SlideShare a Scribd company logo
2
Most read
3
Most read
4
Most read
Audiometri



  Audiometri adalah pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian (gangguan dengar).
  Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan jenis ketulian apakah :
- Tuli Konduktif
- Tuli Saraf (Sensorineural)
- Serta derajat ketulian.



  Audiometer adalah peralatan elektronik untuk menguji pendengaran. Audiometer diperlukan untuk mengukur ketajaman
  pendengaran:
   digunakan untuk mengukur ambang pendengaran
   mengindikasikan kehilangan pendengaran
   pembacaan dapat dilakukan secara manual atau otomatis
   mencatat kemampuan pendengaran setiap telinga pada deret frekuensi yang berbeda
   menghasilkan audiogram (grafik ambang pendengaran untuk masing-masing telinga pada suatu rentang frekuensi)
   pengujian perlu dilakukan di dalam ruangan kedap bunyi namun di ruang yang heningpun hasilnya memuaskan
   berbiaya sedang namun dibutuhkan hanya jika kebisingan merupakan masalah/kejadian yang terus-menerus, atau selain itu dapat
  menggunakan fasilitas di rumah sakit setemapat.



  Audiogram adalah catatan grafis yang diambil dari hasil tes pendengaran dengan audiometer, yang berisi grafik ambang
  pendengaran pada berbagai frekuensi terhadap intensitas suara dalam desibel (dB).
  (http://id.wikipedia.org/wiki/Audiometri)



   Yang biasa dilakukan di poliklinik THT ialah audiometer nada murni. Audiometer nada murni adalah suatu alat elektronik akustik
  yang dapat menghasilkan nada murni mulai dari frekuensi 125 Hz sampai 8000 Hz. Dengan alat ini dapat ditentukan keadaan
  fungsi masing-masing telinga secara kualitatif (normal, tuli konduktif, tuli sensori neural, tuli campuran) dan kuantitatif (normal, tuli
  ringan, tuli sedang, tuli berat).
Contoh Audiogram



    Perlu diingat baik-baik:
-   Gunakan tinta merah untuk telinga kanan, dan tinta biru untuk telinga kiri
-   Hantaran udara (Air Conduction = AC)
    Kanan = O
    Kiri = X
-   Hantaran tulang (Bone Conduction = BC)
    Kanan = C
    Kiri =

-   Hantaran udara (AC) dihubungkan dengan garis lurus (                     ) dengan menggunakan tinta merah untuk telinga kanan dan
    biru untuk telinga kiri
-   Hantaran tulang (BC) dihubungkan dengan garis putus-putus ( - - - - - - - - ) dengan menggunakan tinta merah untuk telinga kanan
    dan biru untuk telinga kiri



    1. CONTOH AUDIOGRAM PENDENGARAN NORMAL (TELINGA KANAN)




          Normal : AC dan BC sama atau kurang dari 25 dB
                   AC dan BC berimpit, tidak ada air-bone gap

    2. CONTOH AUDIOGRAM TULI SENSORI NEURAL (TELINGA KANAN)
Tuli sensori neural : AC dan BC lebih dari 25 dB
           AC dan BC berimpit, tidak ada air-bone gap

3. CONTOH AUDIOGRAM TULI KONDUKTIF (TELINGA KANAN)




    Tuli Konduktif    : BC normal atau kurang dari 25 dB
          AC lebih dari 25 dB
                         Antara AC dan BC terdapat air-bone gap

4. CONTOH AUDIOGRAM TULI CAMPUR (TELINGA KANAN)




    Tuli Campur : BC lebih dari 25 dB
AC lebih besar dari BC, terdapat air-bone gap

Sumber: Buku THT FKUI



Catatan :
 Disebut terdapat air-bone gap apabila antara AC dan BC terdapat perbedaan lebih atau sama dengan 10 dB, minimal pada 2
frekuensi yang berdekatan.
 Untuk menghitung ambang dengar (AD), akumulasikan AD pada frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, dan 2000 Hz (merupakan ambang
dengar percakapan sehari-hari), kemudian dirata-ratakan.
AD 500 Hz + AD 1000 Hz + AD 2000 Hz
                                                                  3


    Derajat ketulian (menurut buku FKUI) :
-   Normal              : 0 – 25 dB
-   Tuli ringan         : 26 – 40 dB
-   Tuli sedang         : 41 – 60 dB
-   Tuli berat          : 61 – 90 dB
-   Tuli sangat berat   : > 90 dB



