cerita tentang 4 sistem ekonomi
-kapitalis
-sosialis
-campuran
Konsep ekonomi islam
-ciri-ciri ekonomi islam yang mebezakan dengan yang lain cth riba, gharar, judi, sistem ekonomi
yang bercanggah dengan syarak
-nyatakan contoh dan kaitkan dengan alquean
Penutup
1.0 Pendahuluan
Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang dapat
diartikan sebagai: keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Pada dasarnya
sebuah sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subjek (atau objek)
serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu (Dumairy, 1996: 28).
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan
sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan)
akan memunculkan suatu sistem ekonomi.
Berikut adalah pengertian Sistem Ekonomi menurut para ahli antara
lain :
Menurut Dumairy (1996: 30), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur
serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan
dalam suatu tatanan kehidupan. Selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem
ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan
pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan
salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi
merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu negara.
Tom Gunadi (1985: 26). Sistem perekonomian adalah sistem sosial atau kemasyarakatan
dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial itu untuk mencapai kemakmuran.
Suroso (1997: 7-8). Dilihat dari tujuannya, sistem ekonomi merupakanusaha untuk
mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Karena meningkatkan kesejahteraan rakyat itu merupakan salah satu tujuan dari politik
nasional, maka dengan demikian sistem perekonomian pada dasrnya merupakan bagian
dari sistem politik nasional.
Gregory Grossman dan M. Manu mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah
sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan
agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan
dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan
mempengaruhi.
Menurut Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 - 1790): sistem ekonomi
merupakan bahan kajian yang mempelajari upaya manusia memenuhi masalah hidup di
masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.
Berdasarkan berbagai macam paparan mengenai sistem ekonomi dari berbagai
sumber maka dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur
kondisi perekonomian suatu negara sesuai dengan kondisi kenegaraan dari negara itu
sendiri. Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal itu
disebabkan setiap negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat, kondisi perekonomian,
serta kondisi SDA yang berbeda-beda. Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan
produksi, konsumsi dan distribusi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem,
seorang individu boleh memiliki semuafaktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia
berada di antara dua sistem ekstrim tersebut. Selain faktor produksi, sistem ekonomi
juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi.
Sistem ekonomi merujuk kepada satu set institusi sosial yang berkaitan dengan pengeluaran,
pengagihan dan penggunaan barangan dan perkhidmatan dalam sesebuah masyarakat. Sistem
ekonomi terdiri dari manusia dan institusi, termasuk hubungan mereka dengan sumber
produktif seperti harta yang dimiliki. Sistem ekonomi cuba menyelesaikan masalah ekonomi
melalui cara yang sistematik untuk pembahagian sumber yang terhad.
Contoh sistem ekonomi masa kini adalah:
1. Sistem ekonomi kapitalis
2. Sistem ekonomi sosialis
3. Sistem ekonomi campuran
2.0 Jenis-Jenis Sistem Ekonomi
Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh Negara. Sitem
ekonomi tersebut antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
liberal/pasar/bebas, sistem ekonomi komando/terpusat/etatis, dan sistem ekonomi campuran.
2.1 Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan
tenaga kerja. Dalam sistem ekonomi ini
pengaturan ekonomi dimapankan menurut pola tradisi, yang biasanya sebagian besar
menyangkut kontrol atas tanah sebagai sumber terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi
(Cornelis Rintuh, 1995: 40)
2.1.1 Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
Sistem Ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
• Hanya sedikit menggunakan modal.
• Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).
• Belum mengenal pembagian kerja.
• Masih terikat tradisi.
• Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber k
• emakmuran.
2.1.2 Kebaikan sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut:
• Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
• Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus
dipikul.
• Tidak individualistis.
•
2.1.3 Kelemahan sistem ekonomi tradisional
Selain memiliki berbagai kelebihan sistem ekonomi tradisional juga memiliki kelemahan,
yaitu:
• Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.
• Mutu barang hasil produksi masih rendah.
Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional,
namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku Badui dalam dan suku Bugis masih
menggunakan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari.
3.0 Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas/Kapitalis)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi
mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme
pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry
Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Model sistem ekonomi ini merujuk
pada perekonomian pasar persaingan sempurna. Model ini seluruhnya khayal (Gregory
Grossman, 2004: 66). Sistem ekonomi pasar yang dicetuskan oleh Adam Smith berintikan:
a. Tangan yang tidak terlihat akan menggerakkan kegiatan ekonomi yaitu dengan
adanya keinginan seseorang/sekelompok orang yang memberikan sebuah
barangdan atau jasa untuk mendapatkan barang lainnya (pertukaran).
b. Harga dalam pasar dapat goyah terutama karena hukum penawaran dan permintaan,
serta keinginan pengusaha menggunakan modalnya sebaik mungkin. Oleh karena
itu harga pasar dalam jangka pendek dapat sangat tinggi atau sangat rendah, tetapi
dalam jangka panjang akan mencapai keseimbangan.
Dalam sistem bebas seperti itu pemerintah suatu Negara mempunyai tiga tugas yang
sangat penting yaitu:
• Berkewajiban melindungi Negara dari kekerasan dan serangan negara bebas
lainnya.
• Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau
penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang
dapat diandalkan.
• Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana untuk umum yang
tidak dapat dibuat oleh perorangan karena keuntungan yang didapat darinya terlalu
kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan kata lain di luar itu,
kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada swasta. (Suroso, 1997: 14-15).
Pada dasarnya sistem ekonomi yang kapitalis murni hampir tidak ada. Yang
berkembang sekarang ini sistem ekonomi yang sudah campuran. Hanya kadar
dominasinya yang menentukan kecenderungannya kepada suatu jenis sistem ekonomi.
Negara yang menggunakan sistem ekonomi ini adalah Amerika Serikat, Swedia, Belanda
dan Prancis.
3.1 Ciri dari sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis.
Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
• Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
• Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
• Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta).
• Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
• Persaingan dilakukan secara bebas.
• Peranan modal sangat vital.
3.2 Kebaikan sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis.
Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki berbagai kebaikan antara lain:
• Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
• Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
• Munculnya persaingan untuk maju.
• Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan
laku di pasar.
• Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari laba.
• Kelemahan sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis.
Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki kelemahan sebagai berikut:
• Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
• Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
• Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
• Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya
oleh individu.
Suatu perekonomian pasar/liberal/bebas/kapitalis dengan lembaga milik pribadi dan
warisan menimbulkan kondisi untuk mengumpulkan kekayaan dan mempertahankannya
dalam lingkungan keluarga dari satu ke lain generasi (Gregory Grossman, 2004: 68).
Ini merupakan wujud kelemahan dari sistem ekonomi pasar/liberal/bebas di mana akan
terjadi penumpukan kekayaan pada sekelompok orang secara turun temurun. Karena
pemerintah tidak membatasi kegiatan ekonomi, maka orang bebas melakukan apapun yang
menguntungkan bagi dirinya dan sesuka hatinya.
Ekonomi pasar efektif dalam menyeimbangkan permintaan dan penawaran pasar
untuk masing-masing produk, tapi perekonomian pasar kurang bisa diharapkan dalam
menciptakan keseimbangan makro ekonomi (Gregory Grossman, 2004: 78). Hal ini salah
satunya disebabkan karena seluruh kesatuan ekonomi melakukan kegiatan ekonomi
secara otonomi tanpa adanya koordinasi langsung. Hal ini dapat menyebabkan kondisi
perekonomian suatu negara sangat fluktuatif, kecuali pemerintah mengambil kebijakan
untuk menstabilkan kondisi perekonomian negaranya.
Suatu perekonomian dengan perusahaan swasta cenderung memproduksi barang yang laku
di pasar daripada fasilitas umum.
4.0 Sistem Ekonomi Komando/Terpusat/Etatisme/Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah
sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Sistem ini
mendasarkan diri pada pandangan Karl Marx (Suroso, 1997; 15-16). Masyarakat
komunis yang dicita-citakan Marx merupakan masyarakat yang tidak ada kelas
sosialnya. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan
diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk
siapa barang tersebut diproduksi. Beberapa negara yang
menggunakan sistem ekonomi ini adalah Rusia, Cina, dan Kuba.
4.1 Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis
4.1.1 Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.
• Hak milik perorangan tidak diakui.
• Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam
kegiatan perekonomian.
• Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
4.1.2 Kebaikan sistem ekonomi komando
Sistem ekonomi komando memiliki kebaikan antara lain:
• Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi
lainnya.
• Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
• Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
• Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
• Jarang terjadi krisis ekonomi.
• Kelemahan sistem ekonomi komando
Sistem ekonomi komando memiliki kelemahan antara lain:
• Mematikan inisiatif individu untuk maju
• Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
• Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
5.0 Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran dari sistem ekonomi pasar dan
terpusat, di mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan
masalah ekonomi. Dalam bentuk perekonomian campuran sumber-sumber ekonomi
bangsa, termasuk factor-faktor produksi dimiliki oleh individu atau kelompok swasta, di
samping sumber tertentu yang dikuasai pemerintah pusat, atau pemerintah daerah, atau
pemerintah setempat. Karena itu dalam sistem ekonomi campuran dikenal paling tidak
dua sektor ekonomi, yaitu sektor swasta dan sektor Negara (Cornelis Rintuh, 1995:
41).
Sistem ini berkembang dan sekarang diberlakukan baik oleh Negara yang
sebelumnya menganut sistem ekonomi pasar (Negara industri barat) maupun oleh Negara
yang sebelumnya menganut sistem ekonomi perencanaan yang ketat/terpusat (Uni
Soviet). Pemberlakuan sistem ekonomi pasar yang ketat ternyata menimbulkan depresi
ekonomi pada tahun 1930-an. Sedang pemberlakuan sistem ekonomi perencanaan yang
ketat juga tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat. Berdasarkan
pengalaman tersebut banyak Negara menganut sistem ekonomi campuran ini. (Suroso, 1997:
17). Sistem ekonomi campuran melahirkan ekonomi pasar bebas, yang memungkinkan
persaingan bebas tetapi bukan persaingan yang mematikan, campur tangan pemerintah
dieprlukan untuk menstabilisasi kehidupan ekonomi, mencegah konsentrasi yang terlalu
besar di pihak swasta, mengatasi gejolak-gejolak, dan membantu golongan ekonomi
lemah.
5.1 Ciri-ciri sistem ekonomi campuran antara lain:
• Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.
• Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
• Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan
kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
• Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari
sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem
ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi
pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham
liberal, sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba,
Polandia dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara
menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia.
Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya
yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme
juga mempengaruhi sistem ekonomi soviet, dari sistem ekonomi terpusat (komando)
mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.
Kebaikan Sistem Ekonomi Campuran
• Menghindarkan Free Fight liberalism
• Menghindarkan adanya monopoli
• Menghindarkan dominasi kekuasaan pemerintah
6.0 Ciri-ciri Demokrasi Ekonomi
• Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasr atas asas kekeluargaan.
• Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuaswai oleh Negara.
• Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh engara dan
digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
• Sumber-sumber kekayaan dan keuangan engara digunakan dengan permufakatan
Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta pengawasan terhadap
kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula.
• Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
• Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
• Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara diperkembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
• Fakir miskin dan anak-anak etrlantar dipelihara oleh Negara (Cornelis Rintuh,
1995: 51).
Dalam demokrasi ekonomi harus dihindarkan ciri-ciri negatif sebagai berikut:
• Sistem Free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia
dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan structural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia.
• Sistem etatisme dalam mana Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat
dominan serta mendesak dan mamtikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di
luar sektor Negara.
• Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat (Cornelis Rintuh, 1995: 51-52).
Sistem ekonomi Indonesia yang dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi adalah Sistem
Ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Sistem tersebut juga ada yang menyebutnya
sebagai sistem ekonomi Pancasila.
Pancasila meurpakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, maka sistem ekonomi
Indonesia pun lebih tepat jika didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila. Mubyarto mengatakan bahwa, apa yang disebut oleh presiden Suharto tentang
sistem ekonomi koperasi sebagai sistem ekonomi Indonesia itu, tidaklah berbeda dengan
sistem ekonomi Pancasila (Sri-Edi Swasono, 1985: 121).
6.1 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila
Menurut Mubyarto (1993: 53), Sistem Ekonomi Pancasila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut (Cornelis Rintuh, 1995: 42):
• Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral;
• Kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah keadaan kemerataan sosial
(egalitarianism), sesuai asas-asas kemanusiaan;
• Prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang
tangguh yang berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijaksanaan ekonomi;
• Koperasi merupakan soko guru perekonomian dan merupakan bentuk yang paling
konkrit dari usaha bersama;
• Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan
desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk menjamin keadilan sosial.
