menunjukkan perbandingan jumlah Day, Genetika, hlm. 16 fenotip yang jauh berbeda (tidak proporsional). Dari hasil tersebut, Morgan mendapatkan kesimpulan bahwa pewarisan warna tubuh dan bentuk sayap umumnya terjadi bersama-sama dalam kombinasi yang spesifik. Hal ini disebabkan gen-gen penentu kedua sifat atau fenotip tersebut terdapat pada satu kromosom yang sama sebagai peristiwa tautan gen. Prinsip Hereditas 143
  • 153.
    Bentuk tautan gendan persilangan pada lalat buah tersebut dapat dilihat sebagai berikut: P X vg vg+ vg vg (tubuh abu-abu, (tubuh hitam, b b b b+ sayap normal) sayap keriput) F1 Gamet O vg+ vg vg+ vg b+ b b b+ Gamet O vg vg vg+ vg vg vg vg+ vg vg b b b+ b b b b b b+ tipe normal (abu-abu, normal) hitam, keriput abu-abu, keriput hitam, normal Gambar 5.8 Peristiwa tautan gen pada lalat buah Fertilisasi antara gamet jantan dan betina akan terjadi secara acak. Pada persilangan lalat buah tersebut, terbentuk individu keturunan de ngan fenotip yang berbeda dengan fenotip dari kedua induknya. Fenotip pada individu seperti ini disebut fenotip rekombinan (abu-abu, keriput dan hitam, normal), sedangkan fenotip individu keturunan yang sama dengan yang dimiliki Kilas induk disebut fenotip induk (abu-abu, normal dan hitam, Kalian tentunya masih ingat istilah pindah silang atau keriput). Individu-individu yang dihasilkan tersebut mengalami crossing over karena peris- variasi genetik yang disebabkan adanya pindah silang. Peristiwa tiwa pindah silang ini telah pembentukan keturunan melalui kombinasi-kombinasi baru dari kalian pelajari pada Bab IV Sub Bab Pewarisan Sifat dan fenotip induknya ini disebut rekombinasi genetik. Variasi Genetis. Coba kalian pelajari kembali peristiwa 2. Pindah Silang pindah silang tersebut. Berdasarkan tempat terjadinya, pindah silang dibedakan menjadi Pada pindah silang, kroma- pindah silang tunggal dan pindah silang ganda. Nah, agar lebih jelas- tid-kromatid yang bersilang- an itu melekat dan putus di nya perhatikan peristiwa pindah silang berikut. bagian kiasma. Kemudian setiap potongan tersebut a. Pindah silang tunggal melekat pada kromatid Pindah silang ini hanya terjadi pada satu tempat saja. Hasil dari sebelahnya secara timbal pindah silang ini akan membentuk 4 gamet. Gamet tersebut adalah balik. 144 Biologi Kelas XII
  • 154.
    gamet tipe parental,yaitu gamet yang mempunyai gen-gen seperti in- duknya dan gamet tipe rekombinasi, yaitu gamet tipe baru hasil pin- dah silang. kiasma A B A B A B 1. A B gamet parental Meiosis I kromatid kakak beradik 2. A b A5 B A B a b a B gamet rekombinasi kromatid bukan a b 3. a b kakak beradik 4. a b gamet parental a b sepasang a b terjadi kromosom terbentuk pindah terbentuk homolog 4 kromatid silang 4 macam gamet Gambar 5.8 Terjadinya pindah silang tunggal b. Pindah silang ganda Pindah silang ini terjadi pada 2 tempat (kiasmata). Seperti halnya pada pindah silang tunggal, pindah silang ganda ini juga menghasilkan 4 kromatid dan 4 gamet. A C B Meiosis I A C B A C B 1. A C B 2. A c b a c b A C B A C B 3. a C B a c b a c b a c b 4. a c b sepasang a c b terjadi terbentuk kromosom terbentuk pindah silang 4 macam gamet homolog 4 kromatid ganda Gambar 5.9 Terjadinya pindah silang ganda Pindah silang tersebut terjadi pada individu trihibrid (dengan 3 gen berangkai). Gamet no 1 dan 4 merupakan gamet tipe parental, sedangkan gamet no 2 dan 3 merupakan gamet tipe rekombinasi. Dengan dihasilkannya individu-individu tipe parental dan tipe rekombinasi, maka dapat dihitung besarnya persentase kombinasi baru yang dihasilkan sebagai akibat terjadinya pindah silang. Nilai ini dise- but nilai pindah silang (NPS). Rumus perhitungan nilai pindah silang adalah sebagai berikut: Jumlah tipe rekomendasi NPS = X 100% Jumlah seluruh individu yang dihasilkan l Persentase nilai pindah silang tersebut menunjukkan kekuatan pindah silang antara gen-gen yang tertaut. Selanjutnya, untuk lebih memahami tentang peristiwa pindah si- lang, ikutilah rubrik Percobaan berikut ini. Prinsip Hereditas 145
  • 155.
    Percobaan Menggunakan Imitasi (Tiruan) Tautan dan Pindah Silang A. Dasar Teori Peristiwa pindah silang dapat terjadi pada saat meiosis I atau meiosis II selama pembentukan gamet. Kromatid-kromatid dari pasangan kromosom homolog dapat melakukan pindah silang ini. Hasil dari pindah silang adalah individu tipe parental dan individu tipe rekombinasi. B. Tujuan Menirukan peristiwa tautan dan pindah silang menggunakan lilin. C. Alat dan Bahan 1. Pensil berwarna 2. Penggaris 3. Lilin malam yang lembek bermacam warna D. Langkah Percobaan 1. Bentuklah lilin tersebut menjadi 2 bentuk silinder (bulat panjang) dengan warna yang sama sebagai 2 kromatid dan 2 silinder lagi dengan warna yang lain, sebagai pasangan kromatid yang lain. 2. Berilah tanda lokasi sentromer dengan menggunakan lilin yang warnanya sama dengan setiap pasang kromatid. 3. Susun dan nomorilah kromatid-kromatid tersebut seperti pada gambar berikut: 1 2 3 4 4. Buatlah gambaran terjadinya pindah silang dengan ketentuan sebagai berikut. a. Pindah silang tunggal antara kromatid no 2 dan 3 b. Pindah silang ganda antara kromatid no 2 dan 3, serta kromatid no 2 dan 3 c. Pindah silang ganda antara kromatid no 2 dan 3, serta kromatid no 3 dan 4 E. Pembahasan Dari setiap macam pindah silang yang kalian lakukan, gambarlah kromosomnya dan berapa sajakah persentase setiap tipe gamet yang dihasilkan. Jelaskan maksud nilai dari persentase tersebut. Macam pindah silang yang Gambar kromosom pada Persentase gamet tipe pa- kalian lakukan gamet yang dihasilkan rental dan rekombinasi a b c Setelah menyelesaikan percobaan pindah silang, berikut ini pola hereditas selanjutnya. 146 Biologi Kelas XII
  • 156.
    3. Tautan Seks Jumlah kromosom pada manusia, lalat, dan hewan yang lain tentunya mempunyai perbedaan. Kromosom manusia terdiri dari 23 pasang, berupa 22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromo- som kelamin atau gonosom (kromosom X dan kromosom Y). Jagung mempunyai 10 pasang kromosom, sedangkan lalat buah mempunyai 8 pasang kromosom termasuk kromosom kelamin. Seperti halnya tautan kromosom, peristiwa tautan seks ini dapat dipelajari juga pada lalat buah. Tautan seks dibedakan menjadi tautan kromosom X dan tau- tan kromosom Y. Seperti apakah tautan seks tersebut? Simaklah uraian berikut ini. a. Tautan Kromosom X Tautan kromosom X berarti kromosom X membawa gen yang dapat diturunkan pada keturunannya baik jantan atau betina. Kromo- som kelamin pada lalat betina sama seperti pada manusia, yaitu terdiri dari 2 kromosom X ( XX), sedangkan pada lalat jantan terdiri dari 1 kromosom X dan 1 kromosom Y ( XY). Sebelum mempelajari persi- langan pada lalat buah, simbol-simbol gen yang digunakan yaitu gen +, penentu warna mata merah (normal atau wild type) dan gen w, penentu warna mata putih (white eye). Lalat buah betina mata merah homozigot dikawinkan dengan lalat jantan mata putih, ternyata F1 nya berkelamin jantan dan betina ma- sing-masing bermata merah. Setelah sesama F1 tersebut dikawinkan, dihasilkan keturunan F2 sebanyak 2 lalat buah betina bermata merah dan 2 lalat buah jantan masing-masing bermata merah dan putih. Un- tuk lebih jelasnya, berikut ini adalah diagram persilangannya: P1 X+ X+ X XwY (mata merah) (mata putih) Gamet X+ Xw dan Y + w F1 X X (betina, mata merah) X+Y (jantan, mata merah) P2 X+Xw X X+Y + w Gamet X dan X X+ dan Y F2 X+ X+ (betina, mata merah) XwX+ (betina, mata merah) X+Y (jantan, mata merah) XwY (jantan, mata putih) Pada persilangan ini, gen penentu warna mata hanya dibawa oleh kromosom X saja (baik kromosom pada kelamin jantan atau betina). Hasil persilangan tersebut menunjukkan bahwa warna merah dominan terhadap warna putih dan gen dominan (+) terangkai pada kromosom X. Beberapa contoh gen yang hanya terdapat pada kromosom X adalah gen penentu warna bulu pada burung, gen penentu warna rambut Prinsip Hereditas 147
  • 157.
    pada kucing, genpenentu kelainan buta warna, anodontia, dan hemo- filia. Kelainan-kelainan tersebut akan dibahas pada subbab Hereditas Pada Manusia. b. Tautan Kromosom Y Seperti halnya tautan kromosom X, tautan kromosom Y berarti bahwa pada kromosom Y terdapat gen yang hanya diturunkan pada keturunan laki-laki atau jantan saja. Oleh karena itu, jika gen dominan terdapat pada kromosom Y, maka setiap keturunan jantan atau laki- laki akan mewarisi sifat dominan tersebut. Pewarisan sifat ini disebut holandrik. Gen pada kromosom Y dapat berangkai, demikian juga pada kromosom X. Beberapa contoh gen yang hanya terdapat pada kromosom Y adalah gen penentu jari-jari berselaput, gen penentu tumbuhnya rambut pada telinga, serta gen penentu tumbuhnya ram- but panjang dan kaku pada manusia yang juga akan dibahas pada sub- bab Hereditas Pada Manusia. Sebelum kalian mempelajari tentang determinasi seks, ikutilah ru- brik Diskusi berikut ini. D i s k u s i Dari uraian tentang tautan seks tersebut, tentunya kalian akan dapat membedakan istilah tautan seks dengan tautan gen. Diskusikan perbedaan istilah tautan gen dan tautan seks tersebut dengan teman kalian. Jika gen resesif penentu sifat hanya terdapat pada kromosom Y, dan terjadi perkawinan dengan wanita dominan homozigot, mungkinkah sifat dari gen kromosom Y tersebut diturunkan pada keturunannya yang betina atau wanita? Diskusikan selengkap mungkin, selanjutnya koreksikanlah hasil diskusi tersebut kepada guru kalian. Nah, setelah kalian memahami tentang tautan seks dan tautan gen melalui rubrik Diskusi, berikut ini akan kalian pelajari tentang deter- minasi seks. 4. Determinasi Seks Telah dijelaskan sebelumnya bahwa jumlah kromosom pada tum- buhan, hewan, dan manusia mempunyai perbedaan. Perbedaan ini juga terjadi pada susunan kromosom kelamin atau kromosom seks pada tumbuhan, hewan, dan manusia tersebut. Susunan kromosom pada jenis kelamin jantan atau pria tentunya berbeda dengan jenis kelamin betina atau wanita. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh 2 faktor. Faktor yang pertama adalah faktor lingkung- an, di mana individu keturunan jantan maupun betina yang dihasilkan melalui fertilisasi dapat dipengaruhi oleh faktor fisiologi induknya. Jika produksi dan peredaran atau kadar hormon kelamin dalam tubuh tidak seimbang, maka pernyataan fenotip tentang jenis kelaminnya dapat berubah. Akibatnya, watak kelaminnya juga mengalami perubahan. Faktor kedua adalah faktor genetik. Secara umum, faktor genetiklah yang paling menentukan jenis kelamin suatu individu. Komposisi kro- mosom dapat memengaruhi perbedaan jenis kelamin. 148 Biologi Kelas XII
  • 158.
    Pada tahun 1891,seorang biolog Jerman bernama H. Henking yang sedang melakukan penelitian tentang spermatogenesis, mengamati adanya struktur tertentu pada nukleus spermatozoa serangga. Henking menyebut struktur tersebut sebagai “badan X” kemudian membedakan antara spermatozoa berbadan X dengan spermatozoa tanpa badan X. Pembuktian hal tersebut dilakukan pada tahun 1902 oleh Mc Clung. Clung tidak menemukan adanya badan X tersebut pada sel telur belalang betina. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa badan X memiliki hubung- an dengan jenis kelamin. Setelah penelitian dilanjutkan oleh Wilson dan Steven, dinamakanlah badan X tersebut sebagai kromosom X. Berikut ini akan kalian pelajari tentang tipe-tipe penentuan jenis kelamin (determinasi seks) yang telah dikenal pada hewan, tumbuhan, dan manusia. a. Tipe XY Tipe penentuan seks ini dapat dijumpai pada lalat buah, manusia, autosom tumbuh-tumbuhan berumah dua, dan pada hewan menyusui. Pada nukleus lalat buah terdapat 8 buah kromosom (4 pasang) Suryo, Genetika, hlm. 165 yang terdiri dari 3 pasang kromosom tubuh (autosom) dan 1 pasang kromosom seks. (perhatikan Gambar 5.10). Kromosom seks pada lalat X X X Y betina mempunyai 2 kromosom X (bentuknya batang lurus), sedang- kan pada lalat jantan terdiri dari kromosom X dan kromosom Y (lebih Kromosom kelamin pendek dari kromosom X dan salah satu ujungnya membengkok). For- Gambar 5.10 Susunan mula kromosom lalat buah betina adalah 8,XX (3 pasang kromosom kromosom pada nukleus lalat buah. atau 6 buah autosom + 1 pasang kromosom X), sedangkan lalat buah jantan adalah 8,XY (3 pasang kromosom autosom + 1 kromosom X + 1 kromosom Y). Sebelum melanjutkan materi ini lebih lanjut, ikutilah rubrik Dis- kusi berikut. D i s k u s i Jumlah wanita dan pria pada suatu tempat tentunya berbeda-beda. Menurut kalian, mengapa hal itu terjadi? Jelaskan argumen kalian berdasarkan aspek biologis (sifat-sifat sperma atau ovum), agama, geografi, dan juga aspek fisiologi (misalnya umur). Kalian dapat mencari literatur yang mendukung argumen tersebut. Diskusikanlah bersama teman kelompok kalian dan presentasikan di depan gurumu. Jumlah kromosom pada manusia adalah 46 buah (23 pasang). Pada wanita, terdapat 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom X (46,XX), sedangkan pada laki-laki terdapat 22 pasang autosom, 1 kromosom X, dan 1 kromosom Y (46,XY). Pada gametogenesis, di- hasilkan ovum (sel telur) haploid sehingga mengandung 22 autosom (11 pasang) dan 1 kromosom X. Pada spermatogenesis dihasilkan spermatozoa yang mengandung 22 autosom dan 1 kromosom X serta spermatozoa yang mengandung 22 autosom dan 1 kromosom Y. Lalu, bagaimanakah terjadinya pembentukan jenis kelamin laki-laki atau perempuan? Hal ini dapat kalian lihat pada skema pembentukan jenis kelamin (perhatikan Gambar 5.11). Prinsip Hereditas 149
  • 159.
    Selain pada manusiadan lalat, hewan 22AA 22AA menyusui mempunyai sistem kelamin XY P X X X X Y (jantan) dan XY (betina). Demikian juga pada tumbuhan berumah dua (tumbuhan yang satu sebagai tumbuhan betina dan ovum 22A 22A 22A yang satu sebagai tumbuhan jantan), misal- spermatozo X X Y nya salak (Salacca edulis). b. Tipe XO F1 22AA 22AA X X X Y Tipe XO ini dijumpai pada serangga anak perempuan anak laki-laki seperti belalang (Ordo Orthoptera) dan kepik (Ordo Hemiptera). Pada belalang ti- Gambar 5.11 Skema dak dijumpai adanya kromosom Y sehingga pembentukan jenis kelamin hanya mempunyai kromosom X saja. Oleh karena itu, belalang jantan bertipe XO dan belalang betina bertipe XX (mempunyai sepasang kro- mosom X). c. Tipe ZW Tipe ini dijumpai pada serangga (kupu-kupu), beberapa jenis ikan dan reptil. Berbeda dengan tipe seks pada manusia dan lalat buah yang homogametik (terdiri dari kromosom kelamin yang sama) pada betina atau wanita, tipe seks ZW pada betina bersifat heterogametik (terdiri dari kromosom kelamin yang berbeda). Agar tidak terjadi kekeliruan dengan tipe penentuan kelamin XY, maka digunakan Z dan W. Oleh karena itu, yang betina mempunyai tipe ZW (atau XY) dan yang jan- tan mempunyai tipe ZZ (atau XX). d. Tipe ZO Tipe ZO dijumpai pada unggas seperti ayam dan itik. Unggas betina juga bersifat heterogametik, yaitu hanya mempunyai satu kro- mosom X saja, sehingga tipenya adalah ZO atau XO. Unggas jantan bersifat homogametik, sehingga tipenya adalah ZZ atau XX. 5. Gen Letal Individu baru yang dihasilkan dari perkawinan induk tidak selalu berada dalam keadaan hidup. Secara genetik, hal ini dapat disebabkan oleh adanya gen letal, yaitu gen yang jika berada dalam keadaan ho- mozigotik, ia dapat menyebabkan kematian individu. Oleh karena itu, adanya gen letal menyebabkan perbandingan fenotip keturunan yang dihasilkan akan menyimpang dari Hukum Mendel. Dengan adanya gen letal, fungsi gen akan mengalami gangguan dalam menumbuhkan sifat atau fenotip. Adanya gen letal ini dapat disebabkan oleh mutasi (akan dibahas pada bab berikutnya). Gen le- tal akan berpengaruh atau dapat menyebabkan kematian saat individu masih berada dalam tahap embrio, pada saat kelahiran individu, atau setelah individu berkembang dewasa. 150 Biologi Kelas XII
  • 160.
    Lalu, gen apasajakah yang dapat menyebabkan kematian terse- but? Gen letal dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gen dominan letal dan gen resesif. a. Gen dominan letal Gen dominan letal adalah gen dominan yang dapat menyebabkan kematian jika bersifat homozigotik. Contoh adanya gen dominan le- tal ini terdapat pada ayam “Creeper” (ayam redep), tikus kuning, dan manusia. Jika ayam redep (ayam yang bertubuh normal, tetapi kakinya pendek) heterozigotik dikawinkan dengan sesamanya, maka akan di- hasilkan keturunan ayam letal, ayam redep, dan ayam normal. Gen C sebagai penentu ayam redep dan gen c sebagai penentu ayam normal. Hal ini dapat dilihat pada persilangan berikut. P Cc X P Cc (ayam redep) (ayam redep) Gamet C dan c C dan c F1 CC = letal 1 Cc = redep 2 Cc = redep cc = normal 1 Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan fenotip yang diharap- kan adalah 3 : 1. Dengan adanya gen letal yaitu gen dominan C yang homozigotik (CC), maka terjadi penyimpangan perbandingan fenotip menjadi 2 redep : 1 normal. Gen letal tersebut menyebabkan ayam mati dalam keadaan embrio. Pada manusia, gen dominan letal dapat menyebabkan Thallase- mia, yaitu kelainan akibat rusak atau pecahnya (hemolisis) eritrosit, dengan ciri-ciri: ukuran eritrosit kecil berbentuk lonjong (tidak bulat bikonkaf ), jumlahnya melebihi normal, dan daya ikat terhadap oksi- gen rendah. Thallasemia dibedakan menjadi dua, yakni: a). Thallasemia Mayor Thallasemia mayor merupakan thallasemia yang parah, sehingga menyebabkan kematian saat bayi. Thallasemia mayor disebabkan gen dominan homozigot (ThTh). b). Thallasemia Minor Pada thallasemia minor ini, terjadi sedikit kerusakan pada eritrosit atau penderita hanya mengalami anemia (kekurangan darah). Pende- rita biasanya masih dapat hidup, meskipun mengalami anemia. Thalla- semia minor disebabkan oleh gen heterozigot (Thth). Oleh karena itu, orang yang normal mempunyai genotip resesif homozigot (thth). b. Gen resesif letal Gen resesif letal adalah gen resesif yang menyebabkan kematian jika dalam keadaan homozigot. Gen ini dijumpai pada tanaman jagung, yaitu gen G sebagai pembentuk klorofil dan gen g yang menyebabkan tidak terbentuknya klorofil jika bersifat homozigotik. Prinsip Hereditas 151
  • 161.
    Persilangan antara sesamatanaman jagung berdaun hijau hetero- zigotik dapat dilihat sebagai berikut. P Gg X P Gg (hijau) (hijau) Gamet G dan g G dan g F1 GG = hijau Gg = hijau 3 Gg = hijau gg = putih atau albino (letal) Pada persilangan tanaman jagung tersebut, diketahui perbanding- an fenotip yang dihasilkan semula adalah 75% berdaun hijau : 25% berdaun putih. Tanaman berdaun hijau dapat menjalankan proses fo- tosintesis serta dapat menyerap zat makanan dengan akarnya. Namun, tanaman berdaun putih dengan akar yang belum sempurna hanya mampu bertahan selama 14 hari saja, yaitu dengan menerima makanan dari endospermnya (putih lembaga). Tanaman putih tidak dapat berfo- tosintesis karena tidak memiliki klorofil pada daunnya. Setelah 14 hari, tanaman tersebut segera mati. Oleh karena itu, persilangan dua tanaman monohibrida tersebut tidak menghasilkan perbandingan fenotip 3 : 1, tetapi terjadi penyimpangan yaitu menjadi 3 : 0. Selain pada jagung, contoh gen resesif letal antara lain: gen pe- nyebab perlekatan paru-paru sehingga bayi mati saat dilahirkan, gen penyebab bentuk tulang rawan tidak normal (salah), penyebab mencit berekor pendek, lalat buah bermata bintang, dan gen penyebab ke- lainan darah (Sicklemia). Sicklemia pada manusia atau sickle cell merupakan keadaan pada seseorang yang mempunyai eritrosit berbentuk bulan sabit. Hal ini menyebabkan terganggunya peredaran darah. Gen penyebab sickle- mia adalah gen resesif homozigot yang bersifat letal (ss). Sementara itu, pada orang normal dapat mempunyai genotip SS (dominan ho- mozigot) atau heterozigot (Ss). 6. Non-disjunction Sebelum kalian mempelajari lebih lanjut tentang gagal berpisah ini, ada beberapa hipotesis tentang hubungan (korelasi) pemindahan kromosom dengan gen, antara lain: pertama, pada sel somatik (sel- sel tubuh) terdapat 2 kelompok kromosom yang identik (homolog), yang satu berasal dari induk jantan dan satu lagi dari induk betina. Terdapatnya kromosom-kromosom dalam pasangan-pasangan kro- mosom yang tidak identik adalah sejajar dengan terdapatnya gen-gen dalam pasangan; kedua, kromosom-kromosom tetap mempunyai sifat morfologi yang sama sepanjang berbagai pembelahan sel. Demikian pula gen-gen akan menunjukkan kontinuitas yang sama; ketiga, setiap kromosom atau setiap pasang kromosom mempunyai peranan tertentu dalam kehidupan dan perkembangan individu; dan keempat, selama 152 Biologi Kelas XII
  • 162.
    meiosis, kromosom-kromosom homologberpasangan dan kemudian anggota dari pasangan kromosom tersebut memisah secara bebas ke sel-sel kelamin. Gen-gen juga memisah secara bebas sebelum terben- tuknya gamet. a Normal dalam b Normal dalam meiosis II meiosis I Gagal berpisah dalam meiosis I Gagal berpisah dalam meiosis II Gamet Gamet n+1 n+1 n -1 n -1 n+1 n -1 n n Gambar 5.12 a. Gagal berpisah saat meiosis I (Anafase I), b. Gagal berpisah saat meiosis II (Anafase II) Nah, pada uraian ini, kalian akan menemukan peristiwa yang ti- dak mengikuti hipotesis yang terakhir tersebut. Selama pembentukan individu keturunan, dapat terjadi beberapa kemungkinan peristiwa yang tidak berjalan normal. Salah satu dari peristiwa tersebut adalah peristiwa gagalnya pemisahan kromosom pada saat meiosis (pemben- tukan gamet) dan disebut gagal berpisah atau non-disjunction. Gagal berpisah dapat terjadi pada peristiwa meiosis yaitu pada anafase I atau pada anafase II sehingga pasangan kromatid tidak dapat memisahkan diri. Peristiwa gagal berpisah tersebut menyebabkan terjadinya peruba- han jumlah kromosom pada individu keturunannya (berkurang atau bertambah), baik pada kromosom seks maupun autosom. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan gagal berpisah? Gagal berpisah tersebut kemungkinan dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: a. Adanya virus atau kerusakan akibat radiasi. Pengaruh ini akan mudah terlihat pada wanita yang telah berumur tua. b. Kandungan antibodi tiroid yang tinggi c. Sel telur dalam saluran telur yang tidak segera dibuahi akan men- galami kemunduran. Oleh karena itu, risiko melahirkan anak yang cacat akan dialami oleh wanita berumur lebih dari 25 tahun. Prinsip Hereditas 153
  • 163.
    Setelah kalian mempelajaripola-pola hereditas, untuk menguji ke- mampuan kalian, kerjakanlah Uji Kompetensi berikut. Uji Kompetensi 5. Jelaskan tentang nilai pindah silang (NPS). 6. Apa yang dimaksud dengan gamet tipe parental dan gamet tipe rekombinasi? 1. Jelaskan perbedaan antara autosom dan 7. Jelaskan apa perbedaan antara tautan gonosom. dan tautan seks. 2. Apa yang dimaksud dengan rekombinasi 8. Apa pengertian non-disjunction? genetik? 9. Sebutkan dan berilah contoh tipe-tipe de- 3. Jelaskan perbedaan fenotip rekombinan terminasi seks. dengan fenotip induk. 10. Sebutkan macam-macam gen letal, dan 4. Apa yang dimaksud dengan pindah silang? berilah contohnya masing-masing. Sebutkan macamnya. Nah, setelah kalian mempelajari pola-pola hereditas, berikut akan kalian pelajari tentang hereditas khusus pada manusia. C. Hereditas pada Manusia Galeri Kalian telah mengetahui bersama bahwa manusia satu dengan ma- nusia lainnya di dunia ini tentunya tidak ada yang sama persis (benar- Frekuensi Kelahiran benar identik). Penyebabnya ialah adanya materi genetik yang mem- Anak Kembar punyai sifat-sifat berbeda antarindividu. Dalam ilmu tentang materi Frekuensi kelahiran anak genetik (genetika), telah banyak dipelajari tentang peristiwa penurunan kembar tertinggi se-Eropa sifat, baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Di antara objek adalah di Irlandia. Sebagian besar dilahirkan oleh wanita yang dipelajari dalam genetika tersebut, genetika manusia paling lam- yang sudah tua, yaitu 14 bat perkembangannya dibandingkan pada hewan dan tumbuhan. Be- pasang untuk setiap 1000 berapa hambatan yang menyebabkan lambatnya perkembangan terse- kelahiran. Sementara itu, but, antara lain: sulitnya mencari objek (manusia) untuk penelitian, frekuensi kelahiran anak kembar di Asia dan Jepang sulitnya mengarahkan manusia dalam mencapai tujuan atau keinginan sangat rendah, rata-rata peneliti, sulitnya mengamati perkembangan sifat manusia yang menga- hanya 1 pasang untuk 160 rah pada tujuan peneliti, keturunan manusia yang relatif lebih sedikit kelahiran. dibandingkan hewan dan tumbuhan karena umur atau siklus hidup Suryo, Genetika Manusia, hlm. 433 manusia lebih panjang, serta lingkungan manusia yang tidak mudah bahkan tidak dapat dikontrol. Setelah kalian mengetahui adanya beberapa hambatan dalam perkembangan genetika manusia, bagaimanakah cara yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut? Cara-cara untuk mengatasi ma- salah tersebut dapat dilakukan dengan membuat peta silsilah keluarga atau keturunan (pedegree chart) dan menerapkan hasil percobaan he- wan pada manusia. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mempela- jari adanya fenomena-fenomena pada manusia seperti munculnya anak kembar hasil perkawinan. Kalian tentunya mengetahui hal apa saja yang diwariskan pada manusia, bukan? Ya, sifat-sifat pada manusia yang dapat diwariskan 154 Biologi Kelas XII
  • 164.
    meliputi: jenis kelamin,kelainan atau cacat menurun, dan golongan darah. Selain itu, ada juga ekspresi gen-gen (genotip) yang ditentukan oleh jenis kelamin. Peristiwa pembentukan jenis kelamin pada manusia telah kalian pelajari sebelumnya. Oleh karena itu, pada uraian berikut akan kalian pelajari tentang tiga hal yang diwariskan pada manusia. 1. Kelainan atau Cacat Menurun Pewarisan sifat pada manusia terhadap keturunannya mengikuti pola-pola tertentu. Masih ingatkah kalian dengan istilah autosom dan gonosom? Cobalah ingat kembali. Setelah kalian ingat istilah autosom dan gonosom, ikutilah rubrik Diskusi ini, sebelum melanjutkan ke pembahasan tentang cacat atau kelainan menurun. D i s k u s i Menurut kalian, samakah antara penyakit dengan cacat atau kelainan? Carilah persamaan atau perbedaannya jika ada, kemudian carilah contoh-contohnya. Diskusikan dengan kelompok kalian serta koreksikan pada guru kalian. Sifat-sifat yang diturunkan pada anak-anak yang dilahirkan be- lum tentu sesuai dengan harapan orang tua. Ada beberapa individu keturunan yang bersifat normal sebagaimana harapan orang tua pada umumnya, ada pula beberapa keturunan yang mempunyai sifat yang tidak diharapkan oleh orang tuanya, seperti mengalami cacat atau ke- lainan menurun (sindrom). Pewarisan sifat pada manusia dapat diturunkan melalui kromosom seks (kromosom X dan kromosom Y) atau kromosom autosom. Kelain- an dapat disebabkan oleh gen-gen yang terpaut pada kromosom tubuh maupun gonosom. Sebelumnya, telah kalian pelajari tautan seks pada hewan atau tumbuhan. Pada materi ini, kalian akan mempelajari tautan seks tersebut pada manusia. Aa Aa a. Kelainan oleh alel resesif dan dominan autosomal meiosis meiosis pembentukan gamet pembentukan gamet Kelainan ini diturunkan dari kromosom sel-sel diploid tubuh. Kelainan ini dapat ditentukan oleh gen dominan atau resesif pada autosom tersebut. A a Oleh karena itu, kelainan ini dapat diturunkan pada ke- AA Aa turunan pria atau wanita. Beberapa contoh kelainan yang A anak anak normal terpaut pada autosom manusia adalah sebagai berikut. normal (karier) 1) Albinisma (Albino) a Aa aa Kelainan ini terjadi karena tubuh seseorang tidak mem- anak normal anak (karier) penderita punyai gen yang mampu membentuk enzim untuk mengubah tiro- sin menjadi pigmen melanin (pembentuk warna kulit). Gen tersebut Gambar 5.13 Skema adalah gen dominan A. Oleh karena itu, orang yang normal akan perkawinan pembentuk individu albino. Prinsip Hereditas 155
  • 165.
    mempunyai genotip AAatau Aa dan orang albino tidak mempunyai gen A atau mempunyai genotip aa (resesif homozigot). Penderita albino mempunyai ciri-ciri yaitu seluruh bagian tubuh- nya tidak berpigmen. Kulit badan dan matanya berwarna merah jambu karena warna darah menembus kulit. Oleh karena itu, matanya sangat sensitif terhadap cahaya. Perhatikan Gambar 5.14. Pada perkawinan dua orang yang normal, heterozigot dapat meng- hasilkan keturunan albino. Hal ini disebabkan kedua orang tuanya www.albinisme.dk mempunyai gen resesif yang akan bergabung membentuk gen resesif homozigot (aa). Orang tua yang terlihat normal tetapi dapat menu- runkan albino kepada anaknya ini disebut “carrier”. Gambar 5.14 Individu albino. 2) Gangguan Mental Salah satu contoh bentuk gangguan mental adalah idiot, yang ditentukan oleh gen resesif homozigot (gg) seperti pada albino. Anak idiot umumnya diturunkan dari kedua orang tua yang normal heterozigot (Gg). Nah, cobalah kalian buat sendiri skema perkawinannya. Penderita ini mempunyai ciri-ciri, antara lain: wajahnya menunjukkan kebodohan, reflek (daya respon)nya lambat, kulit dan rambutnya kekurangan pigmen, umumnya tidak berumur panjang, steril (tidak mampu menghasilkan keturunan atau mandul), dan jika urinnya ditetesi larutan fenil oksida 5% akan berwarna hijau kebiruan karena terdapatnya senyawa derivat fenil ketourinarin (FKU). Senyawa ini tidak ditemukan pada orang normal. Adanya senyawa FKU ini disebabkan tidak adanya enzim pengubah asam amino fenilalanin menjadi tirosin. Suryo, Genetika Manusia, hlm. 138 3) Brachydactily (Brakhidaktili) Brachydactily adalah keadaan seseorang yang mempunyai jari- jari pendek atau tidak normal (Gambar 5.15). Hal ini terjadi karena pendeknya tulang-tulang pada ujung jari dan tumbuh menjadi satu. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B. Orang yang normal akan mempunyai genotip homozigot resesif (bb). Genotip homozigot domi- Gambar 5.15 Brachydactily nan (BB) menyebabkan individu letal. 4) Cystinuria (Sistinuria) Cystinuria adalah keadaan seseorang yang mempunyai kelebihan asam amino sistein yang sukar larut, diekskresikan dan ditimbun men- jadi batu ginjal. Kelainan ini disebabkan oleh adanya gen dominan homozigot (CC). Suryo, Genetika Manusia, hlm. 103 5) Polydactily (Polidaktili) Selain ada brakhidaktili, ada juga polidaktili, yaitu keadaan sese- orang yang mempunyai kelebihan (tambahan) jari pada tangan atau kaki (Gambar 5.16). Jadi jumlah jari kaki atau tangannya lebih dari lima. Polidaktili disebabkan oleh adanya gen dominan homozigot (PP). Karena itu, genotip orang normal adalah Pp atau pp. Gambar 5.16 Polidaktili pada kedua tangan 156 Biologi Kelas XII
  • 166.
    b. Kelainan olehalel resesif pada gonosom X Alel resesif atau dominan pada kromosom X juga dapat menentu- kan terjadinya kelainan pada individu keturunan manusia. Pada manu- sia, telah dikenal lebih dari 150 sifat keturunan yang kemungkinan dise- babkan oleh gen-gen tertaut kromosom X. Beberapa kelainan, terutama akibat alel resesif pada kromosom X tersebut adalah: 1) Buta Warna Buta warna dibedakan menjadi 2 tipe. Yang pertama adalah tipe protan, yaitu apabila tidak dapat membedakan warna hijau karena ba- gian mata yang sensitif terhadap warna hijau tersebut rusak. Kedua adalah tipe deutan, yaitu apabila yang rusak adalah bagian mata yang sensitif terhadap warna merah. Tipe deutan ini paling sering terjadi. Buta warna disebabkab oleh gen resesif c (colour blind) pada kro- mosom X. Gen ini tidak dijumpai pada kromosom Y. Oleh karena itu, wanita dapat mempunyai genotip CC (normal homozigot), Cc (nor- mal heterozigot), atau cc (buta warna). Sementara itu, pria hanya dapat mempunyai gen C (normal) atau c (buta warna) saja. P Xc Xc x XC Y (buta warna) (normal) Gamet Xc XC dan Y C c F1 50% X X (normal) 50% Xc Y (buta warna) Dari perkawinan tersebut, tampak bahwa sifat dari orang tua wani- ta (buta warna) akan diwariskan pada keturunan pria. Sebaliknya, sifat dari orang tua pria (normal) akan diwariskan kepada keturunan wanita. Pewarisan sifat yang bersilang ini merupakan ciri khas pada pewarisan gen-gen tertaut kromosom X dan disebut criss-cross inheritance. 2) Anodontia Anodontia merupakan kelainan pada seseorang yang tidak mem- punyai benih gigi pada rahangnya, sehingga gigi tidak dapat tumbuh selamanya. Kelainan ini banyak ditemukan pada pria. Menurut para ahli, penderita anodontia juga menunjukkan ciri seperti berambut ja- rang dan susah berkeringat. Gen resesif penyebab anodontia adalah a, sehingga pewarisan sifatnya juga seperti pada buta warna. 3) Hemofilia Sebelum ditemukan, penyakit hemofilia mula-mula dikenal di negara-negara Arab. Pada waktu itu, seorang anak mengalami pendarah- an akibat dikhitan (disunat). Sementara itu, putera mahkota Alfonso dari Spanyol juga meninggal akibat pendarahan karena kecelakaan. Selanjutnya, penelitian mendalam tentang hemofilia juga dilakukan pada anggota kerajaan Inggris. Ratu Victoria adalah orang yang dike- nal pertama kali sebagai carrier hemofilia yaitu mempunyai genotip he- terozigotik (Suryo, 2005). Gen penentu hemofilia adalah gen resesif h. Berbeda dengan buta warna dan anodontia, genotip resesif homozigot pada hemofilia bersifat letal. Prinsip Hereditas 157
  • 167.
    Hemofilia merupakan suatupenyakit keturunan, dengan ciri sul- litnya darah membeku saat terjadi luka. Waktu yang diperlukan oleh seorang penderita hemofilia untuk pembekuan darah adalah 50 menit hingga 2 jam, sehingga akan menyebabkan perdarahan bahkan kema- tian. Sementara itu, orang yang normal hanya memerlukan waktu 5-7 menit untuk pembekuan darah. c. Kelainan oleh alel resesif pada gonosom Y Karena yang mempunyai kromosom Y hanya pria, maka kelainan ini hanya dialami oleh pria saja. Agar lebih mudah dalam mempelajari kelainan oleh alel resesif pada gonosom Y, simak tabel berikut. Tabel 5.3. Contoh Kelainan oleh Alel Resesif pada Gonosom Y Alel Kelainan Ciri-ciri Keterangan resesif Hypertrichosis H Rambut tumbuh Sering dijumpai di India pada bagian-bagian dan Pakistan tertentu di tepi daun telinga. Hystrixgravier Hg Rambut tumbuh Pada abad ke-18, pende- panjang dan kaku rita (disebut Porcupine di permukaan man) ini pernah ditemu- tubuh menyerupai kan. Namun, Penrose dan duri landak stern (1958) tidak begitu yakin jika kelainan ini tertaut kromosom Y. Gambar 5.17 Hypertrichosis Webtoes wt Kulit tumbuh Kaki atau tangan yang diantara jari-jari berselaput ini menyerupai (terutama kaki) kaki katak atau burung air. Suryo, Genetika Manusia, hlm. 232 (dengan pengembangan) d. Kelainan oleh aberasi jumlah dan struktur kromosom autosom Selain disebabkan oleh adanya gen dominan atau resesif, kelain- an dapat disebabkan oleh adanya aberasi atau perubahan jumlah dan struktur kromosom. Aberasi kromosom serta kelainan-kelainannya akan kalian pelajari lebih lanjut pada pada Bab 6 Mutasi. 2. Golongan Darah Salah satu aplikasi (manfaat) mempelajari golongan darah sese- orang adalah untuk transfusi darah. Oleh karena itu, dikenal istilah do- nor (yang memberikan darah) dan resipien (yang menerima transfusi darah). Begitu pentingnya darah bagi kehidupan manusia, penelitian mendalam tentang darah pun kian banyak dilakukan. Dua komponen penyusun darah adalah sel-sel darah (leukosit dan eritrosit) dan cairan (plasma). Plasma sendiri, terdiri dari atas fibrinogen (protein untuk pembekuan darah) dan serum. 158 Biologi Kelas XII
  • 168.