    Ada pula referensi yang menggolongkan derajat ketulian sebagai berikut (berlaku di Poliklinik THT RSWS) :
-   Normal              : -10 – 26 dB
-   Tuli ringan         : 27 – 40 dB
-   Tuli sedang         : 41 – 55 dB
-   Tuli sedang-berat : 56 – 70 dB
-   Tuli berat          : 71 – 90 dB
-   Tuli total          : > 90 dB



    Pada diagnosis dapat ditulis hasil pemeriksaan:
      NH (Normal Hearing)
      SNHL (Sensory Neural Hearing Lose)
      CHL (Conductive Hearing Lose)
      MHL (Mix Hearing Loose)
      Jangan lupa sertakan nilai derajat ambang dengarnya

More Related Content

PPSX
Audiometri
DOCX
Audiometri praktek
PPTX
noise induced hearing loss
PPTX
1 HYGIENE.pptx
PPT
Kuliah otologi (1)
PPTX
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
PPT
SPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.ppt
DOCX
Supraventrikuler takikardi
Audiometri
Audiometri praktek
noise induced hearing loss
1 HYGIENE.pptx
Kuliah otologi (1)
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
SPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.ppt
Supraventrikuler takikardi

What's hot (20)

PPT
Fototerapi
PPTX
Baca ct scan
PPTX
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
PDF
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
PPTX
Vertigo
PPTX
Otitis media akut
PPT
Parese nervus fasialis
DOC
Giovanni status bedah
PPT
Bronko pneumonia
PPTX
Cairan infuse
PPTX
Otitis media akut
PPTX
DOCX
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
PDF
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PPTX
Otitis Media Akut
PPT
TB Paru
PPTX
Otitis media akut
PPTX
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
PPTX
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
Fototerapi
Baca ct scan
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Vertigo
Otitis media akut
Parese nervus fasialis
Giovanni status bedah
Bronko pneumonia
Cairan infuse
Otitis media akut
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
Otitis Media Akut
TB Paru
Otitis media akut
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU

Viewers also liked (7)

PPT
Otoskopi Audiometri
PPT
Assessment of peripheral and central auditory function nova
DOC
147325776 case-report-omsk
PPT
Audit k3
PDF
Surat Kepada Kerajaan (JKKP)
PPT
Tata Kerja P2K3
PPT
Bermasalah pendengaran
Otoskopi Audiometri
Assessment of peripheral and central auditory function nova
147325776 case-report-omsk
Audit k3
Surat Kepada Kerajaan (JKKP)
Tata Kerja P2K3
Bermasalah pendengaran

Similar to Cara pembacaan audiometri (8)

PPTX
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
PPTX
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran cs mak.pptx
PPT
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
PPTX
NEURO-OTOLOGI belajar mandiri keseimbangan twlinga
PPTX
FAudiologi dan Njjwjjkskskjsgsvjajajanajaj
DOCX
Makalah audiometer
PDF
_MIX ANATOMI DAN FISIOLOGI PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN.pdf
DOCX
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran cs mak.pptx
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
NEURO-OTOLOGI belajar mandiri keseimbangan twlinga
FAudiologi dan Njjwjjkskskjsgsvjajajanajaj
Makalah audiometer
_MIX ANATOMI DAN FISIOLOGI PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN.pdf
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
PPTX
ppt kelas XII materi sifat koligatif larutan
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
883668952-KP-4-Modul-2-Kerangka-Pembelajaran-Mendalam.pdf
PDF
Lembar Kerja Mahasiswa Konsep Sistem Operasi
PPTX
PPT SURAT AL FIL LOMBA MAPSI SEKOLAH DASAR
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Rupa Kelas XII Terbaru 2025
PDF
PPT Resources Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
PPTX
Materi Ipas kelas 6 sistem pencernaan manusia
PPTX
Peran Staf Ritel dalam Penanganan dan Distribusi Produk
PPTX
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Tari Kelas XII Terbaru 2025
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 11 SMA Terbaru 2025
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
ppt kelas XII materi sifat koligatif larutan
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
883668952-KP-4-Modul-2-Kerangka-Pembelajaran-Mendalam.pdf
Lembar Kerja Mahasiswa Konsep Sistem Operasi
PPT SURAT AL FIL LOMBA MAPSI SEKOLAH DASAR
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Rupa Kelas XII Terbaru 2025
PPT Resources Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Materi Ipas kelas 6 sistem pencernaan manusia
Peran Staf Ritel dalam Penanganan dan Distribusi Produk
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Tari Kelas XII Terbaru 2025
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 11 SMA Terbaru 2025
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx

Cara pembacaan audiometri

  • 1. Audiometri Audiometri adalah pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian (gangguan dengar). Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan jenis ketulian apakah : - Tuli Konduktif - Tuli Saraf (Sensorineural) - Serta derajat ketulian. Audiometer adalah peralatan elektronik untuk menguji pendengaran. Audiometer diperlukan untuk mengukur ketajaman pendengaran: digunakan untuk mengukur ambang pendengaran mengindikasikan kehilangan pendengaran pembacaan dapat dilakukan secara manual atau otomatis mencatat kemampuan pendengaran setiap telinga pada deret frekuensi yang berbeda menghasilkan audiogram (grafik ambang pendengaran untuk masing-masing telinga pada suatu rentang frekuensi) pengujian perlu dilakukan di dalam ruangan kedap bunyi namun di ruang yang heningpun hasilnya memuaskan berbiaya sedang namun dibutuhkan hanya jika kebisingan merupakan masalah/kejadian yang terus-menerus, atau selain itu dapat menggunakan fasilitas di rumah sakit setemapat. Audiogram adalah catatan grafis yang diambil dari hasil tes pendengaran dengan audiometer, yang berisi grafik ambang pendengaran pada berbagai frekuensi terhadap intensitas suara dalam desibel (dB). (http://id.wikipedia.org/wiki/Audiometri) Yang biasa dilakukan di poliklinik THT ialah audiometer nada murni. Audiometer nada murni adalah suatu alat elektronik akustik yang dapat menghasilkan nada murni mulai dari frekuensi 125 Hz sampai 8000 Hz. Dengan alat ini dapat ditentukan keadaan fungsi masing-masing telinga secara kualitatif (normal, tuli konduktif, tuli sensori neural, tuli campuran) dan kuantitatif (normal, tuli ringan, tuli sedang, tuli berat).
  • 2. Contoh Audiogram Perlu diingat baik-baik: - Gunakan tinta merah untuk telinga kanan, dan tinta biru untuk telinga kiri - Hantaran udara (Air Conduction = AC) Kanan = O Kiri = X - Hantaran tulang (Bone Conduction = BC) Kanan = C Kiri = - Hantaran udara (AC) dihubungkan dengan garis lurus ( ) dengan menggunakan tinta merah untuk telinga kanan dan biru untuk telinga kiri - Hantaran tulang (BC) dihubungkan dengan garis putus-putus ( - - - - - - - - ) dengan menggunakan tinta merah untuk telinga kanan dan biru untuk telinga kiri 1. CONTOH AUDIOGRAM PENDENGARAN NORMAL (TELINGA KANAN) Normal : AC dan BC sama atau kurang dari 25 dB AC dan BC berimpit, tidak ada air-bone gap 2. CONTOH AUDIOGRAM TULI SENSORI NEURAL (TELINGA KANAN)
  • 3. Tuli sensori neural : AC dan BC lebih dari 25 dB AC dan BC berimpit, tidak ada air-bone gap 3. CONTOH AUDIOGRAM TULI KONDUKTIF (TELINGA KANAN) Tuli Konduktif : BC normal atau kurang dari 25 dB AC lebih dari 25 dB Antara AC dan BC terdapat air-bone gap 4. CONTOH AUDIOGRAM TULI CAMPUR (TELINGA KANAN) Tuli Campur : BC lebih dari 25 dB AC lebih besar dari BC, terdapat air-bone gap Sumber: Buku THT FKUI Catatan : Disebut terdapat air-bone gap apabila antara AC dan BC terdapat perbedaan lebih atau sama dengan 10 dB, minimal pada 2 frekuensi yang berdekatan. Untuk menghitung ambang dengar (AD), akumulasikan AD pada frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, dan 2000 Hz (merupakan ambang dengar percakapan sehari-hari), kemudian dirata-ratakan.
  • 4. AD 500 Hz + AD 1000 Hz + AD 2000 Hz 3 Derajat ketulian (menurut buku FKUI) : - Normal : 0 – 25 dB - Tuli ringan : 26 – 40 dB - Tuli sedang : 41 – 60 dB - Tuli berat : 61 – 90 dB - Tuli sangat berat : > 90 dB Ada pula referensi yang menggolongkan derajat ketulian sebagai berikut (berlaku di Poliklinik THT RSWS) : - Normal : -10 – 26 dB - Tuli ringan : 27 – 40 dB - Tuli sedang : 41 – 55 dB - Tuli sedang-berat : 56 – 70 dB - Tuli berat : 71 – 90 dB - Tuli total : > 90 dB Pada diagnosis dapat ditulis hasil pemeriksaan: NH (Normal Hearing) SNHL (Sensory Neural Hearing Lose) CHL (Conductive Hearing Lose) MHL (Mix Hearing Loose) Jangan lupa sertakan nilai derajat ambang dengarnya