Menurut Emil Salim, ciri-ciri di atas dilengkapi dengan pengertian yang berdasarkan pada
dokumen-dokumen UUD 1945 dan GBHN, dapat ditarik dari ciri-ciri sistem ekonomi
Pancasila sebagai berikut:
• Peranan negara beserta aparatur ekonomi negara adalah penting, tetapi tidak
dominan agar dicegah tumbuhnya sistem etatisme (serba negara). Peranan swasta
adalah penting, tetapi juga tidak dominan agar dicegah tumbuhnya free fight
liberalism. Dalam sistem ekonomi Pancasila, usaha negara dan swasta tumbuh
berdampingan dengan perimbangan tanpa dominasi berlebihan satu terhadap yang
lain.
• Hubungan kerja antar lembaga-lembaga ekonomi tidka didasarkan pada dominasi
modal seperti halnya dalam sistem ekonomi kapitalis. Juga tidak didasarkan atas
dominasi buruh seperti halnya dalamsistem ekonomi komunis tetapi asas
kekeluargaan, menurut keakraban hubungan antar manusia.
• Masyarakat sebagai satu kesatuan memegang peranan sentral. Produksi dikerjakan
oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau penilikan anggota-aggota
masyarakat.
• Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi
dan yang merupakan pokok bagi kemakmuran rakyat
• Tidak bebas nilai, bahkan sistem nilai inilah mempengaruhi kelakuan pelaku
ekonomi. (Sri Edi Swasono, 1985: 59-61).
7.0 Ciri-ciri Ekonomi Islam dan Perbezaannya dengan ekonomi lain
sistem ekonomi islam merupakan ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam praktek
(penerapan ilmu ekonomi) sehari-harinya bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat,
maupun pemerintah/penguasa dalam rangka mengorganisasi faktor produksi, distribusi,
dan pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan tunduk dalam peraturan/perundang-
undangan islam (sunnatullah).
Sistem ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang mandiri dan terlepas dari sistem
ekonomi yang lainnya. Adapun yang membedakan sistem ekonomi Islam dengan sistem
ekonomi lainnya adalah sebagaimana diungkapakan oleh Suroso imam zadjuli dalam
Achmad ramzy tadjoedin (1992: 39)
Dalam sistem perekonomian Islam ada istilah barter yang transakasinya dilakukan dengan
cara “mempertukarkan barang dengan barang”. Sistem barter terjadi karena pada waktu
itu belum dikenal sama sekali alat tukar yang disebut uang. Menurut pandangan Islam,
pemilikan uang tidaklah dilarang. Yang dilarang adalah menumpuk uang untuk
mendapatkan keuntungan dari orang lain ( QS At-Taubah:34 ). Akan tetapi Islam tidak
membolehkan siapapun menundukkan dan menindas atau mengeksploitasi orang lain
dengan mengumpulkan atau menimbum uang lalu meminjamkannya kepada orang lain
dengan memungut bunga (riba). Hal itu dapat memblokir serta menusuk perekonomian
dan produksi, merampas hak-hak ekonomi yang bersifat menghalangi terciptanya proses
kesejahteraan sosial (Mahmud Abu Saud,1991:41) sebab dengan penumpukan uang akan
mengurangi kecepatan arus peredarannya bahkan dapat menghalangi pendistribusian di
masyarakat, yang berarti telah menutup kesempatan bagi orang lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan demikian , stabilitas arus pendistribusian uang akan terjaga
dan meningkat sehingga harga dipasaran akan menjadi normal pada akhirnya bermuara
pada keseimbangan permintaan dan penawaran.
Sistem ekonomi ini didasarkan oleh agama dan berdasar pada nilai-nilai tauhid
Prinsip-prinsip ekonomi Islam:
1. kebebasan individu:mengoptimalkan individu
2. hak atas harta
3. ketidak samaan ekonomi dalam batas wajar
4. jaminan sosial
5. distribusi kelayakan
6. larangan menumpuk kekayaan
Tujuan ekonomi dibagi menjadi dua
Tujuan ekonomi yang bersifat umum:
1. Untuk mendapat kegunaan yang optimal daripada sumber-sumber demi tercapinya
kesejahteraan
2. Untuk mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil-
kecilnya
7.1 Tujuan ekonomi menurut Islam
1. mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT
2. untuk kesejahteraan umat manusia
3. untuk sarana peribadatan
Bentuk ekonomi dewasa ini yang dilarang dalam Islam seperti pemalsuan dan curang,
suap menyuap, penimbunan dan monopoli untuk menaikkan harga dan lain-lain. Bentuk
penyebaran kekayaan Islam telah memberikan wadah-wadahnya seperti waris, hibah,
zakat, infaq, sadakah, dan sebagainya.
2. SISTEM EKONOMI KONVENSIONAL
Sistem ini dikenali sebagai system perusahaan bebas. Di bawah system ini seseorang
individu berhak menggunakan dan mengawal barang-barang ekonomi yang diperolehnya.
Mencegah orang lain dari menggunakan barang-barang itu dan memutuskan bagaimana
barang-barang itu diuruskan setelah dia mati. Dalam hal ini individu bebas berbuat apa
saja dengan harta kekayaannya asal saja kegiatannya tidak mengganggu hak orang lain.
Oleh kerena hak-hak memiliki harta dibenarkan oleh masyarakat, keseluruhannya hak-hak
ini boleh dibatasi melalui tindakan masyarakat. Persaingan dianggap sebagai daya
penggerak untuk menghasilkan operasi yang cukup. Pada umumnya persaingan dalam
system konvensional ini merupakan daya yang kuat dan dibenarkan berjalan lebih bebas
berbanding dengan system-sistem ekonomi yang lain.
Sifat-sifat istimewa sistem ini ialah:
1. Ia menolak nilai-nilai akidah, syariat dan akhlak yang mulia
2. Pengambilan riba iaitu peminjaman wang melalui institusi kewangan (bank dan industri
kredit) yang mengenakan riba (faedah)
3. Faktor-faktor ekonomi dikuasai oleh individu-individu tertentu secara terus menerus
atau dipunyai oleh sekumpulan manusia yang tidak dikenali melalui system saham
4. Pemodal-pemodal bank yang besar mempunyai kuasa yang berlebihan ke atas aktiviti-
aktiviti ekonomi dan seterusnya politik negara. Kuasa penentu dalam system kapitalisme
dan demokrasi barat kebanyakannya mirip kepada pemilik modal
5. Sebahagian besar dari barang-barang dan perkhidmatan yang dihasilkan di bawah
system kapitalisme telah dibebankan bukan sahaja dengan faedah-faedah riba, tetapi juga
dengan bayaran-bayaran pengiklanan yang berlebihan
6. Kapitalisme mempunyai unsur-unsur mengasas monopoli, kerana adalah menjadi hasrat
setiap pemodal untuk menguasai segalanya dan menghapuskan semua persaingan
dengannya.
8.0 Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi Konvensional
Beberapa batasan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
Sistem Ekonomi Islam merupakan Madzhab ekonomi islam, yang terjelma di
dalammya bagaimana cara islam mengatur kehidupan perekonomian, dengan apa yang
dimiliki dan ditunjukkan oleh madzhab ini tentang ketelitian cara berfikir yang terdiri dari
nilai-nilai moral islam dan nilai-nilai ekonomi, atau nilai-nilai sejarah yang ada
hubunganya dengan uraian sejarah masyarakat (M.Baqir As.Shadr, 1968)
Sistem Ekonomi Kapitalis (Liberalis) : Suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada
asas Lisses Faire, Laisses Aller, kesejahteraan umum akan tercapai dengan sendirinya jika
setiap orang, setiap individu dibiarkan bebas tanpa adanya campur tangan pemerintah;
karena didorong oleh kepentingannya pribadi, maka produksi akan disempurnakan dan
terus meningkat dengan sendirinya (Adam Smith, 1775. terjemahan).
Kemudian dalam praktik ekonomi Islam, menunjukkan adanya hal baru dibandingkan
sistem-sistem klasik, berupa penekanannya yang tidak melulu pada pendekatan hasil
(output), melainkan juga menekankan bagaimana prosesnya. Pendekatan proses ini
menjadi penting dalam menentukan keberhasilan dalam sistem ekonomi Islam, karena jika
penekanan pada hasil atau output saja, maka di dalamnya akan melahirkan pola yang
cenderung eksploitatif karena tujuan menentukan cara, atau yang lazim dikenal, tujuan
menghalalkan segala cara.
Sistem ekonomi Islam muncul selari dengan perkembangan umat Islam itu sendiri. Hal
ini ditandai dengan didirikannya institusi-institusi keuangan Islam yang mengamalkan
sistem bebas riba/bunga. Realitinya, kebanyakan masyarakat masih ada yang belum
mengenal sistem tersebut secara benar. Sebagian masyarakat bahkan ahli profesional dan
ekonomi masih menganggap bahwa sistem ekonomi Islam akan menghadapi kesukaran
dalam persaingan dengan sistem keuangan konvensional. Ia (sistem ekonomi
konvensional) cenderung lebih cepat berkembang dan bergerak lebih depan dalam era
globalisasi. Karena kebanyakan sistem keuangan dunia masih bergantung kepada sistem
yang berbasiskan kepada bunga.
Terdapat suatu anggapan bahwa salah satu masalah yang dihadapi oleh sistem
ekonomi Islam ialah sistem tersebut tidak mampu mengalokasikan sumber secara
optimum. Hal ini disebabkan bahwa bunga adalah harga. Pendapat lain mengatakan jika
tidak ada bunga sebagaimana dalam sistem ekonomi Islam dana pinjaman akan diberikan
kepada peminjam secara sukarela sehingga permintaan terhadap pinjaman mengalami
lonjakan sehingga tidak ada suatu mekanisme yang dapat mengembangkan permintaan
dan penawaran. Artinya, bahwa bunga merupakan satu-satunya kekuatan, jika tidak,
sumber keuangan akan digunakan secara tidak efisien bagi masyarakat.
Berbeza dari sistem ekonomi konvensional, di dalam sistem ekonomi Islam dana akan
tersedia jika ada biaya dan biaya tersebut terdapat di dalam konsep keuntungan. Tingkat
keuntungan menjadi kriteria untuk mengalihkan sumber sekaligus untuk membuat
keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Semakin besar keuntungan yang
diharapkan dari suatu perniagaan semakin besar pula tawaran dana dalam perniagaan
tersebut. Apabila keuntungan aktual suatu perniagaan senantiasa lebih rendah dari yang
diharapkan maka perniagaan tersebut akan mengalami kesulitan meningkatkan dana di
masa depan.
Perbezaan yang utama antara system ekonomi islam dan system ekonomi konvensional
adalah:
Pertama adalah secara epistemologis ekonomi Islam dipercaya sebagai bagian integral
dari ajaran Islam itu sendiri, sehingga pemikiran ekonomi Islam langsung bersumber dari
Tuhan.
Kedua, ekonomi Islam dilihat sebagai sistem yang bertujuan bukan hanya mengatur
kehidupan manusia di dunia, tapi juga menyeimbangkan kepentingan manusia di dunia
dan akhirat. Ini membawa implikasi dari aspek normatif: apa yang baik dan buruk, apa
yang harus dilakukan atau dihindari bukan semata-mata dilihat dari aspek efisiensi
sebagaimana dikenal dalam ekonomi konvensional, melainkan bagaimana agar tindakandi
kehidupan duniawi juga menghasilkan imbalan di akhirat.
Ketiga, sebagai konsekuensi dari landasan normatif itu, sejumlah aspek positif atau
teknis dalam ekonomi konvensional tak bisa diaplikasikan karena bertentangan dengan
nilai-nilai yang dibenarkan oleh Islam.
Tiga perbezaan ini membuat proponen ekonomi Islam memandang bahwa sistem
ekonomi lebih superior dibandingkan sistem-sistem lain. Tentunya pandangan ini
menyisakan sebuah pertanyaan penting. Jika benar sistem ekonomi Islam superior,
tentunya ia akan lebih mampu mengatasi masalah dan tantangan peradaban manusia
modern. Tapi faktanya, saat ini sistem tersebut bukanlah merupakan sistem ekonomi yang
dominan di dunia, bahkan bukan juga di negara-negara meyoritas Muslim. Kalau ia adalah
sistem yang sempurna, mengapa tidak ada rujukan sejarah dimana sistem ini bisa dibilang
berhasil dan masih tetap relevan di masa sekarang.