    Penelitian mengenai penggolongandarah diawali oleh Dr. Karl Landsteiner pada tahun 1901. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa Galeri di dalam sel darah merah (eritrosit) terdapat suatu substansi asing yaitu antigen yang akan bereaksi dengan substansi pada plasma darah yaitu antibodi (zat anti). Selanjutnya, penggolongan darah pada manusia ini didasarkan pada antigen (aglutinogen) yang terdapat di dalam eritrosit. Pada materi ini akan dipelajari 3 sistem penggolongan darah, yaitu sistem A, B, O; sistem M, N; dan sistem Rhesus. a. Sistem A,B,O Berbeda dengan pewarisan yang telah kalian pelajari sebelumnya, Karl Landsteiner (1868- pewarisan golongan darah ini ditentukan oleh adanya alel ganda (be- 1943) adalah seorang ahli berapa alel atau seri alel yang terdapat dalam satu lokus yang sama). patologi berdarah Austria- Simbol untuk alel tersebut adalah I (berasal dari kata isoaglutinin, Amerika yang lahir di Wina. Ia mempelajari patologi sejak merupakan protein pada permukaan sel eritrosit). Orang yang mam- 1909 hingga 1919 di Universitas pu membentuk aglutinogen A akan mempunyai alel IA, yang mam- Wina. Landsteiner adalah B anggota The Rockefeller pu membentuk aglutinogen B mempunyai alel I , dan yang mampu A B Institute for Medical Research membentuk aglutinogen A dan B mempunyai alel I dan I . Sementara (sekarang Universitas itu, orang yang tidak mampu membentuk aglutinogen A dan B mem- Rockefeller) di New York City punyai alel resesif i. Golongan darah ditentukan oleh adanya interaksi (1922-1939). Klasifikasi modern atas golongan darah yang alel-alel tersebut. Perhatikan Tabel 5.4. dibangun oleh Landsteiner Jika pria bergolongan darah A menikah dengan wanita bergolong- membawa ia kepada Hadiah an darah B, maka kemungkinan golongan darah anak-anak yang dila- Nobel dalam bidang fisiologi atau pengobatan pada tahun hirkan adalah sebagai berikut: 1930. P IA IA x IB IB Microsoft Encarta Premium 2006 atau IAi atau Gamet IA dan i B I dan i A B F1 25% I I (golongan AB) 25% IAi (golongan A) 25% IBi (golongan B) 25% ii (golongan O) Tabel 5.4. Penggolongan Darah Sistem A,B,O dan Alelnya Golongan darah Antigen dalam Alel dalam kro- Genotip (fenotip) eritrosit mosom A A IA IA IA atau IAi B B IB IB IB atau IBi AB A dan B IA dan IB IB IA O - i ii Suryo, Genetika Manusia, hlm. 349 b. Sistem M, N Penggolongan sistem ini ditemukan oleh Landsteiner dan Lavine, didasarkan pada ada tidaknya antigen M dan N. Jika pada penggolong- an darah A, B, AB, dan O terdapat antibodi dalam darah seseorang, Prinsip Hereditas 159
  • 169.
    maka pada golongandarah ini darah seseorang tidak mengandung an- tibodi M atau N. Oleh karena itu, untuk menguji apakah seseorang mempunyai antingen M atau N atau keduanya digunakan antibodi dari kucing. Dengan tidak adanya antingen M atau N dalam darah ma- nusia, maka penggolongan darah dengan sistem ini tidak berpengaruh atau tidak berperan dalam transfusi darah. Tabel 5.5. Penggolongan Darah Sistem MN dan Alelnya Reaksi terhadap Golongan da- antibodi (antiserum) Alel dalam Genotip rah (fenotip) kromosom Anti-M Anti-N M + - LM LM LM N - + LN LN LN MN + + LM dan LN LM LN Keterangan: + = aglutinasi, dan - = tidak aglutinasi c. Sistem Rhesus Penemuan sistem ini sejak tahun 1940 oleh Landsteiner dan Wiener. Berdasarkan ada tidaknya faktor Rh (Rhesus) dalam eritrosit, golongan darah pada manusia dibedakan menjadi Rh+, yaitu jika mempunyai antigen Rh dan golongan darah Rh -, jika tidak mempunyai antigen Rh. Transfusi atau pencampuran darah dengan sistem Rh berbeda dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan akibat ketidaksesuaian Rh yang disebut incompatibilitas rhesus. Pada perkawinan antara Rh Rh Tabel 5.6. Golongan Darah Sistem Rh pria Rh+ homozigot (I I ) dengan wanita Rh– ho- Fenotip Genotip Macam gamet mozigot (Irh Irh), semua anak Rh + IRhIRh, IRh dan Irh yang dilahirkan akan mem- IRhIrh punyai Rh+. Fetus dalam tu- Rh - Irh Irh Irh buh ibu akan menerima zat makanan atau menerima per- plasenta tukaran gas dan air melalui saluran penghubung yang disebut plasenta (Gambar 5.18). Nah, jika seorang ibu uterus Rh- mengandung bayi Rh+ maka setelah bayi lahir, eritrosit-eritrosit bayi yang mengandung antigen Rh aliran darah ibu masuk dalam aliran darah ibu. Dengan demikian, da- rah ibu akan membentuk antibodi. Bayi pertama yang dilahirkan akan selamat. fetus Pada kehamilan berikutnya tentu dihasilkan anak urat darah umbilikal Rh+ lagi, bukan? Karena ibu telah mempunyai anti-Rh, maka akan beraglutinasi dengan antigen Rh pada bayi Gambar 5.18 Aliran darah pada plasenta yang dikandungnya. Akibatnya, eritrosit bayi akan ru- sak dan mengalami kelebihan zat bilirubin yang akan 160 Biologi Kelas XII
  • 170.
    masuk ke dalamsirkulasi darah ibu. (perhatikan Gambar 5.19). Kelebi- han dan penimbunan bilirubin tersebut menyebabkan penyakit kuning, ditandai dengan kulit bayi yang kuning, tubuh menggembung oleh cai- ran, hati dan limfa membengkak, dalam darah banyak eritrosit yang be- lum masak (eritroblas), serta otaknya rusak. Penyakit inilah yang disebut eritroblastosis fetalis. Pada umumnya, bayi penderita penyakit tersebut akan mati sejak lahir atau hidup beberapa saat saja. antibodi antigen antibodi (a) (b) (c) Gambar 5.19 Tahapan terjadinya kelahiran bayi penderita eritroblastosis (a) urat darah plasenta pecah, memungkinkan keluarnya antigen Rh bayi (b) antigen fetus masuk ke limpa ibu dan ibu membentuk antibodi (c) antibodi dari ibu masuk ke plasenta dan terjadi reaksi antigen Rh dan antibodi Rh Sementara itu, perkawinan antara wanita Rh- dengan pria Rh+ het- erozigot masih mempunyai kemungkinan menghasilkan bayi normal. 3. Gen-gen yang Ekspresinya Dipengaruhi oleh Jenis Kelamin Pewarisan sifat pada manusia dapat dipengaruhi oleh jenis kela- min individu. Artinya, ekspresi gen-gen autosomal penentu sifat pada keturunan tersebut dipengaruhi oleh jenis kelamin keturunan yang di- hasilkan. Sifat tersebut dapat tampak pada kedua seks, tetapi ekspresi- nya akan lebih besar pada salah satu seks tersebut. Beberapa ekspresi gen tersebut antara lain: a. Kepala botak Sebelum diketahui adanya ekspresi gen yang dipengaruhi oleh seks, semula kepala botak merupakan gen terangkai kelamin. Namun, pada kenyataannya anak pria kepala botak diturunkan langsung dari ayah- nya (hal ini tidak akan terjadi jika gen tersebut terangkai kromosom X). Demikian juga, jika gen tersebut terangkai kromosom Y maka tidak pernah diturunkan pada wanita. Kenyataannya, Tabel 5.7. Ekspresi Gen Kepala Botak ada pula wanita yang berkepala botak meskipun sangat Genotip Pria Wanita jarang dijumpai. BB botak botak Jika gen B penentu kepala botak dan gen b penentu Bb botak tidak botak rambut normal, maka dengan adanya pengaruh jenis kela- bb tidak botak tidak botak min, ekspresi gen tersebut terjadi sedemikian rupa. (Perha- Suryo, Genetika Manusia, hlm. 231 tikan Tabel 5.7) Prinsip Hereditas 161
  • 171.
    b. Jari telunjukyang panjang Pada umumnya, setiap orang mempunyai jari telunjuk yang lebih pendek (normal) daripada jari manis. Gen penen- Tabel 5.8. Ekspresi Gen Jari Telunjuk Panjang tu jari telunjuk pendek adalah gen T, sedangkan Genotip Pria Wanita penentu jari telunjuk panjang adalah gen t. Na- TT telunjuk pendek telunjuk pendek mun, ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin. Tt telunjuk pendek telunjuk panjang Selain mempelajari tentang pewarisan sifat, tt telunjuk panjang telunjuk panjang kalian juga perlu mengaplikasikannya dalam ke- Suryo, Genetika Manusia, hlm. 232 hidupan kalian. Untuk itu, ikutilah rubrik Perco- baan berikut ini: Percobaan Mengenali Mutan A. Dasar Teori Ciri-ciri yang dapat diamati pada manusia antara lain: jenis kelamin, kelainan yang tertaut auto- som, kelainan yang tertaut kromosom X atau kromosom Y, golongan darah, dan sifat-sifat yang ekspresinya dipengaruhi oleh seks (jenis kelamin). Contoh sifat yang ekspresinya dipengaruhi oleh seks tersebut adalah kepala botak dan jari telunjuk panjang. B. Tujuan Mencoba menetapkan genotip dirinya sendiri berdasarkan ukuran jari telunjuknya. C. Alat dan Bahan 1. Alat tulis 2. Penggaris 3. Jari telunjuk dan jari tengah kalian D. Langkah Percobaan 1. Buatlah sebuah garis horizontal pada kertas kosong. 2. Letakkan salah satu tangan kalian pada kertas tersebut sep- erti pada gambar di samping. 3. Berikan tanda pada kertas tersebut letak ujung jari telunjuk kalian. 4. Tentukan, apakah jari telunjuk kalian lebih pendek atau leb- ih panjang daripada jari manis? E. Pembahasan 1. Dengan menggunakan simbol gen T dan t, bagaimanakah kemungkinan genotip kalian? 2. Umpamakan kalian (baik pria atau wanita) mempunyai jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis, menikah dengan pasangan dengan sifat yang sama. Jika semua anak pria ka- lian mempunyai sifat sama dengan kalian, namun sebagian anak perempuan berjari telun- juk panjang, dan sebagian lagi pendek, maka: a. Bagaimanakah kemungkinan genotip kalian? b. Bagaimanakah kemungkinan genotip suami atau istri kalian? Buktikan. Dari uraian sebelumnya serta rubrik Percobaan yang telah kalian kerjakan, kalian telah mempelajari pewarisan sifat pada manusia, baik sifat yang diharapkan orang tua maupun sifat yang tidak diharapkan. Nah, upaya apa saja yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadi- nya sifat yang tidak diharapkan atau kelainan menurun tersebut? Temukan jawabannya dengan menyimak materi berikut. 162 Biologi Kelas XII
  • 172.
    4. Upaya MenghindariKelainan Menurun Pada umumnya, gen yang menyebabkan kelainan menurun pada manusia sulit untuk dilacak. Oleh karena itu agar pewarisan sifat terse- Galeri but dapat dilacak serta dihindari, perlu dilakukan upaya melalui: Penemuan Peta Silsilah a. Eugenetika Peta silsilah pertama kali dite- mukan di Iran (diduga sejak Yaitu upaya perbaikan sosial yang meliputi penerapan (implemen- tahun 3000 SM) dan dibuat tasi) hukum-hukum pewarisan sifat, antara lain dengan: dari tanah liat. Pada akhir abad ke-19, beberapa anali- 1) Menghindari perkawinan dengan keluarga dekat, karena dapat sis tentang peta silsilah pada memungkinkan rekombinasi gen-gen resesif yang umumnya me- manusia telah dilakukan oleh nimbulkan ketidaknormalan. Francis Galton (1822-1911), perintis ilmu eugenetika, 2) Harus memahami hukum-hukum hereditas bagi generasi muda. sekaligus keponakan Charles 3) Tidak menikahkan orang-orang yang mengalami gangguan men- Darwin. tal seperti idiot, imbisil, dan debil. Suryo, Genetika Manusia, hlm. 101 4) Dilakukan pemeriksaan kesehatan dan asal-usul calon pasangan suami-istri. Akan tetapi, pasangan yang sudah menikah dapat melakukan upaya untuk mengetahui lebih awal kondisi kandung- Microsoft Encarta Premium 2006 annya. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan amniosentesis. Amniosentesis merupakan cara untuk mengetes kemungkinan ada- nya kelainan kromosom pada bayi yang masih dikandung oleh ibu. Waktu yang paling baik untuk melakukan amniosentesis ini adalah pada saat usia kehamilan mencapai 14-16 minggu. 5) Memelihara kesehatan fisik dan mental Francis Galton 6) Menggunakan peta silsilah Peta silsilah dapat menunjukkan keadaan atau sifat individu dalam keluarga besar (1 garis keturunan), sehingga dapat dilacak adanya indi- vidu yang mewariskan sifat kepada keturunannya. Berikut ini adalah salah satu contoh bentuk peta silsilah dari satu keluarga yang beberapa anggotanya mengalami buta warna. Keterangan simbol Peta Silsilah: Perempuan normal Perempuan buta warna Laki-laki normal I CC c- Laki-laki buta warna Perkawinan antara laki-laki II dan perempuan III Generasi pertama Cc C- Generasi kedua Gambar 5.20 Peta silsilah Generasi ketiga penyakit buta warna dalam satu keluarga Perempuan normal Laki-laki buta warna CC c- C- Cc Perempuan normal (Carrier) Laki-laki normal Prinsip Hereditas 163
  • 173.
    b. Eutenika Upaya eutenika dilakukan melalui pengelolaan lingkungan seperti pendidikan, peningkatan gizi, perbaikan tempat tinggal, olah raga, dan rekreasi. Nah, kalian telah banyak mempelajari tentang hereditas pada ma nuasia. Oleh karena itu untuk dapat mengaplikasikan dalam kehidupan kalian, selesaikan tugas di rubrik Telisik serta Uji Kompetensi berikut. T e l i s i k Membuat Peta Silsilah Keluarga Lakukanlah tugas ini bersama kelompok kalian sebagai tugas di luar kelas. Berikut ini langkah-lang- kah yang perlu kalian ikuti: 1. Siapkan alat dan bahan seperti kertas berukuran lebar (dapat menggunakan kertas manila atau yang lainnya), spidol atau pensil berwarna, dan penggaris. 2. Pilihlah salah satu dari kelompok kalian yang mempunyai keluarga besar dan di antara anggota keluarganya ada yang mengalami kelainan atau kondisi yang tidak normal atau menyimpang dari anggota keluarga yang lain. Catatan: Lakukan kegiatan (point kedua) dengan baik dan sopan agar tidak menyinggung pe- rasaan. 3. Buatlah daftar nama dan sifat dari semua anggota keluarga besar tersebut mulai dari generasi pa- ling awal (kakek atau buyut yang masih ada) sampai generasi saat ini. 4. Dengan menggunakan simbol yang umumnya digunakan dalam peta silsilah, buatlah peta silsilah berdasarkan keadaan yang terjadi pada keluarga dari salah satu teman kalian tersebut. 5. Kumpulkan tugas kalian pada guru, kemudian presentasikan hasil peta silsilah yang telah kalian buat dengan menjelaskan siapa saja yang kemungkinan bersifat carrier. Uji Kompetensi 6. Jelaskan perbedaan antara brakhidaktili dan polidaktili. 7. Sebutkan macam kelainan oleh alel resesif 1. Selain jenis kelamin, sebutkan sifat-sifat yang kromosom X dan oleh alel resesif kromo- dapat diturunkan pada manusia. som Y. 2. Sebutkan macam kelainan menurun oleh alel 8. Apa yang dimaksud dengan criss-cross in- resesif dan alel dominan autosom. heritance? 3. Sebutkan dan jelaskan 2 macam ekspresi 9. Jelaskan bagaimana seseorang dikatakan gen yang dipengaruhi seks! mempunyai golongan darah A, B, AB, dan 4. Apa yang dimaksud dengan carrier? O. 5. Sebutkan ciri-ciri orang yang mengalami 10. Jelaskan yang dimaksud dengan eritro- gangguan mental. blastosis fetalis. 164 Biologi Kelas XII
  • 174.
    Ikhtisar 1. Pewarisan sifat (karakter) dari induk (orang tua) kepada fillialnya melalui suatu perkawinan melibatkan gen (sebagai faktor pembawa sifat keturunan). 2. Mendel memilih kacang kapri untuk objek kajiannya, karena memiliki pasangan-pasangan yang kontras, melakukan autogami atau penyerbukan sendiri, mudah disilangkan, mampu menghasilkan keturunan banyak, dan cepat menghasilkan atau daur hidupnya pendek. 3. Hukum Mendel I disebut juga Hukum Segregasi, karena menyatakan bahwa pada waktu pem- bentukan gamet (meiosis), kromosom-kromosom homolognya memisahkan diri secara bebas. 4. Persilangan monohibrida adalah perkawinan dengan satu sifat (karakter) beda yang mencolok. 5. Genotip bersifat menurun dan diwariskan pada keturunan. 6. Fenotip adalah sifat yang tampak dari luar. Fenotip merupakan paduan dari genotip dengan lingkungannya. 7. Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Secara Bebas atau Hukum Penggabungan Bebas. 8. Persilangan dihibrida yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel yang berbeda. 9. Back cross merupakan persilangan antara anakan F1 yang heterozigot dengan induknya yang homozigot dominan. 10. Test cross adalah menyilangkan suatu hasil persilangan dengan salah satu induk homozigot resesif. 11. Penyimpangan semu Hukum Mendel meliputi interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen-gen komplementer, gen dominan rangkap, dan atavisme. 12. Kriptomeri yaitu gen dominan yang seolah-olah tersembunyi jika berdiri sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila bersama-sama dengan gen dominan yang lainnya. 13. Polimeri adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. 14. Sifat atau fenotip yang tadinya menghilang, dapat muncul kembali pada generasi berikutnya, melalui proses yang disebut atavisme. 15. Epistasis adalah faktor (gen) dominan yang menutupi gen dominan lain yang bukan alelnya, sehingga sifat yang dikendalikan gen yang tertutup tidak muncul. 16. Hipostasis adalah faktor (gen) yang tertutupi oleh gen dominan yang lain, yang bukan alelnya. 17. Peristiwa inheritansi baik pada hewan, tumbuhan, maupun manusia akan mengikuti pola-pola hereditas seperti adanya tautan, tautan seks, pindah silang, determinasi seks, adanya gen letal, dan non-disjunction. 18. Pindah silang dapat terjadi pada saat meiosis (pembentukan gamet). Pindah silang dapat berupa pindah silang tunggal atau pindah silang ganda. Untuk mengetahui kekuatan pindah silang dihitung nilai pindah silangnya (NPS). 19. Tipe-tipe determinasi seks meliputi tipe XY (pada lalat buah dan manusia), XO (belalang atau Ordo Orthoptera dan kepik atau Ordo Hemiptera), ZO (ayam dan itik), dan ZW (burung, serangga, dan kupu-kupu). 20. Gen letal dibedakan menjadi gen resesif letal (pada jagung albino) dan gen dominan letal (pada ayam redep dan tikus kuning). Prinsip Hereditas 165
  • 175.
    21. Gagal berpisahatau non-disjunction dapat terjadi pada saat pembentukan gamet (meiosis). 22. Pewarisan sifat pada manusia dapat diturunkan melalui kromosom seks (kromosom X dan kromosom Y) atau kromosom autosom. 23. Sifat-sifat yang dapat diwariskan pada manusia meliputi jenis kelamin, kelainan menurun, golongan darah, dan ekspresi gen-gen yang dipengaruhi oleh seks. 24. Ada tiga macam sistem penggolongan darah, antara lain: sistem A, B, O; sistem MN, dan sistem Rhesus (Rh). 25. Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif dan dominan autosom adalah albino, gangguan mental, brakhidaktili, cystinuria, dan polidaktili. 26. Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif kromosom X adalah buta warna, anodontia, dan hemofilia. 27. Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif kromosom Y adalah Hypertrichosis, Hystrixgravier, dan Webtoes. 28. Pewarisan sifat pada manusia dapat dihindari melalui upaya perbaikan sosial meliputi upaya eugenetika dan eutenika. 29. Peta silsilah dapat menunjukkan keadaan atau sifat individu dalam keluarga besar (1 garis keturunan) sehingga dapat dilacak adanya individu yang mewariskan sifat kepada keturunannya. S e n a r a i k a ta Autosom Kromosom penyusun sel-sel tubuh (sel Genotip homozigot Hasil peleburan gamet, somatik) selain sel kelamin. Pada manusia terdapat mempunyai gen yang sama 22 pasang autosom dan sepasang gonosom Genotip heterozigot Hasil peleburan gamet, (kromosom seks) mempunyai gen yang berbeda Antibodi Protein yang diproduksi jika ada benda Hibrid Individu atau keturunan hasil persilangan asing (antigen) yang tidak dikenal masuk ke dalam induk dengan susunan gen berbeda tubuh (darah) Holandrik Sifat keturunan yang timbul karena Galur murni Merupakan keturunan dari suatu pengaruh gen tertaut kromosom Y pembastaran, yang mempunyai sifat unggul (biasanya homozigot dominan) Lokus Tempat terdapatnya gen dalam kromosom Gen intermediet Gen yang pengaruhnya sama Mutan Gen pada individu yang mengalami mutasi kuat dengan alelnya Gen letal Gen yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian 166 Biologi Kelas XII
  • 176.
    Ulangan Harian A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. b. individu murni memiliki pasangan si- fat dominan atau resesif saja 1. Persilangan manakah yang akan menghasil- c. pada saat meiosis, pasangan faktor kan keturunan dengan rasio fenotip 1 : 1 : (alel) memisah secara bebas 1 : 1? d. Pasangan faktor keturunan resesif me- a. QqRr >< qqRr nutup faktor yang dominan b. QqRr >< QqRr e. Setiap pasangan keturunan menun- c. Qqrr >< qqrr jukkan bentuk alternatif sesamanya d. Qqrr >< qqRr e. Qqrr >< qqRR 5. Berikut ini merupakan ciri-ciri persilangan: 1) Perkawinan dengan satu sifat beda 2. Seorang ayah kidal bergolongan darah AB yang menyolok menikah dengan wanita heterozigot kanan 2) Tiap macam gamet jumlahnya sama yang bergolongan darah B. Bila mereka banyak mempunyai anak yang bergolongan darah A, berapa persen kemungkinan turunan 3) Bastarnya akan mensegregasikan pas- mereka yang kidal dapat menjadi donor angan gen pada gamet-gametnya. darah untuk ayahnya? Semua ciri-ciri tersebut, menunjukkan je- a. 12,5% nis persilangannya . . . . b. 25% a. test cross c. 50% b. dihibrida d. 75% c. monohibrida e. 100% d. pautan gen e. epistasis 3. Perhatikanlah sifat-sifat berikut: 1) Tidak memiliki pasangan yang kontras 6. Yang bukan merupakan contoh fenotip adalah . . . . 2) Melakukan penyerbukan sendiri a. rambut 3) Mudah disilangkan b. kulit 4) Memiliki keturunan sedikit c. selaput pelangi 5) Daur hidupnya agak panjang d. gen rambut hitam Yang merupakan alasan Mendel memilih e. tubuh kacang kapri sebagai bahan percobaannya 7. Persilangan antara suatu hasil persilangan adalah . . . . dengan salah satu induknya yang bersifat b. 1 & 2 homozigot resesif disebut dengan . . . . c. 2 & 3 a. test cross d. 3 & 4 b. back cross e. 4 & 5 c. epistasis f. 1 & 5 d. hipostasis 4. Berikut yang bukan merupakan hipotesis e. polimeri Mendel, yaitu . . . . 8. Macam-macam penyimpangan Hukum a. setiap sifat organisme dikendalikan Mendel antara lain: oleh sepasang gen 1) Interaksi gen Prinsip Hereditas 167
  • 177.
    2) Kriptomeri ibu darah AB, maka akan diperoleh ketu- 3) Polimeri runan dengan rasio fenotip . . . . 4) Atavisme a. 2 : 1 : 1 5) Epistasis –hipostasis b. 1 : 2 Yang memiliki perbandingan 15 : 1 dari c. 3 : 1 hasil persilangan F2 adalah . . . . d. 4 a. 1 e. 1 : 3 b. 2 13. Jika bunga warna kuning (KKKK) disi- c. 3 langkan dengan bunga warna putih (kkkk), d. 4 maka dihasilkan keturunan F1 100% he- e. 5 terozigot. Bila F1 heterozigot disilangkan 9. Keturunan atau hasil pembastaran yang dengan sesamanya, maka akan diperoleh mempunyai sifat sama dengan kedua in- bunga warna kuning sebanyak . . . . duknya, dapat disebut . . . . a. 9 a. gen-gen komplementer b. 27 b. epistasis domiann c. 15 c. galur murni d. 3 d. interaksi gen e. 1 e. polimeri 14. Seorang gadis kulit hitam berbadan kurus 10. Gen yang pengaruhnya sama kuat dengan (HHgg) menikah dengan lelaki berkulit putih alelnya disebut . . . . berbadan gemuk (hhGG). Jika hasil F1 dika- a. pembastaran winkan dengan sesama jenisnya, maka dihasil- b. genotip kan keturunan dengan rasio fenotip . . . . c. gen dominan a. 9 : 3 : 1 d. gen intermediet b. 9 : 3 : 3 e. gen resesif c. 9 : 7 d. 15 : 1 11. Individu-individu berikut diketahui mem- e. 3 : 3 : 1 punyai tipe-tipe seks tertentu: 1) ayam, itik 15. Seorang petani melakukan pembastaran 2) burung melon bentuk panjang dominan homozigot 3) beberapa ikan (PPBB) dengan melon berbentuk bulat re- 4) kepik sesif homozigot. Keturunan F1 memiliki 5) lalat buah bentuk panjang dengan persentase sebesar . 6) salak ... 7) kupu-kupu a. 100% Yang mempunyai tipe seks ZW adalah . . . . b. 50% a. 1, 2, dan 3 c. 25% b. 2, 4, dan 6 d. 12,5% c. 2, 3, dan 7 e. 0% d. 3, 4, dan 5 16. Dalam sebuah keluarga terdiri dari anak e. 4, 5, dan 7 bergolongan darah A, AB, dan O. Jika 12. Dalam sebuah perkawinan, antara ayah ayah bergolongan darah A, maka ibunya bergolongan darah A heterozigot dengan bergolongan darah . . . . a. AB 168 Biologi Kelas XII
  • 178.
    b. A B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. c. O d. Rhesus positif 1. Apakah yang kalian ketahui tentang: e. B a. test cross 17. Jika B (biru) epistasis terhadap M (merah) b. back cross yang hipostasis. Persilangan dilakukan an- c. homogametik tara keduanya (NNmm) dan (bbMM). Jika d. heterogametik F1nya dibiarkan bersilangan, maka F2 akan menghasilkan rasio fenotip biru, merah, dan e. aglutinasi ungu dengan perbandingan . . . . 2. Bila dari sebuah persilangan dihasilkan tu- a. 9 : 4 : 3 runan F1 heterozigot IiRr, maka tentukan- b. 9 : 3 : 4 lah: c. 12 : 1 : 3 a. Simbol dari parental pertama d. 12 : 3 : 1 b. Hasil persilangan dari F1 (turunan) e. 3 : 1 : 12 dengan sesamanya. 18. Wanita yang ayahnya buta warna menikah c. Perbandingan genotip dan feno- dengan pria normal. Maka, kemungkinan tipnya. anaknya akan lahir laki-laki buta warna adalah . . . . 3. Dalam sebuah pembastaran bunga tulip a. 12,5 % ungu, dominan homozigot (UU) dengan tu- b. 25 % lip warna putih resesif heterozigot (Pp). Jika c. 50 % U epistasis terhadap P, maka: d. 75 % a. Bagaimanakah diagram persilangan- e. 100 % nya? 19. Pasangan pria buta warna dengan wanita b. Tuliskan rasio fenotip yang dihasilkan tidak buta warna yang bukan carrier dapat dari persilangan sesama F1. menurunkan anak pria . . . . 4. Seorang petani membastarkan mangga a. normal dan wanita carrier buah besar dan biji besar (BBJJ) dengan b. normal dan wanita normal mangga buah besar dan biji kecil (BBjj). c. normal dan wanita tidak carrier a. Bagaimanakah diagram persilangannya? d. buta warna e. buta warna dan wanita carrier b. Tuliskan rasio fenotip yang dihasilkan dari persilangan sesama F1. 20. Jika seorang wanita normal homozigot me- nikah dengan pria hemofilia, maka per- 5. Dalam sebuah perkawinan antara ayah nyataan berikut yang benar adalah . . . . yang botak (BB) dan ibu normal (Bb) maka a. semua anaknya hemofilia bagaimanakah kemungkinan fenotip anak b. 50 % anak perempuannya hemofilia laki-laki dan perempuan yang dilahirkan? c. 50 % anak perempuannya normal 6. Buatlah skema pembastaran bunga merah d. 75 % anak laki-lakinya hemofilia tua dari perkawinan parental betina putih e. semua anaknya normal dan jantan merah muda. 7. Jelaskan apa yang akan terjadi jika orang bergolongan darah AB ditransfusikan pada golongan darah O. Prinsip Hereditas 169
  • 179.
    8. Tuliskanlah jenis golongan darah ayah dan c. 100% Rh+ homozigot ibu kalian, kemudian buatlah diagram persi- d. 100% Rh- homozigot langan keduanya. Bagaimanakah rasio feno- 10. Jelaskan upaya-upaya apa saja yang dilaku- tip dan genotipnya? kan untuk menghindari terjadinya kelainan 9. Buatlah skema perkawinan antara wanita menurun. dengan pria yang menghasilkan anak de- ngan perbandingan fenotip: a. Rh+ dan Rh- masing-masing 50%. b. 50% Rh+ homozigot dan 50% Rh+ heterozigot 170 Biologi Kelas XII
  • 180.
    Bab VI Mutasi Wolverine is © & TM Marvel Characters Inc. All Rights Reserved. www.marcsilvestriart.com B agi kalian penggemar berat komik Amerika, tentu tak asing lagi dengan sosok pada gambar di atas. Ya, tak salah lagi: Wolverine, sang manusia bercakar, pahlawan tangguh di komik X-Men . Komik tersebut diilhami oleh fenomena mutasi, yakni perubah- an-perubahan susunan atau jumlah materi genetik yang bersifat menurun antargenerasi. Akibat proses mutasi, para tokohnya memiliki kemampuan-kemampuan luar biasa. Namun jangan lupa, X-Men hanyalah fiksi. Dalam dunia nyata, tentu ketidaknormalan biologis yang terjadi akibat mutasi tak akan sebombastis itu. Nah, ingin mendapat penjelasan lebih lengkap tentang mutasi yang sesungguhnya? Simaklah bab ini. Mutasi 171
  • 181.
    Pada bab berikutini, kalian akan mempelajari macam-macam Ka taK u n c i mutasi dan penyebabnya, serta dampak mutasi pada sains, lingkungan, • Mutasi • Gen teknologi, dan masyarakat (salingtemas). • Kromosom Tujuan mempelajari materi tersebut adalah agar kalian dapat • DNA menjelaskan macam dan penyebab mutasi, mengidentifikasi ragam mu- • Mutan tasi kromosom dan gen, dan menjelaskan berbagai mutasi hasil teknolo- • Mutagen • Sindrom gi yang dilakukan manusia. Kalian diharapkan pula dapat menjelaskan dampak mutasi. Baiklah, simak materi berikut dengan saksama. Kilas A. Macam-macam Mutasi dan Penyebabnya Pada sub bab sintesis protein, asam amino dikode Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya merupakan pro- oleh setiap tiga urutan basa ses yang terjadi secara kontinu (terus menerus). Meskipun demikian, nitrogen yang disebut triplet atau kodon. Selanjutnya, “kesalahan” dalam pewarisan sifat tersebut dapat saja terjadi sehingga asam amino akan memben- DNA sel anak akan berbeda dengan DNA sel induk. tuk protein dan akan dieks- Sejak awal tahun 1900, mutasi diartikan sebagai perubahan here- presikan melalui tahapan tertentu sehingga dapat ditas. Pada tahun 1901, Hugo de Vries mengemukakan istilah mutasi mempengaruhi ciri atau sifat pertama kali dalam bukunya The Theory of Mutation. Vries menemukan individu. adanya perubahan pada tanaman Oenthora lamarckina yang diyakini karena adanya penyimpangan genotip secara tiba-tiba dan diturunkan pada keturunan berikutnya. Selanjutnya, pada tahun 1927, Herman J. Galeri Muller (ahli genetika) menemukan mutasi pada lalat buah (Drosophila melanogaster) oleh pengaruh radiasi sinar X. Mutasi mengandung dua makna penting, yaitu perubahan ma- teri genetik yang akan diwariskan pada keturunannya, dan bagaimana proses perubahan tersebut terjadi pada suatu organisme. Organisme yang mengalami mutasi dan memperlihatkan fenotip baru hasil mutasi disebut mutan. Mutasi mempunyai beberapa sifat, yaitu muncul secara bebas, www.eucarpia.org bersifat menurun terhadap keturunannya, dan jarang terjadi. Adanya mutasi gen pada individu dapat diketahui. Mutasi dapat terjadi melalui berbagai cara dan sebab. Berdasarkan Hugo de Vries (1848 -1935) materi hereditas yang mengalami perubahan, mutasi dibedakan men- adalah seorang botanis dari jadi mutasi gen dan mutasi kromosom. Belanda. Dia adalah salah satu dari tiga ilmuwan yang 1. Mutasi Gen meneruskan hukum heredi- tas Mendel. Vries belajar di Mutasi gen adalah perubahan susunan basa nitrogen pada nukleo- Universitas Leiden, dan pada tida, disebut juga mutasi titik (point mutation). Perubahan susunan basa tahun 1878-1918 menjadi nitrogen pada triplet, menyebabkan berubah pula asam amino yang akan profesor botani di Universitas Amsterdam. Karya-karyanya dikode. Demikian pula, jenis atau fungsi protein yang akan dihasilkan. yang terkenal yaitu Intrace- Gen yang normal maupun gen mutan dapat bersifat dominan lullar Pangenesis (1889), maupun resesif. Pada organisme diploid yang heterozigot, fenotip yang The Mutation Theory edisi Jerman (1900-1903) dan edisi akan muncul adalah fenotip dari alel yang dominan, karena alel yang Inggris (1910-1911), serta dominan dapat ditranskripsi dan ditranslasi menjadi protein yang berfung- Plant Breeding (1907). si. Selanjutnya, aktivitas protein tersebut akan terlihat pada fenotipnya. Se- hcs.osu.edu mentara itu, alel yang resesif tidak dapat ditranskripsikan dan ditrans- lasikan sebagaimana alel dominan, sehingga fenotipnya tidak tampak. 172 Biologi Kelas XII
  • 182.
    Normal Mutasi gen dapat terjadi melalui berbagai cara, yaitu: a. Transisi T C Transisi terjadi apabila basa pirimidin pada rantai nukleotida DNA A G diganti oleh basa pirimidin yang lain, atau basa purin yang satu diganti oleh basa purin yang lain. Basa pirimidin timin (T) dapat diganti oleh Basa adenin digantikan oleh guanin basa sitosin (C atau S), atau sebaliknya. Basa purin adenin (A) dapat Mutasi diganti oleh basa guanin (G), atau sebaliknya (Gambar 6.1). b. Transversi T C www.bmut.htm Transversi terjadi apabila basa pirimidin digantikan oleh basa pu- G G rin, atau sebaliknya. Akibatnya, asam amino yang dihasilkan tidak se- suai dengan pesanan. Misalnya, asam amino valin digantikan menjadi asam glutamat akan menyebabkan berubahnya asam amino penyusun Gambar 6.1 Transisi pada basa nitrogen protein hemoglobin. Hal ini menyebabkan bentuk eritrosit tidak nor- mal, seperti bulan sabit. Kelainan ini disebut siklemia (sickle cell). Mc Laren & Lissa, Heath Biology. hlm 167. tiplet normal DNA transversi (basa adenin diganti oleh timin) .... .... .... .... SAT STT translasi .... .... .... .... GUA GAA (valin) (asam glutamat) Gambar 6.2 Peristiwa transversi (a) (b) Gambar 6.3 (a) Eritrosit normal c. Mutasi Frame Shift (Pergeseran Rangka) (b) Bentuk sabit Mutasi ini disebabkan oleh penambahan atau pengurangan satu atau lebih nukleotida dalam DNA, biasanya dikuti dengan pergeseran Insersi T pembacaan kodon yang berakibat berubahnya rangkaian asam amino dalam protein yang dikode oleh gen tersebut. Frame shift dibedakan GA T C GT menjadi dua, yaitu delesi basa tunggal dan insersi basa tunggal. Delesi basa tunggal terjadi bila satu nukleotida keluar atau hilang dari rantai GA T T C GT DNA. Insersi basa tunggal terjadi bila suatu pasangan nukleotida me- Gambar 6.4 Delesi basa tunggal nyisip ke dalam rantai DNA. DNA normal delesi basa T G AT C GT AC AT AT A transkripsi GA T CG T AC A AT A DNA www.bmut.htm C U A GC A U G U U A U U translasi C U A GC A U G U U A U Leu Ala Cys Iso RNA m Leu Ala Cys Thr Gambar 6.5 Insersi basa tunggal Untuk mengetahui akibat dari mutasi titik, ikuti rubrik Diskusi berikut. Mutasi 173
  • 183.