Pengenalan Dalam sesuatu sistem ekonomi Islam, perkataan ekonomi itu sendiri
merupakan kajian tentang aktiviti tingkah laku manusia yang menggunakan sumber-
sumber alam ciptaan Allah. Kesemua sumber-sumber alam ciptaan Allah digunakan
dengan adil dan cekap sejajar dengan hukum-hukum syarak. Kesemua sumber-sumber
alam ini digunakan untuk kebaikan diri dan masyarakat bagi mendapat keredhaan Allah.
Setiap sistem ekonomi itu mempunyai matlamat dan tujuannya yang tersendiri. Perlu
diketahui bahawa matlamat utama sistem ekonomi islam ialah untuk mencapai
kebahagiaan di dunia mahupun di akhirat ataupun yang dikenali sebagai al-Falah (Mohd
Dali at el, 2004). Agama Islam telah menganggap kegiatan ekonomi ini sebagai ibadah
yang perlu ada bagi kegunaan manusia. Dalam konteks ini, kegiatan ekonomi dalam
sistem ekonomi Islam merupakan ibadah yang merangkumi tanggungjawab manusia
dengan Allah sebagai pencipta dan juga hubungan manusia sesama manusia.
Kesimpulannya, dapatlah dikatakan yang seluruh insan bertanggungjawab terhadap
amanah yang telah ditetapkan oleh Allah. Ekonomi Islam berlandaskan beberapa sumber
utamanya iaitu al-Quran, Hadis, Ijma’ dan Qiyas sebagai ciri utamanya. Hal ini memberi
makna dan panduan kepada manusia semasa menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi.
9.0 kenali sistem – sistem ekonomi
9.1 sistem ekonomi konvensional
Sistem ekonomi konvensional boleh dikatakan sebagai suatu sistem ekonomi yang
sudah dipraktikkan secara meluas di dalam sesebuah masyarakat. Suatu sistem yang
ditentukan oleh manusia di dalam sesebuah masyarakat yang tidak mempunyai piawai yang
mutlak tetapi bersifat anjal dan boleh berubah mengikut ketentuan masyarakat. Sistem
ekonomi konvesional ini terdiri daripada sistem kapitalis, sosialis, komunis dan ekonomi
campuran.
9.1 sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem perusahaan bebas iaitu satu sistem ekonomi
yang dijalankan tanpa campur tangan kerajaan dan berasaskan keuntungan. Sistem ekonomi
kapitalis dibebaskan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, sehingga menimbulkan
kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi karena masing-masing individu berusaha
memonopoli pasar sehingga terjadi persaingan bebas. Sistem ini juga tidak mementingkan
kebajikan masyarakat malah hanya menjaga kepentingan orang perseorangan. Hal ini
menunjukkan bahawa sistem ini adalah bersifat individual serta individu juga bebas berbuat
apa sahaja dengan harta kekayaannya asal kegiatannya tidak mengganggu hak orang lain.
Oleh kerana hak-hak memiliki harta dibenarkan oleh masyarakat maka hak-hak ini boleh
dibatasi melalui tindakan masyarakat itu sendiri. Sistem ekonomi kapitalis juga melihat
kepada kuasa pasaran dalam menentukan pengeluaran, kos, menetapkan harga barangan dan
perkhidmatan, pelaburan dan pendapatan. Sistem ini mewujudkan jurang perbezaan yang
ketara antara golongan kaya dengan golongan miskin.
9.2 sistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi ekonomi sosialis atau juga dikenali sebagai sistem perancangan pusat.
Sistem ekonomi ini diamalkan bagi mengelakkan masalah-masalah timbul daripada sistem
ekonomi pasaran bebas. Kerajaan atau pemerintah bertanggungjawab dalam memutuskan
persoalan masalah asas ekonomi. Oleh itu, kerajaan terlibat secara langsung dalam merancang
dan mengawal kegiatan ekonomi. Dalam sistem ekonomi ini juga, kerajaan memiliki kuasa
penuh dalam faktor pengeluaran atau sumber ekonomi, manakala rakyat atau individu tidak
diberi kebebasan untuk memilikinya. iii. SISTEM EKONOMI KOMUNIS Sistem ini tidak
mengiktiraf pemilikan harta persendirian dan mengetepikan secara langsung dasar pasaran
bebas. Segala pentadbiran, pemindahan dan pengagihan sumber semuanya adalah diuruskan
oleh kerajaan. Rakyat dan swasta tidak dibenarkan langsung menguasai sumber-sumber
negara. Sebaliknya sumber-sumber negara diagihkan kepada rakyat mengikut kehendak
kerajaan. Sistem ini telah diamalkan oleh bekas Kesatuan Soviet, Republik Rakyat China,
Cuba dan sebahagian negara-negara Afrika. Sistem ini telah pun runtuh di beberapa buah
negara atas kehendak rakyatnya sendiri. iv. SISTEM EKONOMI CAMPURAN Sistem
ekonomi campuran merupakan gabungan antara sistem ekonomi pasaran bebas dan sistem
ekonomi perancangan pusat. Sistem ekonomi ini menggunakan mekanisme pasaran serta
membenarkan kerajaan campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Campur tangan kerajaan
adalah bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan mekanisme pasaran. Masalah asas
ekonomi campuran diselesaikan secara bersama oleh kerajaan dan pihak swasta. Walau
bagaimanpun, kuasa permintaan dan penawaran masih dipengaruhi oleh mekanisme pasaran.
Individu dan firma dalam ekonomi campuran mempunyai kebebasan untuk memiliki harta
kekayaan dan faktor pengeluaran. Sistem ekonomi campuaran bermotifkan untuk
memaksimumkan keuntungan tetapi kerajaan akan memastikan kegiatan firma tidak
menjejaskan kepentingan pengguna dan faktor-faktor pengeluaran. 2. Sistem Ekonomi Islam
Al-Quran dan Hadis merupakan rujukan utama sistem ekonomi Islam yang mana
menggunakan sumber-sumber alam ciptaan Allah dengan cara cekap dan adil.
9.3 perbezaan dasar ekonomi islam dan ekonomi konvensional
Perbezaan kedua-dua sistem ini adalah terdiri daripada beberapa bahagian antaranya adalah
dari segi maksud dan maknanya. Sistem ekonomi Islam adalah sistem yang lahir dari Islam
.Dimana, ia menggunakan sumber-sumber ciptaan Allah S.W.T dengan cara yang cekap dan
adil dengan berlandaskan hukum-hukum syara’. Ianya adalah satu disiplin sains yang menkaji
permasalahan dan kegiatan berdasarkan sistem nilai atau peraturan Islam dalam menguruskan
sumber-sumber alam secara kebendaan dan kerohanian untuk kebaikan semua masyarakat
demi mendapat keredhaan Allah. Sistem ini menentang amalan riba dan faedah kerana ia
mempunyai unsur-unsur penindasan. Sumber rujukan yang utama dalam sistem ekonomi
Islama adalah Al-quran dan Al-sunnah. Negara yang menggunakan sistem ini adalah Negara
Mesir dan Arab Saudi. Manakala sistem ekonomi konvensional menurut kamus dewan ialah
mengikut atau sebagaimana yang kebiasaanya. Konvensional bermaksud sesuatu amalan,
tingkah laku dan ciri-ciri yang sudah diiktiraf dengan meluas serta diguna pakai. Sistem
ekonomi konvensional sudah diterima pakai dan telah dipraktikan dalam sebuah masyarakat,
ianya telah ditentukan oleh manusia dalam sesebuah masyarakat yang tidak mempunyai
piawai yang mutlak dan boleh diubah-ubah mengikut ketentuan masyarakat.Ekonomi ini
menggunakan sumber akal dan nafsu semata-mata.
9.4 perbezaan dari segi ciri-ciri antara ekonomi islam dan ekonomi konvensional
Pemilikan sumber Individu bebas memiliki, mengguna, mengagih dan mencari kekayaan
tanpa halangan. Dimiliki oleh kerajaan sepenuhnya Pihak swasta dan kerajaan. Hak milik
mutlak Allah dan individu sebagai pemengang amanah. Pembuat keputusan Pengguna dan
pengeluar membuat keputasan melalui mekanisme harga Badan perancangan ekonomi
Kerajaan akan mengeluarkan barang yang tidak cukup yang dikeluarkan oleh pihak swasta.
Individu bebas menjalankan aktiviti asalkan tidak melanggar hukum islam. Pilihan Pengguna
bebas memilih barang dan pengeluar bebas menggunakan sumber ekonomi. Pilihan terhad,
terbatas dan ditentukan oleh kerajaan Pengguna dan pengeluar bebas membuat pilihan tetapi
dikawal oleh kerajaan Bebas tetapi tertakluk kepada hukum syarak Penentuan harga kuasa
permintaan dan penawaran akan menentukan harga dan kuantiti barang dipasaran Ditetapkan
oleh kerajaan. Mekanisme harga ditentukan oleh pihak kerajaan Harga tidak berunsurkan
riba.sistem akad jual beli dalam urusniaga. Persaingan Pengguna bersaing untuk mendapatkan
barang Pengeluar bersaing mengeluarkan barang yg menguntungkan dan kos rendah. Tiada
persaingan kerana kerajaan mengagihkan barang kepada semua rakyat sama banyak dan sama
rata. Bebas dan kerajaan memastikan persaingan yang sihat dan adil Persaingan sihat, adil dan
saksama. Diharamkan penindasan, aktiviti sorok dan amalan riba. Motif pengeluaran
Pengguna – kepuasan maksimum Pengeluar–keuntungan maksimum Memaksimumkan
kebajikan rakyat Pengguna– kepuasan maksimum Pengeluar– keuntungan maksimum
Kerajaan– kebajikan maksimum Mementingkan kebajikan rakyat. Matlamat adalah untuk
mencapai Al-falah iaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
9.5 CIRI-CIRI LAIN SISTEM EKONOMI
• Pemilikan sumber Sumber ekonomi dimiliki sepenuhnya oleh individu. Sumber ekonomi
digunakan oleh firma untuk mengeluarkan barangan. Individu bebas mencari kekayaan
semaksimum yang boleh serta memenuhi kepuasan mereka.
• Matlamat pengeluaran Firma mempunyai matlamat memaksimumkan keuntungan dan
mengabaikan kebajikan masyarakat.
• Peranan mekanisme harga Harga di pasaran ditentukan oleh kuasa permintaan dan
penawaran melalui mekanisme harga. Pengeluar akan mengeluarkan barangan yang secara
relatif lebih untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Pengguna pula akan membeli barang
secara relatif lebih untuk memperolehi utiliti maksimum.
• Persaingan Individu bebas bersaing antara satu sama lain. Pengeluar juga bebas bersaing
dalam teknik pengeluaran. Dengan wujudnya persaingan, barang dan perkhidmatan
dikeluarkan adalah lebih berkualiti dan mempunyai harga berpatutan.
• Keagungan pengguna dalam pasara Pengguna dianggap sebagai ‘raja’ dalam pasaran. Ini
kerana corak peruntukan sumber-sumber ekonomi ditentukan oleh bentuk permintaan
pengguna. Ini bermakna pengeluar akan mengeluarkan keluarannya dengan berpandukan
kepada permintaan pengguna. Pengeluar hanya akan mengeluarkan barang dan perkhidmatan
yang mempunyai permintaan sahaja supaya dapat menjamin keuntungan. Oleh itu, kejayaan
pengeluar dan kejayaan pasaran adalah bergantung kepada pengguna.
• Campur Tangan Kerajaan Dalam Ekonomi. Dalam sistem ekonomi sosialis ini kerajaan
campur tangan sepenuhnya dalam ekonomi melalui badan perancang ekonomi. Badan ini
berfungsi dalam menyelesaikan masalah asas ekonomi. Badan ini juga akan menentukan apa
dan berapa barang yang hendak dikeluarkan. Selain itu, badan ini juga menentukan cara atau
kaedah untuk mengeluarkan barang dan mengagihkan barang yang dikeluarkan kepada
masyarakat supaya matlamatnya tercapai.
• Hak Milik Negara. Hak milik negara bermaksud, segala faktor-faktor pengeluaran dalam
negara adalah dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Ini bererti, individu atau firma dalam
negara itu tidak mempunyai kebebasan untuk memiliki harta persendirian. Individu juga tidak
ada kebebasan dalam soal ekonomi, misalnya individu tiada hak untuk memilih pekerjaan. Ini
bermakna, semua individu akan bekerja dengan kerajaan untuk mengeluarkan barang.
Manakala, kerajaan pula akan mengagihkan barang yang dikeluarkan kepada semua rakyat
dan rakyat tidak mempunyai hak untuk memilih barang yang disukai. tiada motif keuntungan.
• Kebajikan Masyarakat dan Bukannya Keuntungan. Tanggungjawab kerajaan adalah untuk
menguruskan ekonomi negara secara adil dan saksama dalam pengagihan pendapatan dan
kekayaan. Perancangan di peringkat pusat akan menentukan projek ekonomi yang akan
dijalankan. Projek-projek yang dirancang akan menyumbangkan kebajikan kepada rakyat dan
masyarakat.
• Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan
• Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat
secara saksama.
• Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya
• komunisme juga disebut sebagai anti liberalisme.
• komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya,dengan prinsip agama dianggap candu
yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional
dan nyata
Pemilikan Sumber Setiap individu adalah pemegang amanah dan mempunyai kebebasan
untuk memiliki sumber ekenomi dan kekayaan keatas sumber ciptaan Allah. Motif Ekonomi
Matlamat sistem ekonomi Islam adalah tidak mementingkan keuntungan semata-mata kerana
yang lebih penting adalah kebajikan masyarakat. Matlamat ekonomi ini yang sebenar ialah
untuk mencapai Al-Falah iaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. iii. Persaingan
Yang Sihat Dibenarkan Melalui sistem ekonomi Islam, persaingan secara adil dan saksama
digalakkan kerana dalam sistem ini kegiatan seperti penindasan, makan riba, sorokan dan
sebagainya adalah diharamkan. Kebebasan Membuat Keputusan Ekonomi Individu bebas
menjalankan aktiviti ekonomi seperti menentukan jenis barang, cara barang yang hendak
dikeluarkan dan sebagainya asalkan tidak melanggar hukum syarak.
Sistem Yang Bukan Ciptaan Manusia Sistem ini berasaskan syariat Allah yang
terkandung dalam Al-Quran dan Hadis di mana hokum yang ditentukan oleh syarak tidak
boleh diubah dalam apa bentuk sekalipun kerana Islam lebih mementingkan kepentingan
masyarakat daripada keuntungan. Tujuan Kegiatan Ekonomi Segala kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan mengikut ajaran Islam akan diberi ganjaran di hari akhirat. Hal ini kerana tujuan
kegiatan ekonomi Islam adalah untuk memenuhi tuntutan ibadah serta bagi menjamin
kesejahteraan di dunia malah di akhirat kelak. vii. Pemilikan Harta Setiap individu merupakan
pemegang amanah Allah. Mereka berhak memiliki harta yang hanya perlu dikendalikan
dengan baik. Pengagihan harta secara adil dan saksama adalah wajib bagi golongan yang
berada bagi mengurangkan jurang perbezaan antara golongan yang berada dan golongan yang
kurang berada sebagai membersihkan harta mereka. Semua masyarakat dibenarkan menikmati
sumber-sumber penting kerana setiap individu dilarang melakukan perkara yang
memudaratkan masyarakat seperti pencemaran. viii. Kebebasan Persaingan Islam
membenarkan umatNya bebas melakukan aktiviti ekonomi. Oleh itu persaingan antara mereka
adalah dibenarkan secara ail dan saksama. Riba adalah diharamkan dalam urusan ekonomi ini.
9.6 unsur-unsur yang tidak ada dalam sistem ekonomi islam tetapi ada dalam sistem
konvensional unsur tanajusy
Al-Tanajusy merujuk kepada suatu persepakatan sulit antara penjual dengan seorang
pembeli pasaran supaya menunjukkan keinginan membeli dengan harga lebih tinggi
sedangkan sebenarnya pembeli tidak mahu membeli barangan berkenaan. Persepakatan ini
bertujuan supaya orang lain terpedaya dan merebut-rebut ingin membeli yang dengan
sendirinya menaikkan permintaan dan penjual menikmati harga tawaran tertinggi ini
menguntungkan penjual. Ini kadang-kadang berlaku di bursa-bursa saham dan disebut sebagai
‘market manipulation by syndicates’. Dalam membentuk sesuatu system kewangan Islam,
adalah wajar untuk mengadakan mekanisme bagi mengawal wujudnya keadaan tersebut. Ia
dianggap unsure negative dalam pasaran menurut fiqh Islam.
Gharar merujuk kepada ketidakpastian. Dalam jual beli ia merujuk kepada barangan yang
tidak pasti wujud, harga yang tidak pasti, penipuan harga dan penipuan sifat jualan. Fiqh
Islam menolak jual beli yang mempunyai sifat gharar. Gharar jika yasir, yakni tidak
melampau dianggap fenomena biasa dalam pasaran. Ini kerana untuk membasmi dan
menjamin pasaran tidak ada sama sekali unsure gharar adalah suatu yang terlalu rumit. Oleh
itu, fiqh Islam mengganggap al-gharar al-yasir tidak menjadi suatu kecacatan pasaran.
UNSUR TADLIS AL ‘AIB Tadlis al-‘aib bermaksud menyembunyikan kekurangan-
kekurangan (kecacatan) yang diketahui ada pada sesuatu yang dijual dari pengetahuan satu
pihak lagi dalam kontrak. Kontrak mestilah bersih dari unsure ini supaya pembeli benar-benar
membeli berasaskan pertimbangan sendiri.
Unsur al- ghabnu al- fahisy Alghabnu bermaksud kurang. Dalam kontrak al-mu’awadhah
al-maliah (pertukaran pemilikan harta) al-ghabnu boleh berlaku sama ada dari pihak penawar
atau pihak penerima kontrak. Dalam konteks harga terlalu tinggi, penjual memperoleh
keuntungan melampau, manakala pembeli mengalami kerugian teruk manakala pembeli
mengalami keuntungan tinggi. Sekiranya al-ghabnu al-fahisy berlaku kerana suasana pasaran
sesuai dengan permintaan dan penawaran yang biasa tidak menjadi satu kesalahan menurut
fiqh Islam. Seperti gharar, jika al-ghabnu al-yasir (tidak melampau) ia diiktiraf suatu yang
normal dan fiqh Islam mengganggapnya bukan suatu kecacatan pasaran. UNSUR GHALAT
Ghalat bermaksud kesilapan, namun bukan semua ghalat dianggap mencacatkan pasaran.
Ghalat yang danggap tidak negative ialah ghalat fi nafsi al-‘aqid yang bermaksud kesilapan
kerana pertimbangan salah diri pihak yang berkontrak. Ghalat yang mesti dipastikan tidak
wujud ialah ghalat wadhihah (kesilapan amat nyata). Pihak-pihak yang berkontrak harus
menentukan jenis perkara yang dilakukan kontrak keatasnya. Seboleh-bolehnya perkara yang
dikontrakkan itu wujud bersama semasa pihak-pihak itu berkontrak: sifat-sifatnya dilihat,
diketahui dan ditentukan. Pada keadaan perkara yang dikontrakkan itu tidak wujud semasa
pihak-pihak itu berkontrak, pihak-pihak yang terlibat mesti menentukan dengan jelas sifat-
sifat perkara yang akan wujud itu. Para ekonomi nonmuslim mengakui sistem ekonomi
islam.Menurut mereka, Islam telah sukses menggabungkan etika dan ekonomi sementaa
sistem kapitalis dan sosialis memisahkan keduanya. Jack Austria, seorang Perancis, dalam
bukunya islam dan pengembangan Ekonomi mengatakan, “Islam adalah gabungan antara
tatanan kehidupan praktis dan sumber etika yang mulia. Antara keduanya terdapat ikatan
sangat erat yang tidak terpisahkan.
Dari sini boleh dikatakan bahawa orang islam tidak akan menerima ekonomi kapitalis.
Dan ekonomi yang kekuatannya berdasarkan wahyu dari labgit itu tanpa diragukan lagi
adalah ekonomi yang berdasarkan etika”. Penutup Sistem ekonomi kapitalis dan sosialis pada
masa ini mengalami kepincangan di dalam memastikan keadilan yang saksama bagi pelaku
ekonomi. Krisis ekonomi yang melanda ekonomi sedunia terkesan dari kepincangan ekonomi
kapitalis dan keruntuhan ekonomi sosialis digambarkan dengan kejatuhan Rusia sebagai
kuasa besar. Rentetan dari kepincangan ekonomi ini membuatkan ramai para pakar ekonomi
mula mempersoalkan keutuhan sistem-sistem ekonomi ini. Malah ramai yang mula untuk
melihat kepada perbankan Islam dan pasaran modal Islam walaupun tidak melihat
keseluruhan sistem ekonomi Islam sebagai pengganti sistem sedia ada dan menjadi pemacu
kepada pembangunan ekonomi. Perbezaan utama di antara sistem-sistem dengan sistem
ekonomi Islam adalah konsep tauhid dimana ianya akan membezakan justeru aspek-aspek dan
komponen-komponen dalam di dalam sistem ekonomi tersebut. Sistem ekonomi bukan Islam
di bangunkan dengan riba yang mana dilarang secara keras di dalam ekonomi Islam. Di suatu
ekstrem, sistem kapitalis member kebebasan sepenuhnya di dalam pemilikan dan aktiviti
ekonomi dan di suatu ektrem yang lain sistem sosialis tidak memberikan kebebasan di dalam
pemilikan aktiviti ekonomi. Sistem ekonomi Islam mengambilkira pendekatan yang
sederhana dengan member kebebasan dan juga mengutamakan masyarakat, justeru
mengurangkan jurang perbezaan di antara yang berada dan yang tidak berada dengan peranan
individu dan kerajaan melalui aliran zakat sebagai contohnya. Objektif utama sistem ekonomi
Islam ialah untuk mendapatkan keredhaan Allah swt dengan memaksimakan falah dengan
mendapatkan keuntungan yang berpatutan sementara itu sistem kapitalis hanya
memaksimakan keuntungan di mana sistem sosialis memaksimakan pengeluaran. Disamping
itu, sistem ekonomi Islam bersifat normatif berbanding kapitalis yang bersifat positif dan
sosialis yang bersifat konstruktif.
Rujukan
1. Yakcop, Nor Mohamed. (1996). Sistem Kewangan Islam di Malaysia: Teori, Amalan, dan
Prospek. Utusan Publications & Distributors, Kuala Lumpur.
2. Heng Siew Ngu, Md Zyadi Md. Tahir (2009). Mikroekonomi. Pearson Malaysia Sdn. Bhd,
Kuala Lumpur.
3. Syed Mohd. Ghazali Wafa Syed Adwan Wafa, Muhammad Nasri Md Hussain, Mohd.
Nizam Hanafiah. (2009). Pengantar Perniagaan Islam. Pearson Malaysia Sdn. Bhd, Kuala
Lumpur.
4. Mohd Dali at el. (2004). Islamic E-commerce. its theoretical framework and challenges
forislamic buisness. Proceeding of Knolewdge Management of International Conference
&Exhibition (KMICE) 14-15 February 2004. Evergreen Laurel Hotel, Penang & Covention
Center, UUM Malaysia.