    D i sk u s i Ilustrasi ini merupakan gambaran bagaimana mutasi titik terjadi. Perhatikan dengan seksama kalimat berikut “THE DOG BIT THE CAT“. Bersama teman sebangku kalian, coba diskusikan dan jelaskan apa yang akan terjadi ketika salah satu huruf dalam kalimat tersebut berubah menjadi “THE DOG BIT THE CAR”? Sampaikan hasil diskusi yang kalian peroleh dan kemukakan pendapat kalian tentang akibat dari mutasi titik di depan guru dan teman kelas kalian. 2. Mutasi Kromosom Mutasi kromosom disebut juga aberasi kromosom atau mutasi besar (gross mutation), yaitu perubahan struktur atau jumlah kromo- som. Mutasi kromosom banyak terjadi pada tanaman. a. Perubahan struktur kromosom (a) a b c d e f g Beberapa penyebab terjadinya perubahan struktur kromosom, an- tara lain: (b) a b c d e f g 1) Delesi atau Defisiensi Delesi atau defisiensi merupakan peristiwa hilangnya sebagian (c) a b c d e f g kromosom normal karena patahnya kromosom. Potongan kromosom yang tidak memiliki sentromer (kromosom asentris), gen-gennya tidak Gambar 6.6 (a) kromosom berfungsi selama tahap anafase dan tertinggal pada bidang ekuatorial normal, (b) patah di 1 tempat, sel. Semakin lama, potongan kromosom tersebut akan hilang dan larut (c) patah di 2 tempat dalam plasma. Berdasarkan letak terjadinya patahan kromosom, delesi dibedakan menjadi: a) Delesi interkalar, jika terdapat dua patahan di bagian ujung kro- mosom. Perhatikan Gambar 6.6c. b) Delesi terminal, jika terdapat satu patahan di bagian ujung kro- (a) a b c d e f g mosom (Gambar 6.6b). Delesi ini lebih sering dijumpai dibanding delesi interkalar. (b) a b c d e f g Pada manusia, delesi terminal pada pasangan kromosom ke-5 me- a b c d e f g nyebabkan sindrom yang disebut Cri-du-Chat di mana suara tangisan- (c) a b c d e f g nya mirip dengan suara kucing. a b c d e c d e f g 2) Duplikasi (d) Duplikasi adalah penambahan bagian kromosom pada kromosom a b f g normal, sehingga dalam satu kromosom sel terdapat dua atau lebih bagian (e) (a) Kromosom normal yang sama. Kromosom normal telah mengadakan replikasi (pembelahan) (b) Patah di dua tempat terlebih dahulu, kemudian mengalami patah di dua tempat. Salah satu (c) Replikasi (d) Duplikasi c-e patahan kromosom pindah dan menyambung kromosom pasangan (e) Defisiensi c-e replikasinya. Akibatnya, proses duplikasi tersebut disertai dengan Gambar 6.7 Pembentukan kromosom delesi dan duplikasi. terbentuknya kromosom yang mengalami delesi (Gambar 6.7). 3) Inversi Inversi adalah patahnya kromosom di dua tempat yang diikuti oleh penyisipan kembali gen-gen tetapi dengan urutan yang terbalik. Oleh karena itu, inversi dapat menyebabkan gangguan pada sintesis 174 Biologi Kelas XII
  • 184.
    protein. Berdasarkan letakdua bagian yang patah pada kromosom, ada dua tipe inversi (Gambar 6.8). yaitu: a b c d e f g (a) a) Inversi parasentris, terjadi karena dua bagian yang patah terletak pada satu lengan dari sebuah kromosom (tidak dipisahkan oleh a b e d c f g (b) sentromer). b) Inversi perisentris, terjadi karena dua bagian yang patah masing- a d c b e f g (c) masing terletak pada lengan kromosom yang berlainan (melewati sentromer, karena sentromer terletak diantara bagian patahan). Gambar 6.8 (a) kromosom normal, (b) inversi parasentris, 4) Translokasi dan (c) inversi perisentris Translokasi merupakan pindahnya potongan dari sebuah kromo- som ke potongan kromosom lain yang bukan homolognya. Ada 3 tipe translokasi, yaitu: Galeri Mutasi Pada a) Translokasi tunggal, terjadi pematahan tunggal pada satu Virus SARS kromosom, kemudian bagian yang patah (satu tempat) pindah dan bersambungan dengan ujung potongan kromosom lain. Beberapa waktu yang lalu, dunia sempat dihebohkan Perhatikan Gambar 6.9a. oleh penyakit sindrom b) Translokasi perpindahan, yaitu potongan bagian tengah (patah di pernapasan akut (Serve Acute Respiratory Syndrome 2 tempat) dari kromosom disisipkan ke tempat patahnya kromo- atau SARS). Penyakit yang som lain. Perhatikan Gambar 6.9b. pertama kali menyebar di Cina ini, menurut para ahli c) Translokasi resiprok, terjadi satu pematahan pada dua kromosom disebabkan oleh Corona non homolog, kemudian bagian yang patah saling bertukar. Per- virus. hatikan Gambar 6.9c. Corona virus penyebab infeksi saluran pernapasan, d) Translokasi Robertson, yaitu peristiwa mereduksi dan bertam- menyebar melalui sekresi bahnya kromosom yang pertama kali diajukan oleh William. R. pernapasan. Virus ini diduga Robertson. Translokasi Robertson meliputi fusi kromosom dan mengalami mutasi sehingga bersifat semakin ganas. fisi atau disosiasi kromosom. Fusi kromosom terjadi apabila 2 kro- mosom non homolog bergabung menjadi satu. Microsoft Encarta Premium 2006 Fisi atau disosiasi kromosom terjadi apabila suatu kromosom membelah menjadi dua. (a) a b c d e f (b) a b c d e f (c) a b c d e f v w x y z v w x y z v w x y z c d e f a b c f v w c d ef a b x y z a b v w x y z v w x d e y z Gambar 6.9 a) Translokasi tunggal, b) Translokasi perpindahan, dan c) Translokasi resiprok b. Perubahan jumlah kromosom Dalam keadaan normal, jumlah kromosom yang dimiliki individu adalah stabil. Akan tetapi, adanya penyimpangan seperti peristiwa non- disjunction atau induksi yang sengaja diperlakukan menyebabkan jumlah kromosom dapat berubah. Perubahan jumlah kromosom meliputi: Mutasi 175
  • 185.
    1) Euploidi Galeri Euploidi merupakan perubahan yang meliputi seperangkat ge- Tanaman Raksasa nom, dimana jumlah set kromosom individu merupakan kelipatan dari jumlah set kromosom dasar (kromosom haploid). Artinya, perubahan Peristiwa triploid jarang dite mukan pada hewan, ke- kromosom menyebabkan berubahnya jumlah set kromosom keseluruh- banyakan ditemukan pada an. Macam-macam euploidi, antara lain: tumbuhan. a) Monoploid Tanaman triploid biasanya Monoploid merupakan kromosom sel somatis dalam keadaan tumbuh dalam ukuran ekstra besar dibanding tanaman tunggal atau terdiri dari satu perangkat kromosom saja. lain pada umumnya. Triploid Kebanyakan organisme eukariotik bersifat diploid, yaitu memiliki seringkali dimanfaatkan dua perangkat kromosom (2n) dalam sel somatisnya. Namun, ada dalam bidang pertanian untuk meng hasilkan bunga beberapa yang bersifat monoploid. Misalnya, lebah madu jantan atau buah berukuran besar yang tumbuh dari sel telur yang tidak dibuahi (partenogenesis). dan tanpa biji. b) Poliploid Pai, Dasar-dasar Genetika Poliploid merupakan keadaan organisme yang memiliki perangkat kromosom lebih dari tiga, misalnya: tetraploid, heksaploid, oktaploid, dan sebagainya. Triploid merupakan keadaan kromosom organisme yang memiliki 3 perangkat kromosom (3n) dalam sel somatisnya. Individu triploid bersifat steril. Tetraploid, yaitu bila organisme memiliki 4 perangkat kromosom (4n) dalam sel somatiknya. Individu tetraploid biasanya bersifat fertil (subur atau mampu menghasilkan keturunan). Poliploid banyak ditemukan pada tumbuhan dan jarang ditemukan pada hewan (letal). Biasanya dimanfaatkan dalam bidang pertanian untuk menghasilkan tanaman dengan varietas unggul. Contoh tanaman poliploid adalah 2/3 dari jenis rumput- rumputan dan tanaman mawar (Rosa sp.). 2) Aneuploidi Aneuploidi adalah perubahan yang terjadi karena suatu individu mempunyai kekurangan atau kelebihan kromosom dibandingkan den- gan individu diploid normal. Aneuploidi biasanya diakibatkan karena nondisjunction (gagal berpisah) dari satu pasang kromosom homolog. Penghambatan berpisahnya kromosom pada saat pembelahan sel dapat dilakukan dengan sengaja, yaitu melalui: induksi kolkisin, dapat meng- hambat pembentukan spindel pembelahan; menggunakan suhu tinggi, misalnya pada tanaman jagung; dan dapat pula dengan cara pemoto- ngan tunas, sehingga pada potongan tunas terjadi poliploid. Beberapa contoh aneuploidi antara lain: a) Monosomi Monosomi terjadi pada individu yang kehilangan satu kromosom dalam satu perangkat (2n-1). Pada wanita, kehilangan satu kromosom X pada gonosomnya akan menyebabkan sindrom Turner. Oleh karena itu, kromosom kelaminnya hanya terdiri dari satu kromosom X saja (XO). 176 Biologi Kelas XII
  • 186.
    Salah satu kemungkinanpenyebab terjadinya sindroma Turner adalah adanya non disjunction pada saat pembentukan sel telur (ovum). Akibatnya, dihasilkan satu ovum tanpa kromosom X dan satu ovum yang terdiri dari dua kromosom X (XX). Pertemuan antara sperma (haploid) yang mengandung satu kromosom X dengan ovum tanpa kromosom X, membentuk zigot yang hanya mengandung satu kromo- som X saja. Perhatikan Gambar 6.10. 46 46, p o o 1 2 3 4 5 XY XX normal normal 6 7 8 9 10 non disjunction 23, 23, 24, 22 11 12 13 14 15 X Y XX spermatozoa ovum 16 17 18 19 20 kromosom 21 22 kelaminnya 45, hanya terdiri X dari 1 kromosom X Gambar 6.10 Non disjunction Gambar 6.11 Karyotipe wanita penyebab sindrom Turner sindrom Turner b) Trisomi Trisomi terjadi pada individu yang mempunyai kelebihan satu Galeri kromosom dalam sel-selnya (2n +1). Penyebabnya adalah nondisjunc- Penemuan Down Syndrome tion pada saat induk mengalami gametogenesis. Trisomi dapat terjadi Si Wajah Mongol pada autosom maupun pada gonosom. Beberapa contoh trisomi gono- som pada manusia adalah sindrom Klinefelter (trisomi pada kromo- Kelainan ini pertama kali ditemukan oleh Seguin pa som X), sindrom tripel X, dan sindrom XYY (pria XYY). Sementara da tahun 1844. Namun, itu, beberapa contoh dari trisomi autosom adalah sindrom Down (tri- tanda-tanda klinis kelainan somi pada autosom 21), sindrom Ewards (trisomi pada autosom 18), ini pertama kali dikemuka- kan oleh seorang dokter dari sindrom Patau (trisomi pada autosom 13). Inggris, bernama J. Langdon. (1) Sindrom Klinefelter Pai, Dasar-dasar Genetika Individu keturunan penderita sindrom ini dapat terjadi melalui fertilisasi dari sel telur XX oleh spermatozoa Y atau dari sel telur X oleh spermatozoa XY. 46, 46, 46, 46, P XY XX P XY XX ND ND Suryo, Genetika Manusia, hlm. 252 23, 23, 24, 22 24, 22 23, 23, X Y XX XY X X spermatozoa ovum spermatozoa ovum 47, 47, F1 XXY F1 XXY Gambar 6.12 Skema terjadinya sindrom Klinefelter Mutasi 177
  • 187.
    P 46, 46, (2) Sindrom Tripel X XY XX Menurut penelitian Jacobs, pada jaringan ovarium banyak sel-sel non ovum yang mengandung kromosom XX. Oleh karena itu, sindrom disjunction tripel X terjadi karena adanya gagal berpisah pada pembentukan gamet. 23, 23, 24, 22 X Y XX (3) Sindrom XYY (Pria XYY) spermatozoa ovum Individu penderita ini terjadi akibat fertilisasi antara ovum X dengan spermatozoa hasil gagal berpisah (YY). Zigot yang dihasilkan adalah XYY sehingga formulasi kromosomnya adalah 47, F1 XXX 47, XYY. Perhatikan Gambar 6.14. c) Nullisomi sindrom Tripel X Nullisomi adalah individu yang kehilangan sepasang kromosom Gambar 6.13 Skema terjadinya homolog (2 kromosom) dalam sel-selnya (2n-2). Biasanya individu sindrom Tripel X dengan sifat nullisomi mempunyai peluang hidup yang sangat kecil. Tabel 6.1. Tipe-tipe dan jumlah kromosom pada aneuploidi 46, 46, P XY XX Jumlah Tipe Contoh kromosom MI Disomi (normal) 2n AA BB CC 23, 23, 23, 23, Monosomi 2n-1 AA BB C X Y X X non ovum Nullisomi 2n-2 AA BB disjunction Polisomi: MII a. Trisomi 2n+1 AA BB CCC 23, 23, 23 24, b. Dobel trisomi 2n+1+1 AA BBB CCC X X YY spermatozoa c. Tetrasomi 2n+2 AA BB CCCC d. Pentasomi 2n+3 AA BB CCCCCC Suryo, Genetika Manusia. hlm 245 47, d) Tetrasomi F1 XYY Tetrasomi terjadi pada individu yang mempunyai kelebihan 2 kromosom homolog dalam satu genom (2n +2). sindrom XYY Setelah kalian mempelajari mutasi kromosom, kerjakanlah Telisik Gambar 6.14 Skema terjadinya berikut agar kalian lebih memahaminya. sindrom XYY T e l i s i k Mengelompokkan Mutasi Kromosom Buat dan lengkapilah bagan yang menunjukkan macam-macam mutasi kromosom, dengan langkah berikut: 1. Gunakanlah kertas berwarna dan tinta warna. 2. Lengkapi bagan seperti pada contoh dan gunakan catatan atau bagan hasil pekerjaan kalian untuk memudahkan belajar kalian. 178 Biologi Kelas XII
  • 188.
    Mutasi kromosom atau ............................... Perubahan struktur Euploidi Poliploid a. b. c. d. e. 3. Presentasikan dan jelaskan maksud bagan yang kalian buat di depan kelas. Berikut ini, kalian akan mempelajari macam-macam mutasi yang lainnya. 3. Mutasi Somatis dan Mutasi Germinal Mutasi gen dan mutasi kromosom tentunya terjadi di dalam sel. Oleh karena itu, berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi dibedakan menjadi mutasi somatis dan mutasi germinal. a. Mutasi Somatis Mutasi somatis adalah mutasi yang terjadi di dalam sel- sel somatis (sel tubuh). Dengan demikian, perubahan pada mutan hasil mutasi somatis hanya akan diturunkan dalam sel ccpp.ucr.edu somatis saja. Contoh: buah apel delicious dan jeruk Washing- Gambar 6.15 Jeruk Washington ton navel. navel Mutasi 179
  • 189.
    b. Mutasi Germinal Mutasi germinal adalah mutasi yang terjadi di dalam sel-sel kela- min. Bila mutasi menghasilkan sifat dominan, maka akan langsung diekspresikan pada keturunannya. Apabila menghasilkan sifat resesif, maka ekspresinya akan tersembunyi pada individu yang diploid. Con- toh: domba Ancon yang berkaki pendek. Kalian tentunya ingin mengetahui bagaimana cara yang dapat di- gunakan untuk mengenali mutan, bukan? Untuk itu, lakukanlah tugas di rubrik Percobaan berikut. Percobaan Mengenali Mutan A. Dasar Teori Susunan materi genetik di dalam sel mempengaruhi pewarisan sifat pada individu ketu- runan. Pewarisan sifat terjadi secara terus-menerus atau bersifat kontinyu. Meskipun demikian, susunan (struktur atau jumlah) materi genetik dapat mengalami perubahan. Peristiwa peruba- han susunan atau jumlah pada materi genetik ini disebut mutasi. Organisme yang mengalami mutasi disebut sebagai mutan. Mutasi menyebabkan fungsi suatu gen menjadi hilang atau berubah dan dapat diamati dari perubahan yang nampak pada fenotip organisme tersebut. Misalnya, apabila salah satu enzim yang berperan dalam sintesis pigmen mata suatu organisme tidak berfungsi, maka pig- men mata tersebut tidak akan dihasilkan. Akibatnya, warna mata akan berubah. B. Tujuan Mengenali dan membedakan Drosophila melanogaster normal dan mutan C. Alat dan bahan 1. Beberapa ekor Drosophila melanogaster 2. Mikroskop atau lup (kaca pembesar) 3. Botol kaca atau plastik 4. Cawan petri 5. Gunting 6. Kuas lukis kecil 7. Eter (bahan pembius) atau kloroform D. Langkah Percobaan 1. Celupkan kapas pada eter atau kloroform dan guntinglah kertas berbentuk lingkaran selebar ukuran botol. Buatlah banyak lubang pada kertas tersebut. 2. Masukkan kapas pada botol dan tutuplah dengan kertas yang telah dilubangi. 3. Bius lalat yang akan diamati dengan eter, tetapi jangan sampai mati dengan cara mema- sukkan lalat buah pada botol dan ditutup. Catatan: jangan terlalu lama menutup botol agar lalat hanya pingsan dan tidak mati. 4. Bila lalat sudah pingsan, pindahkan ke cawan petri (reetherizer) 5. Ambillah lalat dengan kuas dan amati warna tubuh, warna mata, dan bentuk sayap lalat buah dengan mikroskop atau lup. E. Pembahasan 1. Buatlah tabel perbandingan fenotip lalat tersebut. 2. Manakah yang termasuk lalat normal dan lalat mutan? 180 Biologi Kelas XII
  • 190.
    4. Mutasi Alami dan Mutasi Buatan Berdasarkan mekanisme terjadinya, ada dua macam mutasi, yaitu mutasi alami dan mutasi buatan. Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut. Secara umum, mutasi merupakan perubahan pada suatu indi- vidu yang berlangsung secara spontan. Namun, dalam kenyataannya, beberapa individu mengalami mutasi karena pengaruh kondisi atau agen-agen tertentu yang terdapat dalam lingkungan. Suatu kondisi atau agen-agen tertentu yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut mutagen. a. Mutasi alami Mutasi alami disebut juga mutasi spontan (spontaneous mutation), terjadi dengan sendirinya tanpa diketahui penyebabnya secara pasti. Para ahli genetika meyakini adanya beberapa penyebab mutasi alami pada suatu organisme, antara lain: 1) Radiasi sinar ultraviolet 2) Radiasi sinar kosmik dari angkasa 3) Zat-zat radioaktif yang masuk ke dalam tubuh 4) Kesalahan pada proses replikasi DNA b. Mutasi Buatan Mutasi buatan disebut juga mutasi terinduksi (induced mutation), yaitu terjadinya mutasi karena disengaja oleh manusia. Mutagen yang digunakan pada mutasi buatan ini, yaitu: senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan molekul DNA, radiasi sinar ultraviolet, radiasi men- gion oleh sinar , sinar , sinar , dan sinar yang dipancarkan oleh isotop radioaktif dari elemen tertentu, serta penyisipan molekul DNA (rekayasa genetika). Nah, untuk mengetahui bagaimana mutagen-mutagen tersebut dapat menyebabkan mutasi pada suatu organisme, simak uraian berikut. 1) Senyawa kimia Beberapa senyawa kimia yang telah diketahui mempunyai penga- ruh cukup besar sebagai mutagen, antara lain: a) Berbagai macam basa dan turunannya Berbagai macam basa dan turunannya dapat bergabung dengan molekul DNA pada saat proses replikasi berlangsung. Beberapa jenis di antaranya dapat meningkatkan frekuensi kesalahan penyusunan sub- stansi DNA yang menyebabkan terjadinya mutasi, seperti: 5-bromo urasil yang dapat menyebabkan terjadinya transisi. b) Asam nitrat (HNO2) Asam nitrat merupakan mutagen yang berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung pada proses replikasi maupun non- replikasi DNA. Pengaruhnya terjadi melalui proses deaminasi oksi- datif, yaitu lepasnya gugus amin (NH2) dari basa nitrogen penyusun Mutasi 181
  • 191.
    asam amino (adenin,sitosin, timin, dan guanin). Selain itu, HNO2 mudah bereaksi dengan adenin sehingga akan menghasilkan senyawa yang disebut hypoxantin. c) Senyawa alkil dan hidroksi Beberapa contoh senyawa alkil dan hidroksil seperti nitrogen, mustard belerang, metal, nitrosoguanidin, dan etil metanosulfonat (MMS dan EMS) dapat menyebabkan terjadinya mutasi frame shift. Sebelum kalian mengetahui macam mutagen yang lain, ikutilah rubrik Diskusi berikut. D i s k u s i Menurut kalian, adakah senyawa-senyawa kimia lain yang berfungsi sebagai mutagen? Jika ada sebutkan. Kalian dapat melakukan survei ke beberapa situs ilmiah di internet. Diskusikanlah hasil pencarian tersebut dengan teman kalian. 2) Radiasi sinar ultraviolet Semua telah mengakui bahwa matahari merupakan sumber energi Galeri bagi seluruh kehidupan. Tetapi, tahukah kalian dibalik kegunaannya itu? Sinar matahari ternyata menyimpan bahaya yang sangat mena- Xeroderma Pigmentosum kutkan. Selain mengakibatkan mutasi alami, radiasi sinar UV dapat Penyakit Kutukan dari menyebabkan mutasi buatan. Langit Radiasi sinar UV yang berasal dari pancaran sinar matahari meru- Xeroderma pigmentosum pakan mutagen yang kurang reaktif dan hanya dapat diabsorpsi oleh (XP) merupakan nama pe- substansi DNA tertentu, seperti pirin dan pirimidin (terutama timin). nyakit yang menjadi momok paling menakutkan sebagian Karena energinya yang relatif lemah, maka radiasi sinar UV hanya besar orang Eropa yang dapat menembus jaringan tertentu saja, terutama jaringan-jaringan notabene berkulit putih. yang berada di bagian permukaan seperti jaringan kulit (integumen). Penderita tersebut mempu- Meskipun energinya relatif rendah, tetapi radiasi sinar UV merupakan nyai kelainan tidak dapat memindah potongan DNA, mutagen yang potensial. Radiasi sinar UV secara terus menerus dalam terutama timin, karena rusak jangka waktu tertentu dapat menyebabkan kanker kulit (Xeroderma). oleh radiasi UV. Beberapa 3) Radiasi mengion penderitanya mengalami bercak-bercak hitam pada Beberapa mutagen yang sangat reaktif, berasal dari spektrum elek- kulit di seluruh tubuhnya. tromagnetik. Spektrum tersebut terdiri dari sinar-sinar dengan panjang Bahkan, seorang anak gelombang yang sangat pendek (di bawah 0,1 μm). Contohnya: sinar , di USA yang menderita penyakit ini, harus tinggal sinar , sinar , dan sinar . Sinar-sinar tersebut juga berenergi cukup diruangan yang gelap. tinggi dibandingkan energi sinar UV. Oleh karena itu, sinar-sinar terse- Kulitnya sangat sensitif apa but mampu menembus jaringan tubuh lebih dalam dibanding sinar bila terkena sinar matahari. Apabila sinar matahari me UV. Radiasi mengion oleh sinar-sinar dengan gelombang pendek, ter- ngenai kulitnya, maka akan bukti dapat menyebabkan mutasi. Berdasarkan hasil penelitian H. J. memicu tumbuhnya tumor- Muller terhadap Drosophila melanogaster, beberapa perlakuan meng- tumor baru. gunakan radiasi sinar X dapat menyebabkan kematian (letal) pada Dro- id.wikipedia.org sophila melanogaster. 4) Penyisipan molekul DNA (Rekayasa genetika) Beberapa mekanisme untuk menyusun atau merombak molekul DNA (termasuk mutasi buatan), biasanya diterapkan pada organisme 182 Biologi Kelas XII
  • 192.
    uniseluler, seperti Escherichiacoli. Rekayasa genetika banyak diterapkan di bidang bioteknologi untuk menghasilkan berbagai produk, seperti macam-macam hormon, enzim, dan vaksin. 5. Mutasi Missense, Non-sense, Netral, dan Diam Selain berdasarkan materi hereditas, jenis sel, dan mekanisme ter- jadinya, mutasi dibedakan pula berdasarkan efek atau pengaruh yang ditimbulkan. a. Mutasi Diam (Silent Mutation) Mutasi diam merupakan perubahan urutan nukleotida yang ti- dak mengubah asam amino yang dihasilkan. Misalnya, kodon penentu asam amino glisin (GGC) berubah menjadi kodon GGU, yang tetap akan mengkode asam amino glisin. Perhatikan Gambar 6.16 (a dan b). b. Mutasi Netral Mutasi netral merupakan perubahan urutan nukleotida yang meng- hasilkan asam amino berbeda, namun tetap mempunyai fungsi tidak jauh berbeda (ekivalen). Misalnya, kodon penentu asam amino lisin (AAG) berubah menjadi kodon penentu Tipe Liar asam amino arginin (CGG). Perhatikan Gambar 6.16 (a dan c). Kedua asam ami- a A U G A A G U U U G G C U A A no tersebut mempunyai sifat yang hampir mRNA sama, yaitu bersifat basa dan umumnya Protein Met Lys Phe Gly stop tidak mengubah fungsi protein. c. Mutasi Missense (mutasi salah A U G A A G U U U G G U U A A arti) b Met Lys Phe Gly stop Mutasi missense merupakan peruba- han urutan nukleotida yang menyebabkan perubahan pada asam amino yang dihasil- A U G C G G U U U G G U U A A kan. Misalnya, kodon yang akan meng- c kode asam amino glisin (GGC) berubah Met Arg Phe Gly stop menjadi kodon pengkode serin (AGC). Perhatikan Gambar 6.16 (a dan d). A U G A A G U U U A G C U A A d. Mutasi Non sense (mutasi tanpa d arti) Met Lys Phe Ser stop Mutasi non sense merupakan perubah- an urutan nukleotida yang membentuk salah satu dari 3 macam stop codon (UAA, A U G U A G U U U G G C U A A e UAG, dan UGA), sehingga proses sintesis Met stop protein berhenti. Perhatikan Gambar 6.16 (a dan e). Mutasi ini dapat menghasilkan Gambar 6.16 a) translasi protein yang lebih pendek dan biasanya normal, b) mutasi diam, c) mutasi kurang fungsional. netral, d) mutasi salah arti, dan e) mutasi tanpa arti Setelah kalian mempelajari macam-macam mutasi dan penyebab- nya, ikutilah rubrik Uji Kompetensi berikut ini. Mutasi 183
  • 193.
    Uji Kompetensi 3. Sebutkan dan jelaskan macam mutasi ber- dasarkan jenis sel yang mengalami mutasi Kerjakanlah soal-soal berikut ini. dan berdasarkan efek yang ditimbulkan. 1. Kapan istilah mutasi mulai digunakan dalam 4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam ilmu genetika? Jelaskan. mutasi gen. 2. Apakah perbedaan antara mutasi gen dan 5. Sebutkan macam-macam aneuploidi. mutasi kromosom? B. Dampak Mutasi pada Salingtemas (Sains, Ling- kungan, Teknologi, dan Masyarakat) Mutasi merupakan penyebab adanya variasi genetik. Mutasi mem- punyai dampak terhadap sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat atau manusia (salingtemas). Tidak selamanya, mutasi membawa dam- pak yang menguntungkan dalam kehidupan. Mutasi dapat pula mem- punyai dampak yang merugikan. Mc Laren & Lissa, Heath Biology. hlm. 182 1. Dampak Positif Mutasi Buatan dan Mutasi Alami Sebagian besar peristiwa mutasi yang terjadi di alam ini adalah mu- tasi buatan, karena mutasi alami merupakan peristiwa yang sangat ja- rang terjadi. Dewasa ini, mutasi buatan telah banyak diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, terutama yang berkaitan dengan rekayasa genetika dan penggunaan beberapa sinar bergelombang pendek. Mu- tasi buatan dinilai lebih memberikan keuntungan dibanding mutasi alami. Hal ini disebabkan, mutasi buatan merupakan kejadian yang (a) (b) dapat direncanakan dan diprogram sebelumnya. Oleh karena itu, hasil Gambar 6.17 (a) bunga snapdragon diploid dan (b) yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan dan berbagai kemungki- bunga snapdragon tetraploid nan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan. Adanya peristiwa mutasi menyebabkan dilakukannya penelitian lebih lanjut. Akibatnya, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. Beberapa keuntungan dan hasil teknologi mutasi, yaitu: a. Tanaman Poliploid Selain buah tanpa biji, hasil mutasi buatan pada tumbuhan adalah tanaman poliploid. Pada umumnya, tanaman poliploid berukuran leb- ih besar (buah atau bunganya) dan lebih sehat. Misalnya, pada tanam- an padi, gandum, bunga lili, bunga “snapdragon”(Gambar 6.17), dan kentang. b. Keragaman Fenotip Tanaman www.malaysia.or.kr Pada umumnya, mutasi buatan sangat penting bagi kehidupan di bumi. Salah satunya adalah semakin beranekaragamnya fenotip tana- man, melalui budidaya tanaman. Misalnya semangka tanpa biji (Gam- Gambar 6.18 Semangka bar 6.18. tanpa biji merupakan salah satu keragaman fenotip. Nah, untuk lebih memahami adanya keuntungan dari mutasi buatan, lakukanlah rubrik Telisik berikut ini. 184 Biologi Kelas XII
  • 194.
    T e li s i k Mencari Informasi Tanaman Hasil Mutasi Buatan Untuk menambah informasi dan pengetahuan terkini tentang tanaman budidaya hasil pengembangan mutasi buatan, kalian dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Siapkanlah alat tulis dan bila perlu bawalah alat pemotret. 2. Kunjungilah salah satu produsen tanaman hias di sekitar daerah tempat tinggalmu. 3. Carilah informasi kepada produsen tersebut, tentang: jenis-jenis tanaman yang dijual (diproduksi), adakah tanaman jenis baru hasil budidaya, dan bagaimana cara menghasilkan tanaman jenis baru tersebut. Apakah mereka melakukan teknik mutasi buatan dalam mengembangkan tanaman budi- daya mereka? 4. Bawalah gambar atau foto yang kalian peroleh. Laporkan dan presentasikan hasil survei kalian di depan teman dan guru kalian. c. Varian Baru Mutasi alami dapat menghasilkan individu yang mempunyai sifat atau fenotip berbeda dengan anggota spesies yang sama, namun tetap Day, Genetika, hlm. 33 mempunyai kondisi yang sehat. Misalnya, pada jenis ikan tertentu dan landak yang tidak berpigmen (albino) sehingga warna tubuhnya ber- beda dengan warna tubuh anggota spesies yang normal. d. Pengembangan Bioteknologi Gambar 6.19 Landak albino Salah satu upaya pengembangan bioteknologi adalah rekayasa hasil mutasi genetika, yaitu melalui penyisipan molekul DNA ke dalam sel. Me- kanisme rekayasa genetika dan produk yang dihasilkan akan dibahas lebih lanjut pada bab bioteknologi. 2. Dampak Negatif Mutasi Kalian tentunya masih ingat, bahwa mutasi yang terjadi pada suatu organisme dapat mengubah bahkan merusak susunan DNA. Mutasi yang terjadi secara alami seringkali merugikan, baik bagi or- ganisme yang menjadi mutan maupun lingkungan sekitar yang ikut terpengaruh karena munculnya organisme baru. a. Kematian Mutan (Letal) Mutasi alami lebih berbahaya karena organisme mutan dapat mengalami kematian. Hal ini tidak dapat dicegah, karena mutasi alami terjadi secara tiba-tiba dan acak. Artinya, apabila mutasi terjadi pada suatu spesies maka tidak semua organisme dalam satu spesies tersebut ikut mengalami perubahan, melainkan hanya salah satu atau beberapa organisme saja. Peristiwa mutasi pada tingkat spesies seringkali me- munculkan varian baru dalam suatu spesies. Oleh karena itu, beberapa ahli beranggapan bahwa mutasi merupakan sumber adanya evolusi (evolusi akan dibahas pada bab berikutnya). Mutasi 185
  • 195.
    b. Kelainan, Cacat,atau Sindrom Mutasi buatan melalui radiasi dapat pula memunculkan sifat-sifat yang tidak menguntungkan, misalnya menyebabkan mutan cacat sejak lahir (terratogen). Kalian telah mengetahui sebelumnya, bahwa domba berkaki pendek dapat dihasilkan melalui mutasi germinal. Demikian juga pada manusia, mutasi alami menyebabkan adanya kelainan atau sindrom yang merugikan. Suryo, Genetika Manusia. hlm. 248 & 261 www.kompas.com a b Gambar 6.20 (a) penderita sindrom down dan (b) penderita Klinefelter Tabel 6.2. Sindrom pada Manusia Akibat Perubahan Kromosom No. Perubahan Formula Sindrom Ciri-ciri kromosom kromosom 1 Aneuploidi 45,XO Turner Tubuh pendek, dada lebar, pinggul sempit, ciri seks Monosomi sekunder (payudara) tidak berkembang, tingkat intelegensi (IQ) rendah, hormon-hormon reproduksi berkurang. Wanita penderita ini bersifat mandul (ste- ril), artinya tidak mampu menghasilkan keturunan. 2 Trisomi autosom 47, +21 Down Cacat mental dengan adanya lipatan pada kelopak a. trisomi 21 mata (epikantus) yang menyerupai kelopak mata orang mongol, tingkat IQnya (intelejensi) rendah (25- b. trisomi 13 75) dan umumnya IQ < 40. 47, +13 Patau Cacat mental, mata kecil, kelainan otak, jantung, ginjal, dan usus, serta rusaknya tangan dan kaki. c. trisomi 18 47, +18 Edward Cacat mental, abnormalitas pada telinga, rahang bawah, mulut kecil, dan ginjal ganda. Pada usia 6 bulan, penderita mengalami kematian. 186 Biologi Kelas XII
  • 196.
    3 Trisomi 47,XXY Klinefelter Pada pria, dada sempit, pinggul lebar, seks sekunder gonosom 48,XXXY (kumis dan jenggot) tidak berkembang, testis menge- 49,XXXXY cil, bersifat steril (mandul), dan intelegensi rendah. Organ reproduksi dan ciri seks sekunder tidak 47,XXX Tripel X berkembang, menstruasi sangat tidak teratur, intele- (wanita gensi rendah, dan bersifat fertil (subur atau dapat super) menghasilkan keturunan). 47,XYY Pria XYY Tubuh relatif tinggi dan sejak anak-anak sudah menunjukkan sifat yang lebih agresif daripada laki- laki normal. Pria XYY merasa senang jika orang lain disakitinya. 4 Delesi 46,XY,5p_ Pria cri du Gangguan mental, muka lebar, hidung mirip pelana, chat letak kedua mata saling berjauhan, dan IQ rendah 46,XX,5p_ Wanita cri (20-40). du chat Suryo, Genetika Manusia, hlm. 251 (dengan Pengembangan). Setelah kalian mengetahui adanya kelainan atau sindrom pada manusia akibat mutasi alami, lakukanlah rubrik Diskusi berikut ini. D i s k u s i Bagaimanakah sebaiknya kalian bersikap terhadap penderita sindrom akibat mutasi? Diskusikan argumen kalian bersama kelompok kalian dan presentasikan di depan kelas. c. Membahayakan lingkungan Meskipun mempunyai sifat-sifat yang unggul, tanaman hasil pengembangan mutasi buatan tidak selamanya menguntungkan bagi lingkungan. Misalnya, tanaman padi hasil mutasi buatan melalui pe- nyisipan DNA atau gen dapat tumbuh dengan baik, resisten (tahan) terhadap gulma, herbisida, atau serangga pengganggu. Akan tetapi, be- berapa ahli mengatakan, bahwa gen-gen pembentuk sifat unggul tanam- an tersebut dapat berpindah pada tanaman gulma. Akibatnya, gulma menjadi bersifat unggul atau tumbuh subur dan akan memenuhi la- han, serta sulit untuk dibasmi. Nah, untuk memahami bagaimana dampak mutasi terhadap ling- kungan, diskusikanlah permasalahan berikut. D i s k u s i Bersama teman sebangku kalian, diskusikanlah apakah mutasi dapat menghasilkan spesies baru? Apakah yang akan terjadi apabila setiap mutasi menghasilkan spesies baru? Adakah dampaknya bagi kelangsungan hidup suatu spesies? Mutasi 187
  • 197.
    Selanjutnya, untuk mengujipemahaman kalian tentang dampak mutasi, ikutilah rubrik Uji Kompetensi berikut. Uji Kompetensi 2. Sebutkan dampak negatif dan positif dari mutasi alami. 3. Sebutkan dampak negatif dan positif dari Kerjakanlah soal-soal berikut ini. mutasi buatan. 1. Mengapa mutasi buatan dianggap lebih 4. Jelaskan dampak mutasi alami pada ma- menguntungkan dibandingkan mutasi alami? nusia? Berikan contohnya. Berikan pendapat kalian. 5. Berikan contoh-contoh tanaman poliploid hasil mutasi buatan. Ikhtisar 1. Mutasi adalah peristiwa perubahan susunan materi genetik (gen atau kromosom) pada suatu organisme dan sifat yang dihasilkan akan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. 2. Mutasi dapat dibedakan berdasarkan materi hereditasnya (mutasi gen dan mutasi kromosom), berdasarkan jenis selnya (mutasi somatis dan mutasi germinal), berdasarkan mekanisme terjadinya (mutasi alami dan mutasi buatan), dan berdasarkan efek atau pengaruh yang ditimbulkan (mutasi missense, non sense, mutasi netral, dan diam). 3. Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi perubahan satu atau beberapa nukleotida di dalam gen, terdiri atas: transisi, transversi, dan mutasi frame shift. 4. Mutasi kromosom adalah mutasi yang terjadi karena perubahan struktur kromosom dan jumlah kromosom. 5. Mutasi yang terjadi akibat perubahan struktur kromosom, yaitu delesi (delesi terminal dan interkalar), duplikasi, inversi (inversi parasentris dan perisentris), serta translokasi (translokasi tunggal, perpindahan, resiprok, dan Robertson). 6. Translokasi Robertson, terdiri atas: fisi, yaitu bergabungnya dua kromosom homolog menjadi satu, dan fusi (disebut juga disosiasi kromosom) yang terjadi apabila suatu kromosom membelah menjadi dua. 7. Mutasi kromosom yang terjadi akibat perubahan jumlah kromosom, meliputi: euploidi dan aneuploidi. 8. Euploidi adalah perubahan yang meliputi seperangkat genom, dimana jumlah set kromosom individu merupakan kelipatan dari jumlah set kromosom dasar (kromosom haploid) yang terdiri atas monoploid (1n) dan poliploid yang terdiri dari triploid (3n), tetraploid (4n), dan seterusnya. 9. Aneuploidi adalah perubahan dimana suatu individu mempunyai kekurangan atau kelebihan kromosom dibandingkan dengan individu diploid normal. Aneuploidi biasanya diakibatkan oleh adanya nondisjunction dari satu pasang kromosom homolog dan terdiri atas: nullisomi (2n-2), monosomi (2n-1), trisomi (2n+1), dan tetrasomi (2n+2). 10. Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi di dalam sel-sel somatik (sel-sel tubuh) dan hanya akan diteruskan dalam sel tubuh saja. 11. Mutasi germinal adalah mutasi yang terjadi di dalam sel-sel gamet. Jika hasilnya berupa sifat dominan akan langsung diekspresikan pada keturunan berikutnya. Jika berupa sifat resesif, pada individu yang diploid akan tertutup. 188 Biologi Kelas XII
  • 198.
    12. Mutasi alamiatau mutasi spontan (spontaneous mutation), terjadi dengan sendirinya tanpa diketahui penyebabnya secara pasti. 13. Mutasi buatan atau mutasi terinduksi (induced mutation), adalah mutasi yang disebabkan oleh mutagen, seperti senyawa kimia (berbagai macam basa dan turunannya, asam nitrat atau HNO2, senyawa alkil dan hidroksi), radiasi sinar ultraviolet, radiasi mengion, dan penyisipan molekul DNA (Rekayasa genetika). 14. Mutasi yang terjadi secara alami seringkali merugikan, baik bagi organisme yang menjadi mutan maupun lingkungan sekitar yang ikut terpengaruh karena munculnya organisme baru. 15. Mutasi buatan dinilai lebih memberikan keuntungan dibanding mutasi alami, karena mutasi buatan merupakan kejadian yang dapat direncanakan dan diprogram sebelumnya. Hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan dan berbagai kemungkinan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan. 16. Dampak positif dari mutasi buatan dan mutasi alami yaitu dihasilkannya tanaman poliploid, aneka ragam fenotip tanaman, varian baru, dan pengembangan bioteknologi. 17. Dampak negatif dari mutasi yaitu menyebabkan kematian mutan (letal), kelainan, cacat, atau sindrom, dan dapat membahayakan lingkungan.perkembangan S e n a r a i k a ta Alel Anggota dari pasangan gen Mutagen Kondisi atau benda penyebab terjadinya mutasi Aneuploidi Perubahan dimana suatu individu mempunyai kekurangan atau kelebihan kromosom Mutan Organisme yang mengalami mutasi dan dibandingkan individu diploid normal memperlihatkan fenotip baru hasil mutasi DNA Asam deoxiribonukleat atau Deoxiribo Nucleic Nondisjunction Peristiwa gagal berpisah, dimana Acid, pembawa materi sifat pada individu kromosom mengalami kelainan pada proses replikasi yang mengakibatkan terjadinya mutasi Euploidi Perubahan yang meliputi seperangkat genom, dimana jumlah set kromosom individu Sentromer Bagian tengah dari kromosom dan merupakan kelipatan dari jumlah set kromosom merupakan tempat melekatnya benang-benang dasar (kromosom haploid) spindel Frame shift Salah satu bentuk mutasi titik, Sindrom Kelainan genetik akibat mutasi dan bersifat disebabkan oleh penambahan atau pengurangan menurun nukleotida (basa nitrogen) dalam DNA Somatis Sel-sel tubuh (bersifat diploid) Germinal Sifat yang berhubungan dengan sel kelamin (bukan sel tubuh atau sel somatis) Mutasi 189
  • 199.