5. http://www.scribd.com/doc/2163104/Sistem-ekonomi-Islam-dan-sistem-ekonomi-
konvensional. 6. http://suherilbs.wordpress.com/ekonomi-mikro/ekonom
6. Make Money at : http://bit.ly/best_tips

More Related Content

PPTX
PPT Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi.pptx
PPTX
Ilmu ekonomi
PPTX
Kemiskinan
PPTX
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
PDF
Aliran aliran makro ekonomi
PPTX
Slide sistem ekonomi sosialis
PPTX
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
PPT
masalah pokok ekonomi
PPT Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi.pptx
Ilmu ekonomi
Kemiskinan
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Aliran aliran makro ekonomi
Slide sistem ekonomi sosialis
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
masalah pokok ekonomi

What's hot (20)

DOCX
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
PPTX
Distribusi pendapatan dalam presfektif islam
PPTX
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
PDF
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
PPT
BANK PERKREDITAN RAKYAT
PPTX
POWER POINT MODUL EKONOMI KELAS X BAB 1.pptx
PPTX
Modul 1 Pengantar Ilmu Ekonomi ISIP 4112
PPTX
Evolusi makna pembangunan
PPT
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
PPTX
Ekonomi mikro dan makro
PPTX
Ppt bio transpor
PPTX
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
PPTX
BAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIAL
PPT
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
PPT
Ppt konsep dasar ilmu ekonomi
PPTX
M2. sejarah perekonomian indonesia
PDF
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
PPT
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
PPSX
Bab 5 pengendalian sosial
PPTX
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Distribusi pendapatan dalam presfektif islam
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
BANK PERKREDITAN RAKYAT
POWER POINT MODUL EKONOMI KELAS X BAB 1.pptx
Modul 1 Pengantar Ilmu Ekonomi ISIP 4112
Evolusi makna pembangunan
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Ekonomi mikro dan makro
Ppt bio transpor
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
BAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIAL
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Ppt konsep dasar ilmu ekonomi
M2. sejarah perekonomian indonesia
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Bab 5 pengendalian sosial
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ad

Viewers also liked (20)

DOCX
Mikroekonomi
DOC
Macam macam sistem ekonomi
DOCX
Ekonomi kapitalis,sosialis,islam
PPT
Ekonomi Asas Tingkatan 4 Unit 2 - Pendapatan Dan Penggunaan Pendapatan Individu
DOC
134802185 ekonomi-tradisional
PPT
Sistem ekonomi kapitalisme di amerika syarikat pada abad ke 18
PPT
Sistem Ekonomi Campuran 2009
DOC
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
PPTX
4 teori gelagat pengguna
PDF
Makalah sistem ekonomi
DOCX
Makalah Masalah ekonomi
PPTX
Sistem ekonomi
PPT
Ekonomi Asas Tingkatan 4 Unit 4 - Firma Sebagai Pengeluar
PPT
[Presentasi] sistem ekonomi
PPTX
Sistem ekonomi liberal
DOCX
Definisi sistem ekonomi pancasila
PPTX
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
DOCX
Perekonomian indonesia
DOCX
Sistem Ekonomi Myanmar
Mikroekonomi
Macam macam sistem ekonomi
Ekonomi kapitalis,sosialis,islam
Ekonomi Asas Tingkatan 4 Unit 2 - Pendapatan Dan Penggunaan Pendapatan Individu
134802185 ekonomi-tradisional
Sistem ekonomi kapitalisme di amerika syarikat pada abad ke 18
Sistem Ekonomi Campuran 2009
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
4 teori gelagat pengguna
Makalah sistem ekonomi
Makalah Masalah ekonomi
Sistem ekonomi
Ekonomi Asas Tingkatan 4 Unit 4 - Firma Sebagai Pengeluar
[Presentasi] sistem ekonomi
Sistem ekonomi liberal
Definisi sistem ekonomi pancasila
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
Perekonomian indonesia
Sistem Ekonomi Myanmar
Ad

Similar to Cerita tentang 4 sistem ekonomi (20)

PDF
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
PDF
Sistem dan pelaku ekonomi
PPTX
Pengertian sistem secara umum dan menurut para ahli
PPTX
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI PERTEMUAN DUA.pptx
PPTX
PERTEMUAN 3 PENGERTIAN SISTEM EKONOMI.pptx
DOCX
Makalah perekonomian indonesia
DOCX
Makalah ekonomi teknik 1
DOC
Macam macam sistem ekonomi di dunia
PPT
Sistem ekonomi Indonesia
DOCX
Makalah perekonomian indonesia
DOCX
Makalah perekonomian indonesia
DOCX
Makalah perekonomian indonesia
DOC
Bahan Kuliah ESP.doc
PPTX
Sistem ekonomi indonesia
PPT
sistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemen
PPTX
Kel.4 sistem ekonomi.pptx
PPTX
sistem ekonomi indonesia dan peranan nilai
PPTX
Sistem ekonomi umum dan yang berlaku di Indonesia
PPT
presentasisistemekonomi-150224222804-conversion-gate02.ppt
PPT
sistem-ekonomi.ppt
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Sistem dan pelaku ekonomi
Pengertian sistem secara umum dan menurut para ahli
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI PERTEMUAN DUA.pptx
PERTEMUAN 3 PENGERTIAN SISTEM EKONOMI.pptx
Makalah perekonomian indonesia
Makalah ekonomi teknik 1
Macam macam sistem ekonomi di dunia
Sistem ekonomi Indonesia
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
Bahan Kuliah ESP.doc
Sistem ekonomi indonesia
sistem ekonomi topik 3 mata kuliah manajemen
Kel.4 sistem ekonomi.pptx
sistem ekonomi indonesia dan peranan nilai
Sistem ekonomi umum dan yang berlaku di Indonesia
presentasisistemekonomi-150224222804-conversion-gate02.ppt
sistem-ekonomi.ppt

Cerita tentang 4 sistem ekonomi

  • 1. cerita tentang 4 sistem ekonomi -kapitalis -sosialis -campuran Konsep ekonomi islam -ciri-ciri ekonomi islam yang mebezakan dengan yang lain cth riba, gharar, judi, sistem ekonomi yang bercanggah dengan syarak -nyatakan contoh dan kaitkan dengan alquean Penutup 1.0 Pendahuluan Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai: keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Pada dasarnya sebuah sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu (Dumairy, 1996: 28). Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi. Berikut adalah pengertian Sistem Ekonomi menurut para ahli antara lain : Menurut Dumairy (1996: 30), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu negara. Tom Gunadi (1985: 26). Sistem perekonomian adalah sistem sosial atau kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial itu untuk mencapai kemakmuran.
  • 2. Suroso (1997: 7-8). Dilihat dari tujuannya, sistem ekonomi merupakanusaha untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena meningkatkan kesejahteraan rakyat itu merupakan salah satu tujuan dari politik nasional, maka dengan demikian sistem perekonomian pada dasrnya merupakan bagian dari sistem politik nasional. Gregory Grossman dan M. Manu mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi. Menurut Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 - 1790): sistem ekonomi merupakan bahan kajian yang mempelajari upaya manusia memenuhi masalah hidup di masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan berbagai macam paparan mengenai sistem ekonomi dari berbagai sumber maka dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur kondisi perekonomian suatu negara sesuai dengan kondisi kenegaraan dari negara itu sendiri. Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan setiap negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat, kondisi perekonomian, serta kondisi SDA yang berbeda-beda. Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semuafaktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sistem ekonomi merujuk kepada satu set institusi sosial yang berkaitan dengan pengeluaran, pengagihan dan penggunaan barangan dan perkhidmatan dalam sesebuah masyarakat. Sistem
  • 3. ekonomi terdiri dari manusia dan institusi, termasuk hubungan mereka dengan sumber produktif seperti harta yang dimiliki. Sistem ekonomi cuba menyelesaikan masalah ekonomi melalui cara yang sistematik untuk pembahagian sumber yang terhad. Contoh sistem ekonomi masa kini adalah: 1. Sistem ekonomi kapitalis 2. Sistem ekonomi sosialis 3. Sistem ekonomi campuran 2.0 Jenis-Jenis Sistem Ekonomi Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh Negara. Sitem ekonomi tersebut antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi liberal/pasar/bebas, sistem ekonomi komando/terpusat/etatis, dan sistem ekonomi campuran. 2.1 Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Dalam sistem ekonomi ini pengaturan ekonomi dimapankan menurut pola tradisi, yang biasanya sebagian besar menyangkut kontrol atas tanah sebagai sumber terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi (Cornelis Rintuh, 1995: 40) 2.1.1 Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional Sistem Ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut: • Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana. • Hanya sedikit menggunakan modal. • Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang). • Belum mengenal pembagian kerja. • Masih terikat tradisi. • Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber k • emakmuran.
  • 4. 2.1.2 Kebaikan sistem ekonomi tradisional Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut: • Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat. • Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul. • Tidak individualistis. • 2.1.3 Kelemahan sistem ekonomi tradisional Selain memiliki berbagai kelebihan sistem ekonomi tradisional juga memiliki kelemahan, yaitu: • Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah. • Mutu barang hasil produksi masih rendah. Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku Badui dalam dan suku Bugis masih menggunakan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari. 3.0 Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas/Kapitalis) Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Model sistem ekonomi ini merujuk pada perekonomian pasar persaingan sempurna. Model ini seluruhnya khayal (Gregory Grossman, 2004: 66). Sistem ekonomi pasar yang dicetuskan oleh Adam Smith berintikan: a. Tangan yang tidak terlihat akan menggerakkan kegiatan ekonomi yaitu dengan adanya keinginan seseorang/sekelompok orang yang memberikan sebuah barangdan atau jasa untuk mendapatkan barang lainnya (pertukaran). b. Harga dalam pasar dapat goyah terutama karena hukum penawaran dan permintaan, serta keinginan pengusaha menggunakan modalnya sebaik mungkin. Oleh karena itu harga pasar dalam jangka pendek dapat sangat tinggi atau sangat rendah, tetapi dalam jangka panjang akan mencapai keseimbangan.
  • 5. Dalam sistem bebas seperti itu pemerintah suatu Negara mempunyai tiga tugas yang sangat penting yaitu: • Berkewajiban melindungi Negara dari kekerasan dan serangan negara bebas lainnya. • Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan. • Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan karena keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan kata lain di luar itu, kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada swasta. (Suroso, 1997: 14-15). Pada dasarnya sistem ekonomi yang kapitalis murni hampir tidak ada. Yang berkembang sekarang ini sistem ekonomi yang sudah campuran. Hanya kadar dominasinya yang menentukan kecenderungannya kepada suatu jenis sistem ekonomi. Negara yang menggunakan sistem ekonomi ini adalah Amerika Serikat, Swedia, Belanda dan Prancis. 3.1 Ciri dari sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis. Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas memiliki ciri-ciri sebagai berikut: • Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal. • Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya. • Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba. • Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta). • Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar. • Persaingan dilakukan secara bebas. • Peranan modal sangat vital.
  • 6. 3.2 Kebaikan sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis. Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki berbagai kebaikan antara lain: • Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi. • Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi. • Munculnya persaingan untuk maju. • Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku di pasar. • Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba. • Kelemahan sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis. Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki kelemahan sebagai berikut: • Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan. • Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal. • Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat. • Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu. Suatu perekonomian pasar/liberal/bebas/kapitalis dengan lembaga milik pribadi dan warisan menimbulkan kondisi untuk mengumpulkan kekayaan dan mempertahankannya dalam lingkungan keluarga dari satu ke lain generasi (Gregory Grossman, 2004: 68). Ini merupakan wujud kelemahan dari sistem ekonomi pasar/liberal/bebas di mana akan terjadi penumpukan kekayaan pada sekelompok orang secara turun temurun. Karena pemerintah tidak membatasi kegiatan ekonomi, maka orang bebas melakukan apapun yang menguntungkan bagi dirinya dan sesuka hatinya. Ekonomi pasar efektif dalam menyeimbangkan permintaan dan penawaran pasar untuk masing-masing produk, tapi perekonomian pasar kurang bisa diharapkan dalam menciptakan keseimbangan makro ekonomi (Gregory Grossman, 2004: 78). Hal ini salah
  • 7. satunya disebabkan karena seluruh kesatuan ekonomi melakukan kegiatan ekonomi secara otonomi tanpa adanya koordinasi langsung. Hal ini dapat menyebabkan kondisi perekonomian suatu negara sangat fluktuatif, kecuali pemerintah mengambil kebijakan untuk menstabilkan kondisi perekonomian negaranya. Suatu perekonomian dengan perusahaan swasta cenderung memproduksi barang yang laku di pasar daripada fasilitas umum. 4.0 Sistem Ekonomi Komando/Terpusat/Etatisme/Sosialis/Komunis Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Sistem ini mendasarkan diri pada pandangan Karl Marx (Suroso, 1997; 15-16). Masyarakat komunis yang dicita-citakan Marx merupakan masyarakat yang tidak ada kelas sosialnya. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi. Beberapa negara yang menggunakan sistem ekonomi ini adalah Rusia, Cina, dan Kuba. 4.1 Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis 4.1.1 Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri sebagai berikut: • Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah. • Hak milik perorangan tidak diakui. • Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian. • Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah. 4.1.2 Kebaikan sistem ekonomi komando Sistem ekonomi komando memiliki kebaikan antara lain: • Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya. • Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
  • 8. • Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga. • Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan. • Jarang terjadi krisis ekonomi. • Kelemahan sistem ekonomi komando Sistem ekonomi komando memiliki kelemahan antara lain: • Mematikan inisiatif individu untuk maju • Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat • Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya 5.0 Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran merupakan campuran dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, di mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Dalam bentuk perekonomian campuran sumber-sumber ekonomi bangsa, termasuk factor-faktor produksi dimiliki oleh individu atau kelompok swasta, di samping sumber tertentu yang dikuasai pemerintah pusat, atau pemerintah daerah, atau pemerintah setempat. Karena itu dalam sistem ekonomi campuran dikenal paling tidak dua sektor ekonomi, yaitu sektor swasta dan sektor Negara (Cornelis Rintuh, 1995: 41). Sistem ini berkembang dan sekarang diberlakukan baik oleh Negara yang sebelumnya menganut sistem ekonomi pasar (Negara industri barat) maupun oleh Negara yang sebelumnya menganut sistem ekonomi perencanaan yang ketat/terpusat (Uni Soviet). Pemberlakuan sistem ekonomi pasar yang ketat ternyata menimbulkan depresi ekonomi pada tahun 1930-an. Sedang pemberlakuan sistem ekonomi perencanaan yang ketat juga tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat. Berdasarkan pengalaman tersebut banyak Negara menganut sistem ekonomi campuran ini. (Suroso, 1997: 17). Sistem ekonomi campuran melahirkan ekonomi pasar bebas, yang memungkinkan persaingan bebas tetapi bukan persaingan yang mematikan, campur tangan pemerintah dieprlukan untuk menstabilisasi kehidupan ekonomi, mencegah konsentrasi yang terlalu besar di pihak swasta, mengatasi gejolak-gejolak, dan membantu golongan ekonomi lemah.
  • 9. 5.1 Ciri-ciri sistem ekonomi campuran antara lain: • Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat. • Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah. • Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta. • Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang. Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia. Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi soviet, dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif. Kebaikan Sistem Ekonomi Campuran • Menghindarkan Free Fight liberalism • Menghindarkan adanya monopoli • Menghindarkan dominasi kekuasaan pemerintah 6.0 Ciri-ciri Demokrasi Ekonomi • Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasr atas asas kekeluargaan.
  • 10. • Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuaswai oleh Negara. • Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh engara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. • Sumber-sumber kekayaan dan keuangan engara digunakan dengan permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula. • Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak. • Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat. • Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. • Fakir miskin dan anak-anak etrlantar dipelihara oleh Negara (Cornelis Rintuh, 1995: 51). Dalam demokrasi ekonomi harus dihindarkan ciri-ciri negatif sebagai berikut: • Sistem Free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan structural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia. • Sistem etatisme dalam mana Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mendesak dan mamtikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor Negara. • Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat (Cornelis Rintuh, 1995: 51-52). Sistem ekonomi Indonesia yang dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi adalah Sistem Ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Sistem tersebut juga ada yang menyebutnya sebagai sistem ekonomi Pancasila. Pancasila meurpakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, maka sistem ekonomi Indonesia pun lebih tepat jika didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
  • 11. Pancasila. Mubyarto mengatakan bahwa, apa yang disebut oleh presiden Suharto tentang sistem ekonomi koperasi sebagai sistem ekonomi Indonesia itu, tidaklah berbeda dengan sistem ekonomi Pancasila (Sri-Edi Swasono, 1985: 121). 6.1 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila Menurut Mubyarto (1993: 53), Sistem Ekonomi Pancasila memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Cornelis Rintuh, 1995: 42): • Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral; • Kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah keadaan kemerataan sosial (egalitarianism), sesuai asas-asas kemanusiaan; • Prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang tangguh yang berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijaksanaan ekonomi; • Koperasi merupakan soko guru perekonomian dan merupakan bentuk yang paling konkrit dari usaha bersama; • Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk menjamin keadilan sosial. Menurut Emil Salim, ciri-ciri di atas dilengkapi dengan pengertian yang berdasarkan pada dokumen-dokumen UUD 1945 dan GBHN, dapat ditarik dari ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila sebagai berikut: • Peranan negara beserta aparatur ekonomi negara adalah penting, tetapi tidak dominan agar dicegah tumbuhnya sistem etatisme (serba negara). Peranan swasta adalah penting, tetapi juga tidak dominan agar dicegah tumbuhnya free fight liberalism. Dalam sistem ekonomi Pancasila, usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan dengan perimbangan tanpa dominasi berlebihan satu terhadap yang lain. • Hubungan kerja antar lembaga-lembaga ekonomi tidka didasarkan pada dominasi modal seperti halnya dalam sistem ekonomi kapitalis. Juga tidak didasarkan atas
  • 12. dominasi buruh seperti halnya dalamsistem ekonomi komunis tetapi asas kekeluargaan, menurut keakraban hubungan antar manusia. • Masyarakat sebagai satu kesatuan memegang peranan sentral. Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau penilikan anggota-aggota masyarakat. • Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi dan yang merupakan pokok bagi kemakmuran rakyat • Tidak bebas nilai, bahkan sistem nilai inilah mempengaruhi kelakuan pelaku ekonomi. (Sri Edi Swasono, 1985: 59-61). 7.0 Ciri-ciri Ekonomi Islam dan Perbezaannya dengan ekonomi lain sistem ekonomi islam merupakan ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam praktek (penerapan ilmu ekonomi) sehari-harinya bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat, maupun pemerintah/penguasa dalam rangka mengorganisasi faktor produksi, distribusi, dan pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan tunduk dalam peraturan/perundang- undangan islam (sunnatullah). Sistem ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang mandiri dan terlepas dari sistem ekonomi yang lainnya. Adapun yang membedakan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainnya adalah sebagaimana diungkapakan oleh Suroso imam zadjuli dalam Achmad ramzy tadjoedin (1992: 39) Dalam sistem perekonomian Islam ada istilah barter yang transakasinya dilakukan dengan cara “mempertukarkan barang dengan barang”. Sistem barter terjadi karena pada waktu itu belum dikenal sama sekali alat tukar yang disebut uang. Menurut pandangan Islam, pemilikan uang tidaklah dilarang. Yang dilarang adalah menumpuk uang untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain ( QS At-Taubah:34 ). Akan tetapi Islam tidak membolehkan siapapun menundukkan dan menindas atau mengeksploitasi orang lain dengan mengumpulkan atau menimbum uang lalu meminjamkannya kepada orang lain dengan memungut bunga (riba). Hal itu dapat memblokir serta menusuk perekonomian dan produksi, merampas hak-hak ekonomi yang bersifat menghalangi terciptanya proses
  • 13. kesejahteraan sosial (Mahmud Abu Saud,1991:41) sebab dengan penumpukan uang akan mengurangi kecepatan arus peredarannya bahkan dapat menghalangi pendistribusian di masyarakat, yang berarti telah menutup kesempatan bagi orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian , stabilitas arus pendistribusian uang akan terjaga dan meningkat sehingga harga dipasaran akan menjadi normal pada akhirnya bermuara pada keseimbangan permintaan dan penawaran. Sistem ekonomi ini didasarkan oleh agama dan berdasar pada nilai-nilai tauhid Prinsip-prinsip ekonomi Islam: 1. kebebasan individu:mengoptimalkan individu 2. hak atas harta 3. ketidak samaan ekonomi dalam batas wajar 4. jaminan sosial 5. distribusi kelayakan 6. larangan menumpuk kekayaan Tujuan ekonomi dibagi menjadi dua Tujuan ekonomi yang bersifat umum: 1. Untuk mendapat kegunaan yang optimal daripada sumber-sumber demi tercapinya kesejahteraan 2. Untuk mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil- kecilnya 7.1 Tujuan ekonomi menurut Islam 1. mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT 2. untuk kesejahteraan umat manusia
  • 14. 3. untuk sarana peribadatan Bentuk ekonomi dewasa ini yang dilarang dalam Islam seperti pemalsuan dan curang, suap menyuap, penimbunan dan monopoli untuk menaikkan harga dan lain-lain. Bentuk penyebaran kekayaan Islam telah memberikan wadah-wadahnya seperti waris, hibah, zakat, infaq, sadakah, dan sebagainya. 2. SISTEM EKONOMI KONVENSIONAL Sistem ini dikenali sebagai system perusahaan bebas. Di bawah system ini seseorang individu berhak menggunakan dan mengawal barang-barang ekonomi yang diperolehnya. Mencegah orang lain dari menggunakan barang-barang itu dan memutuskan bagaimana barang-barang itu diuruskan setelah dia mati. Dalam hal ini individu bebas berbuat apa saja dengan harta kekayaannya asal saja kegiatannya tidak mengganggu hak orang lain. Oleh kerena hak-hak memiliki harta dibenarkan oleh masyarakat, keseluruhannya hak-hak ini boleh dibatasi melalui tindakan masyarakat. Persaingan dianggap sebagai daya penggerak untuk menghasilkan operasi yang cukup. Pada umumnya persaingan dalam system konvensional ini merupakan daya yang kuat dan dibenarkan berjalan lebih bebas berbanding dengan system-sistem ekonomi yang lain. Sifat-sifat istimewa sistem ini ialah: 1. Ia menolak nilai-nilai akidah, syariat dan akhlak yang mulia 2. Pengambilan riba iaitu peminjaman wang melalui institusi kewangan (bank dan industri kredit) yang mengenakan riba (faedah) 3. Faktor-faktor ekonomi dikuasai oleh individu-individu tertentu secara terus menerus atau dipunyai oleh sekumpulan manusia yang tidak dikenali melalui system saham 4. Pemodal-pemodal bank yang besar mempunyai kuasa yang berlebihan ke atas aktiviti- aktiviti ekonomi dan seterusnya politik negara. Kuasa penentu dalam system kapitalisme dan demokrasi barat kebanyakannya mirip kepada pemilik modal
  • 15. 5. Sebahagian besar dari barang-barang dan perkhidmatan yang dihasilkan di bawah system kapitalisme telah dibebankan bukan sahaja dengan faedah-faedah riba, tetapi juga dengan bayaran-bayaran pengiklanan yang berlebihan 6. Kapitalisme mempunyai unsur-unsur mengasas monopoli, kerana adalah menjadi hasrat setiap pemodal untuk menguasai segalanya dan menghapuskan semua persaingan dengannya. 8.0 Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi Konvensional Beberapa batasan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : Sistem Ekonomi Islam merupakan Madzhab ekonomi islam, yang terjelma di dalammya bagaimana cara islam mengatur kehidupan perekonomian, dengan apa yang dimiliki dan ditunjukkan oleh madzhab ini tentang ketelitian cara berfikir yang terdiri dari nilai-nilai moral islam dan nilai-nilai ekonomi, atau nilai-nilai sejarah yang ada hubunganya dengan uraian sejarah masyarakat (M.Baqir As.Shadr, 1968) Sistem Ekonomi Kapitalis (Liberalis) : Suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada asas Lisses Faire, Laisses Aller, kesejahteraan umum akan tercapai dengan sendirinya jika setiap orang, setiap individu dibiarkan bebas tanpa adanya campur tangan pemerintah; karena didorong oleh kepentingannya pribadi, maka produksi akan disempurnakan dan terus meningkat dengan sendirinya (Adam Smith, 1775. terjemahan). Kemudian dalam praktik ekonomi Islam, menunjukkan adanya hal baru dibandingkan sistem-sistem klasik, berupa penekanannya yang tidak melulu pada pendekatan hasil (output), melainkan juga menekankan bagaimana prosesnya. Pendekatan proses ini menjadi penting dalam menentukan keberhasilan dalam sistem ekonomi Islam, karena jika penekanan pada hasil atau output saja, maka di dalamnya akan melahirkan pola yang cenderung eksploitatif karena tujuan menentukan cara, atau yang lazim dikenal, tujuan menghalalkan segala cara. Sistem ekonomi Islam muncul selari dengan perkembangan umat Islam itu sendiri. Hal ini ditandai dengan didirikannya institusi-institusi keuangan Islam yang mengamalkan
  • 16. sistem bebas riba/bunga. Realitinya, kebanyakan masyarakat masih ada yang belum mengenal sistem tersebut secara benar. Sebagian masyarakat bahkan ahli profesional dan ekonomi masih menganggap bahwa sistem ekonomi Islam akan menghadapi kesukaran dalam persaingan dengan sistem keuangan konvensional. Ia (sistem ekonomi konvensional) cenderung lebih cepat berkembang dan bergerak lebih depan dalam era globalisasi. Karena kebanyakan sistem keuangan dunia masih bergantung kepada sistem yang berbasiskan kepada bunga. Terdapat suatu anggapan bahwa salah satu masalah yang dihadapi oleh sistem ekonomi Islam ialah sistem tersebut tidak mampu mengalokasikan sumber secara optimum. Hal ini disebabkan bahwa bunga adalah harga. Pendapat lain mengatakan jika tidak ada bunga sebagaimana dalam sistem ekonomi Islam dana pinjaman akan diberikan kepada peminjam secara sukarela sehingga permintaan terhadap pinjaman mengalami lonjakan sehingga tidak ada suatu mekanisme yang dapat mengembangkan permintaan dan penawaran. Artinya, bahwa bunga merupakan satu-satunya kekuatan, jika tidak, sumber keuangan akan digunakan secara tidak efisien bagi masyarakat. Berbeza dari sistem ekonomi konvensional, di dalam sistem ekonomi Islam dana akan tersedia jika ada biaya dan biaya tersebut terdapat di dalam konsep keuntungan. Tingkat keuntungan menjadi kriteria untuk mengalihkan sumber sekaligus untuk membuat keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Semakin besar keuntungan yang diharapkan dari suatu perniagaan semakin besar pula tawaran dana dalam perniagaan tersebut. Apabila keuntungan aktual suatu perniagaan senantiasa lebih rendah dari yang diharapkan maka perniagaan tersebut akan mengalami kesulitan meningkatkan dana di masa depan. Perbezaan yang utama antara system ekonomi islam dan system ekonomi konvensional adalah: Pertama adalah secara epistemologis ekonomi Islam dipercaya sebagai bagian integral dari ajaran Islam itu sendiri, sehingga pemikiran ekonomi Islam langsung bersumber dari Tuhan.