    Ulangan Harian A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 4. Transversi 5. Delesi basa tunggal 1. Peristiwa yang mempunyai hubungan pal- yang termasuk cara-cara terjadinya mutasi ing erat dengan mutasi adalah . . . . gen adalah . . . . a. respirasi a. 1,2,3 b. ekologi b. 1,3,5 c. evolusi c. 2,3,4 d. diferensiasi d. 2,4,5 e. regulasi e. 1,3,4 2. Mutasi seringkali diartikan sebagai peris- 6. Organisme yang mengalami perubahan tiwa . . . . akibat mutasi, disebut . . . . a. berpindahnya satu substansi DNA dari a. mutagen satu kromosom ke kromosom lain b. mutan b. berubahnya DNA sel anak yang ter- c. aneuploidi jadi secara tiba-tiba dan diwariskan ke d. anisogami generasi berikutnya e. nullisomi c. rusaknya susunan DNA karena radiasi 7. Salah satu contoh mutasi kromosom adalah sinar X delesi, yaitu . . . . d. berubahnya susunan basa dalam a. hilangnya sebagian (segmen) kromo- DNA som karena patah e. kemampuan suatu organisme untuk b. bertambahnya materi kromosom pada bertahan hidup kromosom normal 3. Berdasarkan materi hereditas yang dike- c. hilangnya sentromer kromosom nainya, mutasi dibedakan menjadi . . . . d. berkurangnya jumlah kromosom a. mutasi gen dan mutasi kromosom e. terulangnya susunan gen pada bagian b. mutasi somatis dan mutasi germinal kromosom yang lain c. mutasi missense dan mutasi non sense 8. Delesi yang diakibatkan oleh terjadi 2 patah- d. mutasi gen dan mutasi frame shift an di bagian tengah kromosom, disebut . . . . e. mutasi kromosom dan mutasi titik a. delesi parasentris 4. Berubahnya susunan basa akibat basa pir- b. delesi terminal imidin digantikan oleh basa purin atau se- c. delesi perisentris baliknya, disebut . . . . d. delesi termosentris a. transfusi e. delesi interkalar b. transisi 9. Perhatikan macam-macam peristiwa beri- c. transversi kut . . . . d. translokasi (1) Delesi e. inversi (2) Duplikasi 5. Berikut ini merupakan cara-cara terjadinya (3) Induksi mutasi: (4) Translokasi 1. Duplikasi (5) Transkripsi 2. Transisi yang termasuk mutasi kromosom, antara 3. Inversi lain . . . . 190 Biologi Kelas XII
  • 200.
    a. 1,2,3 c. aneuploidi b. 1 dan 3 d. poliploid c. 2 dan 4 e. tetraploid d. 4 saja 14. Kelainan yang terdapat pada manusia, e. semua benar karena kekurangan satu kromosom tunggal 10. 1 a b c d e f g pada sel kelaminnya, disebut . . . . a b e d c f g a. sindrom Edward 2 b. sindrom Klinefelter 3 a d c b e f g c. pria XXY d. sindrom Down Jenis mutasi yang ditunjukkan pada gam- e. sindroma Turner bar no 2 dan 3 adalah . . . . a. delesi interkalar dan terminal 15. Apabila suatu individu mempunyai 3 per- b. inversi parasentris dan perisentris angkat kromosom (3n) dalam sel somatis- c. translokasi tunggal dan resiprok nya, disebut . . . . d. translokasi Robertson dan perpindahan a. tetraploid e. delesi basa tunggal dan insersi basa b. triploid tunggal c. poliploid d. aneuploid 11. Selain terjadi pada tingkat gen dan kromo- e. euploid som, mutasi dapat juga terjadi di dalam sel. Mutasi yang terjadi di dalam sel dibedakan 16. Terjadinya patahan pada dua kromosom menjadi . . . . homolog, kemudian bagian yang patah sa- a. mutasi frame shift dan mutasi titik ling bertukar merupakan peristiwa translo- b. mutasi alami dan buatan kasi . . . . c. mutasi somatis dan germinal a. tunggal d. mutasi gen dan kromosom b. perpindahan e. mutasi missense dan mutasi non sense c. resiprok d. ganda 12. Aberasi kromosom atau mutasi kromosom e. parasentris dapat terjadi karena perubahan struktur dan jumlah kromosom. Mutasi kromosom 17. Segala sesuatu yang dapat menyebabkan akibat perubahan jumlah kromosom, dibe- terjadinya mutasi disebut . . . . dakan menjadi . . . . a. mutan a. transisi dan transversi b. polutan b. delesi dan duplikasi c. mutagen c. translokasi dan inversi d. agen d. aneuploidi dan euploidi e. poligen e. monoploid dan poliploid 18. Mutagen yang bersifat sangat reaktif adalah 13. Suatu keadaan dimana individu mempu- .... nyai sel kromosom yang merupakan ke- a. basa dan turunannya lipatan dari jumlah kromosom individu b. DNA normal (haploid) disebut . . . . c. sinar , , dan a. euploidi d. sinar ultraviolet b. monoploid e. senyawa alkil dan hidroksi Mutasi 191
  • 201.
    19. Kodon penentuasam amino glisin (GGC) B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. berubah menjadi kodon penentu asam amino glisin yang lain (GGG). Mutasi 1. Jelaskan dengan gambar, peristiwa insersi tersebut berupa . . . . basa tunggal. a. mutasi missense 2. Sebutkan 4 macam penyebab terjadinya b. mutasi non sense perubahan struktur kromosom. c. mutasi netral 3. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud d. delesi dengan delesi kromosom. e. silent mutation 4. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud 20. Berikut adalah dampak mutasi bagi kehidup- dengan translokasi kromosom. an: 1. Cacat bawaan 5. Gambarkan skema terjadinya mutasi aki- 2. Tanaman buah tanpa biji bat duplikasi kromosom. 3. Berbagai produk hormon 6. Berikan salah satu contoh peristiwa mono- 4. Berbagai produk vaksin somi dan jelaskan proses terjadinya. 5. Penyakit menurun 7. Bagaimanakah terjadinya sindrom Klinefelter? Manakah yang merupakan hasil dari proses mutasi alami? 8. Jelaskan mengapa sinar UV dikategorikan a. 1 dan 5 sebagai mutagen yang lemah? b. 2 dan 4 9. Jelaskan perbedaan antara mutasi alami c. 1 dan 3 dengan mutasi buatan. d. 2 dan 5 10. Sebutkan dan jelaskan macam-macam mu- e. 1,2 dan 3 tagen yang menyebabkan terjadinya mutasi alami dan mutasi buatan. 192 Biologi Kelas XII
  • 202.
    Latihan Ulangan AkhirSemester I A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. c. 3 d. 4 e. 5 1. Bagian biji yang berfungsi untuk memasuk- kan air dan gas-gas terlarut, serta merupakan 5. Alat yang digunakan untuk mengukur per- tempat masuknya inti sperma saat pembua- tumbuhan primer batang disebut …. han disebut …. a. termometer a. hilum b. auksanometer b. endosperma c. hidrometer c. mikropil d. hygrometer d. epikotil e. hand refraktometer e. hipokotil 6. Pertumbuhan sangat cepat yang terjadi jika 2. Yang merupakan bagian pokok dari embrio tumbuhan berada di tempat gelap disebut adalah …. …. a. mikropil a. fisiologi b. radikula b. etiolasi c. skutelum c. defisiensi d. ovarium d. organogenesis e. hilum e. morfogenesis 3. Bagian akar embrio padi terbungkus oleh 7. Dari kelima pilihan berikut, manakah yang lapisan …. merupakan pernyataan yang benar tentang a. radikula hormon? b. skutelum a. Tidak pernah bersifat menghambat c. koleoptil pertumbuhan. d. koleorhiza b. Merupakan senyawa anorganik. e. kaulikulus c. Fitohormon bukan termasuk jenis hormon karena dapat menghambat 4. pertumbuhan. 1 d. Hormon dapat mengendalikan aktivitas gen. e. Sel-sel hanya memproduksi hormon dan tidak akan dipengaruhi oleh 2 hormon yang dihasilkan. 5 3 8. Berdasarkan lamanya penyinaran matahari, 4 mangga dan mawar merupakan contoh tumbuhan hari … a. pendek dan netral b. pendek dan panjang Sistem jaringan yang akan membentuk me- c. panjang dan pendek ristem dasar ditunjukkan oleh nomor …. d. panjang dan sedang a. 1 e. netral dan pendek b. 2 Latihan Ulangan Akhir Semester I 193
  • 203.
    9. Salah satu sifat enzim adalah berbentuk ko- 14. Molekul yang akan membentuk gula pada loid, karena enzim merupakan molekul …. reaksi gelap adalah …. a. karbohidrat a. H2O b. lemak b. O2 c. minyak c. C6H12O6 d. vitamin d. CO2 e. protein e. ATP 10. Pernyataan yang benar tentang pengaruh 15. Kromosom bakteri berbeda dengan kromo- konsentrasi enzim terhadap kerja enzim som manusia, terutama karena kromosom adalah …. bakteri berbentuk …. a. konsentrasi enzim tidak berpengaruh a. silinder terhadap kecepatan reaksi b. sirkuler b. hubungan kerja enzim dengan c. rantai lurus konsentrasi enzim berbanding terbalik d. rantai bercabang c. kecepatan reaksi beberapa enzim adalah e. spiral bercabang sama, jika mempunyai konsentrasi yang sama 16. d. konsentrasi enzim yang tinggi akan mempercepat reaksi secara linear e. konsentrasi enzim hanya berpengaruh jika dalam kadar sangat rendah Bentuk kromosom seperti terlihat pada 11. Fotosistem I hanya dapat menyerap panjang gambar adalah …. gelombang cahaya sebesar …. a. telosentris a. 680 nm b. metasentris b. 260 nm c. akrosentris c. 700 nm d. sub metasentris d. 800 nm e. asentris e. 750 nm 17. Molekul pembawa informasi genetik dari 12. NADPH hasil reaksi terang akan masuk ke DNA menuju ribosom untuk melanjutkan dalam tahapan …. proses translasi adalah …. a. aliran elektron siklis a. RNA m b. aliran elektron non-siklis b. RNA r c. siklus Calvin c. RNA t d. kemosintesis d. DNA polimerase e. glikolisis e. RNA polimerase 13. Molekul anggota rantai transport elektron 18. Berikut ini adalah jenis-jenis enzim. selama aliran elektron non-siklis adalah …. 1) lipase a. plastokuinon, kompleks sitokrom, dan 2) helikase plastosianin 3) piruvat kinase b. feredoksin, kompleks sitokrom, dan 4) hidrolase plastosianin 5) primase c. fotosistem I 6) polimerase d. fotosistem II Yang berperan dalam replikasi DNA adalah e. NADPH enzim nomor …. 194 Biologi Kelas XII
  • 204.
    a. 1, 3, dan 5 pembelahan sel …. b. 1, 3, dan 4 a. profase c. 4, 5, dan 6 b. metafase d. 2, 5, dan 6 c. anafase e. 3, 4, dan 5 d. telofase e. sitokinesis 19. Tahapan yang membentuk kompleks antara promoter, RNA polimerase, dan faktor 23. Proses yang terjadi pada anafase adalah …. transkripsi adalah …. a. struktur kromatid yang berpisah a. elongasi berbentuk seperti huruf X b. terminasi b. kromatid saudara berpisah dan menuju c. inisiasi ke satu kutub d. replikasi c. mikrotubulus menarik kromatid-kro- e. translasi matid ke arah kutub sel yang saling berlawanan 20. Urutan basa nukleotida yang dihasilkan dari d. kromatid belum berfungsi sebagai proses transkripsi DNA template, dengan kromosom lengkap urutan basa SATGATTASTTS adalah …. e. kromosom yang dihasilkan belum a. GTASTAATGAAG mempunyai sifat identik secara genetik b. TSATSGGTGSSG c. ASGTSGGSAGGA 24. d. GUASUAAUGAAG e. GTUSTUUTGUUG 21. Pernyataan yang benar tentang interfase adalah …. a. sebenarnya tidak diperlukan untuk per- siapan pembelahan b. tingkah laku kromosom belum jelas c. merupakan fase terakhir dalam pembe- lahan mitosis Pembelahan sel (sitokinesis) seperti terlihat d. terdiri dari 2 tahapan, yaitu fase per- pada gambar terjadi pada …. tumbuhan primer dan fase pertumbu- a. bakteri han sekunder b. hewan e. profase merupakan bagian dari inter- c. tumbuhan fase d. semua organisme e. virus 22. 25. Berikut ini yang merupakan ciri pembe- lahan meiosis adalah …. a. terjadi melalui satu rangkaian tahapan b. menghasilkan 2 sel anakan yang iden- tik c. berfungsi untuk melipatgandakan jumlah kromosom d. pada tumbuhan, terjadi pada putik dan benang sari Gambar tersebut menunjukkan tahapan e. pada hewan, terjadi pada sel-sel soma- tik (sel tubuh) Latihan Ulangan Akhir Semester I 195
  • 205.
    26. Hasil spermatogenesisyang bersifat haploid a. manusia, belalang, kepik adalah …. b. ayam, reptil, ikan a. spermatid dan spermatosit sekunder c. belalang, kupu-kupu, ayam b. spermatosit primer dan spermatogo- d. manusia, kupu-kupu, belalang nium e. kupu-kupu, ikan, reptil c. spermatosit primer dan spermatosit sekunder 32. Hemofilia merupakan salah satu kelainan d. spermatozoa dan spermatosit primer yang disebabkan oleh alel resesif pada gono- e. spermatozoa dan spermatosit sekunder som X. Perkawinan antara wanita carrier dengan pria normal akan menghasilkan ke- 27. Perbandingan fenotip epistasis dominan turunan dengan perbandingan fenotip .... adalah …. a. 25 % perempuan normal : 25 % perem- a. 9 : 3 : 3 : 1 puan carrier : 25 % laki-laki normal : b. 12 : 3 : 1 25 % laki-laki haemofili c. 9 : 3 : 4 b. 50 % perempuan normal : 25 % perem- d. 15 : 1 puan carrier : 25 % laki-laki normal e. 13 : 3 c. 50 % perempuan normal : 50 % laki- laki normal 28. Sifat yang tersembunyi dan akan muncul d. 25 % perempuan normal : 25 % perem- pada beberapa generasi selanjutnya disebut puan carrier : 50 % laki-laki normal …. e. semua keturunan normal a. epistasis b. hipostasis 33. Perkawinan antara laki-laki bergolongan c. komplementaer darah A (IA IA) dengan perempuan bergolong- d. atavisme an darah AB (IB IA), akan menghasilkan ke- e. interaksi gen turunan dengan perbandingan fenotip .... a. 25% golongan darah A : 50% golongan 29. Contoh peristiwa tautan pada kromosom Y darah B : 25% golongan darah AB adalah …. b. 50% golongan darah A : 50% golongan a. hypertrichosis darah AB b. anemia c. 50% golongan darah B : 50% golongan c. hemofilia darah AB d. buta warna d. 50% golongan darah A : 50% golongan e. sindrom down darah B e. 50% golongan darah A : 25% golongan 30. Pindah silang tunggal akan menghasilkan darah B : 25% golongan darah AB empat macam gamet, yaitu …. a. 1 gamet tipe parental dan 3 gamet tipe 34. Berikut ini upaya-upaya untuk menghindari rekombinasi kelainan menurun: b. 2 gamet tipe parental dan 2 gamet tipe 1) menghindari perkawinan antara kelu- rekombinasi arga dekat c. 3 gamet tipe parental dan 1 gamet tipe 2) peningkatan gizi rekombinasi 3) tidak menikahkan orang yang mengala- d. semuanya gamet tipe parental mi gangguan mental e. semuanya gamet tipe rekombinasi 4) menggunakan peta silsilah 5) perbaikan tempat tinggal 31. Penentuan jenis kelamin tipe ZW, dijumpai Yang termasuk upaya eugenetika adalah …. pada …. a. 1, 2, 3 196 Biologi Kelas XII
  • 206.
    b. 2, 4, 5 a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, 4 b. 3, 4, dan 5 d. 3, 4, 5 c. 1, 2, 3, dan 4 e. 2, 3, 4 d. 2 saja e. 1, 2, 3, 4, dan 5 35. Contoh terjadinya perubahan jumlah kro- mosom adalah .... 40. Mutasi yang menyebabkan perubahan a. translokasi susunan nukleotida dan menyebabkan pe- b. inversi rubahan asam amino yang dihasilkan dise- c. trisomi but …. d. duplikasi a. missense e. delesi b. nonsense c. mutasi diam 36. Mutasi yang terjadi akibat berubahnya satu d. mutasi netral atau beberapa nukleotida DNA disebut …. e. mutasi alami a. mutasi gen b. mutasi germinal c. mutasi kromosom B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. d. mutasi somatik e. mutagen 1. Sebutkan dan jelaskan tahapan proses perke- 37. Peristiwa terjadinya patahan pada satu cambahan biji. bagian kromosom, kemudian bagian yang patah bersambungan dengan ujung potong- 2. Sebutkan bahan-bahan yang dapat dijadi- an kromosom lain disebut …. kan pupuk organik. a. translokasi tunggal 3. Sebutkan beberapa mikroflora dan mikro- b. delesi interkalar fauna dalam tanah yang berperan dalam c. translokasi resiprok menyediakan unsur-unsur. d. translokasi Robertson 4. Sebutkan dan jelaskan 2 teori tentang cara e. translokasi perpindahan kerja enzim. 38. Contoh peristiwa monosomi adalah sin- 5. Jelaskan tahapan-tahapan yang terjadi pada drom …. sistem transport elektron. a. Down b. Klinefelter 6. Apakah yang dimaksud dengan: c. Turner a. plastida d. patau b. kloroplas e. Edward c. mesofil 39. Perhatikan hal-hal berikut. 7. Bagaimanakah cara tumbuhan menyimpan 1) radiasi sinar ultraviolet hasil fotosintesis? 2) gagal berpisah 8. Jelaskan proses inisiasi pada tahapan tran- 3) radiasi sinar kosmik dari angkasa skripsi. 4) zat-zat radioaktif yang masuk ke dalam tubuh 9. Buatlah tabel perbedaan antara DNA dan 5) kesalahan pada proses replikasi DNA RNA berdasarkan tempat terdapatnya, basa nitrogennya, heliksnya, dan gula penyusun Yang menyebabkan terjadinya mutasi adalah nukleotidanya. …. Latihan Ulangan Akhir Semester I 197
  • 207.
    10. Gambarkan danjelaskan model replikasi 16. Buatlah diagram perkawinan yang meng- DNA semi konservatif. hasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip 50% anak perempuan normal (tidak 11. Jelaskan perbedaan antara mikrotubulus buta warna) dan 50% anak laki-laki normal kinetokor dengan mikrotubulus non-ki- (tidak buta warna). netokor. 17. Sebutkan macam-macam cara menghambat 12. Jelaskan perbedaan antara pembelahan sel berpisahnya kromosom pada saat pembe- hewan dan sel tumbuhan. lahan sel. 13. Sebutkan hasil akhir proses mikrosporogen- 18. Sebutkan dua macam pindah silang dan esis dan megasporogenesis. gambarkan proses yang terjadi. 14. Diketahui genotip jengger ayam mawar 19. Apa yang dimaksud dengan mutan dan (R_pp), ercis (rrPP), walnut (R_P_), dan mutagen? tunggal (rrpp). Tentukanlah perbandingan fenotip dan genotip dari persilangan: 20. Apakah yang menyebabkan penderita a. rrPP X RrPp sindrom Down mempunyai kelebihan kro- b. RrPp X Rrpp mosom pada sel somatisnya? Jelaskan. c. Rrpp X rrpp 15. Jika persilangan dua tanaman menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip 13 buah merah : 3 buah ungu, maka: a. buatlah skema persilangannya b. peristiwa apakah yang terjadi? 198 Biologi Kelas XII
  • 208.
    Bab VII Evolusi Microsoft Encarta Premium 2006 S aat kalian mendengar kata jerapah, tentunya kalian membayangkan leher jerapah yang panjang, bukan? Jerapah yang kita jumpai sekarang mempunyai ciri khas berleher panjang. Dibalik semua itu, ternyata ada pelbagai pendapat mengenai asal mula jerapah berleher panjang. Pendapat-pendapat itulah yang kemudian menjadi suatu teori. Bagaimanakah teori tentang asal mula jerapah berleher panjang tersebut? Semua akan dibahas dalam bab ini. Evolusi 199
  • 209.
    Pada bab berikut,kita akan mempelajari tentang evolusi kehidupan. Ka taK u n c i Agar kalian memperoleh pemahaman yang menyeluruh, maka akan diurai- • Adaptasi • Evolusi kan beberapa Teori Evolusi yang berkembang sampai saat ini, bukti-bukti • Mutasi yang mendukung adanya evolusi, dan mekanisme terjadinya evolusi. • Seleksi Alam Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan kalian • Spesiasi • Variasi mampu menjelaskan berbagai Teori Evolusi, menemukan faktor-faktor dan petunjuk pendukung terjadinya evolusi, menjelaskan mekanisme evolusi, dan mengkomunikasikan hasil studi evolusi. A. Konsep Dasar Evolusi Kata evolusi awalnya diungkapkan oleh seorang ahli filsafat dari Inggris, akan tetapi belum mengarah pada evolusi kehidupan. Dalam perkembangannya, evolusi digunakan oleh seorang ahli naturalis untuk menjelaskan fenomena kehidupan yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Berikut uraian tentang konsep evolusi yang telah diungkapkan oleh para ahli. 1. Teori-teori Evolusi Teori-teori Evolusi mengalami perkembangan dari waktu ke wak- tu. Berbagai pendapat muncul dari para ilmuwan. Mulai dari evolusi yang tidak berhubungan dengan biologi, sampai pada evolusi yang ma- suk dalam kajian biologi. Para ilmuwan yang menyumbangkan gagas- annya dalam masalah evolusi antara lain adalah: Galeri a. Herbert Spencer Sosiolog Pertama Dunia Herbet Spencer adalah seorang ahli filsafat dari Inggris yang perta- Herbert Spencer adalah makali menggunakan istilah evolusi. Menurut Spencer, konsep evolusi seorang ahli filsafat dalam yang dimaksud adalah berkaitan dengan suatu perkembangan ciri atau bidang sosial yang lahir di Inggris pada tahun 1820. sifat dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat. Pengertian Spencer sering dianggap yang dikemukakan oleh Spencer tersebut menunjukkan terjadinya sebagai salah satu sosiolog suatu proses perubahan. Namun demikian, tampak bahwa pengertian pertama di dunia. Konsep evolusi yang dikemukakan- yang dimaksud tidak terkait dengan kajian biologi, dan pada perkem- nya banyak dikembang- bangannya istilah tersebut tenggelam bersamaan dengan perkembang- kan oleh Lamarck. Dalam an pemikiran para ahli filsafat yang lain. bukunya yang berjudul In Principles of Psychology b. J.B. Lamarck (1855), Spencer mengung- kapkan bahwa karakteristik Berbeda halnya dengan Spencer, Lamarck memunculkan istilah suatu individu, secara ber- evolusi yang berkaitan dengan bidang kajian biologi yakni evolusi tahap berkembang melalui makhluk hidup. J.B Lamarck mengungkapkan bahwa, makhluk hi- mekanisme evolusi. dup merupakan tingkat-tingkat perkembangan kehidupan, sedang Microsoft Encarta Premium 2006 manusia berada di puncak perkembangan tersebut. Yang artinya bah- wa tidak akan muncul lagi makhluk hidup yang lebih tinggi tingkat kesempurnaannya di masa yang akan datang. Proses perkembangan tersebut menurut Lamarck dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan tersebut akan menyebabkan perubahan struktur tubuh (anatomi) dan diwariskan kepada keturunannya. Sebagai akibat pengaruh kebiasaan tersebut, Lamarck menyimpulkan bahwa organ-organ yang digunakan 200 Biologi Kelas XII
  • 210.
    akan berkembang sedangkanorgan yang tidak digunakan akan meng- alami kemunduran (use and disuse). Lamarck memberikan contoh fenomena jerapah sebagai pen- dukung teorinya. Menurut Lamarck, jerapah pada mulanya berleher pendek. Karena sering digunakan untuk menggapai pucuk dedaunan yang semakin tinggi, maka leher jerapah menjadi panjang. Menga- pa jerapah harus menggapai pucuk dedaunan yang tinggi? Lamarck menjelaskan bahwa pucuk di bagian bawah telah habis dimakan, se- hingga untuk mempertahankan hidup maka jerapah harus menjang- kau pucuk dedaunan yang tinggi. Galeri Dari contoh tersebut jelas bahwa faktor lingkungan yakni pucuk Microsoft Encarta Premium 2006 dedaunan yang makin tinggi untuk dijangkau, telah memengaruhi jer- apah untuk menjulurkan lehernya. Akhirnya terjadi perubahan struk- tur anatomi leher jerapah menjadi semakin panjang dan sifat ini diwar- iskan kepada keturunannya. Charles Darwin adalah seorang naturalis Inggris yang mengikuti ekplorasi kapal HMS Beagle untuk membuat peta pelabuhan dunia pada tahun 1831. Di sepanjang perjalanan inilah Darwin meneliti berbagai hewan dan tumbuhan yang Gambar 7.1 Perkembangan leher jerapah dari waktu ke waktu dijumpainya. Darwin berada di Kepulauan Galapagos selama kurang lebih 2 bulan c. Charles Darwin dan melakukan pengamatan Kalian tentunya pernah mendengar nama ilmuwan tersebut bu- terhadap bermacam-macam hewan yang ada di kepu- kan? Charles Darwin adalah tokoh yang sangat terkenal dalam kaitan- lauan terpencil itu. Melalui nya dengan evolusi. Darwin banyak mengemukakan gagasan-gagasan- pengamatan tersebut dan nya tentang evolusi. Karena pemikirannya tersebut, Darwin dikenal berbagai pengamatan lanjutan yang dilakukannya sebagai Bapak Evolusi. selama puluhan tahun terha- Pokok-pokok pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai dap koleksi hewan dan tum- evolusi antara lain: buhan yang diperolehnya, Darwin merumuskan embrio 1) Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam Teori Evolusi. Pada 1859, Dar- satu keturunan win menerbitkan buku yang berjudul On the Origin of Species by means of Natural Selection, yang menyajikan bukti-bukti yang menun- jukkan bahwa kehidupan telah berevolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa me- kanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah seleksi alam. dok. PIM Green, Jejak Sejarah Sains Evolusi Gambar 7.2 Variasi warna bulu ayam Evolusi 201
  • 211.
    2) Setiap populasicenderung bertambah banyak karena setiap makh- luk hidup mampu berkembang biak. 3) Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup. 4) Pertambahan populasi tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor pembatas antara lain makanan dan predasi. Darwin membantah teori Lamarck yang mengungkapkan bahwa perkembangan makhluk hidup menuju ke arah kesempurnaan, dipe- ngaruhi oleh faktor lingkungan dan diwariskan kepada keturunannya. Dalam bukunya The Origin of Spesies by means of Natural Selection, Darwin menyatakan dua hal penting sebagai Teori Evolusi yaitu: a) Spesies-spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies nenek moyangnya yang hidup di masa lalu. b) Perkembangan spesies dipengaruhi oleh seleksi alam dan variasi antar populasi. Fenomena jerapah dengan leher panjang dijelaskan oleh Darwin dengan melihat dari sudut pandang adanya variasi. Menurut Darwin, jerapah pada mulanya ada yang berleher panjang dan ada yang berleher pendek. Jerapah yang berleher pendek tidak mampu bertahan hidup karena kalah dalam berkompetisi dengan jerapah berleher panjang un- tuk memperoleh makanan berupa dedaunan pada pohon yang tinggi. Akibatnya populasi jerapah berleher pendek menjadi punah dan ting- gal populasi jerapah berleher panjang yang mampu bertahan hidup di lingkungannya (Hukum survival of the fittest). Supaya kalian lebih me- mahami konsep evolusi Darwin, cermatilah bagan alir berikut ini. Populasi organisme Kilas Masih ingatkah kalian tentang mutasi? Mutasi Kemampuan dibedakan menjadi mutasi Variasi gen dan mutasi kromosom. bereproduksi Mutasi kromosom menye- babkan perubahan struktur kromosom (delesi, duplikasi, inverse, translokasi dan Perjuangan katenasi) serta perubahan hidup jumlah kromosom (Euploid dan aneuploid). Individu yang mampu bertahan hidup dan berkembangbiak Evolusi Gambar 7.3 Bagan alir konsep Teori Evolusi Darwin 202 Biologi Kelas XII
  • 212.
    Dari pendapat paraahli di atas, munculah Teori Evolusi yang ter- baru yakni yang dikenal sebagai Teori Sintetik. Teori ini merupakan gabungan dari teori Lamarck, Darwin, dan hukum pewarisan Mendel yang isinya mengungkapkan bahwa evolusi terjadi karena perubahan frekuensi gen dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Ahli lain ber- nama De Vries melengkapi teori ini dengan menyatakan bahwa evolusi terjadi karena perubahan frekuensi gen akibat mutasi. T e l i s i k Untuk melengkapi pengetahuan kalian tentang teori evolusi, buatlah kliping yang berisi pendapat para ahli tentang teori evolusi selain yang telah disebutkan dalam buku ini. Kalian dapat mencarinya dari in- ternet ataupun buku-buku lain yang mengkaji tentang evolusi secara lebih luas. Teliti pula latar belakang atau biografi ahli tersebut. Kemudian berilah komentar terhadap berbagai pendapat tersebut menurut pemikiranmu sendiri. 2. Pro dan Kontra Evolusi Teori Evolusi yang dikemukakan oleh para ahli pada masanya, mendapat tanggapan dari berbagai kalangan baik yang berasal dari kelompok ilmuwan maupun kelompok lain. Tanggapan yang muncul pun beragam. Ada yang bersifat saling mendukung (pro) dan ada pula yang menolak (kontra). Tanggapan-tanggapan tersebut antara lain: a. Lamarck vs Weismann Weismann (1834-1912) adalah seorang ahli biologi dari Jerman Galeri yang menentang pendapat Lamarck mengenai diturunkannya sifat-sifat Lamarck Ahli Botani dan yang diperoleh dari lingkungan. Penolakannya terhadap teori Lamarck Zoologi Invertebrata didukung oleh hasil percobaannya terhadap 2 ekor tikus yang dipotong Lamarck merupakan ahli ekornya kemudian dikawinkan. Setelah diamati, keturunan yang lahir botani dan zoologi inverte- ternyata tetap berekor panjang. Berdasarkan pengamatan Weismann, brata yang memiliki nama lengkap Jean-Baptiste keadaan ini tetap berlangsung meskipun dilakukan sampai 20 genera- Pierre Antoine de Monet si. Pada akhirnya Weismann menyimpulkan bahwa perubahan sifat Chevalier de Lamarck. yang diperoleh dari lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya. Lamarck lahir pada tahun 1744 di Bazentin-le-Petit Pewarisan sifat akan diturunkan kepada generasi berikutnya apabila ter- Perancis. Lamarck sempat jadi perubahan pada tingkat gen yaitu pada sel-sel gamet. mengenyam pendidikan militer pada tahun 1759. Se- b. Lamarck vs Darwin lama menjalani pendidikan Keduanya berbeda pendapat mengenai fenomena jerapah berleher militer, Lamarck mulai tertarik mempelajari panjang. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, menurut Lamarck tumbuhan dan bersama pada awalnya jerapah berleher pendek akan tetapi karena makanan yang George Louis Buffon mem- berupa daun makin berkurang, maka dari generasi ke generasi leher publikasikan hasil observasi- nya ke dalam buku yang jerapah semakin panjang untuk menjangkau daun yang semakin tinggi berjudul Flore francois (Plants letaknya. Sedangkan menurut Darwin, dalam populasi jerapah ada of France). yang berleher panjang dan berleher pendek. Dalam kompetisi untuk Microsoft Encarta Premium 2006 mendapatkan makanan, jerapah berleher panjang tetap bertahan hidup sedangkan jerapah berleher pendek akan tersingkir secara perlahan- Evolusi 203
  • 213.
    lahan. Dari fenomenaini muncullah gagasan Darwin tentang seleksi alam. Untuk lebih memahami perbedaan konsep Teori Evolusi Darwin dan Lamarck, perhatikan Gambar 7.4 berikut. (a) (b) Gambar 7.4 Teori Evolusi jerapah (a) menurut Lamarck, (b) menurut Darwin Nah, setelah memahami penjelasan di atas kalian menjadi tahu mengapa jerapah memiliki leher yang panjang. c. Darwin vs Weismann Berbeda dengan tanggapannya mengenai gagasan Lamarck, gagasan Weismann lebih menjelaskan pandangan Darwin mengenai seleksi alam. Menurut Weismann, evolusi menyangkut masalah bagaimana pewarisan gen melalui sel-sel kelamin, sehingga perubahan sifat-sifat karena penga- ruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Jadi dengan jelas bahwa leher panjang atau pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk sifat leher panjang bersifat domi- nan, sedangkan gen untuk sifat leher pendek bersifat resesif. 204 Biologi Kelas XII
  • 214.
    d. Darwin vsWallace Kedua tokoh tersebut mempunyai persamaan gagasan dalam menang- gapi masalah evolusi. Mereka sependapat bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam. Munculnya spesies baru berasal dari spesies sebelumnya. Setiap individu anggota populasi mempunyai kemampuan untuk berkembang biak dan diantara individu-individu tersebut terdapat va- riasi. Dalam usahanya untuk mempertahankan hidup, individu yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan akan tersing- kir dan akhirnya punah. Selain para ahli di atas, muncul juga pihak yang menentang Teori Evolusi dari sudut pandang yang berbeda. Pihak tersebut adalah ke- lompok agamawan (creationist) yang menolak Teori Evolusi dari sudut pandang ajaran agama. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang menganut paham kreasionisme. Paham kreasionisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa makhluk hidup dan segala jenisnya diciptakan oleh Tuhan, secara terpisah (tidak ada kesamaan leluhur, atau bahwa satu jenis makhluk hidup tidak diturunkan dari jenis makhluk hidup lain). D i s k u s i Nah, untuk lebih meyakinkan pandangan kalian tentang Teori Evolusi, diskusikanlah dengan teman sekelom- pok kalian, bagaimanakah kebenaran teori evolusi. Kemukakan alasan kalian. Catatlah pendapat dari masing-masing anggota kelompok diskusi kalian kemudian sampaikanlah hasilnya dalam diskusi kelas. Uji Kompetensi 3. Sebutkan persamaan dan perbedaan pandangan para ahli tentang evolusi. 4. Bagaimanakah pandangan kaum agama- Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat. wan tentang Teori Evolusi? 1. Jelaskan beberapa Teori Evolusi yang ber- 5. Menurut pendapat kalian, bagaimanakah kembang selama ini. kebenaran Teori Evolusi? Jelaskan pen- 2. Jelaskan pokok-pokok pikiran Teori Evolusi dapat kalian disertai alasan-alasan yang Darwin. memperkuat pernyataan sikap kalian. Teori Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin telah memberikan banyak keuntungan dalam menjelaskan berbagai fenomena alam yang ada seperti keanekaragaman dan pewarisan sifat. Meskipun demikian, sebuah teori tidak cukup hanya berupa pernyataan-pernyataan saja. Sebagaimana teori yang lain, Teori Evolusi memiliki bukti-bukti yang dapat dijadikan sebagai pendukung. Bukti-bukti apakah yang dapat mendukung Teori Evolusi? Bagaimana bukti-bukti tersebut menjelas- kan fenomena evolusi kehidupan? Di bawah ini akan dibahas tentang bukti-bukti pendukung evolusi. Simaklah uraiannya. Evolusi 205
  • 215.