  • 17. Kedua, ekonomi Islam dilihat sebagai sistem yang bertujuan bukan hanya mengatur kehidupan manusia di dunia, tapi juga menyeimbangkan kepentingan manusia di dunia dan akhirat. Ini membawa implikasi dari aspek normatif: apa yang baik dan buruk, apa yang harus dilakukan atau dihindari bukan semata-mata dilihat dari aspek efisiensi sebagaimana dikenal dalam ekonomi konvensional, melainkan bagaimana agar tindakandi kehidupan duniawi juga menghasilkan imbalan di akhirat. Ketiga, sebagai konsekuensi dari landasan normatif itu, sejumlah aspek positif atau teknis dalam ekonomi konvensional tak bisa diaplikasikan karena bertentangan dengan nilai-nilai yang dibenarkan oleh Islam. Tiga perbezaan ini membuat proponen ekonomi Islam memandang bahwa sistem ekonomi lebih superior dibandingkan sistem-sistem lain. Tentunya pandangan ini menyisakan sebuah pertanyaan penting. Jika benar sistem ekonomi Islam superior, tentunya ia akan lebih mampu mengatasi masalah dan tantangan peradaban manusia modern. Tapi faktanya, saat ini sistem tersebut bukanlah merupakan sistem ekonomi yang dominan di dunia, bahkan bukan juga di negara-negara meyoritas Muslim. Kalau ia adalah sistem yang sempurna, mengapa tidak ada rujukan sejarah dimana sistem ini bisa dibilang berhasil dan masih tetap relevan di masa sekarang. Pengenalan Dalam sesuatu sistem ekonomi Islam, perkataan ekonomi itu sendiri merupakan kajian tentang aktiviti tingkah laku manusia yang menggunakan sumber- sumber alam ciptaan Allah. Kesemua sumber-sumber alam ciptaan Allah digunakan dengan adil dan cekap sejajar dengan hukum-hukum syarak. Kesemua sumber-sumber alam ini digunakan untuk kebaikan diri dan masyarakat bagi mendapat keredhaan Allah. Setiap sistem ekonomi itu mempunyai matlamat dan tujuannya yang tersendiri. Perlu diketahui bahawa matlamat utama sistem ekonomi islam ialah untuk mencapai kebahagiaan di dunia mahupun di akhirat ataupun yang dikenali sebagai al-Falah (Mohd Dali at el, 2004). Agama Islam telah menganggap kegiatan ekonomi ini sebagai ibadah yang perlu ada bagi kegunaan manusia. Dalam konteks ini, kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi Islam merupakan ibadah yang merangkumi tanggungjawab manusia dengan Allah sebagai pencipta dan juga hubungan manusia sesama manusia. Kesimpulannya, dapatlah dikatakan yang seluruh insan bertanggungjawab terhadap amanah yang telah ditetapkan oleh Allah. Ekonomi Islam berlandaskan beberapa sumber
  • 18. utamanya iaitu al-Quran, Hadis, Ijma’ dan Qiyas sebagai ciri utamanya. Hal ini memberi makna dan panduan kepada manusia semasa menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi. 9.0 kenali sistem – sistem ekonomi 9.1 sistem ekonomi konvensional Sistem ekonomi konvensional boleh dikatakan sebagai suatu sistem ekonomi yang sudah dipraktikkan secara meluas di dalam sesebuah masyarakat. Suatu sistem yang ditentukan oleh manusia di dalam sesebuah masyarakat yang tidak mempunyai piawai yang mutlak tetapi bersifat anjal dan boleh berubah mengikut ketentuan masyarakat. Sistem ekonomi konvesional ini terdiri daripada sistem kapitalis, sosialis, komunis dan ekonomi campuran. 9.1 sistem ekonomi kapitalis Sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem perusahaan bebas iaitu satu sistem ekonomi yang dijalankan tanpa campur tangan kerajaan dan berasaskan keuntungan. Sistem ekonomi kapitalis dibebaskan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi karena masing-masing individu berusaha memonopoli pasar sehingga terjadi persaingan bebas. Sistem ini juga tidak mementingkan kebajikan masyarakat malah hanya menjaga kepentingan orang perseorangan. Hal ini menunjukkan bahawa sistem ini adalah bersifat individual serta individu juga bebas berbuat apa sahaja dengan harta kekayaannya asal kegiatannya tidak mengganggu hak orang lain. Oleh kerana hak-hak memiliki harta dibenarkan oleh masyarakat maka hak-hak ini boleh dibatasi melalui tindakan masyarakat itu sendiri. Sistem ekonomi kapitalis juga melihat kepada kuasa pasaran dalam menentukan pengeluaran, kos, menetapkan harga barangan dan perkhidmatan, pelaburan dan pendapatan. Sistem ini mewujudkan jurang perbezaan yang ketara antara golongan kaya dengan golongan miskin. 9.2 sistem ekonomi sosialis Sistem ekonomi ekonomi sosialis atau juga dikenali sebagai sistem perancangan pusat. Sistem ekonomi ini diamalkan bagi mengelakkan masalah-masalah timbul daripada sistem ekonomi pasaran bebas. Kerajaan atau pemerintah bertanggungjawab dalam memutuskan persoalan masalah asas ekonomi. Oleh itu, kerajaan terlibat secara langsung dalam merancang
  • 19. dan mengawal kegiatan ekonomi. Dalam sistem ekonomi ini juga, kerajaan memiliki kuasa penuh dalam faktor pengeluaran atau sumber ekonomi, manakala rakyat atau individu tidak diberi kebebasan untuk memilikinya. iii. SISTEM EKONOMI KOMUNIS Sistem ini tidak mengiktiraf pemilikan harta persendirian dan mengetepikan secara langsung dasar pasaran bebas. Segala pentadbiran, pemindahan dan pengagihan sumber semuanya adalah diuruskan oleh kerajaan. Rakyat dan swasta tidak dibenarkan langsung menguasai sumber-sumber negara. Sebaliknya sumber-sumber negara diagihkan kepada rakyat mengikut kehendak kerajaan. Sistem ini telah diamalkan oleh bekas Kesatuan Soviet, Republik Rakyat China, Cuba dan sebahagian negara-negara Afrika. Sistem ini telah pun runtuh di beberapa buah negara atas kehendak rakyatnya sendiri. iv. SISTEM EKONOMI CAMPURAN Sistem ekonomi campuran merupakan gabungan antara sistem ekonomi pasaran bebas dan sistem ekonomi perancangan pusat. Sistem ekonomi ini menggunakan mekanisme pasaran serta membenarkan kerajaan campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Campur tangan kerajaan adalah bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan mekanisme pasaran. Masalah asas ekonomi campuran diselesaikan secara bersama oleh kerajaan dan pihak swasta. Walau bagaimanpun, kuasa permintaan dan penawaran masih dipengaruhi oleh mekanisme pasaran. Individu dan firma dalam ekonomi campuran mempunyai kebebasan untuk memiliki harta kekayaan dan faktor pengeluaran. Sistem ekonomi campuaran bermotifkan untuk memaksimumkan keuntungan tetapi kerajaan akan memastikan kegiatan firma tidak menjejaskan kepentingan pengguna dan faktor-faktor pengeluaran. 2. Sistem Ekonomi Islam Al-Quran dan Hadis merupakan rujukan utama sistem ekonomi Islam yang mana menggunakan sumber-sumber alam ciptaan Allah dengan cara cekap dan adil. 9.3 perbezaan dasar ekonomi islam dan ekonomi konvensional Perbezaan kedua-dua sistem ini adalah terdiri daripada beberapa bahagian antaranya adalah dari segi maksud dan maknanya. Sistem ekonomi Islam adalah sistem yang lahir dari Islam .Dimana, ia menggunakan sumber-sumber ciptaan Allah S.W.T dengan cara yang cekap dan adil dengan berlandaskan hukum-hukum syara’. Ianya adalah satu disiplin sains yang menkaji permasalahan dan kegiatan berdasarkan sistem nilai atau peraturan Islam dalam menguruskan sumber-sumber alam secara kebendaan dan kerohanian untuk kebaikan semua masyarakat demi mendapat keredhaan Allah. Sistem ini menentang amalan riba dan faedah kerana ia mempunyai unsur-unsur penindasan. Sumber rujukan yang utama dalam sistem ekonomi Islama adalah Al-quran dan Al-sunnah. Negara yang menggunakan sistem ini adalah Negara
  • 20. Mesir dan Arab Saudi. Manakala sistem ekonomi konvensional menurut kamus dewan ialah mengikut atau sebagaimana yang kebiasaanya. Konvensional bermaksud sesuatu amalan, tingkah laku dan ciri-ciri yang sudah diiktiraf dengan meluas serta diguna pakai. Sistem ekonomi konvensional sudah diterima pakai dan telah dipraktikan dalam sebuah masyarakat, ianya telah ditentukan oleh manusia dalam sesebuah masyarakat yang tidak mempunyai piawai yang mutlak dan boleh diubah-ubah mengikut ketentuan masyarakat.Ekonomi ini menggunakan sumber akal dan nafsu semata-mata. 9.4 perbezaan dari segi ciri-ciri antara ekonomi islam dan ekonomi konvensional Pemilikan sumber Individu bebas memiliki, mengguna, mengagih dan mencari kekayaan tanpa halangan. Dimiliki oleh kerajaan sepenuhnya Pihak swasta dan kerajaan. Hak milik mutlak Allah dan individu sebagai pemengang amanah. Pembuat keputusan Pengguna dan pengeluar membuat keputasan melalui mekanisme harga Badan perancangan ekonomi Kerajaan akan mengeluarkan barang yang tidak cukup yang dikeluarkan oleh pihak swasta. Individu bebas menjalankan aktiviti asalkan tidak melanggar hukum islam. Pilihan Pengguna bebas memilih barang dan pengeluar bebas menggunakan sumber ekonomi. Pilihan terhad, terbatas dan ditentukan oleh kerajaan Pengguna dan pengeluar bebas membuat pilihan tetapi dikawal oleh kerajaan Bebas tetapi tertakluk kepada hukum syarak Penentuan harga kuasa permintaan dan penawaran akan menentukan harga dan kuantiti barang dipasaran Ditetapkan oleh kerajaan. Mekanisme harga ditentukan oleh pihak kerajaan Harga tidak berunsurkan riba.sistem akad jual beli dalam urusniaga. Persaingan Pengguna bersaing untuk mendapatkan barang Pengeluar bersaing mengeluarkan barang yg menguntungkan dan kos rendah. Tiada persaingan kerana kerajaan mengagihkan barang kepada semua rakyat sama banyak dan sama rata. Bebas dan kerajaan memastikan persaingan yang sihat dan adil Persaingan sihat, adil dan saksama. Diharamkan penindasan, aktiviti sorok dan amalan riba. Motif pengeluaran Pengguna – kepuasan maksimum Pengeluar–keuntungan maksimum Memaksimumkan kebajikan rakyat Pengguna– kepuasan maksimum Pengeluar– keuntungan maksimum Kerajaan– kebajikan maksimum Mementingkan kebajikan rakyat. Matlamat adalah untuk mencapai Al-falah iaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
  • 21. 9.5 CIRI-CIRI LAIN SISTEM EKONOMI • Pemilikan sumber Sumber ekonomi dimiliki sepenuhnya oleh individu. Sumber ekonomi digunakan oleh firma untuk mengeluarkan barangan. Individu bebas mencari kekayaan semaksimum yang boleh serta memenuhi kepuasan mereka. • Matlamat pengeluaran Firma mempunyai matlamat memaksimumkan keuntungan dan mengabaikan kebajikan masyarakat. • Peranan mekanisme harga Harga di pasaran ditentukan oleh kuasa permintaan dan penawaran melalui mekanisme harga. Pengeluar akan mengeluarkan barangan yang secara relatif lebih untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Pengguna pula akan membeli barang secara relatif lebih untuk memperolehi utiliti maksimum. • Persaingan Individu bebas bersaing antara satu sama lain. Pengeluar juga bebas bersaing dalam teknik pengeluaran. Dengan wujudnya persaingan, barang dan perkhidmatan dikeluarkan adalah lebih berkualiti dan mempunyai harga berpatutan. • Keagungan pengguna dalam pasara Pengguna dianggap sebagai ‘raja’ dalam pasaran. Ini kerana corak peruntukan sumber-sumber ekonomi ditentukan oleh bentuk permintaan pengguna. Ini bermakna pengeluar akan mengeluarkan keluarannya dengan berpandukan kepada permintaan pengguna. Pengeluar hanya akan mengeluarkan barang dan perkhidmatan yang mempunyai permintaan sahaja supaya dapat menjamin keuntungan. Oleh itu, kejayaan pengeluar dan kejayaan pasaran adalah bergantung kepada pengguna. • Campur Tangan Kerajaan Dalam Ekonomi. Dalam sistem ekonomi sosialis ini kerajaan campur tangan sepenuhnya dalam ekonomi melalui badan perancang ekonomi. Badan ini berfungsi dalam menyelesaikan masalah asas ekonomi. Badan ini juga akan menentukan apa dan berapa barang yang hendak dikeluarkan. Selain itu, badan ini juga menentukan cara atau kaedah untuk mengeluarkan barang dan mengagihkan barang yang dikeluarkan kepada masyarakat supaya matlamatnya tercapai. • Hak Milik Negara. Hak milik negara bermaksud, segala faktor-faktor pengeluaran dalam negara adalah dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Ini bererti, individu atau firma dalam negara itu tidak mempunyai kebebasan untuk memiliki harta persendirian. Individu juga tidak ada kebebasan dalam soal ekonomi, misalnya individu tiada hak untuk memilih pekerjaan. Ini
  • 22. bermakna, semua individu akan bekerja dengan kerajaan untuk mengeluarkan barang. Manakala, kerajaan pula akan mengagihkan barang yang dikeluarkan kepada semua rakyat dan rakyat tidak mempunyai hak untuk memilih barang yang disukai. tiada motif keuntungan. • Kebajikan Masyarakat dan Bukannya Keuntungan. Tanggungjawab kerajaan adalah untuk menguruskan ekonomi negara secara adil dan saksama dalam pengagihan pendapatan dan kekayaan. Perancangan di peringkat pusat akan menentukan projek ekonomi yang akan dijalankan. Projek-projek yang dirancang akan menyumbangkan kebajikan kepada rakyat dan masyarakat. • Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan • Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara saksama. • Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya • komunisme juga disebut sebagai anti liberalisme. • komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya,dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata Pemilikan Sumber Setiap individu adalah pemegang amanah dan mempunyai kebebasan untuk memiliki sumber ekenomi dan kekayaan keatas sumber ciptaan Allah. Motif Ekonomi Matlamat sistem ekonomi Islam adalah tidak mementingkan keuntungan semata-mata kerana yang lebih penting adalah kebajikan masyarakat. Matlamat ekonomi ini yang sebenar ialah untuk mencapai Al-Falah iaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. iii. Persaingan Yang Sihat Dibenarkan Melalui sistem ekonomi Islam, persaingan secara adil dan saksama digalakkan kerana dalam sistem ini kegiatan seperti penindasan, makan riba, sorokan dan sebagainya adalah diharamkan. Kebebasan Membuat Keputusan Ekonomi Individu bebas menjalankan aktiviti ekonomi seperti menentukan jenis barang, cara barang yang hendak dikeluarkan dan sebagainya asalkan tidak melanggar hukum syarak.