    B. Bukti-bukti AdanyaEvolusi Para ahli telah melakukan penelitian-penelitian dari berbagai sudut pandang ilmu guna memperoleh bukti-bukti kebenaran Teori Evolusi. Bukti-bukti yang telah ditemukan oleh para ahli dan dianggap menjadi petunjuk adanya fenomena evolusi di antaranya adalah bukti-bukti dari paleontologi yang berupa fosil-fosil, bukti dari perbandingan struktur anatomi, perbandingan perkembangan embrio, perbandingan secara biokimiawi, penyebaran spesies (distribusi geografik) serta bukti domestikasi. Nah, mengingat pentingnya pemahaman tentang bukti-bukti tersebut maka di bawah ini akan diuraikan penjelasan lebih lanjut me- ngenai bukti-bukti petunjuk adanya evolusi kehidupan. 1. Bukti Paleontologi Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil merupakan sisa-sisa organisme yang hidup di masa lampau, terawetkan secara alami, dan telah berumur jutaan tahun. Fosil dapat berupa tubuh Green, Jejak Sejarah Sains Evolusi, hlm. 29 yang utuh, bagian-bagian tubuh, jejak, ataupun kotoran (koprolit) dari makhluk hidup. Menurut Darwin, fosil merupakan bukti evolusi yang menunjuk- kan kontinuitas perkembangan kehidupan. Para ahli paleontologi telah melakukan studi terhadap fosil-fosil yang ditemukan serta proses yang terjadi sampai munculnya fosil-fosil tersebut. Di samping itu, ahli pale- ontologi juga mempelajari umur fosil tersebut dengan memperkirakan Gambar 7.5 Fosil Archaeopteryx umur lapisan batuan tempat ditemukannya fosil. Salah satunya dengan menggunakan unsur radioaktif. Perkembangan kehidupan Kingdom Animalia dan Plantae dapat dijelaskan berdasarkan fosil yang ditemukan yang dikaitkan dengan Galeri spesies yang masih ada saat ini. Fenomena Penemuan Fosil Di samping hubungan filogenetik yang ditunjukkan oleh fosil, be- berapa fungsi lain juga dapat diperoleh dari studi tentang fosil. Fungsi- Pada umumnya fosil yang fungsi tersebut antara lain: ditemukan oleh para ilmu- a. Menunjukkan waktu pemunculan awal suatu organisme yang wan merupakan suatu ba- gian atau beberapa bagian dapat mencerminkan terjadinya adaptasi secara umum. dari tubuh makhluk hidup. b. Diketahuinya kecepatan evolusi berdasarkan perubahan fosil suatu Faktor yang mengakibatkan kelompok organisme ke kelompok berikutnya. jarangnya ditemukan fosil dalam keadaan utuh atau c. Munculnya kecenderungan evolusi yang diperlihatkan dari lengkap antara lain: proses perkembangan fosil. pelipatan batuan bumi, pe- d. Memperlihatkan pola evolusi yang terjadi berdasarkan hasil studi ngaruh air dan angin, bakteri pembusuk, hewan pemakan tentang kekerabatan fosil organisme. bangkai, jenis organismenya Charles Lyell (1779-1875) menunjukkan sejumlah bukti geologis dan keadaan lingkungan dan palaeontologis yang memiliki arti penting bagi Teori Evolusi Dar- sekitar yang tidak memung- kinkan organisme yang mati win. Lyell berpendapat bahwa fosil-fosil yang berada di dalam strata menjadi fosil. (lapisan) tanah tertentu merupakan bagian kecil dari spesies hidup. Dia Green, Jejak Sejarah Sains Evolusi juga menunjukkan bahwa fosil-fosil tersebut berubah secara bertahap, 206 Biologi Kelas XII
  • 216.
    jika diadakan penyelidikansecara perlahan dimulai dari lapisan tertua menuju lapisan yang lebih muda. Kalian dapat melihat secara langsung dan mempelajari fosil yang ditemukan di Indonesia, dengan mengikuti rubrik Telisik berikut. T e l i s i k Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak memberikan kontribusi dalam mengungkap sejarah masa lampau. Banyak fosil-fosil yang ditemukan di Indonesia, antara lain di Pacitan, Sangiran, Mojokerto dan tempat-tempat lain. Di Sangiran terdapat suatu museum yang menyimpan koleksi fosil-fosil makhluk hidup masa lampau. Nah, untuk melatih kemampuan kalian dalam merencanakan dan mengomunikasikan hasil studi mengenai evolusi, bersama teman satu kelompok kalian buatlah proposal studi lapangan untuk mengun- jungi museum di Sangiran. Format proposal tersebut mencakup latar belakang, tujuan, manfaat, tempat dan waktu pelaksanaan, peserta serta anggaran biaya. Proposal tersebut kemudian ajukan kepada guru kalian. Selanjutnya apabila guru dan pihak sekolah menyetujui proposal yang kamu buat maka kalian akan benar-benar mengunjungi museum fosil di Sangiran. Pada waktu mengunjungi museum di Sangiran nanti, catatlah semua informasi yang kalian peroleh disana, kemudian susunlah data-data tersebut ke dalam sebuah laporan hasil studi lapangan. Catatan: Rubrik Telisik ini dapat dijadikan sebagai tugas proyek. Percobaan Membuat Fosil Buatan A. Dasar Teori Fosil merupakan sisa-sisa organisme yang hidup di masa lampau dan terawetkan secara alami dan telah berumur ratusan bahkan jutaan tahun. Fosil dapat berupa tubuh yang utuh, bagian- bagian tubuh, jejak, ataupun kotoran (koprolit) makhluk hidup pada masa lampau. B. Tujuan Membuat fosil buatan berupa fosil tubuh yang utuh dan bagian-bagian tubuh dari bahan seder- hana melalui kerja kelompok. C. Alat dan Bahan 1. Adonan semen 2. Vaselin 3. Cangkang hewan laut seperti kerang dan siput 4. Wadah plastik tempat adonan semen D. Langkah Percobaan 1. Isilah wadah dengan adonan semen hingga dua pertiga bagian. 2. Tekan cangkang pada adonan semen dengan hati-hati dan biarkan mengeras selama 24 jam. 3. Olesilah permukaan cangkang dengan vaselin kemudian penuhilah sisa ruang pada wa- dah dengan adonan semen. 4. Biarkan mengeras selama 24 jam. 5. Keluarkan adonan semen yang mengeras dari wadah kemudian pecahkan adonan semen hingga terbelah untuk melihat fosil buatan kalian. Evolusi 207
  • 217.
    E. Pembahasan 1. Amati fosil yang telah kalian buat. Sifatnya rapuh atau kompak? Kaitkan dengan fenomena mengapa banyak fosil yang ditemukan hanya berupa potongan bagian tubuh saja. 2. Simpulkan dan presentasikan hasil percobaan kalian di depan guru dan teman-teman sekelas. 2. Anatomi Perbandingan Anatomi makhluk hidup merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari struktur dalam tubuh makhluk hidup. Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa beberapa organisme yang berbeda memi- liki organ-organ yang fungsinya sama. Organ-organ yang fungsinya sama tetapi memiliki struktur yang berbeda dinamakan organ analog. Sebagai contoh, perhatikanlah say- ap pada burung, kelelawar, capung, dan kupu-kupu. Struktur anatomi sayap pada hewan-hewan tersebut berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama untuk terbang. Selain itu, terdapat juga organ-organ yang struktur dasar dan tipe perkembangan embrionalnya sama akan tetapi memiliki fungsi berbeda. Organ-organ ini dinamakan organ homolog. Contoh homologi ditemukan pada salah satu organ dari beberapa spesies yang berbeda, seperti pada Gambar 7.6 di bawah ini. manusia kucing ikan paus kelelawar Gambar 7.6 Struktur homologi anggota gerak pada manusia, kucing, ikan paus, dan kelelawar Lengan manusia, kaki pada kucing, sirip ikan paus dan sayap kele- lawar memiliki fungsi yang berbeda, tetapi struktur dasarnya sama. Lengan pada manusia berfungsi untuk memegang, kaki pada kucing berfungsi untuk berlari, sirip pada ikan paus berfungsi untuk berenang sedangkan sayap pada kelelawar berfungsi untuk terbang. Struktur analog dan homolog tersebut menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antara satu spesies dengan spesies yang lainnya. 208 Biologi Kelas XII
  • 218.
    Hubungan tersebut jugamenunjukkan perkembangan evolusioner yang semakin maju pada makhluk hidup. Supaya lebih paham, kalian juga dapat mencari contoh-contoh yang lainnya. 3. Struktur Vestigial Masih ingatkah kalian dengan gagasan evolusi Lamarck mengenai konsep use and disuse? Lamarck mengungkapkan bahwa organ- organ yang tidak pernah digunakan semakin lama akan mengalami penyusutan atau mereduksi. Namun demikian, ada beberapa organ yang masih bisa ditemukan hingga dewasa meskipun strukturnya berbeda dengan struktur pada waktu embrionya. Keberadaan organ- organ ini menunjukkan adanya sisa-sisa peninggalan evolusi dari nenek moyang manusia. Sebagai contoh, manusia memiliki tulang ekor dan umbai cacing (apendiks) yang tidak memiliki fungsi. Pada burung penguin dan burung kiwi mempunyai sayap yang tereduksi sehingga tidak dapat digunakan untuk terbang. 4. Embriologi Bukti evolusi lain yang cukup kuat adalah perkembangan embrio- ogi. Pada vertebrata diketahui bahwa perkembangan embriologinya menunjukkan adanya kesamaan. Hal ini dapat diamati dari setiap fase- fase perkembangan embrio. Perhatikan Gambar 7.7 di samping ini. Setelah memerhatikan Gambar 7.7, apakah kalian menemukan adanya kesamaan? Dari kelima embrio tersebut, masing-masing mengalami fase pembelahan kemudian berkembang dan mengalami morfogenesis hingga berdiferensiasi membentuk organisme yang strukturnya semakin komplek. Perhatikanlah struktur embrio pada tiap fase perkembangannya. Pada embrio manusia setelah tahap pembelahan menunjukkan adanya ekor yang sangat jelas. Hal ini tidak jauh berbeda dengan embrio- embrio yang lain. Disamping itu, embrio manusia yang berumur satu bulan mempunyai serangkaian lekuk brankial di daerah leher. Lekuk tersebut serupa dengan serangkaian kantung insang yang terdapat pada Gambar 7.7 Bukti embriologi pada vertebrata ikan. Kesamaan tersebut memperkuat dugaan bahwa makhluk hidup mengalami proses perkembangan yang mengarah pada kesempurnaan bentuk. 5. Biokimia Perbandingan Perkembangan ilmu pengetahuan telah melahirkan cabang ilmu baru yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam menjelaskan fenomena alam. Biokimia merupakan cabang biologi yang mempelajari unsur- unsur kimia serta reaksinya dalam tubuh makhluk hidup. Persamaan biokimia dalam organisme hidup merupakan salah satu ciri penting yang membedakan satu organisme dengan organisme lain. Hasil studi biokimia menunjukkan adanya homologi biokimia pada makhluk hi- dup yang kekerabatannya dekat. Evolusi 209
  • 219.
    Jumlah perbedaan asamamino Kesamaan biokimia pada makhluk hidup yang dapat antara rantai beta hemoglobin menjadi bukti adanya evolusi diantaranya adalah: Pertama, beberapa spesies dengan yang adanya enzim sitokrom pada hampir setiap organisme hidup. terdapat pada manusia Enzim ini merupakan rantai polipeptida yang terdiri atas 104 Jumlah asam sampai 112 asam amino. Kedua, urutan asam amino pada Spesies amino yang berbeda hemoglobin mamalia menunjukkan kemiripan, terutama Manusia 0 pada spesies yang diduga berkerabat dekat. Perhatikan tabel Gorilla 1 di samping. Berdasarkan tabel tersebut, manusia paling Gibbon 2 dekat kekerabatannya dengan gorila. Monyet Rhesus 8 Selain itu, hormon-hormon pada sebagian besar ver- Anjing 15 tebrata diketahui memiliki persamaan. Sebagai contoh adalah hormon prolaktin yang terdapat pada berbagai Kimball, Biologi 3, hlm. 769 Kuda, Sapi 25 Tikus 27 spesies vertebrata seperti ikan, burung, dan mamalia. Hal Kanguru kelabu 38 ini menunjukkan bahwa hormon tersebut diwariskan dari Ayam 45 nenek moyang yang sama tetapi memiliki fungsi yang Kodok 67 berbeda karena mengalami modifikasi sesuai dengan cara hidup setiap hewan tersebut. 6. Biogeografi Kilas Penyebaran hewan dan tumbuhan di berbagai daerah merupakan Masih ingatkah kalian pendukung kuat adanya evolusi. Perjalanan Darwin ke Kepulauan mengenai asam amino? Berdasarkan kemampuan Galapagos telah membuahkan bukti bahwa pada pulau-pulau yang tubuh untuk mensintesisnya, berdekatan ditemukan jenis hewan yang mirip. asam amino dibedakan Galapagos merupakan kelompok kecil kepulauan yang wilayah- menjadi asam amino essen- sial (tubuh tidak mampu nya seolah-olah terpisah satu sama lain. Di kepulauan tersebut, Darwin mensintesisnya) dan asam menemukan burung-burung laut yang sama dengan burung laut yang amino non essensial (tubuh terdapat di lautan pasifik. Darwin juga menemukan tiga belas spesies mampu mensintesisnya). Asam amino essensial terdiri burung daratan yang tidak dikenal di wilayah lainnya. Burung-burung dari treonin, triptofan, isoleu- tersebut menunjukkan karakteristik yang sangat berbeda dalam bentuk sin, leusin, lisin, fenilalanin, paruh. Sebagian memiliki paruh besar untuk memakan biji, sebagian tirosin, metionin, sistein, dan valin yang lain mempunyai paruh yang sesuai untuk memakan serangga dan sebagai burung pelatuk. Dari keanekaragaman burung yang terdapat di pulau tersebut, diketahui ada- nya persamaan dasar yakni bahwa burung- burung tersebut adalah burung finch (se- jenis burung penyayi). Menurut Darwin, fenomena ini adalah suatu bukti bahwa burung-burung finch tersebut berasal dari nenek moyang finch yang berasal dari Amerika Selatan. Burung finch tersebut telah mengalami evolusi karena secara ke- betulan mencapai pulau-pulau di wilayah Galapagos yang kondisi alamnya berbeda dengan daerah asal burung tersebut. Gambar 7.8 Peta Kepulauan Galapagos 210 Biologi Kelas XII
  • 220.
    Gambar 7.9 Variasibentuk paruh burung finch di Kepulauan Galapagos 7. Domestikasi Domestikasi merupakan bukti evolusi yang muncul karena ada- nya campur tangan manusia. Kegiatan manusia dalam pembudidayaan tanaman ataupun hewan tertentu telah melahirkan spesies-spesies baru yang memiliki sifat yang berbeda dengan nenek moyangnya. Perubah- an tersebut merupakan bagian dari evolusi makhluk hidup yang dicip- takan oleh manusia untuk keuntungan manusia. Manusia telah membudidayakan berbagai macam tanaman mulai dari tanaman untuk konsumsi, tanaman hias dan hewan ternak dengan tujuan untuk memperoleh kultivar baru yang lebih baik dari tanaman induknya. Sebagai contoh, pernahkah kalian makan semangka tanpa biji? Nah, se- mangka tersebut merupakan salah satu kultivar hasil domestikasi. Uji Kompetensi logi dapat menjadi bukti adanya evolusi. 3. Menurut pendapat kalian adakah keterkait- an penyebaran jenis-jenis hewan dan tum- Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat. buhan dengan evolusi? Sebutkan alasan- 1. Sebutkan bukti-bukti yang mendukung ada- alasan yang mendukung pendapat kalian. nya evolusi. 4. Bagaimanakah domestikasi dapat ber- 2. Jelaskan bagaimana perkembangan embrio- pengaruh terhadap evolusi? Dalam evolusi, makhluk hidup mengalami perubahan secara per- lahan lahan dari waktu ke waktu sampai dilahirkannya spesies baru yang berbeda dengan nenek moyangnya. Sejauh yang kalian tahu, bagaimanakah proses perubahan makhluk hidup itu terjadi? Coba kalian perhatikan ciri-ciri kalian sendiri. Apakah terdapat ciri yang sama dengan orang tua kalian? Mengapa ciri-ciri yang kalian miliki tidak sama persis dengan ibu atau ayah kalian? Bagaimanakah proses perubahan itu terjadi? Dalam konteks evolusi, Darwin mengemukakan beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang mekanisme terjadinya evolusi. Nah, pada subbab berikut ini akan diuraikan tentang mekanisme evolusi. Ikutilah pembahasannya. Evolusi 211
  • 221.
    C. Mekanisme Evolusi Hasil akhir dari proses evolusi adalah munculnya spesies baru yakni spesies yang memiliki karakter berbeda dengan induknya. Bagaimanakah hal ini dapat terjadi? Evolusi berkaitan dengan perubahan sifat genetik yang diwariskan kepada keturunannya, akibatnya sifat keturunan akan berbeda dengan sifat induknya. Dengan demikian, mekanisme evolusi berkaitan dengan adanya perubahan materi genetik dan seleksi alam. 1. Perubahan (Variasi) Genetik Sebagaimana telah kalian ketahui sebelumnya, setiap organisme memiliki susunan genetik yang berbeda. Apabila anggota populasi tersebut kawin, maka akan dilahirkan organisme yang memiliki fak- tor genetik yang berbeda dengan kedua induknya. Meskipun demikian perbedaan yang muncul tidak terlalu mencolok, sehingga membutuh- kan waktu yang lama untuk terbentuknya spesies baru. Dalam genetika populasi, dikenal adanya istilah pool gen yang merupakan jumlah keseluruhan alel dari gen yang menyusun seluruh individu populasi. Perubahan genetik dari spesies yang mengalami evolusi akan memengaruhi terjadinya perubahan frekuensi gen pada pool gen. Kondisi seperti ini disebut sebagai mikroevolusi. Ada lima penyebab (agen) mikroevolusi yaitu hanyutan genetik (genetic driff), aliran gen (gen flow), perkawinan tidak acak, mutasi, dan seleksi alam. Genetic driff adalah perubahan dalam kumpulan gen suatu populasi kecil akibat kejadian acak, sedangkan gen flow yaitu pertukaran genetik akibat migrasi individu yang subur (fertil) atau perpindahan gamet antar populasi. Perkawinan tidak acak umumnya terjadi pada perkawinan antar pasangan yang masih dekat hubungan Kilas kekerabatannya. Masih ingatkah kalian Perubahan frekuensi gen dapat terjadi dalam waktu seketika. tentang mutagen? Mutagen Bagaimanakah hal ini bisa terjadi? Dalam ilmu genetika, dikenal ad- merupakan suatu agen yang anya peristiwa mutasi dan rekombinasi. Kedua peristiwa tersebut me- menyebabkan terjadinya mutasi. Contoh mutagen mungkinkan terjadinya variasi genetik dalam suatu populasi. antara lain radiasi sinar ul- traviolet, sinar kosmik, sinar a. Mutasi , sinar , sinar , sinar , dan Masih ingatkah kalian tentang mutasi? Mutasi dapat terjadi pada kesalahan replikasi DNA. gen (mutasi gen) dan juga dapat terjadi pada kromosom (mutasi kro- mosom). Individu hasil mutasi memiliki genotip yang berbeda dengan induknya sehingga menyebabkan perubahan pada pool gen. Kecepatan mutasi dapat diukur dengan membandingkan jumlah gen yang men- galami mutasi dengan jumlah gamet. Kecepatan mutasi relatif lambat disebabkan karena DNA sifatnya tidak mudah berubah. Angka kecepa- tan mutasi pada umumnya sebesar 1 gen: 100.000 gen. Meskipun angka kecepatan mutasi relatif rendah, namun tetap saja menyebabkan terjadinya variasi yang akan memengaruhi pool gen. Hal ini dikarenakan: 1. Setiap kromosom mengandung ribuan gen 212 Biologi Kelas XII
  • 222.
    2. Setiap individu mampu menghasilkan ribuan gamet dalam satu generasi 3. Banyaknya jumlah individu dalam setiap generasi. Mutasi ada yang bersifat menguntungkan dan merugikan. Mu- tasi yang menguntungkan akan menghasilkan keturunan yang adaptif, sedangkan mutasi yang merugikan merupakan mutasi letal dan akan Kwan & Lam, Biology a Course for o Level menghasilkan keturunan yang kurang adaptif. Mutasi letal biasanya terjadi pada individu homozigot resesif. Contoh mutasi gen terjadi pada lalat buah (Drosophillla melano- gaster), yakni ditemukannya seekor lalat jantan yang bermata putih diantara anggota populasi yang kesemuanya bermata merah. Muncul- nya gen yang menyebabkan warna mata putih ini kemudian dikenal sebagai mutasi gen. Pada pengamatan selanjutnya ditemukan 5.000 Gambar 7.10 Lalat buah ekor lalat mutan (mata putih) diantara 20 juta ekor lalat yang diamati. (Drosophilla melanogaster) Hal ini menunjukkan bahwa munculnya gen baru tersebut diwariskan kepada keturunannya. Contoh mutasi gen tersebut menggambarkan terjadinya perubahan populasi organisme yang merupakan bagian dari proses evolusi. Selain mutasi gen, terdapat pula peristiwa mutasi kromosom yang perubahannya lebih mencolok dibandingkan mutasi gen. Pada mutasi Suryo, Genetika Manusia, hlm. 273 kromosom perubahan dapat berupa perubahan jumlah kromosom ataupun struktur kromosom. Masih ingatkah kalian contoh-contoh abnormalitas fenotip yang disebabkan karena terjadinya mutasi kromosom? Salah satu contohnya adalah seseorang penderita Cri-du-Chat yang kromosomnya meng- alami delesi pada lengan pendek dari autosom no. 5. Penderita ini me- miliki suara tangisan mirip bunyi kucing, muka lebar, kedua mata le- Gambar 7.11 Penderita Cri-du-Chat taknya berjauhan dan mempunyai lipatan seperti pada Gambar 7.11. D i s k u s i Telah dikemukakan bahwa kecepatan mutasi berlangsung relatif lambat. Nah, coba diskusikan dengan teman satu kelompok kalian kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok kalian di depan kelas, mengenai keterkaitan antara kecepatan mutasi terhadap kecepatan berlangsungnya evolusi. Coba ingat kembali definisi evolusi. b. Rekombinasi Disamping mutasi, rekombinasi yang juga berperan dalam per- ubahan variasi genetik. Reproduksi yang terjadi secara seksual akan Kilas menghasilkan variabilitas genetik karena terjadinya rekombinasi dari Masih ingatkah kalian mengenai pindah silang kedua gamet induknya. (crossing over) pada bab Mutasi gen tunggal tidak selalu menimbulkan perubahan genotip Prinsip Hereditas? Pindah si- yang berarti, berbeda halnya jika mutasi didukung dengan rekombi- lang merupakan penukaran segmen dari kromatid-kro- nasi. Rekombinasi meliputi hal-hal sebagai berikut: matid bukan kakak beradik a. Pembentukan individu heterozigot dari sepasang kromosom b. Percampuran secara acak pada kromosom dari dua parental homolog. c. Terjadinya pindah silang (crossing over) Evolusi 213
  • 223.
    Jika hal-hal tersebutterjadi pada organisme mutan, akan semakin memperkuat variasi dari mutan tersebut. Dengan demikian, peruba- han frekuensi gen ataupun kromosom akan semakin besar dalam suatu populasi. Untuk mengingat bahasan tentang rekombinasi, bukalah kembali bab tentang Prinsip Hereditas. c. Hukum Hardy-Weinberg Hardy adalah seorang ahli matematika dari Inggris, sedangkan Weinberg adalah seorang ahli fisika dari Jerman. Keduanya mencetuskan hukum kesetimbangan populasi berdasarkan analisis matematisnya. Hu- kum kesetimbangan tersebut dinamakan Hukum Hardy-Weinberg. Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dalam suatu populasi akan selalu konstan dari generasi ke generasi berikutnya meskipun anggota populasi saling kawin secara acak. Bagaimanakah kesetimbangan tersebut dijelaskan secara matematis? Perhatikan den- B b Alel gan seksama uraian berikut. (0,5) (0,5) Jika dalam suatu populasi terjadi perkawinan antara dua individu het- B BB Bb erozigot (misal, Bb) maka kita akan menemukan 25 % dari keturunannya (0,5) 0,5 0,25 homozigot dominan (BB), 50 % heterozigot (Bb) seperti tetuanya dan 25 % homozigot resesif (bb). Perhatikan Diagram 1. Dalam individu ini b Bb bb frekuensi alel B adalah 50 % dan frekuensi alel b juga 50 %. (0,5) 0,25 0,25 Jumlah keturunan tersebut jika ditambahkan hasilnya adalah: Diagram 1. Persilangan Bb + Bb + bb = 0.25 + (0.25+0.25) + 0.25 = 1 dua individu heterozigot (Bb) Apabila dengan rumus matematis dapat dinyatakan dengan: (p+q)2 = p2 + 2pq + q2 p2 = % individu dominan homozigot p = Frekuensi alel dominan q2 = % individu resesif homozigot q = Frekuensi alel resesif 2 pq = % individu heterozigot Jika kita masukkan angkanya menjadi, (0.5+ 0.5)2 = 0.52 + 2 (0.5)(0.5) + 0.52 = 0.25 + 0.5 + 0.25 = 1 Hasilnya masih konstan bukan? Dapat dirumuskan bahwa 2 2 p + 2 pq + q = 1 p+q=1 Perhatikan contoh penerapan Hukum Hardy-Weinberg untuk menghitung frekuensi gen dan frekuensi genotip berikut ini. Pada suatu padang rumput terdapat populasi sapi yang berjumlah 10.000 ekor. Sebanyak 9984 ekor berwarna putih. Populasi tersebut berada dalam kesetimbangan. Tentukanlah: a. frekuensi gen warna putih dan coklat b. frekuensi genotip sapi warna putih dan coklat Jawab: Jumlah sapi adalah 10.000 ekor. Yang berwarna putih sebanyak 9984 214 Biologi Kelas XII
  • 224.
    ekor, berarti yangberwarna coklat sebanyak 16 ekor. Jika p = frekuensi untuk alel dominan S (putih) q = frekuensi untuk alel resesif s (coklat) maka: a. frekuensi gennya: 2 2 p + 2 pq + q = 1 2 (S + s) = SS + 2 Ss + ss = 1 2 q = 16 / 10.000 = 0,0016 q = √0,0016 = 0,04 p = 1 – q = 1 – 0,04 = 0,96 Jadi frekuensi alel S (putih) = 0,96 frekuensi alel s (coklat) = 0,04 b. frekuensi genotip sapi warna putih dan warna coklat: = (0,96 x 0,96)p2 + 2(0,96 x 0,04)pq + (0,04 x 0,04)q2 = 0,9216 p2 + 0,0768 pq + 0,0016 q2 Jadi p2 : 2pq : q2 = 0,9216 : 0,0768 : 0,0016 = 576 : 48 : 1 Mincrosoft Encarta Premium 2006 Gambar 7.12 Populasi sapi warna putih dan coklat Dengan demikian jelaslah bahwa kesetimbangan memang dapat terjadi meskipun individu-individu dalam populasi saling kawin secara acak. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang menjadi syarat agar prinsip kesetimbangan tersebut dapat tercipta. Syarat-syarat tersebut adalah: 1) Frekuensi gen jantan dan betina adalah sama 2) Tidak terjadi mutasi yang tak seimbang antar alel 3) Tidak terjadi aliran gen (genetic flow) baik ke luar ataupun ke dalam populasi yang akan mengubah frekuensi alel 4) Tidak terjadi seleksi alam yang menyebabkan suatu alel mengalahkan alel yang lain ataupun satu fenotip mengalahkan fenotip yang lain 5) Populasi cukup besar dan terjadi perkawinan secara acak Jika Hukum Hardy-Weinberg berlaku, maka evolusi tidak terjadi. Hal ini disebabkan karena evolusi terkait dengan perubahan frekuensi gen dan seleksi alam. Sedangkan Hukum Hardy-Weinberg menunjuk- kan suatu kesetimbangan dalam populasi yang akan selalu konstan. 2. Seleksi Alam Dalam teorinya, Darwin mengemukakan bahwa evolusi meru- pakan proses perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidup Evolusi 215
  • 225.
    (struggle for existence).Organisme-organisme yang mampu bertahan dengan beradaptasi terhadap lingkungannya akan tetap hidup dan mewariskan keturunan, sedangkan organisme yang tidak mampu ber- tahan akan punah (extinct). Dapat disimpulkan bahwa organisme yang ada sekarang merupakan organisme yang nenek moyangnya dahulu dapat lolos dari seleksi alam. Supaya kalian lebih mudah memahami tentang seleksi alam, si- maklah contoh seleksi alam yang terjadi pada populasi kupu-kupu Bis- ton betularia di Inggris berikut ini. Green, Jejak Sejarah Sains Evolusi, hlm. 33 Gambar 7.13 (a) Biston betularia bersayap cerah, (b) Biston betularia bersayap gelap Sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, populasi Biston betularia yang bersayap terang jumlanya lebih banyak dibandingkan den- gan Biston betularia yang bersayap gelap. Namun setelah berkembangnya revolusi industri di Inggris, maka asap dan jelaga pabrik merubah habitat Biston betularia tersebut. Udara menjadi kotor, pohon-pohon menjadi berwarna gelap. Akibatnya populasi Biston betularia yang bersayap gelap lebih adaptif dengan lingkungannya, sedangkan Biston betularia bersayap terang kurang adaptif sehingga mudah ditangkap oleh predatornya. Percobaan Mempelajari Seleksi Alam A. Dasar Teori Seleksi alam adalah suatu teori yang menyatakan bahwa jika makhluk hidup tidak mampu be- radaptasi dengan lingkungannya, maka lama kelamaan akan punah. Organisme yang terting- gal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. B. Tujuan Memahami peristiwa seleksi alam melalui simulasi model C. Alat dan Bahan 1. Pelubang kertas 5. Pensil 2. Kertas Asturo warna merah, kuning dan hijau 6. Stopwatch 3. Kaleng/stoples 7. Tali rafia 4. Penggaris D. Langkah Percobaan 1. Buatlah potongan kertas asturo dengan menggunakan pelubang kertas, masing-masing warna sebanyak 50 potongan. 2. Masukkan potongan kertas tersebut semuanya ke dalam kaleng kemudian kocok atau campur hingga homogen. 3. Tentukan daerah percobaan, misalnya padang rumput yang hijau. Buatlah petakan de- 2 ngan menggunakan tali rafia seluas 2 x 2 m . 216 Biologi Kelas XII
  • 226.
    4. Taburkan secara merata potongan kertas tadi ke dalam petakan. 5. Pungutlah kembali potongan kertas tadi selama 1,5 menit. 6. Hitunglah jumlah potongan kertas yang berwarna merah, kuning dan hijau yang berhasil dipungut. Masukkan ke dalam tabel berikut. Tabel Hasil Percobaan No Macam Data Kuning Merah Hijau Keterangan 1. Jumlah kertas sebelum diambil 3. Jumlah kertas yang tersisa 2. Jumlah kertas yang terambil E. Pembahasan 1. Apakah jumlah potongan kertas dari masing-masing warna yang terambil sama? Manakah yang paling banyak? 2. Mengapa warna tersebut paling banyak jumlahnya? 3. Apakah kemungkinan bila percobaan dilakukan di padang rumput yang kering dan tandus, hasilnya akan sama dengan percobaan yang dilakukan di padang rumput yang hijau? 4. Mengapa potongan kertas yang sudah ditaburkan pada petakan harus dipunguti kembali? Fungsinya untuk apa? 5. Simpulkan dan presentasikan hasil percobaan kalian. a. Spesiasi Masih ingatkah kalian bahwa hasil akhir dari proses evolusi adalah munculnya spesies baru yakni spesies yang memiliki karakter yang ber- beda dengan induknya. Fenomena ini disebut sebagai spesiasi. Indi- vidu-individu penyusun populasi yang semula memiliki karakter yang sama, dalam kurun waktu dan sebab-sebab tertentu akhirnya memi- liki karakter yang berbeda bahkan tidak dapat lagi saling mengadakan perkawinan. Individu-individu tersebut tidak dapat lagi disebut sebagai satu spesies karena menurut konsep biologi yang disebut sebagai spe- sies adalah individu-individu yang dapat saling melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil. Pernahklah kalian memikirkan mengapa katak tidak dapat kawin dengan ayam atau dengan ikan? Mengapa katak hanya dapat kawin de- ngan katak? Untuk memperoleh jawabannya, simaklah uraian berikut ini. Di alam terdapat kondisi yang menyebabkan dua jenis anggota Microsoft Encarta Premium 2006 populasi tidak dapat saling kawin. Fenomena ini dikenal sebagai isolasi reproduksi. Mekanisme isolasi reproduksi terdiri dari: 1) Isolasi habitat: disebabkan karena kedua pasangan tidak saling bertemu, terhalang oleh faktor perbedaan habitat. Sebagai contoh dua spesies ular garter dari genus Thamnophis hidup di daerah yang sama, namun salah satunya lebih menyukai hidup di dalam Gambar 7.14 Ular Thamnophis air dan yang lain lebih menyukai hidup di darat. Oleh sebab itu, kedua spesies tersebut tidak pernah melakukan perkawinan. 2) Isolasi perilaku: terjadi karena perbedaan sinyal tingkah laku dalam menarik pasangan untuk melakukan perkawinan. Contohnya pada kunang-kunang betina hanya akan menanggapi respon untuk melakukan perkawinan dengan memancarkan sinarnya kembali kepada kunang-kunang jantan yang sejenis. Evolusi 217
  • 227.
    3) Isolasi mekanik:pasangan saling bertemu tetapi tidak terjadi transfer gamet karena struktur anatomi alat reproduksi dari mas- ing-masing individu berbeda. 4) Isolasi musim: terjadi karena perbedaan waktu pematangan gamet. 5) Isolasi gamet: kemungkinan gamet-gamet dapat bertemu tetapi tidak dapat melakukan pembuahan, disebabkan karena gamet jantan tidak mempunyai viabilitas dalam alat kelamin betina yang berbeda spesiesnya. 6) Terbentuknya bastar mandul: zigot hasil pembuahan mampu berkembang menjadi embrio hingga dewasa tetapi bersifat steril. 7) Terbentuknya bastar mati bujang: seperti pada bastar mandul, tetapi keturunan tersebut tidak mampu bertahan hidup. Isolasi habitat, isolasi perilaku, isolasi mekanik, isolasi musim dan isolasi gamet merupakan isolasi reproduksi yang terjadi sebelum terbentuknya zigot (prazigotik). Sedangkan terbentuknya bastar man- dul dan bastar mati bujang merupakan isolasi reproduksi yang terjadi setelah terbentuknya zigot (postzigotik). Isolasi reproduksi antar dua jenis anggota populasi dapat terjadi pada dua jenis populasi yaitu: 1) Populasi Alopatrik Kedua jenis anggota populasi ini tidak dapat bertemu karena ada- nya penghalang geografis. Sebagai contoh adalah tupai antelope yang menempati sisi tebing yang berlawanan di Grand Canyon, Amerika Serikat. Pada tebing selatan dihuni oleh tupai Ammospermophilus harrisi, sedangkan pada sisi tebing sebelah utara dihuni oleh Ammospermophilus leucurus. Kedua populasi ini terisolir sehingga tidak dapat melakukan perkawinan. Isolasi reproduksi yang terjadi karena terhalang oleh kondisi geografis dinamakan isolasi geografis. A. lecurus Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm 47 A. harrisi Gambar 7.15 Spesiasi alopatrik tupai antelope di Grand Canyon 2) Populasi Simpatrik Pada populasi simpatrik kedua populasi berada pada kisaran geo- grafis yang sama akan tetapi tidak dapat saling kawin karena adanya perbedaan fisiologi atau genetik. Contoh populasi simpatrik pada ge- nus Taricha (Salamander). Salamander dari California dan salamander 218 Biologi Kelas XII
  • 228.
    Pasifik dapat bertemudi California tengah, tetapi a keduanya tidak dapat saling kawin. Hal ini dise- babkan oleh beberapa faktor antara lain: perbedaan perilaku kawin, perbedaan penyimpanan telur serta pola perkembangan dari kedua Salamander tersebut. Mincrosoft Encarta Premium 2006 Implikasi atau dampak spesiasi dapat diamati pada usaha domestikasi hewan atau tumbuhan. www. breedersclub.net Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dometikasi dapat menghasilkan individu (kultivar) baru. Misalnya bu- didaya tanaman yang menghasilkan buah semangka tanpa biji dan domestikasi anjing. Ras anjing jantan Chow-chow yang berukuran besar dapat dikawinkan (a) (b) dengan ras anjing betina poodle yang berukuran kecil. Gambar 7.16 (a) Ras anjing jantan Chow-chow, (b) Ras Perhatikan Gambar 7.16. anjing betina Poodle Uji Kompetensi 3. Sebutkan dan jelaskan kondisi-kondisi yang harus ada agar kesetimbangan Har- dy-Weinberg dapat tercipta. Kerjakanlah soal-soal berikut ini. 4. Mekanisme terjadinya evolusi dapat di- 1. Jelaskan variasi yang mugkin terjadi karena sebabkan oleh peristiwa rekombinasi. mutasi gen dan mutasi kromosom. Bagaimanakah rekombinasi memengaruhi 2. Bagaimanakah Hukum Hardy-Weinberg men- perubahan populasi? jelaskan peristiwa evolusi? 5. Jelaskan yang dimaksud dengan populasi alopatrik. Sebutkan contohnya. Ikhtisar 1. Evolusi merupakan suatu proses perubahan makhluk hidup dari waktu ke waktu menuju ke arah kesempurnaan. 2. Tokoh evolusi pertama yang gagasannya dapat diterima oleh kalangan luas adalah Charles Dar- win. Pokok-pokok evolusi menurut Darwin adalah: a) Spesies yang hidup pada masa ini berasal dari spesies yang hidup pada masa lampau. b) Evolusi terjadi melalui mekanisme seleksi alam. 3. Peristiwa evolusi dapat dibuktikan dengan hasil studi dari berbagai bidang ilmu yang meliputi: anatomi perbandingan, embriologi, paleontologi, perbandingan biokimia, biogeografi serta domestikasi. 4. Mekanisme evolusi dapat terjadi karena beberapa kondisi yang mendukung yaitu: variasi genetik yang disebabkan oleh mutasi dan rekombinasi serta peristiwa seleksi alam. 5. Menurut Hardy-Weinberg frekuensi gen dalam suatu populasi akan selalu konstan dari generasi ke generasi berikutnya asalkan dipenuhi beberapa persyaratan yaitu tidak terjadinya mutasi, seleksi alam dan aliran gen (genetic flow), terjadi perkawinan acak, populasi besar dan frekuensi antara gen jantan dan betina sama. 6. Spesiasi merupakan peristiwa terbentuknya spesies baru yang berbeda dari nenek moyangnya. 7. Mekanisme isolasi reproduksi dapat terjadi melalui isolasi habitat, isolasi musim, isolasi tingkah laku, isolasi mekanik, isolasi gamet, terbentuknya bastar mandul dan terbentuknya bastar mati bujang. Evolusi 219
  • 229.
    S e na r a i k a ta Biogeografi Salah satu cabang biologi yang Paleontologi Cabang ilmu biologi yang mempelajari distribusi atau penyebaran makhluk hidup mempelajari tentang fosil Domestikasi Pembudidayaan hewan atau tumbuhan Rekombinasi Percampuran dengan cara pertukaran dengan tujuan untuk kepentingan manusia kromosom pada waktu pembelahan meiosis dalam Filogenetik Kemiripan antar organisme satu perkawinan silang dan menimbulkan genotip baru. berdasarkan hubungan kekerabatan Seleksi alam Terpilihnya anggota spesies dari Kultivar Tumbuhan hasil pembudidayaan oleh manusia populasi untuk hidup pada suatu tempat tertentu yang memiliki sifat berbeda dengan induknya Struktur Vestigial Struktur atau organ yang Mikroevolusi Perubahan dari generasi ke generasi mengalami penyusutan dan tidak memiliki fungsi dalam frekuensi alel atau genotip khusus tetapi masih dapat dijumpai Mutasi Perubahan materi genetik yang Variasi Keanekaragaman dalam satu spesises/satu mengakibatkan terjadinya perubahan karakter dan keturunan diwariskan pada keturunannya. Ulangan Harian A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 3. Seleksi alam menurut Darwin adalah . . . . a. individu yang dapat bersaing dan me- 1. Jerapah yang sekarang berleher panjang nyesuaikan diri dengan lingkungannya disebabkan karena penyesuaiannya terhadap akan bertahan dan mampu berkem- persediaan makanan. Pernyataan ini dike- bang biak mukakan oleh . . . . b. munculnya individu baru dalam popu- a. Charles Darwin lasi yang berubah frekuensi gennya b. Herbert Spencer c. perubahan frekuensi gen, alel atau kro- c. J. B. Lamarck mosom secara spontan d. Charles Lyell d. individu harus menyesuaikan diri dengan e. Hardy Weinberg lingkungannya agar dapat bertahan e. ciri makhluk hidup yang ada sekarang 2. Persamaan pandangan tentang evolusi antara merupakan pewarisan dari nenek mo- Charles Darwin dan J.B. Lamarck adalah . . . . yangnya a. adanya seleksi alam b. makhluk hidup mengalami perubahan 4. Weismann adalah seorang ahli yang menen- dari waktu ke waktu yang mengarah tang teori pewarisan keturunan pada organ- kepada kesempurnaan isme yang mengalami perubahan secara c. makhluk hidup harus beradaptasi agar morfologi. Percobaan yang dilakukannya dapat mempertahankan eksistensi dirinya adalah dengan . . . . d. evolusi terjadi karena adanya peristiwa a. mengawinkan dua ekor lalat buah hete- mutasi rozigot e. makhluk hidup yang ada sekarang berasal b. mengawinkan dua ekor tikus yang ti- dari makhluk hidup pada masa lampau dak dipotong ekornya 220 Biologi Kelas XII
  • 230.
    c. mengamati kupu-kupu Biston betularia c. Charles lyell pada masa revolusi industri d. Weismann d. mengamati kadal pasir yang hidup di e. J.B. Lamarck gurun 9. Berikut ini bukti-bukti evolusi, kecuali . . . . e. mengawinkan dua ekor tikus yang di- a. bukti paleontologi potong ekornya b. bukti embriologi 5. Pengaruh seleksi alam terhadap adanya c. bukti anatomi evolusi adalah . . . . d. struktur vestigial a. terjadinya rekombinasi genetik pada e. bukti morfologi anggota populasi 10. Perbedaan jumlah asam amino pada rantai b. munculnya individu baru yang lebih hemoglobin manusia dengan beberapa spe- tahan terhadap lingkungan sies lain adalah . . . . c. terjadinya perubahan lingkungan yang 1. Anjing 3. Monyet rhesus mengarahkan kepada adaptasi 2. Gorilla 4. Gibbon d. adaptasi organisme yang tidak dapat Urutan yang benar mulai dari perbedaan bertahan dengan kondisi lingkungan yang paling sedikit sampai yang paling ba- e. munculnya individu yang tidak sem- nyak adalah . . . . purna a. 1-2-3-4 6. Konsep evolusi tentang use and disuse dike- b. 2-3-1-4 mukakan oleh . . . . c. 3-2-4-1 a. Charles Darwin d. 2-4-3-1 b. Herbert Spencer e. 1-3-4-2 c. Charles Lyell 11. Jenis burung finch di Kepulauan Galapagos d. Hardy Weinberg menjadi bervariasi dalam hal . . . . e. J.B. Lamarck a. ukuran tubuh 7. Perbandingan struktur homologi organ b. jenis bulu merupakan salah satu bukti evolusi. Contoh c. warna bulu struktur homolog adalah . . . . d. adaptasi a. struktur dasar lengan manusia, sayap e. bentuk paruh burung dan sirip anjing laut 12. Variasi pada organisme dapat terjadi karena b. adanya lekuk brankial pada embrio ma- faktor-faktor berikut, kecuali . . . . nusia a. mutasi gen c. struktur tulang ekor pada manusia den- b. modifikasi gan tulang ekor pada ikan paus c. mutasi kromosom d. kesamaan asam amino yang terdapat d. rekombinasi pada rantai hemoglobin manusia de- e. pindah silang ngan vertebrata lain e. sayap burung dan sayap kelelawar 13. Perubahan spesies yang disebabkan oleh mutasi merupakan salah satu sebab terjadi- 8. Seorang ahli geologi yang berjasa bagi Dar- nya evolusi. Alasan yang tepat untuk men- win berkaitan dengan hasil penelitiannya dukung pernyataan ini adalah . . . . tentang lapisan-lapisan bumi yang ber- a. mutasi merupakan proses perubahan hubungan dengan fosil tertua dan muda spesies yang terjadi secara spontan adalah . . . . b. mutasi terjadi karena adanya agen pe- a. Herbert Spencer nyebab mutasi b. Charles Darwin Evolusi 221
  • 231.
    c. mutasi bersifat menguntungkan c. tidak terjadi migrasi keluar ataupun d. mutasi dapat terjadi pada tingkat gen masuk populasi yang akan mengubah dan juga tingkat kromosom frekuensi alel e. perubahan yang terjadi karena mutasi d. terjadi perkawinan acak diwariskan kepada keturunannya se- e. terjadi mutasi hingga menimbulkan perubahan ang- 19. Suatu anggota populasi di wilayah yang ter- gota populasi pencil tidak dapat kawin dengan anggota 14. Perubahan frekuensi kromosom secara spon- populasi di wilayah lainnya disebabkan oleh tan pada suatu populasi disebut . . . . peristiwa isolasi . . . . a. rekombinasi a. geografis d. gamet b. mutasi gen b. genetik e. mekanik c. mutasi kromosom c. reproduksi dalam d. seleksi alam 20. Perkawinan antar-anggota populasi dapat e. variasi terhalang karena faktor-faktor dibawah ini, 15. Berikut ini contoh struktur vestigial, kecuali kecuali isolasi . . . . .... a. geografi d. perkembangan a. umbai cacing b. habitat e. isolasi perilaku b. tulang ekor pada manusia c. mekanik c. sayap burung penguin d. sayap burung kiwi B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. e. tulang ekor pada reptil 16. Hukum kesetimbangan populasi dikemuka- 1. Bagaimanakah pengalaman Darwin selama kan oleh . . . . pelayarannya telah memengaruhi pandang- a. Hardy-Weimberg annya terhadap spesies? b. Weismann 2. Bagaimanakah keturunan yang telah meng- c. Charles Darwin alami modifikasi menjelaskan keanekara- d. J.B Lamarck gaman makhluk hidup? e. Charles Lyell 3. Jelaskan bagaimana pembentukan fosil 17. Seleksi buatan hampir sama dengan seleksi menggambarkan catatan kehidupan masa alam dalam hal proses . . . . lampau secara kronologis. a. didukung oleh Darwin 4. Bagaimanakah kegunaan bukti-bukti dari b. adaptasi spesies dengan lingkungannya DNA dalam memahami evolusi spesies? c. terjadi selama lebih dari jutaan tahun d. bergantung pada variasi antar individu 5. Apakah yang dimaksud dengan mikroevolusi? e. dipengaruhi campur tangan manusia 6. Bagaimanakah serangga yang tahan pesti- 18. Mekanisme evolusi dapat dijelaskan dengan sida menjadi contoh seleksi alam? Hukum Kesetimbangan Hardy-Weinberg. 7. Bagaimanakah seleksi alam mengarahkan Di bawah ini merupakan prinsip-prinsip kepada adaptasi? Hukum Hardy-Weinberg serta kondisi yang 8. Jelaskan mekanisme terjadinya spesiasi. dapat mengarahkan kepada kesetimbangan 9. Jelaskan mekanisme terjadinya isolasi repro- Hardy-Weinberg, kecuali . . . . duksi. a. populasi cukup besar b. frekuensi gen pada anggota populasi 10. Jelaskan perbedaan antara populasi alopatrik jantan dan betina adalah sama dan simpatrik. 222 Biologi Kelas XII
  • 232.
    Bab VIII Kecenderungan Baru TeoriEvolusi www.pierluigisurace.com H amparan pasir meluas, semburat jingga matahari yang hampir tenggelam di batas horizon. Tuhan itu Mahaindah, dan Dia mencintai keindahan. Maka, begitu banyak ciptaan-Nya yang indah luar biasa. Lanskap pantai berlatar sunset seperti pada gambar di atas hanyalah secuil contohnya. Melihat pemandangan alam yang demikian indah, apakah kalian berpikir bahwa keadaan alam ini tetap menakjubkan dari dulu hingga sekarang? Apakah bumi beserta isinya tak mengalami perubahan dari waktu ke waktu? Ternyata tidak begitu. Bumi senantiasa berubah. Lalu seperti apa dan sejauh apa perubahan itu terjadi? Bab ini akan menerangkannya, lengkap untuk kalian. Kecenderungan Baru Teori Evolusi 223
  • 233.
    Pada bahasan berikut,kalian diajak untuk mendalami ulasan Ka taK u n c i mengenai kecenderungan baru Teori Evolusi. Sebelum mempelajari • Abiogenesis • Biogenesis bahasan tersebut, terlebih dahulu akan dibahas teori asal usul bumi dan • Evolusi biokimia kehidupan yang merupakan mata rantai dari evolusi makhluk hidup. • Generatio spontanea Setelah mempelajari uraian pada bab ini, diharapkan kalian mam- • Harun Yahya pu menjelaskan asal usul kehidupan di bumi secara ilmiah dari ber- bagai teori, dan mencermati pandangan baru tentang perkembangan Teori Evolusi. Nah, simaklah uraiannya berikut ini. A. Asal Usul Bumi dan Kehidupan Adanya kehidupan pasti didahului oleh adanya bumi yang meru- pakan tempat tinggal makhluk hidup. Berikut akan diuraikan me- ngenai teori asal usul bumi dan asal usul kehidupan. 1. Teori Asal Usul Bumi Berdasarkan penanggalan batu yang dibawa oleh misi Apollo dari bulan, diketahui bahwa bumi telah berusia 4,5 milyar tahun. Se- dangkan jagad raya telah berumur kurang lebih 8-12 milyar tahun. www.thekeyboard.org.uk Bagaimanakah awal mula peristiwa terbentuknya bumi? Para pakar geologi dan astronomi berpendapat bahwa bumi terbentuk dari bermilyar-milyar bintang yang tidak stabil. Ketidaksta- bilan tersebut menyebabkan bintang-bintang saling bertabrakan dan Gambar 8.1 Terbentuknya akhirnya terjadi ledakan. Ledakan tersebut menyebabkan terbentuknya bumi menurut Teori Nebula gas dan debu hingga membentuk kabut yang sangat tebal. Semakin lama kabut tersebut akan mengalami kondensasi hingga akhirnya Galeri meledak dan menghasilkan bintang-bintang dan planet-planet terma- suk bumi. Teori ini dikenal dengan Teori Kabut/Nebula. Tahukah kalian? Bumi yang kita tempati ini memiliki Teori lain mengungkapkan bahwa pada awalnya benda-benda keliling 40.075 km dan berat yang ada di angkasa mengalami pemanasan dan membentuk satu sekitar 6 . 10 ton. 21 volume. Karena pemanasan tersebut disertai tekanan, maka terjadi Williams, Ensiklopedia Bumi Kita ledakan yang maha dahsyat. Ledakan tersebut menghasilkan bintang yang berasal dari kondensasi gas dan debu hasil ledakan. Bintang ter- sebut selanjutnya meledak lagi dan terbentuklah planet- planet termasuk bumi. Teori ini dikenal dengan Teori Big Bang. Pada waktu pertama kali terbentuk, bumi masih dalam keadaan sangat panas. Setelah mengalami berba- gai proses, akhirnya bumi mendingin dan terbentuklah lapisan-lapisan bumi. Barulah kemudian samudera, sun- gai dan danau terisi air. Dapatkah kalian membayangkan bagaimana kondisi bumi pada waktu itu? Lalu kapankah kehidupan dimulai? Bagaimana proses terbentuknya kehidupan tersebut? Simaklah uraian mengenai teori asal usul kehidupan berikut ini. Gambar 8.2 Kondisi bumi sebelum adanya kehidupan 224 Biologi Kelas XII
  • 234.
    2. Teori AsalUsul Kehidupan Pertanyaan tentang asal usul kehidupan merupakan suatu per- tanyaan yang memerlukan jawaban kompleks. Oleh karenanya, para ahli melakukan berbagai usaha untuk menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan tingkat pengetahuan dan peradaban pada masanya. Di- antara berbagai teori yang diajukan antara lain: a. Teori Abiogenesis Galeri Teori Abiogenesis disebut juga Teori Generatio Spontanea, meru- pakan teori tentang asal usul kehidupan yang pertama kali muncul. Pembentukan Permukaan Bumi Generatio spontanea berarti penciptaan yang terjadi secara spontan. Pada abad keenam SM, Artinya bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup yang terjadi Anaximander (610-546 SM) secara spontan. Teori ini diajukan oleh Aristoteles pada tahun 384 berpendapat bahwa air membantu pembentukan – 322 SM. Aristoteles menyatakan bahwa kehidupan berasal dari permukaan bumi. Sungai benda tak hidup yang terjadi secara spontan. Teori ini dikemukakan mengendapkan lumpur oleh Aristoteles berdasarkan pengamatan adanya larva lalat yang mun- di muara dan membentuk delta. Berbeda dengan cul secara tiba-tiba pada daging yang busuk. Aristoteles berkesimpulan Anaximander, Strabo bahwa larva lalat tersebut berasal dari daging yang busuk. (64-23 SM) mengatakan Pada tahun 1713-1781 John Needham melakukan percobaan bahwa gempa dan letusan gunung berapi membantu dengan mengisi beberapa labu tertutup dengan kaldu daging, kemudi- pembentukan daratan. an dipanaskan tetapi tidak sampai mendidih. Selanjutnya labu tersebut Green, Jejak Sejarah Sains evolusi ditutup dan disimpan pada suhu kamar. Setelah beberapa hari, ternya- ta semua labu menjadi keruh yang menunjukkan bahwa di dalam labu sudah berisi mikrobia. Berdasarkan hasil percobaannya, Needham menyimpulkan bahwa mikrobia yang menyebabkan kekeruhan dalam labu berasal dari kaldu daging yang disiapkan. Berdasarkan percoban tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehidupan berasal dari benda mati. Pengamatan Aristoteles Pengamatan Needham (a) (b) (a) (b) Sepotong daging busuk Daging dihinggapi Labu berisi kaldu yang Setelah dibiarkan larva lalat dipanaskan tetapi tidak air kaldu menjadi sampai mendidih keruh Gambar 8.3 Bukti-bukti Teori Abiogenesis Kecenderungan Baru Teori Evolusi 225
  • 235.
    b. Teori Biogenesis Meskipun mendapat dukungan dari Needham, Teori Abiogen- esis juga mendapat bantahan dari ahli-ahli lain seperti Francesco Redi (1627- 1697), Lazarro Spallanzani (1729 – 1799) dan juga Louis Pasteur (1822 – 1895). Para ahli tersebut masing-masing memiliki Terbuka pendapat yang berbeda berdasarkan hasil pengamatannya, namun secara umum mereka mengungkapkan bahwa kehidupan berasal dari kehidupan. Lalat Francesco Redi melakukan percobaan dengan memasukkan Daging daging ke dalam dua stoples. Stoples yang satu ditutup dengan kertas dan yang lainnya dibiarkan terbuka. Kedua stoples tersebut dibiarkan selama berhari-hari. Setelah diamati terbukti bahwa pada stoples yang Gambar 8.4 Percobaan Redi dibiarkan terbuka didapati adanya larva lalat, sedangkan pada stoples yang pertama yang tertutup tidak terdapat larva lalat. Menurut Redi, hal ini terjadi karena stoples yang dibiarkan terbuka telah dimasuki telur lalat yang kemudian menetas menjadi larva lalat. Para ahli pendukung Teori Abiogenesis tidak me- nerima percobaan yang dilakukan Redi, dengan alasan bahwa larva lalat tidak dapat tumbuh pada stoples yang ditutup rapat karena tidak adanya sirkulasi udara un- tuk pernapasan. Untuk mempertahankan gagasannya, Redi melakukan percobaan yang kedua dengan meletak- kan daging pada stoples yang ditutup kain kassa dengan tujuan agar terjadi sirkulasi udara. Setelah dibiarkan beberapa hari, ternyata banyak larva lalat yang tumbuh pada permukaan kain kassa dibandingkan pada daging. Hal ini terjadi karena banyak telur lalat yang tertahan pada kain Gambar 8.5 Percobaan Redi yang kedua kassa. Larva lalat yang tumbuh pada daging berasal dari telur lalat yang jatuh, sehingga jumlahnya lebih sedikit. Lazarro Spallanzani (1729-1799) mencoba memperbaiki percobaan yang dilakukan Needham yakni dengan memanaskan labu yang berisi kaldu dalam waktu yang lebih lama hingga mendidih. Labu tersebut ditutup dengan cara melelehkan leher labu, kemudian ditutup sehingga benar-benar rapat. Hasilnya air kaldu tetap jernih, yang berarti bahwa tidak terdapat mikrobia meskipun dibiarkan sampai beberapa hari. Berdasarkan percobaanya, Spallanzani menyimpulkan bahwa kehidup- an bukan berasal dari air kaldu. Louis Pasteur (1822–1895) melakukan percobaan dengan meng- gunakan labu yang ujungnya kecil dan tertekuk, berbentuk huruf S seperti leher angsa yang panjang seperti pada Gambar 8.6. Gambar 8.6 Labu leher angsa yang digunakan oleh Pasteur Dengan cara seperti itu, mikrobia dan debu tidak dapat masuk ke dalam gelas karena akan tertahan pada dasar leher, sedangkan uda- ra tetap dapat masuk ke dalam labu. Setelah leher angsa tersebut di- pecahkan pada bagian yang melengkung, dalam sehari kaldu tersebut berubah warna menjadi keruh karena di dalamnya telah ditumbuhi mikrobia. 226 Biologi Kelas XII
  • 236.
    Louis Pasteur telahmembuktikan kelemahan Teori Generatio Spontanea dan menyimpulkan bahwa di udara terdapat mikrobia yang Galeri dapat masuk ke dalam media gelas/stoples jika terdapat lubang untuk masuk. Dari bantahannya tersebut, Louis Pasteur merumuskan Teori Alexander Oparin (1894- 1980) adalah seorang ahli Biogenesis yaitu omne vivum ex ovo (kehidupan berasal dari telur), omne biokimia berkebangsaan ovum ex vivo (telur berasal dari kehidupan) dan omne vivum ex vivo Rusia. Tahun 1917 Oparin (kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya). menyelesaikan studinya di Universitas Moscow dan Meskipun penelitian Pasteur dan Spallanzani telah menggugur- menjadi profesor biokimia kan Teori Abiogenesis, namun mereka belum dapat menjelaskan Teori pada tahun 1927. Oparin Biogenesisnya tersebut secara ilmiah. Akibatnya muncul dilema dalam merupakan salah satu ahli yang mengungkapkan asal memahami asal usul kehidupan pada waktu itu. Pada akhirnya, mun- usul kehidupan dari sudut cul teori baru yang dikemukakan oleh Alexander Ivanovich Oparin pandang fisika dan kimia. seorang ahli biokimia pada tahun 1936. Teorinya mendapat dukungan Microsoft Encarta Premium 2006 dari ahli-ahli lain dan dikenal dengan istilah Teori Evolusi Biokimia yang merupakan teori modern tentang asal usul kehidupan. c. Teori Evolusi Biokimia Teori ini menjelaskan asal usul kehidupan dari perubahan kimia Galeri di alam yang dilanjutkan dengan evolusi biologi. Menurut Oparin, Komposisi Atmosfer kehidupan berasal dari benda mati yang selanjutnya mengalami perubahan (evolusi), hingga terbentuklah kehidupan. Komposisi penyusun atmosfer pada zaman Ahli lain yang mendukung teori Oparin adalah seorang pa- sekarang berbeda dengan kar genetika dari Inggris yang bernama Haldane. Oparin dan Hal- masa lampau. Pada dane membuat postulat bahwa kondisi bumi yang primitif me- zaman sekarang, atmosfer tersusun dari gas Nitrogen mungkinkan terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa (78,08%), Oksigen (20,94%), organik dari prekusor anorganik yang terdapat pada atmosfer dan Karbondioksida (0,03%), dan lautan purbakala. Hal ini tidak dapat terjadi pada kondisi bumi Argon serta gas-gas lain (95%). modern karena pada bumi modern terdapat banyak kandungan atmosfer hasil fotosintetik. Oparin dan Haldane membayangkan Hewitt, Menjelajahi dan Mempelajari Bumi dan Ruang Angkasa bahwa kondisi kimia bumi yang primitif kaya akan sumber daya ener- gi yang diperlukan untuk sintesis molekul organik dari bahan-bahan anorganik. Atmosfer bumi mengandung zat anorganik berupa uap air (H2O), amonia (NH4), karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Zat-zat anorganik tersebut kemudian berakumulasi membentuk primordial soup yang selanjutnya menjadi awal mula terbentuknya zat organik Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 97 sederhana (monomer). Monomer-monomer yang sejenis akan meng- gabungkan diri membentuk polimer, misalnya karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Polimer-polimer tersebut kemudian bergabung menjadi senya- wa kompleks yang bersifat sementara, dan disebut sebagai protobion. Menurut Oparin, protobion merupakan bentuk pertama kehidupan. Meskipun bentuk pertama ini jelas lebih sederhana jika dibandingkan dengan organisme yang ada saat ini, namun proses metabolisme, per- tumbuhan, perkembangbiakan, serta tanggapan terhadap lingkungan Gambar 8.7 Protobion yang menjadi ciri-ciri makhluk hidup telah ditunjukkan. Kecenderungan Baru Teori Evolusi 227
  • 237.
    Secara rinci menurutOparin dan Haldane, tahapan evolusi bio- kimiawi sampai terbentuknya organisme pertama terjadi melalui empat tahapan, yaitu: a. Sintesis abiotik (benda tak hidup) dan akumulasi molekul organik kecil atau monomer seperti asam amino dan nukleotida. b. Penyatuan monomer-monomer menjadi polimer, termasuk protein dan asam nukleat. c. Agregasi molekul yang diproduksi secara abiotik menjadi droplet/ tetesan yang disebut protobion yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya. d. Munculnya faktor hereditas yang diduga telah berlangsung sebe- lum tahapan droplet atau tetesan. D i s k u s i Para ahli yang mencoba mengungkapkan ataupun membantah teori asal usul kehidupan, masing-mas- ing memiliki pendapat yang berbeda. Pendapat tersebut bersifat mendukung ataupun membantah. Mengapa terjadi demikian? Bagaimanakah masing-masing ahli membuktikan teori ataupun bantahan- nya? Postulat manakah yang mendekati kebenaran? Lakukanlah diskusi kelompok untuk membahas permasalahan tersebut kemudian sampaikanlah hasil diskusi kelompok kalian di depan guru dan teman sekelas. Untuk memastikan kebenaran postulat Oparin dan Haldane, pada tahun 1953 Stanley Miller dan Harold Urey melakukan uji coba di laboratorium untuk mensintesis molekul organik secara abiotik. De- ngan menggunakan alat khusus yang dibuatnya, Miller menciptakan simulasi kondisi bumi primitif dengan menggunakan peralatan seperti pada Gambar 8.8. elektroda Atmosfer diciptakan dengan menyediakan gas-gas yang banyak terdapat di bumi pada waktu awal mula pem- letupan bentukannya. Gas-gas tersebut di antaranya adalah H2O bunga api (uap air), H2 (hidrogen), CH4 (metana), dan NH3 (am- Gas monia). Dengan menggunakan alat khusus yang dibuat CH4 ke ruang hampa NH3 oleh Miller dan Urey, dihasilkan berbagai jenis asam H2O kondensor amino dan senyawa organik lain yang banyak terdapat di H2 dalam tubuh organisme dengan melewatkan energi listrik bertegangan tinggi pada perangkat alat tersebut sebagai pengganti energi halilintar di bumi. air yang mendidih Dengan memodifikasi susunan atmosfer pada perco- lekukan baan Miller-Urey, dihasilkan 20 jenis asam amino antara lain glisin, alanin, valin, prolin, asam aspartat, dan asam Gambar 8.8 Peralatan yang dirancang oleh glutamat serta beberapa jenis gula, lipid, basa purin dan Miller-Urey pirimidin yang terdapat dalam nukleotida (DNA dan RNA) dan ATP (setelah ditambahkan fosfat ke dalam tabung reaksi). Berdasarkan hasil percobaan tersebut, terbukti bahwa zat organik dapat terbentuk dari zat anorganik secara spontan. 228 Biologi Kelas XII
  • 238.
    Sebuah hipotesis pentingyang juga telah diuji kebenarannya di- laboratorium adalah bahwa bahan genetik yang pertama kali mun- cul adalah RNA (asam ribose nukleat). Mengapa bukan DNA? Para ahli berpendapat bahwa DNA strukturnya lebih kompleks dan stabil. Untaian pendek RNA tersebut mampu mereplikasikan diri secara abiotik. Perhatikan tahapan replikasi RNA secara abiotik seperti pada Gambar 8.9. A S G S U A G S U S A G U U G U U S A G U S S S U A G U G U G G A U S A U S A A A U G U A G S S U A G U U G S G A Pembentukan untai RNA pendek secara abiotik Replikasi sendiri Monomer dari monomer-monomer beberapa polimer RNA pendek Gambar 8.9 Peralatan yang dirancang oleh Miller-Urey Hipotesis ini didukung oleh penelitian selanjutnya yang berha- sil menemukan bahwa RNA bersifat autokatalitik yang artinya RNA dapat bekerja sebagai katalis dalam sel untuk membentuk RNA baru yang sama dengan RNA asalnya. Dengan demikian, tanpa adanya enzim dan DNA, molekul RNA mampu mereplikasikan diri. Selanjutnya, dari replikasi-replikasi RNA tersebut terbentuklah DNA yang merupakan tempat penyimpanan informasi genetik yang Kilas lebih stabil daripada RNA. Setelah terbentuk DNA, RNA beralih Masih ingatkah kalian me- fungsi hanya sebagai perantara dalam translasi (penerjemahan) kode ngapa DNA lebih kompleks genetik. Pertanyaan yang muncul, bagaimanakah mekanisme terjadinya daripada RNA? Pada bab Genetika telah diuraiakan DNA dari RNA? bahwa DNA strukturnya Suatu kesalahan dalam replikasi dapat menghasilkan molekul berupa double helix (tangga yang melipat. Molekul tersebut menjadi suatu bentuk yang lebih stabil tali berpilin ganda), sedang- kan RNA strukturnya berupa dibanding RNA. Peristiwa tersebut diduga telah menjadi awal terben- rantai tunggal. tuknya DNA dari RNA. Nah, seperti itulah tahapan terbentuknya ke- hidupan. Teori inilah yang lebih dikenal sebagai teori modern tentang asal usul kehidupan. T e l i s i k Untuk melengkapi wawasan kalian tentang teori asal usul kehidupan, lakukanlah kajian literatur ber- sama kelompok kalian untuk menemukan pandangan-pandangan lain tentang asal usul kehidupan di muka bumi ini. Jangan lupa untuk mencantumkan juga biografi tokoh yang mengungkapkannya. Kalian dapat juga menelusuri lewat internet untuk memperkuat apa yang telah kalian temukan dalam buku- buku teks. Kumpulkanlah hasil kerja kalian dalam bentuk makalah. Nah, selanjutnya untuk menguji pemahaman kalian mengenai materi yang telah kita bahas pada subbab di atas, selesaikanlah Uji Kompetensi berikut ini secara mandiri. Kecenderungan Baru Teori Evolusi 229
  • 239.
    Uji Kompetensi 3. Bagaimanakah tahap-tahap terbentuknya kehidupan berdasarkan teori evolusi bio- Selesaikan soal berikut dengan tepat. kimiawi? 1. Bagaimanakah penjelasan teori pertama 4. Berdasarkan teori modern, asal usul ke- yang muncul tentang asal usul kehidupan? hidupan serta bukti-bukti yang mendu- 2. Bagaimanakah Stanley Miller menguji teori kungnya, bagaimanakah batasan arti asal usul kehidupan secara eksperimental? hidup dan kehidupan? Jelaskan. Teori Evolusi biokimia merupakan teori yang masih diyakini para ilmuwan. Teori tersebut selaras dengan pandangan Darwin mengenai proses evolusi kehidupan. Sebagaimana pandangan tokoh-tokoh evolusi terdahulu, teori asal usul kehidupan juga mendapat tanggapan dari berb- agai kalangan. Lalu bagaimanakah perkembangan Teori Evolusi saat ini? Pada subbab berikut, akan diuraikan kecenderungan baru yang muncul dalam Teori Evolusi. Ikutilah pembahasannya berikut ini. B. Kecenderungan Baru Teori Evolusi Pandangan Darwin mengenai evolusi merupakan teori yang belum terbantahkan secara ilmiah. Dalam perkembangannya, muncul kecenderungan dari sekelompok orang yang menolak Teori Evolusi Darwin. Seperti yang telah diuraikan dalam kajian tentang pro dan kontra evolusi, kaum agamawan cenderung menolak paham evolusi Darwin dengan mengajukan faham yang dianutnya yaitu faham penciptaan (kreasionisme). Dalam paham tersebut diungkapkan bahwa setiap makhluk yang ada di alam ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Galeri Esa. Seorang tokoh agamawan yang sangat terkenal dalam memper- juangkan faham tersebut adalah Harun Yahya melalui karyanya yang Keterbukaan Memahami Fakta Evolusi berjudul Keruntuhan Teori Evolusi. Nah, bagaimanakah pandangan kaum agamawan terhadap Teori Inter Academy Panel Evolusi tersebut? Argumen apa yang dapat menguatkan pandangan on International Issues (IAP), mengeluarkan Harun Yahya dan Charles Darwin tentang Teori Evolusi? Untuk me- pernyataan bersama mahaminya, simaklah uraian berikut dengan cermat. mengenai pendidikan evolusi. Pernyataan AIP 1. Pandangan Baru Teori Evolusi menggarisbawahi fakta Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang berdasarkan bukti bahwa evolusi bumi serta kehidupan biologi molekuler, Teori Evolusi pun berkembang mengikuti perkem- di planet ini sudah ditetapkan bangan penelitian yang dilakukan para ahli biologi molekuler. Perkem- melalui banyak pengamatan bangan tersebut mengarahkan kepercayaan para ilmuwan kepada Teori dan hasil penelitian dari bermacam-macam disiplin Evolusi Biokimia kehidupan. ilmu pengetahuan, namun Masih ingatkah kalian mengeni Teori Evolusi Biokimia yang telah belum pernah ada bukti- dipelajari pada sub bab sebelumnya? Teori Evolusi Biokimia menyatakan bukti ilmiah yang mampu menjelaskannya. bahwa kehidupan berasal dari bahan anorganik yang mengalami pe- Kompas, 26/9/1996 rubahan menjadi bahan organik. Perubahan-perubahan secara kimiawi terjadi dari waktu ke waktu hingga terbentuklah kehidupan yang 230 Biologi Kelas XII
  • 240.
    paling sederhana yaituprotobion. Bentuk kehidupan pertama ditandai dengan adanya senyawa kompleks yang menunjukkan ciri-ciri kehidup- Galeri an. Hal ini ditunjukkan dengan adanya metabolisme, reproduksi serta ketanggapan terhadap faktor lingkungan yang terjadi di dalam tubuh senyawa kompleks tersebut. Menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang ber- www.harunyahya.com asal dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar biologi. Dalam hal ini, Harun Yahya memberikan gambaran bahwa sel hidup meru- pakan hasil pembelahan dari sel hidup juga dan bukan dari pembelah- an sel mati. Harun Yahya membantah gagasan yang menyatakan bah- Harun Yahya adalah seorang wa kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya. Gagasan tersebut da’i dan ilmuwan terkemuka mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul asal Turki yang memiliki nama asli Adnan Oktar. Adnan di bumi berasal dari kehidupan yang ada sebelumnya. Harun Yahya Oktar memulai perjuangan mengungkapkan pendapatnya dari sudut pandang berbeda yang me- intelektualnya pada tahun nyatakan bahwa di alam semesta ini ada pencipta (creator) yaitu Tuhan 1979, menuntut ilmu di Yang Maha Esa. Salah satu bantahan Harun Yahya tersebut merupakan Akademi Seni, Universitas Mimar Sinan. Selama berada bagian dari pendapatnya dalam meruntuhkan Teori Evolusi Darwin. di universitas tersebut, Adnan Oktar melakukan pengkajian 2. Pandangan Harun Yahya tentang Teori Evolusi yang mendalam tentang Dalam karyanya, Harun Yahya mengungkapkan bahwa Teori berbagai filsafat dan ideologi materialistik yang sangat Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin merupakan gagasan yang ti- berpengaruh terhadap dak ilmiah. Ada beberapa hal yang dijadikan dasar bagi Harun Yahya masyarakat sekitarnya. untuk membantah Teori Evolusi Darwin. Dalam karyanya yang berjudul Keruntuhan Teori Yang pertama, masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan dan Evolusi, Harun Yahya teknologi pada masa Darwin dan Lamarck untuk menjelaskan fenome- mengungkapkan bantahan- na asal usul kehidupan. Ilmu genetika dan biokimia pada masa Darwin bantahannya terhadap teori evolusi yang dicetuskan oleh belum ada sehingga mempersempit penjelasan Darwin tentang evolusi Darwin. dari sudut pandang genetika dan biokimia. www.harunyahya.com Yang kedua, komposisi dan susunan unsur genetik pada makhluk hidup yang sangat rumit menunjukkan ketidakabsahan mekanisme evolusi kehidupan. Menurut Harun Yahya, kerumitan yang ada dalam setiap unsur genetik tersebut merupakan hasil rancangan Sang Pencipta alam semesta ini. Harun Yahya juga mengungkapkan kelemahan-kelemahan bukti evolusi yang dikemukakan oleh Darwin, salah satunya dari catatan fosil. Dari berbagai fosil yang ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang Day, Jejak Sejarah Sains Genetika, hlm. 20 menunjukkan bentuk transisi yang dapat dijadikan sebagai petunjuk proses evolusi. Di samping itu, perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda, sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya. Mengenai seleksi alam, Harun Yahya mengungkapkan bahwa tidak pernah ada satu spesies pun yang mampu menghasilkan spesies lain melalui mekanisme seleksi alam. Sebagai contoh, masih ingatkah Gambar 8.10 Model struktur kalian tentang evolusi kupu-kupu Biston betularia di Inggris? Menurut DNA yang menunjukkan rumitnya Harun Yahya, terbentuknya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap unsur genetik Kecenderungan Baru Teori Evolusi 231
  • 241.
    yang terjadi padapada awal revolusi industri di Inggris sebenarnya tidak ada. Cerita sebenarnya adalah pada awalnya warna kulit batang pohon di Inggris benar-benar terang. Oleh karena itu, kupu-kupu berwarna gelap yang hinggap pada pohon-pohon tersebut mudah terlihat oleh burung-burung pemangsa, sehingga mereka memiliki kemungkinan hidup yang rendah. Lima puluh tahun kemudian akibat polusi, warna kulit kayu menjadi lebih gelap dan saat itu kupu-kupu berwarna cerah menjadi mudah diburu. Akibatnya, jumlah kupu-kupu berwarna cerah berkurang, sementara populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat karena tidak mudah terlihat oleh pemangsa. Dalam kasus ini, Harun Yahya menganggap bahwa tidak terjadi perubahan warna sayap kupu- kupu yang diturunkan. Namun, yang terjadi sebenarnya adalah jumlah kupu-kupu yang berwarna cerah telah banyak dimangsa oleh burung- burung pemangsa, sehingga jumlah kupu-kupu berwarna cerah lebih sedikit dibanding kupu-kupu yang berwarna lebih gelap. Salah satu pokok pikiran Teori Evolusi yang juga tak luput dari bantahan Harun Yahya adalah tentang mutasi. Di dalam pandangan evolusi Darwin, mutasi dikatakan sebagai proses yang memunculkan spesies baru yang berbeda dari tetuanya. Harun Yahya menentang pan- dangan yang menyatakan bahwa mutasi dapat bersifat menguntung- kan, tetapi pada kenyataannnya setiap mutasi bersifat membahayakan. Harun Yahya memberikan beberapa contoh akibat merugikan yang ditimbulkan karena mutasi, seperti pada Gambar 8.11. Harun Yahya mengajukan tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat dijadikan bukti pendukung evolusi: a) Tidak pernah ditemukan mutasi yang bermanfaat, karena mutasi terjadi secara acak dan akan merusak susunan dan kom- posisi materi genetik. b) Mutasi tidak menambahkan infor- www.harunyahya.com masi genetik yang baru, tetapi hanya bersifat merubah atau merusak yang dapat mengaki- batkan ketidaknormalan. c) Agar dapat diwariskan pada generasi Gambar 8.11 Kiri : Seekor lalat buah (Drosophila Melanogaster) normal. Kanan selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel- : Seekor lalat buah dengan kaki tumbuh di kepala; mutasi akibat radiasi. Efek sel reproduksi organisme. mutasi yang mengenaskan pada tubuh manusia. Bocah laki-laki di samping adalah korban kecelakaan instalasi nuklir Chernobyl. D i s k u s i Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang keruntuhan Teori Evolusi seperti yang diung- kapkan oleh Harun Yahya, saksikanlah VCD Harun Yahya tentang keruntuhan Teori Evolusi. Selanjutnya diskusikanlah apa yang telah kalian saksikan tersebut dengan teman sekelas dan guru. Bandingkan dengan bukti-bukti evolusi yang diajukan oleh Darwin terhadap Teori Evolusinya. 232 Biologi Kelas XII
  • 242.
    Untuk menguji pemahamankalian mengenai kecenderungan baru Teori Evolusi, kerjakan Uji Kompetensi berikut ini secara mandiri. Uji Kompetensi 4. Berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh 1. Sebutkan dan jelaskan pandangan baru dari Harun Yahya terhadap evolusi, menurut ka- para ahli tentang Teori Evolusi. lian bagaimanakah kebenaran pandangan 2. Bagaimanakah pandangan Harun Yahya ter- Harun Yahya tentang evolusi? hadap Teori Evolusi? 5. Syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi 3. Sebutkan bukti–bukti ilmiah yang diajukan untuk dapat membantah sebuah pene- Harun Yahya untuk membantah Teori Evolusi. muan ilmiah? Ikhtisar 1. Ada tiga teori asal usul kehidupan yang dikenal yaitu: Teori Abiogenesis yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda mati; Teori Biogenesis yang menyatakan bahwa kehidup- an berasal dari kehidupan sebelumnya; dan Teori Evolusi Biokimia yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari bahan anorganik yang mengalami perubahan-perubahan secara kimiawi sampai muncul bentuk kehidupan yang pertama. 2. Bentuk kehidupan pertama adalah senyawa kompleks (protobion) yang dapat bermetabolisme, bereplikasi dan terdapat unsur genetik RNA di dalamnya. 3. Stanley Miller dan Harold Urey berhasil membuktikan bahwa bahan organik dapat terbentuk dari bahan anorganik dengan menciptakan alat dan atmosfer yang hampir serupa dengan kondisi primitif bumi. 4. Teori modern tentang asal usul kehidupan yang paling berkembang adalah Teori Evolusi Biokimia. 5. Harun Yahya berpendapat bahwa kehidupan merupakan hasil ciptaan yang sudah dirancang dengan baik oleh Tuhan Yang Maha Esa. 6. Kelemahan Teori Evolusi Darwin disebabkan masih minimnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biologi molekuler yang dapat dijadikan sebagai penjelas Teori Evolusi Darwin. S e n a r a i k a ta Abiogenesis Kehidupan berasal dari benda mati Primodial soup Akumulasi zat-zat anorganik yang Asam amino Molekul pembentuk protein menjadi awal mula terbentuknya zat organik seder- hana (monomer) Autokatalitik Mampu berlaku sebagai katalisator Protobion Kumpulan molekul-molekul yang dihasil- untuk mensintesis molekul baru yang sama dengan kan dari zat abiotik yang memiliki sifat berbeda molekul asalnya dengan lingkungannya Biogenesis Kehidupan berasal dari kehidupan sebe- RNA Bahan yang berperan dalam perangkaian lumnya (benda hidup) asam amino membentuk protein DNA Bahan inti penyusun gen Kecenderungan Baru Teori Evolusi 233
  • 243.