  • 23. Sistem Yang Bukan Ciptaan Manusia Sistem ini berasaskan syariat Allah yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadis di mana hokum yang ditentukan oleh syarak tidak boleh diubah dalam apa bentuk sekalipun kerana Islam lebih mementingkan kepentingan masyarakat daripada keuntungan. Tujuan Kegiatan Ekonomi Segala kegiatan ekonomi yang dilaksanakan mengikut ajaran Islam akan diberi ganjaran di hari akhirat. Hal ini kerana tujuan kegiatan ekonomi Islam adalah untuk memenuhi tuntutan ibadah serta bagi menjamin kesejahteraan di dunia malah di akhirat kelak. vii. Pemilikan Harta Setiap individu merupakan pemegang amanah Allah. Mereka berhak memiliki harta yang hanya perlu dikendalikan dengan baik. Pengagihan harta secara adil dan saksama adalah wajib bagi golongan yang berada bagi mengurangkan jurang perbezaan antara golongan yang berada dan golongan yang kurang berada sebagai membersihkan harta mereka. Semua masyarakat dibenarkan menikmati sumber-sumber penting kerana setiap individu dilarang melakukan perkara yang memudaratkan masyarakat seperti pencemaran. viii. Kebebasan Persaingan Islam membenarkan umatNya bebas melakukan aktiviti ekonomi. Oleh itu persaingan antara mereka adalah dibenarkan secara ail dan saksama. Riba adalah diharamkan dalam urusan ekonomi ini. 9.6 unsur-unsur yang tidak ada dalam sistem ekonomi islam tetapi ada dalam sistem konvensional unsur tanajusy Al-Tanajusy merujuk kepada suatu persepakatan sulit antara penjual dengan seorang pembeli pasaran supaya menunjukkan keinginan membeli dengan harga lebih tinggi sedangkan sebenarnya pembeli tidak mahu membeli barangan berkenaan. Persepakatan ini bertujuan supaya orang lain terpedaya dan merebut-rebut ingin membeli yang dengan sendirinya menaikkan permintaan dan penjual menikmati harga tawaran tertinggi ini menguntungkan penjual. Ini kadang-kadang berlaku di bursa-bursa saham dan disebut sebagai ‘market manipulation by syndicates’. Dalam membentuk sesuatu system kewangan Islam, adalah wajar untuk mengadakan mekanisme bagi mengawal wujudnya keadaan tersebut. Ia dianggap unsure negative dalam pasaran menurut fiqh Islam. Gharar merujuk kepada ketidakpastian. Dalam jual beli ia merujuk kepada barangan yang tidak pasti wujud, harga yang tidak pasti, penipuan harga dan penipuan sifat jualan. Fiqh Islam menolak jual beli yang mempunyai sifat gharar. Gharar jika yasir, yakni tidak melampau dianggap fenomena biasa dalam pasaran. Ini kerana untuk membasmi dan menjamin pasaran tidak ada sama sekali unsure gharar adalah suatu yang terlalu rumit. Oleh
  • 24. itu, fiqh Islam mengganggap al-gharar al-yasir tidak menjadi suatu kecacatan pasaran. UNSUR TADLIS AL ‘AIB Tadlis al-‘aib bermaksud menyembunyikan kekurangan- kekurangan (kecacatan) yang diketahui ada pada sesuatu yang dijual dari pengetahuan satu pihak lagi dalam kontrak. Kontrak mestilah bersih dari unsure ini supaya pembeli benar-benar membeli berasaskan pertimbangan sendiri. Unsur al- ghabnu al- fahisy Alghabnu bermaksud kurang. Dalam kontrak al-mu’awadhah al-maliah (pertukaran pemilikan harta) al-ghabnu boleh berlaku sama ada dari pihak penawar atau pihak penerima kontrak. Dalam konteks harga terlalu tinggi, penjual memperoleh keuntungan melampau, manakala pembeli mengalami kerugian teruk manakala pembeli mengalami keuntungan tinggi. Sekiranya al-ghabnu al-fahisy berlaku kerana suasana pasaran sesuai dengan permintaan dan penawaran yang biasa tidak menjadi satu kesalahan menurut fiqh Islam. Seperti gharar, jika al-ghabnu al-yasir (tidak melampau) ia diiktiraf suatu yang normal dan fiqh Islam mengganggapnya bukan suatu kecacatan pasaran. UNSUR GHALAT Ghalat bermaksud kesilapan, namun bukan semua ghalat dianggap mencacatkan pasaran. Ghalat yang danggap tidak negative ialah ghalat fi nafsi al-‘aqid yang bermaksud kesilapan kerana pertimbangan salah diri pihak yang berkontrak. Ghalat yang mesti dipastikan tidak wujud ialah ghalat wadhihah (kesilapan amat nyata). Pihak-pihak yang berkontrak harus menentukan jenis perkara yang dilakukan kontrak keatasnya. Seboleh-bolehnya perkara yang dikontrakkan itu wujud bersama semasa pihak-pihak itu berkontrak: sifat-sifatnya dilihat, diketahui dan ditentukan. Pada keadaan perkara yang dikontrakkan itu tidak wujud semasa pihak-pihak itu berkontrak, pihak-pihak yang terlibat mesti menentukan dengan jelas sifat- sifat perkara yang akan wujud itu. Para ekonomi nonmuslim mengakui sistem ekonomi islam.Menurut mereka, Islam telah sukses menggabungkan etika dan ekonomi sementaa sistem kapitalis dan sosialis memisahkan keduanya. Jack Austria, seorang Perancis, dalam bukunya islam dan pengembangan Ekonomi mengatakan, “Islam adalah gabungan antara tatanan kehidupan praktis dan sumber etika yang mulia. Antara keduanya terdapat ikatan sangat erat yang tidak terpisahkan. Dari sini boleh dikatakan bahawa orang islam tidak akan menerima ekonomi kapitalis. Dan ekonomi yang kekuatannya berdasarkan wahyu dari labgit itu tanpa diragukan lagi adalah ekonomi yang berdasarkan etika”. Penutup Sistem ekonomi kapitalis dan sosialis pada masa ini mengalami kepincangan di dalam memastikan keadilan yang saksama bagi pelaku ekonomi. Krisis ekonomi yang melanda ekonomi sedunia terkesan dari kepincangan ekonomi
  • 25. kapitalis dan keruntuhan ekonomi sosialis digambarkan dengan kejatuhan Rusia sebagai kuasa besar. Rentetan dari kepincangan ekonomi ini membuatkan ramai para pakar ekonomi mula mempersoalkan keutuhan sistem-sistem ekonomi ini. Malah ramai yang mula untuk melihat kepada perbankan Islam dan pasaran modal Islam walaupun tidak melihat keseluruhan sistem ekonomi Islam sebagai pengganti sistem sedia ada dan menjadi pemacu kepada pembangunan ekonomi. Perbezaan utama di antara sistem-sistem dengan sistem ekonomi Islam adalah konsep tauhid dimana ianya akan membezakan justeru aspek-aspek dan komponen-komponen dalam di dalam sistem ekonomi tersebut. Sistem ekonomi bukan Islam di bangunkan dengan riba yang mana dilarang secara keras di dalam ekonomi Islam. Di suatu ekstrem, sistem kapitalis member kebebasan sepenuhnya di dalam pemilikan dan aktiviti ekonomi dan di suatu ektrem yang lain sistem sosialis tidak memberikan kebebasan di dalam pemilikan aktiviti ekonomi. Sistem ekonomi Islam mengambilkira pendekatan yang sederhana dengan member kebebasan dan juga mengutamakan masyarakat, justeru mengurangkan jurang perbezaan di antara yang berada dan yang tidak berada dengan peranan individu dan kerajaan melalui aliran zakat sebagai contohnya. Objektif utama sistem ekonomi Islam ialah untuk mendapatkan keredhaan Allah swt dengan memaksimakan falah dengan mendapatkan keuntungan yang berpatutan sementara itu sistem kapitalis hanya memaksimakan keuntungan di mana sistem sosialis memaksimakan pengeluaran. Disamping itu, sistem ekonomi Islam bersifat normatif berbanding kapitalis yang bersifat positif dan sosialis yang bersifat konstruktif.
  • 26. Rujukan 1. Yakcop, Nor Mohamed. (1996). Sistem Kewangan Islam di Malaysia: Teori, Amalan, dan Prospek. Utusan Publications & Distributors, Kuala Lumpur. 2. Heng Siew Ngu, Md Zyadi Md. Tahir (2009). Mikroekonomi. Pearson Malaysia Sdn. Bhd, Kuala Lumpur. 3. Syed Mohd. Ghazali Wafa Syed Adwan Wafa, Muhammad Nasri Md Hussain, Mohd. Nizam Hanafiah. (2009). Pengantar Perniagaan Islam. Pearson Malaysia Sdn. Bhd, Kuala Lumpur. 4. Mohd Dali at el. (2004). Islamic E-commerce. its theoretical framework and challenges forislamic buisness. Proceeding of Knolewdge Management of International Conference &Exhibition (KMICE) 14-15 February 2004. Evergreen Laurel Hotel, Penang & Covention Center, UUM Malaysia. 5. http://www.scribd.com/doc/2163104/Sistem-ekonomi-Islam-dan-sistem-ekonomi- konvensional. 6. http://suherilbs.wordpress.com/ekonomi-mikro/ekonom 6. Make Money at : http://bit.ly/best_tips