    Ulangan Harian A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 5. A.L. Oparin dan Haldane mengajukan pos- tulat bahwa kondisi bumi primitif digam- 1. Teori asal usul kehidupan yang pertama kali barkan seperti di bawah ini, kecuali …. muncul adalah Teori…. a. suhunya sangat tinggi a. Big Bang b. mengandung banyak oksigen b. Evolusi Biologi c. kaya akan radiasi sinar Ultra Violet c. Generatio Spontanea d. adanya aktivitas vulkanik d. Evolusi Biokimia e. belum ada kehidupan e. Nebula 6. Teori modern asal usul kehidupan yang 2. Sebuah percobaan untuk membantah Teori berkembang saat ini adalah Teori …. Abiogenesis dilakukan dengan meletakkan a. Big Bang daging pada dua stoples yang berbeda. Salah b. Evolusi Biologi satu stoples ditutup rapat, sedangkan yang c. Generatio Spontanea lainnya dibiarkan terbuka. Percobaan ini di- d. Nebula lakukan oleh …. e. Evolusi Biokimia a. Louis Pasteur b. A.L. Oparin 7. Berdasarkan Teori Evolusi Biokimiawi, ke- c. Harold Urey hidupan berasal dari …. d. Aristoteles a. bahan organik e. Francesco Redi b. bahan anorganik 3. Spallanzani dan Pasteur merupakan dua ahli c. kehidupan sebelumnya yang memiliki kesimpulan sama tentang ada- d. asam ribosa nukleat nya kehidupan. Pernyataannya menyebut- e. mikrobia kan bahwa …. 8. Dari hasil percobaan Stanley Miller dan a. kehidupan berasal dari benda mati Harold Urey ditemukan senyawa organik b. di udara terdapat mikrobia yang dapat yang umum terdapat dalam tubuh organis- mencemari makanan dan minuman me yaitu …. c. kaldu yang dipanaskan dan ditutup ti- a. 20 asam amino dak akan mengandung mikrobia b. DNA d. mikrobia yang ada di udara merupakan c. enzim benih makhluk hidup d. protoplasma e. makhluk hidup terjadi secara spontan e. nukleus 4. Kehidupan berasal dari kehidupan sebelum- 9. Pembawa informasi genetik yang pertama nya. Postulat ini pertama kali dirumuskan kali terbentuk adalah …. oleh …. a. gen d. DNA a. Louis Pasteur b. kromosom e. nukleus b. Francesco Redi c. RNA c. Antonie Van Leeuwenhoek 10. RNA dikatakan bersifat autokatalitik. Hal d. Lazarro Spallanzani ini disebabkan karena RNA …. e. Harold Urey a. berperan dalam translasi (penerjema- han) kode genetik 234 Biologi Kelas XII
  • 244.
    b. dapat bereplikasi yang akhirnya mem- c. kurangnya referensi hasil penemuan bentuk DNA ilmuwan sebelumnya c. berfungsi sebagai katalis dalam sintesis d. kesalahan dalam metode penelitian protein Darwin d. membentuk katalisator penting dalam e. pengamatan yang lebih diutamakan proses awal kehidupan daripada percobaan e. memiliki struktur yang sederhana 14. Harun Yahya menolak jika mutasi dikatakan dibandingkan DNA sebagai mekanisme terbentuknya spesies 11. Tahapan evolusi kimiawi kehidupan yang baru, karena menurutnya …. dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai a. kebanyakan mutasi bersifat mengun- berikut: tungkan 1. Sintesis abiotik (benda tak hidup)dan b. kebanyakan mutasi bersifat memba- akumulasi molekul organik kecil. hayakan 2. Agregasi molekul yang diproduksi se- c. mutasi merupakan peristiwa yang cara abiotik menjadi droplet yang dise- sangat jarang terjadi but protobion. d. mutasi dapat menghasilkan organisme 3. Penyatuan monomer-monomer men- yang memiliki ketahanan lebih baik jadi polimer. e. mutasi dapat menambah informasi 4. Munculnya faktor hereditas yang didu- genetik ga telah berlangsung sebelum tahapan 15. Menurut Harun Yahya, mekanisme indus- “droplet”. tri pada kupu-kupu terjadi karena faktor di Urutan tahapan yang benar adalah …. bawah ini, kecuali …. a. 1-2-3-4 a. sebelum revolusi industri banyak b. 1-3-4-2 pohon-pohon berwarna terang c. 1-4-3-2 b. Biston betularia berwarna terang d. 1-3-2-4 banyak dimangsa oleh burung-burung e. 1-2-4-3 pemangsa c. Biston betularia berwarna gelap menye- 12. Pandangan Harun Yahya tentang asal usul rupai warna gelap pada pohon sehingga kehidupan adalah …. tidak dimangsa oleh burung a. kehidupan berasal dari kehidupan sebe- lumnya d. Biston betularia berwarna gelap melaku- kan adaptasi dengan banyaknya indus- b. kehidupan berasal dari bahan anorga- tri dan mewariskan sifat warna gelap nik pada keturunannya c. kehidupan berasal dari bahan organik e. setelah revolusi industri, terjadi po- d. kehidupan merupakan pembentukan lusi yang menyebabkan pohon-pohon yang terjadi secara spontan menjadi gelap e. kehidupan berasal dari benda mati 16. Bukti kelemahan catatan fosil yang dikemu- 13. Salah satu aspek yang melemahkan Teori kakan oleh Darwin menurut Harun Yahya Evolusi Darwin menurut Harun Yahya adalah …. adalah karena…. a. catatan fosil kurang lengkap a. kurangnya bukti-bukti ilmiah b. tidak ditemukannya fosil organisme b. masih minimnya kemampuan ilmu transisi pengetahuan di bidang molekuler Kecenderungan Baru Teori Evolusi 235
  • 245.
    c. fosil tidak asli c. bersifat ilmiah karena didukung dengan d. fosil bukan temuan ahli paleontologi hasil penelitian ilmiah e. fosil tidak utuh d. bersifat teologis karena ditulis oleh seorang penyebar ajaran agama 17. Faktor berikut yang dapat menguatkan Dar- e. karya yang bersifat menyaingi Teori win sebagai pencetus evolusi adalah …. Evolusi Darwin a. Darwin adalah seorang naturalis amatir b. Darwin memiliki kemampuan ilmu B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. pengetahuan biomolekuler yang terbatas c. Darwin melakukan pengamatan lang- 1. Sebelum adanya kehidupan, bagaimanakah sung terhadap organisme-organisme kondisi bumi primitif menurut Oparin? yang dilihatnya selama perjalanan ke 2. Jelaskan asal usul kehidupan menurut Teori kepulauan Galapagos Generation Spontanea. d. Darwin tidak melakukan penelitian 3. Bagaimanakah usaha yang dilakukan oleh e. Darwin banyak belajar dari ahli-ahli se- para ahli dalam membuktikan bahwa ke- belumnya hidupan berasal dari benda mati? 18. Paham yang dianut oleh Harun Yahya adalah 4. Sebutkan dan jelaskan percobaan yang di- …. lakukan oleh para ahli dalam membuktikan a. Naturalisme d. Sekularisme bahwa kehidupan berasal dari kehidupan b. Liberalisme e. Kraeasionisme sebelumnya. c. Evolusionarisme 5. Bagaimanakah langkah-langkah percobaan 19. Menurut konsep evolusi yang dikemukakan yang dilakukan oleh Miller dan Urey dalam oleh Harun Yahya tentang asal-usul kehidup- membuktikan hipotesis Oparin tentang asal an yang benar adalah .... usul kehidupan? a. kehidupan berasal dari benda mati 6. Menurut pandangan Harun Yahya, Teori b. kehidupan berasal dari benda hidup Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin ti- dak ilmiah. Alasan apakah yang melandasi c. kehidupan terjadi melalui proses evolu- pandangan Harun Yahya tersebut? si kimiawi d. kehidupan sekarang berasal dari ke- 7. Sebutkan argumen Harun Yahya dalam me- hidupan sebelumnya nentang Teori Evolusi Biokimia. e. kehidupan berasal dari kehidupan sebe- 8. Jelaskan bantahan Harun Yahya terhadap lumnya dan merupakan hasil pencipta- konsep seleksi alam yang dikemukakan oleh an Tuhan YME dengan rancangan Darwin. 20. Berdasarkan pandangan Harun Yahya seperti 9. Bagaimanakah pandangan Harun Yahya disebut pada soal nomor 19, maka bantahan mengenai evolusi kupu-kupu Biston betu- Harun Yahya terhadap Teori Evolusi meru- laria di Inggris? pakan…. 10. Sebutkan alasan-alasan Harun Yahya mem- a. karya besar yang telah meruntuhkan bantah adanya mutasi sebagai salah satu Teori Evolusi pendorong evolusi. b. karya populer yang ditulis oleh seorang filsuf 236 Biologi Kelas XII
  • 246.
    Latihan Ulangan TengahSemester II A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. a. setiap organisme mengandung ribuan gen b. setiap individu mampu menghasilkan 1. Menurut konsep evolusi use and disuse yang ribuan gamet dikemukakan oleh Lamarck, jerapah memi- c. banyaknya jumlah individu dalam satu liki leher panjang disebabkan oleh alasan- generasi alasan berikut, kecuali …. d. jumlah individu dalam satu generasi a. dedaunan semakin tinggi, hingga perlu berubah-ubah menjulurkan leher untuk menggapainya e. banyaknya jumlah individu di dunia b. adanya pewarisan sifat leher panjang kepada keturunannya 6. Konsep struggle for existence yang dikemu- c. jerapah yang berleher pendek telah punah kakan oleh Darwin mengandung makna d. dedaunan yang letaknya rendah telah bahwa …. habis dimakan a. setiap organisme harus berjuang untuk e. semakin sering leher jerapah dijulurkan mempertahankan hidup untuk menggapai dedaunan, maka le- b. populasi yang besar akan tetap bertahan her jerapah akan semakin panjang c. kelangsungan hidup organisme dipe- ngaruhi oleh makanan dan ruang 2. Yang dikenal sebagai Bapak Evolusi adalah …. a. Charles Darwin d. kecenderungan populasi yang bertam- bah banyak menyebabkan makhluk b. J.B. Lamarck hidup akan bersaing c. Weismann e. adanya kompetisi untuk mempertahan- d. De Vries kan hidup e. Herbert Spencer 7. Isolasi reproduksi dapat terjadi pada anggota 3. Fosil merupakan salah satu petunjuk adanya populasi karena adanya penghalang geografis. evolusi, yang termasuk dalam bukti …. Populasi tersebut disebut sebagai …. a. anatomi a. populasi alopatrik b. embriologi b. populasi simpatrik c. paleontologi c. isolasi geografis d. biokomia perbandingan d. isolasi habitat e. geografi e. isolasi musim 4. Petunjuk adanya evolusi dari anatomi per- 8. Teori asal usul bumi yang menyebutkan bandingan adalah adanya organ tubuh yang bahwa bumi berasal dari ledakan kabut yang bersifat analog, contohnya adalah …. maha dahsyat, dikenal dengan Teori …. a. sayap burung penguin dan sayap kupu- a. Bigbang kupu b. Nebula b. tangan manusia dan sirip lumba-lumba c. Biogenesis c. sayap kelelawar dan kaki pada kucing d. Abiogenesis d. sirip lumba-lumba dan sayap kelelawar e. Evolusi Biokimia e. sayap burung dan sayap kupu-kupu 9. Perhatikan nama-nama berikut. 5. Meskipun kecepatan mutasi relatif rendah, 1. Aristoteles 4. Louis Pasteur namun tetap saja menyebabkan variasi. 2. John Needham 5. Lazzaro Spall- Kondisi ini disebabkan oleh beberapa alasan 3. Francesco Redi anzani berikut, kecuali …. Latihan Ulangan Tengah Semester II 237
  • 247.
    Yang termasuk pendukungTeori Biogenesis c. Jumlah Biston betularia bersayap terang adalah …. dan gelap sama dengan sebelum ter- a. 1, 3, 4 d. 1, 4, 5 jadinya Revolusi Industri. b. 2, 3, 5 e. 1, 2, 3 d. Biston betularia bersayap gelap berasal c. 3, 4, 5 dari Biston betularia bersayap terang. e. Jumlah Biston betularia bersayap gelap 10. Teori Biogenesis yang dikemukakan oleh lebih banyak setelah Revolusi Industri. Louis Pasteur, salah satunya menyebutkan tentang omne ovum ex vivo yang berarti …. 15. Agat dapat diwariskan, mutasi harus terjadi a. telur berasal dari kehidupan pada sel …. b. kehidupan berasal dari kehidupan a. otak d. kelamin c. kehidupan berasal dari telur b. kulit e. jantung d. telur berasal dari telur c. darah e. kehidupan berasal dari benda mati 11. Menurut Oparin dan Haldane, pada mu- B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. lanya atmosfer bumi mengandung banyak molekul anorganik, yaitu …. 1. Jelaskan perbedaan konsep evolusi yang a. H2O, NH4, CO2, CH4 dikemukakan oleh Lamarck dan Darwin, b. H2O, NH4, CO2, O2 dalam fenomena evolusi leher jerapah. c. NH4, CO, O2, H2O 2. Sebutkan bukti-bukti pendukung adanya d. NH4, O2, CO, H2O evolusi. e. CH4, CO2, H2O, O2 3. Fosil merupakan salah satu bukti petunjuk 12. Pada percobaan untuk membuktikan asal adanya evolusi. Keterangan apa saja yang usul kehidupan, Miller berhasil membuk- dapat diperoleh dari fosil? tikan bahwa zat organik yang terbentuk 4. Jelaskan perbedaan antara organ analog dan adalah …. organ homolog, serta berikan contoh untuk a. protein d. asam amino masing-masing organ tersebut. b. asam nukleat e. karbohidrat c. asam lemak 5. Sebutkan syarat-syarat berlakunya Hukum Hardy-Weinberg. 13. Kehidupan berasal dari kehidupan sebelum- 6. Sebutkan dan jelaskan 4 macam mekanisme nya dan merupakan hasil penciptaan Tuhan. isolasi reproduksi. Konsep ini disebut sebagai Teori …. a. Abiogenesis 7. Jelaskan perbedaan konsep Teori Abiogenesis, b. Biogenesis Teori Biogenesis, dan Teori Evolusi Biokimia. c. Evolusi Biokimia 8. Jelaskan pandangan Stenley Miller dan Har- d. Big Bang old Urey mengenai kondisi primitif bumi e. Kreasionisme yang mendasari percobaannya. 14. Manakah pernyataan menurut pandangan 9. RNA bersifat autokatalitik. Jelaskan maksud- Harun Yahya mengenai evolusi kupu-kupu nya. Biston betularia di Inggris? 10. Bagaimanakah pandangan Harun Yahya a. Jumlah Biston betularia bersayap gelap mengenai evolusi Biston betularia di Ing- lebih banyak sebelum Revolusi Indus- tri. gris? b. Jumlah Biston betularia bersayap terang lebih banyak setelah Revolusi Industri. 238 Biologi Kelas XII
  • 248.
    Bab IX Bioteknologi dok. PIM S iapa tak kenal tempe? Meski terlanjur dipatenkan oleh orang Je- pang, makanan ini telah begitu populer di negeri kita. Tentu saja demikian, sebab konon tanah tumpah darah tempe memanglah Indo- nesia. Bung Karno pernah menyebut orang-orang pemalas sebagai “bangsa bermental tempe”. Tapi kini kita boleh saja membantah julukan itu. Toh, terbukti tempe bergizi tinggi. Di dalamnya terkandung protein, karbohidrat, dan vitamin. Maka, tempe pun dikonsumsi sebagai lauk pauk, pelengkap sayur, bahkan ada yang dimakan langsung tanpa dimasak. Begitu hebatnya tempe, karena memang ia tak dibuat dengan asal buat. Pembuatan tempe melibatkan peran suatu mikroorganisme, yakni jamur benang. Sehingga, tempe merupakan satu contoh produk bioteknologi. Nah, tentu kalian jadi penasaran tentang jenis teknologi yang satu ini. Iya kan? Baca saja bab ini baik-baik. Bioteknologi 239
  • 249.
    Pada bab ini,kalian akan mempelajari pengertian dan jenis-jenis Ka taK u n c i bioteknologi serta implikasi (dampak) bioteknologi pada sains, ling- • Bioteknologi kungan, teknologi, dan masyarakat (salingtemas). • Konvensional Setelah mempelajarinya, kalian diharapkan dapat menjelaskan • Modern • Mikroorganisme perbedaan prinsip dan produk bioteknologi konvensional dan modern, • Rekayasa genetika termasuk di dalamnya adalah proses rekayasa genetika. Selain itu, kalian • Steril diharapkan dapat mengidentifikasi sumber-sumber agen (mikroorga- • Non steril • Kultur jaringan nisme) yang berperan dalam bioteknologi dan menjelaskan keuntungan • Transplantasi nukleus serta kerugian dari produk bioteknologi. A. Pengertian dan Jenis-jenis Bioteknologi Galeri Ilmu semakin berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan ilmu terapan (applied science) yang menyebabkan transformasi atau pe- Bapak Bioteknologi rubahan, baik tentang teknik, prosedur, atau bahan sesuai dengan ke- butuhan proses produksi disebut teknologi. Sementara itu, teknologi Microsoft Encarta Premium 2006 pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan produk yang ber- guna bagi manusia disebut bioteknologi. 1. Arti dan Prinsip Dasar Bioteknologi Bioteknologi merupakan puncak dari perkembangan ilmu biologi. Oleh karena itu, perkembangan teknologi memengaruhi pula perkem- bangan biologi. Biologi saling berkaitan dengan ilmu-ilmu yang lain. Louis Pasteur adalah orang yang pertama kali Beberapa cabang biologi dan ilmu kimia yang mendukung kemajuan menggunakan metode dan perkembangan bioteknologi, antara lain: sitologi, fisiologi, mikro- fermentasi sehingga disebut biologi, biologi molekuler, genetika (genetika molekuler dan rekayasa sebagai Bapak Bioteknologi. Istilah bioteknologi baru genetika), biokimia, dan teknik kimia. Adanya bioteknologi menye- populer pada abad ke-20. babkan peningkatan nilai tambah dari bahan mentah. Berikut adalah pendapat beberapa ahli tentang istilah bio- teknologi. Kilas a. Bull Etaf (1982) mendefinisikan bioteknologi sebagai penerapan asas-asas sains (Ilmu Pengetahuan Alam) dan rekayasa untuk peng- Di kelas X, kalian mengetahui olahan suatu bahan, dengan melibatkan aktivitas jasad atau mi- bahwa biologi adalah ilmu krobia hidup untuk menghasilkan barang dan jasa. terapan yang mempelajari makhluk hidup dengan sega- b. Smith (1981) mendefinisikan bioteknologi sebagai upaya peman- la permasalahannya. Ruang faatan organisme untuk usaha industri dan manufaktur. lingkup biologi meliputi objek c. Tri Wibowo (2001) mendefinisikan bioteknologi sebagai suatu biologi dan permasalahan dari berbagai tingkat penerapan teknik-teknik biologi, biokimia, dan rekayasa dalam organisasi kehidupan (sel, pengolahan bahan dengan memanfaatkan agensia jasad hidup dan jaringan, organ, sistem organ, komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa. individu, populasi, komunitas, d. Primrose (1987) mendefinisikan bioteknologi secara lebih seder- ekosistem, dan biosfer). hana, yaitu eksploitasi komersial organisme hidup atau kompo- nennya (misalnya: enzim). 2. Jenis-jenis Bioteknologi Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, bioteknologi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 240 Biologi Kelas XII
  • 250.
    a. Bioteknologi Konvensional Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang me- manfaatkan mikroorganisme (mikrobia) dalam proses biokimiawi dan proses genetik alami (mutasi). Beberapa ciri atau sifat dari bioteknologi konvensional, antara lain: masih menerapkan teknik-teknik biologi, bioteknologi, dan rekayasa genetika yang terbatas, masih menggunakan mikroorganisme seadanya, belum mengembangkan teknik sampai tingkatan molekuler yang terarah, belum sepenuhnya steril (bebas dari mikrobia yang tidak diinginkan), jumlah produknya relatif sedikit, serta kualitasnya belum terjamin. Fermentasi merupakan salah satu contoh dari penerapan dok. PIM bioteknologi konvensional dan telah digunakan dalam menghasilkan produk, baik dalam skala kecil maupun industri besar (misalnya: tauco, Gambar 9.1 Kecap sebagai kecap, minuman anggur, dan sake). Kalian tentunya sering menjumpai salah satu produk bioteknologi pula beberapa produk fermentasi yang bersifat khas dalam masyara- kat (indegenous fermented food). Contohnya adalah industri tempe dan tape. Produk-produk lain dari bioteknologi konvensional, antara lain: Bahan bakar metana, etana, dan propana Enzim enzim -amilase, lipase, dan proteinase Metabolit primer asam-asam organik dan alkohol Metabolit sekunder zat warna dan antibiotik Asam amino zat glutamat dan lisin Nah, agar kalian dapat mengetahui tentang salah satu proses bio- teknologi lakukanlah kegiatan pada rubrik Percobaan berikut. Percobaan Membuat Tempe Melalui Fermentasi A. Dasar Teori Fermentasi merupakan salah satu contoh penerapan bioteknologi konvensional dan telah digunakan untuk menghasilkan produk, baik dalam skala kecil maupun industri besar. Tempe merupakan makanan tradisional hasil fermentasi, dengan bahan dasar kedelai. Masyarakat Indonesia banyak yang memproduksi tempe dalam skala rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan. Produk fermentasi yang bersifat khas dalam masyarakat ini dise- but sebagai indegenous fermented food. B. Tujuan Mengetahui proses fermentasi tempe sebagai produk bioteknologi konvensional. C. Alat dan Bahan 1. Kedelai 3. Kantong plastik 2. Daun pisang dan daun waru 4. Tampah atau nampan dari plastik Bioteknologi 241
  • 251.
    D. Cara Kerja 1. Rebuslah kedelai dan kupaslah kulitnya setelah masak. 2. Masukkan bahan tersebut atau bungkuslah dengan daun pisang dan daun waru. 3. Tumbuhkan atau simpan (inokulasi) pada suhu 25-37 ° C selama 24 jam sampai 48 jam. 4. Amatilah hasil inokulasi kalian. E. Pembahasan 1. Fermentasi apakah yang terjadi pada pembuatan tempe? 2. Adakah mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tempe? Apa nama mikro- organisme tersebut? 3. Dari manakah mikroorganisme tersebut berasal? 4. Apa sajakah kandungan gizi yang terdapat pada tempe? 5. Buatlah laporan hasil percobaan kalian dan kumpulkan sebagai portofolio. b. Bioteknologi Modern Selain mendasarkan pada mikrobiologi dan biokimia, bioteknolo- gi modern mendasarkan pula pada manipulasi atau rekayasa genetika (DNA). Ciri atau sifat bioteknologi modern, antara lain: steril, produk- si dalam jumlah lebih banyak, kualitasnya standar, dan terjamin. Berbeda dengan bioteknologi konvensional, bioteknologi modern sudah memanfaatkan metode-metode mutakhir bioteknologi (currents methods of biotechnology), antara lain: 1) Kultur Jaringan Kultur jaringan merupakan suatu teknik atau metode untuk mengisolasi bagian-bagian tanaman (sel, jaringan, atau organ seperti akar, batang, daun, dan pucuk) kemudian menumbuhkan bagian tersebut secara aseptis (teknik untuk mendapatkan kondisi suci hama) di dalam atau di atas medium budidaya (in vitro). Dengan demikian, bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan dapat menjadi tanaman lengkap kembali. Isolasi atau pemisahan bagian tanaman dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi (enzimatis). Kultur jaringan pada tanaman dapat dilakukan karena setiap tanaman mempunyai sifat totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan sel tanaman untuk menjadi tanaman baru yang lengkap, jika ditumbuhkan dalam medium atau lingkungan yang sesuai. Teknik kultur jaringan memerlukan syarat mutlak, yaitu keadaan steril pada alat, bahan, lingkungan (ruang kerja), maupun seluruh rang- kaian kerjanya. Secara umum, rangkaian kerja teknik kultur jaringan meliputi: a) Persiapan Tahap awal dalam kultur jaringan adalah menyiapkan eksplan, yaitu bagian dari tanaman (sel, jaringan, atau organ) yang digunakan Gambar 9.2 Autoklaf sebagai bahan untuk memulai suatu kultur. Proses yang diperlukan 242 Biologi Kelas XII
  • 252.
    untuk menghasilkan keadaansteril (bebas hama) atau terhindar dari mikroorganisme yang tidak diinginkan disebut sterilisasi. Sterilisasi alat dan bahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut autoklaf (Gambar 9.2). Alat-alat dan bahan yang diperlukan dalam kultur jaringan tumbuhan antara lain: botol kultur, pinset, scalpel (pisau kultur), cawan petri, erlenmeyer, pipet, akuades, dan medium kultur buatan. Seluruh alat dan bahan tersebut harus dalam keadaan steril sebelum dipakai. Tabel 7.1. Beberapa Medium yang Sering Digunakan dalam Kultur Jaringan No. Nama Medium dan Keterangan Penemunya 1. MS (Murashige dan Skoog) Untuk kultur kalus pada berbagai tanaman, banyak atau LS (Linsmaier dan mengandung garam-garam mineral dan senyawa nitrogen Skoog) (amonium dan nitrat). 2. BS (Gamborg) Untuk kultur suspensi sel tanaman Leguminosae (terung- terungan). 3. Nitsch dan Nitsch Untuk kultur mikrospora dan kultur sel pada tembakau. 4. WPM (Lloyd dan Mc Cown) Untuk kultur jaringan tanaman berkayu. 5. VW (Vancin dan Went) dan Untuk tanaman anggrek. Knudson C 6. Kao dan Michayluk Untuk kultur protoplas pada Cruciferae, Gramineae, dan Leguminosae. 7. N6 (Chu) Untuk serealia (padi) 8. White (W63) Untuk kultur akar yang mengandung garam-garam mineral dalam konsentrasi yang rendah. Indrianto, Teknik Kultur Jaringan, hlm. 33 Secara umum, medium yang digunakan dalam kultur jaringan ha- rus mengandung garam-garam anorganik (unsur makro dan mikro), zat-zat organik (zat pengatur tumbuh), substansi organik yang kom- pleks (air kelapa dan ekstrak buah-buahan), bahan pemadat medium (agar-agar), pH tertentu, dan bahan tambahan (arang aktif ). Beberapa kelompok zat pengatur tumbuh yang digunakan dalam kultur jaringan antara lain: auksin (IAA, 2,4 D, dan NAA), sitokinin (adenin, kinetin, zeatin, dan BAP), giberelin, asam absisat, dan etilen. Zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan faktor yang mendukung proses pertumbuhan pada kultur jaringan tumbuhan. Hormon auksin memacu pembelahan sel, sehingga membentuk gumpalan atau massa sel yang belum terdiferensiasi, disebut kalus. Sel-sel kalus ini dapat berkembang menjadi tanaman baru. Bioteknologi 243
  • 253.
    lampu UV (ultraviolet) b) Inokulasi neon Inokulasi merupakan tahapan penanaman eksplan yang sudah steril ke dalam atau di atas medium buatan pada botol kultur. Teknik yang dilakukan untuk mendapatkan eksplan yang steril disebut teknik aseptis, dengan mengambil atau mengiris bagian tanaman. Entkas dan LAF (Laminar Air Flow) merupakan peralatan utama untuk melaku- kan kerja secara aseptis. Gambar 9.3 LAF (laminar air flow) c) Pemeliharaan Tahapan setelah inokulasi adalah meletakkan atau menyimpan botol-botol kultur secara rapi dan teratur pada ruang pemeliharaan (ruang inkubator), yaitu di rak-rak pemeliharaan. Selama pemeliharaan, kultur diamati secara rutin untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembang- an eksplan. Ruang inkubator harus dalam keadaan bersih dan dilengkapi dengan pengatur suhu ruangan serta sumber cahaya (lampu), sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembanagan eksplan. d) Aklimatisasi Tahapan setelah memelihara kultur yaitu menyesuaikan tanaman agar mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Proses ini dise- but aklimatisasi. Perlakuan sebelum memindahkan atau menumbuh- kan tanaman hasil kultur jaringan pada lingkungan luar (lapangan), yaitu menumbuhkan kultur dalam suatu ruangan khusus (green hause), dengan mengatur faktor kelembaban, cahaya, dan suhu. Gambar 9.4 Tahapan pembentukan tanaman baru (pada wortel) (a) wortel (b) potongan wortel bentuk bulat (j) (h) (f ) (+ 1 cm) (g) (c) dibuang bagian tepi (i) sehingga berbentuk kubus (d) dimasukkan ke dalam medium (mengandung zat pengatur tumbuh) kalus (e) tumbuh kalus (f - i) tahapan perkembangan sampai terbentuk tanaman kecil (a) (b) (c) (d) (e) (j) tanaman wortel dewasa Ada beberapa manfaat dan keuntungan kultur jaringan tanaman, antara lain: menghasilkan tanaman atau individu baru dalam jumlah besar dan cepat (waktu relatif singkat); menghasilkan tanaman bebas virus, menghasilkan tanaman yang persis dengan induknya, sehingga dapat melestarikan sifat tanaman induk; menghasilkan hibrid baru me- lalui persilangan somatis (melalui fusi atau penggabungan protoplas); menghasilkan tanaman haploid (melalui kultur mikrospora), sehingga untuk pemuliaan tanaman; untuk menyimpan plasma nutfah; untuk menyelamatkan embrio; hanya memerlukan tempat yang relatif sem- pit; serta semua bagian tanaman dapat digunakan. 244 Biologi Kelas XII
  • 254.
    2) Rekayasa Genetika Tahun 1973 merupakan sejarah yang mengawali penelitian sebe- Galeri lum berkembangnya rekayasa genetika, yaitu pencangkokan gen ma- Perdebatan Tanaman malia ke dalam sel bakteri, sehingga menimbulkan fenotip maupun Transgenik genotip yang baru. Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan melalui: Sebagian orang menganggap tanaman a) Teknologi DNA Rekombinan (Recombinant DNA transgenik sangat penting Technology) karena dapat meningkatkan kualitas hasil panen petani. Teknologi DNA rekombinan atau disebut juga Rekayasa Ge- Namun, sebagian lagi menganggap tanaman netika adalah suatu metode biokimiawi atau manipulasi gen, dengan transgenik akan membawa cara menyisipkan (insert) atau menggabungkan gen yang dikehendaki bencana. Bahkan, beberapa ke dalam suatu organisme. Hasil penggabungan DNA dari individu aktivis penolak tanaman hasil rekayasa genetika yang tidak sama ini disebut DNA rekombinan. Sementara itu, gen melakukan protes keras dari satu individu yang disisipkan atau digabungkan pada gen individu dengan merusak tanaman- yang lain disebut transgen, individunya disebut transgenik (misalnya: tanaman hasil rekayasa tanaman transgenik). genetika tersebut. Teknologi DNA rekombinan memerlukan suatu perantara atau Green, Makanan Rekayasa Genetika, hlm. 5 vektor berupa plasmid bakteri (DNA berbentuk lingkaran yang ter- dapat di luar kromosom), sehingga merupakan bentuk teknologi plas- mid. Adapun syarat-syarat vektor yang baik antara lain: mempunyai kemampuan untuk bereplikasi sendiri dan melakukan transkripsi; mampu memasuki sel; mampu menjadi bagian genom sel; serta mem- punyai ciri khusus, sehingga sel yang ditransformasi dapat dikenali oleh sel yang tidak ditransformasi. Segmen DNA atau gen yang disi- sipkan akan berkembang di dalam sel individu penerima (inang atau host) dan tidak akan mengalami perubahan fungsi atau tetap berfungsi, sebagaimana pada sel yang diambil gennya. Salah satu contoh rekayasa genetika yang sudah berhasil adalah penyisipan atau pemindahan gen manusia sebagai penghasil insulin, ke dalam plasmid bakteri Escherichia coli. bakteri isolasi DNA plasmid dan DNA penghasil insulin Plasmid Day, Genetika, hlm. 30 kromosom bakteri DNA kromosm (manusia) DNA rekombinan gen penghasil insulin plasmid dimasukkan ke dalam sel bakteri Gambar 9.6 Suntik insulin pada bakteri rekombinan penderita diabetes penggandaan gen salinan produk pro- tein penghasil insulin Gambar 9.5 Rekayasa genetika untuk menghasilkan insulin. hormon insulin Bioteknologi 245
  • 255.
    b) Transplantasi Nukleus Dua ahli mikrobiologi (Robert Briggs dan Thomas King) adalah orang yang pertama kali melakukan percobaan transplantasi nukleus pada tahun 1950-an. Kemudian, John Gurdon melanjutkan penelitian tersebut. Mereka menghancurkan nukleus dari sel telur katak menggu- nakan radiasi sinar ultra violet dan menggantinya dengan nukleus dari sel usus embrio katak (berudu) yang sedang berkembang. Nukleus dari sel usus tersebut diambil dengan mikropipet. Bila nukleus berasal dari sel usus embrio muda yang belum terdiferensiasi, maka sel telur pe- nerima (resipien) dapat berkembang menjadi berudu. Perkembangan ini tidak terjadi, jika nukleus diambil dari sel usus berudu yang telah terdiferensiasi. Transplantasi atau pemindahan nukleus dari satu sel ke sel yang lain dapat menghasilkan individu yang baru. Mikropipet Embrio katak atau berudu Sel usus Sel telur Nukleus sel usus Ultraviolet Nukleus Embrio (8 sel) Berudu Telur katak Nukleus didegradasi Gambar 9.7 Transplantasi nukleus pada katak c) Kloning Selain transplantasi gen, pembentukan individu baru dapat di- lakukan dengan teknik yang disebut kloning. Kloning adalah suatu Galeri metode untuk menghasilkan keturunan atau individu yang identik se- cara genetik dengan induknya. Dolly Akhirnya Mati Pada tahun 1997, para peneliti dari Scotlandia (Ian Wilmut dan rekan-rekannya) berhasil menghasilkan seekor domba yang kemudian Dolly hasil kloning tidak mempunyai umur yang diberi nama Dolly. Pada penelitiannya, mereka mengambil sel telur panjang dan mati pada usia dari satu domba dan menghilangkan nukleusnya. Selanjutnya, sel telur muda. Meskipun para ahli tanpa nukleus tersebut digabungkan dengan sel kelenjar susu (ambing) berhasil melakukan kloning, mereka juga menemukan dari domba lainnya menggunakan aliran arus listrik. Setelah 6 hari kelemahan kloning, yaitu ditumbuhkan dalam kultur, terbentuk embrio dan ditanam di dalam hewan hasil kloning tidak uterus domba lainnya (domba ke-3 yang mirip dengan pendonor sel sesehat hewan yang berkembang biak secara telur). Akhirnya, domba tersebut melahirkan anak yang identik dengan alami. Dolly mati disebabkan domba pendonor sel ambing. penyakit yang berhubungan Para ahli dapat saja menerapkan kloning pada manusia, sehingga dengan usia. Day, Genetika, hlm. 36 dihasilkan klon dari manusia itu sendiri (pria maupun wanita) yang mempunyai sifat identik. 246 Biologi Kelas XII
  • 256.
    Pendonor sel kelenjar susu Pendonor sel telur Sel telur dari ovarium Kultur sel ambing Sel telur tanpa nukleus Nukleus dihilangkan Sel berfusi Nukleus dari sel ambing Dikultur Embrio awal Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 420 Ditanam pada uterus domba ke-3 Induk asuh Perkembangan embrionik Anak domba (Dolly) yang identik dengan pendonor sel susu Gambar 9.8 Kloning menghasilkan domba Dolly Nah, dari uraian tentang kloning tersebut, ikutilah rubrik Diskusi berikut. D i s k u s i Bagaimana pendapat kalian jika manusia baru diciptakan atau dihasilkan dari teknik kloning? Setujukah kalian dengan cara ini? Adakah negara di dunia ini yang telah mempraktikkan kloning pada manusia? Kalian dapat menelusuri informasi melalui internet atau sumber lain. Diskusikan dengan teman kalian dan jelaskan pendapat serta alasan kalian di depan kelas. d) Teknologi Hibridoma Teknologi hibridoma adalah suatu metode penggabungan (fusi) dua macam sel dari organisme yang sama atau berbeda untuk mendapatkan sel hibrid (hibridoma) yang mempunyai kombinasi kedua sifat tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan tenaga listrik, sehingga prosesnya disebut elektrofusi. Teknologi hibridoma menghasilkan antibodi minoklonal, yaitu antibodi murni yang tidak tercemar oleh kuman atau protein lain. Teknik ini dikembangkan oleh Kohler dan Mistein, dengan menyun- Bioteknologi 247
  • 257.
    tikkan antigen kedalam tubuh tikus atau kelinci. Selanjutnya, tikus atau kelinci tersebut membentuk antibodi. Sel pembentuk antibodi dari limpa tikus atau kelinci dipisahkan dan diambil, kemudian me- leburkan atau menggabungkan sel tersebut dengan sel kanker. Peng- gabungan kedua sel tersebut membentuk sel hibridoma. Sel pengha- sil antibodi hasil kultur sel hibridoma dipisahkan kemudian dikultur. Dengan demikian dihasilkan beberapa antibodi monoklonal dari be- berapa kultur sel. Sel kanker Fusi sel penghasil antibodi Kultur hibridoma Pemisahan hibridoma Antibodi monokonal dan sel kanker penghasil antibodi penghasil anti bodi Sel limpa penghasil antibodi Gambar 9.9 Pembentukkan antibodi monoklonal melalui teknik hibridoma Setelah kalian mempelajari pengertian dan jenis-jenis bioteknologi, lakukanlah tugas di rubrik Telisik dan selesaikan Uji Kompetensi berikut. T e l i s i k Mencari Informasi Produk Bioteknologi Konvensional Pelajarilah kembali uraian tentang bioteknologi, kemudian lakukan langkah-langkah berikut. 1. Siapkan alat tulis serta peralatan lain untuk keperluan mencari informasi di internet. 2. Carilah informasi tentang brbagai produk hasil bioteknologi konvensional serta carilah salah satu cara pembuatan (fermentasi) produk tersebut (kalian dapat memilih fermentasi pada kecap atau tauco). 3. Buatlah bagan menurut pemahaman kalian sendiri, tentang proses fermentasi yang kalian peroleh. 4. Setelah kalian mengetahui cara pembuatan kecap atau tauco atau produk bioteknologi kon- vensional yang lain, buatlah tabel yang menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional de- ngan bioteknologi modern. Bioteknologi No. Konvensional Modern 1. 2. 3. 4. 5. 248 Biologi Kelas XII
  • 258.
    Uji Kompetensi 3. Jelaskan perbedaan prinsip antara biote- knologi konvensional dan bioteknologi modern. Kerjakanlah soal-soal berikut. 4. Jelaskan tentang teknologi hibridoma. 1. Apa yang kalian ketahui tentang teknologi 5. Buatlah bagan dan jelaskan tentang teknik dan bioteknologi? transplantasi nukleus pada katak. 2. Jelaskan prinsip dari bioteknologi dan salah satu pendapat tentang definisi bioteknologi dari beberapa ahli. Kalian telah memahami dengan baik pengertian bioteknologi dan jenis-jenisnya, bukan? Selanjutnya, kalian akan mempelajari tentang Galeri implikasi bioteknologi berikut ini. Penemuan Penisilin B. Implikasi (Dampak) Bioteknologi pada Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat Sampai saat ini, perkembangan ilmu masih akan terus berkem- bang di kemudian hari. Seiring perkembangan tersebut, bioteknologi mempunyai dampak positif maupun dampak negatif. 1. Dampak Positif Penisilin secara tak Bioteknologi mempunyai dampak (implikasi) bagi perkembangan sengaja ditemukan oleh Sir Alexander Flemming pada berbagai bidan, baik bidang pangan, pertanian, kesehatan dan peng- tahun 1928, ketika sedang obatan, maupun bidang peternakan. Dampak positif dari bioteknologi meneliti influenza. Flemming adalah dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi peningkat- memerhatikan sebuah an kesejahteraan manusia. bidang yang sangat bersih pada cawan petri yang berisi a. Produk Bioteknologi pada Berbagai Bidang biakan bakteri. Pengujian menunjukkan bahwa bidang Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ilmu yang satu saling yang bersih itu dikelilingi berkaitan dengan ilmu yang lainnya. Oleh karena itu, perkembangan sebuah bercak jamur yang menghasilkan antibiotik suatu ilmu juga berdampak pada perkembangan ilmu yang lain. pembunuh bakteri . Setelah Mikroorganisme yang dikembangkan dalam bioteknologi mampu diidentifikasi, jamur tersebut mengubah bahan mentah hingga memiliki nilai tambah lebih tinggi, merupakan genus Penicillium. Kemudian, ia menamakan seperti pada pembuatan obat-obatan dan pembuatan makanan (meng- antibiotik yang ditemukannya ubah bahan pangan). Beberapa produk bioteknologi dapat kalian lihat dengan nama Penisilin. pada tabel berikut. Roberts, Serendipity, hlm. 161 Tabel 9.2. Produk Bioteknologi Konvensional dan Modern pada Berbagai Bidang Ilmu Bioteknologi Bidang Konvensional Modern 1. Kesehatan dan a. Zat penghambat estrogen a. Menghasilkan hormon pertumbuhan Pengobatan (untuk program KB). (STH = Somatotroph Hormon). Bioteknologi 249
  • 259.
    b. Metabolit sekunder,seperti b. Manipulasi produk vaksin oleh Escherichia antibiotik penisilin oleh coli dan antibiotik baru hasil fusi sel. Penicillium chrysogenum dan c. Interferon, merupakan antibiotik yang P. notatum, khloromfenikol dimodifikasi dan berfungsi untuk melawan oleh Streptomyces venezuelae, melanoma (kanker darah) dan membantu gramisidin (Bacillus brevis), menyembuhkan rematik tulang. tetrasiklin (Streptomyces d. Antibodi monoklonal, untuk aureofaciens), dan mendiagnosis penyakit dan meningkatkan streptomisin oleh Streptomyces kekebalan tubuh terutama terhadap griseus. kanker. e. Protein hasil rekayasa genetika untuk mengatasi penyakit jantung dan stroke. 2. Pangan a. Tempe dengan jamur a. Makanan sup, keju, saus, kue, dan pizza. Rhizophus oryzae. b. Makanan dari bahan kentang (keripik b. Oncom dengan jamur kentang) yang mengandung sedikit pati Monilia sitophila. dan tidak banyak menyerap minyak saat c. Tape singkong dengan jamur digoreng, sehingga lebih sehat dimakan. ragi Saccharomyces cereviceae. c. Makanan manis seperti cokelat, es krim, d. Keju dan yogurt dari susu makanan sereal, dan beberapa makanan dan menggunakan bakteri bayi. Lactobacillus sp. d. Tomat yang berair banyak dan segar. e. Nata de coco, brem bali, e. Minyak goreng kanola. kecap, tauco, minuman anggur, bir, sake, roti, cuka, asinan, minuman beralkohol, dan susu fermentasi. f. Asam amino (asam glutamat) sebagai penambah rasa (MSG) dan lisin yang berperan dalam pembuatan roti. 3. Pertanian a. Hidroponik (cara bercocok a. Menghasilkan tanaman kedelai unggul tanam tanpa menggunakan (kedelai tengger dan kedelai camar hijau) media tanah). melalui radiasi dan seleksi biji-biji kedelai. b. Pembuatan kompos padat. b. Tanaman kedelai, jagung, kapas, dan c. Apel hasil persilangan yang kanola yang tahan terhadap herbisida atau mempunyai sifat segar berair insektisida. dan tahan penyakit. c. Tanaman melon yang masak lebih lambat sehingga tetap segar lebih lama, dan stroberi yang lebih manis. d. Biji gandum yang besar dan enak. e. Jagung modern dengan biji yang besar dan segar berair. 250 Biologi Kelas XII
  • 260.
    4. Peternakan a. Menghasilkan domba Marino a. Anak zebra yang mempunyai garis-garis berkaki pendek. persis dengan induknya. b. Sapi Jersey hasil seleksi, b. Babi dan ikan yang tumbuh besar dan menghasilkan banyak susu. cepat. c. Domba Dolly hasil kloning yang mirip dengan induknya. 5. Industri a. Mentega oleh bakteri asam a. Beberapa produk manipulasi vaksin. laktat. b. Asam sitrat oleh Aspergillus niger, asam laktat oleh Lactobacillus sp. c. Protein sel tunggal oleh Chlorella sp. dan Spirulina sp. d. Enzim amilase oleh Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, dan Bacillus subtilis. e. Vitamin B12 oleh Pseudomonas sp. dan Propioni bacterium. Selain produk-produk yang telah disebutkan pada Tabel 9.3, produk-produk lain dari bioteknologi yang bermanfaat bagi peningkat- an kesejahteraan yaitu: 1) Pembasmi hama tanaman Penerapan bioteknologi untuk pembasmian hama tanaman de- ngan memanfaatkan mikroorganisme disebut biological control. Salah satu contoh mikroorganisme yang digu- nakan adalah Bacillus thuringensis, yaitu bakteri yang digunakan sebagai patogen terhadap hama tanaman (ulat). Beberapa bakteri Bacillus thuringensis yang dikem- bangkan untuk membasmi hama tanam- an adalah: (a) (b) a) Bacillus thuringensis varietas tenebri- onis, menyerang kumbang kentang Colorado dan larva kumbang kayu. b) Bacillus thuringensis varietas kursta- ki, menyerang berbagai jenis ulat dok. PIM dok. PIM tanaman pertanian. (c) (d) c) Bacillus thuringensis varietas israel- Gambar 9.10 Berbagai produk bioteknologi ensis, menyerang nyamuk dan lalat hitam. (a) keju (b) nata de coco d) Bacillus thuringensis varietas aizawai, menyerang larva ngengat. (c) mentega (d) cuka Bioteknologi 251
  • 261.
    Selain pembasmi hamatanaman, rekayasa genetika juga mampu Galeri menghasilkan mikrobia (mikroorganisme) yang membunuh bakteri pembentuk salju (snow maker) atau kristal es yang merusak tanaman Racun Bt Menghentikan (Pseudomonas syringae). Hama Tanaman 2) Tanaman Pengikat Nitrogen Di Amerika Utara, ulat akar jagung dapat Bioteknologi dapat menghasilkan tanaman yang mampu mengikat menghancurkan tanaman nitrogen bebas dari udara dengan menggunakan bakteri seperti Rhizo- jagung. Akan tetapi, para bium dan Acetobacter. ahli mampu mengatasi hal ini dengan membentuk racun Bt 3) Pengelola limbah oleh bakteri tertentu. Racun Bioteknologi dapat menghasilkan mikroorganisme strain baru tersebut dapat membunuh hama (serangga) dan aman yang dapat mengurangi polutan. Bakteri Clostridium butyricum digu- bagi manusia. Caranya nakan untuk mengatasi limbah cair yang mengandung gula sebagai adalah menambahkan gen limbah buangan dari pabrik alkohol. Bakteri tersebut mampu mengu- pembunuh serangga tersebut ke dalam tanaman jagung, raikan gula menjadi gas H2. sehingga jagung dapat Bakteri kelompok metanogen (penghasil metana), yaitu Meta- membunuh sendiri hama nomonas mecanica dapat menguraikan limbah bahan-bahan organik tanaman. (kotoran ternak). Mikroorgansime dapat digunakan dalam proses bio- Green, Makanan Rekayasa Genetika, hlm. 15 remediasi karena mengurangi bahan-bahan polutan dan meningkatkan kualitas tanah dan air. 4) Pemisah logam dari bijihnya Bakteri Thiobacillus ferooksidans merupakan bakteri yang mem- peroleh energi hasil oksidasi zat anorganik (besi dan belerang pada batuan), sehingga tergolong dalam kemolitoautotrof. Bakteri ini dapat tumbuh subur pada lingkungan tanpa zat organik karena dapat meng- gunakan karbon langsung dari CO2 di udara dan dapat tumbuh pada lingkungan asam. Berikut ini adalah tahapan bakteri, dalam memisahkan tembaga dari bijihnya: a) Bakteri bereaksi dan melarutkan senyawa belerang dan besi dalam batuan. Selanjutnya, bakteri mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. b) Unsur S dalam FeS2 berekasi dengan ion hidrogen dan molekul oksigen membentuk H2SO4. 3+ c) Ion Fe pada bijih yang mengandung CuSO4, mengoksidasi ion Cu+ menjadi Cu2+ dan bereaksi dengan SO42- dari H2SO4 sehingga membentuk CuSO4. d) Reaksi selanjutnya adalah sebagai berikut: CuSO4 + 2Fe + H2SO4 2 FeSO4 + Cu + 2H+ 5) Menghasilkan bayi tabung Pada umumnya, pasangan yang menginginkan bayi tabung adalah pasangan yang mempunyai hambatan dalam menghasilkan keturunan 252 Biologi Kelas XII
  • 262.
    (infertilitas). Beberapa penyebabinfertilitas yaitu tersumbatnya saluran sel telur pada istri (35%), masalah antibodi, lendir mulut rahim tidak Galeri normal, endometriosis, dan masalah sperma suami. Untuk menjalankan proses bayi tabung, pertama-tama sperma Bayi Tabung Pertama dari orang tua yang akan digunakan untuk membentuk bayi tabung di- Metode bayi tabung simpan secara terjaga (melalui pembekuan) pada suatu tempat penyim- di Inggris berhasil panan khusus yang disebut bank sperma. Pengambilan sel telur dilaku- menghadirkan bayi perempuan bernama Louise kan melalui teknik yang disebut laparoskopi. Bayi tabung dihasilkan Brown pada tahun 1978. melalui penyatuan atau penggabungan sel telur dan sperma secara in Sejak kelahiran Brown, vitro (di dalam tabung khusus dengan kondisi sama seperti kondisi di teknik bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) dalam rahim). Setelah mengalami masa kultur beberapa waktu, zigot semakin populer di dunia. Di atau embrio ditanam di dalam rahim wanita. Embrio semakin berkem- Indonesia, IVF pertama kali bang di dalam rahim dan akhirnya wanita tersebut dapat melahirkan. diterapkan di Rumah Sakit Anak-Ibu (RSAB) Harapan Sebelum menggunakan metode bayi tabung, untuk menolong pa- Kita, Jakarta, pada tahun sangan suami-istri tidak subur digunakan teknik inseminasi buatan, 1987. Teknik tersebut berhasil yakni penyemprotan sejumlah cairan semen suami ke dalam rahim melahirkan bayi tabung pertama, Nugroho Karyanto, dengan bantuan alat suntik. Dengan cara ini, diharapkan sperma lebih pada 2 Mei 1988. Setelah mudah bertemu dengan sel telur. Namun, tingkat keberhasilannya itu, lahir sekitar 300 “adik” hanya 15%. Nugroho, di antaranya dua kelahiran kembar empat. Sebelum kalian melanjutkan bahasan tentang dampak negatif bioteknologi, ikutilah rubrik Diskusi berikut. www.indomedia.com D i s k u s i Bagaimanakah pendapat kalian tentang adanya berbagai produk yang dihasilkan dari proses rekayasa genetika, terutama tanaman dan hewan transgenik? Diskusikan hal ini dengan kelompok kalian dan jelaskan di depan kelas. 2. Dampak Negatif Pada umumnya, bioteknologi memberikan manfaat. Akan tetapi, tidak selamanya hasil bioteknologi selalu menguntungkan. Beberapa dampak negatif bioteknologi yaitu: Kilas a. Mengancam kelestarian alam Di kelas X, kalian telah mem- Sebagian orang menganggap bahwa produk hasil rekayasa ge- pelajari bahwa aliran energi netika tidak selalu mengalami pengujian secara ketat dan sempurna. terjadi melalui sistem atau Oleh karena itu, mereka juga menyatakan bahwa produk hasil rekayasa rantai makanan dari produ- sen, konsumen I, konsumen genetika (terutama tanaman transgenik) hendaknya tidak ditanam se- II, dan seterusnya. Apa yang belum adanya pengujian yang benar-benar meyakinkan. Nampaknya, terkandung pada individu bioteknologi juga dapat memengaruhi kehidupan alam ini karena: produsen, akan semakin terakumulasi pada konsumen 1) Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak yang lebih tinggi. berbahaya Selain membunuh hama penyakit, tanaman transgenik juga dapat membunuh hama yang tidak merusak tanaman. Serbuk sari tanam- Bioteknologi 253
  • 263.
    an jagung transgenikdapat membunuh ulat kupu-kupu Monarch, meskipun ulat tersebut tidak merusak tanaman jagung. Bahkan, racun tanaman tersebut dapat masuk ke dalam tanah dan dapat merugikan organisme di dalamnya. 2) Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung Organisme lain yang terkena dampak adanya tanaman transgenik adalah burung, baik burung pemakan biji tanaman maupun bu- rung pemakan serangga. Racun yang ada pada tanaman transgenik akan masuk ke dalam tubuh serangga pemakan tanaman tersebut. Apabila burung memangsa serangga tersebut, maka burung juga akan membawa racun dari tanaman transgenik. 3) Agen penyerbuk dapat menyebarkan gen-gen rekayasa genetika Lebah, angin, dan beberapa serangga penyerbuk berperan dalam memindahkan serbuk sari suatu tanaman ke tanaman yang lain. Jika serbuk sari dari tanaman hasil rekayasa genetika menyebar Day, Genetika, hlm. 32 pada tanaman biasa (bukan hasil rekayasa genetika), maka gen-gen rekayasa genetika dapat pula menyebar pada tanaman yang lain. 4) Rekayasa genetika dapat menghasilkan gulma-gulma super Gen-gen hasil rekayasa genetika yang digunakan sebagai herbisida Gambar 9.11 Tanaman mengandung gen rekayasa dapat berpindah pada gulma. Seiring berjalannya waktu, gulma genetika. tersebut akan dapat menyesuaikan diri terhadap racun tanaman. Akibatnya, gulma menjadi semakin tahan terhadap racun herbi- sida tersebut dan menghasilkan gulma-gulma super. b. Mengancam kesehatan Selain faktor lingkungan, dampak bioteknologi juga berpengaruh pada kesehatan masyarakat, antara lain: 1) Kedelai transgenik dapat menyebabkan gangguan kesehatan Pada tahun 1990-an, rekayasa genetika dapat menghasilkan kede- lai transgenik yang mengandung gen kacang Brasil. Akan tetapi, beberapa orang yang mengonsumsi kedelai tersebut menunjukkan alergi atau reaksi yang buruk. 2) Makanan dari bahan kentang dapat mengganggu kesehatan Meskipun kentang yang mengandung sedikit pati (lebih sedikit menyerap minyak goreng dan dikatakan makanan sehat) dapat dihasilkan melalui rekayasa genetika, hal ini tetap membuat para ahli khawatir dan menganggap makanan-makanan sehat yang lain lebih aman dikonsumsi. 3) Gen rekayasa genetika dapat menimbulkan masalah tulang Tikus, hewan, dan ayam merupakan hewan yang digunakan untuk menguji makanan hasil rekayasa genetika sebelum dikonsumsi ma- nusia. Para ahli menguji kentang transgenik pada tikus dan ternya- ta membahayakan organ-organ dalam tikus. Selain itu, masuknya 254 Biologi Kelas XII
  • 264.
    gen rekayasa genetikadalam tubuh babi menyebabkan adanya masalah pada tulang. 3. Solusi untuk Mengatasi Kontroversi Rekayasa Genetika Seperti telah kalian ketahui bahwa tidak semua orang menerima dengan positif hasil dari rekayasa genetika. Berikut ini adalah beberapa solusi yang dapat dipilih sebagai jalan terbaik untuk memenuhi kebu- tuhan hidup manusia. a. Peningkatan peralatan pertanian yang canggih dan mencukupi Peralatan pertanian yang canggih memungkinkan peningkatan Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 341 produksi pangan. Pengelolaan tanah dan penyediaan air yang baik dalam pertanian dapat menghasilkan bahan makanan yang lebih ban- yak dan berkualitas. Negara yang maju dan kaya dapat membantu memberikan per- alatan pertanian yang canggih bagi negara-negara miskin, untuk me- ningkatkan produk pertanian. Tidak menutup kemungkinan, hal ini dapat mengatasi masalah kelaparan yang melanda dunia. b. Mengembangkan teknik pertanian hidroponik Gambar 9.12 Tanaman Hidroponik merupakan cara untuk mengatasi keinginan meng- hidroponik hasilkan tanaman rekayasa genetika, terutama di daerah yang kaya air tetapi tandus. Hidroponik adalah cara menumbuhkan tanaman tanpa medium tanah, tetapi menggunakan air yang mengandung mineral- mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Misalnya, stroberi dapat tumbuh tanpa tanah. c. Menggunakan metode alami untuk menghasilkan tanaman Para petani melakukan metode alami untuk mengatasi metode rekayasa genetika. Salah satu contohnya adalah menggunakan serangga pemakan hama (kumbang koksinelid) untuk mengganti bahan kimi- awi pembasmi hama. Sebagian pihak menganggap cara ini lebih baik dibanding cara rekayasa genetika. Nah, setelah kalian mempelajari secara lengkap tentang bioteknolo- gi, lakukanlah rubrik Telisik dan Uji Kompetensi berikut. T e l i s i k Membandingkan Pendapat Tentang Bayi Tabung Lakukanlah kegiatan ini dengan menelusuri informasi melalui internet, surat kabar atau sumber yang lainnya. Lakukanlah langkah-langkah berikut. 1. Siapkanlah peralatan yang diperlukan dalam pencarian informasi di berbagai sumber. 2. Carilah informasi tentang berbagai pendapat tentang bayi tabung, baik berupa artikel atau dalam bentuk berita. Bioteknologi 255
  • 265.
    3. Buatlah tabel yang menunjukkan alasan orang menolak atau mendukung adanya bayi tabung. Alasan No. Menolak Mendukung 1. 2. 3. 4. 4. Presentasikan hasil pencarian informasi kalian dan berilah tanggapan terhadap berbagai pendapat tersebut di depan kelas. Uji Kompetensi 3. Jelaskan implikasi bioteknologi konven- sional dan modern pada bidang keseha- tan dan pengobatan. Kerjakanlah soal-soal berikut ini. 4. Sebutkan beberapa dampak negatif dari 1. Jelaskan peran mikroorganisme dalam bio- bioteknologi teknologi. teknologi. 5. Jelaskan tentang implikasi bioteknologi 2. Sebutkan beberapa bidang yang terpengar- yang berperan dalam pengelolaan lim- uh oleh adanya bioteknologi. bah. Ikhtisar 1. Bioteknologi merupakan teknologi pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia. 2. Beberapa ahli yang mendefinisikan arti bioteknologi, antara lain: Bull Etaf (1982), Smith (1981), Tri Wibowo (2001), dan Primrose (1987). 3. Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, bioteknologi dibedakan men jadi dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. 4. Rekayasa genetika adalah suatu metode biokimiawi atau manipulasi gen, dengan cara menyisip kan (insert) atau menggabungkan gen yang dikehendaki ke dalam suatu organisme. 7. Ciri atau sifat dari bioteknologi konvensional, antara lain: masih menerapkan teknik-teknik biologi, bioteknologi, dan rekayasa genetika yang terbatas, masih menggunakan mikroorganisme seadanya, belum mengembangkan teknik sampai tingkatan molekuler yang terarah, belum sepenuhnya steril (bebas dari mikrobia yang tidak diinginkan), jumlah produknya relatif sedikit, serta kualitasnya belum terjamin. 8. Produk-produk lain dari bioteknologi konvensional, antara lain: bahan bakar (metana, etana, dan propana), enzim (enzim -amilase, lipase, dan proteinase), metabolit primer (asam-asam organik dan alkohol), metabolit sekunder (zat warna dan antibiotik), dan asam amino (zat glutamat dan lisin). 9. Metode-metode mutakhir bioteknologi (currents methods of biotechnology), antara lain: kultur jaringan dan rekayasa genetika (teknologi DNA rekombinan, transplantasi nukleus, kloning, dan teknologi hibridoma). 10. Kultur jaringan merupakan suatu teknik atau metode untuk mengisolasi bagian-bagian tanaman (sel, jaringan, atau organ seperti akar, batang, daun, dan pucuk) kemudian menumbuhkan bagian tersebut secara aseptis (teknik untuk mendapatkan kondisi suci hama) di dalam atau di 256 Biologi Kelas XII
  • 266.
    atas medium budidaya(in vitro). Dengan demikian, bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan dapat menjadi tanaman lengkap kembali. 11. Transplantasi atau pemindahan nukleus dari satu sel ke sel yang lain dapat menghasilkan indi- vidu yang baru. 12. Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan atau individu yang identik secara genetik dengan induknya. 13. Teknologi hibridoma adalah suatu metode penggabungan (fusi) dua macam sel dari organisme yang sama atau berbeda untuk mendapatkan sel hibrid (hibridoma) yang mempunyai kombinasi kedua sifat tersebut. 14. Mikroorganisme yang dikembangkan dalam bioteknologi mampu mengubah bahan mentah menjadi memiliki nilai tambah lebih tinggi, misalnya pada pembuatan makanan dan mengubah bahan pangan, pembuatan obat-obatan, membasmi hama tanaman, menanggulangi masalah pencemaran, dan pemisahan bijih logam. 15. Bioteknologi menghasilkan dampak positif dan negatif pada sains, lingkungan, teknologi, dan mayarakat. 16. Dampak positif bioteknologi, antara lain: menghasilkan pembasmi hama tanaman, menghasilkan tanaman pengikat nitrogen, berperan dalam pengelolaan limbah, dalam pemisahan logam dari bijihnya, dan menghasilkan bayi tabung. 17. Dampak negatif bioteknologi, antara lain: mengancam kelestarian alam, menghasilkan gulma- gulma super, serta dapat mengancam kesehatan. S e n a r a i k a ta Aseptis Usaha untuk menjaga keadaan sekitar Metabolit sekunder Senyawa hasil metabolisme (lingkungan) tetap steril yang tidak berperan langsung dalam pertumbuhan Diferensiasi Sel yang mengalami perkembangan organisme penghasilnya sedemikian rupa, sehingga sel menjadi berbeda se- Mieloma Kanker yang sangat ganas dan sel-selnya cara fungsional dan struktural dibandingkan dengan terus membelah sel di sekitarnya Plasma nutfah Variasi genotip dan fenotip ber- Endometriosis Pertumbuhan lapisan lendir (en- dasarkan keseragaman morfologi (bentuk luar) dometrium) pada tempat yang tidak semestinya suatu tumbuhan (misalnya pada ovarium) Protoplas Disebut sel telanjang, merupakan sel Herbisida Senyawa kimia yang berfungsi sebagai yang telah kehilangan dinding selnya racun atau penghambat hama (gulma) tanaman. Steril Keadaan bebas dari mikrobia atau mikroor- Hibridoma Sel-sel hasil fusi (penggabungan) dua ganisme yang tidak diinginkan sel dari organisme yang sama atau berbeda Sterilisasi Proses yang dilakukan untuk mendapat- Inkubator Alat atau tempat yang digunakan untuk kan keadaan steril pada alat dan bahan menginkubasi atau memelihara suatu kultur Transplantasi nukleus Pemindahan atau penyisi- Klon Individu hasil kloning atau hasil dari teknologi pan nukleus dari satu sel ke sel lain yang berbeda DNA rekombinan, yang mempunyai sifat identik ZPT Zat pengatur tumbuh, merupakan senyawa secara genetik dengan induknya organik yang ditambahkan dari luar secara sengaja Kemolitoautotrof Sifat organisme yang menggu- pada suatu medium kultur (bukan berasal dari nakan sumber energi berupa bahan kimia, meng- tumbuhan itu sendiri) untuk mendukung petumbuhan gunakan sumber karbon, dan penerima elektron dan perkembangan kultur berupa zat anorganik Bioteknologi 257
  • 267.
    Ulangan Harian A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 2) menghasilkan produk steril 3) kualitasnya standar 1. Pemanfaatan mikroorganisme untuk meng- hasilkan produk yang berguna bagi manusia 4) menggunakan mikroorganisme seadanya dan perkembangan ilmu terapan yang me- 5) belum mengembangkan teknik sampai nyebabkan transformasi atau perubahan, tingkatan molekuler yang terarah baik tentang teknik, prosedur, atau bahan, 6) belum sepenuhnya steril sesuai dengan kebutuhan proses produksi 7) jumlah produknya relatif sedikit merupakan definisi dari …. 8) produksi dalam jumlah lebih banyak a. fermentasi dan produksi 9) kualitas terjamin b. teknologi dan bioteknologi Yang merupakan ciri bioteknologi konven- c. produksi dan fermentasi sional antara lain …. d. bioteknologi dan fermentasi a. 1), 2), 3), 4), dan 5) e. bioteknologi dan teknologi b. 2), 3), 8), dan 9) c. 2), 4), 6), dan 7) 2. Berikut adalah beberapa pernyataan tentang d. 1), 4), 5), 6), dan 7) bioteknologi: e. 1), 2), 5), 7), dan 9) 1) merupakan bidang penerapan yang mengintegrasikan berbagai disiplin 4. Berdasarkan soal nomor 7, yang merupakan ilmu pengetahuan alam dan teknologi ciri bioteknologi modern adalah …. 2) melibatkan mikrobiologi, biokimia, a. 1), 2), 3), 4), dan 9) dan rekayasa genetika untuk meng- b. 2), 3), 8), dan 9) hasilkan produk dan jasa c. 2), 4), 6), dan 8) d. 1), 4), 5), 6), dan 7) 3) dalam sejarah perkembangannya, se- e. 1), 2), 5), 7), dan 9) luruh produk bioteknologi dihasilkan dalam kondisi steril 5. Yang merupakan contoh bioteknologi kon- 4) memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, vensional adalah …. alga, dan sel jaringan tumbuhan atau a. kloning hewan yang dibiakkan b. fermentasi 5) dikembangkan untuk meningkatkan c. kultur jaringan nilai tambah bahan mentah d. teknologi hibridoma e. teknologi DNA rekombinan pernyataan yang benar tentang bioteknolo- gi adalah …. 6. Yang merupakan produk bioteknologi mo- a. semua benar dern adalah …. b. 1), 2), 3), dan 4) saja a. hormon insulin c. 1), 2), 4), dan 5) saja b. alkohol dan asam organik d. 2), 3), 4), dan 5) saja c. bahan bakar berupa metana, etana, dan e. 1), 2) dan 5) saja propana 3. Berikut merupakan ciri-ciri bioteknologi: d. enzim amilase, lipase, dan proteinase 1) menerapkan teknik-teknik biologi, e. asam glutamat dan lisin bioteknologi, dan rekayasa genetika 7. Prinsip dari kultur jaringan tumbuhan yang terbatas adalah …. 258 Biologi Kelas XII
  • 268.
    a. memperbanyak tanaman secara vegeta- d. protein sel tunggal tif dari berbagai tanaman e. plasmid rekombinan b. meningkatkan nutrien tanaman hingga 12. Suatu metode untuk menghasilkan ketu- tanaman cepat membentuk jaringan runan atau individu yang identik secara ge- c. memperbaiki kondisi lingkungan netik dengan induknya disebut …. tanaman yang sedang tumbuh a. kultur jaringan d. menjaga kondisi lingkungan agar tanam- b. teknologi hibridoma an berkembang biak dengan cepat c. transplantasi nukleus e. menyilangkan tanaman yang mempu- d. kloning nyai sifat unggul untuk memperbaiki keturunan e. teknologi plasmid 8. Tahapan berurutan yang dilakukan dalam 13. Domba Dolly merupakan salah satu contoh teknik kultur jaringan adalah …. produk dari teknik …. a. persiapan, aklimatisasi, inokulasi, dan a. kultur jaringan pemeliharaan b. teknologi hibridoma b. aklimatisasi, persiapan, pemeliharaan, c. persilangan dan inokulasi d. kloning c. persiapan, pemeliharaan, aklimatisasi, e. teknologi plasmid dan inokulasi 14. Yang merupakan contoh hasil teknologi d. persiapan, inokulasi, pemeliharaan, dan DNA rekombinan dan teknologi hibridoma aklimatisasi adalah …. e. aklimatisasi, persiapan, inokulasi, dan a. domba Dolly dan antibodi monoklonal aklimatisasi b. insulin dan antibodi monoklonal 9. Proses penanaman kultur ke dalam medium c. domba Dolly dan insulin budidaya disebut …. d. antibodi monoklonal dan domba Dolly a. aklimatisasi e. insulin dan antibodi monoklonal b. inokulasi 15. Pada bidang pertanian, bioteknologi modern c. sterilisasi berperan dalam …. d. inkubasi a. cara bertanam hidroponik e. aseptis b. memperoleh tanaman sejenis melalui 10. Usaha untuk menjaga agar kondisi lingkungan persilangan sekitar tetap steril disebut …. c. menghasilkan kedelai unggul a. sterilitas d. pembuatan kompos padat b. sterilisasi e. menghasilkan metabolit primer c. teknik aseptis 16. Bioteknologi konvensional menghasilkan d. kontaminasi beberapa produk, misalnya …. e. polusi a. tanaman jagung yang resisten 11. Zat yang diambil dari sel khusus pada limpa b. tomat yang berair banyak dan segar dan mampu mengikat antigen disebut .... c. tanaman kedelai unggul a. interferon d. ternak unggul hasil rekayasa genetika b. antibodi monoklonal e. antibiotik untuk membunuh bakteri c. hormon pertumbuhan atau fungi Bioteknologi 259
  • 269.
    17. Mikroorganisme penghasil streptomisin 20. Berdasarkan soal nomor 19, yang mengan- adalah …. cam kelestarian alam adalah …. a. Streptomyces griceus a. 1), 2), dan 3) b. Bacillus thuringensis b. 2), 3), dan 4) c. Aspergillus niger c. 3), 4), dan 5) d. Rhizopus stolonifer d. 7), 8), dan 9) e. Penicillium notatum e. 8), 9), dan 10 18. Virus yang telah dilemahkan dan merang- sang sistem imun, sehingga meningkatkan B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. kekebalan atau pertahanan tubuh inang disebut .... 1. Apakah yang dimaksud dengan kultur jaring- a. interferon an? b. antibiotik 2. Sebutkan manfaat dan keuntungan kultur c. penisilin jaringan. d. streptomisin 3. Apakah yang dimaksud dengan: e. vaksin a. transgen 19. Berikut merupakan berbagai dampak bio- b. transgenik teknologi: c. klon 1) pembasmi hama tanaman 4. Bagaimanakah pengertian antibodi monok- 2) pemisahan logam dari bijihnya lonal? Berikan contoh pembuatannya. 3) membunuh ulat yang tidak berbahaya 5. Apakah yang dimaksud dengan kloning? 4) membahayakan burung Berikan contohnya. 5) menyebarkan gen-gen rekayasa genetika 6. Sebutkan beberapa zat pengatur tumbuh 6) tanaman pengikat nitrogen yang digunakan dalam kultur jaringan. 7) pengelolaan limbah 7. Jelaskan perbedaan bioteknologi konven- 8) menghasilkan gulma-gulma super sional dengan bioteknologi modern pada 9) kedelai transgenik menyebabkan be- bidang pertanian, peternakan, dan pangan. berapa orang sakit 10) menimbulkan masalah tulang 8. Sebutkan beberapa agen mikrobia dan anti- biotik yang dihasilkan. Yang merupakan dampak positif bioteknologi adalah .... 9. Jelaskan dampak bioteknologi yang dapat a. 2), 3), 6), dan 8) menghasilkan gulma-gulma super. b. 1), 2), 6), dan 7) 10. Sebutkan beberapa solusi untuk mengatasi c. 3), 4), 5), dan 10) masalah rekayasa genetika. d. 5), 7), dan 8) e. 6), 7), dan 8) 260 Biologi Kelas XII
  • 270.
    Latihan Ujian AkhirSekolah A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 4. Salah satu manfaat jamur di bidang kesehat- an adalah …. 1. Objek biologi yang untuk mempelajarinya a. menghasilkan aflatoksin dibutuhkan alat bantu berupa mikroskop b. menyebabkan kurap atau panu adalah .... c. menghasilkan penicillin a. sel, jaringan, dan individu d. parasit pada tanaman dan hewan b. atom, molekul, dan sel e. membentuk lumut kerak c. virus, bakteri, dan protista d. organel, sel, dan jaringan 5. Keanekaragaman suatu komunitas yang ter- diri dari hewan, tumbuhan, dan mikroor- e. jaringan, individu, dan populasi ganisme di suatu habitat disebut .... 2. Bakteriofag adalah virus yang menyerang a. keanekaragaman hayati bakteri …. b. keanekaragaman abiotik a. Balantidium coli c. keanekaragaman gen b. Escherichia coli d. keanekaragaman jenis c. Salmonella sp. e. keanekaragaman ekosistem d. Mycobacterium sp. 6. Spora tumbuhan lumut yang jatuh pada tem- e. Clostridium plasteurianum pat yang sesuai akan tumbuh membentuk .... 3. Contoh anggota Rodophyta ditunjukkan a. sporofit oleh gambar …. b. sporogonium a. c. tumbuhan lumut www.iptek.net.id.jpg.tif d. protonema e. protalium 7. Salah satu ciri khas Planaria adalah .... a. adaptif pada semua kondisi lingkungan greenmicroscope.wordpress.com.tif b. b. hidup sebagai parasit c. mampu bereproduksi secara generatif d. daya regenerasinya tinggi e. memiliki sel-sel penyengat c. 8. Ditinjau dari fungsinya, organisme yang w3.impa.br.jpg.tif berperan penting dalam mengembalikan unsur hara ke dalam ekosistem adalah .... a. konsumen dan produsen b. produsen dan detritivora ulva.universe-review.ca.jpg.tif faculty.clintoncc.suny.edu.tif d. c. detritivora dan dekomposer d. konsumen dan pengurai e. dekomposer dan predator e. 9. Siapakah yang menemukan sel pertama kali? a. Schleiden dan Schwann. b. Gregor J. Mendel. Latihan Ujian Akhir Sekolah 261
  • 271.
    c. Robert Browen. Asam klorida(HCl), pepsin, musin, dan re- d. Robert Hooke. nin disalurkan melalui bagian lambung yang e. Antoonie Van Leuwenhook. ditunjukan oleh nomor …. a. 1 10. Salah satu organ yang berperan dalam sistem b. 2 ekskresi adalah …. c. 3 a. tenggorokan d. 4 b. lambung e. 5 c. jantung d. ginjal 15. Perhatikan gambar berikut. e. kerongkongan 11. Hubungan antar-ruas tulang belakang merupakan contoh tipe persendian …. a. sinartrosis sinkondrosis Y b. sinartrosis sinfibrosis c. amfiartrosis d. diartrosis e. sendi engsel 12. Jenis sel darah putih yang memiliki jumlah volume paling besar ialah …. a. neutrofil Bagian yang diberi label Y adalah …. b. basofil a. kantung rambut c. eosinofil b. pembuluh kapiler d. limfosit c. jaringan lemak e. monosit d. kelenjar minyak 13. Penyakit yang timbul karena bronkus e. lapisan Malpighi mengalami infeksi adalah …. 16. Perhatikan gambar berikut. a. faringitis b. asidosis Z c. asfiksi d. pleuritis e. bronkitis 14. Perhatikan gambar berikut. 5 1 2 3 Bagian sel saraf yang diberi label Z berfungsi 4 untuk …. a. menerima impuls dari reseptor b. menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor 262 Biologi Kelas XII
  • 272.
    c. mempercepat jalannya impuls 21. Berikut merupakan pernyataan tentang d. melindungi akson sehingga impuls pertumbuhan dan perkembangan: yang dibawa tidak bocor 1) terjadi diferensiasi dan pematangan or- e. memperbanyak impuls saraf gan 2) tumbuhan meningkat menjadi dewasa 17. Testis yang terdapat pada alat reproduksi 3) terjadi pertambahan volume pria berfungsi sebagai …. 4) bersifat irreversibel a. penghasil sperma dan hormon kelamin 5) terjadi pembelahan dan pertambahan sel b. tempat bergeraknya sperma dari epidi- 6) tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif dimis menuju kantung semen 7) menuju kesempurnaan c. saluran yang dilalui sel sperma untuk bergerak menuju uretra Yang menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan d. tempat ekskresi urine dari kantung adalah nomor …. kemih a. 1, 2, dan 3 e. penyuplai bahan penting sehingga b. 1, 3, dan 5 sperma tetap hidup c. 3, 4,dan 5 d. 4, 5, dan 6 18. Pembelahan meiosis I pada oogenesis meng- e. 4, 5, dan 7 hasilkan …. a. 1 oosit sekunder dan 1 badan kutub 22. Protoderm, meristem dasar, dan prokam- sekunder bium merupakan sistem jaringan yang ter- b. 1 oosit sekunder dan 2 badan kutub dapat pada daerah diferensiasi. Masing-ma- sekunder sing akan membentuk …. c. 1 oosit sekunder dan 1 badan kutub a. epidermis, jaringan dasar, dan stele primer b. floem, epidermis, dan jaringan dasar d. 1 oosit sekunder dan 2 badan kutub c. epidermis, stele, dan jaringan dasar primer d. stele, epidermis, dan jaringan dasar e. 1 oosit primer dan 1 badan kutub e. xilem, epidermis, dan stele sekunder 23. Bagian pertumbuhan pada batang yang ter- 19. Proses pembuangan antigen dapat dilakukan dapat di kanan kiri meristem apikal disebut dengan cara pengaktifan rentetan molekul …. protein komplemen, sehingga antigen yang a. tunas aksiler masuk ke dalam tubuh menjadi lisis. Cara b. jaringan pembuluh demikian dinamakan … . c. meristem apikal a. netralisasi d. primordia daun b. fiksasi komplemen e. tudung akar c. opsonisasi d. aglutinasi 24. Selain mengubah gliserol dan asam lemak e. fagositosis menjadi lemak, enzim lipase juga dapat mengubah lemak menjadi gliserol dan asam 20. Imunisasi yang diberikan kepada individu lemak. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari spesies yang sama disebut…. enzim lipase bersifat …. a. vaksinasi a. katalis b. imun b. biokatalis c. autoimun c. irreversibel d. isoimun d. reversibel e. heteroimun e. aktivator Latihan Ujian Akhir Sekolah 263
  • 273.
    25. Proses pembentukanATP yang menggu- b. 15 : 1 nakan oksigen sebagai penerima elektron c. 13 : 3 terakhir disebut …. d. 9:7 a. karboksilasi e. 12 : 3 : 1 b. deaminasi c. fosforilasi 31. Perkawinan antara perempuan normal ho- d. fosforilasi tingkat substrat mozigot dan laki-laki buta warna akan e. fosforilasi oksidatif menghasilkan keturunan dengan perban- dingan fenotip …. 26. Bagian kromosom yang berfungsi sebagai a. 25% laki-laki normal dan 75% perem- tempat melekatnya benang-benang gelon- puan buta warna dong pembelahan sel adalah …. b. 50% laki-laki normal dan 50% perem- a. lengan kromosom puan normal b. kinetokor c. 50% laki-laki normal dan 50% perem- c. kromonema puan buta warna d. lekukan primer d. semua anaknya normal e. lekukan sekunder e. 75% laki-laki normal dan 50% perem- puan normal 27. Berikut ini pernyataan yang benar tentang DNA adalah …. 32. Mutasi alami dan mutasi buatan dibedakan a. merupakan mikromolekul berdasarkan …. b. tersusun oleh 2 macam nukleotida a. jenis selnya c. mengandung gula ribosa b. mekanisme terjadinya d. nukleotida yang satu dengan nukleotida c. materi genetiknya yang lain dihubungkan oleh gugus fos- d. manfaatnya fat e. pengaruh yang ditimbulkannya e. ikatan yang menghubungkan antara pasangan basa nitrogen adalah ikatan 33. Peristiwa penggantian basa pirimidin pada kovalen rantai nukleotida DNA dengan basa pirimi- din yang lain disebut …. 28. Tahapan pembelahan yang menunjukkan a. transversi bahwa kromosom berada pada pelat meta- b. delesi fase adalah …. c. duplikasi a. sitokinesis d. inverse b. telofase e. transisi c. anafase d. metafase 34. Pandangan Darwin mengenai evolusi jerapah e. profase adalah …. a. jerapah memiliki leher panjang kare- 29. Bagian yang berperan dalam menentukan na sering dijulurkan untuk mencapai arah pembelahan sel adalah …. dedaunan yang letaknya tinggi a. sentromer b. sifat jerapah yang memiliki leher pan- b. aster jang diperoleh dari tetuanya c. kromatid c. pada awalnya terdapat jerapah berleher d. kromosom pendek dan jerapah berleher panjang, e. kiasma tetapi jerapah yang berleher pendek pu- nah karena seleksi alam 30. Perbandingan epistasi resesif adalah …. d. pada awalnya hanya terdapat jerapah a. 9 : 3 : 4 berleher pendek 264 Biologi Kelas XII
  • 274.
    e. jerapah berleher panjang jumlahnya 40. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi lebih banyak dibandingkan jerapah tempe adalah .... berleher pendek a. Rhizopus oryzae b. Saccharomyces cereviceae 35. Penemuan 13 jenis burung finch di Ke- c. Penicillium notatum pulauan Galapagos oleh Darwin merupakan d. Aspergillus niger salah satu bukti petunjuk evolusi berupa …. a. bukti geografi e. Lactobacillus sp. b. bukti anatomi c. bukti embriologi B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. d. bukti biokimi